BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Semakin banyaknya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang
pariwisata dan perhotelan menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar hotel.
Keberhasilan dalam memenangkan persaingan tersebut ditentukan oleh beberapa hal antara lain, quality, cost, dan services. Services adalah kuantitas atau ragam pelayanan yang disediakan pihak hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center, bar, dan lain sebagainya. Quality merupakan kualitas pelayanan terhadap satu jenis pelayanan. Kebersihan kolam yang selalu terjamin, rasa masakan yang sesuai dengan selera konsumen, alat – alat fitness yang lengkap dan berfungsi dengan baik, keramahan karyawan hotel merupakan contoh dari kualitas pelayanan yang disediakan pihak hotel terhadap tamu atau konsumennya. Selain quality dan services, cost merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam perebutan hati para konsumen maupun calon konsumen. Cost adalah jumlah nominal yang harus dibayarkan oleh konsumen atas pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel sebagai penyedia jasa. Dalam perhitungan biaya produk untuk menentukan harga pokok produk/ jasa masih banyak perusahaan yang menggunakan sistem akuntansi konvensional. 1
2
Perhitungan harga pokok produk atau jasa dengan menggunakan sistem akuntansi konvensional dirasa kurang maksimal. Sistem biaya konvensional didasarkan pada biaya material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya
overheadnya dialokasikan ke semua unit produk atau jasa yang dihasilkan sehingga
sering terjadi distorsi.
Atas dasar kelemahan sistem akuntansi biaya konvensional tersebut maka
timbul pendekatan baru dalam pembebanan biaya yang disebut dengan metode Activity Based Costing atau sistem akuntansi biaya atas dasar aktivitas. Sistem Activity Based Costing menghasilkan informasi yang dapat membatasi distorsi yang disebabkan oleh pengalokasian sistem akuntansi biaya konvensional. Cara kerja Activity Based Costing difokuskan kepada aktivitas yang ada pada siklus produksi. Hal ini dikarenakan output (produk atau jasa) membutuhkan aktivitas untuk diproduksi dan aktivitas tersebut mengkonsumsi sumber daya. Oleh karena itu terdapat hubungan antara cost driver dengan aktivitas. Dengan menggunakan Activity Based Costing maka pengalokasian terhadap sumber daya akan lebih baik. Activity Based Costing menghubungkan sumber daya yang dikonsumsi dengan aktivitas-aktivitas yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan produk atau jasa. Activity Based Costing dapat mewakili perkiraan maksimum biaya untuk memproduksi satu produk atau jasa. Pemanfaatan Activity Based Costing mengurangi kemungkinan terlalu bervariasinya selisih biaya produk dibandingkan dengan yang dianggarkan. Selain itu pemanfaatan Activity Based Costing mendorong efektivitas pengendalian internal
3
karena perusahaan mampu mendeteksi adanya pemborosan sehingga penganggaran yang berlebihan (over budget) dapat dihindari lebih dini. Activity Based Costing juga membantu produksi secara tepat waktu karena dari deteksi yang dilakukan dapat
dihindari aktivitas-aktivitas yang sebenarnya tidak bernilai tambah (Adi, 2005).
Activity Based Costing mendorong perusahaan untuk melakukan penyempurnaan
proses secara terus menerus (process improvement) baik dari segi biaya, waktu, skala
maupun mutu produk (Lambert dan Whitworth, 1996). Hotel Grand Royal Panghegar Bandung adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang perhotelan. Hotel Grand Royal Panghegar Bandung ini merupakan salah satu hotel dengan kelas bintang 5 (lima) tertua di Kota Bandung. Kegiatan utama Hotel Grand Royal Panghegar Bandung adalah melayani jasa penyewaan kamar untuk penginapan. Hotel Grand Royal Panghegar Bandung menawarkan berbagai jenis kamar, yaitu Deluxe, Executive, Deluxe Condotel, Junior Suite, dan Panghegar Suite. Hotel Grand Royal Panghegar Bandung belum menggunakan sistem perhitungan biaya yang baku untuk menentukan harga jual setiap jenis kamarnya. Pihak manajemen hotel hanya mengakumulasikan biaya pemakaian listrik, pemakaian guest supplies, printing, laundry, dan biaya tenaga kerja langsung yaitu gaji room boy, sedangkan biaya overhead lainnya tidak dimasukan ke dalam perhitungan harga jual per kamar. Metode atau sistem pengakumulasian biaya dalam menentukan harga jual per kamar yang digunakan oleh Hotel Grand Royal Panghegar Bandung belum
4
mencerminkan seluruh biaya yang melekat pada pengadaan kamar. Dengan melihat karakteristik spesifikasi jenis kamar serta potensi persaingan dari kompetitor maka salah satu cara yang harus dilakukan Hotel Grand Royal Panghegar dalam upaya
meningkatkan efisiensi biayanya adalah dengan menentukan harga pokok produk/jasa
secara akurat dan efektif dengan menggunakan konsep Activity Based Costing (ABC)
system.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk
menerapkan sistem Activity Based Costing pada perhitungan harga jual per kamar di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung dengan mengambil sampel tipe kamar Deluxe Condotel, yang selanjutnya dibuat laporannya berupa laporan Tugas Akhir yang berjudul “Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Kamar Tipe Deluxe Condotel Pada Hotel Grand Royal Panghegar Bandung”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat diidentifikasi hal-hal sebagai berikut : 1. Bagaimana metode perhitungan harga pokok kamar tipe Deluxe Condotel di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung. 2. Bagaimana penentuan harga jual per kamar tipe Deluxe Condotel di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.
5
3. Apakah ada perbedaan besarnya harga pokok kamar hotel tipe Deluxe
Condotel antara metode yang digunakan Hotel Grand Royal Panghegar Bandung dengan metode Activity Based Costing System.
4. Apakah ada perbedaan besarnya harga jual kamar tipe Deluxe Condotel
antara metode perhitungan harga pokok kamar yang digunakan Hotel
Grand Royal Panghegar Bandung dengan metode Activity Based Costing.
1.3
Pembatasan Masalah
Batasan penelitian yang diberikan diharapkan agar penilitian tidak menyimpang dari ruang lingkup yang diharapkan oleh penulis, sehingga batasan yang diberikan adalah bahwa penelitian ini mengacu pada penentuan harga pokok kamar tipe Deluxe Condotel pada Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, dengan menggunakan metode Activity Based Costing.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1
Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini mempunyai
tujuan yaitu : 1. Untuk mengetahui metode perhitungan harga pokok kamar tipe Deluxe Condotel di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.
6
2. Untuk mengetahui penentuan harga jual kamar tipe Deluxe Condotel di
Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.
3. Untuk mengetahui perbedaan besarnya harga pokok kamar hotel tipe
Deluxe Condotel dengan menggunakan metode yang digunakan Hotel
Grand Royal Panghegar Bandung dengan metode Activity Based Costing
System.
4. Untuk mengetahui perbedaan besarnya harga jual kamar tipe Deluxe
Condotel dengan metode perhitungan harga pokok kamar yang digunakan Hotel Grand Royal Panghegar Bandung dengan metode Activity Based Costing.
1.4.2
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian atas perhitungan harga pokok
kamar hotel dengan menggunakan metode Activity Based Costing adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menganalisa dan memberi masukan informasi yang berarti mengenai penerapan metode Activity Based Costing dalam menghitung biaya dan penentuan harga jual kamar hotel. 2. Bagi Mahasiswa Dapat menjadi sarana untuk mengembangkan potensi diri atau wawasan khusus yang berkaitan dengan materi yang disajikan.
7
3. Bagi Pihak Lainnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk menambah
pengetahuan yang telah ada, khususnya dalam perhitungan harga pokok kamar
hotel dengan menggunakan metode Activity Based Costing.
1.5
Pendekatan Masalah
Seiring dengan majunya suatu perusahaan, aktivitas operasional perusahaan juga semakin kompleks. Agar perusahaan tetap konsisten dan dapat terus mampu menjalaninya serta mampu bersaing maka perusahaan harus memperoleh laba yang maksimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menghitung harga pokok secara akurat dan efektif, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi multi produk. Dalam melakukan perhitungan harga pokok produk, pengakumulasian biaya menjadi sangat penting Akumulasi biaya dapat diartikan sebagai pengumpulan biaya. Kegiatan dalam akumulasi biaya adalah melakukan identifikasi berkaitan dengan penelusuran (traceability) untuk suatu objek biaya. Ada beberapa metode akumulasi biaya, yaitu metode konvensional, dan metode akumulasi biaya kontemporer, seperti ABC system (Armanto, 2006:32). Actrivity Based Costing adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. (Blocher, Chen, dan Lin, 2000:128).
8
Pengertian lain tentang sistem Activity Based Costing adalah :
“Activity Based Costing adalah sistem informasi biaya yang
berorientasi pada penyediaan informasi lengkap tentang aktivitas untuk
memungkinkan personel perusahaan melakukan pengelolaan terhadap
aktivitas. Sistem informasi ini menggunakan aktivitas sebagai basis serta
pengurangan biaya dan penentuan secara akurat biaya produk atau jasa
sebagai tujuan. Sistem informasi ini diterapkan dalam perusahaan manufaktur, jasa, dan dagang” (Mulyadi, 2007:40). Dari dua pengertian sistem ABC tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem ABC adalah sistem penentuan biaya produk atau jasa yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan oleh aktivitas,
yang
menghasilkan
informasi
lengkap
tentang
aktivitas
yang
memungkinkan personel perusahaan melakukan pengelolaan terhadap aktivitas. Dalam menentukan harga pokok kamar “Grand Royal Panghegar” belum secara optimal menerapkan suatu metode guna meningkatkan efisiensi biayanya sehingga hasil perhitungan harga pokok kamar tidak akurat dan efektif. Berdasarkan latar belakang dan pendekatan masalah di atas maka tugas akhir ini dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen hotel untuk menentukan harga pokok kamar dengan menggunakan metode Activity Based Costing. Metode Activity Based Costing ini dapat memberikan manfaat yaitu menyediakan informasi berlimpah tentang aktivitas yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi costumer, menyediakan fasilitas untuk menyusun anggaran
9
berbasis aktivitas (activity-based budget), menyediakan informasi biaya untuk memantau implementasi rencana pengurangan biaya, dan menyediakan secara akurat dan multidimensi biaya yang dihasilkan oleh perusahaan. (Mulyadi, 2007:93)
1.6
Metodologi Penelitian
1.6.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah metode penelitian deskriptif dengan studi kasus, yaitu dengan mengumpulkan datadata yang menjadi dasar dalam perhitungan harga jual kamar tipe Deluxe Condotel di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.
1.6.2 Data Penelitian 1.6.2.1 Jenis Data Jenis data yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Data Subjek Data yang diperoleh untuk suatu penelitian atau informasi mengenai sejarah perusahaan, gambaran umum perusahaan serta metode perusahaan dalam pengakumulasian biaya per kamar untuk menentukan harga jual kamar hotel. 2. Data Dokumenter Data yang diperoleh berupa data-data dari dokumen-dokumen yang dihasilkan perusahaan seperti laporan keuangan tiap departemen.
10
1.6.2.2 Sumber Data Sumber data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Data Primer
Data yang diperoleh dari penjelasan langsung dari bagian yang bersangkutan
mengenai metode yang ada di perusahaan serta gambaran umum perusahaan dan
struktur organisasi.
2. Data Sekunder Data yang diambil melalui penelitian pustaka yang disajikan dengan cara mengutip atau mengungkapkan kembali dari data-data yang ada yaitu data-data yang berasal dari dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan dari transaksitransaksi yang bersangkutan dengan perhitungan harga pokok kamar hotel.
1.6.2.3 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Wawancara Pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan bagian yang bersangkutan dengan penelitian ini seperti bagian akuntansi 2. Observasi Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan mengadakan pengamatan langsung ke perusahaan.
11
3. Studi Pustaka Mempelajari literatur dan buku yang berhubungan dengan materi penelitian
yang membahas tentang pengakumulasian biaya per kamar untuk menentukan
harga jual kamar hotel dengan sistem ABC.
1.6.2.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan salah satu tahap penelitian berupa proses penyusunan dan pengolahan data untuk menafsirkan data yang telah diperoleh dari lapangan. Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih sederhana. Tahapan analisis data tersebut antara lain : 1. Mendapatkan data perhitungan harga pokok kamar tipe Deluxe Condotel di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung dari biaya-biaya tahun 2011. 2. Mendapatkan harga jual per kamar tipe Deluxe Condotel yang diterapkan oleh pihak Hotel Grand Royal Panghegar Bandung pada tahun 2011. 3. Menghitung harga pokok kamar tipe Deluxe Condotel di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung dengan metode Activity Based Costing untuk tahun 2011 sesuai dengan prosedur di bawah ini : 1) Mengidentifikasi biaya dan aktivitas yang terkait dengan kegiatan penyewaan kamar untuk penginapan. 2) Mengidentifikasi aktivitas biaya tidak langsung dan level aktivitasnya.
12
3) Mengidentifikasi cost driver dan mengelompokkan aktivitas-aktivitas
yang memiliki karakteristik yang sejenis dalam beberapa set yang relevan (Cost Pool). 4) Menentukan kelompok biaya homogen dan cost driver dari hasil
pengelompokkan aktivitas.
5) Menghitung tarif biaya untuk masing-masing pool. Tarif per unit cost pools untuk suatu aktivitas, tarif per unit cost pool dihitung dengan rumus sebagai berikut : Jumlah biaya = tarif per unit cost pool : cost driver (Mulyadi, 2003 : 247) Maka, Tarif per unit cost pool = Jumlah Biaya : Cost Driver 6) Pembebanan biaya dan penentuan harga jual pada kamar tipe Deluxe Condotel. Pembebanan biaya ke harga pokok kamar didapat dari : Biaya yang dibebankan = tarif per unit cost pool x cost driver yang dipilih Maka penetapan harga jual dihitung dengan menggunakan rumus menggunakan metode biaya produk (product cost) sebagai berikut : Tarif per kamar = Harga pokok produk + Mark up (Mulyadi, 2003 : 48)
13
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung yang
berlokasi di Jl. Merdeka No.2 Bandung. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 5 April
sampai dengan 5 Mei 2012.