BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi sudah menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap bangsa dan negara. Globalisasi membuat manusia tidak terikat lagi oleh batas-batas wilayah suatu negara, interaksi dengan manusia di berbagai penjuru dunia dapat diakses dengan mudah. Globalisasi seakan menghilangkan batas ruang dan waktu sebagai akibat kemajuan teknologi. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat (Forbes, 2001). Globalisasi perekonomian akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya hal ini juga membuka peluang masuknya produkproduk global ke dalam pasar domestik. Pengusaha di Indonesia harus meningkatkan kualitas produknya agar dapat bersaing dengan produk-produk dari luar negeri. Pengusaha juga harus menguasai teknologi agar dapat mengikuti kemajuan zaman (Interaction Council, 1997). Teknologi yang berkembang pesat di era golobalisasi ini menimbulkan perpindahan arus komunikasi dan informasi secara cepat dalam waktu yang singkat. Informasi dari berbagai belahan dunia dapat menyebar dalam hitungan detik saja, hal ini tidak terlepas dari kemajuan internet. Internet seakan menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat modern. Banyak kegiatan yang dipermudah dengan adanya internet (Forbes, 2011).
1
Perkembangan internet turut mempengaruhi model bisnis yang berkembang saat ini. Bisinis online di Indonesia kian menjamur. Salah satu pengusaha muda yang sukses dalam bisnis online ini adalah Arie Setya Yudha, pendiri PT Molay Satrya Indonesia yang menjadi produsen seragam militer dan asesoris militer lainnya. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Molay Satrya Indonesia ini mampu menembus pasar Amerika Serikat dan banyak negara di Eropa. Lewat merek Molay Military Uniform Division, pengusaha muda ini berhasil mengembangkan bisnisnya hingga mencetak omzet milyaran Rupiah (Kompas Online, 2014). PT
Molay
memasarkan
produknya
melalui
forum-forum
militer
internasional,
www.kaskus.com, dan berbagai social media lainnya. Mengingat biaya operasional, untuk pemasaran di manca negara bisa dilakukan melalui toko online, akan tetapi untuk wilayah lokal (nasional) PT Molay ingin meningkatkan penjualan dengan cara menerapkan sistem pemasaran business to business atau B2B (Kompas Online, 2014). PT Molay ingin mengembangkan bisnisnya tidak hanya melalui toko online saja, perusahaan ini sudah membuka toko offline yang ada di Yogyakarta dan memiliki beberapa distributor dan diler resmi di Jakarta Pusat. Perusahaan ini menerapkan sistem bricks and clicks untuk menguasai pasar. Bricks and clicks (batu bata dan klik) adalah istilah untuk model bisnis dimana perusahaan mengintegrasikan baik offline (bricks) dan secara online (clicks). Sistem bricks and clicks dinilai efektif untuk perusahaan-perusahaan start up di negara berkembang seperti Indonesia karena masyarakat Indonesia sudah melek teknologi namun seringkali masih suka berbelanja di toko offline (Ensiklo, 2014). Mengembangkan toko offline (bricks) tidaklah mudah, banyak strategi yang perlu digunakan, apalagi PT Molay ini menjual produk khusus dan dipasarkan hanya untuk kalangan
2
milliter dan masyarakat yang menyukai dunia militer, misalnya komunitas airsoft gun. Manajer perusahaan harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen karena konsumen merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, untuk itu store atmosphere toko offline harus didesain dengan tepat agar dapat menarik perhatian sehingga memunculkan minat beli pada konsumen. Selain itu, karyawan toko offline (bricks) PT Molay harus memberikan pelayanan terbaik untuk setiap konsumen sehingga kepuasan konsumen dapat tercipta. Kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan (Forbes, 2013). Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai strategi pengembangan toko online dan toko offline ini dalam tugas akhir yang diberi judul: ANALISIS SISTEM BRICKS AND CLICKS DI PT MOLAY SATRYA INDONESIA.
1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah, antara lain: a.
Apa kelebihan dan kekurangan toko online (clicks) pada PT Molay Satrya Indonesia?
b.
Apa kelebihan dan kekurangan toko offline (bricks) pada PT Molay Satrya Indonesia?
c.
Daya tarik apa saja yang ditawarkan toko offline (bricks) PT Molay Satrya Indonesia yang menarik minat beli airsofter Yogyakarta?
3
1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penelitian ini antara lain: a.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan toko online (clicks) pada PT Molay Satrya Indonesia.
b.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan toko offline (bricks) pada PT Molay Satrya Indonesia.
c.
Untuk mengetahui daya tarik yang ditawarkan toko offline (bricks) PT Molay Satrya Indonesia yang menarik minat beli airsofter Yogyakarta.
1.4 Kerangka Penulisan a. Bab I Pendahuluan Bab ini akan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kerangka penulisan. b. Bab II Gambaran Umum Penulisan Bab ini berisi gambaran umum perusahaan yang menjadi objek penelitian. Kemudian penulis akan memberikan uraian teoritis dari hasil studi pustaka. Uraian ini akan digunakan sebagai landasan berpijak dalam mengolah data. Bab ini juga berisi mengenai metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian. c. Bab III Analisis dan Pembahasan Bab ini akan menguraikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan toko online (clicks) pada PT Molay Satrya Indonesia, kelebihan dan kekurangan toko offline (bricks) pada PT Molay Satrya Indonesia,
4
serta daya tarik yang ditawarkan toko offline (bricks) PT Molay Satrya Indonesia yang menarik minat beli airsofter Yogyakarta. d. Bab IV Penutup Bab ini berisi kesimpulan hasil pembahasan dan saran-saran.
5