BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang banyak dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha Kecil dan Menengah terbagi dua yaitu: usaha kecil dan usaha menengah. Usaha kecil juga merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu Negara ataupun daerah, peran penting tersebut telah mendorong banyak Negara termasuk Indonesia agar terus berupaya untuk mengembangkan UKM. Menurut UU Nomor 9 tahun 1999 ditetapkan bahwa usaha kecil adalah suatu unit usaha yang memiliki nilai asset netto (tidak termasuk tanah dan bangunan) tidak melebihi Rp. 200 juta atau penjualan per tahun tidak lebih besar dari Rp. 1 miliar, milik WNI, berdiri sendiri dan berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perseorangan, baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Krisis moneter yang terjadi menyebabkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi pusat perhatian berbagai kalangan di masyarakat. Sebab, di tengah krisis yang berlangsung ternyata Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mampu untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, dan bahkan karena komitmen untuk mempetahankan kelangsungan hidup usahanya tersebut, usaha kecil menengah menjadi penyelamat perekonomian nasional. Pemerintah hendaklah memberikan perhatian yang lebih serius pada sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Di masa yang akan datang, dengan semakin
Universitas Sumatera Utara
mengglobalnya perekonomian dunia Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diharapkan akan dapat menjadi salah satu pilar penting sebagai pencipta pasar di dalam maupun di luar negeri dan merupakan sumber penting bagi surplus neraca perdagangan dan jasa atau neraca pembayaran (balance of payment). Dukungan dari pemerintah terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada saat ini dapat di lihat dari dilakukannya penyaluran kredit dalam rangka membantu kesulitan permodalan yang dihadapi. Pada tahun 2003 menurut Harian Medan Bisnis (2003: hal, 3) Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah mengaggrakan dana sebesar Rp. 3,1 triliun untuk membantu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta usaha mikro, termasuk koperasi untuk memperkuat permodalan mereka. Dana tersebut akan dikelola melalui lembaga perbankan yang ditunjuk pemerintah, termasuk bank Pembangunan Daerah. Namun usaha pemerintah untuk membantu permodalan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ternyata tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pihak perbankan kurang berminat untuk menyalurkan dana tersebut kepada pengusaha kecil dan menengah. Hal ini karena resiko pengembalian kredit pada pengusaha kecil dan menengah yang disebabkan usaha terhenti di tengah jalan dan akibatnya kredit menjadi macet sedangkan jaminan yang diberikan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sangat kecil.
Dalam perbankan ada berbagai macam bentuk usaha bank dan termasuk di dalamnya usaha memberikan kredit. Perkreditan merupakan usaha utama perbankan (Financial Depening) yang dalam pelaksanaannya tergantung dari
Universitas Sumatera Utara
tingkat kemajuan perbankan. Semakin maju suatu bank, maka semakin besar pula manifestasi bank tersebut. Meningkatnya pemberian persetujuan kredit baru adalah dikarenakan 2 (dua) alasan yakni dilihat dari sisi internal dan eksternal bank. Dari sisi internal, permodalan bank masih cukup kuat dan portofolio kredit meningkat, sedangkan alasan eksternal bank adalah membaiknya prospek usaha nasabah. Namun tidak menutup kemungkinan terjadinya kredit yang bermasalah atau kredit macet atas kredit yang diberikan. Bahaya yang timbul dari kredit macet adalah tidak terbayarnya kembali kredit tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya.
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk berasal dari kata “dana moneter” dan pertama kali digunakan pada 1976, nama bank ini berubah menjadi Bank Danamon Indonesia. Bank ini menjadi bank pertama yang memelopori pertukaran mata uang asing di tahun 1976 dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989. Bank Danamon adalah salah satu institusi keuangan terbesar di Indonesia dari jumlah
pegawai
sekitar
50,000
(termasuk
karyawan
anak
perusahaan) pada September 2010 yang berfokus untuk merealisasikan visinya: “Kita peduli dan membantu jutaan orang mencapai kesejahteraan.”PT. Bank Danamon,Tbk mempunyai tujuan untuk memenuhi semua kebutuhan nasabahnya tercermin dari pendekatan bisnis.
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk memberikan pelayanan kepada para nasabah khususnya para pedagang atau pengusaha dengan mengharapkan laba yang diperoleh dari bunga kredit tersebut. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
Universitas Sumatera Utara
padang sidempuan sebagai salah satu bank swasta yang menyalurkan dananya terbesar ke sektor kredit mikro khususnya para pedagang dikawasan padang sidempuan. semakin banyak jumlah kredit yang disalurkan kepada masyarakat maka resiko yang akan terjadi juga semakin besar. Bank Danamon telah melengkapi rangkaian segmen usahanya, mulai dari mass market, perbankan komersial dan UKM, perbankan ritel, bisnis kartu kredit, perbankan syariah, perbankan korporasi, tresuri, pasar modal dan lembaga keuangan, serta Adira Finance. Pada 2004. Bank Danamon juga membangun bisnis asuransi dan bisnis keuangan rumah tangga lewat Adira Insurance dan Adira Kredit (dulunya Adira Quantum).
Pada tabel 1.1 berikut ini dapat dilihat total outstanding, total kredit yang disalurkan, persentase jumlah piutang tak tertagih dari bulan januari 2010 sampai dengan juni 2010 di padang sidempuan :
Table 1.1 Total outstanding, Total kredit yang disalurkan, Total Run off dan persentase jumlah piutang tak tertagih PT. Bank Danamon Indonesia Tbk Padang Sidempuan
Universitas Sumatera Utara
Bulan
Total kredit yang telah disalurkan (outstanding)
Jumlah pencairan bulanan
Total run off (dalam jutaan rupiah)
% NPL
(dalam jutaan rupiah)
(dalam jutaan rupiah)
Januari 2010
31.656
2.261,7
1.634,7
4.9
Februari 2010
32.208
2.121,1
1.569,1
3.9
Maret 2010
32.369
2.504,4
2.343,4
3.2
April 2010
32.617
2.129,1
1.881,1
3.3
Mei 2010
33.429
2.238,9
1.426,9
3.4
Juni 2010
33.009
1.641,7
2.061,7
4.5
Sumber : PT. Bank Danamon Indonesia Tbk Padang sidempuan Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah pencairan kredit dan run off mengalami fluktuasi dari bulan januari 2010 sampai dengan juni 2010. Run off merupakan total angsuran pokok seluruh debitur ditambah dengan total tunggakan pokok debitur yang telah dibayar pada bulan berjalan. Pelunasan dipercepat juga dapat meningkatkan run off. Semakin tinggi jumlah run off akan mempengaruhi total kredit yang telah disalurkan kepada debitur (outstanding), dimana outstanding pinjaman hanya bertambah sedikit. Misalnya pada bulan juni 2010 jumlah pencairan kredit yang dihasilkan hanya sebesar Rp. 1.641.700.000,sementara run off pada bulan itu mencapai Rp. 2.061.700.000,- sehingga outstanding dari bulan juni 2010 menurun menjadi Rp. 33.009.000.000,- atau menurun sebesar Rp. 420.000.000,-. untuk meningkatkan outstanding maka jumlah pencairan kredit harus meningkat, sebaliknya apabila kredit yang dicairkan rendah maka outstandingnya akan menurun. Tingkat persentase Non Performing Loan (NPL) juga mengalami fluktuasi dari bulan januari 2010 hingga juni 2010.
Universitas Sumatera Utara
Non Performing Loan (NPL) adalah tidak kembalinya kredit itu tepat pada waktunya sesuai perjanjian kredit atau kredit bermasalah. walaupun persentase NPL tidak sampai 5% sesuai dengan batas maksimal dari ketentuan Bank Indonesia (BI), tetapi perlu mendapat perhatian karena selama 4 bulan terakhir terjadi kenaikan Non Performing Loan (NPL) dan akan berdampak pada kualitas kredit yang disalurkan kepada nasabah. Persentase NPL tersebut dapat diturunkan dengan tetap meningkatkan jumlah pencairan kredit dan melakukan penerapan The C’s of Credit secara baik sehingga dapat meningkatkan kredit yang lancar. Menurut Kasmir (2008 : 91), Dalam The C’s Of Credit terdapat faktor jaminan dan kelayakan usaha yang terdiri dari kemampuan memperoleh laba dan fasilitas produksi yang menjadi kendala bagi pengusaha kecil dan menengah untuk mendapatkan kredit sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Adapun faktor The C’s of Credit yang yang menilai pemberian kredit dalam usaha kecil dan menengah yakni Watak debitur (character) adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon debitur, Kemampuan debitur (Capabiility) melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba, Modal debitur (Capital) mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank, Jaminan kredit debitur (Colleteral) jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun nonfisik, Keadaan ekonomi (Condition of economy) menilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
Analisis yang digunakan dalam perbankan adalah Analisis The C’s of Credit. Bank dapat mengabulkan permohonan kredit calon debitur apabila persyaratan yang ditetapkan bank dapat terpenuhi. Terhadap kelengkapan data pendukung permohonan kredit, bank juga melakukan penilaian kelengkapan dan kebenaran informasi dari calon debitur dengan cara petugas bank melakukan wawancara dan kunjungan (on the spot) ke tempat usaha debitur. Penilaian faktor-faktor The C’s of Credit juga menjadi pertimbangan utama PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Padang Sidempuan dalam memberikan kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kriteria atau persyaratan serta tingkat kepentingan setiap faktor berbeda. Karena itu penulis tertarik untuk mengetahui kriteria atau persyaratan yang ditetapkan dan tingkat kepentingan setiap faktor The C’s of Credit, dan oleh sebab itu penulis mengambil judul “Analisis The C’s of Credit sebagai indikator penilaian pemberian kredit kepada usaha kecil dan menengah (UKM) pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk unit simpan pinjam Padang Sidempuan”. 1.2.Perumusan Masalah Dari hasil latar belakang masalah Peneliti merumuskan permasalahan yang ada pada PT. Bank Danamon Indonesia ,Tbk Padang Sidempuan maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : ‘‘ Bagaimana pemanfaatan The C’s of Credit sebagai indikator penilaian pemberian kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk Padang Sidempuan? ’’ 1.3.Tujuan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Adapun tujuan peneliti melakukan penelitian adalah : Mengetahui pemanfaatan The C’s of credit terhadap penyaluran kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Danamon terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM). 1.4. Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti Memberikan kontribusi bagi pemikiran peneliti dalam memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang keuangan khususnya mengenai perkreditan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). b. Bagi PT. Bank Danamon Indonesia,Tbk Sebagai bahan masukan agar lebih memperhatikan penyaluran kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sehingga komitmen PT. Bank Danamon Indonesia,Tbk untuk membantu pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dapat terwujud. c. Bagi pihak lain Sebagai referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara