1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan moderen.
Walaupun
demikian,
negara
tersebut
memiliki
banyak
keanekaragaman budaya tradisional termasuk mitos dan legenda. Mitos dan Legenda ini menjadi lebih hidup karena masyarakat setempat masih mempercayai cerita dari legenda-legenda tersebut dengan disertai ritual pemujaan. Hal ini meliputi kepercayaan masyarakat terhadap adanya para dewa, keberadaan benda-benda gaib serta siluman (Youkai) 1, seperti hantu, monster (Oni) 2 dan khususnya kappa 3, yang akan penulis bahas dalam tugas akhir ini. Legenda di Jepang dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu legenda keagamaan dan legenda alam gaib. Kappa merupakan legenda mitologi kuno Jepang yang tergolong dalam legenda alam gaib. Beberapa bukti peninggalan mengenai makhluk ini tersimpan di museum dan kuil-kuil di Jepang. Namun, hingga sekarang keberadaannya masih menjadi misteri. 1
Youkai adalah hantu atau monster (Andrew N. Nelson, Kamus Kanji Modern “Jepang-Indonesia”. hlm.303). 2 Oni serupa dengan raksasa di Jawa atau butakala di Bali (James Danandjaja, Folklore Jepang “Dilihat Dari Kacamata Indonesia”, hlm.94). 3 Kappa adalah sejenis binatang ganjil di sungai Jepang (Goro Taniguchi, Kamus Standar “Bahasa Jepang-Indonesia”, hlm.258).
2
Beberapa seniman dan sastrawan Jepang banyak yang telah memproyeksikan kappa ke dalam karya-karya mereka, seperti Akutagawa Ryonosuke 4 (18921927) dalam novel dengan judul yang sama yaitu Kappa (1927). Penulis tertarik meneliti legenda tentang kappa dalam obyek penulisanya karena menyukai hal-hal yang bersifat mitos dan legenda yang berasal dari Jepang. Selain itu, penulis ingin menambah referensi mengenai salah satu keanekaragaman legenda Jepang kepada pembaca. Penulis akan memaparkan beberapa hal mengenai kappa, yang meliputi pembahasan tentang kappa dalam kehidupan masyarakat Jepang, dampak psikologis serta beberapa cerita legenda mengenai kappa yang ada di beberapa daerah, sehingga penggambaran mengenai kehidupan kappa di dalam masyarakat Jepang dapat lebih mudah dipahami.
1.2 Rumusan Masalah Dalam penulisan penelitian untuk Tugas Akhir ini penulis menetapkan masalah yang akan diteliti yaitu : 1.2.1
Apakah kappa itu jika dilihat dari segi legenda dan mitologinya ?
1.2.2
Bagaimanakah perkembangan legenda mengenai kappa sehingga mulai terkenal di Jepang ?
1.2.3
Bagaimanakah persamaan cerita mengenai legenda kappa yang ada di beberapa wilayah Jepang ?
4
Akutagawa Ryunosuke adalah salah satu penulis yang tumbuh pada era Meiji-Taisho 1892-1927 (Akutagawa Ryonosuke, Kappa, hlm. 2).
3
1.2.4
Bagaimanakah
pengaruh
yang
ditimbulkan
akibat
keberadaan kappa bagi kehidupan masyarakat Jepang?
1.3 Tujuan Penulisan Penulis memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini. 1. Ingin memberikan beberapa referensi mengenai kappa jika dilihat dari sisi legenda dan mitologinya. 2. Untuk menjelaskan mengenai perkembangan legenda tentang kappa sehingga mulai dikenal luas oleh masyakat Jepang. 3. Mencari dan menjelaskan tentang beberapa persamaan cerita yang terdapat dalam legenda kappa dari berbagai wilayah di Jepang. 4. Menjelaskan
tentang
pengaruh
yang
ditimbulkan
akibat
keberadaan kappa bagi kehidupan masyarakat Jepang.
1.4 Pembatasan Masalah 1.4.1 Mengambil salah satu tokoh youkai dalam legenda Jepang, yaitu kappa, sehingga objek penelitian tidak terlalu luas. 1.4.2
Membatasi penelitian hanya pada cerita di beberapa wilayah Jepang.
4
1.5 Landasan Teori Kata budaya merupakan kata yang berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu buddayah, yang merupakan pemenggalan dari dua suku kata, yaitu ’budhi’ dan ’akal’. Selanjutnya, kata budaya sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat gaib dan sakral seperti, tradisi, ritual, mitos, legenda atau sesuatu yang berasal dari peninggalan nenek moyang. Dalam kebudayaan, terdapat suatu nilai-nilai budaya yang dianut oleh sebagian besar masyarakat sekaligus berfungsi sebagai suatu pedoman yang akan memberi arah kepada kehidupan masyarakat tersebut (Koentjaraningrat, 2002:190). Seperti halnya dalam kehidupan bangsa Jepang. Sejak menutup diri dari dunia luar hingga dua abad lamanya 5 membuat Jepang banyak memiliki keanekaragaman budaya baik dari segi mitos maupun legenda, yang kemudian berkembang pesat di masyarakat. Mitos adalah sebuah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta suci dan sakral keberadaanya (Danandjaja, 1997:50). Di sisi lain mitos sering kali diikuti dengan adanya penghormatan oleh masyarakat yang mempengaruhi pola-pikir mereka (Suwardi, 2005:163). Istilah bahasa Jepang untuk mitos adalah shinwa yang berarti kisah mengenai dewa 6 . Mitos Jepang merupakan gabungan dari tradisi-tradisi pribumi yang berasal dari Asia Timur serta dipengaruhi oleh ajaran
5
Majalah Anima, Volume 28 ”Nihon Bungka”, hlm.73 (Jepang mengucilkan diri dari bangsa asing selama 215 tahun di periode Edo). 6 Pitri Haryanti. M. PD, All About Japan “Panduan Lengkap dan Informatif tentang Jepang untuk Belajar, Bekerja, Berwisata” (Kesusastraan Jepang), hlm. 47.
5
Budhisme dan Taoisme. Mitos ini diceritakan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. Legenda atau dalam bahasa latin (Legere) adalah suatu bentuk kepercayaan rakyat yang dianggap benar-benar terjadi, sehingga keberadaan dari legenda, terasa lebih dekat dan nyata di mata masyarakat. Legenda merupakan cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah (KBBI, 2005:508). Kappa dipercayai sebagai makhluk yang benar-benar hidup dan sering berinteraksi dengan manusia hampir di seluruh wilayah Jepang, oleh karena itu banyak didirikannya kuil persembahan bagi kappa yang baik hati untuk menghormatinya. Sejak zaman dahulu, kehadiran kappa sengaja dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari di Jepang, bahkan hingga di zaman sekarang. Contohnya, patung-patung kappa yang berdiri tegak di depan toko, penginapan ataupun pemandian air panas. Selain itu, gambar kappa juga dipasang sebagai tanda peringatan bahaya di beberapa sungai di Jepang. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan legenda tersebut kepada masyarakat, sehingga tanpa disadari masyarakat Jepang sudah merasa akrab dengan legenda tersebut. Dengan cara seperti inilah, budaya dengan tema mitos dan legenda masih terjaga dan terpelihara dengan baik sampai sekarang, sehingga hal ini menjadikan Jepang sebagai negara yang unik dan menarik di mata dunia. Selain terkenal akan kemajuan teknologinya, Jepang juga tidak melupakan jati diri bangsanya, serta mampu menjaga, melestarikan, dan menghargai kebudayaannya.
6
1.6 Metode Penulisan Untuk melakukan penelitian, penulis menggunakan metode penulisan kepustakaan. Metode kepustakaan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data–data dan bahan–bahan sehingga dapat melengkapi materi yang berhubungan dengan kappa sebagai legenda dan mitologi Jepang kuno. Data–data yang didapat kemudian diolah dengan menggunakan metode analisis
deskriptif,
yaitu
dikumpulkan,
dibaca,
dipahami,
diinterpresentasikan, dianalisis, dan kemudian dideskripsikan. Bahan–bahan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini diperoleh dari buku–buku Perpustakaan FIB UGM, Perpustakaan Pusat UGM, Jurnal Masyarakat Jepang, buku koleksi pribadi penulis, artikel, kamus, ensiklopedia, majalah, dan media cetak lainya. Selain itu, untuk menambah referensi dalam penulisan tugas akhir ini, penulis juga menggunakan media internet sebagai acuan sumber penulisan.
1.7 Sistematika Penulisan Hasil penulisan tugas akhir akan disajikan dalam empat bab dengan beberapa sub bab. Diawali dengan bab I yang merupakan pendahuluan, meliputi latar belakang penulisan tugas akhir serta menggambarkan alasan pemilihan topik penelitian. Selain itu, juga berisi tentang rumusan masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, landasan teori, metode penulisan, dan diakhiri dengan sistematika penulisan.
7
Bab II akan membahas tentang gambaran umum budaya masyarakat Jepang dari segi kepercayaan akan legenda dan mitos-mitos yang terkait dengan obyek penelitian penulisan. Bab III merupakan isi dari penelitian tentang legenda mitologi Jepang kuno kappa, yang meliputi pembahasan mengenai kappa, dengan di lampirkanya beberapa kisah kappa di beberapa daerah untuk memberikan pemahaman awal terkait obyek penelitian serta perkembangan legenda kappa sehingga mulai dikenal oleh masyarakat Jepang. Adapun bab terakhir, yaitu bab IV yang pembahasanya berisi tentang kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya.