BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Anak adalah karunia Allah sebagai hasil perkawinan antara ayah dan ibu. Dalam kondisi normal, ia adalah buah hati belahan jiwa, tempat bergantung di hari tua, generasi penerus cita-cita orang tua. Rosulullah SAW dalam salah satu hadis menyebutkan anak sebagai buah hati:
( اﻟﻮﻟﺪ ﺛﻤﺮة اﻟﻘﻠﺐ ﻻ ﻧﻪ ﻣﻦ رﻳﺤﺎن اﻟﺠﻨﺔ ) رواﻩ اﻟﺘﺮﻣﺬي Artinya :" Anak adalah buah hati dan sesungguhnya ia adalah sebagian dari harum-haruman surga ( HR. Turmudzi ).1 Pada sisi lain anak juga merupakan amanah untuk di asuh, dibesarkan dan didik sesuai dengan tujuan kejadiannya yaitu "mengabdi kepada Sang Pencipta". Keluarga adalah lembaga yang sangat penting dalam proses pengasuhan anak. Meskipun bukan menjadi satu-satunya faktor, keluarga merupakan unsur yang sangat menentukan dalam pembentukan kepribadian dan kemampuan anak. Terutama dalam masa kanak-kanak yang merupakan masa-masa vital, dalam pertumbuhan dan perkembangan anak membutuhkan orang lain sekalipun tidak selamanya juga ia bergantung sepenuhnya kepada orang lain. Dalam masa perkembangan anak membutuhkan orang lain. Dan orang lain yang pertama dan paling utama bertanggung jawab memperkembangkan seluruh 1
Sunan At-Tirmidzi. Jami'ush Shahih juz 4 (Beirut Libanon : Darul kutub Al-'alamiyah), 387
1
2
eksistensi anak adalah orang tuanya sendiri (ayah dan ibu). Sebagaimana dijelaskan oleh Rosulullah dalam hadis nya:
ان ﻳﺤﺴﻦ اﺳﻤﻪ وادﺑﻪ وان ﻳﻌﻠﻤﻪ اﻟﻜﺘﺎﺑ ﺔ و اﻟ ﺴﺒﺎﺣﻪ:ﺣﻖ اﻟﻮﻟﺪ ﻋﻠﻰ واﻟﺪﻩ واﻟﺮﻣﺎﻳﺔ وان ﻻ ﻳﺮزﻗﻪ اﻻﻃﻴﺒﺎ وان ﻳﺰوﺟﻪ اذا درك Artinya: "Kewajiban orang tua terhadap anaknya, adalah memberi nama yang baik dan mengajarkan sopan santun (etika/ akhlak), mengajarkanya tulis baca, berenang dan memanah dan sesungguhnya tidak memberi rizqi melainkan yang baik dan mengawinkan ia apabila anaknya telah mendapatkan jodohnya". (HR. Hakim)2. Adapun yang termasuk kewajiban dan tanggung jawab orang tua adalah memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak. Kebutuhan anak dapat dibagi dalam tiga kategori : (1) kebutuhan fisik: termasuk didalamnya makanan, pakaian yang cukup, keamanan, bermain, istirahat, tidur dan perlindungan akan bahaya dan infeksi. (2) kebutuhan Emosional/Psikologis meliputi kebutuhan kasih sayang dan keamanan, pengalaman akan hal-hal baru, pujian dan tanggung jawab. (3) kebutuhan Moral dan Spiritual.3 Dalam teori psikologi perkembangan dijelaskan bahwa dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak terutama dalam pembentukan karakter, faktor lingkungan selain keluarga, seperti: masyarakat, alam sekitar dan sekolah juga dapat mempengaruhi pertumbuhan daan perkembangan anak. Seperti yang dikatakan Dr.Singgih D. Gunarsa dalam bukunya" Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja" bahwa:
2
Ibnu Majah bab Birrun (Beirut Lebanon : Darul Kutub Al-'Alamiyah), 546 Fung, Daniel dan Cai Yi-Ming, Mengembangkan Kepribadian Anak dengan Tepa,( Jakarta: Prestasi Pustaka,2003),14 3
3
"Dilingkunganlah terdapat sumber rangsangan yang mempengaruhi perkembangan anak, mempengaruhi sebagian atau bahkan keseluruhan ciri-ciri kepribadian yang akan terbentuk". Meskipun dalam masa perkembangan anak juga dipengaruhi faktor lingkungan lain, namun sebagai tahap awal perkembangannya, jelas pengaruh yang paling besar adalah
lingkungan keluarganya, karena keluarga adalah
masyarakat terkecil yang paling dekat dan pengalaman dalam kehidupan keluarga dapat membentuk kepribadian anak. Dalam sebuah hadis di katakan bahwa:
ﻣ ﺎ ﻣ ﻦ ﻣﻮﻟ ﻮد اﻻ ﻳﻮﻟ ﺪ ﻋﻠ ﻰ اﻟﻔﻄ ﺮة ﻓ ﺎﺑﻮاﻩ ﻳﻬﻮداﻧ ﻪ او ﻳﻨ ﺼﺮاﻧﻪ او ﻳﻤﺠﺴﺎﻧﻪ Artinya:" Tidak ada anak yang dilahirkan kecuali dalam keadaan suci (fitrah) maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani maupun Majusi".4 (HR.Bukhori) Mencermati hadis tersebut, berarti kedua orang tua memiliki peran sangat strategis bagi masa depan anak, yaitu kemampuan membina dan mengembangkan potensi dasar (fitrah) anak. Nabi Muhammad SAW. menggambarkan bagaimana penting dan mulianya pengasuhan dan pendidikan bagi anak melalui sabdanya :
(ﻻن ﻳﺆد ﻟﻠﺮﺟﻞ وﻟﺪﻩ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ان ﻳﺘﺼﺪ ق ﺑﺼﺎع ) رواﻩ اﻟﺘﺮﻣﺬى Artinya : " Kiranya lebih baik bagi kalian mendidik anak-anaknya dari pada bersedekah tiap hari satu sha'". 5 ( HR. Turmudzi)
4 5
Abi Abdullah Muhammad Bin Ismail Al-Bukhari. Matan Bukhari juz 3 ( Beirut Lebanon: Maktabah wa Mathba'ah),346 Sunan At-Tirmidzi. Jami'ush Shahih juz 4 bab Birrun,…297
4
Dari uraian diatas jelas bahwa begitu pentingnya peran keluarga dalam proses pembentukan kepribadian anak yang menjadi dasar kepribadiannya untuk masa mendatang. Sebaliknya dengan anak yatim, Salah satu problematika hidup anak-anak yatim adalah pengasuhan dan pendidikan mereka. Pada saat orang tua mereka masih hidup, ayah dan ibu merekalah yang mengasuh dan mendidik dan bertanggung jawab memberikan pendidikan. Setelah orang tua mereka meninggal dunia, siapakah yang mendidik dan bertanggung jawab memberikan pengasuhan dan pendidikan?. Berarti, harus ada orang lain yang mendidik dan bertanggung jawab terhadap pendidikan mereka. Mereka tidak bisa dibiarkan hidup terlantar tanpa ada yang mendidik dan pendidikan yang layak sebagaimana halnya anakanak biasa. Tanpa pendidikan dan orang yang bertanggung jawab, bukan saja membuaat mereka menjadi orang bodoh dan terbelakang, tapi juga menjadikan hidup mereka semakin menderita dan sengsara. Diantara faktor-faktor mendasar yang mengakibatkan anak tergelincir ialah ditinggal mati bapaknya sewaktu ia masih kecil. Anak yatim ini, bila tidak mendapatkan uluran tangan kasih sayang, hati penyayang yang mengasihinya, bila tidak mempunyai kerabat dekat yang diandalkan untuk memeliharanya dengan baik serta mengurus dan menjaminnya, mendidik dan membimbingnya serta menolong menutupi laparnya, maka tidak diragukan lagi situasi kritis ini akan mempercepat anak yatim itu terjerumus ke lembah penyimpangan dan
5
kriminalitas. Malah akhirnya akan menjadi beban masyarakat dan penyebar kerusakan dikalangan generasi penerus. Mendidik dan memberikan pendidikan yang layak dan baik kepada anak yatim merupakan suatu kewajiban. Dalam keadaan apapun, tetap harus ada yang mendidik dan memberikan pendidikan secara baik dan layak kepada mereka. Kewajiban ini merupakan perintah Allah SWT. ☺
... ⌧ ....
Artinya:.. "Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu,"6…(Q.s Al-Baqarah :220) Panti asuhan sebagai salah satu bentuk lembaga kesejahteraan sosial bagi anak yatim, yatim piatu dan anak terlantar merupakan realisasi dari UUD 1945 pasal 34 tentang Kesejahteraan Sosial, yang berbunyi " fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara". Adanya panti asuhan ini selain bertujuan menampung anak yatim, tapi juga untuk menyelenggarakan pendidikan yang dapat membantu dan menolong anak-anak terlantar agar dapat memiliki pengetahuan dan kecakapan yang berguna bagi dirinya dan masyarakat luas. Sehingga baik anak yatim, yatim piatu dan anak terlantar dapat menjalani hidup dengan selayaknya anak yang memiliki keluarga yang utuh.
6
Departemen Agama RI. Al-qur'an dan Terjemahnya. (Bandung:CV penerbit Diponegoro,2003), 27
6
Berbicara tentang kepribadian, maka dapat diartikan sebagai hasil dari suatu proses sepanjang hidup. Kepribadian bukan terjadi dengan serta merta, akan tetapi terbentuk melalui proses kehidupan yang panjang. Oleh karena itu banyak faktor yang ikut ambil bagian dalam pembentukan kepribadian manusia. Dengan demikian apakah kepribadian seseorang itu baik atau buruk, kuat atau lemah, beradab
atau
biadab
sepenuhnya
ditentukan
oleh
faktor-faktor
yang
mempengaruhi dalam perjalan hidup seseorang tersebut. Dalam hal ini pendidikan sangat besar peranannya dalam pembentukan kepribadian manusia. Kepribadian dapat dibentuk dengan usaha-usaha yang sistematis dan berencana, sehingga dapat terbentuknya kepribadian yang sesuai dengan harapan. Kita bangsa Indonesia yang telah memiliki filsafat hidup Pancasila, yang sekaligus juga menjadi filsafat pendidikan Nasional, juga mempunyai cita-cita membangun dan membentuk kepribadian bangsa kita yaitu kepribadian manusia seutuhnya, yang memiliki ciri-ciri khas sebagai bangsa Indonesia. Meskipun panti asuhan ini merupakan salah satu solusi yang dilakukan pemerintah untuk kesejahteraan sosial, akan tetapi adanya panti asuhan ini masih diragukan oleh beberapa kalangan masyarakat akan eksistensinya dalam pengasuhan, pendidikan, pembimbingan dan pembinaan bagi anak asuhnya. Bermula dari permasalahan yang ada dimasyarakat inilah yang mendorong penulis untuk mengungkapkan permasalahan-permasalahan tersebut dalam skripsi ini dengan judul:
7
"PERAN PANTI ASUHAN YATIM DARUL HIKMAH SURABAYA DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN MUSLIM ANAK ASUHNYA" . B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah agar dalam pelaksanaan penelitian, masalah atau segala sesuatu yang perlu dan ingin kita ketahui menjadi jelas. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 3. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan panti asuhan yatim Darul Hikmah dalam membentuk kepribadian muslim anak asuhnya? 4. Bagaimana peran panti asuhan yatim Darul Hikmah dalam upaya pembentukan kepribadian muslim anak asuhnya? 5. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam upaya pembentukan kepribadian muslim anak asuhnya dan bagaimana solusinya?
C. Batasan masalah Agar pembahasan ini tidak terlalu maka penulis membatasi masalah ini sebagai berikut: Adapun upaya atau usaha pembentukan kepribadian muslim anak asuh di panti itu dilakukan dengan diselenggarakan pembinaan-pembinaan yang nantinya diharapkan dapat membentuk kepribadian muslim anak asuh. Dalam hal ini,
8
penulis batasi hanya berkaitan dengan pembinaan keagamaan, ketrampilan dan pengembangan bakat.
D. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam memahami skripsi ini, maka penulis perlu memberikan definisi yang lengkap. 1. Peran Merupakan "sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang paling utama (dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa)".7 Dalam hal persoalan ini adalah bagian dari usaha atau kiat yang telah dilakukan serta punya andil dalam menentukan suatu perubahan kearah yang lebih baik. 2. Panti Asuhan Adalah rumah tempat memelihara dan merawat anak yatim atau yatim piatu dan sebagainya.8 Dapat diartikan pula bahwa panti asuhan adalah suatu lembaga kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab memberikan pelayanan pengganti dalam memenuhi kebutuhan baik kebutuhan fisik, mental (psikologis) dan sosial anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi keseimbangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan. 7
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. ( Jakarta : Balai Pustaka, 1993),735 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), 667 8
9
3. Darul Hikmah Adalah
nama sebuah yayasan atau panti asuhan yang menampung
anak-anak baik yatim, yatim piatu maupun anak terlantar dengan menanggung segala kebutuhan-kebutuhan hidup anak secara keseluruhan. Panti asuhan ini terletak di Jl. Gubeng Kertajaya VC/5 Surabaya. 4. Pembentukan Adalah proses, membimbing, mengarahkan (pendapat, pendidikan, watak jiwa ). Maksudnya adalah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada anak yatim, yatim piatu dan anak fakir miskin agar mereka mempunyai kepribadian yang luhur dan dapat hidup layak dan mewarnai masyarakat dimana mereka tinggal. 5. Kepribadian Muslim Terdiri dari dua kata yaitu "kepribadian" dan "muslim". Kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dari orang atau bangsa lain. Adapun "muslim" adalah orang yang menganut ajaran agama Islam. Dengan demikian maksud dari kepribadian muslim adalah ciri-ciri atau karakter watak yang menonjol yang melambangkan pribadi seorang yang beragama Islam. Menurut Ahmad D. Marimba "kepribadian seluruh aspek-aspeknya yaitu tingkah lakunya, kegiatan-kegiatan jiwanya maupun filsafat hidup dan kepercayaan yang menunjukkan pengabdian kepada Tuhan dan penyerahan diri kepada-Nya. 6. Anak Asuh
10
Adalah anak-anak yang terdaftar menjadi anggota di suatu panti asuhan dengan syarat-syarat tertentu. Dari penjelasan di atas tentang definisi masing-masing kata, maka jelas maksud judul skripsi ini yakni membahas tentang salah satu tugas utama panti asuhan (khususnya panti asuhan Darul Hikmah) yaitu memberikan pengasuhan, bimbingan, pengarahan dan pendidikan kepada anak asuhnya sehingga mereka kelak mengalami pencerahan hidup dengan bekal kemampuan, ketrampilan, potensi serta kreatifitas yang mereka miliki sebagai out put dari pendidikan dan pengalaman yang mereka peroleh selama berada di panti asuhan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan ingin mendeskripsikan atau mengambarkan secermat mungkin mengenai peran dan usaha yang telah dilakukan oleh panti asuhan yatim Darul Hikmah serta dukungan dan hambatan dalam membentuk kepribadian muslim anak asuhnya.
E. Alasan memilih Judul Adapun alasan penulis memilih judul "Peran Panti Asuhan Darul Hikmah dalam upaya pembentukan Kepribadian Muslim Anak Asuhnya diantaranya adalah: 1. Dalam masa-masa perkembangan dan pertumbuhannya, anak sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Tapi kalau anak yang masih kecil yang masih sangat membutuhkan bimbingan, arahan dan perhatian sesudah ditinggal terlebih dahulu oleh orang tuanya
11
(meninggal dunia) atau karena orang tuanya tidak mampu lagi membiayai kebutuhannya, maka panti asuhan yang merupakan inisiatif untuk kesejahteraan sosial sangat diharapkan eksistensinya. 2. Salah satu problematika hidup anak-anak yatim adalah pendidikan mereka. Setelah orang tua mereka meninggal dunia, siapakah yang akan mendidik dan bertanggung jawab memberikan pendidikan?. Berarti, harus ada orang lain yang mendidik dan bertanggung jawab terhadap pendidikan mereka. Mereka tidak bisa dibiarkan hidup terlantar tanpa ada yang mendidik dan pendidikan yang layak sebagaimana halnya anak-anak biasa. Tanpa pendidikan dan orang yang bertanggung jawab, bukan saja membuat mereka menjadi orang bodoh dan terbelakang, tapi juga menjadikan hidup mereka semakin menderita dan sengsara. 3. Pandangan beberapa kalangan masyarakat yang meragukan akan fungsi panti asuhan sebagai tempat memelihara, merawat, mendidik anak yatim piatu dan anak-anak terlantar yang orang tuanya tidak mampu dan mempunyai peran yang cukup besar dalam membentuk manusia yang berkepribadian baik yang nantinya bisa membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka yang tidak dapat perhatian dan kasih sayang kedua orang tuanya dapat menjadi manusia yang sempurna (kamil) dan harmonis. 4. Penulis memilih panti asuhan yatim Darul Hikmah sebagai sasaran penelitian selain dikarenakan tempatnya terjangkau (strategis) sehingga memudahkan penulis untuk meneliti juga karena panti asuhan ini terletak di tengah-tengah
12
masyarakat kota yang beragam dan modern sehingga peluang untuk mempengaruhi kepribadian anak asuh sangat besar. 5. Sebagai calon pendidik yang nantinya akan terjun ditengah-tengah masyarakat merupakan suatu kewajiban untuk menyikapi dan mempunyai kepedulian terhadap permasalahan-permasalahan sosial yang sedang terjadi di masyarakat.
F. Tujuan Penelitian 1. Ingin mengetahui usaha-usaha yang dilakukan panti asuhan Yatim Darul Hikmah dalam membentuk kepribadian muslim anak asuhnya. 2. Ingin mengetahui peran panti asuhan yatim Darul Hikmah Surabaya dalam upaya pembentukan kepribadian muslim anak asuhnya. 3. Ingin mengetahui dukungan dan hambatan dalam membentuk kepribadian muslim anak asuh di panti asuhan yatim Darul Hikmah.
G. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti (penulis) Menambah pengalaman dan memperluas wawasan bagi peneliti dengan melihat langsung kenyataan-kenyataan yang ada tentang usaha-usaha dan jerih payah yang dilakukan oleh pengelola panti asuhan dalam membina kepribadian muslim anak asuhnya. Dan memberikan kesadaran kepada
13
peneliti bahwa memberikan perhatian sedikit saja kepada orang lain (anak yatim piatu atau anak terlantar) merupakan perbuatan yang sangat mulia dan menjadi perhatian yang sangat berharga bagi mereka. 2. Bagi Panti Asuhan Darul Falah a. Sebagai bahan informasi atau bahan kajian penelitian terhadap pelaksanaan pembentukan kepribadian muslim bagi anak asuhnya. b. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengelola panti asuhan untuk meningkatkan kualitas peran dan fungsinya, sehingga apa yang menjadi tujuan dan cita-citanya dapat tercapai. 3. Bagi Masyarakat a. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang eksistensi panti asuhan yatim Darul Hikmah Surabaya dan fungsinya sebagai lembaga pembinaan anak-anak asuh didalamnya. b. Diharapkan
semakin
menambah
kepercayaan
masyarakat
akan
keberadaan panti asuhan yatim Darul Hikmah Surabaya. c. Di harapkan masyarakat juga mempunyai kesadaran untuk ikut andil (ikut serta) dalam pembentukan kepribadian muslim yang dilakukan oleh pihak panti asuhan yatim Darul Hikmah Surabaya.
14
H. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metodemetode penelitian.9 Artinya mempelajari aturan dan langkah-langkah dalam penelitian dengan menggunakan metode ilmiah, yang disesuaikan dengan obyek studi yang bersangkutan.10 Adapun maksud dari metode ilmiyah di sini adalah prosedur atau cara mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis. Langkah untuk mengkaji dan menyusun data secara teratur dan sesuai dengan menggunakan dua pendidikan teoritis dan empiris.11 Berkaitan dengan hal demikian, berikut penulis paparkan beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian secara utuh, diantaranya yaitu: 1. Jenis dan Sasaran Penelitian Jenis penelitian yang kami lakukan ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong M.A. yang mengutip pernyataan Bogdan dan Taylor, mendefinisikan sebagai berikut: " Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan dari prilaku yang diamati.12
9
Koentjaraningrat. Metode Penelitian Masyarakat. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Yogyakarta: 1996), 1 11 Imam Bawani. Segi-segi Pendidikan Islam. (Surabaya: Bina Ilmu, 1993), 26 12 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996),3 10
15
Secara khusus penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan, diantaranya: a. Merujuk pada fokus penelitian yaitu untuk mengetahui peran, usaha, dan hambatan yang dialami oleh panti asuhan yatim Darul Hikmah dalam membentuk kepribadian muslim anak asuhnya sebagai sasaran obyek yang diteliti, oleh karena itu maka peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang penulis rasa lebih sesuai dalam mengungkapkan berbagai temuan di lapangan kemudian menganalisisnya, sehingga diharapkan lebih aktual, obyektif dan memudahkan peneliti dalam menghadapi responden b. Penelitian ini juga mengungkapkan sejarah berdirinya panti asuhan yatim Darul Hikmah, sehingga penelitian ini dapat dikatakan penelitian historis karena mengkaji hal-hal yang telah lalu. 2. Sumber Data Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diteliti dan diperoleh. Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data maka diklasifikasikannya menjadi tiga (3) dengan huruf depan p tingkatan dari bahasa Inggris, yaitu: a. Person yaitu sumber data yang memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. sumber data yang berupa manusia, dalam hal ini seperti kepala yayasan, pengasuh, pembina dan anak-anak asuh panti.
16
b. Place yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. - Diam misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna dan lain-lain. - Bergerak misalnya aktivitas, kinerja, laju kendaraan, ritme nyanyian, gerak tari, sajian sinetron, kegiatan belajar mengajar dan lain sebagainya.13 Keduanya merupakan obyek penggunaan metode observasi. c. Paper yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar atau simbol-simbol lain. Adapun data ini yaitu: struktur organisasi, jumlah pengasuh dan pembina, jumlah anak asuh, anggaran belanja. 3. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu: a. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang dapat di ukur secara langsung, data ini meliputi: -
Gambaran umum obyek penelitian yang meliputi: sejarah singkat berdirinya panti asuhan Darul Hikmah, Struktur Organisasi, keadaan
13
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta,2002),107
17
pengurus dan anak asuh, sarana prasarana panti asuhan Darul Hikmah dan lain-lain. -
Usaha pembentukan kepribadian muslim.
b. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang di ukur secara langsung atau dapat di hitung atau dengan kata lain yang berwujud angka-angka, hasil perhitungan atau pengukuran. Data ini meliputi : jumlah pengurus atau pembina di panti, jumlah keseluruhan anak yang ada di panti, jumlah sarana dan prasarana yang tersedia.
4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan hal yang menentukan validitas dan reliabilitas suatu penilaian untuk memperoleh data-data yang sesuai dengan penelitian, dalam hal ini penulis menggunakan metode: a. Observasi Metode ini bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena dan diselidiki. Sedangkan menurut Drs. Khalid Narbuko dalam bukunya Metodologi Penelitian bahwa observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik dari gejala-gejala yang diselidiki.14 Jadi metode observasi adalah alat pengumpulan data yang digunakan dengan 14
Drs. Chalid Narbuko, Drs. H. Achmadi. Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 70
18
cara pengamatan dan pencatatan secara sistematik baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut S. Margono "ada 2 macam observasi yakni observasi langsung dan observasi tidak langsung. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama obyek yang diselidiki disebut observasi langsung. Sedang observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan di selidiki.15 Dalam hal ini peneliti akan menggunakan observasi secara langsung yaitu dengan cara mendatangi langsung obyek penelitian untuk memperoleh data-data yang sesuai dengan tujuan penelitian sebagai pertimbangan dalam menggunakan observasi langsung adalah: -
mengetahui secara langsung dengan melihat keadaan-keadaan obyek yang diselidiki
-
menghindarkan dari kemungkinan kesalahan dalam interpretasi terhadap sikap fenomena-fenomena sosial yang ada di panti.
b. Interview (wawancara) Interview atau yang sering kita sebut dengan wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan yang mana dua orang atau lebih dengan bertatap muka dan mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Juga 15
S. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), 118
19
bisa dikatakan bahwa interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal. Jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Adapun teknik ini dilakukan dengan menggunakan IPD pedoman wawancara (guide) yaitu serangkaian pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya secara tertulis. Metode in digunakan untuk memperoleh data tentang: - Sejarah berdirinya dan berkembangnya panti asuhan Darul Falah - Bagaimana keadaan anak asuh, pengasuh, pembina, karyawan panti - Bagaimana keadaan sarana dan prasarana di panti - Bagaimana usaha-usaha pembentukan kepribadian muslim yang dilakukan panti. 5. Teknik Analisa Data Teknik analisa data adalah cara untuk menganalisa data dari hasil penelitian yang sudah terkumpul dari lapangan diolah dan ditarik suatu kesimpulan.16 Agar data yang terkumpul mempunyai makna, maka diperlukan proses analisa data. Adapun untuk keperluan analisa data yang berhasil dikumpulkan, digunakan teknik analisa yang sesuai dengan data yang ada. Dalam penelitian ini, penulis menganalisa data dengan menggunakan analisa kualitatif deskriptif, yaitu analisa yang dilakukan hanya sampai pada
16
Sanapiah Faisal. (سJakarta:Rienika Cpta,1990), 269
20
laporan yang menggambarkan apa yang terjadi dilapangan dengan mengkombinasikan dua cara berfikir baik Induktif maupun Deduktif. Analisis deduktif adalah analisa data yang digunakan dengan jalan mengemukakan suatu teori secara umum dan ditarik pada sebuah fakta-fakta yang bersifat khusus. Analisis Induktif adalah analisis dari berbagai data yang terhimpun dari suatu penelitian, kemudian bergerak ke arah pembentukan kesimpulan kategori atau ciri-ciri umum tertentu.17 Teknik penulisannya di klasifikasikan menjadi dua yaitu studi pustaka dan kajian empiris. Teknik analisa seperti ini berlangsung secara intensif, mendalam, komprehensif, rinci dan tuntas.
17
Burhan Bungin. Metodologi penelitian sosial (Surabaya : Airlangga University press,2001), 290
21
I. Sistematika Pembahasan BAB I
PENDAHULUAN meliputi: Latar belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Definisi Operasional, Alasan Memilih Judul, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Sistematika Pembahasan
BAB II
LANDASAN TEORI meliputi: sub bab 1 tentang tinjauan tentang panti asuhan meliputi: pengertian panti asuhan, pengertian anak yatim, dasar dan tujuan panti asuhan, usaha-usaha panti asuhan, Pola asuh dan Pelayanan. Sub bab II : tinjauan tentang pembentukan Kepribadian Muslim yang meliputi: Pengertian Kepribadian muslim, aspek-aspek kepribadian muslim, ciri-ciri atau
kriteria
kepribadian
kepribadian muslim,
faktor
muslim,
proses
pendukung
dan
pembentukan penghambat
pembinaan kepribadian muslim. Sub bab III : tinjauan tentang peran panti asuhan yatim Darul Hikmah
dalam upaya
pembentukan kepribadian muslim anak asuhnya. BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN meliputi: sub bab 1 : Penyajian data tentang Gambaran Umum Obyek penelitian diantaranya: Sejarah berdirinya Panti Asuhan Yatim Darul Hikmah, Visi dan Misi, Dasar dan Tujuan Panti Asuhan Yatim Darul Hikmah, Struktur Organisasi Panti Asuhan Yatim Darul Hikmah, perkembangan aktivitas, Sumber Pendanaan Anggaran Belanja,
22
Sarana dan Prasarana, Keadaan Pengasuh dan Anak Asuh. Sub bab II: Penyajian dan analisis data hasil penelitian tentang Peran Panti Asuhan dalam Upaya Pembentukan Kepribadian Muslim Anak Asuhnya. BAB IV
PENUTUP meliputi : Kesimpulan dan Saran