BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang dipilih oleh sebagian masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidupnya. Selain koperasi, terdapat badan usaha lainnya yang memiliki sifat dan ciri yang berbeda dengan koperasi. Salah satu ciri yang membedakan koperasi adalah dasar falsafahnya. Dasar falsafah koperasi untuk mencapai kesejahteraan bersama berdasarkan asas kekeluargaan sedangkan dasar falsafah badan usaha bukan koperasi untuk mencapai laba sebesar-besarnya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian pasal 2: “koperasi didirikan dengan tujuan utamanya untuk mensejahterakan rakyat Indonesia serta ikut membangun tatanan ekonomi nasional”, peran koperasi di Indonesia sangat dibutuhkan, karena koperasi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kondisi masyarakat Indonesia yang bersahaja, adanya koperasi di tengah masyarakat akan memberikan dampak positip bagi pertumbuhan ekonomi, karena dengan adanya unit-unit usaha yang dijalankan oleh koperasi otomatis roda perekonomian pun akan menggeliat, sehingga pada masa pembangunan ini koperasi sangat besar sekali peranannya dalam sektor kehidupan perekonomian bangsa Indonesia. Oleh karena itu sumber daya manusia pada setiap badan usaha harus di perhatikan agar sumber daya
1
2
manusia yang ada dalam perusahaan selalu senantiasa terjaga, baik kesehatan, kompensasi ataupun kinerja sumber daya yang ada dalam perusahaan tersebut. Koperasi Serba Usaha Tandangsari yang beralamat di belakang pasar Tanjungsari No.29 Desa Jatisari Sumedang, tercatat dalam badan hukum No 7251/BH/PAD/DK.10.13/III/2002
didirikan
pada
16
Mei
1980
dalam
menjalankan kegiatannya KSU Tandangsari dikelola oleh lima orang pengurus, tiga orang pengawas dan 65 orang karyawan serta beranggotakan 2.803 orang. Adapun unit usaha yang dijalankan oleh KSU Tandangsari antara lain :
Unit usaha perternakan sapi perah
Unit usaha simpan pinjam
Unit usaha Saprotan (sarana produksi pertanian) Tabel 1.1.
Perkembangan unit usaha dan beban gaji KSU Tandangsari 2012-2014
UNIT Usaha
TAHUN 2012
TAHUN 2013
Susu Murni 10.462.641 (liter) 9.127.369 (liter) Simpan Pinjam RP 4.702.350.000 RP 5.542.416.597 Saprotan RP 23.277.583 RP 33.692.002 Beban RP 1.431.328.000 RP 1.562.244.606 Honor/Gaji Populasi Sapi 511 484 Sumber RAT KSU Tandangsari Sumedang 2012-2014
TAHUN 2014 8.553.310 (liter) RP 6.184.300.000 RP 25.295.297 RP 1.664.039.099 566
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan, dapat diketahui pada sapi perah dari tahun ketahun mengalami penurunan, dari tahun 2012 terjadi
3
penurunan sekitar 984.547 liter atau turun sekitar 9.3%. Tahun 2013 kembali mengalami penurunan sekitar 1.335.245 liter atau turun sekitar 12.7%. Tahun 2014 kembali mengalami penurunan sekitar 574.059 liter atau turun sekitar 6.3% dari tahun sebelumnya. Sedangkan dalam beban gaji/honor yang diterima karyawan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Dilihat dari populasi sapi perah itu sendiri, dapat dilihat bahwa dari tahun 2012 sampai dengan 2014 populasi sapi cenderung mengalami kenaikan. Diketahui dari data diatas pada tahun 2012 dengan populasi sapi perah 511 ekor dapat menghasilkan susu murni pertahunnya sebanyak 10.462.641 liter, sedangkan pada tahun 2013 dengan populasi 484 ekor sapi dapat menghasilkan susu murni pertahunnya sebanyak 9.127.369 liter atau turun 1.335.245 liter. Sedangkan pada tahun 2014 dengan populasi terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya yaitu 566 ekor menghasilkan susu murni paling sedikit dari 3 periode tahun sebelumnya yaitu hanya menghasilkan 8.553.310 liter atau turun sekitar 574.059 dari tahun sebelumnya. Data diatas menunjukan bahwa gaji karyawan setiap tahunnya mengalami kenaikan, dan kinerja karyawan dalam produksi susu murni setiap tahunnya terus mengalami penurunan, sedangkan diliat dari populasi sapi perah cenderung naik. Data diatas menunjukan bahwa gaji tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dan hal ini bertolak belakang dengan teori. Menurut Khairunisa Batubara, Sugiharto dan Buchari (2013) menunjukan bahwa gaji (upah) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Menurut Gibson (dalam Dewi
4
sandy trang 2013) kinerja atau prestasi kerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja karyawan selama periode waktu tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target atau kriteria lain yang di tentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Steer (dalam Suharto dan Cahyono, 2005) banyak faktor yang mengpengaruhi kinerja salah satunya adalah motivasi karyawan. Motivasi mempunyai kekuatan kecenderungan seseorang/individu untuk melibatkan diri dalam kegiatan yang mengarah kepada perasaan senang atau rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan. Pendapat Konts (dalam Suharto, 2005) mengatakan bahwa motivasi sebagai suatu reaksi yang diawali dengan adanya kebutuhan yang membutuhkan keinginan atau upaya mencapai tujuan, yang selanjutnya menimbulkan tensi (ketegangan) yaitu keinginan yang belum terpenuhi, yang kemudian, menyebabkan timbulnya tindakan yang mengarah kepada tujuan yang akhirnya akan memuaskan keinginan. Menurut Potu (2013) motivasi memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Menurunnya motivasi dapat disebabkan karena kurangnya perhatian perusahaan terhadap karyawan. Selain motivasi faktor lainnya yang dapat mengpengaruhi kinerja menurut Potu (2013) ialah Gaya Kepemimpinan. Gaya kepemimpinan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, kualitas pemimpin tidak ditentukan oleh besar kecilnya hasil yang dicapainya, tetapi ditentukan oleh kemampuan pemimpin mencapai hasil tersebut dengan perantara orang lain, yaitu melalui bawahan-bawahannya, serta pengaruh yang dipancarkan oleh pemimpin
5
terhaap bawahannya. Nawawi (dalam permadi 2010:45) menjelaskan, bahwa kepemimpianan koperasi adalah menggerakan, mengpengaruhi, dan memberikan motivasi dan mengarahkan orang-orang di dalam organisasi/lembaga koperasi terutama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan kinerja sebelumnya dilakukan oleh Suharto (2005) yang meneliti pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai sumber daya manusia di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada budaya organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja. Motivasi kerja dan kepemimpinan menunjukkan bahwa nilai signifikansi hitung lebih kecil dari yang ditetapkan yaitu 0,05. Artinya motivasi kerja dan kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Sehingga variabel motivasi kerja dan kepemimpinan layak diuji kembali dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mashuri (2007) yang meneliti tentang pengaruh motivasi kerja, peranan kepemimpinan dan pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja, kepemimpinan dan pendidikan pelatihan terhadap kinerja pegawai, hal ini dibuktikan dari hasil nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05. Artinya motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai, sehingga variabel motivasi dan kepemimpinan layak diuji kembali dalam penelitian ini
6
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul. HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN MELALUI MOTIVASI PADA KOPERASI SERBA USAHA TANDANGSARI SUMEDANG
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah gaya kepemimpinan berhubungan dengan motivasi karyawan pada Koperasi Serba Usaha Tandangsari Sumedang. 2. Apakah motivasi kerja berhubungan dengan kinerja karyawan pada Koperasi Serba Usaha Tandangsari Sumedang. 3. Apakah gaya kepemimpinan berhubungan dengan kinerja karyawan pada Koperasi Serba Usaha tandangsari Sumedang. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis sejauh mana gaya kepemimpinan berhubungan dengan motivasi karyawan pada Koperasi Serba Usaha Tandangsari Sumedang. 2. Untuk menganalisis sejauh mana motivasi kerja berhubungan dengan kinerja karyawan pada Koperasi Serba Usaha Tandangsari Sumedang.
7
3. Untuk menganalisis sejauh mana gaya kepemimpinan berhubungan dengan kinerja karyawan pada Koperasi Serba Usaha tandangsari Sumedang. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan teori, minimal menguji teori-teori manajemen koperasi yang berkaitan dengan kepemimpinan kepala koperasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan yang berada di Koperasi Serba Usaha Tandangsari Sumedang. 1.4.2 Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini di harapkan dapat di bangun suatu model yang bermamfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan antara lain : 1. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan pengetahuan dan lebih memahami kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. 2. Bagi Perusahaan, Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi,masukan dan manfaat bagi pengurus, pengawas, manager, karyawan, dan anggota KSU Tandangsari sumedang dalam menelola organisasi dan usahanya secara lebih efektif dan efisien dimasa yang akan datang, khususnya implementasi dari
8
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di KSU Tandangsari Sumedang. 3. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Penelitian ini di harapkan dapat menjadi sebuah referensi untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam khususnya dalam kepemimpinan dan motivasi kerja. 1.5 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Deskriptif analisis yaitu metode yang menyelidiki tentang kejadian – kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitiandilaksanakan. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan bentuk penelitian sebagai berikut : 1. Riset lapang melalui : a. Kuesioner Dengan cara menyebarkan angket yang berupa pernyataan tertulis kepada pegawai untuk memperoleh data yang objektif. b. Observasi Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada objek yang diteliti. 2. Studi kepustakaan Upaya pengumpulan data yang digunakaan dalam pembahasan skripsi ini, dikumpulkan dengan data – data yang bersumber pada :
9
a. Data Primer Yaitu data yang digunakan langsung dari objek yang diteliti. Data tersebut diperoleh dengan pengamatan langsung pada kegiatan – kegiatan organisasi. b. Data Sekunder Merupakan data yang didapatkan dari buku – buku, catatan – catatan kuliah dan artikel – artikel yang digunakan sebagai dasar penunjang dalam meneliti masalah yang berkaitan dengan judul yang dibahas. 1.6 Lokasi penelitian Lokasi yang dijadikan tempat studi oleh penulis adalah Koperasi Serba Usaha Tandangsari Sumedang yang terletak di komplek Pasar Tanjungsari No.29 Desa Jatisari kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Selain itu wilayah kerja KSU Tandangsari mencakup pabrik makanan ternak yang berlokasi di Jalan Pamegersari No.57 kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.