BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Gerakan Pramuka merupakan nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di berbagai Negara. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya. Bapak pramuka yang pertama kali merintis
gerakan pramuka ini yaitu ROBERT STEVENSON SMYTH LORD BADEN POWELL OF GILWELL. Pada awal tahun 1908 Baden powell selalu menulis
cerita pengalamanya sabagai acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisanya itu kemudian terbit sebagai buku “SCOUTING FOR BOYS”, buku ini cepat tersebar keseluruh Negeri Inggris, bahkan di Negara – Negara lainya sehingga berdirilah organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk anak laki – laki berusia penggalang yang di sebut “BOYS SCOUT”. Kemudian disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri yang di beri nama “GIRL GUIDES” atas bantuan adik perempuannya yang bernama AGNES yang kemudian diteruskan oleh Nyonya Baden powell. Kegiatan gerakan pramuka ini merupakan media pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai potensi – potensi spiritual, sosial, intelektual dan fisiknya, agar mereka bisa: Membentuk kepribadian dan akhlak mulia kaum muda Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.
Media Pembelajaran Kode Morse dan Semaphore Pada Bidang Kepramukaan
1
BAB I PENDAHULUAN
Dalam membina intelektual kaum muda, dapat dilakukan dengan cara
memerkuat daya ingatnya, salah satunya dengan menghafalkan kata – kata rahasia
yang khusus digunakan dalam bidang kepramukaan. kemampuan menggunakan kata rahasia (kode/sandi) pada bidang kepramukaan sangatlah dibutuhkan, karena dengan adanya kode ini setiap anggota pramuka dapat mengirimkan pesan atau
isyarat kepada rekan pramuka yang lainnya tanpa diketahui cara membacanya oleh orang yang berada diluar kepramukaan. kode yang digunakan dalam bidang pramuka ini ada banyak jenisnya seperti sandi kotak, sandi rumput, sandi angka, morse, semaphore dan sebagainya. Kebanyakan dari setiap anggota pramuka sulit
untuk menghafalkan kode – kode pramuka tersebut, terutama pada kode morse
dan semaphore, sehingga untuk pembelajarannya diperlukan suatu teknik yang unik dan menarik, agar dapat memudahkan setiap anggota pramuka untuk menghafalkannya. Maka dari itu pada proyek akhir ini akan dilakukan suatu perancangan media pembelajaran yang dapat menampilkan dua jenis kata rahasia yang biasa digunakan dalam bidang kepramukaan yaitu kode morse dan semaphore, dengan demikian setiap anggota pramuka diharapkan dapat menghafal kedua kode ini dengan mudah. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka akan timbul
beberapa permasalahan pokok yang mungkin akan terjadi, diantaranya: Bagaimana cara kerja dari media pembelajaran kode morse dan semaphore pada bidang kepramukaan Bagaimana cara menggunakan media pembelajaran kode morse dan semaphore pada bidang kepramukaan Bagaimana anggota pramuka menghafalkan kode morse dan semaphore dalam media pembelajaran ini Bagaimana pembuatan program pada pembelajaran kode morse dan semaphore pada bidang kepramukaan Bagaimana tampilan kode morse dan semaphore
Media Pembelajaran Kode Morse dan Semaphore Pada Bidang Kepramukaan
2
BAB I PENDAHULUAN
1.3
Batasan Masalah
Dalam perancangan alat ini, media yang akan dipelajari ada banyak
jenisnya, sehingga diperlukan batasan – batasan masalah, diantaranya: Pada perancangan alat ini dapat memuat dua buah kata rahasia pramuka yaitu kode morse dan semaphore.
Media pembelajaran kode semaphore dapat digunakan untuk pembelajaran jarak dekat seperti di ruangan kelas, sedangkan untuk realisasi alat pada
jarak jauh, maka harus dilakukan dengan memperbesar perancangan mekaniknya.
Media pembelajaran kode morse dapat digunakan untuk pembelajaran jarak dekat seperti di ruangan kelas, akan tetapi dapat direalisasikan jarak jauh
dengan menggunakan penguat daya (speaker) eksternal. Media pembelajaran kode morse dan semaphore ini dapat menampilkan 16 huruf pada setiap kata. 1.4
Tujuan Adapun tujuan dan manfaat dari pembuatan media pembelajaran kode
morse dan semaphore pada bidang kepramukaan, yaitu: Merealisasikan bentuk suara peluit morse dengan menggunakan perekam suara, dan cahaya morse dengan senter. Merealisasikan bentuk bendera semaphore dengan menggunakan beberapa led yang dibentuk menjadi bendera. Merancang sebuah alat yang bermanfaat dengan sistem yang sederhana. Memudahkan pembimbing pramuka dalam proses belajar mengajar tentang kode morse dan semaphore. Memudahkan setiap anggota pramuka dalam membaca kode morse dan semaphore.
Media Pembelajaran Kode Morse dan Semaphore Pada Bidang Kepramukaan
3
BAB I PENDAHULUAN
1.5
Metodologi
A.
Studi Literatur Pada tahap ini akan dipelajari hal – hal yang berkaitan dengan
perancangan alat diantaranya mikrokontroler Atmega32, modul perekam suara A39010, bahasa pemrogramman Basic Compiler (BASCOM), penguat
daya TEA2025B, perancangan mekanik, pembuatan PCB dengan Altium DXP, dan sebagainya. Selain dari komponen – komponen yang telah disebutkan, pada tahap ini juga perlu dipelajari hal – hal yang berkaitan dengan bidang kepramukaan, khususnya pada cara pembacaan dan penghafalan kode morse dan semaphore.
B.
Perancangan Pada tahap ini akan dilakukan perancangan blok diagram dan skema
rangkaian secara terperinci, kemudian pada tahap ini akan dirancang keypad sebagai inputnya dan membuat variasi LED agar membentuk kode semaphore dan merekam suara pada modul A93010 agar menjadi bentuk kode morse lalu keluaran suara tersebut dikuatkan oleh amplifier TEA2025B. C.
Realisasi Alat Setelah melakukan perancangan skema rangkaian secara terperinci,
maka kebutuhan tiap – tiap komponen mulai di inventarisir dengan membuat daftar komponen yang digunakan kemudian mengadakannya. Selanjutnya dimulailah pembuatan mekaniknya. Tahap ini diakhiri dengan perakitan (penggabungan) antara mekanik dengan komponen – komponen sistem elektronik. D.
Pengukuran dan Pengujian Setelah perakitan sistem mekanik, sistem elektronik, sistem kontrol
dan pemrogramman selesai, maka alat tersebut di uji coba dengan melakukan pengukuran dan pengujian. Lalu melihat parameter – parameter penting dicoba untuk didata dan disesuaikan dengan teori yang dipelajari. Bila terdapat penyimpangan maka parameter – parameter tersebut harus dianalisa dan dievaluasi.
Media Pembelajaran Kode Morse dan Semaphore Pada Bidang Kepramukaan
4
BAB I PENDAHULUAN
E.
Analisa dan Evaluasi Tahap ini diperlukan untuk mengevaluasi kinerja dan kehandalan alat
pada kondisi lapangan. Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi parameter – parameter penting untuk di data dan di uji, apabila terdapat kendala – kendala yang menjadi penyebab gagalnya proses, maka kendala – kendala
tersebut harus segera diperbaiki dan diselesaikan sampai alat dapat bekerja
dengan baik.
F.
Perbaikan dan Penyelesaian Tahap ini dilakukan apabila terjadi
kesalahan yang masih dapat
diperbaiki, maka dilakukan perbaikan dan penyempurnaan pada alat.
G.
Prototipe Tahap ini diperlukan untuk merampungkan dan mengemas sistem ke
dalam bentuk yang lebih representatif. H.
Pembuatan Laporan Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap – tahap yang lainnya.
Pembuatan laporan ini merupakan bukti tertulis dari alat yang telah dibuat, dimana di dalamnya berisi hasil perancangan dan analisa sistem yang telah dibuat. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metodologi dan sistematika penulisan. Bab ini merupakan pengantar dalam pembuatan laporan proyek akhir. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan menguraikan tentang pokok – pokok bahasan dalam
perancangan
proyek
akhir,
diantaranya
bahasan
tentang
mikrokontroler, modul perekam suara A93010, decoder dan encoder, penguat
daya
TEA2025B,
control
switch,
dan
pemrogramman
menggunakan basic compiler. Pada bab ini juga akan dibahas materi tentang kepramukaan khususnya materi tentang kode morse dan semaphore.
Media Pembelajaran Kode Morse dan Semaphore Pada Bidang Kepramukaan
5
BAB I PENDAHULUAN
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI
Bab ini menguraikan tentang sistem – sistem elektronik yang akan digunakan pada media pembelajaran, diantaranya blok diagram rangkaian,
skema rangkaian mikrokontroler Atmega32, skema rangkaian keypad encoder, skema rangkaian semaphore led, skema rangkaian amplifier
TEA2025B, perancangan sistem mekanik untuk kode semaphore,
pemrograman dengan basic compiler (BASCOM) yang di simulasikan
dalam software ISIS profesional.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini menguraikan tentang pengujian pada setiap sistem yang telah direalisasikan, kemudian hasil dari pengujian tersebut dianalisa. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan atas penyelesaian alat dan hasil pembahasan, selain itu juga pada bab ini dikemukakan saran-saran yang dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut.
Media Pembelajaran Kode Morse dan Semaphore Pada Bidang Kepramukaan
6