BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan. Penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan lingkungan, juga dapat berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan pribadi (Gerungan, 1991:55). Menurut Karta Sapoetra adaptasi mempunyai dua arti. Adaptasi yang pertama disebut adaptasi autoplatis (auto artinya sendiri, plastis artinya bentuk), sedangkan pengertian kedua disebut penyesuaian diri yang alloplastis (allo artinya yang lain, plastis bentuk). Jadi adaptasi ada yang berarti “pasif” yang mana kegiatan pribadi ditentukan oleh lingkungan. Dan ada yang artinya “aktif” yang mana kegiatan pribadi mempengaruhi lingkungan (Karta Soepatra, 1987:50). Menurut Suparlan, adaptasi itu sendiri pada hakekatnya adalah suatu proses untuk memenuhi syarat-syarat dasar untuk tetap melangsungkan kehidupan (Suparlan,1993:20). Syarat-syarat dasar tersebut mencakup: 1. Syarat dasar alamiah-biologi (manusia harus makan dan minum untuk menjaga kesetabilan temperatur tubuhnya agar tetap berfungsi dalam hubungan harmonis secara menyeluruh dengan organ-organ tubuh lainnya).
1
2
2.
Syarat dasar kejiwaan (manusia membutuhkan perasaan tenang yang jauh dari perasaan takut, keterpencilan dan gelisah).
3.
Syarat dasar sosial (manusia membutuhkan hubungan untuk dapat melangsungkan keturunan, tidak merasa dikucilkan, dapat belajar mengenai kebudayaanya, untuk dapat mempertahankan diri dari serangna musuh). Berdasarkan penjelasan Karta Soepatra di atas adaptasi autoplastis adalah
proses penyesuaian diri yang ditentukan oleh lingkungan sekitar. Contohnya mahasiswa yang mendapat kesempatan belajar di luar negeri, mahasiswa tersebut menyesuaikan diri dengan menggunakan bahasa di negara yang dikunjungi itu ketika melakukan interaksi sosial dengan masyarakat di negara tersebut. Korea selatan merupakan salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di Asia bahkan dunia. Sehingga banyak orang-orang dari berbagai negara dibelahan dunia ingin menimba ilmu di sana, termasuk mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia. Ketika orang-orang berpindah ke tempat atau lingkungan baru, tentu mereka membutuhkan proses adaptasi. Begitu pula dengan mahasiswa D3 Bahasa Korea UGM yang mendapat kesempatan untuk belajar disana. Mereka juga membutuhkan proses adaptasi ketika pertama pindah ke Korea. Oleh karena itu, penulis tertarik membahas proses adaptasi autoplastis mahasiswa program studi D3 Bahasa Korea Universitas Gadjah Mada angkatan yang belajar di Korea.
3
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah : 1.
Kesan pertama responden terhadap Korea.
2.
Hal-hal apa saja yang menjadi faktor culture shock ketika pertama tiba di Korea dan bagaimana para responden mengatasinya?
3.
Adaptasi responden selama tinggal di Korea.
1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan pembahasan tentang interaksi sosial dan proses adaptasi autoplastis mahasiswa D3 bahasa korea UGM selama belajar di Korea. Selain itu, untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi faktor culture shock dan bagaimana para mahasiswa mengatasinya. Terakhir, untuk mengetahui budaya-budaya dari Korea yang diadaptasi ataupun yang mempengaruhi para mahasiswa selama tinggal di sana.
1.4 Batasan Masalah Ada beberapa alasan yang mendorong warga negara Indonesia melakukan mobilisasi ke Korea. Misalnya berwisata, menyelesaikan pendidikan, melakukan penelitian, dan banyak alasan lainnya. Salah satu alasan tersebut yaitu faktor pendidikan, menjadi pendorong para mahasiswa D3 bahasa korea universitas gadjah mada pergi ke Korea. Oleh karena itu, penulis hanya akan membahas
4
proses adaptasi autoplastis dalam tataran adaptasi budaya dan lingkungan pada mahasiswa D3 Bahasa Korea UGM angkatan 2011 yang belajar di Korea sesuai dengan narasumber yang didapat.
1.5 Manfaat Penulisan 1.5.1 Manfaat Teoritis Penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang proses adaptasi autoplastis mahasiswa program studi D3 Bahasa Korea yang belajar di Korea.
1.5.2 Manfaat Praktis Penulisan ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam penulisan selanjutnya terkait dengan tema yang serupa ataupun untuk menambah hasil penelitian yang berhubungan dengan proses adaptasi.
1.6 Tinjauan Pustaka Dalam penelitian tugas akhir karya Galuh Kinanti Nawangwulan yang berjudul “Culture Shock yang Terjadi Pada Warga Negara Korea yang Menetap Di Yogyakarta Dalam Beradaptasi Dengan Budaya Lokal” (2015). Dalam penelitian tersebut membahas tentang interaksi sosial dan proses adaptasi warga negara Korea yang menetap di Yogyakarta dalam jangka waktu lebih dari atau satu tahun.
5
Dalam tugas akhir karya Andi Winata yang berjudul “Adaptasi Sosial Mahasiswa Rantau Dalam Mencapai Prestasi Akademik” (2014). Dalam penelitian tersebut membahas tentang proses adaptasi sosial mahasiswa rantau dengan lingkungan sosial barunya baik dengan dosen, mahasiswa dan masyarakat. Berbeda dengan penelitian di atas, penelitian mengambil judul “Proses Adaptasi Autoplastis Mahasiswa D3 Bahasa Korea Universitas Gadjah Mada Angkatan 2011 yang Belajar Di Korea”. Penelitian ini mengkaji tentang proses penyesuaian diri yang dipengaruhi oleh lingkungan dalam tataran budaya dan lingkungan pada mahasiswa D3 Bahasa Korea Universitas Gadjah Mada angkatan 2011 yang belajar di Korea.
1.7 Metode Penelitian a)
Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan observasi sebagai data primer yaitu
terlibat langsung dalam kegiatan wawancara dengan narasumber. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dialakuakn melalui tatap muka dan tanya jawab antara peneliti terhadap nara sumber. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada responden yang jumlahnya banyak, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnbya penelitian kualitatif). Kemudian, mengumpulkan
6
informasi-informasi yang diperlukan dari buku-buku maupun media sosial dan internet sebagai data sekunder atau data penunjang. b) Pengolahan Data Mengolah data dengan metode deskriptif, yaitu menjabarkan secara jelas, teratur, dan teliti, pembahasan yang menjadi tema penulis. c)
Penyajian Hasil Pengolahan Data Hasil pengolahan data disajikan dengan metode narasi, yaitu menuliskan
hasil penelitian dalam bentuk tugas akhir dengan runtut dan dengan bahasa yang ilmiah. Kemudian, akan ditarik kesimpulan serta saran-saran yang bermanfaat sesuai rumusan masalah yang menjadi tema penelitian penulis. 1.8 Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini terdiri dari 4 bab. Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, manfaat penulisan, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teori dan profil narasumber yang pernah tinggal di Korea untuk belajar. Bab III berisi pembahasan tentang proses adaptasi narasumber selama tinggal di Korea. Bab IV berisi kesimpulan dari bab-bab sebelumnya, serta saran – saran yang bermanfaat.