BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Narasi sebenarnya merupakan karangan yang mudah ditulis oleh siswa karena
karangan
ini
dikembangkan
mendengarkan cerita atau bercerita.
melalui
kegemaran
siswa
dalam
Seperti yang dikemukakan oleh Keraf
(2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: “Apa yang telah terjadi?” Setiap orang pasti memiliki pengalaman. Dari sejumlah pengalaman itu tentu ada kesan atau hal yang menarik untuk diceritakan kepada orang lain. Di dalam kelas atau di luar kelas siswa sering bercerita dengan teman-teman sebayanya mengenai suatu hal. Tetapi, cerita tersebut jika ditransformasikan dalam bentuk tulisan berupa karangan, siswa merasa kesulitan terutama dalam pemilihan kata dan kalimat. Hal ini menuntut guru untuk membina dan merangsang kreativitas siswa dalam membuat karangan narasi. Narasi yang biasa dikenal terdiri dari dua macam, yaitu narasi ekspositoris dan sugestif. Dengan menggunakan model bahasa petunjuk yang dikaitkan dengan pengalaman pribadi, siswa akan lebih mengembangkan ide-idenya dengan kreatif dalam menulis karangan narasi. Sebuah teknik pembelajaran sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Salah satu teknik pembelajaran yang telah terbukti mampu mengoptimalkan hasil belajar adalah teknik peta konsep atau disebut peta pikiran (Mind Mapping). Menurut Edward (2009:64) Mind Mapping adalah cara paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data dari
1
2
atau ke otak. Mind Mapping merupakan salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa untuk belajar. Teknik yang dipopulerkan oleh Tony Buzan ini merupakan teknik yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis. Mind Mapping adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentral atau tengah dan memikirkan cabangcabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali mempelajari sesuatu hal maka fokus diarahkan pada apakah tema utamanya, poin-poin penting dari tema yang utama yang sedang pelajari, pengembangan dari setiap poin penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan cara ini, dapat diperoleh gambaran tentang apa saja yang telah ketahui dan area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik. Dalam hal ini, kegiatan menulis yang memanfaatkan seluruh aktivitas kerja otak, yaitu bagian otak kiri yang berpotensi tentang logika, dan otak kanan berkaitan dengan emosional. Teknik ini akan membantu siswa untuk mencurahkan gagasan atau informasi dalam otak dengan memadukan unsur warna dan simbol, sehingga siswa akan lebih cepat mengembangkan kreativitasnya dalam hal menulis. Teknik Mind Mapping tentu akan sangat membantu siswa dalam memanfaatkan potensi kedua belah otaknya. Adanya interaksi yang luar biasa antara kedua belahan otak dapat memicu kreativitas yang memberikan kemudahan dalam proses menulis. Terbiasanya siswa menggunakan dan mengembangkan potensi kedua otaknya, akan dicapai peningkatan beberapa aspek, yaitu
3
konsentrasi, kreativitas, dan pemahaman sehingga siswa dapat mengembangkan tulisannya melalui Mind Mapping. Dari observasi yang dilakukan peneliti di SMPN 2 Ngaglik guru bahasa Indonesia belum pernah menggunakan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran menulis narasi. Dalam pelajaran menulis, khususnya menulis pada umumya guru hanya memberikan materi yang ada dalam buku paket atau buku panduan yang digunakan sebagai referensi dalam mengajarkan dengan teknik ceramah. Guru menentukan karangan biasanya seputar pengalaman pribadi yang berkaitan dengan kunjungan wisata. Oleh sebab itu, pengalaman siswa tentang menulis narasi kurang luas dan terbatas. Strategi tersebut kurang menarik sehingga membuat kreativitas dalam menulis narasi rendah. Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan teknik Mind Mapping dalam menulis narasi menggunakan bentuk petunjuk. Maksudnya adalah petunjuk pemakaian benda atau petunjuk melakukan sesuatu yang kemudian dijabarkan menjadi narasi. Hal ini dimaksudkan agar siswa merasa senang dan lebih tertarik dengan adanya teknik Mind Mapping yang menggunakan bentuk petunjuk diharapkan efektif dalam pembelajaran menulis narasi siswa kelas VIII. Berdasarkan faktor-faktor tersebut mendorong penulis mengadakan penelitian tentang keefektifan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran menulis narasi. Hasil penelitian ini tentunya akan menjadi bukti bahwa teknik Mind Mapping merupakan teknik yang tepat dalam pembelajaran menulis narasi.
4
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut: 1. Keterampilan menulis di kalangan siswa kelas VIII masih rendah. 2. Kebiasaan menulis dikalangan siswa masih kurang. 3. Ketertarikan siswa untuk menulis karangan terutama narasi siswa kelas VIII masih kurang. 4. Sarana untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII masih kurang. 5. Perlunya teknik untuk mengasah kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. 6. Perbedaan antara penggunaan teknik Mind Mapping dengan yang tidak dalam pembelajaran menulis karangan narasi.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, muncul banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Agar penelitian ini lebih fokus, terarah, dan mendalam, maka penelitian ini diutamakan pada permasalahan terpenting. Oleh karena itu, penulis membatasi pada permasalahan kurangnya teknik guru dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis narasi. Dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba menggunakan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan bentuk proses membuat atau melakukan sesuatu.
5
Dengan demikian, masalah yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada keefektifan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan terhadap keterampilan menulis narasi ekspositoris yang signifikan antara siswa yang menggunakan teknik Mind Mapping dengan siswa yang tidak menggunkan teknik Mind Mapping? 2. Apakah teknik Mind Mapping efektif dalam pembelajaran menulis narasi ekspositoris daripada tanpa menggunakan teknik Mind Mapping?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dalam penelitian ini bertujuan untuk: 1. membuktikan adanya perbedaan terhadap keterampilan menulis narasi ekspositoris yang signifikan siswa yang menggunakan teknik Mind Mapping dengan siswa yang tidak menggunakan teknik Mind Mapping dan, 2. membuktikan teknik Mind Mapping efektif dalam pembelajaran menulis narasi ekspositoris daripada tanpa menggunakan teknik Mind Mapping.
6
F. Manfaat Penelitian Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk mengembangkan teori tentang keefektifan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi. Selain itu, secara pratis penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak seperti siswa, guru, dan peneliti lainnya. 1. Bagi siswa Penelitian
ini
dapat
digunakan
siswa
sebagai
cara
untuk
mengembangkan keterampilan menulis karangan narasi dan juga meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu pembelajaran. Sebab, teknik penelitian ini memberikan cara yang mudah untuk mengutarakan atau mengungkapkan ide dan gagasan dengan runtut. Dengan menerapkan langkah-langkah dalam pembuatan Mind Mapping, bakat yang dimilki siswa dapat tersalur dengan optimal, sehingga kreativitas siswa memadupadankan warna dan simbol dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan. 2. Bagi guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya, yaitu dengan memilih teknik yang sesuai. Pemilihan teknik pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa khususya bahasa Indonesia. Dengan menggunakan teknik pembelajaran yang menarik dan
7
menyenangkan dapat membantu siswa lebih mudah untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. 3. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan informasi penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini dan mampu menambah kualitas telaah-telaah ilmiah penelitian dalam pembelajaran menulis narasi.
G. Batasan Istilah Supaya tidak terjadi perbedaan terhadap istilah yang ada dalam penelitian ini, peneliti membatasi istilah-istilah tersebut. 1. Keefektifan dimaksudkan sebagai keberhasilan pemanfaatan teknik Mind Mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa yang dilihat dari skor tes akhir antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 2. Keterampilan menulis narasi merupakan kecakapan untuk menyelesaikan kegiatan menulis karangan narasi/cerita berdasarkan kejadian yang telah terjadi atau pengalaman seseorang. 3. Teknik adalah cara yang dianggap tepat untuk melakukan suatu aturan. 4. Mind Mapping merupakan konsep pemikiran yang dituangkan dalam bentuk gambar, simbol, warna yang memungkinkan kreativitas lebih besar saat merekam ide-ide dan informasi, serta memungkinkan catatan pencatat katakata berhubungan dengan representasi visual.