BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perpustakaan merupakan fasilitas yang harus ada dalam sebuah sekolah. Karena dengan adanya perpustakaan, siswa dapat memperluas ilmu dan pengetahuannya. Siswa dapat membaca buku yang wajib dibaca atau dianjurkan untuk dibaca dan meminjam buku tersebut tanpa dipungut biaya. Cara ini sangat membantu orangtua murid dalam mengurangi biaya pembelian buku. Disamping itu, siswa dapat memperoleh buku yang diperlukannya tanpa harus pergi ke toko buku. Karena dalam perpustakaan tersimpan koleksi buku yang dibutuhkan, mulai dari buku terbitan lama sampai
dengan
buku
terbitan
terbaru.
Sehingga
setiap
harinya
perpustakaan selalu dipadati oleh para siswa yang hendak meminjam, mengembalikan, atau sekedar membaca buku yang disukainya untuk mengisi waktu luang. Diperpustakaan Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tanjungpinang masih mengalami kesulitan dalam mengelola data perpustakaannya, dimana semua proses pencatatan data, baik itu data anggota, data buku, data peminjaman dan data pengembalian masih dalam bentuk berkas yang menyebabkan terjadinya penumpukan dokumen, sehingga lambat dalam pemenuhan informasi. Masalah lain yang sering terjadi adalah masalah pencarian data, dimana ketika petugas perpustakaan
1
2
akan mencari data baik itu data anggota, data buku, data peminjaman dan data pengembalian, petugas perpustakaan harus membuka kembali berkasberkas yang ada untuk menemukan data yang dicari sehingga akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga hanya untuk mencari satu data saja. Selain itu, sering terjadi pengulangan data yang dibutuhkan, penyimpanan
data
masih
belum
terstruktur.
Pengulangan
data
menyebabkan kurang efisien dalam pembukuan dan sering terjadi kesalahan pada hubungan data satu dengan data lainnya. Sistem lama yang masih manual menemui berbagai kendala dalam permasalahan. Pengerjaan laporan
ini diharapkan dapat membantu dalam melakukan kegiatan
perpustakaan. Untuk itu diperlukannya sistem informasi perpustakaan sekolah berbasis komputerisasi. Sistem informasi perpustakaan sekolah ini dapat memberikan keuntungan baik kepada anggota, yayasan, maupun petugas perpustakaan. Dengan sistem infomasi ini siswa dapat mencari buku yang hendak dipinjam dengan lebih cepat. Demikian juga dengan proses transaksi peminjaman dan pengembalian dapat menjadi lebih cepat bila dibandingkan dengan cara manual. Berdasarkan latarbelakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis tertarik mengambil sebuah tema kerja praktek dengan judul “SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SEKOLAH DASAR MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI TANJUNGPINANG.“
3
1.2
Identifikasi Masalah Dalam pelaksanaan sistem peminjaman dan pengembalian buku pada perpustakaan masih menemui masalah, adapun masalah yang dihadapi oleh Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tanjungpinang ini antara lain sebagai berikut : 1.
Pelayanan masih belum efektif, karena masih menggunakan manual.
2.
Proses pencatatan data buku, anggota dan transaksi peminjaman memungkinkan terjadinya kesalahan pada pencatatan.
3.
Proses pencarian buku memerlukan waktu yang lama, karena banyaknya jumlah buku.
4.
Informasi yang dibutuhkan oleh pihak perpustakaan tidak akurat karena masih menggunakan manual, sehingga akan menghambat proses pembuatan laporan.
1.3
Batasan Masalah Batasan masalah dimaksudkan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan, agar sistem yang dirancang lebih terarah. Permasalahan yang akan dibahas dalam pembuatan sistem ini yaitu : 1.
Menangani kegiatan operasional perpustakaan yang mencakup: a. Pengolahan data buku perpustakaan b. Pengolahan data anggota c. Transaksi peminjaman buku
4
d. Transaksi pengembalian buku 2.
Membantu petugas perpustakaan dalam pembuatan laporan bulanan : a. Laporan data buku b. Laporan data anggota c. Laporan transaksi peminjaman buku d. Laporan transaksi pengembalian buku
1.4
Tujuan dan Manfaat Tujuan dari adanya sistem informasi perpustakaan ini yaitu : 1. Menciptakan data dan informasi perpustakaan yang akurat. 2. Memberikan
informasi
mengenai
jumlah
buku
yg
tersedia
diperpustakaan. 3. Memberikan kemudahan pelayanan untuk melakukan proses peminjaman dan pengembalian buku bagi siswa. 4. Memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat sehingga dapat membantu proses pembuatan laporan perpustakaan. Manfaat yang diambil dari rancangan sistem ini adalah untuk memberikan suatu kemudahan dalam segala proses yang berhubungan dengan peminjaman dan pengembalian buku diperpustakaan. Juga sebagai alat bagi petugas perpustakaan untuk membuat proses pendataan menjadi lebih efektif dan efisien.
5
1.5
Waktu dan Tempat Kerja Praktek Kerja Praktek ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tanjungpinang, yang beralamat di Jl. Ir.Sutami Tanjungpinang dimulai sejak tanggal 1 Juni 2012-18 November 2012.
1.6
Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah secara logis, dimana memerlukan datadata untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodologi ini akan
dijelaskan
dalam
bentuk
pengumpulan
data
dan
metode
pengembangan sistem.
1.6.1
Metode Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data yang menjadi dasar dan untuk melengkapi laporan kerja praktek ini, maka digunakan teknik yang umum dalam kegiatan ilmiah, yaitu : a. Wawancara (Interview), yaitu kegiatan berupa tanya jawab langsung dengan orang yang berkaitan dengan pengelolaan data. b. Observasi,
pengamatan
langsung
ke
sekolah
dimana
dilaksanakan kerja praktek ini. c. Studi Literatur, pengumpulan data secara tidak langsung dengan
melakukan
studi
kepustakaan,
yaitu
dengan
6
mengumpulkan data-data dan teori-teori yang berhubungan dengan penulisan laporan kerja praktek ini.
1.6.2
Metode Pengembangan Perangkat Lunak Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam
membangun
sistem
informasi
perpustakaan
ini
menggunakan model Waterfall (The Classic Life Cycle) yang menyarankan pengembangan perangkat lunak secara sistematik dan berurutan yang dimulai dari tingkatan sistem tertinggi dan berlanjut ke tahap analisis, desain, pemrograman, pengujian dan pemeliharaan. Kelebihan dari metode ini adalah terstruktur, dinamis, dan sequential. Metode Waterfall dapat di lihat pada gambar 1.1 dibawah ini :
Tinjauan Sistem
Analisis
Desain
Pemrograman
Pengujian
Pemeliharaan
Gambar 1.1 Diagram Waterfall1
1
Dr.Ir. Herry Purnomo, M.Com dan Theo Zacharias, S.T, Pengenalan Informatika Perspektif Teknik & Lingkungan, Andi Offset, Yogyakarta, hal 193, 2005
7
Tahapan model Waterfall adalah sebagai berikut : 1. Tinjauan Sistem Tahap dimana menentukan kebutuhan-kebutuhan bagi seluruh elemen-elemen sistem, kemudian mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan-kebutuhan tersebut bagi perangkat. Gambaran sistem merupakan hal yang penting pada saat perangkat lunak harus berinteraksi dengan elemen sistem lain seperti perangkat keras, manusia dan database. Tinjauan Sistem mencakup kumpulan kebutuhan pada setiap tingkat teratas perancangan dan analisis. 2. Analisis Tahap dimana kita menterjemahkan kebutuhan pengguna kedalam spesifikasi kebutuhan sistem atau SRS (System Requirement Spesification). Spesifikasi kebutuhan sistem ini bersifat menangkap semua yang dibutuhkan sistem dan dapat terus diperbaharui secara iterative selama berjalannya proses pengembangan sistem. 3. Desain Tahap dimana dimulai dengan pernyataan masalah dan diakhiri dengan rincian perancangan yang dapat ditransformasikan ke sistem operasional.
Transformasi
ini
mencakup
seluruh
aktivitas
pengembangan perangkat lunak serta pengujiannya. 4. Pemrograman Melakukan penghalusan rincian perancangan ke penyebaran sistem yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Transformasi ini juga mencakup perancangan peralatan yang digunakan, prosedur-
8
prosedur
pengoperasian,
deskripsi
orang-orang
yang
akan
menggunakan sistem, dan sebagainya. 5. Pengujian Merepresentasikan penginstalan perangkat lunak dalam lingkungan dengan sistem operasional. Dalam hal ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian
dengan
sistem
operasional
yang
sudah/akan berjalan guna memastikan perangkat lunak yang dibuat sesuai dengan apa yang diharapkan. 6. Pemeliharaan Melakukan pemeliharaan/perawatan terhadap perangkat lunak dimana kita mulai melakukan pengoperasian sistem dan jika diperlukan kita melakukan perbaikan-perbaikan kecil. Kemudian, jika waktu penggunaan sistem habis maka kita akan masuk lagi pada tahap perencanaan.
1.7
Perencanaan Jadwal Kerja Praktek
Untuk pengerjaan Aplikasi Sistem Perpustakaan di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tanjungpinang ini kurang lebih memerlukan waktu 3 bulan dengan pengaturan waktu berikut ini :
9
Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktek NO
KEGIATAN
1
Pengumpulan Data - Observasi - Wawancara - Studi Literatur Analisis Data Desain Coding Pengujian Pembuatan Laporan
2 3 4 5 6
1.8
BULAN 1 1 2 3 4
BULAN 2 1 2 3 4
BULAN 3 1 2 3 4
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun dalam beberapa bab dan sub bab, yang masing-masing saling mempunyai keterkaitan dalam bahasannya. Adapun sistematika penulisan kerja praktek ini sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah yang berisi identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan kerja praktek, waktu dan tempat kerja praktek, metodologi penelitian serta sistematika penulisan yang berisikan penjelasan ringkasan per bab.
BAB II
LANDASAN TEORI Dalam bab ini menguraikan tentang definisi dan konsep dasar sistem, informasi, sistem informasi, dan menguraikan tentang
10
karakterisitik sistem, konsep pemodelan sistem, konsep basis data dan perangkat lunak yang digunakan. BAB III ANALISIS SISTEM Bab ini menguraikan tentang masalah atau kelemahan yang terdapat di sistem yang lama dan menguraikan kebutuhan sistem agar dapat diusulkan untuk menyelesaikan masalah pada sistem yang lama. BAB IV PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan tentang perancangan proses yaitu flowmap, diagram konteks, data flow diagram (DFD), perancangan basis data yaitu perancangan media penyimpanan dan entity relationship diagram (ERD), serta perancangan antarmuka. BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi tentang uji coba sistem dan program, dan manual instalasi.
BAB VI PENUTUP Bab ini memberikan kesimpulan tentang hasil-hasil yang dicapai dalam
perancangan
perangkat
lunak
pengembangan perangkat lunak berikutnya.
dan
saran
untuk