1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat dibutuhkan untuk membawa organisasi kepada tujuan yang akan ditetapkan. Berbagai gaya kepemimpinan akan mewarnai perilaku seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Bagaimanapun gaya kepemimpinan seseorang tentunya akan diarahkan untuk kepentingan bersama yaitu kepentingan anggota dan organisasi. Kepemimpinan seseorang dapat memcerminkan karakter pribadinya disamping itu dampak kepemimpinan akan perpengaruh terhadap komitmen dan kinerja karyawan dalam organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya. Kemampuan kepemimpinan dalam setiap pengambilan keputusan terhadap kinerja perusahaannya dapat dinilai dari bagaimana perusahaan tersebut dapat mempertahankan dan meningkatkan kestabilitasannya apalagi diera persaingan saat ini. Hasil dari kinerja karyawan juga berpengaruh dari motivasi yang diberikan pemimpinnya secara langsung maupun tidak langsung, penghargaan, dan serta komitmen yang telah diambil oleh karyawan demi mendukung peningkatan perusahaan. Hal inilah yang menjadikan terciptanya silah turahmi dan kerjasama yang baik antara pemimpin dan karyawan. Komunikasi dan koordinasi yang baik merupakan sarana terjadinya kondisi yang nyaman dan menyenangkan dalam lingkungan perusahaan. Dengan demikian apapun keputusan yang diambil oleh pemimpin secara bijaksana, tanpa paksaan, tekanan
2 dan emosi diharapkan dapat mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik serta lebih dapat meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat dilepaskan dari peran pemimpinnya. Dalam suatu perusahaan, seorang pemimpin bukan semata-mata sebagai objek dalam pencapaian tujuan, tetapi sekaligus menjadi subjek atau pelaku. Peran penting seorang pemimpin dalam pencapaian tujuan perusahaan serta keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh efektivitas keberhasilan pemimpin dan karyawan dari semua divisi dalam perusahaan. Hal ini mempunyai konsekuensi adanya suatu tuntutan kepada perusahaan untuk lebih memperhatikan aspek-aspek kritis yang merupakan factor penentu keberhasilan kinerja seorang pemimpin, sehingga karyawan dapat meraih kepuasan kerja dari kinerjanya tersebut. (Gibson,2003) penilaian kepuasan kerja karyawan yang bermanfaat bagi perusahaan, hendaknya dilakukan dan ditargetkan oleh seorang pemimpin. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan sebagai proses penilaian yang dapat dilakukan antara lain dengan evaluasi faktor situasional kepemimpinan, dan adalah dengan menghubungkannya dengan penilaian kinerja karyawannya. (Robbins,2000). Gaya kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap iklim kerja. Kondisi iklim kerja akan mempengaruhi kondisi motivasi dan semangat kerja karyawan. Jika gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi yang dihadapi dalam organisasi atau unit kerja, maka akan membuat iklim kerja menjadi kondusif, dan pada akhirnya akan memberi motivasi yang tinggi bagi karyawan untuk memberikan yang terbaik dalam mencapai target kerja terlebih dalam menjalankan tugas dan
3 pekerjaan seorang pemimpin harus bisa memberi motivasi sehingga karyawan yang dipimpinnya bisa berkomitmen dengan baik dan dapat menjalankan kinerjanya demi meningkatkan mutu dan kualitas produksi perusahaan. Kekompakan dan kesatuan antara pemimpin harus erat agar tujuan yang diharapkan bagi perusahaan dapat terlaksana karena dengan adanya komitmen yang benar-benar
bisa mempengaruhi kinerja karyawan itu sendiri didalam
menjalankan pekerjaannya. Begitupun mengenai karyawan dan perusahaan merupakan dua hal penting yang tak dapat dipisahkan. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas kerja yang tinggi maka laju roda kerja akan berjalan kencang yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Disisi lain bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan dengan baik kalau karyawannya bekerja dengan tidak produktif. Maka dari itu kekompakan dan kerja sama serta komitmen atara pemimpin dan karyawan yang dibangun diperusahaan harus ditingkatkan demi mencapai kesuksesan bersama didalam perusahaan. Sumber daya manusia yaitu karyawan dalam organisasi atau perusahaan merupakan aspek yang sangat penting yang menentukan keefektifan suatu organisasi. Dimana karyawan merupakan individu yang mampu menggerakkan roda perusahaan yaitu dengan melakukan tiap pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya. Pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang merupakan suatu investasi, karena mereka harus memberikan waktu, tenaga, dan usahanya untuk
4 memperoleh apa yang mereka inginkan, seperti keuntungan ekonomi, fellowship, dan status social. (Agustina dan Ikhsan,2003). Kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan juga ditentukan oleh sikap kerja dan juga komitmennya terhadap bidang yang ditekuninya. Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi atau perusahaan seringkali menjadi isu yang sangat penting, sehingga beberapa organisasi atau perusahaan seringkali menjadi isu yang sangat penting, sehingga beberapa organisasi berani memasukkan unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang suatu jabatan atau posisi yang ditawarkan dalam iklan lowongan pekerjaan. Suatu komitmen organisasional menunjukkan suatu daya dari seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian organisasi. Oleh karena itu komitmen organisasional akan menimbulkan rasa ikut memiliki bagi pekerja terhadap organisasi (Trinaningsih, 2003). Dengan melibatkan tenaga kerja yang professional maka suatu organisasi tentu saja mampu menghasilkan sebuah organisasi menuju kepada tujuan yang diharapkan. Kepuasan kerja yang dirasakan sudah cukup oleh seseorang mampu menggerakkan pribadi tersebut untuk terus melakukan yang terbaik bagi bidang pekerjaan yang ditekuninya. Adalah lebih baik bahwa perusahaan perlu memuaskan kebutuhan dan keinginan pekerja lebih dahulu agar tujuan organisasional dapat tercapai. Dengan terpenuhinya kepuasan kerja karyawan, maka secara tidak langsung dapat menumbuhkan komitmen karyawan terhadap organisasi yang ditempatinya. Selain itu ketrlibatan kerja yang dibiasakan dalam sebuah organisasi turut membuat karyawan merasa bahwa benar-benar
5 keberadaan dan kemampuannya dalam organisasi diakui. Dengan demikian maka karyawan akan merasa bahwa mereka layak dengan posisi yang ada, sehingga secara tidak langsung akan menggerakkan para karyawan untuk melakukan tugasnya dengan baik, sehingga akan meningkatkan kinerja karyawan yang akan bermuara pada peningkatan kinerja organisasional.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka masalah yang hendak dirumuskan adalah bahwa “ Apakah ada pengaruh kepemimpinan, komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada department keuangan dan pengauditan di PT. INCO?”
1.3 Tujuan Penelitian Pada penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kepemimpinan terhadap setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan terhadap pengembangan perusahaan, kinerja, semangat kerja, komitmen dan motivasi karyawannya dalam menjalankan pekerjaannya bagi perusahaan PT.INCO.
1.4 Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi perusahaan khususnya pada PT.INCO yang ada di Soroako dalam melihat pengaruh kepemimpinan perusahaan yang terjadi terhadap kinerja karyawannya dalam menjalankan pekerjaannya. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi perusahaan dalam menilai
6 komitmen, semangat dan kinerja karyawannya, agar dimasa mendatang dapat lebih baik dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, penelitian ini juga bisa memberikan tambahan wawasan bagi penulis tentang bagaimana hubungan pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dalam mempertahankan dan meningkatkan stabilitas perusahaan.
1.5 Batasan Penelitian Penelitian mengenai pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan ini hanya dilakukan kepada karyawan PT. INCO pada bagian keuangan dan pengauditan yang berada di Sorowako, Sulawesi Selatan.