BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini sangat signifikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pengguna layanan sistem informasi yang berbasis mobile. Internet merupakan layanan komunikasi yang memberikan kemudahan dalam proses pengiriman data secara on-line dan realtime. Pengaksesan internet pun dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain menggunakan Jaringan LAN (Local Area Network) dengan menggunakan kabel dan cara lain yang sudah berkembang pada jaringan komunikasi data seperti Bluetooth, Wireless dan yang lainnya. Saat ini kebutuhan akan koneksi komunikasi wireless atau kita sebut dengan Wi-Fi (Wireless Fidelity) sangat diminati oleh pengguna layanan internet, karena Wi-Fi merupakan teknologi alternatif yang relatif lebih mudah untuk di implementasikan di lingkungan kerja. Wi-Fi merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi pada lokasi atau area publik seperti kampus, restoran, perpustakaan, taman bermain, bandara, cafe-cafe dan yang lainnya. Salah satu keuntungan menggunakan Wi-Fi yaitu dapat memberikan kebebasan kepada pengguna untuk dapat mengaksesnya kapan saja dan dimana saja. Beberapa diantaranya internet Wi-Fi bahkan dapat diakses secara gratis atau cuma-cuma dan biasanya dilakukan melalui perangkat seperti Notebook, Laptop, Smart Phone atau PDA (Personal Data Assistant), Tablet dan yang lainnya. Untuk terhubung dengan Wi-Fi dibutuhkan sebuah perangkat komunikasi yaitu Acces Point (Wireless Access Point) berupa Hub atau Switch yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless atau nirkabel, Bluetooth atau jaringan komunikasi lainnya. Dengan menggunakan Acces Point, koneksi internet dapat dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi cakupan area yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal maka akan semakin luas jangkauannya. Pengembangan jaringan wireless atau Wi-Fi hampir di semua lingkungan kampus telah menjadi 1
2
tren bagi dunia pendidikan. Pengembangan ini terdiri dari dua kategori, yaitu hanya sebatas mengikuti tren dan memang merupakan kebutuhan lingkungan kampus masing-masing. Terlepas dari semua itu, pengembangan jaringan Wi-Fi dikampus-kampus merupakan kemajuan yang cukup signifikan. Tipikal pengguna internet dikampus lebih beragam dan kompleks mulai dari penggunaan email, web surfing, chatting, Internet games, streaming audio hingga video, file download, akses internet untuk e-learning dan lain-lain sehingga membutuhkan penanganan serta perencanaan yang matang (Mulyanta, 2005). Optimasi penempatan posisi access point merupakan salah satu permasalahan di bidang infrastructure network, dikarenakan untuk menempatkan posisi acces point secara optimal pada jaringan Wi-Fi memerlukan pertimbangan dan analisa teoritis sebelum diimplementasikan. Ada cara praktis yang dapat dilakukan untuk menempatkan posisi access point yakni menempatkan access point di tengahtengah ruangan atau lokasi, namun terkadang hal ini tidak dapat dilakukan karena dalam perencanaan pengembangan jaringan Wi-Fi, tidak hanya sekedar memasang infrastruktur perangkat access point, tetapi juga harus memperhatikan beragam faktor antara lain kekuatan daya pancar sinyal access point, desain dan infrastruktur ruangan, sebaran pengguna access point yang berkelompok, terjadinya interferensi gelombang radio, hambatan sinyal seperti frekuensi radio, dan penghalang yang dapat menimbulkan gangguan terhadap penerimaan sinyal dari access point (transmitter) terhadap perangkat penerima (receiver) dimana posisi access point sangat berpengaruh terhadap area tercover untuk penerima pada sebuah jaringan Wi-Fi. Semakin optimal penempatan posisi access point, semakin optimal juga area tercover untuk penerima. Jika melihat permasalahan yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya, menempatkan posisi access point dengan cara manual tentunya akan dibutuhkan tenaga yang lebih untuk melakukan survey pengukuran dilapangan, waktu yang lama dan biaya yang tidak murah. Untuk itu dibutuhkan penanganan dan mekanisme yang baik dalam meminimalisir tenaga, biaya dan waktu seorang perencana jaringan Wi-Fi dalam menempatkan posisi access point pada tempat yang optimal sehingga cakupan area yang dihasilkan lebih optimal serta dapat menentukan jumlah access point yang ideal
3
untuk suatu lokasi dengan berbagai ukuran yang ada yang dapat ditentukan melalui perhitungan tanpa melakukan survey lapangan yang aktual. Oleh karena itu, sebuah pendekatan alternatif yang diusulkan peneliti adalah membuat pemodelan menggunakan perangkat lunak menggunakan metode optimasi yang memberikan solusi yang lebih “bagus” tanpa melebihi batasan waktu yang disediakan. Solusi yang “bagus” belum tentu yang paling optimum (global optimum) tetapi sudah dapat diterima oleh user (Suyanto, 2005), Metode optimasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Simulated Annealing yang merupakan metode optimasi yang mensimulasikan proses annealing pada penempatan posisi access point untuk menghasilkan area tercover optimal dengan menggunakan energi seminimal mungkin.
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dijelaskan, peneliti merumuskan bahwa permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah bagaimana membuat pemodelan sistem untuk menempatkan posisi access point secara optimal pada jaringan Wi-Fi menggunakan metode Simulated Annealing untuk menghasilkan area tercover lebih optimal?
1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Data yang digunakan adalah data hasil eksperimen di lingkungan ruang dosen gedung 2 lantai 1 STMIK AMIKOM Yogyakarta. 2. Pemodelan yang dibuat dalam optimasi penempatan posisi access point pada jaringan Wi-Fi dalam ruang 2 dimensi. 3. Pemodelan sistem dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman java. 4. Metode optimasi yang digunakan adalah Simulated Annealing. 5. Melakukan pengujian terhadap 2 (dua) buah perangkat access point yang diletakkan dalam ruang 2 (dua) dimensi dengan sistem propagasi Line Of Sight (LOS) dan Non Line Of Sight (NLOS).
4
1.4 Keaslian Penelitian Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat dikatakan bahwa penelitian yang membahas tentang Optimasi Penempatan Posisi Access Point pada jaringan Wi-Fi menggunakan Metode Simulated Annealing belum pernah dilakukan. Namun telah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai Optimasi Penataan Sistem Wi-Fi menggunakan metode lain yang akan dipaparkan pada tinjauan pustaka.
1.5 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Membuat pemodelan sistem berupa simulasi untuk meletakkan posisi access point pada tempat yang tepat pada jaringan Wi-Fi menggunakan metode Simulated Annealing sehingga diharapkan memperoleh pemodelan yang sesuai. 2. Membandingkan hasil penelitian yang dibuat terhadap perencanaan sistem awal.
1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Dapat memberikan solusi terbaik untuk menempatkan posisi access point secara optimal pada jaringan Wi-Fi.. 2. Metode dan model yang dibuat diharapkan dapat digunakan dan dikembangkan lebih lanjut untuk penelitian selanjutnya.
1.7 Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : a. Studi Kepustakaan Peneliti mendapatkan pengetahuan dengan membaca literature seperti artikel, jurnal dan lain-lain yang berkaitan dengan optimasi penempatan posisi Access Point pada jaringan Wi-Fi menggunakan metode Simulated Annealing.
5
b. Pengambilan data dengan Skenario Pengukuran 1. Teknik pengambilan data dilakukan dengan mengambil informasi tentang RSSI (Receive Signal Strength Indicator) menggunakan aplikasi InSSIDER dari pemancar (Access Point) ke penerima (Notebook Asus Eee PC 1015 px) sesuai dengan jarak titik pengambilan sample pengukuran pada ruang dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta yang berada di gedung 2 lantai 1. 2. Kriteria pengukuran meliputi tinggi transmitter dan jenis propagasi lintasan yaitu propagasi LOS (Line Of Sight) dan NLOS (Non Line Of Sight). 3. Dalam pengukuran, terdapat parameter yang diamati antara lain RSSI yang menunjukkan variasi yang besar karena adanya pengaruh fading, dan koordinat jarak yang diukur. 4. Mengukur jarak jangkauan sinyal Wi-Fi.
c. Analisis dan Perancangan Sistem Pada tahap ini akan dibuat skema atau gambaran awal posisi Access Point sebenarnya. Skema dibuat dalam penataan ruang 2 (dua) dimensi. Selanjutnya akan dilakukan pemodelan sistem berdasarkan posisi access point sebenarnya dan posisi access point menggunakan metode simulated annealing. Pemodelan ini melakukan perhitungan parameter-parameter yang dicari untuk menentukan area tercover maksimum dari metode Simulated Annealing berdasarkan pada fungsi jarak, pengaruh tinggi transmitter terhadap nilai RSSI. d. Implementasi Pada tahap ini akan dilakukan pembangunan model simulasi menggunakan bahasa pemrograman java untuk melakukan optimasi terhadap hasil perencanaan dan pemodelan sistem yang telah dibuat berdasarkan hasil pengamatan dan skenario pengukuran.
6
e. Pengujian Pada tahap ini, peneliti akan melakukan pengujian terhadap hasil pemodelan sistem yaitu : 1. Melakukan analisa ulang terhadap jangkauan access point dengan mengukur nilai RSSI dari eksperimen yang telah dilakukan terhadap hasil pemodelan posisi access point menggunakan metode Simulated Annealing. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan eksekusi sistem yang telah dibuat, sehingga tidak menutup kemungkinan dapat mengetahui kelemahannya. 2. Membandingkan hasil penelitian ini dengan hasil perencanaan sistea awal. f. Dokumentasi Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan laporan yang berkaitan dengan simulasi penempatan posisi access point yang dibangun sesuai dengan metode penelitian yang dilakukan. Laporan meliputi dokumentasi rancangan sistem simulasi dan pengujian yang telah dilakukan.
1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam laporan ini adalah : BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan secara singkat mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat peelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas tinjauan pustaka yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini. BAB III
LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan teori dasar yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan akan menjadi dasar dalam pemecahan masalah.
7
BAB IV METODE PENELITIAN Bab ini akan menguraikan tentang langkah eksperimen yang dilakukan dalam penelitian meliputi alat dan bahan penelitian, prosedur, pengumpulan data, analisis dan perancangan sistem, implementasi, pengolahan data dan analisis hasil. BAB V
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini akan menguraikan tentang analisis desain dan pemodelan sistem yang akan dibangun dalam penelitian ini. BAB VI
IMPLEMENTASI
Bab ini akan menguraikan tentang implementasi kode program terhadap perancangan sistem. BAB VII HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi uraian mengenai informasi terhadap penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang disusun secara sistematis yang menjelaskan tentang alasan-alasan diperolehnya hasil penelitian yang ada. BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta saran untuk melakukan penelitian lebih lanjut.