BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian Sesuai dengan pokok penelitian ini yaitu Kesesuaian program berita jurnal 19 denga kode etik jurnalistik khususnya pasal 3, 4, 5 dan 8. Sampel penelitian yang diambil adalah edisi dari tanggal 26 maret, 27 maret, 28 maret, 30 maret, 3 april, 4 april dan 5 april 2012 dan yang diambiol hanya berita liupta yang diproduksi sendiri oleh tim berita Jurnal 19 yaitu sebanyak 30 berita. Adapun analisis dapat dilihat sebagai berikut: Senin, 26 Maret 2012 Berita 1 GARAGE SALE STAMANARA LEAD: STAMANARA
MELAKASANAKAN
ACARA
GARAGE
SALE
YANG
BERTEMPAT DI DEPAN ATM KAMPUS SYAHDAN BINUS UNIVERSITY// UNTUK PELAKSANAAN EVENT BODY GROOVE YANG DILAKSANAKAN SETIAP TAHUN///
70
71
VO: UNIT KEGIATAN MAHASISWA ATAU UKM STAMANARA MELAKUKAN GARAGE SALE YANG DILAKUKAN PADA HARI SENIN 26 DAN 27 MARET 2012///GARAGE SALE INI BERTEMPAT DI PELATARAN DEPAN ATM KAMPUS SYAHDAN/// BARANG – BARANG YANG DI JUAL DALAM GARAGE SALE INI SENDIRI BERAGAM// MULAI DARI BAJU// CELANA// ROK// TAS// SEPATU// DAN STATIONARY/// TUJUAN DARI GARAGE SALE INI SENDIRI UNTUK MENGGALANG DANA EVENT BODY GROOVE/// EVENT BODY GROOVE MERUPAKAN KOMPETISI DANCE YANG DILAKSANAKAN SETIAP TAHUNNYA /// KEGIATAN INI BERJALAN CUKUP BAIK// KARENA ADA BEBERAPA MAHASISWA YANG MEMBELI BARANG DARI GARAGE SALE TERSEBUT/// INI MENUNJUKAN BAHWA BARANG YANG DIJUAL MENARIK MINAT MAHASISWA UNTUK MEMBELI/// Analisis berita 1, berita senin 26 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena tidak ada pro dan kontra dalam berita tersebut sehingga berita ini dinilai berimang karena tidak membahas dua sisi.
72
2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, banyak sekali terlihat adanya opini dalam membuat berita seperti penggunaan kata “cukup baik” dalam skrip berita tersebut. Sehingga berita ini tidak memenuhi syarat yaitu tidak mencampurkan fakta dengan opini. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi acara yang sedang diadakan.
73
4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya berita tentang acara amal yang dilakukan oleh salah satu UKM BINUS. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin karena dalam berita ini mereka hanya menjual barang dengan harga murah dan hasil
74
penjualan mereka dipakai untuk mengadakan acara untuk UKM mereka yaitu UKM STAMANARA.
Berita 2 KENAIKAN BBM LEAD : PEMIRSA // KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI YANG AKAN DIMULAI PER 1 APRIL 2012 INI SEPANJANG HARINYA MENUAI PRO DAN KONTRA DARI BERBAGAI MASYARAKAT /// TETAPI KEGIATAN DI SPBU PERTAMINA SAAT INI MASIH TERLIHAT NORMAL DENGAN JUMLAH PEMBELIAN YANG NAIK 10 PERSEN DARI NORMAL /// VO: RENCANA PEMERINTAH DALAM MENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI // ATAU PEMCABUTAN SUBSUDI BBM //PREMIUM // DENGAN HARGA 4.500 AKAN DILAKUKAN DI TANGGAL 1 APRIL 2012 /// RENCANA INI DIKELUARKAN
OLEH
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
//
SUSILO
BAMBANG YUDOYONO /// BERBAGAI LANGKAH SUDAH DISIAPKAN MENGHADAPAI KENAIKAN BBM BERSUBSIDI DI INDONESIA // SEBANYAK 4.680 STASIUN PENGISIAN BAHAN
75
BAKAR UMUM (SPBU) MILIK PERSEROAN SIAP MENGHADAPI KENAIKAN HARGA BBM AWAL APRIL MENDATANG /// YANG DIKHAWATIRKAN ATAS HARGA BBM BERSUBSIDI INI NAIK ADALAH PERSAINGAN BEBAS YANG AKAN TERJADI DI SPBU PERTAMINA DENGAN SPBU ASING YANG ADA DI INDONESIA /// DATA HISWANA MIGAS SAAT INI ADA SEKITAR 4600 SPBU PERTAMINA// DIANTARANYA
HANYA
SEKITAR
60
SPBU
YANG
DIOPERASIKAN
LANGSUNG PERTAMINA// RIBUAN SISANYA DIMILIKI SWASTA/// ADAPUN SPBU ASING ANTARA LAIN SHELL 45 UNIT // TOTAL 4 UNIT DAN PETRONAS 15 UNIT/// DENGAN PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI, PEMAIN ASING SIAP MEMBUKA POM BENSIN DI SELURUH PELOSOK INDONESIA SEHINGGA SPBU PERTAMINA DI PELOSOK YANG UMUMNYA BERMODAL KECIL AKAN TERANCAM ///
Analisis berita 2, berita senin 26 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena tidak ada pro dan kontra dalam berita tersebut
76
sehingga berita ini dinilai berimbang karena tidak membahas dua sisi tetapi hanya satu sisi saja. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, ada sedikit bercampurnya fakta dengan opini, tetapi masih dapat diterima karena opini yang terdapat dalam berita ini hanyalah kesalahan bahasa saja. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis
77
Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya berita tentang kenaikan bbm. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin
78
Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin karena hanya membahas tentang kenaikan bbm dan Suasana menjelang kenaikan harga bbm pada tanggal 1 april.
Berita 3 SAMPEK ENGTAI LEAD SEBUAH PENTAS SENI TEATER BERJUDUL SAMPEK ENGTAI DIADAKAN OLEH UKM ST MANIS PADA TANGGAL 26 HINGGA 27 MARET// YANG BERTEMPAT DI AUDITORIUM
LANTAI EMPAT BINUS UNIVERSITY///
CERITA DARI PENTAS SENI INI SENDIRI MERUPAKAN ADAPTASI DARI SEBUAH LEGENDA NEGERI CINA YANG MENCERITAKAN TRAGEDI ROMANTIKA ANTAR DUA KEKASIH// BERIKUT LIPUTAN SELENGKAPNYA///
VO : PENTAS SENI TEATER YANG DIADAKAN OLEH ST MANIS INI DIADAKAN DUA HARI//YANG DIMULAI DARI HARI INI HINGGA BESOK/// TEATER SENI INI PUN DIPERANKAN OLEH ANAK ANAK ST MANIS// YANG BERJUDUL SAMPEK ENGTAY/// ANTUSIAS DARI PARA MAHASISWA PUN CUKUP BAIK
79
TERLIHAT DARI BANYAKNYA MAHASISWA YANG MENYAKSIKAN ACARA INI DARI AWAL HINGGA AKHIRNYA/// AWAL KISAH PENTAS SENI INI BERCERITA MENGENAI ENGTAY// SEORANG GADIS YANG BERKEINGINAN MENUNTUT ILMU KE SEKOLAH// DIMANA PADA ZAMAN ITU PEREMPUAN TIDAK DIPERBOLEHKAN BERSEKOLAH/// DENGAN BERBAGAI USAHA UNTUK MEYAKINKAN KEDUA ORANG TUANYA// IA PUN AKHIRNYA DI IJINKAN UNTUK PERGI BERSEKOLAH DENGAN MENYAMAR SEBAGAI LAKI-LAKI/// DIDALAM PERJALANNYA MENUJU SEKOLAH IA BERKENALAN DENGAN SEORANG PEMUDA BERNAMA SAMPEK DAN MENJALIN HUBUNGAN SEBAGAI SAUDARA ANGKAT/// SEIRING WAKTU ENGTAY PUN JATUH CINTA PADA SAMPEK DAN MEMBUKA PENYAMARANNYA SEBAGAI PEREMPUAN/// KEDUA PUN TAK ELAK MENJALIN HUBUNGAN CINTA KASIH// NAMUN SAYANGNYA HUBUNGAN TERSEBUT TIDAK DISETUJUI OLEH KEDUA ORANG TUA ENGTAY YANG SUDAH MENJODOHKANNYA DENGAN PEMUDA LAIN/// SAMPEK YANG KECEWA DAN SAKIT HATI AKHIRNYA MENINGGAL KARENA PENDERITAAN CINTANYA/// ENGTAY YANG MENGETAHUI BERITA KEMATIAN SAMPEK MENDATANGI MAKAM KEKASIHNYA/// DIDEPAN MAKAM SANG KEKASIHNYA
IA MEMOHON AGAR MAKAM
TERSEBUT TERBUKA// DAN SECARA MENGEJUTKAN HAL ITU TERJADI/// ENGTAY YANG MELIHAT HAL ITU LANGSUNG MELOMPAT KE DALAM
80
MAKAM TERSEBUT UNTUK BERGABUNG DENGAN JIWA KEKASIHNYA/// MEREKA PUN KEMUDIAN TERLAHIR KEMBALI SEBAGAI SEPASANG KUPUKUPU YANG TERBANG BERSAMA/// Analisis berita 3, berita senin 26 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena tidak ada pro dan kontra dalam berita tersebut sehingga berita ini dinilai berimbang karena tidak membahas dua sisi tetapi hanya satu sisi saja. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini adalah berita tentang sebuah pertunjukan drama.
81
Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut.
82
2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya tentang sebuah drama yaitu drama sampek engtay. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin karena hanya liputan tentang acara teatrikal.
Berita 4 STOP TB MONAS LEAD: SETELAH SUKSES DENGAN WALK-A-THON 2011// KINI SISWA BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SIMPRUG YANG TERGABUNG DALAM CAS (CREATIVITY, ACTION, SERVICE) KEMBALI BEKERJASAMA DENGAN HOPE
83
WORLDWIDE INDONESIA MENGGELAR WALK-A-THON DAN BIKE A-THON 2012 BERTEMA “STOP TB IN MY LIFETIME”///
VO: SEDIKIT BEBEDA DENGAN TAHUN SEBELUMNYA// PADA TAHUN INI KEGIATAN DIADAKAN BERTEPATAN DENGAN WORLD TUBERBULOSIS DAY YANG DIPERINGATI SETIAP 24 MARET DAN ADA PENAMBAHAN KEGIATAN//
YAITU:
BIKE-A-THON
KARENA
BANYAKNYA
PECINTA
SEPEDA INGIN IKUT SERTA DALAM ACARA YANG BERTUJUAN UNTUK MENGGALANG DANA GUN A MEMBANTU PENGOBATAN PENDERITA TUBERCULOSIS (TB) DI INDONESIA/// RENCANA
KEGIATAN
INI
DIBUKA
LANGSUNG
OLEH
MENTERI
KOORDINATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA// H. R. AGUNG LAKSONO DAN DIIKUTI SEKITAR 4000 PESERTA YANG TERDIRI DARI SUKARELAWAN// DONATUR // DAN ANAK – ANAK/// VIVI TRENGGANO SELAKU KOORDINATOR CAS – BINUS INTERNATIONAL SCHOOL
SIMPRUG
MENGHARAPKAN
DARI
TERSELENGGARANYA
KERJASAMA DENGAN HOPE WORLDWIDE INDONESIA DAPAT MENCAPAI TARGET
RP
540.000.000,-
UNTUK
MENUNJANG
250
PENDERITA
TUBERKULOSIS YANG AKAN DIOBATI DI KLINIK TUBERKULOSIS HOPE///
84
DIREKTUR DEVELOPMENT DAN COMUNICATION HOPE WORLDWIDE INDONESIA// LILY SALIM MENJELASKAN BAHWA HOPE WORLDWIDE INDONESIA DEPARTEMEN
BEKERJA
SAMA
KESEHATAN
DENGAN INDONESIA
STOP DAN
TB
PARTNERSHIP//
WORLD
HEALTH
ORGANIZATION (WHO) AKAN MEMBANTU PERJUANGAN MELAWAN PENYAKIT TUBERKULOSIS YANG MEMBUNUH 39 ORANG SETIAP HARI DAN LEBIH DARI 68.000 ORANG SETIAP TAHUNNYA/// Analisis berita 3, berita senin 26 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena tidak ada pro dan kontra dalam berita tersebut sehingga berita ini dinilai berimbang karena tidak membahas dua sisi tetapi hanya satu sisi saja. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita
85
Dalam berita ini, tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini adalah berita yang hanya memberikan informasi kepada penonton sehingga karena hanya liputan dari suatu kejadian yang sudah pasti maka tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4.
86
Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
87
Selasa, 27 Maret 2012 Berita 1 SCRIPT SEMINAR MARKETING PLAN LEAD BINUS UNIVERSITY BEKERJA SAMA DENGAN SALAH SEORANG DOSEN BELANDA MENGADAKAN SEMINAR MARKETING PLAN // SEMINAR YANG DIADAKAN DI LANTAI DUA KAMPUS SYAHDAN DIPANITIAI OLEH FAKULTAS EKONOMI DAN KOMUNIKASI // VOICE OVER BINUS UNIVERSITY PADA HARI INI DUA PULUH TUJUH MARET DUA RIBU DUA BELAS MENGADAKAN SEMINAR DENGAN TARAF INTERNASIONAL DENGAN TEMA MARKETING PLAN // SEMINAR YANG DIPANITIAI OLEH FAKULTAS EKONOMI DAN KOMUNIKASI INI MENGUNDANG
NARASUMBER
SEORANG
DOSEN
BELANDA
BERNAMA MATHEW VAN DEN BOSCH // SEMINAR YANG DIADAKAN DILANTAI DUA KAMPUS SYAHDAN INI DIIKUTI OLEH MAHASISWA BINUS DARI SEGALA JURUSAN DAN BERTUJUAN BERTUJUAN UNTUK MEMPERKENALKAN KEPADA MAHASISWA MENGENAI SISTEM PERKULIAHAN LUAR NEGERI DENGAN TOPIK MARKETING PLAN INI DIISI DENGAN PEMBAHASAN
88
BERBAGAI TEKNIK MARKETING YANG UMUMNYA DIAPLIKASIKAN PADA KEHIDUPAN PASAR NYATA /// Analisis berita 1, berita selasa 27 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena tidak ada pro dan kontra dalam berita tersebut sehingga berita ini dinilai berimbang karena tidak membahas dua sisi tetapi hanya satu sisi saja. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini adalah berita yang hanya memberikan informasi kepada penonton sehingga karena hanya liputan dari suatu kejadian yang sudah pasti maka tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini.
89
Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut.
90
2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
Berita 2 KONDISI LALU LINTAS SAAT DEMO BERLANGSUNG LEAD DEMONSTRASI YANG TERJADI SIANG TADI DI DEPAN GEDUNG MPR DPR // BERJALAN DENGAN CUKUP TENANG DAN TIDAK TERJADI BENTROKAN LANGSUNG ANTARA
APARAT DAN DEMONSTRAN /// JUMLAH PARA
91
DEMONSTRAN PUN TERBILANG TIDAK BEGITU BANYAK SEPERTI YANG DIKABARKAN PADA HARI SEBELUM NYA//SEHINGGA PARA DEMONSTRAN TIDAK
MEMBUAT
JALANAN
TERGANGGU//BAHKAN
SEBALIKNYA
JALANAN LANCAR SEPERTI BIASANYA///
VOICE OVER DEMONSTRASI YANG TERJADI DI GEDUNG DPR MPR INI// DI HADIRI OLEH BANYAK ORMAS
- ORMAS DARI BERBAGAI DAERAH SEPERTI GEMA
HANURA / SPSI / FESBUKER / SPSI /SERIKAT BURUH /KSM///
MESKIPUN DIPERKIRAKAN DEMONSTRASI INI AKAN MENIMBUKAN KEMACETAN // NAMUN PADA KENYATAANNYA LALU LINTAS BERJALAN DENGAN NORMAL DAN LANCAR // JALUR YANG SEMULA DI TUTUP KINI TELAH DIBUKA KEMBALI /// AKTIFITAS LALU LINTAS PUN MASIH SAMA SEPERTI HARI HARI BIASANYA /// SELAIN ITU DIREKTORAT LALU LINTAS POLDA METRO JAYA BERENCANA MELAKSANAKAN REKAYASA LALU LINTAS, TERKAIT ADANYA AKSI UNJUK RASA PADA HARI INI//NAMUN BERHUBUNG DEMONSTRASI BERJALAN DENGAN DAMAI DAN KONDISI LALU LINTAS LANCAR//MAKA PERALIHAN LALU LINTAS PUN DI BATALKAN///
92
JALUR PERALIHAN YANG DIANJURKAN SEBELUM DEMONSTRASI ANTARA LAIN JALUR MENUJU ISTANA NEGARA DARI ARAH HARMONI DIALIHKAN MELALUI JALUR SURYO PRANOTO / CIDENG / SERTA TANAH ABANG // SEDANG JALUR MENUJU GEDUNG DPR MPR / SEMULA DARI ARAH SEMANGGI DIALIHKAN MELALUI JALAN GERBANG PEMUDA / JALAN GELORA / DAN JALAN PALMERAH UTARA //
Analisis berita 2, berita selasa 27 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena tidak ada pro dan kontra dalam berita tersebut sehingga berita ini dinilai berimbang karena tidak membahas dua sisi tetapi hanya satu sisi saja. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita
93
Dalam berita ini, tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini adalah berita yang hanya memberikan informasi kepada penonton sehingga karena hanya liputan dari suatu kejadian yang sudah pasti maka tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4.
94
Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
95
Berita 3 DEMO DI GEDUNG DPR MPR
LEAD AKSI UNJUK RASA PENOLAKAN KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK ATAU BBM TELAH BERLANGSUNG PADA HARI INI/// AKSI UNJUK RASA YANG TERJADI DI GEDUNG DPR MPR DIMULAI PADA PUKUL SEBELAS HINGGA PUKUL DUA SIANG///DAN UNTUK MENGANTISIPASI TINDAK ANARKIS YANG DILAKUKAN OLEH
MASYARAKAT YANG
BERUNJUK PIHAK APARAT MENGADAKAN PENGAMANAN EKSTRA DI LIMA TITIK TUJUAN DEMONSTRASI// SALAH SATUNYA DI GEDUNG DPR MPR/// BERIKUT LIPUTANNYA///
VOICE OVER PERKIRAAN DEMO BESAR –BESARAN YANG TERJADI HARI INI // SELASA 27 MARET 2012 TELAH DIANTISIPASI OLEH PIHAK APARAT DENGAN MENGERAHKAN TIGA RIBU PERSONIL POLISI // LENGKAP DENGAN MOBIL WATER CANON DAN DUA MOBIL ANTI HURU –HARA // DAN JUGA POLISI TELAH MENGERAHKAN SATU UNIT HELIKOPTER UNTUK MEMANTAU DEMONSTRASI///
96
DEMONSTRASI BERJALAN DENGAN DAMAI MESKIPUN SEMPAT TERJADI AKSI SALING DORONG ANTARA POLISI DENGAN DEMOSNTRAN // MASSA SEMPAT
MELAKUKAN
USAHA PENDOBRAKAN TERHADAP
PINTU
GERBANG MPR DPR NAMUN TIDAK TERJADI BENTROKAN SECARA LANGSUNG ANTARA POLISI DENGAN DEMONSTRAN ///
POLISI TERLIHAT CUKUP SABAR MENUNGGU AKSI DEMONSTRAN DI DEPAN GERBANG GEDUNG DPR MPR//JUGA TERDAPAT POLISI YANG MENGAMANKAN DEMONSTRAN DILUAR PINTU GERBANG GEDUNG DPR MPR / DEMONSTARSI TERSEBUT BERJALAN DENGAN DAMAI MESKIPUN SEMPAT TERJADI SALING DORONG ANTARA POLISI DENGAN DEMOSNTRAN DAN USAHA PENDOBRAKAN PINTU GERBANG MPR DPR OLEH MASSA TETAPI TIDAK TERJADI BENTROKAN SECARA LANGSUNG ANTARA POLISI DENGAN DEMONSTRAN///
AKSI BESAR-BESARAN MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM BERLANGSUNG DI BEBERAPA LOKASI// SEPERTI DI GEDUNG DPR/MPR// MONUMEN NASIONAL//
DAN
MENGAMANKAN MENGERAHKAN
BUNDARAN DEMONTRASI LEBIH
DARI
HOTEL
INDONESIA
TERSEBUT// SETENGAH
(HI)///
APARAT
UNTUK
KEPOLISIAN
PASUKANNYA//
YAKNI
MENCAPAI 22.458 PERSONEL/// DARI JUMLAH ITU// SEBANYAK 8.254 PERSONEL BERASAL DARI TNI///
97
Analisis berita 3, berita selasa 27 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena tidak ada pro dan kontra dalam berita tersebut sehingga berita ini dinilai berimbang karena tidak membahas dua sisi tetapi hanya satu sisi saja. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, ada pencampuran antara fakta dengan opini karena dalam berita ini terdapat komentar atau opini pribadi dari reporter yang membuat skrip sehingga berita tersebut sudah bercampur dengan opini. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong
98
Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan
99
Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
Berita 4 GARAGE SALE STAMANARA
LEAD: STAMANARA
MELAKASANAKAN
ACARA
GARAGE
SALE
YANG
BERTEMPAT DI DEPAN ATM KAMPUS SYAHDAN BINUS UNIVERSITY//
100
UNTUK PELAKSANAAN EVENT BODY GROOVE YANG DILAKSANAKAN SETIAP TAHUN///
VO: UNIT KEGIATAN MAHASISWA ATAU UKM STAMANARA MELAKUKAN GARAGE SALE YANG DILAKUKAN PADA HARI SENIN 26 DAN 27 MARET 2012///GARAGE SALE INI BERTEMPAT DI PELATARAN DEPAN ATM KAMPUS SYAHDAN/// BARANG – BARANG YANG DI JUAL DALAM GARAGE SALE INI SENDIRI BERAGAM// MULAI DARI BAJU// CELANA// ROK// TAS// SEPATU// DAN STATIONARY/// TUJUAN DARI GARAGE SALE INI SENDIRI UNTUK MENGGALANG DANA EVENT BODY GROOVE/// EVENT BODY GROOVE MERUPAKAN KOMPETISI DANCE YANG DILAKSANAKAN SETIAP TAHUNNYA /// KEGIATAN INI BERJALAN CUKUP BAIK// KARENA ADA BEBERAPA MAHASISWA YANG MEMBELI BARANG DARI GARAGE SALE TERSEBUT/// INI MENUNJUKAN BAHWA BARANG YANG DIJUAL MENARIK MINAT MAHASISWA UNTUK MEMBELI/// Analisis berita 4, berita selasa 27 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang
101
Dari berita apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk tidak berimbang karena skrips pada tanggan 27 maret ini sama persis dengan skrip pada tanggal 26 maret yaitu tentang garage sale stamanara, sehingga seakan-akan berita tersebut hanya diulang kembali di hari berikutnya. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, ada pencampuran antara fakta dengan opini karena dalam berita ini terdapat komentar atau opini pribadi dari reporter yang membuat skrip sehingga berita tersebut sudah bercampur dengan opini. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang.
102
3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA
103
Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
Berita 5 SAMPEK ENGTAY
LEAD HARI INI MERUPAKAN HARI KEDUA PENTAS SENI TEATER SAMPEK ENGTAI YANG DIADAKAN OLEH UKM ST MANIS // DENGAN BERLOKASI DI AUDITORIUM LANTAI EMPAT BINUS UNIVERSITY/// CERITA DARI PENTAS SENI INI SENDIRI MERUPAKAN ADAPTASI DARI SEBUAH LEGENDA NEGERI CINA YANG MENCERITAKAN TRAGEDI ROMANTIKA ANTAR DUA KEKASIH// BERIKUT LAPORAN SELENGKAPNYA///
VO :
104
AWAL KISAH PENTAS SENI INI BERCERITA MENGENAI ENGTAY// SEORANG GADIS YANG BERKEINGINAN MENUNTUT ILMU KE SEKOLAH// DIMANA PADA ZAMAN ITU PEREMPUAN TIDAK DIPERBOLEHKAN BERSEKOLAH/// DENGAN BERBAGAI USAHA UNTUK MEYAKINKAN KEDUA ORANG TUANYA// IA PUN AKHIRNYA DI IJINKAN UNTUK PERGI BERSEKOLAH DENGAN MENYAMAR SEBAGAI LAKI-LAKI/// DIDALAM PERJALANNYA MENUJU SEKOLAH IA BERKENALAN DENGAN SEORANG PEMUDA BERNAMA SAMPEK DAN MENJALIN HUBUNGAN SEBAGAI SAUDARA ANGKAT/// SEIRING WAKTU ENGTAY PUN JATUH CINTA PADA SAMPEK DAN MEMBUKA PENYAMARANNYA SEBAGAI PEREMPUAN/// KEDUA PUN TAK ELAK MENJALIN HUBUNGAN CINTA KASIH// NAMUN SAYANGNYA HUBUNGAN TERSEBUT TIDAK DISETUJUI OLEH KEDUA ORANG TUA ENGTAY YANG SUDAH MENJODOHKANNYA DENGAN PEMUDA LAIN/// SAMPEK YANG KECEWA DAN SAKIT HATI AKHIRNYA MENINGGAL MENGETAHUI
KARENA BERITA
PENDERITAAN KEMATIAN
CINTANYA///
SAMPEK
ENGTAY
MENDATANGI
KEKASIHNYA/// DIDEPAN MAKAM SANG KEKASIHNYA
YANG MAKAM
IA MEMOHON
AGAR MAKAM TERSEBUT TERBUKA// DAN SECARA MENGEJUTKAN HAL ITU TERJADI/// ENGTAY YANG MELIHAT HAL ITU LANGSUNG MELOMPAT KE DALAM MAKAM TERSEBUT UNTUK BERGABUNG DENGAN JIWA KEKASIHNYA/// MEREKA PUN KEMUDIAN TERLAHIR KEMBALI SEBAGAI SEPASANG KUPU-KUPU YANG TERBANG BERSAMA/// Analisis berita 5, berita selasa 27 Maret 2012
105
Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena tidak ada pro dan kontra dalam berita tersebut sehingga berita ini dinilai berimbang karena tidak membahas dua sisi tetapi hanya satu sisi saja. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, ada pencampuran antara fakta dengan opini karena dalam berita ini terdapat komentar atau opini pribadi dari reporter yang membuat skrip sehingga berita tersebut sudah bercampur dengan opini. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik.
106
2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara.
107
Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
Rabu, 28 Maret 2012 Berita 1 DAMPAK BBM LEAD RENCANA KENAIKAN BBM
SUDAH MULAI DIRASAKAN OLEH PARA
PENGGUNA DAN SUPIR ANGKUTAN UMUM // DENGAN RENCANA KENAIKAN INI // PARA SUPIR ANGKUTAN UMUM SUDAH MULAI MENAIKAN HARGA UNTUK JASA MEREKA // DAN BAGI PARA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM PUN HARUS MEROGOH KOCEK LEBIH DALAM UNTUK MEMAKAI JASA ANGKUTAN UMUM //
108
BERIKUT LIPUTAN NYA // VOICE OVER RENCANA KENAIKAN BBM YANG AKAN DICANANGKAN PADA TANGGAL 1 APRIL 2012 NANTI SUDAH MULAI BERDAMPAK KE PARA PENGGUNA DAN SUPIR ANGKUTAN UMUM // PARA SUPIR SUDAH MULAI BERSIAP SIAP MENAIKAN HARGA JASA MEREKA // PARA
PENGGUNA
MENGELUARKAN
JASA
UANG
ANGKUTAN
YANG
LEBIH
PUN
HARUS
BERSIAP
BESAR
UNTUK
ONGKOS
KESEHARIAN MEREKA // MASYARAKAT PENGGUNA ANGKUTAN UMUM SEKARANG SEMAKIN TERJEPIT DENGAN BERTAMBAHNYA UANG JASA ANGKUTAN UMUM // TETAPI TIDAK DISESUAIKAN DENGAN PENDAPATAN MEREKA // BERIKUT VOX POP DARI SEJUMLAH SUPIR ANGKUTAN UMUM DAN PARA PENGGUNA KENDARAAN UMUM // Analisis berita 1, berita rabu 28 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena tidak ada pro dan kontra dalam berita tersebut
109
sehingga berita ini dinilai berimbang karena tidak membahas dua sisi tetapi hanya satu sisi saja. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, ada pencampuran antara fakta dengan opini karena dalam berita ini terdapat komentar atau opini pribadi dari reporter yang membuat skrip sehingga berita tersebut sudah bercampur dengan opini. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis
110
Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender.
111
2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
Berita 2 PENJUAL BENSIN ECERAN LEAD: DALAM SEPEKAN TERAKHIR INI PARA PEDAGANG BENSIN ECERAN YANG BIASA
MENJAJAKAN
DIKARENAKAN
TAK
BARANG
DAGANGNYA
DIPERBOLEHKAN
MEMBELI
“MENGHILANG” BENSIN
DENGAN
JERIGEN/// VO: PARA PEDAGANG BENSIN ECERAN DI SEKITAR JAKARTA MULAI RESAH KARENA MEREKA SUDAH TIDAK DAPAT LAGI MEMBELI BENSIN DENGAN MENGGUNAKAN JERIGEN SEPERTI BIASANYA DI SEMUA SPBU/// PADAHAL PARA PENGECER MEMBUTUHKAN BENSIN KEMBALI LANTARAN
KEPADA SPBU
PENGENDARA YANG
TELAH
UNTUK DIJUAL
MOTOR///KERESAHAN MENJADI
LENGGANAN
MEREKA MEREKA
112
MEMASANG IMBAUAN PENOLAKAN PEMBELIAN BBM DALAM JUMLAH BESAR MENGGUNAKAN WADAH ATAU DIRIGEN HAL INI MEMBUAT MATA PENCAHARIAN BEBERAPA ORANG YANG MENJUAL
BENSIN
PENCAHARIANNYA
ECERAN
MENJADI
SEHARI-HARI//PADAHAL
KEHILANGAN BERJUALAN
MATA BENSIN
MERUPAKAN SALAH SATU UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP MEREKA /// Analisis berita 2, berita rabu 28 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk tidak berimbang karena berita tersebut tidak menampilkan pihak dari pedagang pengecer bensin dan pemerintah, sehingga berita ini tidak memiliki cover both side dimana dalam memberitakan sebuah berita haruslah tidak memihak kepada salah satu pihak. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik.
113
3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, ada pencampuran antara fakta dengan opini karena dalam berita ini terdapat komentar atau opini pribadi dari reporter yang membuat skrip sehingga berita tersebut sudah bercampur dengan opini. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4.
114
Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
115
Jumat, 30 Maret 2012 Berita 1 SCRIPT DEMONTRASI PENOLAKAN KENAIKAN HARGA BBM LEAD BEBERAPA HARI TERAKHIR INI/
DEMONSTRASI MASIH MENYELIMUTI
WILAYAH JAKARTA DAN SEKITARNYA// DEMONSTRASI MENUNTUT PENOLAKAN TERHADAP KENAIKAN HARGA BBM MASIH MENUAI PRO DAN KONTRA DARI BERBAGAI KALANGAN// MULAI DARI AKSI DAMAI HINGGA TINDAKAN ANRKIS PUN MASIH KERAP DILAKUKAN YANG OLEH SEJUMLAH ORGANISASI MASSA YANG SEBAGIAN BESAR MERUPAKAN SERIKAT PEKERJA BURUH /// VOICE OVER DEMONTRASI
YANG TERJADI DI SEJUMLAH TEMPAT DI KAWASAN
JAKARTA MASIH TERUS BERLANGSUNG// SEPERTI YANG TERJADI
DI
DEPAN GEDUNG DPR/ DEMONTRASI AWALNYA DILAKUKAN OLEH ORGANISASI
MASSA
BERNAMA
KONFEDERASI
SERIKAT
PEKERJA
SELURUH INDONESIA ATAU YANG DISINGKAT DENGAN KSPSI DAN DIIKUTI OLEH BERBAGAI ORGANISASI MASSA LAINNYA // DEMONSTRASI YANG DIPIMPIN OLEH ANDI GANI NENA WEA INI DIIKUTI OLEH PARA PEKERJA BURUH DARI BERBAGAI DAERAH SEPERTI
116
BANDUNG / TANGERANG / KARAWANG / DAN JAKARTA DENGAN JUMLAH SEKITAR LIMA RIBU ORANG // DEMONSTRASI YANG BERTUJUAN UNTUK MELAKUKAN NEGOSIASI PENOLAKAN TERHADAP KENAIKAN HARGA BBM INI SEMPAT HAMPIR BERAKHIR RUSUH KARENA PERWAKILAN DARI KSPSI DITOLAK UNTUK BERTEMU DENGAN WAKIL ANGGOTA DPR // RENCANANYA
BESOK
KSPSI
AKAN
MENGADAKAN
DEMONSTRASI
KEMBALI DI GEDUNG DPR – MPR KARENA MEREKA MASIH BELUM MENDAPAT KEPASTIAN DARI WAKIL RAKYAT // DAN APABILA TUNTUTAN MEREKA TIDAK TERPENUHI / KSPSI BERENCANA UNTUK MENUTUP SELURUH AKSES TRANSPORTASI MULAI DARI JALAN TOL / HINGGA BANDARA SOEKARNO HATTA // Analisis berita 1, berita jumat 30 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk tidak berimbang karena berita tersebut tidak menampilkan pihak dari pendemo dengan pemerintah, sehingga berita ini tidak memiliki cover both side dimana dalam memberitakan sebuah berita haruslah tidak memihak kepada salah satu pihak.
117
2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini didapat dari hasil pengamatan langsung dari reporter, karena berita in menjelaskan suasana saat terjadi demo. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi.
118
4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4 Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin
119
Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
Berita 2 SCRIPT KEMACETAN JALAN RAYA LEAD KEMARIN // 29 MARET 2012 TERJADI KEMACETAN DI SEKITAR RUAS JALAN MENUJU GEDUNG DPR – MPR // KEMACETAN TERSEBUT TERJADI DISEBABKAN OLEH AKSI DEMONSTRASI MASSA YANG MENUNTUT PENOLAKAN TERHADAP KENAIKAN HARGA BBM //
VOICE OVER KEMACETAN TERJADI DI SEKITAR RUAS JALAN MENUJU GEDUNG DPR – MPR // KEMACETAN YANG DISEBABKAN OLEH AKSI DEMONSTRASI INI SEMPAT MENYEBABKAN SEBUAH BUS TRANS JAKARTA TIDAK DAPAT BERGERAK // AKIBAT DARI KEMACETAN INI / SEJUMLAH PENGGUNA JALAN YANG MELINTASI DAERAH GEDUNG DPR – MPR TERJEBAK OLEH MASSA DAN DIMINTA UNTUK BERPUTAR BALIK OLEH POLISI SETEMPAT // POLISI JUGA
120
SUDAH MENUTUP RUAS JALAN MENUJU GEDUNG DPR – MPR SEKETIKA SAAT AKSI DEMONSTRASI MULAI TERJADI SEKITAR PUKUL SEBELAS SIANG DINI HARI // BAGI PENGGUNA JALAN RAYA SEBAIKNYA MENGHINDARI BEBERAPA RUAS JALAN UNTUK SEMENTARA INI / TERUTAMA JALUR MENUJU GEDUNG ISTANA SERTA GEDUNG DPR – MPR // Analisis berita 2, berita jumat 30 Maret 2012
Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dala skrip diatasa tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita
121
Dalam berita ini, dapat dikatakan tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini didapat dari hasil pengamatan langsung dari reporter, karena berita in menjelaskan suasana saat terjadi demo. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak membuat berita bohong sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila
122
Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
123
Berita 3 SCRIPT PEDAGANG SEKITAR GEDUNG DPR – MPR LEAD DIBALIK SEGALA KERICUHAN YANG DIAKIBATKAN OLEH DEMONTRASI MASSA YANG TERJADI SEJAK TANGGAL 27 HINGGA SAAT INI YANG PROTES TENTANG PENOLAKAN KENAIKAN HARGA BBM // MASIH ADA SEJUMLAH WARGA YANG BERUSAHA UNTUK MENGAMBIL UNTUNG // TAMPAK PEDAGANG KAKI LIMA YANG BERANI MENJAJAKAN DAGANGAN MEREKA DI SEKITAR AREA GEDUNG DPR – MPR TANPA KHAWATIR JIKA KERUSUHAN TERJADI // VOICE OVER JIKA KITA MENDENGAR KATA DEMONTRASI TENTUNYA KITA AKAN SEGERA TERPIKIR TENTANG KERUSUHAN // NAMUN HAL INI TIDAK BERDAMPAK BAGI SEJUMLAH PEDAGANG // BAGI PARA PEDAGANG / DEMONSTRASI
MERUPAKAN
LAHAN
BERJUALAN
YANG
SANGAT
MENGUNTUNGKAN // TAMPAK BEBERAPA JENIS PEDAGANG SEPERTI BATAGOR / PEDAGANG KETOPRAK / PEDAGANG BUAH – BUAHAN / HINGGA PENJAJA MINUMAN BERKELIARAN DISEKITAR AREA DEMONSTRASI DENGAN BEBAS //
124
BAGI
PARA
DEMONSTRAN
/
PARA
PEDAGANG
JUSTRU
SANGAT
MEMBANTU KARENA KETIKA SUASANA DEMONTRASI BERLANGSUNG DENGAN PANAS / PARA PEDAGANG MENYEDIAKAN BERBAGAI MACAM KEBUTUHAN KONSUMSI AGAR PARA DEMONSTRAN DAPAT TERUS MENJALANKAN AKSI MEREKA //
Analisis berita 3, berita jumat 30 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatasa tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan ada pencampuran antara fakta dengan opini karena terdapat pendapat atau opini yang di tulis oleh reporter
125
Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini membuat berita bohong karena dalam berita ini tidak dicantumkan pernyataan bahwa pedagang mengalami keuntungan besar, sehingga berita tersebut menjadi kurang meyakinkan. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4.
126
Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
127
Berita 4 SCRIPT STRATEGI POLISI LEAD MENYIKAPI AKSI DEMONSTRASI KALI INI / PIHAK POLISI TAMPAK SUDAH LEBIH SIAP // KALI INI POLISI MENGGUNAKAN PAGAR BETIS BERUPA POLISI WANITA UNTUK MENGHADANG PARA DEMONSTRAN DI DEPAN GEDUNG DPR – MPR // BERIKUT LIPUTANNYA // VOICE OVER PIHAK
POLISI
MENGGUNAKAN
PAGAR
BETIS
MANUSIA
UNTUK
MENGHADANG DEMONSTRASI DI DEPAN GEDUNG DPR – MPR YANG TERJADI DINI HARI // PAGAR BETIS YANG TERDIRI DARI SATU LAPIS POLISI PRIA DI BELAKANG DAN SATU LAPIS POLISI WANITA DI DEPAN TAMPAK CUKUP EFEKTIF MENGHADANG PARA DEMONSTRAN YANG BERUSAHA UNTUK MENEROBOS GERBANG DPR – MPR // PAGAR BETIS YANG DI DIRIKAN SELAMA DEMONSTRASI BERLANGSUNG / YAKNI SELAMA SEKITAR TIGA JAM INI DI ISI SECARA BERGILIRAN OLEH PARA POLISI SECARA BERKELOMPOK // KELOMPOK YANG BERGANTIAN JAGA PERTAMA KALI ADALAH KELOMPOK POLISI WANITA DAN DIIKUT DENGAN PERGANTIAN SATU KELOMPOK POLISI PRIA HINGGA AKSI DEMONSTRASI BERAKHIR //
128
PENGGUNAAN PAGAR BETIS POLISI WANITA INI TAMPAK LEBIH EFEKTIF KARENA PARA DEMONSTRAN KETIKA BERUSAHA MENEROBOS BARISAN POLISI TAMPAK ENGGAN DAN TIDAK BERANI / SEHINGGA AKHIRNYA DEMONTRASI DAPAT BERJALAN TANPA RICUH // Analisis berita 4, berita jumat 30 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan ada pencampuran antara fakta dengan opini karena terdapat pendapat atau opini yang di tulis oleh reporter.
129
Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini membuat berita bohong karena dalam berita ini tidak dicantumkan pernyataan bahwa pedagang mengalami keuntungan besar, sehingga berita tersebut menjadi kurang meyakinkan. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4.
130
Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini t ada prasangka terhadap SARA, karena dalam berita ini terdapat kata-kata yang kurang pas digunakan untuk menunjuk kepada wanita sehingga menciptakan biasa dari skrip tersebut. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
131
Berita 5 DISELA SELA DEMO TETAP MELAKUKAN SHALAT JUMAT LEAD PEMIRSA// PENDEMO YANG TERGABUNG DARI BERBAGAI ORMAS INI MASIH MELAKUKAN AKSI UNJUK RASA NYA DI DEPAN GEDUNG DPR MPR YANG DIMULAI SEJAK PAGI TADI// NAMUN DISELA SELA AKSI UNJUK RASA/
PARA DEMONSTRAN TETEP MENUNAIKAN KEWAJIBANNYA
SEBAGAI UMAT MUSLIM DENGAN SHALAT JUMAT DI DEPAN GEDUNG DPR MPR/// VO SEJAK PAGI TADI PARA DEMONSTRAN TELAH MEMENUHI LOKASI DEMO DI DEPAN GEDUNG DPR MPR// NAMUN SESAAT PARA DEMONSTRAN YANG BERUMAT MUSLIM TERSADAR AKAN KEWAJIBANNYA UNTUK SHALAT JUMAT// PARA DEMONSTRAN PUN MENGAKHIRI AKSI UNJUK RASA INI/ DAN LANGSUNG BERSIAP SIAP MELAKUKAN SHALAT JUMAT// PARA DEMONSTRAN NEKAT MELAKUKAN SHALAT JUMAT DI DEPAN GEDUNG DPR MPR/ DENGAN MENGGUNAKAN SPANDUK ATAU BENDERA YANG MEREKA BAWA UNTUK DI JADIKAN ALAS/ NAMUN ADA BEBERAPA ORANG YANG SUDAH NIAT MEMBAWA SAJADAH SEBAGAI ALAS MEREKA UNTUK MENUNAIKAN IBADAH SHALAT// DAN MEREKA PUN TERLIHAT KHUSUK MELAKUKAN SHALAT JUMAT//
132
SETELAH MELAKUKAN SHALAT JUMAT/ PARA DEMONSTRAN PUN KEMBALI BERUNJUK RASA DI DEPAN GEDUNG DPR MPR/// Analisis berita 5, berita jumat 30 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini sehingga berita in sangatlah layak untuk diberitakan. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong
133
Dari hasil penelitian, berita ini membuat berita bohong karena dalam berita ini tidak dicantumkan pernyataan bahwa pedagang mengalami keuntungan besar, sehingga berita tersebut menjadi kurang meyakinkan. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan
134
Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
Berita 6 PARA DEMONSTRAN MELAKUKAN PENEROBOSAN KE JALAN TOL LEAD SEUSAI MELAKUKAN AKSI UNJUK RASA DAN BERORASI SELAMA BEBERAPA JAM/ PARA DEMONSTRAN MENCOBA MERUSAK PAGAR PEMBATAS JALAN TOL DI DEPAN GEDUNG DPR MPR// SETELAH BEBERAPA SAAT/ PAGAR PEMBATAS TERSEBUT BERHASIL DI RUSAK OLEH PARA
135
DEMONSTRAN DAN PARA DEMONSTRAN MASUK KE JALUR TOL DI DEPAN GEDUNG DPR MPR/// VO HANYA MEMERLUKAN WAKTU BEBERAPA SAAT UNTUK MELAKUKAN PENGRUSAKAN PAGAR YANG MEMBATASI JALAN TOL DENGAN JALANAN UMUM// PARA DEMONSTRAN LANGSUNG MEMASUKI JALUR TOL DI DEPAN GEDUNG DPR MPR ITU// MEREKA PUN LANGSUNG MELANJUTKAN ORASI NYA DITENGAH TENGAH JALAN TOL// TIDAK LAMA/ KAWANAN DARI ORMAS YANG LAINNYA BERDATANGAN DAN BERUKUMPUL MENJADI SATU DI TENGAH TENGAH JALAN TOL// SEHINGGA PARA DEMONSTRAN BERTAMBAH BANYAK// SEBAGAI IMBAS DARI AKSI UNJUK RASA INI/ MAKA JALAN TOL ARAH CAWAN MAUPUN ARAH SEBALIKNYA DI TUTUP/ DAN PARA PENGGUNA KENDARAAN UMUM LAINNYA PUN DIALIHKAN KE JALUR YANG LAIN/// Analisis berita 6, berita jumat 30 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro
136
dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter dan juga karena berita tersebut juga hasil observasi dari reporter itu sendiri. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini sehingga berita in sangatlah layak untuk diberitakan. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini membuat berita bohong karena dalam berita ini tidak dicantumkan pernyataan bahwa pedagang mengalami keuntungan besar, sehingga berita tersebut menjadi kurang meyakinkan. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis
137
Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender.
138
2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
Berita 7 PERNYATAAN DARI TIGA PEMIMPIN PERSATUAN BURUH LEAD PEMIRSA// SEBELUM SETIAP PEMIMPIN ORMAS MELAKUKAN ORASINYA/ TIGA PEMIMPIN PERSATUAN BURUH YANG TERDIRI DARI KSPI ATAU KONFEDERASI
SERIKAT
PERKERJA
INDONESIA/
K-SPSI
ATAU
KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA DAN KSBSI ATAU KONFEDERASI SERIKAT BURUH SEJAHTERA INDONESIA//MENYAMPAIKAN PERNATAAN SIKAP DAN TANGGAPAN MEREKA TERHADAP KENAIK BAHAN BAKAR MINYAK ATAU BBM//BERIKUT KITA SIMAK LIPUTAN YANG BERHASIL DI HIMPUN OLEH TIM BINUS TV///
139
Analisis berita 7, berita jumat 30 Maret 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter dan juga karena berita tersebut juga hasil observasi dari reporter itu sendiri. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini sehingga berita in sangatlah layak untuk diberitakan. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong
140
Dari hasil penelitian, berita ini membuat berita bohong karena dalam berita ini tidak dicantumkan pernyataan bahwa pedagang mengalami keuntungan besar, sehingga berita tersebut menjadi kurang meyakinkan. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan
141
Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
142
Selasa, 3 April 2012 Berita 1 SCRIPT BANJIR POS PENGUMBEN LEAD BERHUBUNG MUSIM PENGHUJAN / BANJIR SUDAH MENJADI KESEHARIAN KOTA JAKARTA // BERIKUT LIPUTAN BANJIR DI KAWASAN POS PENGUMBEN // VOICE OVER TERJADI KEBANJIRAN DI DAERAH POS PENGUMBEN / JAKARTA BARAT // BANJIR YANG SUDAH MENJADI KEJADIAAN TAHUNAN
INI / TERJADI
DIAKIBATKAN OLEH BANJIR KIRIMAN DARI DAERAH BOGOR // MENURUT WARGA SETEMPAT / BANJIR TERJADI SUDAH MULAI SEJAK PUKUL SEBELAS MALAM DINI HARI DAN MASIH BERTAHAN HINGGA SIANG KEESOKAN HARINYA // BANJIR
YANG
DIKARENAKAN
MENJADI JALUR
MUSUH
SELOKAN
TAHUNAN YANG
WARGA
KURANG
SETEMPAT
MEMADAI
/
KURANGNYA PERAWATAN TERHADAP PARIT / SERTA KEBIASAAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN DARI WARGA SETEMPAT // Analisis berita 1, berita selasa 03 April 2012 Pasal 3:
143
1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter dan juga karena berita tersebut juga hasil observasi dari reporter itu sendiri. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan ada pencampuran antara fakta dengan opini yaitu kata-kata bahwa banyak masyarakat setempat yang membuang sampah sembarangan, padahal belum tentu sampah penyebab banjir itu di sebabkan oleh masyarakat sekitar. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini membuat berita bohong karena dalam berita ini tidak dicantumkan pernyataan bahwa pedagang mengalami keuntungan besar, sehingga berita tersebut menjadi kurang meyakinkan.
144
2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara.
145
Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
Berita 2 SCRIPT KEMACETAN LEAD SELAIN MENGANGGU AKTIVITAS WARGA SETEMPAT / BANJIR YANG SUDAH MENJADI BENCANA TAHUNAN JUGA MENYEBABKAN HAMBATAN BAGI
JALUR
BERIKUT
LIPUTAN
KEMACETAN AKIBAT BANJIR DI DAERAH POS PENGUMBEN
JAKARTA
BARAT // VOICE OVER
TRANSPORTASI
MASYARAKAT
//
146
MACET SUDAH MENJADI KEBIASAAN SEHARI – HARI BAGI PENGGUNA TRANSPORTASI KOTA JAKARTA // NAMUN APA JADINYA JIKA MACET YANG DISEBABKAN KARENA BANJIR // TERJADI KEMACETAN LALU LINTAS DI DAERAH POS PENGUMBEN // KEMACETAN YANG DISEBABKAN OLEH BANJIR INI TERJADI KARENA PENGGUNA PENGENDARA MOTOR YANG MELAJU LEBIH LAMBAT UNTUK MENGHINDARI LUBANG YANG TIDAK TERLIHAT // KEMACETAN DI DAERAH POS PENGUMBEN INI TERJADI SUDAH SEJAK PAGI DINI HARI KETIKA BANJIR KIRIMAN DARI BOGOR TIBA DAN BERTAHAN HINGGA SIANG HARI INI DAN SUDAH MENYEBABKAN KEMACETAN PANJANG BAGI PENGGUNA JALAN SETEMPAT // DENGAN ADANYA BENCANA TAHUNAN INI WARGA TERPAKSA UNTUK MENCARI JALUR ALTERNATIF UNTUK MENGHINDARI BANJIR DAN KEMACETAN // Analisis berita 2, berita selasa 03 April 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter dan juga karena berita tersebut juga hasil observasi dari reporter itu sendiri. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita
147
Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan ada pencampuran antara fakta dengan opini yaitu reporter beropini bahwa kemacetan terjadi karena motor berjalan dengan lambat. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini membuat berita bohong karena dalam berita ini tidak dicantumkan pernyataan bahwa pedagang mengalami keuntungan besar, sehingga berita tersebut menjadi kurang meyakinkan. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi.
148
4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara.
Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin
149
Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin. Berita 3 KENAIKAN HARGA BAHAN PANGAN LEAD HARGA BEBERAPA BAHAN POKOK DI SEJUMLAH PASAR TRADISIONAL WILAYAH JAKRTA MENGALAMI KENAIKAN/ MESKIPUN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK ATAU BBM BERSUBSIDI BATAL NAIK///
VOICE OVER KEPUTUSAN PEMERINTAH UNTUK MENAIKAN HARGA BBM TERNYATA BERBANDING TERBALIK DENGAN HARGA-HARGA KEBUTUHAN POKOK /MESKIPUN PEMERINTAH BERENCANA AKAN MENAIKAN HARGA BBM PADA 6 BULANMENDATANG /TETAPI HARGA KEBUTUHAN POKOK TETAP NAIK// KENAIKAN
HARGA
LANGSUNG
BAGI
KEBUTUHAN KEHIDUPAN
POKOK RUMAH
BERDAMPAK TANGGA
SECARA
MASYARAKAT
KALANGAN MENENGAH KE BAWAH /DIMANA PENGELUARAN YANG DIKELUARKAN
UNTUK
KEBUTUHAN
RUMAH
TANGGA
DARIPADA
150
PENGHASILAN YANG DITERIMANYA SEHARI –HARI/ SELAIN ITU JUGA KENAIKAN HARGA KEBUTUHAN POKOK JUGA DIKELUHKAN OLEH PARA IBU RUMAH TANGGA/// Analisis berita 3, berita selasa 03 April 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk tidak berimbang karena berita ini memihak kepada satu pihak, karena dalam berita ini tidak lengkap, seharusnya para pedagang dan pembeli harus diwawancari untuk diminta pendapatnya, dan dalam berit ini tidak ada. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini seperti menyudutkan para pedagang pasar yang menaikan harga kebutuhan pangan padahal harga bbm tidak jadi naik, padahal belum tentu harga naik Karena kenaikan bbm mungkin saja karena sedang sulit mendapatkan barang dagangan tersebut. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita
151
Dalam berita ini, dapat dikatakan ada pencampuran antara fakta dengan opini yaitu beropini bahwa pedagang sengaja menaikan harga pangan padahal tariff bbm tidak jadi naik. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini membuat berita bohong karena dalam berita ini tidak dicantumkan pernyataan bahwa pedagang mengalami keuntungan besar, sehingga berita tersebut menjadi kurang meyakinkan. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5:
152
1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
153
Berita 4 SCRIPT PINTU AIR MANGGARAI LEAD MUSIM PENGHUJAN SEDANG MELANDA KOTA JAKARTA / DAN BANJIR SUDAH
MENJADI
BENCANA
YANG
MENEMANI
KESEHARIAN
MASYARAKAT KOTA JAKARTA // UNTUK MENGETAHUI SEBERAPA JAUH BENCANA BANJIR YANG MELANDA KOTA JAKARTA TAHUN INI / KAMI MELIPUT
AKTIVITAS
DARI
PINTU
AIR
MANGGARAI
//
BERIKUT
LIPUTANNYA VOICE OVER PINTU AIR MANGGARAI MERUPAKAN SALAH SATU PUSAT PENGATURAN DEBIT AIR KOTA JAKARTA // DEBIT AIR YANG MENJADI PATOKAN SEBERAPA TINGGINYA CURAH HUJAN DAN BANJIR YANG MELANDA KOTA JAKARTA INI PADA TIGA APRIL DUA RIBU DUA BELAS INI TAMPAK STABIL DAN TIDAK MENGALAMI KENAIKAN YANG BERARTI // KENAIKAN DEBIT AIR SEMPAT TERJADI PADA PAGI HARI DIMANA KENAIKAN TERJADI DARI KETINGGIAN TUJUH RATUS SENTI METER MENJADI TUJUH RATUS LIMA PULUH SENTI METER DAN SUDAH MENGALAMI PENURUNAN MENJADI NORMAL PADA SIANG HARINYA //
154
KENAIKAN DEBIT AIR YANG TERJADI PADA PAGI HARI INI DIAKIBATKAN BANYAKNYA SAMPAH YANG TERGENANG DI PINTU AIR MANGGARAI DAN USAHA PENGERUKAN YANG DILAKUKAN OLEH PETUGAS SETEMPAT PADA SIANG HARINYA SUDAH BERHASIL MENGURANGI KENAIKAN DEBIT AIR TERSEBUT /// Analisis berita 4, berita selasa 03 April 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter dan juga karena berita tersebut juga hasil observasi dari reporter itu sendiri. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita
155
Dalam berita ini, dapat dikatakan tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini didapat dari observasi langsung oleh reporter yang membaut berita. Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak memebuat berita bohong karena berita tersebut memang terjadi, nyata dan berdasarkan fakta. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila
156
Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin. Berita 5 SEMINAR YOUNG HAD A GOAL LEAD
157
SEMINAR
YOUNG
HAD
A
GOAL
AKAN
DISELENGGARAKAN
DI
AUDITORIUM KAMPUS ANGGREK BINUS UNIVERSITY/ TIGA APRIL DUA RIBU DUA BELAS//DALAM SEMINAR INI PARA PEMBICARA AKAN MEMBERIKAN
BERBAGAI
PENGALAMAN
MENGENAI
BAGAIMANA
MEMULAI SEBUAH BISNIS/ STRATEGI PEMASARAN SERTA CARA UNTUK BERTAHAN
DALAM
DUNIA
PERSAINGAN
BISNIS
KEPADA
PARA
MAHASISWA BINUS UNIVERSITY/// VO SEMINAR TERSEBUT DIHADIRI OLEH TIGA PEMBICARA YAITU/ DIMAS DANANG(PENYIAR RADIO PRAMBORS DAN PEMILIK SUSHI STATION)/ REZA
NURHILMAN
(PEMILIK
KERIPIK
MA’ICIH)/
SERTA
SANNY
GADDAFI(JAKARTA FOUNDER INSTITUTE DAN PEMBENTUK FRIENDS UNITING PROGRAM ESPECIALLY INDONESIAN-FUPEI) MEREKA MEMBAGI PENGALAMAN MENGENAI BAGAIMANA MEMULAI SEBUAH BISNIS/ KEPADA PARA MAHASISWA BINUS UNIVERSITY// MENURUT FENDY ANGGAR ALAM/ SEBAGAI KETUA SEMINAR “YOUNG HAD A GOAL” MENYATAKAN DALAM SEMINAR INI BAHWA SEMINAR INI MAKSUDKAN UNTUK MEMBANTU DAN MEMBERIKAN WADAH KEPADA MAHASISWA YANG INGIN MENDAPATKAN ILMU DAN KUNCI SUKSES DIDALAM DUNIA BISNIS//
158
SELAIN ITU HAL TERPENTING YANG MELATAR BELAKANGI SEMINAR INI ADALAH/ UNTUK MEMBANTU TEMAN-TEMAN MAHASISWA UNTUK DAPAT MENEMUKAN MIMPI SUKSESNYA// DALAM SEMINAR INI TERDAPAT TIGA MATERI YAITU/ BAGAIMANA MEMULAI SEBUAH BISNIS DAN MENEMUKAN TUJUAN SUKSESNYA/ DAN BAGAI MANA DAPAT BERTAHAN DALAM PERSAINGAN DUNIA BISNIS/ SERTA BAGAIMANA MENENTUKAN RENCANA YANG TEPAT/// Analisis berita 5, berita selasa 03 April 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter dan juga karena berita tersebut juga hasil observasi dari reporter itu sendiri. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita
159
Dalam berita ini, dapat dikatakan tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini didapat dari observasi langsung oleh reporter yang membaut berita.
Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak memebuat berita bohong karena berita tersebut memang terjadi, nyata dan berdasarkan fakta. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4.
160
Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
161
Rabu, 4 April 2012 Berita 1 CUACA EXTREME LANDA JAKARTA LEAD CUACA YANG MELANDA JAKARTA BELAKANGAN INI TIDAK BISA DI PERKIRAKAN LAGI // CUACA BISA BERUBAH UBAH DALAM HITUNGAN JAM // MENURUT BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA // CUACA EKSTRIM DI SEBABKAN OLEH PUMPULAN ANGIN MEMANJANG DI LAUT JAWA SERTA DI LAUT SERAM HINGGA PAPUA // BERIKUT LAPORANNYA // VOICE OVER CUACA DI JAKARTA YANG TERBILANG EKSTRIM BELAKANGAN INI TIDAK BISA DI PERKIRAKAN LAGI // CUACA YANG BISA BERUBAH UBAH DENGAN CEPAT MENYEBABKAN HUJAN YANG LEBAT // HUJAN YANG LEBAT JUGA MENYEBABKAN BANJIR DI BEBERAPA WILAYAH JAKARTA // MENURUT BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA // HUJAN EKSTRIM DIPERKIRAKAN AKAN TERUS TERJADI SAMPAI 6 APRIL 2012 // CUACA EKSTRIM YANG MENYEBABKAN BANJIR DI BERBAGAI TEMPAT DI JAKARTA // DI POS PENGUMBEN JAKARTA BARAT // BANJIR SETINGGI KURANG LEBIH 1 METER MERUPAKAN HASIL DARI HUJAN EKSTRIM DAN LUAPAN SUNGAI PESANGGRAHAN //
162
DI PEREMPATAN CENGKARENG // GENANGAN AIR YANG LUMAYAN TINGGI MENYEBABKAN MACET YANG LUAR BIASA PARAH // PANTAUAN DARI TIM BINUS TV // ANTRIAN KENDARAAN TERLIHAT SANGAT PANJANG // KEMACETAN DI PEREMPATAN CENGKARENG TERJADI KARENA BANJIR YANG TINGGI DI DEPAN SAMSAT JAKARTA BARAT // DI PASAR CIPULIR JAKARTA SELATAN // BANJIR TAHUN INI ADALAH BANJIR YANG PALING PARAH
// BANJIR SETINGGI SATU METER
MERENDAM SEBGAIAN BESAR KIOS DI LANTAI SATU PASAR TERSEBUT // DI JALAN CILEDUG JAKARTA SELATAN // DI KABARKAN BANJIR SETINGGI 60 SENTI METER // BANJIR TERSEBUT MERENDAM KIOS// DAN RUMAH TINGGAL PARA WARGA // GENANGAN AIR YANG CUKUP TINGGI MENYEBABKAN ARUS LALU LINTAS TERSENDAT SAMPAI 2 KILOMETER //
Analisis berita 1, berita rabu 04 April 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter dan juga karena berita tersebut juga hasil observasi dari reporter itu sendiri.
163
2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini didapat dari observasi langsung oleh reporter yang membaut berita.
Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak memebuat berita bohong karena berita tersebut memang terjadi, nyata dan berdasarkan fakta. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis
164
Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender.
165
2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin. Berita 2 HARGA PERTAMAX NAIK LEAD KENAIKAN HARGA MINYAK DUNIA MENYEBABKAN PERTAMINA HARUS MENAIKAN HARGA BBM NON SUBSIDI JENIS PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS // KENAIKAN SEBESAR 350-450 RUPIAH PERLITER NYA MEMBUAT PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS MENEMBUS SEPULUH RIBU RUPIAH PER LITER NYA // BERIKUT LAPORANNYA // VOICE OVER MENGIKUTI PERKEMBANGAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA // PERTAMINA MENETAPKAN HARGA BARU UNTUK BBM NON SUBSIDI JENIS PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS PER 1 APRIL 2012 // UNTUK BBM NON SUBSIDI JENIS PERTAMAX PERTAMINA MENAIKAN 350 RUPIAH PERLITER NYA DAN UNTUK JENIS PERTAMAX PLUS 450 RUPIAH //
166
HARGA PERLITER UNTUK BBM JENIS PERTAMAX SEKARANG SEBESAR SEPULUH RIBU SERATUS LIMAPULUH RUPIAH // DAN UNTUK PERTAMAX PLUS SEPULUH RIBU TIGA RATUS LIMAPULUH RUPIAH // KENAIKAN BBM NON SUBSIDI INI DI SEBABKAN OLEH MENINGKATNYA HARGA MINYAK MENTAH DUNIA // PADA AWAL TAHUN 2012 HARGA MINYAK
MENTAH
DUNIA
DIBANDROL
DENGAN
HARGA
SEKITAR
SERATUS LIMABELAS KOMA SEMBILAN PULUH SATU DOLAR US PERBAREL NYA // PADA BULAN MARET HARGA MINYAK DUNIA MENEMBUS SERATUS DUA PULUH DELAPAN DOLAR US PERBARELNYA // TERLIHAT DI SPBU SPUB PERTAMINA // ANTRIAN KENDARAAN UNTUK MENGISI BBM JENIS PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS TIDAK TERLALU RAMAI // DIBANDINGKAN DENGAN KENDARAAN YANG MENGISI JENIS PREMIUM /// Analisis berita 2, berita rabu 04 April 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter dan juga karena berita tersebut juga hasil observasi dari reporter itu sendiri.
167
2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini didapat dari observasi langsung oleh reporter yang membaut berita.
Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak memebuat berita bohong karena berita tersebut memang terjadi, nyata dan berdasarkan fakta. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis
168
Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4.
Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA
169
Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin. Berita 3 BANJIR MELANDA IBUKOTA JAKARTA LEAD BANJIR KEMBALI MELANDA IBUKOTA JAKARTA/// HUJAN LEBAT YANG MELANDA JAKARTA SELASA TIGA APRIL KEMARIN SORE MEMBUAT BEBERAPA RUAS WILAYAH DI JAKARTA MENGALAMI BANJIR// SALAH SATUNYA DI WILAYAH KEMBANGAN// JAKARTA BARAT/// BERIKUT LAPORAN SELANGKAPNYA///
VO BANJIR MEMANG SUDAH MENJADI HAL YANG BISA TERJADI DI IBUKOTA JAKARTA// DARI TAHUN DEMI TAHUN MUSIBAH BANJIR SELALU DIALAMI OLEH WARGA JAKARTA// DEMIKIAN JUGA PADA MUSIM KEMARAU SAAT INI// DIMANA INTENSITAS SUHU YANG TINGGI PADA SIANG HARI
170
MENYEBABKAN MENINGKATNYA INTENSITAS HUJAN DI SORE HINGGA MALAM HARI/// WILAYAH KECAMATAN KEMBANGAN JAKARTA BARAT// MERUPAKAN SATU DARI SEKIAN WILAYAH DI JAKARTA YANG MENGALAMI BANJIR AKIBAT HUJAN LEBAT KEMARIN HARI/// MESKIPUN INTENSITAS BANJIR TIDAK
SEBESAR
MEMPENGARUHI KECAMATAN
DARI TAHUN-TAHUN BEBERAPA
KEMBANGAN
BIASANYA//
AKTIFITAS DAN
WARGA
SEKITARNYA//
BANJIR DI
SALAH
TETAP
WILAYAH SATUNYA
AKTIFITAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI 0102 YANG BERLOKASI DI KECAMATAN KEMBANGAN UTARA RT 1// RW 2/// AKIBAT BANJIR YANG MELANDA WILAYAH TERSEBUT// KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR PARA SISWA DILIBURKAN/// BEBERAPA AKSES YANG MELALUI WILAYAH INI PUN TERHAMBAT// MESKIPUN MASIH ADA BEBERAPA WARGA YANG NEKAT MENEROBOS GENANGAN BANJIR YANG ADA DIKAWASAN TERSEBUT/// HINGGA BERITA INI DITURUNKAN// WILAYAH KEMBANGAN DAN SEKITARNYA// SEPERTI WILAYAH RAWA BUAYA DAN PERUMAHAN TAMAN BOJONG INDAH MASIH DIGENANGI AIR// WALAUPUN VOLUME AIR DI KALI PESANGGRAHAN SUDAH SEDIKIT MENYUSUT DARI VOLUME AIR KEMARIN HARI/// Analisis berita 3, berita rabu 04 April 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang
171
Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter dan juga karena berita tersebut juga hasil observasi dari reporter itu sendiri. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini didapat dari observasi langsung oleh reporter yang membaut berita.
Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak memebuat berita bohong karena berita tersebut memang terjadi, nyata dan berdasarkan fakta. 2. Tidak membuat berita fitnah
172
Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4.
Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara.
173
Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
Berita 4 LEAD BANJIR YANG MELANDA JAKARTA SEAKAN TIADA HENTINYA SETIAP TAHUN/// WARGA JAKARTA YANG SERING MENGALAMINYA SEAKAN SUDAH TERBIASA DENGAN BANJIR DI IBUKOTA JAKARTA// BAIK ITU DAMPAK BURUK ATAU DAMPAK BAIK DARI BENCANA MUSIMAN INI/// BERIKUT LAPORAN SELENGKAPNYA/// VO BANJIR YANG MELANDA WILAYAH JAKARTA MEMANG MENGGANGGU KESEHARIAN PARA WARGA IBUKOTA// MULAI DARI TERPUTUSNYA
174
AKSES JALAN YANG MENYEBABKAN KEMACETAN// DAN TERHENTINYA KEGIATAN
PENTING
LAINNYA
SEPERTI KEGIATAN
BERSEKOLAH///
MESKIPUN DEMIKIAN ADA BEBERAPA WARGA YANG MEMANFAATKAN HAL INI UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN LAINYA// SEPERTI MEMBERIKAN JASA
TRANSPORTASI
RAKIT//
DAN
MEMANCING
IKAN
DENGAN
MEMANFAATKAN NAIKNYA PERMUKAAN AIR SUNGAI/// BEBERAPA PEDAGANG KAKI LIMA PUN TURUT MENEMPATI BEBERAPA LOKASI BANJIR UNTUK MENJAJAKAN DAGANGANNYA// MELIHAT BANYAKNYA ANAK-ANAK YANG BERMAIN DI KAWASAN BANJIR TERSEBUT/// Analisis berita 4, berita rabu 04 April 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter dan juga karena berita tersebut juga hasil observasi dari reporter itu sendiri. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik.
175
3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini didapat dari observasi langsung oleh reporter yang membaut berita.
Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak memebuat berita bohong karena berita tersebut memang terjadi, nyata dan berdasarkan fakta. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4.
176
Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
177
Berita 5 PENANDATANGANAN KERJASAMA BINUS UNIVERSITY DAN BADAN LITBANG PERTANIAN LEAD PEMIRSA// PENANDATANGANAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING ATAU MOU YANG DILAKUKAN OLEH BINUS UNIVERSITY DENGAN BADAN PENELITIAN
DAN
PENGEMBANGAN
PERTANINAN/
KEMENTRIAN
PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA// KERJASAMA DALAM BIDANG RISET DAN
PELATIHAN
BIDANG
SISTEM
INFORMASI
DAN
TEKNOLOGI
INFORMASI INI MERUPAKAN YANG PERTAMA KALI DILAKUKAN OLEH BINUS UNIVERSITY DALAM BIDANG PERTANIAN/// VO TIDAK DIPUNGKIRI TEKNOLOGI DAM BIDANG INFORMASI SEMAKIN BERKEMBANG DAN DIBUTUHKAN OLEH BERBAGAI KALANGAN SAAT INI// TIDAK HANYA YANG BERHUBUNGAN DENAGN BIDANG TEKNOLOGI INFORMATIKA ATAU PERLENGKAPAN MODERN LAINNYA/ SEKTOR PERTANIAN PUN TAK PELAK SANGAT MEMBUTUHKAN TEKNOLOGI DALAM PERKEMBANGANNYA// SEBUT SAJA PENCIPTAAN TEKNOLOGI PERTANIAN YANG MEMILIKI NILAI TAMBAH EKONOMI YANG TINGGI DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN///
178
HAL INILAH YANG MENJADI LATAR BELAKANG KERJASAMA ANTARA BINUS UNIVERSITY DENGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN/
KEMENTRIAN
PERTANIAN
REPUBLIK
INDONESIA//
PENENDATANGANAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING ATAU MOU ANTARA KEDUABELAH PIHAK AKAN DILAKSANAKAN PADA HARI INI DI KANTOR SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN/
KEMENTRIAN
PERTANIAN
REPUBLIK
INDONESIA//
PENANDATANGANAN MOU DILAKUKAN OLEH PROFESOR
DOKTOR
INSINYUR HARJANTO PRABOWO MM SELAKU REKTOR BINUS UNIVERSITY DAN DOKTOR INSINYUR HARYONO M.SC SELAKU KEPALA BADAN LITBANG PERTANIAN/ KEMENTRIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA/// MELALUI KERJASAMA ANTARA BADAN LITBANG PERTANIAN DAN BINUS UNIVERSITY DAPAT DIBANGUN SUATU JARINGAN YANG MELIBATKAN PARA PENELITI/ TENAGA PENGAJAR/ MAHASISWA/ DAN STAFF DLAM RISET DAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI BIDANG PERTANIAN// REKTOR BINUS UNIVERSITY PROFESOR DOKTOR INSINYUR HARJANTO PRABOWO MM MENYATAKAN KERJASAMA INI DAPAT MEWUJUDKAN PENCIPTAAN TEKNOLOGI PERTANIAN YANG MEMILIKI NILAI ILMIAH TINGGI/// MELALUI KERJASAMA INI DIHARAPKAN DAPAT MEMBERIKAN MOTIVASI BAGI KEDUABELAH PIHAK DALAM PENCAPAIAN TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN
YANG
DAPAT
DIWUJUDKAN
DALAM
KEGIATAN
179
PENELITIAN/ PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PERTANIAN SECARA BERKALA DAN BERKELANJUTAN///
Analisis berita 5, berita rabu 04 April 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk berimbang karena dalam skrip diatas tidak terlihat adanya pro dan kontra dalam kejadian tersebut yang dituliskan oleh reporter dan juga karena berita tersebut juga hasil observasi dari reporter itu sendiri. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan tidak ada pencampuran antara fakta dengan opini karena berita ini didapat dari observasi langsung oleh reporter yang membaut berita.
180
Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak memebuat berita bohong karena berita tersebut memang terjadi, nyata dan berdasarkan fakta. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4.
Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila
181
Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
182
Kamis, 5 April 2012 Berita 1 DISKUSI KETUA DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA LEAD : DALAM RANGKA MENDEKATI PEMILIHAN KEPALA DAERAH ( PILKADA ) DKI JAKARTA // PEDOMANNEWS.COM /MENGADAKAN ACARA DISKUSI BAKAL CALON KETUA DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA /// VO : SEIRING DENGAN AKAN DI LAKSANAKANYA PEMILIHAN CALON KETUA DAN
WAKIL
GUBERNUR
DKI
JAKARTA
//
PEDOMANNEWS.COM
MENGADAKAN DIKUSI CALON KETUA DAN WAKIL KETUA GUBERNUR DKI JAKARTA // YANG BERLOKASI DI SALAH SATU RESTORAN TERNAMA DAERAH JAKARTA SELATAN /// ACARA INI BERTEMA KAN JUJUR DAN ADIL SAMBIL BERDISKUSI TENTANG CALON GUBERNUR DKI JAKARTA //DAN TELESURVEI PEDOMAN NEWS YANG DI BANTU PARA PERISET DI SOEGENG SARJADI SCHOOL OF GOVERNMENT(SSSG) /// ACARA YANG DI HADIRI OLEH NARASUMBER HANDAN SUPANJI DAN PASANGANYA A.REZA SEBAGAI PASANGAN CAWAGUB DARI PARTAI // FAISAL BASRI DAN BENYAMIN SEBAGAI PASANGAN DARI INDEPENDENT
183
// DAN BURHANUDIN SEBAGAI KOMENTATOR DARI PENELITI LEMBAGA LSI /// SELAIN KAMPAYE // DALAM ACARA INI MASYARAKAT JUGA DAPAT BERTANYA JAWAB SECARA LANGSUNG KEPADA CALON KETUA DAN WAKIL GUBERNUR /// TIDAK HANYA ITU ACARA INI JUGA DI ISI DENGAN LIVE MUSIK /// SEMOGA DENGAN DISKUSI INI CAWAGUB DAPAT MENGETAHUI SECARA PASTI APA YANG DIINGINKAN OLEH MASYARAKAT /// Analisis berita 1, berita kamis 05 April 2012 Pasal 3: 1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk tidak berimbang karena yang ditampilkhan hanyalah satu sisi saja sedangkan dalam berita tersebut ada dua sisi, sehingga berita tersebut menjadi tidak berimbang. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik.
184
3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan ada pencampuran antara fakta dengan opini karena dalan skrip berita ini banyak sekali kata-kata rancu yang dipakai seperti “semoga dengan diskusi ini…” sehingga sepertinya berita tersebut terdapat opini dari penulis berita itu sendiri.
Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak memebuat berita bohong karena berita tersebut memang terjadi, nyata dan berdasarkan fakta. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul
185
Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4.
Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut. 2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin
186
Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
Berita 2 KULINER MBAH JINGKRAK LEAD PEMIRSA // JIKA ANDA BELUM PERNAH MAMPIR KE RUMAH MAKAN YANG MEMILIKI NAMA UNIK MBAH JINGKRAK INI/ SEKARANG SAATNYA ANDA HARUS MENCOBANYA// MBAH JINGKRAK YANG BERLOKASI DI JALAN PURI PESANGGRAHAN NO.8, MERUYA JAKARTA BARAT INI MENAWARKAN BERAGAM MENU MASAKAN JAWA TENGAH YANG DISAJIKAN SANGAT RAPIH DAN APIK// BERIKUT KITA SIMAK LIPUTAN YANG BERHASIL DIHIMPUN OLEH TIM BINUS TV/// VO RESTORAN TRADISIONAL SUDAH KIAN MENJAMUR SAAT INI// HAL INI SEJALAN DENGAN SEMAKIN BANYAKNYA ORANG YANG RINDU PADA CITA RASA LELUHUR// TAPI TIDAK SEMUA TEMPAT YANG ADA BERHASIL MEMUASKAN KERINDUAN INI/ UNTUK ITU JIKA MEMANG INGIN BENAR-
187
BENAR MENEMUKAN TEMPAT YANG TEPAT/ DISARANKAN UNTUK MENGUNJUNGI RESTORAN YANG BERNAMA MBAH JINGKRAK/// RESTORAN INI MENAWARKAN BERAGAM MENU MASAKAN JAWA TENGAH
YANG
DISAJIKAN
SANGAT
RAPIH
DAN
APIK//
RASA
MASAKANNYA YANG LEZAT PUN BISA SANGAT COCOK UNTUK SEMUA ORANG/ MESKIPUN TIDAK MEMILIKI DARAH JAWA DARI LELUHURNYA// INI TERBUKTI DARI SALAH SEORANG PENGUNJUNG YANG MENGATAKAN SANGAT MENYUKAI MASAKAN YANG DISAJIKAN DI MBAH JINGKRAK INI/// AROMA ANEKA BUMBU TRADISIONAL YANG DIRACIK DAN DIPROSES SECARA
MENARIK
MEMBUAT
LIDAH
PENGUNJUNGNYA
DIAJAK
BERIMAJINASI AKAN SENSASI YANG AKAN SEGERA DINIKMATINYA, TERLEBIH BEGITU MELIHAT NAMA MENU-MENU MAKANANNYA SEPERTI “AYAM RAMBUT SETAN”, “AYAM WEWE”, “SAMBAL IBLIS”, “TEMPE JINGKRAK”, “TERI BUTO IJO”, “ES DEMIT”, “ES POCONG”, “ES JUJUR” DAN MASIH BANYAK LAGI. RASANYA, DALAM 100 HARI PUN BELUM CUKUP UNTUK PUAS MENCOBA SEMUA MENU YANG DIBENTANG DI ATAS MEJA SAJI RESTO INI. SELAIN ITU, DARI SEGI HARGA, RASANYA MASIH CUKUP TERJANGKAU/// Analisis berita 2, berita kamis 05 April 2012 Pasal 3:
188
1. Isi berita berimbang Dari berita pertama apabila dilihat dari berimbangnya isi berita tersebut, maka berita ini termasuk tidak berimbang karena seharusnya kita sebagai media selalu berada di tengah-tengah kedua pihak, dan dalam berita ini sepertinya media lebih mendukung dari sisi pemilik rumah makan, sedangkan tidak ada sama sekali komentar dari pengunjung yang sedang makan disitu, sehingga berita ini tidak berimbang. 2. Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Dalam berita ini tidak ditemui adanya pelanggaran terhadap asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita, karena berita ini hanya menyajikan informasi suatu kejadian yang terjadi dan berita ini tidak membahas seseorang yang bersalah. Sehingga berita ini tidak melanggar kode etik. 3. Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita Dalam berita ini, dapat dikatakan ada pencampuran antara fakta dengan opini karena dalan skrip berita ini seperti sedang mempromosikan kuliner tersebut tetapi tidak ada komentar dari pemebli yang sedang makan disana sehingga kita tidak tahu pendapat dari masayarakat apakah benar makanan ini enak atau tidak, sehingga berita ini termasuk ada opini dari pembuat berita tersebut.
189
Pasal 4: 1. Tidak membuat berita bohong Dari hasil penelitian, berita ini tidak memebuat berita bohong karena berita tersebut memang terjadi, nyata dan berdasarkan fakta. 2. Tidak membuat berita fitnah Dari berita tersebut, berita tersebut tidak membuat berita yang memfitnah seseorang. 3. Tidak membuat berita sadis Berita ini juga tidak terbukti membuat berita sadis karena skrip berita ini hanya sebuah informasi atau acara yang sedang terjadi. 4. Tidak membuat berita cabul Tentu saja berita ini jauh dari kesan cabul, sehingga berita ini memenuhi syarat sebagai berita yang baik atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 4. Pasal 5: 1. Tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila Dalam berita ini tidak ditemukan adanya pelanggaran yaitu menyebutkan identitas korban kejahatan susila. Karena tidak ada korban kejahatan susila dalam berita tersebut.
190
2. Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan Dalam berita ini tidak ada hubungan dengan anak yang menjadi pelaku kejahatan, karena dalam berita ini hanya memberikan informasi tentang sebuah kejadian atau acara. Pasal 8: 1. Tidak ada prasangka terhadap sesorang atas dasar SARA Dalam berita ini tidak ada prasangka terhadap SARA, karena berita ini tidak menjelek-jelekan suku, agama, ras dan antar gender. 2. Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat, miskin Dalam berita ini juga tidak merendahkan orang lemah, cacat dan miskin. Karena dalam berita ini tidak ada satupun kata yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
191
4.2 Pengolahan Data 4.2.1
Analisis Tabel 4.1 ANALISIS KESESUAIAN DENGAN KODE ETIK PASAL 3 N=30 Terpenuhi
Tidak Terpenuhi
Jumlah
Kategori
f
%
f
%
f
%
Isi berita
27
90
3
10
30
100
29
96,67
1
3,33
30
100
28
93,33
2
6,7
30
100
berimbang Menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita Tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam
192
meliput berita
Penjelasan tabel: Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Program berita Jurnal 19 dari kategori isi berita yang berimbang menunjukan hasil sebesar 90 % terpenuhi, dari menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita menunjukan hasil sebesar 96,67% dan dari tidak mencampurkan fakta dengan opini dalam meliput berita sebesar 93,33%. Dan nilai rata-rata dari kesesuaian dengan pasal 3 adalah 93,33 %
Tabel 4.2 ANALISIS KESESUAIAN DENGAN KODE ETIK PASAL 4
Terpenuhi
Tidak Terpenuhi
Jumlah
Kategori
f
%
f
%
f
%
Tidak membuat
29
96,67
1
3,33
30
100
berita bohong
193
N Tidak membuat
30
100
0
0
30
100
30
100
0
0
30
100
30
100
0
0
30
100
berita=fitnah 3 Tidak membuat 0 berita sadis Tidak membuat beritaPcabul p penjelasan tabel:
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Program berita Jurnal 19 dari kategori tidak membuat berita bohong menunjukan hasil sebesar 96,67 % terpenuhi, dari menerapkan Tidak membuat berita fitnah menunjukan hasil sebesar 100%, dari Tidak membuat berita sadis menunjukan hasil 100%, dan dari Tidak membuat berita cabul sebesar 100%. Dan nilai rata-rata dari kesesuaian dengan pasal 4 adalah 99,15%. Dalam pasal 4 ini ada hal yang cukup menarik yaitu ketika dalam indikator pertama yaitu tidak membuat berita bohong, dimana dalam sampel 30 berita tersebut ada salah satu kemiripan skrip yaitu pada tanggal 26 maret dan 27 maret dengan judul skrip yaitu garage sale stamanara, dimana skrip yang dipakai sama persis dalam segi kata-kata sehingga menurut salah satu koder ini salah satu ciri membuat berita bohong karena walaupun acara yang sama tetapi pasti ada perbedaan dari hari pertama dengan hari yang kedua.
194
Tabel 4.3 ANALISIS KESESUAIAN DENGAN KODE ETIK PASAL 5 N=30 Terpenuhi Kategori Tidak
Tidak Terpenuhi
Jumlah
f
%
f
%
f
%
30
100
0
0
30
100
30
100
0
0
30
100
Menyebutkan identitas korban kejahatan susila Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan
Penjelasan tabel:
195
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Program berita Jurnal 19 dari kategori Tidak Menyebutkan identitas korban kejahatan susila menunjukan hasil sebesar 100 % terpenuhi, dari Tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan menunjukan hasil sebesar 100%. Dan nilai rata-rata dari kesesuaian dengan pasal 5 adalah 100% karena tidak ditemukan pelanggaran pasal 5 dalam skrip berita yang menjadi sampel.
Tabel 4.4 ANALISIS KESESUAIAN DENGAN KODE ETIK PASAL 8 N=30 Terpenuhi
Tidak Terpenuhi
Jumlah
Kategori
f
%
f
%
f
%
Tidak ada
29
96,67
1
3,33
30
100
prasangka terhadap seseorang atas dasar SARA
196
Tidak menyiarkan
30
100
0
0
30
berita yang merendahkan orang lemah, cacat dan miskin
Penjelasan tabel: Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Program berita Jurnal 19 dari kategori Tidak ada prasangka terhadap seseorang atas dasar SARA menunjukan hasil sebesar 96,67 % terpenuhi, dari Tidak menyiarkan berita yang merendahkan orang lemah, cacat dan miskin menunjukan hasil sebesar 100%. Dan rata-rata nilai kesepakatannya adalah 98,33%. Hal ini terjadi karena ada salah satu hal menarik yaitu dalam skrip tentang pagar betis wanita dimana salah satu koder berpendapat bahwa hal ini ternyata merendahkan martabat seorang wanita.
100
197
4.3 Pembahasan hasil penelitian 4.3.1
Interpretasi BINUS TV adalah salah satu televisi komunitas yang berada di Jakarta, televisi ini dikhususkan bagi para mahasiswa Bina Nusantara. Televisi ini menyediakan banyak informasi bagi para mahasiswa seperti informasi tentang BINUS itu sendiri. Saat ini BINUS TV masih menyiarkan acaranya secara streaming di internet yang dapat diakses di www.binus.tv. Sebelum menganalisis, peneliti menentukan sampel analisis terlebih dahulu, yaitu sebanyak 30 sampel berita dari program berita Jurnal 19, sampe yang diambil antaranya adalah berita yang dibuat sendiri dari tim berita BINUS TV, yaitu tanggal 26 maret, 27 maret, 28 maret, 3 april, 4 april dan 5 april 2012. Setelah peneliti menganalisis sampel berita pakah sesuai dengan kode etik pasal 3, pasal 4, pasal 5 dan pasal 8 maka hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa dari 100 persen berita yang terdapat dalam sampel berita yang diambil maka sesuai dengan pasal 3 kode etik jurnalistik yaitu isi berita harus berimbang, menerapkan asas praduga tak bersalah kepada narasumber berita dan tidak mencampurkan fakta dengan opini mendapatkan persentase sebesar93,33% Dan kategori lainnya yaitu sesuai dengan pasal 4 kode etik jurnalistik yaitu tidak membuat berita bohong, tidak membuat berita
198
fitnah, tidak membuat berita sadis dan tidak membuat berita cabul hasilnya adalah sebesar 99,15%.ini membuktikan bahwa dalam membuat berita, Program berita jurnal 19 memenuhi syarat sebagai berita yang tidak menampilkan berita bohong, berita fitnah, berita sadis dan berita cabul, walaupun ada sedikit kesalahan penggunaan kata sehingga membuat berita tersebut seakan-akan hanya rekaan dan tidak benar. Kategori lainnya adalah sesuai dengan pasal 5 kode etik jurnalistik yaitu tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan. Hasil persentasenya adalah 100 % karena dalam berita yang dijadikan sampel tidak terbukti adanya pelanggaran dalam hal tersebut. Karena dalam berita di sampel berita tersebut, tidak aditemukan satupun katakata yang menyebutkan identitas korban kejahatan susila dan menyebutkan nama anak yang menjadi pealku kejahatan. Kategori lainnya adalah kesesuaian dengan kode etik jurnalistik pasal 8 yaitu tidak ada prasangka terhadap seseorang atas dasar SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Gender) dan juga tidak menyiarkan berita yang merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin. Dan hasil persentasenya adalah 98,33% secara keseluruhan berita tersebut tidak menyinggung tentang SARA dan juga tidak merendahkan martabat orang lemah, cacat dan miskin.
199
Hanya ada beberapa kesalahan kecil dalam penggunaan bahasa yang bisa dimaklumi sehingga berita dari Jurnal 19 telah memenuhi kesesuaian dengan kode etik jurnalistik. Pada hasil keseluruhan dari kesesuaian program Jurnal 19 dengan kode etik jurnalistik, maka program berita Jurnal 19 secara garis besar telah memenuhi atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pasal 3, pasal 4, pasal 5 dan pasal 8. Hanya perlu diperhatikan tentang keberimbangan dalam membuat berita, karena sebuah media harus selalu berada di pihak netral.