35
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Peneliti menggunakan metode penelitian survei, penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian – kejadian relatif, distribusi, dan hubungan – hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis, menurut pendapat Sugiyono( 2004, p7). Tingkat ekplanasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (idependen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Pendapat dari Sugiyono(2004, p11). Penelitian ini peneliti menggunakan unit analisis organisasional yaitu unit data yang dianalisis merupakan penjumlahan dari seluruh data individu pekerja yang menjadi anggota sauatu organisasi, pendapat Indriantoro (2002 , p94).
Time horison yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian menggunakan Time horison cross section atau yang disebut juga data satu waktu adalah sekumpulan data untuk meriset suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja, berdasarkan pendapat Umar (2001, p42).
36
TABEL 3.1 DESAIN PENELITIAN Tujuan Penelitian Jenis penelitian T- 1 Budaya T- 2 Demografi T- 3 Loyalitas T- 4 Strategi Bisnis
Time Horizon
Desain Penelitian
Deskriptif
Metode yang digunakan Survei
Deskriptif
Survei
Deskriptif
Survei
Deskriptif
Survei
Unit analisis Individu pemakai Individu pemakai Individu pemakai Individu pemakai
→ konsumen merek K-Link → konsumen merek K-Link → konsumen merek K-Link → konsumen merek K-Link
Cross Section Cross Section Cross Section Cross Section
Keterangan : T – 1 → untuk mengetahui tingkat budaya individualis dan sosialis terhadap loyalitas merek . .
K-Link.
T – 2 → untuk mengetahui tingkat demografi (usia dan jenis kelamin) terhadap loyalitas .
merek K-Link.
T – 3 → untuk mengetahui tingkat loyalitas merek terhadap merek K-Link. T – 4 → untuk mengetahui strategi bisnis yang baik bagi perusahaan K-Link Nusantara. 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Definisi operasionalisasi adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang yang dapat diukur, pendapat Indriantoro (2002, p69). Menjelaskan cara tertentu yang digunakan peneliti dalam mengoperasionalkan construct
sehingga memungkinkan bagi
peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya, menurut Sugiyono(2004, p31)
37
Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel budaya (profil responden) : Variabel ini mengelompokkan responden kedalam beberapa kategori seperti : budaya individualis dan budaya sosialis. Dengan indikator sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Kejiwaan Perasaan Interaksi Tindakan
2. Variabel demografi (Profil responden) : Variabel ini mengelompokkan responden ke dalam beberapa kategori seperti : umur dan jenis kelamin. Dengan indikator sebagai berikut : Jenis Kelamin
: Pria / Wanita ( kode 1 : Pria, kode 2 : wanita )
Usia Anda
: ….. Tahun
( usia anda saat ini )
3. Variabel loyalitas merek (profil responden) : Variabel ini memberikan informasi tingkat kesadaran responden dalam mengenal dan mengingat nama merek . Brand loyalty, variabel ini dibagi menjadi beberapa sub – sub variabel yaitu sebagai berikut : •
Pembeli yang komitmen (Comitted Buyer)
•
Pembeli yang menyukai merek (Liking The Brand)
•
Pembeli yang puas (Satisfied Buyer)
•
Pembeli yang bersifat kebiasaan (Habitual Buyer)
•
Pembeli yang berpindah-pindah (Switcher/ Price Buyer)
38
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan peneliti dalam menyusun data penelitian adalah data subyek yaitu jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden). Data subyek ini diklasifikasikan berdasarkan bentuk tanggapan (respon) yang diberikan, secara : lisan (verbal), tertulis dan ekspresi. Respon verbal diberikan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam wawancara. Respon tertulis diberikan sebagai tanggapan atas pertanyaan tertulis (kuisioner) yang diajukan oleh peneliti. Respon ekspresi diperoleh peneliti dari observasi, menurut Idriantoro (2002, p145). Sumber data yang digunakan peneliti dalam menyusun data penelitian adalah : a. Data Primer adalah : Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media Perantara). Data primer secara khusus di kumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. b. Data Sekunder adalah : Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan histories yang telah tersusun dalam arsip (data documenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode sebagai berikut: 1. Metode survei atau observasi yaitu pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan mendatangi langsung obyek penelitian yang bersangkutan, sehingga data
39
dan informasi yang diperoleh dapat diyakini kebenarannya, di mana responden yang diamati tidak terlalu besar jumlahnya, menurut Indriantoro (2002, p152). Ada dua teknik pengumpulan data dalam metode survei, yaitu : •
Wawancara yaitu prose pengumpulan data dan informasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini dengan cara memwawancarai langsung dengan sumber atau responden penelitian di PT. K-link Nusantara.
•
Kuesioner yaitu proses pengumpulan data dan informasi dengan cara mengajukan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk mendapatkan data. Model yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah model Semantic Deferential dan skala Likert, dimana berbentuk checklist.
2. Studi Kepustakaan Untuk menunjang data primer yang diperoleh dari penelitian lapangan. Diperlukan juga data sekunder yang didapat dari studi pustaka, dengan mempelajari buku wajib maupun buku pelengkap yang berkaitan dengan manajemen strategi yang diteliti untuk dijadikan sebagai pembuatan landasan teori.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel Teknik
pengambilan
sampel
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
Nonprobability sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, berdasarkan pendapat Sugiyono (2004, p77). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri – ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
40
Secara umum, besarnya konsumen atau member dari suatu produk jarang diketahui dengan pasti. Di samping itu produk dengan brand equity yang sudah dikenal umumnya memiliki populasi konsumen yang besar. Oleh karenanya maka dalam penelitian ini digunakan sampel. Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri – ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri – ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya, menurut Sugiarto (2003, p4). Karena ukuran populasinya tidak diketahui maka dalam menentukan ukuran sampel peneliti menentukan beberapa asumsi menurut Sugiarto (2003, p70) sebagai berikut : n
: sampel
e
: besarnya toleransi / rentang interval (0,1)
p.q
: ukuran penyebaran populasi ,jika p dan q tidak diketahui, maka . . dapat diganti dengan 0,25 sebagai perkalian antara 0,5 x 0,5, .
.
. pendapat Umar (2001, p82). Zα2(0,05)
: 1,96
Dengan rumus : n = Zα2 . p.q e2 Maka
: n = 1,962.0,25 0,12 n = 97 responden Jumlah minimal responden yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 97
responden. Dalam penelitian ini , peneliti mengambil sampel sebanyak 125 responden.
41
3.6 Teknik Pengolahan Sampel 3.6.1 Populasi Penelitian Populasi penelitian ini secara total berjumlah 125 orang yang terdiri dari semua anggota atau member K-Link.
3.6.2 Sampel Sampel penelitian yang diambil sebanyak 125 buah kuesioner dari populasi, yang terdiri dari 30 buah kuesioner uji coba dan 95 kuesioner. Pengambilan
sampel
penulis
lakukan pada tanggal 6 dan 8 Desember 2007, di Graha K-Link (Kantor Pusat) dalam acara seminar yang diadakan PT. K-Link Nusantara.
3.6.3 Uji Validitas Sebelum melakukan analisis , variabel –variabel yang akan dianalisis tersebut diuji terlebih dahulu reliabilitas dan validitasnya, sehingga secara meyakinkan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, berdasarkan pendapat sugiyono ( 2004, p109). Uji validitas ini bertujuan untuk mengukur tingkat komunikatif dari tiap butir pertanyaan. Artinya uji validitas ini digunakan untuk mengukur seberapa tinggi tingkat pemahaman atas butir – butir yang ada dalam instrumen oleh responden.
Pengujian Validitas Butir Soal Di dalam suatu kuesioner dibutuhkan pengujian untuk memastikan bahwa butir – butir pertanyaan tersebut valid atau tidak. Berikut cara untuk menguji validitas butir soal :
42
•
Korelasi Pearson Product Moment
n Σ xiyi – ( Σxi ) ( Σyi ) rxy =
√ {nΣxi²- (Σxi)²} {nΣyi²(Σyi)²}
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Alfabeta : Bandung 2004), hal 182 Keterangan:
•
r
= rhitung yang menunjukkan koefisien korelasi antara x dan y
n
=
Jumlah Responden
x
=
Skor butir ke-i
y
=
Skor total butir
Membandingkan rhitung dengan rtabel berdasarkan kriteria berikut : Butir soal dinyatakan valid jika rhitung > rtabel Butir soal dinyatakan tidak valid (drop) jika rhitung < rtabel rtabel = 0.176 untuk sampel n = 125 pada a = 0.05 Jadi, butir soal tersebut dinyatakan valid apabila rhitung > 0.176
3.6.4 Uji Reliabilitas Menurut Arikunto ( 1996, p168 ), pengertian realibilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik.
43
Menurut Sugiyono ( 2004 , p110 ), Suatu instrumen dikatakan reliabel adalah jika instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah instrumen dapat dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut bila digunakan untuk mengukur objek yang sama beberapa kali akan menghasilkan data yang sama pula, yang artinya instrumen tersebut juga telah siap untuk digunakan dalam penelitian. Rumus Alpha ( Alpha Cronbach )
paling sesuai digunakan untuk mencari
realibilitas instrumen yang skor bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian dan skala bertingkat.
Rumus Alpha adalah sebagai berikut :
R11
k = --------k-1
1 -
∑σb2 ----------σt2
sumber : Suharsini Arikunto , Prosedur Penelitan ( Reneka Cipta, Jakarta 1996 ) , hal 191
σ2 =
n∑xi2 - ( ∑xi )2 n(n–1)
sumber : Sudjana, Metode Statistika (Tarsito, Bandung 2002), hal 94
44
keterangan : R11 k
= reliabilitas instrument = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = jumlah varians butir σt2
= varians total
n
= jumlah sampel
∑x
= jumlah variabel yang dipakai
Tabel 3.2 Analisa Reliabilitas Nilai
Hubungan
R11< 0.20
Hubungan sangat kecil dan bisa diabaikan
0.20< R11 < 0.40
Hubungan kecil ( tidak erat )
0.40 < R11< 0.70
Hubungan yang cukup erat
0.70 < R11 < 0.90
Hubungan yang erat ( reliabel )
0.90 < R11< 1.00
Hubungan yang sangat erat ( sangat reliabel )
R11 = 1.00
Hubungan yang sempurna
Sumber : http:\\ olahdata.com\analisis validitas &reliabilitas
45
3.6.5 Tabel Kisi- Kisi Sebaran Butir Instrumen Pada tabel ini menjelaskan instrumen sebelum dan sesudah penulis melakukan uji coba kuesioner.
TABEL 3.3 SEBARAN BUTIR INSTRUMEN SEBELUM DAN SESUDAH UJI COBA Sebaran Butir No
Variabel
1
Budaya
2
Loyalitas
Total
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah
Uji Coba
Uji Coba
Uji Coba
Uji Coba
10 butir
10 butir
10 buti
10 butir
20 butir
20 butir
1,2,3,4,5,
1,2,3,4,5,
6,7,8,9,10
6,7,8,9,10
1,2,3,4,5,
1,2,3,4,5,
6,7,8,9,10
6,7,8,9,10
Total
3.7 Metode Analisis Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. TABEL 3.4 METODE ANALISIS Tujuan Penelitian
T- 1 Budaya T- 2 Demografi T- 3 Loyalitas T- 4 Stretegi Bisnis
Metode Analisis Metode
Alat analisis
Deskriptif-Survei
Statistik Inferensial
Deskriptif-Survei
Statistik Inferensial
Deskriptif-Survei
Statistik Inferensial
Deskriptif-Survei
Statistik Inferensial
46
3.7.1 Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif Menurut Supranto (2000, p64) Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kelas bagi distribusi frekuensi untuk data kuantitatif, yaitu jumlah kelas, lebar kelas, dan batas kelas. 1. Jumlah Kelas Banyaknya kelas sebaiknya antara 7 dan 15, atau paling banyak 20.(tidak ada aturan umum yang menentukan jumlah kelas). H.A. Sturges pada tahun 1926 menulis artikel dengan judul : ”The Choice of a Class Interval” dalam journal of the American
Statistical association, yang mengemukakan suatu rumus untuk menentukan banyaknya kelas sebagai berikut :
K = 1 + 3.322 log n di mana k : banyaknya kelas n : banyaknya nilai observasi Nb : hasilnya dibulatkan ke bawah ( Rumus ini di beri nama Kriterium Sturges ) 2. Lebar Kelas (Interval Kelas) Lebar kelas adalah sama untuk setiap kelas. Sebenarnya, pemilihan interval kelas dan jumlah atau banyaknya kelas tidak independen. Semakin banyak jumlah kelas berarti semakin kecil interval kelas dan sebaliknya. Pada umumnya, untuk menentukan besarnya kelas ( panjang interval ) digunakan rumus : C=
Xn – X1 K
47
Dimana c : perkiraan besarnya kelas K : banyaknya kelas Xn : nilai observasi terbesar X1 : nilai observasi terkecil 3. Bata kelas : Batas kelas bawah menunjukkan kemungkinan nilai data terkecil pada suatu kelas. Sedangkan batas kelas atas mengindentifikasi kemungkinan nilai nilai data terbesar dalam suatu kelas.
3.7.2
Analisis Deskriptif Menurut Indriantoro dan Supomo (2002, p170) menyatakan bahwa analisis deskriptif
dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diintepretasikan. Analisis untuk variabel demografis dilakukan dengan cara mentabulasikan data yang diperoleh kemudian dilakukan perhitungan presentase. Untuk perceived quality dan loyalitas pelanggan dilakukan dengan rata-rata (mean) dan standar deviasi. Perhitungan rata-rata (mean) dean standar deviasi dihitung menggunakan microsoft excel 2003. Hasil dari rata-rata dan standar deviasi tersebut kemudian dipetakan ke rentang skalayang mempertimbangkan informasi interval berikut:
Interval = nilai tertinggi – nilai terendah banyaknya kelas Setelah besarnya interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala sehingga dapat diketahui diimana letak rata-rata penilaian responden terhadap setiap unsur diferensiasinya dan sejauh mana variansinya.
48
Rentang skala tersebut adalah: 1,00 – 1,80
= Sangat jelek
1,80 – 2,60
= Jelek
2,60 – 3,40
= Cukup
3,40 – 4,20
= Baik
4,20 – 5,00
= Sangat baik
3.8 Rancangan Uji Hipotesis 3.8.1 Chi Kuadrat (X2) Chi Kuadrat (X2) satu sampel, adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas, data berbentuk nominal dan sampelnya besar. Yang dimaksud hipotesis di sini bisa merupakan estimasi/dugaan terhadap ada tidaknya perbedaan frekuensi antara kategori satu dan kategori lain dalam sebuah sampel tentang suatu hal. Menurut Sugiyono (2004, p226). Perhitungan Chi kuadrat dihitung dengan menggunakan program SPSS 13.0
3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Penelitian ini menganalisis tentang dampak budaya dan demografi terhadap loyalitas merek pada PT.K-Link Nusantara. Dalam penelitian ini peneliti menganalisis : 1. Adakah hubungan umur dengan loyalitas merek. 2. Adakah hubungan jenis kelamin dengan loyalitas merek. 3. Adakah hubungan budaya sosialis atau individualis dengan loyalitas merek. 4. Mengembangkan strategi bisnis PT.K-Link Nusantara.