BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Definis Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah beberapa komputer yang saling berhubungan dapat melakukan komunikasi dan share resources antara satu dengan yang lain menggunakan perangkat keras jaringan, seperti ethernet card, bridge ,modem dan lain-lain (ANDI dan Wahana Komputer,2005,p.l). Tujuan dari jaringan computer adalah •
Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, hardisk.
•
Komunikasi: contohnya surat electronik, instant messaging, chatting.
• 2.2
Akses informasi: contohnya web browsing.
Klasifikasi Jaringan 2.2.1
Berdasarkan Jarak
Berdasarkan jarak jaringan dibagi tiga yaitu: •
Local Area Network (LAN) merupakan suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain untuk pemakaian bersama dengan jarak yang terbatas. LAN memungkinkan user untuk
7
8
berbagi akses file yang sama dan membentuk komunikasi internal serta pemakaian bersama printer dan scanner sehingga lebih efisien. •
Metropolitant
Area
Network
(MAN)
merupakan
jaringan
yang
menghubungkan beberapa jaringan komputer dalam wilayah yang lebih luas. Area cakupan dari MAN lebih besar dari pada LAN, namun lebih kecil dari WAN. (Rizky,2006,p.12) •
Wide Area Network (WAN) merupakan suatu jaringan komunikasi data yang memiliki jangkauan yang sangat besar, biasanya meliputi kota, negara dan benua. Dan WAN merupakan suatu jaringan komputer yang membutuhkan router serta saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN, sehingga pengguna dapat berkomunikasi, bertukar data maupun sharing recouses dengan user di lokasi lain tanpa mengenal jarak. Contohnya adalah internet. (Huda, R Khaerudin , 1, Kelebihan dan Kekurangan Peer to Peer dan Client Server, Ilmu Komputer)
2.2.2
Berdasarkan Tipe Transmisi
Berdasarkan teknologi transmisi dalam sistem jaringan tipe ini dibagi dua jenis yaitu: •
Jaringan broadcast : memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesanpesan berukuran kecil, disebut paket dan dikirimkan oleh suatu mesin kemudian diterima oleh mesin-mesin yang lainnya. Bagian alamat pada
9
paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket ditujukan. Saat menerima sebuah paket, mesin akan memproses paket itu. Jika bukan maka mesin mengabaikanya. •
Jaringan point-to-point
: Terdiri dari beberapa koneksi pasangan
individu dari mesin-mesin. Untuk pergi dari satu sumber ke tempat tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui banyak rute(route) yang mungkin berbeda jaraknya maka itu algoritma routing memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.
2.2.3
Berdasarkan Fungsi Dalam Memproses Data Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:
•
Client-server
Yaitu
jaringan
komputer
dengan
komputer
yang
didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu
10
komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.
•
Peer-to-peer Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan WindowsNetwork Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
2.2.4 •
Berdasarkan Media Transmisi Data
Jaringan
Berkabel
(Wired
Network)
pada
jaring
ini,
untuk
menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirimkan informasi dalam bentuk sinyal lisrik antar komputer jaringan. •
Jaringan Nirkabel (wireless Network) merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak
11
diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirim sinyal informasi antara komputer jaringan.
2.3
Topologi Jaringan Berdasarkan Topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:
1. Topologi Bus Pada topologi ini setiap terminal terhubung ke jalur komunikasi. Informasi yang hendak dikirimkan melewati semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat terminal sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika tidak, informasi tersebut akan diabaikan terminal yang dilewatinya. (Jonathan lukas,2006,pp 146-147)
Kelebihan Topologi Bus : •
Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
•
Mudah penginstalasinya.
•
Jarak LAN tidak terbatas.
•
Kecepatan pengiriman tinggi.
•
Tidak diperlukan penggendalian pusat.
12
Kekuran ngan Topoloogi Bus : •
Bila terjadi t gangguan di sepaanjang kabell maka keseeluruhan jaringan akan mengalami ganguan. g
•
jarak Diperrlukan repeaater untuk menguatkan m s sinyal pada pemasangan p jauh.
Gambar 2.1 2 Topologgi Bus
(sumber: http://id.wikkipedia.org/w wiki/Berkas:NetworkTopoloogy-Bus.png 07 Oktober 2010) 2
2. Topoologi bintangg(Stars)
D Dalam topologi ini, sebbuah terminnal pusat bertindak b seebagai pengaatur dan pengendali semua s kom munikasi daata yang teerjadi. Terminal-terminaal lain terhubbung padanya dan penggiriman dataa dari satu terminal t ke terminal t lainn melalui terrminal pusat. Terminal pusat akan meyediakann jalur komuunikasi khuusus pada duua terminal yang b kasi. (Jonathaan lukas, 20006,pp 144-1445) akan berkomunik
13
Keleb bihan Topollogi Star : •
Jika terjadi keerusakan pada satu linkk, maka hanyya berakibat pada koomputer yaang berada pada jalurr link itu saja, sedanngkan koomputer lainnnya tetap akktif.
•
K Kemudahan a akses ke jarinngan LAN laain.
•
Tiingkat keam manan termassuk tinggi.
•
Taahan terhadaap lalu lintass jaringan yaang sibuk.
Keku urangan Top pologi Star : •
Jiika node tenngah mengaalami kerusaakan, maka seluruh jaringan akkan terhenti.
•
M Membutuhkan n lebih bannyak kabel karena k setiaap jaringan harus diitarik ke satuu central poiint.
•
Lalu lintas yaang padat meenyebabkan jaringan j paddat.
Gambarr 2.2 Topoloogi Stars (sumberr: http://id.wikkipedia.org/w wiki/Berkas:N NetworkTopollogy-Star.pngg 07 Oktober 2010 2 )
14
3. Topologi cincin(Ring)
Topologi ini mirip dengan topologi titik ke titik tetapi semua terminal saling dihubungkan sehinga menyerupai lingkaran setiap informasi yang di peroleh, di periksa alamatnya oleh terminal yang dilewatinya. Jika bukan untuknya, informasi diputar lagi sampai menemukan alat yang benar. setiap terminal dalam LAN saling bergantung, sehinga jika terjadi kerusakan pada satu terminal maka seluruh LAN akan tergangu. (Jonathan lukas,2006,pp 145-146)
Kelebihan Topologi Ring •
Identifikasi kerusakan cukup mudah karena sinyal data selalu bergerak terus dari perangkat pengirim sampai akhirnya berhenti di perangkat tujuan.
•
Dapat menghindari tabrakan file data yang dikirim karena data mengalir dalam satu arah sehingga untuk data yang dikirimkan selanjutnya akan dikerjakan setelah pengiriman pertama selesai.
•
Laju data tinggi.
•
Tidak diperlukan host, relatif lebih murah.
•
Komunikasi antar terminal murah.
15
Keku urangan Top pologi Ring •
Kerusakann pada sallah satu koomputer daapat membeerikan pengaruh terhadap jarringan secarra keseluruhan dan tentuu saja akan mem mpersulit proses perbaikaannya.
•
Penambahhan
dan
pemindahann
lokasi
komputer
akan
mengganggu jaringan yang y sedang berjalan. •
Tidak konndusif untuk pengiriman suara,video dan data.
Gambarr 2.3 Topoloogi Ring 2 (sumber : http://id.wikiipedia.org/wikki/Berkas:NettworkTopology-Ring.png 07 Oktober 2010)
4. Topoologi Mesh Topollogi Mesh cara c untuk mengroute data, suara,, dan intrukksi di antaraa node-nodee. Memungkkinkan konekksi secara teerus-menerus dan menggkonfigurasi ulang di sepputar path yaang rusak ataau terblok deengan cara “hopping” “ daari satu nodee ke node yaang lainnya sampai menncapai tujuann. Topologi ini disebut juuga pure peeer-to-peer, sebab meruppakan
16
implementasi suatu jaringan komputer secara langsung. Saat ini sangat jarang digunakan sebab rumit dan tidak praktis.
Kelebihan Topologi Mesh •
Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
•
Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirim ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja.
•
Jika terjadi kerusakan pada satu link, maka hanya berakibat pada komputer yang berada pada jalur link itu saja, sedangkan komputer lain tetap aktif.
Kekurangan Topologi Mesh •
Sulit dalam melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkatkan jumlahnya.
•
Biaya yang besar untuk pembuatan jaringan
17
Gambar 2.4 2 Topologi Mesh
(sumber: http://id.wikiipedia.org/wiki/Berkas:NeetworkTopoloogy-Mesh.pngg 07 Oktober 2010)
5. Topoologi pohon((Tree) Topollogi ini sepperti membeentuk sebuahh pohon dengan cabanngnya. Topollogi ini terdiiri atas centrral node(kom mputer spesiifikasi tinggii) dan node((komputer spesifikasi reendah) yangg saling berrhubungan secara s berjennjang. Topoologi ini meerupakan perrpaduan anttara topologgi bus dan sttar. Keleb bihan Topollogi Tree •
Mudah dikkembangkann.
•
Kontrol jaringan lebih mudah karena k bersiifat terpusatt dan terbagi daalam tingkataan jenjang.
Keku urangan Top pologi Tree •
Jika salahh satu node atau kompuuter rusak, maka node yang berada dijenjang bagiaan bawahnyaa akan rusakk.
•
Dapat terjadi tabrakann file data(coollsion).
18
G Gambar 2.5 Topologi T Treee (sumber= http://id.wikiipedia.org/wikki/Berkas:NetworkTopoloogy-Tree.png 07 Oktober 2010) 2
2.4
Pera angkat Jarin ngan Peeralatan jarringan LAN N yang diggunakan Kaabel, LAN Card (Ethernett card), Repeeater, HUB, Bridge dan Switch. 1. Kabel K dan Peeralatananyya Kabel merupakann sebuah alat a yang digunakan d u untuk m mentransmisi kan sinyal dari d satu tem mpat ke tem mpat lain. Ada A 3 baagian standaar jaringan Unshieldedd Twistes Paair (UTP) yaitu, y E Ethernet 10 Mhz (10 Mbs) 10BA ASE-T, Ethhernet 100 Mhz (11000Mbs). Jaringan J yanng sederhanaa bisa dibuatt hanya denggan 2 koomputer. Masing-masin M ng komputerr mempunyaai NIC (Nettwork innterface carrd) dan mennjalankan sooftware jariingan dan antara a keeduanya dihuubungkan deengan Crosss Over kabell.
19
2. NIC(Network Interface card) NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile). Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni:
• Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik (Media-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media jaringan yang digunakan. Contohnya adalah NIC Ethernet, yang dapat berupa Twisted-Pair (UTP atau STP), Thinnet, Thicknet, atau bahkan tanpa kabel (Wireless Ethernet).
• Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik (architecture-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan arsitektur jaringan yang digunakan. Contohnya adalah Ethernet, Token Ring, serta FDDI (Fiber Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu menggunakan NIC yang berbeda-beda. Kartu
NIC
Ethernet
dapat
berupa
Ethernet
10
20
Megabit/detik, 100 Megabit/detik, 1 Gigabit/detik atau 10 Gigabit/detik. Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan diatas media jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel UTP Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e), kabel fiber optic, atau radio (jika memang tanpa kabel).
3. Repeater Repeater digunakan sebagai penyambung segmen agar dapat menjangkau jarak yang lebih jauh. Repeater berfungsi hanya untuk memperkuat sinyal.
4. HUB Hub dan Repeater dapat dikatakan hampir sama, hanya meneruskan data tanpa memiliki kecerdasan mengenai alamatalamat yang dituju. Hub tidak memiliki kemampuan untuk meneruskan data ke komputer lain yang berbeda network ID. Hub hanya memiliki satu domain collision, sehingga walupun komputer-komputer dihubungkan ke port-port yang berlainan yang berlainan, tetapi tetap berada pada satu domain collision yang sama. Dengan demikian, jika salah satu port sibuk, port-port
21
yang lain harus menunggu. Hub dapat dihubungkan dengan hub yang lainnya secara berantai (daisy chain) untuk memperluas jaringan LAN.
5. Bridge Sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Bridge akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke bridge tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Bridge jaringan juga kadangkadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa diantaranya memiliki fitur diagnosis lainnya. Terdapat tiga jenis jemabatan jaringan yang umum dijumpai: 1. Bridge
Lokal:
sebuah
Bridge
yang
menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
dapat
22
2. Bridge Putar: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network. 3. Bridge
Nirkabel:
sebuah
Bridge
yang
dapat
menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.
6. Switch Switch adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC). Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data-link, cara kerja switch hampir sama seperti Bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port Bridge. Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan.
23
7. Router Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari tujuh lapis OSI. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masingmasing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu
urutan
tertentu.
Dengan
cara
yang
sama,
switch
menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni: •
static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diseting secara manual oleh para administrator jaringan.
24
•
dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
8. Wireless LAN Prinsip dasar dari jaringan wireless LAN sama saja dengan jaringan pada Ethernet card hanya beda pada media transmisi yang melalui udara. Access point (AP) pada wireless LAN berfungsi mirip sebagai hub, tanpa access point peralatan wireless hanya dapat berkomunikasi lewat point-to-point. Agar semua komputer dapet berkomunikasi dengan wireless LAN yang sama, pada access point akan mengeluarkan sinyal (code) SSID (Service Set Identification) dan pada semua komputer yang akan terhubung dengan accsess point tersebut harus diisikan (konfugurasi) menggunakan SSID yang dikeluarkan accsess point tersebut.
9. Antena
1. Antena Omnidirectional
Gambar 2.6 Antena Omni
25
Sebuah antena Omnidirectional adalah antena dengan daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. Pola ini sering
digambarkan
Omnidirectional
dapat
“berbentuk digunakan
seperti untuk
donat”.
Antena
menghubungkan
beberapa antena directional outdoor dengan sistem komunikasi point-to-multipoint termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Antena Omnidirectional secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point (P2Mp) atau satu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antena yang terarah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang dipancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360
26
derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.
Gambar 2.7 Pola radiasi antena Omni
2. Antena Grid
Gambar 2.8 Antena Grid
Antena ini merupakan salah satu antena WiFi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.
27
3. Antena Parabolik •
Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh
•
Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi
Gambar 2.9 Antena Parabolik
Gambar 2.10 Pola radiasi dari antena Parabolik
Kelebihan antena parabola •
Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna.
28
•
Baik digunakan untuk TV karena dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
•
Kondisi permanen sehingga posisi antena tidak gampang goyah.
•
Signal quality dapat maksimum.
Kekurangan antenna parabola •
Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5.
•
Membutuhkan lebih banyak LNBF.
•
Channel yang diterima lebih sedikit.
4. Antena Sectoral
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-toMulti-Point (P2MP) links. Beberapa antena sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal. Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antena ini di arahkan sesuai
29
dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antena tidak memiliki sinyal pancaran. Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.
Gambar 9.11 Pola radiasi dari antena Sektoral (sumber : http://teknologi.kompasiana.com/internet/2010/08/20/macam‐macam‐antena/ 10 Februari 2011)
2.5
Protokol Jaringan
Protokol jaringan adalah aturan-aturan yang digunakan perangkatperangkat jaringan untuk berkomunikasi satu sama lain.
Kunci pokok suata protokol adalah : •
Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal.
30
•
Semantic, merupakan control informasi dan mengendalikan kesalahan data yang terjadi.
•
Timing, merupakan penguasaan kecepatan transmisi data dan urutannya.
Protokol yang dipakai untuk jaringan LAN adalah Protokol Ethernet,token Ring, FDDI dan ATM. 1. Ethernet, merupakan jenis seknario perkabelan dan pemerosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Mercalf
dan
David
Boggs
di
Xerox
Palo
Alto
Research
Center(PARC) pada tahun 1972. Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut: •
10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan: 10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)
•
100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX).
•
1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet
(standar yang digunakan:
1000BaseCX,
1000BaseLX 1000BaseSX, 1000BaseT). •
10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.
31
Sepesifikasi Ethetnet merupakan mendifinisikan fungsi-fungsi yang terjadi pada fisik dan lapisan data-link dalam model referensi jaringan tujuh lapisan OSI, dan cara pembuata paket data ke dalam frame sebelum di transmisi.
(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ethernet, 07 Oktober 2010)
2. Token Ring, merupakan sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konector buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair dan memasang hub aktif yang ada di jaringan komputer. Spesifikasi asli dari setandar Token Ring adalah kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 megabit perdetik (4Mbps), dan kemudian di tingkatkan empat kali lipat, menjadi 16 megabite perdetik. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan jaringan Token Ring adalah panjang lingkaran Token tidak boleh lebih dari 121,2 meter untuk kabel jenis UTP. 3. FDDI,
Fiber Distributed Data Interface yang diciptakan ANSI
adalah protokol yang menggunakan topologi lingkaran fiber optic ganda yang disebut lingkaran primary dan lingkaran secondary. Kedua lingkaran tersebut dapat digunakan untuk pengiriman data.namun hanya lingkaran primary yang biasanya dipakai sebagai
32
jaringan utama. Lingkaran secondary baru berfungsi jika lingkaran primary mengalami kerusakan jjaringan FDDI mempunyai kecepatan 100 Mbps melalui media fiber optic. Fiber optik yang umumnya dipergunakan oleh FDDI adalah kabel multi-mode fiber optic tipe 62.5/125 pm. Setiap lingkaran jaringan FDDI dapat mencapai panjang 200 KM dengan jumlah workstasion maksimum sebesar 500 buah. Keuntungan penggunaan fiber optic : •
Bandwidth yang besar.
•
Tidak tergangu oleh sinyal listrik.
•
Memiliki kapasitas untuk pemakaian jarak jauh.
Hubungan dari server dan workstasion ke jaringan FDDI melalui suatu peralatan jaringan yang disebut concentrator. Ada dua jenis concentrator, yaitu concentrator tunggal yang berhubungan dengan satu lingkaran FDDI, dan concentrator ganda yang berhubungan dengan kedua lingkaran FDDI.
4. ATM, Asynchronous Transfer Mode atau Mode Transfer Asinkron (disingkat ATM) adalah nama
sebuah jaringan khusus. ATM
merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana
halnya Internet,
dengan sistem pengalamatan
yang
dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik. ATM diatur oleh badan
33
internasional ITU-T yang menggunakan frame dengan panjang tetap sebesar 53 byte yang disebut sel. Atm sangat cepat dan dapat memeiliki bandwidth yang sangat besar menggunakan jalur transmisi cepat seperti SONET, DS -1,OC-3, OC-12, T3, FDDI 100Mbps, Fiber Channel 155 Mbps. Oleh sebab itu, umumnya menggunakan media fiber optic yang dapat mencapai 622 Mbps ATM juga menyedikan saran pengguna kabel UTP CAT-5 dengan kecepatan 155 Mbps.
2.6
Model Referensi OSI Model yang umum yang dijadikan sebagai suatu referensi untuk mempelajari
protokol jaringan adalah menggunakan model referensi lapisan Open System Interconnection (OSI Layers). Sedangkan Internet Protocol Suite (TCP/IP) merupakan protokol jaringan yang saat ini sangat dibutuhkan untuk internetworking. Pada dasarnya Open System Interconnection (OSI) dikembangkan oleh International Standard Organization (ISO) di Eropa pada tahun 1977 sebagai model untuk merancang komunikasi komputer dan sebagai kerangka dasar untuk mengembangkan protokol lainnya. Dimana pada pengaplikasiannya standar ini dibuat untuk mempermudah pegertian , penggunaan, perancangan, penolahan data dan keseragaman vendor sehingga produk yang berbeda vendor dapat saling berkomunikasi. Adapun OSI pada dasarnya dibagi kedalam tujuh lapisan dimana tiap-tiap lapisannya memiliki fungsi-fungsinya masing-masing. Sehigga perubahan yang terjadi dari masingmasing tidak memperngaruhi lapisan lainnya.
34
Standar OSI telah diterima diindustri komunikasi dan dipakai untuk mengatur karakteristik, elektrik dan prosedur dari dari perlengkapan komunikasi. Adapun tujuan dibentuknya model OSI adalah : •
Menjadi patokan bagi perkembangan prosedur komunikasi pada masa yang akan datang.
•
Mengatasi hubungan yang timbul antara pemakai dengan cara memberikan fasilitas yang sesuai.
•
Membagi masalah permasalahan prosedur penyambungan menjadi sub struktur.
•
Memenuhi kebutuhan pemakai kini maupun masa yang akan datang.
Dan adapun pembagian dari 7 layer tersebut (Gary Govanus,1999,pp 23-30) adalah: 1. Layer 1 – Physical Layer Physical Layer adalah lapisan terbawah dari 7 pembagian layer OSI ini. Dimana lapisan ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (sebagai contoh pada Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan cableing. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Adapun peralatan yang merupakan physical layer antara lain adalah hub dan repeater.
2. Layer 2 – Data Link Layer Data
link
layer
berfungsi
menentukan
bagaimaa
bit-bit
data
dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level
35
ini terjadi koreksi kesalahan (error notification), penggunaan pengiriman data (flow control), pengalamatan perangkat keras (seperti Media Access Control Address (MAC Address)), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802 membagi level ini mejadi dua level turunannya, yaitu lapisan Logic Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). Switch dan bridge merupakan peralatan yang bekerja pada layer ini. 3. Layer 3 – Network Layer Network layer menyediakan koneksi dan pemilihan jalur antara dua system Layer yang berfungsi sebagai pendefinisi alamat-alamat IP (addressing), membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer 3 4. Layer 4 – Transport Layer Transpot layer bertanggung jawab untuk menjaga komunikasi jaringan antar node. Layer ini berfungsi untuk memecah data kedalam paket paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket data sehingga nantinya dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu juga pada level ini dibuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowladgement) dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket data yang hilang di tengah jalan. Dalam penyediaan layanan yang realible, lapisan ini menyediaka error detection dan recovery serta follow control. 5. Layer 5 – Session Layer Session layer adalah lapisan yang bertanggung jawab mengatur, membangun dan memutuskan sesi antara aplikasi serta mengatur pertukaran data
36
antar entitas presentation layer. Pada lapisan ini juga disediakan dialog control antara perangkat atau nodes serta mengkoordinasikan komunikasi antar perangkat atau nodes serta mengkoordinasikan komunikasi antar sistem dan mengatur komunikasi dengan cara menawarkan tiga macam mode yang berbeda yaitu simplex, half duplex, dan full duplex. 6. Layer 6 – Presentation Layer Presentation layer adalah lapisan yang bertugas untuk mempresentasikan data ke application layer dan bertanggung jawab untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan agar dapat dimengerti oleh aplikasi di sistem lain. Jika diperlukan, lapisan ini juga dapat menterjemahkan beberapa data format yang berbeda, kompresi dan enskripsi. Teknik transfer data dilakukan dengan cara mengadaptasi data ke format standar sebelum dikirimkan ke tujuan. Komputer tujuan dikonfigurasikan untuk menerima format data yang standar untuk kemudian diubah kembali ke bentuk aslinya agar dapat dibaca oleh aplikasi yang bersangkutan. 7. Layer 7 – Application Layer Application layer merupakan lapisan teratas pada model OSI dan merupakan lapisan yang paling dekat dengan pengguna (user) dimana user dapat berinteraksi secara langsung dengan komputer. Lapisan ini berfungsi sebagai interface antar aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
37
2.7
Model Referensi TCP/IP TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan standar
komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses pertukaran data dari satu komputer ke komputer lain didalam jaringan internet. TCP/IP merupakan hasil penelitian yang dibuat dan dikembangkan oleh DARPA (Defence Advance Research Project Agency) pada akhir decade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah standar protokol untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan dimanapun. Protokol ini menggunakan skema pengamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga ratusan juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem yang berbeda (seperti keluarga Microsoft Windows dengan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen. TCP/IP mengimplementasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Dimana ke empat lapisan ini dapat dipetakan (walaupun tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Dan keempat jenis ini adalah application layer, Transport layer, internet layer, dan network access layer.
2.7.1
Transmission Control Protocol/Internet Protocol
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar
38
menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack. Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan dimana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan diatas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
39
2.7.2
Arsitektur
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP mengimplementasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut: •
Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
•
Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat
40
connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). •
Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
•
Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan diatas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan diatas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
2.7.3
Pengalamatan
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
•
Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun
41
dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis). •
Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk ., dimana mengindentifikasikan jaringan dimana sebuah komputer berada, dan mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan "wikipedia.org". Nama domain wikipedia.org merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain.org, yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan
berkas
hosts
(/etc/hosts
atau
42
%systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.
2.7.4
Layanan Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan diatas protokol
TCP/IP: •
Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan [[password]], meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak memiliki password. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959)
•
Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.
•
Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan client untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal.
•
Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika
43
pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yang banyak dalam suatu sistem komputer. •
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula
yg
menggunakan
sistem Remote
Procedure
Call
(RPC),
yang
memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yang berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec). •
Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet
2.7.5 Arsitektur dari TCP/IP
Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol dimana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan. Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan
44
lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya). Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan". (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol/Internet_Protocol 08 Oktober 2010)
45
2.8
Teori kusus Pada bagian ini akan di jelaskan lebih khusus mengenai jaringan yang berbasis
teknologi nirkabel dan VPN.
2.8.1 DEFINISI JARINGAN NIRKABEL jaringan nirkabel adalah teknologi jaringan yang memungkinkan dua atau lebih komputer untuk berkomunikasi menggunakan protokol standar jaringan,namun tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel cocok diterapkan di lokasi yang sukar atau tidak mungkin untuk memasang pasang kabel jaringan. Untuk menerapkan jaringan nirkabel, PC harus dilengkapi dengan wireless LAN card, yang berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal radio dari dan ke PC lain dalam jaringan. Sama halnya dengan jaringan konvensional, jaringan nirkabel juga di konfigurasi ke dalam dua jenis jaringan.yaitu peer to peer dan jaringan server based. (sumber: http://www.vicomsoft.com/knowledge/reference/wireless1.html 09 Oktober 2010
2.8.1.1 JARINGAN PEER TO PEER/ AD HOC WIRELESS LAN Pada tipe jaringan ini, dua atau lebih client (wireless device) berkomunikasi secara langsung dalam radius 300 kaki. Device ini dapat saling berhubungan berdasarkan nama Service Set Identifier (SSID). SSID adalah nama identitas komputer yang memeiliki kompenen nirkabel. Konfigurasi seperti ini akan sangat cocok diterapkan di suatu pertemuan yang temporer. Jadi misalkan pada suatu waktu di pertemuan itu memerlukan adanya jaringan komputer, dan hanya digunakan pada saat
46
itu ,tidak perlu repot lagi untuk mengurusi kabel-kabel untuk menghubungkan masingmasing komputer dan jika sudah tidak diperlukan lagi,tidak perlu repot juga untuk membongkar kabel tersebut. Yang diperlukan hanya sebuah wireless LAN card untuk masing-masing komputer. (sumber:http://www.vicomsoft.com/knowledge/reference/wireless1.html 09 Oktober 2010)
2.8.1.2 JARINGAN SERVER BASED / WIRELESS INFRASTRUKTUR Jaringan server based memerlukan sebuah kompenen khusus yang berfungsi sebagai access point. Masing-masing client akan mengirim datanya ke access point. Acssess point merupakan sebuah alat yang berbentuk seperti kotak kecil berantena yang biasanya dipasang di langit-langit atau dinding. Pada saat access point menerima data, ia akan mengirim kembali sinyal radio tersebut ke client yang berada di area cakupannya, atau dapat mentransfer data melalui jaringan Ethernet. Pada tipe wireless infrastructure ini, untuk melakukan komunikasi data, antara client dan access point harus membangun sebuah hubungan yang di sebut dengan assosiation. Proses ini meliputi 3 tahapan,yaitu: •
Unauthenticated and Unassociated Pada tahapan ini , client melakukan identifikasi untuk mencari access point yang ada. Client dan access point pada tahap ini belum melakukan proses autentikasi maupun asosiasi.
•
Authenticated and Unassociated
47
Pada tahap ini, client dan access point akan melakukan proses autentikasi dan belum melakukan proses asosiasi. •
Authenticated dan Assosiated Pada tahap ini, client dan access point telah melakukan proses authentikasi maupun asosiasi. Client mengirimkan request frame dan access point merespon dengan mengirim response frame.
2.8.1.3 STANDARISASI WIRLESS Terdapat beberapa standar yang dikeluarkan untuk teknologi nirkabel dan masing-masing standar ini memiliki fitur kecepatan yang berbeda-beda. Standar diperlukan supaya produk-produk nirkabel yang dibuat oleh vendor yang berbeda tetap dapat melakukan komunikasi.
2.8.1.4 PERMASALAHAN JARINGAN NIRKABEL •
Multipath Multipath dapat menyebabkan beberapa hal: ¾ Downfade Banyaknya gelombang yang dipantulkan pada waktu yang bersamaan namun dari arah yang berbeda disisi penerima, gelombang tersebut merupakan tambahan dari gelombang RF utamanya. Jika saat gelombang dipantulkan tidak terjadi perbedaan fase akan menyebabkan terjadinya downfade.
48
¾ Coruption Saat gelombang dipantulkan pada penerima tidak terjadi perbedaan fase terhadap sinyal aslinya menyebabkan amplitudo gelombang berkurang dengan besar. Hal tersebut berarti penerima cukup sensitif terhadap deteksi sebagian besar informasi yang dibawa namun tidak semuanya. Biasanya SNR sanggat rendah sehingga sinyal tersebut sangat dekat dengan noise.
¾ Nulling Terjadi saat gelombang datang di pantulkan pada peneriman tidak terjadi perbedaan fase terhadap gelombang utamanya maka amplitudo sinyal utama akan di hapus atau di null kan . ¾ Upfade Istilah untuk menggambarkan multipath yang menyebabkan sinyal RF dengan daya yang kuat. Yang seharusnya terjadi perbedaan fase terhadap gelombang utamanya, sama dengan downfade semua gelombang tersebut terjadi pada gelombang utama. •
Hidden node Merupakan kondisi ditemukanya dengan wireless LAN yang sedikitnya satu node tidak terdeteksi, satu atau lebih node yang lain di hubungkan ke wireless LAN. Sebuah node dapat melihat tapi tidak bisa melihat client lain yang dihubungkan pada access point yang sama untuk banyaknya atau beberapa rintangan dari jarak antar node. Hal ini disebabkan masalah sharing akses
49
medium, menyebabkan tabrakan antar transmisi node yang menghasilkan penurunan throughput yang penting dalam wireless LAN. •
Near/far Terjadi karena banyak client node yang sangat dekat dengan access point dengan menggunakan seting daya yang sangat tinggi dan ada client sangat jauh dengan access point dengan menggunakan daya transmisi yang sangat rendah. Solusi dari Near/Far ¾ Meningkatkan daya pada node yang jauh dan mengurangi daya pada node yang dekat. ¾ Memindahkan node yang jauh supaya dekat dengan access point. ¾ Memindahkan access point ke node yang memiliki daya yang rendah.
2.8.2 VPN VPN atau Virtual Private Network merupakan teknologi komunikasi yang memungkinkan pengguna melakukan koneksi kejaringan privatnya melalui internet secara aman dengan sistem tunneling, dan menggunakan jaringan publik sebagai jalurnya. VPN dapat mengirim data antara dua komputer dengan menggunakan jaringan publik sehingga seolah-olah terhubung secara point-to-point, dengan cara data di enkapsulasi terlebih dahulu, agar data dapat sampai di akhir tujuan. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi VPN : 1. User Autentication : VPN harus mampu mengklarifikasi identitas klien serta membatasi hak akses user.
50
2. Address Management : VPN harus mencantumkan client address pada internet dan memastikan alamat tersebut tetap rahasia 3. Data Encription : Data yang lewat harus dibuat sedemikian rupa agar client atau user yang tidak berwenang tidak dapat mengakses data tersebut. 4. Key Management : VPN harus mampu membuat dan memperbaharui Encryption key untuk server dan client. 5. Multiprotokol Suport : VPN harus dapat menangani berbagai macam protokol dalam jaringan publik seperti IP, IPX, dan lain-lain.
2.8.2.1 Fungsi VPN Teknologi VPN menyediakan tiga fungsi utama dalam penggunaanya, yaitu : •
Kerahasiaan Teknologi VPN mempunyai sistem kerja mengenkripsi semua data yang melewatinya. Dengan adanya teknologi enkripsi ini, maka kerahasiaan data akan lebih terjaga. Dengan menerapkan sistem enkripsi ini, maka tidak akan ada satu pun orang yang dapat membaca dan mengakses isi data jaringan anda dengan mudah.
51
•
Keutuhan Data Ketika melewati jaringan internet, data sebenarnya sudah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. Di tengah perjalanannya, apapun bisa terjadi terhadap isinya baik itu cacat, hilang, rusak, bahkan sampai dimanipulasi isinya oleh orang lain. VPN memiliki teknologi yang mampu menjaga keutuhan data yang dikirim agar sampai ke tujuannya tanpa cacat, hilang, rusak, ataupun dimanipulasi isinya oleh orang lain.
•
Autentikasi Sumber Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil sumber informasi datanya. Kemudian alamat sumber data ini akan disetujui jika proses autentifikasinya telah berhasil dilakukan. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang akan dikirim dan yang akan diterima berasal dari sumber yang benar sebagai mana mestinya.
2.8.2.2 Jenis-jenis VPN •
Remote Access VPN Remote Access ini biasa juga disebut dengan virtual private dialup network (VDPN). Jenis VPN ini memudahkan karyawan untuk terhubung langsung ke jaringan perusahaan dari jarak jauh. Hal ini
52
dikarenakan VPN dapat diakses dari jarak jauh selama karyawan tersebut memiliki akses internet. Perusahaan yang memiliki pegawai yang ada di lapangan dengan jumlah besar dapat menggunakan remote access VPN untuk membangun WAN. VPN tipe ini akan memberikan keamanan, dengan mengenkripsi koneksi antara jaringan lokal perusahaan dengan pegawainya yang ada di lapangan. Yang melakukan enkripsi ini ialah ISP, dengan cara dial-up terlebih dahulu. •
Site-to-site VPN Site-to-site VPN adalah jenis VPN yang menghubungkan dua kantor atau lebih yang letaknya berjauhan antara kantor pusat dengan kantor cabangnya, ataupun dengan kantor mitra kerjanya. Site-to-site VPN dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Intranet VPN Intranet VPN ini digunakan untuk menghubungkan antara kantor pusat dengan kantor-kantor cabangnya. 2. Ekstranet VPN Ekstranet VPN ini digunakan untuk menghubungkan antara kantor pusat dengan kantor-kantor mitra kerjanya.
53
2.8.2.3 Topologi VPN Menurut Guichard dan Pepelnjak (2001) VPN dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: o Topologi Hub-and-Spoke Topologi yang biasa ditemui adalah Hub-and-Spoke, dimana beberapa remote office (spoke) terhubung dengan central site (hub), yang dapat bertukan data (tanpa adanya batas-batas keamanan secara explisit di interoffice traffic), tetapi jumlah data yang ditukar dapat diabaikan. Topologi ini biasanya dipakai oleh bank, instansi pemerintah, dan lainlain. Topologi ini cocok digunakan untuk lingkungan dimana remote offices banyak bertukan dengan central site, tetapi tidak antar remote offices. Pertukaran data antara remote offices
selalu dikirim melalui
central site.
o Topologi Partial dan full mesh Topologi Hub-and-Spoke tidak dapat diimplementasikan oleh semua konsumen, dengan alasan sebagai berikut : -
Kurang terorganisirnya sutruktur suatu perusahaan yang ingin menggunakan topologi tersebut, dimana pertukaran data terjadi dimana-mana
54
-
Aplikasi yang digunakan diperusahaan tersebut memerlukan komunikasi peer-to-peer seperti messaging atau sistem kolaborasi.
-
Untuk perusahaan multinasional, biaya topologi Hub-andSpoke sangat tinggi karena biaya jaringan internasiaonal.
Dikarenakan beberapa hal diatas, maka topologi yang cocok digunakan ialah topologi partial mesh, dimana site di VPN hanya terhubung sesuai dengan kebutuhan. o Topologi Hybrid Topologi ini merupakangabungan dari topologi hub-and-spoke dan juga partial mesh. Dimana sebuah perusahaan menggunakan topologi hub-and-spoke untuk antar negara, sedangkan topologi partial mesh untuk jaringan pusat. 2.8.2.4 Tunneling Teknologi tunneling merupakan teknologi yang bertugas untuk menangani dan menyediakan koneksi point-to-point dari sumber ke tujuannya. Teknologi ini dibuat dengan cara pengaturan IP Addessing dan IP Routing, sehingga dapat berkomunikasi antara tunel yang satu dengan yang lainnya, karena memiliki alamat masing-masing yaitu berupa IP. Setelah tunel tersebut terbentuk dengan baik maka koneksi point-topoint pun sudah dapat langsung digunakan untuk mengirim dan menerima data. Teknologi tunneling ini terbagi dua jenis yaitu :
Voluntary
tunneling
yaitu
pertama-tama
client
membuat
sambungan ke VPN dan lalu VPN membuat tunnel ke server
55
melalui sambungan ini. Tunnel ini dibuat berdasarkan permintaan client.
Compulsery Tunneling, setup koneksi VPN dikelola oleh penyedia jaringan, dan klien hanya membuat koneksi biasa ke penyedia jaringan, kemuadian penyedia jaringan segera membuat koneksi VPN antara klien dengan server VPN. perangkat yang digunakan bisa berupa dial-up server atau alat lainnya.