BAB 2 ENDOSKOPI
Ilmu kedokteran dan teknologi kedokteran yang berkembang pesat telah menghasilkan prosedur diagnostik yang cepat dan tepat. Salah satunya adalah penggunaan endoskopi yang membantu pemeriksaan dan tindakan dalam prosedur bedah. Endoskop adalah alat untuk memeriksa organ dalam tubuh secara visual dan langsung dilihat melalui layar monitor, sehingga dapat dilihat dengan jelas setiap kelainan organ yang diperiksa.7 Satu hal penting bahwa seorang endoskopis harus mempunyai pengetahuan kognitif mengenai rongga atau lobang sendi yang diperiksa. Yaitu teknik dan keterampilan yang cukup untuk melakukan tindakan endoskopi. Untuk penggunaan endoskopi yang baik dan benar, diharapkan para ahli bedah telah mendapat pengetahuan, pendidikan dan pelatihan keterampilan serta pengalaman yang cukup untuk mencapai kompetensi sertifikasi yang telah ditetapkan. Hal tersebut bisa dicapai dengan melakukan pendidikan/pelatihan di pusat yang telah ditentukan. Kemudian secara berkala dapat diperbaharui sesuai dengan kemajuan ilmu. 7
2.1 DEFINISI Endoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi. Endoskopi adalah pemeriksaan secara visual dan langsung pada lubang atau rongga pada tubuh tertentu untuk melihat kelainan pada tubuh.8 pemeriksaan ini langsung di kontrol dari monitor. Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke lambung, ke dalam sendi, atau ke rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut terdapat dua buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh di depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera. Di
Universitas Sumatera Utara
samping kedua serat optik tersebut, terdapat satu buah bagian lagi yang bisa digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan untuk memasukkan atau mengisap cairan. Selain itu, bagian tersebut juga dapat dipasangi alat-alat medis seperti gunting kecil. 9
Gambar 1. Endoskop sumber: (http://www.1800endoscope.com/3meterscopes.htm)
Endoskop biasanya digunakan bersama layar monitor sehingga gambaran organ yang diperiksa tidak hanya dilihat sendiri oleh operator, tetapi juga oleh orang lain di sekitarnya. Gambar yang diperoleh selama pemeriksaan biasanya direkam untuk dokumentasi atau evaluasi lebih lanjut.9 Endoskopi tidak hanya berfungsi sebagai alat periksa tetapi juga untuk melakukan tindakan medis seperti pengangkatan polip dan penjahitan. 9 Selain itu, endoskopi juga dapat digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk mengambil sampel jaringan jika dicurigai jaringan tersebut terkena kanker atau gangguan lainnya.9
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian alat endoskopi. Yang pertama adalah bagian yang dimasukkan ke bagian tubuh yang akan di operasi sebagai kamera yang dapat melihat dimana letak penyakit tersebut. Yang kedua adalah bagian yang bisa digunakan sebagai pemotong atau pembakar. Dan yang ketiga sebagai pembersih yaitu untuk mengangkat semua organ yang telah di potong atau di bakar. Dengan penggunaan alat ini proses operasi dan proses penyembuhan tidak akan memekan waktu yang lama. Dengan manfaat waktu yang cukup efektif dalam penggunaannya, alat ini sering direkomendasikan oleh para dokter ahli bedah. Namun alat ini bukanlah alat yang murah, harganya bisa mencapai milyaran rupiah sehingga perawatan alat ini harus ekstra hati-hati dan cermat agar tidak terjadi kerusakan , disinilah tanggung jawab para perawat kamar bedah untuk menjaga serta merawat alat mahal ini. Berikut hal hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian alat tersebut yaitu :11
1.
Setelah di gunakan segera rendam alat dengan cairan desinfektan kira kira 30 menit
untuk mencegah cairan darah mengering pada alat 2.
Kemudian bersihkan secara mekanis dengan air mengalir sambil di sikat halus dan
perlahan 3.
Keringkan dengan udara dengan tekanan rendah atau lap yang cepat menyerap air
4.
Setelah di bersihkan berikan oil lubricant/ pelumas kira kira 5 tetes
5.
Bungkus konektor slang dengan kain untuk menyerap minyak sisa pelumasan
6.
Pisahkan instrumen perlatan, lepaskan pengaitnya kemudian rendam dengan cairan
desinfektan
Universitas Sumatera Utara
7.
Untuk membersihkan alat tersebut gunakan sikat halus dan detergen lembut.
Berikut dijelaskan gambaran endoskop.
Bagian luar : A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. M. N. O. P. Q. R.
Ocular / eyepiece Body covers Body cone Control section Insertion tube Bending section Bending rubber Distal and A/W button valves Suction valve Co2 Light guide section Connector Probe / light guide Water bottle connector Suction port Ground lug Sub water feed
Bagian luar : A. B. C. D. E. F.
Image guide bundle Light guide bundle Forcep channel Air line Water line Drum cable & stoppers
Gambar 2. Bagian luar dan dalam endoskop. Sumber: (http://www.1800endoscope.com/endoscopymuseum.htm)
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Bagian dari distal end sumber: (http://www.1800endoscope.com/endoscopymu seum.htm) Keterangan AA. BB. CC. DD.
Image Guide Lens Light Guide Lens Air Water Nozzle Opening of Biopsy Channel
2.2 INDIKASI Indikasi pemakaian endoskopi pada trauma wajah meliputi fraktur pada prosesus kondiloideus mandibula, fraktur frontal sinus dan fraktur zigomatikum. Namun demikian indikasi dari penggunaan endoskopi yang terpenting adalah keadaan lokasi fraktur, ukuran, derajat kominutif dan kemampuan dari dokter itu sendiri. Pada fraktur prosesus kondiloideus indikasi pemakaian endoskopi hanya pada fraktur subkondilar saja. Sedangkan pada daerah head dan neck prosesus kondiloideus tidak diindikasikan.12-13 Fraktur interkondilar dan fraktur leher kondilar tidak dapat dirawat dengan pendekatan endoskopi karena pertimbangan anatomi dan
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan penerapan fiksasi dan paparan bedah dapat mengakibatkan devaskularisasi pada kepala prosesus kondiloideus. Endoskopi diindikasikan untuk fraktur yang dapat menerima dua skrup untuk fiksasi miniplate. Fraktur subkondilar adalah yang paling diindikasikan dalam pemakaian teknik tersebut.16
Indikasi utama pemakaian endoskopi secara transoral pada
perawatan fraktur subkondilar hanya pada fraktur dengan pergeseran fraktur kearah lateral dengan tidak kelainan pada TMJ. Sedangkan pada fraktur subkondilar dengan pergeseran kearah medial maka pendekatan bedah dengan ekstraoral lebih di indikasikan.1,3,5
Bagaimanapun,
teknik ini membutuhkan keahlian yang tinggi bila dibandingkan dengan teknik konvensional. Oleh karena itu, kemampuan dari dokter bedah dalam mengaplikasikan alat endoskopi dan permintaaan pasien tersebut merupakan pertimbangan utama dalam pemakaian teknik teknik bedah ini. Dokter ahli diharapkan dapat menggunakan alat endoskopi berdaasarkan pola fraktur itu sendiri.12 Adapun syarat-syarat umum yang perlu dimiliki dokter ahli bedah pada penggunaan endoskopi dalam penatalaksanaan fraktur yaitu kemampuan ahli dalam mempertahankan kavitas optik,
memasang
fiber-optik
endoskopi.
Menjaga
hemostatis
secara
adekuat
dan
mengaplikasikan alat endoskopi tersebut.14 Maka diperlukan pelatihan khusus dalam pemakaian endoskopi ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Monitor gambar secara langsung dengan alat endoskopi memberikan panduan dokter ahli. sumber : (http://www.dharmais.co.id/tl_files/facilities/gb2.gif)
Universitas Sumatera Utara