BAB 1 PENDAHULUAN
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Dapat menjelaskan pentingnya suatu penelitian untuk perencanaan wilayah dan kota (2) Dapat menjelaskan hubungan antara penelitian dengan perencanaan wilayah dan kota (3) Memahami tugas-tugas yang akan dilaksanakan selama mengikuti MK Metodologi Penelitian (4) Mampu menjelaskan kompetensi yang diharapkan setelah mengikuti mata kuliah Metodologi Penelitian
Salah satu tahap penting pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah penelitan atau riset (research). Penelitian secara umum bertujuan untuk menggali dan mengungkapkan fenomena empirik yang terjadi dalam dunia kancah alam dan sosial menjadi suatu pernyataan kebenaran agar dapat menjadi fakta baru, rumus, bahkan ramalan cerdas bagi kehidupan manusia. Berikut akan dijelaskan apa itu penelitian dan skup penelitian dalam ilmu Pengambangan Wilayah Kota (PWK).
1. Apa Itu Penelitian Ada beberapa definisi atau pengertian tentang arti kata penelitian atau riset (research). Sekaran (2003) mengatakan bawa penelitian is a simply process of finding solution to a problem after a thorough study and analysis of the situational factors. Research as an organized, systematic data-based, critical, objective, scientific inquiry or investigation into a specific problem. Sementara Webster Dictionary menyebutkan bahwa research is a careful, systematic, patient, diligent inquiry or examination in some fields of knowledge, undertaken to establish fact or principles. Selanjutnya Dictionary of Mc Graw Hill mendefinisikan bahwa research is a scientific investigation aimed at discovering new facts, techniques, and natural law. Meskipun berbeda dalam mendefinisikan arti kata penelitian, namun ketiganya pada intinya menyatakan bahwa penelitian adalah suatu
1. Pendahuluan
|1
proses, terorganisasir, sistematik, memiliki tujuan tertentu, mengembangkan dan menemukan fakta baru, menemukan prinsip baru. Dengan penelitian akhirnya orang menjadi tahu, menjadi pengetahuan baru, bahkan ilmu pengetahuan baru.
2. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan, atau sering disingkat ilmu (science), adalah pengetahuan (knowledge) tetapi sebaliknya pengetahuan belum tentu sebagai ilmu. Istilah pengetahuan kata dasarnya adalah tahu, tentang tahu. Dalam keseharian kita tahu bahwa setiap pagi lalu-lintas macet. Jadi pengetahuan kita adalah kalau pagi hari lalu lintas macet. Kemacetan pagi hari akan menjadi suatu ilmu pengetahuan bila telah dijelaskan secara sistematik, diungkapkan apa sebabnya, diuji atau diverifikasi dengan cara tertentu berdasarkan sejumlah fakta empirik di berbagai tempat. Di dalam ilmu PWK, luaran penelitian sangat diperlukan menjadi dasar untuk diimplementasikan dalam perencanaan wilayah dan kota. Penelitian, mulai yang sederhana dan konkrit, misalnya menghasilkan pedoman atau standar, sampai yang abstrak misalnya teori. Pernyataan (proposition) kualitatif, pedoman, standard, atau kriteria, adalah beberapa contoh hasil penelitian yang lingkupnya kongkrit. Sementara teori adalah hasil penelitian yang telah melalui proses sangat panjang dan teruji generalisasi keberlakuannya berdasarkan ruang dan waktu sehingga memiliki abstraksi sangat tinggi dan lingkup keberlakuannya sudah universal. Teori klasik dalam tata ruang, misalnya teori zona lingkaran sepusat (concentric zone theory) oleh Burgess atau teori inti ganda (multiple theory) yang sering digunakan untuk manganalisis tata ruang kota. Dalam bidang partisipasi masyarakat, ladder participation theory oleh Serry Arnstein (1996) sering digunakan untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah atau kota. Beberapa contoh tersebut adalah hasil penelitian yang sangat bermanfaat bagi perencanaan wilayah dan kota. Jadi jelaslah bahwa hasil penelitian sangat diperlukan untuk aplikasi perencanaan kota dan wilayah.
3. Metodologi dan Metode Dalam pembicaraan atau diskusi, sering dicampuradukkan antara metode dan metodologi (Muhadjir, 2000). Metode berasal dari kata methodos, artinya cara. Yang 1. Pendahuluan
|2
dimaksud adalah tatacara atau prosedur serta proses dalam melakukan penelitian. Mulai pengumpulan data, melakukan analisis, dampai menarik kesimpulan. Sedangkan metodologi terbentuk dari kata methodos dan logos, artinya ilmu tentang prosedur dan proses dalam melakukan penelitian. Metodologi penelitian mencakup bahasan teoritik filosofis berbagai metode, kelebihan dan kekurangan masingmasing, serta bagaimana menggunakannya. Oleh karena itulah diperlukan landasan filosofis untuk memahami tata cara penelitian.
4. Penelitian di Prodi PWK Unhas Program Studi Pengembangan Wilayah dan Kota (PWK) di Jurusan Teknik Arsitektur (Jutars) Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FTUH) dalam Kurikulum 2011 telah menetapkan Tugas Akhir (TA) Sarjana ada dua jalur yaitu perencanaan dan penelitian. Mahasiswa dapat memilih satu di antaranya. Mereka yang memilih jalur skripsi penelitian diaharapkan menghasilan hal-hal siginifikan yang dapat dimanfaatkan untuk perencanaan. Mereka yang memilih jalur perencanaan dapat menjadikan hasil-hasil penelitian sebagai dasar perencanan kota atau wilayah. Di Semester VI, mata kuliah Metodologi Penelitian dengan 2 SKS ditawarkan dan wajib diambil oleh semua mahasiswa, baik yang akan mengambil TA jalur penelitian maupun jalur perencanaan. Mata kuliah ini sengaja ditempatkan di Semester VI agar di semester berkutnya dapat dijadikan dasar untuk menentukan jalur skripsi atau tugas akhir yang sesuai dengan minat dan potensi mahasiswa. Dalam program Laboratorium-Based Education (LBE) yang diaplikasikan di Prodi PWK sejak 2011, di Semester VII mahasiswa sudah harus memulai TA dengan memilih salah satu laboratorium yang ada. Ada 5 laboratorium yaitu yaitu Laboratorium Kota Tepian Air (LaKoTA), Laboratorium Permukiman, Laboratorium Infrastruktur, Laboratorium Perencanaan Kota, dan Laboratorium Wilayah Pariwisata dan Mitigasi Bencana. Setiap LBE memiliki pokok kajian tertentu yang diwujudkan dalam peta jalan (roadmap) penelitiannya. Di akhir Semester VII ini mahasiswa harus mampu menyelesaikan proposal TA yang siap diseminarkan dalam Kolokium I di akhir Semester VII atau paling lambat di awal Semester VIII. Seluruh hasil penelitian untuk TA jalur penelitian harus diselesaikan di Semester VIII melalui siding tertutup yang didahuluui oleh Kolokium II.
1. Pendahuluan
|3
5. Kompetensi Mata Kuliah Kompetensi yang direncanakan setelah mengikuti kuliah Metodologi Penelitian mencakup kompetensi utama, penunjang, dan kompetensi lainnya. Masing-masing dirinci sebagai berikut: 5.1 Kompetensi utama, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menguraikan proses penelitian secara runtut dan utuh. 2. Memilih ragam penelitian yang sesuai dengan minat dan topiknya. 3. Menyusun proposal penelitian meliputi pemilihan masalah, menyusun kerangka penelitian berdasarkan rujukan yang relevan dan mutakhir, menyusun metode penelitian. 5.2 Kompetensi pendukung, mahasiswa: 1. Mampu mengoperasikan salah satu perangkat lunak statistik sebagai alat analisis terkait penelitian 2. Mampu menggunakan dan menterjemahkan hasil analisis 5.3 Kompetensi lainnya, nahasiswa mampu 1. Menguasai prinsip teknik penulisan ilmiah 2. Mamahami prinsip penulisan jurnal ilmiah hasil penelitiannya
6. Profil Lulusan Prodi PWK Merujuk pada kurikulum di Prodi PWK, profil lulusan PWK dirumuskan secara cermat. Lulusan nantinya diharapkan berprofesi sebagai berikut: 1. Praktisi Perencana Wilayah dan Kota. Lulusan Prodi PWK dapat bekerja pada biro perencana kota dan wilayah dengan menempati posisi sebagai Perencana Wilayah dan Kota, Perancang Kota, Perencana Landsekap, Ahli pemetaan/GIS (Geographic Information System), ahli infrastuktur, properti, estimator/penilai biaya pembangunan, advokasi masyarakat/LSM). 2. Pendidik
bidang
PWK.
Lulusan
Prodi
PWK
dapat
bekerja
sebagai
dosen/instruktur/ pelatih pada perguruan tinggi dan lembaga/instansi perencanaan wilayah dan kota.
1. Pendahuluan
|4
3. Peneliti bidang PWK. Lulusan Prodi PWK dapat bekerja sebagai peneliti dan laboran pada Perguruan Tinggi dan lembaga pusat penelitian. 4. Birokrat PWK dan/atau bidang terkait dengan perencanaan. Lulusan Prodi PWK dapat bekerja sebagai pembuat kebijakan atau pengambil keputusan pada instansi pemerintah seperti Bappenas, Dep. PU & Kimpraswil, Bappeda, Dinas Tata Kota, Dinas Bangunan, Bapedalda, Perindustrian, Pariwisata, Transmigrasi, Manajerial dan Kelembagaan Pemerintah, dll. 5. Pelaku Industri. Lulusan Prodi PWK dapat bekerja sebagai manajer, perencana, penyusun anggaran dan estimator pada industri termasuk bidang keuangan, peneliti dan analis dampak produksi terhadap lingkungan, dll.
7. Kompetensi Lulusan Kurikulum PWK 2008 merumuskan, kompetensi lulusan Sarjana PWK mencakup kompetensi utama, pendukung, dan lainnya.
7.1. Kompetensi Utama Mereka yang ingin berprofesi sebagai praktisi, pendidik, dan peneliti bidang perencanaan wilayah dan kota, harus memiliki kompetensi utama: 1. Mampu berpikir secara logis, kreatif, inovatif berbasis keberlanjutan bagi kehidupan lingkungan dan masyarakat (U1). 2. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis issu/permasalahan wilayah dan perkotaan mutakhir, serta merumuskan konsep perencanaan, model atau strategi kebijakan sebagai alternatif solusi dalam bidang PWK (U2). 3. Mampu menerapkan norma, standar, pedoman dan kriteria perencanaan dan perancangan wilayah dan kota (U3). 4. Menguasai wawasan bidang perencanaan wilayah dan kota dalam konteks lokal dan global pada kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat (U4). 5. Mampu menerapkan metode dan teknologi baru untuk membangun data base, menganalisis, merumuskan konsep/model perencanaan/strategi kebijakan (U5). 6. Mampu menguasai metode dan manajemen perencanaan (U6).
1. Pendahuluan
|5
Sedangkan lulusan yang akan berprofesi sebagai birokrasi dan pelaku industri bidang perencanaan wilayah dan kota atau terkait dengan bidang perencanaan, harus memiliki kompetensi utama: 1. Mampu berpikir secara logis, kreatif, inovatif berbasis keberlanjutan bagi kehidupan lingkungan dan masyarakat (U1). 2. Menguasai wawasan bidang perencanaan wilayah dan kota dalam konteks lokal dan global pada kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat (U4). 3. Mampu menerapkan metode dan teknologi baru untuk membangun data base, menganalisis, merumuskan konsep/model perencanaan/strategi kebijakan (U5). 4. Mampu menguasai metode dan manajemen perencanaan (U6). 7.2. Kompetensi Pendukung Mereka yang akan berprofesi sebagai praktisi, pendidik, dan peneliti bidang perencanaan wilayah dan kota, maka kompetensi pendukung yang harus dimiliki oleh lulusan adalah: 1. Menjunjung tinggi norma, tata nilai, moral, agama, etika dan tanggungjawab professional. 2. Mampu menguasai wawasan lingkungan pesisir dan kepulauan yang beriklim tropis. 3. Mampu menerapkan perencanaan secara global dan dalam konteks kekinian. 4. Mahir dan terlatih dalam mengaplikasikan teknologi seperti program GIS dan program analisis untuk inventarisasi data base yang akurat, interpretasi dan penyusunan konsep perencanaan spatial dan aspatial Bagi lulusan yang ingin berprofesi sebagai birokrasi dan pelaku industri bidang perencanaan wilayah dan kota atau terkait dengan bidang perencanaan, seharusnya memiliki kompetensi pendukung: 1. Menjunjung tinggi norma, tata nilai, moral, agama, etika dan tanggungjawab professional. 2. Mampu menguasai wawasan lingkungan pesisir dan kepulauan yang beriklim tropis. 3. Mampu menerapkan perencanaan secara global dan dalam konteks kekinian.
1. Pendahuluan
|6
7.3. Kompetensi Lainnya Berprofesi sebagai praktisi, pendidik, dan peneliti bidang perencanaan wilayah dan kota, lulusan seharusnya memiliki kompetensi pendukung: 1. Mampu bekerja secara mandiri dan kelompok dengan koordinasi kelompok multidisiplin. 2. Mampu dan cakap dalam menjalin kerjasama berbasis keahlian dalam lingkup nasional, regional dan internasional. 3. Mampu berkomunikasi dan bersikap aspiratif dan responsive terhadap lingkungan, potensi wilayah dan pengembangan Ipteks. Bagi lulusan yang berprofesi sebagai birokrasi dan pelaku industri bidang perencanaan wilayah dan kota atau terkait dengan bidang perencanaan, seharusnya memiliki kompetensi lainnya: 1. Mampu bekerja secara mandiri dan kelompok dengan koordinasi kelompok multidisiplin. 2. Mampu berkomunikasi dan bersikap aspiratif dan responsive terhadap lingkungan, potensi wilayah dan pengembangan Ipteks.
8. Analisis Kebutuhan Pembelajaran Agar kompetensi yang direncanakan tersebut dapat terwujud secara maksimal setelah mengikuti proses pembelajaan, maka analisis kebutuhan pembelajaran MK Metdologi Penelitian diuraikan sebagai berikut:
8.1. Hubungan penelitian dan PWK Perencanaan untuk wilayah maupun kota memerlukan norma, standar, pedoman, dan kriteria (NSPM). NSPM berasal dari hasil suatu penelitian yang panjang dan komprehensif. Bentuk tugas akhir (TA) di Prodi PWK juga opsional, yaitu perencanaan atau penelitian. Untuk itu diperlukan uraian pembelajaran pentingnya penelitian untuk perencanaan di PWK .
1. Pendahuluan
|7
8.2. Proses dan tahapan penelitian Diperlukan uraian tentang proses dan tahapan penelitian secara menyeluruh agar mahasiswa memahami secara lengkap sejak awal penelitian.
8.3. Ragam penelitian Ilmu PWK sangat kompleks, dapat disebut multidisiplin, mulai yang kualitatif maupun kuantitatif, mulai dari penelitian yang tahapannya eksploratif untuk menjewab pertanyaan what sampai pertanyaan how untuk penelitian verifikatif dan eksplanatif. Uraian tentang berbagai ragam penelitian harus disajikan agar mahasiswa dapat memilihnya secara tepat.
8.4. Merumuskan masalah penelitian Penelitian selalu berawal dari adanya masalah, yaitu kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara yang ideal dengan yang ada, antara dan sein dan das solen. Bila masalah dapat dirumuskan dengan jelas dan tajam, maka penelitian akan lebih terfokus sehingga akan memperlancar langkah penelitian.
8.5. Kerangka pikir penelitian Tahap ini adalah tahap yang sering dianggap sulit dan menjemukan karena kemampuan membaca dan keterbatasan rujukan. Untuk menjawab pertanyaan yang dirumuskan
dalam
masalah
penelitian
diperlukan
jawaban
sementara.
Jawaban
sementara ini diperoleh melalui penulusuran pustaka yang menghasilkan kerangka konseptual penelitian. Kerangka konseptual ini akan berisi hipotesis atau atau jawaban atas rumusan masalah yang masih harus diuji melalui pengumpulan data. Metode akan mencakup penentiuan lokasi atau obyek yang diteliti, teknik sampling, teknik analisis, dan definisi operasional peubah.
8.6. Analisis dan penarikan kesimpulan Karena ragam penelitian yang sangat banyak, diperlukan juga model analisis yang beragam juga. Mahasiswa dapat memilih model analisis yang sesuai dengan masalah 1. Pendahuluan
|8
penelitian dan sesuai pula dengan kekampuan mahasiswa. Model akan disajikan yang kualitatif mauoun kuantitatif, serta kombinasi kualitatif dan kuantitatif.
8.7. Penulisan laporan Hasil penelitian harus ditulis secara cermat dan runtut. Untuk itu harus diberikan kerangka penulisan yang sesuai termasuk penulisan jurnal ilmiah hasil penelitian.
9. Garis Besar Rencana Pembelajaran Untuk melaksanakan pembelajaran MK Metodologi Penelitian di Prodi PWK, disusun GBRP di Tabel 1: Tabel 1.1 Garis Besar Rencana Pembelajaran MK Metodologi Penelitian Mg ke
Pokok dan Subpokok Materi Pembelajaran
(1) 1
I.Penelitian dan Perencanaa n
2
II. Ragam dan proses penelitian
(3) (1) GBRP & kontrak pembelajaran (2) Penjelasan hubungan penelitian (3) Pemilihan ketua klas (4) pembagian klas menjadi 6 kelompok (a 5-6 mhs) (5) Pemilihan ketua kelompok
(1) jenis data, (2) dimensi waktu, (3) tujuan (4) manfaat (5) proses penelitian
Strategi dan Bentuk Pembelajaran
(4) D: kuliah M: diskusi interaktif, membagi diri dalam 5 kelompok
D: Kuliah, penjelasan tentang berbagai jenis penelitian M: diskusi kelompok, mencari contoh setiap jenis penelitian berdasarkan (1) jenis data kuantitatif, (2) jenis data kualitatif, (3) tujuan mengetahui pertumbuhan kota, (4) tujuan perbandingan, (5) tujuan mengetahui
Indikator Kompetensi Akhir yang diharapkan: mahasiswa mampu (5) (1) Memahami kontrak pembelajaran (2) Memahami adanya tugas-tugas dan PR selama semester (3) Dapat menjelaskan hubungan penelitian dengan PWK (4) Dapat mengorganisir klas/membentuk kelompok menjadi 6 kelompok @ 5-6 mhs (1) menjelaskan dan membandingkan berbagai jenis penelitian (2) memilih jenis penelitian yang diminati oleh kelompok (3) menjelaskan proses penelitian
Bobo t (6)
5
1. Pendahuluan
|9
pengaruh, (6) manfaat
3
III. Topik, masalah, judul dan tujuan penelitian
(1) Topik dalam ilmu PWK (2) Identifikasi isu, topik, masalah dan justifikasinya, dan rumusan masalah penelitian (3) Merumuskan judul yang tepat (4) Tujuan dan manfaat
4
5
III. Bag. Pendahulua n
(1) Latar belakang (2) identifikasi masalah (3) rumusan masalah (4) tujuan (5) batasan, lingkup (6) sistematika penulisan
IV. Kajian Pustaka & Kerangka Konsep Penelitian
(1) (2) (3) (4)
6
7
Tinjauan pustaka, Sumber rujukan kerangka teori, hipotesis dan rms. Masalah (5) variable, (faktor), indicator, metode, instrumen (6) definisi operasional
D: Kuliah, menjelaskan M: tiap kelompok memilih topik dan membuat rumusan masalah, mendiskusikan P: Penjelasan Tugas I Topik Penelitian. Setiap kelompok mengajukan 5 macam topik, isu, masalah, rumusan masalah Dipresentasikan minggu depan dalam format PPt Presentasi Tugas I, setiap kelompok 10 menit D: kuliah, menjelaskan isi dan tujuan bag. pendahuluan M: kelompok menyusun bag. Pendahuluan secara sederhana (poin utama); P: Penjelasan Tugas II Bab Pendahuluan: Kelompok: membuat Bab I Pendahuluan, diserahkan minggu depan M: Mendisuksikan Tugas II secara berkelompok @ 10 menit D: menjelaskan T. Pustaka M: diskusi P: Penjelasan Tugas III Mencari Jurnal Penelitian: Tiap kelompok mengunduh 2 artikel berasal dari jurnal terkait PWK untuk utk
(1) Menidentifikasi isu penting dalam PWK (2) menjelaskan prinsip dan mengidentifikasi masalah penelitian dengan justifikasinya (3) merumuskan masalah penelitian secara benar (4) menulis tujuan sasaran penelitian berdasarkan rumusan masalah
Mahasiswa mampu mempresentasikan 5 topik setiap kelompok selama 10 menit Menyerahkan dan mempresentasi Tugas I. Pendahuluan (1) latar belakang menunjukkan adanya masalah: kesenjangan (2) rumusan masalah dalam kalimat interogatif, 2 variabel/lebih, terukur (3) tujuan dan sasaran searah dengan masalah penelitian
(1) menjelaskan hub. rumusan masalah dengan kepustakaan (2) memilih sumber yang dirujuk asecara tepat (jurnal, text book) (3) mengidentifikasi metode, variabel,
10
10
20
1. Pendahuluan
|10
variabel
8
9 10
V. Rancan gan Penelitia n
10
lanjutan
11
VI. SPSS
(6) 12
13
Lanjutan
VII. Teknik Penulisan Ilmiah
Midtest (1) Pemilihan wilayah/ obyek/ kasus penelitian (2) Teknik sampling (3) Instrumen pengumpul data (4) Cara pengumpulan data (1) Menyusun kuisener (2) Menyusun kerangka observasi
(1) Latihan install dan input SPSS, define variable di SPSS (2) Input data kuantitatif hasil survey
(3) Analisis data SPSS (4) Interpretasi data
(1) Kerangka proposal (2) Kerangka laporan
dikopi masing2, dipelajari, didikusikan di luar klas, dicari hal/poin yang penting (variable, metode, definisi), disiapkan utk presentasi minggu depan D: memimpin diskusi M: presentasi dan mengumpulkan Tugas III tiap kelompok @ 10 mnt; mengumpulkan PR
indicator, skala, instrumen dari sumber rujukan (4) Membangun kerangka konseptual berupa bagan hubungan variable/faktor (5) menyusun deifinisi operasional variabel dengan skala dan cara memperolehnya
D: kuliah M: diskusi metode pengumpulan data; P: mahasiswa harus menginstall SPSS di laptop masing-masing
(1) Menjelaskan proses teknik sampling (2) Melakukan persiapan pengumpulan data kualitatif/ kuantitatif (3) Mampu menginstall SPSS
D: kuliah M: latihan menyusun kuisener dan kerangka observasi P: Penjelasan Tugas IV Survai: mahasiswa melakukan pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dengan kuisener utk diinputkan di SPSS D: kuliah/penjelasan variabel SPSS M: cek masing2 mahasiswa sudah install SPSS, membuat variabel
(1) Menyusun kuisener (2) Menyusun kerangka observasi (3) Melakukan survai pengumpulan data dengan kuisener
(1) menginstall SPSS (2) menjelaskan guna SPSS sbg alat analisis kuantitatif (3) mengoperasikan SPSS (4) membuat variabel SPSS (5) menginput data ke SPSS D: penjelasan analisis (1) melakukan analisis SPSS kuantitatif dengan M: latihan analisis menanfaatkan kuantitatif SPSS (2) menginterpretasikan analisis kuantitatif hasil SPSS Dapat mengoperasikan SPSS (3) melakukan presentasi D: pe jelasan (1) (1) menyusun (8) M: diskusi kerangka proposal (2) Menyusun
5 15
15
1. Pendahuluan
5
|11
14
lanjutan
hasil penelitian (3) Abstrak (4) Daftar pustaka (5) Bahasa Indonesia baku (6) Pengetikan dan penjilidan (7) Penulisan jurnal
15
Review
Diskusi modul I s/d VII
16
Ujian Akhir
M: diskusi, jawab
Tanya
kerangka laporan hasil penelitian (3) Abstrak (4) Menulis daftar pustaka (5) Menggunakan bahasa Indonesia bak (6) Pengetikan dan penjilidan (7) Penulisan jurnal Mahasiswa mampu dan menguasai semua bahan kuliah 15
D= dosen; M= mahasiswa
10. Organisasi Buku Ajar Buku ajar ini terdiri atas 7 bab dan diorganisasikan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan. Bab ini mengawali buku ajar ini, berisi pentingnya penelitian sebagai dasar untuk perencanaan wilayah dan kota. Bab ini juga dilengkapi dengan GBRP mata kuliah Metodologi Penelitian. Selanjutnya adalah Bab II Ilmu Pengetahuan dan Metode Ilmiah. Bab ini membahas apa itu pengetahuan, apa itu ilmu pengetahuan, kerangka berfikir deduktif dan induktif sebagai proses penalaran, sikap ilmiah, metode penelitian ilmiah. Bab ini diakhiri dengan proses penelitian. Untuk mengetahui betapa bervariasinya ragam dan dimensi penelitian. Bab III menjelaskan jenis penelitian berdasarkan jenis data Ukualitatif dan kuantitatif serta kombinasi kualitatif-kuantitatif; cara pendekatan meliputi eksplorartif, eksplanatif, dan verifikatif; dimensi waktu, meliputi cross sectional, longitudinal, dan studi kasus; tempat penelitian, yaitu penelitian pustaka, penelitian lapang, dan penelitian eksperimental di lab; Topik dan masalah penelitian adalah titik tolak dalam penelitian. Bab IV Topik dan Masalah Penelitian ini diawali oleh pembahasan topik, dilanjutkan dengan latar belakang dan masalah penelitian. Dijelaskan juga bagaimana menyusun rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang baik agar arah penelitian menjadi jelas. Bab V Kajian Pustaka. Rumusan masalah yang disusun di Bab IV harus dijawab dengan cara menyusun kerangka konseptual dari berbagai rujukan yang relevan dengan topic. Bab ini menghasilkan dengan hipotesis untuk penelitian kuantitatif atau penajaman rumusan masalah untuk penelitian kualitatif. Dibahas juga sumber rujukan yang relevan 1. Pendahuluan
|12
dan signifikan untuk dipilih sebagai bahan penyusunan kerangka konseptual sehingga menghasilkan hipotesis. Bab VI Rancangan Penelitian. Bab ini membahas berbagai metode mengumpulkan data, meliputi data kualitatif dan kualitatif. Juga dibahas instrumen pengumpul data. Bab teraakhir adalah Bab VII Hasil Penelitian. Bab ini membahas struktur dan organsasi hasil penelitain, serta kesimpulan hasil penelitiannya.
1. Pendahuluan
|13