BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang ini, Indonesia sedang berusaha untuk membangun kembali perekonomiannya khususnya dibidang perindustrian. Semakin banyak timbulnya persaingan dibidang ini baik itu untuk produk sejenis maupun tidak. Persaingan ini menyebabkan perusahaan-perusahaan berusaha untuk berlombalomba memberikan yang terbaik pada pelanggan-pelanggannya. Dalam memberikan yang terbaik untuk pelanggan-pelanggannya ini berkaitan langsung dengan kualitas dari produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi perusahaan untuk mengawasi jalannya produksi untuk menghasilkan produk-produk, baik itu proses-proses produksinya maupun mesin-mesin yang digunakan. Pengawasan ini tentunya berpengaruh pada efektivitas dan efisiensi perusahaan khususnya mengenai kualitas dari produk-produk yang dihasilkan. Perlu untuk disadari oleh perusahaan bahwa tidak hanya perusahaan ini saja yang bergerak di bidang usaha yang digelutinya, tetapi masih ada perusahaanperusahaan lain yang juga bergerak di bidang ini sehingga kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan sangat memegang peran yang besar dalam mempertahankan dan memperkokoh kedudukannya dalam persaingan ini.
2
Dalam industri banyak faktor yang menentukan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan, diantaranya yaitu faktor operator, mesin yang digunakan, bahan baku yang dipakai, maupun proses produksi yang dijalani. Setiap faktor ini memegang peranan penting dalam menentukan kualitas dari produk yang dihasilkan. Dengan kualitas produk yang baik diharapkan agar permintaan akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya permintaan tentunya akan berdampak pada semakin majunya perusahaan. Dari uraian diatas, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian di PT. Wirajaya Packindo yaitu yang berhubungan dengan pengontrolan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini. PT. Wirajaya Packindo ini merupakan perusahaan yang memproduksi karton box. Penulis akan meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yaitu karton box. Dengan penelitian ini penulis bermaksud untuk mengontrol proses-proses permesinan yang ada. Sehingga dapat diketahui mengenai kondisi permesinan yang ada saat menghasilkan produk.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah. Penulis mengidentifikasikan masalah pada salah satu mesin cetak (flexo) yang digunakan oleh PT. Wirajaya Packindo dalam proses produksinya. Penulis memilih melakukan penelitian pada mesin cetak sebab mesin ini memiliki peranan yang cukup penting dalam proses produksi PT. Wirajaya Packindo. Karton box yang diproduksi oleh perusahaan ini pada mesin corrugetor akan
3
dicetak menggunakan mesin cetak (flexo). Warna maupun pengaturan posisi dari hasil cetak dibuat sesuai dengan keingginan pelanggan. Oleh karena itu maka kualitas dari hasil cetak ini sangat penting. Perumusan yang dilakukan oleh penulis adalah dalam pengambilan data yang dilakukan untuk memperoleh sample dan subgroup yang akan digunakan untuk mengontrol proses dari mesin cetak. Data-data harus diambil dengan teliti sebab akan mempengaruhi hasil yang didapat. Pengontrolan ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari proses kerja mesin cetak dan untuk mengetahui kapabilitas dari mesin ini. Selain pengambilan data, penulis juga akan melakukan perumusan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kerja dari mesin ini. Perumusan faktor-faktor ini dilakukan dengan menerapkan Design of Experiment (DOE). Diharapkan dengan DOE ini, dapat diketahui peran dari masing-masing faktor terhadap hasil akhir dari mesin cetak ini sehingga diharapkan untuk memperoleh hasil akhir yang baik dan sesuai dengan keinginan pelanggan.
1.3 Ruang Lingkup. Ruang lingkup dari penelitian yang dilakukan penulis meliputi proses yang dilakukan oleh mesin cetak (flexo). Walaupun PT. Wirajaya Packindo memproduksi berdasarkan pesanan yang berbeda, tetapi penulis saat pengambilan data mengasumsikan bahwa mesin cetak sedang memproduksi untuk pesanan yang sama. Hal ini dilakukan sebab hasil akhir dari mesin ini dibuat berdasarkan penilaian yang sama yaitu sesuai atau tidaknya dengan keinginan pelanggan.
4
Sehingga pesanan yang manapun, penilaian akan hasil akhirnya sama yaitu sesuai atau tidak dengan keinginan pelanggan. Penulis juga tidak melakukan penelitian pada mesin lainnya yaitu mesin corrugator, slitter, wax coating, die cut / poncher, stitcher, gluer,atau tying sebab tidak semua mesin dapat digunakan dalam melakukan Design of Experiment (DOE). Selain itu juga karena adanya keterbatasan waktu sehingga penelitian yang dilakukan di PT. Wirajaya Packindo difokuskan penulis hanya pada mesin cetak (flexo).
1.4 Tujuan dan Manfaat. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini yaitu : 1. Menganalisis proses permesinan (khususnya mesin cetak) apakah telah terkontrol dan telah capable. 2. Menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mesin cetak. 3. Meningkatkan kondisi kerja mesin cetak. 4. Meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan mesin cetak. Sedangkan manfaat yang hendak dicapai penulis dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Memperoleh informasi mengenai kondisi proses permesinan mesin cetak. 2. Membantu perusahaan mengontrol proses dari mesin cetak. 3. Membantu perusahaan untuk mengetahui kondisi mesin cetak yang baik agar diperoleh hasil yang baik.
5
1.5 Gambaran Umum Perusahaan. PT. Wirajaya Packindo merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1980 dan menjalankan usahanya di bidang pembuatan sheet dan karton box dimana pembuatannya dilakukan berdasarkan pesanan pelanggan. Perusahaan ini sekarang terletak di Jalan Raya Mauk KM. 2 No. 8 Tangerang. PT. Wirajaya Packindo telah mengalami banyak perubahan dan kemajuan sejak didirikan, perubahan-perubahan itu yaitu : 1. Pada tahun 1980-1983. PT. Wirajaya Packindo didirikan oleh Bapak Hadi Rahardja dan pertama kali berlokasi di Jalan Kapuk Gang Poniman. Pada awal usahanya, PT. Wirajaya Packindo merupakan perusahaan perorangan yang bergerak dibidang usaha pembelian kardus (box) bekas yang kemudian kardus tersebut diperbaiki untuk dijual kembali. 2. Pada tahun 1983-1990. PT Wirajaya Packindo melakukan pemindahan lokasi yaitu ke Jalan Raya Menceng No. 18 Jakarta Barat. Pada masa ini perusahaan tetap melakukan pembelian dan perbaikan kardus (box) bekas serta mulai membeli beberapa mesin otomatis. Karyawan yang dipekerjakan merupakan karyawan borongan yang berjumlah kurang lebih 25 orang karyawan.
6
3. Pada tahun 1990-1993. Pada tahun ini ada peningkatan jumlah pekerja yaitu menjadi 50 orang karyawan dengan status yang tidak berubah yaitu karyawan borongan. 4. Pada tahun 1993-1998. PT. Wirajaya Packindo melakukan pembelian mesin corrugator dan mesin flexo (mesin pencetak / printing) dengan kondisi masih baru yang berkapasitas lebih besar pada tahun 1993. Sedangkan pada bulan Mei 1997 perusahaan ini berpindah lokasi ke Jalan Raya Mauk Km. 2 No. 8 Tangerang. Lokasi ini masih digunakan sampai tahun sekarang (2005). 5. Pada tahun 1998 - Sekarang (2005). Pada masa ini PT. Wirajaya Packindo terus mengembangkan usahanya. Perusahaan telah memiliki banyak mesin semi-otomatis maupun mesin otomatis serta perusahaan mulai membangun anak perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.
Seperti telah disebutkan. PT. Wirajaya Packindo memiliki anak perusahaan yang terletak di lokasi yang berbeda. Ank perusahaan itu yaitu : 1. PT Binajaya Packindo : Terletak di Jalan Raya Perancis Mutiara Kosambi I No. 32, Dadap – Tangerang. 2. PT Samajaya Packindo : Berlokasi di Jalan Menceng Raya No. 18, Tegal Alur – Jakarta Barat.
7
3. PT Tunasjaya Packindo : Terletak di Jalan Prepedan Raya No. 10 P, Tegal Alur – Jakarta Barat. 4. PT. Wirajaya Foam : Anak perusahaan ini bergerak di bidang usaha produksi stereofom (berbeda dengan anak perusahaan lainnya) baik itu berupa box maupun stereofom yang dibuat untuk melindungi produk dari benturan.
PT. Wirajaya Packindo menyadari akan pentingnya peranan konsumen/ pelanggan dalam kemajuan perusahaan. Oleh karena itu maka misi dari perusahaan ini adalah menjalin kerjasama dengan pelanggan sebagai mitra untuk memberikan solusi kemasan yang tepat dengan biaya paling efektif. Sedangkan filosofi dari perusahaan adalah “Mengutamakan Pelanggan”. Untuk mendukung misi dan filosofi dari perusahaan, PT. Wirajaya Packindo menawarkan bantuan dan saran yang diperlukan untuk menentukan kemasan yang tepat bagi produk pelanggan, serta berusaha melakukan pengiriman tepat pada waktunya.
1.5.1
Tata Letak Fasilitas. PT. Wirajaya Packindo yang terletak di Jalan Raya Mauk KM. 2 No. 8 Tangerang memiliki luas tanah 13.430 m2 dimana luas pabriknya 10.500 m2 dan sisanya digunakan untuk kantor dan fasilitas lainnya. Layout dari pabrik disusun sesuai dengan urutan proses produksi (by process) sebab hasil dari produksi ini hanya 1 jenis yaitu sheet atau karton box sehingga penyusunan by
8
process ini dinilai sebagai penyusunan yang paling baik.Untuk lebih jelasnya, layout pabrik dapat dilihat pada Lampiran 2. Karena ukuran pabrik yang cukup luas, maka untuk material handling-nya disediakan forklift guna mempermudah perpindahan materialnya. Selain forklift, untuk material handling-nya juga disediakan pallet dengan berbagai jenis (pallet kayu, pallet plastik, pallet beroda) serta conveyor. Sedangkan untuk mengirimkan pesanan ke pelanggan, perusahaan menyediakan truk sebagai alat transportasinya. Sampai saat ini, perusahaan memiliki kurang lebih 40 buah truk. Selain itu, perusahaan ini menyediakan fasilitas untuk karyawannya yaitu tempat ibadah, toilet, mobil jemputan untuk karyawan kantor, koperasi untuk pengajuan kredit, dan perusahaan melakukan kerjasama dengan 2 rumah sakit terdekat untuk menangani mengenai masalah kesehatan karyawan.
1.5.2
Manajemen Sumber Daya Manusia. Dibawah ini akan dijelaskan secara singkat tugas dan tanggung jawab dari beberapa bagian yang ada dalam perusahaan : 1. Komisaris. Bertugas untuk mewujudkan visi, misi dan nilai budaya kerja perusahaan serta menetapkan strategi pencapaiannya. Sedangkan hak dari Komisaris adalah menerima laporan dari direktur, serta memeriksa kebenaran dari laporan tersebut.
9
2. Direktur. Bertugas untuk menetapkan kebijaksanaan pokok dalam pemasaran dan pengembangan, harga penjualan, keuangan, akuntansi, personalia dan kebijaksanaan pokok dalam mengelola perusahaan dengan berpedoman pada tujuan dan kebijaksanaan umum yang telah ditetapkan. Selain itu, Direktur juga bertangung jawab untuk mengkoordinir para manager dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan melaporkan kegiatan secara periodik kepada dewan komisaris / pemegang saham. 3. Purchasing Manager. Bertanggung jawab untuk mengadakan pembelian bahan baku yang diperlukan untuk produksi dan berkewajiban untuk melaporkan pekerjaan yang dilakukannya kepada Direktur. 4. Purchase Administration. Bertugas untuk membuat catatan dan pembukuan mengenai pembelian bahan baku yang telah dilakukan. 5. General Manager. Bertindak sebagai wakil dari Direktur saat Direktur berhalangan hadir dan bertugas untuk mengawasi kerja dari para manager. 6. Plant Manager. Bertanggung jawab untuk mengawasi hal-hal yang berkaitan dengan lantai produksi dan bertugas mengawasi kerja dari manager-manager yang berada dibawahnya.
10
7. EDP (Electronic Data Processor). Bertanggung jawab menangani sistem-sistem yang ada di perusahaan dan berada langsung di bawah General Manager. 8. Sales Manager. Menangani masalah yang berhubungan dengan penawaran kepada konsumen dan pemesanan produk. 9. Expedition Manager. Bertugas untuk membuat dan mengatur jadwal pengiriman barang, melakukan bimbingan dan arahan kepada supir dalam pelaksanaan tugastugasnya, serta mengadakan koordinasi dengan bagian terkait(bagian gudang barang jadi, bagian pengepakan). 10. PPC/SOM Manager. Bertanggung jawab melakukan perencanan produksi, mengatur jadwal mesin di lantai produksi, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pemenuhan pesanan konsumen. Manager ini membawahi Sales Order khusus, dan PPC. 11. Production Manager. Bertanggung jawab mengfenai hal-hal yang berkaitan dengan proses produksi termasuk di dalamnya operator dan mesin. 12. Gudang Spare Part. Merupakan bagian yang berisi spare part untuk mesin-mesin dan peralatan yang digunakan untuk produksi.
11
13. Gudang Roll. Merupakan bagian yang menyimpan roll yang digunakan untuk mesin produksi. 14. Quality Control. Merupakan bagian yang bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berkaitan kualitas dari produk. Bagian ini berhak melakukan pemeriksaan terhadap produk yang di hasilkan di lantai produksi. 15. Maintenance. Bertugas untuk melakukan perawatan dan perbaikan mesin-mesin dan peralatan produksi, persiapan kendaraan dan perbaikan kendaraan. 16. Finance and Accounting manager Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah finance dan accounting dalam perusahaan. Selain itu juga bertugas untuk menyetujui dan bertanggung jawab atas laporan keuangan dan akuntansi yang disiapkan oleh staff accounting, serta melakukan konfirmasi hutang yang yang ada dengan bagian akuntansi setiap akhir bulan. 17. Manager Perusahaan dan Umum. Bertanggung jawab terhadap hal-hal umum yang berkaitan dengan perusahaan, misalnya cleaning service, satpam, maupun resepsionis.
Untuk lebih lengkapnya, struktur organisasi dari PT Wirajaya Packindo dapat dilihat pada gambar 1.1.
12
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Wirajaya Packindo
13
1.5.3
Sistem Kerja. Saat ini (Tahun 2005), PT Wirajaya Packindo telah mempekerjakan kurang lebih 386 orang karyawan. Perusahaan ini bekerja dari hari Senin sampai Sabtu dan untuk di lantai produksi, dibagi menjadi 2 shift setiap harinya. Untuk lebih jelasnya, pembagian jadwal kerja untuk lantai produksi dan kantor dapat dilihat pada tabel 1.1 dan tabel 1.2 dibawah. Tabel 1.1 Jadwal Kerja Lantai Produksi
HARI
LANTAI PRODUKSI Shift I Kerja
Shift II Istirahat
Kerja
Senin-Kamis Pkl 07.30-Pkl 15.30 Pkl 12.00-Pkl 13.00 Jumat Pkl 07.30-Pkl 15.30 Pkl 11.30-Pkl 13.00 Sabtu Pkl 07.30-Pkl 12.30 Tanpa Istirahat
Istirahat
Pkl 15.30-Pkl 23.00 Pkl 18.00-Pkl 18.30 Pkl 15.30-Pkl 23.00 Pkl 18.00-Pkl 18.30 Pkl 12.30-Pkl 17.30 Tanpa Istirahat
Tabel 1.2 Jadwal Kerja Kantor HARI KANTOR Senin-Kamis Jumat Sabtu
Kerja
Istirahat
Pkl 08.00 - Pkl 17.00 Pkl 08.00 - Pkl 17.00 Pkl 08.00 - Pkl 14.00
Pkl 12.00 - Pkl 13.00 Pkl 11.30 - Pkl 13.00 Tanpa Istirahat
Untuk memenuhi pesanan yang besar, kadang diadakan lembur agar pesanan itu dapat diselesaikan. Lembur tersebut dilakukan dengan memperpanjang waktu dari tiap shift yaitu dari 8 jam menjadi 12 jam kerja. Selain itu juga dilakukan perputaran jadwal shift karyawan sehingga tiap karyawan dapat merasakan kerja baik itu untuk shift 1 maupun shift 2.
14
Pelatihan karyawan baru pada perusahaan ini dilakukan oleh karyawan lama. Karyawan lama ini akan mengajarkan dan mengawasi kerja dari karyawan baru. Jika karyawan baru dinilai telah mahir maka dia akan mulai bekerja sendiri tanpa diawasi oleh karyawan lama.
1.5.4
Perencanaan dan Pengendalian Produksi. PT. Wirajaya Packindo mengerjakan produksinya berdasarkan pesanan (job order) dari pelanggan oleh karenanya perusahaan ini tidak melakukan peramalan untuk produksinya tetapi perusahaan ini menerima pesanan dari pelanggan untuk kemudian dibuatkan jadwal produksi untuk tiap-tiap mesin agar pesanan dapat sampai ke konsumen tepat pada waktunya. Penjadwalan ini dilakukan berdasarkan banyaknya jumlah pesanan dari konsumen. Tentunya perusahaan memberikan batas waktu untuk penerimaan pesanan dan penambahan jumlah pesanan agar penjadwalan dapat dilakukan.
1.5.5
Pengembangan Produk. Karena produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah karton box maka untuk pengembangannya tidak ada hal yang khusus. Pengembangan ini dilakukan pada desain dari karton box tersebut. Proses pengembangan desain dari karton box ini dilakukan oleh bagian desain dan gambar yang ada di perusahaan.
15
Pengembangan ini dilakukan pada pesanan dimana konsumen belum mempunyai desain karton box. Pendesainan ini dilakukan tentu saja dengan persetujuan dari konsumen dan disesuaikan dengan produk yang akan dikemas didalamnya. Jika konsumen telah setuju dengan desain tersebut, perusahaan baru akan membuatkan karet cetakannya. Biaya pendesainan ini dibebankan pada konsumen dengan menambahkannya pada harga karton box.
1.5.6
Lantai Produksi. Bahan Baku utama yang digunakan dalam proses produksi PT. Wirajaya Packindo adalah kertas. Kertas ini berupa gulungan dan dipesan dari supplier. Kertas ini dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: -
Kertas Medium : Kertas ini merupakan kertas berwarna coklat yang memiliki tektur permukaan yang agak kasar dan biasa digunakan untuk membuat karton yang bergelombang. Kertas ini dibedakan berdasarkan beratnya yaitu kertas medium 112 gram/m2, 125 gram/m2, 150 gram/m2.
-
Kertas Craft : Merupakan kertas berwarna coklat yang tektur permukaannya lebih licin daripada kertas medium dan digunakan sebagai lapisan kertas bergelombang. Kertas ini dibedakan menjadi 3 yaitu kertas craft 125 gram/m2, 150 gram/m2, 200 gram/m2.
-
Kertas White Craft : Merupakan kertas yang sama dengan kertas craft, hanya saja kertas ini berwarna putih. Kertas ini juga digunakan sebagai
16
lapisan kertas gelombang. Pembedaan kertas ini yaitu kertas white craft 125 gram/m2, 150 gram/m2, 200 gram/m2.
Selain bahan baku kertas, PT. Wirajaya Packindo juga memerlukan bahan baku pendukung lainnya, yaitu : 1. Lem. Lem ini dibuat sendiri oleh perusahaan dengan campuran tertentu. Lem digunakan
sesuai
dengan
permintaan
konsumen
yaitu
untuk
mengabungkan karton box yang telah jadi sebab tidak semua konsumen yang menginginkan karton box pesanan mereka digabungkan dengan cara di lem. 2. Tinta. Tinta ini digunakan untuk mesin cetak sehingga dapat mencetak tulisan atau gambar pada permukaan karton box. Tinta ini diperoleh setelah dipesan dari supplier. 3. Kawat Stitch. Merupakan bahan baku yang dipesan dari supplier. Fungsi kawat ini seperti staples yaitu untuk menggabungkan karton box yang telah jadi. Kawat ini digunakan jika konsumen tidak ingin karton box pesanannya digabungkan dengan cara di lem.
17
4. Tali Rafia. Tali ini digunakan untuk mengikat karton box yang telah jadi menjadi satu kesatuan. Tali rafia ini diperoleh dari supplier.
Seperti yang telah disebutkan, PT. Wirajaya Packindo memproduksi sheet dan karton box. Keduanya ini dibuat dengan bentuk dan ukuran yang berbeda sesuai dengan keinginan konsumen. Sheet merupakan lembaran karton yang tidak dicetak dan dibentuk sehingga dapat dikatakan bahwa sheet merupakan produk setengah jadi. Karton box dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu : -
Floating. Merupakan karton box yang hanya memiliki gelombang tanpa lapisan.
-
Single Face. Merupakan karton box dengan 1 gelombang dan lapisan kertas di salah satu sisi karton.
-
Single Wall Merupakan karton box dengan 1 gelombang dan dilapisi kertas di kedua sisi karton. Ketebalan dindingnya dibedakan menjadi : a. Tipe A : Ketebalan dindingnya 5 mm. b. Tipe B : Ketebalan dindingnya 3 mm. c. Tipe C : Ketebalan dindingnya 4 mm. d. Tipe E : Ketebalan dindingnya 1.6 mm.
18
-
Double Wall. Merupakan karton box dengan dua gelombang yang dilapisi kertas di antara gelombang dan kedua disisinya. Ketebalan dindingnya dibedakan menjadi : a. Tipe AB : Ketebalan dindingnya 8 mm. b. Tipe CB : Ketebalan dindingnya 7 mm.
-
Triple Wall Merupakan karton box dengan tiga gelombang yang dilapisi kertas di antara gelombang dan kedua disisinya. Ketebalan dindingnya adalah 12 mm (tipe ACB).
Proses produksi yang terdapat pada PT. Wirajaya Packindo yaitu corrugator, slitter, flexo, slotter, wax, poncher, styrofoam, stitcher, gluer, partition, tying, dan
delivery. Tetapi karena produksi dibuat berdasarkan
pesanan, maka tidak semua hasil produksi melewati semua proses produksi tersebut sebab kepentingan untuk tiap konsumen berbeda-beda. Proses-proses yang terdapat di lantai produksi yaitu : 1. Corrugator. Mesin ini digunakan untuk membuat gelombang pada karton. Gelombang ini dibuat dengan kertas medium yang kemudian di lem dengan kertas lapisan. Hasil dari mesin ini adalah lembaran karton (sheet). Bentuk dan
19
ukuran dari karton ini disesuaikan dengan pesanan pelanggan. Untuk mengatur dan mengendalikan ukuran dan jumlah dari sheet yang akan diproduksi dilakukan dengan menggunakan mesin NC (Numerical Control). Selain itu, pada bagian ini dapat melakukan slotter dimana sheet dibagi menjadi 2 atau lebih ukuran yang lebih kecil.
Gambar 1.2 Mesin Corrugator.
Gambar 1.3 Mesin NC.
20
Gambar 1.4 Mesin Sloater. 2. Slitter. Mesin ini digunakan untuk membuat tekukan pada sheet. Tekukan ini dibuat berdasarkan pesanan dari pelanggan. Proses penekukan ini dilakukan dengan menggunakan Manual Slitter, atau Automatic Sliter & Scorer.
Gambar 1.5 Mesin Slitter. 3. Flexo. Mesin ini digunakan untuk mencetakkan huruf atau warna pada permukan karton box. pencetakan ini dilakukan sesuai dengan permintaan pelanggan
21
dengan menggunakan sablon atau karet pada mesin cetak. Ada 3 jenis mesin cetak yang tersedia yaitu Flexo Printer Slotter yang digunakan untuk mencetak sheet lebar dan memiliki 4 macam warna, Flexo Long Way yang digunakan untuk sheet panjang dan dapat mencetak 2 macam warna, dan terdapat juga mesin BOBST dengan kemampuan mencetak 6 macam warna.
Gambar 1.6 Mesin Flexo.
Gambar 1.7 Mesin Long Way.
22
4. Wax. Wax atau pelapisan lilin / pelilinan atau laminating dilakukan agar karton box yang dihasilkan tidak hancur akibat embun atau air dari produk yang akan dikemasnya. Wax dapat dilakukan pada salah satu sisi atau kedua sisinya tergantung dari pesanan pelanggan. Pelilinan ini dilakukan dengan menggunakan Laminator Machine dan Wax Coating Machine. 5. Poncher. Poncher atau Die Cut digunakan untuk membuat lubang-lubang pada karton box dengan papan pisau yang dirancang sesuai dengan keinginan pelanggan. Mesin poncher yang digunakan yaitu mesin caplok, Eterna Platten Die Cutter, Semi Automatic Die Cutter, dan Rotary Die Cutter.
Gambar 1.8 Mesin Caplok.
23
Gambar 1.9 Mesin Eterna Platten Die Cutter.
Gambar 1.10 Mesin Rotary Die Cutter. 6. Styrofoam . Untuk proses ini, PT. Wirajaya Packindo menyerahkannya pada anak perusahaan. 7. Stitcher. Mesin ini digunakan untuk mengabungkan ujung-ujung karton box dengan cara menggunakan Semi automatic Stitcher dan Hand Stitcher.
24
Gambar 1.11 Mesin Typing dan Stitcher. 8. Gluer. Mesin ini digunakan untuk mengelemkan box yang dihasilkan dengan tujuan untuk menyatukan karton box. Pengeleman ini dilakukan dengan menggunakan Semi Automatic Glue Machine.
Gambar 1.12 Mesin Lem
25
Gambar 1.13 Mesin Semi Automatic Glue. 9. Partition. Pada bagian ini dibuat penyekat bagi box-box yang digunakan untuk gelas, botol dan lain lain dengan menggunakan mesin partisi atau mesin coak. 10. Tying. Pada bagian ini dilakukan kegiatan utuk mengikat karton box – karton box yang dihasilkan menjadi 1 ikatan dan diikat dengan tali. Pengikatan ini dilakukan dengan Tying Machine.
Untuk lebih jelasnya mengenai proses produksi dari PT. Wirajaya Packindo, dapat dilihat pada Diagram 1.1. Untuk mempermudah memahami proses produksi di perusahaan ini, maka dalam diagram diperlihatkan proses produksi untuk pesanan yang melewati semua proses produksi secara berurutan.
26
Diagram 1.1 Proses Produksi PT.Wirajaya Packindo.
1.5.7
Pengendalian Kualitas. PT. Wirajaya Packindo melakukan pengendalian kualitasnya dari bahan baku sampai produk jadi. Pengendalian kualitas ini ada yang dilakukan secara manual dan ada yang dilakukan dengan menggunakan alat tertentu. Pemeriksaan manual diserahkan pada operator, dimana operator akan mengecek produk yang dihasilkannya dan jika ada sesuatu yang tidak sesuai operator tersebut akan melaporkannya pada bagian Quality Control. Sedangkan untuk pemeriksaan
dengan menggunakan alat-alat khusus,
dilakukan pada : 1. kertas : pemeriksaan kadar air pada kertas dilakukan dengan menggunakan alat Doser Messgerate, untuk berat jenis kertas dilakukan
27
pemeriksaan dengan menggunakan alat Precision Balance, sedangkan untuk pemeriksaan kekuatan atau ketahanan retak kertas craft, sheet, maupun karton box dilakukan dengan alat Bursting Strenght Tester. Untuk kertas yang telah menjadi sheet, pengendalian kualitas dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap ketahanan tekan tusuk dengan alat Punchture Tester yang dilakukan bila ada permintaan dari pelanggan. Karton box akan diperiksa kekuatan tekannya dengan menggunakan alat Compression Box Tester.
Gambar 1.14 Precision Balance.
28
Gambar 1.15 Bursting Strenght Tester.
Gambar 1.16 Punchture Tester.
Gambar 1.17 Compression Box Tester.
29
2. Tinta : pemeriksaan kekentalan tinta dilakukan dengan menggunakan viscosity cup. 3. Lem : Pengendalian kualitas untuk lem dilakukan dengan memeriksa kekentalan lem dengan menggunakan viscosity cup, temperatur dari lem dengan menggunakan Laser Gun, serta ketahanan lem pada sheet dengan menggunakan alat Adhesive Strenghth Test Accessories dan MicroComputer Ring Crush Tester.
Gambar 1.18 Adhesive Strenghth Test Accessories.
Gambar 1.19 Micro-Computer Ring Crush Tester.
30
4.
Karet : Karet yang digunakan untuk mesin cetak ini diperiksa kekenyalan dan ketebalannya dengan menggunakan alat Thickness Gauge.
Gambar 1.20 Thickness Gauge.