BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat sebagai suatu profesi, memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawatan yang bermutu. Asuhan keperawatan yang bermutu merupakan asuhan manusiawi yang diberikan kepada pasien, memenuhi standar dan kriteria profesi keperawatan sesuai dengan standar biaya dan kualitas yang diharapkan rumah sakit serta mampu mencapai tingkat kepuasan dan memenuhi harapan pasien. Kualitas asuhan keperawatan sangat ditentukan oleh berbagai faktor antara lain: kondisi pasien, pelayanan keperawatan termasuk tenaga keperawatan di dalamnya, sistem manajerial dan kemampuan rumah sakit dalam melengkapi sarana prasarana, serta harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan atau keperawatan yang diberikan di rumah sakit tersebut (Nurachmah, 2001). Tokoh keperawatan seperti Watson (1979), Leininger (1984), Benner (1989), menempatkan caring sebagai dasar dalam praktik keperawatan. Diperkirakan bahwa ¾ pelayanan kesehatan adalah caring sedangkan ¼ adalah curing. Jika perawat sebagai suatu kelompok profesi yang bekerja selama 24 jam di rumah sakit lebih menekankan caring sebagai pusat dan aspek yang dominan dalam pelayanannya maka tidak dapat disangkal lagi bahwa perawat akan membuat suatu perbedaan yang besar antara caring dan curing (Marriner, 1998).
Universitas Sumatera Utara
Persepsi pasien terhadap pelayanan kesehatan perlu diperhatikan oleh pemberi pelayanan kesehatan karena masyarakat yang menilai baik buruknya pelayanan di Rumah Sakit, misalnya instalasi rawat inap. Dalam hal ini perawat perlu memperhatikan tingkat kepuasan pasien, meminimalkan biaya atau waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap sasaran. Umpan balik atau informasi merupakan elemen yang penting dalam membangun sistem pemberian pelayanan yang efektif, termasuk terhadap kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan (Kotler, 2005). Hasil penelitian menyebutkan tentang perilaku caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Hasil penelitian Sobirin (2002), didapatkan bahwa penerapan perilaku caring lebih dari separuh perawat pelaksana (52,5%) di RSUD Unit Swadana Kabupaten Subang termasuk kategori rendah. Hasil penelitian Agustin (2002) di RS Dr. Mohammad Hoesin Palembang menyebutkan bahwa hampir separuh perawat dinilai tidak caring (48,5%). Hasil penelitian yang telah dilakukan Anjaswarni, Keliat, dan Sabri (2002) mengenai analisis tingkat kepuasan klien terhadap perilaku caring perawat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang menunjukan bahwa rata-rata tingkat kepuasan klien terhadap perilaku caring adalah 82,25%. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian tingkat kepuasan pasien mendekati 100% yang berarti cenderung merasa puas dengan perilaku caring perawat. Sedangkan hasil penelitian oleh Sumarwati (2006) di sebuah rumah sakit di Yogyakarta, tentang gambaran perilaku caring perawat pada pasien penderita
kanker. Hasil penelitian
menunjukkan dari 67 orang responden 54 orang mengatakan perilaku caring
Universitas Sumatera Utara
perawat kurang baik karena mereka kurang mengerti akan kebutuhan dasar yang diperlukan pasien. Hal ini menunjukan bahwa perilaku caring perawat sangat dibutuhkan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Menurut penelitian Hartati (2007) di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta manyatakan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan masih kurang terutama dalam dimensi keperdulian (caring). Penelitian mengukur tingkat kepuasan pasien yang menyatakan 15 aspek kepuasan yang harus diperhatikan perawat untuk memuaskan pasien, namun hanya 8 yang akan digunakan yaitu: nursing is caring, nursing is sharing, nursing is helping, nursing is respecting, nursing is doing, nursing is feeling, nursing is accepting, nursing is beleaving, hal itu didukung hasil penelitian sebelumnya oleh Ryan (2009) tentang aspek-aspek kepuasan pasien rawat inap di sebuah rumah sakit di Jakarta, pada 92 responden yang berpendapat sangat setuju bahwa aspek-aspek pelayanan perawat yang mempengaruhi kepuasan mereka sebagai pasien adalah; aspek perhatian (caring) 98,74%, pertolongan (helpness) 97,08%, penghargaan (respection) 95,60%, penerimaan (accepten) 95%, kerjasama (sharing) 93,25%, percaya diri (beleaving in self) 92,80%. Maka pelayanan perawat yang dapat memuaskan pasien lebih tinggi pada aspek perhatian (caring) dari aspek-aspek lainnya. Hasil penelitian Malini (2009) yang mengidentifikasi perilaku caring perawat di RS Dr. M. Djamil Padang didapati perawat masih kurang ramah dalam melayani pertanyaan pasien, berperilaku tidak bersahabat dan jarang tersenyum. Begitu juga dengan hasil pengamatan Suwardi (2008) terhadap komunikasi terapeutik perawat di RSU Pandan Arang Boyolali yang dijumpai masih ada
Universitas Sumatera Utara
perawat yang cenderung emosi saat menerima keluhan dari pasien, perawat yang hanya duduk-duduk di ruang perawat, perawat yang cenderung tidak tahu mengenai kondisi pasien, program pengobatan yang sudah diberikan dan yang akan diberikan, serta perawat yang kurang memahami keluhan yang dirasakan pasien. Ini menunjukkan bahwa perilaku caring masih kurang ditunjukkan oleh perawat yang bekerja di rumah sakit. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Simarmata (2011), tentang prilaku caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Medan menunjukkan bahwa 58,3% responden menunjukkan perilaku caring yang cukup, dan 41,7% responden memperlihatkan perilaku caring yang baik dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Medan. Perawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Medan harus lebih memperhatikan pentingnya perilaku caring dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal dengan asuhan keperawatan yang bermutu. Visi RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai yaitu mewujudkan Rumah Sakit yang berkualitas dalam pelayanan, sarana, dan prasarana menuju Kota Tanjungbalai sehat 2020. Misinya yaitu melaksanakan pelayanan medis yang bermutu tinggi, cepat, tepat, ramah dan meningkatkan profesionalisme pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna serta terjangkau masyarakat. Keperawatan sangat berperan penting dalam tercapainya visi misi ini. Kemampuan perawat dengan memberikan pelayanan yang baik dan menciptakan
Universitas Sumatera Utara
komunikasi yang menyenangkan terhadap pasien merupakan salah satu faktor penyebab kepuasan yang akan dirasakan oleh pasien dan mendorong untuk mempercepat kesembuhan. Kepuasan pasien ini dapat tercipta dengan caring perawat yang baik, yang penuh perhatian, persahabatan, empati dan simpati dalam melakukan asuhan keperawatan (Potter & Perry, 2006). Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang perilaku caring perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien khususnya di ruang rawat inap RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai. 1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan
masalah yaitu bagaimanakah perilaku caring perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat inap RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai?
1.3.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perilaku
caring perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien di ruangan rawat inap RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Instansi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan agar manajemen rumah sakit dapat memberikan himbauan kepada para perawat dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien selalu dilandasi dengan sikap caring dengan cara berempati, komunikatif sehingga meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan pasien. 1.4.2. Bagi Profesi Keperawatan Sebagai bahan masukan bagi tenaga keperawatan untuk melakukan pendekatan yang mendalam kepada pasien dalam tindakan asuhan keperawatan yang tidak hanya rutinitas asuhan keperawatan tetapi lebih mengedepankan aspek-aspek psikologis pasien. 1.4.3. Bagi Penelitian Keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan terhadap penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan perilaku caring perawat yang baik dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien.
Universitas Sumatera Utara