BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang IPS merupakan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa mulai dari tingkat pendidikan dasar. Mata pelajaran IPS mencakup muatan materi yang cukup luas yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungannya. Siswa melalui mata pelajaran IPS diarahkan untuk menjadi warga negara yang berpengetahuan mulai dari pengetahuan yang berada di sekitar sampai yang bersifat global. Siswa juga diarahkan untuk memiliki sikap demokratis dan nasionalis. Salah
satu
indikator
keberhasilan
dalam
pendidikan
adalah
diperolehnya prestasi belajar siswa yang memuaskan atau yang berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Mata pelajaran IPS memuat materi yang berkaitan dengan konsep sosial dan cenderung bersifat hafalan. Sebagian besar materi yang ada menuntut siswa untuk menghafal, seperti materi yang berkaitan dengan sejarah. Hal tersebut akan terasa sulit bagi siswa karena mata pelajaran IPS yang berkaitan dengan sejarah memuat materi yang banyak dan juga siswa tidak mengalami secara langsung. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri 2 Notog pada hari Selasa 15 Desember 2015, didapatkan hasil bahwa rasa ingin tahu siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah. Guru menyampaikan masih banyak siswa yang enggan bertanya mengenai materi pelajaran saat proses
1 32
Peningkatan Rasa Ingin Tahu..., Riski Rahmawati, FKIP, UMP, 2016
2
pembelajaran berlangsung, banyak siswa yang diam ketika guru meminta siswa untuk bertanya, kurangnya rasa ingin tahu siswa dalam mencari informasi terkait materi pelajaran, dan masih banyak siswa yang enggan membaca materi di luar buku teks yang biasa digunakan terkait dengan materi yang diajarkan, contohnya jarang siswa yang mengunjungi perpustakaan. Berdasarkan wawancara, guru juga menuturkan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa dapat dilihat dari ketuntasan nilai Ulangan Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester I (UAS), dan Ulangan Harian (UH) ke I semester II pada tabel di bawah ini: Tabel 1.1 Data Hasil Nilai UTS, UAS Semester I dan UH ke I Semester II Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Negeri 2 Notog Tahun Pelajaran 2015/2016 Nilai Tuntas Tidak Tuntas UTS
39%
61,00%
UAS
50%
50%
UH ke 1 Semester II
69,5%
30,5%
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas karena nilai yang diperoleh belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Hal tersebut menunjukkan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS. Wawancara kepada siswa dilakukan pada tanggal 15 Desember 2015. Siswa menyampaikan bahwa hasil perolehan nilai IPS siswa yang kurang baik dikarenakan materi pelajaran IPS yang terlalu banyak sehingga siswa
Peningkatan Rasa Ingin Tahu..., Riski Rahmawati, FKIP, UMP, 2016
3
sulit untuk menghafal materi. Keadaan tersebut menuntut guru untuk bisa menyampaikan seluruh materi serta membuat siswa paham dan hafal terkait dengan materi yang disampaikan. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 2 Notog sudah bervariasi diantaranya ceramah, diskusi, dan tanya jawab, namun guru belum menemukan cara untuk meningkatkan prestasi belajar IPS karena pengetahuan guru terkait model pembelajaran masih kurang. Hasil wawancara dengan guru dapat dirangkum bahwa masalah yang dialami saat pembelajaran IPS yaitu rasa ingin tahu siswa yang masih kurang, prestasi belajar siswa yang rendah, dan kurangnya pengetahuan guru terkait model pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti dan guru kelas melakukan diskusi mencari solusi dari permasalahan yang dialami. Peneliti dan guru kelas sepakat untuk menggunakan strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk mengamati (Amati), menanyakan (Tanya), mengolah (Olah), menalar (Nalar), dan menggagas (Gagas) atau bisa disingkat menjadi ATONG. Peneliti dan guru juga sepakat untuk menggunakan media foto arsip nasional sebagai penunjang pembelajaran yang akan dilaksanakan. Penggunaan strategi pembelajaran ATONG berbantuan media foto arsip nasional diharapkan dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya materi
menghargai
jasa
dan
peranan
tokoh
perjuangan
dalam
memproklamasikan kemerdekaan di kelas V SD Negeri 2 Notog.
Peningkatan Rasa Ingin Tahu..., Riski Rahmawati, FKIP, UMP, 2016
4
Strategi pembelajaran ATONG merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh Muslim, dkk (2015). Strategi ini dikembangkan berdasarkan pendekatan saintifik atau sering disebut dengan pendekatan ilmiah. Strategi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran seperti siswa diminta untuk mengamati, bertanya, mengolah, menalar serta menggagas. Strategi pembelajaran ATONG merupakan strategi pembelajaran yang dianggap sesuai dengan materi IPS kelas V yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan. Penerapan strategi pembelajaran ATONG diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang berkesan dan bermakna kepada siswa karena siswa dilibatkan secara langsung dalam mencari informasi sehingga akan berdampak pada peningkatan prestasi belajarnya. Strategi pembelajaran ATONG dalam penerapaannya dipadukan dengan media foto. Gambar atau foto merupakan salah satu benda yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk merangsang rasa ingin tahu siswa. Siswa melalui media foto diminta untuk mengamati peristiwa atau keadaan yang terjadi pada foto, sehingga siswa akan berusaha mencari informasi terkait dengan foto yang diamatinya. Penerapan strategi pembelajaran ATONG yang dipadukan dengan penggunaan media foto diharapkan dapat meningkatkan rasa ingin tahu yang nantinya akan berdampak pada prestasi belajar siswa.
Peningkatan Rasa Ingin Tahu..., Riski Rahmawati, FKIP, UMP, 2016
5
Berdasarkan hal tersebut, peneliti berinisiatif untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan menggunakan strategi pembelajaran ATONG berbantuan foto arsip nasional di kelas V SD Negeri 2 Notog. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana peningkatan rasa ingin tahu siswa pada mata pelajaran IPS materi
menghargai
jasa
dan
peranan
tokoh
perjuangan
dalam
memproklamasikan kemerdekaan di kelas V SD Negeri 2 Notog dengan menggunakan strategi pembelajaran ATONG berbantuan media foto arsip nasional? 2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi
menghargai
jasa
dan
peranan
tokoh
perjuangan
dalam
memproklamasikan kemerdekaan di kelas V SD Negeri 2 Notog dengan menggunakan strategi pembelajaran ATONG berbantuan media foto arsip nasional?
Peningkatan Rasa Ingin Tahu..., Riski Rahmawati, FKIP, UMP, 2016
6
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui peningkatan rasa ingin tahu siswa pada mata pelajaran IPS
materi menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
dengan
menggunakan
strategi
pembelajaran ATONG berbantuan media foto arsip nasional di kelas V SD Negeri 2 Notog. 2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan menggunakan strategi pembelajaran ATONG berbantuan media foto arsip nasional di kelas V SD Negeri 2 Notog. D. Manfaat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Manfaat Teoretis a. Sebagai referensi bagi guru untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS menggunakan strategi pembelajaran ATONG berbantuan media foto arsip nasional. b. Sebagai dasar pemikiran untuk penelitian selanjutnya, baik oleh peneliti sendiri maupun oleh peneliti lain.
Peningkatan Rasa Ingin Tahu..., Riski Rahmawati, FKIP, UMP, 2016
7
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS. Siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman belajar yang aktif melalui kegiatan pembelajaran sehingga dapat mendorong siswa lebih giat belajar. b. Bagi Guru Memberikan gambaran atau referensi yang baik kepada guru tentang perlunya menggunakan strategi dan media yang variatif, salah satunya dengan menggunakan strategi pembelajaran ATONG berbantuan media foto arsip nasional. Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa. c. Bagi Sekolah Dengan adanya penelitian tindakan kelas, dapat memberikan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. d. Bagi Peneliti Memberikan pengalaman bagi peneliti sebelum terjun langsung ke dalam dunia pendidikan sebagai seorang guru dan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan mengenai cara belajar yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Peningkatan Rasa Ingin Tahu..., Riski Rahmawati, FKIP, UMP, 2016