1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bahasa Jawa merupakan mata pelajaran muatan lokal yang wajib diterapkan di propinsi Jawa Tengah. Keterampilan menulis aksara Jawa merupakan salah satu kompetensi dasar yang ada pada Kurikulum muatan lokal Bahasa Jawa. Surat keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/5/2010 tanggal 27 Januari 2010 bahwa Bahasa Jawa menjadi muatan lokal wajib bagi SD/SLB/MI, SMP/SMPLB/Mts dan SMA/SMALB/MA Negeri dan swasta di Jawa Tengah. Berdasarkan kurikulum tersebut, pembelajara Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SD/ SDLB/ MI terbagi menjadi empat Standar Kompetensi (SK) yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Standar Kompetensi menulis dalam pembelajaran Bahasa Jawa di SD khususnya di kelas IV dalam semester dua terdapat kemampuan siswa menulis karangan dalam berbagai ragam Bahasa Jawa sesuai dengan unggahungguh dari menulis aksara jawa. Tujuan dari muatan lokal Bahasa Jawa adalah meningkatkan mutu pendidikan di Jawa Tengah, terutama dalam penanaman nilai- nilai budi pekerti, keterampilan dalam menulis aksara jawa sesuai dengan kaidah yang berlaku dan penguasaan bahasa Jawa bagi siswa.
1 Kemampuan Menulis Aksara…, Anisa Dwi Setyaningsih, FKIP, UMP, 2017
2
Bahasa Jawa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari- hari. Di pulau Jawa khususnya bahasa Jawa merupakan alat komunikasi yang semakin sering digunakan. Namun generasi muda saat ini kurang familiar dengan bahasa Jawa. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Koran harian Suara Merdeka (2 November 2016) Eksistensi Bahasa Jawa kini dirasa semakin terpinggirkan. Bahasa Jawa bahkan dicitrakan sebagai bahasa pinggiran, dan secara nilai ekonomi dianggap tidak menjual. Meski sampai sekarang masih banyak digunakan secara lisan dan tulis, namun tidak berarti eksistensi bahasa jauh dari ancaman kepunahan. “Bahasa Jawa dinilai memiliki kekurangan karena sulit menjelaskan masalah modern. Karena itu tanpa upaya pelestarian yang terencana, bisa jadi suatu saat akan ditinggalkan penuturnya.” Dengan melihat fenomena yang seperti itu, sudah sepantasnya kita sebagai generasi penerus bangsa ikut melestarikan warisan budaya tersebut. Keadaan seperti ini jika dibiarkan terus-menerus akan memberikan kontribusi pada proses kepunahan aksara Jawa. Karena seharusnya siswa sebagai generasi penerus turut dalam pelestarian aksara tersebut. Dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa bahasa Jawa baik secara lisan maupun tertulis dapat mengalami kepunahan karena dianggap kurang populer menggunakan bahasa Jawa. Kurangnya pengetahuan mengenai bahasa Jawa baik lisan mapun tulis serta kemapuan dalam menulis menjadi salah satu penyebab bahwa kecintaan pada bahasa daerah khusunya bahasa Jawa mulai memudar. Salah satu cara melestarikan bahasa seta aksara Jawa yaitu melalui pendidikan formal yang dimulai dari pendidikan tingkat dasar dan menengah.
Kemampuan Menulis Aksara…, Anisa Dwi Setyaningsih, FKIP, UMP, 2017
3
Sehubungan hal tersebut sesuai dengan pasal 37 ayat (1) Undang- Undang Sisdiknas tahun 2003: “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat muatan lokal”. Adanya kurikulum muatan lokal ini menjadi salah satu alternatif untuk menanamkan kecintaan bahasa Jawa pada generasi muda saat dan saat mendatang agar kepunahan tidak terjadi. Meskipun penggunaannya tidak banyak dalam komunikasi sehari- hari namun bahasa Jawa sangat penting. Karena dengan menguasai bahasa Jawa setidaknya generasi muda saat ini masih mempunyai kemampuan mempertahankan budaya bangsa. Pada saat ini umunya bahasa Jawa yang sering digunakan atau yang aktif digunakan yaitu bahasa lisannya saja, penggunaan bahasa tulisnya hanya digunakan pada saat pembelajaran bahasa Jawa saja. Oleh karena itu tidak heran jika siswa pada saat ini mengalami kesulitan dalam penggunaan aksara Jawa. Hal tersebut menjadi kemampuan langka apabila seseorang memiliki kemampuan dalam bahasa tulis karena kemampuan yang sulit ditemui dan apabila seseorang memiliki kemampuan tersebut akan menjadi istimewa. Penelitian ini menjadi penting dilaksanakan karena bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis aksara Jawa pada siswa sekolah dasar. Dengan mengetahui kemampuan menulis aksara Jawa nantinya akan memiliki gambaran sejauh mana siswa mampu menulis aksara Jawa dan jika masih kurang bagaimana meningkatkannya. Apabila kemampuan yang dimiliki sudah baik lalu bagaimana cara mempertahankannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasin konstruktif bagi sekolah.
Kemampuan Menulis Aksara…, Anisa Dwi Setyaningsih, FKIP, UMP, 2017
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan fokus permasalahan di atas, maka inti dari permasalahan pokok yang harus ditemukan jawabannya dalam penelitian ini adalah: 1.
Bagaimana kemampuan menulis aksara jawa siswa kelas IV?
2.
Kesalahan apa yang sering muncul dalam menulis aksara jawa pada siswa di kelas IV?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui kemampuan menulis aksara jawa siswa kelas IV di Sekolah Dasar.
2.
Mengetahui kesalahan yang sering muncul dalam menulis aksara Jawa siswa di Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat teoritis a.
Sebagai bahan untuk pengembangan disiplin ilmu yang ditekuni oleh penulis.
b.
Memberikan sumbangan khasanah ilmu pada fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.
c.
Menjadi dasar pemikiran untuk penelitian selanjutnya, baik oleh peneliti sendiri maupun penelitian lain.
Kemampuan Menulis Aksara…, Anisa Dwi Setyaningsih, FKIP, UMP, 2017
5
2.
Manfaat praktis a.
Bagi Guru Sebagai refleksi bagi guru untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan siswa dalam menulis aksara Jawa serta sebagai bahan evaluasi hasil pembelajaran yang telah diberikan kepada siswa berkaitan dengan materi menulis aksara Jawa.
b.
Bagi Sekolah Memberikan masukan kepada sekolah dan evaluasi sekolah dalam mengatasi permasalahan mengenai aksara Jawa.
c.
Bagi peneliti Adapun manfaat bagi peneliti terurai sebagai berikut: 1) Sebagai motivasi peneliti dalam menambah khazanah keilmuan bagi peneliti. 2) Menjadi penunjang peneliti dalam melatih berfikir kritis dan bersikap ilmiah. 3) Menjadi motivasi peneliti dalam membuat penelitian yang selanjutnya.
Kemampuan Menulis Aksara…, Anisa Dwi Setyaningsih, FKIP, UMP, 2017