BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia kerja merupakan tempat bercampurnya budaya yang berbeda. Dimana keragaman budaya yang berbeda tersebut menyebabkan banyaknya keluhan ke manajer yang mengakibatkan konflik. Akibat keluhan tersebut, manajer dituntut untuk mencari teknik dari penanganan konflik manajemen tersebut (Prause, 2015). Di sisi lain keragaman di tempat kerja harus dapat dikelola dengan baik untuk meminimalisir terjadinya konflik. Manajer merupakan orang yang membawahi unit kerja yang terdiri dari karyawan, karena itulah peran manajer sangat penting untuk mengelola keragaman yang terjadi di tempat kerja. Dalam dua dekade terakhir, persepsi konflik telah berubah secara dramatis. Persepsi itu berubah dari pendekatan otoritatif akan ketidaktahuan kultur budaya lain menjadi pendekatan klasik yang sadar akan budaya, nilai-nilai dan negosiasi dengan budaya lain. Dalam pendekatan klasik, setiap konflik ditangani dengan negosiasi. Berdasarkan poin tersebut, seorang individu harus bisa bersosialisasi untuk menyelesaikan konflik dan menghukum individu yang tidak dapat bersosialisasi dan bernegoisasi terhadap konflik. Sementara menggunakan pendekatan tersebut, individu menyadari bahwa kebutuhan dasar manusia tidak dapat di negoisasikan karena mereka masing masing menjaga identitas pribadi dan kepuasan fisiologis yang mungkin bergantung pada sosial ekonomi, jenis kelamin, kebangsaan, dan sifatsifat lain (Birkhoff, 2014). Sama
halnya
seperti
business
plan
yang
membantu
mendorong
keberhasilannya suatu perusahaan, peneliti berpikir untuk membuat strategi baru yang berfokus pada individual, nilai-nilai dari individu tersebut yang mendorong tindakan dan pemahaman mereka akan budaya lain. Dengan adanya pemahaman akan budaya lain ini bertujuan untuk menyediakan tempat kerja yang sehat (Cavico, 2014). Menurut Corkindale terdapat titik budaya sulit yang bekerja sama dengan asumsi yang berbeda, perbedaan nilai dan keyakinan yang seringkali membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif (Corkindale, 2007). Beberapa undang-undang utama di Amerika yang mengatur soal tenaga kerja seperti Equal Pay Act (1963), Age Discrimination in Employment Act, Americans with Disabilities Act (1990) mencoba menangani keragaman di tempat 1
2 kerja untuk mengurangi konflik. Dewasa ini nilai-nilai, kemampuan, keyakinan dan asumsi sama-sama penting untuk menyediakan keberagaman yang sehat di lingkungan tempat kerja. Meskipun undang-undang yang dikeluarkan untuk melawan diskriminasi itu ada, semuanya tetap tergantung pada bagaimana manajer mengelola keberagaman tersebut. Pada penelitian ini akan dibahas lebih lanjut mengenai bagaimana pengelolaan keanekaragaman atau keberagaman karyawan oleh manajer dalam menangani konflik di Ekalokasari Plaza. Ekalokasari Plaza merupakan mall yang tergabung dalam LMIR Trust yang dikendalikan oleh management building yaitu PT Multi Nusantara Karya yang tugas utamanya yaitu untuk mengelola seluruh operasional serta pergerakan mal itu sendiri yang pada dasarnya retail space yaitu menyewakan tempat kepada tenant untuk membuka tokonya di mall. PT Multi Nusantara Karya juga memiliki berbagai divisi seperti Leasing, Operation, Finance dan Marketing Communication untuk mengontrol berbagai kegiatan yang ada dalam Ekalokasari Plaza. (lippomalls) Ekalokasari Plaza saat ini sedang dalam proses renovasi untuk menjadi mal lebih baik lagi terdahulu. Renovasi ini sudah dilakukan kurang lebih satu tahun dan sampai sekarang masih dalam proses pembangunan dan pengisian tenant – tenant yang masih kosong. Untuk mengurus semua hal tentu setiap karyawan memiliki hak dan tugasnya masing – masing selama pembangunan mal ini berlangsung. Setiap divisi memiliki manajer untuk mengontrol timnya. Setiap divisi manajer tentu harus dapat berkomunikasi dengan baik terhadap semua karyawannya. Alasan pemilihan Ekalokasari Plaza sebagai tempat melakukan penelitian karena mall Ekalokasari Plaza ini merupakan salah satu mall terbesar di kota Bogor, selain itu mall ini memiliki tempat yang strategis sehingga memudahkan masyarakat untuk menjangkau mall ini, apalagi sekarang Ekalokasari Plaza sudah dibeli oleh Lippo Group, dimana yang kita tahu Lippo Group merupakan salah satu group terbesar yang berpusat di Singapura. Maka dari itu dengan adanya naungan dari Lippo Group ini tentu akan membuat mall ini menjadi lebih berkembang lagi. Di Ekalokasari Plaza ini, Mall Director berasal dari Medan dengan etnis Tionghua yang jelas berbeda dengan para karyawannya yang terdiri dari macam – macam etnis seperti Sunda, Jawa, dan Batak. Dari perbedaan inilah sebisa mungkin seorang manajer harus dapat mengelola karyawannya yang terdiri dari macam – macam budaya dalam menghadapi berbagai konflik yang akan datang. Mengingat
3 pentingnya pengelolaan keberagaman karyawan oleh manajer dalam menangani konflik di suatu perusahaan maka penulis menyusun skripsi yang berjudul : “PENGELOLAAN KEBERAGAMAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PADA KARYAWAN PT EKALOKASARI PLAZA OLEH MANAJER DALAM MENANGANI KONFLIK”
1.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini akan mengacu pada cara pengelolaan keragaman komunikasi antar budaya pada karyawan oleh manajer untuk menangani konflik di Ekalokasari Plaza.
1.3 Pertanyaan Penelitian Penelitian ini akan disertakan dengan beberapa pertanyaan, yaitu: 1. Bagaimana pengelolaan keragaman komunikasi antar budaya pada karyawan oleh manajer untuk menangani konflik di Ekalokasari Plaza? 2. Bagaimana cara manajer dalam menangani konflik dengan adanya keragaman komunikasi antar budaya pada karyawan di Ekalokasari Plaza?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengelolaan keragaman komunikasi antar budaya pada karyawan oleh manajer untuk menangani konflik di Ekalokasari Plaza 2. Untuk mengetahui cara manajer dalam menangani konflik dengan adanya keragaman komunikasi antar budaya pada karyawan di Ekalokasari Plaza
1.4.2 Manfaat Penelitian • Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru mengenai pengelolaan keragaman komunikasi antar budaya pada karyawan oleh manajer dalam menangani konflik di perusahaan bagi para pembaca. • Manfaat Praktis
4 1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan para karyawan di Ekalokasari tetap satu dan kompak dengan keberagaman dan perbedaan yang ada. 2. Diharapkan dengan adanya penelitian ini segala macam konflik karena adanya keanekaragaman yang ada justru memajukan kesatuan para karyawan dan bukan memperlemah kesatuan karyawan. • Manfaat Umum Untuk masyarakat umum, diharapkan penelitian ini dapat memberikan penambahan wawasan mengenai seorang manajer yang dapat mengelola keberagaman karyawan yang berbeda – beda dengan baik.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu : BAB 1
PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Latar Belakang, Fokus Penelitian, Pertanyaan Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian serta Sistematika yang akan dipakai dalam penelitian ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA Pada bagian Kajian Pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil penelitian terdahulu tentang persoalan yang akan dikaji dalam skripsi. Terdiri dari Penelitian sebelumnya (State of The Art), Landasan Konseptual dan Kerangka Pemikiran.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Di dalam penelitian ini akan diuraikan mengenai metode-metode penelitian, teknik pengambilan data, serta perumusan hipotesis yang dipakai dalam penelitian ini untuk mencapai hasil yang tepat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan menjelaskan hasil penelitian secara lengkap sesuai dengan data yang didapatkan dari perusahaan. Pada bab ini juga akan disampaikan tentang pembahasan mengenai pengolahan data yang dipakai dalam penelitian ini.
BAB V
KESIMPULAN & SARAN Bab ini menjelaskan kesimpulan mengenai hasil penelitian. Dalam bab ini juga akan disampaikan mengenai saran kepada perusahaan
5 yang diteliti, dengan tujuan agar perusahaaan yang diteliti mendapatkan manfaat dari hasil penelitian ini.
6