BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Dewasa ini jasa konstruksi merupakan bidang usaha yang banyak diminati oleh
masyarakat di berbagai tingkatan sebagaimana terlihat dari makin banyaknya jumlah perusahaan yang bergerak dibidang usaha jasa konstruksi. Perkembangan jasa konstruksi yang pesat membawa implikasi pada peningkatan persaingan antar perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Usaha jasa konstruksi di Jakarta sangat memiliki potensi pangsa pasar yang besar, dimana kegiatan investasi yang dilakukan oleh pemerintah dan sektor swasta setiap tahunnya meningkat. Hal ini berkaitan juga dengan cakupan wilayah dan jumlah masyarakat (publik) yang mesti mendapatkan pelayanan. Pemanfaatan potensi usaha jasa konstruksi di jakarta dapat dilakukan dengan pelibatan pengusaha nasional secara kompetitif melalui proses yang transparan, adil, efisien dan efektif (ekonomis). Berikut adalah data yang dikutip dari harian republika online Jumat, 07 November 2014, 14:00 WIB yang menunjukkan bahwa usaha jasa konstruksi menunjukkan terjadinya peningkatan: “Pertumbuhan sektor konstruksi selama 2004-2013 rata-rata 7,35 persen, sedangkan PDB rata-rata 5,8 persen. Selama periode itu, sektor konstruksi memberikan kontribusi terhadap PDB rata-rata 8,79 persen”. Jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis, mengingat jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya, baik yang berupa prasarana maupun sarana yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang, terutama bidang ekonomi, dan sosial. Selain berperan mendukung berbagai bidang pembangunan, jasa konstruksi berperan pula untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya berbagai industri barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Berikut kutipan dari harian republika online Jumat, 07 November 2014, 14:00 WIB:
1
2
“Peran strategis sektor konstruksi juga dapat dilihat dari keterkaitan ke belakang dengan sektor-sektor pendukungnya serta keterkaitan ke depan dengan sektor yang memanfaatkan produk sektor konstruksi. Artinya, pertumbuhan sektor konstruksi akan mampu menarik gerbong pertumbuhan sektor pendukung serta mendorong pertumbuhan sektor pembangunan yang lain.” Lingkup pasar jasa atau layanan jasa konstruksi dapat diklasifikasikan berdasarkan bidangnya, yaitu sebagai berikut (LPJKN, 2006): (1) Bidang Arsitektur yang mencakup
perumahan, bangunan pergudangan dan
industri, bangunan komersial, fasilitas olahraga dan rekreasi, pertamanan. (2) Bidang Sipil meliputi, jalanan dan jembatan, terowongan, pelabuhan/dermaga, drainase, bendung/bendungan, irigasi. (3) Bidang Mekanikal dengan cakupan instalasi ac dan ventilasi udara, perpipaan air, instalasi lift dan eskalator, pertambangan dan manufaktur, instalasi thermal, konstruksi
alat
angkut,
konstruksi
perpipaan
minyak,
fasilitas
produksi,
penyimpanan minyak dan gas, jasa penyedia alat konstruksi. (4) Bidang Elektrikal meliputi pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi tenaga, jaringan distribusi tenaga listrik, jaringan distribusi telekomunikasi, instalasi kontrol, instalasi listrik. (5) Bidang Tata Lingkungan mencakup perpipaan air, minyak dan gas jarak jauh, perpipaan gas dan air lokal/perkotaan, pengolahan air bersih, pekerjaan pengeboran air tanah. Berikut adalah tabel yang menunjukkan persentase pendapatan domestik regional bruto daerah provinsi DKI Jakarta per sektor industri pada triwulan empat tahun 2013 sampai dengan triwulan satu 2014:
3 Tabel 1.1 Persentase PDRB Provinsi DKI
Sektor Industri
2013 (1)
Triw IV 2013
Triw I 2014
(2)
(3)
(4)
Pertanian
0,08
0,08
0,08
Pertambangan dan Penggalian
0,44
0,41
0,41
Industri Pengolahan
15,23
15,08
15,22
Listrik dan Air Bersih
0,88
0,86
0,85
Konstruksi
11,16
11,17
10,88
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
21,11
21,34
21,17
Pengangkutan dan Komunikasi
10,49
10,65
10,74
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
27,75
27,46
27,66
Jasa-jasa
12,85
12,95
13,00
Pendapatan Domestik Regional Bruto
100,00
100,00
100,00
PDRB Tanpa Migas
95,56
95,59
95,59
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta Tabel 1.1 menunjukkan bahwa yang menempati posisi pertama penyumbang persentase terbanyak adalah sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan, pada triwulan I tahun 2014 yang mencapai 27,66%. Adapun industri sektor kontruksi merupakan bidang yang cukup tinggi pertumbuhannya dengan persentase mencapai 10,88% pada triwulan I tahun 2014 dan menempati posisi ke 5 dari sektor-sektor lain yang ada di Jakarta, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa bidang usaha di sektor industri jasa konstruksi masih sangat potensial, walau sedikit menurun pertumbuhannya. Pendirian suatu badan usaha jasa konstruksi mempunyai tujuan melakukan kegiatan bisnis di bidang jasa konstruksi dengan harapan dapat memperoleh keuntungan. Beberapa cara yang mesti diketahui oleh kontraktor sebagai penyedia jasa konstruksi, antara lain (1) mendapatkan proyek, (2) mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan proyek tersebut, dan (3) menjaga keberlangsungan perusahaannya.
4
Setiap badan usaha berdiri dengan tujuan utama yaitu untuk memperoleh laba atau profit, dan untuk tumbuh terus menerus. Adapun cara yang dapat dicapai oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan laba yang menjadi tujuan utamanya adalah dengan menjual barang dan jasa. Semakin besarnya jumlah barang atau jasa yang terjual maka semakin besar juga laba yang dapat dihasilkan oleh perusahaan. Besarnya laba perusahaan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Sekarang ini pertumbuhan usaha semakin pesat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menimbulkan persaingan yang competitive, khususnya dengan perusahaan sejenis. Ditengah ketatnya kondisi persaingan bisnis jasa konstruksi ini, para pelaku bisnis jasa konstruksi di Indonesia, dalam hal ini adalah kontraktor jasa konstruksi, berupaya keras untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaannya. Kelangsungan hidup perusahaan juga dipengaruhi oleh banyak hal antara lain profitabilitas perusahaan itu sendiri. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aktiva, dan modal tertentu. Profitabilitas dari suatu perusahaan sangat penting untuk dapat menjamimin suatu perusahaan dapat melakukan kegiatan operasionalnya. Rasio profitabilitas juga memainkan peran penting dalam posisi keuangan perusahaan, karena rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Keberlangsungan usaha jasa konstruksi juga memerlukan pengelolaan yang mempunyai orientasi pengembangan usaha yang jelas dengan memperhatikan kebutuhan pasar, dan perkembangan sumber daya, serta kemajuan teknologi. Pengguna informasi keuangan biasanya melihat keberhasilan dari suatu perusahaan yaitu dengan melihat kinerja keuangan yang dimiliki. Salah satu cara untuk melihat bahwa kinerja keuangan suatu perusahaan itu baik dengan melihat bagaimana perusahaan memperoleh profit melalui rasio profitabilitas. Sebagai dasar pengambilan keputusan kreditor dan pengguna informasi lainnya, maka informasi yang disajikan harus dapat dipahami, dipercaya, relevan dan transparan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan
5
potensi sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan di masa depan untuk memprediksi kapasitas produksi dan sumber daya yang ada. Dalam penghitungan profitabilitas ada beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk melihat kondisi profitabilitas suatu perusahaan, antara lain dengan tingkat pengembalian aktiva (return on asset). Semakin tinggi perbandingan laba bersih terhadap total aktiva maka akan semakin baik bagi perusahaan. Rasio return on asset banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengukur nilai profitabilitasnya karena nilai dari return on asset dapat menggambarkan bagaimana perusahaan memperoleh laba secara keseluruhan. Penjualan barang dan jasa juga merupakan hal yang penting dalam kriteria penilaian profitabilitas suatu perusahaan dan merupakan indikator utama dari aktivitas perusahaaan. Hubungan laba dengan penjualan disebut margin laba (profit margin) yang mengukur tingkat profitabilitas relatif terhadap penjualan. Ukuran profitabilitas perusahaan yang lebih spesifik adalah margin laba bersih (net profit margin). Net profit margin adalah rasio tingkat profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi keuntungan bersih dengan total penjualan. Rasio ini menunjukkan keuntungan bersih dengan total penjualan yang di peroleh dari setiap penjualan. Margin laba bersih juga menunjukkan seberapa baik kemampuan suatu perusahaan melakukan operasionalnya, semakin tinggi nilai margin laba bersih suatu perusahaan maka semakin baik pula perusahaan sersebut dalam melakukan operasionalnya. Adapun untuk mengetahui jumlah modal kerja yang dialokasikan oleh perusahaan dapat digunakan rasio yang lebih likuid dengan memasukkan unsur persediaan yaitu rasio lancar (current ratio). Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin utang lancarnya. Kinerja keuangan suatu perusahaan yang baik dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan pertumbuhan posisi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Pada data yang telah dikumpulkan terlihat bahwa CV. Karya Mandiri adalah perusahaan yang dapat dibilang likuid dimana setiap hutang lancarnya dijamin dengan banyak aktiva lancarnya hal tersebut dapat dilihat di lampiran pada tebel data rasio keuangan perusahaan. Dimana rata-rata dari rasio lancar
6
adalah sebesar 2,102 hal tersebut berarti setiap Rp.1 hutang lancar perusahaan dijamin oleh Rp.2,102 aktiva lancar perusahaan. Ukuran perusahaan juga dapat meningkatkan nilai perusahaan, dimana dengan ukuran perusahaan yang besar akan memberikan indikasi bahwa perkembangan perusahaan terjadi dengan pesat. Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Ukuran perusahaan biasanya diukur dengan menggunakan total penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar nilai total penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan. Lebih rinci, semakin besar total aset maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal dalam masyarakat dan total aset juga dianggap lebih dapat mencerminkan ukuran perusahaan. Semakin besarnya ukuran perusahaan juga dapat menunjukkan seberapa kemampuan perusahaan untuk bertahan atau sustain dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. CV. Karya Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor interior dan jasa konstruksi. Perusahaan didirikan pada tahun 2002 oleh Bapak H. Dasuki yang merupakan pemilik perusahaan. Sampai saat ini sudah banyak proyek yang dikerjakan oleh CV. Karya Mandiri, baik skala kecil, maupun sedang. Biasanya proyek yang dikerjakan oleh perusahaan di dapat melalui tender, akan tetapi tidak jarang ada juga konsumen yang menghubungi langsung ke Kantor CV. Karya Mandiri ketika akan menggunakan jasa perusahaan. Selama berjalannya usaha ini sampai menginjak usia ke duabelas di tahun 2014, pengeloaan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan belum berjalan dengan baik sehingga berimbas pada profitabilitas perusahaan. Berikut ini adalah tingkat profitabilitas dari CV. Karya Mandiri yang dihitung dengan menggunakan rasio profitabilitas return on asset selama sepuluh tahun berturutturut:
7
Sumber: CV.Karya Mandiri (diolah) Gambar 1.1: Grafik Return On Asset CV. Karya Mandiri
Gambar 1.1 di atas merupakan grafik yang menggambarkan tingkat return on asset CV. Karya Mandiri. Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa profitabilitas yang di ukur menggunakan rasio return on asset dari CV. Karya Mandiri tidak stabil ditandai dengan terjadinya fluktuasi nilai return on asset dan cenderung lebih mengarah pada penurunan untuk periode 2004 sampai dengan 2013. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Rasio Lancar, Margin Laba Bersih, dan Ukuran Perusahaan, Terhadap Return On Asset CV. Karya Mandiri” Penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel terhadap return on asset perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui kebijakan yang harus diambil untuk kelangsungan usaha.
8
1.2
Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka yang
menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: -
Apakah terdapat pengaruh signifikan rasio lancar terhadap return on asset CV. Karya Mandiri?
-
Apakah terdapat pengaruh signifikan margin laba bersih terhadap return on asset CV. Karya Mandiri?
-
Apakah terdapat pengaruh sigifikan ukuran perusahaan terhadap return on asset CV. Karya Mandiri?
-
Apakah
terdapat pengaruh signifikan rasio lancar, margin laba bersih, dan
ukuran perusahaan terhadap return on asset
CV. Karya Mandiri secara
simultan? 1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka, tujuan dari penelitian ini adalah: - Untuk mengetahui apakah rasio lancar berpengaruh terhadap return on asset CV. Karya Mandiri. - Untuk mengetahui apakah margin laba bersih berpengaruh terhadap return on asset CV. Karya Mandiri. -
Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return on asset CV. Karya Mandiri
-
Untuk mengetahui Apakah rasio lancar, margin laba bersih, dan ukuran perusahaan, berpengaruh terhadap return on asset CV. Karya Mandiri.
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang
teoritis dan sudut pandang praktis:
9
-
Manfaat teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan sumbangan berupa pengembangan ilmu yang berkaitan dengan ekonomi khususnya tentang pengaruh rasio keuangan terhadap profitabilitas. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya.
-
Manfaat praktis, penelitian ini bermanfaat bagi semua pemabaca laporan keuangan untuk melihat dan mengukur kinerja perusahaan ini guna memgambil keputusan. Selain itu, dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk membantu pihak perusahaan dalam mengambil keputusan tentang struktur modal dan profitabilitas perusahaan serta meramalkan kinerja keuangan pada masa akan datang.
1.5
Ruang Lingkup Pada penelitian ini digunakan variabel rasio lancar (current ratio), margin laba
bersih (net profit margin), dan ukuran perusahaan (firm size) yang merupakan bagian dari berbagai rasio keuangan. Rasio lancar (current ratio) menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya dari aktiva lancarmya yang dapat segera dikonversikan menjadi kas. Margin laba bersih (net profit margin) merupakan rasio laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar perusahaan dilihat dari log total asset yang dimiliki perusahaan dan total aset adalah indikator yang akan digunakan. Penelitian ini terbatas hanya dilakukan pada CV. Karya Mandiri dan meneliti data keuangan antara tahun 2004-2013.
10
1.6
Penelitian Terdahulu Berikut merupakan tabel yang menunjukkan penelitian-penelitian yang telah di
lakukan sebelumnya: Tabel 1.2 Hasil Penelitian Sebelumnya No
Peneliti
Tahun
Variabel
Metode
Hasil Penelitian
Analisis 1.
2.
Qasim Saleem 2011
Independen: Liqudity
Analisis
Hasil penelitian
dan Ramiz
ratio.
regresi
menunjukkan bahwa rasio
Rehman
Dependen: Return on
lancar yang merupakan
asset, return on
bagian dari rasio likuiditas
invesment, dan return
berpengaruh terhadap
on equity
return on asset
Babalola,
2013
Independen : Firm
Analisis
Hasil penelitian dalam
Yisau
size.
regresi
jurnal ini menunjukkan
Abiodun,
Dependen : Return on
bahwa ukuran perusahaan,
asset
baik dari total aset dan total penjualan, memiliki dampak positif pada profitabilitas perusahaan manufaktur di Nigeria.
3.
Fitri Linda Rahmawati
2009
Independen : Current ratio, inventory turnover, debt to equity ratio. Dependen : Return on asset
Analisis
Hasil penelitian ini
regresi
menunjukkan bahwa variabel dari rasio lancar berpengaruh signifikan negatif terhadap return on asset.
11
4
Andri Yanto
2013
Independen : Current
Analisis
Hasil penelitian
ratio, debt to equity
regresi
menunjukkan bahwa hasil uji
ratio, net profit margin.
t menunjukan variable net
Dependen : Return on
profit margin berpengaruh
asset
signifikan terhadap return on asset.
5
Budi Priharyanto
2009
Independen : Current
Analisis
Hasil analisis menunjukkan
ratio, inventory
regresi
variabel inventory turnover
turnover, debt to equity
dan debt to equity ratio
ratio, size.
secara parsial berpengaruh
Dependen : Return on
signifikan terhadap return on
asset
asset, variabel inventarisasi turnover dan ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return on asset, current ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return on asset.
12
6.
Vlenampy, T dan Nimalathasan, B
2010
Independen : Firm
Analisis
Penelitian ini dilakukan pada
size.
korelasi
dua bank yang berbeda yaitu
Dependen :
Comercial Bank of Ceylon
Profitability (return on
Ltd, dan Bank of Ceylon.
asset, return on equity,
Hasil penelitiannya
return on invesment).
menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara ukuran perusahaan dan profitabilitas di Commercial Bank of Ceylon Ltd, tetapi tidak ada hubungan antara ukuran perusahaan dan profitabilitas di Bank of Ceylon.
7.
Antonio Lokollo
2013
Independen : Average collection period,
Analisis regresi
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa secara
inventory turnover in
parsial variabel average
days, logarithm of
collection period (ACP),
sales, debt ratio,
inventory turnover in days
current ratio.
(ITID), average payment
Dependen : Net
period (APP), debt ratio
operating profit.
(DER) dan current ratio (CR) berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel NOP. Sedangkan variable logartihm of sales (LOS) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel NOP.
Sumber: Berbagai Jurnal dan Penelitian
13
1.7
Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini merupakan pembukaan dari penelitian yang dilakukan. Dalam
bab ini ada
beberapa sub bab antara lain latar belakang masalah berisi tentang gambaran umum perusahaan dan jenis industrinya, identifikasi masalah yang digunakan untuk mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat penelitian yaitu berisi tentang tujuan dan manfaat dari penelitian yang akan dilakukan, ruang lingkup penelitian yaitu menjelakan batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini, penelitian terdahulu yang merupakan hasil-hasil penelitian sebelumnya dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pada bab ini dipaparkan tentang berbagai konsep teori yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu dari text book dan jurnal-jurnal penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, konsep teori tersebut digunakan sebagai dasar atau acuan untuk menjawab permasalahan yang muncul pada bab sebelumnya. Membentuk kerangkan pemikiran dari penelitian ini yaitu yang berasal dari variabel-variabel yang dicurigai pada permasalahan yang ada pada bab sebelumnya. Hipotesis dimaksudkan untuk menguji serta menghubungkan variabel-bariabel yang digunakan pada penelitian ini. BAB 3
METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai metode penelitain yang digunakan, menjelskan tentang jenis dan sumber data, menjelakan variabel yang digunkan dalam operasional variabel, teknik pengumpilan data, metode yang digunakan untuk menganalisis data, metode penyajian data, serta menjelakan alat uji statistik yang akan digunakan pada penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang telah diuraikan pada bab Sebelumnya.
14
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang objek penelitian, pengolahan seluruh data dan teknik analisis data hingga hasil dari pengujian seluruh hipotesis, dan mencoba membahas hasil temuan dari pengujian hipotesis dengan kenyataan yang terjadi pada perusahaan, serta menjelakan implikasi dari hasil penelitian ini.
BAB 5
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Dalam bab ini akan dijelaskan kesimpulan dari penelitian ini, saran yang ditujukan kepada perusahaan dalam melakukan kebijakannya saat mengelola keuangan pada khususnya. Disamping itu saran juga ditujukan kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan tema yang serupa.