Kelas XII semester gasal
AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG ANJURAN BERTOLERANSI Standar Kompetensi : 1. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang anjuran bertoleransi. Kompetensi Dasar : 1.1. Membaca Q. S. Al Kafirun, Q.S. Yunus : 40 – 41, Q.S. Al Kahfi : 29. 1.2. Menjelaskan arti Q. S. Al Kafirun, Q.S. Yunus : 40 – 41, Q.S. Al Kahfi : 29 1.3. Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung dalam Q. S. Al Kafirun, Q.S. Yunus : 40 – 41, Q.S. Al Kahfi : 29.
TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.
Q. S. Al Kaafirun
Q.S. Al Yunus : 40 - 41
Q.S. Al Kahfi : 29
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih. Kemudian salin kembali dengan benar dan baik.
Penjelasan Tajwid Lafal
Hukum Bacaan
Mad wajib muttasil
Mad ‘arid
Idgham bigunnah Idgham mutajannisain
Izhar syafawi
Cara membaca Yaaaaa ayyuha (dibaca panjang 5 harakat) Al – kaafiruuuun (dibaca panjang 2, 4, 6 harakat) ‘aabidumma ‘abattum Memasukkan bunyi dal pada huruf ta’ Lakum diinukum Mim mati dibaca jelas
Alasan Huruf mad menghadap hamzah da-lam satu lafal Huruf Mad bertemu huruf nun yang diwaqofkan Tanwin dhumah bertemu dengan mim Huruf dal bertemu ta’ keduanya mempunyai mahraj yang sifatsifatnya sama Mim mati bertemu dal
Kegiatan Siswa Lafal
Pernyataan Mad menghadap hamzah pada lafal lain
Hukum bacaan
Cara membacanya
........
.........
.....
.........
......
......
Mad wau sukun bertemu nun yang diwaqofkan Mad menghadap hamzah pada lafal lain Mad ya sukun menghadap nun yang diwaqofkan fathah
2. Terjemahan Per-kata
apa yang
aku akan
tidak
orang-
wahai
Katakanlah
menyembah
aku sembah
dan bukan
agama kalian
orang kafir
apa yang
orang-orang yang menyembah
kalian sembah
apa yang
bagi kalian
aku sembah
kalian
menjadi penyembah
apa yang
dan bukanlah
kalian sembah
aku
dan tidak
orang-orang yang menyembah
kalian
agamaku
dan bagiku
3. Terjemahan ayat Terjemahan Q.S. Al Kaafirun , 109 : 1 - 6 adalah : Katakanlah ( Muhammad), “ Wahai orang-orang kafir ! (1) aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, (2) dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, (3) dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah, (5) untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” (6) 4. Kandungan o Pegasan kepercayaan atau keyakinan bahwa Tuhan yang disembah oleh Nabi Muhammad saw dan umat Islam itu berbeda dengan Tuhan yang disembah oleh orang-orang kafir. o Allah SWT menyuruh kepada Nabi Muhammad saw dan umat Islam untuk tidak mencampuradukkan kepercayaan kepada Allah Yang Mahaesa dengan kepercayaan kemusyrikan yaitu sesembahan selain Allah. o Ketegasan penolakan Nabi Muhammad saw untuk tidak membaurkan keimanan kepada Allah dengan keimanan dan peribadatan yang diajarkan oleh orang-orang kafir. 5. Penjelasan Qur’an Surat Al Kaafirun terdiri atas 6 ayat, termasuk golongan surat-surat Makiyyah. Dinamai “ Al Kaafirun” ( orang-orang kafir), diambil dari perkataan “Al Kaafiruun” yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Asbabun nuzul (latar belakang turunnya) surat Al Kaafirun adalah ketika para petinggi kafir Quraisy terdiri atas Walid Al Mughirah, Aswad bin Abdul Muthallib, dan Umayyah bin Khalaf datang kepada Rosulullah saw, menawarkan kompromi menyangkut pelaksanaan ajaran agama secara bersama-sama. Usulnya, agar Nabi Muhammad saw beserta umatnya mengikuti kepercayaan mereka dan merekapun akan mengikuti ajaran Islam. Mereka berkata “ selama setahun kami akan menyembah Tuhanmu dan selama setahun juga kamu harus menyembah Tuhan kami. Bila agamamu benar kami mendapatkan keuntungan karena bisa menyembah Tuhanmu dan jika agama kami benar, kamupun memperoleh keuntungan.” Mendengar usulan tersebut Nabi Muhammad saw menjawab
dengan tegas, “ aku berlindung kepada Allah dari perbuatan menyekutukan-Nya.” Maka turunlah ayat surat Al Kaafirun tersebut yang kemudian dibacakannya. Kata kafir berasal dari kata kufur, artinya menutupi kebenaran, melanggar kebenaran yang telah diketahui, dan tidak berterima kasih. Kata kafir disebutkan dalam Al Qur’an sebanyak 525 kali semuanya mengacu kepada perbuatan mengingkari Allah swt, mengingkari nikmat-nikmat Allah swt, membangkang hukum-hukum Allah swt, dan meninggalkan amal saleh yang diperintahkan Allah swt.
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih. Kemudian salin kembali dengan benar dan baik.
Penjelasan Tajwid Lafal
Hukum Bacaan
Cara membaca
Alasan
Waminhum
Nun sukun mu ha’
Idgham bilagunnah
Mallaa
Nun mati bertemu huruf lam
Idgham mutamassilain
Faqullii
Lam mati bertemu lam berharokat
Izhar
Izhar syafawi Mad jaiz munfasil
Idgham bigunnah
Walakum ‘amalukum Mimmaaaa a’malu
Bariium mimmaa
berte-
Mim mati bertemu ‘ain Mad alif bertemu hamzah pada lafal lain Tanwin dhummah menghadap mim
Kegiatan Siswa Lafal
Pernyataan
Hukum bacaan
Cara membacanya
Nun mati bertemu huruf ya’
........
.........
Nun mati bertemu huruf kaf
.....
.........
Mim mati bertemu huruf ba’
.....
Mad wau mati bertemu nun yang diqawofkan
......
.........
......
2. Terjemahan Per-kata
ada orang yang
Dengan orangorang yang berbuat kerusakan
dan diantara mereka
lebih mengetahui
dengannya
beriman
dan Tuhan dengannya / kamu kepadanya
orang yang
Dan diantara mereka
beriman
tidak
Dan jika
dan bagi kamu
pekerjaanku
bagiku
maka katakanlah
mereka mendustakanmu
dan aku
aku kerjakan
dari apa yang
berlepas diri
kalian
pekerjaan kamu
kalian kerjakan
dari apa yang
berlepas diri
3. Terjemahan ayat Terjemahan Q.S. Yunus, 10 : 40 - 41 adalah : Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al Qur’an), dan diantaranya ada (pula) ada orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. (40) Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu ( Muhammad), maka katakanlah, “ bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak pertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (41) 4. Kandungan o Sikap atau pandangan manusia setelah Nabi Muhammad SAW diutus sebagai Rosul dan membawa kitab suci Al Qur’an, ada golongan manusia yang mengimaninya dan ada golongan yang tidak mengimaninya. o Allah SWT Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang yang taqwa yang senantiasa berbuat kebaikan (muhsinin) dan orang-orang kafir yang berbuat kerusakan dimuka bumi (mufsidin) . o Sebagai orang yang beriman wajib mengajak kepada manusia ke jalan yang benar sesuai dengan petunjuk Al Qur’an. Jika mereka bersikukuh pada pendiriannya maka kita tidak bisa memaksanya, bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Seseorang
tidak akan memikul dosa orang lain, tetapi masing-masing akan memikiul dosanya sendiri-sendiri ( Q.S. Saba, 34 : 25) 5. Penjelasan Qur’an Surat Yunus merupakan surat yang ke 10 terdiri atas 109 ayat, termasuk suratsurat Makiyyah kecuali ayat 40,94,95 yang diturunkan di Madinah. Dinamai “surat Yunus” karena dalam surat ini ditampilkan kisah Nabi Yunus a.s. dan pengikut-pengikutnya yang teguh imannya. Umat manusia setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah SWT yang terakhir terbagi menjadi dua golongan. Ada golongan yang membenarkan terhadap kerasulan Nabi Muhammad serta mengimani kebeneran Al Quran, tapi juga ada golongan yang mendustakan kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW dan mengingkari Al Qur’an. Allah memberikan penghargaan bagi yang mengimaninya diberikan hak masuk surga. Tetapi sebaliknya bagi orang yang mengingkarinya diberikan haknya di neraka. Bagi orang yang telah beriman ( umat Islam ) harus berpendirian teguh terhadap kebenaran yang telah diyakininya bahwa nabi Muhammad adalah rosul yang diutus Allah yang terakhir, tidak ada rosul sesudahnya. Dan yakin bahwa Alqur’an merupakan kitab suci yang benar, umat Islam harus menjadikannya sebagi pedoman hidup sampai akhir zaman. Dan umat Islam harus yakin bahwa apa-apa yang datangnya dari Al Qur;an dan sunah Rosul adalah benar tidak ada keraguan sedikitpun kepada keduanya. Ayat tersebut juga mengisyaratkan kepada umat Islam apabila ada orang yang berbeda sikap dab pandangan dengan kita, dimana sikap dan pandangan orang tersebut menurut kita salah, kita wajib mengajaknya agar kembali kepada kebenaran sebagaimana yang tertulis dalam Al Qur’an. Namun apabila mereka bersikukuh terhadap pendiriannya maka kita tidak boleh memaksanya. Setiap manusia akan bertanggung jawab apa yang diperbuatnya besuk di akherat ketika kita menghadap Allah SWT
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih. Kemudian salin kembali dengan benar dan baik.
Penjelasan Tajwid Lafal
Hukum Bacaan
Izhar qamariyah Idgham bilagunnah Mad wajib muttasil
Cara membaca Al Haqqu
Alif lam(al) mu ha’
berte-
Mirrabbikum Nun mati bertemu ( nun mati menjadi huruf ra’ satu dengan ra’) Syaaaaa-a Innaaaaa a’tadnaa
Mad jaiz munfasil
Alasan
Mad alif bertemu hamzah Mad alif bertemu hamzah di lain lafal
Izhar
Naaran ahaatho
Mad wajib muttasil
Bimaaaaa-in
Mad ‘iwad
Murtafaqaa (tanwin tidak berbunyi, berubah fathah, panjang 2 harakat)
Tanwin fathah bertemu hamzah Mad alif bertemu hamzah dalam satu lafal Tanwin fathah pada huruf qaf dibaca waqof
Kegiatan Siswa Lafal
Pernyataan
Hukum bacaan
Cara membacanya
Nun mati bertemu huruf syin
........
.........
Nun mati bertemu huruf ya’
.....
.........
Alif lam bertemu Huruf syin
......
......
Tanwin fathah yang diwaqofkan
.....
.....
Alif lam bertemu huruf mim
2. Terjemahan Per-kata
menghendaki (beriman)
dan barang siapa
Tuhan kalian
dari
kebenaran
Dan katakanlah
Kami telah menyediakan
sesungguhnya Kami
maka ia kafir
Menghendaki (kafir)
dan barang siapa
maka ia beriman
dan jika
asapnya / gejolaknya
mereka
meliputi
neraka
wajah-wajah
menghanguskan
seperti logam yang mendidih
dengan air
mereka minum
bagi orangorang yang zalim
Mereka memimnta minum
tempat istirahat
dan paling buruk
minuman
paling jelek
3. Terjemahan ayat Terjemahan Q.S. Al; Kahfi, 18 : 29 adalah : Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datingnya dari Tuhanmu; dan barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (29)
4. Kandungan Ayat o o o
Kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, sedangkan yang salah datangnya dari selain Allah SWT. Manusia itu bebas memilih untuk menentukan pilihan apakah ia mau beriman atau ingkar kepada Allah SWT (kafir). Pilihan manusia akan mengandung konsekuensi kehidupan di akherat. Bagi orang yang menganut agama yang benar (Islam) maka Allah SWT akan menyediakan balasan surga. Sebaliknnya orang yang berbuat zalim dan kafir akan dimasukkan ke dalam api neraka.
5. Penjelasan Qur’an Surat Al Kahfi merupakan surat yang ke 18 terdiri atas 110 ayat, termasuk golongan ayat Makiyyah. Dinamai “Al Kahfi” artinya “Gua” dan “ashhabul Kahfi” artinya: “ penghuni-penghuni gua”. Kedua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam surat ini pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa buah cerita dalam surat ini yang kesemuanya mengandung I’tibar dan pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia. Pada sejarah manusia yang dilukiskan dalam ayat tersebut Allah menunjukkan Kemaha Kuasaan Allah terhadap segala yang terjadi di alam ini. Dalam ajaran Islam melarang penganutnya memaksa orang lain untuk masuk Islam (lihat Q.S. Al Baqarah ayat….).Umat Islam diharuskan tegas kepada keyakinan aqidahnya, namun didorong untuk bersikap dan berperilaku toleran terhadap umat agama lain (non Islam), diharapkan dapat bekerjasama yang berkaitan dengan muamalah sehingga tumbuh kedamaian dan kerukunan antar umat beragama. Kebebasan memilih agama merupakan hak Asasi Manusia yang tercantum dalam piagam PBB tentang Hak-hak Asasi Manusia yang biasa disebut “The Universal Decl;aration oh Human Rights” pasa 18 yang tercantum dalam Declarasi Kairo tentang Hak-hak Asasi Manusia pasal 10. Di Indonesia tercantum pada Undang-undang Republik Indonesia No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Bab III pasal 22. Berbahagialah umat manusia yang telah masuk Islam dan telah dapat mengamalkan ajaran-ajarannya. Allah akan memberikan rahmat dan karunia-Nya baik di dunia mapun di akherat.( simak Qur’an Surat Al Mukminun 1 – 11 )
UJI KOMPETENSI A. Aspek afektif Isilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan sikapmu sebenarnya dengan cara mencontreng ( √ ) pada kolom yang tersedia
yang
INTERNALISASI AKHLAK MULIA No Pernyataan Umat Islam tidak boleh mengi1 2
3
4
5
6
kuti ibadah agama lain Kaum perusak agama adalah orang yang mencampur adukkan ajaran Islam dengan ajaran kemusyrikan Umat Islam dengan penganut Agama lain boleh bertoleransi selama tidak menyangkut aqidah dan ubudiyah Di dunia ini umat Islam terpecah belah fahamnya, namun masih dapat disatukan dengan pedoman kesamaan aqidah Umat Islam boleh bergaul dengan bangsa-bangsa barat (Eropa dan Amerika) Orang Islam yang murtad sampai mati kelak termasuk orang yang zalim dan akan diazab di neraka
tidak setuju ……
tidak tahu …..
alasan ……
……
……
…..
……
……
……
…..
……
……
……
…..
……
…..
….
….
…..
…..
….
….
…..
setuju ……
B.
Aspek kognitif 1). Soal pilihan ganda Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara menyilang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e 1. Dalam Q.S. Al Kaafirun terdapat lafal ada tanwin bertemu dengan huruf mim, adalah bacaan… a. Idghom bigunnah d. Izhar syafawi b. Idghom bilagunnah e. iqlab c. Ikhfa’ syafawi 2. Pada akhir surat Al Kaafirun terdapat lafal benar adalah… a. bagiku amalanku dan bagimu amalanmu b. untukmu agamamu dan untukku agamaku c. bagimu Tuhan kamu dan bagiku Tuhan-ku d. bagimu pendapat kamu dan bagiku pendapatku e. untumulah pahalamu dan untukku pahalaku
terjemahan yang
3. Kerjasama antar umat beragama yang tidak diperbolehkan menurut ajaran Islam adalah… a. Kerja sama dalam bidang ekonomi b. saling tolong menolong masalah kemanusiaan c. Kerja sama dalam bidang sosial d. Kerja sama dalam bidang ritual dan aqidah e. Saling berkunjung dan bersilaturrahmi 4. Dinamakan surat Al Kahfi karena didalamnya ada kisah atau cerita yang dapat diambil I’tibar atau pelajaran bagi manusia yaitu…
a. b. c. d. e.
kisah pemuda yang tertidur di gua bertahun-tahun lamanya kisah nabi yunus yang ditelan ikan dilaut kisah Raja Fir’aun yang berperang dengan Nabi Isa cerita seorang anak yang durhaka dengan ibunya cerita orang yang zalim terhadap Allah lalu disiksanya dalam api neraka
5. Lafal dalam ayat Q.S. Al Kahfi, 18 : 29 Maksud potongan ayat tersebut adalah… a. kebenaran itu datangnya dari Allah semata b. orang mukmin itu benar sedangkan orang kafir itu salah c. agama yang benar dan diridloi Allah itu adalah agama Islam d. setiap individu itu diberi kebebasan menentukan agama sendiri e. bagiku (mukmin) agamaku dan bagimu ( kafir) agamamu 6. Pada akhir Q.S. Yunus 41 berbunyi : Lanjutan ayatnya adalah… a.
c.
b.
d.
…
e.
7. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut : (1) melaksanakan syare’at sesuai dengan Al Qur’an adalah yang paling benar (2) tidak ada paksanaan dalam memeluk agama Islam (3) semua ajaran agama di bumi mempercayaai Tuhan itu satu (4) semua agama di bumi adalah benar dan baik (5) segala peristiwa yang terjadi di alam ini adalah kehendak Allah SWT Dari pernyataan di atas tiga poin jawaban yang benar adalah… a. (1), (3), (4) c. (2), (3), (5) e. (3), (4), (5) b. (1), (2), (5) d. (2), (3), (4) 8. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 39 Tahun 1999 yang mengatur bahwa setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya tercantum dalam… a. Bab I pasal 1 d. Bab III pasal 22 b. Bab II pasal 3 e. Bab III pasal 25 c. Bab II pasal 6 9. Kandungan Q.S. Yunus, ayat 40 – 41 adalah sebagai berikut. Adapun yang tidak termasuk di dalamnya adalah… a. sikap manusia terhadap Alqur’an ada yang mengimaninya dan ada yang kufur b. Allah SWT mengetahui siapa diantara manusia yang berbuat kerusakan c. tidak boleh memaksa memeluk agama /keyakinan yang kita anut. d. umat Islam akan terlepas dari kesalahan yang dilakukan oleh umat agama lain e. gambaran siksa di neraka bagi orang yang mengingkari kebenaran Al Qur’an 10. Salah satu kandungan Q.S. Al Kahfi ayat 29 adalah a. manusia diberi kebebasan apakah ia mau beriman atau kafir b. ketegasan sikap beragama bagimu agamamu dan bagiku agamaku c. umat Islam diharuskan memaksa orang lain untuk memeluk agamanya d. umat Islam dibolehkan bekerjasama dalam urusan ibadah e. umat Islam tidak boleh menikah dengan orang yang berbeda agama
2). Soal Uraian Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan benar! 1. Mengapa umat Islam tidak boleh mengikuti kegiatan ritual agama lain? 2. Terangkan dengan singkat asbabun nuzul surat Al Kaafirun ! 3. Sebutkan tiga sikap perilaku dari orang yang mendustakan kebenaran kerasulan Nabi Muhammad saw ! 4. Sebutkan tiga contoh perbuatan zalim terhadap Allah dan terhadap manusia! 5. Terangkan gambaran siksa di akherat bagi orang yang berbuat zalim kepada Allah!
Kelas XII semester gasal
AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG ETOS KERJA Standar Kompetensi : 2. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang etos kerja. Kompetensi Dasar : 2.1. Membaca Q. S. Al Mujadilah : 11 dan Q.S. Al Jum’ah : 9 – 10. 2.2. Menjelaskan arti Q. S. Al Mujadilah : 11 dan Q.S. Al Jum’ah : 9 – 10 2.3. Membiasakan perilaku beretos kerja seperti terkandung dalam Q. S. Al Mujadilah : 11 dan Q.S. Al Jum’ah : 9 – 10.
TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.
Q. S. Al Al Nujadilah : 11
Q.S. Al Jum’ah 9 - 10
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih. Kemudian salin kembali dengan benar dan baik.
Penjelasan Tajwid Lafal
Hukum Bacaan
Mad Jaiz munfasil Mad Jaiz munfasil
Tarqiq
Cara Alasan membaca Yaaaa ayyuha Mad bertemu de(dibaca panjang 2 ngan hamzah pasampai 5 harakat) da lafal lain Mad bertemu dengan hamzah paAamanuuu izaa da lafal lain Lam jalalah didahului harakat Yafsahillahu kasroh
Ikhfa’
Qilang syuzuu
Ikhfa’
Mingkum (nun mati dibaca samar)
Nun mati bertemu huruf syin Nun mati bertemu huruf kaf
Kegiatan Siswa Lafal
Pernyataan
Hukum bacaan
Cara membacanya
Ya’ mati sebelumnya kasroh
........
.........
mim mati bertemu huruf ta’
.....
.........
Wau mati sebelumnya kasroh
......
......
Mad bertemu huruf ra’ yang diwaqofkan
.....
.....
Nun mati bertemu huruf syin
6. Terjemahan Per-kata
kepada kalian
dikatakan
apabila
mereka beriman
orang-orang yang
Wahai
Allah
melapangkan
maka lapangkanlah
majlis
di dalam
berlapanglapanglah
mengangkat
maka bangunlah
bangunlah kalian
dikatakan
dan apabila
kepada kalian
mereka diberi
dan orangorang yang
di antara kalian
mereka beriman
orang-orang yang
Allah
kalian kerjakan
dengan apa yang
dan Allah
beberapa derajat
Ilmu pengetahuan
Maha teliti
7. Terjemahan ayat Terjemahan Q.S. Al; Mujadilah 58 : 11 adalah : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “ Berilah kelapangan di dalam majlis-majlis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ”Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (11)
8. Kandungan Ayat o
o o
Allah SWT menyuruh kepada orang yang beriman agar memberikan kelapangan dan kelonggaran kepada orang lain dalam majlis ilmu, majlis zikir, dan segala majlis yang sifatnya mentaati Allah SWT dan Rosul-Nya. Apabila disuruh bangun untuk melakukan hal-hal yang baik dan diridloi Alah, maka penuhilah suruhan tersebut. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat yang tinggi. 9. Penjelasan Qur’an surat Al Mujadilah adalah surat yang ke 58 terdiri dari 22 ayat, termasuk golongan surat Madaniyah. Surat ini dinamai “ Mujadillah “ berarti wanita yang mengajukan gugatan. Karena pada awal surat ini disebutkan bantahan seorang perempuan, menurut riwayat bernama Khaulah binti Tsa’labah terhadap sikap suaminya yang telah menziharnya. Hal ini diajukan kepada Rosulullah SAW dan dia menuntut supaya beliau memberikan putusan yang adil dalam persoalan itu. Dalam Q.S. Al Mujadillah ayat 11 yang isinya antara lain berkaitan dengan adab dan sopan santun yang harus dilakukan ketika berada dalam Majlis-majlis yang mengajak berbuat baik untuk taat kepada Allah SWT dan Rosul-Nya seperti, Majlis taklim, Majlis zikir, Majlis salat berjama’ah dan Majlis-majlis ilmu lainnya. Tata krama yang seharusnya dilakukan itu seperti memberi kelapangan bagi siapa saja yang hendak bergabung di dalam majlisnya, menghormati dan memperlakukannya sebagai anggota sebagaimana mestinya, bertutur kata yang baik dan santun, dan lain-lain. Ketika
diperintah untuk melakukan hal-hal yang baik maka segeralah memenuhinya, begitu pula jika diperintah untuk meninggalkan perbuatan yang buruk maka segeralah meninggalkannya. Adapun hal-hal yang baik dan diridohi Allah adalah segala perintah yang ada dalam Al Qur’an seperti salat, zakat, haji, menuntut ilmu, berjihad dijalan Allah, membiasakan perilaku akhlakul karimah dan lain sebagainya. Sedangkan perkara yang buruk yang harus ditinggalkan maka segeralah ditinggalkannya, seperti larangan berzina, mencuri, minuman keras, dan lain-lain. Allah akan mengangkat derajat orang-orang beriman yang taat dan patuh kepada-Nya, serta orang-orang berilmu yang mengamalkan ilmunya itu demi menegakkan kalimatullah. Beriman berarti meyakini bahwa Allah adalah zat yang menentukan kehidupan semua makhluk yang terangkum dalam rukun iman yaitu iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari kiamat, dan qada qadar. Berilmu berarti mempunyai pengetahuan dari segala disiplin ilmu yang berkembang dari masa ke masa. Ilmu yang benar adalah ilmu pengetahuan yang tidak bertentangan dengan isi dan kandungan Al Qur’an. Jika bertentangan dengan Al Qur’an maka ilmu itu dianggap salah.
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih. Kemudian salin kembali dengan benar dan baik.
Penjelasan Tajwid Lafal
Hukum Bacaan
Cara membaca
Alasan
Idgham bigunnah
Miyyaumi
Nun mati bertemu huruf ya’
Izhar qamariyah
Yaumil jumu’ati
Alif lam huruf Jim
bertemu
Lam jalalah sebelumnya harokat kasroh
Tarqiq
Zikrillah
Qalqalah
Wabbtaguu
Huruf ba’ disukun (mati)
Ikhfa’
Mingfadli (nun mati dibaca
Nun mati bertemu huruf fa’
samar) Kegiatan Siswa Lafal
Pernyataan
Hukum bacaan
Mad bertemu hamzah dalam satu lafal Mad bertemu hamzah di lain lafal
Cara membacanya
........
.........
.....
.........
......
......
.....
.....
Nun mati bertemu huruf ta’ Tanwin fathah bertemu dengan huruf lam Mad bertemu huruf nun yang diwaqofkan
6. Terjemahan Per-kata
salat
diseru / dipanggil
apabila
mereka beriman
orang-orang yang
Wahai
Allah
mengingat
kepada
maka berjalanlah kalian
jum’ah
di hari
jika
bagi kalian
lebih baik
demikian itu
jual beli / perdagangan
dan tinggalkanlah
maka bertebaranlah kalian
salat
telah diselesaikan
maka apabila
kalian mengetahui
kalian adalah
Allah
karunia
dari
dan carilah
muka bumi
di
kalian beruntung
supaya kalian
banyak
Allah
dan ingatlah
7. Terjemahan ayat Terjemahan Q.S. Al; Jumu’ah, 62 : 9-10 adalah :
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseur untuk melaksanakan salat pada hari jum’ah, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (9) Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung. (10)
8. Kandungan Ayat o Seruan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman agar melakukan keseimbangan antara kewajiban dalam beribadah dan bekerja. Ketika terdengar suara azan untuk menunaikan salat maka segeralah menunaikannya dan ditinggalkanlah segala aktivitas keduawiaan. o Umat Islam yang telah selesai melaksanakan ibadah salat diperintah Allah SWT untuk berusaha dan bekerja agar memperoleh karunia-Nya. Karunia itu bisa berupa harta benda, kesehatan, pengetahuan, kedamaian dan kesejahteraan. o Umat Islam dianjurkan senantiasa untuk ingat kepada Allah SWT dimana saja, kapan saja dan dalam situasi yang bagaimanapun pula agar selalu zikrullah. Jika mereka dapat melakukan yang demikian itu maka merekalah yang akan memperoleh keberuntungan berupa kebahagian dan ketenangan hidup. 9. Penjelasan Qur’an surat Al Jumu’ah merupakan surat yang ke 62 terdiri dari 11 ayat, termasuk surat-surat Madaniyyah. Dinamakan surat “Al Jumu’ah” diambil dari kata Al Jumu’ah yang terdapat pad ayat 9 surat ini yang artinya “hari Jum’ah”. Pada ayat yang ke 9 – 10 pada surat Al Jum’ah mengajarkan kepada kita tentang keseimbangan dalam beribadah dan bekerja. Di dalam beribadah Allah menyuruh agar senantiasa ibadah itu dilaksanakan dengan khusyu’ dan tepat waktu. Sehingga diwaktu menunaikan ibadah diharapkan dilaksanakan dengan memenuhi rukun dan syaratsyaratnya dengan baik. Seorang Mukmin dan Mukminat dilarang berbuat syirik dan berniat dalam beribadah selain untuk mencari rida Allah. Begitu pula ketika bekerja diperintahkan untuk bekerja keras, penuh keuletan, ketekunan, kesabaran dan kreatif. Apabila hal itu dilaksanakan dengan baik maka manusia akan memperoleh hasil kerja yang baik pula. Namun manusia diperingatkan ketika bekerja janganlah melupakan beribadah, dan sebaliknya ketika selesai ibadah jangan melupakan urusan duniawinya.
UJI KOMPETENSI A. Aspek afektif Isilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan sikapmu sebenarnya dengan cara mencontreng ( √ ) pada kolom yang tersedia
INTERNALISASI AKHLAK MULIA No Pernyataan Majlis ta’lim hendaklah terbuka 1
2
3
bagi siapa saja yang hendak bergabung dengannya Orang yang beriman, beramal saleh sama derajatnya dengan orang yang beriman, beramal saleh, dan berilmu Menghormati dan menghargai kepada orang tua termasuk
tidak setuju ……
tidak tahu …..
alasan ……
……
……
…..
……
……
……
…..
……
setuju ……
yang
4
5
6
kewajiban yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya Melaksanakan salat jum’ah hukumnya wajib bagi setiap muslim Orang muslim yang tidak mau melaksanakan salat jum’at termasuk berlaku fasiq Setelah menunaikan salat jumat hendaklah kembali bekerja lagi
……
……
…..
……
…..
….
….
…..
…..
….
….
…..
B.
Aspek kognitif 1). Soal pilihan ganda Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara menyilang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e 1. Ada mad dummah bertemu dengan alif di lain lafal seperti adalah bacaan… a. Mad jaiz munfasil d. Mad ari’d lissukun b. Mad wajib muttasil e. Mad badal c. Mad Thobi’i 2. Dalam Qur’an surat Al Mujadillah 11 ada lafal a. berbuat baiklah didalam majlis b. masuklah di majlis zikir c. berlapang-lapanglah di dalam majlis d. maka lapangkanlah di majlis taklim e. dilarang menolak orang yang akan ikut pengajian
artinya adalah…
3. Nun mati bertemu dengan huruf ya’ pada lafal bacaantajwidnya adalah… a. idgham bigunnah c. iqlab e. ikhfa’ hakiki b. izhar haqiqi d. idgham bilagunnah 4. Orang yang akan mencapai derajat yang tinggi di mata Allah adalah mereka yang memiliki… a. harta dan tahta d. Jabatan, kekuasaan dan wibawa b. keturunan dan kerajaan e. ilmu, cita-cita, dan karya c. iman, ilmu, dan amal 5. Dalam S. Al Mujadalah :11 berisi tentang… a. perbedaan orang yang beriman dan berilmu pengetahuan b. Allah akan menurunkan rahmat bagi orang yang beriman c. Allah akan memberi petunjuk kepada orang yang menuntut ilmu pengetahuan d. Allah akan mengangkat derajatnya bagi orang yang beiman dan berilmu e. Orang yang beriman dan berilmu akan berbeda kesejahteraannya 6. Dalam Q.S. Al Jumu’ah ayat 9 ada lafal a. Cepatlah mengambil air wudlu b. segera menunaikan salat jum’ah c. segera meninggakan jual beli d. maka bertebarlah mencari rahmat Allah e. segera bersyukurlah atas kurnia Allah
maksudnya adalah…
7. Pada akhir Q.S. Al Jum’ah ayat 10 ada lafal
terjemahannya adalah…
a. b. c. d. e.
agar kamu memperoleh kesejahteraan supaya kalian beruntung supaya kalian memperoleh derajat yang tinggi agar kamu memperoleh kebahagiaan di surga agar kalian mau berfikir
8. Mengerjakan salat jum’at hukumnya fardlu ain bagi setiap laki-laki, berikut ini ada yang tidak terkena hukum tersebut yaitu… a. laki-laki yang sudah mukallaf b. laki-laki yang sedang sibuk belajar c. laki-laki yang sibuk bekerja d. laki-laki yang bukan musafir e. laki-laki yang tidak sehat akalnya 9. Berikut ini adalah inti sari Q.S. Jum’ah ayat 9-10. Adapun yang tidak termasuk didalamnya adalah… a. jika ada panggilan salat jum’ah segeralah menghadirinya b. jika diseur azan di hari jum’ah tinggalkanlah jual beli c. apabila salat telah dilaksanakan segeralah bertebaran di muka bumi d. dan carilah karunia Allah supaya kamu beruntung e. tidak boleh mencampuradukkan iman dan ibadah dengan kemusyrikan 10. Orang laki-laki yang mengaku beragama Islam dan tidak pernah menunaikan salat jum’ah tergolong… a. fasiq d. fasid b. zalim e. musyrik c. munafik
IMAN KEPADA HARI AKHIR Standar Kompetensi : 3. Meningkatkan iman kepada hari akhir. Kompetensi Dasar : 3.1. Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir. 3.2. Menerapkan hikmah beriman kepada hari akhir.
TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.
a. Q.S. Al Baqarah 1 – 4
b. Q.S. Al Qari’ah 1 – 5
c. Q.S. Al Zalzalah 6 - 8
IMAN KEPADA HARI AKHIR IFTITAH 1. Duduklah dengan tenang, khusyuk, dan tawaduk! 2. Mulailah dengan ta'awuz dan basmalah! 3. Perhatikan dengan saksama penjelasan dari guru agamamu! 4. Hayatilah keimanan terhadap hari akhir dan ambillah hikmahnya ke dalam kehidupanmu sehari-hari! 5. Akhirilah pelajaran dengan membaca doa agar ilmu yang diperoleh menjadi berkah! Beriman kepada hari akhir (seringkali disebut hari kiamat) bagi seorang muslim adalah wajib hukumnya. Hari akhir merupakan salah satu rukun iman clan meyakini kehidupan akhirat tersebut adalah salah satu ciri orang-orang yang bertakwa. Kita harus meyakini akan tibanya hari akhirat di mana aural pada masa kehidupan manusia di dunia akan menemui pembalasan dengan seadil-adilnya. A. Fungsi Beriman kepada Hari Akhir Peristiwa kiamat merupakan peristiwa kehancuran dahsyat dan luar biasa yang tidak pernah terjadi sehelumnya. Al Quran banyak menginformasikan keadaan yang akan dialami ketika kiamat itu terjadi, antara lain sebagai berikut.
Artinya: "Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran. Dan gununggunungseperti bulu yang dihambur-hamburkan." (QS Al Qariah: 1-5)
Setelah kehidupan dunia yang fana ini mengalami kehancuran di hari kiamat, semua manusia akan menghadapi peristiwa-peristiwa besar yang pasti terjadi, yaitu peristiwa-peristiwa di hari akhirat. Pembalasan yang seadil-adilnya dari Allah swt. atas perbuatan baik maupun buruk manusia ketika hidup di dunia akan dijumpai di hari kiamat sebagaimana firman Allah swt.
Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya) pula." (QS Az Zalzalah: 7-8) Melalui keimanan dan keyakinan akan adanya hari akhir, manusia memiliki harapan akan kehidupan yang kekal dan penuh dengan kenikmatan serta kebahagiaan yang hakiki. Dengan demikian, iman kepada hari akhir mempunyai fungsi yang sangat penting, antara lain sebagai berikut. 1. Sebagai pemelihara diri dari perbuatan dosa karena manusia harus selektif dalam berbuat, bertindak, dan beramal. 2. Sebagai pemacu semangat disiplin dan bertanggung jawab untuk menaati segala perintah Allah swt. serta berusaha menjauhi segala yang dilarang-Nya semaksimal mungkin. 3. Sebagai penunjang kehidupan yang tenang dan tenteram karena telah melaksanakan ibadah maupun muamalah. 4. Akan menjadi penyadaran bagi manusia yang lupa diri dan tenggelam dalam akan kesenangan atau kepuasan duniawi. Kesenangan atau kepuasan tersebut bersifat nisbi karena yang hakiki adalah menyelaraskan hidup duniawi dengan kehidupan ukhrawi. 5. Sebagai pewujud akhlakul karimah dan menghilangkan sifat buruk yang ada pada manusia, di antaranya egoisme, takabur, sombong, serakah, pemalas, dan kikir serta berusaha memupuk kesadaran sosial sesuai dengan ajaran Islam. Hikmah yang secara tersirat muncul dari keimanan sebagai muslim sejati, pasti juga akan mempengaruhi seluruh sendi kehidupan. Hikmah ini sangat penting karena secara luas juga akan mempengaruhi dalam cara memandang kehidupan manusia dan seluruh makhluk di alam ini. Beberapa hikmah tersebut antara lain dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Manusia tidak hidup di dunia ini selamanya. Oleh karena itu, manusia hendaknya senantiasa menabung amal saleh sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat kelak. 2. Manusia tidak boleh berlaku sewenang-wenang selama hidup di dunia karena segala amal perbuatan pasti akan mendapat balasannya di akhirat kelak, tanpa kecuali. 3. Allah Maha adil dan setiap perbuatan akan mendapat balasan yang setimpal. Dengan kata lain, semua perbuatan akan mendapat balasan dari Sang Maha Pemberi Balasan. 4. Kaum mukmin harus selalu ingat bahwa hari kiamat pasti akan terjadi dan kita harus senantiasa siap setiap saat menghadapi kedatangannya. 5. Iman kepada hari akhir akan membuat kita memahami akan anti dan tujuan hidup di dunia. Dengan memahami hal tersebut, kita tidak akan pernah kehilangan arah dan dapat memelihara sikap hidup yang positif serta optimis. 6. Dengan beriman kepada hari akhir, kita bisa menerima segala ketentuan Allah
dengan ikhlas. Allah tidak pernah menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia. Oleh karena itu, kita harus yakin bahwa setiap manusia memiliki misi dan tujuan dalam kehidupannya serta akan mendapat ganjaran atas usahanya tersebut. TUGAS Apakah Anda merasakan pengaruh keimanan terhadap hari akhirat pada diri Anda? Berilah salah satu contohnya dan jelaskanlah! B. Macam-Macam Kiamat 1. Kiamat Sugra Kiamat sugra adalah kiamat kecil, yaitu berakhirnya kehidupan semua mahluk yang bernyawa dalam skala kecil, contohnya kematian. Setiap manusia pasti akan mengalami kematian sebagaimana firman Allah swt.
Artinya: "tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian dan sesungguhnya pahala kamu akan disempurnakan pada hari kiamat." (QS Ali Imran: 185) Kemudian dalam frman-Nya yang lain menyatakan sebagai berikut.
Artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (QS Ar Rahman: 26-27) Apabila kita perhatikan ayat-ayat tersebut, maka semua makhluk, termasuk manusia akan mengalami kebinasaan. Hal yang harus kita sadari adalah bahwa tidak akan ada satu makhluk pun yang lolos dari kematian. Kematian tidak mengenal usia, tua, rnuda, anakanak, dewasa, sehat maupun sakit. Apabila telah sampai ajal, tidak ada yang bisa mengundurkan ataupun memajukannya. Sebagaimana firman Allah swt.
Artinya: "Tiap-tiap umat mempunyai ajal, maka apabila telah datang ajalnya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sedikitpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS Al Araf: 34) Manusia yang mengalami kematian (kiamat sugra) sebelum datangnya hari akhir akan berada di alam barzakh. Alam barzakh adalah suatu tempat di antara dunia dan akhirat sebagai tempat berkumpulnya semua manusia yang telah meninggal dunia. 2. Kiamat Wusta Kiamat wusta adalah kiamat pertengahan yang peristiwanya secara kolektif dan lokal mengakibatkan banyak korban, balk jiwa inaupun harta, misalnya bencana gunung meletus, banjir, gempa bumi, kebakaran hutan, dan lain sebagainya. Kiamat wusta merupakan peringatan Allah swt. kepada umat manusia yang sudah mulai lalai
dan banyak melupakan Allah swt. Bahkan, kiamat wusta lebih dekat kepada azab Allah swt. yang ditimpakan kepada suatu umat atau kelompok manusia yang kerap kali melupakan dan melanggar aturan-aturan Allah swt. Firman Allah swt.
Artinya: "Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohonpohon) yang berbuah pahit pohon atsl dan sedikit dari pohon sidr." (QS Saba: 16) Kemudian Rasulullah saw bersabda yang maknanya adalah "Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra., Rasulullah saw. pernah bersabda, "Seandainya Allah menurunkan azab kepada suatu bangsa, maka azab itu akan menimpa semuanya tanpa pandang bulu dan kemudian Dia akan membangkitkan kembali mereka dan mengadili mereka sesuai dengan perbuatannya. " Dari kedua dalil naqli tersebut, akan terjadi pula kiamat wusta (pertengahan) yang bertujuan untuk memberi peringatan agar tnanusia mau menyadari perbuatannya yang melanggar aturan-aturan Allah swt. dan meinbuat mereka kembali kepada jalan yang benar. Firman Allah swt.
﴾41﴿ َ ﱠﺎسَﻌ ْ ِ ض َ اﻟ ﱠ ذ ِي ﻋ َ ﻣ ِﻠ ُوا ﻟ َﻌ َ ﻠ ﱠﮭُم ْ ﯾ َر ْ ﺟ ِ ﻌ ُون ِيﻘ َ ﮭاﻟﻧُم ْ ﺑ َ ﮭ َر َ اﻟ ْ ﻔ َﺳ َﺎد ُ ﻓِﻲ اﻟ ْ ﺑ َر ﱢ و َ اﻟ ْ ﺑ َﺣ ْ ر ِ ﺑ ِ ﻣ َﺎ ﻛ َﺳ َ ﺑ َت ْ أ َ ﯾ ْﻟِﯾُدذ ِﯾ Artinya: "Telah tampak keusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS Ar Rum: 41) RISALAH Ada banyak hadis yang menyatakan bahwa Imam Mahdi akan datang di akhir zaman dan sebagian besar pada ulama menyatakannya sebagai hadis mutawatir. Iman Mahdi adalah pembimbing keselamatan pada akhir zaman. Istilahnya berakar dari kata yada-yahdi yang berarti membimbing atau memberi petunjuk. Keyakinan ini berakar kuat di kalangan muslim, baik Suni (Ahlusunah wal jamaah) maupun Syiah. 3. Kiamat Kubra Kiamat kubra adalah peristiwa yang amat besar. karena pada saat itu dengan qudrat dan iradat-Nya, alam semesta beserta isinya akan hancur lebur, Kiamat kubra merupakan rahasia Allah swt. dan akan datang secara tiba-tiba. Allah swt. berfirman:
Artinya: "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya kegoncangizn pada hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dahsyat). " (QS Al Hajj: 1)
Dalam sebuah hadis dikisahkan bahwa Malaikat Jibril berdialog dengan Rasulallah. saw. yang isinya tentang waktu terjadinya kiamat sebagai berikut.
(ﺎﻋﻗَﺎ َﺔ ُل َ ﻗﻣَﺎَﺗل ََﻰﻣاﻟَﺎاﻟﺳ ﱠْ ﻣ َﺳ ْ ﺋ ُو ْ لُ ﻋ َ ﻧ ْ ﮭ َﺎﺑ ِ ﺎ َﻋ ْ ﻠ َم َ ﻣ ِن َ اﻟﺳ ﱠﺎﺋِل ِ )رواه اﻟﺑﺧﺎرى Artinya: "Wahai Muhammad, kapankah akan terjadinya kiamat?" Rasulullah menjcawab, "Orang yang berta.nya lebih tahu daripada orang yang ditanya." (HR Bukhari) Kemudian dalam firman Allah dinyatakan sebagai berikut.
Artinya: "Dan bahwasanya saat kiamat itu pasti datang dan akan Aku rahasiakan untuk memberi pembalasan kepada setiap diri menurut apa yang telah diusahakannya." (QS Taha: 15) . Dari dalil-dalil naqli di atas, kiamat kubra pasti akan terjadi dan merupakan peristiwa yang amat dahsyat, terjadi secara tiba-tiba, dan menjadi rahasia Allah swt. DISKUSI Sebagai seorang muslim, apakah yang Anda persiapkan dalam menghadapi hari akhirat? Apakah Anda merasa cukup dalam melakukan amal kebajikan? Mengapa? Jelaskan -dan berikan alasannya! C. Dalil Naqli tentang Hari Kiamat Beberapa ayat Al Quran berikut ini merupakan dalil-dalil yang menjamin bahwa hari kiamat pasti terjadi. Dengan adanya dalil-dalil ini, hendaknya semakin menambah keyakinan kita akan hari akhirat dan menambah semangat dalam beramal kebajikan karena segala aural perbuatan pasti akan mendapat balasan yang setimpal. 1. Surah Az Zalzalah Ayat 1-2
Artinya: “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang amat dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya." (QS Az Zalzalah: 1-2) 2. Surah Al Qariah Ayat 1-5
Artinya: “Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang beterbangan. Dan gununggunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan." (QS Al Qariah: 1-5) 3. Surah Al Waqi'ah Ayat 1-6
Artinya: “Apabila terjadi hari kiamat. Terjadinya (kiamat) itu tidak bisa disangkal. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan) yang lain. Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya. Dan gununggunung dihancurkan sehancurhancurnya. Maka jadilah dia debu yang beterbangan." (QS Al Waqiah: 1-6) 4. Surah AI Qiyamah Ayat 6-10
Artinya: "Ia bertanya: 'Bilakah hari kiamat itu?"Maka apabila mata terbelalak (ketakutan). Dan apabila telah hilang cahayanya. Dan matahari serta bulan dikumpulkan. Pada hari itu manusia berkata, "Kemana tempat lari?" (QS Al Qiyamah: 6-10) TUGAS Carilah minimal sepuluh contoh kejadian yang terkait dengan peristiwa hari kiamat sebagai acuan (dalil aqli) bahwa hari itu pasti terjadi! D. Tanda-Tanda Terjadinya Kiamat Karena kiamat merupakan rahasia Allah swt. dan datangnya pasti secara tibatiba, maka Islam memberikan tanda-tanda terjadinya kiamat. Dalam beberapa hadis, Rasulullah saw. menjelaskan tanda-tanda terjadinya kiamat adalah sebagai berikut. 1. Ketika seorang budak perempuan melahirkan anak majikannya. 2. Ketika para pengembala unta-unta hitam mulai bersaing dengan yang lainnya di atas konstruksi gedunggedung yang tinggi. 3. Lenyapnya ilmu pengetahuan dan meluasnya kebodohan. 4. Meluasnya perilaku minum berbagai minuman keras. 5. Masa atau waktu terasa amat pendek. 6. Munculnya Dajjal. 7. Terbitnya matahari dari arah barat. Terjadinya tanda-tanda akan tiba hari kiamat atau hari akhir merupakan sebuah proses yang panjang. Manusia tidak dapat mengira-ngira serta memprediksi terjadinya peristiwa besar tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa hari terjadinya kiamat benar-benar merupakan hal yang wajib diimani oleh setiap muslim. Seorang muslim yang mengimani hari kiamat tentu akan mempersiapkan dirinya untuk lebih banyak beramal saleh sebagai konsekuensi dan tanggung jawab makhluk Allah swt. yang diperintahkan untuk beribadah hanya kepadaNya. DISKUSI Carilah sebuah artikel di media massa, seperti koran, majalah, atau internet yang mengungkapkan adanya fakta-fakta mengenai tanda-tanda terjadinya hari kiamat! Bagaimana Anda menyikapinya? Jelaskan! E. Beberapa Peristiwa yang Terjadi di Hari Kiamat
Beberapa peristiwa yang akan terjadi pada hari akhirat antara lain sebagai berikut. 1. Yaumul Baas Yaumul Baas adalah suatu saat di mana semua mahluk yang bernyawa dan berakal akan dibangkitkan setelah mengalami kematian atau kiamat. Semua manusia pasti akan dihidupkan dan dibangkitkan kembali oleh Allah swt. untuk dimintai pertanggungjawabannya selama hidup di dunia. Firman Allah swt.
Artinya: “Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah yang sungguhsungguh, “Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati” (Tidak demikian, bahkan pasti Allah akan membangkitkannya) sebagai suatu janji yang benar dari Allah. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS An Nahl: 38) Pada hari kebangkitan atau Yaumul Baas, semua manusia yang mati akibat terjadi kiamat kubra, baik karena kematian biasa, karena musibah kebakaran, karena pesawat jatuh, atau yang mati dan hancur serta hilang jasadnya, semua akan dibangkitkan dan tidak akan terlewat meskipun hanya seorang. Sebagaimana firman Allah.
Artinya: "Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan dia lupa kepada kejadiannya, is berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?"Katakanlah, "la akan dihidupkan oleh Tuhan yang menghidupkannya kali yang pertama. Dan Dia sangat mengetahui tentang segala makhluk." (QS Yasin: 78-79) 2. Yaumul Hasyr (Alam Mahsyar) Hasyr atau Mahsyar adalah suatu tempat di akhirat yang sangat luas. Yaumul Hasyr merupakan saat terjadinya peristiwa di mana semua makhluk, terutama manusia dikumpulkan dan akan dihisab serta diberi keputusan oleh Allah tentang semua amalan yang dikerjakan ketika hidup di dunia. Mahsyar terjadi setelah manusia dibangkitkan dari kematian. Di tempat itulah manusia akan merasa berat dan lama menanti pengadilan dari Allah yang Maha kuasa. Pada hari itu, semua manusia dikumpulkan dan diadili oleh Allah swt. dengan seadil-adilnya. Hari itu juga disebut hari pembalasan yang hakiki. Allah swt. berfirman
Artinya: "Dan (ingatlah) hari yang di waktu itu Kami menghimpun semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-o rang musyrik, "Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu Kami)?" (QS Al An'am: 22) 3. Yaumul Hisab
Yaumul Hisab adalah hari perhitungan semua amal perbuatan baik maupun buruk manusia selama hidup di dunia. Sekalipun sebesar zarrah amalan manusia tidak akan lepas dari perhitungan Allah swt, Pada hari itu, manusia tidak akan bisa mengelak dan berbohong dari segala amal perbuatannya karena semua anggota badan akan menjadi saksi atas segala perbuatannya. Sekalipun manusia telah lupa, tetapi Allah swt. Maha Mengetahui atas segala amal perbuatan manusia sebagaimana firman-Nya.
Artinya: “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah swt. semuanya, lalu diberitakanNya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu." (QS Al Mujadilah: 6) Kondisi manusia pada hari itu tergantung pada aural perbuatannya selama di dunia. Bagi mereka yang selama di dunia terbiasa melakukan amal kebajikan dan ibadah, mereka akan merasakan bahwa perhitungan itu amat mudah dan cepat. Sebaliknya, bagi mereka yang terbiasa berbuat maksiat, menipu, korupsi, memakan harta anak yatim, tidak mendirikan salat, puasa, zakat, dan amal-amal lainnya, mereka akan diliputi kekecewaan dan penyesalan yang tiada tara. Hat itu dinyatakan Allah dalam Al Quran sebagai berikut.
Artinya: Adapun orang yang diberikan kitab di sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah." (QS Al Insyiqaq: 7-8)
Artinya: “Adapun orang yang diberi kitab di sebelah kirinya, maka dia berkata, "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepada kitab-Ku (ini)." (QS Al Haqqah: 25) 4. Mizan (Timbangan) Mizan adalah timbangan amal. Maksudnya, setiap amal manusia akan ditimbang agar diketahui secara yakin dan pasti tentang amal baik dan aural buruknya. Penimbangan itu dilakukan dengan seadil-adilnya tanpa ditambah atau dikurangi sedikit pun. Allah swt. berfirman.
Artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalnya itu) hanya seberat biji sawi pun, Kami pasti mendatangkan (pahalanya). Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan." (QS Al Anbiya: 47) Kemudian Allah juga berfirman.
Artinya: “Dan ada pun orang-orang yang berat timbangan (kebaikannya), maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan ada pun orang yang ringan timbangan (kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah. " (QS Al Qariah: 6-9) 5. Surga dan Neraka Surga adalah suatu tempat di mana segala kenikmatan hakiki disediakan Allah swt. khusus untuk orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Kenikmatan, keindahan, dan kemegahannya sulit digambarkan karena belum pernah dilihat oleh mata atau didengar oleh telinga. Semua itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang tunduk dan patuh pada aturan-aturan Allah. Mereka itulah orang-orang yang beruntung karena bagi mereka disediakan surga yang penuh dengan kebahagiaan dan kesempurnaan. Allah swt. berfirman.
Artinya: "Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Surga Adn yang mengalir di bawabnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya. " (QS Al Bayyinah: 8) Dalam berbagai keterangan Al Quran, surga memiliki berbagai macam tingkatan. Orang-orang yang beriman menempatinya sesuai dengan tingkatan keimanan dan ketakwaan mereka pada Allah swt. Nama-nama surga itu antara lain Surga Firdaus, Surga Nai'm, Surga Ma'wa, Surga Adn, Surga Khulud, Surga Darussalam, dan Darul Maqamah. Adapun neraka merupakan tempat terakhir yang terburuk dan paling berat disediakan bagi orang-orang kafir, musyrik, fasik, ingkar, dan durhaka kepada Allah swt. Mereka akan kekal di dalamnya dengan penuh kesengsaraan dan azab yang sangat dahsyat. Setiap saat dan setiap detik mereka selalu berhadapan dengan azab dan siksa yang pedih. Firman Allah swt.
Artinya: "Orang-orang kafir dibawa ke Neraka Jahanam dalam rombonganrombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu, dibukakanlah
pintu pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga penjaganya, 'Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab, “Benar (telah datang)." Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir." (QS Az Zumar: 71) Neraka juga memiliki tingkatan seperti surga, antara lain Neraka Jahanam, Neraka Laza, Neraka Saqar, Neraka Sa'ir, Neraka Hutamah, Neraka Wail, dan Neraka Hawiyah. DISKUSI Di dunia ini, terkadang kita menyaksikan orang-orang yang melakukan ibadah dengan tekun, ttapi hidup dalam kemiskinan. Sebaliknya, orang yang kafir atau zalim hidup dalam kondisi serba berlebihan. Jelaskanlah mengenai fenomena ini apabila dikaitkan dengan pembalasan kelak di hari akhirat! Apakah Anda yakin mengenai keadilan di dalam perhitungan amal perbuatan? Jelaskanlah! F. Perilaku Cerminan Iman kepada Hari Akhir Tanpa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, keimanan kepada hari akhir tidak akan mendapatkan nilai yang maksimal bagi seseorang atau manfaat bagi lingkungannya. Dengan demikian, menunjukkan perilaku yang sesuai sebagai cerminan terhadap keimanan tersebut mutlak diperlukan. Beberapa perilaku tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Melakukan segala pekerjaan yang positif dengan hati riang dan ikhlas. 2. Meneladani perilaku terpuji dari siapa pun tanpa memandang latar belakangnya dan berusaha menerapkan dalam diri pribadi. 3. Takut untuk melakukan dosa dan maksiat karena kita tidak pernah mengetahui kedatangan hari kiamat tersebut. 4. Segera bertobat apabila melakukan kesalahan dan segera berusaha memperbaikinya. 5. Tidak ragu untuk menolong orang yang kesusahan karena Allah pasti akan membalasnya. Apabila tidak di dunia ini, Allah pasti akan memberikannya tanpa kecuali. 6. Allah Maha tahu segala hal, termasuk dalam memberikan yang terbaik bagi kehidupan hamba-Nya. Dengan demikian kita harus selalu berhusnuzzan (berprasangka balk) terhadap-Nya. 7. Mampu memilih prioritas pekerjaan yang memiliki lebih banyak manfaatnya dan bernilai ibadah. 8. Senantiasa berhati-hati dalam melakukan suatu perbuatan karena Allah Maha Melihat dan Maha Menilai. 9. Senantiasa berusaha bersikap adil karena hal tersebut akan diperhitungkan di akhirat kelak. 10. Takut untuk melakukan dosa dan kesalahan karena Allah tidak akan melewatkan penilaian-Nya sedikit pun. 11. Senantiasa berniat bahwa segala aural ibadah dilakukan dengan ikhlas dan mengharapkan rida Allah swt. 12. Melakukan kebajikan dan ibadah semaksimal mungkin sesuai kemampuan karena hal tersebut akan menjadi tabungan atau bekal di akhirat. 13. Yakin bahwa sekecil apa pun perbuatan ada balasannya di akhirat sehingga tidak
merasa sombong atas suatu prestasi ataupun berkecil hati apabila mendapatkan perlakuan tidak adil. 14. Berikhtiar untuk meraih sesuatu karena beramal di dunia merupakan ladangnya akhirat yang akan dipetik panennya. 15. Tidak larut dalam kehidupan duniawi, tetapi mencintai dunia sekadar untuk beramal demi akhirat. 16. Menyadari bahwa hidup di dunia hanya sebentar sehingga berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya. 17. Apabila telah melakukan perbuatan buruk, hendaknya segera bertobat dan mengiringinya dengan berbuat baik agar di akhirat tidak menjadi orang yang merugi. TUGAS Bersama kelompokmu, carilah sebuah artikel atau tulisan di koran, majalah, atau buku yang membahas tentang hari kiamat! Melalui buku tersebut, buatlah analisa mengenai sikap yang harus kita persiapkan dalam menghadapi peristiwa kiamat tersebut terkait dengan aktivitas kehidupan sehari-hari saat ini! IJTIMA Kiamat sugra adalah kiamat kecil, yaitu berakhirnya kehidupan semua makhluk yang bernyawa dalam skala kecil, contohnya kematian. Kiamat wusta adalah kiamat pertengahan yang peristiwanya secara kolektif dan lokal mengakibatkan banyak korban, baik jiwa maupun harta, misalnya bencana gunung meletus, banjir, gempa bumi, dan kebakaran hutan. Kiamat kubra adalah peristiwa yang amat besar karena alam semesta beserta isinya akan hancur lebur. Kiamat kubra merupakan rahasia Allah swt. dan akan datang secara tiba-tiba. Yaumul Baas adalah suatu saat di mana semua makhluk akan dibangkitkan setelah mengalami kematian atau kiamat. Yaumul Hasyr merupakan saat terjadinya peristiwa di mana semua makhluk, terutama manusia dikumpulkan dan dihisab serta diberi keputusan oleh Allah tentang semua amalan yang dikerjakan di dunia. Hisab adalah hari perhitungan semua aural perbuatan balk maupun buruk manusia selama hidup di dunia. Mizan adalah timbangan amal dimana setiap amal manusia akan ditimbang agar diketahui secara yakin dan pasti tentang amal baik dan aural buruknya. Penimbangan dilakukan dengan seadiladilnya tanpa ditambah atau dikurangi sedikit pun. Surga adalah suatu tempat di mana segala kenikmatan hakiki disediakan Allah swt. khusus untuk orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Surga memiliki berbagai macam tingkatan dan orang beriman menempatinya sesuai dengan tingkatan keimanan dan ketakwaan mereka pada Allah swt. Nama-nama surga itu antara lain Surga Firdaus, Surga Nai'm, Surga Ma'wa, Surga Adn, Surga Khulud, Surga Darussalam, dan Darul Maqamah. Adapun neraka merupakan tempat terakhir yang terburuk dan paling berat disediakan bagi orangorang kafir, musyrik, fasik, ingkar, dan durhaka kepada Allah swt. Mereka akan kekal di dalamnya dengan penuh kesengsaraan dan azab yang sangat dahsyat. Neraka juga memiliki tingkatan seperti surga, antara lain Neraka Jahanam, Neraka Laza, Neraka Sagar, Neraka Sa'ir, Neraka Hutamah, Neraka Wail, dan Neraka Hawiyah. IMTIHAN A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang benar! 1. Arti ayat
ِ ْس ٍ ذ َ اﺋِﻘ َﺔ ُ اﻟ ْ ﻣ َو ْ ت adalah ﻛ ُ ل ﱡ ﻧ َﻔ....
a. b. c. d. e.
setiap yang berjiwa tunduk pada aturan Allah setiap makhluk berasal dari Allah dan kembali pada-Nya setiap yang bernyawa pasti akan mati setiap yang bernyawa pasti akan kembali pada Allah setiap nyawa pasti mati
2. Nafsu yang mampu mempertahankan diri dari segala kejahatan karena selalu berhubungan dengan Allah swt. Adalah nafsu .... a. mutmainnah d. nafsiah b. lawwamah e. mulhammah c. amarah 3. Perhatikanlah pernyataan berikut ini! b. individualistis (1) bertindak dengan penuh tanggung jawab (2) berserah pada nasib dan tidak perlu berusaha (3) pandangan hidupnya selalu optimis (4) ragu bertindak karena takut salah (5) ) kehidupan yang baik di masyarakat Dari pernyataan tersebut, yang termasuk fungsi beriman kepada hari akhir adalah ….. a. (1), (2) dan (3)
d. (1), (3) dan (5)
b. (2), (3) dan (4)
e. (2), (4) dan (5)
c. (3), (4) dan (5) 4. Pengetahuan mengenai alam akhirat dapat kita ketahui dari Al Quran atau hadis. Pengetahuan itu disebut .... a. Sam’iyyat d. Syari’at b. Selamat e. Makrifat c. Hakikat 5. Kematian makhluk bernyawa dari kehidupan dunia yang fana dinamakan .... a. Kiamat d. Kiamat sugra b. Barzakh e. Kiamat kubra c. Tanda-tanda kiamat 6. Efek positif dari meyakini hari akhir adalah …. a. Lupa diri d. Selalu berbuat baik b. Individualistis e. Kurang bergaul c. Berhati-hati atau waspada 7. Sebelum kiamat, manusia yang telah meninggal dunia menanti di alam …. a. Akhirat d. Azali b. Barzakh e. rahim c. Mahsyar 8. Iman pada hari akhir dapat menimbulkan sikap raja' dan .... a. Saf d. Sufi
b. Khauf e. Manfaat c. Ma’ruf 9. Nama malaikat yang bertugas meniup terompet adalah Malaikat .... a. Jibril d. Israfil b. Izrail e. Raqib c. Mikail 10. Seorang hamba yang ringan timbangan amal baiknya akan masuk Neraka .... a. Jahanam d. Wail b. Saqar e. Lada c. Hawiyah 11. Allah swt. menerima tobat selain dosa …. a. munafik d. fasik , b. syirik e. hasud c. kafir 12. Berikut ini termasuk peristiwa pada hari akhirat, kecuali .... a. Yaumul Baas d. Yaumul Ahad b. Yaumul Hisab e. Yaumul Jaza c. Yaumul Mizan 13. Arti ayat adalah …. a. Jika bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat b. Jika langit membelah menjadi dua c. Jika bumi dan langit digoncangkan dengan dahsyat d. Kiamat datang secara tiba-tiba e. Kiamat adalah peristiwa yang luar biasa 14. Ayat a. Al Qariah: 4-5 b. Al Haqqah: 25 c. Al Maidah: 76
termasuk Surah .... d. Al Waqiah: 7 e. Az Zalzalah: 2
15. Nama lain dari kiamat adalah …. a. As sa’ah d. As samiyat b. An nazirah e. Al qamar c. Az zahir 16. Kiamat adalah salah satu rahasia milik …. a. Nabi dan rasul d. Kaum duafa b. Allah swt e. orang yang saleh c. Para wali 17. Arti ayat adalah …. a. Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? b. Apakah hari kiamat itu? c. Apabila bumi diguncang dengan dahsyat d. Apakah kamu tahu tentang kiamat
e. Tahukah kamu apakah al Qariah itu? 18. Kiamat wusta adalah …. a. Kiamat kecil b. Kiamat besar c. Kiamat susuhan
d. Kiamat menengah e. Kiamat peringatan
19. Arti kalimat ٌ َﻲ ْ ء ٌ ﻋ َ ظ ِ ﯾ ْ م adalah ﺷ …. a. Kejadian yang biasa b. Kejadian luar biasa c. Kejadian yang amat besar d. Kejadian yang tidak terduga e. Kejadian yang terduga 20. Yaumul jaza artinya …. a. Hari pembalasan b. Hari terakhir c. Hari perhitungan
d. hari yang adil e. hari pengadilan
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas! 1. Jelaskanlah yang dimaksud dengan beriman kepada hari akhir! 2. Sebutkanlah lima fungsi iman kepada hari akhir yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari! 3. Sebutkanlah macam-macam kiamat beserta contohnya! 4. Sebutkanlah kejadian-kejadian pada kiamat kubra yang dijelaskan di dalam Al Quran! 5. Sebutkanlah dan jelaskan lima macam tanda-tanda terjadinya kiamat kubra! 6. Jelaskanlah yang dimaksud kiamat merupakan rahasia Allah swt.! 7. Apakah para nabi dan rasul mengetahui akan terjadinya kiamat kubra? 8. Jelaskanlah peristiwa-peristiwa yang terjadi di akhirat setelah kiamat kubra! 9. Sebutkanlah macam-macam nama surga! 10. Tuliskanlah sebuah ayat Al Quran yang berkaitan dengan hari kiamat berikut artinya!
MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.
Kompetensi Dasar : 4.1. Menjelaskan pengertian adil, rida, dan amal salih. 4.2. Menampilkan contoh perilaku adil, rida, dan amal salih. 4.3. Membiasakan perilaku adil, rida, dan amal salih dalam kehidupan seharihari
TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an. a.
Q.S. An Nahl 90 – 91
b.
Q.S.Al Baqarah : 25
c.
Q.S. Al Baqarah 82-83
MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI
I
ADIL 1. Pengertian Adil Adil artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya. Maksudnya ialah tidak memihak antara yang satu dengan yang lain. Menurut istilah, adil adalah menetapkan suatu kebenaran terhadap dua masalah atau bebepara masalah untuk dipecahkan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama. Dengan demikian keadilan berarti bertindak atas dasar kebenaran, bukan mengikuti kehendak hawa nafsu, Firman Allah dala QS.
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia. Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Nisa ; 135) Maksud dari berlaku adil berarti, memutuskan suatu perkara disesuaikan dengan amal perbuatan seseorang tanpa memandang rakyat atau pejabat, miskin tau kaya siapa yang bersalah harus dihukum. Karena Allah SWT yang maha adil membebani hukum kepada hamba-Nya disesuaikan dengan kemampuannya.dan di dalam menjatuhi atau memutuskan hukuman desisuaikan dengan apa yang pernah diperbuatnya. Prhatikan firman Allah.
Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu)”. (QS. An-Najm 39 – 42) Berdasarkan ayat di atas, dapat diambil pelajaran bahwa Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk menegakkan keadilan walaupun terhadap ibu, bapak, kaum kerabat, bahkan terhadap dirinya sendiri. Dalam ayat lain Allah SWT berfirman
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”. (QS. An-Nisa 58) Sebagai pemimpin dan hakim, Rasulullah menegakka keadilan dengan sebaikbaiknya. Hal ini beliau mencontohkan dalam haditsnya yang artinya :” jika sekiranya Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya akupotong tangannya “ (HR.Bukhari) Didalam hadits yang lain beliau beersabda yang artinya :”Sesungguhnya Allah beserta para hakim selama hikim itu tidak curang, apabila ia telah curang Allah pun menjauh dari hakim itu mulailahsetan menjadi teman yang erat bagi hakim itu” (HR. At- Turmudzi)
Dari keterangan ayat-ayat dan hadits diatas, jalaslah bahwa keadilan merupakan sendi pokok ajaran Islam yang harus ditegakkan. Dengan ditegakkannya keadilan dlam segala hal, akan menjamin segala urusan menjadi lancar. Sebaliknya, apabila keadilan dikesampingkan dan diabaikan akan berkibat perpecahan dan kehancuran di kalangan umat.
a. b. c. d. e.
Apakah manfaat dan keutamaan dari orang yang berlaku adil, jawabnya itu membuat orang disenangi sesamanya memberi ketenangan dan ketenteraman hidup mendatangkan ridla dari Allah karena telah mengerjakan perintah-Nya Mendapatkam pahala di akhirat kelak, dan meningkatkan semangat kerja
2. Macam-macam perilaku adil Barlaku adil dapat diklasifikasikan kepadai 4 bagian yaitu : 1). Barlaku adil kepada Allah SWT, yakni menjadikan Allah satu-satunya Tuhan yang memiliki kesempurnaan, Kita sebagai makhluknya harus senantiasa tunduk dan patuh pada perintah-Nya dan menjuhi larangan-Nya 2). Berlaku adil terhadap diri sendiri, yakni menempatkan diri pribadi pada tempat yang baik dan benar. Diri kita harus terjaga dan terpelihara dalam kebaikan dan keselamatan, tidak menganiaya diri sendiri dengan menuruti hawa nafsu yang skibatnya dapat mencelakakan diri sendiri. 3).. Berlaku adil terhadap orang lain, yakni menempatkan orang lain pada tempat dan perilaku yang sesuai, layak, benar memberikan hak orang lain dengan jujur dan benar serta tidak menyakiti dan merugikan orang lain. 4). Berlaku adil terhadap makhluq lain, yakni memberlakukan makhluq Allah SWT yang lain dengan layak dan sesuai dengan syariat Islam dan menjaga kelestarian dengan merawat dan menjaga kelangsungan dengan tidak merusaknya. 3. Menunjukkan sikap adil terhadap orang lain dapat dilakukan dengan berbagai hal : 1). Patuh kepada perintah Allah dan Rasulnya 2). Memberikan rasa aman kepada orang lain dengan sikap ramah dan santun 3). Menciptakan suasana aman, edukatif dan rukun 4). Bila bermitra harus saling menguntungkan dan bermanfaat bagi seluruh manusia dan mekhluq serta dpat dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat 5). Tidak angkuh, sombong, kikir, boros iri dan dengki dalam begaul dengan sesama manusia. 6). Selalu berprasangka baik terhadap orang disekitarnya 7). Selalu berbuat kebajikan dan tolong menolong terhadap sesama khususnya kepada fakir miskin dan anak yatim piatu 8). Selalu berfikir dengn benar sebelum bertindak dan berbuat. 9). Tidak pilih kasih dalam bergaul Selain itu, doa orang yang berlaku adil tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Nabi bersabda yang artinya:”tiga orang yang tidak ditolak doanya: orang yang sedang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya, Allah mengangkat doa mereka ke atas awan dan dibuka untuk doa itu segala pintu langit. Seraya Allah SWT berfirman: Demi kebesaran-Ku sesungguhnya Aku akan menolong engkau walau pertolongan-Ku Aku berikan pada masa kelak”. (HR. Ahmad) 4. Orang yang melakukan keadilan mempunyai keutamaan sebgai berikut : 1). Terhadap diri sendiri, dapat seimbang antara : a. doa dengan usahanya; b. karunia dengan ibadahnya
c. dunia dengan akhiratnya 2). Terhadap orang lain, memperlakukan manusia sebagai mana mestinya dan memandang sama serta memperhatikan kewajiban dan haknya. 3). Menciptakan ketenteraman dalam kehidupan masyarakat, Sebab, menegakkan keadilan berarti menegakkan hukum perundang-undangan, peraturan dan tata tertib. Bersikap adil hendaknya meliputu segala aspek kehidupan, baik hukum, hak dan kewajiban, maupun dalam hal bergaul. Bahkan dalm berbicara pun hendaknya bersikap adil. Firman Allah SWT Apabila keadilan telah tertanam dan dijalankan oleh setiap manusia dalam segala aspek kehidupan, ketenangan dan kebahagiaan akan dapat dirsakan oleh semua lapisan msyarakat. Karena pentingnya keadilan maka Allah Swt memerintahkan agar setiap manusia berbuat adil. Sebagimana Firman-Nya :
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia[361] Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.( An Nisa’ : 135 ) Berbuat sesuatu yang menyimpang dari keadilan berarti berbuat zalim (aniaya). Sedangkan penganiayaan dapat merugikan diri sendiri dan maupun orang lain. Karena itu, penganiayaan termasuk perbuatan yang dilarang oleh agama dan tidak disukai oleh Allah SWT. Kita dilarang berbuat zalim dan diperintahkan berbuat adil. Berbuat adil itu harus meliputi segala hal, baik dalam perkataan maupun perbuatan, baik terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat maupun lingkungan. II. RIDHA 1. Pengertian Ridha termasuk salah satu akhlak terpuji. Ridha artinya sudah merasa cukup dengan apa yang ia miliki, baik harta maupun pekerjaan. Sebagian orng mungkin menganggap, bahwa sikp yang demikian termasuk sikap yang buruk. Karena dengan merasa cukuo dengan apa yang dimilikinya itu maka akan menimbulkan kemalasan pada dirinya dan tidak akan mau bekerja. Pandangan yang seperti itu adalah pandangan yang sesat dan keliru. Islam tidak mengajarkan kepada umatnya supaya hidup malas. Ridha dapat menjauhkan diri dari ajakan nafsu terhadap berbagai tipu daya kehidupan dunia, yang membuat orang lupa akan Allah SWT dalam mempersiapkan diri menuju kehidupan akhirat kelak. Akibat godaan nafsu, seseorang tidak takut atas ancaman yang akan diterimanya sehingga sikap dan perilakunya melampaui batas-batas norma agama. Maka, untuk menghindari hal itu seorang muslim ditunut utnuk bersikap Qana’ah da dalam hidupnya. Qana’ah yang harus mengandung arti : 1). menerima dengan rela apa yang ada, 2). menerima dengan sabar semua ketentuan Allah SWT 3). bertawakal kepada Allah SWT
4). memohon kepad Allah SWT tambahan yang pantas, yang disrtai denga usaha dan ikhtiar 5). tidak tertarik oleh tipu daya dunia. Maka jelaslah, bahwa Ridha itu berkaitan dengan sikap hati atau sikap mental dalam menghadapi apa yang kita miliki atau dalam menghadapi apa yang menimpa kepada diri kita. Kita terima dengan rela apa yang ada, dan kita terima pula dengan tabah apa yang menimpa pada diri kita. Tetapi, kita tetap bekerja sebagaimana mestinya dan tawakal kepada Allah. Apaila pekerjaan kita berhasil maka kita bersyukur kepada Allah, artinya kita diberi karunia nikmat dari-Ny. Adapun nikmat itu sdikit atau banyak, semuanya kita terima dengan senang hati. Sebaliknya, jika apa yang kita usahakan itu belum membawa keberhasilan maka kita terima juga ketentuan yang demikian itu dengan tabah dan sabar. Sebab, Tuhan Maha Kuasa utnuk berbuat atas segala sesuatu menurut kehendak-Nya. Kita tidak boleh sombong kalau sedang beruntung. Sebaliknya, kita juga tidak gelisah jika sedang merugi. Karena itu, sungguh beruntung bagi orang yang hatinya telah mencapai qana’ah. Seperti sabda Rasulullah SAW, yang artinya : “berbahagialah bagi orang yang mendapat petunjuk untuk masuj Islam sedang keadaan hidupnya sederhana, tetapi Qana’ah”. (HR. Turmudzi ) Selain itu dalam hadits lain beliau bersabda, yang artinya : “Qana’ah itu adalah harta yang tidak hilang dan simpanan yang didak akan lenyap”. (HR. Thabrani dan Jabir ) Orang yang berjiwa qana’ah adalah orang yang merasa cukup dengan ap yang ia miliki. Orang yang memiliki jiwa qana’ah itu ia akan bebas dan tiddak terikat dengan segala sesuatu, sebab ia tidak mempunyai ambisi apapun. Ia rela (Ridha) dengan kedudukan, harta dan ilmu yang ia miliki, sbab ia mempinyai keyakinan bahwa ini semua sudah menjadi kepastian Allah SWT. Karena itu, orang yang berjiwa Qana’ah hidupnya akan tenteram, tidak tamak dan rakus. Semua pemberian Allah yang berupa apapun ia menerima dengan ridha dan rasa syukur. Allah berfirman :
Artinya : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Jadi, orang yang mensyukuri nikmat Allah niscaya Allah akan menambah nikmat kepadanya. Tetpi, ada pula orang yang hidupnya. selalu meras kurang , sehingga hidupnya gelisah dan tidak tenang. Maka, orang itu tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadanya, karena itu disebut kufur. 2. Fungsi ridha dalam kehidupan Pribadi 1). menjadilan seseorang hidup tidak tamak 2). menjadikan seseorang hidupnya berjiwa tenang, rela terhadap semua pemberian Allah, dan selalu mensyukuri semua nikmat Allah yang dilimpahkan kepadanya 3). menjadikan seseorang dalam hidup di dunia ini untuk mencari kebahagiaan hidup di akirat, dengan tetap ber ikhtiar. 3. Fungsi ridha dalam kehidupan bermasysrakat 1). seseorang tidak tamak dan tidak ambisi terhadap kekayaan dan kedudukan yang dimiliki orang lain 2). seseorang tidak akan terperdaya oleh kemewahan hidup di dunia
3). Seseorang akan suka menegakkan kalimat Allah
III. AMAL SALEH 1. Pengertian Amal shaleh maksudnya adalah berusaha melakukan perbuatan baik, berupaya membantu saudanya yang ditimpa musibah dan meringankan persoalan yang terjadi. Amal shaleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain berdasarkan ikhlas karena Allah semata. Sebagaimana frman Allah :
Artinya : “dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya”. (QS AL-Baqarah : 82) 2. Yang termasuk perbuatan amal saleh diantaranya : 1). Amal Jariyah : pekerjaan yang mendatangkan pahala karena memberikan manfaat kepada orang lain, seperti membangun tempat ibadah. 2). Amar Ma’ruf : menyeru atau mengajak orang untuk berbuat kebaikan, baik secara lisan maupun dengan memberikan contoh tauladan dalam bentuk perbuatan langsung. Perhatikan Firman Allah :
Artinya : “dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS Ali-Imran ; 104) 3). Berbakti kepada orang tua Keharusan berbakti kepada orng tua yang diajarkan dalam Islam sangatlah rasional, mengingat sedemikian besar jasa ibu dan bapak dalam merawt dan menjaga anak-anak sejak dari kandungan hingga dewasa. Sesuai dengan firman Allah :
Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia” (QS. Al-Israa 23 ) 3. Amal saleh kepada Allah seperti:
1). Memulai sesuatau perbuatan baik dengan Basmalah dan mengahirinya dnegan Hamdalah 2). Brniatlah dengan ikhlas karena Allah setiap perbuatan baik yang hendak kita lakukan dan jangan lupa berfikir dengan matang dan benar 3). Disiplindalam bribadah dan beramal shaleh serta berdasarkan ilmu 4). Selalu berzdikir dan berdoa kepada Allah setelah berusaha dan berikhtiar 5). brtawakal dan bersabar serta bersyukur kepada Allah 4. Amal shaleh terhadap diri sendiri misalnya : 1). Beribadah dan beramal shaleh kepada Allah 2). Tidak membiarkan diri jatuh kedalam dosa, kebinasaan, kehancuran seperti judi, zina, mencuri, narkoba, merokok, merampok dan lain-lain 3). Saling membantu dan mengurangi penderitaan orang lain karena Allah 4). Menjauhkan sikap tercela seperti : buruk sangka, iri, dengki, kikir, boros, adu domba dalam bergaul sesama manusia. 5). Menjauhkan sikap malas belajar, malas bekerja, pesimis, penakut, tergesa-gesa dan sikap atau sifat yang jelek lainnya. 5. Berikut perbuatan amal saleh yang perlu kita tingkatkan untuk memajukan umat Islam saat ini 1.) Disiplin dalam belajar, Tugas seorang pelajar adalah belajar dengan ttekun. Dalam hal ini para pelajar dituntut untuk bekerja keras, dalam membaca dan menelaah pelajaran. Orang yang senang membaca akan memperoleh ilmu pengetahuan yang banyak. Belajar hendaknya dijauhkan dari hal-hal yang kurang baik (negatif), seperti permainan, video game, kenakalan remaja atau hal-hal lain yang kurang baik bagi seorang pelajar. Sebab pelajar yang sudh mengenal pergaulan diluar rumah yang negatif akan berakibat fatal. Mereka akan mengabaikan pelajaran di sekolah. Dalam hal ini orang tua mempuyai pranan yang sangat penting . Mereka harus dapat mengarahkan anak-anaknya agar gemar mambaca hal-hal yang positif dan melarang membaca yang berbau negatif, seperti bacaab pornografi dan lainnya. Orang tua harus mempunyai sikap wspad di dlam mengawsi putra putrinya yang msih duduk di bangku sekolah. Karena pada masa sekarang banyak pelajar yang tidak menghiraukan dirinya sebagai pelajar, sebab mereka sudah mengenal dunia diluar sekolah. Oleh sebab itu pemerintah menghimbau agar para pelajar jangan mudah tekena pengaruh arus diluar sekolah seperti, narkoba, minuman keras, pergaulan bebas. Seorang pelajar harus tekun belajar demi masa depan bangsa dan negaranya. 2). Disiplin dalam bekerja Disiplin dalam bekerja adalah modal dasar untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Seorang muslim harus disiplin dalam bekerja, giat berusaha, tidak mengandalkan orang lain, atau bermalas-malasan sambil menentukan uluran tangan orng lain. Rasulullah SAW, memberikan contoh, sebaik-baiknya penghasilan adalah usaha sendiri dan penghidupan yang bersumber dari penghasilan itu. Oleh karena itu hendaklah rajin dan disiplin dalam bekerja, agar mendapat kesejahtaraan dan kebahagiaan hidup dengan tidak lupa mengingat Allah swt. Maksud disiplin dalam bekerja adalah menggunakan waktu dengan sebaikbaiknya. Misalnya, seorang bekerja di perusahaan maka ia harus mentaati semua peraturan sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih banyak. Atau kita berusaha ssendiri dengan kerja keras dan penggunan waktunya diatur. Dengan demikian akan menghasilkan sesuatu yang lebih banyak. Sebaliknya seseorang yang kurang disiplin dalam bekerja Maka akan merugikan diri sendiri dan merugikan perusahaan. Seseorang yang giat bekerja mempunyai tujuan atau angan-angan, seakanakan hidup selama-lamanya. Jadi setiap hari ia mendapatkan kepuasan dengan keberhasilan usaha atau pekerjaannya.
3). Disiplin dalam berlalulintas Untuk mencapai ketertiban di jalan raya, semua pengguna jalan hendaknya, mempunyai kesadaran untuk mentaati peraturan lalulintas, dalam bentuk ramburambu lalu lintas. Untuk menghidari kecelakaan hendaknya jangan kebut-kebutan, jangan emosi, jangan ceroboh, taati rambu-rambu. Begitu juga dalam melengkapi surat-surat kendaran. Seperti SIM, STNK, Hubungannya dengan lalulintas pemerintah mengeluarkan undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan No 22 tahun 2009, adalah untuk menertibkan para pemakai jalan di Indonesia yang makin hari makin bertambah, baik jumlah kendaraan, angka pelanggaran, maupun angka kecelakaan. 4). Disiplin dalm bribadah. Manusia sebagai makhluk Allah yang paling tinggi derajatnya dengan diberi akal untukl berfikir hingga dpat membedakan antara ang benar dengan yang salah, bahkan untuk mengelola alm semesta. Maka sudah sepantasnyalah manusia mendekatkan diri kepada Allah, atau bersyukur dengan meningkatkan ibadahnya kepada Allah. Manusia mengemban amanat yang paling besar yaitu amanat aibadah dan amanat sebagai khalifah. Amanat ibadah artinya manusia wajib menyembah serta tunduk dan patuh hanya kepada Allah swt, sebagaimana Firman-Nya.
Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus”. (QS. Al-Bayyinah ; 5 ) Dengan demikian secara akal maupun wahyu, manusia wajib berhubungan kepada Allah utnuk mengabdikan dirinya dengan mendisiplinkan ibadh, seperti mengerjakan shalat, menunaikan zakat dan ibadah yang lainnya. 5. Disiplin dalam masyarakat Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia. Dilihat dari latar belakang budaya, setiap mnusia memiliki latar belakang yang berbeda. Karnanya setiap manusia memiliki watak dan ingkah laku yang berbeda, naum dengan bemasyarakat mereka tentu memiliki norma-norma dan nilai-nilaikemasyarakatan serta peraturan yang disepakati bersama, yang harus dihormati dan dihargai. Asebagai bangsa Indonesia yang religius dan berfalsafah Pancasila, tentunya kita harus mentaati dan mematuhi nilai-nilai dan norma-norma serta adat yang berlaku pada masyarakat kita. Sesuai dengan naluri kemanusiaan, setiap anggota masyarakat ingin lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya. Sekiranya tidak ada aturan yang mengikat dalam kemasyarakatan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan oleh agama, niscaya kehidupan masyarakat akan kacau balau, karena setiap pribadi dan kelompok akan membanggakan diri pribadi dan kelompoknya masing-masing. Berdsarkan kenyataan ini agama Islam menegaskan bahwa manusia yang paling berkualitas disisi Allah, bukanlah karena keturunan atau kekayaan, akan tetapi berdasarkan ketakwaannya. Ketakwaan merupakan perwujudan dari kedisiplinan
yang tinggi dalam mematuhi perintah Allah. Ketakwaan adalah harta pusaka yang tidak dapat diwariskan melalui garis keturunan. Agama Islam mengibaratkan anggota masyarakat itu bagaikan satu bangunan didalamnya terdapat komponen yang satu sama lain mempunyai fungsi berbeda-beda. Manakala salah satu komponen itu rusak maka seluruh bangunan itu akan rusak atau binasa. Hadits Nabi menegaskan yang artinya : Seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya bagaikan bangunan yang sebagian dari mereka memperkuat bagian lainnya. Kemudian beliau menelusupkan jari-jari yang sebelah ke jari-jari tangan sebelah lainnya. ( HR. Bukhori Muslim dan Turmudzi) 6. Disiplin dalam penggunaan waktu Dalam menggunakan waktu perlu diperhatikan dengan saksama, waktu yang sudah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi. Demikian pentinganya arti wakti sehingga berbagai bangsa di dunia mempunyai ungkapan yang menyatakan “waktu adalah uang” . Peribahasa arab menyatakan: waktu adalah bagaikan pedang dan waktu adalah emas. Kita orang Indonesia menyatakan sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna. Seandainya seorang siswa yang pada waktu belajar di rumah masih terus bermain-main dan pada waktu tidur ia gunakan untuk begadang semalam suntuk, tentu hidupnya menjadi tidak teraur. Karena ia tidak pandai menggunakan waktu dengan tepat. Oleh karena itu, hargailah waktu dengan cara berdisiplin dlam merencanakan, mengatur dan menggunakan waktu yang Allah karuniakan kepada kita tanpa dipungut biaya.
RANGKUMAN Qana’ah secara bahasa artinya meras cukup. Qana’ah secara istilah, yaitu perasaan seseorang yang merasa cukup dengan apa yang ia miliki. Qana’ah dalam pengertian luas mengandung lima perkara yaitu menerima dengan rela apa yang ada, memohon kepada Allah tambahan yang pantas dengan usaha atau ikhltiar, menerima dengan sabar semua ketentuan Allah, brtawakal kepada Allah, dan tidak trtarik oleh tipudaya dunia. Fungsi Qana’ah dalam kehidupan pribadi diantaranya : d. Menjdi seseorang yang berjiwa tenang, rela terhadap semua pemberian Allah,dan selalau mensyukuru nikmat Allah yang dilimpahkan kepadanya. e. Menjadikan seseorang dalam hidup didunia ini untuk mencatri kebahagiaan hidup di akhirat dengan tetap berikhtiar. Fungsi Qana’ah dalam kehidupan bermasyarakat yaitu : a. Seseorang tidak tamak dan tidak ambisi terhadap kekayaan dan kedudukan yang dimiliki oleh orang lain b. Seseorang tidak akan terperdaya oleh kemewahan hidup di diunia c. Seseorang akan suka menegakkan kalimat Allah Sebagai anggota masyrakat, harus dapat meningkatkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari dengan mentaati semua peraturan yang di tetapkan oleh pemerintah. Keadilan berarti suatu perbuatan yang berusaha meletakkan sesuatu pada tempatnya, atas dasar kebenaran, bukan mengikuti kehendak nafsunya. Keutamaan keadilan adalah dapat mendekatkan manusia kapda takwa dan menghindarkan manusia dari pertikaian dan perpecahan, serta doanya dapat diterma oleh Allah. Sabar (tabah) adalah tahan menderita menghadapi yang tidak disenangi dengan ridha dan menyerahkan diri kepada Alla SWT.
LATIHAN Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a, b, c, d, atau e sesuai dengan jawaban yang tepat !
1. Firman Allah Yang menjelaskan agar orang-orang yang beriman benar-benar menjadi penegak keadilan dan menjadi saksi karena Allah , terdapat dalam a. QS. An-Nisa ; 133 b. QS. An-Nisa ; 134 c. QS. An-Nisa ; 135 d. QS. An-Nisa ; 136 e. QS. An-Nisa ; 137 2. Salah satu akhlak kepada orang tua yang kurang tepat adalah… . f. memelihara keridaannya g. berkata lemah lembut h. menitipkannya ke panti jumpo i. menaati perintahnya j. merendahkan diri di hadapannya 3. Menurut bahasa rida berarti… . a. restu b. izin c. setuju d. rela e. simpati
4. Orang yang sabar akan memiliki sikap… . a. suuzan b. tawakkal c. israf d. ujub e. ria 5. Sabar mengandung kemaslahatan dalam agama yang disebut… . a. akal b. amal c. hal d. ilmu e. alim 6. Menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya atau tidak memberikan hak kepada pemiliknya disebut… . a. tidak adil b. zalim c. takabur d. berat sebelah e. mubazir 7. Amal berasal dari bahasa Arab ‘amal yang berarti… . a. ucapan b. pekerjaan c. Keinginan d. tujuan e. sarana 8. Amal yang mendatangkan mudarat disebut… . a. amal perbuatan b. amal khasanah c. amal syyi’ah d. amal raja’ e. amal mahmudah 9. Salah satu amal batiniah adalah… . a. memberi nasihat b. memberi petuah c. mempunyai niat d. mengerjakan salat e. bersedekah 10. Amal yang berupa perbuatan anggota badan yang dapat didengar dan dilihat orang disebut… . a. amal batiniah b. amal lahiriyah c. amal sirriyah d. amal sayyi’ah e. amal hasanah
HUKUM ISLAM TENTANG KELUARGA Standar Kompetensi : 5. Memahami hukum Islam tentang keluarga. Kompetensi Dasar : 5.1. Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam. 5.2. Menjelaskan hikmah perkawinan. 5.3. Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut undang-undang di Indonesia.
TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an. a.
Q.S. An Nisa’ 3 – 4
b.
Q.S. Ar Rum 21
c.
Q.S. An Nisa 22-23
GAMBAR
IFTITAH Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan Allah SWT di dalam jiwa manusia , yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya. Cinta pada dasarnya adalah bukanlah sesuatu yang kotor , karena kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya. Ada bingkai yang suci dan halal dan ada bingkai yang kotor dan haram Cinta mengandung segala makna kasih sayang , keharmonisan , penghargaan dan kerinduan , disamping mengandung persiapan untuk menempuh kehiduapan dikala suka dan duka , lapang dan sempit. Islam adalah agama fitrah karena itulah Islam tidaklah membelenggu perasaan manusia. Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia .Akan tetapi Islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga , dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya. Islam membersihkan dan mengarahkan perasaan cinta dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad nikah harus bersih dari persentuhan yang haram. MATERI POKOK Pernikahan dalam Islam (Munakahat) Kata nikah berasal dari bahasa arab yang berarti bertemu, berkumpul. Menurut istilah nikah ialah suatu ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga melalui aqad yang dilakukan menurut hukum syariat Islam. Menurut U U No : 1 tahun 1974, Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk rumah tangga (keluarga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YME. Keinginan untuk menikah adalah fitrah manusia, yang berarti sifat pembawaan manusia sebagai makhluk Allah SWT. Setiap manusia yang sudah dewasa dan sehat jasmani rokhaninya pasti membutuhkan teman hidup yang berlainan jenis, teman hidup yang dapat memenuhi kebutuhan biologis yang dapat dicintai dan mencintai, yang dapat mengasihi dan dikasihi, yang dapat diajak bekerja sama untuk mewujudkan ketentraman, kedamaian dan kesejahteraan hidup berumah tangga. Rasulullah SAW bersabda :
ِ ﺻ ِ َ ن ُو َ ﻟِﻠﻣ ْﻔ ََن ْ ﻟ َم ْ ﯾ َﺳ ْ ﺗ َط ِ ﻊ ْ ﻓ َﻌ َ ﻠ َ ﯾ ْ ﮫ َﺣ ْ ج اﻟﺷ ﱠ ﺑ َاﻟ ْ ﺑ َﺎء َ ة َ ﻓ َﻠ ْ ﯾ َﺗ َز َ و ﱠ ج ْ ﻓ َﺈ ِﻧ ﱠ ﮫ ُ أ َﻏ َ ض ﱡ ﻟِﻠ ْ ﺑ َﺻ َ ر ِ و َ أ ر ُ ﺎع َﺷﻣَرِﻧ َ ْﻛ ُ م ْ ب ِ ﻣ َن ِ اﺳ ْ ﺗﯾ َﺎَط َﻣ َﻌ (ﺑ ِﺎﻟﺻ ﱠو ْ م ِ ﻓ َﺈ ِﻧ ﱠ ﮫ ُ ﻟ َ ﮫ ُ و ِ ﺟ َ ﺎء ٌ )رواه اﻟﺑﺧﺎرى و ﻣﺳﻠم Artinya :”Hai para pemuda, barang siapa diantara kamu telah sanggup menikah, maka nikahlah. Karena nikah itu dapat menundukkan mata dan memelihara faraj (kelamin) dan barang siapa tidak sanggup maka hendaklah berpuasa karena puasa itu dapat melemahkan syahwat”. (HR. Bukhori Muslim)
A. HUKUM NIKAH Menurut sebagian besar ulama, hukum asal nikah adalah mubah, artinya boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Meskipun demikian ditinjau dari segi kondisi orang yang akan melakukan pernikahan, hukum nikah dapat berubah menjadi wajib, sunat, makruh dan haram. Adapun penjelasannya adalah sebagi berikut : 1. Jaiz, artinya dibolehkan dan inilah yang menjadi dasar hukum nikah. 2. Wajib, yaitu orang yang telah mampu/sanggup menikah sedangkan bila tidak menikah khawatir akan terjerumus ke dalam perzinaan. 3. Sunat, yaitu orang yang sudah mampu menikah namun masih sanggup mengendalikan dirinya dari godaan yang menjurus kepada perzinaan. 4. Makruh, yaitu orang yang akan melakukan pernikahan dan telah memiliki keinginan atau hasrat tetapi ia belum mempunyai bekal untuk memberikan nafkah tanggungannya. 5. Haram, yaitu orang yang akan melakukan perkawinan tetapi ia mempunyai niat yang buruk, seperti niat menyakiti perempuan atau niat buruk lainnya.
B. TUJUAN NIKAH Secara umum tujuan pernikahan menurut Islam adalah untuk memenuhi hajat manusia (pria terhadap wanita atau sebaliknya) dalam rangka mewujudkan rumah tangga yang bahagia, sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama Islam. Secara umum tujuan pernikahan dalam Islam dalam diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh kebahagiaan dan ketenangan hidup (sakinah). Ketentraman dan kebahagiaan adalah idaman setiap orang. Nikah merupakan salah satu cara supaya hidup menjadi bahagia dan tentram. Allah SWT berfirman :
Artinya :” Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. “.(Ar-Rum : 21) 2. Membina rasa cinta dan kasih sayang. Nikah merupakan salah satu cara untuk membina kasih sayang antara suami, istri dan anak. ( lihat QS. Ar- Rum : 21)
Artinya :”Dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. “.(Ar- Rum : 21) 3. Untuk memenuhi kebutuhan seksual yang syah dan diridhai Allah SWT 4. Melaksanakan Perintah Allah swt. Karena melaksanakan perintah Allah swt maka menikah akan dicatat sebagai ibadah. Allah swt., berfirman :
Artinya :" Maka nikahilah perempuan-perempuan yang kamu sukai". (An-Nisa' : 3) 5. Mengikuti Sunah Rasulullah saw. Rasulullah saw., mencela orang yang hidup membujang dan beliau menganjurkan umatnya untuk menikah. Sebagaimana sabda beliau dalam haditsnya:
(أ َ ﻟﻧ ﱢﻛ َﺎح ُ ﺳ ُﻧ ﱠ ﺗِﻰ ﻓ َ ﻣ َن ْ ر َ ﻏ ِب َ ﻋ َ ن ْ ﺳ ُﻧ ﱠ ﺗِﻰ ﻓ َﻠ َ ﯾ ْس َ ﻣ ِﻧ ﱢﻰ )رواه اﻟﺑﺧﺎرى و ﻣﺳﻠم
Artinya :"Nikah itu adalah sunahku, barang siapa tidak senang dengan sunahku, maka bukan golonganku". (HR. Bukhori dan Muslim) 6. Untuk memperoleh keturunan yang syah. Allah swt., berfirman :
Artinya :” Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia “. (Al-Kahfi : 46) (Selengkapnya bukalah situs ini http://yulyanidewi07.multiply.com) Sebelum pernikahan berlangsung dalam agama Islam tidak mengenal istilah pacaran akan tetapi dikenal dengan nama “khitbah”. Khitbah atau peminangan adalah penyampaian maksud atau permintaan dari seorang pria terhadap seorang wanita untuk dijadikan istrinya baik secara langsung oleh si peminang atau oleh orang lain yang mewakilinya. Yang diperbolehkan selama khitbah, seorang pria hanya boleh melihat muka dan telapak tangan. Wanita yang dipinang berhak menerima pinangan itu dan berhak pula menolaknya. Apabila pinangan diterima, berarti antara yang dipinang dengan yang meminang telah terjadi ikatan janji untuk melakukan pernikahan. Semenjak diterimanya pinangan sampai dengan berlangsungnya pernikahan disebut dengan masa pertunangan. Pada masa pertungan ini biasanya seorang peminang atau calon suami memberikan suatu barang kepada yang dipinang (calon istri) sebagai tanda ikatan cinta yang dalam adat istilah Jawa disebut dengan peningset. Hal yang perlu disadari oleh fihak-fihak yang bertunangan adalah selama masa pertunangan, mereka tidak boleh bergaul sebagaimana suami istri karena mereka belum syah dan belum terikat oleh tali pernikahan. Larangan-larang agama yang berlaku dalam hubungan pria dan wanita yang bukan muhrim berlaku pula bagi mereka yang berada dalam masa pertunangan. Adapun wanita-wanita yang haram dipinang dibagi menjadi 2 kelolmpok yaitu : - Yang haram dipinang dengan cara sindiran dan terus terang adalah wanita yang termasuk muhrim, wanita yang masih bersuami,wanita yang berada dalam masa iddah talak roj’i dan wanita yang sudah bertunangan. - Yang haram dipinang dengan cara terus terang, tetapi dengan cara sindiran adalah wanita yang berada dalam iddah wafat dan wanita yang dalam iddah talak bain (talak tiga). C.
RUKUN NIKAH DAN SYARATNYA. Syah atau tidaknya suatu pernikahan bergantung kepada terpenuhi atau tidaknya rukun serta syarat nikah. ( lihat tabel )
TABEL : 1 RUKUN 1. Calon Suami
2. Calon Istri
SYARATNYA Beragama Islam Atas kehendak sendiri Bukan muhrim Tidak sedang ihrom haji Beragama Islam Tidak terpaksa Bukan Muhrim Tidak bersuami Tidak sedang dalam masa idah
Tidak sedang ihrom haji atau umroh 3. Adanya Wali
4. Adanya 2 Orang Saksi 5. Adanya Ijab dan Qobul
a. Mukallaf (Islam, dewasa, sehat akal) (Ali Imron : 28) b. Laki-laki merdeka c. Adil d. Tidak sedang ihrom haji atau umroh - Syaratnya sama dengan no : 3 Dengan kata-kata " nikah " atau yang semakna dengan itu. Berurutan antara Ijab dan Qobul
Keterangan : - Contoh Ijab : Wali perempuan berkata kepada pengantin laki-laki : "Aku nikahkan anak perempuan saya bernama si Fulan binti …… dengan ....... dengan mas kawin seperangkat sholat dan 30 juz dari mushaf Al-Qur’an".
ً ﱠﻼ َ ة ِ و َ ﺛ َﻼ َﺛِﯾ ْن َ ﺟ ُز ْ أ ً ﻣ ِن ْ ﻣ ُﺻ ْ ﺣ َ ﺎف ِ اﻟ ْﻘ ُر ْ ا َن ِ ﺣ َ ﺎﻻ... أ َﻧ ْﻛ َﺣ ْ ﺗ ُك َ و َ زﺑ َ ِوﻣ َ ﱠﮭﺟ ْْرﺗ ِﻓُك ُِﻼﻋ ََﻧد ََﺔوﺑَ ِاﻧ ْت ِت ِاﻟﺻ -
Contoh Qobul : Calon suami menjawab: "Saya terima nikah dan perjodohannya dengan diri saya dengan mas kawin tersebut di depan". Bila dilafalkan dengan bahasa arab sebagai berikut :
ِ ﻧِﻛ َﺣ َ ﮭ َﺎ و َ ﺗ َز ْ و ِ ﺟ َ ﮭ َﺎ ﻟِﻧ َﻔ ْﺳ ِ ﻰ ﺑ ِ ﺎﻟ ْ ﻣ َ ﮭ ْر ِ اﻟ ْ ﻣ َذ ْ ﻛ ُو ْ ر - Perempuan yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya tidak syah. Rasulullah saw, bersabda : Artinya :"Perempuan mana saja yang menikah tanpa seizin walinya maka pernikahan itu batal (tidak syah)". (HR. Empat Ahli Hadits kecuali Nasai). Saksi harus benar-benar adil. Rasulullah saw., bersabda :
( ﻻ َﻧِﻛ َﺎح َ إ ِﻻ ﱠ ﺑ ِو َ ﻟِﻲ ﱟ و َ ﺷ َﺎھ ِد َ ى ﻋ َ د ْ ل ٍ )روه اﺣﻣد Artinya:"Tidak syah nikah seseorang melainkan dengan wali dan 2 orang saksi yang adil". (HR. Ahmad) Setelah selesai aqad nikah biasanya diadakan walimah, yaitu pesta pernikahan. Hukum mengadakan walimah adalah sunat muakkad. Rasulullah SAW bersabda :”Orang yang sengaja tidak mengabulkan undangan berarti durhaka kepada Allah dan RasulNya’. (HR. Bukhori) MUHRIM Menurut pengertian bahasa muhrim berarti yang diharamkan. Menurut Istilah dalam ilmu fiqh muhrim adalah wanita yang haram dinikahi. Penyebab wanita yang haram dinikahi ada 4 macam : 1. Wanita yang haram dinikahi karena keturunan a. Ibu kandung dan seterusnya ke atas (nenek dari ibu dan nenek dari ayah). b. Anak perempuan kandung dan seterusnya ke bawah (cucu dan seterusnya). c. Saudara perempuan sekandung (sekandung, sebapak atau seibu). d. Saudara perempuan dari bapak. e. Saudara perempuan dari ibu. f. Anak perempuan dari saudara laki-laki dan seterusnya ke bawah. g. Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya ke bawah. 2. Wanita yang haram dinikahi karena hubungan sesusuan a. Ibu yang menyusui. b. Saudara perempuan sesusuan
2. Wanita yang haram dinikahi karena perkawainan a. Ibu dari isrti (mertua) b. Anak tiri (anak dari istri dengan suami lain), apabila suami sudah kumpul dengan ibunya. c. Ibu tiri (istri dari ayah), baik sudah di cerai atau belum. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)”. (An-Nisa: 22) d. Menantu (istri dari anak laki-laki), baik sudah dicerai maupun belum. 4. Wanita yang haram dinikahi karena mempunyai pertalian muhrim dengan istri. Misalnya haram melakukan poligami (memperistri sekaligus) terhadap dua orang bersaudara, terhadap perempuan dengan bibinya, terhadap seorang perempuan dengan kemenakannya. (lihat An-Nisa : 23) Wali nikah di bagi menjadi 2 macam yaitu wali nasab dan wali hakim : 1. Wali nasab yaitu wali yang mempunyai pertalian darah dengan mempelai wanita yang akan dinikahkan. Adapun Susunan urutan wali nasab adalah sebagai berikut : a. Ayah kandung, ayah tiri tidak syah jadi wali b. Kakek (ayah dari ayah mempelai perempuan) dan seterusnya ke atas c. Saudara laki-laki sekandung d. Saudara laki-laki seayah e. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung f. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah g. saudara laki-laki ayah yang seayah dengan ayah h. Anak laki-laki dari sdr laki-laki ayah yang sekandung dengan ayah i. Anak laki-laki dari saudara laki-laki ayah yang seayah dengan ayah 2. Wali hakim, yaitu seorang kepala Negara yang beragama Islam. Di Indonesia, wewenang presiden sebagai wali hakim di limpahkan kepada pembantunya yaitu Menteri Agama. Kemudian menteri agama mengangkat pembantunya untuk bertindak sebagai wali hakim, yaitu Kepala Kantor Urusan Agama Islam yang berada di setiap kecamatan. Wali hakim bertindak sebagai wali nikah apabila memenuhi kondisi sebagai berikut : a. Wali nasab benar-benar tidak ada b. Wali yang lebih dekat (aqrob) tidak memenuhi syarat dan wali yang lebih jauh (ab’ad) tidak ada. c. Wali aqrob bepergian jauh dan tidak memberi kuasa kepada wali nasab urutan berikutnya untuk berindak sebagai wali nikah. d. Wali nasab sedang berikhram haji atau umroh e. Wali nasab menolak bertindak sebagi wali nikah f. Wali yang lebih dekat masuk penjara sehingga tidak dapat berintak sebagai wali nikah g. Wali yang lebih dekat hilang sehingga tidak diketahui tempat tinggalnya. Wali hakim berhak untuk bertindak sebagai wali nikah, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinnya :”Dari Aisyah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda : Tidak sah nikah seseorang kecuali dengan wali dan dua orang saksi yang adil, jika wali-wali itu menolak jadi wali nikah maka sulthan (wali hakim) bertindak sebagi wali bagi orang yang tidak mempunyai wali”.(HR. Darulquthni)
D.
KEWAJIBAN SUAMI ISTRI Agar tujuan pernikahan tercapai, suami istri harus melakukan kewajiban-kewajiban hidup berumah tangga dengan sebaik-baiknya dengan landasan niat ikhlas karena Allah SWT semata. Allah SWT berfirman :
Artinya: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan karena laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka”. (An-Nisa : 34). Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya: “Istri adalah penaggung jawab rumah tangga suami istri yang bersangkutan”. (HR. Bukhori Muslim). Secara umum kewajiban suami istri adalah sebagi berikut : Kewajiban Suami Kewajiban suami yang terpenting adalah : a. Memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal kepada istri dan anak-anaknya sesuai dengan kemampuan yang diusahakan secara maksimal.(lihat At-Thalaq:7) b. Bergaul dengan istri secara makruf, yaitu dengan cara yang layak dan patut misalnya dengan kasih sayang, menghargai, memperhatikan dan sebagainya. c. Memimpin keluarga, dengan cara membimbing, memelihara semua anggota keluarga dengan penuh tanggung jawab. (Lihat An-Nisa : 34) d. Membantu istri dalam tugas sehari-hari, terutama dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang shaleh. (At-Tahrim:6) Kewajiban Istri a. Patuh dan taat pada suami dalam batas-batas yang sesuai dengan ajaran Islam. Perintah suami yang bertentangan dengan ajaran Islam tidak wajib di taati. b. memelihara dan menjaga kehormatan diri dan keluarga serta harta benda suami. c. Mengatur rumah tangga dengan baik sesuai dengan fungsi ibu sebagai kepala rumah tangga. d. Memelihara dan mendidik anak terutama pendidikan agama. Allah swt, berfirman:
Artinya :"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka". (At-Tahrim : 6) e. Bersikap hemat, cermat, ridha dan syukur serta bijaksana pada suami.
E.
TALAK 1. Pengertian dan Hukum Talak. Menurut bahasa talak berarti melepaskan ikatan. Menurut istilah talak ialah lepasnya ikatan pernikahan dengan lafal talak. Asal hukum talak adalah makruh, sebab merupakan perbuatan halal tetapi sangat dibenci oleh Allah swt. Nabi Muhammad saw, bersabda :
(أ َ ﺑ ْﻐ َ ض ُ اﻟ ْﺣ َ ﻼ َل ِ ﻋ ِ ﻧ ْ د َ ﷲ ِاﻟط ﱠ ﻼ َق ُ )رواه اﺑوداود Artinya :"Perbuatan halal tetapi paling dibenci oleh Allah adalah talak". (HR. Abu Daud). Hal-hal yang harus dipenuhi dalam talak ( rukun talak) ada 3 macam : a. Yang menjatuhkan talak(suami), syaratnya: baligh, berakal dan kehendak sendiri.
b. Yang dijatuhi talak adalah istrinya. c. Ucapan talak, baik dengan cara sharih (tegas) maupun dengan cara kinayah (sindiran). Cara sharih, misalnya “saya talak engkau!” atau “saya cerai engkau!”. Ucapan talak dengan cara sharih tidak memerlukan niat. Jadi kalau suami mentalak istrinya dengan cara sharih, maka jatuhlah talaknya walupun tidak berniat mentalaknya. Cara kinayah, misalnya “Pulanglah engkau pada orang tuamu!”, atau “Kawinlah engkau dengan orang lain, saya sudah tidak butuh lagi kepadamu!”, Ucapan talak cara kinayah memerlukan niat. Jadi kalau suami mentalak istrinya dengan cara kinayah, padahal sebenarnya tidak berniat mentalaknya, maka talaknya tidak jatuh. 2. Lafal dan Bilangan Talak. Lafal talak dapat diucapkan/dituliskan dengan kata-kata yang jelas atau dengan kata-kata sindiran. Adapun bilangan talak maksimal 3 kali, talak satu dan talak dua masih boleh rujuk (kembali) sebelum habis masa idahnya dan apabila masa idahnya telah habis maka harus dengan akad nikah lagi. (lihat AlBaqoroh : 229). Pada talak 3 suami tidak boleh rujuk dan tidak boleh nikah lagi sebelum istrinya itu nikah dengan laki-laki lain dan sudah digauli serta telah ditalak oleh suami keduanya itu". 3. Macam-Macam Talak. Talak dibagi menjadi 2 macam yaitu : a. Talak Raj'i yaitu talak dimana suami boleh rujuk tanpa harus dengan akad nikah lagi. Talak raj’I ini dijatuhkan suami kepada istrinya untuk pertama kalinya atau kedua kalinya dan suami boleh rujuk kepada istri yang telah ditalaknya selam masih dalam masa iddah. b. Talak Bain. Talak bain dibagi menjadi 2 macam yaitu talak bain sughro dan talak bain kubra. Talak bain sughro yaitu talak yang dijatuhkan kepada istri yang belum dicampuri dan talak khuluk (karena permintaan istri). Suami istri boleh rujuk dengan cara akad nikah lagi baik masih dalam masa idah atau sudah habis masa idahnya. Talak bain kubro yaitu talak yang dijatuhkan suami sebanyak tiga kali (talak tiga) dalam waktu yang berbeda. Dalam talak ini suami tidak boleh rujuk atau menikah dengan bekas istri kecuali dengan syarat : Bekas istri telah menikah lagi dengan laki-laki lain. Telah dicampuri dengan suami yang baru. Telah dicerai dengan suami yang baru. Telah selesai masa idahnya setelah dicerai suami yang baru. 4. Macam-macam Sebab Talak. Talak bisa terjadi karena : a. Ila' yaitu sumpah seorang suami bahwa ia tidak akan mencampuri istrinya. Ila' merupakan adat arab jahiliyah. Masa tunggunya adalah 4 bulan. Jika sebelum 4 bulan sudah kembali maka suami harus menbayar denda sumpah. Bila sampai 4 bulan/lebih hakim berhak memutuskan untuk memilih membayar sumpah atau mentalaknya. b. Lian, yaitu sumpah seorang suami yang menuduh istrinya berbuat zina. sumpah itu diucapkan 4 kali dan yang kelima dinyatakan dengan kata-kata : "Laknat Allah swt atas diriku jika tuduhanku itu dusta". Istri juga dapat menolak dengan sumpah 4 kali dan yang kelima dengan kata-kata: "Murka Allah swt, atas diriku bila tuduhan itu benar". c. Dzihar, yaitu ucapan suami kepada istrinya yang berisi penyerupaan istrinya dengan ibunya seperti : "Engkau seperti punggung ibuku ". Dzihar merupakan adat jahiliyah yang dilarang Islam sebab dianggap salah satu cara menceraikan istri. d. Khulu' (talak tebus) yaitu talak yang diucapkan oleh suami dengan cara istri membayar kepada suami. Talak tebus biasanya atas kemauan istri. Penyebab talak antara lain : Istri sangat benci kepada suami.
Suami tidak dapat memberi nafkah. Suami tidak dapat membahagiakan istri. e. Fasakh, ialah rusaknya ikatan perkawinan karena sebab-sebab tertentu yaitu : o Karena rusaknya akad nikah seperti : diketahui bahwa istri adalah mahrom suami. Salah seorang suami / istri keluar dari ajaran Islam. Semula suami/istri musyrik kemudian salah satunya masuk Islam. o Karena rusaknya tujuan pernikahan, seperti : Terdapat unsur penipuan, misalnya mengaku laki-laki baik ternyata penjahat. Suami/istri mengidap penyakit yang dapat mengganggu hubungan rumah tangga. Suami dinyatakan hilang. Suami dihukum penjara 5 tahun/lebih. 5. Hadhonah. Hadhonah artinya mengasuh dan mendidik anak yang masih kecil. Jika suami/istri bercerai maka yang berhak mengasuh anaknya adalah : a. Ketika masih kecil adalah ibunya dan biaya tanggungan ayahnya. b. Jika si ibu telah menikah lagi maka hak mengasuh anak adalah ayahnya. F.
IDDAH Secara bahasa iddah berarti ketentuan. Menurut istilah iddah ialah masa menunggu bagi seorang wanita yang sudah dicerai suaminya sebelum ia menikah dengan laki-laki lain. Masa iddah dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada bekas suaminya apakah dia akan rujuk atau tidak. 1. Lamanya Masa Iddah. a. Wanita yang sedang hamil masa idahnya sampai melahirkan anaknya. (Lihat QS. At-Talak :4) b. Wanita yang tidak hamil, sedang ia ditinggal mati suaminya maka masa idahnya 4 bulan 10 hari. (lihat QS. Al-Baqoroh ayat 234) c. Wanita yang dicerai suaminya sedang ia dalam keadaan haid maka masa idahnya 3 kali quru' (tiga kali suci). (lihat QS. Al-Baqoroh : 228) d. Wanita yang tidak haid atau belum haid masa idahnya selama tiga bulan. (Lihat QS, At-Talaq :4 ) e. Wanita yang dicerai sebelum dicampuri suaminya maka baginya tidak ada masa iddah. (Lihat QS. Al-Ahzab : 49) 2. Hak Perempuan Dalam Masa Iddah. a. Perempuan yang taat dalam iddah raj'iyyah (dapat rujuk) berhak mendapat dari suami yang mentalaknya: tempat tinggal, pakaian, uang belanja. Sedang wanita yang durhaka tidak berhak menerima apa-apa. b. Wanita dalam iddah bain (iddah talak 3 atau khuluk) hanya berhak atas tempat tinggal saja. (Lihat QS. At-Talaq : 6) c. Wanita dalam iddah wafat tidak mempunyai hak apapun, tetapi mereka dan anaknya berhak mendapat harta warits suaminya.
G. RUJUK. Rujuk artinya kembali. Maksudnya ialah kembalinya suami istri pada ikatan perkawinan setelah terjadi talak raj'i dan masih dalam masa iddah. Dasar hukum rujuk adalah QS. Al-Baqoroh: 229, yang artinya sebagai berikut: "Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki rujuk". 1. Hukum Rujuk. Mubah, adalah asal hukum rujuk. Haram, apabila si istri dirugikan serta lebih menderita dibanding sebelum rujuk. Makruh, bila diketahui meneruskan perceraian lebih bermanfaat. Sunat, bila diketahui rujuk lebih bermanfaat dibanding meneruskan perceraian.
Wajib, khusus bagi laki-laki yang beristri lebih dari satu. 2. Rukun Rujuk. 1. Istri, syaratnya : pernah digauli, talaknya talak raj'i dan masih dalam masa iddah. 2. Suami, syaratnya : Islam, berakal sehat dan tidak terpaksa. 3. Sighat (lafal rujuk). 4. Saksi, yaitu 2 orang laki-laki yang adil. H. PERKAWINAN MENURUT UU No: 1 tahun 1974. 1. Garis besar Isi UU No : 1 tahun 1974. UU No : 1 tahun 1974 tentang Perkawinan terdiri dari 14 Bab dan 67 Pasal. 2. Pencatatan Perkawinan. Dalam pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa : "Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku". Ketentuan tentang pelaksanaan pencatatan perkawinan ini tercantun dalam PP No : 9 Tahun 1975 Bab II pasal 2 sampai 9. 3. Syahnya Perkawinan. Dalam pasal 2 ayat 1 ditegaskan bahwa : "Perkawina adalah syah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaanya itu". 4. Tujuan Pekawinan. Dalam Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa tujuan perkawina adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 5. Talak. Dalam Bab VIII pasal 29 ayat 1 dijelaskan bahwa : "Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah fihak. 6. Batasan Dalam Berpoligami. Dalam pasal 3 ayat 1 diljelaskan bahwa :"Pada dasarnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri. Seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami". Dalam pasal 4 dan 5 ditegaskan bahwa dalam hal seorang suami akan beristri lebih dari seorang ia wajib mengajukan permohonan kepada pengadilan di daerah tempat tinggalnya. Pengadilan hanya memberi ijin berpoligami apabila : Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri. Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Istri tidak dapat melahirkan keturunan. Dalam pengajuan berpoligami harus dipenuhi syarat-syarat : Adanya persetujuan dari istri. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan hidup istriistri dan anak-anak mereka. Adanya jaminan bahwa suami akan belaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka. RANGKUMAN - Nikah ialah suatu ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga melalui aqad yang dilakukan menurut hukum syariat Islam. - hukum nikah dapat berubah menurut situasi dan kondisi, bisa menjadi wajib, sunat, makruh dan bisa juga menjadi haram. - Agar tercapai kebahagiaan yang sebenarnya yaitu keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah, seorang muslim dalam pernikahan harus memenuhi syarat dan rukun nikah. - Talak adalah suatu perbuatan yang halal tapi sangat dibenci oleh Allah SWT.
-
Iddah ialah masa menunggu bagi seorang wanita yang sudah dicerai suaminya sebelum ia menikah dengan laki-laki lain. Masa iddah dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada bekas suaminya apakah dia akan rujuk atau tidak.
KAMUS ISTILAH a. Nikah = bertemu b. Muhrim = orang yang haram dinikahi c. Talak = melepaskan d. sharih = tegas e. kinayah = sindiran f. Hadhonah = mengasuh anak KAUL HIKMAH Pernikahan Ideal = Pernikahan Sekufu ? Mungkin sekali diantara kita yang masih bertanya-tanya apakah pernikahannya adalah pernikahan yang ideal. Dan apakah pernikahan yang ideal itu sama dengan pernikahan sekufu. Dalam bahasa kufu yang dimaksud adalah kafa'ah yang artinya setaraf, sederajat atau sebanding. Tetapi jodoh memang sebuah rahasia Allah SWT yang setiap orang tidak dapat menentukannya sendiri. AL-KISAH Ini adalah sebuah kisah pernikahan yang sangat indah di jamannya, kisah pernikahan antara puteri seorang ulama besar tokoh tabi’in Madinah yang bernama Al imam Asy-syaikh Sa’id bin Musayyib Rahimahullah dengan seorang pemuda salah satu dari muridnya yang bernama Abu Wada’ah. Seorang Syaikh yang dengan berani menolak pinangan Amirul Mukminin Abdul Malik bin marwan - yang raja-raja romawi gentar pada wibawanya- , untuk dinikahkan dengan putranya yang bernama Al walid bin Abdul Malik. Pernah ada seseorang yang bertanya kepadanya,” Mengapa kau tolak pinangan Amirul Mukminin lalu kau nikahkan puterimu dengan orang awam, mengapa ? Syaikh itupun menjawab : “Puteriku adalah amanat dileherku, maka kupilihkan apa yang sesuai untuk kebaikan dan keselamatan dirinya. “ “Apa maksud pernyataan itu wahai syaikh, ?” Bagaimana pandangan kalian bila misalnya puteriku pindah di istana Bani Umayyah lalu bergemilang diantara ranjang dan perabotannya? Para pembantu mengelilingi disisi kanan dan kirinya, dan dia mendapati dirinya menjadi isteri dari seorang Khalifah. Bagaimana keteguhan agamanya nantinya ?” jawab syaikh tersebut. Inilah seorang Syaikh yang menjadikan dunianya sebagai kendaraan dan perbekalannya untuk akhiratnya. Dia membeli untuk dirinya dan keluarganya akhirat dengan dunianya PENILAIAN Pilihlah jawaban yang paling tepat tersedia dengan memberi tanda silang (X)! 1. Orang yang akan menikah menjadi wajib hukumnya apabila .... A. yang menikah itu belum mempunyai kemampuan apapun B. karena kebutuhan biologis C. kedua orang tua sudah menyetujuinya D. orang itu sudah bekerja dan mempunyai rumah sendiri E. orang itu sudah mampu dan sangat mendesak untuk nikah 2. kata Kalimat di atas di ucapkan ketika . . . . A. seorang calon istri menerima lamaran dari calon suami
B. C. D. E. 3.
wali perempuan menikahkan putrinya calon istri menerima mas kawin dari calon suami calon suami menerima nikahnya calon istri janji seorang calon suami kepada calon istri
()ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻮﺩﺍﻭﺩ
ﺍﷲِ ﺍﻟﻄﱠﻼﹶﻕﺪﻨﻼﹶﻝﹺ ﻋ ﺍﻟﹾﺤﺾﻐﺃﹶﺑ
Bila kita melihat makna yang terkandung dalam hadits di atas, maka talak hukumnya . . . . A. makruh B. jaiz C. sunat D. mubah E. haram 4. Diantara sebab jatuhnya talak adalah bila seorang suami menuduh istrinya berbuat zina dengan sumpah dan istrinya menolak tuduhan tersebut dengan sumpah pula. Istilah ini disebut .... A. zihar B. khuluk C. ila’ D. fasakh E. li’an 5. Isteri yang ditalak atau dicerai mati, serta belum dicampuri suaminya maka : A. harus menunggu tiga bulan lamanya B. ia menunggu empat kali suci C. mempunyai iddah tiga kali suci D. wanita itu tidak beriddah E. iddahnya tiga bulan sepuluh hari 6. Dalam iddah raji'ah, isteri yang setia berhak mendapat .... A. sandang pangan dan tempat tinggal B. pendidikan dan pelatihan C. pelayanan seperti layaknya suami isteri D. hanya berupa pakaian saja E. mahar mas kawin serta belanja sehari-hari 7. Apabila ada seorang suami yang mentalak bain isterinya yang hamil, maka isteri mendapat .... A. harta waris dari suaminya B. izin pulang ke rumah orang tuanya C. kesempatan untuk menikah lagi D. pakaian, belanja bulanan dan tempat tinggal E. wasiat tentang harta kekayaan orang tuanya 8. Menurut ajaran Islam, yang lebih kita utamakan dalam memilih pasangan hidup adalah .... A. agama dan pendidikan B. golongan, suku dan kebangsaan C. rupa dan adat istiadat setempat D. pangkat, golongan dan penghasilan E. harta dan tingkat keturunan dalam masyarakat
9. Sementara itu bagi orang yang telah berhasrat tetapi belum mempunyai bekal untuk memberi nafkah, hukum nikah atasnya adalah .... A. wajib B. mubah C. sunnat D. haram E. makruh 10. Kalau nikah ditujukan semata-mata hanya kepada kepuasan biologis, maka akan timbul dampak negatif sebagai berikut, kecuali .... A. perempuan tua tidak berguna lagi dalam kehidupan B. kecenderungan pria beristri muda, istri tua diceraikan C. pemenuhan kebutuhan biologis menjadi tujuan pokok D. mengakibatkan peledakan penduduk bumi E. harkat dan martabat manusia terpelihara, karena fitrah biologisnya terpenuhi 11. Rukun nikah adalah suatu perkara yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan nikah, jika tidak maka nikahnya tidak sah. Rukun nikah itu adalah sebagai berikut, kecuali .... A. calon suami B. calon istri C. ijab kabul D. 2 orang saksi E. bapak pengantin wanita 12. Pernikahan berstatus sah jika antara lain ada walinya. Adapun orang yang sah menjadi wali pengatin wanita sebagai berikut, kecuali .... A. bapak pengantin wanita B. saudara laki-laki sebapak C. anak laki-laki dari saudara sebapak D. kakek mempelai wanita E. saudara tiri laki-laki dari mempelai wanita 13. Kewajiban material suami kepada istrinya adalah .... A. memberi perlindungan keselamatan kepada istrinya B. memberi kesehatan badan dan rohani istri C. memberi nafkah istri sesuai kemampuannya D. memperhatikan keadaan istrinya E. meningkatkan mutu keislaman istrinya 14. Kewajiban immaterial suami terhadap istrinya adalah sebagai berikut, kecuali .... A. bergaul dengan baik terhadap istrinya B. memperhatikan keadaan istri C. meningkatkan kualitas keislaman istri D. menjaga dan melindungi istri E. memberikan kebebasan istrinya dalam segala hal 15. Firman Allah swt., : Artinya : "Dan bergaullah dengan istri-istrimu ...." A. secara patut B. secara benar C. menurut kesenanganmu D. secara sederhana E. menurut tuntunan agama
16. Dibawah ini yang bukan merupakan tujuan nikah adalah ….. A. supaya hidup manusia tenteram dan bahagia B. melaksanakan perintah Allah swt. C. membina rasa kasih sayang D. mengikuti sunah Rasulullah saw. E. terpenuhinya kebutuhan biologis semata 17. Syarat sahnya ijab kabul adalah sebagai berikut, kecuali : A. tidak bersambung antara ijab dan qobul B. berurutan antara ijab dan qabul C. tidak dengan kata-kata nikah D. diucapkan oleh ayah mempelai wanita E. dengan kata-kata : "saya nikahkan ...." 18. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut : 1) Wanita tersebut termasuk muhrim 2) Wanita yang termasuk iddah wafat 3) Wanita yang masih bersuami 4) Wanita yang dalam iddah talak bain 5) Wanita yang sudah bertunangan Dari pernyataan-pernyataan tersebut wanita yang haram di pinang dengan cara sindiran dan terus terang adalah : A. 1, 2 dan 3 B. 2, 4 dan 5 C. 1, 3 dan 5 D. 2, 3, 4 dan 5 E. 2, 3 dan 4 19. Talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya dengan jalan tebusan dari fihak istri, baik dengan jalan mengembalikan mas kawin atau dengan memberikan sejumlah uang yang disetujui oleh mereka berdua disebut …. A. khulu’ B. ila’ C. fasakh D. dzihar E. li’an 20. Berikut ini adalah termasuk kewajiban suami dalam kehidupan berumah tangga, kecuali …. A. Memberikan nafkah, sandang pangan kepada istri dan anak-anaknya B. Memimpin serta membimbing istri dan anak-anaknya agar bertaqwa C. Menggauli istrinya secara ma’ruf D. Memelihara istri dan anak-anaknya dari bencana dunia akherat E. Menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak disukai suami Diskusikan dengan temanmu kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ! 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jelaskan pengertian nikah menurut bahasa dan menurut agama Islam ! Apa yang dimaksud dengan muhrim ? Jelaskan ! Berikan harokat kalimat di atas kemudian artikan ! Apa yang kamu ketahui tentang akad nikah ? Jelaskan ! Sebutkan kewajiban istri dalam kaitannya sebagai ibu rumah tangga ! Mengapa perbuatan talak halal tetapi dibenci oleh Allah swt.,? Jelaskan. Sebutkan hikmah orang melakukan pernikahan ! Mengapa perbuatan zina itu dilarang dalam agama Islam ? Jelaskan.
9. Jelaskan pengertian masa iddah dan macam-macamnya ! 10.
Berilah harokat hadits di atas kemudian artikan ke dalam bahasa Indonesia !
KAIFA Isilah kolom-kolom berikut sesuai dengan pertanyaan! 1R 1H 2M
3K
2K 3M 4L 5
H
4T
6M
5R
7K 8D 9K 10M
Pertanyaan Mendatar : 1. Hak mengasuh anak akibat berceraian 2. Meminang atau melamar 3. Orang yang sudah cukup umur 4. Sumpah seorang suami menuduh istrinya berzina 5. Dengan kebijaksanaan 6. Menikah bagi pejaka yang belum punya penghasilan 7. Mencerai istri dengan cara sindiran 8. Ucapan suami yang menyerupakan istrinya dengan ibunya 9. Denda karena sumpah 10. Perkawinan yang dilarang agama Menurun : 1. Allah swt, mengasihi orang-orang mukmin 2. Keluarga yang haram dinikahi
3. Talak tebus 4. Lepasnya ikatan perkawinan 7. Mentalak istri dengan cara sindiran
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA Standar Kompetensi : 6. Memahami perkembangan Islam di Indonesia. Kompetensi Dasar : 6.1. Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia. 6.2. Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia. 6.3. Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia.
TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an. a. Q.S. Ali Imran : 104 – 105
b. Q.S. An Nahl 105-106
c. Q.S. Al Baqarah : 190 = 191
MAKAM FATIMAH BINTI MAIMUN
FOTO SUNAN SEMBILAN KUDUS
PETA KERAJAAN SAMUDRA PASAI
MASJID DEMAK OLEH WALISONGO MENARA OLEH SUNAN
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA A. MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA Sebelum agama Islam masuk ke Indonesia, berbagai macam agama dan kepercayaan seperti Animisme, Dinamisme, Hindu, dan Buddha teLah dianut oleh masyarakat Indonesia. Bahkan pada abad 7-12 M di beberapa wiLayah kepulauan Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha. Masih ingatkah kamu? Kalau lupa, coba pelajari kembali tentang kerajaan-kerajaan tersebut dalam buku pelajaran sejarah Indonesia! Menurut hasil seminar “Masuknya Islam di Indonesia,” pada tanggal 17 - 20 Maret 1963 di Medan yang dihadiri oleh sejumlah budayawan dan sejarawan Indonesia, disebutkan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pertama kali pada abad pertama Hijriah (kira-kira abad 8 Masehi). Islam masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu : a. Jalur utara, dengan rute: Arab (Mekah dan Madinah) - Damaskus –Bagdad - Gujarat (Pantai Barat India) - Srilangka – Indonesia b. Jalur selatan, dengan rute: Arab (Mekah dan Madinah) - Yaman – Gujarat Srilangka - Indonesia Daerah pertama dan kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah pantai Sumatera bagian utara.
Berawal dari daerah itulah Islam mulai menyebar ke berbagai pelosok Indonesia, yaitu: wilayah-wilayah Pulau Sumatera (selain pantai Sumatera bagian utara), Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Kepulauan Maluku dan sekitarnya, dalam kurun waktu yang berbeda-beda. Dalam waktu yang tidak terlalu lama Islam telah tersebar ke seluruh pelosok kepulauan Indonesia, sehingga mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam. Hal itu disebabkan antara lain sebagai berikut : Adanya dorongan kewajiban bagi setiap Muslim/Muslimah, khususnya para ulamanya, untuk berdakwah mensyiarkan Islam sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang artinya, “Sampaikanlah olehmu apa-apa yang berasal daripadaku, walau hanya satu ayat.” (Al-Hadis). Adanya kesungguhan hati dan keuletan para juru dakwah untuk berdakwah secara terus-menerus kepada keluarga, para tetangga, dan masyarakat sekitarnya. Mereka berdakwah sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan rasul-Nya, yakni: tidak dengan paksaan dan kekerasan (peperangan), dengan cara bijaksana (bil-hikmah), dengan pengajaran yang baik (mau‘izatul hasanah), dengan bertukar pikiran disertai argumentasi-argumentasi yang benar dan tepat, dan dengan contoh teladan yang betul-betul islami. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah (perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang baik dengan yang batil) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (Q.S. An-Nahl, 16: 125) Persyaratan untuk memasuki Islam sangat mudah, seseorang telah dianggap masuk Islam hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Demikian juga ajaranajaran Islam, mudah dipahami dan diamalkan oleh segenap rakyat Indonesia. Upacara-upacara dalam agama Islam lebih sederhana bila dibandingkan dengan upacara-upacara dalam agama lainnya. Ajaran Islam tentang persamaan dan tidak adanya sistem kasta dan diskriminasi mudah menarik simpati rakyat, terutama dan lapisan bawah. Banyak raja-raja Islam yang ada di berbagai wilayah Indonesia ikut berperan aktif melaksanakan kegiatan dakwah islamiah, khususnya terhadap rakyat mereka. Umumnya apa yang dianjurkan oleh para raja senantiasa ditaati oleh rakyatnya. B. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA Berikut ini perkembangan Islam di Indonesia. 1. Sumatera Dalam bahasan terdahulu sudah disebutkan hahwa daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah Sumatera bagian utara, seperti Pasai dan Perlak. Hal ini mudah diterima akal, karena wilayah Sumatera bagian Utara letaknya di tepi Selat Malaka, tempat lalu lintas kapal-kapal dagang dari India Ke Cina. Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab, Persi dan Gujarat, yang juga para mubalig Islam, banyak yang menetap di bandar-bandar sepanjang Sumatera Utara. Mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi yang sebelumnya telah diislamkan, sehingga terbentuklah keluarga-keluarga Muslim. Selanjutnya mereka mensyiarkan Islam dengan cara yang bijaksana, baik dengan lisan maupun sikap dan perbuatan, terhadap sanak famili, para tetangga, dan masyarakat sekitarnya.
Sikap dan perbuatan mereka yang baik, kepandaian yang lebih tinggi, kebersihan jasmani dan rohani, sifat kedermawanan serta sifat-sifat terpuji lainnya yang mereka miliki menyebabkan para penduduk hormat dan tertarik pada Islam, lalu tertarik masuk Islam. Para mubalig Islam pada waktu itu, tidak hanya berdakwah terhadap para penduduk biasa, tetapi juga kepada raja-raja kecil yang ada di bandar-bandar sepanjang Sumatera Utara. Ketika raja-raja tersebut masuk Islam, rakyat mereka pun kemudian banyak yang masuk Islam. Hingga akhirnya berdiri kerajaan Islam pertama, yaitu Samudra Pasai.Kerajaan ini berdiri pada tahun 1261 M, di pesisir timur Laut Aceh Lhokseumawe (Aceh Utara), rajanya bernama Marah Silu, bergelar Sultan Al-Malik As-Saleh. Beliau menikah dengan putri Raja Perlak yang memeluk agama Islam. Samudra Pasai semakin berkembang dalam bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan. Hubungannya dengan pelabuhan Malaka, yang waktu itu sudah menjadi kerajaan kecil, semakin ramai, sehingga di tempat itu pun sejak abad ke-14 Masehi telah tumbuh dan berkembang masyarakat Islam. Seiring dengan kemajuan kerajaan Samudra Pasai yang sangat pesat. pengembangan agama Islam pun mendapat perhatian dan dukungan penuh. Para ulama dan mubalignya menyebar ke seluruh Nusantara, ke pedalaman Sumatera, pesisir barat dan utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Ternate, Tidore, dan pulaupulau lain di kepulauan Maluku. Itulah sebabnya di kemudian hari Samudra Pasai terkenal dengan sebutan Serambi Mekah. 2. Jawa Kapan tepatnya Islam mulai masuk ke Pulau Jawa tidak dapat diketahui dengan pasti. Namun, penemuan nisan makam Siti Fatimah binti Maimun di daerah Leran/Gresik yang wafat tahun 1101 M dapatlah dijadikan tonggak awal kedatangan Islam di Jawa. Hingga pertengahan abad ke-13, bukti-bukti kepurbakalaan maupun beritaberita asing tentang masuknya Islam di Jawa sangatlah sedikit. Baru sejak akhir abad ke-13 M hingga abad-abad berikutnya, terutama sejak Majapahit mencapai puncak kejayaannya, bukti-bukti proses pengembangan Islam ditemukan lebih banyak lagi. Misalnya saja penemuan kuburan Islam di Troloyo. Trowulan, dan Gresik, juga berita Ma Huan (1416 M) yang menceritakan tentang adanya orangorang Islam yang bertempat tinggal di Gresik. Hal ini membuktikan bahwa pada masa itu telah terjadi proses penyebaran agama Islam, mulai dari daerah pesisir dan kota-kota pelabuhan sampai ke pedalaman dan pusat Kerajaan Majapahit. Adanya proses penyebaran Islam di Kerajaan Majapahit terbukti dengan ditemukannya nisan makam Muslim di Trowulan yang letaknya bendekatan dengan kompleks makam para bangsawan Majapahit. Pertumbuhan masyarakat Muslim di sekitar Majapahit sangat erat kaitannya dengan perkembangan hubungan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan orang-orang Islam yang telah memiliki kekuatan politik dan ekonomi di Kerajaan Samudra Pasai dan Malaka. Untuk masa-masa selanjutnya pengembangari Islam di tanah Jawa dilakukan oleh para ulama dan mubalig yang kemudian terkenal dengan sebutan Wali Sanga (sembilan wali).
WALI SANGA
1. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Magribi merupakan wali tertua di antara Wali Sanga yang mensyiarkan agama Islam di Jawa Timur, khususnya di Gresik, sehingga dikenal pula dengan nama Sunan Gresik. Maulana Malik Ibrahim menetap di Gresik dengan mendirikan masjid dan pesantren, tempat mengajarkan Islam kepada para santri dan kepada segenap penduduk agar menjadi umat Islam yang bertakwa. Beliau wafat pada tahun 1419 M (882 H) dan dimakamkan di Gapura Wetan, Gresik. 2. Sunan Ampel Sunan Ampel nama aslinya adalah Raden Rahmat. Lahir pada tahun 1401 M dan wafat tahun 1481 M serta dimakamkan di desa Ampel. Sunan Ampel menikah dengan seorang putri Tuban bernama Nyi Ageng Manila dan dikaruniai empat orang anak, yaitu: Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), Nyi Ageng Maloka, dan putri yang menjadi istri Sunan Kalijaga. Jasa-jasa Sunan Ampel antara lain : o Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Dari pesantren ini lahir para mubalig kenamaan, seperti: Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (Sultan Demak pertama), Raden Makdum (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat) dan Maulana Ishak yang pernah diutus untuk mensyiarkan Islam ke daerah Blambangan. o Berperan aktif dalam membangun masjid agung Demak, yang dibangun pada tahun 1479 M. o Memelopori berdirinya kerajaan Islam Demak dan ikut menobatkan Raden Fatah sebagai sultan pertamanya.
3. Sunan Bonang Sunan Bonang nama aslinya adalah Makdum Ibrahim, putra Sunan Ampel, lahir tahun 1465 M dan wafat tahun 1515 M. Semasa hidup beliau mempelajari Islam dan ayahnya sendiri, kemudian bersama Raden Paku merantau ke Pasai untuk mendalami Islam. Jasa beliau sangat besar dalam penyiaran Islam. 4. Sunan Giri (1365 - 1428) Beliau adalah salah seorang wali yang sangat besar pengaruhnya di Jawa, terutama di Jawa Timur. Ayahnya, Maulana Ishak, berasal dari Pasai dan ibunya, Sekardadu, putri Raja Blambangan Minak Sembayu. Belajar Islam di pesantren Ampel Denta dan di Pasai. Sekembalinya di Gresik, Sunan Giri (Raden Paku) mendirikan pesantren di Giri, kira-kira 3 km dari Gresik. Selain itu, beliau mengutus para mubalig untuk berdakwah ke daerah Madura, Bawean, Kangean, bahkan ke Lombok, Makasar, Ternate dan Tidore. 5. Sunan Drajat Nama aslinya adalah Syarifuddin, putra Sunan Ampel dan adik Sunan Bonang. Beliau berjasa dalam mensyiarkan Islam dan mendidik para santri sebagai calon mubalig. Santri-santrinya berasal dari berbagai daerah dan bahkan ada yang dari Ternate dan Hitu Ambon. 6. Sunan Gunung Jati Sunan Gunung Jati lebih dikenal dengan sebutan Syarif Hidayatullah atau Syeikh Nurullah. Beliau berjasa dalam menyebarkan Islam di Jawa Barat dan berhasil mendirikan dua buah kerajaan Islam, yakni Banten dan Cirebon, serta berhasil pula menguasai pelabuhan Sunda Kelapa yang dulunya dikuasai oleh kerajaan Hindu Pakuan. Syarif Hidayatulah wafat pada tahun 1570 M dan dimakamkan di Gunung Jati (7 km sebelah utara Cirebon). 7. Sunan Kudus Nama aslinya adalah Ja’far Sadiq, lahir pada pertengahan abad ke-15 dan wafat pada tahun 1550 M (960 H). Beliau berjasa dalam menyebarkan Islam di daerah Kudus dan sekitarnya, Jawa Tengah bagian utara. Untuk melancarkan mekanisme dakwah Islam, Sunan Kudus membangun sebuah masjid yang terkenal sebagai Masjid Menara Kudus, yang dipandang sebagai warisan kebudayaan Islam Nusantara. Sunan Kudus juga terkenal sebagai seorang sastrawan, di antara karya sastranya yang terkenal adalah gending Maskumambang dan Mijil. 8. Sunan Kalijaga Nama aslinya adalah Raden Mas Syahid, salah seorang Wali Sanga yang terkenal karena berjiwa besar, toleran, dan juga pujangga. Beliau adalah seorang mubalig yang berdakwah sambil berkelana. Di dalam dakwahnya Sunan Kalijaga sering menggunakan kesenian rakyat (gamelan, wayang, serta lagulagu daerah). Beliau wafat pada akhir abad ke-16 dan dimakamkan di desa Kadilangu sebelah timur laut kota Demak.
9. Sunan Muria Nama aslinya Raden Umar Said, putra dari Sunan Kalijaga. Beliau seorang mubalig yang berdakwah ke pelosok-pelosok desa dan daerah pegunungan. Di dalam dakwahnya beliau menggunakan sarana gamelan serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, yang terletak di sebelah utara kota Kudus. 3. Sulawesi Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang Muslim dari Sumatera, Malaka, dan Jawa. Menurut berita Tom Pires, pada awal abad ke-16 di Sulawesi banyak terdapat kerajaan-kerajaan kecil yang sebagian penduduknya masih memeluk kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Di antara kerajaan-kerajaan itu yang paling besar dan terkenal adalah kerajaan Gowa Tallo, Bone, Wajo, dan Sopang. Nama Gowa Tallo sebenarnya adalah nama dua kerajaan yang berdampingan dan selalu bersatu, seolah-olah merupakan kerajaan kembar. Oleh karena letaknya berada di kota Makasar, maka Gowa Tallo disebut juga Kerajaan Makasar, yang istananya terletak di Sumba Opu. Pada tahun 1562 - 1565 M, di bawah pimpinan Raja Tumaparisi Kolama, Kerajaan Gowa Tallo berhasil menaklukkan daerah Selayar, Bulukumba, Maros, Mandar, dan Luwu. Pada masa itu, di Gowa Tallo telah terdapat kelompok-kelompok masyarakat Muslim dalam jumlah yang cukup besar. Kemudian atas jasa Dato Ribandang dan Dato Sulaemana, penyebaran dan pengembangan Islam menjadi lebih intensif dan mendapat kemajuan yang pesat. Pada tanggal 22 September 1605 Raja Gowa yang bernama Karaeng Tonigallo masuk Islam yang kemudian bergelar Sultan Alaudin. Beliau menjalin hubungan baik dengan kerajaan Ternate, bahkan secara pribadi beliau bersahabat baik dengan Sultan Babullah dari Ternate. Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam, Gowa melakukan perluasan kekuasaannya. Daerah Wajo dan Sopeng berhasil ditaklukkan dan diislamkan. Demikian juga Bone, berhasil ditaklukkan pada tahun 1611 M. Sejak saat itu Gowa menjadi pelabuhan transit yang sangat ramai. Para pedagang dari Barat yang hendak ke Maluku singgah di Gowa untuk mengisi perbekalan, bahkan kemudian rempah-rempah dari Maluku dapat diperoleh di sana, terkadang dengan harga yang lebih murah daripada di Maluku. Gowa menjadi pelabuhan dagang yang luar biasa ramai, disinggahi para pedagang dari berbagai daerah dan mancanegara. Hal ini tentu saja mendatangkan keuntungan yang sangat besar, ditambah lagi persembahan dan upeti dari daerah-daerah taklukannya, maka Kerajaan Gowa pun menjadi kerajaan yang kaya-raya dan disegani pada masanya. 4. Kalimantan Kalimantan, yang letaknya lebih dekat dengan Pulau Sumatera dan Jawa, ternyata menenima kedatangan Islam lebih belakangan dibanding Sulawesi dan Maluku. Sebelum Islam masuk ke Kalimantan, di Kalimantan Selatan terdapat kerajaan-kerajaan Hindu yang berpusat di negara Dipa, Daha, dan Kahuripan yang terletak di hulu sungai Nagara dan Amuntai Kimi. Kerajaan-kerajaan ini sudah menjalin hubungan dengan Majapahit, bahkan salah seorang raja Majapahit menikah dengan Putri Tunjung Buih. Hal tersebut tercatat dalam Kitab “Negara Kertagama” karya Empu Prapanca.
Menjelang kedatangan Islam, Kerajaan Daha diperintah oleh Maha Raja Sukarama. Setelah beliau meninggal digantikan oleh Pangeran Tumenggung. Hal ini menimbulkan kemelut keluarga, karena Pangeran Samudra (cucu Maha Raja Sukarama) merasa lebih berhak atas takhta kerajaan. Akhirnya Pangeran Samudra dinobatkan menjadi Raja Banjar oleh para pengikut setianya, yang membawahi daerah Masik, Balit, Muhur, Kuwin dan Balitung, yang terletak di hilir sungai Nagara. Berdasarkan hikayat Banjar, Pangeran Samudra meminta bantuan Kerajaan Demak (Sultan Trenggono) untuk memerangi Kerajaan Daha, dengan perjanjian apabila Kerajaan Daha dapat dikalahkan maka Pangeran Samudra beserta rakyatnya bersedia masuk Islam. Ternyata berkat bantuan tentara Demak, Pangeran Tumenggung dan Kerajaan Daha dapat ditundukkan sesuai dengan perjanjian, akhirnya Raja Banjar, Pangeran Samudra beserta segenap rakyatnya masuk Islam dan bergelar Sultan Suryamullah. Menurut A.A. Cense dalam bukunya, “De Kroniek van Banjarmasin 1928”, peristiwa itu terjadi pada tahun 1550 M. Sultan Suryamullah memindahkan ibukota kerajaannya dari Muara Bahan ke Banjarmasin, yang letaknya lebih strategis, sehingga mudah disinggahi kapal-kapal yang berukuran lebih besar. Pada masa itu Sultan Suryamullah berhasil menaklukkan daerah Sambas, Batanghari, Sukadana, Kota Waringin, Pambuang, Sampit, Mendawai, Sabangan, dan lain-lain. Hampir bersamaan waktunya, daerah Kalimantan Timur telah pula didatangi oleh orang-orang Islam. Berdasarkan hikayat Kutai, pada masa pemerintahan Raja Mahkota, datanglah dua orang ulama besar bernama Dato Ribandang dan Tuanku Tunggang Parangan. Kedua ulama itu datang ke Kutai setelah orang-orang Makasar masuk Islam. Dato Ribandang kemudian kembali ke Makasar, sedangkan Tuanku Tunggang Parangan menetap di Kutai. Raja Mahkota kemudian masuk Islam setelah merasa kalah dalam ilmu kesaktian. Proses penyebaran Islam di Kutai dan sekitarnya diperkirakan terjadi pada tahun 1575 M. Penyebaran Islam secara lebih intensif sampai ke daerah-daerah pedalaman terjadi setelah Raja Mahkota wafat. Putranya, Pangeran Aji Langgar, dan penggantinya melakukan perluasan kekuasaan ke daerah Muara Kaman. 5. Maluku dan Sekitarnya Antara tahun 1400 - 1500 M (abad ke-15) Islam telah masuk dan berkembang di Maluku, dibawa oleh para pedagang Muslim dari Pasai, Malaka, dan Jawa. Mereka yang sudah beragama Islam banyak yang pergi ke pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk mempelajari Islam. Raja-raja di Maluku yang masuk Islam di antaranya: 1) Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum (1465 - 1486). Setelah beliau wafat, digantikan oleh Sultan Zaenal Abidin yang besar jasanya dalam mensyiarkan Islam di kepulauan Maluku dan Irian, bahkan sampai ke Filipina. 2) Raja Tidore, yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin. 3) Raja Jailolo, yang berganti nama dengan Sultan Hasanuddin. 4) Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 dan bergelar Sultan Zaenal Abidin. Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke Irian, yang disiarkan oleh raja-raja Islam Maluku, para pedagang dan para mubalig yang juga berasal dan Maluku. Daerah-daerah di Irian Jaya yang dimasuki Islam adalah Miso, Jalawati, Pulau Waigio dan Pulau Gebi.
C. HIKMAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA Hikmah perkembangan Islam di Indonesia dapat dipahami dari peranan umat Islam di Indonesia pada masa penjajahan, masa perang kemerdekaan dan masa pembangunan. 1. Masa Penjajahan a. Peranan Umat Islam pada Masa Penjajahan Sebelum kaum penjajah, yakni Portugis, Belanda, dan Jepang, masuk ke Indonesia, mayoritas masyarakat Indonesia telah menganut agama Islam. Agama Islam agama yang sempurna, yang ajarannya mencakup berbagai bidang kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan Allah (akidah dan ibadah), maupun dalam hubungannya dengan sesama manusia dan makhluk Allah lainnya (sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan). Dengan dianutnya agama Islam oleh mayoritas masyarakat Indonesia, ajaran Islam telah banyak mendatangkan perubahan. Perubahan-perubahan itu antara lain: 2) Masyarakat Indonesia dibebaskan dari pemujaan berhala dan pendewaan raja-raja serta dibimbing agar menghambakan diri hanya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. 3) Rasa persamaan dan rasa keadilan yang diajarkan Islam, (lihat Q.S. AnNahl : 90), mampu mengubah masyarakat Indonesia yang dulunya menganut sistem kasta dan diskniminasi menjadi masyarakat yang setiap anggotanya mempunyai kedudukan, harkat, martabat, dan hak-hak yang sama. 4) Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan yang didengungkan Islam dengan semboyan “Hubbul-Watan Minal-Imãn” (cinta tanah air sebagian dan iman) mampu mengubah cara berpikir masyarakat Indonesia, khususnya para pemudanya, yang dulunya bersifat sektanian (lebih mementingkan sukunya dan daerahnya) menjadi bersifat nasionalis (lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negaranya). Hal ini ditandai dengan lahirnya organisasi pemuda yang bernama Jong Indonesia pada bulan Februari 1927 dan dikumandangkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. 5) Semboyan yang diajarkan Islam yang berbunyi “Islam adalah agama yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan” telah mampu mendorong masyarakat Indonesia untuk melakukan usaha-usaha mewujudkan kemerdekaan bangsanya dengan berbagai cara. Mula-mula dengan cara damai, tapi karena tidak bisa lalu dengan menempuh cara peperangan. Allah SWT berfirman, “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas,” (Q.S. Al-Baqarah: 190). Menurut Islam, berperang dalam rangka mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa, negara, dan agama merupakan “Jihad fi sabilillah” yang hukumnya wajib. Sedangkan umat Islam yang mati dalam “Jihad fi sabilillah” tersebut dianggap mati syahid, yang imbalannya adalah surga. Perubahan-perubahan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang ditanamkan Islam tersebut mendorong umat Islam Indonesia di berbagai pelosok
tanah air untuk berjuang mengusir kaum penjajah dengan berbagai cara, antara lain dengan cara peperangan. Perjuangan mengusir penjajah terus berlanjut, sampai kaum penjajah betul betul angkat kaki dari bumi Indonesia. b. Perlawanan Kerajaan Islam dalam Menentang Penjajahan 1. Perlawanan terhadap Penjajah Portugis Bangsa Portugis datang dari Eropa Barat ke Dunia Timur, termasuk Indonesia, dengan semboyan “gold (tambang emas), glory (kemuliaan, keagungan), dan gospel (penyebaran agama Nasrani).” Untuk mewujudkan semboyan tersebut, bangsa Portugis melakukan berbagai usaha dengan menghalalkan segala cara. Antara lain pada tahun 1511 mereka merebut Bandar Malaka, yang waktu itu berada di bawah kekuasaan Sultan Mahmud Syah (1488 - 1511). Dari Malaka bangsa Portugis melebarkan pengaruh dan kekuasaannya ke kepulauan Nusantara, antara lain ke kepulauan Maluku lalu mendirikan benteng pertahanan di sana, dan ke Pulau Jawa dengan mendirikan benteng pertahanan di Sunda Kelapa. Sikap bangsa Portugis yang kasar dan angkuh, yang bermaksud merebut kekuasaan dan memaksakan kemauannya dalam perdagangan, menyebabkan kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Indonesia bangkit untuk memberikan perlawanan mengusir penjajah Portugis dari bumi Nusantara. Putra Mahkota Kesultanan Demak, Adipati Unus, memimpin penyerangan terhadap penjajah Portugis di Malaka (1513), dengan mengerahkan armada yang berkekuatan 100 buah kapal dan dibantu oleh bala tentara Aceh dan Sultan Malaka yang sudah tersingkir. Namun penyerangan ini dapat digagalkan oleh penjajah Portugis, karena keunggulan mereka di bidang persenjataan, perlawanan terhadap penjajah Portugis yang bermarkas di Malaka ini diteruskan oleh Sultan Trenggono yang memerintah Demak selama 25 tahun (1521-1546). Berkali-kali beliau mengirim bantuan ke Johar dan Aceh untuk merebut Malaka dari penjajahan Portugis, namun tetap tidak berhasil. Kalau perlawanan umat Islam terhadap penjajah Portugis yang bermarkas di Malaka mengalami kegagalan, lain halnya dengan perlawanan terhadap penjajah Portugis yang berpusat di Sunda Kelapa (Jakarta) dan Maluku yang memperoleh hasil gemilang. Pada tahun 1526 bala tentara Demak di bawah pimpinan panglima perang Fatahillah berangkat melalui jalan laut menuju Sunda Kelapa untuk mengusir penjajah Portugis. Setibanya di Sunda Kelapa, Fatahillah dan bala tentaranya mengepung Sunda Kelapa dan terjadilah pertempuran sengit melawan penjajahan Portugis. Dalam pertempuran ini Fatahiliah dan bala tentaranya memperoleh kemenangan. Sunda Kelapa direbut dari tangan penjajah. Kemudian Sunda Kelapa diganti namanya menjadi Jayakarta (Jakarta). Peristiwa ini terjadi pada tanggal 22 Juni 1527 M yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya kota Jakarta. Di daerah Maluku, Portugis yang bersahabat dengan Ternate, dan Spanyol yang bersahabat dengan Tidore, berhasil mengadu domba dua kerajaan Islam tersehut. Sementara kedua kerajaan tersebut bertempur mati-
matian, Portugis dan Spanyol mengadakan Perjanjian Tondesilas (1529) yang isinya : 1. Maluku menjadi milik Portugis 2. Filipina Selatan menjadi milik Spanyol Perjanjian ini sangat menekan rakyat Maluku, terutama Ternate. Oleh karena itu, Sultan Haerun bersama rakyatnya berbalik melawan Portugis. Kebencian rakyat Ternate semakin meluas, ketika Sultan Haerun dibunuh secara licik pada tahun 1570. Perang pun meletus, dipimpin Sultan Baabullah, putra Sultan Haerun, rakyat Ternate berperang dengan gagah berani. Setelah berperarang selama empat tahun, akhirnya pada tahun 1574. rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis dari bumi Maluku. 2. Perlawanan terhadap Penjajah Belanda Setelah penjajah Portugis angkat kaki dari bumi Indonesia, bangsa Indonesia kembali dijajah oleh bangsa Belanda, yang untuk pertama kali berlabuh di Banten pada tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia sama dengan tujuan penjajah Portugis, yakni untuk memaksakan praktik monopoli perdagangan dalam menanamkan kekuasaan terhadap kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah Nusantara. Untuk mencapai tujuan tersebut, penjajah Belanda menempuh berbagai usaha dan menghalalkan segala cara. Misalkan, menerapkan politik Divide et Impera muslihat damai, mengeruk kekayaan sebanyakbanyaknya dari bumi Nusantara untuk membangun bangsanya, dan membiarkan rakyat Indonesia berada dalam kemiskinan dan keterbelakangan. Menghadapi sikap dan perilaku penjajah Belanda yang tidak berperi kemanusiaan dan berperikeadilan tersebut, kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam yang ada di berbagai pelosok Indonesia, dipimpin panglima perangnya masing-masing, bangkit mengadakan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Sejarah mencatat dengan tinta emas, sederetan nama para pejuang kusuma bangsa yang rela menderita, bahkan berkorban jiwa dalam berperang melawan penjajah Belanda, demi tegaknya kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia tercinta. Di Pulau Jawa nama-nama tersebut antara lain: Sultan Ageng Tirtayasa, Kyai Tapa dan Bagus Buang dari Kesultanan Banten, Sultan Agung dari Kesultanan Mataram, dan Pangeran Diponegoro dari Kesultanan Yogyakarta. Di Pulau Sumatera tercatat nama Tuanku Imam Bonjol, yang telah meminipin bala tentara Muslim dalam berperang melawan penjajah Belanda selama 17 tahun, sehingga merepotkan penjajah Belanda dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Setelah Tuanku Imam Bonjol tertangkap, perjuangan diteruskan oleh Tuanku Tambusai. Dari Kesultanan Aceh kita mcngenal sederetan nama para panglima perang Islam seperti: Panglima Polim, Panglima Ibrahim, Teuku Cek Ditiro, Cut Nyak Dien, Habib Abdul Rahman, Imam Leungbatan, dan Sultan Alaudin Muhammad Daud Syah.
Dari Maluku, yakni dari Kesultanan Ternate dan Tidore, tercatat namanama para pejuang kusuma bangsa seperti Saidi, Sultan Jamaluddin, dan Pangeran Neuku. Dari Sulawesi Selatan, yakni dari kerajaan Gowa-Tallo dan Bone, terkenal nama para pahlawan bangsa seperti Sultan Hasanuddin dan Lamadu Kelleng yang bergelar Arung Palaka. Sedangkan dari Kalimantan Selatan, rakyat yang mengalami penderitaan dan kesengsaraan akibat pajak yang tinggi dan kewajiban kerja paksa serempak mengangkat senjata di bawah pimpinan para panglima perang, seperti : Pangeran Antasari, Kyai Demang Lemam, Berasa, Haji Masrin, Haji Bayasin, Kyai Langlang, Pangeran Hidayat, Pangeran Maradipa, dan Tumenggung Mancanegara. Demikianlah nama-nama para pahlawan Islam sebagai para pejuang kusuma bangsa dari berbagai kepulauan di Nusantara, yang telah berperang melawan imperialisme Belanda. Sayangnya. perlawanan mereka dapat dipatahkan oleh penjajah Belanda. Hal ini disebabkan antara lain karena perlawanan mereka lebih bersifat lokal regional sporadis (tidak merata) dan kurang terkoordinasi serta persenjataan pihak kaum imperialis jauh lebih canggih. Walaupun perlawanan para pahlawan Islam tersebut dapat dipatahkan oleh kaum penjajah, namun perlawanan dan perjuangan umat Islam terus benlanjut dengan berbagai bentuk dan cara, sehingga kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia betul-betul terwujud. 2. Masa Perang Kemerdekaan a. Peranan Ulama Islam Pada Masa Perang Kemerdekaan Para ulama memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong umat Islam untuk berpartisipasi dalam perjuangan pada masa perang kemerdekaan. Para ulama adalah orang Islam yang mendalami ilmu agama, sehingga mereka menjadi tempat bertanya umat, dan sekaligus menjadi panutan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasnlullah SAW yang artinya, “Ulama itu bagaikan pelita (obor) di muka bumi, sebagai pengganti para Nabi dan sebagai pewaris para Nabi”, (H.R. Ibnu Adi dari Ali bin Abi Thalib). Peranan ulama Islam Indonesia pada masa perang kemerdekaan ada dua macam : 2) Membina kader umat Islam, melalui pesantren dan aktif dalam pembinaan masyarakat. Banyak santri tamatan pesantren kemudian melanjutkan pelajarannya ke Timur Tengah, dan sekemhalinya dari Timur Tengah. mereka menjadi ulama besar dan pimpinan penjuangan. Di antaranya adalah : K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Abdul Halim, H. Agus Salim, dan K.H. Abdul Wabab Hasbullah. 3) Turut benjuang secara flsik sebagai pemimpin perang. Para pahlawan Islam yang telah berjuang melawan imperialis Portugis dan Belanda, seperti: Fatahillah, Sultan Baabullab, Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, dan Habib Abdurrahman, adalah juga para ulama yang beriman dan bertakwa, yang berakhlak baik dan bermanfaat bagi orang banyak sehingga mereka menjadi panutan umat. Demikian juga pada masa penjajahan Jepang. banyak para ulama yang berperang memimpin bala tentara Islam melawan imperialis Jepang, demi
menegakkan martabat dan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia. Mereka ituu antara lain: Mohammad Daud Beureuh (pemimpin Persatuan Ulama Seluruh Aceh) dan KH. Zaenal Mustafa (pemimpin pesantren Sukamanah di Singaparna. Jawa Barat). b. Peranan Organisasi dan Pondok Pesantren Pada Masa Perang Kemerdekaan Sebelum abad ke-19, perlawanan terhadap penjajah Belanda yang dipimpin oleh raja-raja Islam dan para ulama masih bersifat lokal, sehingga dapat dipatahkan oleh kaum penjajah. Baru pada awal abad ke- 19, gerakan perlawanan terhadap kaum penjajah lebih terorganisasi. Semua berjuang bersama demi tercapainya tujuan utama, kemerdekaan Indonesia. Organisasi-organisasi tersebur antana lain: 1. Serikat Dagang Islam/Serikat Islam Serikat Dagang Islam didirikan oleh Haji Samanhudi dan Mas Tirta Adisuryo pada tahun 1905 di Kota Solo. Tujuan organisasi ini pada awalnya adalah menggalang kekuatan para pedagang Islam melawan monopoli pedagang Cina (yang mendapat perlakuan istimewa dari penjajahan Belanda) dan memajukan agama Islam. Selanjutnya atas usul Haji Omar Said Cokroaminoto pada tahun 1912 Serikat Dagang Islam diubah menjadi Serikat Islam (SI), bertujuan bukan hanya untuk memajukan para pedagang Islam, tetapi lebih luas lagi, yaitu untuk menghapus penderitaan, penghinaan, dan ketidakadilan yang menimpa seluruh rakyat Indonesia akibat ulah pen- jajahan Belanda. Gerakan Serikat Islam mendapat sambutan luar biasa. Dengan berbagai cara, pemerintahan Belanda berusaha mempersulit gerak Serikat Islam. Namun, perkumpulan ini trus brkembang pesat. Dalam waktu singkat anggotanya mencapai hampir satu juta orang. Pada tahun 1914 telah berdiri 56 perkumpulan lokal Serikat Islam yang telah resmi brrbentuk badan hukum yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Untuk menyeragamkan gerak dan langkah, pada tanggal 18 Maret 1916 dibentuk wadah Serikat Islam Sentral, yang diketuai oleh Haji Omar Said Cokroaminoto. Pada bulan Juni 1916 Serikat Islam mengadakan kongresnya yang pertama yang dinamai Kongres Nasional Serikat Islam. Di dalam kongres itu dijelaskan bahwa istilah “Nasional” digunakan untuk mempertegas bahwa Serikat Islam mencita-citakan adanya suatu “Nation” bagi rakyat Indonesia (baca penduduk pribumi). Dengan demikian, Serikat Islam merupakan organisasi yang secara tegas melakukan upaya-upaya nyata untuk mempersatukan rakyat Indonesia menjadi satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Pada tahun 1923 Sentral Serikat Islam mengubah namanya menjadi Partai Serikat Islam (PSI). Kemudian ruang lingkup gerakannya pun diperluas, bukan hanya terbatas di dalam negeri saja, tetapi melebar ke manca negara dengan jalan mencari hubungan sekaligus dukungan dan gerakan-gerakan Islam di Negara-negara lain di seluruh dunia. Gagasan gerakan Islam Internasional ini dikemukakan oleh Kyai Haji Agus Salim, dengan nama panIslamisme.
2. Muhammadiyah Organisasi Islam Muhammadiyah didirikan di kota Yogyakarta oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912. Peranan Muhammadiyah pada masa penjajahan Belanda lebih dititik beratkan pada usaha-usaha mencerdaskan rakyat Indonesia dan meningkatkan kesejanteraan mereka, yakni dengan mendirikan sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah agama, rumah sakit, panti asuhan, rumah-rumah penampungan bagi warga miskin dan perpustakaan-perpustakaan. Pada tahun 1925, tidak lama setelah pendirinya, K.H. Ahmad Dahlan wafat, Muhammadiyah sudah tersebar di semua kota besar di seluruh Indonesia serta berhasil membangun dan mengelola 1774 buah sekolah, 31 buah perpustakaan, 834 masjid, puluhan rumah sakit, panti asuhan, dan rumahrumah penampungan bagi warga miskin. 3. Nahdlatul Ulama (NU) NU didirikan di Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926. Dua tokoh penting dalam upaya pembentukan NU adalah K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Wahab Hasbullah. Sebagai organisasi sosial keagamaan, NU banyak melakukan usaha untuk memajukan dan memperbanyak pesantren, madrasah serta pengajian-pengajian dengan maksud memajukan Islam dan kaum Muslimin. Pada masa penjajahan Belanda, NU senantiasa berjuang menentang penjajah dan pernah mengeluarkan pernyataan politik yang isinya : - Menolak kerja rodi yang dibebankan oleh penjajah kepada rakyat. - Menolak rencana ordonansi (peraturan pemerintah) tentang perkawinan tercatat. - Menolak diadakannya Milisi (wajib militer). - Menyokong GAPI dalam menuntut Indonesia yang memiliki parlemen kepada pemerintah kolonial Belanda. 4. Pondok Pesantren Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, yang penyelenggaraan pendidikannya bersifat tradisional dan sederhana. Mata pelajaran yang diajarkan di pesantren adalah: Ilmu Tauhid, Fikih Islam, Akhlak, Ushul Fikih, Nahwu, Saraf, dan Ilmu Mantik. Sumber pelajarannya, biasanya, kitab-kitab berbahasa Arab yang tidak berharakat atau gundul, yang biasa disebut dengan “Kitab Kuning”. Para pendidik dan pengajarnya biasa disebut kiai, sedangkan muridmuridnya disebut para santri. Mereka bertempat tinggal di lokasi yang sama, yaitu pondok pesantren. Para santri yang belajar di pesantren datang dari berbagai pelosok tanah air. Setelah selesai, mereka kembali ke daerahnya masing-masing. Kebanyakan mereka mendirikan pesantren di daerahnya atau mengajarkan tentang Islam kepada masyarakat sekitar di daerahnya. Pesantren merupakan tempat mencetak generasi muda Islam agar kelak menjadi kader umat dan pemimpin masyarakat. Sebagai kader umat dan pemimpin masyarakat, Islam mengajarkan agar mereka bersatu untuk berjuang meraih kemerdekaan yang telah dirampas oleh penjajah. Itulah sebabnya kemudian para kiai dan santri mendirikan
organisasi bersenjata untuk melawan penjajah, yaitu Hizbullah dan Gerakan Kepanduan Islam. Tidak sedikit para kiai dan para santri yang mengangkat senjata berperang melawan kaum penjajah. Di antara kyai tersebut antara lain: Imam Bonjol di Sumatera dan H. Zaenal Mustafa di Jawa Barat. 3. Masa Pembangunan a. Peranan Umat Islam pada Masa Pembangunan Dalam usaha mempertahankan kemerdekaan negara Republik Indonesia, umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk, tampil di barisan terdepan dalam perjuangan, baik perjuangan fisik (berperang) maupun perjuangan diplomasi. Anda semua tentu mengetahui bahwa tidak lama setelah proklamasi bangsa Indonesia dihadapkan pada peperangan-peperangan melawan Negaranegara penjajah yang ingin kembali menancapkan kekuasaannya di bumi Indonesia. Di tahun-tahun awal kelahirannya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, bangsa Indonesia harus menghadapi Jepang (September 1945), negara Sekutu (November 1945 - Maret 1946), dan Belanda (Agresi Belanda I pada 21 Juli 1947 dan Agresi Belanda II pada 19 Desember 1948). Selain itu, kemerdekaan negara Republik Indonesia dipertahankan melalui usaha-usaha diplomatik, yaitu perundingan antara Indonesia dan Belanda, misalnya: perundingan Linggarjati (November 1946), perjanjian Renville (Desember 1947), perjanjian Roem Royen (April 1949), dan Konferensi Meja Bundar di Den Haag (2 November 1949). Alhamdulillah, berkat perjuangan segenap bangsa Indonesia yang tidak mengenal lelah, baik melalui perjuangan fisik maupun diplomatik, akhirnya Belanda mengakui kemerdekaan negara Republik Indonesia pada tahun 1949 M. Dalam usaha mengisi kemerdekaan, pemerintah dan segenap bangsa Indonesia melakukan usaha-usaha pembangunan dalam berbagai bidang demi tercapainya tujuan nasional yang diamanatkan oleh UUD 1945. Usaha-usaha pembangunan yang berencana dan terarah dimulai semenjak Repelita I (1969 1973) dan seterusnya. Adapun bidang-bidang yang dibangun oleh segenap bangsa Indonesia, di mana umat Islam merupakan mayoritas adalah bidang agama, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam. Apakah pada masa ini kita bangsa Indonesia, telah dapat mencapai citacita hidup berbangsa dan bernegara? Yakni terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila? Silakan kamu jawab sendiri! b. Peranan Organisasi Islam dalam Masa Pembangunan Organisasi Islam yang ada pada masa pembangunan ini cukup banyak, antara lain : Muhammadiyah; Nahdlatul Ulama (NU); Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), berdiri tahun 1947 di Yogyakarta; Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), berdiri pada 17 April 1960 dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdiri pada 26 Juli 1975.
Peranan Muhammadiyah dalam masa pembangunan antara lain : Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia berilmu pengetahuan tinggi. berhudi luhur, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Usaha-
usaha itu antara lain : mengadakan pengajian-pengajian, mendirikan sekolah-sekolah agama (madrasah), mendirikan pesantren, mendirikan sekolah umum (TK, SD, SMP, SMU, dan universitas). Melakukan usaha-usaha di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, antara lain mendirikan Rumah Sakit, Poliklinik, BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak), Panti Asuhan, dan Pos Santunan Sosial. Nahdlatul Ulama, yang pernah berkiprah di bidang politik, dalam perkembangan selanjutnya melalui Munas MU pada tanggal 18 - 21 Desember 1984 di Situbondo, dengan tegas menyatakan bahwa NU meninggalkan aktivitas politik dan kembali ke khittah (tujuan dasar) pada waktu didirikannya tahun 1926. Jadi, dewasa ini NU merupakan organisasi Islam yang bergerak di bidang agama, sosial, dan kemasyarakatan. Usaha-usaha NU antara lain : Mendirikan madrasah-madrasah, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, dan Perguruan Tinggi. Mendirikan, mengelola, dan mengembangkan pesantren-pesantren. Di antaranya adalah Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur (didirikan oleh K.H. Hasyim Asy’ari pada tahun 1899 H). Membantu dan mengurusi anak-anak yatim dan fakir miskin. Majelis Ulama Indonesia adalah organisasi keulamaan yang bersifat independen, tidak berafiliasi kepada salah satu aliran politik, mazhab atau aliran keagarnaan Islam yang ada di Indonesia. Adapun peranan Majelis Ulama Indonesia pada masa pembangunan adalah : Memberikan fatwa dan nasihat keagamaan dalam masalah sosial kemasyarakatan kepada pemerintah dan umat Islam Indonesia pada umumnya, sebagai amar ma‘ruf nahi mungkar dalam usaha meningkatkan ketahanan nasional. Memperkuat Ukhuwah Islamiah dan melaksanakan kerukunan antarumat beragama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional. MUI adalah penghubung antara Ulama dan Umara serta menjadi penerjemah timbal-balik antara pemerintah dan umat Islam Indonesia guna menyukseskan pembangunan nasional. Pada masa pembangunan ini terdapat pula organisasi Islam yang menampung para cendekiawan Muslim yang disebut ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia). ICMI lahir pada Desember 1990 dan berkiprah pada hampir semua aspek kehidupan bangsa. Organisasi ini pertama kali diketuai oleh Prof. DR. B.J. Habibie, yang kemudian menjadi Presiden ketiga Republik Indonesia. c. Peranan Lembaga Pendidikan Islam dalam Pembangunan Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan Islam adalah badan yang berhubungan dengan pendidikan Islam untuk memenuhi kebutuhan umatnya di bidang pendidikan. Lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia ada yang didirikan dan dikelola langsung oleh pemerintah (Departemen Agama), seperti: Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), Madrasah Aliyah Negeri (MAN), dan Institut Agama Islam Negeri (lAIN). lAIN sekarang berubah inenjadi UIN (Universitas Islam Negeri) yang tidak hanya mendalami ilmu tentang keislaman, seperti Fakultas Syariah dan Ushuluddin, tetapi juga mendalami ilmu pengetahuan umum, seperti Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran.
Selain itu, ada pula lembaga-lembaga pendidikan Islam yang didirikan dan dikelola oleh swasta, tapi di bawah pengawasan serta pembinaan Departemen Agama, seperti : Bustanul Atfal (taman kanak-kanak Islam), Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan perguruan tinggi Islam (seperti : UNIMU, UNISBA, UNISJA, UNISMA, dan lain-lain). Adapun peranan-peranan kelembagaan Islam dalam pembangunan antara lain : 2) Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa. 3) Menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara. 4) Memupuk persatuan dan kesatuan umat. 5) Mencerdaskan bangsa Indonesia. 6) Mengadakan pembinaan mental spiritual. Biografi Dr. K.H. Idham Khalid Dr. K.H. Idham Khalid lahir di Setur, Kalimantan Selatan, 5 Januari 1921. Pada tahun 1942 beliau menamatkan pendidikan di Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiah (KMI Putra) Pondok Modern Gontor, Ponorogo. Beliau memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dan Universitas Al-Azhar, Kairo. Beliau menguasai secara aktif bahasa Arab. lnggris, dan Belanda, serta secara pasif bahasa Jerman dan Prancis. Karena ketekunannya dalam belajar, keahliannya dalam berorganisasi dan kecintaannya pada perjuangan, beliau merupakan sosok Muslim yang sukses. Kesuksesannya dapat dilihat dalam beberapa hal, antara lain : o Pada masa perang kemerdekaan RI aktif sebagai anggota Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan pada tahun 1947 ia menjadi anggota Serikat Kerakyatan (SKJ). o Menjadi anggota DPR pada masa pemenintahan Republik Indonesia Serikat dan tahun 1949 - 1950. o Menjabat Ketua Umum Pengurus Besar NU (1956 - 1984). o Menjabat Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo (1956 - 1957), juga menjabat Waperdam II dalam Kabinet Juanda (1957 - 1959). o Menjabat Menteri Kesejahteraan Rakyat (1967 - 1970). o Menjadi Ketua DPR/MPR 1971 - 1977. o Menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA), pada tahun 1977 - 1983. Sejak tidak banyak kegiatannya di bidang politik beliau aktif di bidang dakwah dan pendidikan. Beliau banyak memberikan ceramah di berbagai tempat dan mendirikan perguruan Islam Al-Ma’arif di Cipete, Jakarta.
EVALUASI Jawablah Pertanyaan Berikut Dengan Tepat! 1. 2. 3. 4.
5.
Jelaskan lima penyebab utama agama Islam dapat dengat cepat menyebar di Indonesia! Ceritakan secara singkat tentang Sunan Kalijaga! Jelaskan peranan organisasi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia! Sebutkan empat Raja Maluku yang masuk Islam pada abad ke-15! Jelaskan tentang MUI dan ICMI!