10. Buku ke-25, pada bagian judul cerita : 愛のタゴ作ツール、 halaman 70. a. Latar Belakang Situasi Dalam situasi percakapan di bawah ini digambarkan, mengenai Mama yang sedang menegur Tatami dan Asari karena bertengkar mempermasalahkan acara televisi yang sedang ditonton. Gambar di bawah ini memperlihatkan saat Mama menegur Asari dan Tatami.
(Asari-chan buku no: 25, halaman: 70) Percakapan: お母さん:テレビでケンカするつもり? い~じゃないの、あさりがみてるんだから。 Terjemahan: Ibu: Masa bertengkar gara-gara televisi? Tidak apa-apa kan, Asari kan sedang menonton.
b. Analisis Penggunaan Katakana Dalam situasi percakapan di atas, katakana muncul dalam kata ケンカ yang berarti bertengkar atau berkelahi. Melihat konteks yang terjadi di atas Mama tampak menekankan pada Asari dan Tatami, untuk tidak bertengkar hanya karena masalah
30
televisi saja. Kata ケンカ di sini dituliskan dengan katakana dengan fungsi untuk menggarisbawahi kata tersebut. Dengan kata lain fungsi katakana dalam situasi di atas bertujuan sebagai penekanan, sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Mitamura (1988) dan Stewart (1993).
11. Buku ke-25, pada bagian judul cerita : トラ.トラ.子ドラ、 halaman 89. a. Latar Belakang Situasi Dalam situasi percakapan yang terlihat dalam gambar di bawah ini, diceritakan saat Papa sedang minum sake, Asari mendekatinya untuk meminta buih sakenya.
(Asari-chan buku no: 25, halaman: 89) Percakapan: お父さん:アワがほしい? Terjemahan: Ayah: ingin buihnya?
b. Analisis Penggunaan Katakana Dalam konteks situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata アワ yang berarti busa atau buih、Fungsi penulisan katakana di sini dapat digolongkan sebagai penekanan dan pengganti kanji dimana kata アワ seharusnya dituliskan dengan kanji あわ
あわ
泡 . Kanji 泡 juga tidak termasuk dalam daftar toyo kanji yang ada pada
31
http://en.wikipedia.org/wiki/Kyoiku_kanji (9 Agustus 2006). Fungsi penekanan dan pengganti kanji sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Mitamura (1988). Akan tetapi jika mengacu pada konsep manga dalam www.wikipedia.com (20 April 2006), yang menyatakan bahwa manga adalah alat penyampai pesan atau informasi yang diciptakan dengan gambar dan huruf sebagai pusatnya, maka fungsi katakana di sini tidak itu saja. Menurut analisis saya, selain sebagai pengganti kanji, fungsi katakana dalam konteks di atas dapat difungsikan sebagai penerangan gambar. Dimana kata アワ tersebut, sengaja dituliskan dengan Huruf Katakana untuk lebih menerangkan gambar buih di gelas yang dipegang oleh Papa sesuai dengan konsep manga dalam www.wikipedia.com (20 April 2006) yang menyatakan bahwa penyampaian informasi dalam manga menggunakan gambar dan huruf sebagai pusatnya.
12. Buku ke-25, pada bagian judul cerita : トラ.トラ.子ドラ、 halaman 95 a. Latar Belakang Situasi Situasi yang terjadi dalam percakapan di bawah ini, menceritakan mengenai Papa yang bertekad untuk berhenti minum sake dan mengubur botol-botol sakenya di taman belakang rumah mereka. Keputusan Papa untuk berhenti minum sake itu, tampaknya dipengaruhi akan kejadian sehari sebelumnya di mana Asari tanpa sengaja meminum sake milik ayahnya itu, yang mengakibatkan Asari menjadi mabuk dan muntah-muntah. Papa yang merasa bersalah akan hal itu, kemudian memutuskan untuk mengubur semua botol-botol sake miliknya dan berhenti untuk
32
minum sake. Sementara di lain pihak Asari yang mabuk, tidak ingat akan kejadian hari sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dalam potongan komik berikut.
(Asari-chan buku no: 25, halaman: 95)
Percakapan: お母さん:あさりのおかげよ。 お父さん:あれはいるからな~やめるぞ~ぜったいやめるっ! あさり:なんでわたしのおかげなんだ?? (まるでおぼえていないヒト) Terjemahan: Ibu: Ini berkat Asari lho Ayah: Gara-gara ada ini nih~berhenti minum sake~benar-benar berhenti minum! Asari: Kenapa berkat aku ya?? (Orang yang tidak ingat apa-apa)
33
b. Analisis Penggunaan Katakana Dalam situasi percakapan di atas katakana muncul dalam kata ヒト yang jika dituliskan dengan kanji menjadi 人 dan mempunyai arti orang. Dan tentu saja tidak biasanya kata ini dituliskan dengan katakana. Dalam konteks yang terjadi di atas, dapat diketahui kalau kata ヒト ini muncul dalam kalimat terakhir yang merupakan kalimat keterangan gambar pada potongan kolom komik tersebut. Maka menurut saya kata ヒト disini memang membawa fungsi penekanan, yang bermaksud agar kata ヒト tersebut menjadi lebih mencolok. Hal ini sesuai dengan konsep Mitamura (1988) yaitu fungsi penulisan katakana sebagai penekanan. Akan tetapi jika melihat kembali pada konsep manga dalam www.wikipedia.com (20 April 2006) fungsi katakana disini juga mempunyai maksud untuk menerangkan gambar yang ada pada kolom yang bersangkutan. Hal ini didukung oleh letak kata ヒト itu sendiri yang memang berada pada kalimat terakhir yang merupakan kalimat keterangan gambar.
13. Buku ke-25, pada bagian judul cerita : ニンジンのたたりじゃ~、 halaman 120. a. Latar Belakang Situasi Dalam situasi kali ini, diceritakan mengenai Mama yang sedang hamil dan mengidam makan paprika. Ia makan banyak sekali paprika, sehingga Papa khawatir. Hal itu tergambar dalam potongan komik berikut ini.
34
(Asari-chan buku no: 25, halaman: 120)
Percakapan: お父さん:あのな~、キリギリスになるよ。 Terjemahan: Ayah: hei, lama-lama kau bisa jadi belalang.
b. Analisis Penggunaan Katakana Dalam situasi di atas penggunaan katakana ada dalam kata キリギリス. Kata キ リ ギ リ ス jika dituliskan dalam kanji menjadi
蟋蟀
yang mempunyai arti
belalang. Jadi berdasarkan konsep fungsi katakana yang ada, penggunaan katakana pada kosakata キリギリス yang berarti belalang seperti di atas, merupakan fungsi untuk penulisan nama hewan seperti yang dikemukakan oleh Ishida dalam Sudjianto & Dahidi (2004) dan Mitamura (1988).
14. Buku ke-26, pada bagian judul cerita : ブサイクウサギ、 halaman 8. a. Latar Belakang Situasi Pada situasi percakapan ini diceritakan mengenai, Asari yang paling malas jika ada kegiatan bersih-bersih di sekolah ketahuan mangkir dari kegiatan bersih-bersih oleh kakaknya yang bernama Tatami.
35
(Buku no:26 Percakapan:
Halaman: 8)
たたみ:あんた、またそうじサボってんのね! あさり:な、なんだ、タタミおね~ちゃん。
Terjemahan: Tatami: kamu, lagi-lagi bolos dari tugas bersih-bersih kan! Asari: Wa, wah kak tatami.
b. Analisis Penggunaan Katakana Dalam situasi percakapan di atas, penggunaan katakana muncul pada kata サボ ってんのね yang sebenarnya kata サボ tersebut berasal dari kata さぼる yang berarti membolos atau bermalas-malasan. Jika dilihat dari situasi percakapan yang terjadi, tampaknya Asari sudah sering melakukan mangkir dari tugas bersih-bersihnya, sehingga Tatami tampak kesal. Fungsi katakana pada kata サ ボ disini fungsinya untuk menggarisbawahi kata tersebut, seperti layaknya jika menggunakan huruf bold dalam huruf romaji, yaitu untuk penekanan seperti yang telah dikemukakan oleh Stewart (1993) dan Mitamura (1988).
36
15. Buku ke-26, pada bagian judul cerita : ブサイクウサギ、 halaman 8. a. Latar Belakang Situasi Pada situasi percakapan di bawah ini, diceritakan tentang Asari yang terpergoki membolos kegiatan bersih-bersih oleh Tatami. Kemudian ia mencoba untuk memberikan alasan mengapa ia sampai membolos.
(Asari-chan buku no: 26, halaman: 8)
Percakapan: あさり:サボってんじゃないもん! わたしがァ、いるとォ、みんなのォ,ジャマだからァ~ Terjemahan: Asari: Aku tidak bolos kok! Karena kalau akuu, ikut bersih-bersiihh, nantiii, ,mengganggu teman-temannn~
b. Analisis Penggunaan Katakana Dalam situasi percakapan di atas, penulisan Huruf Katakana ada pada kata わた しがァ、いるとォ、みんなのォ, だからァ dan pada kata ジャマ.
37
じゃま
Pada kata ジ ャ マ yang jika dituliskan dengan kanji menjadi 邪魔 . Fungsi katakana di sini adalah sebagai penekanan seperti yang telah dikemukakan oleh Stewart (1993) dan Mitamura (1988). Di mana Asari ingin menekankan dalam kalimatnya bahwa, jika ia membantu teman-temannya dalam kegiatan bersih-bersih, ia malah akan mengganggu teman-temannya saja. Kemudian penggunaan katakana pada kata わたしがァ、いるとォ、みんなの ォ, だからァ Huruf Katakana hanya ada pada akhir kata-kata itu saja. Kata-kata yang diucapkan oleh Asari tersebut, lebih terlihat seperti memanjangkan fonetik A I U E O pada huruf terakhir kata. Tidak seperti pada konsep yang dikemukakan oleh Mitamura (1988) yaitu fungsi penggunaan katakana untuk menuliskan kata-kata seruan dengan huruf terakhir katakana, kata-kata yang di ucapkan oleh Asari bukanlah sebuah seruan seperti yang digambarkan pada contoh dalam konsep, misalnya: あついナア atau だよネ. Dalam teks dari percakapan di atas, kata わたしがァ、いるとォ、みんなのォ, dan だからァ, bukanlah merupakan kata seruan. Jadi konsep Mitamura (1988) tidak bisa digunakan dalam situasi percakapan ini. Untuk menganalisis penggunaan katakana pada kasus ini, saya menggunakan konsep manga dari www.wikipedia.com (20 April 2006) dan konsep konteks situasi oleh Schourup & Cauldwell (1991), yaitu khususnya melihat pada unsur tema/topik dari situasi percakapan dan media yang dipakai untuk pengungkapan pesan dari situasi percakapan yang ada. Dimana topik dari percakapan di atas adalah Asari yang membuat alasan karena membolos, sedangkan pengungkapan pesan dari percakapan
38
di atas adalah ucapan untuk membuat alasan. Lalu dengan konsep manga yang antara lain menyatakan bahwa manga berisikan suatu informasi yang diciptakan dengan gambar dan huruf sebagai pusatnya, dengan ekspresi lambang tertentu yang menjadi keunggulannya seperti dibagi menjadi kotak-kotak, cerita yang lucu, huruf yang ditulis sebagai tiruan bunyi, garis-garis yang menggambarkan gerak atau tindakan, garis-garis pemusatan, dan lain-lain. (www.wikipedia.com , 20 April 2006). Maka saya dapat menganalisis bahwa penulisan katakana di atas, sengaja dituliskan sebagai penguat konteks situasi yang sedang terjadi. Di dalam kasus ini fungsinya yaitu sebagai huruf yang ditulis sebagai tiruan bunyi, menggambarkan tindakan Asari yang sedang dalam situasi menyampaikan suatu alasan.
16. Buku ke-26, pada bagian judul cerita : ブサイクウサギ、 halaman 15. a. Latar Belakang Situasi Pada situasi percakapan ini, diceritakan mengenai Asari dan Tatami yang pergi ke kandang kelinci karena mengkhawatirkan si kelinci buruk rupa akan dimusuhi oleh teman-teman kelincinya. Ternyata yang terjadi malah sebaliknya, si kelinci buruk rupa disukai oleh teman-teman kelincinya yang lain. Dapat dilihat di gambar di bawah ini.
39
(Asari-chan buku no: 25, halaman 15)
Percakapan: 先生:メスは、あれ一ぴきしかいませんからね。オスどうしがと こ
や
りあって、ケンカするんですよ。小屋 からだすか、メス をもっとふやすかしないと...。 たたみ:あいつメスだったの...。 あさり:ブサイクなウサギ...、う、うらやましいな。 Terjemahan: Pak guru: Kelinci betinanya hanya seekor itu saja. Kelinci-kelinci yang jantan
berkelahi
memperebutkannya.
Kita
harus
mengeluarkannya dari kandang, atau menambah jumlah kelinci betina, kalau tidak… Tatami: Dia ini betina ya… Asari: Kelinci buruk rupa,….enak nya…
40
b. Analisis Penggunaan Katakana Pada konteks situasi di atas, penulisan katakana ada pada kata, メス, オス, ケ ンカ, ブサイク, ウサギ. Kata メス dan オス yang jika dituliskan dalam kanji menjadi 雌 dan 雄 yang mempunyai arti betina dan jantan. Kedua penulisan katakana ini mempunyai kegunaan untuk menggantikan kanji, karena kanji 雌 dan 雄 tidak termasuk dalam daftar kanji pada http://en.wikipedia.org/wiki/Kyoiku_kanji (9 Agustus 2006). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca komik Asari-chan dalam membaca huruf-huruf dalam teks seperti di atas. Kemudian kata ケンカ yang berarti berkelahi, mempunyai fungsi katakana yang menegaskan kata tersebut, yaitu fungsi penekanan, di mana Pak guru yang mengucapkan kata ケンカ ini, ingin memberi penekanan pada kata tersebut dalam kalimatnya. Sementara ブサイク yang berarti buruk rupa, mengandung fungsi penulisan katakana yang merupakan ekspresi sindiran atau ejekan. Dan kata ウサギ disini merupakan nama hewan. Fungsi-fungsi penggunaan katakana seperti diatas sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Mitamura (1988).
17. Buku ke-26, pada bagian judul cerita : おニューのレインシュース halaman 44. a. Latar Belakang Situasi Pada situasi berikut ini, diceritakan mengenai Asari yang berusaha melepaskan sepatunya yang karena kekecilan jadi susah untuk dilepaskan. Mama pun berusaha membantu Asari melepaskan sepatu itu. Setelah berusaha sekuat tenaga, akhirnya
41
sepatu itu lepas juga, Asari pun merasa senang, Mama yang sejak tadi menyemangati Asari juga merasa senang. Hal tersebut dapat dilihat dalam petongan komik berikut ini.
(Asari-chan buku no: 26, halaman 47)
Percakapan: お母さん:やった~~っバンザ~イ。 あさり:ぬげたぬげたわ~い。 Terjemahan: Ibu: Hore~ berhasil. Asari: Sudah lepas, sudah lepas hore~.
b. Analisis Penggunaan Katakana Pada situasi seperti di atas, penggunaan katakana yang muncul pada kata バンザ ばんざい
イ yang jika dituliskan dalam kanji menjadi 万歳 yang biasanya diterjemahkan menjadi “Hore”, atau seruan kegembiraan lainnya. Kata
バ ン ザ イ di sini
mengandung fungsi penekanan sebagai kata yang ingin ditonjolkan dalam teks yang 42
ada sesuai dengan konsep menurut Ishida dalam Sudjianto & Dahidi (2004) yang mengatakan bahwa katakana dapat dipakai pula terutama dengan maksud memberikan penekanan, menarik perhatian pembaca, atau memberikan pengertian yang khusus. Selain itu, fungsi penulisan katakana di dalam situasi ini juga mempunyai kegunaan sebagai penggambaran perasaan yang ada dalam gambar, sesuai dengan konsep manga dalam www.wikipedia.com (20 April 2006), yang mengatakan bahwa manga adalah suatu penyampaian pesan atau informasi yang diciptakan dengan gambar dan huruf sebagai pusatnya. Jadi huruf dan gambar saling berkolaborasi membentuk suatu pesan yang ingin disampaikan. Jadi menurut pendapat saya katakana dalam kata バ ン ザ イ disini dapat difungsikan sebagai penggambaran perasaan yang ada dalam gambar.
18. Buku ke-26, pada bagian judul cerita : 丘の上のプチホテル halaman 122. a. Latar Belakang Cerita Dalam situasi di bawah ini, diceritakan Asari, Tatami dan Mama sedang berlibur ke suatu vila. Vila itu mempunyai beranda di luar jendela kamarnya. Dalam gambar di bawah ini tampak Asari sedang berada di beranda dan menikmati sejuknya angin.
(Asari-chan buku no: 26, halaman: 122)
43
Percakapan: あさり:ベランダあけてねたらカゼひくかな。 Terjemahan: Asari: Kalau tidur sambil membuka beranda, bisa masuk angin nggak ya?
b. Analisis Penggunaan Katakana Pada situasi seperti di atas, katakana yang muncul pada kata カゼ . kata カゼ jika dituliskan dalam kanji menjadi 風 dan mempunyai arti angin. Dalam situasi ini kata カゼ dituliskan dengan katakana dengan membawa fungsi sebagai penekanan seperti yang ada dalam konsep yang dikemukakan oleh Ishida yang dikutip dari Sudjianto & Dahidi (2004) yang mengatakan bahwa katakana dapat dipakai pula terutama dengan maksud memberikan penekanan, menarik perhatian pembaca, atau memberikan pengertian yang khusus. Pengertian khusus yang dimaksud disini, menurut pendapat saya adalah 他の意味 atau arti lain dari kata yang ditulis dengan katakana itu. Karena kata 風 mempunyai arti angin, tetapi kata カゼひく bukan berarti menarik angin, tetapi mempunyai arti sakit.
19. Buku ke-28, pada bagian judul cerita : ウホホ、大金持ちじゃ halaman 19. a. Latar Belakang Situasi Pada Situasi di bawah ini, diceritakan mengenai Mama yang mendapat sepucuk surat yang berasal dari Perancis, Mama pun semalaman tidak tidur berusaha membaca isi dari surat yang ditulis dalam Bahasa Perancis itu. Setelah semalaman
44
berusaha mengartikan isi surat itu, dalam gambar dibawah ini dapat dilihat keadaan Mama pada keesokan harinya.
(Asari-chan buku no: 28, halaman 19)
Percakapan: あさり:わ~っすごいクマ。 Terjemahan: Asari: Wah, lingkaran hitam yang besar.
b. Analisis Penggunaan Katakana Dalam situasi di atas katakana muncul dalam kata クマ yang jika dituliskan dengan kanji menjadi 熊 dan mempunyai arti harafiah beruang. Kata クマ disini dituliskan dalam katakana bukan sebagai penulisan nama hewan, akan tetapi untuk memberikan arti yang lain pada kata itu. クマ disini berarti lingkaran-lingkaran hitam di bawah mata yang muncul jika kita tidak tidur semalaman. Fungsi ini sesuai dengan konsep Ishida dalam Sudjianto & Dahidi (2004) yang mengatakan bahwa katakana dapat dipakai untuk memberikan nuansa lain pada suatu kata atau pun memberikan pengertian yang khusus.
45
20. Buku ke-28, pada bagian judul cerita : ドカベンあさちゃん halaman 30 a. Latar Belakang Situasi Dalam situasi di bawah ini, diceritakan mengenai Asari yang ingin menggunakan kotak bekal bermotif lucu seperti teman-temannya. Ia biasanya membawa kotak bekal yang super besar dan tentu saja tidak lucu seperti milik teman-temannya. Asari yang makannya banyak berniat membawa kotak bekal bermotif lucu yang berukuran kecil. Tatami yang mendengar hal itu pun khawatir padanya. Perihal kekhawatiran Tatami itu dapat dilihat dalam gambar berikut ini.
(Asari-chan buku no: 28 halaman: 30)
ご じげん
じゅぎょう
あたま
Percakapan: たたみ:ハラペコだと五時限めの 授 業 が 頭 にはいんないわよ。 おお
あさり:大きなおせわっ。 Terjemahan: Tatami: Kalau perut lapar pelajaran setelah jam ke lima tidak akan masuk ke otak lho. Asari: Maaf ya telah banyak merepotkan.
46
b. Analisis Penggunaan Katakana Pada situasi di atas, kosakata katakana yang muncul adalah ハラペコ. Kata ハ ラペコ di atas berarti lapar. Yang dimaksudkan ハラ disini adalah 腹 yang berarti perut, dan kata onomatope ぺこぺこ yang berarti lapar. Sedangkan ハラペコ adalah istilah yang sering diucapkan untuk menggambarkan perut yang sedang dalam keadaan lapar. Dalam hal ini, saya menggolongkannya pada bahasa percakapan sehari-hari atau bahasa slang. Jadi fungsi katakana dalam ハラペコ ini sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Mitamura (1988) dan Sudjianto & Dahidi (2004) yang mengatakan bahwa katakana sering dipakai juga dalam penulisan bahasa percakapan sehari-hari maupun bahasa slang.
21. Buku ke-28, pada bagian judul cerita : ヤッタ!クラス委員だ halaman 40. a. Latar Belakang Situasi Pada situasi ini, diceritakan Asari terpilih menjadi pengurus kelas, akan tetapi menjadi pengurus kelas ternyata tidak se-menyenangkan yang dikira oleh Asari. Banyak kesulitan-kesulitan yang harus ia hadapi. Mama dan Tatami yang mengetahui hal itu menyarankan Asari untuk berhenti dari jabatan sebagai pengurus kelas. Akan tetapi Asari tidak mau, katanya ia tidak mau berhenti dari jabatan pengurus kelas yang ia idam-idamkan selama ini dan akan berusaha menjalankan tugasnya sebagai pengurus kelas. Mendengar perkataan Asari itu mama pun menjadi gembira. Kegembiraan mama tersebut terlihat dalam potongan komik berikut ini.
47