PENGARUH PARTISIPASI MANAJER DALAM PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2008
TESIS
Oleh MUTHIA NIMPHAR 067013024/ARS
S
C
N
PA
A
S
K O L A
H
E
A S A R JA
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
PENGARUH PARTISIPASI MANAJER DALAM PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2008
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Administrasi Rumah Sakit dalam Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh MUTHIA NIMPHAR 067013024/ARS
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Judul Tesis
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi Konsentrasi
: PENGARUH PARTISIPASI MANAJER DALAM PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2008 : Muthia Nimphar : 067013024 : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan : Administrasi Rumah Sakit
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, Ak, Mafis, MBA) Ketua
Ketua Program Studi,
(Dr. Drs. Surya Utama, MS)
(Siti Khadijah Nasution, SKM, M.Kes) Anggota
Direktur,
(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc)
Tanggal lulus : 8 Januari 2009
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Telah diuji Pada tanggal : 8 Januari 2009
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, Ak, Mafis, MBA
Anggota
: 1. Siti Khadijah Nasution, SKM, M.Kes 2. dr. Fauzi, SKM 3. Drs. Amru Nasution, M.Kes
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
PERNYATAAN
PENGARUH PARTISIPASI MANAJER DALAM PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2008
TESIS Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan Sepanjang Pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan,
Januari 2009
Muthia Nimphar
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRAK
Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan pendekatan manajerial untuk meningkatkan kinerja manajerial dan memotivasi manajer untuk mencapai tujuan anggaran. Partipasi dalam penyusunan anggaran dapat dilihat dari keikutsertaan, kepuasan, kebutuhan, kerelaan, besarnya pengaruh dan frekuensi. Rumah Sakit Haji Medan memiliki ROI (Return on Investment) yang sangat rendah, kondisi keuangan belum menunjukkan nilai yang optimal dan tidak terlaksananya anggaran pada setiap unit kerja, masih rendahnya efisiensi dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, rasio aktivitas yang rendah serta solvabilitas rasio yang meningkat. Jenis penelitian ini adalah survey explanatory research. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 33 orang yaitu kepala-kepala bidang dan kepala kepala instalasi. Data primer diperoleh dari wawancara dengan responden. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisa Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran berdasarkan (keikutsertaan, kerelaan dan besarnya pengaruh) berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan kontribusi sebesar 98,1% (berdasarkan nilai R2 = 0,981) terhadap terjadinya kinerja responden. Disarankan kepada manajemen RS Haji Medan untuk memberikan perhatian yang penuh terhadap tingkat keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran rumah sakit. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan motivasi yang tinggi bagi para manajer dalam mencapai tujuan organisasi. Kata Kunci: Partisipasi Manajer dalam Penganggaran, Kinerja Manajerial.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRACT
Participating in arranging budget has been considered as the managerial approach which may add the managerial performance, motivate the manager to achieve the objectives of the budget. Participating in arranging budget can be seen from the participation, satisfaction, needs, voluntarily, influence and frequency. Haji Medan Hospital has low ROI (Return on Investment), the financial condition does not show optimum value and budgeting is not well done for every unit, low efficiency in implementing daily activities, low ratio and increased solvability ratio. This is survey explanatory research. The population in this research is 33 persons, namely the head of sub-section and head of installation. The primary data is taken from interview with the respondents. The method of data analysis uses Multiple Linier Regression. The result of research shows that the participation, satisfaction, needs, voluntarily, influence and frequency have the influence on the managerial performance. The variable of participation, readiness and voluntarily have significant contribution for 98,1% (based on the R2 value = 0,981) toward the respondents’ performance level. It is suggested to the management of Haji Hospital to give fully attention to the involvement of managers in arranging the budget in hospital. It is necessary in order to give higher motivation for the managers in achieving the objectives. Keywords: Manager’s Participation in Budgeting, Managerial Performance.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul: Pengaruh Partisipasi Manajer dalam Penganggaran terhadap Kinerja Manajerial di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008. Tesis ini merupakan tugas akhir dalam rangka memperoleh gelar Magister Kesehatan (M.Kes) Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 2. Dr. Drs. Surya Utama, MS, selaku Ketua Program, Ibu Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah mengarahkan dan membimbing penulis selama masa perkualiahan. 3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, Ak, Mafis, MBA dan Siti Khadijah Nasution, SKM, M.Kes, selaku komisi pembimbing, yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dorongan dan semangat serta saran-saran kepada penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. dr. Fauzi, SKM dan Drs. Amru Nasution, M.Kes, selaku Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan saran kepada penulis untuk perbaikan tesis ini.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
5. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama perkuliahan berlangsung. 6. Direktur RS. Haji Medan dan seluruh Manajer yang banyak membantu dalam pengumpulan data di lokasi penelitian. 7. Orang tua terkasih: (Alm) Yusuf Daud, Ibunda Hj. Sutarmi Arliningsih, yang terus memberikan bimbingan, semangat, dorongan, kasih sayang dan doa. Semoga Allah membalasnya dengan yang lebih baik dan berlipat ganda. 8. H. Ibrahim M. Diah SE., Ak dan anak-anakku tercinta, Dhila (alm), Rana dan Dara yang selalu sabar saat ditinggalkan selama mengikuti pendidikan dan terima kasih atas semangat, dorongan, kasih sayang dan doanya. 9. Kakak dan adik tersayang, keluarga; Dra. Yusmi Artiningsih, DR. Drh. Upik Kesumawati, MSc, Ir. Lusiana Lakmi M.Si, (Almh) Nina Viviriani, SE, Dra. Ohara Olfiani. 10. Teman – teman ARS 2006. Tulisan ini diharapkan sebagai sumbangsih dan menambah wawasan dalam membuat strategi kebijakan yang ditujukan untuk suatu lingkup masyarakat luas. Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan kesempurnaan tesis ini. Medan, Penulis
Januari 2009
Muthia Nimphar Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
Muthia Nimphar, lahir pada tanggal 20 Maret 1964 di Banda Aceh Anak 4 dari 6 bersaudara dari Bapak: (Alm) Yusuf Daud, Ibunda Hj. Sutarmi Arliningsih. Menikah dengan H. Ibrahim M. Diah SE. Ak, dikarunia 3 putra/putri: 1. Dhila (alm), 2. Rana dan 3. Dara. Pada tahun 1975 sekolah di SD Persit Banda Aceh dengan status berijazah. tahun 1976 di SMP N.I B.Aceh dengan status berijazah. Tahun 2000 SMA N.3 B.Aceh dengan status berijazah. Tahun 1994 Fakultas Kedokteran Unsyiah dengan status berijazah, serta pada tahun 2006 – 2008 melanjutkan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan di Universitas Sumatera Utara. Bekerja sejak tahun 1994-1997 sebagai Dokter PTT di Puskesmas Dewantara, Aceh Utara, tahun 1998-2000 sebagai Kepala Puskesmas Simpang Muling Aceh Utara, tahun 2000-2005 sebagai Kepala Puskesmas Dewantara Aceh Utara, tahun 2006 sampai sekarang Kepala Puskesmas Polonia Medan.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ...................................................................................................... ABSTRACT.................................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... RIWAYAT HIDUP......................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................... DAFTAR TABEL........................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
i ii iii v vi viii ix x
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................... 1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1.2. Permasalahan ........................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 1.4. Hipotesis................................................................................... 1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................
1 1 7 7 8 8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 2.1. Pengertian Anggaran................................................................ 2.2. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran ................................. 2.3. Kinerja Manajerial ................................................................... 2.4. Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial ................................................................... 2.5. Rumah Sakit ............................................................................. 2.6. Penelitian Sebelumnya ............................................................. 2.7. Landasan Teori......................................................................... 2.7. Kerangka Konsep Penelitian ....................................................
9 9 19 20 22 23 32 33 36
METODE PENELITIAN ............................................................... 3.1. Jenis Penelitian......................................................................... 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 3.4. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 3.5. Variabel dan Definisi Operasional ........................................... 3.6. Metode Pengukuran ................................................................. 3.7. Metode Analisis data................................................................
37 37 37 37 38 43 43 45
BAB 3
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 4
HASIL PENELITIAN .................................................................... 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ..................................................... 4.2. Karakteristik Responden ......................................................... 4.3. Deskripsi Partisipasi dan Kinerja Manajer............................... 4.4. Hasil Analisis ...........................................................................
48 48 50 51 55
BAB 5
PEMBAHASAN ............................................................................. 5.1. Partisipasi Manajer................................................................... 5.2. Pengaruh Partisipasi Manajer dalam Penganggaran ................ 5.3. Keterbatasan Penelitian............................................................
61 61 65 67
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 6.1. Kesimpulan .............................................................................. 6.2. Saran.........................................................................................
69 69 69
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
71
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
2.1.
Penelitian Terdahulu .......................................................................
33
3.1.
Hasil Uji Validitas
.......................................................................
39
3.2.
Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................
40
3.3.
Identifikasi Variabel Penelitian.......................................................
46
4.1.
Rincian Ketenagaan di Rumah Sakit Haji Medan, Tahun 2008 .....
49
4.2.
Jumlah Dokter di Rumah Sakit Haji Medan per 31 Desember 2007 ...............................................................................
49
4.3.
Karakteristik Responden .................................................................
51
4.4.
Partisipasi dan Kinerja Manajerial ..................................................
54
4.5.
Nilai Tolerance dan Variance Inflaction Factor.............................
56
4.6.
Hasil Uji Regresi Linear Pengaruh Partisipasi Manajer dalam Kinerja Manajerial Tahun 2008 ......................................................
60
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
2.1.
Kerangka Konsep Penelitian ..........................................................
36
4.1.
Scatterplot Uji Heterokedasitas.......................................................
57
4.2.
Normal P-P Plot Uji Normalitas .....................................................
58
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1.
Survey Questionnaire ......................................................................
74
2.
Hasil Penelitian .............................................................................
81
3.
Izin Penelitian
.............................................................................
102
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang
penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan. Perkembangan yang terjadi pada organisasi rumah sakit membawa konsekuensi pada sistem manajemen. Dalam pengelolaan rumah sakit saat ini diperlukan berbagai macam pengetahuan dan ketrampilan manajemen terkini sehingga memberikan manfaat yang besar bagi penggunanya dan dibutuhkannya manajer-manajer rumah sakit yang handal (Aditama, 2003). Pada dasarnya setiap lembaga atau institusi memiliki sejumlah tujuan atau harapan yang ingin dicapai, dan hal ini akan tercapai jika setiap rencana tindakan atau program ditunjang dengan sejumlah sumber daya yang memadai sehingga program atau rencana tindakan tersebut dapat dilaksanakan secara efektif demi tercapainya kinerja yang diharapkan (Jati, 2005). Di dalam melaksanakan kegiatan usahanya, rumah sakit akan selalu dihadapkan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian hingga akan menimbulkan masalah pemilihan dari berbagai alternatif kebijakan yang akan ditempuhnya dalam melaksanakan kegiatan usaha tersebut. Di samping itu, dalam pelaksanaan kebijakan yang telah diputuskan tersebut perlu adanya suatu alat untuk
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
mengkoordinasikan semua kegiatan agar dapat berjalan secara serasi dan terkendali. Untuk keperluan tersebut banyak sarana manajemen yang dapat dipergunakan dan salah satu diantaranya dalam bentuk anggaran (Muljono, 2002). Anggaran merupakan salah satu alat yang penting bagi manajemen untuk penyusunan perencanaan, koordinasi serta pengendalian seluruh kegiatan dalam suatu perusahaan. Anggaran dapat memperjelas lines of responsibility dan lines of authority (garis-garis wewenang dan garis-garis tanggung jawab) dari setiap unit organisasi (Muljono, 2002). Anggaran yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan oleh unit-unit yang ada dalam perusahaan dengan sendirinya akan berinteraksi dengan individu-individu yang ada dalam perusahaan. Peranan dan kepentingan individu dalam organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan didasarkan pada ketertarikan para individu untuk mencapai tujuan atau kepentingannya (Sahmuddin, 2001). Seluruh tingkatan manajemen sebaiknya terlibat dalam membuat anggaran. Anggaran menciptakan kecocokan internal dan kebulatan suara atas tujuan antara manajer dan pekerja yang lebih besar serta meningkatkan kinerja departemen (Carter, 2004). Manajer perlu menyusun anggaran dengan baik karena anggaran merupakan gambaran perencanaan seluruh aktivitas operasional perusahaan. Proses penyusunan anggaran yang berhasil adalah yang dapat menjadikan setiap manajer dalam organisasi perusahaan memiliki persepsi yang jelas mengenai peran mereka masingmasing dalam mencapai sasaran anggaran (Mulyadi, 2001). Suatu proses anggaran Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
bisa bersifat dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas. Dengan penyusunan anggaran dari atas ke bawah, manajemen senior menetapkan anggaran bagi tingkat yang lebih rendah. Dengan penyusunan anggaran dari bawah ke atas, manajer di tingkat yang lebih rendah berpartisipasi dalam menentukan besarnya anggaran (Anthony, 2004). Upaya yang perlu dilakukan agar anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian yang efektif adalah dengan mengikutsertakan manajer pusat pertanggungjawaban dalam proses penyusunan anggaran. Proses penyusunan anggaran yang dimaksud adalah proses penetapan peran, di mana setiap manajer dalam perusahaan diberi peran untuk melaksanakan kegiatan dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam anggaran. Penyusunan anggaran dengan mengikutsertakan manajer pusat pertangungjawaban disebut dengan anggaran partisipatif (participative budget). Penganggaran menunjukkan suatu proses sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas dan tanggungjawab, pelaksanaan rencana tersebut sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil pelaksanaan rencana (Ahmad, 1996). Penganggaran juga mencakup perbandingan realisasi dengan yang direncanakan dan melakukan tindakan korektif untuk menggerakkan kinerja substandar menjadi sesuai dengan rencana (Tunggal, 1995). Anggaran partisipasif merupakan pendekatan manajerial yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi baik individu maupun kinerja manajerial. Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Penyusunan anggaran partisipatif ini mempengaruhi lingkungan internal perusahaan berupa budaya organisasi dan gaya manajemen yang diterapkan. Para manajer dari setiap unit kerja (departemen) harus memiliki input yang penting dalam menganggarkan pendapatan dan biaya karena mereka terlibat langsung dan sangat memahami kegiatan departemen mereka (Shim, 2000). Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan pendekatan manajerial yang umumnya dinilai dapat meningkatkan kinerja manajerial. Partisipasi dalam penyusunan anggaran akan memotivasi manajer untuk mencapai tujuan anggaran. Diikutsertakannya manajer dalam penyusunan anggaran akan menimbulkan rasa tanggungjawab yang tinggi, karena dalam anggaran tersebut terdapat ide atau pemikirannya. Partipasi dalam penyusunan anggaran dapat dilihat dari keikutsertaan, kepuasan, kebutuhan, kerelaan, besarnya pengaruh dan frekuensi. Anggaran akan menjadi sebuah proyeksi belaka kalau tidak didukung oleh keterlibatan seluruh unit kerja (bagian) dan tanpa ada komitmen tinggi dari seluruh SDM untuk melaksanakannya. Komitmen tersebut ditunjukkan oleh partisipasi, dukungan penuh, kepercayaan tinggi untuk mencapainya dan orientasi untuk kinerja terbaik (Herman, 2006). Kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun, 2006). Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja manajerial menyangkut fungsi-fungsi yang dilakukan oleh manajer yang meliputi aspek Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervise, staffing, negosiasi, dan representasi. Penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara top down dan bottom-down (participative). Dengan pendekatan partisipatif, anggaran disusun dengan melibatkan semua pihak, mulai dari manajer tingkat bawah dan menengah sampai pada top management yang secara langsung memberikan kontribusi bagi terselenggaranya anggaran perusahaan. Faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang adalah faktor individu, faktor psikologi dan faktor organisasi. Variabel individu mencakup kemampuan dan ketrampilan, latar belakang dan demografis. Variabel psikologis mencakup persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel organisasi mencakup sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan disain pekerjaan (Mangkunegara, 2000). Rumah Sakit Haji Medan memiliki ROI (Return on Investment) yang sangat rendah. Kondisi keuangan belum menunjukkan nilai yang optimal dan tidak terlaksananya anggaran pada setiap unit kerja. Dalam prakteknya, Rumah Sakit Haji Medan menerapkan penyusunan anggaran secara partisipatif, yaitu melibatkan semua manajer. Namun, berbagai kendala yang ditemukan adalah reformasi anggaran belum mengubah proses penyusunan anggaran menjadi lebih berorientasi hasil (output). Penyusunan anggaran disusun tidak berdasarkan pada hasil analisis situasi atau masalah yang dihadapi. Selain itu, belum adanya perhitungan yang mendetail tentang kebutuhan setiap unit baik penunjang maupun unit pelaksana. Rumah Sakit Haji memiliki rasio aktivitas yang rendah serta solvabilitas rasio yang meningkat. Hal ini Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
menunjukkan kemampuan RS Haji Medan dalam mengelola harta tetap belum optimal dalam menghasilkan pendapatan. Pada dasarnya anggaran perusahaan merupakan rencana yang disusun secara sistematis di dalamnya terdapat unsur-unsur yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan (Laporan tahunan RS Haji Medan tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005). Beberapa penelitian terdahulu mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Hasil penelitian Brownell dan Mc Innes (1986, dan Indriantoro, 1993) menemukan hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Sinambela (2003) menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif signifikan dengan kinerja manajerial. Ariadi (2006) mendukung hasil penelitian yang dilakukan Milani (1975) yang menyatakan bahwa partisipasi manajer dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Namun, penelitian mengenai partisipasi manajer dalam penganggaran terhadap kinerja manajerial di Rumah Sakit Haji Medan belum pernah dilakukan. Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai partisipasi manajer dalam penganggaran di Rumah Sakit Haji Medan. Rumah Sakit Haji Medan merupakan lembaga yang memberikan pelayanan bidang kesehatan dan dalam aktivitasnya tidak terlepas dari masalah penganggaran dan partisipasi para manajer dalam penyusunan anggaran. Dengan persaingan yang dihadapi semakin besar, maka rumah sakit dituntut untuk mengembangkan Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
organisasi seefisien dan seefektif mungkin sehingga mampu bertahan dan berkembang. Berdasarkan kerangka pikir di atas, peneliti akan melakukan penelitian tentang pengaruh partisipasi manajer dalam penganggaran terhadap kinerja manajerial di Rumah Sakit Haji Medan.
1.2.
Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah adalah sebagai
berikut: Apakah partisipasi manajer dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial baik secara simultan dan parsial pada Rumah Sakit Haji Medan tahun 2008?
1.3.
Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
ini adalah: Untuk menganalisis apakah partisipasi manajer dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial baik secara simultan dan parsial pada Rumah Sakit Haji Medan tahun 2008.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
1.4.
Hipotesis Dari kerangka teoritis yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis penelitian
ini adalah sebagai berikut: Partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran berdasarkan (keikutsertaan, kepuasan, kebutuhan, kerelaan, besarnya pengaruh, seringnya atasan meminta pendapat) berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Rumah Sakit Haji Medan.
1.5.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana pelatihan intelektual, mengembangkan wawasan berpikir yang dilandasi dengan konsep ilmiah dan meningkatkan pemahaman mengenai sistem anggaran. 2. Bagi Rumah Sakit Haji Medan, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan informasi dan pertimbangan untuk mengambil kebijakan terutama berkaitan dengan sistem anggaran dalam upaya meningkatkan kinerja rumah sakit di masa yang akan datang. 3. Bagi kalangan akademik, penelitian ini tentunya bermanfaat sebagai kontribusi untuk memperkaya khasanah keilmuan pada umumnya dan pengembangan penelitian sejenis di masa yang akan datang.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Anggaran Hansen dan Mowen (2000) menjelaskan bahwa anggaran merupakan suatu
metode penerjemahan tujuan dan sasaran organisasi menjadi hal yang operasional. Lebih tegas lagi Mulyadi (2001) memaparkan bahwa anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan mata uang tertentu dan satuan ukuran lain. Hal senada dikemukakan Muljono (2002) bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit satuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Anggaran merupakan rencana keuangan suatu perusahaan yang digunakan sebagai alat untuk memotivasi kinerja para anggota organisasi (Herman, 2006), alat koordinasi dan komunikasi antara pimpinan dan bawahan dalam organisasi (Gitosudarmo, 2003) dan alat untuk mendelegasikan wewenang pimpinan kepada bawahan (Hansen, 2000). Menurut Usry (2004), anggaran adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen. Seluruh tingkatan manajemen seharusnya terlibat dalam membuatnya. Anggaran yang dapat dilaksanakan akan meningkatkan koordinasi pekerja, klarifikasi kebijakan dan kristalisasi rencana.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Anggaran memiliki peranan penting dalam mempengaruhi perilaku individuindividu dan kelompok di setiap tingkatan proses manajemen, termasuk 1). menetapkan sasaran, 2). menginformasikan kepada individu-individu mengenai apa yang harus diberikan untuk pencapaian sasaran, 3). memotivasi kinerja yang diinginkan, 4). evaluasi kinerja dan 5). memberikan saran kapan tindakan koreksi sebaiknya diambil (Carter, 2004). Suatu anggaran merupakan titik fokus dari keseluruhan proses perencanaan dan pengendalian. Anggaran membantu manajer dalam merencanakan kegiatan dan memonitor kinerja operasi serta laba yang dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban (Shim, 2000). Dari berbagai definisi di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai anggaran sebagai berikut: 1. Sasaran utama dari anggaran adalah penyusunan rencana kerja yang lengkap yang bersifat kuantitatif dan diukur dengan satuan mata uang tertentu untuk setiap jenis kegiatan dan setiap jenis kegiatan yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan. 2. Masing-masing rencana kerja dari masing-masing satuan kerja tersebut satu sama lainnya ataupun secara keseluruhan harus dapat berjalan serasi. 3. Di dalam penyusunan rencana kerja tersebut perlu adanya keterlibatan (partisipasi) dari seluruh tingkat manajemen yag ada pada perusahaan karena anggaran tersebut akan menjadi pedoman bagi semua pihak dalam perusahaan tentang apa yang harus dilakukan di kemudian hari. Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Karakteristik anggaran Menurut Tunggal (1995) beberapa ciri umum dari anggaran adalah sebagai berikut: 1. Dinyatakan dalam bilangan mata uang. 2. Biasanya dalam jangka waktu 1 tahun. 3. Dibuat untuk pusat-pusat pertanggungjawaban bagian/satuan kerja. 4. Anggaran dipelajari dan disetujui oleh atasan penanggung jawab anggaran masing-masing bagian satuan kerja. 5. Tersirat suatu komitmen dari manajemen dalam arti mereka menyetujui pencapaian sasaran yang dianggarkan. 6. Secara periodik dilakukan perbandingan realisasi dengan anggaran dilakukan. 7. Perubahan anggaran hanya dilakukan pada situasi tertentu.
Jangka waktu anggaran Jangka waktu anggaran bagi tiap-tiap perusahaan berbeda-beda tergantung dari faktor internal dan eksternal. Biasanya ada dua periode, yaitu anggaran jangka panjang dan anggaran jangka pendek. a. Anggaran jangka panjang Anggaran jangka panjang meliputi periode lebih dari satu tahun. Anggaran jangka panjang berisikan perkiraan secara umum, termasuk di dalamnya pengaruh musim dan kebijaksanaan operasi.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
b.
Anggaran jangka pendek Anggaran jangka pendek meliputi periode satu tahun ke bawah, biasanya satu bulan (bulanan), tiga bulan (kuartalan) dan enam bulanan (Nasehatun, 1999).
Langkah-langkah yang harus diikuti dalam penganggaran meliputi: 1. Penetapan tujuan. 2. Pengevaluasian sumber-sumber dana yang tersedia. 3. Negosiasi
antara
pihak-pihak
yang
terlibat
mengenai
angka-angka
penganggaran. 4. Pengkoordinasian dan peninjauan komponen. 5. Persetujuan akhir. 6. Pendistribusian anggaran yang disetujui (Shim, 2000). Budgeting atau penganggaran pada dasarnya suatu proses menentukan siapa bertanggungjawab terhadap biaya apa. Oleh karena itu, dalam proses budgeting terlebih dahulu diperlukan adanya identifikasi tempat-tempat biaya yang ada dan jenis-jenis biaya yang menjadi tanggungjawab masing-masing bagian. Anggaran adalah suatu rencana detail yang digambarkan dalam satuan atau ukuran-ukuran kuantitatif. Anggaran mendeskripsikan bagaimana sumber daya yang ada dalam perusahaan/organisasi akan diperoleh, dan rencana penggunaannya selama suatu periode tertentu. Untuk proses serta tata cara pembuatan anggaran, biasa disebut sistem anggaran (budgeting system) yang bisa jadi berbeda tergantung kebijakan masing-masing perusahaan/organisasi.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Penganggaran
adalah
suatu
gambaran
kuantitatif
dari
tujuan-tujuan
manajemen dan sebagai alat untuk menentukan kemajuan dalam mencapai tujuan tersebut (Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 2001). Menurut Jati (2005) budgeting atau penganggaran adalah suatu cara yang sistematis bagaimana mengalokasikan sumber daya organisasi, khususnya dana yang terbatas sifatnya guna menunjang program /rencana tindakan tertentu. Dalam arti yang lebih luas, penganggaran atau budgeting meliputi penyiapan, pelaksanaan, pengendalian dan pertanggungjawaban anggaran yang biasa dikenal dengan siklus anggaran. Dengan demikian, penganggaran perlu adanya standarisasi dalam berbagai formulir, dokumen, instruksi dan prosedur karena menyangkut dan terkait dengan operasional perusahaan sehari-hari (Yuwono, 2005). Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) merupakan suatu sistem administrasi yang disesuaikan dengan struktur organisasi dengan maksud agar supaya biaya-biaya yang dikumpulkan dan dilaporkan menurut tingkat pertanggungjawaban dalam organisasi. Masing-masing manager hanya bertanggungjawab untuk controlled cost dan controlled cost tersebut berbeda sesuai dengan tingkat managemen (Hartanto, 2001). Menurut Nainggolan (2005), elemen-elemen penting yang ada pada sistem anggaran adalah sebagai berikut: 1. Siapa yang harus menyusun anggaran, siapa yang wajib menyumbang atau mengkontribusi data-data ke dalam rancangan anggaran dan terakhir siapa
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
yang ditunjuk atau berwenang memutuskan rancangan anggaran final dan siapa yang berwenang untuk melakukan perubahan pada anggaran, 2. Kapan proses penyusunan rancangan anggaran akan dimulai, kapan implementasi serta operasionalisasi anggaran dimulai dan periode penilaian atau review atas pelaksanaan anggaran. 3. Bagaimana proses monitoring pelaksanaannya termasuk prosedur analisis, prosedur perubahan anggaran bila diperlukan. 4. Apa saja perangkat yang akan digunakan termasuk format atau bentuk rancangan anggaran, format anggaran final, perubahan anggaran dan formulir lainnya. Penganggaran terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu: 1. Fase perencanaan (planning phase) yaitu, hasil yang akan dicapai dan cara dan alat untuk mencapainya ditentukan. 2. Fase pengendalian (control phase) yaitu kinerja aktual diarahkan agar sesuai dengan rencana (Tunggal, 1995).
Bentuk-bentuk Sistem Penganggaram a. Traditional Budgeting System (Sistem Anggaran Tradisional) Traditional budgeting system adalah suatu cara menyusun anggaran yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penyusunannya lebih didasarkan pada kebutuhan untuk belanja/pengeluaran (http:www.anggaran. dep.keu.go.id, 2007). Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Dalam sistem ini, perhatian lebih banyak ditekankan pada pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran secara akuntansi yang meliputi pelaksanaan anggaran, pengawasan anggaran dan penyusunan pembukuannya. Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan atas objek-objek pengeluaran, sedangkan distribusi anggaran didasarkan atas jatah-jatah tiap-tiap departmen/lembaga. Sistem pertanggungjawabannya hanya menggunakan kuitansi pengeluaran saja, tanpa diperiksa dan diteliti apakah dana telah digunakan secara efektif/efisien atau tidak. Tolak ukur keberhasilan anggaran tersebut adalah pada hasil kerja, maksudnya jika anggaran seimbang (balance), maka anggaran tersebut dikatakan berhasil, tetapi jika anggaran tersebut defisit atau surplus, berarti anggaran tersebut gagal. Sistem anggaran tradisional lebih menekankan pada segi pertanggungjawaban keuangan (dana) dari sudut akuntansinya saja tanpa diuji efisien tidaknya penggunaan dana tersebut. Anggaran diartikan semata-mata sebagai alat dan sebagai dasar legitimasi (pengabsahan) berapa besarnya pengeluaran dan berapa besarnya penerimaan yang dibutuhkan untuk menutup pengeluaran tersebut.
b. Performance Budgeting System Performance budgeting system berorientasi kepada pendayagunaan dana yang tersedia untuk mencapai hasil yang optimal dari kegiatan yang dilaksanakan. Sistem penyusunan anggaran ini tidak hanya didasarkan pada apa saja yang dibelanjakan saja seperti yang terjadi dalam traditional budget, tetapi juga didasarkan pada tujuantujuan atau rencana-rencana tertentu yang untuk pelaksanaannya perlu disusun atau Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
didukung oleh suatu anggaran biaya yang cukup dan biaya/dana yang dipakai tersebut harus dijalankan secara efektif dan efisien. Dalam sistem anggaran ini, bukan semata-mata berorientasi pada berapa jumlah yang dikeluarkan, akan tetapi sudah dipikirkan terlebih dahulu mengenai rencana kegiatan, apa yang akan dicapai, proyek apa yang akan dikerjakan, dan bagaimana pengalokasian biaya agar digunakan secara efisien dan efektif. Sistem ini mulai menitikberatkan pada segi penatalaksanaan (management control) sehingga dalam sistem ini efisiensi penggunaan dana juga diperiksa, juga hasil kerjanya. Pengelompokkan pos-pos anggaran didasarkan atas kegiatan dan telah ditetapkan suatu tolak ukur berupa standar biaya dan hasil kerjanya. Salah satu syarat utama untuk penerapan sistem ini adalah digunakannya sistem akuntansi biaya sebagai alat untuk menentukan biaya masing-masing program dan akuntansi biaya sebagai alat untuk mengukur tingkat efisiensi pengeluaran dana. Tolak ukur keberhasilan sistem ini adalah performance atau prestasi dari tujuan atau hasil anggaran dengan menggunakan dana secara efisien.
c. Planning, Programming, Budgeting System (PPBS) Dalam sistem ini, perhatian lebih banyak ditekankan pada penyusunan rencana dan program. Beberapa tahapan dalam penyusunan PPBS adalah: 1. Menentukan tujuan yang hendak dicapai. 2. Mengkaji pengalaman-pengalaman di masa lalu. 3. Melihat prospek perkembangan yang akan datang. Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
4. Menyusun rencana yang bersifat umum mengenai apa yang akan dilaksanakan (http:www.anggaran.dep.keu.go.id, 2007).
d. Zero Based Budgeting System (ZBB) ZBB merupakan sistem penganggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan tahun yang bersangkutan, bukan pada apa yang telah dilakukan pada masa lalu. ZBB mensyaratkan adanya evaluasi atas semua kegiatan atau pengeluaran dan semua kegiatan dimulai dari nol. Secara umum, fungsi dari suatu sistem penganggaran adalah pengendalian keuangan terhadap pendapatan, pengelolaan terhadap aktivitas yang sedang berjalan, perencanaan, penentuan prioritas dan akuntabilitas (Jati, 2005). Setiap penganggaran dapat membantu dalam pengelolaan aktivitas-aktivitas yang sedang berjalan untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi. Informasi biaya, aktivitas dan hasil-hasil yang dicapai dapat digunakan sebagai masukan mengevaluasi keberhasilan program dimaksud. Relevansi sistem penganggaran dalam perencanaan dapat dicermati dalam dua cara, yaitu: Pertama, sistem penganggaran mewajibkan setiap unit/lembaga untuk menerapkan perencanaan strategis. Kedua, sistem ini mewajibkan setiap unit/instansi menghitung berapa jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membiayai program, kegiatan atau proyek yang
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
diusulkan sekaligus menghubungkannya dengan tingkat aktivitas di masa-masa mendatang (beberapa tahun mendatang) (Jati, 2005). Menurut Yuwono (2005) anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian kegiatan karena anggaran yang sudah disetujui merupakan komitmen dari para jajaran manajemen yang ikut berperan serta di dalam penyusunan anggaran tersebut. Pada dasarnya pengendalian merupakan upaya yang kontinu untuk memastikan pelaksanaan kegiatan organisasi selalu berjalan dengan baik. Cara sederhana yang bisa dilakukan yakni dengan membandingkan secara kontinu antara rencana dengan pelaksanaan sehingga dapat ditentukan penyimpangan yang timbul (baik pada input, output, outcome, impact dan benefit). Penyimpangan tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi atau penilaian prestasi dan umpan balik untuk perbaikan pada masa yang akan datang. Sebagai bagian dari fungsi pengendalian, anggaran berguna sebagai alat penilai apakah aktivitas setiap bagian organisasi telah sesuai dengan rencana atau tidak. Dalam hal ini, anggaran berfungsi sebagai suatu standar/tolak ukur manajemen. Sebagai suatu standar, anggaran digunakan untuk menilai kegiatan yang dilaksanakan setiap bagian manajemen telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau tidak. Jika realisasi pelaksanaan setiap bagian manajemen lebih baik dari anggaran maka dapat dinilai bahwa bagian tersebut telah berhasil mencapai rencana yang ditetapkan. Selisih (variansi) antara anggaran dan realisasinya dibagi menjadi selisih yang menguntungkan (favorable variance) dan selisih yang merugikan (unfavorable Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
variance). Dalam analisis variansi, favorable variance adalah selisih yang mengakibatkan realisasi laba bersih lebih besar dibandingkan anggarannya, sedangkan unfovarable variance adalah selisih yang mengakibatkan realisasi laba bersih lebih kecil dibandingkan anggarannya. Jika anggaran dapat ditentukan dengan baik, disertai dengan penentuan standar kualitas masukan dan keluaran serta penentuan elemen yang terkendalikan dan tidak terkendalikan oleh manajer pertanggungjawaban, maka variansi yang timbul dapat mencerminkan kinerja manajer pusat pertanggungjawaban (Supriyono, 2001).
2.2.
Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Partisipasi adalah keterlibatan emosi dan mental pegawai dalam situasi
kelompok yang menggiatkan mereka untuk menyumbang pada tujuan kelompok serta bertanggungjawab terhadap hal tersebut (Mangkunegara, 2000). Partisipasi menyangkut suatu proses di mana individu-individu terlibat di dalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan target anggaran yang akan dievaluasi dan perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran mereka. Selain itu, partisipasi sebagai suatu proses pengambilan keputusan bersama antara dua pihak atau lebih yang akan membawa pengaruh pada masa yang akan datang bagi para pembuat keputusan. Para manajer departemen harus memiliki input yang penting dalam menganggarkan pendapatan dan biaya karena mereka terlibat langsung dan sangat memahami kegiatan satuan kerja atau departemen mereka. Manajer harus Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
menyatakan sasaran, menetapkan batasan, menentukan kebutuhan fisik dan sumber daya manusia, memeriksa persyaratan, menyediakan fleksibilitas, mempertimbangkan asumsi-asumsi, memberikan umpan balik dan mempertimbangkan keluhan-keluhan yang ada (Shim, 2000). Menurut Milani (1975), ada enam item yang digunakan untuk mengukur partisipasi dalam penyusunan anggaran, yaitu: 1. Keikutsertaan dalam penyusunan anggaran. 2. Kepuasan dalam penyusunan anggaran. 3. Kebutuhan memberikan pendapat. 4. Kerelaan dalam memberikan pendapat. 5. Besarnya pengaruh terhadap penetapan anggaran akhir. 6. Seringnya atasan meminta pendapat atau usulan saat anggaran sedang disusun.
2.3.
Kinerja Manajerial Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja seorang pegawai selama periode tertentu yang dinilai dengan serangkaian tolak ukur yang berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta kriteria yang ditetapkan. Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
maupun kelompok kerja personel. Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting yakni tujuan, ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi yang untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personel. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personel. Walaupun demikian, penentuan tujuan saja tidaklah cukup, sebab itu dibutuhkan ukuran apakah seseorang personel telah mencapai kinerja yang diharapkan. Indikator kinerja adalah ukuran yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang ditetapkan (Yuwono, 2005). Menurut Mangkunegara (2000) kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Mahsun (2006) memberikan definisi kinerja sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
2.4.
Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Partisipasi dalam penyusunan anggaran umumnya dinilai sebagai pendekatan
manajerial yang dapat meningkatkan kinerja organisasi. Beberapa penelitian mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
manajerial menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Brownell dan Mc.Innes (1986) dan Indriantoro (1993) menemukan hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Milani (1975), Brownell dan M.C.Innes (1986) dalam Sukardi (2002) di mana mereka menemukan hasil yang tidak signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Hal ini terjadi karena hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial tergantung pada faktorfaktor situasional yang dikenal dengan variabel kontingensi. Penelitian oleh Mustikawati (1999) juga menunjukkan bahwa interaksi partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan budaya paternalistik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja manajerial. Kinerja manajerial menurut Mahoney et.al (1963) adalah kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial. Kinerja manajerial diukur dengan menggunakan indikator. 1. Perencanaan, yaitu tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang guna mencapai tujuan yang diinginkan. 2. Investigasi, yaitu upaya yang dilakukan untuk mengumpulkan dan mempersiapkan informasi dalam bentuk laporan-laporan, catatan dan analisa pekerjaan untuk dapat mengukur hasil pelaksanaannya.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
3. Koordinasi, yaitu menyelaraskan tindakan yang meliputi pertukaran informasi dengan orang-orang dalam unit organisasi lainnya, guna dapat berhubungan dan menyesuaikan program yang akan dijalankan. 4. Evaluasi, yaitu penilaian atas usulan atau kinerja yang diamati dan dilaporkan. 5. Supervisi, yaitu mengarahkan, memimpin dan mengembangkan protensi bawahan serta melatih dan menjelaskan aturan-aturan kerja kepada bawahan. 6. Staffing, yaitu memelihara dan mempertahankan bawahan dalam suatu unit kerja, menyeleksi pekerja baru, menempatkan dan mempromosikan pekerja tersebut dalam unitnya atau unit kerja lainnya. 7. Negosiasi, yaitu upaya untuk memperoleh kesepakatan dalam hal pembelian, penjualan atau kontrak untuk barang-barang dan jasa. 8. Representasi, yaitu menyampaikan informasi tentang visi, misi dan kegiatankegiatan organisasi dengan menghadiri pertemuan kelompok bisnis dan konsultasi dengan perusahaan-perusahaan lain.
2.5.
Rumah Sakit Rumah sakit adalah tempat memberikan pelayanan yang bersifat dasar
spesialistik dan subspesialistik serta memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat tidak hanya memberikan pelayanan rawat jalan tetapi juga memberikan pelayanan Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
rawat inap dengan fasilitas diagnostik dan terapeutiknya. Rumah Sakit Haji Medan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu memiliki tujuan sebagai berikut: a.
Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal saleh yang ikhlas, sekaligus sebagai dukungan konkrit untuk mensukseskan sistem kesehatan nasional melalui penyediaan sarana Rumah Sakit yang memenuhi syarat medis tehnis, berkwalitas dan mengikuti perkembangan iptek didasarkan pada iman akan kekuasaan Allah SWT pada proses dan hasil penyembuhan.
b.
Mendukung tugas pemerintah sebagai penyelenggara ibadah Haji di bidang pelayanan kesehatan dalam arti yang seluas-luasnya.
c.
Melaksanakan kaidah-kaidah kode etik professional, sumpah jabatan serta kedispilinan tugas. Misi Rumah Sakit Haji Medan adalah
a. Pelayanan kesehatan yang Islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli pada kaum Dhu’fa. b. Melaksanakan dakwah Islamiyah dalam setiap kegiatannya. c. Sebagai sarana untuk menimba ilmu bagi calon cendikiawan muslim.
Struktur Organisasi Struktur Rumah Sakit Haji Medan termasuk klasifikasi B Rumah Sakit Pendidikan sebagai berikut: Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Rumah Sakit Haji Medan dipimpin oleh seorang Direktur dengan dibantu oleh tiga orang wakil Direktur, yaitu: 1. Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis. 2. Wakil Direktur Bidang Penunjang Medis dan Pendidikan. 3. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan. Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis mengkoordinasikan kegiatan bidang pelayanan medis dan perawatan serta enam instalasi, yaitu: 1.
Instalasi Rawat Jalan.
2.
Instalasi Rawat Inap.
3.
Instalasi Gawat Darurat.
4.
Instalasi Perawatan Intensif.
5.
Instalasi Bedah Sentral.
6.
Instalasi Hemodialisa. Wakil Direktur Bidang Penunjang Medis mengkoordinasikan kegiatan bidang
penunjang medik serta bidang pendidikan dan penelitian dan delapan instalasi, yaitu: 1.
Instalasi Radiologi.
2.
Instalasi Patologi Klinik.
3.
Instalasi Patologi Anatomi.
4.
Instalasi Farmasi.
5.
Instalasi Gizi.
6.
Instalasi Pemulasaraan Jenazah.
7.
Instalasi Pemeliharaan RS.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
8.
Instalasi Rehabilitasi Medis. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan mengkoordinasikan kegiatan di:
1.
Bagian Umum, yang meliputi urusan tata usaha, kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan.
2.
Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan yang meliputi urusan penyusunan anggaran, verifikasi dan perbendaharaan.
3.
Bagian Akuntansi, yang meliputi urusan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen dan mobilisasi dana.
4.
Bagian Perencanaan dan Rekam Medik, yang meliputi urusan penyusunan program dan laporan, rekam medis/hukum dan perpustakaan, publikasi dan pemasaran.
Bidang-bidang Kerja/Job Description Tugas masing-masing bagian yang ada di RS Haji Medan adalah sebagai berikut: a. Direktur (1) Menetapkan kebijaksanaan pokok pengelolaan rumah sakit yang meliputi bidang-bidang yang ada. (2) Memimpin,
mengarahkan,
mengendalikan
dan
mengawasi
semua
pelaksanaan kegiatan yang ada dalam perusahaan. (3) Pengelolaan keuangan dan administrasi rumah sakit.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
(4) Menetapkan program kerja dan sasaran rumah sakit setiap tahun setelah mendapatkan persetujuan pemilik. (5) Mengkoordinasikan
penyelenggaraan
fungsi-fungsi
pelayanan
medis,
administrasi dan keuangan serta perawatan. (6) Menetapkan pengangkatan promosi, demosi dan pemberhentian kepala bagian dan seleksi serta karyawan golongan tingkat tinggi rumah sakit. b. Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan (1) Menetapkan dan mengkoordinasikan serta mengendalikan penyelenggaraan kegiatan pelayanan medis dan perawatan pada pasien. (2) Menetapkan tarif/jasa pelayanan kepada pasien setelah berkonsultasi dengan Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan dan mendapat persetujuan dari Direktur/Kepala Rumah Sakit. (3) Mengambil keputusan mengenai masalah-masalah penting yang menyangkut kelangsungan penyelenggaraan pelayanan medis dan perawatan kepada pasien. c. Kepala Bidang Pelayanan Medis (1) Melaksanakan
diagnosa
pengobatan,
pencegahan
akibat
penyakit,
peningkatan dan pemulihan kesehatan serta penyuluhan kesehatan. (2) Memberikan pelayanan medis secara terpadu kepada pasien di instalasi sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
d. Kepala Bidang Perawatan (1) Melakukan bimbingan pelaksanaan kegiatan perencanaan asuhan dan pelayanan perawatan dan mutu keperawatan. (2) Melakukan penyusunan standar asuhan dan pelayanan keperawatan. (3) Melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian pelaksanaan kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan. (4) Melakukan penempatan tenaga para medis, perawatan atas usulan kepala bidang terkait. e. Wakil Direktur Penunjang Medis (1) Menetapkan
dan
mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
kebutuhan
penunjang medis. (2) Menetapkan dan menyelenggarakan penyediaan fasilitas pelayanan penunjang medis. (3) Menetapkan dan menyelenggarakan pendidikan, latihan dan penelitian terhadap para tenaga medis. a. Kepala Bidang Penunjang Medis (1) Melakukan penyusunan kebutuhan tenaga para medis, non-medis, obat-obatan dan bahan untuk kebutuhan fasilitas pelayanan penunjang medik. (2) Melakukan penyediaan fasilitas pelayanan penunjang medik. (3) Melakukan pengawasan dan pengendalian pasien.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
b. Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian (1) Melakukan penyelenggaraan program pendidikan dan penelitian medis dan non-medis. (2) Memberikan bimbingan, asuhan dan informasi kepada tenaga medis dan nonmedis. (3) Memberikan bimbingan sekaligus mendampingi serta membantu bagi siswa yang akan melakukan penelitian. c. Wakil Direktur Umum dan Keuangan (1) Menggerakkan, mengkoordinasikan, mengevaluasikan proses pengelolaan tugas dari bimbingan umum, penyusunan anggaran dan perbendaharaan, akuntansi perencanaan dan rekam medik. (2) Melaksanakan fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian dan penganggaran. (3) Mengusulkan pengangkatan promosi, demosi dan pemberhentian karyawan di lingkungan administrasi umum dan keuangan. d. Kepala Bagian Umum i.
Bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijaksanaan yang telah dibuat oleh pimpinan yang berkaitan dengan ketatausahaan, kepegawaian serta hal-hal umum lainnya.
ii.
Melaksanakan kebijakan organisasi.
iii.
Melaksanakan kebijakan berbagai prosedur, metode dan sistem perkantoran serta menentukan standar pekerjaan kantor.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
iv.
Menerima laporan pemasukan dan pendistribusian alat-alat dan perlengkapan medis setiap hari.
v.
Menerima laporan setiap akhir bulan dari sub-bagian tata usaha berkaitan dengan persediaan barang.
vi.
Membuat laporan perpindahan, pemberhentian, pengunduran diri dan penambahan pegawai atas persetujuan pimpinan.
vii.
Mengkonsep surat-surat keluar dan kedalam sesuai dengan petunjuk pimpinan.
e. Kepala Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan i.
Bertanggungjawab atas penyusunan rencana, mobilisasi dana, pemasaran dan pembelian rumah sakit.
ii.
Mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan terhadap setiap sub bagian di bagian anggaran perbendaharaan.
iii.
Mengembangkan metode baru dalam melaksanakan pekerjaan untuk menciptakan suatu sistem kerja yang efisien dan efektif.
iv.
Menyeleksi setiap usulan-usulan pembelian yang datang dari unit-unit bagian yang ada dalam rumah sakit untuk selanjutnya diteruskan ke Direktur/Wakil Direktur Administrasi Keuangan.
f. Kepala Bagian Akuntansi i.
Memimpin pelaksanaan kegiatan akuntansi yang meliputi pengumpulan dan pengelolaan data penyusunan laporan dengan sistem akuntansi yang ditetapkan.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
ii.
Memeriksa keabsahan setiap bukti pembukuan dan transaksi.
iii.
Membukukan setiap faktur yang masuk yang telah ditetapkan jatuh tempo ke buku besar pendapatan utang.
iv.
Mencatat honor dokter ke buku besar dokter.
g. Kepala Bagian Perencanaan dan Rekam Medik a.
Melaksanakan pengawasan kerja terhadap setiap sub bagian rekam medik dan perencanaan.
b.
Membina hubungan yang harmonis dengan sub-sub yang ada dalam Rumah Sakit Haji, agar setiap data dan informasi yang bersumber dari bagian dan unit tersebut dapat disampaikan pada saat yang tepat dan lengkap.
c.
Menciptakan dan mengkoordinasikan sistem bekerja dari bagian medik dan laporan yang efisien dan efektif.
d.
Bertanggungjawab dalam penyampaian laporan hasil analisa mengenai kegiatan rumah sakit kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
e.
Bertanggungjawab dalam penyampaian laporan hasil analisa mengenai kegiatan rumah sakit kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
f.
Menyusun anggaran bagian rekam medik dan laporan untuk disampaikan kepada pimpinan melalui bagian perencanaan dan anggaran.
h. Bagian Kepala Keuangan i.
Bertanggungjawab terhadap kelancaran keuangan rumah sakit yang menyangkut kewajiban dan tagihan-tagihan.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
ii.
Menerima laporan posisi keuangan harian pertanggungjawaban saldo kas dan bank.
iii.
Membuat laporan posisi keuangan, tagihan-tagihan maupun utang-utang yang jatuh tempo.
iv.
Membuat daftar gaji, uang lembur, honor dokter, dan lain-lain yang akan dibayarkan oleh bagian keuangan.
v.
Bertanggungjawab terhadap perhitungan dan pembayaran pajak rumah sakit, karyawan maupun dokter.
vi.
Menyusun anggaran bagian keuangan untuk disampaikan kepada pimpinan melalui bagian perencanaan dan anggaran.
2.6.
Penelitian Sebelumnya Penelitian partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kinerja manajerial
sudah banyak dilakukan, baik pada perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Sepanjang pengetahuan peneliti, di Rumah Sakit Haji Medan belum ada penelitian mengenai hubungan partisipasi manajer dengan kinerja manajerial.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No
Tahun
1
1994
2
2003
Elizar Sinambela
3
2006
Dani Ariadi
4
2006
Gustiyanti
2.7.
Nama Peneliti Hasan Sakti Siregar
Judul Penelitian Pengaruh Karakteristik Anggaran terhadap Prestasi Kerja dan Kepuasan Kerja Manajer Pusat Pertanggungjawaban di Propinsi Sumatera Utara Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota Medan) Pengaruh Anggaran Partisipatif Melalui Budaya Organisasi, Gaya Manajemen dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening terhadap Kinerja Manajerial dan Kepuasan Kerja pada PT. Socfin Indonesia Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran dinas kesehatan di Kota Pekanbaru tahun 2006
Variabel Penelitian Pendidikan manajer pusat pengalaman manajer pusat prestasi dan kepuasan kerja
Hasil Penelitian Karakteristik anggaran, pendidikan, pengalaman manajer pusat memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja dan kepuasan kerja manajer pusat pertanggungjawaban
Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Kinerja Manajerial
Semakin tinggi partisipasi dalam penyusunan anggaran, maka semakin tinggi kinerja manajerial
Budaya Organisasi Gaya Manajemen Kepuasan Kerja
Anggaran partisipatif secara langsung berpengaruh signifikan, namun negatif terhadap kinerja manajerial. Anggaran partisipatif secara langsung berpengaruh signifikan, namun negatif terhadap kepuasan kerja
Struktur Organisasi Tenaga Metode Penyusunan Anggaran
Struktur Organisasi yang membidangi bidang perencanaan dan penyusunan anggaran belum berjalan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ada.
Landasan Teori Partisipasi menyangkut suatu proses di mana individu-individu terlibat
di dalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan target anggaran yang akan dievaluasi dan perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran mereka. Selain
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
itu, partisipasi sebagai suatu proses pengambilan keputusan bersama antara dua pihak atau lebih yang akan membawa pengaruh pada masa yang akan datang bagi para pembuat keputusan. Partisipasi penganggaran merupakan suatu tingkat keterlibatan dan pengaruh para individu dalam proses penyusunan anggaran. Menurut Shim (2000), para manajer departemen harus memiliki input yang penting dalam menganggarkan pendapatan dan biaya karena mereka terlibat langsung dan sangat memahami kegiatan satuan kerja atau departemen mereka. Manajer harus menyatakan sasaran, menetapkan batasan, menentukan kebutuhan fisik dan sumber daya manusia, memeriksa persyaratan, menyediakan fleksibilitas, mempertimbangkan asumsi-asumsi, memberikan umpan balik dan mempertimbangkan keluhankeluhan yang ada. Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Menurut Mahsun (2006) kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Mangkunegara (2000) mengemukakan faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan motivasi (motivation). Partisipasi independen dalam penelitian ini adalah partisipasi dalam penganggaran yang mencakup keikutsertaan, kepuasan, kebutuhan, kerelaan, besarnya pengaruh, seringnya atasan meminta pendapat dan variabel dependen adalah Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
kinerja manajerial. Keikutsertaan dalam hal ini merupakan keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran. Manajer ikut serta atau berpartisipasi aktif dalam penyusunan anggaran. Kepuasan merupakan kesesuaian hasil yang dirasakan manajer setelah dilibatkan dalam penyusunan anggaran dan perasaan yang dimiliki terhadap terlaksananya anggaran yang sudah ditetapkan. Manajer merasa puas dengan dilibatkannya dalam penganggaran. Kebutuhan merupakan adanya peranan atau pentingnya manajer dalam unit yang terkait dalam penyusunan anggaran. Kerelaan dalam penganggaran merupakan kemauan manajer pada unit terkait untuk penyusunan anggaran dan pelaksanannya, kerelaan dalam memberikan pendapat. Besarnya pengaruh dalam ini menunjukkan seberapa besar peran dan kontribusi yang diberikan manajer unit terkait dalam penganggaran. Seringnya atasan meminta pendapat mengacu kepada ada tidaknya kesempatan yang diperoleh manajer unit terkait dalam penyusunan anggaran.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
2.8.
Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan hasil studi kepustakaan dan landasan teoritis, dapat dirumuskan
kerangka konsep penelitian sebagai berikut: Variabel Independen
Variabel Dependen
Partisipasi dalam penganggaran (X) - Keikutsertaan (X1) - Kepuasan (X2) - Kebutuhan (X3) - Kerelaan (X4)
Kinerja Manajerial (Y)
- Besarnya pengaruh (X5) - Seringnya atasan meminta pendapat (X6)
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah survey explanatory research yaitu untuk
menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa dan cross-sectional.
3.2.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Haji Medan. Waktu penelitian adalah
bulan Juni-Juli 2008.
3.3.
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini sebanyak 33 orang yaitu kepala-kepala bidang
dan kepala kepala instalasi. Seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Dalam penelitian yang menyangkut persepsi dan opini untuk menguji pengaruh partisipasi dalam penganggaran dengan kinerja manajerial, peneliti menggunakan unit analisis pada tingkat individu, yaitu para manajer yang mempunyai keterlibatan dalam penyusunan anggaran di RS Haji Medan. Ini dapat diidentifikasi dari job description masing-masing manajer yang diperoleh penulis langsung dari lokasi penelitian.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
3.4.
Metode Pengumpulan Data Data penelitian dikumpulkan dengan mengirimkan kuesioner kepada para
manajer di Rumah Sakit Haji Medan. Kuesioner yang dikirimkan terdiri dari butirbutir pertanyaan baik tentang partisipasi dalam penyusunan anggaran maupun tentang kinerja manajerial (contoh pertanyaan terlampir). Data dalam penelitian ini diambil dari data primer dan data sekunder.
3.4.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk menilai sejauhmana alat ukur tersebut diyakini dapat dicapai sebagai alat untuk mengukur item-item dalam penelitian. Teknik yang dipakai untuk mengukur validitas butir item adalah validitas isi/content validity). Dalam penelitian ini digunakan taraf signifikansi 1%. Penentuan valid tidaknya pernyataan atau item ditentukan melalui besarnya koefisien korelasi. Jika r dihitung positif dan r hitung > r tabel, maka skor butir pertanyaan valid. Sebaliknya jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Manajer (X)
Kinerja Manejerial (Y)
Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7
Nilai CITC 0,7385 0,7334 0,7593 0,7085 0,8411 0,9348 0,8698 0,7229 0,8204 0,6251 0,6517 0,6490 0,4960 0,7865 0,9257 0,7145 0,8410 0,6390 0,6936
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel di atas, nilai Corrected Item-Total Correlation dari variabel partisipasi manajer dalam penganggaran untuk butir 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 > dari nilai r tabel sebesar 0,325 (df = 37-2 ; 0,05), dengan demikian dinyatakan valid sedangkan nilai Corrected Item-Total Correlation dari variabel partisipasi manajer dalam penganggaran untuk butir 1,2,3,4,5,6,7, > r tabel, juga dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas Realibilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 3.2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Manajer (X)
Kinerja Manajerial (Y)
Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7
Cronbach Alpha (r hasil) 0,9502 0,9504 0,9507 0,9507 0,9500 0, 9484 0,9494 0,9511 0,9506 0,9521 0,9522 0,9520 0,9566 0,9501 0,9468 0,9506 0,9488 0,9521 0,9518
r tabel 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325
Berdasarkan dari tabel di atas, nilai cronbach alpha dari masing-masing variabel > dari nilai r tabel 0,325 (df = 37-2 ; 0,05), dengan demikian setiap butir pertanyaan dari masing-masing kuisioner adalah reliabel.
3.4.2. Analisis Univariat Analisis univariat dalam penelitian ini mencakup umur dengan kategori <40 tahun, 40-45 tahun dan > 45 tahun, jenis kelamin laki-laki dan perempuan, pendidikan SMA, D3, S1, S2, unit kerja yang mencakup bagian pelayanan medik,
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
bagian perawatan, bagian penunjang medik, bagian diklat, bagian umum dan bagian akuntansi, lamanya kerja yang mencakup < 5 tahun, 5-10 tahun dan > 10 tahun.
3.4.3. Analisis Bivariat Hasil analisis bivariat antara variabel pengaruh partisipasi manajer dalam penganggaran (X) terhadap Kinerja manajerial (Y) dapat dilihat pada tabel berikut ini. Hasil bivariat dalam hal penelitian ini adalah dengan melihat korelasi antara variabel pengaruh penganggaran (X) yang mencakup pengaruh keikutsertaan, kepuasan, kebutuhan, kerelaan, besarnya pengaruh, pendapat terhadap kinerja manajerial.
3.4.4. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji statistik sederhana. Dapat dilakukan dengan melihat kurtosis dan skewness dari residual. Nilai z statistik untuk skewness dapat dihitung dengan rumus: Skewness Zskewness = √ 6/N
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
sedangkan nilai z kurtosis dapat dihitung dengan rumus: Kurtosis Zkurtosis = √ 24/N Di mana, N adalah jumlah sampel, jika nilai Zhitung > Ztabel, maka distribusi tidak normal.
b. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel terikatnya. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
c. Uji Heterokedastisitas Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedasititas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedasititas adalah dengan melakukan uji Glesjer yaitu dengan meregress nilai absolut residual terhadap variabel independen.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
3.5.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini adalah partisipasi
dalam penganggaran. Partisipasi manajer dalam penganggaran meliputi: a. Keikutsertaan (X1) : Keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran. b. Kepuasan (X2) : Kesesuaian hasil yang dirasakan manajer setelah dilibatkan dalam
penyusunan
anggaran
dan
perasaan
yang
dimiliki
terhadap
terlaksananya anggaran yang sudah ditetapkan. c. Kebutuhan (X3) : Pentingnya manajer dalam unit yang terkait dalam penyusunan anggaran. d. Kerelaan (X4) : Kemauan manajer pada unit terkait untuk penyusunan anggaran dan pelaksanaannya, kerelaan dalam memberikan pendapat. e. Besarnya pengaruh (X5) : Seberapa besar peran dan kontribusi yang diberikan manajer unit terkait dalam penganggaran. f. Seringnya atasan meminta pendapat (X6) : Kesempatan yang diperoleh manajer unit terkait dalam penyusunan anggaran
3.6.
Metode Pengukuran Partisipasi dalam penyusunan anggaran dalam penelitian ini berkaitan dengan
seberapa jauh keterlibatan manajer dalam menentukan atau menyusun anggaran yang ada dalam unit kerja secara berkala maupun tahunan. Instrumen yang digunakan dalam mengukur variabel ini diadopsi dari Milani (1975).
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Setiap item dari pertanyaan satu sampai tujuh sudah diuji reliabilitas dan validitasnya. Untuk mengukur item-item tersebut digunakan skala interval tujuh point, di mana skor terendah (point 1) menunjukkan partisipasi rendah, sedangkan skor tertinggi (point 7) menunjukkan partisipasi tinggi. Instrumen ini dipilih dan digunakan dalam penelitian ini karena sudah banyak digunakan dalam penelitianpenelitian sebelumnya. Variabel dependen (Dependent Variable) dalam penelitian ini adalah kinerja manjerial. Kinerja manajerial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja manajer dalam kegiatan manajerial yang meliputi: perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi dan perwakilan/ representative. Instrument ini diukur dengan menggunakan kuesioner “self rating” yang dikembangkan oleh Mahoney et.al. (1963), pengukurannya dengan skala interval mencakup point 1 (kinerja rendah) sampai point 9 (kinerja tinggi). Pengukuran skala 1 – 3 untuk kinerja rendah atau kinerja di bawah rata-rata, 4 – 6 untuk kinerja rata-rata serta angka 7 – 9 menunjukkan kinerja tinggi. Alasan pemilihan self-rating karena: (1) self-rating memberikan penilaian yang lebih anonymily, dan (2) atasan atau pimpinan secara khusus kurang memberikan informasi yang baik dan bersifat lebih subjektif.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
3.7.
Metode Analisis Data Untuk menguji hipotesis, metode analisis data yang digunakan adalah Analisa
Regresi Linier Berganda. Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis diformulasikan sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3 + β4X 4 +β5X5+β6X6 Di mana: Y
= Variabel Dependen (Kinerja Manajer)
X1 = Variabel Independen (Partisipasi dalam penganggaran dengan indikator keikutsertaan). X2 = Variabel Independen (Partisipasi dalam penganggaran dengan indikator kepuasan). X3 = Variabel Independen (Partisipasi dalam penganggaran dengan indikator kebutuhan). X4 = Variabel Independen (Partisipasi dalam penganggaran dengan indikator kerelaan). X5 = Variabel Independen (Partisipasi dalam penganggaran dengan indikator besarnya pengaruh). X6 = Variabel Independen (Partisipasi dalam penganggaran dengan indikator seringnya diminta pendapat). Dengan menggunakan data analisis ini dimaksudkan untuk membuktikan apakah variabel independent akan berinteraksi dengan variabel dependen yaitu kinerja manajerial. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen akan diuji dengan tinkat signifikansi P ≤ 0,05 apabila koefisien interaksi signifikansi maka
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
dapat disimpulkan bahwa antara partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik seperti normalitas data, autokorelasi, heterokedastisitas dan asumsi-asumsi klasik lainnya. Hasil pengolahan data berdasarkan program tersebut terdiri dari: histogram untuk menguji normalitas data, hasil uji Dw pada bagian Model Summary untuk menguji autokorelasi dan Scatterplot untuk menguji heterokedastisitas. Tabel 3.3. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN (Variabel Independen )
Indikator
Skala
No Item
1. Keikutsertaan
a. Kontribusi manajer dalam penyusunan anggaran. b. Input yang diberikan.
Interval
1 s/d 2
2. Kepuasan
a. Kesesuaian hasil. b. Yang Dirasakan manajer. a. Pentingnya keterlibatan manajer. b. Fungsi penganggaran. a. Kesediaan manajer unit terkait membuat anggaran. b. Kemauan dalam penyusunan anggaran. a. Peran input yang diberikan manajer. b. Realisasi penyusunan anggaran. a. Frekuensi keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran. b. Pendapat atau saran yang diminta.
Interval
3 s/d 4
Interval
5 s/d 6
Interval
7 s/d 8
Interval
9 sd/10
a. Perencanaan
Menentukan tujuan, sasaran, kebijakan dan tindakan.
Interval
1 s/d 8
b. Investigasi
Mengumpulkan dan menyiapkan informasi.
Interval
3. Kebutuhan 4. Kerelaan
5. Besarnya pengaruh 6. Seringnya atasan meminta pendapat
KINERJA MANAJERIAL (Variabel dependen)
Indikator Pertanyaan
Interval
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Lanjutan Tabel 3.3. Variabel
Indikator
Indikator Pertanyaan
Skala
c. Koordinasi
Pertukaran informasi.
Interval
d. Evaluasi
Evaluasi dan penilaian.
Interval
e. Supervisi
Mengarahkan, memimpin
Interval
f. Staffing
Memeliharaa dan mempertahankan bawahan
Interval
g. Negosiasi
Pembelian, penjualan, kontrak.
Interval
h. Representasi
Penyampaian informasi dengan cara pidato, konsultasi dan dll kepada pihak luar.
Interval
No Item
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1.
Deskripsi Lokasi Penelitian Pendirian Rumah Sakit Haji Medan, dimulai dengan penandatanganan
prasasti oleh Presiden RI, tanggal 28 Februari 1991 di Jakarta, untuk pembangunan 4 Rumah Sakit Haji di Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang, dan Medan. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Gubernur KDH Tk. I Provinsi Sumatera Utara No. 455.05/712.K tanggal 7 Maret 1991 dibentuk Panitia Pembangunan Rumah sakit Haji Medan, dan akhirnya diletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Haji Medan oleh Menteri Agama Republik Indonesia (H. Munawir Sjadzali) bersama Gubernur KDH Sumatera Utara (H. Raja Inal Siregar) pada tanggal 11 Maret 1991. Rumah Sakit Haji Medan mulai aktif (menerima pasien) tahun 1992. Rumah Sakit Haji Medan terletak di Jalan RS. Haji, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Medan Estate Kota Medan. Jumlah tenaga yang bekerja di RS Haji Medan sebanyak 629 orang dengan jumlah terbesar adalah tenaga paramedis kesehatan sebanyak 232 orang dan non medis 190 orang (Tabel 4.1).
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 4.1. Rincian Ketenagaan di Rumah Sakit Haji Medan, Tahun 2008 No 1 2 3 4
Bagian Non Medis Paramedis Non Keperawatan Paramedis Keperawatan Dokter Jumlah
Catatan: - Pegawai Negeri - Pegawai Swasta - Pegawai Honor - Dokter PTT
Pria 92 13 34 19 158
Wanita 98 30 198 23 349
Jumlah 190 43 232 42 42
: 82 orang : 347 orang : 71 orang : 7 orang
Tabel 4.2. Jumlah Dokter di Rumah Sakit Haji Medan per 31 Desember 2007 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Jenis Dokter Ahli Penyakit Dalam Dokter Ahli Kardiologi Dokter Ahli Bedah Dokter Ahli Bedah Sub Spesialis Dokter Ahli Kulit dan Kelamin Dokter Ahli Mata Dokter Ahli THT Dokter Ahli Pediatri Dokter Gigi Dokter Ahli Psikiatri Dokter Ahli Neurologi Dokter Ahli Paru Dokter Ahli Kebidanan Dokter Ahli Radiologi Dokter Ahli Anastesi Dokter Ahli Patologi Anatomi Dokter Ahli Patologi Klinik Dokter Umum Total
Jumlah 7 3 11 11 6 3 4 9 4 3 4 10 14 3 10 3 2 15 122
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan struktur organisasi Rumah Sakit Haji Medan, diketahui Rumah Sakit Haji dipimpin oleh seorang direktur, dibantu 3 wakil direktur (Pelayanan Medis, Penunjang Medis dan Pendidikan, serta Bagian Umum dan Keuangan); dan para wakil direktur dibantu oleh 19 orang Kepala Instalasi (lihat Bab 2). Rumah Sakit Haji Medan pada tanggal 1 Juli 2001 telah mendapat Sertifikat dari Menteri Kesehatan RI dengan No. YM. 00.03.2.2.835 yang menyatakan bahwa Rumah Sakit Haji Medan telah mendapat status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar yaitu meliputi: (1) Pelayanan Gawat Darurat, (2) Pelayanan Medik, (3) Pelayanan Rekam Medik, (4) Pelayanan Keperawatan, dan (5) Pelayanan Administrasi Manajemen.
4.2.
Karakteristik Responden Responden penelitian seluruhnya 33 orang (100%) dengan sebagian besar
responden (13 orang; 39,4) berusia di bawah 40 tahun; dan sebagian besar responden (25 orang; 75,8%) adalah Pria. Tingkat pendidikan sebagian besar responden (22 orang; 66,7%) berada pada jenjang Sarjana Strata 1. Tempat tugas sebagian besar responden (16 orang; 48,5%) adalah Bagian Penunjang Medik, dan sebagian besar responden (20 orang; 60,6%) telah bertugas di atas 11 tahun (Tabel 4.3).
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 4.3. Karakteristik Responden No. 1.
2.
3.
4.
5.
4.3.
Karakteristik Responden Umur < 40 tahun 40 – 45 tahun > 45 tahun Jumlah Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Pendidikan SMA D3 S1 S2 Jumlah Unit Kerja Bagian Pelayanan Medik Bagian Perawatan Bagian Penunjang Medik Bagian Diklat Bagian Umum Bagian Akuntansi Jumlah Lama Kerja < 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun Jumlah
N
%
13 9 11 33
39,4 27,3 33,3 100
25 8 33
75,8 24,2 100
1 2 22 8 33
3,0 6,1 66,7 24,2 100
11 1 16 1 3 1 33
33,3 3,0 48,5 3,0 9,2 3,0 100
2 11 20 33
6,1 33,3 60,6 100
Deskripsi Partisipasi dan Kinerja Manajer Analisis univariat untuk variabel keikutsertaan yaitu pada partisipasi dalam
penganggaran menunjukkan bahwa untuk kontribusi manajer dalam penyusunan anggaran dengan frekuensi terbanyak adalah kategori di atas rata-rata sebanyak 15 orang (45%) dan frekuensinya terendah yaitu kategori di bawah rata-rata ada Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
sebanyak 2 orang (6%). Input yang diberikan dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata ada sebanyak 14 orang (42%) dan kategori di atas rata-rata dengan frekuensi terendah sebanyak 10 orang (30%). Untuk variabel kepuasan tentang kesesuaian hasil dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata ada sebanyak 17 orang (51%) dan kategori di bawah rata-rata dengan frekuensi terendah sebanyak 9 orang (27%). Variabel yang dirasakan manajer dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata ada sebanyak 15 orang (45%) dan kategori sama dengan nilai rata-rata dengan frekuensi terendah sebanyak 6 orang (18%). Untuk variabel kebutuhan yaitu keterlibatan manajer dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata sebanyak 14 orang (42%) dan kategori sama dengan rata-rata dengan frekuensi terendah sebanyak 6 orang (18%). Fungsi penganggaran dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas ratarata sebanyak 18 orang (54%) dan kategori sama dengan rata-rata dengan frekuensi terendah sebanyak 7 orang (21%). Untuk variabel kerelaan yaitu kesediaan manajer unit terkait dalam membuat anggaran dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata ada sebanyak 19 orang (57%) dan kategori di bawah rata-rata dan kategori sama dengan rata-rata mempunyai frekuensi yang sama yaitu sebanyak 7 orang (21%). Kemauan dalam penyusunan anggaran dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata ada sebanyak 19 orang (57%) dan kategori sama dengan rata-rata mempunyai frekuensi terendah sebanyak 5 orang (15%). Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Untuk variabel besarnya pengaruh peran input yang diberikan manajer dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata ada sebanyak 18 orang (54%) dan kategori di bawah rata-rata dengan frekuensi terendah sebanyak 6 orang (18%). Realisasi penyusunan anggaran dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata ada sebanyak 21 orang (63%) dan kategori di bawah ratarata dan sama dengan rata-rata mempunyai frekuensi terendah sebanyak 6 orang (18%). Untuk variabel seringnya atasan meminta pendapat yaitu keterlibatan manajer dalam penyusunan penganggaran dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata ada sebanyak 16 orang (48%) dan kategori sama dengan rata-dengan frekuensi terendah sebanyak 8 orang (24%). Pendapat atau saran yang diminta dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata ada sebanyak 21 orang (63%) dan kategori di bawah rata-rata dengan frekuensi terendah sebanyak 4 orang (12%). Untuk variabel kinerja manajerial dengan kategori di atas rata-rata mempunyai frekuensi tertinggi sebanyak 21 orang (63%) dan kategori di bawah nilai rata-rata ada sebanyak 12 orang (37%).
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 4.4. Partisipasi dan Kinerja Manajerial Variabel X Partisipasi Manajer 1. Kontribusi manajer Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah 2. Input yang diberikan Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah 3. Kesesuaian hasil Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah 4. Yang dirasakan Manajer Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah 5. Keterlibatan Manajer Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah 6. Fungsi Penganggaran Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah 7. Kesediaan Manajer Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah
N
%
Mean
8 10 15 33
24 30 45 100
< 4,67 = 4,67 > 4,67
10 9 14 33
30 27 13 100
< 4,24 = 4,24 > 4,24
9 7 17 33
27 21 51 100
<6 =6 >6
12 6 15 33
36 18 45 100
< 5,03 = 5,03 > 5,03
13 6 14 33
39 18 13 100
< 5,18 = 5,18 > 5,18
8 7 18 33
24 21 54 100
< 5,55 = 5,55 > 5,55
7 7 19 33
21 21 57 100
< 5,64 = 5,64 > 5,64
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Lanjutan Tabel 4.4. 8. Kemauan penyusunan anggaran Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah 9. Peran input yang diberikan Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah 10. Realisasi penyusunan anggaran Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah 11. Frekuensi keterlibatan Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah 12. Pendapat atau saran Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah Variabel Y Kinerja Manajerial Di bawah rata-rata Sama dengan rata-rata Di atas rata-rata Jumlah
4.4.
9 5 19 33
27 15 57 100
< 5,48 = 5,48 > 5,48
6 9 18 33
18 27 54 100
< 4,82 = 4,82 > 4,82
6 6 21 33
18 18 63 100
< 5,91 = 5,91 > 5,91
9 8 16 33
27 24 48 100
< 6,09 = 6,09 > 6,09
4 8 21 33
12 24 63 100
< 5,94 = 5,94 > 5,94
N
%
12 0 21 33
36 0 64 100
< 46,82 = 46,82 > 46,82
Hasil Analisis Penelitian ini menggunakan tehnik analisis Regresi Ganda. Penggunaan
analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik seperti
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
normalitas data, autokorelasi, heterokedastisitas dan asumsi-asumsi klasik lainnya. Hasil pengolahan data berdasarkan program tersebut terdiri dari: histogram untuk menguji normalitas data, hasil uji Dw pada bagian Model Summary untuk menguji autokorelasi dan Scatterplot untuk menguji heterokedastisitas. Adapun hasil analisis menunjukkan bahwa: 1. Uji Multikolinearitas: Hasil uji multikolinearitas dari variabel-variabel independen yaitu partisipasi manajer dalam penganggaran dan kinerja manejerial disajikan pada tabel. Yang diambil dari output Coeficient Regresi pada lampiran sebagai berikut: Tabel 4.5. Nilai Tolerance dan Variance Inflaction Factor Variabel X1 X2 X3 X4 X4 X6
Tolerance 0,227 0,198 0,144 0,276 0,168 0,216
VIF 4,402 5,052 6,935 3,622 5,959 4,619
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai tolerance masih berada dibawah angka 1, hal ini menunjukkan koefisien antara variabel independent tidak terjadi multikolinearitas, demikian pula jika dilihat dari nilai Variane Inflaction Factor (VIF) juga masih di bawah nilai 10, maka hal berarti tidak terjadi multikolonearitas pada variabel-variabel independen. 2. Uji Autokorelasi. Hasil pengujian autokorelasi dari variabel-variabel independen yaitu partisipasi manajer dalam penganggaran dapat dilihat dari nilai Durbin
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Watson pada lampiran. Menunjukkan bahwa nilai D-W (1,561) yaitu berkisar antara -2 dan 2, berarti tidak ada autokorelasi. 3. Uji Heterokedasitas. Pengujian ini dilakukan dalam sebuah model regresi apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedasitas. Sebaliknya jika varians berbeda maka disebut heterokedasitas. Adapun model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heterokedasitas. Dari grafik Scatterplot yang disajikan dalam gambar berikut yang diambil dari lampiran terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu dan jelas. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedasitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu kinerja manajerial berdasarkan variabel independen.
Scatterplot Dependent Variable: Kinerja Manajerial Regression Studentized Residual
2
1
0
-1
-2
-3 -2.0
-1.5
-1.0
-.5
0.0
.5
1.0
1.5
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4.1. Scatterplot Uji Heterokedasitas
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
4. Uji Normalitas. Pengujian dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Berdasarkan tampil grafik normal P-P Plot yang disajikan dalam gambar berikut yang diambil dari lampiran menunjukkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedasitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu kinerja manajerial berdasarkan variabel independennya. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Kinerja Manajerial 1.00
Expected Cum Prob
.75
.50
.25
0.00 0.00
.25
.50
.75
1.00
Observed Cum Prob
Gambar 4.2. Normal P-P Plot Uji Normalitas Berdasarkan hasil rangkaian uji asumsi klasik seperti diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa tehnik Uji Regresi Linear Berganda dapat digunakan untuk mengalisis kausalitas variabel dalam penelitian ini.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan hasil analisa Regresi Ganda (Tabel 4.4) dapat disimpulkan bahwa: 1. Diketahui hanya 3 variabel Partisipasi Manajer (keikutsertaan atau XI, Kerelaan atau X4, dan Besarnya Pengaruh atau X5) yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Manajer, dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,005. 2. Berdasarkan hasil analisis dapat disusun persamaan regresi ganda (teori : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6), yaitu: Tingkat Kinerja Manajerial = 10,747 + 0,434 (X1) + 0,434 (X4) + 1,716 (X5). Berdasarkan persamaan ini dapat ditafsirkan bahwa: Apabila aspek Partisipasi Manajer (khususnya aspek kekeliruan, kerelaan, dan Besarnya Pengaruh) meningkat atau bertambah baik, maka Kinerja Manajerial dapat meningkat atau dapat bertambah baik. 3. Secara bersama variabel keikutsertaan, Kerelaan, dan Besarnya Pengaruh mempunyai peran atau kontribusi sebesar 98,1% (berdasarkan nilai R2 = 0,981 x 100%) terhadap terjadinya Tingkat Kinerja responden. Diperkirakan hanya 1,9% aspek Kinerja dipengaruhi faktor lain. 4. Berdasarkan nilai β, dapat disimpulkan bahwa variabel Besarnya Pengaruh mempunyai pengaruh yang relatif lebih dominan (1,716) dibanding variabel keikutsertaan dan variabel Kerelaan.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 4.5. Hasil Uji Regresi Linear Pengaruh Partisipasi Manejer dalam Kinerja Manajerial Tahun 2008 Independen Keikutsertaan (X1) Kepuasaan (X2) Kebutuhan (X3) Kerelaan (X4) Besarnya pengaruh (X5) Pendapat (X6) Constania
B 0,434 0,216 0,359 0,759 1,716 0,154 10,747
S.E. 0,186 0,188 0,201 0,142 0,226 0,193 1,385
Beta 0,132 0,070 0,127 0,275 0,502 0,046 -
t 2,328 1,147 1,783 5,327 7,581 0,796 7,759
Sig. 0,028 0,262 0,086 0,000 0,000 0,433 0,000
Tolerance 0,227 0,198 0,144 0,276 0,168 0,216 -
Signifikansi
=
0,000 0,028
0,262 0,086
0,000
0,000
Std. Error
=
1,385 0,186
0,188 0,201
0,142
0,226 0,193
VIF 4,402 5,052 6,935 3,622 5,959 4,619 -
0,433
Std. Error of the Estimate (SEE) = 1,21 r² = 0,981 F = 222,521 Sig = 0,000 Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (data diolah)
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1.
Partisipasi Manajer Partisipasi menyangkut suatu proses di mana individu-individu terlibat
di dalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan target anggaran yang akan dievaluasi dan perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran mereka. Selain itu, partisipasi sebagai suatu proses pengambilan keputusan bersama antara dua pihak atau lebih yang akan membawa pengaruh pada masa yang akan datang bagi para pembuat keputusan. Para manajer unit harus terlibat langsung dan sangat memahami kegiatan satuan kerja atau departemen mereka. Manajer harus menyatakan sasaran, menetapkan batasan, menentukan kebutuhan fisik dan sumber daya manusia, memeriksa persyaratan, menyediakan fleksibilitas, mempertimbangkan asumsiasumsi, memberikan umpan balik dan mempertimbangkan keluhan-keluhan yang ada. Item yang digunakan untuk mengukur partisipasi dalam penyusunan anggaran, yaitu: keikutsertaan dalam penyusunan anggaran, kepuasan dalam penyusunan anggaran, kebutuhan memberikan pendapat, kerelaan dalam memberikan pendapat, besarnya pengaruh terhadap penetapan anggaran akhir, seringnya atasan meminta pendapat atau usulan saat anggaran sedang disusun.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan keikutsertaan terlihat bahwa variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi menunjukkan pengaruh yang signifikan. Variabel partisipasi manajer dalam penganggaran memberikan nilai koefisien sebesar 0,434 dengan tingkat signifikan 0,028. Dengan demikian, Ha yang menyatakan partisipasi keikutsertaan dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, diterima. Hal
ini
sesuai
dengan
pendapat
Herman
(2006)
bahwa
dengan
diikutsertakannya manajer dalam penyusunan anggaran akan menimbulkan rasa tanggungjawab yang tinggi. Keterlibatan dalam penganggaran terlihat dalam bentuk satu komitmen yang ditunjukkan oleh partisipasi, dukungan penuh dan kepercayaan yang tinggi dan orientasi kerja terbaik. Analisis univariat untuk variabel keikutsertaan yaitu pada partisipasi dalam penganggaran menunjukkan bahwa untuk kontribusi manajer dalam penyusunan anggaran dengan frekuensi terbanyak adalah kategori di atas rata-rata sebanyak 15 orang (45%) dan frekuensinya terendah yaitu kategori di bawah rata-rata ada sebanyak 2 orang (6%). Input yang diberikan dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata ada sebanyak 14 orang (42%) dan kategori di atas rata-rata dengan frekuensi terendah sebanyak 10 orang (30%). Berdasarkan kepuasan variabel indepen yang dimasukkan dalam persamaan regresi menunjukkan pengaruh yang signifikan. Variabel partisipasi manajer dalam penganggaran memberikan nilai koefisien sebesar 0,216 dengan tingkat signifikan
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
0,028. Dengan demikian, Ha yang menyatakan partisipasi kepuasaan dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, ditolak. Untuk variabel kepuasan tentang kesesuaian hasil dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata ada sebanyak 17 orang (51%) dan kategori di bawah rata-rata dengan frekuensi terendah sebanyak 9 orang (27%). Variabel yang dirasakan manajer dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata ada sebanyak 15 orang (45%) dan kategori sama dengan nilai rata-rata dengan frekuensi terendah sebanyak 6 orang (18%). Berdasarkan kebutuhan terlihat bahwa variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi menunjukkan pengaruh yang signifikan. Variabel partisipasi manajer dalam penganggaran memberikan nilai koefisien sebesar 0,359 dengan tingkat signifikan 0,262. Partisipasi kebutuhan dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, diterima. Untuk variabel kebutuhan yaitu keterlibatan manajer dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas rata-rata sebanyak 14 orang (42%) dan kategori sama dengan rata-rata dengan frekuensi terendah sebanyak 6 orang (18%). Fungsi penganggaran dengan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori di atas ratarata sebanyak 18 orang (54%) dan kategori sama dengan rata-rata dengan frekuensi terendah sebanyak 7 orang (21%). Berdasarkan variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi menunjukkan pengaruh yang signifikan. Variabel partisipasi manajer dalam penganggaran memberikan nilai koefisien sebesar 0,759 dengan tingkat signifikan Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
0,000. Dengan demikian, Ha yang menyatakan partisipasi kerelaan dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, diterima. Berdasarkan variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi menunjukkan pengaruh yang signifikan. Variabel partisipasi manajer dalam penganggaran memberikan nilai koefisien sebesar 1,716 dengan tingkat signifikan 0,000. Dengan demikian, Ha yang menyatakan partisipasi besarnya pengaruh dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, diterima. Berdasarkan variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi menunjukkan pengaruh yang signifikan. Variabel partisipasi manejer dalam penganggaran memberikan nilai koefisien sebesar 1,154 dengan tingkat signifikan 0,433. Dengan demikian, Ha yang menyatakan partisipasi diminta pendapat dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran berdasarkan (keikutsertaan, kerelaan, besarnya pengaruh) berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Rumah Sakit Haji Medan. Semakin tinggi tingkat partisipasi dalam penyusunan anggaran, maka akan semakin tinggi pula kinerja manajerial. Para unit manajer harus memiliki input yang penting dalam menganggarkan pendapatan dan biaya karena mereka terlibat langsung dan sangat memahami kegiatan satuan kerja atau unit mereka. Manajer harus menyatakan sasaran, menetapkan batasan, menentukan kebutuhan fisik dan sumber daya manusia,
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
memeriksa persyaratan, menyediakan fleksibilitas, mempertimbangkan asumsiasumsi, memberikan umpan balik dan mempertimbangkan keluhan-keluhan yang ada. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan pendekatan manajerial yang umumnya dinilai dapat meningkatkan kinerja manajerial. Partisipasi dalam penyusunan anggaran akan memotivasi manajer untuk mencapai tujuan anggaran. Diikutsertakannya manajer dalam penyusunan anggaran akan menimbulkan rasa tanggungjawab yang tinggi, karena dalam anggaran tersebut terdapat ide atau pemikirannya. Partipasi dalam penyusunan anggaran dapat dilihat dari keikutsertaan, kepuasan, kebutuhan, kerelaan, besarnya pengaruh dan frekuensi. Anggaran akan menjadi sebuah proyeksi belaka kalau tidak didukung oleh keterlibatan seluruh unit kerja (bagian) dan tanpa ada komitmen tinggi dari seluruh SDM untuk melaksanakannya. Komitmen tersebut ditunjukkan oleh partisipasi, dukungan penuh, kepercayaan tinggi untuk mencapainya dan orientasi untuk kinerja terbaik.
5.2.
Pengaruh Partisipasi Manajer dalam Penganggaran Penelitian mengenai hubungan antara partisipasi dalam proses penganggaran
terhadap kinerja manajerial merupakan penelitian yang masih banyak diperdebatkan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa partisipasi keikutsertaan dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran mempunyai hubungan langsung terhadap kinerja manajerial, seperti penelitian Brownell dan Mc.lnnes (1986), Frucot, Shearon (1991), dan Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Indrianto (1993) walaupun menggunakan objek penelitian yang berbeda dan tehnik analisis yang berbeda pula. Penganggaran menunjukkan suatu proses sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas dan tanggungjawab, pelaksanaan rencana tersebut sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil pelaksanaan rencana. Partisipasi dalam penyusunan anggaran akan memotivasi manajer untuk mencapai tujuan anggaran. Diikutsertakannya manajer dalam penyusunan anggaran akan menimbulkan rasa tanggungjawab yang tinggi, karena dalam anggaran tersebut terdapat ide atau pemikirannya. Partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat dilihat dari keikutsertaan, kepuasan, kebutuhan, kerelaan, besarnya pengaruh dan frekuensi. Anggaran akan menjadi sebuah proyeksi belaka kalau tidak didukung oleh keterlibatan seluruh unit kerja (bagian) dan tanpa ada komitmen tinggi dari seluruh SDM untuk melaksanakannya. Komitmen tersebut ditunjukkan oleh partisipasi, dukungan penuh, kepercayaan tinggi untuk mencapainya dan orientasi untuk kinerja terbaik. Kinerja manajerial diukur dengan menggunakan indikator: perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, staffing, negosiasi, representasi. Dengan menggunakan indikator tersebut, kinerja manajerial dapat diketahui. Beberapa penelitian mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Brownell dan Mc.Innes (1986) dan Indrianto (1993) menemukan hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Milani (1975), Brownell dan Hirst (1986) dalam Sukardi (2002) di mana mereka menemukan hasil yang tidak signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Hal ini terjadi karena hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial tergantung pada faktor-faktor situasional yang dikenal dengan variabel kontingensi. Penelitian oleh Mustikawati (1999) juga menunjukkan bahwa interaksi partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan budaya paternalistik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja manajerial. Hasil penelitian Brownell dan Mc.Innes (1986), dan Indrianto (1993) menemukan hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Elizar (2006) menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif signifikan dengan kinerja manajerial. Adriadi (2006) mendukung hasil penelitian yang dilakukan Milani (1975), Indrianto (1993) yang menyatakan bahwa partisipasi manajer dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
5.3.
Keterbatasan Penelitian Besarnya sampel atau responden dalam penelitian ini terbatas pada manajer
di RS Haji Medan. Karena sampelnya hanya manajer unit yang ada di Rumah Sakit Haji Medan, maka hasil penelitian ini belum dapat menggambarkan kondisi Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
penganggaran secara umum. Kelemahan lain adalah kelemahan internal validity, misalnya
penggunaan
instrumen
pengukuran
kinerja
manajerial
cenderung
menimbulkan kemurahan hati dalam menilai diri sendiri. Keterbatasan dalam penelitian ini diharapkan dapat diperbaiki pada penelitian yang akan datang dengan menggunakan pendekatan-pendekatan atau tehnik-tehnik serta variabel pendukung yang belum digunakan dalam penelitian ini.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dikemukakan sebelumnya,
hasil dari temuan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hipotesis penelitian ini diterima di mana partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran berdasarkan (keikutsertaan, kerelaan dan besarnya pengaruh) berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Rumah Sakit Haji Medan. Keikutsertaan manajer dalam penganggaran menimbulkan rasa tanggungjawab yang tinggi. 2. Variabel Partisipasi Manajer (Keikutsertaan atau XI, Kerelaan atau X4, dan Besarnya Pengaruh atau X5) mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Manajer, dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 dengan kontribusi sebesar 98,1% (berdasarkan nilai R2 = 0,981 x 100%) terhadap terjadinya tingkat kinerja responden.
6.2.
Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan penelitian, dapat
disusun saran-saran sebagai berikut:
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
1. Untuk lebih meningkatkan partisipasi manajer dalam penganggaran, manajemen sebaiknya memberikan perhatian yang penuh terhadap tingkat keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran rumah sakit. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan motivasi yang tinggi bagi dalam mencapai tujuan organisasi dan juga untuk menimbulkan tanggungjawab yang lebih besar terhadap kemajuan rumah sakit. 2. Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan yang ada pada penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lanjutan agar hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang penganggaran dan kinerja manajerial.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, Tjandra Yoga. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press. Ahmad, Kusnani. 1996. Akuntansi Manajemen. Jakarta: PT. Rajagrafindo. Anthony, Robert. 2004. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ariadi, Dani. 2006. Pengaruh Anggaran Partisipatif Melalui Budaya Organisasi, Gaya Manajemen dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening terhadap Kinerja Manajerial dan Kepuasan Kerja pada PT. Socfin Indonesia. Brownell dan Mc.Innes. 1986. Hubungan Anggaran dengan Kinerja Manajerial. Jakarta: FE UI Press. Carter, Umry. 2004. Akuntansi Biaya. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Gitosudarmo, Indriyo. 2003. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Gustiyanti. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Dinas Kesehatan di Kota Pekanbaru Tahun 2006. Hansen, D. R dan Mowen. 2000. Manajemen Biaya. Jakarta: Thomson Learning. Hartanto, Dani. 2001. Akuntansi untuk Usahawan. Jakarta: FE UI Press. Herman, Edi. 2006. Penganggaran Korporasi. Jakarta: Salemba Empat. Indrianto. 1993. Anggaran. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Jati, Hansen. 2005. Jurnal Bisnis dan Usahawan. Kupang. FISIP Undana. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 2001. Penganggaran. Yogyakarta: UGM Press. Laporan Tahunan RS Haji Medan Tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005. Mahoney, T.A. Jerdee. Dkk. 1963. Development of Managerial Performances: A Research Approach, Cincinnati, OH. Southwestern Publishing Co.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Mahsun, Muhammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung. Penerbit Refika Aditama. Milani. 1975. “The Relationship of Participation in Budget Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitudes: A Field Study “The Accounting Review. Muljono, Teguh Pudjo. 2002. Aplikasi Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Penerbit BPFE. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Mustikawati. 1999. Partisipasi dan Penganggaran. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Nainggolan, Pahala. 2005. Akuntansi Keuangan Yayasan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Nasehatun, Apandi. 1999. Budget dan Control. Jakarta: PT. Gramedia. Sahmuddin. 2001. Penganggaran. Jakarta. Penerbit Erlangga. Shim, Jae. 2000. Budgeting. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sinambela, Elizar. 2006. Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi Swasta di Medan. Siregar, Hasan Sakti. 1994. Pengaruh Karakteristik Anggaran terhadap Prestasi Kerja dan Kepuasan Kerja Manajer Pusat Pertanggungjawaban di Propinsi Sumatera Utara. Sukardi, Andar. 2002. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: PT. BPFE. Supriyono. 2001. Akuntansi Manajemen 2. Yogyakarta: PT. BPFE. Tunggal, Amin Widjaja. 1995. Dasar-dasar Budgeting. Jakarta: Rineka Cipta. Usry, Carter. 2004. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat. Yuwono, Sony. 2005. Penganggaran Sektor Publik. Jakarta: Bayu Media Publishing.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Internet : Http://www.admin. Mtu.edu, Budgeting System Analysis, Diakses Maret 2004. Http://www.mardhani.staff.ugm.ac.id, Sistem Informasi Akuntansi, diakses Agustus, 2005. Http://www.anggaran. Dep.keu.go.id, Anggaran. Diakses Maret, 2007.
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Lampiran 1. SURVEY QUESTIONNAIRE
1. Tujuan Survei Survei ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh partisipasi manajer dalam penganggaran terhadap kinerja manajerial di Rumah Sakit Haji Medan. Tujuan yang ingin dicapai dalam survey ini adalah untuk menentukan opini dan persepsi dari responden yang dipilih. Oleh karena itu, kepada Bapak/Ibu sangat diharapkan untuk memberikan jawaban sesuai dengan realita yang sebenarnya. Data yang dikumpulkan dari hasil survey ini akan diolah dan digunakan untuk tujuan akademik semata sebagai satu syarat dalam penyelesaian studi di Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
2. Kerahasiaan Jawaban Jawaban dari responden bersifat anonymous dan akan dijaga kerahasiaannya. Hasilnya akan disajikan dan dirangkum secara total sehingga membentuk data agregat dan digunakan untuk analisis dan perumusan dalam rangka pengembangan konsep dan teori yang bersifat akademis. Partisipasi Bapak/Ibu sebagai responden dalam memberikan jawaban yang benar sangat dihargai. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Semoga amal baik Bapak/ibu mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Medan, Juni 2008 Peneliti
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Petunjuk Pengisian : 1. Kuesioner ini hanya untuk bahan penelitian ilmiah, bukan untuk merugikan pihak manapun juga. 2. Bacalah pertanyaan secara teliti dan berikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia. Mohon anda menjawab pertanyaan berikut dengan memilih (melingkari) nomor di antara 1 sampai dengan 7. Skala nomor menunjukkan seberap dekat
jawaban anda
dengan kedua
pilihan jawaban tersedia. 3. Untuk Kuesioner
Kinerja Manajerial mohon anda
ukur kinerja anda
akhir-akhir ini untuk setiap bidang berikut dengan menuliskan nomor 1 sampai dengan 9, sesuai dengan skala yang menurut anda paling tepat, dengan ketentuan sebagai berikut : Kinerja dibawah rata-rata
Kinerja rata-rata
1
4
2
3
5
Kinerja diatas rata-rata 6
7
8
9
4. Jawablah sesuai dengan pengalaman/pendapat anda sendiri tanpa ada paksaan dari pihak manaupun. Tidak ada jawaban benar atau salah.
I. Identitas Responden 1. Usia
: ……..thn
2. Jenis Kelamin
: a)Lk, b) Pr
3. Pendidikan Terakhir
:
4. Jabatan
:
5. Unit Kerja 6.
Lama Bekerja
: :
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
II. PARTISIPASI PENGANGGARAN Kuesioner ini menggunakan skala tujuh poin (sesuai criteria penilaian) sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 Kepada Bapak/Ibu, diminta untuk memberikan tanda setiap pertanyaan pada kotak yang telah disediakan
√ (tanda
checklist) untuk
Keikutsertaan 1. Kategori manakah berikut dibawah ini yang menjelaskan dengan sebaikbaiknya tentang kegiatan anda ketika anggaran sedang di susun ? Saya ikut dalam penyusunan……………. 1 Semua anggaran
2
3
4
5
6
7 Tidak satupun anggaran
6
7 Tidak satupun anggaran
2. Saya terlibat langsung dalam penyusunan anggaran. 1 Semua anggaran
2
3
4
5
Kepuasan 3. Kategori manakah dibawah ini yang menjelaskan dengan paling baik alasan yang diberikan oleh atasan anda ketika revisi anggaran dibuat ? Alasannnya….. 1 2 Sangat masuk akal (logis)
3
4
5
6
7 sangat tidak logis
4. Anggaran yang dibuat sesuai dengan hasil yang dicapai. 1 2 Sangat sesuai
3
4
5
6
7 Sangat Tidak Sesuai
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Kebutuhan 5. Seberapa sering anda menyatakan permintaan, pendapat dan/atau susulan anggaran ke atasan anda tanpa diminta ? 1 Sangat sering
2
3
4
6. Anda selalu manajer menunjukkan penyusunan anggaran. 1 Sangat sering
2
3
4
5
6
7 Tidak pernah
fungsi
selaku manajer dalam
5
6
7 Tidak pernah
Kerelaan 7. Menurut perasaan anda, seberapa banyak pengaruh anda yang tercermin dalam anggaran akhir (final) ? 1 Sangat banyak
2
3
4
5
6
7 Tidak ada
jumlahnya
8. Anda sebagai manajer dalam unit kerja anda rela dan mau anggaran. 1 Sangat banyak
2
3
4
5
6
menyusun
7 Tidak ada
jumlahnya
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Besarnya pengaruh 9. Bagaimana anda memandang Kontribusi saya……….. 1 Sangat Penting
2
3
kontribusi
4
5
anda terhadap anggaran ? 6
7 Sangat tidak penting
6
7 Sangat tidak penting
10. Peran anda dalam penyusunan anggaran….. 1 Sangat Penting
2
3
4
5
Seringnya atasan meminta pendapat 11. Seberapa sering atasan anda meminta pendapat dan/atau usulan ketika anggaran sedang disusun ? 1 Sangat sering
2
3
4
5
6
7 Tidak pernah
12. Frekuensi anda terlibat dalam penyusunan anggaran sebagai seorang manajer dalam unit anda… 1 Sangat sering
2
3
4
5
6
7 Tidak pernah
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
III. KINERJA MANAJERIAL Kuesioner ini menggunakan skala sembilan poin (sesuai kriteria penilaian). No 1
Kegiatan Perencanaan
Uraian Menentukan
tujuan,
kebijakan
tindakan/pelaksanaan, penganggaran,
Nilai dan
penjadwalan merancang
kerja, prosedur,
pemerograman…………. 2
Investigasi
Mengumpulkan dan menyampaikan
informasi
untuk catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil,
menentukan
persediaan,
analisis
pekerjaan…… 3
Pengkoordinasian
Tukar menukar informasi dengan orang di bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan
dan
menyesuaikan program, memberi tahu bagian lain, hubungan dengan manajer lain….. 4
Evaluasi
Menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati
atau
dilaporkan. Penilaian pegawai,
penilaian catatan hasil,
penilaian
laporan
keuangann, pemeriksaan produk……. 5
Pengawasan
Mengarahkan, memimpin bawahan anda,
dan mengembangkan
membimbing , melatih
dan
menjelaskan peraturan kerjaaa
pada bawahan,
memberikan tugas pekerjaan
dan menangani
keluhan…….. 6
Negosiasi
Pembelian, penjualan,
atau melakukan kontrak
untuk barang dan jasa, menghubungi pemaskok,
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
tawar menawar dengan wakil penjual,
tawar
menawar secara kelompok… 7
Perwakilan
Menghadiri pertemuan dengan rumah sakit lain, pertemuan bisnis, kemasyarakatan,
pidato untuk acara-acara pendekatan
ke
masyarakat,
mempromosi kan tujuan rumah sakit anda……
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Lampiran 3. Izin Penelitian
Muthia Nimphar : Pengaruh Partisipasi Manajer Dalam Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008