Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
APLIKASI TEORI CHOMSKY SEBAGAI PENUNJANG MODEL ROLE PLAY DALAM MENINGKATKAN KEMAHIRAN BERBICARA BAHASA ARAB SISWA MADRASAH ALIYAH Oleh: Khasan Aedi, S.S., M.S.I.
Abstrak
البد للمعلم أن يستطيع اإلختيار أبسلوب،يف تعلم اللغة األجنبية مثل اللغة العربية .التعليم املناسبة حيث حمتوى املادة الذي يلقيه املعلم بفهم ويطبق لدي الطالب " اليت أسسها عامل اللغة األمريكيChomsky" وهناك نظرايت كثرية للغة منها نظرية " ونظريةGeneratif Transformatif" " الذي أييت بنظرية اللغةNoam Chomsky" ويرغب الباحث يف هذه النظرية وحياول أن يبحثها."Genetik Kognitif" التعليم ." يف تعليم اللغة العربية مبدرسة الثانويةRole Play" ويطبقها لتوطيد أسلوب والسيكولوجيRole Play وNoam Chomsky :كلمات البحث A. Pendahuluan Kita mengetahui bersama bahwa
bahasa adalah ciri utama yang
membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Mengenai pengajaran bahasa, baik bahasa pertama maupun bahasa kedua atau bahasa asing, maka ada dua grand teori yang menjadi landasan teoritis dalam pengembangan pengajaran bahasa, yaitu teori ilmu jiwa (psikologi) yang menguraikan bagaimana orang belajar sesuatu, dan teori linguistik yang memberikan informasi tentang seluk beluk bahasa. Informasi dari keduanya tersebut dipertemukan menjadi suatu cara atau metode yang memudahkan proses belajar-mengajar bahasa untuk
76
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
mencapai tujuan tertentu. Dari disiplin linguistik dan psikologi itu terdapat berbagai teori dan aliran. Dan salah satunya yang akan penulis angkat pada tema kali ini adalah Teori yang dicetuskan oleh seorang linguis Amerika ternama yaitu Noam Chomsky dengan teori linguistik generatif transformasinya dan teori pembelajaran genetik kognitifnya. Setelah teorinya diketahui, maka penulis mencoba untuk mengaplikasikan teori tersebut sebagai penunjang model Role Play dalam pembelajaran Bahasa Arab di Madarasah Aliyah. Dalam mempelajari bahasa asing seperti Bahasa Arab, seorang guru di harapkan dapat memilih model pembelajaran yang tepat agar isi materi yang diberikan kepada siswa dapat dipahami dan diterapkan oleh siswa. Model Role Play ini akan penulis ulas berdasarkan hubungannya dengan teori Chomsky dalam penerapannya terhadap peningkatan kemahiran berbicara Bahasa Arab siswa Madrasah Aliyah.
B. Pembahasan A. Teori Generatif Transformasi Chomsky Pencetus teori ini adalah Noam Chomsky seorang linguis Amerika yang dengan teori tata bahasa generatif transformasinya dianggap telah membuat satu sejarah baru dalam psikolinguistik. Dalam sejarah pertumbuhannya teori Chomsky ini dapat dibagi atas empat fase, yaitu : 1. Fase generatif transformasi klasik yang bertumpu pada buku Syntactic Structure antara tahun 1957-1964. 2. Teori standar yang bertumpu pada buku Aspect of The Theory of Syntacantara 19651966. 3. Fase teori standar yang diperluas antara tahun 1967-1972. 4. Fase sesudah teori standar yang diperluas antara tahun 1973 sampai kini,seperti teori penguasaan dan ikatan (government and binding theory).
77
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
Adanya fase-fase itu adalah karena adanya kritik, reaksi, dan saran dari berbagai pihak, dan lebih untuk menyempurnakan teori itu.1 Semua kritikan dan reaksi atas teori tersebut membuat teori Chomsky semakin berkembang sehingga akhirnya dapat diakui hingga saat ini. Teori generatif transformasi yang diletakkan oleh Chomsky adalah teori linguistik modern paling menonjol yang mencerminkan kemampuan akal,membicarakan masalah-masalah kebahasaan dan pemerolehannya, serta hubungannya dengan akal dan pengetahuan manusia. Chomsky mendasarkan teorinya ini atas dasar asumsi bahwa bahasa menjadi bagian dari komponen manusia dan produk khas akal manusia.2 Menurutnya, manusia memiliki kemampuan berfikir dalam mengungkapkan hal-hal yang ingin dilakukan dalam bentuk ungkapan berupa bahasa. Chomsky melihat bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Manusia berbeda dengan hewan karena kemampuannya berpikir dan kecerdasannya, serta kemampuannya berbahasa. Itulah yang menjadi aspek paling fundamental dalam aktivitas manusia. Karena itu, sangat tidak logis jika bahasa yang sangat vital ini berubah menjadi berbentuk susunan kata yang terstruktur, kosong dari makna, seperti pendapat kaum strukturis dan behavioris.3 Manusia menggunakan akalnya dalam bertindak dan mengungkapkannya melalui bahasa, sehingga manusia dapat berinteraksi dengan sesamanya dengan berkata-kata atau bentuk ucapan yang dapat dimengerti. Menurut Chomsky untuk dapat menyusun tata bahasa dari suatu bahasa yang masih hidup (masih digunakan dan ada penuturnya) haruslah ada suatu teori umum mengenai apa yang membentuk tata bahasa itu. Teori umum itu adalah teori ilmiah yang disusun berdasarkan satu korpus ujaran yang 1
Abdul Chaer, Psikolinguistik; Kajian Teoritik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), Cet-I, hal. 76. Abdul Aziz bin Ibrahim el-Ushaili, Psikolinguistik Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung :Humaniora, 2009), Cet-I, hal. 71. 3Ibid. 2
78
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
dihasilkan oleh para bahasawan asli bahasa itu. Dengan korpus ujaran itu dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan umum atau kaidah-kaidah umum tata bahasa yang dapat digunakan untuk memprediksikan semua ujaran (kalimat) yang dapat dihasilkan oleh seorang penutur asli bahasa itu(Chomsky, 1965 : 7). Dalam hal ini, bisa juga dikatakan kalau kita menguasai suatu bahasa dengan baik karena kita menjadi penutur bahasa itu maka kita dapat menghasilkan kalimat-kalimat baru yang jumlahnya tidak terbatas. Kalimat-kalimat baru yang jumlahnya tidak terbatas itu tidak mungkin dapat diperoleh dengan teori S-R(stimulus-respon)-nya kaum behaviorisme seperti yang dikemukakan oleh Bloofield karena kita tidak mungkin pernah mendengar kalimat-kalimat baru yang jumlahnya tidak terbatas.4 Tampaknya teori lingusitik Chomsky menyangkut adanya pasangan penutur-pendengar yang ideal di dalam sebuah masyarakat tutur yang betulbetul merata dan sama. Keduanya harus mengetahui dan menguasai bahasanya dengan baik.. Terjadinya suatu tindak tutur memerlukan adanya interaksi dari berbagai faktor. Dalam hal ini, kompetensi atau kecakapan linguistik dari penuturpenutur yang menyokong terjadinya tuturan tadi hanyalah merupakan satu faktor saja.5 Jadi, tidak ada heharusan bagi manusia memiliki skill berbahasa yang baik. Meskipun hal tersebut juga penting, namun cukuplah dapat dimengerti dan difahami oleh lawan bicara. Sehubungan dengan hal di atas, Chomsky membedakan adanya kompetensi dan performansi. Kompetensi adalah kapasitas kreatif dari pemakai bahasa, sedangkan performansi adalah penggunaan bahasa secara aktual yang meliputi mendengarkan, berbicara, berpikir dan menulis.6 Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan hal pendukung dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. 4
Abdul Chaer, loc.cit., hal. 77. Abdul Chaer, Ibid. 6 Samsunuwiyati Mar’at,Psikolinguistik suatu Pengantar, (Bandung : Refika Aditama, 2005), CetI,hal. 18. 5
79
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
Artinya, kemampuan bahasa merupakan esensi akal yang tersembunyi di balik perbuatan bahasa. Sedangkan perbuatan bahasa itu sejatinya merupakan cerminannya. Tetapi, ada kalanya perbuatan bahasa itu menyimpang dari pengetahuan ini karena sebab-sebab yang muncul, seperti kelelahan, sakit, salah ucap atau salah tulis.7 Kompetensi merupakan bidang studi para ahli bahasa. Interaksi kompetensidengan aspek-aspek lain seperti ingatan, motivasi, performansi (berbicara
danmendengarkan)
merupakan
bidang
studi
psikologi. 8
Kompetensi atau kecakapan adalah suatu proses generatif, dan bukan “gudang”yang berisi kata-kata, frasa-frasa, atau kalimat-kalimat sperti konsepl angue dalam teori linguistik De Saussure. Kompetensi merupakan satu system kaidah atau rumus yang dapat kita sebut tata bahasa dari bahasa penutur itu. Dalam linguistik generatif transformasi, struktur system bahasa sama dengan tata bahasa. Tata bahasa maksudnya “pengetahuan” penutur
suatu
bahasa
mengenai
bahasanya yang lazim disebut kompetensi. Kompetensi (tata bahasa) meliputi komponen fonologi, komponen sintaksis dan komponen semantik. Kompetensi dimanfaatkan dalam performansi. Linguistik generatif transformasi menyodorkan konsep deep structure (struktur dalam) dan surface structure (struktur luar) dalam memahami ketiga komponen itu.9 Tata bahasa berfungsi untuk menjadikan penuturan kata yang tersusun dengan baik dan lebih dimengerti oleh lawan penutur. Adapun yang dimaskud dengan deep structure adalah struktur kalimat itu secara abstrak yang berada didalam otak penutur sebelum kalimat itu diucapkan.Sedangkan
7
Foss, D. J. and D. Hakes, Psycholinguistics : an Introduction to The Psycholgy of Languag, (NewJersey : Prentice-Hall, 1978), p. 21-51 8 Samsunuwiyati Mar’at, loc.cit., hal. 18. 9 D. Hidayat, Makalah Psikolinguistik, (Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung), hal. 16.
80
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
yang dimaksud dengan surface structure adalah struktur kalimat itu ketika diucapkan yang dapat kita dengar.10 Dilihat dari segi semantik, tata bahasa suatu bahasa adalah satu system rumus atau kaidah yang menyatakan persamaan atau keterkaitan antara bunyi (bahasa) dan makna (bahasa) dalam bahasa itu. Dilihat dari segi daya kreativitas, tata bahasa adalah sebuah alat perancang yang khusus menerangkan dengan jelas pembentukan kalimat-kalimat gramatikal (yang jumlahnya tidak terbatas) dan menjelaskan struktursetiap kalimat itu. Alat perancang inilah yang diberi nama tata bahasa generatif olehChomsky.11 Hubungan antara struktur dalam bahasa dan struktur luar bahasa menentukan makna suatu kalimat. Hubungan yang teratur dengan perantara kaidah-kaidah transformasi itu berlangsung hingga ke struktur luar bahasa. Hubungan kedua struktur ini dinamakan transformasi. Dan karena itu, tata bahasa versi teori inidinamakan tata bahasa transformasi (transformational grammar ). Apa maksudnya?Tata bahasa transformasi ini adalah proses produksi kalimat melalui perantaraan kaidah-kaidah transformasi (transformational rule), yakni mengalihkan struktur dalam bahasa kepada struktur luar bahasa, kemudian struktur luar bahasa tersebut dianalisis.
II.
Teori Genetik Kognitif Chomsky Sama
halnya
dengan
Piaget,
Chomsky
juga
tidak
pernah
memperkenalkan teori pemerolehan dan pembelajaran bahasa secara khusus. Namun, karena teori linguistik yangdiperkenalkannya (1957, 1965, 1968) dan juga artikel ulasannya mengenai buku Skinner“Verbal Behavior” (1957), dalam Language(1959) telah mengubah secara drastis perkembangan psikolinguistik, maka satu teori pemerolehan dan pembelajaran bahasa 10 11
81
Abdul Chaer, loc. cit.,hal. 35. Abdul Chaer, op.cit.,hal. 78.
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
telahdapat disimpulkan dari teori generatif transformasinya yang kini dikenal dengan nama teorigenetik kognitif. Teori ini digolongkan ke dalam kelompok teori kognitif karena teori inimenekankan pada otak (akal, mental) sebagailandasan dalam proses pemerolehan dan pembelajaran bahasa. Dalam bukunya Logical Structure
of
Linguistic Theory, Chomsky
menyanggah teori behavioris. Baginya, kemampuan berbahasa pada diri manusia bukanlah produk (setting) alam, melainkan lebih merupakan potensi bawaan manusia sejak lahir. Teori linguistik Chomsky itu terlihat lebih humanis daripada teori behavioris. Aliran behaviorisme menganggap manusia sebagai patung yang diukir oleh sang arsitek bernama lingkungan, atau bagaikan robot yang sudah diatur sedemikian rupa oleh ilmuwan penciptanya.12 Chomsky dengan keras menentang teori pembiasaan operan dalam pemerolehan bahasa yang dikemukakan Skinner. Menurut Chomsky tidaklah adag unanya sama sekali untuk menjelaskan proses pemerolehan bahasa tanpamengetahui dengan baik apa sebenarnya bahasa sebagai benda yang sedang diperoleh itu. Untuk dapat menerangkan hakikat proses pemerolehan bahasa,disamping memahami apa sebenarnya bahasa itu, kita tidak boleh menyampingkan pengetahuan mengenai struktur dalam organisme (manusia), yakni bagaimana cara-cara orang (organisme) memproses masukan (input) informasi, dan bagaimana cara-cara perilaku berbahasa itu diatur. Semua cara ini ditentukan oleh struktur awal yangdibawa sejak lahir yang sangat rumit, dan proses perkembangannya diatur menurutproses pematangan genetik dan pengalaman-pengalaman yang telah lalu. Teori genetik kognitif ini didasarkan pada satu hipotesis yang disebuthipotesis nurani (the innateness hypotesist ). Hipotesis ini mengatakan bahwa
12
82
Media Indonesia On-Line, 06 April 2006
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
otak manusia telah dilengkapi dengan struktur bahasa universal dan apa yang disebutLanguage Acquisition Device (LAD), yaitu piranti pemerolehan bahasa. Strukturbahasa universal ialah himpunan kaidah-kaidah yang bersifat universal, yang padaumumnya semua bahasa memiliki kesamaan padanya, dan tidak ada kekhususan bagi bahasa tertentu. Kaidah universal ini mencakup himpunan masalah-masalah dangagasan-gagasan yang dimiliki oleh anak, yang tumbuh di dalam diri mereka dalambentuk yang sama, meskipun berbeda-beda bahasa dan pendidikannya.13 Dalam proses pemerolehan bahasa, LAD menerima “ucapan ucapan” dan data-data lain yang berkaitan melalui panca indera sebagai masukan dan membentuk rumus-rumus linguistik berdasarkan masukan itu yang kemudian dinuranikan sebagai keluaran. Menurut Chomsky, teori behaviorisme (S-R) sangat tidak memadai untuk menerangkan proses-proses pemerolehan bahasa, sebab masukan data linguistiknya sangat sedikit untuk dapat membangkitkan rumus-rumus linguistik. Chomsky berpendapat tidak mungkin seorang kanak-kanak mampu menguasai bahasa ibunya dengan begitu mudah yaitu tanpa diajar dan begitu cepat dengan masukan yang sedikit (kalimat-kalimat tidak lengkap, berputus-putus, salah, dan sebagainya) tanpa adanya struktur universal dan LAD itu di dalam otaknya secaragenetik. Dalam proses pemerolehan bahasa, tugas kanak-kanak dengan alat yang dimilikinya (yaitu LAD) adalah menentukan bahasa masyarakat manakah masukan kalimat-kalimat yang didengarnya itu dimasukkan. Struktur awal atau skema nurani yang dimiliknya semakin diperkaya setelah “bertemu” dengan masukan dari bahasa masyarakatnya (bahasa ibunya); dan kanak-kanak akan membentuk teori tata bahasanya berdasarkan itu. Tata bahasa itu terusmenerus disempurnakan berdasarkan masukan yang semakin banyak, dan sesuai
13
83
Abdul Aziz bin Ibrahim el-Ushaili, loc.cit., hal. 87.
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
dengan proses pematangan otaknya. Sesudah mencapai umur tiga atau empat tahun, tata bahasa ini sudah hampirsama baiknya dengan tata bahasa yang dimiliki orang dewasa. Keadaan ini merupakan hal yang luar biasa mengingat betapa rumitnya bahasa yangdiperolehnya.14 Untuk lebih memperkuat teorinya atau hipotesisnya Chomsky mengajukan hal-hal berikut : 1. Proses-proses pemerolehan bahasa pada semua kanak-kanak boleh dikatakan sama. 2. Proses pemerolehan bahasa tidak ada kaitannya dengan kecerdasan. Maksudnya, anak yang IQ-nya rendah juga memperoleh bahasa pada waktu dan cara yang hampir sama. 3. Proses pemerolehan bahasa juga tidak dipengaruhi oleh motivasi dan emosi kanak-kanak.. 4. Tata bahasa yang dihasilkan oleh semua kanak-kanak boleh dikatakan sama.Semua ini tidak mungkin terjadi apabila kanak-kanak itu tidak dilengkapi dengan LAD dan skema nurani seperti yang disebutkan di atas.15 Alat ini menyerupai layar radar yang hanya menangkap gelombanggelombang bahasa. Setelah diterima, gelombang-gelombang itu ditata dan dihubung-hubungkan satu sama lain menjadi sebuah system kemudian dikirimkan ke pusat pengolahan kemampuan berbahasa (Language Competence). Pusat ini merumuskan kaidah-kaidah bahasa dari data-data ujaran yang dikirimkan oleh LAD dan menghubungkannya dengan makna yang dikandungnya, sehingga terbentuklah kemampuanberbahasa. Pada tahap selanjutnya,
pembelajar
bahasa
menggunakan
kemampuan
berbahasanyauntuk mengkreasi atau menghasilkan kalimat-kalimat dalam
14 15
84
Abdul Chaer, ibid., hal. 109. Abdul Chaer, ibid.
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
bahasa
yang
dipelajarinya
untuk
mengungkapkan
Hasan Aedi S.S., M.Si
keinginan
atau
keperluannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah diketahuinya.
III.
Model Pembelajaran Role Play Jika dicermati, dalam proses pembelajaran sering dikenal beberapa
istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga kita terkadang menjadi bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut antar lain: pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran,
teknik
pembelajaran, taktik pembelajaran dan model pembelajaran. Namun ada beberapa hal yang dapat dibedakan dari istilah-istilah tersebut,yaitu: a. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. b. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. c. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. d. Teknik pembelajaran dapat diratikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. e. Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya.
85
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan Model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.16 Model pembelajaran ternyata jumlahnya cukup banyak. Hal ini karena selalu ada inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh kalangan guru/pendidik, ahli pendidikan dan kaum cerdik cendikiawan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Efektif atau tidaknya suatu model pembelajaran diterapkan, tidak ditentukan oleh kecanggihan suatu model pembelajaran saja, karena pada prinsipnya tidak ada satu model pembelajaran pun yang terbaik. Model pembelajaran yang terbaik adalah model pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. Melalui upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak mendapatkan aneka pilihan model pembelajaran. Dari sekian banyak modelmodel tersebut, model pembelajaran yang akan penulis ulas adalah model Role Play. Role-play adalah suatu aktivitas pembelajaran yang terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik.17 Role play juga merupakan media pembelajaran aktif, maka sangat penting bahwa problem atau fokus yang akan dikerjakan membawa pada eksplorasi yang bersifat praktis. Maka dari itu seorang pendidik ketika menggunakan model
16Pusat Sumber Belajar Dit. PSMA, http://psb-psma.org/content/blog/pengertian-pendekatanstrategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran 17 Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Jogyakarta: CTSD, 2011), hal. 101
86
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
pembelajaran ini harus sudah memiliki tujuan yang akan dicapai dalam menggunakan metode ini. Jadi dalam model pembelajaran ini guru ditekankan untuk memiliki suatu perencanaan dalam melaksanakan model ini, dengan tujuan
agar
siswa
bisa
memahami
materi
yang
diberikan
dan
mempraktekannya diluar jam pelajaran bersama teman-temannya. Pengertian lainnya, yaitu Metode Role Play merupakan suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.18 Misalnya, seorang siswa sebagai seorang pimpinan, atau berperan secara berpasangan (dua ilmuwan) dan peran-peran kelompok (anggota asosiasi penduduk). Mereka diberi pengarahan untuk bisa menghayati peran yang mereka pegang. Role Play merupakan sejenis permainan gerak yang di dalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang. Dalam role play siswa dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain role play seringkali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana anak didik membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang, ia juga berfungsi sebagai penanam karakter kata atau penggunaan ungkapan. Dalam role play, anak didik diperlakukan sebagai subyek pembelajar yang secara aktif melakukan praktek-praktek berbahasa (bertanya dan menjawab dalam bahasa Arab) bersama teman-teman sebayanya pada situasi tertentu. Belajar yang efektif dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri anak didik. Lebih lanjut prinsip pembelajaran bahasa menjelaskan bahwa
18
87
http://dheo-education.blogspot.com/2008/05/metode-metode-pembelajaran.html
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
dalam pembelajaran bahasa, anak didik akan lebih berhasil jika mereka diberi kesempatan menggunakan bahasa dengan melakukan berbagai kegiatan bahasa. Bila mereka berpartisipasi, mereka akan lebih mudah menguasai apa yang mereka pelajari. Jadi, dalam pembelajaran siswa harus aktif. Tanpa adanya aktivitas, maka proses pembelajaran tidak mungkin terjadi.
Berikut ini adalah tiga pendekatan yang umum terdapat dalam role play: 1. Role Play sederhana (simple role play), tipe ini membutuhkan sedikit persiapan dan sering cocok untuk satu sesi umum yang berisi metode mengajar lainnya. Dalam pasangan ini, siswa diberi peran-peran khusus, dan seperangkat skenario. Kemudian mereka diminta untuk memerankan secara spontan problem atau dilema kaemanusiaan yang telah ditemukan. Suatu ciri pokok dari pendekatan ini bahwa semua pasangan siswa akan mengerjakan tugasnya dalam waktu yang sama. 2. Role Play (sebagai) latihan (role play exercises), tipe ini merupakan role play berbasis keterampilan dan menuntut suatu persiapan. Peserta akan membutuhkan sejumlah informasi atau latar belakang faktual sebelum memasuki role play.Sebagai contoh, jika mereka akan melakukan suatu interview, mereka
mungkin perlu mengetahui tentang beberapa hal,
seperti: bergerak dalam bidang apa, persyaratan-persyaratannya dan lainlain. 3. Role
Play yang diperpanjang (extended roleplay), tipe ini peserta
membutuhkan baik briefing tentang problem atau skenario serta briefing tentang peran mereka sendiri. Contohnya,peran berpasangan (dua ilmuwan),peran-peran kelompok (anggota asosiasi penduduk),dan lain-
88
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
lain. Waktu pelaksanaan yang sesunguhnya dari sesi role play yang diperpanjang ini dapat berkisar dari satu jam.19 . Kita ketahui bahwa dalam mengajarkan suatu pelajaran terdapat beberapa metode yang digunakan. Dari bermacam-macam tersebut mungkin seorang pengajar memerlukan dua, tiga metode dalam suatu proses pengajaran di kelas karena setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Untuk Kelebihan metode Role Playing antara lain: 1. Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama. 2. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. 3. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda. 4. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan. 5. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.20
IV.
Penggunaan Model Role Play dalam Meningkatkan Kemahiran Berbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah Kemahiran berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan
berbahasa yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa modern termasuk bahasa Arab. Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian dan komunikasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Kegiatan berbicara di dalam kelas, terutama pada Madrasah Aliyah mempunyai aspek komunikasi dua arah, yakni antara pembicara dengan 19 20
89
Hisyam Zaini, ibid., hal:111 http://dheo-education.blogspot.com/2008/05/metode-metode-pembelajaran.html
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
pendengarnya secara timbal balik. Dengan demikian latihan berbicara harus terlebih dahulu didasari oleh kemampuan mendengarkan, kemampuan mengucapkan, dan penguasaan kosa kata serta ungkapan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan maksud atau fikirannya. Faktor lain yang penting dalam menghidupkan kegiatan berbicara ialah keberanian siswadan perasaan tidak takut salah. Oleh karena itu, guru hendaknya memberikan dorongan kepada anak didik agar berani berbicara kendatipun dengan resiko salah. Pada tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan menyimak akan tetapi tujuan akhir keduanya berbeda. Latihan berbicara menekankan kemampuan eskpresi atau mengungkapkan ide pikiran pesan kepada orang lain. Sedangan menyimak adalah kemampuan memahami apa yang disimak. Keduanya merupakan syarat mutlak bagi sebuah komunikasi lisan yang efektif secara timbal balik. Pembelajar bahasa perlu menyadari bahwa ketrampilan berbicara melibatkan tiga bidang pengetahuan, yaitu: 1. Mekanik (pengucapan, tata bahasa, dan kosakata); penggunaan kata-kata yang sesuai dengan susunan dan pengucapan yang benar. 2. Fungsi (transaksi dan interaksi); mengetahui kapan pesan yang jelas diperlukan (transaksi atau pertukaran informasi) dan kapan pemahaman yang tepat tidak diperlukan (interaksi atau membangun hubungan). 3. Norma dan aturan sosila budaya (pengalihan pembicara, kecepatan berbicara, lamanya berhenti anatara pembicara, peran aktif pembicara); pemahaman tentang siapa yang berbicara kepada siapa, dalam situasi yang bagaimana, tentang apa, dan untuk apa.
Berikut ini model-model latihan berbicara yang dapat digunakan dalam melatih ketrampilan berbicara para siswa, yaitu:
90
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
a. Latihan asosiasi dan identifikasi, yaitu untuk melatih spontanitas siswa dan kecepatannya dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makna ujaran yang didengarnya. b. Latihan Pola kalimat 1. Latihan Mekanis, yaitu latihan ini bertujuan menanamkan kebiasaan dengan memberikan stimulus untuk mendapatkan respon yang benar. Ada bermacam-macam latihan mekanis diantaranya adalah: a. Pengulangan sederhana b. Penggantian sederhana c. Penggantian berganda d. Tranformasi penggabungan kalimat dengan penambahan qowa’id 2. Latihan Bermakna. a. alat peraga: baik berupa benda-benda alamiah maupun gambargambar yang dipakai untuk memberikan makna pada kalimatkalimat yang dilatihkan. b. Situasi kelas: benda-benda yang ada didalam kelas dapat dimanfaatkan untuk pemberian makna. 3. Latihan komunikatif, yaitu latihan ini menumbuhkan daya kreasi siswa dan merupakan latihan yang sebenarnya. c. Latihan percakapan, model-model latihan percakapan itu adalah sebagai berikut: 1. Tanya Jawab. 2. Menghafalkan Dialog, yaitu guru memberikan suatu model dialog secara tertulis untuk dihafalkan oleh siswa di rumah masing-masing. Pada minggu berikutnya siswa diminta secara berpasangan untuk tampil di depan kelas untuk memperagakan dialog tersebut. 3. Percakapan Terpimpin, yaitu guru menentukan situasi atau konteksnya, siswa diharapkan mengembangkan imajinasinya sendiri dalam
91
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
percakapan dengan lawan bicaranya sesuai dengan konteks atau situasi yang telah ditentukan. 4. Percakapan Bebas, yaitu guru hanya menentukan topik pembicaraan, siswa diberi kesempatan untuk melakukan percakapan mengenai topic tersebut secara bebas. d. Bercerita e. Diskusi, ada beberapa model diskusi yang bisa dilakukan di kelas kaitannya dengan latihan berbicara, yaitu: 1. Diskusi kelas dengan dua kelompok berhadapan. 2. Diskusi kelas bebas, yaituuru menetapkan topik, siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya tentang masalah yang menjadi topik pembicaraan tersebut secara bebas. 3. Diskusi kelompok. 4. Diskusi panel. f.
Wawancara
g. Drama h. Berpidato Dalam meningkatkan kemahiran berbicara siswa Madrasah terutama Madarasah Aliyah, yang saat ini akan di kemukakan oleh penulis adalah menggunakan model pembelajaran Role play (menjawab dalam bahasa Arab) bersama teman-teman sebayanya pada situasi tertentu. Belajar yang efektif dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri anak didik. Lebih lanjut prinsip pembelajaran bahasa menjelaskan bahwa dalam pembelajaran bahasa, anak didik akan lebih berhasil jika mereka diberi kesempatan menggunakan bahasa dengan melakukan berbagai kegiatan bahasa. Bila mereka berpartisipasi, mereka akan lebih mudah menguasai apa yang mereka pelajari. Jadi, dalam pembelajaran siswa harus aktif. Tanpa adanya aktivitas, maka proses pembelajaran tidak mungkin terjadi.
92
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
Berikut tiga fase menggunakan model Role Play dalam meningkatkan berbicara Bahasa Arab siswa: A. Perencanaan dan persiapan, yaitu perencanaan yang hati-hati adalah kunci
sukses dalam Role Play. Beberapa hal yang harus dpertimbangakan oleh guru adalah: a. Mengenal siswa: 1. Jumlah siswa: Pastikan tersedia ruang yang cukup sebelum role play
dimulai, dan ceklah bahwa ada peran yang tersedia atau tugas-tugas observasi bagi semua siswa. 2. Apa yang diketahui siswa tentang materi: Siswa membutuhkan
informasi yang cukup berbagai peran dan skenario yang akan menjadi dasar diskusi, pemeranan dan refleksi mereka. 3. KelompokUmur: Peran yang berbeda mungkin menuntut tingkat
pengalaman hidup pula. Role Play menuntut pentingnya hubungan dengan pengalaman hidup siswa. 4. Latar belakang peseta: Terdapat kebutuhan untuk mengetahui masa
lalu dan pengalaman role play siswa yang dapat mempengaruhi persepsi tentang peran-peran tertentu. 5. Minat
dan kemampuan: adalah sangat bermanfaat untuk
mengetahui sejauh mana minat dan kemampuan siswa dapat bekerja sama dalam berpasangan, kelompok atau dalam keseluruhan kelas. b. Menentukan Tujuan Pembelajaran 1. Apa yang diinginkan guru dari pembelajaran siswa: Adalah penting
untuk mendefinisikan tujuan pendidikan sesempurna mungkin sebelumnya. 2. Kapan Menggunakan Role Play: Jika akan menggunakan strategi
ini maka buatlah beberapa pertanyaan yang kemudian dapat An da jawab sendiri.
93
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
3. Pendekatan
Role
Play:
Ketika
guru
Hasan Aedi S.S., M.Si
berkeinginan
untuk
menggunakan salah satu pendekatan yang ada, hendaknya pilihan pendekatan serta opsi yang tersedia didasarkan pada persepsi siswa (pengalaman dan ekspektasi mereka), tujuan pendidikan, serta jumlah waktu yang tersedia. 4. Mengidentifikasi Skanario: skenario memberi informasi tentang
apa yang harus diketahui siswa sebagai pemegang peran serta informasi tentang sudut mana yang harus mereka masuki dalam gambaran tersebut. 5. Menempatkan peran: Pilihan peran tergantung pada problem yang
akan disororti. jadi kita dapat bertanya peran mana yang paling memungkinkan untuk dapat mengungkapkan keterampilan, sikap atau dilemma yang dieksplorasi. 6. Guru Berpartisipasi sebagai pemeran dan atau mengamati saja 7. Mempertimbangkan hambatan yang bersifat fisik:sebelum dimulai,
role play harus dipertimbangkan dulu berbagai keadaan yang berkenaan dengan fisik. Antara lain,apakah ruangan cukup luas, apakah kursi dan mejanya bisa dipindah dan sebagainya. 8. Merencanakan waktu yang baik:Role play bisa berlangsung antara
lima menit untuk yang sederhana sampai satu hari atau lebih. akibatnya, semuanya menuntut jumlah waktu untuk persiapan yang berbeda. dianjurkan bahwa pengalokasian waktu bagi diskusi pendahuluan, pemeranan dan refleksi adalah 1;2;3. 9. Mengumpulkan sumber informasi yang relevan:Di awal, guru dapat
dengan singkat menggambarkan suatu situasi, atau meminta siswa untuk melihat/mengingat suatu program televisi baik berupa iklan, dokumenter, atau video dari suatu situasi yang khusus.
94
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
B. Interaksi
1. Membangun aturan dasar: Aturan dasar untuk pelaksanaan role play harus dirundingkan oleh semua pihak sejak awal, dan akan lebih bagus semua pihak sejak awal, dan akan lebih bagus lagi jika dicatat untuk jadi rujukan nanti. 2. Mengeksplisitkan tujuan pembelajaran:Hal ini penting untuk memfokuskan siswa lebih pada konten keimbang strategi serta memudahkan mereka mengevaluasi tingkat keberhasilan yang dicapai. 3. Membuat langkah-langkah yang jelas:Siswa yang tidak punya pengalaman dengan role play akan merasa ragu dan takut dengan strategi ini. salah satu cara mengatasinya adalah dengan menjelaskan tujuan. 4. Mengurangi Ketakutan tampil di depan: 5. Menggambarkan skenario atau situasi:skenario yag paling berhasil adalah yang menarik peserta dan juga mengandung segi-segi ketidakpastian, sehingga tidak semua jawaban dapat diketahui sebelumnya. 6. Mengalokasikan Peran 7. Memberi informasi yang cukup: 8. Menjelaskan peran guru dalam role play 9. Memulai role play secara bertahap 10. Menghentikan role play dan memulai kembali jika perlu 11. Bertindak
sebagai
pengetur
waktui:Ketika
role
play
telah
berjalan,maka guru perlu bertindak sebagai pengatur waktu C. Refleksi dan Evaluasi
Aspek yang fundamental dari tahap ini bagi guru adalah melakukan refleksi dan evaluasi. Guru biasanya memberi kesempatan
95
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
untuk refleksi diantara interaksi atau di akhir dari interaksi. 21 Bermain peran (role play) adalah latihan yang baik bagi tumbuh kembang anak didik. Ketika anak didik berperan sebagai ibu misalnya, saat itu ia membayangkan dan meniru sikap sebagai seorang ibu dengan berkaca pada perilaku ibunya atau ibu idaman. Selain itu, ia juga mengembangkan sikap keibuan. Role Play juga dapat membuat anak didik pandai berimajinasi karena memerankan sosok yang bukan dirinya. Ini bisa meningkatkan kemampuan verbal anak didik dalam pembelajaran ketrampilan berbicara (kalam).
V.
Aplikasi Teori Chomsky sebagai Penunjang Model Pembelajaran Role Play Menurut Chomsky perkembangan teori linguistik dan psikologi yang
sangat penting dan perlu diingat dalam pembelajaran bahasa adalah sebagai berikut : 1. Aspek kreatif penggunaan bahasa. Tiap kalimat merupakan karya baru darikompetensi dan bukan hasil cungkilan oleh rangsangan. 2. Keabstrakan
lambang-lambang
linguistik.
Kaidah-kaidah
yang
menentukan bentuk-bentuk kalimat dan penafsiran artinya yang rumit bukan merupakan sesuatu yang konkret, melainkan abstrak. 3. Keuniversalan struktur dasar linguistik, yaitu himpunan kaidah-kaidah yangbersifat universal, yang pada umumnya semua bahasa memiliki kesamaan padanya, dan tidak ada kekhususan bagi bahasa tertentu. Keabstrakan lambang-lambang linguistik dan tidak diperoleh melalui pengalaman dan latihan (dibawa sejak lahir) maka prinsip-prinsip ini bersifat universal.
21
96
Hisyam Zaini, loc.cit., hal:107
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
4. Peranan organisasi intelek nurani (deep structure) dalam proses kognitif/ mental. Organisasi intelek nurani yang bersifat universal ini mempunyaiperanan sangat penting dalam pemerolehan bahasa.22 Dalam beberapa hal, teori kebahasaan dalam aliran generatiftransformatif ini memiliki kesamaan dengan aliran struktural. Pertama, pada dasarnya bahasa itu adalah ujaran (lisan). Kedua, bahasa memiliki system yang utuh dan cukup memadai untuk mengekspresikan maksud dari penuturnya. Oleh karena itu, tidak ada suatu bahasa yang lebih unggul atas bahasa lainnya. Namun demikian, terdapat perbedaan di antara keduanya, antara lain: 1. Menurut aliran struktural, kemampuan berbahasa diperoleh melalui kebiasaan yang ditunjang dengan latihan dan penguatan. Sedangkan aliran transformatif-generatif menekankan bahwa kemampuan berbahasa adalahsebuah proses kreatif. 2. Aliran struktural menekankan adanya perbedaan system antara satu bahasadengan bahasa lainnya, sementara aliran transformatif-generatif menegaskanadanya banyak unsur kesamaan di antara bahasa-bahasa, terutama padatataran struktur dalamnya. 3. Aliran struktural berpandangan bahwa semua bahasa yang hidup berkembangmengikuti perubahan zaman, terutama karena terjadinya kontak denganbahasa lain, oleh karena itu, kaidah-kaidah bahasa pun bisa mengalami
perubahan.
Sedangkan
aliran
transformatif-generatif
menyatakan bahwa perubahan itu hanya menyangkut struktur luar, sedangkan struktur dalamnya tidak berubah sepanjang masa dan tetap menjadi dasar bagi setiap perkembangan yang terjadi.23 Pada teori Ckomsky ini mengandalkan adanya pasangan penuturpendengar yang ideal di dalam sebuah masyarakat tutur yang betul-betul 22 23
97
Abdul Chaer, loc.cit., hal. 79-80. http://fajristainjusi.blogspot.com/2009/12/dasar-dasar-teoritis-pengajaran-bahasa_1441.html
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
merata dan sama. Keduanya harus mengetahui dan menguasai bahasanya dengan baik.. Terjadinya suatu tindak tutur memerlukan adanya interaksi dari berbagai faktor. Dan teori Chomsky tersebut sejalan dengan model pembelajaran Role Play yang merupakan sejenis permainan gerak yang di dalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang. Dalam role play siswa dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain role play seringkali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana anak didik membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang, ia juga berfungsi sebagai penanam karakter kata atau penggunaan ungkapan. Dengan Role Play, anak didik diperlakukan sebagai subyek pembelajar yang secara aktif melakukan praktek-praktek berbahasa (bertanya dan menjawab dalam bahasa Arab) bersama teman-teman sebayanya pada situasi tertentu. Belajar yang efektif dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri anak didik. Dalam Role Play, anak didik diperlakukan sebagai subyek pembelajar yang secara aktif melakukan praktek-praktek berbahasa (bertanya dan menjawab dalam bahasa Arab) bersama teman-teman sebayanya pada situasi tertentu. Belajar yang efektif dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri anak didik. Lebih lanjut prinsip pembelajaran bahasa menjelaskan bahwa dalam pembelajaran bahasa, anak didik akan lebih berhasil jika mereka diberi kesempatan menggunakan bahasa dengan melakukan berbagai kegiatan bahasa. Bila mereka berpartisipasi, mereka akan lebih mudah menguasai apa yang mereka pelajari. Jadi, dalam pembelajaran siswa harus aktif. Tanpa adanya aktivitas, maka proses pembelajaran tidak mungkin terjadi. Berdasarkan teori-teori kebahasaan Chomsky dan uraian model pembelajaran Role Play, penulis dapat merumuskan prinsip-prinsip mengenai
98
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
pembelajaran bahasa, yang dalam hal ini adalah aplikasinya berdasarkan teori Chomsky sebagai penunjang model pembelajaran Role Play sebagai berikut berikut: 1. Pembelajar tidak mesti diberikan latihan (drill) secara intensif, tetapi hanya dibimbing saja oleh gurunya. 2. kemampuan berbahasa adalah sebuah proses kreatif, maka pembelajar harus diberi kesempatan yang luas untuk mengkreasi ujaran-ujaran dalam situasi komunikatif yang sebenarnya, bukan sekedar menirukan dan menghafalkan. 3. Guru memberikan kaidah bahasa dan selanjutnya dikembangkan oleh pembelajar. 4. Pemilihan materi pelajaran tidak ditekankan pada hasil analisis kontrastif, melainkan pada kebutuhan komunikasi dan penguasaan fungsi-fungsi bahasa. 5.
Kaidah nahwu dapat diberikan sepanjang hal itu diperlukan oleh pembelajar sebagai landasan untuk dapat mengkreasi ujaran-ujaran sesuai dengankebutuhan komunikasi.
6. Guru harus meyakinkan bahwa siswa mampu menginternalkan (internalized)
kaidah-kaidah
yang memungkinkan
siswa
mampu
menghasilkan kalimat. 7. Dengan model pembelajaran Role Play siswa dapat lebih mudah menguasai apa yang mereka pelajari dengan diberi kesempatan aktif dalam mempraktekkan berbahasa (tanya jawab dalam Bahasa Arab).
D. Penutup
Setelah penulis menjabarkan content pembahasan dari tulisan ini, maka sebagai langkah terakhir dapat dibuat simpulan sebagai berikut:
99
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
1. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar tidak akan lepas dari metode atau model yang akan dipakai. Dalam mengajarkan setiap mata pelajaran setiap guru dalam menjalankan tugasnya didalam kelas ia selalu menggunakan daya dan usaha agar siswa dapat mengerti dan paham apa yang di terangkan. Tepat tidaknya guru dalam memilih model pembelajarannya adalah salah satu faktor keberhasilan seorang guru. 2. Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang mempunyai ciri khas tersendiri yang berbeda dengan bahasa asing lainnya.
Oleh sebab itu dalam
mengajarkan bahasa arab harus dapat memilih model pembelajaran yang tepat. Model Role Play merupakan salah satu model yang tepat dalam meningkatkan kemahiran berbicara bahasa Arab siswa Madrasah Aliyah. Karena siswa dapat menguraikan materi pelajaran dengan berbahasa dan berinteraktif dengan teman atau pasanganya. 3. Aplikasi teori Chomsky
sebagai penunjang model pembelajaran Role Play
diantaranya adalah siswa tidak mesti diberikan latihan secara intensif, tetapi hanya dibimbing saja oleh gurunya. Siswa harus diberi kesempatan yang luas untuk mengkreasi ujaran-ujaran dalam situasi komunikatif yang sebenarnya, bukan sekedar menirukan dan menghafalkan. Kaidah bahasa yangdiberikan oleh gurunya dikembangkan oleh siswa, pemilihan materi pelajaran tidak ditekankan pada hasil analisis kontrastif,
melainkan pada kebutuhan
komunikasi dan penguasaan fungsi-fungsi bahasa dan sebagainya.
100
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012
Aplikasi Teori Chomsky Sebagai Penunjang Model Role Play Dalam Meningkatkan Kemahiran Bebrbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah
Hasan Aedi S.S., M.Si
DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul, Psikolinguistik; Kajian Teoritik, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, Cet-I. D. J., Foss, and D. Hakes, Psycholinguistics : an Introduction to The Psycholgy of Languag, NewJersey : Prentice-Hall, 1978. El-Ushaili, Abdul Aziz bin Ibrahim, Psikolinguistik Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung :Humaniora, 2009, Cet-I. Hidayat, D., Makalah Psikolinguistik, Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. http://fajristainjusi.blogspot.com/2009/12/dasar-dasar-teoritis-pengajaranbahasa_1441.html . http://dheo-education.blogspot.com/2008/05/metode-metodepembelajaran.html. http://smacepiring.wordpress.com/
Beda Strategi, Model,
Pendekatan,
Metode, dan Teknik Pembelajaran. Mar’at, Samsunuwiyati, Psikolinguistik suatu Pengantar, Bandung : Refika Aditama, 2005. Media Indonesia On-Line, 06 April 2006 . Pusat
Sumber
Belajar
Dit.
PSMA,
http://psb-
psma.org/content/blog/pengertian-pendekatan-strategi-metode-tekniktaktik-dan-model-pembelajaran. Senjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Supriawan, Dedi dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung. Winataputra, Udin S.. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Zaini, Hisyam, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Jogyakarta: CTSD, 2011.
101
El-Ibtikar Volume 01, nomor 01,Juli 2012