APLIKASI PENCARI FASILITAS UMUM TERDEKAT DI AREA BOGOR DENGAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS GEOTAGGING PADA ANDROID
SETYOWATI
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Aplikasi Pencari Fasilitas Umum Terdekat di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis Geotagging pada Android adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Januari 2016 Setyowati NIM G64134039
ABSTRAK SETYOWATI. Aplikasi Pencari Fasilitas Umum Terdekat di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis Geotagging pada Android. Dibimbing oleh KARLINA KHIYARIN NISA. Kota Bogor merupakan salah satu kota wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan internasional. Sebagai kota wisata, Bogor memiliki berbagai fasilitas umum seperti SPBU, masjid, dan ATM yang dibutuhkan oleh wisatawan. Penelitian ini mengembangkan aplikasi pencari fasilitas umum di area Kota Bogor pada telepon pintar dengan sistem operasi Android. Pengguna Android yang memiliki fitur Global Positioning System (GPS) dapat menemukan lokasi fasilitas umum terdekat dengan teknologi Location Based Service (LBS). Aplikasi dikembangkan pada sisi klien dan server menggunakan DBMS SQLite dan MySQL serta bahasa pemrograman Java dan PHP. Pengguna dapat berbagi informasi lokasi fasilitas umum dengan teknologi geotagging yang terdapat pada telepon pintar. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan, mulai dari analisis, desain sistem, implementasi dan pengujian. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box dan evaluasi usability. Evaluasi usability dilakukan pada 6 responden, dengan 5 aspek usability. Evaluasi usability pada sistem menghasilkan nilai 85.2%. Hasil pengujian yang dilakukan, aplikasi ini sudah mampu bekerja dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan ke-5 aspek usability. Kata kunci: Android, geotagging, GPS, LBS, lokasi terdekat, fasilitas umum
ABSTRACT SETYOWATI. Nearest Public Facilities Search Application in Bogor with LBS Based on Geotagging in Android. Supervised by KARLINA KHIYARIN NISA. Bogor is a popular tourist destination visited by local and international tourists. As a tourist city, Bogor has various public facilities such as gas stations, mosques, and ATM which are essential for tourists. This research develops an application which is able to search public facilities in Bogor on a Android smartphones. Android smartphones having Global Positioning System (GPS) features can be used to find the nearest location of public facility with Location Based Service (LBS) technology. This application is developed on client and server side using DBMS SQLite and MySQL, with Java and PHP as the programming language. Users are able to share information about the location of public facilities with geotagging technology applied on smartphone. The research was conducted in several stages, started with analysis, system design, system implementation and testing. System testing was conducted using black-box and usability evaluation. Usability evaluation was conducted on 6 respondents, with five aspects of usability. Usability evaluation on the system yielded result value 85.2%. The test results shown that the application was able to work well and produce output according to the 5th aspect of usability. Keywords: Android, geotagging, GPS, LBS, nearest location, public facilities
APLIKASI PENCARI FASILITAS UMUM TERDEKAT DI AREA BOGOR DENGAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS GEOTAGGING PADA ANDROID
SETYOWATI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
Penguji: 1 Rina Trisminingsih, SKom MT 2 Auzi Asfarian, SKomp MKom
Judul Skripsi : Aplikasi Pencari Fasilitas Umum Terdekat di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis Geotagging pada Android Nama : Setyowati NIM : G64134039
Disetujui oleh
Karlina Khiyarin Nisa, SKom MT Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Alhamdulillahi rabbil alamin, Segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah melimpahkan segala kasih sayang, rahmat, dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Aplikasi Pencari Fasilitas Umum di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis Geotagging pada Android” dengan lancar dan baik. Terima kasih penulis ucapkan kepada orang tua tercinta, ayahanda tercinta Tugiman Hadi Suwignyo yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. Ibunda Sunarni yang selalu memberikan doa dan kasih sayangnya. Dosen pembimbing Ibu Karlina Khiyarin Nisa SKom MT yang telah memberikan arahan, ilmu dan motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Ibu Rina Trisminingsih SKom MT dan Bapak Auzi Asfarian SKomp MKom selaku penguji, terimakasih atas waktu, masukan, dan koreksinya. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman Ilmu Komputer alih jenis angkatan 8 atas pengalaman berbagi ilmu, kebersamaan dan dukungan selama penulis menjalani kuliah di Departemen Ilmu Komputer IPB. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Januari 2016 Setyowati
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
3
Manfaat Penelitian
3
Ruang Lingkup Penelitian
3
METODE
3
Analisis Kebutuhan
4
Desain Sistem
4
Implementasi
4
Pengujian
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
Analisis Kebutuhan
5
Kebutuhan Data
6
Kebutuhan Fungsional
7
Desain Sistem
8
Implementasi
12
Pengujian
15
SIMPULAN DAN SARAN
17
Simpulan
17
Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
RIWAYAT HIDUP
33
DAFTAR TABEL 1 Perbandingan aplikasi Pertamina Go Mobile, Kuliner Plus, dan GoMoGSA 2 Kerangka tabel basis data 3 Pengujian sistem menggunakan metode black-box 4 Task usability 5 Hasil evaluasi usability 6 Nilai bobot kuesioner
6 10 15 16 16 16
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5
Waterfall Model (Pressman 2010) Tahap pengembangan aplikasi Use case diagram Arsitektur pengembangan aplikasi Activity diagram melihat lokasi pengguna dan fasilitas umum pada peta 6 Struktur tabel data pada DBMS MySQL dan SQLite 7 Rancangan antarmuka aplikasi 8 Implementasi rancangan arsitekur aplikasi 9 Data JSON 10 Kode untuk mendapatkan jarak terdekat 11 Potongan kode untuk mendapatkan koordinat latitude dan longitude 12 Hasil implementasi sistem
3 4 7 8 9 10 11 12 12 13 13 14
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Statistik pengguna sistem operasi pada smartphone di Indonesia Arsitektur Android (Android Developer, 2011) Tampilan aplikasi Pertamina Go Mobile Tampilan aplikasi Kuliner Plus Tampilan daftar SPBU Pertamina pada website Pertamina Tampilan daftar SPBU pada website GoogleMaps Tampilan daftar Masjid pada website GoogleMaps Tampilan daftar ATM pada website GoogleMaps Activity diagram Class Diagram aplikasi Skenario pengujian dengan metode black-box Hasil kuesioner
20 20 21 21 22 22 23 23 24 26 27 30
PENDAHULUAN Latar Belakang Kota Bogor merupakan salah satu tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi di kalangan wisatawan Indonesia maupun mancanegara. Kota Bogor memiliki tingkat kunjungan wisatawan yang tinggi dari tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 2014, wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor mencapai 4.3 juta wisatawan, menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto (2015). Kota Bogor merupakan kota tujuan wisata yang memiliki berbagai jenis fasilitas umum untuk memudahkan wisatawan dalam aktivitasnya selama berwisata di Kota Bogor. Bogor sebagai kota pariwisata harus memenuhi prasyarat tertentu agar wisatawan merasa nyaman. Salah satu prasyarat tersebut adalah fasilitas umum yang dapat ditemukan dengan mudah oleh wisatawan. Fasilitas umum yang banyak dicari terdiri dari lokasi SPBU, masjid dan ATM. Masjid merupakan salah satu fasilitas umum yang sering dicari oleh wisatawan untuk melakukan ibadah wajib sabagai umat muslim. Fasilitas umum lainnya yang juga sering dicari adalah SPBU dan ATM, karena kebutuhan akan bahan bakar dan uang tunai sebagai penunjang kebutuhan. Aplikasi pencarian lokasi fasilitas umum sangat dibutuhkan untuk memudahkan dalam mencari fasilitas umum bagi pengguna yang masih asing dengan Kota Bogor. Pengembangan aplikasi pencari fasilitas umum harus dapat dengan mudah diakses oleh pengguna, salah satunya dengan platform smartphone. Platform yang banyak digunakan oleh orang Indonesia salah satunya adalah smartphone yang mempunyai sistem operasi Android. Menurut riset yang dilakukan oleh StatCounter Global Stats (2015), presentasi pengguna Android di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 55.09% sementara iOS mencapai 3.97% seperti terlihat pada Lampiran 1. Perbandingan ini menunjukkan bahwa pengguna telepon pintar berbasis Android lebih banyak dibanding iOS. Android merupakan sistem operasi yang diterapkan pada perangkat mobile yang berbasis Linux dikembangkan oleh Google yang terdiri dari sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android dapat dikembangkan dengan mudah oleh para developer karena Android menyediakan sistem operasi yang terbuka untuk pengembangannya (Android Developers 2011). Android dalam pengembangannya memiliki beberapa layer yaitu application, application framework, libraries, Android runtime, dan Linux kernel yang terlihat pada Lampiran 2. Aplikasi pencarian lokasi fasilitas umum dikembangkan dengan metode Location Based Service (LBS). Pencarian dengan LBS memudahkan pengguna mendapatkan lokasi pengguna dengan jangkauan selular. LBS adalah fungsi pencari lokasi yang dapat diaplikasikan dalam beberapa platform dan melibatkan internet, Georaphic Information System (GIS), dan teknologi telekomunikasi. LBS dapat menerima data dari berbagai sumber seperti pengindraan jauh, sistem penentuan posisi, peta topografi, dan sumber data transportasi lainnya (Jiang dan Yao 2006). Global Positioning System (GPS) dibutuhkan oleh LBS untuk dapat menentukan koordinat latitude dan longitude pengguna saat menggunakan aplikasi pencari fasilitas umum. GPS dapat menemukan posisi pengguna dengan menghitug
2 perbedaan waktu sinyal. Telepon pintar harus mempunyai built-in penerima GPS untuk dapat menerjemahkan sinyal dari GPS (Singhah dan Shukla 2012). Peta merupakan unsur yang penting dalam pengembangan aplikasi LBS, karena peta dapat menunjukkan lokasi pengguna maupun lokasi fasilitas umum. Google mengembangkan layanan untuk dapat menampilkan peta yang bersifat online yaitu Google Maps yang dapat diakses di website http://maps.google.com. Layanan Google Maps dapat diintegrasikan dengam Application Program Interface (API) yaitu sebuah framework yang menyediakan fitur untuk dapat memanipulasi konten. Pengguna dapat melihat posisi pengguna maupun fasilitas umum yang ada pada peta menggunakan Google Maps API yang dikembangkan pada aplikasi. Hendrik (2013) telah berhasil mengembangkan aplikasi pencari masjid terdekat dengan menggunakan LBS, namun aplikasi pencari ini hanya terbatas pada pencarian masjid dengan daftar masjid yang sudah tersedia di data server. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Putra (2013) yang berhasil mengembangkan aplikasi pencari SPBU terdekat menggunakan LBS, pada penelitian ini belum terdapat fitur tambah data sehingga data yang ditampilkan merupakan data statis. Mardani (2012) juga telah mengembangkan Sistem Informasi Geografis Pelaporan Masyarakat (SIGMA) berbasis foto geotag, pada sistem informasi ini belum menggunakan teknologi LBS. Berdasarkan uraian masalah yang telah dikemukakan, timbul ide untuk mengembangkan aplikasi yang dapat membantu pengguna dalam menemukan berbagai fasilitas umum saat sedang berada di Kota Bogor. Aplikasi yang dikembangkan tidak hanya membantu pengguna dalam menemukan fasilitas umum namun pengguna juga dapat saling berbagi informasi fasilitas umum dengan fitur geotagging pada smartphone. Fitur geotagging membantu pengguna dalam menambahkan nilai koordinat latitude dan longitude dari foto yang diambil dari kamera smartphone. Pengembangan aplikasi ini memanfaatkan teknologi LBS, GPS, geotagging, Google Maps dan diaplikasikan di sistem operasi Android. Geotagging adalah proses mengenali referensi tekstual lokasi geografis, yang dikenal sebagai toponim, referensi akan menetapkan setiap nilai latitude dan longitude (Lieberman et al. 2010). Geotagging merupakan proses yang dapat menambahkan lokasi tempat perangkat kamera mengambil foto tersebut. Informasi yang terdapat pada hasil foto tersebut dapat berupa waktu, jenis kamera yang digunakan, informasi lokasi foto tersebut diambil dan masih banyak lainnya (Geotag Photos 2015). Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang, perumusan masalah pada penelitian ini antara lain: 1 Bagaimana merancang bangun aplikasi yang berbasis Android yang dapat menemukan lokasi fasilitas umum di Kota Bogor dengan Location Based Service (LBS) ? 2 Bagaimana implementasi fitur geotagging pada aplikasi Android ?
3 Tujuan Penelitian Tujuan pada penelitian ini adalah membangun aplikasi berbasis Android yang dapat menampilkan lokasi fasilitas umum berupa SPBU, masjid dan ATM terdekat di area Kota Bogor menggunakan teknologi LBS dan geotagging. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini yakni mempermudah masyarakat dalam menemukan fasilitas umum, menambahkan fasilitas arah rute jalan ke lokasi fasilitas umum yang dapat dijangkau dengan mudah oleh pengguna, serta berbagi informasi tentang lokasi fasilitas umum dengan menggunakan telepon pintar berbasis Android. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian pengembangan aplikasi pencari lokasi fasilitas umum ini dibatasi pada: 1 Pencarian fasilitas umum hanya terbatas pada lokasi SPBU, masjid, dan ATM di area Kota Bogor. 2 Pengembangan aplikasi pada sisi server hanya sebatas penyimpanan informasi lokasi dan foto hasil geotagging, tanpa memverifikasi penambahan data dari pengguna. 3 Proses penambahan data dapat dilakukan saat terhubung dengan server. 4 Penampil rute perjalanan menggunakan aplikasi penunjuk jalan di luar aplikasi yang dikembangkan.
METODE Pengembangan aplikasi ini memerlukan metodologi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak diadaptasi dari Waterfall Model yang dikemukakan oleh Pressman (2010). Metode Waterfall Model terdiri dari tahap communication, planning, modeling, construction, deployment seperti terlihat pada Gambar 1. Tahap modeling dan construction dari Waterfall Model menjadi acuan dalam metode pengembangan aplikasi ini. Pengembangan aplikasi ini terdiri dari tahap analisis, tahap desain, tahap implementasi dan tahap pengujian seperti terlihat pada Gambar 2.
Gambar 1 Waterfall Model (Pressman 2010)
4
Gambar 2 Tahap pengembangan aplikasi Analisis Kebutuhan Tahap ini merupakan proses yang dilakukan untuk menginisiasi penelitian dengan mencari seluruh kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna. Analisis yang dilakukan meliputi analisis kebutuhan data dan kebutuhan fungsional yang digambarkan dalam diagram use case. Pengumpulan data untuk kebutuhan yang diperlukan didefinisikan dan dilakukan analisis. Desain Sistem Tahap ini merupakan langkah penting dalam penelitian karena hasil perangkat lunak yang efektif tergantung pada proses rancangan awal suatu aplikasi yang digambarkan dalam arsitektur aplikasi, diagram aktivitas aplikasi, desain basis data, dan mock up aplikasi. Desain yang dibuat pada proses ini harus mudah dimengerti sehingga mudah dalam mengimplementasikan kebutuhan perangkat lunak. Proses desain menghasilkan beberapa atribut dari sistem yaitu arsitektur perangkat lunak, perancangan konseptual, dan perancangan fisik. Implementasi Rancangan yang telah dianalisis pada proses tahap desain dikodekan pada tahap implementasi. Sebelum proses pengkodean dilakukan, telah ditentukan perangkat lunak yang mendukung untuk pengembangan aplikasi. Tahap implementasi dilakukan dengan menuangkan hasil analisis dan rancangan dalam instruksi yang dikenali oleh komputer melalui bahasa pemrograman. Implementasi dirancang dan dibangun dengan menggunakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak. Tahapan implementasi yang dilakukan adalah implementasi arsitektur sistem, implementasi konseptual, dan implementasi fisik. Pengujian Proses pengujian dilakukan untuk uji coba dari kode yang siap dijalankan. Tahap ini dilakukan untuk meminimalkan kesalahan yang terjadi pada perangkat lunak juga untuk memastikan bahwa fungsi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan perangkat lunak yang telah didefinisikan sebelumnya. Pengujian pada penelitian ini dengan menggunakan metode black-box dengan diberikan masukan tertentu untuk membandingkan kesesuaian keluaran yang dihasilkan dengan keluaran yang diharapkan. Black-box testing merupakan metode pengujian sistem dengan menganggap sebuah sistem seperti “black-box” tanpa adanya pengetahuan
5 mengenai pemrograman dan metode ini hanya menguji sistem hanya dari aspek fundamental. Penguji yang melakukan pengujian dengan metode black-box harus mengetahui arsitektur sistem. Penguji tidak memerlukan akses untuk melihat kode program (Khan dan Khan 2012). Proses yang dilakukan setelah pengujian adalah evaluasi terhadap aplikasi yang dikembangkan. Evaluasi usability dilakukan untuk mengetahui kesulitan pengguna dalam mengoperasikan aplikasi, mengamati dan membuat kesimpulan dari pengujian. Evaluasi dilakukan berdasarkan dari kekurangan dan kesalahan yang masih terdapat pada hasil penelitian. Evaluasi usability penelitian ini menggunakan acuan teori yang dikemukakan oleh Nielsen (2012) bahwa faktor penentu usability adalah: 1 Learnability Nielsen (2012) berpendapat learnability diartikan sebagai tingkat kemudahan sistem untuk dipelajari, diukur melalui waktu yang diperlukan untuk mempelajari penggunaan sistem untuk pertama kali hingga mencapai level kemahiran tertentu. 2 Efficiency Nielsen (2012) mengaitkan efisiensi dengan mengukur kecepatan pengguna dalam melakukan tugasnya untuk pertama kali. 3 Memorability Nielsen (2012) berpendapat bahwa kriteria memorability berdiri sendiri terlepas dari kriteria learnability. Memorability berhubungan dengan proses mengingat cara pemakaian sistem setelah pengguna tidak berinteraksi dengan sistem tersebut selama beberapa waktu. 4 Errors Nielsen (2012) menambahkan kriteria errors dalam menilai usability sebuah sistem. Frekuensi kesalahan yang tinggi pada saat penggunaan sistem mengindikasikan rendahnya usability sistem yang bersangkutan. 5 Satisfaction Kriteria kepuasan menjadi pertimbangan bagi Nielsen (2012) kepuasan pengguna terhadap sistem yang dipakainya mengindikasikan bahwa sistem tersebut layak pakai.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Tahapan analisis kebutuhan dalam pengembangan sistem ini meliputi analisis kebutuhan data, kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional. Analisis kebutuhan dilakukan dengan membandingkan beberapa aplikasi lain yang mirip dan dilakukan analisis pada fitur-fitur yang ada. Aplikasi yang dikembangkan bernama Go-MoGSA dan perbandingan aplikasi dapat dilihat pada Tabel 1. Perbandingan fitur dilakukan pada aplikasi Pertamina Go Mobile dan Kuliner Plus yang diunduh pada website https://play.google.com/store. Tampilan aplikasi Pertamina Go Mobile dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4 menunjukkan tampilan Kuliner Plus . Analisis kebutuhan data menganalisis data yang digunakan dalam penelitian. Spesifikasi lingkungan pengembangan menjabarkan perangkat yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari perangkat mobile, perangkat
6 lunak dan perangkat keras. Fungsi-fungsi yang dibutuhkan dalam aplikasi dianalisis pada tahap analisis kebutuhan fungsional. Tabel 1 Perbandingan aplikasi Pertamina Go Mobile, Kuliner Plus, dan GoMoGSA Aplikasi Kuliner Plus
1 2 3 4 5 6
Pertamina Go Mobile
7 1 2 3 4 5 6
7 Go-MoGSA
1 2 3 4 5 6
7
Deskripsi Menggunakan sistem operasi Android Berbasis LBS Menampilkan lokasi terdekat sesuai jarak yang ditentukan pengguna Peta ditampilkan dalam tipe normal Menampilkan data tempat makan Terdapat fitur Kategori, Cari, Terdekat, Tambah Baru, Magic, dan Tentang Kami Penambahan data tidak menggunakan foto Menggunakan sistem operasi Android Berbasis LBS Menampilkan 1 lokasi terdekat Peta ditampilkan dalam tipe normal Menampilkan data SPBU Terdapat fitur Location, Nearest Station, Highlights, Trip Planner, Motorist Diary, Contact, dan Setting Terdapat tambah data menggunakan foto namun belum menggunakan teknologi geotagging Menggunakan sistem operasi Android Berbasis pada LBS Menampilkan 5 lokasi terdekat Peta dapat ditampilkan dalam tipe normal, satellite, dan hybrid Menampilkan data masjid, SPBU, dan ATM Terdapat fitur Lokasi, Masjid Terdekat, SPBU Terdekat, ATM Terdekat, Tambah Data dan Pengaturan Penambahan data dengan menggunakan fitur geotagging
Kebutuhan Data Pengembangan aplikasi ini membutuhkan data berupa koordinat masjid, SPBU, dan ATM yang berada di wilayah Bogor. Data yang digunakan pada penelitian ini meliputi data koordinat longitude dan latitude, foto, dan keterangan lain untuk setiap masjid, SPBU, dan ATM di Kota Bogor. Data diperoleh dari survei langsung maupun dari beberapa website yang menyediakan informasi lokasi fasilitas umum. Data lokasi SPBU didapatkan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putra (2013) dan website Pertamina (2015) yang menyediakan daftar lokasi SPBU di Bogor beserta alamatnya, seperti terlihat pada Lampiran 5.
7 Sumber data juga didapatkan dari penelitian yang dilakukan Hendrik (2013) yang menyajikan data masjid di area Bogor . Data didapatkan pula pada website Google Maps (2015) yang menyediakan daftar lokasi masjid, SPBU, dan ATM yang tersebar di Bogor seperti yang terlihat pada Lampiran 6, Lampiran 7, dan Lampiran 8. Data fasilitas umum dari website kemudian dicari informasi nilai latitude dan longitude dengan menggunakan fitur dari Google Maps. Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional pada pengembangan aplikasi digambarkan oleh use case diagram yang dapat dilihat pada Gambar 3. Suatu use case diagram menampilkan sekumpulan use case dan aktor (pelaku) dan hubungan diantara use case dan aktor tersebut. Use case diagram digunakan untuk penggambaran use case statik dari suatu sistem. Use case diagram penting dalam mengatur dan memodelkan kelakuan dari suatu sistem (Booch et al. 1998). Use case diagram menggambarkan bahwa seorang pengguna sistem dapat memilih berbagai menu pada halaman utama aplikasi. Fungsi utama yang terdapat dalam aplikasi antara lain melihat lokasi pengguna dan lokasi fasilitas umum pada peta, mendapatkan lokasi dan jarak fasilitas umum terdekat dari pengguna, melihat daftar semua masjid/SPBU/ATM, mencari fasilitas umum berdasarkan nama jalan lokasi fasilitas umum, melihat detail informasi setiap fasilitas umum, mengetahui petunjuk arah perjalanan pada peta, menambahkan data ke server dengan fitur geotagging, serta mengatur tampilan peta meliputi tampilan satelite, normal atau hybrid. Fasilitas umum yang dicakup dalam penelitian ini meliputi kategori masjid, SPBU, dan ATM Pengembangan sistem juga mengaplikasikan fungsi penambahan data. Fungsi penambahan data memungkinkan pengguna mengunggah foto, data lokasi, serta informasi lain pada basis data di server. Proses penambahan data dilakukan dengan fitur geotagging yang otomatis mengambil nilai latitude dan longitude pada foto fasilitas umum yang diambil oleh pengguna sistem. System Melihat lokasi pengguna dan fasilitas umum pada peta
<<extend>>
Melihat detail informasi setiap fasilitas umum
<<extend>> Mendapatkan lokasi dan jarak fasilitas umum terdekat
<<extend>> <<extend>>
Mengetahui petunjuk arah perjalanan pada peta Pengguna Menambahkan data ke server dengan fitur geotagging
Mengatur tampilan peta
Gambar 3 Use case diagram
Mencari fasilitas umum berdasarkan nama jalan
Melihat daftar semua Masjid/SPBU/ATM
8 Desain Sistem Tahapan desain sistem dilakukan untuk merancang sistem lebih mendetail. Tahap awal yang dilakukan pada desain sistem adalah membuat arsitektur pengembangan aplikasi. Arsitektur sistem dibuat untuk memudahkan pemahaman alur kerja sistem yang digunakan sebagai acuan pengembangan. Berikut ini merupakan arsitektur sistem yang terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Arsitektur pengembangan aplikasi Hasil dari tahapan analisis kebutuhan yang dilakukan sebelumnya yaitu use case diagram dikembangkan dengan activity diagram dan class diagram. Activity diagram memiliki beberapa aktivitas yang dimulai dari initial state yang menandakan awal mula dari alur aktivitas dan final state menanadakan akhir dari aktivitas. Activity diagram menunjukkan aliran dari satu aktivitas ke aktivitas lain dalam suatu sistem. Suatu activity diagram menunjukkan satu himpunan aktivitas, apakah aliran dari satu aktivitas ke aktivitas lain secara berurutan atau bercabang, dan objek yang bertindak dan berhenti (Booch et al. 1998). Tampilan awal aplikasi menuju pada halaman utama aplikasi yang menampilkan peta dengan penanda fasilitas umum dan lokasi pengguna. Halaman utama memiliki beberapa aktivitas yang dapat dilakukan secara bersamaan, aktivitas yang terdapat pada halaman utama aplikasi antara lain masjid, SPBU, ATM, Tambah Data, dan Pengaturan yang digambarkan dengan image button. Saat pengguna membuka aplikasi, aplikasi menampilkan lokasi pengguna saat mengakses dan lokasi semua faslitas umum seperti tergambar pada Gambar 5. Pengguna dapat melihat detail dari fasilitas umum yang penandanya terdapat pada peta kemudian dapat memilih aktivitas Tunjukkan Jalan untuk mendapatkan petunjuk arah dari lokasi pengguna sampai lokasi yang dipilih yang ditampilkan dalam peta. Aktivitas pada menu masjid, SPBU, dan ATM memiliki alur aktivitas yang sama seperti pada Lampiran 9.a. Pengguna mendapatkan 5 fasilitas umum terdekat
9 dari lokasi pengguna sesuai dengan aktivitas yang dipilih. Aktivitas yang menampilkan 5 lokasi terdekat terdapat fork yang menandakan dapat melakukan beberapa aktivitas secara bersamaan yaitu melihat detail data, melihat semua daftar fasilitas umum berdasarkan kategori dan melihat semua fasilitas umum di peta. Aktivitas yang menampilkan semua daftar fasilitas umum berdasarkan kategori terdapat fungsi pencarian, sedangkan aktivitas detail menampilkan data dari faslitas umum yang dipilih kemudian dapat melakukan routing direction untuk menuju lokasi dan ditampilkan pada peta. Aktivitas Tambah Data memudahkan pengguna dapat melakukan penambahan data fasilitas umum, penambahan data dilakukan dengan pengambilan foto dari galeri maupun kamera oleh pengguna. Foto yang diambil otomatis memberikan nilai latitude dan longitude pada atribut data. Selain mengambil foto, pengguna juga harus mengisi kolom nama fasilitas umum, kategori fasilitas umum, dan alamat fasilitas umum sebelum dapat melakukan proses simpan. Activity diagram penambahan data terlihat pada Lampiran 9.b dan Lampiran 9.c menjelaskan activity diagram untuk pengaturan tampilan peta. Sebuah class diagram menunjukan sekumpulan kelas, antarmuka, dan kerjasama serta hubungannya. Class diagram digunakan untuk memodelkan perancangan statik dari gambaran sistem, biasanya meliputi permodelan vocabulary dari sistem, permodelan kerjasama, atau permodelan skema (Booch et al. 1998). Uraian class diagram yang dibuat dapat dilihat pada Lampiran 10. Pengguna
Membuka aplikasi
Aplikasi
Melakukan cek Internet dan GPS
Menampilkan lokasi pengguna dan fasilitas umum Memilih detail fasilitas umum Menampilkan detail data Memilih tunjukkan jalan
Menampilkan petunjuk arah perjalanan pada peta
Gambar 5 Activity diagram melihat lokasi pengguna dan fasilitas umum pada peta
10 Pengembangan aplikasi menggunakan database management system (DBMS). Class diagram yang dirancang digunakan sebagai acuan dalam perancangan basis data. DBMS yang dipakai terdiri dari SQLite dan MySQL. Skema basis data online dan offline dibuat untuk memudahkan pengguna dalam pengoperasian aplikasi. Data online digunakan saat aplikasi dapat terhubung dengan internet dan data offline digunakan saat pengguna tidak terhubung dengan internet. DBMS SQLite digunakan untuk menyimpan data offline dan tidak dapat mengakomodasi penambahan data fasilitas umum dari pengguna, sedangkan MySQL digunakan untuk menyimpan data secara online dan melayani unggahan data baru, sehingga pengguna dapat berbagi informasi fasilitas umum dengan pengguna lain. Kerangka basis data yang telah dibuat dapat dilihat pada Tabel 3. Basis data sistem hanya menggunakan satu tabel yakni tabel fasilitas umum dengan struktur tabel terlihat pada Gambar 6. Tabel 2 Kerangka tabel basis data Nama kolom id_fu kategori nama lat
Tipe data integer enum (‘Masjid’,’SPBU’,’ATM’) varchar double
long
double
alamat foto
varchar varchar
PK
Keterangan Id data suatu lokasi Kategori fasilitas umum Nama lokasi fasilitas umum Titik koordinat garis lintang suatu lokasi Titik koordinat garis bujur suatu lokasi Alamat lokasi fasilitas umum Foto lokasi fasilitas umum
Struktur MySQL
Struktur SQLite
fasilitas_umum
fasilitas_umum
id_fu kategori
int
PK
_id
int
enum
station
enum
nama
varchar
details
varchar
lat
double
lat
double
long
double
lng
double
alamat
varchar
address
varchar
foto
varchar
foto
varchar
distance
double
Gambar 6 Struktur tabel data pada DBMS MySQL dan SQLite
11 Sebuah antarmuka adalah kumpulan operasi yang menentukan layanan dari kelas atau komponen, oleh karena itu sebuah antarmuka menggambarkan perilaku dari luar yang terlihat dari elemen. Antarmuka merepresentasikan perilaku yang lengkap tentang kelas atau komponen atau hanya bagian dari perilaku itu. Sebuah antarmuka mendefinisikan satu set spesifikasi operasi namun tidak sekumpulan implementasi operasi. Sebuah antarmuka jarang berdiri sendiri, sebaliknya hal itu biasanya melekat pada kelas atau komponen yang merealisasikan antarmuka (Booch et al. 1998). Desain antarmuka pada pengembangan aplikasi ini terdiri dari beberapa fungsi yaitu menu utama yang menampilkan pengguna dan lokasi fasilitas umum pada peta, daftar masjid/SPBU/ATM terdekat, menu pencarian masjid, SPBU, dan ATM berdasarkan nama jalan, tampilan detail setiap fasilitas umum, menu penambahan data dan pengaturan peta. Desain antarmuka pengembangan sistem ini dapat dilihat pada Gambar 7.
Menu utama
Tampilan daftar masjid/SPBU/ATM terdekat
Menu pencarian masjid/SPBU/ATM
Tampilan detail
Menu penambahan data
Menu pengaturan peta
Gambar 7 Rancangan antarmuka aplikasi
12 Implementasi Tahap implementasi dilakukan dengan melakukan pengkodean dari tahap analisis kebutuhan dan desain sistem. Perangkat yang digunakan guna mendukung tahap implementasi terdiri 3 perangkat antara lain perangkat mobile, perangkat lunak, dan perangkat keras. Perangkat mobile yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah telepon pintar Asus Zenfone 6 T00G dengan spesifikasi sebagai berikut: 1 Sistem Operasi Kitkat v4.4.2 dengan versi kernel 3.10.20262975 2 Ruang penyimpanan memori internal 2 GB, dan microSD 16 GB 3 AGPS dan geotagging support 4 Processor Intel Atom Z2580 5 GPU PowerVR SGX544MP2 Perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pengkodean bahasa pemrograman dalam pengembangan aplikasi antara lain: 1 Eclipse Juno 2 Android software development kit (SDK) versi 23.0.6.1720515 3 Database Management System (DBMS) SQLite 4 PHPMyAdmin untuk DBMS MySQL 5 StarUML version:5.0.2.1570 Perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah satu unit personal computer dengan rincian sebagai berikut: 1 Processor Intel Core i3 2 RAM 6 GB DDR3 Aplikasi yang dikembangkan merupakan aplikasi client-server dengan client berupa mobile device dengan sistem operasi Android dan server berupa web server yang terhubung dengan basis data. Implementasi rancangan arsitektur aplikasi dapat dilihat dari Gambar 8. Proses meminta dan menerima data dari server dan client menggunakan URL web service. Data yang dikirimkan oleh server dan diterima oleh client berformat JavaScript Object Notation (JSON) object. Gambar 9 merupakan data JSON yang dikirimkan dari server hasil request dari client.
Gambar 8 Implementasi rancangan arsitekur aplikasi {"fasilitas_umum":[{"id_fu":"4","kategori":"ATM","nama": "ATM CIMB NIAGA\u00a0(Botani Square)","lat":"6.601475","long":"106.806225","alamat":"Jl. Raya Padjajaran,Baranangsiang,Bogor\r\n","foto":"ATM4.jpg"}
Gambar 9 Data JSON
13 Pengembangan aplikasi menampilkan 5 lokasi fasilitas umum terdekat dari pengguna berdasarkan kategori yang dipilih. API yang digunakan untuk mendapatkan estimasi jarak lokasi terdekat dari lokasi pengguna adalah Google Maps API. Gambar 10 merupakan potongan kode yang digunakan untuk menghitung jarak terdekat. private void DisplayContact(Cursor c){ for(int i = 0; i< c.getCount(); i++){c.moveToPosition(i); latitude_s[i] = c.getString(2); longitude_s[i] = c.getString(3); latitude[i] = Double.parseDouble(latitude_s[i]); longitude[i]= Double.parseDouble(longitude_s[i]); Location.distanceBetween(lA, lgA, latitude[i], longitude[i],results); distance[i] = results[0] / 1E3; int decimalPlace = 2; BigDecimal bd = new BigDecimal(distance[i]); bd = bd.setScale(decimalPlace,BigDecimal.ROUND_UP); distance[i] = bd.doubleValue(); db.insertDistance(c.getInt(0), distance[i]) ;}}
Gambar 10 Kode untuk mendapatkan jarak terdekat Fungsi tambah data pada aplikasi ini mengaplikasikan teknologi geotagging dengan membaca informasi koordinat lokasi pada foto yang tersimpan pada EXIF (Exchangeable Image File Format) headers. EXIF headers memiliki petunjuk foto dengan data yang dapat dibaca oleh aplikasi. Informasi yang terdapat pada EXIF headers antara lain tanggal dan jam pengambilan foto, resolusi kamera, penggunaan flash, koordinat latitude dan longitude jika pada kamera yang digunakan mendukung GPS. Potongan kode untuk mendapatkan koordinat latitude dan longitude dapat dilihat pada Gambar 11. Hasil dari tahap implementasi dapat dilihat pada Gambar 12. public Location readGeoTagImage(String imagePath){ Location loc = new Location(""); try {ExifInterface exif = new ExifInterface(imagePath); float[] latlong = new float[2]; if (exif.getLatLong(latlong)){loc.setLatitude(latlong[0]); loc.setLongitude(latlong[1]); } String date = exif.getAttribute(ExifInterface.TAG_DATETIME); SimpleDateFormat fmt_Exif = new SimpleDateFormat("yyyy:MM:dd HH:mm:ss"); loc.setTime(fmt_Exif.parse(date).getTime()); } catch (IOException e) { e.printStackTrace(); } catch (ParseException e) { e.printStackTrace();} return loc ;}
Gambar 11 Potongan kode untuk mendapatkan koordinat latitude dan longitude
14
Menu utama
Tampilan daftar masjid terdekat
Tampilan daftar masjid
Menu pencarian masjid
Tampilan detail fasilitas umum
Tampilan petunjuk arah perjalanan pada peta
Tampilan tambah data
Tampilan pengaturan tampilan peta
Tampilan peta tipe satellite Gambar 12 Hasil implementasi sistem
15 Pengujian Tahap pengujian dilakukan setelah seluruh proses dalam implementasi berhasil. Tujuan dalam tahap pengujian adalah mengetahui aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik dan fungsi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan. Tahap pengujian dilakukan dengan menggunakan metode black-box dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara fungsi aplikasi dengan kebutuhan pengguna. Fungsi-fungsi yang telah dianalisis pada tahap analisis kebutuhan dapat berjalan dengan baik pada aplikasi. Pengujian sistem dengan menggunakan metode black-box dapat dilihat pada Tabel 4 dan skenario pengujian dapat dilihat pada Lampiran 11. Tabel 3 Pengujian sistem menggunakan metode black-box No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama fungsi Melihat lokasi pengguna dan fasilitas umum di peta Melihat daftar 5 masjid terdekat dan jaraknya Melihat daftar 5 SPBU terdekat dan jaraknya Melihat daftar 5 ATM terdekat dan jaraknya Menampilkan seluruh daftar masjid Menampilkan seluruh daftar SPBU Menampilkan seluruh daftar ATM Melakukan pencarian data dengan kueri nama jalan Melihat detail data Melihat petunjuk jalan pada peta Melakukan tambah data Melakukan tambah nilai latitude dan longitude Melihat fasilitas umum di peta berdasarkan kategori Melakukan pengaturan tampilan pada peta
Hasil pengujian Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
Evaluasi dilakukan setelah melakukan tahap pengujian dengan metode blackbox. Tahap awal evaluasi usability ini dilakukan dengan memberikan beberapa task atau tugas kepada pengguna untuk mengoperasikan aplikasi. Evaluasi usability ini menggunakan 6 responden yang berasal dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Evaluasi usability dilakukan dua kali. Evaluasi usability pertama dilakukan pada responden yang belum pernah mengoperasikan aplikasi. Evaluasi kedua dilakukan dengan responden yang sama satu minggu setelah evaluasi pertama dengan tujuan untuk melihat aspek memorability pada aplikasi. Berikut task usability yang dapat dilihat pada Tabel 5. Seluruh task di atas diberikan kepada responden, selanjutnya responden mengisi kuesioner. Kuesioner yang diberikan berisi 34 pertanyaan yang mewakili ke-5 aspek usability. Daftar pertanyaan untuk kuesioner mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wijayajati (2015) dan dari website SUMI (2011) dapat dilihat pada Lampiran 12. Hasil perhitungan dari ke-5 aspek dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7 menunjukkan nilai bobot dari masing-masing pilihan. Perolehan nilai pada evaluasi usability didapatkan dengan memberi nilai untuk jawaban yang disediakan dengan bobot nilai yang diberikan. Persentase dalam kuesioner didapatkan dengan rumus:
16 Y = P/Q × 100% Keterangan: P = Nilai hasil kuesioner Q = Total nilai
(1) Y = Nilai Presentasi
Tabel 4 Task usability No
Nama Fungsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Membuka aplikasi Memahami kegunaan tombol Menemukan lokasi pengguna dan fasilitas umum pada peta Melihat 5 daftar masjid/SPBU/ATM terdekat Melihat daftar seluruh masjid/SPBU/ATM Melihat lokasi fasilitas umum di peta berdasarkan kategori Melakukan pencarian data dengan kueri nama jalan Melakukan refresh data pada daftar seluruh fasilitas umum Melihat detail data masjid/SPBU/ATM Melihat petunjuk jalan lokasi fasilitas umum pada peta Menambahkan data fasilitas umum Memilih gambar dari galeri Mengambil gambar dengan kamera Memilih pengaturan tampilan peta Tabel 5 Hasil evaluasi usability Aspek Usability Aspek learnability Aspek efficiency Aspek memorability Aspek errors Aspek satisfaction Rata-rata
PK Nilai
Persentase 84.00% 81.90% 84.76% 88.00% 87.33% 85.20%
Tabel 6 Nilai bobot kuesioner STS TS RR S 1 2 3 4
Keterangan: PK = Pertanyaan Kuesioner S = Setuju SS = Sangat Setuju RR = Ragu-ragu
SS 5
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
Hasil rekap dari rekap kuesioner yang diajukan pada 6 responden menunjukkan nilai rata-rata 85.2%. Perolehan prosentase tersebut menunjukkan bahwa aplikasi Android yang dikembangkan memiliki nilai aspek usability yang cukup baik sehingga dapat diterapkan sebagai aplikasi pencari lokasi fasilitas umum di area Bogor oleh pengguna.
17
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini menghasilkan aplikasi pencari fasilitas umum terdekat di Kota Bogor dengan Location Based Service (LBS) berbasis geotagging pada Android. Sistem ini mampu menampilkan informasi daftar fasilitas umum terdekat di area Bogor, menampilkan rute dari lokasi pengguna ke fasilitas umum yang dipilih dan menambahkan data fasilitas umum dengan fitur geotagging. Hasil dari evaluasi usability pada sistem mendapatkan nilai sebesar 85.2%, hal tersebut menunjukkan bahwa aplikasi Android yang dibangun mudah dipelajari dan dimengerti oleh pengguna. Saran Aplikasi pencarian lokasi fasilitas umum terdekat di area Bogor yang dikembangkan masih memiliki kekurangan, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan fitur Google Place API dan Here API agar semakin banyak informasi yang didapatkan oleh pengguna.
18
DAFTAR PUSTAKA Android Developers. 2011. What is Android ? . [internet][diunduh 2015 mei 24] Tersedia pada: http://developer.android.com/guide/basics/whatisandroid. html. Antara News. 2015. Kunjungan wisatawan ke Bogor naik 10,5 persen [internet] . [diunduh pada 2015 April 28]. Tersedia pada: http://www.antaranews.com /berita/489392/kunjungan-wisatawan-ke-bogor-naik-105-persen Booch G, Rumbaugh J, Jacobson I. 1998. The Unified Modeling Language User Guide [Internet]. [diunduh 2014 Des 1]. 1(1): 87-90. Tersedi pada: http://meusite.mackenzie.com.br/rogerio/the-unified-modeling-languageuser-guide.9780201571684.997.pdf Geotag Photos. 2015. Geotag Photos Pro Userguide [internet]. [diunduh pada 2015 Mei 20 ]. Tersedia pada: http://www.geotagphotos.net/user-guide Google Maps. 2015. Masjid Bogor [internet]. [diunduh pada 2015 Juni 12 ]. Tersedia pada: https://www.google.co.id/maps/search/masjid+di+kota+ bogor/@-6.5833149,106.7588497,13z/data=!3m1!4b1 Hendrik. 2013. Pencari masjid terdekat dengan Location Based Service (LBS) pada Android [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Jiang B, Yao X. 2006. Location-based services and GIS in perspective. [internet]. [diunduh pada 2015 Mei 5]. Gävle GIS Institute, University of Gävle, SE-801 76 Gävle, Sweden. Tersedia pada: http://www.sciencedirect.com/science/arti cle/pii/S0198971506000184. Khan M, Khan F. 2012. A comparative study of white box, black-box and greybox testing techniques. International Journal of Computer Science and Applications. 3: 12-15. Kuliner Plus. 2015. Kuliner Plus [internet]. [diunduh pada 2016 Januari 12 ]. Tersedia pada: https://play.google.com/store/apps/details?id=com. konekthing.kulinerplus MD Lieberman, H Samet, J Sankaranayananan, Using Proximity, Sibling, and Prominence Clues to Understand Comma Groups. [internet]. [diunduh pada 2015 Mei 29]. Di dalam: Proceeding GIR '10 Proceedings of the 6th Workshop on Geographic Information Retrieval 18-19th Feb. 2010, Zurich, Switzerland. Tersedia pada: http://dl.acm.org/citation.cfm?id=1722088 Mardani A. 2012. Sistem informasi geografis pelaporan masyarakat (SIGMA) berbasis foto geotag [skripsi]. Tanjungpura(ID): Universitas Tanjungpura. Nielsen J. 2012. Usability 101: Introduction to usability. Alertbox. [Internet].[diunduh 2015 Desember 11]. Tersedia pada: http://www.nngroup.com/articles/usability-101-introduction-to-usability/ Pertamina. 2015. SPBU di Kota Bogor [internet]. [diunduh pada 2015 Juni 12 ]. Tersedia pada: http://www.pertamina.com/ /lokasi.asp Pertamina. 2015. Pertamina Go Mobile [internet]. [diunduh pada 2016 Januari 11 ]. Tersedia pada: https://play.google.com/store/apps/details?id=com. pertamina.android Pressman RS. 2010. Software Engineering: A Practitioner's Approach. (7th edition). United States of America (US): McGraw-Hill.
19 Putra AP. 2013. Aplikasi pencari SPBU terdekat di area Bogor dengan Location Based Service berbasis GPS pada Android [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Singhal M, Shukla A. 2012 . Implementation of Location based Services in Android using GPS an Web Services. [internet]. [diunduh pada 2015 Mei 27]. Di dalam: IJCSI International Journal of Computer Science Issues, Vol. 9, Issue 1, No 2. Tersedia pada: http://ijcsi.org/papers/IJCSI-9-1-2-237-242.pdf StatCounter. 2015. Top 8 Mobile Operating System in Indonesia from Jan to Dec 2014 [internet]. [diunduh pada 2016 Januari 7]. Tersedia pada: http://gs.statcounter.com/#mobile_os-ID-monthly-201401-201412. SUMI. 2011. Software Usability Measurement Inventory SUMI [internet]. [diunduh pada 2016 Januari 07 ]. Tersedia pada: http://sumi.ucc.ie/en/ Wijayajati AK. 2015. Aplikasi Android Penerjemah Bahasa non-Latin dengan Pengenalan Citra Karakter [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
20 Lampiran 1 Statistik pengguna sistem operasi pada smartphone di Indonesia
Lampiran 2 Arsitektur Android (Android Developer, 2011)
21 Lampiran 3 Tampilan aplikasi Pertamina Go Mobile
Lampiran 4 Tampilan aplikasi Kuliner Plus
22 Lampiran 5 Tampilan daftar SPBU Pertamina pada website Pertamina
Lampiran 6 Tampilan daftar SPBU pada website GoogleMaps
23 Lampiran 7 Tampilan daftar Masjid pada website GoogleMaps
Lampiran 8 Tampilan daftar ATM pada website GoogleMaps
24 Lampiran 9 Activity diagram a. Activity diagram mendapatkan lokasi dan jarak fasilitas umum terdekat Pengguna
Membuka aplikasi
Aplikasi
Melakukan cek internet dan GPS
Menampilkan halaman Peta
Memilih Masjid/SPBU/ATM
Melakukan cek GPS Menghitung kalkuasi jarak Menampilkan 5 lokasi Masjid/SPBU/ATM terdekat
Memilih tampilkan semua daftar Masjid/SPBU/ATM Menampilkan semua daftar Masjid/SPBU/ATM
Menampilkan lokasi di peta
Memilih pencarian lokasi berdasarkan nama jalan Memasukkan nama jalan
Menampilkan hasil pencarian
Memilih detail
Menampilkan detail
Memilih petunjuk jalan
Menampilkan rute pada peta
25 b. Activity diagram menambahkan data ke server dengan fitur geotagging Pengguna
Aplikasi
Membuka aplikasi
Melakukan cek internet dan GPS
Menampilkan halaman Peta
Memilih t ambah dat a
Mengambil fot o Masjid/SPBU/AT M dari galeri at au kamera t elepon
Melakukan cek GPS
Mendapat kan dat a juga lat dan long dari fot o
Memasukkan dat a nama, kat egori, dan alamat lokasi
Melakukan simpan dat a
c. Activity diagram mengatur tampilan peta Pengguna
Membuka aplikasi
Aplikasi
Melakukan cek Int ernet dan GPS
Menampilkan halaman Peta
Memilih pengat uran
Memilih t ampilan sat ellit e Memilih t ampilan Nornal Memilih t ampilan hybrid
Menampilkan pengat uran
26 Lampiran 10 Class Diagram aplikasi Locations +_id: int +station: String +lat: Double +lng: Double +address: String +details: String +distance: Double +foto: String
ListLocation.activity
NearestLocation.Activity
+latitude_s: String +longitude_s: String +lA: Double +lgA: Double +latitude: Double +longitude: Double +distance: Double
+lA: Double +lgA: Double +latitude: Double +longitude: Double +distance: Double +latitude_s: String +longitude_s: String
DetailsActivity +PosLat +PongLng +PosImage +ProgressDialog
+OnCreate() +OnCreate() +OnUpgrade() +RefreshData() +RefreshData() +insertContact() +onLocaionChange() +DisplayContact() +LoadStation() +search_db() +OnCreate() +detail() +InsertDistance() +detail() +Download_foto() +Lokasi() +DeleteContact() +Lokasi() +goToMap() +gotoList() +getAllContact() +refresh() +gotomap() +getStation() 0..1 +getStationByName() +updateContact() +getAll() +getMasjid() +0..1 0..1 +getAtm() PetaActivity +search_spbu() 0..1 GpsTracker +search_masjid() +lA: Double +search_atm() +latitude: Double +lgA: Double +getAllDistanceMasjid() +longitude: Double 0..1 +latitude: Double LocationTag.Activity +getAllDistanceSPBU() +isGPSEnable: Boolean +longitude: Double +getAllDistanceATM() 0..1 +isNetworkEnable: Bolean +gps_lat: Double +distance: Double +getDetail() +canGetLocation: Boolean +gps_lng: Double +latitude_s: String 0..1 +getAddress() +longitude_s: String +getSpbu() +getLocation() +OnCreate() +getLng() +StopUsingGPS() +onActivityResult() +OnCreate() +getLat() +getLatitude() +getRealPathFromURI() +OnCreateOptionMenu() +getDistance() +getLongitude() +SendDataUploadFile() +OnOptionsItemSelected() +getId() +canGetLocation() +readGeoTagImage() +onInfoWindowClick() +Open() +showSettingAlert() +MarkGeoTagImage() +Detail() +Close() +onLocationChange() +refresh_data() +keluar() +onProviderDisabled() +gotoMasjid() +onProviderEnabled() +gotoGas() +OnStatusChange() +gotoATM() 0..1 +OnBind() +gotoAdd() +gotoSetting()
27 Lampiran 11 Skenario pengujian dengan metode black-box Pengujian Skenario Melihat Memilih lokasi ikon pengguna dan aplikasi fasilitas umum di peta
Hasil yang diharapkan Muncul halaman utama yang menampilkan marker lokasi pengguna dan lokasi fasilitas umum pada peta
Melihat informasi pada peta
Memilih marker pada halama utama (peta)
Muncul title berisi nama dan alamat lokasi fasilitas umum.
Berhasil
Melihat daftar 5 masjid terdekat dan jaraknya
Memilih image button masjid/SP BU/ATM
Muncul daftar 5 fasilitas umum dengan jaraknya (km), button tampilkan di peta dan daftar lokasi
Berhasil
Muncul tampilan marker fasilitas umum hanya berdasarkan kategori yang dipilih
Berhasil
Muncul seluruh daftar fasilitas umum berdasarkan kategori, kotak pencarian dan refresh data
Berhasil
Muncul data pencarian apabila data yang dimaksud ada dan muncul toast "Pencarian tidak ditemukan" apabila tidak ada yang sesuai
Berhasil
Melihat fasilitas umum di peta berdasarkan kategori
Memilih button tampilkan di peta pada menu masjid/SP BU/ATM Menampilkan Memilih seluruh daftar button masjid daftar lokasi pada menu masjid/SP BU/ATM Melakukan Memasukk pencarian an kata data dengan pencarian kueri nama pada jalan dan kolom format pencarian autocomplete
Hasil
Status Berhasil
28 Lanjutan Skenario pengujian dengan metode black-box Pengujian Melihat detail data
Skenario Memilih salah satu data masjid/SP BU/ATM pada daftar.
Melihat petunjuk jalan pada peta
Memilih image button tujukkan jalan pada halaman detail Memilih image button tambah data pada halaman utama
Melakukan tambah data
Melakukan tambah nilai latitude dan longitude
Memilih image button tambah koordinat pada halaman tambah data
Hasil yang diharapkan Muncul tampilan foto lokasi fasilitas umum beserta dengan nama dan alamat lokasi, terdapat pula image button untuk menuju ke halaman utama dan untuk menampilkan rute arah perjalanan. Muncul pada halaman Google Maps dan ditampilkan rute yang ingin dituju.
Muncul tampilan tambah data yang terdapat button pilih gambar, dan kolom untuk mengisikan nama, alamat dan spinner untuk memilih kategori serta button simpan. Penambahan data berhasil saat data kolom atribut terisi semua, dan muncul peringatan saat kolom nama dan alamat kosong. Saat melakukan pilih gambar, gambar yang dipilih muncul pada halaman tambah data dan otomatis muncul nilai latitude dan longitude. Gambar yang tidak memiliki nilai latitude dan longitude menampilkan nilai 0.0 dan otomatis muncul image button untuk menambahkan latitude dan longitude, image button hilang saat nilai latitude dan longitude sudah terisi. Muncul peringatan saat memencet button simpan bila nila latitude dan longitude bernilai 0.0.
Hasil
Status Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
29 Lanjutan Skenario pengujian dengan metode black-box Pengujian
Skenario
Hasil yang diharapkan
Melakukan pengaturan tampilan pada peta
Memilih image button pengaturan pada halaman utama
Muncul tampilan peta sesuai dengan kategori yang dipilih
Hasil
Status Berhasil
30 Lampiran 12 Hasil kuesioner Penilaian Persentase SS S RR TS STS Aspek Learnability
No
Pertanyaan
1
Apakah anda berhasil menemukan aplikasi GoMoGSA ? Apakah anda berhasil membuka aplikasi Go-MoGSA ?
2 3
4
5
6
7
8 9
10
11
12
Apakah anda dapat mengerti dan bertindak berdasarkan informasi yang disediakan dalam aplikasi Go-MoGSA? Apakah anda dapat memperoleh informasi yang anda harapkan dengan mudah ? Apakah anda mudah dalam menggunakan aplikasi GoMoGSA ?
3
3
90.0%
3
3
90.0%
1
4
2
4
4
1
86.7%
2
Aspek Efficiency Apakah tampilan aplikasi GoMoGSA mudah dikenali? 1 5 Apakah aplikasi Go-MoGSA mudah dioperasikan? Apakah tulisan pada layar mudah dibaca dan dimengerti? Apakah respon aplikasi GoMoGSA terhadap masukkan cepat ?
Apakah komposisi warna sudah sesuai?
73.3%
83.3%
1
4
3
3
90.0%
1
5
83.3%
Apakah informasi yang ditampilkan di aplikasi GoMoGSA sudah mencukupi? Apakah petunjuk dan pengarahan dalam aplikasi GoMoGSA membantu dengan baik ?
80.0%
5
1
5
1
3
1
1
80.0%
76.7%
83.3%
2
76.7%
31 Lanjutan hasil kuesioner Aspek Memorability No Pertanyaan SS S RR TS STS Persentase 13 Apakah relatif mudah untuk berpindah dari satu bagian activity ke activity lainnya 2 4 86.7% dalam aplikasi Go-MoGSA? 14
15
16
17
18 19
Apakah tombol-tombol pada aplikasi Go-MoGSA mudah dimengerti? Apakah tombol-tombol pada aplikasi Go-MoGSA mudah digunakan? Apakah cara penyampaian informasi dalam aplikasi GoMoGSA ini jelas dan mudah dimengerti? Apakah informasi yang ditampilkan dalam aplikasi GoMoGSA ini cukup membantu anda ? Apakah bahasa yang digunakan mudah dimengerti? Apakah anda tidak perlu melihat panduan lagi untuk menggunakan aplikasi GoMoGSA ?
2
2
2
4
86.7%
1
5
83.3%
2
4
86.7%
4
2
93.3%
5
2
1
80.0%
76.7%
Aspek Errors 20
21
22
23
Apakah aplikasi Go-MoGSA menampilkan lokasi fasilitas umum terdekat dengan baik? Apakah dapat menampilkan lokasi fasilitas umum pada peta dengan baik ? Apakah aplikasi Go-MoGSA dapat menampilkan daftar lokasi fasilitas umum dengan baik? Apakah aplikasi Go-MoGSA dapat melakukan pencarian lokasi fasilitas umum dengan kata kunci alamat dengan baik?
3
3
90.0%
4
2
93.3%
4
2
93.3%
2
4
86.7%
32 Lanjutan hasil kuesioner No Pertanyaan 24 Apakah aplikasi Go-MoGSA dapat melakukan refresh data dengan baik? 25 Apakah aplikasi Go-MoGSA menampilkan detail lokasi faslitas umum dengan baik? 26 Apakah lokasi dapat menunjukkan arah perjalanan pada peta dengan baik? 27 Apakah aplikasi Go-MoGSA dapat melakukan tambah data dengan baik ? 28 Apakah aplikasi Go-MoGSA berhasil mengambil gambar dari kamera dan galeri? 29 Apakah aplikasi Go-MoGSA dapat melakukan pengaturan tampilan peta dengan baik?
SS
S
RR TS STS Persentase
2
3
2
4
86.7%
2
4
86.7%
6
80.0%
3
3
90.0%
3
3
90.0%
1
83.3%
Aspek Satisfaction 30
31
32
33
34
Apakah anda setuju aplikasi Go-MoGSA ini cukup membantu dalam pencarian fasilitas umum terdekat di area Bogor ? Apakah anda akan menganjurkan teman anda untuk menggunakan aplikasi Go-MoGSA ? Apakah terlihat bahwa kebutuhan pengguna telah menjadi pertimbangan dalam pembuatan aplikasi Go-MoGSA ini? Apakah aplikasi Go-MoGSA disajikan dengan menarik dan informatif? Apakah spesifikasi aplikasi GoMoGSA yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan?
2
4
86.7%
3
3
90.0%
2
4
86.7%
2
4
86.7%
2
4
86.7%
33
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sragen pada 23 November 1991 dari pasangan Bapak Tugiman Hadi Suwignyo dan Ibu Sunarni. Penulis yang merupakan lulusan dari SMA N 2 Sragen pada tahun 2010 lalu melanjutkan studi dengan jenjang diploma Universitas Gadjah Mada hingga pada tahun 2013 dan kemudian melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa program studi Ilmu Komputer, Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.