APLIKASI PENCARI SPBU TERDEKAT DI AREA BOGOR DENGAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS GPS PADA ANDROID
ABDIKA PERMANA PUTRA
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Aplikasi Pencari SPBU Terdekat di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis GPS pada Android adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, September 2013 Abdika Permana Putra NIMG640940048
ABSTRAK ABDIKA PERMANA PUTRA. Aplikasi Pencari SPBU Terdekat di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis GPS pada Android. Dibimbing oleh KARLINA KHIYARIN NISA. Saat ini, telepon genggam tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi saja, tetapi dengan memanfaatkan beberapa fitur seperti global positioning system (GPS), telepon genggam bisa digunakan sebagai alat navigasi dari posisi user ke obyek di sekitar user. Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) merupakan salah satu point of interest (POI) karena merupakan lokasi yang sangat berguna terutama bagi pengguna kendaraan. Penelitian ini bertujuan membangun sebuah aplikasi location based service (LBS) di wilayah Bogor untuk menampilkan SPBU di peta, menentukan SPBU terdekat yang berada disekitar user dan menampikan rute ke SPBU tersebut. Aplikasi dibangun pada telepon pintar Android, dengan bahasa pemrograman Java, SQLite sebagai basis data penyimpanan, GPS untuk mendapatkan posisi user, dan Google Maps sebagai penampil peta. Dari pengujian yang dilakukan, sistem ini sudah mampu bekerja dengan baik dan menghasilkan output yang benar. Kata kunci: Android, LBS, GPS, SPBU
ABSTRACT ABDIKA PERMANA PUTRA. Aplication for Searching the Nearest Gas Station in the Area of Bogor with Location Based Service Based on GPS in Android. Supervised by KARLINA KHIYARIN NISA. Nowadays mobile phones are not only used as a means of communication, but also by taking advantage of some features such as the global positioning system (GPS), a mobile phone can be used as a navigational tool from user position to object around the user. Gas station is one of the point of interest (POI), because its location is very useful especially for motorists. This study aimed to build an application of location based services (LBS) in the Bogor area, to display the gas station on the map, to determine the nearest gas station that is located around the user and to display the route to the gas station. The application is built for the Android smartphone, with Java programming language, SQLite as the database storage, GPS to obtain the user's position and Google Maps as the map viewer. From the test conducted, this system has been able to work well and produce correct output. Keywords : Android, location, LBS, GPS, gas station
APLIKASI PENCARI SPBU TERDEKAT DI AREA BOGOR DENGAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS GPS PADA ANDROID
ABDIKA PERMANA PUTRA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Penguji: 1 Dr Ir Agus Buono, MSi MKom 2 Ir Sri Wahjuni, MT
Judul Skripsi: Aplikasi Pencari SPBU Terdekat di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis OPS pada Android. Nama : Abdika Perrnana Putra : 064090048 NIM
Disetujui oleh
KarIina Khiyarin Nisa, SKom MT Pembimbing
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
1 2 SEP 2013
Judul Skripsi : Aplikasi Pencari SPBU Terdekat di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis GPS pada Android. Nama : Abdika Permana Putra NIM : G64090048
Disetujui oleh
Karlina Khiyarin Nisa, SKom MT Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Skripsi ini dilakukan dari bulan April sampai bulan Juli 2013 dengan judul “Aplikasi Pencari SPBU Terdekat di Area Bogor dengan Location Based Services berbasis GPS pada Android”. Penulisan skripsi ini tak lepas dari batuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: Kedua orang tua tercinta, Ayah Israr A, SPd dan Ibu Gustinar, SH yang telah memberikan support, kasih sayang, merawat, mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis. Kepada adik-adikku tersayang, Yolanda Aulia H, Nabila Tiara P, Aanisa Latifah Nuraini yang selalu menjadi motivasi penulis untuk selalu berjuang dan menyelesaikan tugas akhir. Dan juga teruntuk keluarga baru, ibu Yati dan Ranti, terima kasih karena selalu memberikan support dan motivasi kepada penulis. Ibu Karlina Khiyarin Nisa, SKom MT selaku pembimbing atas ilmu, waktu, bimbingan, arahan, dan motivasi yang diberikan selama pengerjaan skripsi ini. Bapak Dr Ir Agus Buono, MSi MKom dan Ibu Sri Wahjuni, MT selaku penguji yang telah memberikan masukan, ide dan sarannya kepada penulis. Kepada Mas Kholis dan teman sekamar asrama Nugraha Putra R yang telah membantu dalam menyelesaikan sistem ini dan memberikan ilmu yang bermanfaat Fabianto Wahyu sebagai rekan seperjuangan satu bimbingan. Kepada seperjuangan dari sekolah sampai diterima di IPB, Bambang Sutrisno, terima kasih atas bantuan dan motivasinya. Dan juga teman-teman satu kontrakan Dimas, Nendi, Ipin dan Rizal, terima kasih atas kebersamaannya. Rekan-rekan 46 atas segala kebersamaan, bantuan, dan motivasi dan kenangan indah yang telah mengisi kehidupan kampus ini. Terakhir, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat. Bogor, September 2013
Abdika Permana Putra
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
vii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Android
3
Global Positioning System (GPS)
4
Sistem Global Koordinat
4
Pengukuran Jarak Terdekat
4
World Geodetic System 1984 (WGS 84 )
5
Location Based Service (LBS)
5
Geocoding dan Reverse Geocoding
6
Routing
6
Point of interest (POI)
6
Google Maps Android API
6
Metode Pengujian dengan menggunakan black box
7
METODE
7
Studi Pustaka
7
Analisis Sistem
7
Perancangan Sistem
7
Implementasi
7
Penggunaan dan Pengujian
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
Analisis Sistem
9
Perancangan Sistem
10
Implementasi
13
Pengujian
15
SIMPULAN DAN SARAN
15
Simpulan
15
Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
18
RIWAYAT HIDUP
24
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5
Arsitektur Android (Android Developers 2011) .......................................... 3 Diagram alir metode penelitian ..................................................................... 8 Use case diagram......................................................................................... 10 Mockup fungsi menu utama ........................................................................ 11 Implementasi fungsi menu utama................................................................ 14
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8
Tampilan screenshot aplikasi ...................................................................... 18 Mockup Aplikasi.......................................................................................... 19 Flowchart acitivity pada desain proses ....................................................... 20 Tabel pengujian fungsi ................................................................................ 21 Tampilan daftar SPBU pertamina pada website pertamina ......................... 22 Tampilan SPBU lainnya di website lewatmana.com................................... 22 Tampilan gambar lokasi SPBU pada peta di website lewatmana.com........ 23 Tampilan cara mengambil koordinat titik ................................................... 23
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini, telepon genggam (mobile phone) tidak hanya bisa digunakan sebagai alat komunikasi saja, tetapi juga bisa dijadikan sebagai alat navigasi. Dengan memanfaatkan teknologi gobal positioning system (GPS), pengguna dapat menentukan posisinya dan posisi obyek yang berada di sekitarnya. Sebagai contoh, mobil yang terpasang dengan perangkat GPS akan membantu pengendara mobil menentukan arah, jalan, dan tujuan yang diinginkannya. Salah satu perusahaan pengguna fasilitas GPS, Firma Taksi menggunakan teknologi ini untuk melakukan proses tracking pada pengendara taksi dan memberikan info kepada customer kapan mereka sampai di tujuan (Curran dan Smith 2005). Location based services (LBS) merupakan layanan yang mengirimkan lokasi dependen dan informasi yang bersifat sensitif kepada mobile users. Layanan yang dikirimkan meliputi area peta, kondisi cuaca, kondisi arus lalu lintas, pemandu tur, informasi belanja dan lain sebagainya (Wu dan Wu 2005). Menurut Abbo-Zahhad et al. (2013) LBS dibagi menjadi 2 kategori utama: kategori ekonomis dan kategori publik. Aplikasi ekonomis meliputi mobile marketing, hiburan dan aplikasi tracking. Sementara itu hal yang bersifat darurat seperti keamanan, manajemen lalu lintas, aplikasi muslim, dan aplikasi informasi publik digolongkan kepada aplikasi publik. Aplikasi publik ini sangat banyak dibutuhkan, sehingga pengembangan aplikasi seperti ini sangat membantu user dalam membantu mempermudahkan pekerjaannya. Dewasa ini, aplikasi LBS sangat cepat perkembangannya. Layanan yang sangat cepat pelayanannya adalah layanan geofence (Patel 2012) atau layanan bersifat zone-based yang secara simultan melakukan proses tracking pada posisi user dan dapat memberikan peringatan secara proaktif dan dapat memberikan informasi yang berguna. Untuk memenuhi proses tracking, telepon genggam sekarang dilengkapi dengan beberapa metode pemosisian, antara lain seperti GPS, WiFi ataupun Cell-ID. Menurut (Patel 2012) di antara ketiga metode tersebut, metode penggunaan GPS merupakan teknik yang paling akurat. Hal ini dikarenakan GPS menyediakan posisi dalam tiga dimensi posisi, kecepatan, dan informasi waktu tentang suatu titik di bumi dengan presisi yang tinggi. Point of interest (POI) adalah sebuah tempat, produk atau layanan dengan sebuah lokasi tetap, khususnya diidentifikasi berdasarkan nama, alamat, dan juga berdasarkan tipenya (Shekhar et al. 2004). Contoh-contoh utama POI antara lain seperti automatic teller machine (ATM), bank, restoran, hotel, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), area parkir, dan lain sebagainya. SPBU dikategorikan sebagi POI karena sangat dibutuhkan oleh pengguna kendaraan sebagai tempat pengisian bahan bakar. Kehabisan bahan bakar di tengah jalan dapat menyebabkan kendaraan tidak dapat beroperasi sehingga dapat menghambat aktivitas para penggunanya. Selain itu di SPBU sudah tersedia fasilitas umum seperti mushalla, toilet dan mini market, sehingga pengguna kendaraan yang sedang berada dalam perjalanan jauh dapat beristirahat dan melakukan aktivitas yang bermanfaat di sana.
2 Dari masalah tersebut, timbul ide untuk membuat aplikasi yang dapat membantu pengguna kendaraan untuk mencari informasi SPBU yang berada di area Bogor dengan memanfaatkan fitur LBS, GPS, dan Google Maps. Selain mendapatkan informasi SPBU, user mendapatkan SPBU mana saja yang terdekat dari posisi user berada dan melihat rute terpendek ke SPBU yang dipilih oleh user tersebut. Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah sistem untuk menentukan lokasi SPBU di area Bogor berbasis Android. Android digunakan sebagai platform karena pangsa pasar Android di dunia yang mencapai 70.1% dan 159.8 juta unit pengiriman pada kuarter keempat tahun 2012 (IDC 2013) dan bahkan di Indonesia pada kuarter ketiga tahun 2012 mencapai rekor pengiriman 15.5 juta unit, peninigkatan 13% quarter-on-quarter dan peningkatan 14% year-on-year dengan pangsa pasar mencapai 63% (IDC 2012). Diharapkan aplikasi ini dapat membantu pengguna Android yang berpergian dengan kendaraan di area Bogor untuk menentukan lokasi SPBU terdekat dan dan menampilkan rute ke SPBU yang diinginkan. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu aplikasi pencari SPBU terdekat berbasis LBS pada Android. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pengguna kendaraan bermotor di kota Bogor untuk mencari lokasi SPBU terdekat. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi SPBU terdekat, memberikan informasi, dan menampilkan rute terdekat ke SPBU terdekat atau SPBU yang diinginkan user sehingga dapat memudahkan pengguna jasa layanan SPBU dalam menentukan jarak ke SPBU terdekat di area Bogor. Ruang Lingkup Penelitian Agar tetap berfokus pada permasalahan yang diangkat, maka ruang lingkup dibatasi pada: 1 Sistem operasi Android (2.3 ke atas). 2 Menggunakan bahasa pemrograman Java menggunakan IDE Eclipse versi Juno. 3 Menggunakan Google Maps sebagai penampil peta. 4 Ruang lingkup SPBU pada di area Bogor.
3
TINJAUAN PUSTAKA Android Android adalah sebuah tumpukan (stack) perangkat lunak untuk perangkat bergerak yang mencakup sistem operasi, middleware, dan key aplications. Variasi komponen dari Android didesain seperti sebuah stack. Berikut adalah penjelasan dari arsitektur Android yang ditunjukkan pada Gambar 1. 1 Application Android terdiri dari satu set aplikasi inti (core applications) seperti email client, program SMS, Kalender, peta, browser , kontak dan fitur lainnya. 2 Application Framework Pengembang mempunyai akses penuh pada framework API yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi didesain untuk menyederhanakan penggunaan kembali komponennya. Layer ini menyediakan abstrak umum untuk pengaksesan perangkat keras dan manajemen antarmuka serta data aplikasi. 3 Libraries Android terdiri dari satu set library dari C/C++ yang digunakan oleh bermacam-macam komponen dari sistem Android. Kapabilitas ini terbuka untuk pengembang melaui aplication framework pada Android. 4 Android Runtime Setiap aplikasi Android berjalan pada prosesnya sendiri,sebagai contoh pada Dalvik virtual machine (VM). Dalvik diprogram supaya sebuah proses bisa berjalan pada bermacam-macam VM secara efisien. 5 Kernel Linux Android bergantung pada versi Linux 2.6 untuk layanan core system seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, network stack dan model driver. Kernel juga bertindak sebagai layer abstraksi antara hardware dan sisa dari software stack.
Gambar 1 Arsitektur Android (Android Developers 2011)
4 Global Positioning System (GPS) GPS merupakan sebuah infrastruktur satelit yang melayani penempatan posisi dari berbagai macam objek (Spiekermann 2004). GPS pertama kali di digunakan untuk kepentingan militer, tetapi pada tahun 1980-an pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk membuat sistem positioning secara bebas dan tersedia untuk berbagai macam industri di dunia. Menurut (Roth 2004) sistem GPS terdiri atas 3 segmen yaitu: 1 User segment yang terdiri atas perangkat bergerak dari pengguna (GPS receivers) 2 Space segment yang terdiri atas satelit. Setiap satelit mempunyai berat antara 1.5 sampai 2 ton dan mempunyai energi yang swatantra yang disuplai oleh sel matahari. 3 Control segment administrasi yang dibutuhkan oleh satelit sebagai koreksi dari internal data satelit (sistem waktu dan orbit). Sistem Global Koordinat Untuk menentukan posisi suat obyek di muka bumi diperlukan adanya koordinat global. Koordinat global terdiri dari dua komponen yaitu, latitude (lintang) dan longitude (bujur). Pengukuran ini dilakukan relatif berdasarkan dua prime meridian yaitu ekuator dan meridian Greenwich. Dengan koordinat lintang diukur berdasarkan garis ekuator (00) yang merentang 00 –900 sampai ke utara dan 00–(-900) merentang sampai ke selatan. Garis bujur diukur berdasarkan Greenwich meridian (00) dan merentang dari 00 –1800 ke timur dan 00 –(-1800) ke barat (Chang 2012). Pengukuran Jarak Terdekat Pada penelitian ini, untuk menentukan jarak terdekat menggunakan fungsi getDistanceBeetween pada library Google Maps digabungkan dengan framework Android. Rumus jarak terdekat getDistanceBetween dirumuskan sebagai berikut: DistanceBetween (double startLatitude, double startLongitude,double endLatitude, double endLongitude, float[]results) Fungsi ini menghitung perkiraan jarak dalam meter antara 2 lokasi, dengan mempertimbangkan bearing (sudut arah) inisial dan bearing akhir antara jarak terdekat dari 2 lokasi tersebut. Jarak dan bearing didefinisikan menggunakan WGS84 (Android Developer 2012). StartLatitude dan startLongitude merupakan koordinat awal yang didapatkan dengan menggunakan library Location Manager getLatitude dan getLongitude. endLatitude dan endLongitude merupakan koordinat akhir. Koordinat akhir merupakan koordinat SPBU yang dituju dengan mengambil koordinatnya dari database. Hasil dari kalkulasi jarak tersimpan dalam variabel result[]. Pada sistem ini jarak ke SPBU terdekat telah diubah ke kilometer dengan dengan membagi hasil yang diperoleh dengan 1000.
5 World Geodetic System 1984 (WGS 84 ) World Geodetic System 1984 (WGS84) merupakan datum yang digunakan oleh global postioning system (GPS). Datum yang digunakan didefinisikan oleh United States National Geospatial-Inteligence Agency (NGA). WGS84 digunakan oleh NGA untuk pemetaan, penyurveian, dan kebutuhan navigasi. WGS84 dijadikan sebagai referensi pada 23 Januari 1987. Untuk meningkatkan akurasi dilakukan perbaikan minor pada tahun 1994 dan 1996. Karena pembaharuan, nama resminya berubah menjadi WGS84 (G873) (Bunker 2013) Location Based Service (LBS) Sebuah location based service (LBS) adalah konsep yang menunjukkan aplikasi yang terintegrasi dengan lokasi geografis misalnya koordinat spasial dengan bantuan berbagai layanan (Schiller dan Voisard 2004). Menurut (Spiekerman 2004) para peneliti telah melakukan beberapa pendekatan dalam mengklasifikasi aplikasi LBS. Perbedaan mendasarnya terletak pada konteksnya yaitu berorientasi manusia atau berorientasi perangkat. LBS yang yang berorientasi pada manusia (person-oriented) yang terdiri atas semua aplikasi yang menyediakan layanan pada berbasis pengguna. Konteks ini berfokus pada posisi dari seseorang atau menggunakan posisi seseorang untuk meningkatkan layanan. Biasanya, seseorang yang diposisikan dapat mengontrol layanan (misalnya aplikasi pencari teman) LBS yang berorientasi pada perangkat (device-oriented) adalah hal yang eksternal bagi pengguna. Aplikasi ini tidak saja berfokus pada posisi seseorang, tetapi juga berbagai objek seperti mobil atau sekumpulan orang (armada). Pada konteks ini, seseorang atau sebuah objek tidak bisa mengontrol layanan. Selain itu menurut (Spiekerman 2004) LBS bisa dideksripsikan menjadi 3 model komunikasi yaitu Positioning layer yang merespon terhadap posisi dari perangkar bergerak user. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan alat position determination equipment (PDE) dan data geospasial yang terdapat pada informasi geografis. Aplication layer meliputi semua layanan yang meminta data lokasi lalu mengintegrasikannya lalu menawarkannya pada client dan konsumen. Middleware layer merupakan layer perantara dari positioning layer dan aplication layer. Layer ini secara signifikan dapat menurunkan kompleksitas dari integrasi layanan dikarenakan layer ini terkoneksi dengan jaringan dan layanan operator sehingga dapat mengontrol semua layanan lokasi yang akan ditambahkan di masa yang akan datang jika ada penambahan data. Sebuah lokasi dapat dibagi menjadi 3 subkategori (Küpper 2005): Lokasi deskriptif adalah lokasi yang selalu berhubungan dengan objek geografis alami seperti gunung, danau, atau objek grafis buatan manusia seperti negara, jalan, dan bangunan. Lokasi spasial adalah lokasi yang mempresentasikan sebuah titik dalam ruang Euclid. Biasanya lokasi spasial di ekspresikan dengan koordinat dua dimensi atau tiga dimensi.
6 Lokasi jaringan adalah lokasi yang mengacu pada topologi dari jaringan komunikasi, contohnya, internet atau sistem selular seperti GSM atau WLAN. Jaringan ini biasanya tersusun dari banyak jaringan lokal (subnetworks). Geocoding dan Reverse Geocoding Geocoding adalah sebuah fitur pada semua aplikasi geospasial. Geocoding mengonversi alamat jalan ke sebuah posisi latitude/longitude (pasangan koordinat x, y) sehingga bisa ditempatkan secara akurat pada peta. Geocoding menjadi sebuah proses yang lebih sulit jika alamat komplit tidak tersedia. Salah satu masalah paling besar pada aplikasi pemetaan menggunakan internet adalah kelasahan dalam penulisan/pencarian nama alamat. Reverse geocoding adalah proses kebalikan dari geocoding yaitu mendapatkan lokasi dari sebuah segmen jalan ke sebuah titik dengan latitude/longitude yang spesifik. Informasi yang didapatkan, yang terdiri atas koordinat, lokasi alamat dan jarak yang berarah dari titik referensi, bisa digunakan untuk proses routing atau pencarian POI. Routing Routing adalah teknik untuk mengalkulasi jarak optimal berdasarkan kriteria yang spesifik, antara awal dan tujuan. Meskipun kebanyakan orang-orang ingin mengetahui rute terbaik, tetapi kebanyakan perangkat lunak LBS bisa mengalkulasi variasi dari rute terbaik seperti rute terdekat,rute tercepat, dan rute yang paling sedikit belokannya. Point of Interest (POI) Point of interest merupakan sebuah tempat, produk atau layanan dengan sebuah lokasi tetap, khususnya diidentifikasi berdasarkan nama, alamat dan juga berdasarkan tipenya (Shekhar et al. 2004). Contoh utama dari POI seperti SPBU, restoran, hotel, automatic teller machine (ATM) dan lain sebagainya. Google Maps Android API Google Maps merupakan jasa peta virtual gratis yang bersifat online yang dibuat oleh Google. Layanan Google Maps dapat diakses di website http://maps.google.com. Untuk mengintegrasi Google Maps dengan sebuah situs mandiri harus menggunakan aplication program interface (API) yaitu framework yang menyediakan fungsi-fungsi untuk memanipulasi dan menambahkan konten. Contoh penggunaan Google Maps API ada seperti pemberian marker pada peta, pemberian segmen garis, penentuan jarak antar suatu titik dan lain sebagainya. Selain itu juga terdapat Google Maps Android API, yaitu Google Maps yang menyediakan framework untuk aplikasi-aplikasi Android. API secara otomatis mengelola semua akses ke server Google Maps seperti mengunduh data, menampilkan peta dan merespons jika adanya suatu gesture pada peta.
7 Metode Pengujian dengan Menggunakan Black Box Metode pengujian blackbox, disebut juga pengujian behavioural adalah pengujian perangkat lunak yang berfokus pada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak. Pengujian ini dilakukan untuk menemukan kesalahan pada perangkat lunak pada beberapa kategori berikut (Pressman 2001): Fungsi yang salah atau hilang, Kesalahan antarmuka, Kesalahan pada struktur data atau database eksternal, Kesalahan pada perilaku program atau kinerjanya, dan Kesalahan pada saat memulai atau mengakhiri program.
METODE Metode penelitian yang digunakan terdiri atas beberapa tahapan, yaitu studi pustaka, analisis sistem, desain sistem sistem, implementasi, penggunaan, dan pengujian. Alur dari metode penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2. Studi Pustaka Pada tahapan ini dilakukan kegiatan pengumpulan data-data pendukung dan literatur yang berkaitan dengan penelitian untuk membangun aplikasi serta karakteristik lingkungan pengembangan sistem. Sumber-sumber yang didapatkan seperti buku, jurnal dan beberapa informasi yang berkaitan dengan penelitian Analisis Sistem Setelah tahap studi pustaka, dilakukan analisis kebutuhan pengembangan sistem. Berdasarkan kebutuhan tersebut, diperoleh spesifikasi kebutuhan sumber data, informasi perangkat lunak (software), spesifikasi perangkat keras (hardware), dan spesifikasi pengguna telepon genggam. Fase analisis harus bisa memahami informasi apa saja yang dibutuhkan untuk membangun sistem. Perancangan Sistem Tahapan ini mendeskripsikan proses berjalannya sistem. Pada penelitian ini proses desain terdiri atas beberapa bagian yaitu desain antarmuka, struktur data, arsitektur sistem dan desain proses. Implementasi Pada tahap ini dilakukan proses implementasi sistem pada telepon yang genggam. Implementasi merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suat sistem yang bekerja.
8
Gambar 2 Diagram alir metode penelitian Sistem ini akan diimplementasikan menggunakan platform Android
ke
dalam
smartphone
yang
Penggunaan dan Pengujian Pada fase penggunaan, dilakukan proses evaluasi terhadap sistem untuk mengetahui kelemahan dari sistem. Sehingga apabila ditemukan adanya kekurangan pada sistem, selanjutnya akan menjadi usulan untuk tahapan selanjutnya yaitu proses analisis sistem. Kesemua fungsi akan diuji dengan berbagai kemungkinan untuk memastikan seluruh sistem berfungsi sebagaimana mestinya. Metode yang dilakukan untuk pengujian adalah metode black box. Pada tahap ini dilakukan proses pengujian pada sistem. Metode yang digunakan untuk pengujian adalah metode black box yang dilakukan dengan cara melakukan pengujian fungsi-fungsi utama pada sistem.
9
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan untuk mengetahui seluk beluk sistem, dari perumusan deskripsi sampai dengan perancangan konseptual sistem. Tahapan ini terdiri dari proses deskripsi sistem, fungsional sistem, sistem pengguna, perancangan konseptual dan batasan sistem.
Deskripsi Sistem Sistem ini menyediakan informasi tentang SPBU yang ada di Bogor meliputi kota Bogor dan juga kabupaten Bogor. Informasi ditampilkan dalam bentuk list dan juga tampilan peta menggunakan Google Maps. Adapun sistem ini diharapkan dapat membantu pengguna jasa layanan SPBU dalam menentukan SPBU terdekat dari posisinya. SPBU terdekat ditampilkan dalam bentuk list yang dibatasi 5 pilihan SPBU terdekat. Selain itu sistem ini juga dapat memberikan visualisasi rute terdekat ke SPBU yang dipilih user melalui beberapa aplikasi seperti Maps, internal browser , dan external browser. Fungsional Sistem Format penulisan untuk mengodekan fungsi pada sistem ini adalah [BSPBU]. Adapun fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sistem ini antara lain adalah sebagai berikut: Menampilkan informasi SPBU dalam bentuk list [B-SPBU.1] Menampilkan informasi SPBU dalam bentuk icon dalam peta [B-SPBU.2] Menampilkan detail SPBU dalam bentuk alert dialog box [B-SPBU.3] Menampilkan lima SPBU terdekat dari posisi user dalam bentuk list yang diurutkan berdasarkan jarak kedekatannya [B-SPBU.4] Menampilkan menu utama [B-SPBU.5] Melakukan pencarian SPBU pada informasi dalam bentuk list berdasarkan query alamat jalan [B-SPBU.6] Menampilkan rute visualisasi terdekat dalam beberapa pilihan aplikasi [BSPBU.7] Melakukan konfigurasi pada tampilan informasi peta [B-SPBU.8] Perancangan Konseptual Tahap ini terdiri atas perancangan kebutuhan data dan perancangan kebutuhan data dan perancangan kebutuhan fungsional.
10
Kebutuhan Data Sistem ini membutuhkan data berupa koordinat SPBU yang ada di wilayah Bogor, baik di Kabupaten Bogor maupun dari Kota Bogor. Data yang digunakan terdiri atas atribut Latitude dan Longitude.. Data koordinat SPBU didapatkan dari tiga buah website yaitu website Pertamina, website lewatmana.com dan website Google Maps. Website Pertamina menyediakan daftar lokasi SPBU Pertamina yang ada di Bogor beserta alamatnya seperti terlihat pada Lampiran 5 . Website lewatmana.com juga menyediakan daftar lokasi SPBU yang lain ditambahkan dengan gambar yang menyediakan lokasi masing-masing SPBU yang terlihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 7. Gambar yang diperoleh dari website lewatmana.com, dapat dicocokkan koordinatnya melalui fitur Google Maps. Fitur yang digunakan adalah fitur drop latitude and longitude. tampilan pengambilan data Fitur ini mengeluarkan output berupa koordinat dari suatu tempat seperti yang terlihat pada Lampiran 8. Selain itu akuisisi data juga dilakukan pencarian query menggunakan Google Maps yang juga menggunakan fitur drop latitude and longitude. Kebutuhan Fungsional Secara umum kebutuhan fungsional dapat dimodelkan dengan menggunakan use case diagram. Use case diagram pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3. Pada usecase sistem ini terdapat 5 fungsi user yaitu melihat daftar SPBU, mencari SPBU berdasarkan alamat, mencari SPBU terdekat dari posisi user, melihat navigasi dari posisi user ke SPBU, dan mengatur tampilan peta.
Gambar 3 Use case diagram
Perancangan Sistem Perancangan sistem terdiri atas beberapa desain yaitu:
11
Desain Antarmuka Antarmuka sistem ini terdiri atas tampilan untuk fungsi [B-SPBU.1], [BSPBU.2], [B-SPBU.3], [B-SPBU.4],[B-SPBU.5] dan [B-SPBU.7]. Untuk mockup fungsi [B-SPBU.5] dapat dilihat pada Gambar 4. Tampilan mockup fungsi lainnya dapat dilihat pada Lampiran 2
Gambar 4 Mockup fungsi menu utama Desain Basis Data Perancangan Basis Data Konseptual Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari 3 sumber yaitu website Pertamina, website lewatmana.com dan website Google Maps. Penentuan koordinat (latitude dan longitude) masing-masing SPBU dilakukan dengan bantuan fitur dropLatitude dan dropLongitude dari website Google Maps. Hasil perancangan konseptual digambarkan dengan menggunakan entity relationship diagram (ERD) . Pada tahapan awal dari perancangan ERD, dihasilkan sebuah ERD yang menjadi kebutuhan basis data sistem. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut, perlu dilakukan suatu proses denormalisasi terhadap ERD tersebut. Hasil proses denormalisasi menghasilkan satu tabel saja yaitu tabel Station. ERD awal perancangan dari sistem ini dapat dilihat pada . Perancangan Basis Data Fisik Data koordinat disimpan dalam suatu database yang berisi tabel SPBU. Adapun struktur tabel dari sebuah SPBU dapat dilihat pada Tabel 1
12 Gambar 5 ERD awal perancangan
Gambar 6 ERD awal perancangan . Tabel 1 Tabel SPBU Nama parameter Id Kategori Latitude Longitude Detail Jarak Icon
Tipe Integer String String String String Double BLOB
Desain Proses Pada aplikasi ini terdapat 4 activity utama yaitu nearest activity, listStation activity ,maps activity dan searchStation activity. Nearest activity berfungsi menentukan 5 SPBU terdekat dari posisi user, listStation activity menampilkan semua SPBU yang terdapat dalam database, dan searchStation activity mencari SPBU dari list berdasarakan query alamat jalan. Diagram alir masing-masing proses ini dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada terdekat activity, sistem harus mengetahui posisi di mana user berada,setelah itu sistem melakukan kalkulasi pencarian jarak terdekat menggunakan fungsi getdistanceBeetween antara posisi user dan posisi SPBU yang ada dalam database. Hasil kalkulasi dimasukkan ke dalam kolom distance pada database sehingga jarak ke masing-masing SPBU terisi dengan jarak yang baru. Setelah itu, 5 output jarak terdekat dihasilkan dalam bentuk list, sehingga user bisa memilih SPBU yang hendak dilakukan proses routing. Pada listStation activity dan maps activity, sistem mengambil semua data SPBU dari database ditampilkan dalam bentuk list dan icon pada map. Secara umum 2 proses penampilan ini tidak terlalu jauh berbeda. Pada list activity user
13 bisa memilih SPBU yang diinginkan, sedangkan pada maps activity user tidak bisa memilih SPBU tetapi hanya bisa melihat posisinya sekarang dan juga tampilan icon masing-masing SPBU di peta. Pada searchStation activity user bisa melakukan pencarian berdasarkan alamat dari SPBU, sistem melakukan pengecekan pada query yang diinputkan user. Jika query bersifat valid atau datanya tersedia, maka sistem akan menampilkan hasil pencarian SPBU dalam bentuk list. Jika sistem tidak menemukan data yang dicari oleh user, sistem akan menampilkan toast dialog box yang menyatakan data tidak valid. Implementasi Lingkungan Implementasi Dari tahap analisis, diperoleh kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan dalam tahap pengembangan sistem dan pengujian. Perangkat keras yang digunakan tahap pengembangan sistem adalah Sony Xperia J ST26i dengan spesifikasi sebagai berikut: Sistem Operasi Android Jelly Bean v4.1.2 dengan versi kernel 11.2.A.0.31 Kamera 5.0 megapixel Ruang penyimpanan memori internal 2 GB, dan microSD 16 GB A-GPS support Ukuran layar 480 × 854 pixels, 4.0 inchi Processor 1GHz Cortex-A5 GPU Adreno 200 Perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah: Eclipse Juno Android SDK versi 21 Microsoft Visio 2012 SQLite Implementasi pada Android Menampilkan menu utama [B-SPBU.5] User menjalankan icon launcher dari sistem ini, sehingga muncul beberapa saat splash screen dan setelah itu menu utama akan muncul. Pada menu utama user dapat memilih 3 pilihan aksi yaitu mencari SPBU terdekat sebagai fungsi utama, menampilkan informasi SPBU, dan melakukan konfigurasi pada tampilan informasi pada peta. memperlihatkan menu utama dari sistem ini. Tampilan fungsi [B-SPBU.5] dapat dilihat pada Gambar 7. Menampilkan Informasi SPBU ([B-SPBU.1] dan [B-SPBU.2] Jika seorang user memilih menu informasi SPBU, sistem akan memberikan dua model tampilan informasi yaitu tampilan list view dan tampilan di peta. Pada tampilan list view, user bisa melihat seluruh data SPBU yang ada di Bogor dalam tampilan list.
14
Gambar 7 Implementasi fungsi menu utama Dari tampilan list tersebut, user bisa memilih SPBU yang ingin dilihat informasinya. Tampilan detail informasi menyediakan detail nama SPBU dan alamat dari SPBU tersebut. Dan dari detail, terdapat tombol routing direction yaitu fungsi untuk melihat rute terdekat, ke SPBU yang dipilih user tadi. Dari tampilan list view terdapat menu pencarian, yaitu pencarian SPBU berdasarkan alamat atau nama jalan.adapun tampilan informasi SPBU dalam bentuk list view dapat dilihat pada Lampiran 1. Selain tampilan list view , informasi SPBU juga ditampilkan pada Peta. Tampilan yang diperlihatkan berupa icon SPBU yang berada di Bogor. Tampilan peta dapat dikonfigurasi dengan beberapa macam pilihan yaitu: tampilan street, tampilan satelit, dan tampilan traffic (jika tersedia). Adapun tampilan informasi SPBU pada peta dapat dilihat pada Lampiran 1.
Menampilkan Jarak Terdekat [B-SPBU.4] Setelah user memilih menu cari SPBU terdekat, maka sistem akan menampilkan 5 SPBU terdekat, yang diurutkan berdasarkan kedekatannya dari posisi user. Tampilan informasi tersebut ditampilkan dalam bentuk list. User bebas memilih SPBU yang selanjutnya akan dilakukan proses routing yang dimunculkan pada dialog Alert box. Adapun tampilan dari fungsi ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
Fungsi menampilkan Halaman Routing [B-SPBU.7] Pada sistem ini proses routing diarahkan pada aplikasi lain, aplikasi yang bisa digunakan adalah seperti browser internal, Google Chrome, ataupun Maps. Dari pilihan sistem ini, menggunakan Maps merupakan hal yang disarankan karena dapat memanfaatkan proses tracking dari posisi user ke posisi tujuan SPBU. Adapun tampilan navigasi pada aplikasi Maps dapat dilihat pada Lampiran 1. Cara kerja dari proses routing ini ialah dengan mengirimkan koordinat awal dan akhir ke Google Maps yang akan diproses untuk pencarian rute terdekatnya Google Maps mengirimkan rute terdekatnya melalui beberapa cara yaitu akses ke
15 browser yaitu melalui website maps.google.com bawaan dari device.
atau melalui aplikasi Maps
Penampilan Konfigurasi pada Peta [B-SPBU.8] Pada sistem ini terdapat menu konfigurasi pada peta. Peta yang ingin dikonfigurasi adalah peta penampil informasi SPBU. Konfigurasi tampilan dapat berupa tampilan peta sebagai tampilan default, tampilan satelit yaitu yang memperlihatkan tampilan realita dari lokasi serta tampilan streetview kalau tersedia. Adapun tampilan konfigurasi pada peta dapat dilihat pada Lampiran 1. Pengujian Pengujian dilakukan sesuai dengan kebutuhan fungsional yang didaftarkan pada use case diagram. Pengujian dilakukan dengan metode black box, yaitu menguji apakah fitur pada aplikasi menghasilkan keluaran yang benar ketika diberi inputan yang didefinisikan. Berdasarkan hasil pengujian black box dengan beberapa skenario yang diberikan menunjukkan bahwa seluruh fungsi yang ada pada aplikasi ini telah berjalan dengan menunjukkan hasil pengujian terhadap fungsi yang terdapat pada sistem ini. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 4. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa semua fitur pada sistem telah berjalan dengan baik dan benar.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini merupakan sistem LBS untuk menyediakan informasi lokasi SPBU di area Bogor. Sistem ini mampu memberikan informasi lokasi SPBU terdekat yang disediakan dalam bentuk list. Selain itu sistem ini juga mampu menampilkan rute ke SPBU yang dipilih user sehingga diharapkan dapat membantu user untuk proses navigasi ke SPBU yang dipilihnya. Sistem ini dibangun pada platform Android yang diintegrasikan dengan Google Maps. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa semua fungsi dapat bekerja dengan benar. Namun dalam penelitian ini masih terdapat sedikit kekurangan, yakni dalam mencari SPBU terdekat, sistem memberikan keluaran berupa SPBU yang terdekat berdasarkan jarak, bukan berdasarkan rute yang harus ditempuh untuk menuju ke SPBU tersebut. Saran Untuk penelitian selanjutnya, aplikasi ini dapat dikembangkan pada cakupan wilayah yang lebih luas, sehingga sangat bermanfaat bagi pengguna yang bepergian antarkota. Selain itu, dapat pula dibuat aplikasi semacam ini menggunakan platform lain seperti Windows Phone, Blackberry, dan lain sebagainya. Dan yang terpenting juga adalah dapat mempertimbangkan jarak terdekat berdasarkan rute yang harus dilalui.
16
DAFTAR PUSTAKA Abbo-Zahhad M, Ahmed SM, Mourad M. 2013. Services and aplications based on mobile user’s location detection and prediction. International Journal Communications Network and System Sciences. 6(4):167-175. doi:10.4236/ijcns.2013.64020. Android Developers. 2011. What is Android ? [Internet]. [diunduh 2013 Jul 24]. Tersedia pada: http://developer.android.com/guide/basics/what-is-android. html. Android Developers. 2012. Reference Android location [Internet]. [diunduh 2013 Jul 15]. Tersedia pada: http://developer.android.com/reference/android/ location/Location.html. Bunker B. 2013. WGS84 [Internet]. [diunduh 2013 Jul 12]. Tersedia pada: http://geospatial.referata.com/wiki/WGS_84. Chang D. 2012. Localization in GPS-obstructed environments with Android devices [tesis]. Stockholm (SE): Royal Institute of Technology. Curran K, Smith K. 2006. A location-based mobile tourist guide. Tourism and Hospitality Research. 6(2):180-187. [IDC] International Data Corporation. 2012. Android extends OS market share as Indonesians go "smart" [Internet]. [diunduh 2013 Jul 13]. Tersedia pada: http://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prID23818612. [IDC] International Data Corporation. 2013. Android and iOS combine for 91.1% of the worldwide smartphone OS market in 4Q12 and 87.6% for the year [Internet]. [diunduh 2013 Jul 13]. Tersedia pada: http://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prUS23946013. Küpper A. 2005. Location-Based Services. Chichester (GB): J Wiley. Jacobsen HA. 2004. Middleware for location-based services. Di dalam: Schiller J, Voisard A, editor. Location-Based Services. San Francisco (US): Morgan Kaufmann. hlm 95-127. Patel AR. 2012. An efficient location information management system (LIMS) for smartphone applications [tesis]. San Diego (US): San Diego State Univ Pressman RS. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Ed ke-5. Singapura (SG): McGraw- Hill. Roth J. 2004. Aspects of communication in LBS. Di dalam: Schiller J, Voisard A, editor. Location-Based Services. San Francisco (US): Morgan Kauffman. hlm 187–220. Schiller J dan Voisard A. 2004. Introduction. Di dalam: Schiller J, Voisard A, editor. Location-Based Services. San Francisco (US): Morgan Kaufmann. hlm 9–12. Shekhar S, Vatsavai RR, Xiaobin M, Yoo JS. 2004. Navigation systems: a spatial database. Di dalam: Schiller J , Voisard A, editor. Location-Based Services. San Francisco (US): Morgan Kauffman. hlm 49–94. Spiekermann S . 2004. General aspects of location-based services. Di dalam: Schiller J, Voisard A, editor. Location-Based Services. San Francisco (US): Morgan Kaufmann. hlm 14–33.
17 Wu SY, Wu KT. 2003. Effective location based services with dynamic data management in mobile environments. Springer Wireless Networks. 12(3): 369–381. doi:10.1007/s11276-005-5280-0.
18
Lampiran 1 Tampilan screenshot aplikasi Tampilan dalam bentuk List (B-SPBU.1)
Tampilan SPBU terdekat (B-SPBU.5)
Tampilan konfigurasi tampilan peta (B-SPBU.8)
Tampilan detail SPBU (B-SPBU.3)
Tampilan dalam bentuk icon di peta (B-SPBU.2)
Tampilan halaman navigasi routing pada Maps(B-SPBU.6)
19 Lampiran 2 Mockup Aplikasi
Mockup Fungsi [B-SPBU.1]
Mockup Fungsi [B-SPBU.5]
Mockup Fungsi [B-SPBU.2]
Mockup Fungsi [B-SPBU.7]
Mockup Fungsi [B-SPBU.3]
20 Lampiran 3 Flowchart acitivity pada desain proses Nearest Activity
ListStation Activity
SearchStation Acitvity
21 Lampiran 4 Tabel pengujian fungsi No
Kode Fungsi
Nama Proses
Masukan
Keluaran
Keterangan
1
[B-SPBU.1]
Pilih SPBU
[B-SPBU.2]
3
[B-SPBU.3]
4
[B-SPBU.4]
pilih menu cari SPBU terdekat
5
[B-SPBU.5]
Menampilkan lima SPBU terdekat dari posisi user dalam bentuk list Menampil kan menu utama
Tampilan SPBU dalam bentuk list Tampilan SPBU dalam bentuk icon pada peta Alert dialog box berupa detail SPBU dan tampilan routing Lima SPBU terdekat berdasarkan kedekatannya
Sukses
2
Menampilkan informasi SPBU dalam list Menampilkan informasi SPBU dalam bentuk icon dalam peta Menampilkan detail SPBU dalam bentuk alert dialog box
Tampilan menu utama
Sukses
6
[B-SPBU.6]
Buka aplikasi dengan memilih icon launcher aplikasi Inputkan query SPBU pada kotak pencarian
Tampilan hasil dalam bentuk list
Sukses
7
[B-SPBU.7]
Pilih menu routing pada dialert box tampilan detail
Sukses
8
[B-SPBU.8]
Tampilan pilihan aplikasi yang dijadikan untuk penampil visualisasi rute Tampilan peta yang sesuai dengan pemilihan tampilan di konfigurasi
Melakukan pencarian SPBU pada informasi dalam bentuk list berdasarkan query alamat jalan Menampilkan rute visualisasi terdekat dalam beberapa pilihan aplikasi
Melakukan konfigurasi pada peta
menu
Pilih menu SPBU lalu pilih tombol show on maps Pilih salah satu SPBU dari tampilan list
Pilih menu setting, lalu aktifkan tampilan peta yang diingikan
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
22
Lampiran 5 Tampilan daftar SPBU pertamina pada website pertamina
Lampiran 6 Tampilan SPBU lainnya di website lewatmana.com
23 Lampiran 7 Tampilan gambar lokasi SPBU pada peta di website lewatmana.com
Lampiran 8 Tampilan cara mengambil koordinat titik
24
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 28 Januari 1992 di kota Sawahlunto. Penulis merupakan anak pertama dari 4 bersaudara dengan ayah Israr Aziz SPd dan ibu Gustinar SH. Pada tahun 2009, penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Koto Baru, Dharmasraya, Sumatera Barat dan diterima di Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor melalui jalur ujian saringan masuk IPB (USMI) pada tahun yang sama. Pada tahun 2012, penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Berita Satu Media Holdings. Selama menjadi mahasiswa, penulis menjadi asisten Praktikum Penerapan Komputer di IPB (2012) dan anggota divisi internal Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer (Himalkom) selama periode 2010–2011