Jurnal Notariil, VOL. 1, No. 1, NOVEMBER 2016, 88-108 Available Online at http://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/jn DOI: 10.22225/jn.1.1.374.88-108.
APLIKASI KODE ETIK HAK INGKAR NOTARIS SEBAGAI SAKSI DALAM PERKARA PERDATA DAN PIDANA Dahlil Marjon Universitas Andalas
[email protected]
Abstrak
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hak ingkar dan dasar hukum maka terlebih dulu memahami apa tujuan dari lembaga kenotariatan, untuk memenuhi alat bukti autentik yang sangat dibutuhkan dalam hal menggunakan kepentingan yang timbul karena adanya transaksi dagang yang dilakukan. Lembaga kemasyarakatan yang dikenal sebagai notariat ini timbul dari kebutuhan dalam pergaulan sesama manusia yang menghendaki adanya bukti mengenai hubungan hukum keperdataan yang ada dan terjadi diantara mereka suatau lembaga. Kata Kunci: Kenotariatan, Hak ingkar, Dasar hukum
Abstract
Before discussing more about the right of refusal and the legal basis of the first to understand what the purpose of the institution notary, to meet authentic evidence which is needed in case arising from commercial transactions conducted. Social institutions, known as the notary arises from the need in the association of fellow human beings who want the evidence regarding the relationship existing civil law and took place between agencies. Keywords: notary, right of refusion, legal basis
1. PENDAHULUAN
mengenai jabatan notaris. Peraturan
Pasca disahkannya Undang-Undang
Jabatan Notaris Staatblad 1860 Nomor
Jabatan Notaris yakni Undang-Undang
3 ini dianggap tidak sesuai lagi dengan
Nomor
ten tan g
perkembangan hukum dan kebutuhan
perubahan Undang-Undang 30 Tahun
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu
2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN),
Peraturan Jabatan Notaris ini harus
peranan notaris memasuki era baru.
diganti
Lahirnya
Jabatan
kondisi dan perkembangan masyarakat
Notaris mengakhiri hampir 2 abad
Indonesia. Lahirnya Undang-Undang
berlakunya Peraturan Jabatan Notaris
Nomor
yaitu Reglement op Het Notaris Ambt in
perubahan Undang-Undang 30 Tahun
Indonesie (Stb. 1860:3) yang mengatur
2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN)
2
tahun
2014
Undang-Undang
untuk
2
disesuaikan
tahun
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
2014
dengan
tentan g
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 89
untuk
memerlukan bentuk tertulis. Bukti fisik
notaris
dari perjanjian itu yang diperlukan.
sebagai pejabat umum dapat terlaksana
Oleh karena itu setiap perjanjian yang
dengan baik.
dilakukan oleh masyarakat pasti akan
merupakan
terobosan
memastikan
Notaris
bahwa
baru
fungsi
merupakan
salah
satu
mengarah
kepada
notaris
sebagai
pejabat negara yang kedudukannya
sarana keabsahan perjanjian yang
sangat dibutuhkan di masa sekarang
mereka lakukan. Notaris dianggap yang
ini. Di masa modern ini, masyarakat
melahirkan bukti fisik dari perjanjian
sudah banyak tidak lagi mengenal
yang disepakati oleh para pihak. Karena
perjanjian
itulah, kedudukan notaris
yang
berdasarkan
atas
kepercayaan satu sama lain seperti
menjadi
semakin penting di masa sekarang ini.
dulu. Dahulu
Sebagaimana pejabat negara lain
perjanjian-perjanjian menurut hukum
yang mempunyai wewenang tersendiri
adat tidak dibuat dalam bentuk tertulis,
khusus untuk pejabat negara bidang
dilakukan secara lisan saja, oleh karena
yang dimaksud, maka notaris juga
adanya saling mempercayai. Tuntut
memiliki kewenangan tersendiri yang
menuntut
sangat
tidak dimiliki oleh pejabat negara yang
tidak
lainnya. Masing-masing pejabat Negara
yang
jarang
mereka kenal
boleh
sekali
dikatakan
terjadi
akibat
dipenuhinya perjanjian yang dilakukan.
ini
mempunyai
kewenangan
Oleh karenanya jika timbul perselisihan
berbeda satu sama lain.
yang
diantara mereka maka para pihak
Selain kewenangannya, para notaris
hanya mengajukan saksi-saksi yang
juga memiliki kewajiban dan larangan
dapat membenarkan atau menguatkan
yang wajib mereka patuhi dalam
dalil-dalil yang dimajukan di muka
pelaksanaan
persidangan.
kewajiban
Oleh
karena
itu
tugas. dan
Kewenangan,
larangan
adalah
pembuktian dengan saksi dalam hukum
konsekwensi logis dari adanya suatu
adat sangatlah penting.
jabatan. Dengan berdasar pada Undang
Berlainan dengan sekarang dimana
-Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang
para pihak dalam membuat perjanjian
perubahan Undang-Undang 30 Tahun
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 90
2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN),
Perdata
para notaris di Indonesia wajib untuk
wanprestasi menurut pasal 1234 KUH
memahami
Perdata.
apa
yang
menjadi
atau
ingkar
janji
atau
wewenang dan kewajiban mereka serta
Sanksi administrasi terhadap Notaris
larangan yang tidak boleh dilakukan
yang melanggar ketentuan peraturan
dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
perundang-undangan ada 5 jenis sanksi
Sebagaimana diketahui bahwa Akta
administrasi yang berlakunya secara
Notaris yang merupakan suatu akta
berjenjang yaitu berupa : 1. Teguran
otentik
lis an ,
yang
memiliki
kekuatan
2.
Te gu r a n
te r tu lis ,
3.
sementara,
4.
pembuktian lengkap atau sempurna
Pemberhentian
dalam sengketa hukum perdata dapat
Pemberhentian dengan hormat, dan 5.
mengalami
Pemberhentian
penurunan
status
tidak
hormat.
(degradasi) dari kekuatan bukti lengkap
Sedangkan penjatuhan sanksi pidana
dan sempurna menjadi permulaan bukti
terhadap
seperti akta dibawah tangan, dan dapat cacat
hukum
yang
menyebabkan
Notaris
dapat
dilakukan
sepanjang
memenuhi
rumusan
pelanggaran
yang
tersebut
dalam
kebatalan atau ketidakabsahan akta
Undang-Undang Jabatan Notaris, kode
tersebut. Apabila terjadi degradasi dari
etik
akta otentik menjadi akta dibawah
memenuhi unsur-unsur dalam KUHP
tangan atau bahkan batal demi hukum
pidana.
maka
hal
kerugian karenanya
itu
akan
menimbulkan
bagi
para
pihak.
Notaris
tersebut
Oleh dapat
jabatan
notaris,
juga
harus
Pada dasarnya hak ingkar adalah hak u n tu k
me n gu n du rk an
memberikan
diri
kesaksian
dari
dimuka
yang
Pengadilan dalam masalah Perdata
menderita kerugian dapat menuntut
maupun Pidana. Dalam perkara perdata
dengan tuntutan melakukan perbuatan
notaris
digugat
oleh
melanggar
pihak.
hukum
Pihak
( onrechtmatige
lebih
menggunakan
leluasa hak
ingkar
untuk yang
daad) yang disyaratkan dalam pasal
diberikan undang-undang kepadanya.
1365 maupun dalam pasal 1367 KUH
Istilah
hak
ingkar
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
ini
merupakan
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 91
Belanda
memahami ruang lingkup hak ingkar.
verschoningsrecht yang artinya adalah
Hak ingkar ini merupakan bagian yang
hak untuk dibebaskan dari memberikan
tak terpisahkan dari bagian kode etik
keterangan sebagai saksi dalam suatu
Notaris.
perkara perdata maupun pidana. Hak
Notaris dalam penerapannya pada
ini merupakan pengecualian dari prinsip
perkara
umum
yang
pidana akan melibatkan notaris sebagai
wajib
pihak atau sebagai saksi. Disamping itu
terjemahan
dari
bahasa
bahwa setiap
dipanggil
sebagai
orang saksi
Undang-Undang perdata
maupun
Jabatan perkara
juga sekaligus untuk menjawab apakah
memberikan kesaksian itu. Akan tetapi, terlepas dari itu semua
majelis pengawas
notaris memiliki
haruslah digarisbawahi bahwa hak
kewenangan
ingkar adalah “hak” bukan kewajiban.
persetujuan
Dengan pengertian bahwa Notaris
pemanggilan notaris sebagai saksi dan
tetaplah
akibat
atau pengambilan foto copy minuta,
hukum tertentu apabila menggunakan
surat-surat lainnya yang dilekatkan
atau tidak menggunakan hak yang
pada minuta akta dan protokol notaris
telah diberikan oleh undang-undang
yang berada dalam penyimpanan atau
tersebut. Untuk itulah notaris diberikan
pengambilan minuta akta, surat surat
kesempatan terlebih dahulu untuk
yang dilekatkan pada minuta akta dan
memutuskan
akan
protokol notaris dalam penyimpanan,
dalam
sebagaimana dimaksud dalam pasal 66
pemberian suatu kesaksian atau tidak.
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014
Jadi jelas Undang-undang meletakkan
tentang perubahan Undang-Undang
kewajiban secara umum kepada setiap
Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan
orang yang cakap menjadi saksi untuk
Notaris.
dihadapkan
menggunakan
memberikan
pada
apakah hak
ingkar
kesaksian
di
muka
untuk kepada
memberikan hakim
dalam
Apakah yang dimaksud dengan hak
pengadilan, baik dalam proses perdata
ingkar
maupun pidana.
pengaturannya Sejauhmana hak ingkar
Tulisan singkat ini akan mencoba
Notaris
dan
dasar
hukum
notaris sebagai saksi dapat diterapkan
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 92
dalam perkara perdata dan pidana
Istilah
dalam sidang pengadilan?
pengabdinya, Notarius, yang kemudian
Apakah majelis pengawas notaris
notaris
diambil dari nama
menjadi istilah/titel bagi golongan
untuk
orang penulis cepat atau stenografer.
memberikan izin kehadiran Notaris
Notaris adalah salah satu cabang dari
dalam sidang pengadilan ?
profesi hukum yang tertua di dunia.
m e m pu n y ai
kewenangan
Sekitar abad ke 5, notaris dianggap sebagai pejabat istana. Di Italia utara
2. PEMBAHASAN Sebelum membahas lebih lanjut
sebagai daerah perdagangan utama
mengenai hak ingkar dan dasar hukum
pada abad ke 11 - 12, dikenal Latijnse
serta kewenangan majelis pengawas
Notariat, yaitu orang yang diangkat
notaris untuk merekomendasikan dapat
oleh penguasa umum, dengan tujuan
dipanggilnya notaris sebagai saksi
melayani
dalam perkara perdata dan pidana
umum,
maka terlebih dahulu akan diuraikan
h on orariu m
mengenai
masyarakat umum.
sejarah
mulai
berkembangnya notaris ini. Sejarah perkembangan
Notaris
ini penting
kepentingan dan
boleh a tas
masyarakat
mendapatkan jas an y a
ole h
Latijnse notariat ini murni berasal dari
Italia
Utara,
bukan
sebagai
dipahami
pengaruh hukum Romawi Kuno. Pada
bagaimana sebetulnya pengaruh hak
tahun 1888, terbitlah buku Formularium
ingkar notaris tersebut perlu dipahami
Tabellionum oleh
oleh semua pihak, terutama hakim dan
sekolah
penyidik polisi.
peringatan 8 abad sekolah hukum
diketahui
agar
dapat
Notaris adalah sebuah profesi yang
Imerius, pendiri
Bologna,
dalam
rangka
Bologna. Berturut-turut seratus tahun
dapat dilacak balik ke abad ke 2-3 pada
kemudian
ditebitkan
masa Roma Kuno, dimana mereka
Notariae oleh Rantero dari Perugia,
dikenal sebagai scribae, tabellius atau
kemudian pada abad ke 13 buku
notarius. Pada masa itu, mereka adalah
dengan judul yang sama diterbitkan
golongan orang yang mencatat pidato.
oleh Rolandinus Passegeri. Ronaldinus
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Summa Artis
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 93
Passegeri kemudian juga menerbitkan
1629, untuk keperluan para penduduk
Flos Tamentorum. Buku-buku tersebut
dan para pedagang perlu mengangkat
menjelaskan definisi notaris, fungsi,
seorang notaris, yang disebut Notarium
kewenangan
Publicum.2 Sejak tanggal 27 Agustus
dan
kewajiban-
1620 diangkat notaris pertama di
kewajibannya. Sebelum
diperlakukan
Undang-
Indonesia yaitu Melchior Kerchem,
Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang
sebagai
perubahan Undang-Undang 30 Tahun
Schepenen (urusan perkapalan kota) di
2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN),
Jakarta untuk
Indonesia masih mempergunakan dan
notaris yang berkedudukan di Jakarta.
memakai peraturan Jabatan Notaris
Tugas dari Melchior Kerchem sebagai
yang berasal dari produk
bangsa
notaris dalam surat pengangkatannya,
Belanda sebagai bangsa penjajah.
yaitu melayani dan melakukan semua
Pemberlakuan
surat libel (Smaadschrift) yang bahasa
Peraturan
Jabatan
sekretaris
College
Van
merangkap sebagai
ini
Indonesianya yaitu tulisan menghina/
diperkenankan oleh Pasal 2 Aturan
menista, surat wasiat di bawah tangan,
Peralihan Undang-Undang Dasar 1945,
persiapan penerangan, akta perjanjian
yang mengatakan bahwa segala badan
perdagangan, perjanjian kawin, surat
negara dan peraturan yang ada masih
wasiat, dan akta-akta lainnya dan
langsung
belum
ketentuan-ketentuan yang perlu di
diadakan yang baru menurut Undang-
Daerah tingkat kotapraja3. Setelah
Undang Dasar 1945 ini.
pengangkatan notaris pertama jumlah
Notaris
bangsa
penjajah
berlaku,
selama
Perkembangan lembaga notaris di Indonesia,
mulai
masuk
pada
permulaan abad ke 17. Menurut Jan Pieterszoon Coen1 di Jacatra (sekarang Jakarta) antara tahun 1617 sampai
notaris di Indonesia kian berkembang dan pada tahun 1650 di Batavia hanya ada dua orang notaris yang diangkat. Menurut kenyataannya para notaris pada waktu itu
1
tidak mempunyai
Jan Pieterszoon Coen adalah juga pimpinan armada Belanda yang mendarat di Indonesia. G.H.S. Lumban Tobing, Peraturan Jabatan Notaris,(Jakarta: Erlangga, 1983), hal 15 3 Komar Andasasmita, Notaris I, (Bandung: Sumur Bandung, 1981), hal 37 2
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 94
kebebasan
didalam
menjalankan
waktu
itu
adalah
berkebangsaan
jabatannya, karena notaris pada masa
Belanda.
Sedangkan
itu adalah pegawai dari Verenigde Oost
berkebangsaan Indonesia sangat sedikit
Indie Compagnie (VOC). Bahkan tahun
jumlahnya,
1632 dikeluarkan plakat yang berisi
mempunyai kedudukan di kota-kota
ketentuan bahwa notaris, sekretaris
besar
dan pejabat lainnya dilarang untuk
Indonesia berada di daerah-daerah. Di
membuat akta-akta transport, jual beli,
samping itu tingkat kesadaran dan
surat wasiat dan lain-lain akta, jika
budaya hukum masyarakat Indonesia
tidak mendapat persetujuan terlebih
pada waktu itu suatu masyarakat yang
dahulu dari Gubernur Jenderal dan
masih bersifat primordial yang masih
daden van indie dengan ancaman akan
berpegang teguh pada hukum adat
kehilangan jabatannya. Namun dalam
serta kaidah-kaidah religius, lebih-lebih
prakteknya ketentuan tersebut tidak
lagi para pengasuh dari lembaga
dipatuhi oleh pejabat-pejabat atau
notiariat itu lebih menitik beratkan
notaris yang bersangkutan.
orientasinya pada hukum barat. Semua
lagi
sedangkan
pula
yang mereka
orang-orang
membawa
itu merupakan faktor penghambat yang
lembaga kenotariatan ke Indonesia
merugikan bagi perkembangan dan
adalah untuk memenuhi kebutuhan
untuk dikenalnya lembaga notariat ini
akan alat bukti autentik yang sangat
dengan
dibutuhkan untuk menggunakan hal
dikalangan masyarakat yang justru
dan kepentingan yang timbul karena
harus dilayaninya.
Maksud
dan
tujuan
adanya transaksi dagang yang mereka
cepat
Lembaga
dan
secara
kemasyarakatan
luas
yang
di
dikenal sebagai notariat ini timbul dari
Indonesia pada waktu itu belum dikenal
kebutuhan dalam pergaulan sesama
dan meluas ke kota-kota kecil bahkan
manusia yang menghendai adanya alat
desa-desa hal ini dikarenakan sebelum
bukti baginya mengenai hubungan
perang dunia ke 2 (dua) hampir seluruh
hukum keperdataan yang ada dan/atau
notaris yang ada di Indonesia pada
terjadi diantara mereka suatu lembaga
lakukan. Lembaga kenotariatan
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 95
dengan
para
ditugaskan
pengabdinya
oleh
kekuasaan
yang umum
(openbaar gezag) untuk dimana dan
muncul
peraturan
yang
disebut
ventosewet.4 Di Indonesia,
notaris
bertindak
apabila undang-undang mengharuskan
sebagai pelayan masyarakat. Hal ini
sedemikian
karena notaris adalah pejabat yang
atau
dikehendaki oleh
masyarakat membuat alat bukti tertulis
diangkat
yang mempunyai kekuatan autentik.
melayani kebutuhan masyarakat akan
Saat ini notaris dikenal sebagai orang yang
melayani
masyarakat
untuk
oleh
pemerintah
untuk
dokumen-dokumen legal yang sah. Meskipun
status
notaris
sebagai
membuat akta atau dokumen-dokumen
pelayan masyarakat, jangan berpikiran
yang autentik. Akan tetapi, tugas ini
bahwa notaris menggunakan pakaian
sedikit berbeda dengan yang dilakoni
yang sederhana. Justru sebaliknya,
para notaris pada awal kemunculannya.
notaris mengenakan pakaian yang
Saat kejayaan bangsa Romawi, tidak
resmi dan eksklusif guna menunjukkan
hanya ada kelompok gladiator di sana,
profesionalisme
tetapi juga hidup sekelompok orang
mereka.
Berbicara mengenai notaris, berarti bicara
mengenai
autentisitas
notaris
sudah
tersebut
seharusnya
dalam
dokumen. Hal itulah yang menjadi salah
jabatannya
satu alasan
kedudukannya
n ot ari s .
orang berkunjung ke
Pe n gak u an
keseriusan
Sebagai seorang dengan jabatan
yang disebut notarius. kita
dan
ak an
s if at
dibandingkan
lebih
menjalankan “diistimewakan” dalam
dengan
seorang
orang
hukum
orang
notaris
di
lain.
autentisitas dokumen tersebut tidak
Namun
luar
datang secara serta merta, tetapi
jabatannya adalah orang yang memiliki
pengakuan baru muncul pada abad ke-
kedudukan yang sama dengan orang
13 (tiga belas), sekian ratus tahun
yang lain (equality before the law).5
setelah kemunculan jabatan notaris.
Tentu saja ada beberapa hal yang
Beberapa ratus tahun kemudian barulah
harus dipenuhi untuk menjadi seorang
4 5
Ira Koesoemawati dan Yunirman Rijan, Ke Notaris, Penerbit Raih Asa Sukses, Jakarta, 2009, hal 23. www.Google search “Harkat dan Martabat Notaris”.co.id
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 96
notaris. Tidak mungkin seorang notaris
tahun, tetapi seseorang untuk dapat
dapat
menjadi
berpraktek
tanpa
memiliki
notaris
berdasarkan
kemampuan memadai. Latar belakang
berdasarkan Undang-Undang Nomor 2
pendidikan hukum merupakan sebuah
tahun 2014 tentang perubahan Undang
keniscayaan. Setelah lulus dari fakultas
-Undang 30 Tahun 2004 tentang Jab-
hukum, seorang calon notaris wajib
atan Notaris (UUJN) haruslah berusia
mengikuti kuliah bidang kenotariatan
27 (dua puluh tujuh) tahun.
atau menempuh pendidikan Strata 2
Di Indonesia para notaris berhimpun
(dua) hukum bidang kenotariatan.
dalam sebuah wadah perkumpulan
Tidak cukup berbekal pendidikan formil
yang bernama Ikatan Notaris Indonesia
saja untuk menjadi profesi notaris di
(yang selanjutnya disingkat INI). INI
Indonesia. Syarat lain menjadi calon
merupakan perkumpulan notaris yang
notaris di Indonesia secara umum
legal dan sudah berbadan hukum
orang
berkewarganegaraan
sesuai SK Menteri Kehakiman Replubik
Indonesia. Oleh karena seorang notaris
Indonesia tanggal 23 Januari 1995
adalah pejabat umum yang diangkat
Nomor C210221.HT.01.06.
yang
oleh negara untuk mewakili negara
Hak ingkar ini mulai diperbincangkan
dalam pembuatan akta-akta autentik
berawal dengan ditariknya seorang
yang dibuat berisi hal-hal yang sifatnya
notaris sebagai salah satu tergugat
rahasia. Tentu akan berbahaya, jika
dalam suatu perkara perdata antara
jabatan ini dipegang oleh seorang
Badan Penyehatan Perbankan Nasional
warga negara asing. Bisa–bisa rahasia
(Kreditur)
negeri ini jatuh ke tangan negara lain.
nasabah
Menjadi notaris yang baik dituntut
selaku debitur
penggugat selaku
dan
tergugat,
dengan obyek sengketa adanya 2 (dua)
yang
salinan akta pengakuan hutang yang
matang. Menurut Kitab Undang-Undang
dibuat dihadapan notaris yang sama
Hukum Perdata (selanjutnya disingkat
dengan nomor dan tanggal yang sama,
KUHPerdata)
dewasa
namun substansi jumlah hutangnya
seseorang adalah 21 (duapuluh satu)
berbeda dalam 2 (dua) salinan akta
untuk
memiliki
kedewasaan
bahwa
usia
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 97
te rs e bu t .
M as in g - mas in g
berpegang
kepada
salinan
pih ak akta
undang
saja
yang
dapat
memerintahkan notaris untuk membuka
pengakuan hutangnya. Dalam kasus ini
rahasia isi
majelis hakim melalui suratnya kepada
pernyataan yang diketahui oleh notaris
majelis
yang berkaitan dengan pembuatan akta
pengawas
notaris
telah
meminta persetujuan agar foto copy minuta aktanya dapat dibawa oleh notaris
yang
bersangkutan
dalam
sidang pengadilan.6
akta
dan
keterangan/
yang dimaksud. Hal ini dikenal dengan “kewajiban ingkar”
notaris. 7
Instrumen
untuk
ingkar bagi notaris ditegaskan sebagai
Selain kewajiban untuk melakukan
salah satu kewajiban notaris yang
hal-hal yang telah diatur dalam UU,
disebut dalam Pasal 16 ayat (1) huruf e
notaris masih memiliki suatu kewajiban
UUJN, sehingga kewajiban ingkar untuk
lain. Hal ini berhubungan dengan
notaris melekat pada tugas jabatan
sumpah/janji notaris yang berisi bahwa
notaris. Kewajiban ingkar ini mutlak
notaris akan merahasiakan isi akta dan
harus dilakukan dan dijalankan oleh
keterangan
notaris, kecuali ada undang-undang
yang
diperoleh
dalam
pelaksanaan jabatan notaris. Secara
yang
umum, notaris wajib merahasiakan isi
menggugurkan
akta dan keterangan yang diperoleh
tersebut. Kewajiban untuk ingkar ini
dalam pembuatan akta notaris, kecuali
dapat
diperintahkan
undang-undang
sepanjang
tidak
instansi mana saja yang berupaya
bahwa
notaris
me rah as iak an keterangan berkaitan Dengan
oleh dan
yang
wajib
me mbe rik an
demikian,
untuk
kewajiban
dilakukan
dengan
notaris
meminta
ingkar batasan
diperiksa
pernyataan
oleh atau
yang
keterangan dari notaris yang berkaitan
tersebut.
dengan akta yang telah atau pernah
hanya undang-
dibuat oleh atau di hadapan notaris
diperlukan
dengan
untuk
memerintahkan
akta
6
Internet, Pieter Latumeten, Kesaksian Notaris Bukan Merupakan Kewajiban Hukum Yang Bersifat Imperatif Dalam Perkara Perdata, Minggu, 04 April 2010, diunduh tgl 25 Juni 2012. 7 Tan Thong Kie, Buku I Studi Notariat Serba-Serbi Praktek Notaris, PT Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 2000, hal. 67.
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 98
rahasia.
yang bersangkutan. Pasal 1909 Kitab Undang-undang
diadakan
Dalam
Pasal
sanksi
322
pidana
KUHP
terhadap
(KUHPerdata)
mereka dari kategori-kategori tersebut
mewajibkan setiap orang yang cakap
yang dengan sengaja membuka rahasia
untuk menjadi saksi, untuk memberikan
itu, sedangkan menurut Pasal 146 HIR
kesaksian di muka pengadilan. Pada
dan Pasal 277 RIB mereka boleh
umumnya semua orang dapat menjadi
menolak untuk memberi kesaksian
saksi, akan tetapi dalam KUHAP (Kitab
mengenai rahasia tersebut.8
Hukum
Perdata
Undang-undang Hukum Pidana) juga mengatur beberapa pihak yang tidak
Penerapan Hak Ingkar Notaris
dapat menjadi saksi, yaitu dalam Pasal
Dalam Perkara Perdata dan Pidana Dalam praktiknya, jika ternyata
168 KUHAP dan Pasal 170 KUHAP.
Pasal
168
KUHAP
pengecualian
bagi
memberikan
notaris sebagai saksi atau tersangka,
saksi
tergugat, ataupun dalam pemeriksaan
yang
mempunyai hubungan kekeluargaan
oleh
dengan terdakwa dan dalam Pasal 170
membuka rahasia dan memberikan
ayat
keterangan/pernyataan
(1)
KUHAP
memberikan
Majelis
Pengawas
verschoningsrecht (hak mengundurkan
seharusnya
diri) dari pemberian kesaksian bagi
sedangkan
mereka yang karena jabatan, harkat
m e m e ri n t a h k a n n y a,
martabat
pengaduan
dan
pekerjaannya
wajib
wajib
Notaris yang
dirah asiak an,
undang-undang pihak
maka yang
tidak atas
merasa
dirugikan dapat menuntut notaris yang
menyimpan rahasia. Baik menurut Pasal 322 KUHP (Kitab
bersangkutan. Dalam hal ini, dapat
Pidana)
dikenakan Pasal 322 ayat (1) dan (2)
maupun menurut Pasal 146 HIR dan
KUHP, yaitu membongkar rahasia, yang
277 RIB ada kategori-kategori orang
padahal
yang karena jabatan atau pekerjaannya
menyimpannya. Bahkan sehubungan
dianggap sebagai wajib penyimpan
dengan perkara perdata, yaitu apabila
Undang-undang
8
Hukum
sebenarnya
G.H.S Lumban Tobing, Peraturan Jabatan Notaris, Jakarta: Erlangga, 1983, hal. 4
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
notaris
wajib
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 99
notaris berada dalam kedudukannya
untuk memberikan grosse akta, salinan/
sebagai saksi, maka notaris dapat
kutipan atau memperlihatkan atau
meminta
dari
memberitahukan isi akta-aktanya selain
memberikan
kepada orang-orang yang langsung
kesaksian, karena jabatannya menurut
berkepentingan pada akta itu, para ahli
undang-undang
warisnya dan
untuk
kewajibannya
dibebaskan
untuk
diwajibkan
untuk
merahasiakannya9.
para penerima hak
mereka, kecuali yang dalam hal-hal
Larangan notaris merupakan suatu tindakan yang dilarang untuk dilakukan
yang diatur dalam peraturan-peraturan umum.
oleh notaris. Jika larangan ini dilanggar
Pasal 4 Undang-Undang Jabatan
oleh notaris, maka kepada notaris yang
Notaris menyatakan lebih luas, bahwa
melanggar akan
kewajiban
dikenakan
sanksi
merahasiakan
ini
juga
sebagaimana yang tersebut dalam
meliputi keterangan yang diperoleh
Pasal 85 UUJN.
notaris dalam pelaksanaan jabatannya. untuk
Hal ini lebih karena jabatan yang
s umpah
se belu m
dipangku oleh notaris adalah jabatan
jabatannya
sebagai
kepercayaan dan justru oleh karena itu
notaris telah ada sejak dari dahulu.
seseorang bersedia mempercayakan
Dalam
sesuatu kepercayaan kepadanya.
Kewajiban
bagi
me n gu capk an menjalankan
sumpah
notaris
jabatan
notaris
ditetapkan bahwa notaris berjanji di
Wajib menyimpan atau memegang
bawah sumpah untuk merahasiakan
rahasia ini dapat diketahui dari kode
serapat-rapatnya isi akta-akta sesuai
etik profesi. Point ke-5 Sumpah Jabatan
dengan ketentuan-ketentuan peraturan
Notaris menyatakan : “Bahwa saya
-peraturan itu. Peraturan-peraturan
akan merahasiakan serapat-rapatnya isi
yang dimaksudkan itu adalah peraturan
akta-akta selaras dengan ketentuan-
-peraturan
ketentuan
dalam
Undang-Undang
peraturan
ini.”
Etika
Jabatan Notaris khususnya Pasal 16,
memberikan kewajiban
yang berisikan larangan bagi notaris
profesional hukum sebagai aparat atau
9
R.Soegondo Notodisoerjo, Hukum Notariat di Indonesia, Suatu Penjelasan, 1982, hal. 97-98
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
bagi kaum
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 100
pejabat untuk menyimpan rahasia,
penggunaan Verschoningsrecht (dahulu
sehingga
“hak ingkar”). Verschoningsrecht (hak
secara
etis
pula
tidak
dibenarkan kaum profesional hukum
mengundurkan
membuka rahasia yang diberitahukan,
pengecualian
dipercayakan dan diperolehnya, dari
umum yang disebut tadi, yaitu bahwa
klien10.
setiap orang yang dipanggil sebagai
Notaris masih dapat merahasiakan
diri)
terhadap
merupakan ketentuan
saksi, wajib memberikan kesaksian11.
diberitahukan
Verschoningsrecht berbeda dengan
kepadanya dalam jabatannya tersebut
wraken, dalam kamus hukum Yan
termasuk
dengan
Pramadya Puspa, Verschoningsrecht
mempergunakan hak yang diberikan
diartikan sebagai permohonan agar
kepadanya dalam Pasal 1946 ayat (3)
dibebaskan dari, hak mengundurkan
(Pasal 1909 ayat (3) KUHPerdata (Kitab
diri12. Sedangkan wraken dalam kamus
Undang-undang Hukum Perdata)) dan
Belanda – Indonesia Datje Rahajoekoe
Pasal 148 KUHP (Pasal 146 ayat (3)
diartikan sebagai menolak, menolak
HIR) untuk mengundurkan diri sebagai
sebagai saksi13. Wraken (hak ingkar)
saksi apabila ia dipanggil sebagai saksi
ada pada pihaknya, penggugat maupun
untuk didengar keterangannya di muka
tergugat; mengingkari kewenangan
pengadilan.
hakim yang memeriksa perkara karena
semua
apa
yang isi-isi
akta
Apabila notaris dipanggil menjadi
mempunyai
kepentingan
saksi di muka persidangan pengadilan,
hubungan
ia berdasarkan Pasal 1909 ayat (2)
diperiksanya. Hak ingkar inilah yang
KUHPerdata dan Pasal-pasal 146 HIR
dimaksud sebagaimana diatur dalam
dan 227 RIB, dapat mempergunakan
Pasal
haknya
Kekuasaan
untuk
mengundurkan
diri
sebagai saksi, dengan jalan menuntut 10 11 12 13
28
dengan
perkara
atau
Undang-undang Kehakiman
yang
Pokok
Nomor
14
Tahun 1970.
Liliana Tedjosaputro, Etika profesi dan Profesi Hukum, Penerbit CV. Aneka Ilmu, Semarang, 2003, hal. 80. Ibid, hal. 120 Yan Pramadya Puspa, Kamus Hukum, semarang: CV. Aneka Ilmu, 1977, hal. 253. Datje Rahajoe Koesoemah, Kamus Belanda – Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, hal. 302.
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 101
Kewenangan Majelis Pengawas
Nomor M.02.PR08.10
Notaris Memberikan Izin
tentang
Kehadiran Notaris Dalam Sidang
Anggota,
Pengadilan
Susunan Organisasi, Tata Kerja dan
Dapatkah notaris dipaksa untuk hadir
Tata
Tata
Cara
Tahun 2004 Pengangkatan
Pemberhentian
Cara
Anggota,
Pemeriksaan
Majelis
sebagai saksi dalam perkara perdata?
Pengawas Notaris, Majelis Pengawas
Apakah untuk bertindak sebagai saksi,
Notaris adalah suatu badan yang
di pe rl u k an
mempunyai
pe rs e t u ju an
m aje lis
kewenangan
pengawas notaris sebagaimana yang
k ewajiban
dimaksud dalam pasal 66 Undang-
pengawasan dan pembinaan terhadap
Undang Jabatan Notaris ? Pertanyaan-
Notaris.
pertanyaan
diatas
merupakan
un tuk
dan
me laks an ak an
Menurut Peraturan Menteri Hukum
pertanyaan yang sering muncul yang
dan
memerlukan jawaban.
Indonesia Nomor M.02.PR08.10 Tahun
Majelis
Pengawas
adalah
suatu
Hak
Asasi
Manusia Republik
2004 tentang Tata Cara Pengangkatan
badan yang mempunyai kewenangan
Anggota,
dan kewajiban untuk melaksanakan
Susunan Organisasi, Tata Kerja dan
pembinaan dan pengawasan terhadap
Tata
Notaris. Menurut Pasal 1 ayat (6)
Pengawas Notaris, Majelis Pengawas
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014
Notaris yaitu Majelis Pengawas yang
tentang perubahan Undang-Undang 30
tugasnya memberi pembinaan dan
Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
pengawasan kepada notaris dalam
(UUJN), Majelis
menjalankan
Pengawas
Notaris
Pemberhentian
Cara
Anggota,
Pemeriksaan
jabatan
Majelis
profesinya
merupakan suatu badan yang memiliki
sebagai pejabat umum yang senantiasa
wewenang
meningkatkan
dan
untuk
melakukan
profesionalisme
pembinaan dan pengawasan terhadap
kualitas
Notaris.18 Menurut Pasal 1 ayat (1)
memberikan jaminan kepastian dan
Peraturan Menteri Hukum dan Hak
perlindungan hukum bagi penerima
Asasi Manusia
jasa Notaris dan masyarakat luas
Republik
Indonesia
kerjanya
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
sehingga
dan dapat
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 102
Menurut Pasal 1 ayat (6) Peraturan
Pasal 72 ayat (1) dan Pasal 76 ayat (1)
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014
Republik
M.01-
tentang perubahan Undang-Undang 30
HT.03.01 Tahun 2006 tentang Syarat
Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
dan
Indonesia
Tata
Cara
P e n g an g k a t an ,
(UUJN), disebutkan bahwa tingkatan-
dan
Pemberhentian
tingkatan Majelis Pengawas Notaris
Pemindahan Notaris,
Nomor:
Majelis
Pengawas
Notaris
adalah suatu badan yang mempunyai kewenangan
dan
melaksanakan
kewajiban
untuk
pembinaan
dan
Menurut Pasal 1 ayat (7) Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
1) Majelis Pengawas Daerah Notaris berkedudukan
di
kota
atau
kabupaten; 2) Majelis Pengawas Wilayah Notaris
pengawasan terhadap Notaris.
Republik
tersebut meliputi:
Nomor:
dibentuk
dan
berkedudukan
di
Ibukota Propinsi; 3) Majelis Pengawas Pusat Notaris
M.03.HT.03.10 Tahun 2007 Tentang
dibentuk
Pe n ga m bil an
Ibukota Negara Kesatuan Republik
M in u t a
Ak t a
d an
dan
berkedudukan
di
Pemanggilan Notaris, yang dimaksud
Indonesia
dengan
Daerah
Wewenang Majelis Pengawas Daerah
adalah suatu badan yang mempunyai
Notaris berkaitan dengan pengambilan
kewenangan
untuk
Minuta Akta dan/ atau pemanggilan
pe ngawas an
dan
Notaris baik sebagai saksi maupun
terhadap Notaris
yang
Majelis dan
mel aks an ak an pembinaan
Pengawas kewajiban
sebagai tersangka
oleh Penyidik,
berkedudukan di Kabupaten atau kota.
Penuntut Umum atau Hakim, yaitu:
Selanjutnya dalam
Peraturan Menteri
1) Prosedur Pengambilan Minuta Akta
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
oleh Penyidik, Penuntut Umum atau
Indonesia
Hakim, dalam Pasal 8 ayat 1, Pasal 9
tersebut juga dijelaskan
tingkatan-tingkatan Majelis Pengawas
sampai dengan 11, yaitu:
Notaris.
a) Penyidik, Penuntut Umum atau
Dalam Pasal 68, Pasal 69 ayat (1),
Hakim untuk kepentingan proses
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 103
peradilan dapat mengambil Minuta
yang dilekatkan pada Minuta
Akta dan/ atau surat-surat yang
Akta atau Protokol Notaris
dilekatkan pada Minuta Akta atau
dalam penyimpanan Notaris;
Protokol Notaris yang terdapat
2) Belum gugur hak menuntut
dalam
Penyimpanan
Notaris,
berdasarkan
ketentuan
dengan meminta kepada Notaris
tentang daluarsa peraturan
yang
perundang-undangan
bersangkutan
untuk
membawa Minuta Akta dan/ atau sutat-surat yang dilekatkan pada Minuta Akta atau Protokol Notaris yang
terdapat
Penyimpanan
dalam
Notaris,
dengan
bidang pidana; 3) Ada penyangkalan keabsahan tanda tangan dari para pihak; 4) Ada
Akta;
permohonan tertulis pada Majelis
5) A d a
harus
Pengawas
Daerah
Notaris
pengurangan
dugaan
melakukan
Notaris
pemunduran
tanggal akta.
setempat. b)Majelis
dugaan
atau penambahan dari Minuta
megajukan
syarat
di
Pengawas
Daerah
c. Persetujuan
Majelis Pengawas
Notaris memberikan persetujuan
Daerah Notaris diberikan setelah
untuk pengambilan Minuta Akta
mendengar
dan
Notaris yang bersangkutan;
atau
surat-surat
yang
dilekatkan pada Minuta Akta atau Protokol
Notaris
Penyimpanan
dalam
Notaris
oleh
keterangan
dari
d. Majelis Pengawas Daerah Notaris tidak memberikan persetujuan untuk pengambilan Minuta Akta
Penyidik, Penuntut Umum atau
dan/
atau
surat-surat
Hakim untuk kepentingan proses
dilekatkan pada Minuta Akta atau
peradilan, apabila:
Protokol
Notaris
dalam
1)Ada dugaan tindak pidana
penyimpanan
yang terkait dengan Minuta
tidak memenuhi ketentuan pada
Akta dan/ atau surat-surat
Pasal
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Notaris,
yang
apabila
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 104
c) Majelis Pengawas Daerah Notaris dalam waktu paling lambat 14
Notaris setempat; b) Majelis Pengawas Daerah Notaris
sejak
dapat memberikan persetujuan
permohonan pengambilan Minuta
pemanggilan Notaris sebagaimana
Akta dan/atau surat-surat yang
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1)
dilekatkan Pada Minuta Akta atau
apabila:
(empat
belas)
hari
Protokol Notaris oleh Penyidik,
1) Ada dugaan tindak pidana
Penuntut Umum atau Hakim harus
yang berkaitan dengan Minuta
memberikan persetujuan atau
Akta dan atau surat-surat
tidak memberikan persetujuan
yang dilekatkan pada Minuta
terhadap pengambilan tersebut;
Akta atau Protokol Notaris
d) Jika jangka waktu 14 (empat
belas) hari itu terlampaui maka Majelis Pengawas Daerah Notaris
yang
terdapat
dalam
penyimpanan Notaris; 2) B e l u m
gugurnya
hak
dianggap menyetujui pengambilan
menuntut
Minuta Akta dan/ atau surat-surat
ketentuan tentang daluarsa
yang dilekatkan pada Minuta Akta
dalam peraturan perundang-
atau Protokol Notaris.
undangan dibidang pidana;
2) Prosedur Pemanggilan Notaris oleh
berdasarkan
c. Majelis Pengawas Daerah Notaris
Penyidik, Penuntut Umum atau
dapat
Hakim dalam Pasal 14 sampai
kepada Penyidik, Penuntut Umum
dengan Pasal 18:
atau Hakim setelah mendengar
a) Penyidik, Penuntut Umum atau
keterangan
Hakim, untuk kepentingan proses peradilan
dapat
memanggil
memberi
dari Notaris yang
bersangkutan; d. Majelis Pengawas Daerah Notaris
Notaris sebagai saksi, tersangka
tidak memberikan
atau
pemanggilan
terdakwa
dengan
persetujuan
persetujuan
Notaris
sebagai
mengajukan permohonan tertulis
saksi, tersangka atau terdakwa
kepada Majelis Pengawas Daerah
kepada
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 105
1) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
kim, apabila tidak memenuhi persyaratan dalam Pasal 15;
Nomor:
e) Majelis Pengawas Daerah Notaris
M.03.HT.03.10 Tahun 2007
wajib memberikan persetujuan
Tentang Pengambilan Minuta
atau
Akta dan Pemanggilan Notaris.
persetujuan secara tertulis dalam
Pasal 12 ayat (2)
jangka waktu paling lambat 14
Indonesia
2) Peraturan Menteri Hukum dan
tidak
(empat
memberikan
belas)
hari
sejak
Hak Asasi Manusia Republik
permohonan secara tertulis untuk
Indonesia
pemanggilan
Nomor:
Notaris
sebagai
M.03.HT.03.10 Tahun 2007
saksi, tersangka atau terdakwa
Tentang Pengambilan Minuta
yang diajukan
Akta dan Pemanggilan Notaris.
Penuntut
Pasal 14 ayat (1)
kepada Majelis Pengawas Notaris;
oleh
Umum
Penyidik,
atau
Hakim
3) Peraturan Menteri Hukum dan
f) Jika jangka waktu 14 (empat
Hak Asasi Manusia Republik
belas) hari terlampaui dan Majelis
Indonesia
Pengawas Daerah Notaris tidak
Nomor:
M.03.HT.03.10 Tahun 2007
memberikan
persetujuan
atau
Tentang Pengambilan Minuta
penolakan
Akta dan Pemanggilan Notaris.
pemanggilan
Pasal 15
saksi, tersangka atau terdakwa
persetujuan Notaris
sebagai
4) Peraturan Menteri Hukum dan
secara tertulis kepada Penyidik,
Hak Asasi Manusia Republik
Penuntut Umum atau Hakim,
Indonesia
maka Majelis Pengawas Daerah
Nomor:
M.03.HT.03.10 Tahun 2007
Notaris
dianggap
Tentang Pengambilan Minuta
pemanggilan Notaris.
menyetujui
Akta dan Pemanggilan Notaris.
3. SIMPULAN
Pasal 16. Penyidik, Penuntut Umum atau Ha-
Berdasarkan
pembahasan
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
yang
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 106
dilakukan diatas maka pada Bab III
dalam pelaksanaannya khususnya
penutup ini ada beberapa kesimpulan
dalam
yang diambil yaitu antara lain:
perkara pidana yang dicari adalah
1) Pada dasarnya hak ingkar adalah hak
kebenaran
untuk
mengundurkan
memberikan
pidana.
materil
Dalam
sehingga
dari
kehadiran Notaris sebagai saksi
dimuka
sangat diperlukan, berlainan dengan
diri
kesaksian
perkara
Pengadilan dalam masalah Perdata
perkara
maupun Pidana. Dalam perkara
kebenaran formil. Kehadiran notaris
perdata notaris lebih leluasa untuk
sudah dapat dianggap ada dengan
menggunakan
dihadirkan akta notaris yang dibuat
diberikan
hak ingkar yang undang-undang
perdata
yang
mencari
oleh notaris yang bersangkutan.
kepadanya. Istilah hak ingkar ini
3) Menurut Peraturan Menteri Hukum
merupakan terjemahan dari bahasa
dan Hak Asasi Manusia Republik
Belanda verschoningsrecht
Indonesia, pada dasarnya Majelis
yang
artinya adalah hak untuk dibebaskan
Pengawas
Daerah
Notaris
dari memberikan keterangan sebagai
mempunyai
saksi dalam suatu perkara perdata
Memberikan Izin Kehadiran Notaris
maupun pidana. Hak ini merupakan
Dalam Sidang Pengadilan sepanjang
pengecualian dari prinsip umum
tidak
bahwa setiap orang yang dipanggil
peraturan dan undang-undang.
kewenangan
bertentangan
untuk
dengan
sebagai saksi wajib memberikan kesaksian itu. Hak Ingkar dapat dilihat dalam Pasal 16 ayat (1) huruf
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis
mengucapkan
terimakasi
e UU No 30 Tahun 2004 tentang
kepada Mitra Bestari atas masukan-
Jabatan Notaris.
masukan yang telah diberikan untuk
2) Hak ingkar ini dalam praktek masih
perbaikan substansi artikel saya ini.
membingungkan para notaris untuk
menggunakannya. Hal ini disebabkan
DAFTAR PUSTAKA
karena hak ingkar masih berimplikasi
notariatan
Abdul Ghofur Anshori, 2009, Lembaga Ke-
Indonesia
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Perspektif
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 107
Hukum dan Etika, Penerbit UII Press,
Yogyakarta: Abdul Kadir Muhammad, 2006, Etika Profesi Hukum, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti Bandung, Cetakan ke III A. Kohar, 1984, Hak Ingkar Notaris Disimposiumkan, tulisan dalam Notaris Berkomunikasi, Penerbit Alumni Bandung. G.H.S. Lumban Tobing, 1983, Peraturan Jabatan Notaris, Penerbit Erlangga Jakarta. Habieb Adjie, 2009, Meneropong Khasanah Notaris dan PPAT Indonesia, Citra aditya Bakti, Bandung. ___________, 2008, Sanksi Perdata dan
Administrasi Terhadap Sebagai Pejabat Publik,
Notaris
Refika Aditama. ___________, 2009, Sekilas Dunia Notaris dan PPAT Indonesia, Mandar Maju, Bandung H.B. Sutopo, 1998, Metodologi Penelitian Hukum Kualitatif Bagian II, Surakarta Penerbit UNS Press Surakarta. Ira Koesoemawati dan Yunirman Rijan, 2009, Ke Notaris, Jakarta : Raih Asa Sukses, Komar Andasasmita, 1981, Notaris I, Penerbit Sumur Bandung. Liliana Tedjosaputro, 1991, Malpraktek Notaris dan Hukum Pidana, (Semarang : CV. Agung. Roesnantiti Prayitno, 1989, Tugas dan
Tanggung Jawab Notaris Sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah,
Jakarta : Media Notariat INI. R. Soegondo, Notodisoerjo, 1982, Hukum
Notariat di Indonesia suatu Penjelasan, Jakarta: Rajawali. Salim HS, 2006, Hukum Kontrak-Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta. Satjipto Raharjo, 1983, Masalah Penegakan Hukum, Bandung : Sinar Baru. Setiawan Wawwan, 1995, Hak Ingkar dari
Notaris dan Hubungannya dengan KUHAP (suatu kajian uraian yang
disajikan dalam kongress INI di Jakarta. Soekanto dan Muhammad, 2006, Potret Lembaga Pengadilan Indonesia,
PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta. Tan Thong Kie, Studi Notariat-Serba Serbi Praktek Notaris, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2000. SUMBER LAIN Majalah Renvoi. edisi delapan pulud dua (Maret). JURNAL RENVOI MEDIATAMA. 2010. Http//Adln.Lib.unair.ac.id, Lanny Kusumawati, Tanggung Jawab
Jabatan Notaris.
www. Google search “Harkat dan Martabat Notaris”.co.id www.wawasanhukum.blogspot.com, Biro Humas dan HLN. Hasbullah, Notaris dan Jaminan Kepastian Hukum, 3 Juli 2007. PERUNDANG-UNDANGAN Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang perubahan Undang-Undang Nomor tentang Jabatan Notaris. Undang-undang Pokok Kekuasaan Kehakiman Nomor 14 Tahun 1970. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.02.PR08.10 Tahun 2004 tentang Tata Cara Pengangkatan Anggota, Pemberhentian Anggota, Susunan Organisasi, Tata Kerja dan Tata Cara Pemeriksaan Majelis Pengawas Notaris. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.02.PR08.10 Tahun 2004 tentang Tata Cara Pengangkatan Anggota, Pemberhentian Anggota, Susunan Organisasi, Tata Kerja dan Tata Cara Pemeriksaan Majelis Pengawas Notaris. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor:
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X
Jurnal Notariil, Vol. 1, No. 1 November 2016, 108 M.01-HT.03.01 Tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Notaris. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.03.HT.03.10 Tahun 2007 Tentang Pengambilan Minuta Akta dan Pemanggilan Notaris Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.03.HT.03.10 Tahun 2007 Tentang Pengambilan Minuta Akta dan Pemanggilan Notaris.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.03.HT.03.10 Tahun 2007 Tentang Pengambilan Minuta Akta dan Pemanggilan Notaris. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.03.HT.03.10 Tahun 2007 Tentang Pengambilan Minuta Akta dan Pemanggilan Notaris. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.03.HT.03.10 Tahun 2007 Tentang Pengambilan Minuta Akta dan Pemanggilan Notaris.
Copyright © 2016 Jurnal Notariil P-ISSN: 2540-797X