Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) 54.644.02 KEPUH KERTOSONO
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri
Oleh: ADITYA NAZARUDDIN 12.01.02.02.0008
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) 54.644.02 KEPUH KERTOSONO ADITYA NAZARUDDIN 12.1.02.02.0008 Ekonomi - Manajemen
[email protected] Dr. Lilia Pasca Riani dan Poniran Yudho Leksono, S.E., M.M UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Teori antrian merupakan ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian. Demi mempertahankan pelanggan agar merasa nyaman saat antri, perusahaan atau organisasi harus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Dalam hal ini, pelayanan pada antrian akan sangat mempengaruhi pelanggan, maka perusahaan atau organisasi membutuhkan sistem antrian yang cepat dan efektif. Salah satu perusahaan atau organisasi yang perlu dilakukan analisis mengenai teori antrian yaitu di SPBU 54.644.02 Kepuh Kertosono. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah jalur fasilitas pengisian ulang bahan bakar umum yang optimal di SPBU Kepuh Kertosono, selain itu juga untuk mengetahui kinerja waktu pelayanan pada tingkat optimal di SPBU Kepuh Kertosono. Penelitian ini dilakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 54.644.02 Kepuh Kertosono. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari dengan periode waktu pengambilan data antara jam 06.00 – 08.00, 12.00 – 14.00 , dan 20.00 –22.00 WIB. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu metode observasi dan wawancara sedangkan data yang diperole dianalisis Untuk mengoptimalkan proses pelayanan dengan menggunakan rumus antrian untuk Model B: M/M/S. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat peningkatan tingkat pelayanan ketika jumlah jalur fasilitas ditambah 1 (dari 4 jalur menjadi 5 jalur fasilitas). Sedangkan biaya yang harus dikeluarkan untuk penambahan 1 jalur fasilitas adalah 0 rupiah, karena SPBU 54.44.02 Kepuh Kertosono tidak perlu membangun fasilitas dan juga tidak memerlukan penambahan sumber daya manusia untuk mengoperasikan 1 jalur fasilitas tambahan pada periode jam sibuk. Kinerja sistem pelayanan dengan 4 jalur fasilitas di SPBU 54.44.02 Kepuh Kertosono pada proses pengisian ulang bahan bakar umum dinilai kurang optimal, dengan penambahan satu jalur fasilitas (menjadi 5 jalur fasilitas) pada saat periode jam sibuk, maka waktu pelayanan dengan 5 jalur fasilitas menjadi lebih cepat dibandingkan dengan sebelum penambahan jalur fasilitas.
Kata Kunci : Analisis, antrian, SPBU, waktu pelayanan, jumlah lajur, pelayanan prima.
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penilaian apakah telah sesuai dengan
I. LATAR BELAKANG
harapan atau keinginan pelanggan.
A. Latar Belakang Pelayanan prima sangat perlu diterapkan pada suatu perusahaan agar tetap
disukai
pelanggan,
karena
pelayanan yang prima diharapkan dapat
memenuhi
kebutuhan
serta
keinginan pelanggan dan memberikan kepuasan berupa
kepada barang
pelanggan
baik
maupun
jasa.
Perusahaan jasa merupakan unit-unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud (jasa) dengan maksud meraih keuntungan. Akan tetapi, perusahaan jasa juga membutuhkan produk berwujud dalam menyelenggarakan kegiatan usahanya. Misalnya, perusahaan dalam bidang perbankan
yang
membutuhkan
karyawan dalam melayani pelanggan untuk melakukan transaksi-transaksi perbankan yang dibutuhkan. Jasa itu tidak berwujud, tidak dapat diraba, dilihat, dikecap, didengar atau dicium namun kehadirannya dapat dirasakan. Kesan baik atau buruk pada suatu pelayanan jasa dapat dilihat dari segi kinerja para karyawannya dan jasa yang
dihasilkan.
spesifikasi
harus
Jasa
secara
memperhatikan
kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga
ia
akan
mendapatkan
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
Sesuai dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah dari tahun ke tahun, menyebabkan peningkatan juga terhadap kebutuhan penduduk yang harus terpenuhi. Tanpa disadari
untuk
kebutuhan, manusia
dapat
memenuhi
fenomena sudah
antri
menjadi
bagi tradisi.
”Antrian adalah suatu garis tunggu dari
satuaan
yang
membutuhkan
layanan dari satu atau lebih fasilitas layanan”
(Siagian,
2006:390).
Masalah antri bahkan sudah menjadi budaya yang sedikit merugikan bagi pihak
yang
antriannya
antri
ketika
sangat
Panjangnya
antrian
jumlah panjang.
juga
dapat
menyebabkan ruangan menjadi penuh sehingga
konsumen
mengurungkan
dapat
niatnya
untuk
dunia
usaha,
konsumen
berarti
bertransaksi. Dalam bertambahnya
bertambah pula transaksi usaha yang menyebabkan panjang
jumlah
antrian
juga
antrian
dan
bertambah.
Meskipun antri sudah menjadi hal yang biasa, dalam kondisi tertentu pelanggan harus menunggu dalam waktu yang bervariasi : ada yang cukup lama, ada yang sebentar, dan simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ada pula yang terlalu lama sehingga
Teori antrian merupakan ilmu
menimbulkan keresahan. Para manajer
pengetahuan tentang bentuk antrian.
dituntut untuk berfikir bagaimana cara
Umumnya, sistem antrian menganut
agar konsumen tidak perlumenunggu
prinsip yang datang duluan akan
lama, sehingga pemahaman mengenai
dilayani
teori antrian pun sangat dibutuhkan
come,first-served). Akan tetapi, tidak
dalam
semua sistem antrian dilaksanakan
mengambil
mengenai
model
palingtepat
keputusan antrian
untuk
yang
menunjang
kelancaran operasi perusahaan.
terlebih
dahulu
(first-
berdasarkan prinsip tersebut. Kadang kala
segmentasi
pasar
digunakan
untuk merancang strategi antrian yang
Antrian dapat dihindari apabila
memberikan prioritas berbeda kepada
pihak-pihak yang terlibat mengetahui
pelanggan
yang
berlainan.
Demi
sampai
mempertahankan
pelanggan
agar
dimana
menguntungkan
antri
tersebut
atau
malah
merasa nyaman saat antri, perusahaan
merugikan, yang sebenarnya peristiwa
atau
antri ini tidak diinginkan oleh berbagai
memberikan pelayanan yang terbaik
pihak yang berkepentingan. Timbullah
kepada pelanggan. Dalam hal ini,
masalah disini, bagaimana agar waktu
pelayanan pada antrian akan sangat
yang tersedia dapat digunakan secara
mempengaruhi
optimal
agar
perusahaan
akan
membutuhkan sistem antrian yang
kedatangan
dan
bagaimana
pelanggan
yang
organisasi
harus
berupaya
pelanggan, atau
maka
organisasi
dilayani tidak mengelompok pada
cepat
dan
efektif.
Dalam
jam-jam atau hari-hari atau tanggal-
menyelesaikan
masalah
antrian
tanggal tertentu. Kita ketahui bersama
tersebut memang akan menambah
bahwa
biaya, karena akan menambah sumber
tergantung
kedatangan pada
pelanggan
keinginan
dalam
daya yang baru. Namun, hal itu sangat
memenuhi kebutuhannya, dengan kata
diperlukan untuk memperbaiki citra
lain kedatangan pelanggan tidak dapat
pelayanan di mata pelanggan. Sistem
direncanakan.
yang cepat dan efektif akan membuat
Namun,
persamaan
keinginan pelanggan untuk dilayani
pelanggan
pada fasilitas di saat-saat tertentu
antrian.
itulah yang menimbulkan masalah antrian. ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
merasa
nyaman
dalam
Tiap Tahun jumlah produksi kendaraan
bermotor
semakin
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
meningkat, disebabkan oleh tingginya
antrian, apabila jumlah fasilitas yang
jumlah permintaan pelanggan setiap
kurang untuk memenuhi pelayanan
tahun. Semakin bertambahnya jumlah
pelanggan.
pelanggan kendaraan bermotor, maka
optimalnya pelayanan pada antrian
kebutuhan pelangganakan bahan bakar
tersebut
secara
konsumen merasa kurang nyaman
otomatis
akan
mengalami
peningkatan. Hal Ini karena hampir semua
lapisan
Akibat
yaitu,
dari
terlihat
kurang
beberapa
karena antrian yang panjang.
masyarakat
SPBU
54.644.02
sering
membutuhkan sepeda motor sebagai
mengalami masalah dalam antrian saat
sarana transportasi produktif, efektif,
pengisian
dan efisien saat berangkat kerja dan
montor. Untuk mencegah timbulnya
aktivitas harian. Pom bensin adalah
antrian atau mengurangi antrian yang
sebutan umum masyarakat di beberapa
panjang di SPBU 54.644.02 Kepuh
daerah untuk tempat pengisian bahan
Kertosono, Perlu dilakukan analisis
bakar, dalam artian resmi pom bensin
sistem antrian di SPBU 54.644.02
ini disebut dengan Stasiun Pengisian
dengan menerapkan teori antrian.
Bahan Bakar Umum atau SPBU.
Analisis
SPBU 54.644.02 merupakan
bahan
dapat
bakar
dilakukan
sepadah
dengan
melakukan penelitian dimana antrian
salah satu stasiun pengisian bahan
yang panjang terjadi.
bakar umum Kecamatan Kertosono
dengan
yang terletak
Panglima
keputusan yang diambil dari hasil
Sudirman No. 100. SPBU 54.644.02
analisis dapat berlaku untuk berbagai
menyediakan 4 fasilitas pengisian
kondisi pelayanan, sehingga analisis
bahan bakar dengan jenis bahan bakar
dapat memberikan masukan yang
: Pertamax, Pertalite, Premium dan
bermanfaat
pada 3 fasilitas ini terdapat 4 jalur.
masalah antrian dengan lebih optimal.
Seiring jaman
di
di
Jalan
dengan
segala
kemajuan
sektor
hal
menyebabkan
peningkatan
pengguna
montor.
ada
penelitian
untuk
Diharapkan tersebut,
menyelesaikan
Dari uraian diatas, semakin
ini
bertambahnya tahun, tingkat jumlah
jumlah
pengendara bermontor akan terus
Keinginan
meningkat
sehingga
pengguna sepedah montor yang cukup
menimbulkan
antrian yang sangat
tinggi untuk memenuhi kebutuhan
panjang pada stasiun pengisian bahan
bahan bakar menyebabkan masalah
bakar umum, oleh karna itu dilakukan
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
akan
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penelitian mengenai “Analisis Teori
SPBU 54.644.02 Kepuh
Antrian Pada Stasiun Pengisian
Kertosono
Bahan Bakar Umum
( SPBU )
3. Waktu tunggu pada setiap antrian
54.644.02 Kepuh Kertosono ”.
yang terjadi
B. Identifikasi Masalah
D. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka
dapat
dikethaui
identifikasi
masalah sebagai berikut :
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Perkembangan
dunia
1.
Berapa
jumlah
jalur
fasilitas
menyebabkan persaingan industri
pengisian ulang bahan bakar umum
yang semakin ketat.
yang optimal di SPBU 54.644.02
2. Pelayanan
yang
kurang
maksimmal terhadap konsumen akan menimbulkan
konsumen
akan beralih ke tempat lain. 3. Mudahnya
Kredit
kendaraan
membuat membludaknya tingkat
Kepuh Kertosono? 2. Bagaimana kinerja waktu pelayanan pada tingkat optimal di SPBU 54.644.02 Kepuh Kertosono? E. Tujuan Penelitian Dengan
memperhatikan
volume kendaraan sehingga akan
perumusan masalah di atas, maka
menimbulkan antrian yang sangat
tujuan penelitian ini adalah sebagai
panjang pada tiap-tiap Stasiun
berikut :
Pengisian Bahan Bakar Umum (
1. Untuk mengetahui jumlah jalur
SPBU ).
fasilitas pengisian ulang bahan
C. Batasan Masalah
bakar umum yang optimal di SPBU
Mengingat akan keterbatasan,
54.644.02 Kepuh Kertosono.
waktu, tenaga serta biaya, maka ruang
2. Untuk mengetahui kinerja waktu
lingkup permasalahan pada penelitian
pelayanan pada tingkat optimal di
ini dibatasi oleh :
SPBU 54.644.02 Kepuh Kertosono.
1. Perhitungan dilakukan pada penelitian ini berdasarkan teori antrian 2. Penelitian jumlah kendaraan yang melakukan pengisian BBM di
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis, sekurang-kurangmya
dapat
berguna bagi banyak pihak. ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Manfaat Praktis
jumlah jalur fasilitas yang optimal
a. Bagi Akademik
dan
Penelititan ini diharapkan dapat
dijadikan
wacana
untuk
sebagai melakukan
pengembangan dan penelitian selanjutnya
terkait
masalah
kinerja
waktu
fasilitas pada tingkat optimal saat pengisian
ulang
bakar
Kertosono. 2. Sumber Data Sumber
Hasil
bahan
umum di SPBU 54.644.02 Kepuh
antrian. b. Bagi Perusahaan
pelayanan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini
penelitian
ini
adalah data primer. Data primer
diharapkan dapat memberikan
yaitu
kontribusi dalam penentuan
dikumpulkan dan diolah sendiri
kebijakan di masa yang akan
oleh peneliti langsung dari sumber
datang
dapat
datanya. Contoh data primer dari
kinerja
penelitian ini adalah observasi
sehingga
mengoptimalkan
merupakan
yang
perusahaan dalam mencegah
tentang
dan
pelanggan atau orang yang akan
mengurangi
terjadinya
antrian
mengantri
c. Bagi Peneliti
pengisian
Dapat digunakan sebagai tambahan
untuk ulang
kedatangan
melakukan bahan
bakar
umum di SPBU 54.644.02 Kepuh
dan
Kertosono dan wawancara tentang
pengalaman tentang masalah
sejarah singkat SPBU 54.644.02
antrian
Kepuh Kertosono.
teori
wawasan
jumlah
data
terhadap antrian
penerapan
pada
suatu
perusahaan.
1. Subyek Penelitian Subyek
II. METODE PENELITIAN
penelitian
ini
adalah
SPBU 54.644.02, Jl. Panglima
A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
Sudirman no. 100, Desa. Kepuh,
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif,
B. Subyek dan Obyek Penelitian
yaitu
data
yang
Kecamatan. Kertosono, Kabupaten Nganjuk 2. Obyek Penelitian
merupakan perhitungan statistik
Obyek penelitian ini adalah sistem
yang digunakan untuk menghitung
antrian di mesin pompa bahan
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bakar
Pertamax,
Pertalite,
wawancara dengan pihak terkait
Premium pada SPBU 54.644.02
yang
Kepuh Kertosono
pembahasan penelitian ini.
C. Lokasi dan Waktu Penyelesain
berhubungan
dengan
2. Wawancara Wawancara yaitu tehnik
Skripsi 1. Lokasi di SPBU 54.644.02, Jl.
pengumpulan data yang dilakukan
Panglima Sudirman no. 100, Desa.
melalui tatap muka dan tanya
Kepuh,
jawab langsung antara pengumpul
Kecamatan.
Kertosono,
Kabupaten Nganjuk.
data maupun peneliti terhadap
2. Penelitian dilakukan mulai hari
narasumber atau sumber data,
selesa tanggal 21-06-2016 sampai
wawancara
hari senin tanggal 27-06-2016,
memperoleh data kapan terjadinya
dengan waktu jam kerja selama 6
antrian yang sangat panjang dan
jam dari jam 06.00-09.00 WIB dan
bagaimana cara mengatasinya.
13.00-16.00 WIB.
untuk
E. Metode Analisis Data Dalam proses pelayanan guna
D. Metode Pengumpulan Data
data
dilakukan
Dalam penelitian ini teknik
melayani pelanggan, SPBU 54.644.02
dilakukan
Kepuh
dengan
metode
Kertosono
menggunakan
observasi dan wawancara.
Model Antrian Jalur Berganda artinya
1. Observasi
terdapat lebih dari satu jalur fasilitas
Observasi pengumpulan
data
mengamati
secara
yaitu
dan hanya ada satu tahapan pelayanan
dengan
yang harus dilalui oleh pelanggan
langsung
untuk
menyelesaikan
terhadap objek penelitian yang
Waktu
bersangkutan.
pelanggan bersifat acak (random),
dapat
dijadikan
pendukung dan
Hasil
observasi
sebagai
data
untuk
menganalisis
mengambil
keputusan.
Observasi
digunakan
untuk
karena
yang
pelayanan.
dibutuhkan
jumlah
kebutuhan
oleh
setiap
pelanggan berbeda – beda. SPBU Kepuh pelayanan
Kertosono first-come,
first-served
mengetahui fasilitas apa yang
(FCFS)
diberikan kepada pembeli.
datang pertama akan dilayani terlebih
Selain
dimana
menerapkan
pelanggan
yang
melakukan
dahulu. Untuk mengoptimalkan proses
observasi peneliti juga melakukan
pelayanan dapat digunakan rumus
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
antrian
untuk
Model
(Heizer
dan
Render,
B:
M/M/S
2006:672)
Ls
= Jumlah pelanggan rata-rata
dalam sistem
sebagai berikut : 1. Probabilitas terdapat 0 orang dalam sistem (tidak adanya pelanggan dalam sistem).
III. HASIL DAN KESIMPULA A. Hasil Kebutuhan
Po
=
yang
berbeda setiap harinya adalah hal yang
∑
pelanggan
menyebabkan
kondisi
pelayanan selalu berubah, hal ini
2. Jumlah pelanggan rata-rata dalam
berkaitan dengan waktu tunggu
sistem
yang didapatkan oleh pelanggan ⁄
Ls =
+ Po +
satu dengan pelanggan yang lain yaitu berbeda-beda. Antrian yang
3. Waktu rata-rata dalam sistem
terjadi hari ini tidak akan memiliki
Ws =
jumlah
pelanggan
yang
sama
4. Jumlah orang atau unit rata-rata
dengan
yang menunggu dalam antrian
kemarin, karena kebutuhan yang
5. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh seorang pelanggan atau unit untuk menunggu dalam antrian
Model antrian yang digunakan oleh SPBU 54.644.02
berganda,
yaitu
berarti
terdapat lebih dari satu jalur yang
Keterangan :
disediakan
Μ
= Jumlah jalur yang terbuka
λ
= Jumlah kedatangan rata-rata
per satuan waktu Jumlah
Kepuh
Kertosono adalah model antrian jalur
Wq =
=
pelanggan
dimiliki setiap pelanggan berbeda.
Lq = Ls -
μ
jumlah
pelanggan
yang
dilayani per satauan waktu setiap jalur n
= Jumlah pelanggan
Po
= Probabilitas terdapat 0 orang
dalam sistem
dan
melayani
hanya terdapat
satu tahap pelayanan yang harus dilalui
rata-rata
untuk
oleh
menyelesaikan
pelanggan
dalam
kebutuhannya
akan pengisian ulang bahan bakar umum. Masalah antrian ini dapat diatasi dengan menerapkan teori antrian, karena terdapat teori yang menerangkan tentang perhitungan
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang
dapat
digunakan
dalam
54.644.02
Kepuh Kertosonoa
mencari jumlah jalur yang optimal
dalah 5 jalur fasilitas. Hal ini dapat
supaya waktu tunggu pelanggan
dibuktikan
tidak
juga
perhitungan analisa dari tingkat
yang
pelayanan
yang
harus dikeluarkan pihak SPBU
SPBU
54.644.02
untuk menambah jalur pelayanan.
Kertosono dengan
Menurut hasil dari analisa yang
kan antara sebelum penambahan
dilakukan dapat dilihat bahwa
jalur yang menggunakan 4 jalur
modelstruktur
yang
dan sesudah penambahan jalur
diterapkan oleh SPBU 54.644.02
fasilitas yaitu menggunakan 5
Kepuh Kertosono adalah Multi
jalur. Hasil yang diperoleh adalah
Channel-Singel
adanya
terlalu
lama,
memperhitungkan
dan
biaya
antrian
Phase,
artinya
dengan
hasil
optimal
pada Kepuh
membanding
peningkatan
tingkat
pelayanan yang diberikan oleh
pelayanan dengan penambahan 1
SPBU
jalur. Pada jam 06.00-07.00 waktu
54.644.02
Kepuh
Kertosono adalah satu tahap dan
pelayanan
jumlah jalur yang dimiliki lebih
dengan 4 jalur sebesar 0,305 menit
dari
fasilitas
sedangkan dengan 5 jalur waktu
yang
disediakan
yang diperlukan sebesar 0,304
jalur
pengisian
satu.
Jumlah
pelayanan sebanyak
4
bahanbakar
umum,
dimana
menit.
yang
Pada
jam
dibutuhkan
07.00-08.00
waktu pelayanan yang dibutuhkan
pelanggan yang akan melakukan
dengan
pengisian
bakar
menit sedangkan dengan 5 jalur
umum harus menunggu dalam
waktu yang diperlukan sebesar
jalur antrian sebelum dilayani.
0,306
menit. Pada jam 08.00-
Rata-rata kemampuan pelayanan
09.00
waktu
yang
SPBU
dibutuhkan dengan 4 jalur sebesar
Kertosono
0,3046 menit sedangkan dengan 5
ulang
dimiliki
54.644.02
bahan
oleh
Kepuh
4 jalur sebesar 0,310
jalur
Berdasarkan
sebesar 0,3041 menit. Pada jam
perhitungan
yang
yang
adalah 109 pelanggan per jam. hasil
waktu
pelayanan
diperlukan
dengan model sistem antrian jalur
13.00-14.00 waktu
bergandadidapatkan bahwa jalur
yang dibutuhkan dengan 4 jalur
yang
sebesar 0,305 menit sedangkan
optimal
pada
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
SPBU
pelayanan
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan
5
jalur
yang
pada periode jam sibuk sehingga
diperlukan sebesar 0,304 menit.
kinerja pelayanan dengan 4 jalur
Pada
waktu
fasilitas dianggap kurang optimal.
dibutuhkan
Pada periode jam sibuk ini sangat
4 jalur sebesar 0,305
diperlukan solusi agar kinerja
menit sedangkan dengan 5 jalur
pelayanan optimal dapat dicapai
waktu yang diperlukan sebesar
oleh SPBU 54.644.02
Kepuh
0,304 menit.
Pada jam 15.00-
Kertosono,
waktu
16.00
pelayanan
yang
pelayanan pada periode sibuk
dibutuhkan dengan 4 jalur sebesar
dapat teratasi. Kinerja pelayanan
0,305 menit sedangkan dengan 5
pada proses pengisian ulang bahan
jalur
diperlukan
bakar umum dapatdiatasi dengan
jam
14.00-15.00
pelayanan dengan
waktu
yang
waktu
waktu
yang
sehingga
sebesar
0,304
menit.
penambahan satu jalur (menjadi 5
Permasalahan
kinerja
sistem
jalur) pada saatperiode jam sibuk,
antrian pada SPBU 54.644.02
maka waktu pelayanan pada saat
Kepuh Kertosono dengan 4 jalur
5 jalur
fasilitas yaitu terletak pada waktu
dibandingkan
pelayanan
untuk
penambahan jalur, yaitu 4 jalur
pelayanan
fasilitas. Waktu pelayanan yang
dari jalur. Pada periode jam 08.00
diperlukan oleh SPBU 54.644.02
– 09.00 waktu yang diperlukan
Kepuh Kertosono padasaat jalur
pelanggan
untuk
mendapatkan
fasilitas
pelayanan
yaitu
selama0,310
pelanggan
mendapatkan
giliran
menjadi lebih cepat dengan
sudah
penambahan
sebelum
dilakukan
menjadi
5
jalur
menit, waktu pada periode ini
adalah 0,306 menit. Penambahan
lebih lama dibandingkan dengan
jumlah
periode
diharapkan
yang
lain,
namun
jalur
fasilitas
ini
untuk mengoptimal
perbedaan waktu pelayanan ini
kan proses pelayanan pengisian
memiliki
ulang bahan bakar umum di SPBU
selisih
yang
tidak
banyak. Penyebab permasalahan tersebut adalah karena kapasitas jumlah seimbang
jalur
fasilitas
dengan
tidak
kapasitas
jumlah pelanggan yang datang ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
54.644.02 Kepuh Kertosono. B. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisa yang telah dilakukan dengan menerapkan teori antrian pada SPBU simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
54.44.02 Kepuh Kertosono adalah sebagai
jalur fasilitas sebesar 0,3046 menit
berikut:
sedangkan sesudah penambahan jalur
1. Jumlah jalur fasilitas yang optimal
fasilitas
pada
SPBU
54.44.02
waktu
yang
diperlukan
Kepuh
sebesar 0,3041 menit. Pada jam
Kertosono adalah 5 jalur fasilitas.
13.00-14.00 waktu pelayanan yang
Tingkat
pelayanan
tersedia
dibutuhkan
untuk
jam
apabila
jalur fasilitas sebesar 0,305 menit
dengan
pola
sedangkan sesudah penambahan jalur
pelanggan
dapat
yang
tertentu
dibandingkan kedatangan
fasilitas
sebelum
waktu
yang
penambahan
diperlukan
dikatakan kurang optimal. Untuk
sebesar 0,304 menit. Pada jam 19.00-
menentukan tingkat pelayanan yang
20.00
optimal dilakukan dengan metode
dibutuhkan
perbandingan
sebelum
jalur fasilitas sebesar 0,305 menit
penambahan jumlah jalur fasilitas
sedangkan sesudah penambahan jalur
yaitu sebanyak 4 jalur fasilitas dan
fasilitas
sesudah penambahan jalur fasilitas
sebesar 0,304 menit. Pada jam 21.00 -
menjadi 5 jalur fasilitas. Hasil yang
22.00
diperoleh dari perhitungan tingkat
dibutuhkan
pelayanan yaitu terdapat peningkatan
jalur fasilitas sebesar 0,305 menit
tingkat pelayanan ketika jumlah jalur
sedangkan sesudah penambahan jalur
fasilitas ditambah 1 (menjadi 5 jalur
fasilitas
fasilitas). Pada periode jam 07.00-
sebesar 0,304 menit. Biaya yang
08.00
yang
harus dikeluarkan untuk penambahan
penambahan
1 jalur fasilitas adalah 0 rupiah,
antara
waktu
dibutuhkan
pelayanan
sebelum
waktu
pelayanan
sebelum
waktu
waktu
yang
waktu
diperlukan
yang
yang
penambahan
diperlukan
jalur fasilitas sebesar 0,305 menit
karena
sedangkan sesudah penambahan jalur
Kertosono tidak perlu membangun
fasilitas
diperlukan
fasilitas dan juga tidak memerlukan
sebesar 0,304 menit. Pada jam 08.00-
penambahan sumber daya manusia
09.00
untuk mengoperasikan 1 jalur fasilitas
waktu
waktu
dibutuhkan
yang
pelayanan
sebelum
yang
penambahan
SPBU
penambahan
pelayanan
sebelum
yang
54.44.02
Kepuh
tambahan pada periode jam sibuk.
jalur fasilitas sebesar 0,310 menit
Kinerja sistem pelayanan dengan 4 jalur
sedangkan sesudah penambahan jalur
fasilitas
fasilitas
Kertosono pada proses pengisian ulang
waktu
yang
diperlukan
di
13.00
yang
optimal, karena masalah kinerja sistem
penambahan
antrian pada SPBU 54.44.02 Kepuh
dibutuhkan
sebelum
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
dinilai
Kepuh
bahan
pelayanan
umum
54.44.02
sebesar 0,306 menit. Pada jam 12.00waktu
bakar
SPBU
kurang
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kertosono
adalah
waktu
pelayanan
pelanggan untuk mendapatkan giliran untuk dilayani. Berdasarkan perhitungan menggunakan model sistem antrian jalur berganda atau Multiple Channel Quiuery
Heizer, Jay dan Barry Render. 20011. Operation Management. Terjemahan oleh Dwianoegrawati Setyoningsih dan Indra Almahdy. Edisi 7. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
System maka waktu pelayanan yang diperlukan dengan 4 jalur fasilitas pada periode jam sibuk, yaitu periode jam 08.00 – 09.00 sebesar 0,310 menit dengan rata-rata
kedatangan
pelanggannya
Heizer,
Jay dan Barry Render. 2011. Operation Management. Terjemahan oleh Dwianoegrawati Setyoningsih dan Indra Almahdy. Edisi 7. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
sebesar 284 orang. Kinerja pelayanan pada proses pengisian ulang bahan bakar umum dapat diatasi dengan penambahan
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2010. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Indeks
satu jalur fasilitas (menjadi 5 jalur fasilitas) pada saat periode jam sibuk, maka waktu pelayanan pada saat 5 jalur fasilitas menjadi lebih cepat dibandingkan dengan fasilitas.
sebelum Waktu
penambahan
jalur
pelayanan
yang
diperlukan oleh SPBU 54.644.02 Kepuh Kertosono pada saat jalur fasilitas adalah 0,306 menit sehingga kinerja sistem pelayanan dengan 5 jalur fasilitas pada jam sibuk menjadi optimal, IV. DAFTAR PUSTAKA
A.K.Erlang.2011. Sejarah Teori Antrian. Modul Manajemen Operasional. Bandung : Alfabeta. Alma, Buchori. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemesaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Astuti
Murni. 2012. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Simulasi Antrian Didepartemen Produksi Di Pt.Surya Tubal Indonesia.
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
Ma’arif dan Tanjung. 2012. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Jakarta. Nasution, Nur. M. 2012. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor. Ghalia Indonesia. Prof.Dr.Nana Syaodih S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Edisi 5. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Sugiyono. 2012. Kuantitatif Alfabeta.s.
Metodologi Penelitian dan R&D. Bandung:
Summy Dwi Antono. (2010). Penerapan Model Simulasi Pada Antrian Di Bagian Pengobatan Puskesmas Prambon Kabupaten Nganjuk. Nganjuk : STIE Nganjuk. Taufik, Rustam. 2012. Analisis Penerapan Sistem Antrian Model M/M/S Pada PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Universitas Hasanuddin Makassar. Jurnal. Makassar: Fakultas simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ekonomi dan Bisnis Hasanuddin Makassar.
Universitas
Yudha, Eva Kharisma. 2011. Penerapan Teori Antrian Pada Sistem Pembayaran di TELISA Jl. PB. Sudirman Jember. Skripsi. Jember: Universitas Jember.
ADITYA NAZARUDDIN| 12.1.02.02.0008 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 13||