ILTEK,Volume 6, Nomor 12, Oktober 2011
ANALISIS SISTEM PEMASARAN PUPUK DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PT. PUPUK SRIWIDJAYA PPD SULAWESI SELATAN Kartini Yunus Dosen Prodi Teknik dan Manajemen Industri Sekoloh Tinggi Teknik Darma Yadi (STITEK) ABSTRAK Dalam kegiatan pemasaran itu sangat luas, bukan sekedar menjual barang, tetapi juga mencakup segala aktivitas yang berhubungan dengan arus barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen akhir. Selama ini sistem pemasaran pupuk yang digunakan oleh perusahaan ini adalah melalui dua perantara yaitu melalui distributor dan pengecer (dari distributor ke pengecer dan daripengecer ke konsumen atau petani). Pemasaran pupuk oleh PT. PUSRI PPD Sulawesi Selatan sebagai distributor menggunakan 6 (enam) pola system pemasaran yang dimaksudkan sebagai upaya menguasai pasar, khususnya dari segi kecepatan waktu barang dari produsen ke konsumen guna menciptakan siklus produk dan nilai uang dipasaran. Sistem 6 (enam) pola sistem pemasaran dapat meningkatkan volume penjualan sebesar 35.346,3 ton per tahun. Kata Kunci: Pemasaran Pupuk terdapat kasus penampungan pupuk yang dilakukan pihak pengecer tanpa sepengeetahuan perusahaan tersebut. Selain itu saat ini telah ada perusahaanperusahaan pesaing dan munculnya pupuk alternatif. Mengingat begitu pentingnya pemasaran dan system pemasaran yang sehat dan memberikan keuntungan maka penulis tertarik membahas permasalahan ini untuk diteliti.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menghasilkan produk tidak akan terlepas dari kegiatan pemasaran karena pemasaran merupakan kegiatan yang dapat membantu menciptakan nilai ekonomi terhadap barang dan jasa yang dihasilkan. Sedangkan terciptanya nilai ekonomi akan menentukan tingkat harga dari barang dan jasa tersebut bagi individu atau kelompok. Adapun faktorfaktor penting yang dapat menciptakan nilai sesuatu barang adalah produksi, pemasaran dan konsumsi dari pemakaian barang tersebut. Dengan demikian produksi dan kegiatan pemasaran akan membantu tercapainya tujuan dari pada konsumsi. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan aspek pemasaran selalu berada diantara produksi dan konsumsi. Dalam kegiatan pemasaran itu sangat luas, bukan sekedar menjual barang, tetapi juga mencakup segala aktivitas yang berhubungan dengan arus barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen akhir. Karena itu aspek pemasaran perlu mendapatkan perhatian yang sangat serius sehingga dapat tercipta suatu system pemasaran yang sehat dan dapat memberikan keuntungan kepada semua pihak baik produsen maupun konsumen serta pihak yang menyediakan jasa dalam kegiatan tataniaga. Selama ini sistem pemasaran pupuk yang digunakan oleh perusahaan ini adalah melalui dua perantara yaitu melalui distributor dan pengecer (dari distributor ke pengecer dan daripengecer ke konsumen atau petani). Hal ini dilakukan karena sejak era reformasi bergulir, perusahaan ini sudah tidak lagi bekerja sama dengan KUD sebagai penyalur pupuk ke petani sebab telah banyak ditemukan kasus-kasus penampungan pupuk oleh para pengelolah KUD kemudian menjual ke konsumen atau petani dengan harga yang relative tinggi. Namun system pemasaran ini telah diperbaiki dengan menerapkan system pemasaran melalui dua perantara, masih sering juga
1.2 Perumusan Masalah 1. Apakah sistem pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan selama ini dapat meningkatkan penjualan? 2. Bagaimana perkembangan pemasaran pupuk yang dilaksanakan oleh perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sistem pemasaran yang diterapkan perusahaan. 2. Untuk mengetahui perkembangan pemasaran pupuk yang dilaksanakan oleh perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Sebagai masukan bagi perusahaan tentang sistem pemasaran yang tepat dalam kaitannya untuk meningkatkan penjualan. 2. Sebagai bahan acuan bagi pihak-pihak yang yang ingin meneliti dimasa yang akan datang. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian yaitu pada PT. Pupuk Sriwijaya PPD Sulawesi Selatan berlokasi di Makassar. Adapun waktu penelitian yaitu dari bulan Maret sampai dengan April 2010. 2.2 Metode Pengumpulan Data Dalam kegiatan pengambilan data dalam penelitian ini maka penulis melakukan metode pengumpulan data sebagai berikut : 908
ILTEK,Volume 6, Nomor 12, Oktober 2011 1. Penelitian Lapang (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung dilapangan (wawancara) dan pengamatan (observasi) terhadap objek yang diteliti. 2. Penelitian pustaka (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data dan informasi melalui buku-buku pustaka yang berkaitan dengan pembahasan ini berupa teori-teori yang mendukung penelitian ini.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Sistem Pemasaran Pupuk PT. Pupuk Sriwijaya mempunyai perwakilan kabupaten sebanyak 10 unit yang disebut kantor Pemasaran Pusri Kabupaten (PPK) terdiri dari PPK Sidrap, PPK Bone, PPK Bulu Kumba, PPK Wajo, PPK Luwu, PPK Polmas, PPK Takalar, PPK Barru, PPK Pinrang, dan PPK enrekang. Untuk mengetahui bagaimana menetukan pola saluran distribusi yang akan digunakan, maka terlebih dahulu memperlihatkan beberapa hal sebagai berikut :
2.3
Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data Primer, yaitu jenis data yang sumbernya diperoleh langsung dari para petani, pedagang maupun dari para penyuluh lapangan. 2. Data Skunder, yaitu jenis data yang sumbernya diperoleh langsung dari lembaga-lembaga terkait, seperti kantor PT. Pupuk Sriwijaya PPD Sulawesi Selatan. 2.4 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat sistem pemasaran yang diterapkan terhadap peningkatan penjualan pada PT. pupuk sriwijaya ppd sulawesi selatan yaitu : 1. Analisa Deskriptif, yaitu menjelaskan system pemasaran pupuk yang digunakan dalam meningkatkan penjualan. 2. Analisa Trend, yaitu digunakan untuk mengetahui perkembangan penjualan pupuk dengan menggunakan formula sebagai berikut :
1.
Negosiasi Negosiasi merupakan kegiatan awal antara PPD Sulawesi Selatan dengan pihak yang akan menjadi penyalur atau perantara yang didalamnya membahas mengenai tata cara yang harus dipenuhi menjadi penyalur, besarnya pengambilan produk oleh penyalur untuk disalurkan, harga pupuk dipasaran, jangka waktu pengambilan produk pupuk, dan target penjualan yang harus dicapai. 2.
Sistem Pembayaran Sistem pembayaran yang dilakukan PT. Pupuk Sriwijaya PPD Sulawesi Selatan, yaitu system tunai dan kredit dengan pertimbangan antara lain : keragaman penjualan, strategi penjualan, kemampuan pelanggang/agen, kondisi stock, dan keinginan pelanggang dan tingkat kepercayaan PPD. Untuk system tunai teknis penebusannya adalah : i. Penyalur melakukan konfirmasi stock dan harga pupuk terlebih dahulu ke PPD. ii. Pembayaran harga pupuk oleh penyalur ditransfer ke rekening penampungan PT. PUSRI pada Bank, yaitu BRI dan Bank Exim. iii. Asli bukti transfer dibawa ke PPD. Untuk system kredit, teknis pembayarannya adalah : a. Jaminan kredit, yaitu bank garansi, deposito, bilyet giro dan asset yang dilegalisisr notaries. b. Sebelum melaksanakan pembelian pupuk harus konfirmasi stock dan harga pupuk terlebih dahulu ke PPD. c. Penyalur membuat surat pengakuan hutang (PH) bermaterai ke PT. PUSRI sejumlah nilai penebusan. d. Penyalur membuat surat kuasa perincian otomatis kepada PT. PUSRI untuk pencairan jaminan. e. PPn 10% tergantung kesepakatan PPD dengan agen/pembeli. f. Penyalur membuat sub kupon untuk pengambilan pupuk di gudang.
Y = a + bX Dimana Y = Volume Penjualan a = Konstanta b = Slope (selisih) X = Periode tahunan Untuk mendapatkan nilai a dan b yaitu nilai konstanta yang merupakan parameter yang hendak ditaksir dengan rumus sebagai berikut :
2.
1. ∑ Y =
∑
. +
2. ∑ XY = a. ∑ X + b ∑ X
Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan asumsi bahwa ∑ = 0, maka: 1. ∑ Y = a.n + b (0) a.n = ∑ Y ∑ a = 2.
∑ XY ∑ XY b
= a. ∑ X + b ∑ X = a. (0) + b ∑ X
=
∑
∑
b
X
=
3.
Sistem Penyerahan pupuk Penyerahan pupuk PT. Pupuk Sriwijaya PPD Sulawesi Selatan kepada penyalur yaitu system tunai dan kredit. Sistem tunai adalah : a. Asli bukti transfer bank diserahkan ke PPD. b. PPD menerbitkan : 1. Surat kesepakatan jual beli (SKJB) pupuk. 2. Kupon pupuk.
XY
909
ILTEK,Volume 6, Nomor 12, Oktober 2011 3. Surat pengantar pengambilan pupuk (SPPP) di gudang. 4. Penyalur pupuk membuat sub kupon untuk pengambilan pupuk di gudang. 5. Gudang membuat berita acara muat (BAM) jika pupuk tersebut sudah terialisir semua pengambilannya. Sedangkan sistem penyerahan secara kredit adalah : a. Pihak penyalur membuat sub kupon untuk pengambilan pupuk di gudang. b. Gudang membuat berita acara muat (BAM) jika sudah rampung pengambilan pupuk dari setiap penebusan. Lebih lanjut dapat dilihat pada skema berikut :
3. PUSRI PPD – Agen – Non Sub Agen - Konsumen Sistem penjualan pola III (ketiga), sama dengan pola I (pertama) namun tidak menggunakan Agen, melainkan Sub agen, seperti pengecer/penjual bebas. 4. PUSRI PPD – Non Sub Agen – Konsumen Sistem penjualan pola IV (keempat), hanya menggunakan Non Sub Agen sebagai pihak yang menyalurkan ke konsumen. 5. PUSRI PPD – Konsumen Sistem penjualan pola V (kelima), konsumen/pemakai dapat secara langsung melakukan pembelian kepada pihak distributor atau PUSRI PPD. 6. PUSRI PPD – Agen – Konsumen Sistim penjualan pola VI (keenam), pihak agen bertindak sebagai pihak kedua dalam menyalurkan produk sampai kepada pihak konsumen atau pemakai. Pola atau tata laksana penjualan pupuk di PPD Sulawesi Selatan mengacu pada SK No. 0647953.PS/1999, tentang penunjukan Agen Penjualan Pupuk sebanyak 33 Agen terdiri dari :
DISTRIBUTOR PPD + PPK Sul-Sel
AGEN Koperasi BUMN Swasta LSM Perorangan
SUB AGEN Koperasi Cab. BUMN Cab. Swasta LSM Perorangan
Tabel 1. Penunjukan Agen Penjualan Pupuk Sulawesi Selatan. NON SUB AGEN Pengecer/Penjualan Bebas
No
KONSUMEN/PEMAKAI Pertanian tanaman pangan Perkebunan Perikanan/tambak Peternak Industri/dll
Gambar 1. Sistem Pemasaran Pupuk PT.PUSRI PPD/PPK Sulawesi Selatan
3.2
Sistem Penyaluran Pupuk Bertitik tolak dari beberapa hal dalam menentukan system penyaluran pupuk, maka kebijaksanaan yang ditempuh perusahaan adalah penyaluran yang dilakukan menggunakan 6 pola sebagai berikut :
Distributor UD. Wiratani TK. Palawija UD. Sinar Wonomulyo
Jumlah Pengecer 23 8
1
Luwu
2
Polmas
3
Soppeng
CV. ABK Mandiri
5
4
Wajo
CV. Agro Lestari Utama CV. Rahayu Hadi Wiguna UD. Irwan
12 8 27
5
Bantaeng
Tani Makmur
7
6
Bulukumba
Toko Amal Tani
5
UD. Jasa Mulya Mandiri UD. Agro Nusantara CV. A.A. Putra
34 4
CV. Karsa Karya
12
UD. Agro Raya Utama UD. Mitra Tani UD. Tani Wadi UD. Rezeki Tani PT. Pertani UD. Harapan Tani CV. Pupuk Sari Tani UD. Hasji Jaya PT. Cipta Niaga
7 13 4 6 19 14 9 16 7
7
1. Pusri PPD – Agen – Sub Agen – Konsumen Pada sistem penjualan pola I (pertama), kegiatannya adalah : a. PT. PUSRI PPD/PPK sebagai distributor menyalurkan ke pihak Agen meliputi : Koperasi, BUMN, Swasta, LSM, dan perorangan. b. Pihak Agen menyalurkan ke Sub Agen, seperti Koperasi, Cabang BUMN, Cabang Swasta, LSM, serta perorangan. c. Sub agen menyalurkan ke Konsumen atau pemakai seperti : Pertanian, Tanaman Pangan, Perkebunan, Perikanan/Tambak, Peternak, serta Industri. 2. PUSRI PPD – Sub Agen – Konsumen Cara pada sistem penjualan pola II (kedua), penyalur hanya menggunakan Sub Agen dan Konsumen.
Kabupaten/ Kotamadya
Barru
8
Maros
9
Pangkep
5
10
Enrekang
11
Pinrang
12
Gowa
13
Takalar
14
Jeneponto
CV. Massa Jaya
7
15
Sidrap
UD. Maccoli Loloe Toko Adriah CV. Astri
12 13 6
16
Tator
UD. Mitra Tani 77
4
17
Bone
UD. Ta’ Disangka UD. Aneka Karya Toko Minasa Indah PT. Mega Eltra UD. Rotan Indah
11 10 8 53 10
18
Sinjai
Toko Cahaya Asia
10
Sumber : PT. Pupuk Sriwidjaya PPD Sulawesi Selatan.
910
8
ILTEK,Volume 6, Nomor 12, Oktober 2011 Lebih jelasnya sistem penyaluran pupuk oleh PT. PUSRI PPD Sulawesi Selartan dapat dilihat pada skema berikut ini : Kapal PPD
Pelabuhan ( Lini I )
Konsumen
Gudang ( Lini II )
Penyalur Agen
Gudang ( Lini I )
Penyalur/ Agen
Perkembangan hasil penjualan suatu produk merupakan salah satu ukuran keberhasilan perusahaan dalam memasarkan hasil produksinya. Oleh karena itu perkembangan jumlah penjualan produk dari masa ke masa atau pada tertentu dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan utama guna mengendalikan seberapa jauh rencana pemasaran itu dapat dilaksanakan. Dengan sistem pemasaran yang dilakukan PT. Pupuk Sriwidjaya PPD Sul-Sel, maka untuk mengukur keberhasilannya adalah melihat perkembangan penjualan yang terjadi pada suatu periode tertentu. Untuk memperoleh gambaran mengenai hasil penjualan pupuk pada perusahaan ini, maka penulis hanya mempertimbangkan hasil penjualan selama 5 (lima) tahun terakhir (2005 – 2009). Berikut ini adalah tabel penjualan pupuk selama lima tahun :
Konsumen
Konsumen
Tabel 1. Penjualan Pupuk Pada Pt. Pupuk Sriwidjaya PPD Sulawesi Selatan Tahun 2005 – 2009
Sumber Data : PT. Pupuk Sriwidjaya PPD Sul-Sel.
Tahun
Gambar 2. Sistem Penyaluran (distribusi) pupuk Pada PT. Pupuk Sriwidjaya PPD Sulawesi Selatan
2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah Rata-Rata/ Tahun
3.3 Jenis Produk Yang Dipasarkan 1.
Pupuk Urea Pupuk Urea adalah pupuk yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur ini besar peranannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan yaitu: membuat daun tanaman lebih hijau, mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah kandungan protein tanaman, dan dapat dipakai untuk semua jenis tanaman. 2. Pupuk Sp-36 ( Super Posfat ) Pupuk Sp-36 ( Super Posfat ) adalah pupuk yang merupakan sumber P ( posfat ) yang merupakan unsusr hara pokok bagi tanaman disamping unsure N dan K. Pupuk ini berperan pada peransangan pertumbuhan akar, dan system pengakaran yang baik, memacu pertumbuhan bunga, masaknya buah dan biji, menggiatkan pertumbuhan jaringan tanaman dan membentuk titik tumbuh tanaman, dan menambah daya tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. 3. Pupuk 7-4 (Amonium Sulfat) Pupuk 7- 4 (Amonium Sulfat) adalah sumber hara dan N yang merupakan dua unsure yang dibutuhkan tanaman. Pupuk ini berperan membantu pembentukan butiran hijau daun, memperbaiki kualitas hasil, menambah daya tahan tanaman, memperbaiki mutu hasil, dan dapat menjadikan kadar pati pada tanaman biji-bijian dan umbi-umbian. 4. Pupuk KCl (Kalium Chlorida) Pupuk KCl (Kalium Chlorida) adalah salah satu jenis pupuk kalium yang merupakan salah satu unsur pokok yang dibutuhkan tanaman. Disamping unsure N dan P, pupuk ini berperan memperlancar proses fotosintesa, memacu pertumbuhan tanaman pada tingkat permulaan, dan memperkuat ketegangan batang sehingga mengurangi resiko mudah rebah, dan meningkatkan kualitas buah serta umbi. 3.4 Perkembangan Penjualan Pupuk
Urea (ton) 94,113 147,955 170,530 175,603 219,999 808,120
Jenis Pupuk Sp – 36 ZA (ton) (ton) 10,133 12,314 11,887 15,544 12,432 18,346 13,470 19,979 21,074 21,051 68,996 87,234
KCL (ton) 2,719 5,951 8,688 11,468 14,295 431,121
119,279 181,337 209,996 220,520 276,419 1.007,551
162,640
13,799.2
8,624.2
201,510.2
17,446.8
Jumlah (ton)
Sumber : PT. Pupuk Sriwidjaya PPD Sul-Sel.
Dari tabel penjualan pupuk PT. Pupuk Sriwidjaya Nampak bahwa penjualan masing-masing jenis pupuk mengalami peningkatan, selama tahun 2005 – 2009 sebanyak 1.007,551 ton, dengan rata-rata 210,510.2 ton per tahun. Namun meskipun demikian PT. PUSRI masih mengalami beberapa hambatan dalam memasarkan produksinya. Hal tersebut disebabkan oleh : 1. Munculnya pesaing-pesaing penjualan pupuk; 2. Munculnya pupuk Alternatif; Untuk memberikan gambaran perkembangan penjualan pupuk, maka digunakanlah metode analisa trend. Metode ini dapat memperlihatkan adanya ketergantungan antara variabel lainnya. Dengan melihat peningkatan penjualan pupuk pada tabel 1, maka diadakan suatu peramalan terhadap penjualan pupuk untuk lima tahun yang akan datang, sebagaimana tabel di bawah ini : Tabel 2.
Estimasi Penjualan Pupuk Pada PT. Pupuk Sriwijaya PPD Sul-Sel TAHUN X Y X2 XY 2005
-2
119,279
4
-238,558
2006
-1
181,337
1
-181,337
2007
0
209,996
0
0
2008
1
220,520
1
220,520
2009
2
276,419
4
552,838
Jumlah
0
1.007,551
10
353,463
Olah data : Dari tabel 1
Berdasarkan tabel di atas, maka Y adalah jumlah penjualan pupuk setiap tahunnya untuk semua jenis pupuk, X adalah periode tahunan, dan X2 adalah periode tahunan yang dikuadratkan untuk 911
ILTEK,Volume 6, Nomor 12, Oktober 2011 menghilangkan nilai negatif dari X. Sedangkan XY adalah nilai-nilai estimasi dimana nilai Y yang dikalikan dengan nilai X berdasarkan fungsi linear sebagai berikut : Y = a + bX Untuk mendapatkan nilai a dan b yang merupakan konstanta atau parameter, maka digunakan rumus sebagai berikut : ∑Y = . + ∑ 1. ∑ XY = a ∑ X + b ∑ X 2.
Berdasarkan pada tabel 3 di atas, menunjukkan bahwa perusahaan masih bisa memperoleh penjualan yang lebih banyak dimasa yang akan datang apabila perusahaan dapat menetapkan system pemasaran yang tepat khususnya dalam kebijaksanaan penentuan distribusi yang tepat dan pengkobinasian marketing mix. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai sistem saluran didtribusi pupuk pada PT. Pupuk Sriwidjaya PPD (Pemasaran Pusat Daerah) Sulawesi Selatan, penulis menyimpulkan bahwa : 1. Pemasaran pupuk oleh PT. PUSRI PPD Sulawesi Selatan sebagai distributor menggunakan 6 (enam) pola system pemasaran yang dimaksudkan sebagai upaya menguasai pasar, khususnya dari segi kecepatan waktu barang dari produsen ke konsumen guna menciptakan siklus produk dan nilai uang dipasaran. 2. Sistem 6 (enam) pola sistem pemasaran dapat meningkatkan volume penjualan sebesar 35.346,3 ton per tahun.
Jadi berdasarkan tabel 2 tersebut diatas, maka dapat diselesaikan kedua parameter tersebut : ∑Y 1. = . + ∑ 1.007,551 = 5 . a + .0 5.a = 1.007,551 . , a = a = 201.510,2 ton
∑ XY = a∑X + b∑X 353,463 = 201.510,2 . 0 + b . 10 353,463 = b . 10 10 . b = 353,463 , b = b = 35.346,3 ton Dengan berdasarkan parameter a dan b di atas, maka dapat dihitung persamaan garis trend sebagai berikut : Y’ 2005 = 201.510,2 + 35.346,3 (3) = 201.510,2 + 106.038,9 = 307.549,1 ton Y’ 2006 = 201.510,2 + 35.346,3 (4) = 201.510,2 + 141.385,2 = 342.895,4 ton Y’ 2007 = 201.510,2 + 35.346,3 (5) = 201.510,2 + 176.731,5 = 378.241,7 ton Y’ 2008 = 201.510,2 + 35.346,3 (6) = 201.510,2 + 212.077,8 = 413.588 ton Y’ 2009 = 201.510,2 + 35.346,3 (7) = 201.510,2 + 247.424,1 = 448.934,3 ton 2.
4.2 Saran - Saran 1. Sebaiknya perusahaan harus mengevaluasi system pemasaran khususnya saluran disttribusi yang ada. Dengan menetapkan saluran distribusi yang mempunyai resiko kecil agar memudahkan dalam melakukan pengawasan. 2. Perlu secara terus menerus membina dan memotivasi para karyawan yang berada dalam lingkup PT. Pupuk sriwijaya PPD Sulawesi Selatan sehingga pengelolaan perusahaan dapat efektif dan efisien. 3. Untuk menjaga persaingan yang semakin ketat, PT. Pupuk Sriwidjaya PPD Sulawesi Selatan dapat bekerja sama dengan perusahaan sejenis dengan perjanjian dan kesepakatan bersama. DAFTAR PUSTAKA 1. Basu Swasta, D. H. MBA, 1991. Manajemen Penjualan, Penerbit : BPFE, Yogyakarta. 2. Kothler Philip, 1985. Dasar–Dasar Pemasaran, diterjemahkan oleh W. Bokowatun, Penerbit : Erlangga, Jakarta. 3. Murdock Robert G, E Roos, Joel, 1989. DasarDasar Ekonomi Perusahaan, Penerbit : Liberti, Yogyakarta. 4. Sumihardja surachman dan Suparlan Suardi, 1991. Intisari Manajemen Pemasaran, Penerbit : Rosdakarya, Yogyakarta. 5. Winardi, 1991. Pengantar Manajemen Penjualan, Penerbit : PT. Citra Aditya, Bandung. 6. Arif Tiro, Muhammad, 2001. Dasar-Dasar Statistik, Penerbit : Makassar State, University Press.
Untuk lebih jelasnya tentang ramalan (forecasting) penjualan pupuk periode 2010 s/d 2014 berdasarkan trend penjualan periode 2005 s/d 2009 terlihat peningkatan penjualan setiap tahunnya sebesar 35.346,3 ton, maka ramalan untuk periode 2010 s/d 2014 dapat dilihat dalam tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3. Ramalan Penjualan Pupuk PT.Pupuk Sriwidjaya PPD Sulawesi Selatan Periode 2010 – 2014 NO TAHUN PENJUALAN (TON) 1 2010 307.549,1 2 2011 342.895,4 3 2012 378.241,7 4 2013 413.588,0 5 2014 448.943,3
912
ILTEK,Volume 6, Nomor 12, Oktober 2011
913