JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
1
ANALISIS SIMULASI SALURAN DISTRIBUSI BUSANA MUSLIM DENGAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK GUNA MENINGKATKAN PROFIT (STUDI KASUS: PERUSAHAAN HABIBAH BUSANA) Natasya Laksmayana, Erma Suryani Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail:
[email protected]
Abstrak—Setiap perusahaan yang bergerak di manufaktur biasanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memiliki pelanggan yang setia dan terus bertambah sehingga dapat meningkatkan volume penjualan produk yang secara otomatis juga berimbas positif kepada profit perusahaan yang terus meningkat pula. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan memiliki cara tersendiri yang disebut dengan strategi. Perusahaan Habibah Busana adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi busana-busana muslim. Perusahaan ini hanya melakukan strategi pemasaran dengan mempromosikan produknya melalui website dan media cetak. Padahal, apabila mereka melakukan analisa selain di bidang pemasaran, profit yang mereka dapatkan bisa menjadi lebih besar dibanding dengan sebelumnya karena faktor yang mempengaruhi penjualan dan profit perusahaan tidak hanya bergantung pada pemasarannya saja. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini, akan dirancang skenario model sistem dinamik dari proses distribusi produk untuk meningkatkan profit perusahaan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih komperehensif, maka dalam tugas akhir ini akan digunakan metode simulasi sistem dinamik sebagai tool untuk membuat model. Dengan membuat simulasi yang berlandaskan pada pendekatan model sistem dinamik, perusahaan dapat melihat faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penjualan mereka secara detail dan lengkap beserta perhitungannya. Hasil dari model ini adalah berupa rancangan model sistem distribusi produk busana muslim untuk meningkatkan keuntungan berdasarkan faktor-faktor penjualan. Output dari metode simulasi model sistem dinamik ini dapat langsung diimplementasikan ke perusahaan tanpa adanya riset pendalaman lebih jauh untuk menyesuaikan model ini dengan kondisi perusahaan saat ini. Kata Kunci—Pemodelan, Peningkatan Profit, Saluran Distribusi, Simulasi, Sistem Dinamik.
I. PENDAHULUAN
P
ersaingan yang semakin ketat dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan efektivitas serta efisiensi pada perusahaan tersebut dengan memanfaatkan dan mengendalikan sumber daya yang dimilikinya, baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya bahan produk.Untuk dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan perlu memperhatikan aspek manajemennya karena manajemen dapat mengatur seluruh kegiatan perusahaan secara efektif serta efisien. Sedangkan untuk dapat memanfaatkan bahan dari produknya, perusahaan harus melihat kualitas dan mempertimbangkan banyaknya penggunaan karena hal ini
berpengaruh terhadap harga jual dan awet atau tidaknya penggunaan produk tersebut. Selain itu, untuk meningkatkan profit mereka, pihak perusahaan juga harus memperhatikan strategi-strategi yang akan dijalankan sebelum mereka menjualnya ke pasaran. Perusahaan harus membidik pasarnya dengan tepat. Perusahaan Habibah Busana adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 2001 dan sudah memiliki banyak klien di berbagai kota di luar pulau Jawa.Walaupun begitu, perusahaan Habibah Busana masih belum memaksimalkan strategi dalam hal distribusi untuk meningkatkan volume penjualan. Strategi yang digunakan hanya strategi pemasaran agar produk dari perusahaan ini semakin dikenal oleh masyarakat luas dan memiliki pelanggan yang lebih banyak. Apabila ditelusuri lebih dalam mengenai sistem distribusinya, perusahaan ini dapat memaksimalkan pendapatan profit mereka dari sisi lain, seperti volume penjualan, harga jual, kualitas, saluran distribusi dan lain lain. Contoh cara untuk memaksimalkannya adalah dengan metode simulasi. Pada studi sebelumnya, terdapat beberapa penelitian metode simulasi yang diterapkan pada berbagai tipe perusahaan. Salah satu paper yang menggunakan metode simulasi pada sistem distribusi adalah paper milik Marzena Kramarz dan Włodzimierz Kramarz yang berjudul “Simulation Modelling of Complex Distribution System”.Paper ini membahas tentang arti kerjasama dari perspektif distribusi perusahaan dalam menyelesaikan pemesanan yang tidak pasti. Pemodelan simulasi yang disajikan berfokus pada investigasi efisiensi perolehan sumber daya pengganti yang berhubungan dengan sumber daya integrator yang ditandai dengan kemampuan produktif yang kurang untuk memenuhi kebutuhan yang diberitahukan oleh pelanggan berdasarkan pada fluktuasi permintaan. Sedangkan tujuan pemodelan ini adalah untuk menentukan sebuah bentuk efektif dari kerjasama yang bergantung pada fluktuasi permintaan dan kemungkinan dari sumber daya eksekutif integrator dan co-operator [6]. Sedangkan pada tugas akhir sebelumnya yang ditulis Jessica Rahmawati pada buku tugas akhirnya yang berjudul Aplikasi Model Sistem Dinamis dalam Perencanaan Strategis CRM di Perusahaan Telekomunikasi (Studi Kasus: PT Telekomunikasi menjelaskan tentang perencanaan strategis Indonesia) (strategic plan) dalam kegiatan CRM yang dapat memberikan jalur migrasi (migration path) yang bisa mengatasi kelemahankelemahan yang ada, mengeksploitasi kekuatan dan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) memunculkan kebutuhan-kebutuhan baru. Pemodelan sistem dinamik pada tugas akhir ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah customer loyal dengan memperbaiki kualitas produk, memperebutkan dan mempertahankan pelanggan dari kompetitor dengan memberikan pelayanan yang lebih baik, dan mengadakan promosi untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Hasil yang diharapkan dari model ini adalah dapat menghasilkan skenario yang dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan [7]. Oleh karena proses distribusi produk Habibah Busana masih belum maksimal, maka studi kasus ini diangkat sebagai tugas akhir agar perusahaan dapat memaksimalkan proses distribusinya dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan profit perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, permasalahan ini akan diselesaikan dengan metode simulasi. Nantinya, proses distribusi produk perusahaan ini akan dimodelkan dan disimulasikan. Tugas akhir ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki proses distribusinya agar dapat menigkatkan profitnya. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Saluran Distribusi Tujuan utama dari perusahaan manufaktur adalah menghasilkan produk yang dapat langsung dikonsumsi atau digunakan pelanggannya. Untuk menyalurkan produk yang dihasilkan perusahaan kepada pelanggannya, perusahaan membutuhkan suatu sistem yang dinamakan sistem distribusi. Pemasar menggunakan saluran distribusi untuk menampilkan atau mengirim produk fisik atau jasa kepada pembeli atau pengguna [1]. B. Pemodelan dan Simulasi Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses- proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah [2]. Simulasi menggambarkan secara umum karakteristik dari sistem fisiknya. Pemodelan adalah proses menghasilkan model; model adalah representasi dari konstruksi dan kerja beberap asistem. Salah satu tujuan dari model adalah untuk memungkinkan analis untuk memprediksi efek perubahan sistem [3]. Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide-ide dalam bentuk yang disederhanakan yang sangat berguna untuk menganalisis maupun merancang sistem. C. Sistem Dinamik Sesuai dengan namanya, pengguna metode ini erat berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang tendensitendensi dinamik sistem yang kompleks, yaitu pola-pola tingkah laku yang dibangkitkan oleh sistem itu dengan bertambahnya waktu.Suatu pendekatan dalam pembuatan model sistem dinamik ini adalah dengan membuat causal loop diagram. Sistem dinamik adalah penggunaan peta informal dan formal dengan model simulasi komputer untuk mengungkap
2
dan memahami sumber-sumber endogen terhadap perilaku sistem [4]. Sistem dinamik merupakan salah satu metode simulasi sistem kontinyu yang pertama kali dikembangkan oleh Jay.W.Forrester sewaktu melakukan riset di MIT (Massachusetts Institute of Technology). Dasar metodologi dari sistem dinamik adalah analisis sistem dimana suatu sistem diartikan sebagai seperangkat elemen yang saling berinteraksi satu sama lain yang mencoba untuk menjelaskan perilaku dari berbagai tindakan dalam sebagian sistem [8]. Sistem dinamika adalah jaringan interkoneksi dari entitas yang meliputi tingkat dan hubungan akumulasi selain koneksi aljabar dan penundaan. Model sistem dinamik ini dapat disederhanakan menjadi causal loop diagram yang berguna untuk menjelaskan perilaku dengan cara yang sederhana dan intuitif, namun juga memiliki resiko yaitu hilangnya informasi akumulasi dan struktur aliran [5]. Causal Loop Diagram (CLD) adalah jenis tools untuk sistem berpikir. Diagram ini terdiri dari panah yang menghubungkan variabel (hal-hal yang berubah dari waktu ke waktu) dengan cara yang menunjukkan bagaimana satu variabel mempengaruhi yang lain. III. METODOLOGI A. Data Masukan Data masukan yang diproses pada model simulasi ini didapat dari buku besar perusahaan yang berisi data-data pemasukan dan pengeluaran. Oleh karena tujuan dari simulasi ini adalah untuk meningkatkan profit, maka data yang diperlukan adalah data-data yang berhubungan dengan pemasukan dan pengeluaran. Data-data tersebut antara lain sebagai berikut: 1) Biaya penjualan / sales cost 2) Total biaya produksi / production cost 3) Total biaya pemeliharaan gedung / building treatment cost 4) Total biaya pemasaran / marketing cost B. Pembuatan Base Model Average price of each product
<Time>
Agent K
Agent S
Agent LB Agent Sw
Sales Volume
Agent P
Agent J
Brochure
Total Agent
Sales Cost
Banner
Agent's demand
Magazine ads
Printed ads Inventory Rate of production
Rate of sales Revenue
Marketing Cost
Profit
Website
Expenditure Product Volume
Tax Material cost
Variable cost
Packaging cost
Salary
Building Treatment Cost
Production Cost
Other cost
Fix cost
Electricity bill
Phone bill
Water bill
Machine cost
Operational cleaning cost
Maintenance cost
Total machine
Gambar . Diagram flow base model saluran distribusi Habibah Busana
Terdapat 4 variabel yang mempengaruhi profit perusahaan, yaitu biaya penjualan, biaya produksi, biaya pemasaran, serta biaya pemeliharaan gedung dan barang.Biaya produksi berpengaruh positif terhadap profit.Semakin tinggi biaya produksi, semakin tinggi pula profit yang didapat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) perusahaan.Berbeda dengan ketiga variabel lainnya, biaya produksi, pemasaran, dan pemeliharaan berbanding terbalik dengan profit dan berpengaruh negatif.Semakin tinggi biaya produksi, pemasaran, dan pemeliharaannya, maka semakin kecil profit yang didapat. Biaya penjualan dipengaruhi positif oleh harga jual tiap barang dan volume penjualan. Semakin tinggi harga jual dan jumlah penjualan, semakin tinggi pula biaya penjualan. Volume penjualan sendiri dipengaruhi positif dan berpengaruh positif terhadap volume produksi. Semakin tinggi volume penjualannya, semakin tinggi pula volume produksinya dan begitu juga sebaliknya. Biaya produksi dipengaruhi positif oleh biaya variabel dan biaya tetap.Semakin tinggi biaya variabel dan tetapnya, semakin tinggi pula biaya produksi yang dikeluarkan.Biaya variabel itu sendiri dipengaruhi oleh biaya pembelian bahan, biaya pengemasan, biaya gaji, dan biaya lain-lain yang masingmasing memiliki pengaruh positif.Sedangkan biaya tetap dipengaruhi oleh biaya pemakaian listrik, air, telepon, dan biaya perawatan mesin di mana keempat variabel tersebut memiliki pengaruh positif terhadap biaya tetap. Biaya pemasaran dipengaruhi oleh biaya tipe iklan dan jumlah permintaan dari masing-masing agen di mana kedua variabel tersebut memiliki pengaruh positif.Semakin tinggi biaya tipe iklan dan semakin banyak jumlah permintaan agen, maka semakin tinggi pula biaya pemasarannya. Biaya perawatan gedung dan properti dipengaruhi positif oleh pajak, biaya kebersihan, dan biaya pemeliharaan.Semakin tinggi biaya pajak, kebersihan, dan pemeliharaannya, semakin tinggi pula biaya perawatan gedungnya. C. Verifikasi dan Validasi Verifikasi merupakan proses memeriksa penerjemahan model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke dalam bahasa pemrograman secara benar [2]. Verifikasi ini berguna untuk mengetahui apakah formula ini sudah sesuai dengan model ataukah masih terjadi kesalahan berupa error. Validasi menentukan apakah model konseptual simulasi (sebagai tandingan program komputer) adalah representasi akurat dari sistem nyata yang sedang dimodelkan [2]. Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah model yang dibuat telah sesuai dengan sistemnya. Terdapat dua cara dalam pengujian validasi, yaitu: 1) Perbandingan Rata – Rata (Mean Comparison)
E1
S A A
Prasyarat :
S Nilai rata-rata hasil simulasi A Nilai rata-rata data
Model valid apabila nilai E1 5% 2) Perbandingan Variasi Amplitudo (% Error Variance)
E2
Ss Sa Sa
3
Prasyarat : Ss = Standard deviasi model Sa = Standard deviasi data Model valid bila E2 30% Berikut hasil penghitungan mean variance (E1) dan Error Variance (E2) pada data hasil simulasi: 1) Sales Cost Mean Variance = Error Variance =
2) Production Cost Mean Variance = Error Variance =
3) Marketing Cost Mean Variance = Error Variance =
4) Building Treatment Cost Mean Variance = Error Variance =
D. Pembuatan Skenario Dalam pengerjaannya, jenis skenario yang dibuat terbagi menjadi 2 yaitu skenario struktur (structure scenario) dan skenario parameter (parameter scenario). Skenario struktur digunakan untuk mengetahui peningkatan profit perusahaan apabila menambahkan program promo diskon, sedangkan skenario parameter digunakan untuk mengetahui perbandingan profit dengan mengubah parameter dari variabel yang ada pada skenario struktur. Tahap skenario pada tugas akhir ini dilakukan dengan melakukan skenario struktur dan parameter secara simultan dengan menambahkan program diskon dan perluasan saluran distribusi / perluasan area pemasaran, kemudian hasil perolehan profit dengan program-program tersebut dibandingkan dengan perolehan profit apabila tidak ditambahkan skenario. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap analisis hasil dilakukan pengamatan terhadap besarnya pengaruh dari penambahan diskon, perluasan saluran distribusi , dan penambahan keduanya terhadap variabel profit
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) perusahaan Habibah Busana. Analisis dilakukan dengan mengamati hasil dari masing-masing skenario yang dibandingkan dengan skenario tanpa penambahan variabel. A. Skenario Penambahan Diskon Gambar 1 menunjukkan perbandingan profit skenario penambahan diskon dengan profit skenario tanpa penambahan variabel yang ditampilkan dengan grafik. Dari gambar tersebut, dapat dilihat bahwa perbedaan profit dari kedua skenario tersebut tidak terlalu signifikan. Perbedaan profit hanya terjadi pada bulan tertentu dikarenakan pemberian diskon dilakukan pada bulan-bulan dimana terjadi penurunan sales. Selain itu, berdasarkan data historis perusahaan, total produk yang terjual setelah pemberian diskon hanya sekitar 2% dari jumlah inventory sehingga peningkatan total sales volume secara keseluruhan hanya meningkat sedikit.
4
Gambar 2 menunjukkan perbandingan profit skenario perluasan saluran distribusi dengan profit skenario tanpa penambahan variabel yang ditampilkan dengan grafik. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kenaikan profit terjadi pada setiap bulan karena setiap bulannya ketujuh area tersebut selalu melakukan pembelian terhadap perusahaan, namun kenaikannya masih belum signifikan. Hal ini karena pada daerah baru tersebut diperkirakan jumlah sales volume jauh lebih sedikit dari rata-rata sales volume pada area yang sudah dijangkau sebelumnya. Apabila ditampilkan dalam tabel (tabel 1), perbedaan profit tersebut semakin terlihat lebih jelas. Apabila dirata-rata per bulan, jumlah selisih profitnya sebesar ± Rp 24.000.000, sedangkan apabila dirata-rata per tahun, selisihnya ± Rp 290.000.000. C. Skenario Perluasan Saluran Distribusi dan Diskon Pada scenario ini akan dilihat seberapa besar penambahan profit setelah area pemasaran diperluas dengan menambahkan 7 area baru dan kemudian diberikan diskon kepada 7 area baru tersebut
Gambar 1. Grafik perbandingan profit skenario penambahan diskon
Namun apabila ditampilkan dalam tabel (tabel), perbedaan profit tersebut terlihat lebih jelas. Apabila dirata-rata per bulan, jumlah selisih profitnya sebesar ± Rp 8.000.000, sedangkan apabila dirata-rata per tahun, selisihnya ± Rp 98.000.000. B. Skenario Perluasan Saluran Distribusi Skenario ini dapat membantu melihat seberapa besar penambahan profit setelah area pemasaran diperluas dengan menambahkan 7 area baru
Gambar 2. Grafik perbandingan profit skenario perluasan saluran distribusi
Gambar 3. Grafik perbandingan profit skenario perluasan saluran distribusi dan diskon
Gambar 3 menunjukkan perbandingan profit skenario gabungan perluasan saluran distribusi sekaligus diskon dengan profit skenario tanpa penambahan variabel yang ditampilkan dengan grafik. Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa perbedaan profit dari kedua skenario tersebut lebih terlihat dibandingkan dua skenario sebelumnya. Pada skenario ini total sales volume yang terjual lebih banyak dari skenario lainnya karena minat pembeli di area baru lebih besar dengan adanya diskon. Apabila ditampilkan dalam tabel (Lampiran C), perbedaan profit tersebut terlihat lebih jelas. Apabila dirata-rata per bulan, jumlah selisih profitnya sebesar ± Rp 29.000.000, sedangkan apabila dirata-rata per tahun, selisihnya ± Rp 355.000.000.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) V. KESIMPULAN
D. Kesimpulan Skenario
Gambar 4. Grafik perbandingan profit seluruh skenario
Gambar 4 menunjukkan perbandingan dari seluruh skenario. Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa perbedaan profit dari kedua skenario tersebut tidak terlalu signifikan. Hal ini karena pada data historis perusahaan, minat pembeli hanya berpusat di bulan-bulan menjelang lebaran, sehingga walaupun sudah diberikan diskon, diperluas area pemasarannya, bahkan ditambahkan keduanya, produk yang terjual hanya meningkat sedikit karena karakter penjualan dari perusahaan ini bersifat seasonal, hanya pada waktu / bulan tertentu. Selain itu, jarak nilai profit antara bulan biasa dengan bulan menjelang Ramadhan (koordinat Y) terlalu jauh sehingga perubahan profit pada bulan biasa tidak terlalu signifikan. Berikut Tabel 1 dan Tabel 2 merupakan tabel rata-rata profit dan volume penjualan tambahan yang didapat perusahaan dari ketiga skenario di atas. Tabel 1. Perbandingan rata-rata profit seluruh skenario Variabel
Rata-Rata per Bulan
Rata-Rata per Tahun
Profit Profit SCN1 Profit SCN2 Profit SCN3
Rp35.160.758 Rp43.385.977 Rp60.046.008 Rp64.523.122
Rp421.929.093 Rp520.631.727 Rp720.552.100 Rp774.277.467
Tabel 2 Rata-rata volume penjualan tambahan
Variabel Additional Sales Volume Additional SV SCN1 Additional SV SCN2 Additional SV SCN3
5
Rata-Rata per Bulan 87 195 335
Rata-Rata per Tahun 1047 2342 4017
Dari tabel di atas, sudah terlihat jelas bahwa skenario yang memiliki profit tertinggi adalah skenario 3, yaitu skenario gabungan perluasan saluran distribusidan diskon sekaligus dengan nilai rata-rata profit sebesar Rp64.523.122 per bulan, dengan catatan bahwa per bulannya, perusahaan harus dapat menjualkan produk di seluruh area baru sebanyak 335 produk.
Adapun beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pengerjaan Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut: 1) Pada perusahaan Habibah Busana, pendapatan hanya terdiri dari hasil penjualan, sedangkan pengeluaran perusahaan terdiri dari biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya perawatan gedung. Sehingga, untuk mencapai tujuan tugas akhir diperlukan keempat data-data yang mempengaruhi profit tersebut, yang terdiri dari biaya penjualan, biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya perawatan gedung. 2) Sesuai dengan hasil perhitungan validasi, seluruh sub model dikatakan valid karena telah memenuhi syarat nilai error dengan masing-masing error minimal E1 sebesar 5% dan error minimal untuk E2 adalah 30%, dengan rincian sebagai berikut: a. Sub model Sales memiliki nilai E1 = 2,91%, dan E2 = 0,62% b. Sub model Production memiliki nilai E1 = 2,04%, dan E2 = 7,22% c. Sub model Marketing memiliki nilai E1 = 0,09%, dan E2 = 26,16% d. Sub model Building Treatment memiliki nilai E1 = 3,51%, dan E2 = 14,52% 3) Sesuai dengan hasil simulasi skenario, skenario yang paling efektif dalam meningkatkan profit perusahaan adalah dengan melakukan skenario perluasan saluran distribusi disertai diskon. Berikut ini adalah rincian hasil dari simulasi masing-masing ketiga skenario: a. Skenario Perluasan Saluran Distribusi Cara ini dilakukan dengan menambahkan area pemasaran pada area yang memiliki penduduk agama Islam terbanyak karena minat untuk membeli busana muslim tentunya akan lebih banyak dibanding dengan area yang memiliki penduduk Islam lebih sedikit. Oleh karena jumlah penduduk Islam terbanyak berada di Jawa Barat, maka perluasan area dilakukan di Jawa Barat tepatnya di 7 kota yang belum terjangkau oleh perusahaan, yaitu Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Cirebon, Indramayu, dan Karawang. Dengan asumsi volume penjualan pada kata: 1. Cianjur = 25% dari penjualan di Jawa Barat 2. Cirebon = 25% dari penjualan di Jawa Barat 3. Bandung = 37% dari penjualan di Jawa Barat 4. Garut = 25% dari penjualan di Jawa Barat 5. Tasikmalaya = 12% dari penjualan di Jawa Barat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
6. Indramayu = 12% dari penjualan di Jawa Barat 7. Karawang = 25% dari penjualan di Jawa Barat Dari hasil simulasi skenario ini, terbukti bahwa rata-rata profit perusahaan per bulan meningkat 70,77%, dariprofit awal sebesar Rp35.160.758per bulan menjadi Rp 60.046.008. b. Skenario Penambahan Diskon Cara ini dilakukan dengan memberikan potongan harga pada produk ketika volume penjualan perusahaan tidak mencapai angka 2000.Dengan asumsi penambahan volume penjualan sebanyak 2%, didapat peningkatan profit sebesar 23,39%, dari profit awal sebesar Rp35.160.758per bulan menjadi Rp43.385.977. c. Skenario Perluasan Saluran Distribusidisertai Diskon Cara ini dilakukan dengan memberikan potongan harga pada 7 area penjualan baru. Dengan asumsi volume penjualan per area meningkat 70% dari skenario ke dua, didapat peningkatan profit sebesar 84,31%, dari profit awal sebesar Rp35.160.758per bulan menjadi Rp 64.803.831. Dari ketiga cara di atas, profit perusahaan yang paling tinggi adalah dengan skenario perluasan saluran distribusi disertai diskon, sehingga cara yang paling efektif untuk meningkatkan profit adalah dengan melakukan perluasan saluran distribusi yang disertai dengan diskon. 4) Pada kondisi saat ini, perusahaan tidak melakukan perombakan apapun terhadap sistem distribusi dan penjualannya karena tidak ingin mengambil resiko jika ternyata mengalami pembengkakan pada biaya pengeluaran. Namun, base model hingga skenario tugas akhir ini menggunakan perhitungan seluruh pengeluaran dan pemasukan perusahaan. Ketiga skenario ini dapat diimplementasikan langsung ke dalam perusahaan karena simulasi ini dijalankan dengan memperhitungkan pengeluaran sehingga perusahaan dapat melihat besarnya pengeluaran dan pendapatan serta peningkatan profit yang terjadi pada masing-masing skenario dan dapat langsung diimplementasikan saat bulan pertama tahun 2014 dengan mulai memasarkan program baru berdasarkan skenario. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis Natasya Laksmayana mengucapkan terima kasih kepada Ibu Erma Suryani, ST, MT, Ph.D selaku dosen pembimbing tugas akhir yang memberi bimbingan selama proses pengerjaan, PT Angkasa Pura yang memberi bantuan dana
6
melalui beasiswa tugas akhir, kepada seluruh keluarga besar penulis, dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu.
DAFTAR PUSTAKA [1] Philip Kotler, Marketing Management Millenium Edition. United States of America: Prentice-Hall Inc., 2000. [2] Averill M. Law and W. David Kelton, Simulation Modelling and Analysis.: McGraw-Hill, 1991. [3] Anu Maria, Introduction to Modeling And Simulation, 1997. [4] George P. Richardson, "Reflections on The Foundations of System Dynamics," System Dynamic Reviews, pp. 219243, 2011. [5] George P. Richardson, "Problems with causal loop diagrams," System Dynamic Reviews, pp. 158-170, 1986. [6] Marzena Kramarz and Włodzimierz Kramarz, "Simulation Modelling of Complex Distribution Systems," Procedia Social and Behavioral Sciences, pp. 283-291, 2011. [7] Jessica Rahmawati, Aplikasi Model Sistem Dinamis dalam Perencanaan Strategis CRM di Perusahaan Telekomunikasi (Studi Kasus: PT Telekomunikasi Indoenesia). Surabaya, 2012. [8] Raden Darmono, Pemodelan System Dynamics pada Perencanaan Penataan Ruang Kota., 2005.