PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PRESTASI PERUSAHAAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN TAHUNAN STUDI KASUS PADA PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk.
SKRIPSI Dilakukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Progrm studi Manajemen
Disusunn oleh :
EDI PURNAMA AGUS NIM : 012214238
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii SKRIPSI
ANALISIS PRESTASI PERUSAHAAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN TAHUNAN STUDI KASUS PADA PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Disusun oleh :
EDI PURNAMA AGUS NIM : 012214238
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
Dra. Diah Utari. B.R, M.Si.
Tanggal : 5 Februari 2007
Pembimbing II
Drs. G. Hendra Poerwanto., M.si
Tanggal : 5 Februari 2007
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing
Hati manusia memikir -mikir jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan
-masing.
arahnya.
Apalah arti suatu keberhasilan jika keberhasilan itu dilakukan tidak jujur.
Nilai yang begitu sempurna berasal dari kerja keras, tekun dan ulet.
Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.
Setiap orang pernah gagal tetapi dalam kegagalan itu jadikanlah sebagai pelajaran untuk menuju lebih baik
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Kepada: 1. Alm. Papah, Mamah,I’Ong, dan Agie tercinta 2. Caroline Widyastuti Tersayang 3. Teman-teman Terbaikku 4. Almameterku Sanata Dharma
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyataka dengan sesungguhnya bahwa yang saya tu lis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dari kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Februari 2007 Penulis
Edi Purnama Agus
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK ANALISIS PRESTASI PERUSAHAAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN TAHUNAN Studi Kasus Pada PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Edi Purnama Agus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan prestasi laporan keuangan perusahaan bila dilihat dari tingkat likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas dan kenaikan/penurunan pos -pos yang ada dalam lapoan neraca dan laporan rugi laba pada PT Ades Alfindo Puterasetia bk dari tahun 1999 sampai tahun 2002. Jenis Peneli tian yang dilakukan adalah studi kasus pada PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk, yang datanya diperoleh dari Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara meneliti dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio keuangan, analisis indeks, common-size, dan Du Pont. Setelah
melakukan
perhitungan
analisis,
penulis
membandingkan
rasio
perusahaan –perusahaan tersebut dengan memberikan rangking dan poin. Perusahaan yang berada pada rangking pertama untuk setiap rasio perusahaan memiliki poin 2 dan rangking kedua memiliki poin 1. Perbandingan analisis rangking ini terfokus hanya pada analisis rasio keuangan saja seperti rasio likuiditas, leverege, aktivitas dan probabilitas.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT THE COMPANY ACHIEVEMENT ANALYSIS PURSUAN TO ANNUAL MONETARY RATIO Case Study at PT Ades Alfindo Puteasetia Tbk
Edi Purnama Agus SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2007 The aim of the research was to identify growth of company financial statement achievement as seem from the liquidity, leverage, activity, and earning power rations from the year 1999 up to 2002. The data were gathered by documentation at Sanata Dharma University of Yogyakarta. The data analysis used were financial ratio, index analysis, common-size analysis and du pont analysis. Technique data collecting the used by checking document. Technique analyse data the used is monetary ratio analysis, index analysis, common -size, and du pont. Having taken steps calculation of analysis, writer compare company ratio - the company by giving and rangking o f poin. Company residing in at first rangking to each;every company ratio have poin 2 and second rangking owning poin 1. Comparison of analysis of rangking this is focused only just monetary ratio analysis like ratio of likuiditas, leverege, probability and activity.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus yang telah meimpahkan kasih dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini walaupun dengan susah payah. Oleh karena itu dalam penulisan skripsi ini, penulis
sangat
menyadari begitu bayak mendapatkan dorongan, bimbingan, bantuan dan dukungan dari banyak pihak dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Dalam kesempatan ini maka penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.s, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ibu Dra. Diah Utari. BR, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto., M.si , selaku Kepala Program Studi Fakultas Ekonomi
Manajemen
Universitas Sanata
Dha rma
sekaligus selaku
Dosen
Pembimbing II yang telah membantu dan meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skrisi ini. 4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan pengajaran ilmu pengetahuan serta seluruh Saf Non Edukatif Fakultas Ekonomi yang telah banyak membantu. 5. Untuk Almarhum Papah, Mamah serta Kakakku dan Adikku yang telah senantiasa memberikan kebutuhan, perhatian, doa dan cintanya padaku.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x 6. Untuk insipirasi, impian , semangat, kemauan dan akal sehatku yang menumbuhkan niat untuk meyelesaikan semuanya ini dalam diriku. 7. Untuk kekasihku Caroline yang senantiasa memberikan semangat, doa, dorongan dan kasih sayangnya untuk menyelesaikan skripsi ini, thank’s my love. 8. Untuk temanku Iwan Hardiyanto, Cristin, Andru, Wira, Ari,. serta Geblos Gank thank atas semuanya. 9. Untuk teman-temanku dikos Sony, Johan, Aan, Tedi, Eko,Angga, Geges, Iwe, dan Jony terima kasih atas semua bantuannya. 10. Untuk teman-teman gerejaku terima kasih atas spirit dan doanya. 11. Untuk teman-teman dikampus yang lagi berjuang ayo semangat serta teman -teman yang belum disebutkan satu per satu terima kasih semuanya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Yogyakarta, 5 Februari 2007
Edi Purnama Agus
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….......i HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………………ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………….iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………….iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………………..vi ABSTRAK……………………………………………………………………………..vii ABSTRACT……………………………………………………………………………viii KATA PENGANTAR………………………………………………………………….ix DAFTAR ISI……………………………………………………………………………x i DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….xiv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………………………………..……1 B. Perumusan Masalah………………………………………………………….….……4 C. Batasan Masalah…………………………………………………………………..….4 D. Tujuan Penelitian ………………………………………………………………….…5 E. Manfaat Penelitian…………………………………………………………………...5 F. Sistematika Penulisan…………………………………………………………….…..5 BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………………....7 A. Pengertian Rasio Keuangan………………………………………………………….7 B. Laporan Keuangan…………………………………………………………..………13
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii C. Analisis Rasio Keuangan……………………………………………………………17 D. Analisis Du Pont…………………………………………………………………….21 E. Analisis Trend/Indeks……………………………………………………………….23 F. Analisis Common-Size………………………………………………………………23 BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………………..24 A. Jenis Penelitian……………………………………………………………………...24 B. Waktu dan Lokasi Penelitian………………………………………………………..24 C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………………………………….24 D. Jenis dan Sumber Data………………………………………………………………25 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran…………………………………………….......25 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……………………………………..37 A. Lokasi Perusahaan…………………………………………………………………..37 B. Sejarah Singkat PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk………………………………....37 C. Gambaran Anak Perusahaan PT Pamargha Indojatim………………………………39 D. Maksud dan Tujuan Perseroan………………………………………………………40 E. Manajemen dan Peng awasan………………………………………………………...40 F. Ikatan-ikatan dengan Perusahaan lain……………………………………………….41 G. Gambaran PT Aqua Golden Mississippi Tbk……………………………………….42 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………………………….48 A. Analisis Rasio Keuangan…………………………………………………………….49 B. Analisis Trend/Indeks………………………………………………………………..73 C. Analisis Common-Size……………………………………………………………….84 D. Analisis Sistem Du Pont……………………………………………………………..96
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii E. Penilaian Prestasi Perusahaan Secara Keseluruan melalui Rasio Keuangan……....102 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN……………………….108 A. Kesimpulan………………………………………………………………………...108 B. Saran………………………………………………………………………………..115 C. Keterbatasan………………………………………………………………………..116 Daftar Pustaka Lampiran
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
V.1 Perbandingan Current ratio dengan rasio Industri…………………………48 V.2 Perbandingan quick ratio dengan rasio industri……………………………50 V.3 Perbandinan Total Debt to Total Assets Rati0 dengan rasio industri………52 V.4 Perbandingan Net Worth to Total Assets dengan rasio industri……………54 V.5 Perbandingan Rentabilitas eknomi dengan rasio industri…………………..56 V.6 Perbandingan Return on equity dengan rasio industri………………………58 V.7 Perbandingan Rate of Return on Investmen dengan rasio industri………….60 V.8 Perbandingan Operating Profit Margin denga rasio industri………………..62 V.9 Perbandingan Net Profit Margin dengan rasio Industri……………………..64 V.10 Perbandingan Perputaran perseiaan dengan rasio industri…………………66 V.11 Perbandingan Periode rata-rata persediaan dengan rasio industri…………68 V.12 Perbandingan Perutaran piutang dengan rasio industri…………………….70 V.13 Perbandingan Periode rata-rata pengumpulan piutang dengan rasio Industri……………………………………………………………………..72 V.14 Perhitungan Trend/Indeks Neraca……………………………………….…75 V.15 Perhitungan Trend/Indeks laporan Rugi Laba……………………………...81 V.16 Perhitungan Analisis Common-sizepada Neraca……………………………84 V.17 Perhitungan Analisis Common-size pada Laporan Rugi Laba………………86 V.18 Penilaian prestasi Ras io keuangan tahun 1999………………………..……102 V.19 Penilaian prestasi Rasio keuangan tahun 2000………………………..……104
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv V.20 Penilaian Prestasi Rasio Keuangan tahun 2001………………………………105 V.21 Penilaian prestasi Rasio keuangan tahun 2002………………………………106
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
V.1 Garfik Current ratio……………………………………………………………49 V.2 Grafik Quick ratio…………………………………………………..…………51 V.3 Grafik Total debt to total ratio…………………………………………….…..53 V.4 Grafik Net worth to Total Assets………………………………………..…….54 V.5 Grafik Rentabilitas Ekonomi…………………………………………….…….57 V.6 Grafik Return on Equity………………………………………………………59 V.7 Grafik Return on Investment………………………………………………….61 V. 8 Grafik Opeating Profit Margin……………………….………………………63 V.9 Grafik Net Profit Margin……………………………...………………………65 V.10 Gafik Perputaran Persediaan…………………………………………………67 V.11 Grafik Periode rata-rata Perputaran Persediaan………………………...……69 V.12 Grafik Perputaran Piutang……………………………………………..…….71 V.13 Graffik Periode rata-rata Pengumpulan Piutang……………………………..73 V.14 Grafik Persentase Indeks Aktiva Lancar…………………………………….76 V.15 Grafik Presentase Indeks Aktitva Tetap……………………………………..77 V.16 Grafik Persentase Indeks Hutang Lancar………………………………….....78 V.17 Grafik Persentase Hutang Tidak Lancar……………………………………...79 V.18 Grafik Persentase Indeks Laba Kotor………………………………………...82 V.19 Grafik Persetase Indeks Laba Bersih………………………………………....83 V.20 Grafik Persentase Indeks Harga Pokok Penjualan……………………………84
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii V.21 Perhitungan Analisis Du Pont tahun 1999…………………………………..96 V.22 Perhitungan Analisis Du Pont tahun 2000…………………………………..98 V.22 Perhitungan Analisi s Du Pont tahun 2001…………………………...……..100 V.23 Perhitungan Analisis Du Pont tahun 2002………………………...………..102
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu perusahaan tidak hanya dapat dilihat dari hasil ekspansi atau perolehan laba dari hasil penjualan produk perusahaannya tetapi juga dari hasil perhitungan -perhitungan laporan keuangan yang digunakan untuk menilai suatu prestasi perusahaan. Oleh karena itu, untuk mengetahui perkembangan yang sebenarnya perlu adanya suatu analisis, sehingga bisa diketahui apakah tindakan atau kebijakan perusahaan yang ditempuh sudah tepat atau belum. Alat yang sering digunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan adalah laporan keuangan. Banyak teknik-teknik analisis termasuk yang melibatkan berbagai rasio keuangan, tersedia untuk penilaian prestasi perusahaan seperti perhitungan Neraca dan laporan rugi/laba. Neraca menggambarkan nilai aktiva, kewajiban dan modal yang dimiliki perusaaan pada akhir tahun sed angkan laporan rugi/laba menggambarkan hasil operasi yang dicapai perusahaan selama satu tahun. Akan tetapi, perlu disadari bahwa teknik yang berbeda akan menggambarkan secara nyata perhitungan rasio yang kemudian dapat menilai suatu prestasi perusahaan. S uatu rasio dapat mengaitkan keseluruhan dari data laporan keuangan, seperti laba bersih terhadap total aktiva atau kewajiban lancar terhadap aktiva lancar. Dengan menganalisis data keuangan tahun -tahun lalu (data historis) dapat diketahui kelemahan -kelemah an dari perusahaan sehingga perusahaan di tahun yang akan datang dapat memperoleh hasil yang cukup baik (Bambang Riyanto, 1995:328).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Tidak ada upaya menilai prestasi perusahaan yang dapat memberi jawaban yang mutlak. Setiap pandangan yang diperoleh bersifa t relatif karena kondisi dan operasi perusahaan sangat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain . Perbandingan dan standar berdasarkan prestasi masa lalu sulit dalam perusahaan yang besar dimana informasi menurut setiap jalur bisnisnya biasanya t erbatas. Penyesuaian akuntansi dari berbagai jenis usaha menimbukan komplikasi lebih lanjut (Erich A. Helfert, 1993:53). Analisis rasio keuangan melibatkan dua tipe perbandingan. Pertama, kita dapat membandingkan rasio saat ini dengan rasio yang lalu atau dengan rasio yang akan datang untuk perusahaan yang sama, misalnya current ratio (rasio antara aktiva lancar dan utang lancar) tahun ini dapat dibandingkan dengan current ratio tahun sebelumnya. Kedua, rasio keuangan disusun selama beberapa tahun, analisis dapat mempelajari komposisi perubahan dan menentukan apakah ada peningkatan atau penurunan dalam kondisi dan prestasi keuangan perusahaan selama waktu yang dianalisis (Agus Sabardi, 1994:102). Tingkat kesehatan keuangan sangat penting dalam menentukan pro spek dan prestasi perusahaan baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Banyak pribadi dan kelompok yang berbeda berkepentingan dalam keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan tetrtentu. Yang paling utama adalah pemilik (investor), manajer, pemberi pinjaman dan kreditor, karyawan, organisasi pekerja, lembaga pemeritah dan masyarakat secara umum. Kelompok-kelompok ini berbeda pandangannya tentang hasil dan prestasi perusahaan dan seringkali menggunakan data melebihi data keuangan guna memasukka n nilai -nilai yang lebih luas dan tak berwujud. Dalam penilaian mereka terhadap rasio -rasio keuangan seperti rasio likuiditas , leverage, rentabilitas dan profitabilitas serta analisis Common-Size, untuk analisis common-size komponen dalam laporan rugi -laba dan neraca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 dinyatakan dengan persentase. Pada laporan rugi-laba dipersentasekan ke penjualan sedangkan pada neraca dipersentasikan ke aktiva dan pasiva dan besarnya persentase pada tahun yang dievaluasikan kemudian dibandingkan dengan persentase tahun sebelumnya (H. Basri, 2000:275) serta penggunaan sistem teknik Du Pont. Adanya analisis data di atas sangat membantu manajemen dalam menilai kebijakan perusahaan selama periode yang telah dijalani serta membantu dalam pengambilan keputusan untuk periode sela njutnya. Disamping itu manajemen dapat mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Prestasi suatu perusahaan dapat optimal bila operasi usahanya efektif dan efisien. Bila prestasi perusahaan tersebut baik maka perusahaan tidak h anya sekedar “melangsungkan hidupnya” tetapi juga dapat tumbuh dan menguntungkan. Pretasi perusahaan dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan tahunan yang dibuat setiap akhir periode.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ ANALISIS PRESTASI PERUSAHAAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN TAHUNAN”, Studi Kasus pada PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk. B.
Rumusan Masalah Bagaimanakah prestasi perusahaan jika dilihat dari rasio -rasio keuangan perusahaan, analisis common-size, analisis indeks dan teknik du pont selama periode 1999 -2002?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 5.
Batasan Masalah Prestasi perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan neraca dan laporan rugi laba. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis prestasi perusahaan d engan menggunakan analisis rasio likuiditas (terbatas pada current ratio dan quick ratio), rasio Leverage (terbatas pada Total Debt to Total Assets Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Time Interest Earned), rasio aktivitas (terbatas pada Inventory Turnover,
periode rata-rata perputaran persediaan,
perputaran piutang dan periode rata-rata pengumpulan piutang ), rasio profitabilitas (terbatas pada Gross Profit Margin, operating profit Margin Ratio, Net Profit Margin Ratio, Return on Investment, Return on Equity dan Operating Income on Operating Assets), rasio rentabilitas (terbatas pada Return on Total assets, Return on Networth, Net Profit to Assets). Selain itu analisis Common-Size dan penggunaan teknik Du Pont serta rasio-rasio yang sesuai dengan kebutuhan analisis. Untuk mengetahui tingkat kenaikan dan penurunan dari pos -pos yang ada dalam neraca dan laporan rugi laba dihitung dengan menggunakan metode analisis indeks yang kemudian akan dibandingkan dengan rata -rata industrinya. C.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana prestasi keuangan perusahaan jika dilihat dari Laporan Keuangan perusahaan selama periode 1999 2002?
D.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Hasil penelitian ini diharapkan dapat membe rikan informasi kepada perusahaan untuk mengetahui dan memahami perkembangan kondisi keuangan serta prestasi perusahaan. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan bagi pihak -pihak yang membutuhkan dan dihar apkan dapat menambah referensi perpustakaan. 3. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan penerapan dan pengalaman dalam memadukan teori -teori yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan sesungguhnya di perusahaan. E. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian , manfaat peneletian dan sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI Bab ini mengemukakan teori -teori yang mendukung permasalahan dan pembahasan dari hasil st udi pustaka. Uraian yang terdapat pada bab ini akan digunakan sebagai dasar pengolahan data. BAB III. METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang dicari, teknik analisi s data dan teknik pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini mengemukakan gambaran umum perusahaan di mana penelitian dilakukan, yang meliputi lokasi perusahaan, riwayat singkat perusahaan, dan maksud dan tujuan perseroan. BAB V.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat data, analisis data, dan pembahasan. BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat kesimpulan dari hasil analisis data dan saran yang diususlkan penulis kepada perusahaan sehubungan dengan obyek penelitian dan keterb atasan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Rasio Keuangan 1. Pengertian Rasio keuangan Rasio keuangan merupakan suatu metode dan teknik analisis yang digunakan untuk mengukur hubungan antara pos -pos yang ada dalam laporan keuangan seperti laporan rugi laba dan neraca sehingga dapat diketahui perubahan –perubahan dari masing -masing pos dalam laporan keuangan dan rasio tersebut bisa membandingkan suatu prestasi keuangan dari tahun ke tahun. Ada berbagai teknik analisis yang dapat digunakan dalam analisis untuk menghitung rasio keuangan seperti rasio likuiditas , rasio leverage, rasio rentabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas. Adapun perhitungan untuk mengukur return on investment untuk mengukur suatu prestasi perusahaan yang digunakan oleh penelit i yaitu teknik Du pont. Untuk menilai posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu maupun operasinya selama beberapa periode diperlukan sebuah perhitungan rasio keuangan yang akurat sehingga prestasi keuangan dari tahun ke tahun dapat diukur dan diketahui apakah prestasi keuangan perusahaan tersebut baik, konstan atau sebaliknya buruk. Rasio keuangan disini dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan perusahaan serta mengukur seberapa baik prestasi perusahaan dapat diketahui. Analisis rasio keuan gan menyangkut dua jenis perbandingan. Pertama analisis dapat membandingkan rasio saat ini dengan rasio -rasio di masa lalu dan di harapkan di masa
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 yang akan datang akan memperoleh tingkat perbandingan yang relatif lebih baik daripada masa sebelumnya. Metod e-metode pembanding kedua adalah membandingkan rasio -rasio suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis dan kira -kira sama ukurannya atau dengan rata-rata industri pada saat yang sama. Perbandingan semacam itu memberikan pemahaman atas prestasi dan kondisi finansial suatu perusahaan (Budi Raharjo;1993:10). Adapun macam-macam rasio keuangan yaitu (Suad Husnan; 1989 : 54-73) : Rasio Likuiditas 1). Rasio Lancar (Current Ratio) Current Ratio yaitu membandingkan total aktiva lancar dengan utang lanc ar. Aktiva lancar pada umumnya terdiri atas kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. utang lancar terdiri dari utang dagang, utang wesel , utang pajak dan lain -lain. Rumusnya adalah: aktiva lancar Current Ratio= ----------------Hutang lancar 2). Rasio Cepat (Quick Ratio) Quick Ratio yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar dan tidak memperhitungkan persediaan karena perusahaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir sebagai kas, walaupun mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang. Rumusnya adalah: Aktiva lancar - persediaan Quick ratio= --------------------------------Hutang lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 Rasio Leverage 1). Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio hutang atas aktiva ) Rasio jumlah hutang dibagi dengan jumlah aktiva adalah perbandingan jumlah seluruh hutang perusahaan terhadap kekayaan atau aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rumusnya adalah ; Jumlah hutang Rasio hutang atas aktiva = --------------------Jumlah aktiva 2). Rasio modal atas Hutang (networth to total debt ) Rasio ini membandingkan antara modal sendiri perusahaan dengan jumlah seluruh hutang (baik jangka pendek mau pun jangka panjang). Dari hasil perhitungan rasio modal atas hutang akan diketahui kemampuan perusahaan untuk menjamin hutangnya dengan menggunakan modal sendiri. Rumusnya adalah : Total Modal Sendiri Rasio modal atas hutang = ----------------------Total Hutang
Rasio Rentabilitas dan Profitabilitas 1). Imbalan Modal Perusahaan Rentabilitas ekonomi (ROA = return on total assets atau earning power of total investment ) adalah perbandingan antara keuntungan sebelum biaya dan pajak dengan seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan seluruh modal y ang ada didalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Rumusnya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 Laba sebelum biaya bunga dan pajak Imbalan Modal Perusahaan = ------------------------------------Jumlah aktiva perusahaan 2). Imbalan Modal Sendiri Rentabilitas modal Sendiri ( Return On Equity = ROE) adalah perbandingan antara keutungan bersih perusahaan dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan bagian keuntungan yang berasal dari modal sendiri dan sering di pakai oleh para investor dalam pembelian saham suatu perusahaan (karena modal sendiri menjadi bagian pemilik). Rumusnya a dalah : Laba bersih Imbalan Modal Sendiri = ---------------------Jumlah modal endiri s 3). Rasio keuntungan bersih atas aktiva Rasio keuntungan bersih terhadap jumlah aktiva ( ROI = rate of return on investment /net profit to assets) adalah perbandingan antara keuntungan bersih perusahaan dengan seluruh aktiva perusahaan. Rumusnya adalah : Keuntungan bersih atas jumlah aktiva
Keuntungan bersih = ------------------------------Penjualan bersih
4). Marjin Laba Usaha Marjin laba usaha (operating profit ratio ) adalah perbandingan antara laba usaha (penjualan dikurangi harga pokok penjualan, dikurangi biaya administrasi dan umum) dengan penjualan bersih. Rumusnya adalah : Laba usaha Marjin Laba Usaha =------------------------Penjualan bersih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 5). Marjin Laba Bersih Marjin laba bersih ( net profit margin) perbandingan antara laba bersih (laba sesudah biaya bunga dan pajak) dengan penjualan bersih perusahaan. Marjin keuntungan digunakan untuk mengetahui efisisensi perusahaan dengan melihat pada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan penjualan. Marjin keuntungan tinggi apabila kenaikan penjualan relatif besar daripada kenaikan biaya usaha. Rumusnya adalah : Laba bersih Marjin Laba Bersih = --------------------------Penjualan bersih
Rasio Aktivitas 1). Perputaran Persediaan Perputaran persediaan (inventory turnover) adalah perbandingan antara jumlah penjualan dengan rata-rata jumlah persediaan selama satu tahun. Jumlah penjualan Perputaran persediaan = --------------------------------Rata -rata persediaan 2). Periode rata-rata perputaran persediaan Periode rata-rata perputaran persediaan adalah lamanya dana yang tertanam dalam persediaan selama satu periode perputaran. Rumusnya adalah :
Periode rata-rata = perputaran persediaan
3). Perputaran Piutang
Jumlah penjualan ----------------------------Perputaran persediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 Perputaran piutang adalah perbandingan antara jumlah penjualan selama satu tahun dengan rata-rata jumlah piutang selama satu tahun. Rumusnya adalah : penjualan Perputaran piutang piutang= -------------------------Rata -rata piutang 4). Periode rata-rata pengumpulan piutang Periode rata-rata pengumpulan piutang adalah piutang kali jumlah hari dalam satu tahun dengan perputaran piutang. Rumusnya adalah : 360 hari Periode rata-rata pengumpulan piutang = ------------------------Perputaran piutang
D Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku tersebut. Laporan keuangan ini dibuat manajemen dengan tujuan mempertanggung -jawabkan tugas-tugas yang dibebankan oleh para pemilik perusahaan (Zaki, Baridwan, 1993:17). Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak pihak diluar perusahaan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya akan meliputi neraca, laporan rugi/laba, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan (Dwi Prastowo, 1995:16). Dua jenis laporan keuangan (utama) yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah ; neraca dan laporan rugi/laba (dan biasanya dengan laporan perubahan modal), yang masing masing dijelaskan sebagai berikut (Dwi Prastowo, 1995:16) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 a. Neraca (Balance Shee t) Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu). b. Laporan rugi/laba Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba (prestasi) selama periode tertentu. 2. Tujuan Laporan keuangan Adapun tujuan dari laporan keuangan (Standar Akuntansi keuangan, 1994:5) adalah : a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, prestasi keuangan dari tahun ke tahun, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dan pengambil keputusan ekonomi. b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu (historis). c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan prestasi keuangan suatu perusahaan dari tahun ke tahun yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 Informasi mengenai posisi keuangan, prestasi dan perubahan possi keuangan dari tahun ke tahun sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil perhitungan laporan keuangan dalam satu tahun. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, st ruktur keuangan likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Pada rasio profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa yang akan datang, sehingga dap at memprediksikan kapasitas perusahaan dalam beroperasi serta merumuskan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. 3. Unsur-unsur Laporan Keuangan Unsur-unsur laporan keuangan yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuang an adalah aktiva, kewajiban dan modal. Sedangkan unsure yang berkaitan dengan pengukuran prestasi perusahaan adalah penghasilan dari beban (biaya). Posisi keuangan perusahaan biasanya disajikan dalam neraca sedangkan prestasi perusahaan disajikan dalam lap oran rugi laba. Unsur-unsur laporan keuangan: a. Posisi keuangan perusahaan (IAI, 1995;17) Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perubahan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh laba perusahaan. Kewaj iban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu dan penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan mengandung manfaat ekonomi. Ekuitas atau modal adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurang semua kewajiban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Penghasilan atau laba perusahaan Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi peranan m odal. 4. Pemakai dan Kebutuhan informasi. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dengan pihak -pihak yang bersangkutan. Banyak pihak yang mempunyai kepentingan un tuk mengetahui lebih mendalam tentang laporan keuangan perusahaan karena masing -masing pihak mempunyai kepentingan yang berbeda, maka mereka akan memberikan tekanan metode analisis maupun teknik analisis yang berbeda pula sesuai dengan sifat dan kepentinga n masing-masing pihak. Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda, yang meliputi (Dwi prastowo , 1995:34). a. Investor Investor perlu mengetahui seberapa besar resiko investasi bil a menanamkan modalnya pada perusahaan. Risiko investasi tersebut dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan. b. Kreditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 Kreditor memerlukan informasi dalam laporan keuangan untuk mengetahui kemungkinan bisa atau tidak perusahaan membayar pinjaman dan bunga pada saat jatuh tempo. c. Pemasok dan kreditor usaha lainnya Pemasok dapat mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang -hutang pada saat jatuh tempo dengan menganalisis laporan keuangan. d. Pelanggan Pelanggan membuat informasi menyangkut kelangs unagn hidup perusahaan terutama bila meraka memiliki ketergantungan pada perusahaan. e. Pemerintah Pemerintah baru dapat menentukan besar pajak yang harus ditanggung perusahaan setelah mengetahui keuntungan perusahaan yang dapat dianalisis dari laporan keuangan. f. Karyawan Karyawan membutuhkan informasi dari laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memberi balas jasa kepada mereka. g. Masyarakat Dari laporan keuangan perusahaan, masyarakat dapat mengetahui kontribusi perusahaan terhadap perekonomian nasional, disamping itu juga dapat mengetahui kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja. 5. Peranan Laporan Keuangan Peranan laporan keuangan Peranan laporan keuangan dalam dunia bisnis atau ekonomi dapat digunakan sebagai:
(1)
alat
untuk
menganalisi,
(2)
laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 pertanggungjawaban manajemen, (3) tanda -tanda peringatan bagi perusahaan, (4) untuk meramalkan keuntungan suatu perusahan dan (5) ukuran dalam akuntansi (Revsine dkk, 1995:2). B. Analisis Laporan Keuangan 1. Pengertian analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan adalah proses penentuan ciri -ciri keuangan dan operasi suatu perusahaan yang diperoleh dari data akuntansi dan laporan keuangan lainnya (Sarwoko dan abdul Halim, 1989:49) 2. Peranan dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan Peranan analisis lapor an keuangan (Stickney, 1996:2) a. Untuk mengidentifikasikan keadaan ekonomi dan kondisi bisnis yang terjadi. b. Untuk mengidentifikasi strategi perusahaan dalam memilih bisnis yang bersaing. c. Memahami pentingnya konsep dan prinsip laporan keuangan yang digunakan untuk menghitung rasio keuangan. Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi dan prestasi yang telah dicapai perusahaan, yang digambarkan melalui catatan -catatan laporan keuangan. Melalui analisis laporan keuangan, seoarang analisis d apat mengukur berapa tingkat likuiditas , leverage, rentabilitas
dan profitabilitas dan indikator lainnya yang
menunjukkan apakah perusahaan dijalankan secara rasional dan tertib atau tidak. Adapun tujuan yang terpenting dari analisis laporan keuangan adala h untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan , dan intuisi; mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambil keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 3. Prosedur Analisis Laporan Keuangan Berbagai langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan. Adapun langkah –langkah yang harus ditempuh tersebut adalah sebagai berikut (Dwi Prastowo, 1995:31-32): a. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan. Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisis mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan yang akan dianalisis mer upakan langkah yang perlu dilakukan sebelum menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut. b. Memahami kondisi -kondisi yang berpengaruh pada perusahaan Selain latar belakang data keuangan, kondisi -kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami. Kondisi -kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai tren (kecenderungan) industri dimana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi, perubahan selera konsumen, perubahan factor-faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan pe r kapita, tingkat bunga, tingkat inflasi dan pajak, dan perubahanyang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan posisi manajemen kunci. c. Mempelajari dan mere -view laporan keuangan Sebelum berbagai teknik analisis laporan diaplikasikan, perl u dilakukan re-view terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apabila dipandang perlu, dapat menyusun kembali laporan keuangan perusahaan yang dianalisis. Tujuannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. d. Menganalisis laporan keuangan Dengan menggunakan bebrbagia metode dan teknik analisis yang dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut. 4. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Secara umum, metoda analisis laporan keuangan dapat di klasifikasikan menjadi : (Agnes Sawir, 2001:46): a.
Analisis Horizontal (perbandingan laporan keuangan) Analisis horizontal adalah analisis dengan cara membandingka n neraca dan laporan rugi laba beberapa tahun terakhir secara berurutan. Maksudnya memperoleh gambaran mengenai perubahan -perubahan yang terjadi baik dalam neraca maupun laporan rugi laba, sehingga dapat diperoleh gambaran selama beberap tahun terakhir apakah telah terjadi kenaikan atau justru penurunan. Teknik-teknik yang termasuk dalam klasifikasi metoda ini anatara lain teknik analisis perbandingan , analisis tren (index), analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.
b.
Analisis Vertikal (perkomponen) Analisis Vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos-pos dalam nercadengan suatu jumlah tetrtentu dari unsure -unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 tertentu laporan rugi laba denganjumlah tertentu dari laporan laba rugi. Misalnya proporsi persediaan terhadap jumlah aktiva lancar, proporsi aktiva lancar terhadap jumlah aktiva, proporsi harga pokok terhadap total pendapatan hasil usaha. C. Teknik Du Pont Sistem perencanaan dan pengendalian keuangan yang disebut sebagai sisitem
Du
Pont merupakan pendekatan lain yang komprehensif dengan penerapan pada tingkat perusahaan dan tingkat divisi atau segmen. Sistem ini dapat menjadi sarana prakiraan jangka yang lebih panjang (5 -10 tahun) atau proyeksi-proyeksi tahunan. Analisa ini menghubungkan ra sio-rasio aktivitas dengan marjin laba dan menunjukkan bagaimana rasio-rasio ini saling mempengaruhi untuk menetapkan rentabilitas dari aktiva -aktiva. Pada gambar berikut ini menunjukkan bahwa bagian atas gambar memfokuskan pada manajemen aktiva. Bagian in i menganalisis investasi dalam setiap jenis aktiva. Total investasi dihubungkan dengan penjualan menghasilkan perputaran. Jika rasio perputaran harta dikalikan dengan marjin laba penjualan, hasilnya adalah hasil pengembalian atas total investasi (ROI) sebelum pajak dari perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari rumus berikut:
Laba operasi bersih Penjualan ----------------------- x -------------------=ROI Penjualan Investasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar II.1 Bagan Du Pont Penjualan NPM
Laba sesudah pajak :
Biaya
Penjualan nn
ROI
dikalikan Penjualan Perputaran
: Aktiva operasi
Aktiva tetap + Aktiva lancar
Sumber : R. Soemita A.K (hal 35 – 36)
D. Analisis Tren/Indeks Analisis tren atau indeks termasuk dalam analisis horisontal, dimana analisis ini dapat digunakan untuk menjawab masalah mengenai tingkat kenaikan dan penurunan dari pos pos yang ada dalam neraca dan laporan rugi laba. Analisis horisontal adalah menganalisis gerakan dari masing-masing pos yang terdapat dalam neraca dan laporan rugi-laba,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 apakah menunj ukkan arah yang konstan, meningkat atau menurun, dengan pengukuran berdasarkan tahun dasarnya. E. Analisis Common-Size Rasio common-size adalah suatu pengukuran laporan keuangan yang setiap komponen dalam neraca dan rugi/laba dinyatakan dalam bentuk perse ntase.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Peneltian Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang prestasi suatu perusahaan. Kesimpulan yang ditarik dari analisis ini hanya berlaku bagi perusahaan yan g bersangkutan. Studi kasus ini dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara langsung untuk memperoleh data melalui perusahaan yang akan diteliti oleh penulis yaitu perusahaan PT Ades alfindo Putrasetia Tbk. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2006 2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. D Subyek dan Obyek penelitian 1. Subyek penelitian Subyek penelitian adalah data gambaran umu m perusahaan serta data laporan keuangan yang di peroleh dari pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Obyek penelitian Obyek penelitian adalah sumber data yang akan diteliti oleh penulis. Dalam penelitian ini yang akan menjadi obyek penelitian adalah sebagai berikut :
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 a. Laporan laba rugi PT. Ades Alfindo Putrasetia Tbk dari tahun 1999 – 2002 b. Neraca PT. Ades Alfindo Putrasetia Tbk tahun 1999 - 2002 D Jenis dan Sumber data 1. Jenis Data
: data sekunder
2. Sumber data yang dicari
:
-
Gambaran Umum PT. Ades Alfindo Putrasetia Tbk.
-
Neraca pada tahun 1999 – 2002 PT. Ades Alfindo Putrasetia Tbk.
-
Laporan rugi-laba pada ahun 2000 – 2003 PT. Ades Alfindo Putrasetia Tbk.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah prestasi perusahaan dari tahun 1999 – 2002. Prestasi perusahaan adalah suatu tingkat/hasil yang dicapai suatu perusahaan dalam menjalankan suatu bisnisnya apakah terjadi kenaikan, penurunan atau konstan dari tahun 1999 – 2002. Oleh karena itu rasio keuangan akan menggambarkan dampak dari prestasi keuangan suatu perusahaan tersebut. Akan tetapi untuk menggambarkan suatu rasio keuangan maka laporan keuangan menjadi sangat penting dalam variabel penelitian yang akan ditel iti oleh penulis dan melakukan perhitungan kedalam rasio -rasio keuangan untuk menggambarkan prestasi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Adapun klasifikasi laporan keuangan sebagai berikut: 1. Neraca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 Neraca yaitu laporan keuangan yang menggambarkan tentang nilai suatu aktiva, kewajiban dan modal yang disajikan pada tahun tertentu biasanya pada setisp akhir periode. 2. Laporan rugi-laba Laporan rugi-laba merupakan gambaran tentang hasil -hasil yang telah dicapa oleh sebuah perusahaan, serta biaya -biaya yang terjadi selama periode akuntansi. Untuk mengetahui prestasi perusahaan tersebut digunakan beberapa alat untuk mengukurnya antara lain: a. Rasio Likuiditas Rasio Likiditas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini merupakan perbandingan antara aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar dengan satuan ukuran persentase (%). a. Rasio Leverage Rasio leverage mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang di pinjam perusa haan dari kreditur. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. b. Rasio Rentabilitas Rasio rentabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba . Rasio ini merupakan perbandingan antara laba di bagi dengan total aktiva dengan menggunakan satuan ukuran persentase (%). c. Rasio Profitabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 Rasio
proitabilitas
merupakan
ukuran
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba. d. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan di dalam menggunakan dan mengendalikan sumber -sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini menunjukkan frekuensi perputaran persediaan barang. e. Analisis Common-Size Rasio common-size adalah suatu pengukuran laporan keuangan yang setiap komponen dalam neraca ataupun rugi -laba ke dalam bentuk persentase (%). f. Teknik Du Pont Teknik du pont merupakan suatu pendekatan yang komprehensif dengan penerapan pada tingkat perusahaan. Pada bagian atas memfoku skan pada manajemen setiap elemen biaya, penjualan dikurangi seluruh biaya penjualan menghasilkan ukuran laba operasi bersih.
g. Analisis Tren /Indeks Analisis
tren/indeks
merupakan
suatu
analisis
yang
menggambarkan
kecenderungan perubahan suatu pos laporan k euangan selama beberapa periode (tahun 2000 – 2003). Pada teknik ini data laporan keuangan untuk beberapa periode dinyatakan dalam satuan persentase berdasarkan tahun dasar. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumenta si yaitu dengan membuat salinan atau mengadakan arsip -arsip dan catatan-catatan perusahaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 ada mengenai neraca, laporan rugi-laba jumlah karyawan dan gambaran umum perusahaan. G. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui prestasi perusahaan maka dapat dil akukan dengan beberapa cara yaitu: 1.
Analisis Rasio Keuangan, meliputi beberapa rasio :
a.
Rasio Likuiditas 1). Rasio Lancar (Current Ratio) Current Ratio yaitu membandingkan total aktiva lancar dengan utang lancar. Aktiva lancar pada umumnya terdiri atas kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. utang lancar terdiri dari utang dagang, utang wesel , utang pajak dan lain -lain. Rumusnya adalah: aktiva lancar Current Ratio =----------------Hutang lancar 2). Rasio Cepat (Quick Ratio) Quick Ratio yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar dan tidak memperhitungkan persediaan karena perusahaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir sebagai kas, walaupun mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang. Rumusnya adalah: Aktiva lancar - persaediaan Quick ratio = --------------------------------Hutang lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 b.
Rasio Leverage 1). Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio hutang atas aktiva) Rasio jumlah hutang dibagi dengan jumlah aktiva adalah perbandingan jumlah seluruh hutang perusahaan terhadap kekayaan atau aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rumusnya adalah ; Jumlah hutang Rasio hutang atas aktiva = --------------------Jumlah aktiva 2). Rasio modal atas Hutang (networth to total debt ) Membandingkan antara modal sendiri perusahaan (networth) dengan jumlah seluruh hutang (baik jangka pendek maupun jangka panjang). Dari hasil perh itungan rasio modal atas hutang akan diketahui kemampuan perusahaan untuk menjamin hutangnya denganmenggunakan modal sendiri. Rumusnya adalah :
Total Modal Sendiri Rasio modal atas hutang =----------------------Total Hutang c. Rasio Rentabilitas dan Profitabilitas 1). Imbalan Modal Perusahaan Rentabilitas ekonomi ( ROA = return on total assets atau earning power of total investment ) adalah perbandingan antara keuntungan sebelum biaya dan pajak dengan seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang ada didalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Rumusnya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 Laba sebelum biaya bunga dan pajak Imbalan Modal Perusahaan= ------------------------------------Jumlah aktiva perusahaan 2). Imbalan Modal Sendiri Rentabilitas modal Sendiri (Return On Equity = ROE) adalah perbandingan antara keuntungan bersih perusahaan dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan bagian keuntungan yang berasal dari modal sendiri dan sering di pakai oleh para investor dalam pembelian saham suatu perusahaan (karena modal sendiri menjadi bagian pemilik). Rumusnya adalah : Laba bersih Imbalan Modal Sendiri =---------------------Jumlah modal sendiri 3). Rasio keuntungan bersih at as aktiva Rasio keuntungan bersih terhadap jumlah aktiva ( ROI = rate of return on investment /net profit to assets ) adalah perbandingan antara keuntungan bersih perusahaan dengan seluruh aktiva perusahaan. Rumusnya adalah : Keuntunganbersih atas jumlah aktiva
Keuntungan bersih =------------------------------Penjualan bersih
4). Marjin Laba Usaha Marjin laba usaha (operating pro fit ratio) adalah perbandingan antara laba usaha (penjualan dikurangi harga pokok penjualan, dikurang biaya administrasi dan umum) dengan penjualan besih. Rumusnya adalah : Laba usaha Margin Laba Usaha =------------------------Penjualan bersih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
5). Marjin Laba Bersih Marjin laba bersih ( net profit margin) perbandingan antara laba bersih (la ba sesudah biaya bunga dan pajak) dengan penjualan bersih perusahaan. Marjin keuntungan digunakan untuk mengetahui efisisensi perusahaan dengan melihat pada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan penjualan. Marjin keuntungan tinggi apabila kenaikan p enjualan relatif besar daripada kenaikan biaya usaha. Rumusnya adalah :
Laba bersih Marjin Laba Bersih =--------------------------Penjualan bersih d.
Rasio Aktivitas 1). Perputaran Persediaan Perputaran persediaan (inventory turnover) adalah perbandingan antara jumlah penjualan dengan rata -rata jumlah persediaan selama satu tahun. Jumlah penjalan Perputaran persediaan =--------------------------------Rata-rata persediaan 2). Periode rata-rata perputaran persediaan Periode rata-rata perputaran persediaan adalah lamanya dana yang tertanam dalam persediaan selama satu periode perputaran. Rumusnya adalah :
Periode rata-rata Jumlah penjualan perputaran persediaan =-----------------------------Perputaran persediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 3). Perputaran Piutang Perputaran piutang adalah perbandingan antara jumlah penjualan selama satu tahun dengan rata-rata jumlah piutang selama satu tahun. Rumusnya adalah :
penjualan Perpu taran piutang piutang = -------------------------Rata -rata piutang 4). Periode rata-rata pengumpulan piutang Periode rata-rata pengumpulan piutang adalah piutang kali jumlah hari dalam satu tahun dengan perputaran piutang. Rumusnya adalah : 360 hari Peride rata -rata pengumpulan piutang = -------------------------Perputaran piutang
e.
Teknik Du Pont Teknik du pont merupakan suatu pendekatan yang komprehensif dengan
penerapan pada tingkat perusahaan. Pada bagian atas memfokuskan pada manajemen setiap elemen biaya, penjualan dikurangi seluruh biaya penjualan menghasilkan ukuran laba operasi bersih. Profit margin ratio mengabaikan dan ayang diinvestasikan perusahaan kedalam aktiva untuk memperoleh laba dan di lain pihak perputaran aktiva operasi tidak memperhitungan laba atas penggunaan aktiva perusahaan. Rumusnya adalah : -
Profit Margin ratio X Perputaran aktiva operasi = ROI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 Gambar II.2 Bagan Du Pont
Penjualan NPM
Laba sesudah pajak :
Biaya
Penjuala n
ROI
dikalikan Penjualan Perputaran
: Aktiva operasi
Aktiva tetap + Aktiva lancar
Sumber : R. Soemita A.K (hal 35 – 36)
f. Analisis Trend/Indeks Analisis trend atau indeks terma suk dalam analisis horisontal, dimana analisis ini dapat digunakan untuk menjawab masalah mengenai tingkat kenaikan dan penurunan dari pos-pos yang ada dalam neraca dan laporan rugi laba. Analisis horisontal adalah menganalisis gerakan dari masing -masing pos yang terdapat dalam neraca dan laporan rugi-laba, apakah menunjukkan arah yang konstan, meningkat atau menurun, dengan pengukuran berdasarkan tahun dasarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33 Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis kenaikan atau penurunan serta konstan adalah : a. Menyusun index Neraca 31 Desember 1999 -2002 b. Menyusun index laporan rugi -laba untuk periode yang berakhir 31 Desember 1999-2002 c. Menghitung trend yang dinyatakan dalam persentase berdasarkan tahun dasarnya yaitu tahun 1999, dimana tahun dasar tersebut di berikan angka 100 %. d. Kemudian komponen -komponen yang sama dari periode yang dianalisis dihubungkan dengan pos yangsama dalam laporan keuangan tahun dasar dengan cara membagi jumlah rupiah tiap -tiap pos dalam periode yang dianalisis dengan jumlah rupiah dar i pos yang sama dalam laporan keuangan tahun dasar dikalikan dengan 100%. Setelah semua angka-angka rasio keuangan yang dibutuhkan sudah tersedia maka langkah selanjutnya adalah menganalisis prestasi keuangan perusahaan dan hasil usaha perusahaan yang bersangkutan dengan cara membandingkan angka rasio yang sudah dihitung tersebut dari tahun 1999 -2002 apakah terjadi kenaikan atau penurunan atau konstant baik dari segi likuiditas, leverage, aktivitas rentabilitas, maupun profitabilitas serta melihat persentase perhitungan common -size yang dihitung dari setiap komponen dalam neraca maupun rugi -laba terjadi kenaikan atau penurunan atau konstant dan teknik Du Pont apakah ROI dari tahun ke tahun terjadi perubahan naik, turun atau relatif konstant. Jika semua teknik di atas tidak mengalami perubahan maka dapat disimpulkan bahwa prestasi PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk dalam keadaan stabil atau konstan. Tetapi jika terjadi peningkatan berarti prestasi PT. Ades Alfindo Putrasetia Tbk dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34 tahun 1999-2002 dalam keadaan baik
sebaliknya jika terjadi penurunan berarti
mengalami keadaan yang tidak baik atau merugi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A.
Lokasi Perusahaan 33 rd Floor Wisma GKBI 28 Jl.Jenderal Sudirman Jakarta 10210 Indonesia PO Box 4781 Jakarta 12047 Indonesia Tel. (021)5742333, (021)5742888 Fax (021)5741777, (021)5742777
B.
Riwayat Singkat Induk Perusahaan PT. AdeS Waters Indonesia Tbk dan
PT
Pamargha Indojatim sebagai Anak Perusahaan Perusahaan yang berdomisili di Indonesia, didirikan dengan nama PT. Alfindo Putrasetia Tbk di tahun 1985. Anggaran dasar perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir di tahun 2004 untuk mengubah nama perseroan dari PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk menjadi PT AdeS Waters Indonesia Tbk dan disah kan oleh Mentri Kehakiman pada tanggal 30 Agustus 2004. Sesuai pasal 2 Anggaran Dasarnya, Perseroan dapat bergerak di beberapa bidang usaha produksi dan distribusi air minum dalam kemasan. Produksi secara komersial dimulai tahun 1986. Sesuai dengan surat Ketua Bapepam No.S-774/PM/1994 tanggal 2 Mei 1994 mengenai “Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran”, Perseroan telah
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36 melakukan penawaran umum kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 15.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1000 per saham. Pe rseroan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 14 Juni 1994. Berdasarkan persetujuan dari Bapepam dalam surat Ketua Bapepam No.S1213/PM/2004 tanggal 10 Mei 2004 mengenai “Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran”, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang terdiri dari 73.720.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Di bulan Juni 2004, hak pengendalian atas Perseroan didapatkan oleh Waters Partners Bottling S.A (“WPB”), perusahaan joint venture antara The Coca cola Company dan Nestle S.A. Di bulan Juli 2004, Karyawan kunci mengundur kan diri menyusul penempatan manajemen baru di Perseroan oleh WPB. Manajemen baru menemukan bahwa beberapa catatan akuntansi tidak tersedia lagi untuk mendukung sebagian besar saldo akun -akun pada tanggal 31 Desember 2003 dan aktivitas akuntansi sebelum ta nggal 30 Juni 2004. Perseroan dan anak perusahaannya tidk memiliki pengendalian yang memadai selama paruh pertama tahun yang berakhir 30 Desember 2004 untuk meyakinkan bahwa aktivitas-aktivitas akuntansi yang dicatat dan dipertanggungjawabkan selaayaknya. Kelemahan ini antara lain meliputi pengendalian pemrosesan data elektronik, rekonsiliasi buku besar, dan buku pembantu, pengendlian atas aktiva tetap, rekonsiliasi bank, dan penentuan saldo piutang usaha, hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan se toran jaminan pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37 Manajemen baru tidak dapat merekonstruksi sebagian besar aktivitas akuntansi sebelum tanggal 30 Juni 2004, termasuk pendukung untuk saldo akun -akun pada tanggal 1 Januari 2004, dan telah mengambil kesimpulan bahwa saldo -saldo yang dilaporkan pada tanggal 31Desember 2003 tidak dapat diandalkan sera telah membuat penyesuaian substansia atas akun-akun pada tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004. Sejak 2004, Perseroan dalam bisnis normal melakukan transaksi -transaksi dengan PT Coca Cola Distribution Indonesia (afiliasi dari The Coca Cola Company)dan Nestle Waters management & Technology (anak perusahaan dari Nestle S.A). Baik The Coca Cola Company maupun Nestle S.A, memil anak perusahaan dan afiliasi di seluruh dun ia. C.
PT Pamargha Indojatim (anak perusahaan Ades). PT Pamargha Indojatim, perusahaan yang berdomisili di Indonesia, didirikan pada
tanggal 15 September 1987. Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasarnya, anak perusahaan ini dapat bergerak di beberapa bidang u saha. Di tahun 2003 dan 2004, anak perusahaan bergerak di bisnis produksi dan distribusi air minum dalam kemasan. Jumlah Aktiva anak perusahaan per tanggal 31 Desember 2003 dan 2004 adalah masing-masing Rp 25.326 juta dan Rp 28.661 juta. Persentase kepemil ikan Perseroan atas PT Pamargha Indojatim adalah99,99 per tanggal 31 Desember 2004 dan 2003. D.
Maksud dan Tujuan Perseroan Maksud dan tujuan dari perseroan adalah d. Menjalankan usaha dalam arti kata yang seluas -luasnya dalam bidang pengembangan dan pembuatan produk minuman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38 e. Menjalankan produksi untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat luas dalam berbagai kemasan. f. Menjalankan usaha sebagai pemasok berbagai maacam hasil produk minuman khusunya air mineral Ades. E.
Manajemen dan Pengawasan Anggaran dasar perseroan menetapkan bahwa perseroan diurus oleh Direksi
dibawah pengawasan Dewan Direksi yang anggota-anggotanya diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk periode tertentu, dan dapat diangkat kembali. Tugas dan wewenang Dewan Direksi dan Direksi diatu r dalam Anggaran dasar Perseroan. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang saham per 31 desember 2003 dan 2004, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Tahun 2004 Presiden Komisaris
: Mr. Samip Tarachand Shah
Komisaris -komisaris
: Mr. Emil Salim : Mr. Alfi Gunawan
Presiden Direktur
: Mr. Etienne Andre Maria Benet
Direktur-direktur
: Mr. Antonio Del Rosario : Mr. Patrik Lemoine : Mr. Amrit Kumar Shrestha : Mr. Agustinus Gunadharma : Mr. Gilles Duc
Tahun 2003 Presiden Komisaris
: Mr. Alfi Gunawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39 Komisaris -komisaris
: Mr. Aaf Haidarsyah : Mr. Janto Jahja : Mr. Darmawan Setiawanto : Mr. Saleh Husin
Jumlah tunjangan dan kompensasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi adalah Rp. 9,65 milyar (termasuk pesangon) untuk tahun 2004 dan Rp 1,1 milyar untuk tahun 2003. F.
Ikatan-ikatan dengan Perusahaan lain. Pada tanggal 15 Desember 2000, Perseroan dan The Coca Cola Company (TCCC) telah menandatangani perjanjian sebagai berikut : -
Perjanjian Pembotolan TCCC, sebagai pemilik merek dagang Ades, Desca, dan Vica, mengijinkan Perseroan untuk memproduksi, menjual dan mendistribusikan produk minuman dengan merek dagang tersebut di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 15 Dese mber 2005 dan dapat diperpanjang atas ijin dari TCCC.
-
Perjanjian Jasa Sehubungan dengan ijin menggunakan merek dagang seperti yang diatur dalam perjanjian pembotolan, TCCC dengan ini setuju untuk tidak menjual, mendistribusikan
dan
mengijinkan
pihak
ketig a
untuk
menjual,
mendistribusikan produk minuman dengan merek dagang tersebut di wilayah Indonesia tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan Perseroan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40 Dalam perjanjian ini juga disetujui adanya perpanjangan ijin sementara untuk tidak diadakannya pembayara n fee ataupun royalty atas penggunaan merek dagang dalam hubungannya dengan prodksi, pengemasan, distribusi dan penjualan produk, dalam pengertian bahwa setiap goodwill yang dihasilkan merupakan hak dari TCCC.
G.
PT Aqua Golden Mississippi Tbk a. Pendirian perusahaan PT. Aqua golden Mississippi Tbk didirikan dalam rangka undang -undang
Penanaman Modal dalam negeri No.6 tahun 1968 yang telah diubah dan ditambah dengan undang -undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta notaries Tan Thong Kie, S.H. No. 24 tanggal 23 Februari 1973. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/213/22 tanggal 19 Juni 1973 serta diumumkan dalam Berita Negara No.84 tanggal 19 Oktober 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalam i perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Lindasari Bachroem, S.H. No. 25 tanggal 12 Mei 1997 dalam rangka penyesuaian terhadap undang-undang Perseroan Terbatas No. 1 tahun 1995. Perubahan terakhir ini telah
disahkan
oleh
Menteri
Kehakiman
dalam
Surat
Kepu tusan
No.
C2-
4579.HT.01.04.TH.1997 tanggal 3 Juni 1997 serta diumumkan dalam Berita Negara No.84 Tambahan No. 4963 tanggal 21 Oktober 1997. Perusahaan bergerak dalam bidang industri air minum dalam kemasan. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Bekasi, Citeureup dan Mekarsari. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1974. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41 Kebijaka perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan ( corporate action) sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2001, adalah sebagai berikut :
Tanggal
1 Maret 1990
13 Oktober 1994
16 Oktober 1995
8 Agustus 1997
Kebijakan perusahaan
Penawaran umum perdana sebesar 6.000.000 saham Saham bonus dengan ketentuan satu (1) saham baru untuk setiap dua (2) saham yang dimiliki. Saham Bonus dengan ketentuan tiga (3) saham baru untuk setiap sepuluh (10) saham yang dimiliki. Deviden saham dengan ketentuan satu (1) saham baru untuk stiap delapan (8) saham yang dimiliki.
Saham Ditempatkan dan Disetor penuh 6.000.000
Nilai Nominal per Saham Rp 1000,00
3.000.000
Rp 1000,00
2.700.000
Rp 1000,00
1.462.473
Rp 1000,00
Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. c.
Susunan Anak Perusahaan
Anak Perusahaa, IBIC Sendirian Berhad, dimiliki Perusahaan sebesar80 %. Anak Perusahaan berkedudukan di Bruei Darussalam dan bergerak di bidang industri yang sejenis dengan Perusahaan. Aak Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada bulan Agustus 1991.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 d. Dewan Direksi, Direksi, dan Karyawan. Komisaris
Direksi
1. Lisa Tirto Utomo – Presiden Komisaris
1. Willy Sidharta - Presiden Direktur
2. R. Soekardi
- Komisaris
2. John Abdi
- Direktur
3. Janto Utomo
- Komisaris
3. Dra. Tanty I. – Direktur
Pada tanggal 31 Desember 2001, susunan Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 14 Juni 1999 adalah sebagai berikut : Komisaris
Direksi
1. Lisa Tirti Utomo - Presiden Komisaris
1. Willy Sidharta - Pres.Direktur
2. R.Soekardi
- Komisaris
2. John Abdi
- Direktur
3. Ir.Gideon S.
– Komisaris
3. Dra. Tanti I.
– Direktur.
4. Janto Utomo
- Komisaris
5. Dr. Purnama S. – Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, perusahaan memiliki masing -masing 1.415 dan 1.429 karyawan tetap. Jumlah kompens asi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp 1.188.000.000 dan Rp 990.000.000 masing -masing pada ahun 2001 dan 2000. e. Perjanjian Jasa Manajemen, Jasa Bantuan Teknik dan Pemakaian Merk Dagang -
Perusahaan mengadakan perjanjian jasa manajemen dengan
PT Tirta
Investama (TIV), dimana TIV setuju untuk memberikan jasa manajemen yang
berkaitan
dengan
masalah
ketenagakerjaan,
pelatihan
dan
penerimaan karyawan, keamanan, hokum dan perijinan. Perjanjian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43 berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sampai dengan tanggal 31 Desember 2001 dan secara otomatis dapat diperpanjang lagi. Jasa manajemen yang dibebankan ke usaha sebesar Rp 1.200.000.000 pada than 2001 dan 2000. -
Perusahaan mengadakan perjanjian kompensasi dengan TIV dan PT Tirta Sibayakindo (TSI) atas hilangnya pangsa pasar perusahaan karena dihentikannya beberapa perjanjian tertentu pada tahun 1994. Penghasilan kompensasi atas hilangnya pangsa pasar Perusahaan sebesar Rp 94.162.500 pada tahun 2001 dn 2000 yang disajikan sebagai bagian “Penghasilan Lain -lain” pada laporan Rugi laba konsolidasi.
-
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama bantuan teknik dengan TIV dan TSI untuk jangka waktu sampai dengan 31 Desember 20014. Dalam perjanjian disebutkan bahwa perusahaan setuju untuk memberikan bantuan teknik berupa standar produk, metode produksi, metode pengendalian mutu dan penyimpanan, spesifikasi peralatan produksi yang dipergunakan dan informasi lain yang diperlukan dengan memberikan pendidikan dan latihan agar dapat memproduksi air minum dalam kemasan merk “AQUA” yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Sebagai imbalan, perusahaan menerima jasa bantuan teknik yang dihitung sebesar 1,5% dari penjualan bersih per bulan jika penjualan tersebut melebihi Rp 300.000.000. Jasa bantuan teknik yang dikreditkan pada laporan laba rugi sebesar Rp 6.446.190.060 pada tahun 2001 dan Rp 4.282.286.252 pada tahun 2000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 -
Perusahaan mengadakan perjanjian pemberian lisensi merk dagang PT Tirtamas Sejati (Tirtamas), pihak yang mempunyai hubungan istimew a untuk jangka waktu 10 tahun sampai dengan 31 Desember 2006. Dalam perjanjian disebutkan bahwa perusahaan memberikan ijin Tirtamas
kepada
utuk memakai merk dagang “AQUA-FRUT” padaminuman
berupa bubuk yang diproduksi Tirtamas dan dikemas dalam bentuk sachet yang hanya berlaku untuk wilayah Indonesia. Sebagai imbalan, perusahaan menerima royalti yang dihitung sebesar 1,5% dari penjualan bersih selama tiga bulan. Tirtamas tidak memproduksi “AQUA -FRUT” padatahun 2001 dan 2000. Perjanjian Sewa f. Perusahaan, sebagai pihak yang menyewakan, juga menadakan perjanjian sewa ruangan kantor dengan PT Tirta Investama (TIV). Sebagai imbalan, perusahaan menerima sewa yang besarnya ditetapkan dalam perjanjian. Penghasilan sewa yang dikreditkan pada laporan rugi laba sebesar Rp 282.000.000 pada tahun 2001 dan 2000. g. Perusahaan, sebagai pihak yang menyewakan, juga mengadakan perjanjian sewa gudang di lokasi pabrik Citeureup dengan TIV. Sewa yang dibebankan ke usaha sebesar Rp 93.000.000 pada tahun 2001 dan 2000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Data yang dianalisis pada bab ini adalah data Laporan Keuangan untuk menganalisis prestasi perusahaan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk yang berdasarkan neraca dan laporan rugi laba dan sebagai pembandingnya digunakan rasio ind usri yang menggunakan laporan keuangan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. Untuk menganalisis prestasi perusahaan PT. Ades Alfindo Puterasetia Tbk, ada beberapa teknik yang digunakan untuk menganalisis data, yaitu analisis rasio keuangan, analsisi common-size analisis Indeks dan teknik du pont. A. Analisis Rasio Keuangan 1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio Tabel V.1 Current Ratio PT.Ades Alfindo Puterasetia Tbk Tahun 1999 2000 2001 2002
Aktiva lancar 40.325.959.090 27.499.592.760 33.670.900.365 34.042.574.739
Utang lancar 54.012.073.329 78.260.776.890 73.316.222.643 67.132.524.240
Current ratio 0,74 x 0,35 x 0,46 x 0,50 x
Rasio industri 0,97 x 0,53 x 0,56 x 0,90 x
Tabel V.1 memperlihatkan bahwa tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 Current ratio PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk mengalami penurunan, sementara Current ratio pada rata-rata industri juga mengalami penurunan. Akan tetapi pada tahun 2001 sampai dengan 2002 menglami peningkatan.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46 Hal ini dapat dilihat pada gambar V.1 dimana pada tahun 1999 Current ratio PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk menunjukkan angka sebesar 74 % ini berarti setiap hutang sebesar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,74. Pada tahun 2000 current ratio perusahaan mengalami penurunan angka menjadi 35 %. Pada tahun 2001, perusahaan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan angka sebesar 46 % yang berarti setiap hutang sebesar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva sebesar Rp 0,46. Pada tahun 2002, current ratio perusahaan mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan sebesar 50 % yang berarti setiap hutang sebesar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva sebesar 0,50.
Tabel V.1 Grafik Current Ratio PT.Ades Alfindo Puterasetia Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47 b. Quick Ratio Tabel V.2 memperlihatkan bahwa Quick Ratio PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk di empat tahun terakhir mengalami penurunan, sementara itu rata -rata industrinya pun mengalami penururnan. Quick Ratio PT Ades AlfindoPuterasetia Tbk Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar Quick Ratio
Ratio Industri
1999
40.325.959.000 10.217.119.424
54.012.073.329
0,55 x
0,85 x
2000
27.499.592.760 11.791.778.417
78.260.776.890
0,20 x
0,43 x
2001
33.670.900.365 9.986.897.816
73.316.222.643
0,32 x
0,48 x
2002
34.042.574.739 9.193.013.645
67.132.524.240
0,37 x
0,81 x
Tahun
Penurunan tersebut juga dapat dilihat pada gambar V.2 yang memperlihatkan bahwa grafik Quick Ratio pada PT Ades Alfindo Puteratetia Tbk mengalami penurunan dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Pada Tahun 1999 perusahaan memperoleh Quick Ratio sebesar 55% ini berarti setiap hutang Rp 1,00 dijamin dengan aktiva lancer sebesar Rp 0,55. Pada tahun 2000 juga mengalami penurunan angka menjadi 20%. Sedangkan pada tahun 2001 dan 2002 menglami peningkatan yang tidak terlalu signifikan. Dalam hal ini PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk berada dalm posis i yang kurang baik walaupun pada tahun 2001 dan 2002 Quick Ratio perusahaan mengalami kenaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48 Gambar V.2 Grafik Quick Ratio PT Ades AlfindoPuterasetia Tbk
2. Rasio Leverage a. Rasio Hutang Atas Aktiva (Total Debt to Total Assets) Bila diliha t dari tabel V.3 maka rasio hutang atas aktiva dan jumlah hutang PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dari tahun 1999 sampai dengan 2002 mengalami penurunan, sementara pada rasio industri juga mengalami penurunan. Sehingga perusahaan dalam hal ini masih berada diatas rasio hutang atas aktiva.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1999
Gambar V.3 Total Debt to Total Assets Ratio PT Ades AlfindoPuterasetia Tbk Juml.Hutang Juml.Aktiva Total Debt To Total Assets 247.942.421.232 238.618.484.412 1,03 x
Rasio Industri 0,78 x
2000
128.791.197.002 219.276.108.067 0,58 x
0,59 x
2001
127.871.586.353 207.357.968.173 0,61 x
0,63 x
2002
120.038.498.542 206.916.819.982 0,58 x
0,57 x
Tahun
Gambar V.3 memperlihatkan bahwa grafik Total Debt to Total Assets PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dari tahun 1999 sampai dengan 2002 mengalami penurunan. Pada tahun 1999 Total Debt to Total Assets sebesar 103% yang berarti hutang sebesar Rp 1,00 dijamin dengan aktiva sebesar Rp 1,03. Lalu pada tahun 2000 terjadi penurunan sebesar 0,55 sehingga menyebabkan Total Debt to Total Assets menjadi 0,58. Pada tahun 2001 terjadi kenaikan tetapi tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 0,03 yang menyebabkan Total Debt to Total Assets menjadi 0,61. Pada tahun 2002 terjadi penurunan kembali sebesar 0,03 yang menyebabkan Total Debt to Total Assets turun menjadi 0,58. Penurunan ini disebabkan kenaikan hutang yang lebih besar dibandingkan kenaikan total aktiva, dimana jumlah aktiva untuk menjamin hutang semakin rendah. Sehingga bila dilihat dari tahun 1999 sampai dengan 2002 PT Ades Alfin do Puterasetia Tbk berada pada posisi yang insolvable, karena jumlah aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang perusahaan semakin kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50 Gambar V.3 Total Debt to Total Assets PT Ades AlfindoPuterasetia Tbk
b. Rasio Modal terhadap Hutang (Net Worth to Total Debt Ratio) Dari tabel V.4 kita dapat menafsirkan bahwa PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk lebih banyak menggunakan dana yang berasal dari hutang dalam membiayai aktivanya. Rasio perusahaan dari tahun ke tahun selalu lebi rendah dari pada rasio in dustrinya, namun angka rasio perusahaan selalu lebih kecil dari angka 100% yang berarti jumlah hutang lebih besar dari pada jumlah modal sendiri. Kondisi ini tidak baik bagi perusahaan karena perusahaan berisiko dalam pendanaan aktivanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tahun 1999
Gambar V.4 Net Worth to Total Assets PT Ades AlfindoPuterasetia Tbk Juml.Modal Sendiri Juml.Hutang Net Worth to Total Debt - 9.305.936.820 247.942.421.232 -0,037 x
Rasio Industri 0,34 x
2000
90.484.911.065
128.791.197.002
0,70 x
0,64 x
2001
79.485.048.836
127.871.586.353
0,62 x
0,55 x
2002
86.876945.796
120.038.498.542
0,72 x
0,71 x
Gambar grafik V.4 memperlihatkan adanya penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 1999 tingkat Net Worth to Total Debt Ratio sebesar 3,7% yang berarti hutang sebesar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva sebesar Rp -3,6. Pada tahun 2000 sampai dengan 2002 Net Worth to Total Debt mengalami penurunan dan dengan adanya penurunan tersebut akan membuat perusahaan tidak mampu untuk menutupi semua hutang hutangnya bila terjadi likuidasi ter hadap perusahaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52 Gambar V.4 Total Debt to Total Assets PT Ades AlfindoPuterasetia Tbk
3. Rasio Rentabilitas dan Profitabilitas a. Imbalan Modal Perusahaan (Rentabilitas Ekonomi) Tabel V.5 memperlihatkan bahwa PT Ades Alfindo Puteraseti a Tbk, dalam rentabilitas ekonomi pada tahun 1999 sampai tahun 2000 mengalami penurunan yang signifikan dan pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2002 mengalami peningkatan tapi tidak terlalu signifikan. Fluktuasi ini disebakan karena perusahaan mengalami ke rugian sehingga perusahaan tidak mampu membayar jumlah keseluruhan aktivanya. Sedangkan pada rasio industri mengalami penurunan dari tahun 1999 sampai tahun 2001 tetapi pada tahun 2002 mengalami peningkatan. Jadi keampuan aktiva perusahaan untuk memperoleh laba operasi dari operasi perusahaan semakin menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1999
Tabel V.5 Rentabilitas Ekonomi PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk EBIT Juml.Aktiva Rentabilitas Ekonomi -4.194.565089 238.618.484.412 -1,75 %
2000
-132.796.393.952
219.276.108.067
-60,55 %
-22,12 %
2001
-12.499.976.087
207.357.968.173
-6,02 %
3,84 %
2002
10.920.870.987
206.916.819.982
5,27 %
11.66 %
Tahun
Rasio Industri 6,22 %
Gambar V.5 memperlihatkan bahwa grafik PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk menunjukkan arah yang semakin menurun sed angkan pada rasio industri menunjukkan arah yang semakin meningkat. Rentabilitas ekonomi dari tahun 1999 sampai dengan 2002 berturut-turut sebesar -1,75 %, -60,55%, -6,02%, dan 5,27% menunjukkan bahwa laba operasi yang diperoleh dengan akstiva yang digunak an untuk memperoleh laba operasi mengalami peningkatan dan penurunan. Rentabilitas ekonomi pada tahun 1999 sebesar -1,75 berarti setiap Rp 1,00 aktiva yang dimiliki perusahaan tidak dapat menghasilkan laba operasi sebesar Rp -1,75 (rugi sebesar Rp 1,75). Pada tahun 2000 Rentabilitas yang dimiliki perusahaan sebesar -60,55 berarti setiap Rp 1,00 aktiva yang dimiliki perusahaan tidak dapat mengasilkan laba operasi sebesar Rp -60,55 (rugi Rp 60,55). Tahun 2001 dan 2002 perusahaan memiliki rentabilias sebesar -6,02 dan 5,27 ini berarti setiap Rp 1,00 aktiva yang dimiliki perusahaan tidak dapat menghasilkan laba operasi Rp -6,02 (rugi Rp 6,02) dan mengailkan laba operasi sebesar 5,27.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54 Tabel V.5 Rentabilitas Ekonomi PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
b. Imbalan Modal Sendiri/ Return on Equity(ROE) Tabel V.6 mmperlihatkan bahwa Return on Equity PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2000 mengalami penurunan sedangkan dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2002 mengalami sedikit peningka tan. Bila dibandingkan dengan rasio industri PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk masih berada diatas raa-rata industri, walaupun rasio industri juga mengalami penurunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55 Tabel V.6 Return on Equity PT ades Alfindo PuterasetiaTbk Tahun
Laba bersih
1999
263.217.278
Juml.Modal Sendiri -9.305.936.820
ROE
Rasio Industri
2%
12,5 %
2000
-133.228.9928.539
90.484.911.065
-147 %
-58 %
2001
-10.239.862.229
79.485.048.836
-12 %
8,5 %
2002
7.391.896.960
86.876.945.796
8%
11 %
Gambar V.6 memperlihatkan perkembangan Return on Equity yang mengalami penurunan. Return on Equity perusahaan pada tahun 1999 sampai denga tahun 2002 berturut-turut sebesar -0,02 %, -1,47 %, -0,12 %, dan 0,08 % yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri dapat menghasilkan laba bersih sebesar -0,02 %, -1,47 %, -0,12 % (rugi) dan 0,08 (laba).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56 Gambar V.6 Return on Equity PT ades Alfindo PuterasetiaTbk
c. Rasio keuntungan bersih atas aktiva Tabel V.7 memperlihatkan bahwa PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dan rasio industrinya dapat diketahui bahwa rate of return on investment PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada tahun 1999 sampai dengan 2002 dibawah rasio industrinya. Kondisi ini disebabkan oleh kenaikan penggunaan aktiva yang tidak disertai dengan kenaikan laba bersih. Keadaan keuangan seperti ini tidak baik bagi perusahaan karena perusahaan tidak dapat mengelola aktiva secara efektif untuk menghasilkan laba bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57 Tabel V.7 Rate of Return on investmen PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun
Keuntungan bersih
Juml.Aktiva
ROI
Rasio Industri
1999
263.217.238
238.628.484.412
0,1 %
4,8 %
2000
-133.228.928.539
219.276.108.067
-60 %
24,5 %
2001
-10.239.862.229
207.357.968.173
-4,9 %
6,4 %
2002
7.391.896.960
206.916.819.982
3,5 %
7,9 %
Pada Gambar V.7 rate of return on investment PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada tahun 2000 mengalami penurunan dibanding tahun 1999 dan pada tahun 2001 sampai tahun 2002 rate of return on investment mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena kenaikan laba bersih yang disertai dengan kenaikan penggunaan aktiva yang efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58 Gambar V.7 Rate of Return on investmen PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
d. Marjin Laba Usaha (Operating profit margin ) Dari Tabel V.8 dapat dilihat perkembangan rasio Operating profit Margin PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk, Pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 cenderung turun karena perusahaan tidak memperoleh laba operasi dari tahun ke tahun (rugi). Pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 operating profit margin perusahaan sebesar -25%, 28%, -5%, dan -6% ini berarti setiap rupiah penjualan tidak menghasilkan laba operasi sebesar Rp -25, Rp -28, Rp -5, dan Rp -6. Bila dibandingkan dengan rata -rata industrinya, rasio perusahaan masih berada diatas rata-rata industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59 Tabel V.8 Operating Profit Margin PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk Tahun
Laba usaha
Penjualan bersih
Operating Rasio profit margin industri
1999
(19.138.574.941)
76.419.946.337
-25 %
-9 %
2000
(30.241.504.466)
108.996.938.609
-28 %
-9,5 %
2001
(5.977.195.303)
123.206.369.760
-5 %
1,5%
2002
(8.633.881.789)
148.456.468.759
-6 %
1%
Gambar V.8 memperlihatkan bahwa grafik operating Profit margin PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk mengalami penurunan bila dibandingkan dengan rata -rata industrinya sehingga dalam h al ini PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk bila dilihat dari grafik masih berada diatas rasio perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60 Gambar V.8 Operating Profit Margin PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
e. Marjin Laba Bersih ( Net Profit Margin) Pada tabel V.9 memperlihatkan bahwa net profit margin
PT Ades Alfindo
Puterasetia Tbk pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 berada dibawah rasio industrinya. Hal ini dapat diartikan bahwa kondisi perusahaan kurang baik karena dengan margin laba bersih yang rendah memajukan biaya serta b eban usaha yang dikeuarkan perusahaan tidak terlalu besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61 Tabel V.9 Net Profit Margin PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun
Laba bersih
Penj.bersih
1999
263.217.278
76.419.946.337
Net profit Rasio margin industri 0,34 % 2,61 %
2000
-133.228.928.539
108.996.938.609
-122,23 %
-57,62 %
2001
-10.239.862.229
123.206.369.760
-8,31 %
1,13 %
2002
7.391.896.960
148.456.468.759
4,97 %
5,71 %
Pada Gambar V. 9 menunjukkan ne profit margin PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada tahun 2000 mengalami penurur nan dibanding tahun sebelumnya. Namun pada tahun 2001 sampai dengan 2002 mengalami peningkatan yang cukup signifikan karena adanya kenaikan laba bersih perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62 Gambar V.9 Net Profit Margin PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
4. Rasio Aktivitas a. Perputaran Persediaan Tabel V.10 memperlihatkan bahwa perputaran persediaan pada PT Ades Alfindo Puteraseta Tbk sangat baik walaupun rata-rata industrinya lebih baik dibandingkan pada rasio perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak ba nyak menyimpan persediaan di gudang. Pada tahun 2000 perputaran persediaan sebesar 4,3 x, ini berarti dana yang tertanam dalam Inventory berputar rata-rata 4,3 x dalam setahun. Pada tahun 2001 dan 2002 kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar pada rata-rata 4,5 x dan 6,3 x dalam setahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63 Tabel V.10 Perputaran Persediaan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk Tahun 2000
Harga Pokok Penjualan 47.560.654.442
Rata-rata Persediaan
2001
49.116.381.565
11.791 .778 .417 9.986 .897 .816 2
4,5 x
5,9 x
2002
60.936.238.187
9.986.897.816 9.193.013.645 2
6,3 x
8,2 x
10.217.119.424 11.791.778.417 2
Perputaran Rasio Persediaan Industri 4,3 x 5,5 x
Gambar V.10 meperlihatkan bahwa perputaran persediaan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk berada dibawah rata-rata industri, dimana pada rasio perusahaan terjadi peningkatan yang sedikit bila dibandingkan dengan rata -rata industrinya yang mengalami peningkatan cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran persediaan rasio perusahaan cukup baik secara internal tetapi secara umum belum cukup baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64 Gambar V.10 Perputaran Persediaan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
b. Periode rata-rata Perputaran Persediaan Tabel V.11 memperlihatkan bahwa periode rata -rata perputaran persedeiaan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada tahun 2000, 2001 dan 2002, periode menahan persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang berada digudang rata-rata selama 84 hari, 80 hari, dan 57 hari. Ini menunjukkan bahwa periode perputaran persediaan perusahaan cukup cepat dan perusahaan tidak menyimpan persedi aan terlalu lama digudang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65 Tabel V.11 Periode rata-rata Perputaran Persediaan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk Tahun
360 hari
Perput.Persediaan
Rasio Industri
4,3 x
Periode ratarata perput.persed. 84 hari
2000
360 hari
2001
360 hari
4,5 x
80 hari
65 hari
2002
360 hari
6,3 x
57 hari
46 hari
69 hari
Gambar V.11 memperlihatkan bahwa periode rata-rata perputaran persediaan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk mengalami penurunan dari segi nilai dan jika dilihat dari sisi perputaran persediaan mengalami pen ingkatan bila dibandingkan dengan rasio industrinya. Periode rata-rata perputaran persediaan dari tahun ke tahun semakin baik. Ini berarti periode perputaran persediaan cukup cepat sehingga tidak terlalu lama tersimpan digudang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66 Gambar V.11 Periode rata-rata Perputaran Persediaan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
c. Perputaran Piutang
Tabel V.12 memperlihatkan bahwa perputaran Piutang PT Ades Afindo Puterasetia Tbk tahun 2000 sampai dengan 2002 berada diatas rata-rata industri bila dibandingk an dengan rasio industri. Pada tahun 2000 perputaran piutang sebesar 8,7 kali yang berarti dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 8,7 kali. Tahun 2001 perputaran piutang mengalami peningkatan sebesar 0,1 kali dari 8,7 kali menjadi 8,8 kali yang berati bahwa dalam satu tahun rata -rata dana tertanam dalam piutang sebanyak 8,8 kali, sedangkan pada tahun 2002 perputaran piutang kembali naik. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran piutang dalam setia tahunnya dimanfaatkan sec ara efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67 Tabel V.12 Perputaran Piutang PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk Tahun Penjualan
Rata-rata piutang
Perput.Pi utang 12.204.973.332 12.579.210.289 8,7 x 2
Rasio industri 6,75 x
2000
108.996938.609
2001
123.206.369.760
12.579.210.289 15.300.804.872 8,8 x 2
7
2002
148.456.468.759
15.300.804.872 16.090.624.670 9,4 x 2
7,6 x
Gambar V.12 memperlihatkan bahwa perputaran piutang PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk mengalami peningkatan dan bila dibandingkan dengan rasio industrinya, rasio perusahaan masih berada diatas rata-rata industrinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68 Gambar V.12 Perputaran Piutang PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
d. Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang Tabel V.13 memperlihatkan bahwa PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dalam menagih hutang atau mengumpulkan piutang dagangn ya masih berada diatas rata-rata industrinya. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan rata -rata tidak membayar hutang pada waktunya. Pada tahu 2000, 2001 dan 2002 periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang setiap 41 hari, 40 hari, dan 38 hari dimana semakin kecil harinya semakin baik. Dalam hal ini waktu yang diperlukan perusahaan untuk menagih piutang tidak terlalu banyak memakan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69 Tabel V.13 Periode rata-rata Pengumpulan Piutang PT AdesAlfindo Puterasetia Tbk Tahun
360 hari Perput.Piutang 8,7 x
Periode ratarata Peng.Piu 41 hari
Rasio Industri 58 hari
2000
360 hari
2001
360 hari
8,8 x
40 hari
54 hari
2002
360 hari
9,4 x
38 hari
50 hari
Pada Gambar V.13 menunjukkan bahwa grafik rata-rata pengumpulan piutang PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada tahun 2001 menurun dibanding tahun 2000. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah mengelola piutangnya secara efisien. Pada tahun 2002 rasio ini mengalami penurunan kembali. Gambar V.13 Periode rata-rata Pengumpulan Piutang PT AdesAlfindo Puterasetia Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70 B. Analisis Trend/Indeks Analisis trend/indeks termasuk analisis horizontal, dimana analisis horizontal merupakan suatu metode membandingkan laporan keuangan utnuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembanga n prestasi perusahaan dari tahun ke tahun apakah menunjukkan prestasi perusahaan tersebut menurun tetap ( konstan), atau meningkat, dengan pengukuran berdasarkan tahun dasarnya. 1. Perhitungan indeks neraca untuk periode 31 Desember 1999 – 2002. Dengan cara membagi jumah rupiah tiap -tiap pos dalam periode yang dianalisis dari tahun 1999 sampai dengan 2002 dengan jumlah rupiah dari pos sama dalam laporan keuangan tahun dasar yaitu 1999 dikalikan dengan 100 %.
Aktiva lancar tahun 1999 =
=
AktivaLanc artahun1999 x 100 % AktivaLanc arTahun1999
40.325.959.090 x 100% 40.325.959.090
= 100 % Aktiva lancar tahun 2000 = Aktiva lancar tahun 2000 x 100% Aktiva lancar tahun 1999 =
27.499 .592 .760 x 100% 40.325 .959 .760
= 68% Aktiva lancar tahun 2001 = Aktiva lancar tahun 2001 x 100% Aktiva lancar tahun 2000 =
33.670 .900 .365 x 100% 27.499 .592 .760
= 122%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Aktiva lancar tahun 2002 = Aktiva lancar tahun 2002 x 100% Aktiva lancar tahun 2001 =
34.042.574.739 x 100% 33.670.900.365
= 101 Tabel V.14 Neraca PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk Per 31 Desember 1999-2002 Pos-pos
1999 (%)
2000 (%)
2001 (%)
2002 (%)
A. AKTIVA Aktiva Lancar Aktiva Tetap
100 100
68 92
122 94
101 99
B. PASSIVA Hutang Lancar Hutang Tidak Lancar Modal Sendiri
100 100 100
144 26 972
93 107 88
91 97 109
a. Analisis Indeks Aktiva Lancar Tahun 2000 prosentase analisis Indeks Aktiva Lancar sebesar 68% yang berarti bahwa dari keseluruhan aktiva perusahaan 68% nya merupakan aktiva lancar. Pada tahun 2000 terjadi penurunan inde ks, aktiva lancar sebesar
32% penurunan indeks aktiva
lancar ini disebabkan karena penurunan aktiva lancar lebih besar dibandingkan dengan hutang lancar yang mengalami peningkatan pada tahun 2000. Pada tahun ini kas mengalami penurunan dari tahun dasar da n penjualan mengalami penikatan dari Rp 76.419.946.337 menjadi Rp 108.996.938.609. Pada tahun 2002 persentase analisis indeks aktiva lancar mengalami penurunan sebesar 21 % sehingga persentase analisis Indeks aktiva lancar sebesar 101% yang berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72 bahwa dari keseluruhan aktiva perusahaan 101% nya merupakan aktiva lancar. Peningkatan dan penuruna dari analisis indeks ini dipengaruhi oleh naik turunnya aktiva perusahaan. GambarV.14 Persentase Indeks Aktiva Lancar tahun 1999-2002
b. Analisis Indeks Aktiva Tetap Tahun 2000 besarnya persentase analisis indeks aktiva tetap sebesar 92 % yang berarti bahwa dari total keseluruhan aktiva perusahaan merupakan aktiva tetap. Pada tahun ini aktiva tetap cenderung mengalami perubahan, h al ini berarti tahun 2000 perusahaan mengeluarkan investasi, sedangkan penjualan cenderung meningkat dari Rp 76.419.946.337 menjadi Rp 108.996.938.609, kenaikan penjualan tersebut disebabkan oleh bertambahnya volume penjualan atau adanya kenaikan harga pad a umumnya. Tahun 2002 besarnya ersentase analisis indeks aktiva tetap mengalami penurunan sebesar 1 % dari tahun dasarnya sehingg tahun 2002 persentase analisis indeks aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73 tetap sebesar 99% yang berart bahwa dari keseluruhan aktiva perusahaan 99% nya merupakan aktiva tetap. Peningkatan dan penurunan dari analisis indeks ini dipengaruhi oleh naik turunnya aktiva, menurunnya aktiva tetap perusahaan mengakibatkan naiknya aktiva lancar.
GambarV.15 Persentase Indeks Aktiva Tetap Tahun 1999-2002
c. Analisis Indeks Hutang Lancar. Tahun 2000 besarnya persentase analisis indeks hutang lancar sebesar 144% yang berarti bahwa dari keseluruhan pasiva perusahaan 144% nya merupakan hutang lancar. Pada tahun ini persentase hutang l ancar mengalami peningkatan sebesar 44% dari tahun dasarnya. Tahun 2002 besarnya persentase analisis indeks hutang lancar 91% berarti bahwa dari keseluruhan pasiva perusahaan tahun ini persentase indeks hutang lancar mengalami penururnan sebesar 9% dari tahun dasarnya. Penurunan ini terjadi sebab pada tahun ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74 perusahaan tersebut berusaha untuk melunasi hutangnya dengan menggunakan pinjaman jangka pendeknya.
Gambar V.16 Persentase Indeks Hutang Lancar Tahun 1999-2002
d. Analisis Indeks Hutang Tidak Lancar Tahun 2000 besarnya persentase analisis indeks hutang tidak lancar sebesar 26% yang berarti bahwa dari keseluruhan pasiva perusahaan 26% nya merupakan hutang lancar. Pada tahun ini persentase hutang lancar mengalami p enurunan sebesar 74% dari tahun dasarnya. Tahun 2002 besarnya persentase analisis indeks hutang lancar 97% berarti bahwa dari keseluruhan pasiva perusahaan tahun ini persentase indeks hutang lancar mengalami penururnan sebesar 3% dari tahun dasarnya. Penurunan ini terjadi sebab pada tahun ini perusahaan tersebut berusaha untuk melunasi hutangnya dengan menggunakan pinjaman jangka pendeknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75 Gambar V.16 Persentase Indeks Hutang Lancar Tahun 1999-2002
e. Analisis Indeks Mo dal Sendiri Tahun 2000 besarnya persenase analisis indeks modal sendiri sebesar 972% yang berarti dari keseluruhan pasiva 972% merupakan modal sendiri. Pada tahun ini analisis indeks modal sendiri mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 872%. Tahun 20 02 besarnya persentase analisis indeks mdal sendiri mengalami peningkatan sebesar 9 %. Peningkatan ini berada diatas persentase tahun dasar, hal ini terbukti bahwa tambahan modal sendiri tersebut mampu menurunkan hutang pada bank. 2. Perhitungan Indeks Laporan Laba-rugi periode 31 Desember 1999 – 2002. Dengan cara membagi jumlah rupiah tiap -tiap pos dalam periode yang dianalisis dari tahun 1999 sampai dengan 20002 dengan jumlah rupiah dari pos yang sama dalam laporan keuangan tahun dasar yaitu tahun 1999 dikalikan dengan 100%. Misalnya, dalam menghitung persentase laba kotor tahun 1999 sampai dengan 2002, dilakukan dengan membagi jumlah rupiah tahun yang bersangkutan dengan jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76 rupiah pada tahun dasar yaitu tahun 1999 kemudian dikalikan 100% begitu s eterusnya dalam menghitung tiap -tiap pos dalam laporan laba -rugi.
Laba kotor tahun 1999 = Laba kotor tahun 1999x 100% Laba kotor tahun 1999 =
15.097.010.970 x 100% 15.097.010.970
= 100% Laba kotor tahun 2000 = Laba kotor tahun 2000x 100% Laba kotor tahun 1999 =
17.319.149.976 x 100% 15.097.010.970
= 115% Laba kotor tahun 2001 = Laba kotor tahun 2001x 100% Laba kotor tahun 2000 =
43.139.186.262 x 100% 17.319.149.976
= 249% Laba kotor tahun 2002 = Laba kotor tahun 2002x 100% Laba kotor tahun 2001 =
52.302.356.398 x 100% 43.139.186.262
= 121%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel V.15 Laporan Laba-rugi PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk Periode yang berakhir 31 Desember 1999 -2002 (Analisis Indeks) Pos-pos Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Jumlah beban usaha Laba usaha Jumlah pendapatan dan beban lain-lain Laba bersih sebelum bunga dan pajak Biaya pajak Laba bersih setelah pajak
1999 (%) 100 100 100 100 100 100
2000 (%) 143 150 115 139 158 -686
2001 (%) 113 87 249 103 20 6
2002 (%) 120 120 121 124 144 -298
100 100 100
3165 -10 210748
-9 -522 8
-87 -4 -72
a. Analisis Indeks Laba Kotor Tahun 2000 besarnya persentase analisis indeks laba kotor sebesar 115%, ini berarti dari keselururhan laba perusahaan 115% nya merupakan laba kotor. Tahun ini besarnya persentase laba kotor mengalami peningkatan sebesar 15%. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya harga pokok produksi yang menakibatkan naiknya harga pokok penjualan. Naiknya harga pokok penjualan ini mengakibatkan naiknya laba koto r. Pada tahun 2002 besarnya persentase analisis indeks laba kotor sebesar 121%, ini berarti bahwa dari keseluruhan laba perusahaan 121% nya merupakan laba kotor. Pada tahun ini persentase laba kotor mengalami peningkatan sebesar 21% dari tahun dasarnya, ini berarti indeks laba kotornya diatas persentase laba kotor tahun dasarnya, hal ini disebabkan ole meningkatnya harga pokok poduksi, yang mengakibatkan meningkatnya harga pokok penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78 Gambar V.18 Persentase Indeks Laba Kotor Tahun 1999-2002
b. Analisis Indeks Laba bersih Tahun 2000 besarnya persentase analisis indeks laba bersih sebesar -210748%. Ini berarti bahwa dari keselururhan pendapatan perusahaan -210748% merupakan rugi. Hal ini disebabkan peningkatan laba ko tor. Tahun 2002 besarnya persentase analisis indeks laba bersih sebesar -72% lebih kecil dibanding tahun sebelumnya. Ini berarti dari keseluruhan pendapatan perusahaan 72% nya merupakan rugi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79 Gambar V.19 Persentase Indeks Laba Bersih Tahu n 1999-2002
c. Analisis Indeks HPP Tahun 2000 besarnya persentase analisis indeks HPP sebesar 150%. Ini berarti dari keseluruhan pendapatan perusahaan 150% nya merupakan harga pokok penjualan. Pada tahun ini 150% HPP mengalami peningkatan sebesar 50% hal ini disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan. Tahun 2002 besarnya persentase analisis indeks HPP sebesar 120%. Ini berarti bahwa dari keseluruhan penjualan perusahaan 20% nya merupakan HPP. Pada tahun ini 20% HPP cenderung mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80 Gambar V.20 Persentase Indeks HPP Tahun 1999-2002
C. Analisis Common-Size Tabel V.16 Analisis Common-Size PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
AKTIVA Aktiva lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain -lain Persediaan Biaya di bayar dimuka Pajak di bayar di muka Julmlah Aktiva Lancar Aktiva Tidak Lancar Piutang hubungan istimewa Aktiva tetap-bersih Uang muka Biaya di bayar dimuka jangka panjang Jumlah Aktiva Tidak Lancar Jumlah Aktiva PASIVA Kewajiban Lancar
1999
2000
Tahun 2001
2002
6,74 5,05 0,06 4,28 0,47 0,28 16,89
0,94 5,71 0,02 5,37 0,45 0,03 12,54
3,73 7,36 0,01 4,81 0,27 0,02 16,23
3,77 7,76 0,01 4,44 0,45 16,45
0,02 81,89 0,01 1,17
0,04 86,68 0,50 0,23
0,04 83,32 0,16 0,22
0,05 82,69 0,47 0,32
83,11 100,00
87,45 100,00
83,76 100,00
83,54 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81 Pinjaman bank Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya yang masih h arus dibayar Hutang pajak Setoran jaminan pelanggan Kewajiban jangka panjang -sewa usaha Jumlah kewajiban lancar Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban jangka panjang -pihak ke-3 Hutang hubugan istimewa Hutang sewa guna usaha-bersih Penyisihan uang jasa dan pesangon karyawan Kewajiban pajak tangguhan -bersih Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas EKUITAS Modal saham Tambahan modal setor Saldo laba (rugi) Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
14,87 3,86 0,11 2,11 0,93 0,60 0,02
21,87 7,11 0,41 4,22 0,98 1,08
25,07 5,31 0,59 0,93 1,29 1,88 0,25
21,60 4,44 0,10 1,72 1,65 2,76 0,01
22,63
35,70
35,35
32,44
28,28 41,49 3,66 4,13
3,50 11,58 3,36 1,23
21,56 1,00 0,15 1,21
18,57 0,86 0,02 2,02
3,69 81,25 103,85 0,005
23,04 22,96 58,73 0,005
2,37 26,30 61,65 0,006
4,09 25,56 58,01 0,006
31,85 1,99 (37,74) (3,90) 100,00
34,65 2,16 4,43 41,26 100,00
36,65 2,29 (0,61) 38,33 100,00
36,72 2,29 2,96 41,98 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82 Tabel V.17 Analisis Common-Size dari Laba rugi (%) PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk Tahun 1999 -2002 Keterangan Penjualan Beban pokok penjualan Laba kotror Beban usaha Laba-rugi usaha Pendapatan (beban) lain -lain Laba-rugi sebelum pajak Taksiran pajak penghasilan Laba-rugi sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba-rugi bersih
1999 100 82,24 19,75 44,79 (25,04) 19,55 (5,49) 5,83 0,34
2000 100 84,11 15,88 43,63 (27,74) (94,08) (121,83) (0,39) (122,23)
2001 100 64,98 35,01 39,86 (4,85) (5,29) (10,14) 1,83 (8,31)
2002 100 64,76 35,23 41,04 (5,81) 13,17 7,35 (2,37) 4,97
0,0003
0,0001
0,0002
0,0002
0,34
(122,23)
(1,00)
4,97
1. Aktiva a. Aktiva Lancar Aktiva lancar yang dimiliki oleh PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk terdiri dari kas, piutang, persediaan, biaya dibayar di muka dan pajak di bayar di m uka. Setelah dikumulatifkan pada tahun 1999 dana yang tertanam di aktiva lancar 16,89% dan pada tahun 2000 mengalami penurunan yaitu menjadi 12,54% dan pada tahun 2001 meningkat kembali menjadi 16,23%. Sedangkan pada tahun 2002 mengalami peningkatan lagi m enjadi 16,45%. 1. Kas dan setara kas Kas dan setara kas merupakan aktiva perusahaan yang paling likuid, perseentase kas dan setara kas yang dimiliki PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk selama empat tahun berturut-turut adalah sebagai berikut; tahun 1999 sebesar 6,74% dan tahun 2000 menurun menjadi sebesar 0,94%, selanjutnya pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83 tahun 2001 mengalami peningkatan menjadi 3,73%, dan pada tahun 2002 kembali meningkat menjadi 3,77%. 2. Piutang usaha Untuk persentase piutang usaha terhadap total aktiva dari tahun ke tahun masing-masing sebesar 5,05% untuk tahun 1999, dan tahun 2000 meningkat menjadi 5,71%, untuk tahun 2001 meningkat lagi menjadi 7,36% dan pada tahun 2002 kembali meningkat menjadi 7,76%. 3. Piutang lain -lain Untuk persentase piutang usaha terhadap total aktiva dari tahun ke tahun masing-masing sebesar 0,06% untuk tahun 1999, dan tahun 2000 meningkat menjadi 0,02%, untuk tahun 2001 menurun menjadi 0,01% dan pada tahun 2002 tetap menjadi 0,01%. 4. Persediaan Persentase persediaan terhadap total aktiva untuk tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 sebesar 4,28%, 5,37%, 4,81% dan 4,44%. 5. Biaya di bayar di muka Persentase biaya di bayar di muka terhadap total aktiva dari ahun 1999 sampai dengan tahun 2002 yaitu berturut-turut sebesar: 0,47%, 0,45%, 0,27%, dan 0,45%. 6. Pajak di bayar di muka
Persentase pajak di bayar di muka terhadap total aktiva dari tahun 1999 sampai dengan 2002 yaitu berturut -turut yaitu 0,28%, 0,03%, 0,02%, dan 0%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84 b. Aktiva tidak lancar Yang termasuk dalam aktiva tidak lancar adalah piutang hubungan istimewa, aktiva tetap, uang muka, biaya dibayar dimuka jangka panjang. Setelah dikumulatifkan maka dana yang tertanam dalam aktiva tidak lancar pada tahun 1999 sebesar 83,10%, pada tahun 2000 meningkat menjadi 87,45%, sedangkan pada tahun 2001 terjadi penurunan sebesar 83,76% dan pada tahun 2002 kembali menurun menjadi 83,54%. 1. Piutang hubungan istimewa Persentase piutang huungan istimewa terhadap total aktiva PTAdes Alfindo Puterasetia Tbk tahun 1999 sebesar 0,02%, pada tahun 2000 meningkat menjadi 0,04%, sedangkan pada tahun 2002 konstan sebesar 0,04% dan pada tahun 2002 meningkat tipis sebesar 0,01% menjadi 0,05%. 2. Aktiva tetap Persentase aktiva tetap terhadap total aktiva PT Ades Alfindo puterasetia Tbk tahun 1999 sebesar 81,89%, tahun 2000 menigkat menjadi 86,68%, sedangkan tahun 2001 kembali turun menjadi 83,32% dan pada tahun 2002 turun lagi menjadi 82,69%. 3. Uang muka Persentase aktiva tetap terhadap total aktiva PT Ades Alfindo puterasetia Tbk tahun 1999 sebesar 0,01%, tahun 2000 menigkat menjadi 0,50%, sedangkan tahun 2001 kembali turun menjadi 0,16% dan pada tahun 2002 meningkat menjadi 0,47% 4. Biaya di bayar di muka jangka panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85 Persentase biaya di bayar di muka jangka panjang terhadap total aktiva PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk, dari tahun 1999 sampai tahun 2002 mengalami fluktuasi yaitu sebagai berikut: 1,17%, 0,23%, 0,22% dan 0,32%. 2. Pasiva a. Kewajiban lancar Kewajiban lancar yang dimiliki oleh PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk terdiri dari pinjaman bank, hutang usaha , hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, hutang pajak, jaminan setoran pelanggan, dan kewajiban jangka panjang -sewa guna usaha. Setelah dikumulatifkan pada tahun 1999 dana yang digunakan untuk memenuhi kewajiban lancar sebesar 22,63%, pada tahun 2000 naik menjadi 35,70% sedangkan pada tahun 2001 turun tipis menjadi 35, 35% dan pada tahun 2002 kembali turun menjadi sebesar 32,44%. 1. Pinjaman bank Persentase pinjaman terhadap total pasiva pada tahun 1999 sebesar14,87%, tahun 2000 naik menjadi 2 1,87%, sedangkan tahun 2001 meningkat menjadi 25,07% dan pada tahun 2002 kembali turun menjadi sebesar 21,60%. 2. Hutang usaha Persentase hutang usaha terhadap total pasiva pada tahun 1999 sebesar 3,86%, tahun 2000 meningkat sebesar 7,11%, sedangkan tah un 2001 persentase hutang usaha trurun menjadi sebesar 5,31% dan pada tahun 2002 kembali turun menjadi 4,44%. 3. Hutang pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86 Persentase hutang pajak terhapap total passive tahun 1999 sebesar0,93%, tahun 2000 meningkat menjadi 0,98%, tahun 2001 meningka t lagi menjadi 1,29% dan tahun 2002 turun tipis menjadi 1,65%. 4. Biaya yang masih harus di bayar Persentase biaya yang masih harus dibayar terhadap total pasiva PT Ades Tbk, pada than 1999 sebesar 2,11%, pada tahun 2000 meningkat cukup drastis menjadi 4,22%, tetapi pada tahun 2001 mengalami penurunan tajam menjadi 0,93% dan tahun 2002 meningkat lagi walaupun hanya sedikit menjadi 1,72%. 5. Jaminan setoran pelanggan . Persentase jaminan setoran pelanggan terhapadap total pasiva PT Ades Tbk, tahun 1999 dan tahun 2000 sebesar 0,60% dan 1,08% ada peningkatan, dan pada tahun 2001 dan 2002 sebesar 1,88% dan 1,65 ada penurunan. 6. Hutang jangka panjang – sewa guna usaha Persentase hutang jangka panjang -sewa guna usaha terhadap total pasiva tahun 1999 sampai tahun 200 2 mengalami perkembangan yang tidak stabil. Berikut ini merupakan nilai persentasenya dari tahun ke tahun yaitu 0,02%, 0%, 0,25%, dan 0,01%. 7. Hutang lain-lain Persentase hutang lain -lain dari tahun 1999 -2002 berturut-turut sebagai berikut yaitu; 0,11%, 041%, 0,59% dan 0,10%. b. Kewajiban tidak lancar Yang termasuk kewajiban tidak lancar adalah kewajiban jangka panjang pihak ke 3, hutang hubugan istimewa, hutang sewa guna usaha, penyisihan uang jasa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87 pesangon karyawan, dan kewajiban pajak tangguhan. Setelah dikumulaifkan maka persentase kewajiban tidak lancar terhadap total pasiva dari tahun 1999 sampai 2002 masing -masing sebesar sebagai berikut: 81,26%, 22,96%, 26,30%, dan 25,56%. 1. Kewajiban jangka panjang pihak ke -3 Persentase kewajiban jangka panjanp p ihak ke-3 terhadap total pasiva dari tahu 1999 sampai 2002 masing -masing mengalami fluaktuasi sebagai berikut: tahun 1999 persentase sebesar 28,28%, tahun 2000 mengalami penurunan yang cukup besar menjadi 3,50%, tahun 2001 meningkat cukup signifikan sebesa r 21,56% dan tahun 2002 kembali mengaami penurunan menjadi 21,60%. 2. Hutang hubungan istimewa Persentase hutang hubungan istimewa PT Ades terhadap total pasiva dari tahun 1999 sampai 2002 mengalami penurunan, pada tahun 1999 persentase sebesar 41,49%, pada tahun 2000 menurun menjadi sebesar 11,58%, tahun 2001 menagalami penurunan yang besar menjadi 1,00%, dan pada tahun 2002 turun lagi menjadi 0,86%. 3. Hutang sewa guna usaha Persentase hutang sewa gua usaha terhadap total pasiva adalah sebagai berikut : 3,66%, 3,36%, 0,15% dan 0,02%. 4. Penyisihan uang jasa dan pesangon karyawan. Persentase penyisihan uang jasa dan pesangon karyawan terhadap total pasiva PT Ades Tbk, pada tahun 1999 sebesar 4,13%, pada tahun 2000 menurun cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88 drastis menjadi 1,23%, tetapi pada tahun 2001 mengalami penurunan menjadi 1,21% dan tahun 2002 meningkat lagi menjadi 2,02%. 5. Kewajiban pajak tangguhan. Persentase kewajiban ajak tangguhan terhadap total pasiva PT Ades Tbk dari tahun 1999 sampai 2002 berturut-turut adalah sebagai berikut: 3,69%, 22,96%, 2,37%, dan 4,09%. c. Hak minoritas Persentase hak minoritas terhadap total pasiva PT Ades Tbk tahun 1999 dan tahun 2000 sebesar 0,005%, dan 2001 dan 2002 sebesar 0,006% d. Ekuitas Yang termasuk dalam ekuitas adalah modal saham, Tambahan modal setor dan Saldo laba (rugi). Setelah dikumulatifkan maka persentase kewajiban tidak lancar terhadap total pasiva dari tahun 1999 sampai 2002 masing -masing sebesar (3,90%), 41,26%, 38,33%, dan 41,98%. 1. Modal saham Persentase modal saham terhadap total pasiva PT Ades Tbk tahun 1999 sebesar (3,90%), tahun 2000 naik drastis menjadi 41,26%, sedangkan tahun 2001 turun tipis menjadi 38,33% dan pada tahun 2002 kembali meningkat menjadi sebesar 41,98%. 2. Tambahan modal setor Persentase tambahan modal setor terhadap total pasiva PT Ades Tbk tahun 1999 sebesar 1,99% , tahun 2000 naik menjadi 2,16%, sedangkan tahun 2001 naik tipis menjadi 2,29% dan pada tahun 2002 tetap menjadi sebesar 2,29%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89 4. Saldo laba (rugi) Persentase saldo laba -rugi terhadap total pasiva PT Ades Tbk tahun 1999 sebesar (37,74%), tahun 2000 sebesar 4,43%, sedangkan tahun 2001 (0,61%), dan tahun 2002 sebesar 2,96%. Penjelasan dari Analisis Common-Size Laba/Rugi PT Telkom Tbk yag tertera pada tabel V.17 selama tahun 1999 sampai dengan 2002. a. Beban usaha Persenase laba usaha terhadap penjualan PT Ades Alfindo Putera Tbk tahun 1998 hingga tahun 2002 masing -masing sebesar 44,79%, 43,63%,39,86% dan 41,04%. b. Penghasilan (beban) lain -lain. Persentase penghasilan (beban) lain -lain PT Ades, Tbk. Dari tahun 1999 sampai tahun 2002 masing -masing sebesar : 19,55%, (94,08%), (5,29%), dan (13,17%). c. EBIT (laba sebelum bunga dan pajak) Persentase EBIT dari tahun 1999 hingga tahun 2002 masing -masing sebesar (5,49%), (121,83%), (10,14%), dan 7,35%. d. Taksiran pajak penghasilan Persentase pajak penghasilan tertinggi tahun 1999 yaitu sebesar 5,83%, sedangkan terendah sebesar (2,37%) pada tahun 2002, tahun 2000 dan 2001 taksiran pajaknya sebesar (0,39%) dan 1,83%. f. Laba sebelum ha k minoritas Persentase laba sebelum pajak minoritas dari tahun ke tahun yaitu untuk tahun 1999 sebesar 0,34%, tahun 2000 sebesar (122,23%), tahun 2001 sebesar (8,31%), dan pada tahun 2002 sebesar 4,97%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90 g. Hak minoritas. Persentase hak minoritas dari tahun 1999 sebesar 0,0003%, sedangkan tahun berikutnya mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,0001%, tahun 2001 dan 2002 tetap yaitu sebesar 0,0002%. h. Laba bersih Persentase dari laba bersih untuk tahun 2002 merupakan nilai tertinggi yaitu sebesar 4,97%, disusul kemudi an tahun 1999 sebesar 0,34%, sedangkan tahun 2000 dan 2001 mengalami kerugian masing -masing sebesar (122,23%) dan (1,00%). Berdasarkan analisis Common-Size LabaLaba/Rugi, kondisi PT Ades Alfindo Puterasetia terhadap masing -masing pos dalam Laba/Rugi menun jukkan perkembangan kinerja keuangan berfluktuasi. D. Analisis Sistem Du-Pont
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91 Gambar II.2 Bagan Du Pont PT Ades Alfindo Putersetia Tbk Tahun 1999 76.419.946.337
25,04%
19.138.691.481 :
95.558.637.818
76.419.946.337
8,1%
dikalikan 76.419.946.337
0,3 kali
: 235.736.260.875
195.410.301.785
+
40.325.959.090 Perputaran PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk adalah 0,3 kali, dibandingkan
dengan rasio industri 1,9 kali; marjin penjualan 25,04% diibandingkan dengan 5,5% untuk industri. Dikalikan sekaligus, perputaran dan marjin keuntungan menghasilkan hasil atas harta (return on ass ets) 8,1%, yang jelas dibawah rata-rata industri 10,8%. Jika PT Ades ingin meningkatkan ROI nya kepada tingkat rata-rata industrinya, maka PT Ades harus berusaha untuk meningkatkan marjin keuntungan maupun total asset turnovernya dengan cara menggunakan tambahan leverage untuk meningkatkan laba atas kekayaan bersih. Perhitungan untuk PT ades Alfido Puterasetia Tbk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Laba atas kekayaan bersih =
8,1% 8,1% = = 7,8% 1 (0,037) 1,037
Perhitungan untuk Aqua Golden Missisippi Tbk : Laba atas kekayaan bersih =
10,8% 10,8% 16,3% 1 0,34 0,66
Pada tahun 1999 sebaiknya PT Ades tidak untuk mencoba meningkatkan laba atas kekayaan bersih karena justru persentasenya akan semakin menurun dan justru sebaliknya rata-rata industri akan semakin meningkat. Kondisi ini tidak menguntungkan bagi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93 Gambar II.2 Bagan Du Pont PT Ades Alfindo Putersetia Tbk Tahun 2000 108.996.938.609
30.231.504.446 27,73%
:
139.228.443.075
108.996.938.609
13,8%
dikalikan 108.996.938.609
0,5 kali
: 217.574.412.016
190.074819.256
+ 27.499.592.760
Perputaran PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk adalah 0,5 kali, dibandingkan dengan rasio industri 1,6 kali; marjin penjualan 27,73% diibandingkan dengan 9,3% untuk industri. Dikalikan sekaligus, perputaran dan marjin keuntungan menghasilkan hasil atas harta (return on assets) 13,8%, yang jelas dibawah rata-rata industri 15,5%. Jika PT Ades ingin meningkatkan ROI nya kepada tingkat rata-rata industrinya, maka PT Ades harus berusaha untuk meningkatkan marjin keuntungan maupun total asset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94 turnovernya dengan cara menggunakan tambahan leverage untuk meningkatkan l aba atas kekayaan bersih. Perhitungan untuk PT ades Alfido Puterasetia Tbk: Laba atas kekayaan bersih =
13,8% 13,8% 46% 1 0,70 0,30
Perhitungan
untuk PT aqua Golden Mississippi Tbk : Laba atas kekayaan bersih =
15,5 15,5% 43% 1 0,64 0,36
Dalam hal ini peru ahaan Ades Alfindo Puterasetia berhasil unggul dalm pencapaian laba atas kekayaan bersih hal ini dikarenakan perusahaan mampu secara efektif menggunakan kekayaan dalam pengelolaannya tanpa harus menggunakan tambahan leverege .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95 Gambar II.2 Bagan Du Pont PT Ades Alfindo Putersetia Tbk Tahun 2001 123.206.369.760
5.977.195.303 4,85%%
:
129.183.565.063
123.206.369.760
2,9%
dikalikan 123.206.369.760
0,6 kali
: 206.449.940.499
172.776.040.134
+ 33.670.900.365
Perputaran PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk adalah 0,6 kali, dibandingkan dengan rasio industri 1,5 kali; marjin penjualan 4,85% diibandingkan dengan 8,4% untuk industri. Dikalikan sekaligus, perputaran dan marjin keuntungan menghasilkan hasil atas harta (return on assets) 2,9%, yang jelas dibawah rata-rata industri 13%. Jika PT Ades ingin meningkatkan ROI nya kepada tingkat rata-rata industrinya, maka PT Ades harus berusaha untuk meningkatkan marjin keuntungan maupun total asset turnovernya dengan cara menggunakan tambahan leverage untuk meningkatkan laba atas kekayaan bersih. Perhitungan untuk PT ades Alfido Puterasetia Tbk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Laba atas kekayaan bersih =
2,9 2,9% 7,6% 1 0,62 0,38
Perhitungan
untuk PT Aqua Golden Mississippi Tbk : Laba atas kekayaan bersih =
13% 13 28,8% 1 0,55 0,45
Hasil atas total harta dari PT Ades sebesar 7,6% jauh dibawah rata-rata industri sebesar 28,8%. Dalam hal ini jika perusahaan ingin meningkatkan laba atas kekayaan bersih maka perusahaan sebaiknya menncari tambahan kekayaan yang berasal dari leverege itupun jika ada kebijakan dari perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 Gambar II.2 Bagan Du Pont PT Ades Alfindo Putersetia Tbk Tahun 2002 148.456.468.759
8.633.881.789 5,81%
:
157.090.350.548
148.456.468.759
2,6%
dikalikan 148.456.468.759
0,45 kali
: 328.204.933.006
171.114.582.458
+ 157.090.350.548
Perputaran PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk adalah 0,45 kali, dibandingkan dengan rasio industri 1,9 kali; marjin penjualan 5 ,81% diibandingkan dengan 8,3% untuk industri. Dikalikan sekaligus, perputaran dan marjin keuntungan menghasilkan hasil atas harta (return on assets) 2,6%, yang jelas dibawah rata-rata industri 15,8%. Jika PT Ades ingin meningkatkan ROI nya kepada tingkat rata-rata industrinya, maka PT Ades harus berusaha untuk meningkatkan marjin keuntungan maupun total asset turnovernya dengan cara menggunakan tambahan leverage untuk meningkatkan laba atas kekayaan bersih. Perhitungan untuk PT ades Alfido Puterasetia Tbk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Laba atas kekayaan bersih =
2,6% 2,6% 9,2% 1 0,72 0,28
Perhitungan PT
Aqua Golden Missisippi Tbk : Laba atas kekayaan bersih =
15,8 15,8% 54,4% 1 0,71 0,29
Walaupun hasil atas total harta dari PT Ades sebesar 9,2% jauh dibawah rata-rata industri sebesar 54 ,4%, kondisi ini masih kurang menguntungkan PT Ades. E. Penilaian prestasi keuangan secara keseluruhan melalui rasio keuangan. Berdasarkan analisi s pretasi perusahaan melaui rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, leverage , rentabilitas dan profitabilitas maka dapat diketahui pretasi keuangan kedua perusahaan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99 Tabel V.18 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk Tahun 1999 Keterangan Rasio Keuangan Likuiditas a. Current ratio b. Quick ratio Leverage a. Rasio hutang atas aktiva b. Rasio modal terhadap hutang Rentabilitas dan Profitabilitas a. Imbalan modal perusahaan b. Imbalan modal sendiri c. Rasio keuntungan bersih atas aktiva d. Margin laba usaha e. Marjin laba bersih Aktivitas a. Perputaran persediaan b. Periode ratarata perputaran ersediaan c. Perpuaran piutang d. Periode ratarata perputaran piutang Total
PT Ades
PT Aqua
Rangking PT Ades PT Aqua
PT Ades
Point PT Aqua
0,74 x 0,55 x
1,20 x 1,15 x
2 2
1 1
1 1
2 2
1,03 x
0,53 x
2
1
1
2
-0,037 x
0,72 x
1
2
2
1
-1,75%
14,2%
2
1
1
2
2%
25%
2
1
1
2
0,1%
9,5%
2
1
1
2
-25%
7%
2
1
1
2
0,34%
4,88%
2
1
1
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
17
Tabel V.18 memperlihatk an hasil perhitungan analisis rasio keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dan PT aqua Golden Mississippi Tbk maka dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100 bahwa pada tahun 1999 prestasi keuangan PT Aqua Golden Mississippi Tbk lebih baik dibanding PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk . Tabel V.19 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk Tahun 2000 Keterangan Rasio Keuangan Likuiditas a. Current ratio b. Quick ratio Leverage a. Rasio hutang atas aktiva b. Rasio modal terhadap hutang Rentabilitas dan Profitabilitas a. Imbalan modal perusahaan b. Imbalan modal sendiri c. Rasio keuntungan bersih atas aktiva d. Margin laba usaha e. Marjin laba bersih Aktivitas a. Perputaran persediaan b. Periode ratarata perputaran ersediaan c. Perpuaran piutang d. Periode ratarata perputaran piutang Total
PT Ades
PT Aqua
Rangking PT Ades PT Aqua
PT Ades
Point PT Aqua
0,35 x 0,20 x
0,70 x 0,66 x
2 2
1 1
1 1
2 2
0,58 x
0,62 x
1
2
2
1
0,70 x
0,58 x
1
2
2
1
-60,55%
16,30%
2
1
1
2
-147%
31%
2
1
1
2
-60%
11%
2
1
1
2
-28%
9%
2
1
1
2
-122,23%
6,98%
2
1
1
2
4,3 x
6,7 x
2
1
1
2
84 hari
54 hari
2
1
1
2
8,7 x
4,8 x
1
2
2
1
41 hari
75 hari
1
2
2
1
17
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101 Tabel V.18 memperlihatkan hasil perhitungan analisis rasio keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dan PT aqua Golden Mississippi Tbk maka dapat diketahui bahwa pada tahun 1999 prestasi keuangan PT Aqua Golden Mississippi Tbk lebih baik dibanding PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102 Tabel V.20 Perhitungan Analisis Ra sio Keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk Tahun 2001 Keterangan Rasio Keuangan Likuiditas a. Current ratio b. Quick ratio Leverage a. Rasio hutang atas aktiva b. Rasio modal terhadap hutang Rentabilitas dan Profitabilitas a. Imbalan modal perusahaan b. Imbalan modal sendiri c. Rasio keuntungan bersih atas aktiva d. Margin laba usaha e. Marjin laba bersih Aktivitas a. Perputaran persediaan b. Periode ratarata perputaran ersediaan c. Perpuaran piutang d. Periode ratarata perputaran piutang Total
PT Ades
PT Aqua
Rangking PT Ades PT Aqua
PT Ades
Point PT Aqua
0,46 x 0,32 x
0,67 x 0,65 x
2 2
1 1
1 1
2 2
0,61 x
0,66 x
1
2
2
1
0,62 x
0,48 x
2
1
1
2
-6,02%
13,71%
2
1
1
2
-12%
29%
2
1
1
2
-4,9%
9,3%
2
1
1
2
-5%
8%
2
1
1
2
-8,31%
6,04%
2
1
1
2
4,5 x
7,2 x
2
1
1
2
80 hari
50 hari
2
1
1
2
8,8 x
5,2 x
1
2
2
1
40 hari
69 hari
1
2
2
1
16
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103 Tabel V.18 memperlihatkan hasil perhitungan analisis rasio keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dan PT aqua Golden Mississippi Tbk maka dapat diketahui bahwa pada tahun 1999 prestasi keuangan PT Aqua Golden Mississippi Tbk lebih baik dibanding PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104 Tabel V.21 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk Tahun 2002 Keterangan Rasio Keuangan Likuiditas a. Current ratio b. Quick ratio Leverage a. Rasio hutang atas aktiva b. Rasio modal terhadap hutang Rentabilitas dan Profitabilitas a. Imbalan modal perusahaan b. Imbalan modal sendiri c. Rasio keuntungan bersih atas aktiva d. Margin laba usaha e. Marjin laba bersih Aktivitas a. Perputaran persediaan b. Periode ratarata perputaran ersediaan c. Perpuaran piutang d. Periode ratarata perputaran piutang Total
PT Ades
PT Aqua
Rangking PT Ades PT Aqua
PT Ades
Point PT Aqua
0,50 x 0,37 x
1,30 x 1,25 x
2 2
1 1
1 1
2 2
0,58 x
0,57 x
1
2
2
1
0,72 x
0,71 x
1
2
2
1
5,27%
18,05%
2
1
1
2
8%
30%
2
1
1
2
3,5%
12,3%
2
1
1
2
-6%
8%
2
1
1
2
4,97%
6,46%
2
1
1
2
6,3 x
10,1 x
2
1
1
2
57 hari
36 hari
2
1
1
2
9,4 x
5,8 x
1
2
1
2
38 hari
62 hari
1
2
1
2
15
24
Tabel V.18 memperlihatkan hasil perhitungan analisis rasio keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dan PT aqua Golden Mississippi Tbk maka dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105 bahwa pada tahun 1999 prestasi keuangan PT Aqua Golden Mississippi Tbk lebih baik dibanding PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
Bab ini menyajikan kesimpulan atas analisis dan pembahasan data yang tersa ji dalam bab sebelumnya. Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan sehingga dapat menjawab persoalan yang telah dirumuskan, saran -saran untuk PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk berdasarkan atas pembahasan yang telah dilakukan dan bab ini berisi pula tentang keterbatasan penelitian.
A. Kesimpulan 1. Rasio keuangan PT Ades Aalfindo Puterasetia Tbk Current ratio perusahaan mengalami fluktuasi dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Meskipun demikian, perusahaan masih mampu menjamin hutang lancar dengan aktiva lancar karena perusahaan masih dalam kondisi stabil. Akan tetapi di dalam quick ratio dari ahun 1999 sampai dengan tahun 2002 kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi tidak likuid sehingga perusahaan tidak mampu menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar. Rasio total hutang terhadap total aktiva dan rasio total hutang terhadap modal sendiri dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 mengalami penurunan secara bertahap. Hal ini berarti risiko perusahaan semakin kecil karena rasio total hut ang terhadap total aktiva yang semakin kecil menunjukkan bahwa proporsi hutang yang digunakan untuk mendanai aktiva semakin kecil, sedangkan rasio total hutang terhadap modal sendiri yang semakin kecil menunjukkan bahwa utang yang dijamin oleh modal sendir i semakin kecil.
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107 Net profit margin ratio mengalami penurunan hal ini dapat diartikan bahwa kondisi perusahaan kurang baik karena dengan margin laba bersih yang rendah memajukan biaya serta beban usaha yang dikeluarkan perusahaan tidak terlalu besar. Operating profit margin perusahaan mengalami penurunan karena perusahaan tersebut belum dapat mengelola biaya secara efektif. ROI dan ROE perusahaan mengalami penurunan karena perusahaan tersebut belum dapat mengelola aktiva dan modalnya sendiri dengan efisien. Rasio perputaran persediaan pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2002 mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan efektif dalam mengelola persediaan. Rasio rata-rata perputaraan persediaan dari tahun 1999 sampai tahun 2002 semakin baik, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan perputaran persediaan dengan cepat sehingga waktu rata-rata perputaran juga semakin cepat. Rasio perputaran piutang mengalami kenaikan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2002. Kenaikan terebut membuktikan ba hwa pengelolaan piutang lebih baik dari pengelolan persediaan. Penurunan rasio periode pengumpulan piutang terjadi pada tahun 2000 sampai dengan 2002, dengan demikian piutang perusahaan dapat terkumpul lebih cepat. Berdasarkan perhitungan analisis rasio keuangan maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 mengalami perkembangan yang baik.
2. Perbandingan rasio keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dengan rasio keuangan industri. Current ratio PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 berada di bawah rasio industri. Kondisi ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108 bahwa tingkat likuiditas perusahaan dalam kondisi yang tidak baik sehingga perusahaan tidak dapat menggunakan aktiva lancarnya untuk membayar kewajiban jangka pendek perusahaan. Quick ratio PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada tahun 1999 sampai dengan 2002 berada dibawah rasio industri dan dalam kondisi tidak likuid. Kondisi ini tidak baik bagi perusahaan
karena
perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewjiban lancarnya, dengan demikian sangat dimungkinkan bagi perusahaan untuk menagih piutangnya. Pada rasio total hutang teradap total aktiva dan rasio total hutang terhadap modal sendiri PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk, berada dibawah rasio industri. Rasio total hutang tehadap total aktiva yang beaa dibawah rasio industri menunjukkan bahwa perusahaan memiliki risiko yang lebih kecil dibanding rasio industri dalam mendanai aktiva perusahaan dengan
menggunakan hutang.
Sedangkan rasio total hutang terhadap modal sendiri berada dibawah rasio industri menunjukkan bahwa perusahaan memiliki risiko yang lebih kecil dibanding industri dalam membayar hutangnya pada saat ditagih. Rentabilitas ekonomi PT Ade s Alfindo Puterasetia Tbk tahun 1999 sampai 2002 berada di bawah rasio industri. Kondisi ini tidak baik bagi perusahaan karena perusahaan tidak dapat mengoptimalkan laba operasi sehingga perusahaan tidak dapat menutupi keseluruhan jumlah aktivanya. ROI dan ROE PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dari tahun 1999 sampai 2002 berada di bawah rasio industri. Kondisi ini tidak baik bagi perusahaan karena perusahaan tidak mampu mengelola aktiva dan modalnya sendiri untuk menghasilkan laba sehingga perusahaan mengalam i kerugian. Operating profit margin dari tahun 1999 sampai 2002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109 berada di bawah rasio industri. Kondisi ini tidak baik bagi perusahaan karena perusahaan tidak mampu mengelola biaya penjualan dan biaya operasi secara efisien. Net profit margin PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dari tahun 1999 sampai 2002 berada di bawah rasio industri. Kondisi ini tidak baik bagi perusahaan karena dengan kondisi ini perusahaan tidak mampu mengelola biaya secara efisien. Rasio perputaran persediaan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dari tahun 2000 sampai dengan 2002 berada dibawah rasio industri. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu mengelola persediaannya secara efisien dibanding dengan industri. Rasio periode rata-rata perputaran persediaan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk berada di atas rasio industri. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu malakukan perputaran dengan cepat sehingga periode perputaran semakin cepat pula. Rasio perputaran piutang dari tahun 2000 sampai tahun 2002 berada di atas rasio industri, hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan piutang yang dilakukan perusahaan efektif jika dibanding dengan industri. Rasio Periode rata-rata pengumpulan piutang tahun 2000 sampai tahun 2002 berada di bawah rasio. Kondisi ini menunjukkan bahwa jangka waktu teri katnya modal dalam piutang menjadi lebih pendek dibanding industri sehingga piutang akan lebih cepat menjadi kas. Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk di banding dengan rasio perusahaan sejenis memperlihatkan bahwa perkembangan keuangan PT Ades Alfindo puterasetia Tbk tidak baik dibanding dengan industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110 3. Analisis Trend/Indeks Trend aktiva lancar mengalami fluktuasi dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002, sehingga nilai aktiva lancar juga mengalami fluktuasi. Deng an demikian likuiditas perusahaan pun berubah -ubah. Kewajiban lancar untuk tahun 2000 sampai 2002 mengalami penurunan sehingga beban perusahaan untuk membayar hutang lancar pun menurun. Kewajiban lancar dari tahun 2000 sampai 2002 mengalami fluktuasi denga n demikian kewajiban yang harus dikembalikan juga berfluktuasi. Ekuitas pada tahun 2002 dapat terlihat bahwa perusahaan menggunakan ekuitas yang lebih kecil dibanding total hutang untuk membiayai operasi perusahaan, sehingga risiko perusahaan semakin besar pada tahun 2002. Trend penjualan bersih mengalami peningkatan pada tahun 2002 di banding tahun 2001, begitu pula dengan harga pokok penjualan yang juga mengalami peningkatan di banding tahun 2001. Sedangkan laba kotor mengalami fluktuasi. Selain itu b eban usaha mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Laba usaha PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk mengalami penurunan dari tahun 2000 ke 2001 di banding tahun 2001 ke 2002 mengalami peningkatan , sedangkan laba bersih mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan analisis trend/indeks maka dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk mengalami perkembangan yang baik dari tahun 1999 sampai tahun 2002.
4. Analisis common-size Perkembangan laporan keuangan dilihat dari analisis common-size, untuk laporan neraca PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada persentase aktiva lancar terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111 total aktiva dari tahun 1999 ke tahun 2000 turun, tahun 2000 ke tahun 2001 meningkat, sedangkan tahun 2001 ke tahun 2002 kembali meningkat wa laupun sedikit. Untuk perkembangan persentase aktiva tidak lancar terhadap total aktiva PT Ades Alfindo Puteasetia Tbk dari tahun 1999 ke tahun 2000 meningkat, tahun 2000 ke tahun 2001 menurun, tahun 2001 ke tahun 2002 kembali menurun. Persentase kewajiban lancar terhadap total pasiva PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk tahun 1999 ke tahun 2000 meningkat, tahun 2000 ke tahun 2001 menurun, sedangkan tahun 2001 ke tahun 2002 kembali menurun. Persentase kewajiban tidak lancar terhadap total pasiva tahun 1999 ke tahun 2000 menurun, tahun 2000 ke 2001 meningkat, sedangkan tahun 2001 ke tahun 2002 kembali menurun. Persentase hak minoritas terhadap total pasiva PT Ades Alfindo puterasetia Tbk dari tahun ke tahun stabil. Persentase ekuitas terhadap total total terhadap total pasiva PT ades Alfindo Puterasetia Tbk dari tahun 1999 ke tahun 2000 meningkat, tahun 2000 ke tahun 2001 menurun, sedangkan tahun 2001 ke tahun 2002 kembali meningkat. Perkembangan laoran keuangan laba -rugi yang dianalisis dengan common-size untuk PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk terhadap penjualan dari tahun 1999 ke tahun 2000 menurun (tahun 2000 mengalami kerugian), tahun 2000 ke tahun 2001 meningkat (walaupun masih mengalami kerugian), tahun 2001 ke tahun 2002 mengalami peningkatan (laba ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112 5. Analisis Du Pont Pada tahun 1999 net profit margin PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk adalah sebesar 25,04% dan mengalami peningkatan menjadi 27,73% pada tahun 2000. Peningkatan ini disebabkan kenaikan persentase laba bersih lebih besar dari penju alan, pada tahun 2001 net profit margin sebesar 4,85% berarti mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan persentase laba bersih lebih kecil dari penjualan dan penurunan persentase ini menunjukkan kurang optimalnya perusahaan dalam penjualan untuk megasilkan laba bersih perusahaan. Pada tahun 2002 net profit margin kembali meningkat walau tidak terlalu tinggi yaitu sebesar 5,81%. Pada tahun 1999 Assets turn over PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk adalah sebesar 0,3 kali dan menjadi 0,5 kali pada tahun 2000, hal ini berarti ada peninkatan sebesar 0,2 kali putaran. Hal ini menunjukkan penggunaan aktiva yang sudah efisien dan optimal dalam penjualan untuk menghasilkan laba perusahaan. Pada tahun 2001 Assets turn over kembali meningkat sebesar 0,6 kali. Pada tahun 2 002 assets turn over perusahaan sebesar o,4 kali berarti mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan penggunaan aktiva yang belum optimal dalam menghasilkan laba. ROI pada tahun 1999 sebesar 8,1% dan menjadi 13,8% pada tahun 2000, artinya mengalami peningka tan pertumbuhan sebesar 5,7%, hal ini berarti semakin efisiennya perusahaan dalam menggunakan semua aktiva yang ada. Pada tahun 2001, ROI perusahaan mengalami penurunan menjadi 2,9% sedangkan pada tahun 2002 kembali mengalami penurunan sebesar 0,3% menjadi 2,6%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113 B. Saran 1. Meningkatkan likuiditas perusahaan dngan cara meningkatkan aktiva lancar dan mengurangi hutang lancar, serta mengelola persediaan secara lebih efisien. 2. Sebaiknya perusahaan dapat menekan biaya operasi dan harga pokok penjualan dengan cara penggunaan aktiva perusahaan secara baik dan benar sehingga dapat meningkatkan laba bersih perusahaan. 3. Perusahaan hendaknya berusaha mempertinggi tingkat rentabilitas dengan cara menambah modal sendiri yang digunakan untuk meningkatkan volue pe njualan dan melakukan penekanan biaya operasional seminimal mungkin sehingga target laba dapat diperoleh. 4. Berusaha meningkatkan profitabilitas perusaha dengan meningkatkan laba perusahaan dan menggunakan aset perusahaan secara efisien untuk mendapatkan laba perusahaan optimal. 5. Untuk meningkatkan ROI ke tingkat rata-rata industrinya, maka perusahaan harus secara tepat mengambil keputusan apakah perusahaan ingin meningkatkan margin keeuntungan maupun total aset turnovernya dengan cara menggunakan tamb ahan leverege.
C. Keterbatasan Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut: 1. Data laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar perhitungan rasio -rasio keuangan dari perusahaan -perusahaan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, sehingg a keakuratan data bisa diragukan atau tidak mutlak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114 2. Laporan keuangan merupakan hasil kombinasi dari anggapan atau kebiasaan kebiasaan dalam akuntansi serta pendapat pribadi sehingga pnentuan standar rasio sebagai pembanding tidak dapat digunakan sebaga i ukuran yang pasti karena standar rasio untuk industri dalam penelitian ini merupakan hasil rata -rata dari kedua perusahaan yang diteliti dimana kondisi masing -masing perusahaan berbeda. 3. Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah neraca dan l aporan laba rugi dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Oleh karena itu, kesimpulan dan saran yang dikemukakan dalam peneitian ini hanya berlaku untuk tahun -tahun yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115 Neraca PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk (dalam Rupiah) Uraian
31 Desember 2002
AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan setara kas Piutang Usaha Piutang lain-lain Persediaan Biaya di bayar di muka Pajak di bayar di muka Jumlah aktiva lancar Aktiva tidak lancar Piutang Hub. Istimewa Aktiva tetap-bersih Uang muka Biaya dibayar dimuka jangka panjang Jumlah aktiva tidak lancar Jumlah aktiva PASIVA Kewajiban lancar Pinjaman bank Hutang usaha . Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Setoran jaminan pelanggan Kewajiban jangka panjang-sewa usaha Jumlah kewajiban lancar Kewajiban tidak lancar Kewajiban jangka panjang-pihak ke-3 Hutang Hub. Istimewa Hutang sewa guna usaha-neto Penyisihan uang jasa dan pesangon krywn Kewajiban pajak tangguhan-netto Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban
2001
2000
1999
7.820.967.623 16.076.830.167 13.794.503 9.193.013.645 937.968.801 34.042.574.739
7.751.670.277 15.269.277.845 31.527.027 9.986.897.816 572.812.230 58.715.170 33.670.900.365
2.064.017.081 12.528.163.440 51.046.849 11.791.778.417 986.334.969 78.252.004 27.499.592.760
16.095.109.095 12.061.502.468 143.470.864 10.217.119.424 1.137.095.986 671.661.253 40.325.959.090
108.764.281 171.114.582.458 979.156.685 671.741.819
84.370.781 172.776.040.134 351.020.600 475.636.293
80.096.752 190.074.819.256 1.105.295.707 506.303.592
52.980.200 195.410.301.785 21.660.900 2.807.582.437
172.874.245.243
173.687.067.808
191.776.515.307
198.292.525.322
206.916.819.982
207.357.968.173
219.276.108.067
238.618.484.412
44.700.000.000 9.200.903.426 215.190.143 3.564.086.295
52.000.000.000 11.028.572.606 1.226.836.676 1.937.198.164
47.975.000.000 15.593.666.489 904.414.785 9.261.870.645
35.500.000.000 9.221.665.588 278.131.282 5.275.963.785
3.421.291.250 5.728.688.379
2.684.153.268 3.917.903.529
2.143.698.080 2.382.126.891
2.233.353.142 1.440.062.954
302.364.747
524.558.400
-
61.896.578
67.132.524.240
73.316.222.643
78.260.776.890
54.012.073.329
38.442.000.000
44.720.000.000
7.676.000.000
67.500.000.000
1.788.000.000 41.438.576
2.080.000.000 313.060.995
25.406.845.067 7.373.312.300
99.002.856.940 8.745.832.815
4.187.257.980
2.523.956.336
2.700.950.445
9.855.425.447
8.447.277.746
4.918.346.379
7.373.312.300
8.808.232.701
52.905.974.302
54.555.363.710
50.530.420.112
193.912.347.903
120.038.498.542
127.871.586.353
128.791.197.002
247.924.421.232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116 Hak Minoritas atas anak perusahaan Ekuitas Modal saham Tambahan modal setor Saldo laba (rugi) Jumlah Ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas
1.375.644
1.332.984
1.306.656
1.425.819
76.000.000.000 4.750.000.000 6.126.945.796 86.876.945.796 206.916.819.982
76.000.000.000 4.750.000.000 (1.264.951.164) 79.485.048.836 207.357.968.173
76.000.000.000 4.750.000.000 9.734.911.065 90.484.911.065 219.276.108.067
76.000.000.000 4.750.000.000 (90.055.936.820) (9.305.936.820) 238.618.484.412
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117 Laporan Laba-Rugi PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk (dalam Rupiah,kecuali laba per lembar saham) Uraian
31 Desember 2002
Penjualan-bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba/rugi usaha Pendapatan/beban lain-lain Laba/rugi sebelum pajak Taksiran pajak penghasilan badan Laba/rugi sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba/rugi bersih Rugi usaha per saham Laba (rugi)bersih per saham
2001
2000
1999
148.456.468.759 96.154.112.361
123.206.369.760 80.067.183.498
108.996.938.609 91.677.788.633
76.419.946.337 61.322.935.407
52.302.356.398 60.936.238.187 (8.633.881.789) 19.554.752.776
43.139.186.262 49.116.381.565 (5.977.195.303) (6.522.780.784)
17.319.149.976 47.560.654.442 (30.241.504.466) (102.554.889.486)
15.097.010.970 34.235.585.911 (19.138.574.941) 14.944.009.852
10.920.870.987
(12.499.976.087)
(132.796.393.952)
(4.194.565.089)
(3.528.931.367)
2.260.140.186
(432.653.750)
4.457.534.418
7.391.939.620
(10.239.835.901)
(133.229.047.702)
262.969.329
42.660
26.328
119.163
247.949
7.391.896.960 (114)
(10.239.862.229) (79)
(133.228.928.539) (398)
263.217.278 (252)
97
(135)
1.313
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118 PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA 31 DESEMBER 2002 (dalam rupiah) 2002 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piuang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu -ragu sebesar Rp 582.753.041 pada tahun 2002): - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai Hubungan istimewa Piuang lain -lain: - Pihak ketiga Persediaan Uang muka pembelian Biaya dibay ar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah aktiva lancer
29.505.166.081
6.896.830.976 150.026.190.331
1.203.306.143 7.560.763.746 275.666.788 230.675.887 699.516.630 196.368.116.582
AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang yang mempunyai Hubungan istimewa Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi Penyusutan sebesar Rp 224.358.725.021 tahun 2002 Uang muka pembelian Aktiva tetap Goodwill Uang jaminan
908.835.967
338.805.815.812 353.948.194 221.872.500 128.100.595
Jumlah aktiva tidak lancar
340.418.573.068
JUMLAH AKTIVA
536.786.689.650
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119 KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Hutang deviden
26.031.775.944 0.283.220.347 11 1.603.742.606 7.902.431.587 3.995.137.029 151.252.423
Jumlah kewajiban lancar
149.967.559.936
KEWAJIBN TIDAK LANCAR Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Uang jaminan botol dan krat Kewajiban pajak tagguhan -bersih Penyisihan atas kompensasi karyawan
7.952.644.659 124.850.642.954 21.558.098.003 5.752.861.000
Jumlah kewajiban tidak lanca r
160.114.246.616
Jumlah Kewajiban
310.081.806.552
HAK MINORITAS
5.939.822.896
EKUITAS Modal saham-nilai nominal Rp 1000 per saham Modal dasar:45.000.000 Saham. Modal ditempatkan Dan disetor penuh:13.162.473 Saham biasa Tambahan modal disetor -agio saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih penilaian kembali aktiva tetap Saldo laba
105.739.163 191.819.292.864
Jumlah ekuitas
220.765.060.202
13.162.473.000 8.624.230.550 7.053.324.625
JUMLAH KEWAJBAN DAN EKUITAS
536.786.689.650
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120 PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN RUGI LABA 31 DESEMBER 2002 (dalam rupiah)
2002 PENJUALAN BERSIH
1.021.898.740.969
BEBAN POKOK PENJUALAN
897.845.808.598
LABA KOTOR
124.052.932.371
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
9.555.149.672 29.673.005.368 39.228.155.040
LABA USAHA
84.824.777.331
PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Jasa bantuan teknik Laba penjualan aktiva tetap-bersih Laba selisih kurs -bersih Pendapatan sewa Pendapatan bunga Beban bunga dan keungan Lain-lain-bersih
8.367.279.015 4.117.279.775 527.880.295 274.000.000 338.588.230 (5.695.090.282) 4.188.601.893 12.118.538.926
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
96.943.316.257
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
24.307.503.693 5.933.913.828 30.241.417.521
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121 LABA SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
66.701.898.736
(591.980.486) 66.109.918.250
5.023
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122 PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA 31 DESEMBER 2001 dan 2000 (dalam rupiah)
2001
2000
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan seara kas Piutang usaha – setelah Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu -ragu sebesar Rp 706.527.824 padatahun 2001 dan Rp 764.108.062 pada ahun 2000 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Lain-lain Persediaan Uang muka pembelian Biaya dibayar dimuka
179.518.475.116 1.538.676.227 9.129.042.794 459.021.612 205.506.301
104.871.598.195 2.116.398.541 9.453.364.345 1.017.500.242 149.794.678
Jumlah Aktiva Lancar
221.568.255.549
142.810.575.816
AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang pihak yang memp unyai hubungan istimewa Aktiva tetap-setelah dikurangi Akumulasi penyusutan0 Sebesar Rp 171.338.572. 824 dan Rp 127.175.739. 533 pada tahun 2001 dan 2000. Uang muka pembelian aktiva Tetap Selisih lebih harga perolehan Atas aktiva bersihAnak persahaan Uang jaminan
23.041.295.101
17.193.556.376
7.676.238.298
8.008.363.439
648.998.505
416.370.699
289.203.850.618
186.352.705.513
1.789.738.893
9.263.753.394
246.525.000 139.533.765
271.177.500 137.529.665
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123 Piutang lain -lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar
-
292.028.646.781
JUMLAH AKTIVA
1.766.375.032
198.207.911.803
513.596.902.330
341.018.487.619
45.000.000.000
45.000.000.000
25.679.313.480
11.641.520.863
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang Usaha ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa lain-lain Uang jaminan botol dan krat Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang deviden
146.356.125.081 15.198.772.090
Jumlah Kewajiban Lancar
326.587.399.691
80.035.685701 10.019.146.255 4.171.691.922 126.665.162
88.674.091.690 3.623.885.413 44.975.981.728 4.797.928.121 2.397.786.876 129.311.394 201.240.506.085
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan-bersih
15.624.184.175
9.418.883.594
Jumlah Kew ajiban Tidak Lancar
16.247.743.483
10.878.083.099
HAK MINORIAS AKTIVA BERSIH
623.559.308
5.869.404.755
EKUITAS Modal saham-nilai nomi nal Rp 1000 per saham Modal dasar Rp 45.000.000 saham. Modal Diempatkan dan disetor Penuh-13.162.473 Saham 13.162.473.000 Agio saham 8.624.230.550
1.459.199.505
5.125.553.720
13.162.473.000 8.624.230.550
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih penilaian kembali Aktiva tetap Saldo laba
105.739.163 133.935.920.249
Jumlah ekuitas
164.892.354.401
123.774.344.715
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
513.596.902.330
341.018.487.619
9.063.991.439
9.379.037.411 105.739.163 92.502.864.591
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125 PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN RUGI LABA 31 DESEMBER 2001 dan 2000 (dalam rupiah)
2001
2000
PENJUALAN BERSIH
793.652.121.804
550.584.405.959
BEBAN POKOK PENJUALAN
694.646.713.753
478.251.486.657
LABA KOTOR
99.005.408.051
72.332.919.302
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
23.605.557.424 8.319.702.857
16.007.837.373 4.791.696.352
Jumlah beban usaha
31.925.260.281
20.779.533.725
LABA USAHA
67.080.147.770
51.533.385.577
PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Jasa bantuan teknik Laba penjualan aktiva tetap-bersih Laba selisih kurs -bersih Pendapatan sewa Beban bunga dan keungan Lain-lain-bersih
6.446.190.060 215.295.293 99.265.659 282.000.000 (5.289.589.366) 1.580.362.552
4.282.286.652 334.980.281 2.009.157.117 282.000.000 (2.480.783.590) (266.823.470)
Jumlah pendapatan lain -lain
3.333.524.198
4.160.816.920
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
70.413.671.968
55.694.202.497
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
15.289.877.755 6.205.300.581
10.371.315.880 6.053.490.600
Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan
21.495.178.336
16.424.806.480
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126 LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
48.918.493.632
(904.201.474)
39.269.396.017
(804.867.027)
48.014.292.158
38.464.528.990
3.648
2.992
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127 PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA 31 DESEMBER 1999 (dalam rupiah)
1999 AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan setara kas Piutang Usaha Pihak ketiga-setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 638.202.286 pada tahun 1999 Pihak yang mempunyai hubungani istimewa Hubungan istimewa Lain-lain Persediaan Uang muka pembelian Biaya dibayar dimuka Jumlah aktiva lancar
Rp
14.255.567.093
5.476.813.949 97.111.030.021 5.286.491.377 3.455.428.945 5.883.132.824 2.079.190.413 102.913.286 134.190.567.908
Aktiva Tetap Nilai tercatat 180.180.159.984 Akumulasi penyusutan (105.955.095.065) Nilai buku 74.225.064.919 AKTIVA PAJAK TANGGUHAN Aktiva lain-lain Piutang lain -lain 522.727.017 Selisih lebih harga perolehanatas aktiva ber sih Anak perusahaan-bersih 295.830.000 Uang jaminan 225.773.515 Jumlah aktiva lain -lain
1.044.330.532
JUMLAH AKTIVA
209.459.330.532
KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Hutang Usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hubungan istimewa Lain-lain Uang jaminan botol dan krat Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Hutang deviden Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Sewa guna usaha Bank Jumlah kewajiban jangka pendek LABA DITANGGUHKAN ATAS TRANSAKSI PENJUALAN DAN PENYEWAAN KEMBALI-Bersih Hutang Pemegang Saham
5.693.320.250 68.884.176.642 176.014.962 310.029.962 25.018.347.505 6.775.595.376 3.632.360.115 83.034.914
405.587.900 110.938.467.626
37.115.410 13.500.000.000
Hutang jangka panjang-setelah dikurangi bagian Yang jatuh tempo satu tahun Sewa guna usaha Bank Jumlah hutang jangka p anjang KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN
1.109.016.030
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
3.181.656.432
EKUITAS Modal saham-nilai nominal Rp 1.000/saham Modal dasar-45.000.0000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 13.162.473 saham Agio saham Selisih kurs karena penjabaran laporan Keuangan Selisih penilaian kembali aktiva tetap Saldo laba Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
13.162.473.000 8.624.230.550 4.668.714.720 105.739.163 54.132.550.428 80.693.707.861 209.459.963.359
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129 PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN RUGI LABA 31 DESEMBER 1999 (dalam rupiah) 1999 PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
Rp 410.792.582.151 356.365.322.582
LABA KOTOR
54.427.259.569
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
16.842.666.520 5.905.000.706
Jumlah beban usaha
22.747.667.226
LABA USAHA
31.679.592.343
PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Jasa bantuan teknik Laba penjualan aktiva tetap-bersih Laba selisih kurs -bersih Pendapatan sewa Beban bunga dan keuangan Lain-lain-bersih
2.950.949.016 39.566.624 174.143.809 1.180.750.000 (7.739.263.387) 1.527.713.833
Jumlah pendapatan lain -lain
(1.866.140.105)
LABA SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK
29.813.452.238 8.663.351.770 941.746.168 9.605.097.938
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130 PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
20.208.354.300
(153.524.889) 0.054.829.411 2
1.524