Analisis Perkembangan Teori IT Business Value (ITBV)
Adhi Prapaskah Hartadi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Padjadjaran 2016
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tiga tujuan, pertama mengkaji perkembangan konsep IT Business Value (ITBV) berdasarkan literatur sejak periode 1990 sampai dengan 2014 dan kedua, menghasilkan tipologi perkembangan konsep ITBV dan ketiga, mengidentifikasi peran dimensi ITBV dalam model-model penelitian ITBV. Permasalahan yang diangkat adalah masih belum ditemukannya konsep yang seragam untuk istilah ITBV yang ternyata menggunakan istilah yang beragam (information systems business value, information technology value, net benefits, information systems success, information technology effectiveness dan lain sebagainya). Pendekatan penulisan Penelitian ini adalah kajian literatur dengan mengidentifikasi dimensi penentu konsep ITBV dan model-model penelitian ITBV. Implikasi akademik dari Penelitian ini terdapat pada pengembangan literatur mengenai definisi kerja, tipologi dan model penelitian ITBV. Adapun implikasi praktisnya adalah menyediakan konsep dan model ITBV yang dapat diterapkan pada perusahaan. Fokus topik manajemen stratejik yang dikembangkan adalah ITBV. Konsep ini mengacu pada nilai yang ditimbulkan pada kinerja perusahaan sebagai konsekuensi dari penggunaan teknologi informasi. Penelitian ini memberikan tiga kontribusi untuk pengembangkan konsep ITBV yang berasal dari beragam istilah dengan definisi atau pemahaman yang sama. Kontribusi pertama adalah diusulkannya definisi kerja ITBV yang meliputi empat aspek yang terdiri dari pemberi pengaruh, penerima pengaruh, level di organisasi yang terpengaruh dan pengaruh, kedua, dijelaskan tipologi konsep ITBV, ketiga diidentifikasinya dimensi-dimensi ITBV dan perannya sebagai variabel Independent, Intervening maupun Dependent dalam berbagai model ITBV.
Keyword: Dimension of ITBV.
1
BAB I PENGANTAR
Dalam Penelitian ini ditemukan penggunaan istilah yang berbeda namun memiliki definisi atau pemahaman yang sama untuk ITBV. Istilah information technology business value (ITBV) digunakan oleh Melville, Kraemer & Gurbaxani (2004: 287), Tallon, Kraemer & Gurbaxani (2000:146), Cao, Wiengarten & Humpreys (2010:96), Masli, Richardson, Sanchez & Smith (2011:81), Byrd & Davidson (2006:55), dan Soh & Markus (2003:37). Sementara Schryen (2013:141) dan Cronk & Fitzgerland (1999) menggunakan istilah information systems business value. Istilah information technology value digunakan oleh Chau, Kuan & Liang (2007:197). Seddon (1997:246) menggunakan istilah net benefits. Adapun istilah information systems success digunakan oleh DeLone & McLean (1992:87), Seddon (1997:245), DeLone & McLean (2003:24) dan Peter, Delone & McLean (2008:255). Sementara Sugumaran & Arogyaswamy (2003:82) menggunakan istilah information technology effectiveness. Schryen (2013:140) mengemukakan bahwa bidang penelitian akademik dari IS secara terminologi diresapi dengan gagasan sintaksis yang sama, seperti sistem informasi (IS), teknologi informasi (IT), dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Gagasan ini sering kekurangan definisi dan diferensiasi semantik yang tepat, dan mereka sering juga didasarkan pada pemahaman yang berbeda. Lebih lanjut, Schryen (2013:140) mengidentifikasi bahwa berbagai artikel tentang IS menawarkan berbagai gagasan dan semantik mengenai konsekuensi ekonomi dari investasi IS. Misalnya, karya-karya awal menggunakan pengertian nilai, manfaat, hasil atau layak. Kinerja organisasional direferensikan untuk nilai sebagai dampak ekonomi. disiplin IS masih belum memiliki definisi yang konsisten dan diterima secara luas dari nilai bisnis IS. Berbagai variasi dalam terminologi tidak hanya mencerminkan inkonsistensi gagasan, juga mencerminkan pemahaman (semantik) yang berbeda dari bagaimana mengoperasionalkan dampak ekonomi dari IS. Schryen (2013:139) juga mengungkap fenomena bahwa nilai bisnis dari investasi dalam Sistem Informasi (IS), yang dalam Penelitian ini menggunkan istilah ITBV, telah, dan diperkirakan tetap, menjadi salah satu topik penelitian utama bagi para peneliti IS. Sementara sebagian besar Penelitian penelitian tentang nilai bisnis dari IS menemukan bukti empiris yang mendukung kedua relevansi operasional dan strategis dari IS, pertanyaan mendasar dari hubungan kausal antara investasi IS dan nilai bisnis sebagian tetap belum dapat dijelaskan. Melville, Kraemer & Gurbaxani (2004:283) menyatakan terdapat fenomena bahwa meskipun adalah penting bagi peneliti, manajer, dan pembuat kebijakan tentang bagaimana teknologi informasi (IT) memberikan kontribusi terhadap kinerja organisasi, terdapat ketidakpastian dan perdebatan tentang apa yang kita tahu dan tidak tahu. Tinjauan-tinjauan literatur mengungkapkan bahwa studi yang telah dilaksanakan meneliti hubungan antara teknologi informasi dan kinerja organisasi memiliki perbedaan dalam cara mereka melakukan konseptualisasi konstruk kunci dan hubungan antar mereka. Sugumaran & Arogyaswamy (2003:82) menambahkan bahwa terdapat fenomena dimana besarnya investasi yang ditanamkan dan hasil yang diharapkan dari Teknologi Informasi (TI) menunjukkan perkembangan yang sama pesatnya, namun tidak disertai dengan peningkatan kesempurnaan dalam metode yang digunakan untuk menilai hasil kerja IT. Menempatkan IT untuk beberapa penggunaan menuntut bahwa ukuran kinerja juga seharusnya menjadi lebih fleksibel dan multidimensi. Pendekatan tradisional untuk mengukur kinerja sebagai rasio antara input dan output tidak memadai dalam konteks ini. Beberapa penelitian telah memanfaatkan beberapa bentuk input/output fungsi produksi dalam mengukur dampak IT terhadap profitabilitas dan produktivitas. Ada sebuah kebutuhan besar untuk 2
mengambil pandangan yang komprehensif terhadap tujuan dan strategi yang mendasari manajemen IT dan pengukuran kinerja atau sukses. Beberapa kerangka kerja klasifikasi telah diusulkan. Soh & Markus (2003:37) mengungkap hubungan erat IT dengan manajemen strategis perusahaan, mereka menemukan bahwa penelitian empiris pada nilai bisnis IT telah sering didukung oleh prinsip komplementaritas sumber daya dalam pandangan berbasis sumber daya (RBV) dan konsep penting dari kesesuaian yang berakar pada contingency theory. Telah teridentifikasi adanya peningkatan pengakuan bahwa IT perlu diintegrasikan dengan faktor organisasi lain untuk menciptakan nilai bisnis. Namun, penelitian-penelitian empiris tersebut berbeda dalam derajat faktor organisasi apa saja yang diuji dan hasil temuan penelitian mereka, tetapi juga ditemukan telah banyak terjadi bias terhadap pengujian hubungan berpasangan antara IT dan faktor-faktor organisasi. Lebih lanjut, Soh & Markus (2003:37) berpendapat bahwa IT merupakan suatu bagian integral dari sistem faktor organisasi yang saling terkait dan bahwa pendekatan holistik diperlukan untuk lebih memahami kapan, bagaimana dan mengapa IT menciptakan nilai bisnis. Diperlukan pembahasan terhadap isuisu konseptual kunci dari kesesuaian internal dan sumber daya yang saling melengkapi yang selama ini telah dikonseptualisasikan dan diaplikasikan dalam domain penelitian ini.
3
BAB II KAJIAN LITERATUR
2.1. Definisi Konsep IT Business Value (ITBV)
Tabel 2.1. Definisi ITBV No
Author (Tahun:Hal.)
Kutipan asli definisi konsep variable yang diteliti (Bahasa Inggris) we define IT business value as the organizational performance impacts of information technology at both the intermediate process level and the organization-wide level, and comprising both efficiency impacts and competitive impacts.
1.
Melville, Kraemer & Gurbaxani (2004: 287).
2.
Seddon (1997:246).
Net Benefits is an idealized comprehensive measure of the sum off all past and expected future benefits, less all past and expected future costs, attributed to the use of an information technology application. Any use off resources (including time) in building, learning to use, and/or using the system is a cost. To measure Net Benefits, one has to adopt some stakeholder’s point of view about what is valuable and what is not.
3.
Schryen (2013:141).
IS business value is the impact of investments in particular IS assets on the multidimensional performance and capabilities of economic entities at various levels, complemented by the ultimate meaning of performance in the economic environment.
4.
Tallon, Kraemer & Gurbaxani (2000:146)
we introduce a process-level model of IT business value, defined as the contribution of IT to firm performance. In order to assess the payoffs from IT at the process level, our model focuses on how IT affects critical business activities within the corporation's value system.
Kutipan asli definisi konsep variable yang diteliti (Bahasa Indonesia) kita mendefinisikan IT business value (nilai bisnis Teknologi Informasi) sebagai dampak kinerja secara organisasional dari teknologi informasi baik di tingkat proses menengah maupun di tingkat organisasi yang lebih luas, dan terdiri dari kedua dampak efisiensi dan dampak kompetitif. Net Benefits adalah ukuran yang komprehensif yang ideal dari jumlah dari semua manfaat masa lalu dan yang diharapkan di masa depan, dikurangi semua biaya masa lalu dan diharapkan di masa depan, dikaitkan dengan penggunaan aplikasi teknologi informasi. Semua penggunaan sumber daya (termasuk waktu) dalam membangun, belajar menggunakan, dan/atau menggunakan sistem adalah biaya. Untuk mengukur Net Benefits, kita harus mengadopsi beberapa sudut pandang stakeholder mengenai apa yang berharga dan apa yang tidak. IS business value (nilai bisnis Sistem Informasi) adalah dampak dari investasi dalam aset Sistem Informasi tertentu terhadap kinerja multidimensi dan kapabilitas dari entitas ekonomi di berbagai tingkatan, dilengkapi dengan makna tertinggi kinerja dalam lingkungan ekonomi. kami memperkenalkan sebuah model tingkat-proses dari IT business value (nilai bisnis Teknologi Informasi), didefinisikan sebagai kontribusi Teknologi Informasi terhadap kinerja perusahaan. Dalam rangka untuk menilai pengembalian dari Teknologi Informasi pada tingkat proses, model kami berfokus pada bagaimana artefak Teknologi Informasi mempengaruhi kegiatan bisnis penting dalam sistem nilai korporasi.
4
5.
Cronk & Fitzgerland (1999)
"IS business value" is the sustainable value added to the business by IS, either collectively or by individual systems, considered from an organisational perspective, relative to the resource expenditure required.
6.
Cao, Wiengarten & Humpreys (2010:96)
business value of IT has been used to refer only to the positive impact of IT on organizational performance in the research domain; although there are unfortunate situations where IT may have a negative impact as well.
7.
Masli, Richardson, Sanchez & Smith (2011:81)
IT business value research focuses on the link between information technology (IT) investment and organizational performance.
8.
Byrd & Davidson (2006:55)
The second stream is commonly referred to as IT business value, defined as the contribution of IT to firm performance.
9.
Chau, Kuan & Liang (2007:197)
IT value is referred to as the value provided as a consequence of IT use, which includes four major dimensions – user satisfaction, individual impact, organizational impact and societal impact.
Is business value (nilai bisnis Sistem Informasi) adalah nilai yang berkelanjutan yang ditambahkan ke bisnis melalui Sistem Informasi, baik secara kolektif atau dengan sistem individual, dilihat dari perspektif organisasi, relatif terhadap pengeluaran sumber daya yang diperlukan. IT business value (nilai bisnis Teknologi Informasi) Informasi telah digunakan untuk merujuk hanya untuk dampak positif dari teknologi informasi pada kinerja organisasi dalam domain penelitian; meskipun ada situasi tidak menguntungkan di mana Teknologi Informasi mungkin memiliki dampak negatif juga. Penelitian IT business value (nilai bisnis Teknologi Informasi) berfokus pada hubungan antara investasi di Teknologi Informasi dan kinerja organisasional. Aliran kedua sering disebut sebagai IT business value (nilai bisnis Teknologi Informasi), didefinisikan sebagai kontribusi Teknologi Informasi terhadap kinerja perusahaan. IT value mengacu pada nilai yang di ditimbulkan sebagai konsekuensi penggunaan Teknologi Informasi, yang mencakup empat dimensi utama - kepuasan pengguna, dampak individual, dampak organisasional dan dampak sosial.
Melville, Kraemer & Gurbaxani (2004: 287) “mendefinisikan IT Business Value (Nilai Bisnis Teknologi Informasi) sebagai dampak kinerja secara organisasional dari teknologi informasi baik di tingkat proses menengah maupun di tingkat organisasi yang lebih luas, dan terdiri dari kedua dampak efisiensi dan dampak kompetitif”. Seddon (1997:246) menggunakan istilah Net Benefits sebagai istilah lain dari ITBV dan memberikan definisi “Net Benefits adalah ukuran yang komprehensif yang ideal dari jumlah dari semua manfaat masa lalu dan yang diharapkan di masa depan, dikurangi semua biaya masa lalu dan diharapkan di masa depan, dikaitkan dengan penggunaan aplikasi teknologi informasi. Semua penggunaan sumber daya (termasuk waktu) dalam membangun, belajar menggunakan, dan/atau menggunakan sistem adalah biaya. Untuk mengukur Net Benefits, kita harus mengadopsi beberapa sudut pandang stakeholder mengenai apa yang berharga dan apa yang tidak”. Schryen (2013:141) memberikan definisi “IS business value (nilai bisnis Sistem Informasi) adalah dampak dari investasi dalam aset Sistem Informasi tertentu terhadap kinerja multidimensi dan kapabilitas dari entitas ekonomi di berbagai tingkatan, dilengkapi dengan makna tertinggi kinerja dalam lingkungan ekonomi”. Tallon, Kraemer & Gurbaxani (2000:146) sehubungan dengan definisi ITBV mengatakan “kami memperkenalkan sebuah model tingkat-proses dari IT business value (nilai bisnis Teknologi Informasi), didefinisikan sebagai kontribusi Teknologi Informasi terhadap kinerja perusahaan. Dalam rangka untuk menilai pengembalian dari Teknologi Informasi pada 5
tingkat proses, model kami berfokus pada bagaimana artefak Teknologi Informasi mempengaruhi kegiatan bisnis penting dalam sistem nilai korporasi”. Cronk & Fitzgerland (1999) berpendapat bahwa “Is business value (nilai bisnis Sistem Informasi) adalah nilai yang berkelanjutan yang ditambahkan ke bisnis melalui Sistem Informasi, baik secara kolektif atau dengan sistem individual, dilihat dari perspektif organisasi, relatif terhadap pengeluaran sumber daya yang diperlukan”. Cao, Wiengarten & Humpreys (2010:96) mengemukankan bahwa “IT business value (nilai bisnis Teknologi Informasi) Informasi telah digunakan untuk merujuk hanya untuk dampak positif dari teknologi informasi pada kinerja organisasi dalam domain penelitian; meskipun ada situasi tidak menguntungkan di mana Teknologi Informasi mungkin memiliki dampak negatif juga”. Masli, Richardson, Sanchez & Smith (2011:81) berargumen bahwa “Penelitian IT business value (nilai bisnis Teknologi Informasi) berfokus pada hubungan antara investasi di Teknologi Informasi dan kinerja organisasional”. Byrd & Davidson (2006:55) berpendapat bahwa “IT business value (nilai bisnis Teknologi Informasi), didefinisikan sebagai kontribusi Teknologi Informasi terhadap kinerja perusahaan”. Chau, Kuan & Liang (2007:197) memberikan definisi ITBV dengan mengatakan bahwa “IT value mengacu pada nilai yang di ditimbulkan sebagai konsekuensi penggunaan Teknologi Informasi, yang mencakup empat dimensi utama - kepuasan pengguna, dampak individual, dampak organisasional dan dampak sosial”.
2.2. Perkembangan Dimensi dalam Model ITBV
Gambar 2.1. Model ITBV dari DeLone & McLean (1992:87)
Model ITBV dari DeLone & McLean (1992:87) menggunakan istilah Information Systems Success (IS Success) untuk mewakili ITBV. Merupakan taksonomi yang 6
komprehensif untuk mengorganisir hasil-hasil penelitian yang mengkaji aspek-aspek yang berbeda dari IS Success dan menyajikan pandangan yang lebih terintegrasi dari konsep IS Success. Terdiri dari 6 dimensi utama IS Success yaitu Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Penggunaan, Kepuasan Pengguna, Dampak Individu dan Dampak Organisasional. Keenam kategori atau komponen ini saling berelasi dan bergantung satu dengan lainnya. Dengan mempelajari komponen-komponen ini dan interaksi diantara mereka, akan diperoleh gambaran mengenai apa yang menyusun sukses dari sistem informasi.
Gambar 2.2. Model ITBV dari Seddon (1997:245)
Kajian menyeluruh terhadap litelatur empiris oleh DeLone dan McLane (1992) merupakan langkah penting dalam konsolidasi pengetahuan mengenai pengukuran IS Success. Tetapi mereka tidak menyertakan teori-teori pendukung untuk hubungan interelasi yang diusulkan dalam model IS Success. Setelah digunakan dan dilakukan uji empiris selama beberapa tahun, variansi dan interpretasi proses pada model ini menimbulkan kebingungan sehingga nilai model ini semakin menurun. Model ITBV dari Seddon (1997:245) memberikan klarifikasi pada arti dari penggunaan sistem informasi dengan menambahkan empat variabel baru yaitu Ekspektasi, Konsekuensi, Persepsi Kegunaan dan Net Benefits kepada masyarakat. Hubungan antar variabel dirakit ulang sehingga dapat dikembangkan model dari IS Use dan IS Success yang dikhususkan kembali dan sedikit dikembangkan. Implikasinya, peneliti perlu untuk berpikir hati-hati tentang siapa yang akan ditanya dalam melakukan evaluasi, dan apa kepentingan mereka terhadap hasil proses evaluasi. Subjek dan ukuran kemudian perlu dipilih secara tepat. Model yang telah dispesifikasi ulang ini memberikan 7
konseptualisasi yang lebih jelas dan teoritikal terhadap beragam konstruk sistem informasi yang diidentifikasi DeLone and McLane (1992).
Gambar 2.3. Model ITBV dari DeLone & McLean (2003:24)
Model ITBV dari DeLone & McLean (2003:24) mengusulkan tiga dimensi utama dari kualitas yaitu kualitas informasi, kualitas sistem dan kualitas jasa. Masing-masing dimensi ini harus diukur atau dikendalikan secara terpisah karena secara sendiri maupun bersama sama akan mempengaruhi variabel penggunaan dan kepuasan pengguna. Sulitnya menginterpretasikan aspek multidimensi dari Penggunaan, disarankan mengaplikasikan Minat untuk Menggunakan sebagai pilihan alternatif dalam konteks tertentu. Sebagai hasil dari Penggunaan dan Kepuasan Pengguna, terjadilah Net Benefits. Jika perspektif pemilik atau sponsor sistem adalah positif, maka akan mempengaruhi dan memperkuat kembali Penggunaan dan Kepuasan Pengguna. Panah yang digunakan mendemonstrasikan asosiasi antar dimensi-dimensi sukses dalam lingkup proses. Namun, arah panah tidak menunjukkan tanda positif atau negatif antar asosiasi tersebut dalam klausul sebab akibat.
8
Gambar 2.4. Model ITBV dari Sugumaran & Arogyaswamy (2003:82)
Sugumaran & Arogyaswamy (2003:82) mengusulkan sebuah Model Efektivitas IT yang menghubungkan faktor-faktor seperti lingkungan eksternal, Strategi, Struktur, dan Budaya ke mode penyebaran IT yaitu Pusat Biaya, Pusat Layanan dan Pusat Investasi. Model ini dikembangkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi pengukuran kinerja yang tepat untuk setiap mode penyebaran.
Gambar 2.5. Model ITBV dari Soh & Markus (2003:37)
Model ITBV dari Soh & Markus (2003:37) menyajikan sebuah model proses tentang bagaimana, kapan dan mengapa Investasi IT diubah menjadi kinerja organisasi yang menguntungkan. Terdapat tiga proses utama yang diusulkan yaitu proses konversi IT, proses penggunaan IT dan proses kompetitif. Proses dimulai ketika organisasi menginvestasikan dana pada IT dan, bergantung pada tingkat efektivitas yang bervariasi selama proses 9
manajemen IT, perusahaan memperoleh aset IT. Kualitas aset IT, jika dikombinasikan dengan proses penggunaan IT yang tepat, kemudian menghasilkan dampak IT yang menguntungkan. Dampak IT yang menguntungkan ini akan menyebabkan peningkatan kinerja organisasi jika tidak terpengaruh secara negatif selama proses kompetitif.
Gambar 2.6. Model ITBV dari Tippins & Sohi (2003:750)
Dalam Model ITBV dari Tippins & Sohi (2003:750), IT competency dikonseptualisasikan sebagai konstruk di tingkat yang lebih tinggi yang terdiri dari tiga domain yang direpresentasikan oleh IT knowledge, IT operations, dan IT objects. Demikian pula, Organizational Learning dikonseptualisasikan sebagai konstruk tingkat yang lebih tinggi yang terdiri dari lima faktor yang merepresentasikan Information Acquisition, Information Dissemination, Shared Interpretation, Declarative Memory, and Procedural Memory. Model ini berpendapat adalah bahwa efek IT competency terhadap kinerja perusahaan dimediasi oleh Organizational Learning.
10
Gambar 2.7. Model ITBV dari Melville, Kraemer & Gurbaxani (2004:293):
Model ITBV dari Melville, Kraemer & Gurbaxani (2004:293) menyimpulkan bahwa lokus penciptaan ITBV adalah pada organisasi yang berinvestasi dalam sumber daya IT dan menyebarkannya, yang dalam model ini disebut focal firm perusahaan yang berfokus pada IT. Namun faktor eksternal juga berperan dalam membentuk sejauh mana ITBV (nilai bisnis IT) dapat dihasilkan dan ditangkap oleh perusahaan. Secara khusus, lingkungan yang kompetitif, termasuk karakteristik industri dan mitra dagang, serta lingkungan makro adalah penentu penting dalam penciptaan nilai bisnis IT. Dengan demikian kita mendapatkan model integratif ITBV yang terdiri dari tiga domain yaitu perusahaan yang berfokus pada IT, lingkungan yang kompetitif dan lingkungan makro. Model ini menggunakan pandangan berbasis sumber daya sebagai lensa teoritis utama untuk menggambarkan bagaimana fenomena dimensi dalam setiap domain membentuk hubungan antara IT dan kinerja organisasi.
11
Gambar 2.8. Model ITBV dari Peter, Delone & McLean (2008:255)
Model ITBV dari Peter, Delone & McLean (2008:255) ini merupakan hasil dari kajian litelatur kualitatif terhadap 90 Penelitian empiris di rentang tahun 1992-2007 yang berkaitan dengan beberapa aspek dari IS Success. Kajian dilakukan dengan merangkum pengukuran IS Success yang dilakukan dan menguji hubungan yang terdapat pada IS Success Model dalam konteks individual maupun organisasi. Menggunakan enam dimensi dari model 12
DeLone dan Mclane sebelumnya yaitu system quality, information quality, service quality, use, user satisfaction dan net benefits, model ini juga menganalisa 15 pasangan relasi diantara dimensi-dimensi tersebut.
Gambar 2.9. Model ITBV dari Schryen (2013:144)
Model ITBV dari Schryen (2013:144) memperlihatkan bagaimana dampak dari investasi di bidang IT/IS dapat dinilai dari beberapa pengukuran kinerja yang dikelompokkan ke dalam pengukuran kinerja proses dan pengukuran kinerja organisasi atau perusahaan yang dapat diukur melalui kinerja pasar dan kinerja akunting. Dalam model yang diusulkan Schryen (2013:144), ITBV terlihat dimediasi oleh kinerja process. Baik kinerja proses maupun kinerja perusahaan/organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor kontekstual/lingkungan dari tingkat perusahaan, industri dan negara. Investasi di IT/IS dapat terdiri dari pengeluaran IT/IS untuk aset IT, sumberdaya manusia IT/IS, dan kapabilitas pengelolaan IT/IS. Dalam model ini, investasi di IT/IS dilengkapi dengan investasi selain IT/IS yang kemudian secara bersamasama mempengaruhi kinerja proses.
13
Gambar 2.10. Model ITBV dari Chau, Kuan & Liang (2007:197)
Model ITBV dari Chau, Kuan & Liang (2007:197) didasarkan terutama pada penelitian oleh DeLone & McLean (1992, 2003) dan Seddon (1997). Mereka menganalisis penelitianpenelitian mengenai ITBV berdasarkan sebuah taksonomi yang ditunjukkan pada gambar 2.10. Chau, Kuan & Liang (2007:197) dalam modelnya mengusulkan sebuah definisi ITBV yang mengacu pada nilai yang dihasilkan sebagai akibat dari penggunaan Teknologi Informasi, yang mencakup empat dimensi utama, yaitu kepuasan pengguna, dampak individual, dampak organisasional dan dampak sosial. Mereka juga memasukkan isu penting mengenai pengukuran ITBV yang didasarkan pada sudut pandang stakeholder dimana ITBV diukur dan jenis dari sistem yang dievaluasi. Model ITBV ini juga melihat isu-isu penting lainnya dalam pengukuran ITBV seperti unit analisis, tipe data dan metode penelitian.
14
BAB III KONTRIBUSI ORISINAL
3.1. Atribut-atribut ITBV Berdasarkan kajian konsep yang telah dilakukan, Penelitian ini menghasilkan dua pandangan IT business value (ITBV) ditinjau dari cakupan penggunaan teknologi informasi. Pertama ITBV yang ditimbulkan dari penggunaan seluruh Teknologi Informasi, dalam hal ini memiliki cakupan yang luas (Melville, Kraemer & Gurbaxani, 2004: 287; Seddon, 1997:246; Cronk & Fitzgerland, 1999; Cao, Wiengarten & Humpreys, 2010:96; Byrd & Davidson, 2006:55; & Chau, Kuan & Liang, 2007:197) dan yang kedua berdasarkan cakupan yang lebih sempit, yang hanya ditinjau dari sisi Investasi Teknologi Informasi (Masli, Richardson, Sanchez & Smith, 2011:81; & Schryen, 2013:141; dan Tallon, Kraemer & Gurbaxani, 2000:146). Penelitian ini telah menghasilkan atribut-atribut ITBV berdasarkan pendapat dari para ahli (Melville, Kraemer & Gurbaxani, 2004: kinerja organisasional, teknologi informasi, proses di tingkat menengah maupun di tingkat organisasi yang lebih luas, dan dampak efisiensi dan dampak kompetitif; Seddon,1997: ukuran komprehensif ideal, pengurangan manfaat terhadap biaya, aplikasi teknologi informasi; Schryen, 2013: investasi aset sistem informasi, kinerja multidimensi & kapabilitas entitas ekonomi, di berbagai tingkatan, makna tertinggi kinerja dalam lingkungan ekonomi; Tallon, Kraemer & Gurbaxani, 2000: nilai pengembalian, teknologi Informasi, kinerja perusahaan dan tingkat proses; Cronk & Fitzgerland,1999: nilai tambah berkelanjutan, sistem informasi, bisnis, sistem kolektif atau individual, perspektif organisasi, pengeluaran sumber daya; Cao, Wiengarten & Humpreys, 2010: dampak positif, teknologi informasi & kinerja organisasi; Masli, Richardson, Sanchez & Smith, 2011: investasi teknologi informasi dan kinerja organisasional; Byrd & Davidson, 2006: teknologi informasi, kinerja perusahaan; Chau, Kuan & Liang, 2007: Teknologi Informasi, kepuasan pengguna, dampak individual, dampak organisasional dan dampak sosial.
3.2. Tipologi ITBV Tabel 3.1. Tipology of ITBV Kelompok Dimensi
Peneliti
Pemberi Pengaruh
Melville, Kraemer & Gurbaxani (2004:287). Seddon (1997:246). Schryen (2013:141). Tallon, Kraemer & Gurbaxani, (2000:146). Cronk & Fitzgerland (1999) Cao, Wiengarten & Humpreys, (2010:96).
Dimensi yang Digunakan Peneliti Teknologi informasi. Aplikasi teknologi informasi. Investasi aset sistem informasi. Artefak teknologi Informasi. Sistem informasi. Teknologi informasi.
15
Penerima Pengaruh
Level di Organisasi yang Terpengaruh
Masli, Richardson, Sanchez & Smith (2011:81). Byrd & Davidson (2006:55). Chau, Kuan & Liang (2007:197). Melville, Kraemer & Gurbaxani (2004:287). Seddon (1997:246). Schryen (2013:141).
Tallon, Kraemer & Gurbaxani, (2000:146). Cronk & Fitzgerland (1999) Cao, Wiengarten & Humpreys, (2010:96). Masli, Richardson, Sanchez & Smith (2011:81). Byrd & Davidson (2006:55). Chau, Kuan & Liang (2007:197). Melville, Kraemer & Gurbaxani (2004:287).
Seddon (1997:246). Schryen (2013:141). Tallon, Kraemer & Gurbaxani, (2000:146). Cronk & Fitzgerland (1999)
Pengaruh
Cao, Wiengarten & Humpreys, (2010:96). Masli, Richardson, Sanchez & Smith (2011:81). Byrd & Davidson (2006:55). Chau, Kuan & Liang (2007:197). Melville, Kraemer & Gurbaxani (2004:287). Seddon (1997:246).
Schryen (2013:141).
Tallon, Kraemer & Gurbaxani, (2000:146). Cronk & Fitzgerland (1999) Cao, Wiengarten & Humpreys, (2010:96). Masli, Richardson, Sanchez & Smith (2011:81).
Investasi teknologi informasi. Teknologi informasi Teknologi Informasi Kinerja organisasional. Kinerja multidimensi & kapabilitas entitas ekonomi. Kinerja perusahaan. Organisasi bisnis. Kinerja organisasi. Kinerja organisasional. Kinerja perusahaan. Proses di tingkat menengah maupun di tingkat organisasi yang lebih luas. Di berbagai tingkatan. Pada tingkat proses dalam sistem nilai korporasi. Sistem kolektif atau individual. -
Dampak efisiensi dan dampak kompetitif Ukuran komprehensif ideal, pengurangan manfaat terhadap biaya, Makna tertinggi kinerja dalam lingkungan ekonomi. Nilai pengembalian dari teknologi informasi. Nilai tambah berkelanjutan, pengeluaran sumber daya. Dampak positif. 16
Byrd & Davidson (2006:55). Chau, Kuan & Liang (2007:197).
Kepuasan pengguna, dampak individual, dampak organisasional dan dampak sosial.
Dari tabel tipologi ITBV yang dihasilkan, dapat teridentifiksi empat kelompok dimensi dari ITBV yaitu pemberi pengaruh, penerima pengaruh, level di organisasi yang terpengaruh dan pengaruh itu sendiri. Berikut disajikan pemaparan dari empat kelompok dimensi ITBV tersebut. Dari dimensi pemberi pengaruh, beberapa peneliti mengidentifikasi bahwa ITBV dipengaruhi oleh dimensi Teknologi Informasi (Melville, Kraemer & Gurbaxani, 2004; Byrd & Davidson, 2006; Chau, Kuan & Liang, 2007; dan Cao, Wiengarten & Humpreys, 2010), Aplikasi Teknologi informasi (Seddon,1997), Investasi aset sistem informasi (Schryen, 2013), Artefak teknologi Informasi (Tallon, Kraemer & Gurbaxani, 2000), Sistem informasi (Cronk & Fitzgerland, 1999), Investasi teknologi informasi (Masli, Richardson, Sanchez & Smith, 2011). Di sisi kelompok dimensi Penerima Pengaruh ITBV, yang dipengaruhi adalah Kinerja Organisasional (Melville, Kraemer & Gurbaxani, 2004 dan Masli, Richardson, Sanchez & Smith, 2011), Kinerja multidimensi & kapabilitas entitas ekonomi (Schryen, 2013), Kinerja perusahaan (Tallon, Kraemer & Gurbaxani, 2000 dan Byrd & Davidson, 2006), Organisasi Bisnis (Cronk & Fitzgerland, 1999) dan Kinerja Organisasi (Cao, Wiengarten & Humpreys, 2010). Pada kelompok dimensi Level di Organisasi yang Terpengaruh, pengaruh ITBV dapat terjadi di proses di tingkat menengah maupun di tingkat organisasi yang lebih luas (Melville, Kraemer & Gurbaxani, 2004), dapat pula terjadi di berbagai tingkatan (Schryen, 2013), pada tingkat proses dalam sistem nilai korporasi (Tallon, Kraemer & Gurbaxani, 2000) atau pada sistem kolektif atau individual (Cronk & Fitzgerland, 1999). Dari dimensi kelompok dimensi Pengaruh ITBV, pengaruh dapat berupa dampak efisiensi dan dampak kompetitif (Melville, Kraemer & Gurbaxani, 2004), ukuran komprehensif ideal dan pengurangan manfaat terhadap biaya (Seddon, 1997), makna tertinggi kinerja dalam lingkungan ekonomi (Schryen, 2013), nilai pengembalian dari teknologi informasi (Tallon, Kraemer & Gurbaxani, 2000), nilai tambah berkelanjutan dan pengeluaran sumber daya (Cronk & Fitzgerland, 1999), dampak positif (Cao, Wiengarten & Humpreys, 2010) dan kepuasan pengguna, dampak individual, dampak organisasional dan dampak sosial (Chau, Kuan & Liang, 2007).
3.3. Definisi Kerja ITBV Dengan demikian, Penelitian ini mendefinisikan ITBV sebagai berikut: ITBV adalah pengaruh dari Teknologi Informasi, Aplikasi Teknologi informasi, Investasi aset sistem informasi, Artefak teknologi Informasi, Sistem informasi, Investasi teknologi informasi; terhadap Kinerja Organisasional, Kinerja multidimensi & kapabilitas entitas ekonomi, Kinerja perusahaan, Organisasi Bisnis dan Kinerja Organisasi; pada proses di tingkat menengah maupun di tingkat organisasi yang lebih luas, di berbagai tingkatan, pada tingkat proses dalam sistem nilai korporasi atau pada sistem kolektif atau individual; berupa dampak efisiensi dan dampak kompetitif, ukuran komprehensif ideal dan pengurangan manfaat terhadap biaya, makna tertinggi kinerja dalam lingkungan ekonomi, nilai pengembalian dari teknologi 17
informasi, nilai tambah berkelanjutan dan pengeluaran sumber daya, dampak positif dan kepuasan pengguna, dampak individual, dampak organisasional dan dampak sosial.
3.4. Dimensi dalam Model ITBV
Tabel 3.2. Dimensi dalam model ITBV No.
Peneliti
1.
DeLone & McLean (1992:87).
2.
Seddon (1997:245).
3.
DeLone & Mclean (2003:24).
4.
Sugumaran & Arogyaswamy (2003:82).
5.
Soh & Markus (2003:37).
6.
Tippins & Sohi (2003:750):
Dimensi dan Peran sebagai Variabel dalam Model 1. System Quality (Independent). 2. Information Quality (Independent). 3. Use (Intervening). 4. User Satisfaction (Intervening). 5. Individual Impact (Dependent). 6. Organizational Impact (Dependent). 1. System Quality (Independent). 2. Information Quality (Independent). 3. Perceived usefulness (Intervening). 4. User Satisfaction (Intervening). 5. Net Benefits to Individual (Dependent). 6. Net Benefits to Organizations (Dependent). 7. Net Benefits to Society (Dependent). 1. Information Quality (Independent). 2. System Quality (Independent). 3. Service Quality (Independent). 4. Intention to Use or Use (Intervening). 5. User Satisfaction (Intervening). 6. Net Benefits (Dependent). 1. Strategy (Independent). 2. Structure (Independent). 3. Culture (Independent). 4. Cost Center (Intervening). 5. Service Center (Intervening). 6. Investment Center (Intervening). 7. Efficiency (Dependent). 8. Decision Making (Dependent). 9. Knowledge (Dependent). 1. IT Expenditure (Independent). 2. IT Assets (Independent). 3. IT Impacts (Intervening). 4. Organizational Performance (Dependent). 1. IT Knowledge (Independent). 2. IT Operations (Independent). 3. IT Objects (Independent).
18
7.
Melville, Kraemer & Gurbaxani (2004:293).
8.
Peter, Delone & McLean (2008:255).
9.
Schryen (2013:144).
10.
Chau, Kuan & Liang (2007:197).
4. Organizational Learning (Intervening). 5. Firm Performance (Dependent). 1. IT Resources Technology (TIR) & Human (HIR) (Independent). 2. Complementary Organizational Resources (Independent). 3. Business Process (Intervening). 4. Business Process Performance (Intervening). 5. Organizational performance (Dependent). 1. System Quality (Independent). 2. Information Quality (Independent). 3. Service Quality. 4. Use (Intervening). 5. User Satisfaction (Intervening). 6. Net Benefits (Dependent). 1. IS Assets (Independent). 2. Human IS Resources (Independent). 3. IS Management Capabilities. 4. Process Performance (Intervening). 5. Market Performance (Dependent). 6. Accounting performance (Dependent). 1. IT Use 2. Users Satisfaction. 3. Individual Impact. 4. Organizational Impact. 5. Societal Impact.
Model ITBV dari DeLone & McLean (1992:87) mengusulkan enam dimensi dari ITBV. Dimensi-dimensi tersebut adalah System Quality, Information Quality, Use, User Satisfaction, Individual Impact dan Organizational Impact. Dimensi System Quality dan Information Quality berperan sebagai independent variable, dimensi Use dan User Satisfaction berperan sebagai intervening variable, dimensi Individual Impact dan Organizational Impact berperan sebagai dependent variable. Model ITBV dari Seddon (1997:245) mengusulkan tujuh dimensi dari ITBV. Dimensidimensi tersebut adalah System Quality, Information Quality, Perceived Usefulness, User Satisfaction, Net Benefits to Individual, Net Benefits to Organizations dan Net Benefits to Society. Dimensi System Quality dan Information Quality berperan sebagai independent variable, dimensi Perceived Usefulness dan User Satisfaction berperan sebagai intervening variable, dimensi Net Benefits to Individual, Net Benefits to Organizations dan Net Benefits to Society berperan sebagai dependent variable. Model ITBV dari DeLone & Mclean (2003:24) mengusulkan enam dimensi dari ITBV. Dimensi-dimensi tersebut adalah Information Quality, System Quality, Service Quality, Intention to Use or Use, User Satisfaction dan Net Benefits. Dimensi Information Quality, System Quality dan Service Quality berperan sebagai independent variable, dimensi Intention to Use or Use dan User Satisfaction berperan sebagai intervening variable dan dimensi Net Benefits berperan sebagai dependent variable. 19
Model ITBV dari Sugumaran & Arogyaswamy (2003:82) mengusulkan sembilan dimensi dari ITBV. Dimensi-dimensi tersebut adalah Strategy, Structure, Culture, Cost Center, Service Center, Investment Center, Efficiency, Decision Making dan Knowledge. Dimensi Strategy, Structure dan Culture berperan sebagai independent variable, dimensi Cost Center, Service Center dan Investment Center berperan sebagai intervening variable, dimensi Efficiency, Decision Making dan Knowledge berperan sebagai dependent variable. Model ITBV dari Soh & Markus (2003:37) mengusulkan empat dimensi dari ITBV. Dimensi- dimensi tersebut adalah IT Expenditure, IT Assets, IT Impacts dan Organizational Performance. Dimensi IT Expenditure dan IT Assets berperan sebagai independent variable, dimensi IT Impacts berperan sebagai intervening variable, dan dimensi Organizational Performance berperan sebagai dependent variable. Model ITBV dari Tippins & Sohi (2003:750) mengusulkan lima dimensi dari ITBV. Dimensi- dimensi tersebut adalah IT Knowledge, IT Operations, IT Objects, Organizational Learning dan Firm Performance. Dimensi IT Knowledge, IT Operations dan IT Objects berperan sebagai independent variable, dimensi Organizational Learning berperan sebagai intervening variable dan dimensi Firm Performance berperan sebagai dependent variable. Model ITBV dari Melville, Kraemer & Gurbaxani (2004:293) mengusulkan lima dimensi dari ITBV. Dimensi- dimensi tersebut adalah IT Resources Technology (TIR) & Human (HIR), Complementary Organizational Resources, Business Process, Business Process Performance dan Organizational performance. Dimensi IT Resources Technology (TIR) & Human (HIR) dan Complementary Organizational Resources berperan sebagai independent variable, dimensi Business Process dan Business Process Performance berperan sebagai intervening variable dan dimensi Organizational performance berperan sebagai dependent variable. Model ITBV dari Peter, Delone & McLean (2008:255) mengusulkan enam dimensi dari ITBV. Dimensi- dimensi tersebut adalah System Quality, Information Quality, Service Quality, Use, User Satisfaction dan Net Benefits. Dimensi System Quality, Information Quality dan Service Quality berperan sebagai independent variable, dimensi Use dan User Satisfaction berperan sebagai intervening variable dan dimensi Net Benefits berperan sebagai dependent variable. Model ITBV dari Schryen (2013:144) mengusulkan enam dimensi dari ITBV. Dimensidimensi tersebut adalah IS Assets, Human IS Resources, IS Management Capabilities, Process Performance, Market Performance dan Accounting performance. Dimensi IS Assets, Human IS Resources dan IS Management Capabilities berperan sebagai independent variable, dimensi Process Performance berperan sebagai intervening variable, dan dimensi Market Performance dan Accounting performance berperan sebagai dependent variable. Model ITBV dari Chau, Kuan & Liang (2007:197) mengusulkan lima dimensi dari ITBV. Dimensi-dimensi tersebut adalah IT Use, Users Satisfaction, Individual Impact, Organizational Impact dan Societal Impact. Dimensi IT Use berperan sebagai independent variable, dimensi Users Satisfaction, Individual Impact, Organizational Impact dan Societal Impact berperan sebagai dependent variable. Dari analisis model-model ITBV yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, dapat diidentifikasikan dimensi-dimensi yang terlibat di dalamnya yaitu IT Use, System Quality, Information Quality, Service Quality, Strategy, Structure, Culture, IT Expenditure, IT Assets, IT Knowledge, IT Operations, IT Objects, IT Resources Technology (TIR) & Human (HIR), Complementary Organizational Resources, IS Assets, Human IS Resources, IS Management 20
Capabilities, Use, Intention to Use or Use, Perceived Usefulness, User Satisfaction, Cost Center, Service Center, Investment Center, IT Impacts, Organizational Learning, Business Process, Business Process Performance, Process Performance, Individual Impact dan Organizational Impact, Societal Impact, Net Benefits, Net Benefits to Individual, Net Benefits to Organizations, Net Benefits to Society, Efficiency, Decision Making, Knowledge, Organizational Performance, Firm Performance, Market Performance dan Accounting performance. Adapun dimensi-dimensi yang berperan sebagai Independent Variable dalam model ITBV telah teridentifikasi. Dimensi-dimensi tersebut yaitu IT Use, System Quality, Information Quality, Service Quality, Strategy, Structure, Culture, IT Expenditure, IT Assets, IT Knowledge, IT Operations, IT Objects, IT Resources Technology (TIR) & Human (HIR), Complementary Organizational Resources, IS Assets, Human IS Resources dan IS Management Capabilities. Adapun dimensi-dimensi yang berperan sebagai Intervening Variable dalam model ITBV telah pula teridentifikasi. Dimensi-dimensi tersebut yaitu Use, Intention to Use or Use, Perceived Usefulness, User Satisfaction, Cost Center, Service Center, Investment Center, IT Impacts, Organizational Learning, Business Process, Business Process Performance dan Process Performance. Sedangkan identifikasi juga telah dilakukan terhadap dimensi-dimensi yang berperan sebagai dependent Variable dalam model ITBV. Dimensi-dimensi tersebut yaitu Individual Impact dan Organizational Impact, Societal Impact, Net Benefits, Net Benefits to Individual, Net Benefits to Organizations, Net Benefits to Society, Efficiency, Decision Making, Knowledge, Organizational Performance, Firm Performance, Market Performance dan Accounting performance.
21
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dimensi-dimensi yang terlibat di dalam Model ITBV yaitu IT Use, System Quality, Information Quality, Service Quality, Strategy, Structure, Culture, IT Expenditure, IT Assets, IT Knowledge, IT Operations, IT Objects, IT Resources Technology (TIR) & Human (HIR), Complementary Organizational Resources, IS Assets, Human IS Resources, IS Management Capabilities, Use, Intention to Use or Use, Perceived Usefulness, User Satisfaction, Cost Center, Service Center, Investment Center, IT Impacts, Organizational Learning, Business Process, Business Process Performance, Process Performance, Individual Impact dan Organizational Impact, Societal Impact, Net Benefits, Net Benefits to Individual, Net Benefits to Organizations, Net Benefits to Society, Efficiency, Decision Making, Knowledge, Organizational Performance, Firm Performance, Market Performance dan Accounting performance.
5.2.
Saran
Dimensi-dimensi yang berperan sebagai Independent Variable dalam model ITBV yaitu IT Use, System Quality, Information Quality, Service Quality, Strategy, Structure, Culture, IT Expenditure, IT Assets, IT Knowledge, IT Operations, IT Objects, IT Resources Technology (TIR) & Human (HIR), Complementary Organizational Resources, IS Assets, Human IS Resources dan IS Management Capabilities. Dimensi-dimensi yang berperan sebagai Intervening Variable dalam model ITBV yaitu Use, Intention to Use or Use, Perceived Usefulness, User Satisfaction, Cost Center, Service Center, Investment Center, IT Impacts, Organizational Learning, Business Process, Business Process Performance dan Process Performance. Dimensi-dimensi yang berperan sebagai dependent Variable dalam model ITBV yaitu Individual Impact dan Organizational Impact, Societal Impact, Net Benefits, Net Benefits to Individual, Net Benefits to Organizations, Net Benefits to Society, Efficiency, Decision Making, Knowledge, Organizational Performance, Firm Performance, Market Performance dan Accounting performance.
22
DAFTAR PUSTAKA
Byrd, T. A., & Davidson, N. W. 2006. An empirical examination of a process-oriented IT business success model. Information Technology and Management, 7(2), 55-69. Cao, G., Wiengarten, F., & Humphreys, P. 2011. Towards a contingency resource-based view of IT business value. Systemic Practice and Action Research, 24(1), 85-106. Chau, P. Y. K., Kuan, K. K. Y., & Ting-Peng, L. 2007. Research on IT value: What we have done in asia and europe.European Journal of Information Systems, 16(3), 196-201. Cronk, M. C., & Fitzgerald, E. P. 1999. Understanding "IS business value": Derivation of dimensions. Logistics Information Management, 12(1), 40-49. DeLone, W. H. & McLean, E. R. 2003. The DeLone and McLean Model of Information Systems Success: A Ten-Year Update. Journal of Management Information Systems, Vol 19 No 4, pp 9-30. DeLone, W. H., & McLean, E. R. 1992. Information Systems Success: The Quest for the Dependent Variable. Information Systems Research, 3(1), 60-95. Masli, A., Richardson, V. J., Sanchez, J. M., & Smith, R. E. 2011. The business value of IT: A synthesis and framework of archival research. Journal of Information Systems, 25(2), 81116. Melville, N., Kraemer, K., & Gurbaxani, V. 2004. Review: Information technology and organizational performance: An integrative model of it business value. MIS Quarterly, 28(2), 283-322. Petter, S., Delone, W., & Mclean, E. 2008. Measuring information systems success: Models, dimensions, measures, and interrelationships. European Journal of Information Systems, 17(3), 236-263. Schryen, G. 2013. Revisiting IS business value research: What we already know, what we still need to know, and how we can get there. European Journal of Information Systems, 22(2), 139-169. Seddon, P. B. 1997. A Respecification and Extension of the DeLone and McLean Model of IS Success. Information Systems Research, 8(3), 240. Soh, C., & Markus, M.L. 1995. How IT creates business value: a process theory synthesis. In Proceedings of the Sixteenth International Conference on Information Systems (Ariav, G., Beath C.M., Degross J.I., Hoyer, R., & Kemerer, C.F., Eds), pp 29–41, Association for Information Systems, Amsterdam, The Netherlands, 10–13 December. Sugumaran, V., & Arogyaswamy, B. 2003. Measuring IT performance: "Contingency" variables and value modes. The Journal of Computer Information Systems, 44(2), 79-86. Tallon, P. P., Kraemer, K. L., & Gurbaxani, V. 2000. Executives' perceptions of the business value of information technology: A process-oriented approach. Journal of Management Information Systems, 16(4), 145-173. Tippins, M. J., & Sohi, R. S. 2003. IT competency and firm performance: Is organizational learning a missing link?. Strategic Management Journal, 24(8), 745-761. 23