ANALISIS PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN KAKU ( RIGID PAVEMENT ) PADA PROYEK PEMBANGUNAN FLY OVER JAMIN GINTING DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNI Pd T-14-2003
LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III
oleh: DORY I. UTAMI Br. SITEPU NIM. 1005021023
ICHWANA DWIKA JUNI. B NIM. 1005021034
PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya, sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Laporan yang berjudul “Analisis Perhitungan Tebal Lapis Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Pada Proyek Pembangunan Fly Over Simpang Pos Medan Dengan Menggunakan Metode SNI Pd T-142003” ini dimaksudkan adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir pada Pendidikan Program Diploma III Politeknik Negeri Medan. Dalam pembuatan laporan ini, penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil dan spiritual (maupun informasi) yang dibutuhkan, sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak M. Syahrudin, S.T, M.T, Direktur Politeknik Negeri Medan; 2. Bapak Abdul Basir, S.T, M.T, Pudir I Politeknik Negeri Medan; 3. Bapak Abdul Rahman, S.T, M.T, Pudir II Politeknik Negeri Medan; 4. Ibu Delisma Siregar, S.T, M.T, Pudir III Politeknik Negeri Medan; 5. Bapak Cipta Darma, S.T, M.T, Pudir IV Politeknik Negeri Medan; 6. Bapak Drs. Syaiful Hazmi, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 7. Bapak Ir. Sudarto, M.T., Kepala Progam Studi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 8. Bapak Ir. Sudarto, M.T., Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahannya; 9. Bapak Syarifuddin, S.T, M.T., selaku dosen wali kelas Sipil–VIB yang memberikan dorongan semangat kepada penulis; 10. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Administrasi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan, yang telah banyak membantu dalam penulisan laporan ini; 11. Seluruh Staf dan Tenaga Ahli PT PP - WIKA, KSO , selaku kontraktor pelaksana;
12. Seluruh Staf dan Tenaga Ahli Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional 1), selaku pemilik proyek; 13. Orang tua beserta seluruh keluarga kami masing-masing, yang telah banyak memberikan dorongan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini; 14. Seluruh rekan mahasiswa/i yang berpartisipasi dalam menyelesaikan laporan ini, khususnya SI – VIB. Penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun ke arah yang lebih baik. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Medan, Agustus 2013 Hormat kami, Penulis:
DORI I. UTAMI Br. SITEPU NIM.1005021023
ICHWANA DWIKA JUNI B. NIM.1005021034
ABSTRAK ANALISA PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA PROYEK FLY OVER JAMIN GINTING Jalan raya adalah prasarana yang bertujuan untuk melewatkan lalulintas dari suatu daerah ke daerah lainnya, karena itu didalam perencanaan lalu-lintas yang melewati jalan tersebut diusahakan dapat berjalan dengan cepat, aman, tepat, efisien, dan ekonomis. Dengan memadainya sarana ini maka dapat mempelancar hubungan-hubungan suatu daerah dengan daerah lainnya. Jalan raya sebagai prasarana pembangunan dan membantu pengembangan wilayah adalah sangat penting sekali, maka dari itu lalu lintas di atas jalan raya harus diselenggarakan secara lancar dan aman sehingga pengangkutan berjalan dengan cepat dan lancar. Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan dan menunjang laju pertumbuhan ekonomi rakyat. Pada perencanaan konstruksi jalan raya, tebal perkerasan harus ditentukan sebaik mungkin sehingga jalan yang direncanakan dapat memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada lalu lintas sesuai dengan fungsi dan umur rencananya. Dengan adanya permasalahan pada volume lalu lintas yang sudah terlalu besar pada persimpangan simpang pos yang menghubungkan ruas jalan Ngumban Surbakti dengan ruas jalan AH Nasution maka perlu adanya Pembangunan Fly Over dan Pembangunan jalan dengan perkerasan beton semen. Pembangunan Perkerasan Beton Semen pada ruas jalan Ngumban Surbakti (STA 0+465) sampai ruas jalan A.H Nasution (STA 1+255) dimaksudkan untuk memberikan umur layanan yang cukup lama dibandingkan dengan perkerasan sebelumnya dan menghemat biaya pemeliharaan. Proyek Pembangunan Perkerasan Jalan Rigid Pavement pada Pembangunan Fly Over Jamin Ginting pada Tugas Akhir ini ditujukan sebagai jalan penghubung antar kota yang satu dengan kota yg lainnya. Proyek Pembangunan Perkerasan Jalan Rigid Pavement pada Pembangunan Fly Over Jamin Ginting sepanjang 1.472 m dengan 2 jalur masing - masing lebar 2 x 7.75 m, Lebar Trotoar 1 m, Lebar Median 3 – 5 m. Analisa perhitungan tebal lapis perkerasan ini menggunakan Metode Standar Nasional Indonesia (SNI) 2003 Pd T-14-2003. Hasil perhitungan tebal lapis perkerasan yang didapat yaitu 22 cm, sedangkan perencana dengan menggunakan metode AASHTO 1993 didapat tebal perkerasan kaku sebesar 27cm. Kata kunci : tebal lapis perkerasan, SNI Pd T-14-2003
ABSTRACT CALCULATION ANALYSIS OF THICK LAYER (Rigid Pavement) FLY PROJECT OVER JAMIN GINTING Highway infrastructure that is intended to pass traffic from one region to another, because it's in the planning of traffic passing through the road attempted to walk fast, safe, accurate, efficient, and economical. With the inadequacy of the means to facilitate the relations of a region with other regions. Highway as infrastructure development and assist in the development area is very important, therefore traffic on the highway had to be held smoothly and safely so that the transport runs quickly and smoothly. Roads are the ground transportation infrastructure plays a very important in the transportation sector and support the economic growth of the people. In the planning of highway construction, pavement thickness shall be determined as possible so that the planned path can provide maximum service to traffic in accordance with the function and life of the plan. With the volume of traffic problems on the already too large intersection at the intersection of roads linking the post Ngumban Surbakti with AH Nasution roads it is necessary to Fly Over Development and Construction of the road with cement concrete pavement. Construction of Cement Concrete Pavement on roads Ngumban Surbakti (STA 0 +465) to roads AH Nasution (STA 1 +255) is intended to provide long service life in comparison with the previous pavement and save on maintenance costs Rigid Pavement Construction Project Construction of Fly Over Pavement at Jamin Ginting the final project is intended as a liaison between the city roads with each other that city. Rigid Pavement Construction Project Construction of Fly Over Pavement at Jamin Ginting along the 1,472 m with 2 lanes each 2 x 7.75 m wide, 1 m wide sidewalks, median width 3-5 m. Analysis of the pavement layer thickness calculation using the method of Indonesian National Standard (SNI) 2003 Pd T-14-2003. Calculation results obtained pavement layer thickness is 22 cm, while the planner using the 1993 AASHTO rigid pavement thickness obtained by 27cm. Keywords: thick layer of pavement, Q-Pd SNI 14-2003
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………… ........ i LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….. ii KATA PENGANTAR ................................................................................. ii ABSTRAK ................................................................................................... v ABSTRACK ............................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................ ii DAFTAR TABEL ....................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ii DAFTAR RUMUS ....................................................................................... v DAFTAR ISTILAH ..................................................................................... i
BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................……………………………... 1 B. Topik Pembahasan. ................................................................. 2 C. Tujuan Pembahasan. ............................................................... 2 D. Batasan Masalah .................................................................... 3 E. Manfaat Penulisan .................................................................. 3 F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ........................... 4 G. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan dan Penulisan TA ................. 5 H. Sistematika Laporan
BAB II.
6
TINJAUAN UMUM MENGENAI PROYEK A. Latar Belakang Proyek ........................................................... 7 B. Data Umum Proyek . .............................................................. 8 C. Data Teknis Proyek ……………………………………. ...... 8 D. Struktur Organisasi Proyek………………………………….. 10
BAB III. TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Perkerasan Jalan ...………………………………………... .. 12 1. Jenis Konstruksi Perkerasan Jalan……………………...... 13
2. Klasifikasi Jalan ...……………………………………….. 17 B. Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)….…………………….… 17 C. Ketentuan/Persyaratan Perencanaan Perkerasan Kaku........... 27 1. Metode Perhitungan Tebal Lapis Perkerasan Beton Semen. 27 2. Struktur dan Jenis Perkerasan Beton Semen ...................... 27 D. Persyaratan Teknis Perencanaan Tebal Lapisan Perkerasan Kaku
.......... ........................................................................ 28
1. Prosedur Perencanaan Menggunakan Metode SNI............ 28 A. Persyaratan Perencanaan Tebal Lapis Perkerasan Kaku. 28 B. Prosedur Perencanaan ………………………………… 49 2. Perencanaan Perkerasan Kaku dengan Menggunakan Metode AASHTO 1993 …………..…………………….. 65
BAB IV.
ANALISA PERENCANAAN A. Analisa Perhitungan Tebal Perkerasan ................................. 70 B. Analisa Perhitungan Tebal Perkerasan dengan Metode SNI Pd T-14-2003…………………………………. 71 C. Pembahasan ........................................................................... 91
BAB V.
PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………….. 93 B. Saran………………………………………………… ….......94
DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB 1 Tabel 1.1. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir ..................................................................
5
Tabel 2.1. Data Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) .....................
9
BAB II
BAB III Tabel 3.1. Perbedaan antara perkerasan lentur dan Perkerasan kaku ............................................................
15
Tabel 3.2. Perbandingan Kekuatan Tekan Beton ...........................
26
Tabel 3.3. Nilai Koefisien Gesekan (μ) ..........................................
32
Tabel 3.4. Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Perkerasan dan Koefisien Distribusi (C) Kendaraan Niaga Pada Lajur Rencana .............................................................
35
Tabel 3.5. Faktor Pertumbuhan lalu Lintas (R) ...........................
36
Tabel 3.6. Faktor Keamanan Beban (FKB) .................................
38
Tabel 3.7. Diameter Ruji ..............................................................
43
Tabel 3.8. Langkah-langkah Perencanaan Tebal Perkerasan Beton Semen ...............................................................
50
Tabel 3.9. Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi Untuk Perkerasan Tanpa Bahu Beton ...................................
52
Tabel 3.10. Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi Untuk Perkerasan Dengan Bahu Beton ................................
57
Tabel 3.11. Faktor Distribusi Lajur ...............................................
65
Tabel 3.12. Reabillity (R) yang disarankan ..................................
66
Tabel 3.13. Standar Normal Deviasi (Z R ) ..................................... 67 Tabel 3.14. Koefisien Drainase (Cd) .............................................
68
Tabel 3.15. Koefisien Load Transfer (J) .......................................
68
BAB IV Tabel 4.1. Perhitungan Jumlah Sumbu Berdasarkan Jenis dan Bebannya ............................................................
72
Tabel 4.2. Perhitungan Repetisi Sumbu Rencana .......................
74
Tabel 4.3. Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi Untuk Perkerasan Tanpa Bahu Beton (hasil interpolasi) .....
82
Tabel 4.4. Analisa Fatik dan Analisa Erosi .................................
84
DAFTAR GAMBAR
BAB II Gambar 2.1. Susunan Perkerasan Kaku Yang Direncanakan .......... Gambar 2.2. Bagan Hubungan Antar Pihak Dalam Proyek
9
Fly Over Jamin Ginting ..............................................
10
Gambar 2.3. Struktur Organisasi PP-Wika, KSO Proyek Fly Over Jamin Ginting ...............................................
11
BAB III Gambar 3.1. Penyebaran Beban Roda Melalui lapisan Perkerasan Jalan ..........................................................
12
Gambar 3.2. Konstruksi Lapisan Perkerasan Lentur ........................
13
Gambar 3.3. Konstruksi Lapisan Perkerasan Kaku .......................... Gambar 3.4. Konstruksi Lapisan Perkerasan Komposit ................... Gambar 3.5. Penyebaran Gaya Pada Perkerasan Lentur
14 14
(Plexible Pavement) dan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) .........................................................
16
Gambar 3.6. Typical Struktur Perkerasan Kaku ..............................
17
Gambar 3.7. Batching Plant ............................................................. Gambar 3.8. Truck Mixer ................................................................ Gambar 3.9. Concrete Paver (Gomaco GP 2600) ........................... Gambar 3.10. Concrete Vibrator ....................................................... Gambar 3.11. Persiapan Lahan Kerja ................................................ Gambar 3.12. Penghamparan Beton Dengan Concrete Paver
19 19 19 19 20
(Gomaco GP 2600) ....................................................
21
Gambar 3.13. Pengaluran (Grooving) Permukaan Beton Sesuai Dengan Alur atau Arah Drainase ............................... Gambar 3.14. Pemotongan Sambungan .............................................
22 22
Gambar 3.15. Pengisian Sambungan Dengan Joint Sealent .............. Gambar 3.16. Penyemprotan White Pigmented Curing Compound .. Gambar 3.17. Permukaan Beton Dilapisi Dengan Geotextile Jenuh Air ...................................................................... Gambar 3.18. Tebal Pondasi Bawah Minimum Untuk
22 23 23
Perkerasan Beton .......................................................... Gambar 3.19. CBR Tanah Dasar Efektif dan Tebal Ponasi Bawah.... Gambar 3.20. Tata Letak Sambungan Pada Perkerasan Kaku ...........
30 30 39
Gambar 3.20. Tipikal Sambungan Memanjang ...................................
41
Gambar 3.21. Ukuran Standar Pengujian Sambungan Memanjang ....
41
Gambar 3.22. Sambungan Susut Melintang Tanpa Ruji .....................
43
Gambar 3.23. Sambungan Susut Melintang Tanpa Ruji .....................
44
Gambar 3.24. Sambungan Pelaksanaan Yang Direncanakan dan Yang Tidak Direncanakan untuk Pengecoran Per Lajur ..................................................................... Gambar 3.25. Sambungan Pelaksanaan Yang Direncanakan dan Yang Tidak Direncanakan untuk Pengecoran Seluruh Lebar Perkerasan ............................................ Gambar 3.26. Tipikal Sambungan Isolasi Pada Persimpangan............ Gambar 3.27. Sambungan Isolasi Dengan Ruji .................................. Gambar 3.28. Sambungan Isolasi Dengan Penebalan Tepi ................ Gambar 3.29. Sambungan Isolasi Dengan Bangunan Lain ................ Gambar 3.30. Gambar 3.31. Gambar 3.32. Gambar 3.33.
45
45 46 46 46 46
Denah Sambungan Perkerasan .................................... Angker Panel ............................................................... Angker Balok ............................................................... Bagan Alir Perencanaan Tebal Lapis Perkerasan Kaku
47 48 48
Dengan Metode SNI Pd T-14-20 ..................................
49
Gambar 3.34. Nomogram Analisis Fatik dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan, Dengan/Tanpa Bahu Beton ..........................................
62
Gambar 3.35. Nomogram Analisis Erosi dan Jumlah Repetisi Ijin Berdasarkan Faktor Erosi, Dengan Bahu Beton ...........
63
Gambar 3.36. Nomogram Analisis Erosi dan Jumlah Repetisi Ijin Berdasarkan Faktor Erosi, Tanpa Bahu Beton .............
64
Gambar 4.1.
CBR Tanah Dasar Efektif dan Tebal Pondasi Bawah ...
73
Gambar 4.2.
Nomogram Analisis Fatik dan Beban Repetisi Ijin
BAB IV
Berdasarkan Rasio Tegangan, Dengan/Tanpa Bahu Beton (STRT) .......................................................
84
Gambar 4.3.
Nomogram Analisis Erosi dan Jumlah Repetisi Ijin Berdasarkan Faktor Erosi, Tanpa Bahu Beton (STRT) ..
Gambar 4.4.
85
Nomogram Analisis Fatik dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan, Dengan/Tanpa Bahu Beton (STRG) ......................................................
Gambar 4.5.
Nomogram Analisis Erosi dan Jumlah Repetisi Ijin Berdasarkan Faktor Erosi, Tanpa Bahu Beton (STRG) ..
Gambar 4.6.
86
87
Nomogram Analisis Fatik dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan, Dengan/Tanpa Bahu Beton (STdRG) .....................................................
Gambar 4.7.
88
Nomogram Analisis Erosi dan Jumlah Repetisi Ijin Berdasarkan Faktor Erosi, Tanpa Bahu Beton (STdRG) .. 89
DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1
: Faktor Air Semen (FAS)
Rumus 3.2
: Hubungan antara Kuat Tekan Karakteristik dengan kuat Tarik-Lentur Beton dalam MPa
Rumus 3.3
: Hubungan antara Kuat Tekan Karakteristik dengan kuat Tarik-Lentur Beton dalam kg/cm2
Rumus 3.4
: Kuat Tarik Lentur Menurut SNI 03-2491-1991 dalam MPa
Rumus 3.5
: Kuat Tarik Lentur Menurut SNI 03-2491-1991 dalam kg/cm
Rumus 3.6
: Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas
Rumus 3.7
: Pertumbuhan Lalu Lintas Tidak Terjadi Lagi (Urm tahun)
Rumus 3.8
: Jumlah Sumbuh Kendaraan Niaga (JSKN)
Rumus 3.9
: Proporsi Beban
Rumus 3.10
: Proporsi Sumbu
Rumus 3.11
: Repetisi Yang Terjadi
Rumus 3.12
: Faktor Rasio Tegangan (FRT)
Rumus 3.13
: Beban Rencana PerRoda
Rumus 3.14
: Persen Rusak (Analisa Fatik)
Rumus 3.15
: Persen Rusak (Analisa Erosi)
Rumus 3.16
: Design Traffic
Rumus 3.17
: Tebal Plat (D)
DAFTAR ISTILAH DAN DEFINISI
Balok Angker Melintang (transverse log) Sistem konstruksi sambungan yang dibuat pada ujung-ujung perkerasan beton bertulang menerus dengan balok ditanamkan ke dalam tanah dasar guna memegang gerakan dari pelat. Batang Pengikat (Tie Bars) Sepotong baja ulir yang dipasang pada sambungan memanjang dengan maksud untuk mengikat pelat agar tidak bergerak horizontal. Bahan Pengisi Sambungan (Joint Filler) Suatu bahan yang bersifat plastis yang dipasang pada celah sambungan muai, guna mencegah masuknya benda-benda asing ke dalam celah. Bahan Penutup Sambungan (Joint Sealer) Suatu bahan yang bersifat elastis yang dipasang pada bagian atas dari sambungan yang dimaksudkan untuk mencegah benda-benda asing ke dalam celah. Batang Ulir (Deformed Bars) Batang tulangan prismatis atau yang diprofilkan berbentuk alur atau spiral yang terpasang tegak lurus atau miring terhadap muka batang, dengan jarak anatara rusuk-rusuk tidak lebih dari 0,7 diameter batang pengenalnya/nominal. Beban Sumbu Standar Beban sumbu dengan roda ganda yang mempunyai total berat sebesar 8,16 ton.
California Bearing Ratio (CBR) Perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan terhadap beban standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Dudukan Tulangan (Reinforcement Cairs) Dudukan yang dibentuk sedemikian rupa yang terbuat dari besi tulangan, plastik atau bahan lainnya yang berfungsi sebagai dudukan tulangan arah memanjang dan melintang. Gompalan (Spalling)
Suatu bentuk kerusakan pada pelat beton yang umumnya terjadi pada tepitepi pelat atau retakan. Jalur Lalu-lintas Bagian jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kendaraan. Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) Jumlah sumbu komulatif dari kendaraan niaga selama umur rencana pada lajur rencana. Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga Harian (JSKNH) Jumlah sumbu komulatif dari kendaraan niaga selama awal tahun rencana pada lajur rencana. Kuat Tarik Lentur (Flexural Strength Modulus Of Rupture) Kekuatan beton yang diperoleh dari percobaan balok beton dengan pembebanan tiga titik yang dibebani sampai runtuh. Kendaraan Niaga Kendaraan yang paling sedikit mempunyai dua sumbu atau lebih yang setiap kelompok bannya mempunyai paling sedikit satu roda tunggal dan berat total minimum 5 ton.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang dan akan terus membangun dalam meningkatkan taraf hidup rakyat secara adil dan merata berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mewujudkan hal tersebut, negara Indonesia giat membangun di segala bidang termasuk bidang infrastruktur. Dengan baiknya kondisi suatu sarana dan prasarana perhubungan maka potensi ekonomi dan sumber daya manusia di suatu daerah dapat dikembangkan atau ditingkatkan. Oleh sebab itu pemerintah sangat memperhatikan pembangunan pada sektor perhubungan, baik itu perhubungan darat, laut dan udara. Dalam Tugas Akhir ini penulis hanya meninjau transportasi darat, khususnya jalan raya. Suatu perencanaan proyek pembangunan jalan dilakukan mengikuti ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan. Perencanaan yang tidak mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku akan banyak menimbulkan masalah baik bagi perencana, pelaksana, maupun bagi pemakai jalan. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu perencanaan yang matang, dengan mempertimbangkan keadaan lapangan. Selain itu, untuk mencapai hasil yang diharapkan diperlukan pelaksana-pelaksana proyek yang benar-benar terampil dan mampu melaksanakan ketentuanketentuan sesuai dengan yang telah direncanakan. Suatu proyek akan menghasilkan mutu yang baik bila didukung oleh tenaga kerja dan para pengawas yang baik dalam bidangnya, agar proyek tersebut sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Program pendidikan D-III Politeknik Negeri Medan Jurusan Teknik Sipil merupakan jalur pendidikan terapan jenjang perguruan tinggi yang membekali lulusannya dengan pengetahuan dasar yang ahli dalam bidangnya.
Sesuai dengan bidang konsentrasi yang dipilih, dalam laporan yang berjudul Analisis Perhitungan Tebal Lapis Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Pada Proyek Pembangunan Fly Over Jamin Ginting Dengan Menggunakan Metode SNI Pd T-14-2003 ini penulis akan memaparkan perencanaan tebal lapis perkerasan kaku pada Proyek Pembangunan Fly Over Jamin Ginting.
B. Topik Pembahasan Topik bahasan atau permasalahan yang dibahas dalam laporan ini adalah: 1. Teoritis Bagaimana langkah-langkah dan parameter yang digunakan dalam perhitungan tebal lapis perkerasan kaku dengan metode perhitungan Standar Nasional Indonesia (SNI) 2003 Pd T-14-2003. 2. Praktis Bagaimana menganalisa hasil perhitungan dengan metode Perencanaan Perhitungan Jalan Beton Semen Standard Nasional Indonesia (SNI) 2003 Pd T-14-2003 yang sudah direncanakan dan ditentukan untuk proyek tersebut sesuai dengan pelaksanaannya di lapangan.
C. Tujuan Pembahasan Tujuan pembahasan dalam laporan ini adalah: 1. Untuk mengetahui Bagaimana langkah-langkah dan parameter yang digunakan dalam perhitungan tebal lapis perkerasan kaku dengan metode perhitungan Standar Nasional Indonesia (SNI) 2003 Pd T14-2003. 2. Untuk mengetahui Bagaimana menganalisa hasil perhitungan dengan metode Perencanaan Perhitungan Jalan Beton Semen Standard Nasional Indonesia (SNI) 2003 Pd T-14-2003.
3. Dapat memberikan informasi dan pengetahuan baru terhadap teknik atau metode perencanaan yang digunakan di lapangan yang mungkin belum diperoleh mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan teknik sipil Politeknik Negeri Medan selama di bangku perkuliahan.
D. Batasan Masalah Sesuai dengan permasalahan diatas, maka pembatasan masalah yang diambil oleh penyusun adalah evaluasi terhadap tebal lapisan perkerasan kaku dengan metode perhitungan Standar Nasional Indonesia (SNI) 2003 Pd T-14-2003 dan membandingkanya dengan hasil dilapangan yang menggunakan metode AASHTO 1993. Penulis
tidak
membahas
mengenai
pemilihan
material,
perhitungan pondasi bawah dan perhitungan CBR untuk menghindari penyimpangan
pengolahan
data
yang
terlalu
jauh
dan
agar
pembahasannya tidak terlalu luas serta sesuai dengan kelengkapan perolehan data.
E. Manfaat Penulisan Laporan Tugas Akhir ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Sebagai referensi Mahasiswa yang akan membahas hal yang sama dengan laporan ini; 2. Penulis sendiri menambah pengetahuan dan pengalaman agar mampu
melaksanakan
kegiatan
yang
sama
kelak
dengan
pelaksanaannya di lapangan.
F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan: a. Data yang dikumpulkan pada penyusunan Laporan Tugas Akhir ini berasal dari Proyek Pembangunan Jalan yang diperoleh dari kantor Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 18; b. Prosedur
pengumpulan
data
di
proyek
adalah
mendapatkan surat rujukan dari PerguruanTinggi;
dengan
c. Dari pihak Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana penulis diberikan penjelasan tentang konstruksi maupun tanya jawab langsung dengan dosen pembimbing.
2. Teknik Pengolahan Data: a.
Menggunakan data kuantitatif dengan menggunakan rumus
b.
Prosedur pengolahan data adalah menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pd T-14-2003.
G. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan dan Penulisan Laporan Tugas Akhir. Adapun jadwal persiapan, pelaksanaan dan penulisan Laporan Tugas Akhir dimulai pada Maret s/d minggu ke-4 Juli 2013. Tabel 1.1 Jadwal Persiapan, pelaksanaan dan penulisan BULAN No
KEGIATAN
April
1
Survei objek TA (Perencanaan): mendapatkan Topik TA
2
Mendapatkan Dobing TA
3
Bimbingan untuk Pelaksanaan TA dari Dobing B. Pelaksanaan Bimbingan untuk pengumpulan Data
4 5
Pengumpulan Data
6
Bimbingan untuk Pengolahan Data
7
Pengolahan Data C. Pelaporan
Juni
Juli
Agustus
Minggu ke ... 3
A. Persiapan
Mei
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
8 9 10 11 12 13 14 15 16
Bimbingan untuk Penulisan Bab I Penulisan Bab I (Pendahuluan ) Bimbingan untuk menulis Bab II dan III Penulisan Bab III (Tinjauan Kepustakaan) Bimbingan Untuk Penulisan Bab IV dan V Penulisan Bab IV (Pembahasan) Penulisan Bab V (Simpulan dan Saran) Bimbingan Tahap Akhir (Penyempurnaan LTA) Penyempurnaan Laporan Tugas Akhir H. Sistematika Laporan BAB I Pendahuluan : Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang pemilihan judul, topik bahasan, tujuan pembahasan, manfaat penulisan, metode pengumpulan data,dan time schedule pengerjaan laporan. BAB II
Tinjauan Umum Proyek : Dalam bab ini dijelaskan tentang Data umum, Data
teknis, Bagan alir perencanaan tebal lapis perkerasan dan struktur organisasi proyek. BAB III
Tinjauan Pustaka : Dalam bab ini dijelaskan tentang jenis perkerasan
jalan, perkerasan kaku, perbedaan perkerasan kaku dengan perkerasan lentur, perencanaan tebal lapis perkerasan, metode Standart Nasional Indonesia (SNI) Pd T-14-2003. BAB IV
Perencanaan Geometrik :
Dalam bab ini dijelaskan tentang ruang lingkup, acuan, ketentuan dan persyaratan serta prosedur perencanaan, perhitungan menggunakan metode SNI Pd T-14-2003.
BAB V
Penutup : Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran perencanaan
tebal lapis perkerasan kaku pada proyek Fly Over Jamin Ginting.