ANALISIS PERBEDAAN PERGERAKAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DEVIDEN
SKRIPSI Program Studi Akuntansi
N a m a : SADINAH NIM
: 0320312-084
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
ANALISIS PERBEDAAN PERGERAKAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DEVIDEN
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA EKONOMI Program Studi Akuntansi
N a m a : SADINAH NIM
: 0320312-084
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Sadinah
NIM
: 0320312-084
Program Studi
: Akuntansi
Judul Skripsi
: Analisis Perbedaan Pergerakan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Deviden
Tanggal Ujian Skripsi : 05 Juli 2008 Disahkan Oleh:
Pembimbing
( Drs. Suharmadi, Ak., MM., M.Si ) Tanggal:
Dekan,
( Drs. Hadri Mulya, M.Si ) Tanggal:
Ketua Jurusan Akuntansi,
( H. Sabarudin Muslim, SE., M.Si ) Tanggal:
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta. Didalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik didalam materi maupun teknik penyajiannya, penulis menyadari akan hal tersebut. Kekurangan ini semata-mata dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman, maupun kemampuan yang dimiliki. Meskipun ada kekurangan dalam skripsi ini mudah-mudahan para pembaca dapat mengambil manfaatnya dari skripsi ini. Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari adanya bantuan semua pihak baik yang langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ketua Yayasan Universitas Mercu Buana, Bapak H. Probosutedjo. 2. Rektor Universitas Mercu Buana, Bapak Dr. Ir. H. Suharyadi, MS. 3. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana, Bapak Drs. Hadri Mulya, M.Si. 4. Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Mercu Buana, Bapak H. Sabarudin Muslim, SE., M.Si.
iii
5. Dosen pembimbing Bapak Drs. Suharmadi, Ak., MM., M.Si yang telah memberikan saran-saran, petunjuk dan pengarahan hingga skripsi ini selesai. 6. Pimpinan dan segenap karyawan Bursa Efek Indonesia yang telah banyak membantu dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk membantu memberikan data untuk penulisan skripsi ini, khususnya kepada Bapak Dani. 7. Papa dan Mama tercinta, adik dan saudara-saudara yang selalu memberikan motivasi, dukungan moril dan materil dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Teman-teman angkatan IV yang telah banyak memberikan masukan dalam skripsi ini dan persahabatan yang berkesan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberi dan melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang membantu penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, walaupun penulis menyadari bahwa didalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.
Jakarta,
2008
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………..………………………….i LEMBAR PENGESAHAN…………………………………..………………….ii KATA PENGANTAR……………………………………...……………………iii DAFTAR ISI……………………………………………………………...……....v DAFTAR LAMPIRAN………………………………………….……...……...viii BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian...……………..………………………………...1 B. Perumusan Masalah…………………………..…………………………...4 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………..………...5
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Deviden…………………………………..……………………6 B. Pengertian Kebijakan Deviden………….……………………..……….....7 C. Bentuk Utama Kebijakan Deviden…..….………………………..…….....8 D. Tanggal-tanggal Penting yang Berkaitan dengan Deviden………..……....9 E. Bentuk-bentuk Pembayaran Deviden……………………...……………..11 F. Definisi Saham……………………….......………………………………15 G. Jenis-jenis Saham………………………………...………………………15 H. Pergerakan Harga Saham (Volatilitas)....………………………...………17 I. Analisa Penilain Saham………………...…………...……………………19 J. Pengertian Pasar Modal…………………………………...………...……21 v
vi
1 Definisi Dalam Arti Luas……………………………….……...……22 2. Definisi Dalam Arti Menegah…………………………………...….22 3. Definisi Dalam Arti Sempit………………………….………..…….23 A. Instrumen Pasar Modal…………………………………….……..…….24 B. Kerangka Pemikiran……………………………………….……..…….25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum.......................................................................................28 B. Metode Penelitian……………………………...…………………………32 C. Perumusan Hipotesis……………………………...……………………...33 D. Sampel Penelitian……………………………...…………………………33 E. Variabel dan Pengukurannya……………………..……….……………..35 F. Definisi Operasional Variabel…………………………...……………….35 G. Metode Pengumpulan Data……………………………...………...……..35 H. Metode Analisis Data……………………………...……………………..36
BAB IV
ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian…..…………………...………………………………….37 B. Uji Beda..............................................................………………………...41 C. Hasil Uji Beda Paired Samples Test atas Harga Saham……………...….42
vii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……..………………………………………………………..52 B. Saran…………..…………………………………………………………53
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan yang akan melakukan pengembangan usahanya
membutuhkan tambahan dana. Sumber dana itu sendiri dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok besar yaitu yang berasal dari luar (eksternal) dan yang berasal dari dalam (internal). Sumber pembiayaan eksternal diperoleh perusahaan dengan melakukan pinjaman kepada pihak lain atau menjual sahamnya kepada masyarakat (go public) di pasar modal. Sebagai contoh, jika perusahaan menggunakan dana pinjaman, tentunya perusahaan wajib membayar bunga atas pinjaman dengan nilai persentase tetap atas pinjaman yang diperolehnya, baik saat perusahaan memperoleh laba maupun mengalami kerugian. Sedangkan yang merupakan sumber pembiayaan internal adalah pemanfaatan laba yang ditahan (retained earning), yaitu laba yang tidak dibagikan sebagai deviden. Deviden adalah, “Pendistribusian laba secara proporsional kepada para pemegang saham sesuai dengan jumlah lembar saham yang di milikinya”. (Skausen K.Fred Stice and Stice 2001 : 734) Sebagai contoh, jika perusahaan memperoleh tambahan dana melalui modal saham, kewajiban dari perusahaan atas modal saham yang ditanam oleh pemegang saham hanya membayar deviden bagi para pemegang sahamnya saat perusahaan memperoleh laba, sementara jika mengalami kerugian perusahaan dapat tidak membagikan deviden. Sementara itu, jika dilih
1
2
dapat tidak membagikan deviden. Sementara itu, jika dilihat dari pihak investor, baik investor biasa maupun investor potensial, tujuan dari para investor melakukan investasi pada perusahaan yang sudah go public dapat dikategorikan menjadi dua. Dalam jangka pendek, investor dapat memperoleh keuntungan akibat adanya fluktuasi harga saham dengan kata lain terjadinya kenaikan harga saham dipasar modal sehingga investor memperoleh keuntungan atas selisih harga saham itu, yang umumnya dikenal dengan capital gain. Dan tujuan jangka panjang adalah untuk memperoleh deviden. Deviden yang akan dibagikan oleh perusahaan dan diterima oleh investor ini dipengaruhi oleh banyak faktor, dimana faktor yang paling signifikan adalah kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba yang akan mempengaruhi harga saham dipasar modal. Secara teori, semakin tinggi laba perusahaan maka semakin tinggi pula deviden yang akan dibagikan pada para pemegang sahamnya untuk tahun yang akan datang. Deviden yang tinggi tentunya adalah harapan pemegang saham atas modal yang ditanamnya, semakin tinggi deviden yang dibagikan semakin tinggi pula kepercayaan dan harapan para pemegang saham atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk masa yang akan datang. Sementara jika deviden rendah/terjadi penurunan deviden maka saham perusahaan menjadi tidak menarik bagi para investor khususnya investor potensial karena mereka akan meragukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang, mereka juga akan mempertimbangkan apakah akan terus menanamkan modal mereka disana atau tidak. Dan dalam mempelajari tingkah laku pasar yaitu investor dapat dilihat
3
Dan dalam mempelajari tingkah laku pasar yaitu investor dapat dilihat lewat pergerakan harga saham (return). Para investor dalam menentukan keputusan apakah akan melakukan transaksi di pasar modal berdasarkan informasi yang ia dapat misalnya pengumuman deviden. Informasi pengumuman tersebut akan memiliki nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkannya melakukan transaksi di pasar modal, dimana transaksi ini tercermin melalui pergerakan harga saham. Pergerakan harga merefleksikan perubahan kepercayaan rata-rata pasar secara agregasi. Berdasarkan survei terhadap deviden dan kebijakan keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat ditarik kesimpulan bahwa Chief Executive Officers (CEO) setuju bahwa pembayaran deviden memberikan sinyal (tanda) tentang prospek pendapatan perusahaan. Dilain pihak, pasar juga menggunakan pengumuman deviden sebagai informasi untuk menaksir nilai dari perusahaan. Dengan berdasar atas penjelasan signaling tersebut, terdapat asimetris informasi tentang prospek perusahaan dimasa depan (dimana manajer lebih tahu tentang prospek perusahaan daripada pihak luar). Sebuah perubahan deviden dapat membantu mempermudah ketidaksimetrisan ini. Kenyataannya, kenaikan deviden yang tidak diharapkan memberikan sinyal (tanda) yang positif sedangkan penurunan deviden memberikan pengumuman deviden yang naik (turun) seharusnya berkaitan secara wajar dengan abnormal return yang positif (negatif). Abnormal return itu sendiri merupakan perbedaan atau selisih antara aktual return
4 pada saat tanggal pengumuman dengan expected return, mengenai abnormal return akan dijelaskan lebih lanjut pada bab berikutnya. Telah banyak penelitian yang ditujukan untuk mengetahui pengaruh dari pengumuman perubahan deviden, contohnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Suparmono (2000 : 19) mengenai signalling theory yang memprediksikan adanya hubungan antara kenaikan deviden dengan abnormal return yang positif dan sebaliknya. Menurut Ewijaya dan Nur Indriantoro (1999 : 101), deviden dan perubahan deviden memberikan pengaruh yang positif signifikan pada perubahan harga saham relatif. Artinya, informasi mengenai deviden memberikan pengaruh yang positif kepada para investor. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pujiono (2002 : 87) terdapat pengaruh yang positif dari deviden dan leverege keuangan terhadap harga saham pada waktu ex-dividend day. Dengan adanya bermacam kesimpulan yang berbeda dari penelitianpenelitian terdahulu, maka penelitian untuk mengetahui dampak dari pengaruh pengumuman deviden, khususnya terhadap pergerakan harga saham yang teraktif di Bursa Efek Indonesia. Maka judul penelitian ini adalah “ Analisis Perbedaan Pergerakan Harga Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Deviden ”.
A.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah – masalah
yang akan dibahas, yaitu apakah terdapat perbedaan pergerakan harga saham sebelum dan sesudah pengumuman deviden.
5 Laporan keuangan yang diteliti terbatas pada periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2006, dimana data yang dibutuhkan untuk pengolahan data, yaitu 5 hari sebelum tanggal pengumuman deviden dan 5 hari setelah tanggal pengumuman deviden. Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah data pergerakan harga saham yang disertai tanggal pengumuman dan harga saham pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa di Bursa Efek Indonesia.
A.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian Adapun penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan bukti
empiris bahwa informasi pengumuman deviden perusahaan berpengaruh terhadap pergerakkan harga saham di Bursa Efek Indonesia. Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui perbedaan pergerakan harga saham sebelum dan sesudah pengumuman deviden pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun kegunaan penelitian skripsi ini adalah : 1.
Sebagai
bahan
pertimbangan
bagi
para
manajer
sebelum
memutuskan untuk mengumumkan pembagian deviden yang akan melakukan pembagian deviden kepada pemegang saham. 2.
Sebagai bahan pertimbangan bagi para investor khususnya investor potensial sebelum menanamkan modalnya.
3.
Sebagai tambahan literatur bagi penelitian mengenai deviden pada masa yang akan datang.
BAB II LANDASAN TEORITIS
A.
Pengertian Deviden Saham merupakan tanda bukti pernyataan dalam modal dasar suatu
perseroan terbatas. Dengan kata lain, apabila seseorang memiliki saham suatu perusahaan, maka orang tersebut akan menjadi salah satu pemilik dari perusahaan itu. Keuntungan yang didapat oleh pemilik perusahaan adalah : 1.
Ikut serta dalam Rapat Umum Pemegang Saham Menikmati keuntungan dari kenaikan harga saham di bursa (capital gain) dan pengertian mengenai capital gain itu sendiri adalah “Kelebihan realisasi pendapatan atas penjualan atau pertukaran aktiva dan nilai barunya” (Slamet B. Noor 2001 : 97)
2. Menikmati keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam bentuk deviden dan
pengertian
deviden
adalah
“Pendistribusian
Laba
secara
proporsional kepada para pemegang saham sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya “ (Skausen K.Fred Stice and Stice 2001 : 734) Dalam pengertian deviden terdapat beberapa istilah yang perlu dipahami, yaitu : 1. Deviden extra, yaitu tambahan deviden yang diterima pemegang saham disamping deviden tahunan. 2. Deviden akhir (final devidend), yaitu deviden yang pembayarannya dilakukan pada akhir tahun.
6
7
Deviden khusus (special devidend), yaitu deviden tambahan yang diberikan diluar dugaan kepada pemagang saham dan tidak ada jaminan akan terulang dikemudian hari. 4. Deviden antara (intern devidend), yaitu deviden yang dibayarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham, sebelum membayar deviden yang resmi. 5. Deviden tunda (deffered devidend), yaitu deviden yang sudah diumumkan dan dicatat sebagai hutang tetapi pembayarannya baru dilakukan setelah jangka waktu yang ditentukan atau setelah terjadinya peristiwa tertentu. 6. Deviden kumulatif, yaitu akumulasi deviden yang dibayarkan dan pelunasannya dilaksanakan lebih dahulu daripada deviden saham biasa.
B.
Pengertian Kebijakan Deviden Kebijakan deviden merupakan keputusan yang diambil perusahaan dan
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap harga saham perusahaan di pasar modal, sehingga kebijakan deviden merupakan sebagian dari keputusan investasi. Oleh karena itu, dalam hal ini perusahaan dituntut untuk membagikan deviden sebagai realisasi dari harapan akan hasil yang didambakan oleh seorang investor dalam menginvestasikan dananya untuk membeli saham itu. Oleh beberapa ahli, kebijakan deviden didefinisikan sebagai berikut : 1. Menurut Ridwan Sundjaja dan Inge Barlian (2003 : 390) dinyatakan bahwa: Kebijakan deviden adalah keputusan seberapa besar laba yang menjadi hak pemegang saham yang dijadikan laba yang ditahan untuk di investasikan kembali kedalam perusahaan agar perusahaan memperoleh pertumbuhan.
8 Menurut Brigham Eugene & Louis .C (2002 : 293) dinyatakan bahwa : Kebijakan deviden adalah kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan gain yang diperoleh apakah deviden didistribusikan atau tidak dan jika didistribusikan seberapa besar nilai yang akan dibagikan pada pemegang saham. Jadi dari definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan deviden merupakan suatu kebijakan untuk menetapkan bagian dari laba bersih yang akan dibagikan sebagai deviden kepada para pemegang saham dan beberapa besar bagian dari laba bersih itu akan ditanam kembali sebagai laba ditahan oleh perusahaan untuk re-investasi. Setiap perusahaan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan, di lain pihak juga dapat membayar deviden kepada para pemegang saham. Tetapi kedua tujuan ini selalu bertentangan.
B.
Bentuk Utama Kebijakan Deviden Ada tiga jenis kebijakan deviden yang dapat dilakukan oleh perusahaan,
yang masing-masingnya akan dijelaskan dibawah ini (Ridwan Sundjaja dan Inge Barlian 2003 : 390) : 1. Kebijakan Deviden Rasio Pembayaran Konstan. Kebijakan deviden yang didasarkan dengan persentase tertentu dari pendapatan masalah dengan kebijakan ini adalah jika pendapatan perusahaan turun atau rugi pada suatu periode tertentu maka deviden menjadi rendah atau tidak ada rasio. Pembayaran deviden adalah persentase dari setiap rupiah yang dihasilkan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk tunai dihitung dengan membagi deviden kas persaham dengan laba persaham.
9 1. Kebijakan deviden teratur. Kebijakan deviden yang didasarkan atas pembayaran deviden dengan rupiah yang tetap dalam setiap periode seringkali kebijakan deviden teratur digunakan dengan memakai target rasio pembayaran deviden target rasio pembayaran deviden adalah kebijakan dimana perusahaan mencoba membayar deviden dalam persentase tertentu. 2. Kebijakan deviden rendah teratur dan ditambah ekstra. Kebijakan deviden yang didasarkan pembayaran deviden rendah yang teratur ditambah dengan deviden ekstra jika ada jaminan pendapatan jika pendapatan lebih tinggi dari biasanya pada periode tertentu perusahaan boleh membayar tambahan deviden yang disebut deviden ekstra, dengan deviden rendah tetapi teratur dibayar setiap periode perusahaan memberi investor pendapatan stabil yang dibutuhkan untuk membangun kepercayaan pada perusahaan dan deviden ekstra diberikan sebagai hasil pada periode yang baik. Deviden ekstra tidak boleh diberikan teratur karena menjadi tidak berarti penggunaan target rasio pembayaran deviden dalam tingkat deviden yang teratur lebih dianjurkan.
B.
Tanggal-tanggal Penting yang Berkaitan dengan Deviden 1. Tanggal pengumuman (Declaration date) Sesaat setelah para direksi mengadakan rapat dengan para pemegang saham akan diumumkan berapa besar deviden yang akan dibagikan, bentuk pembayaran devidennya dan tanggal pembayaran deviden.
10
Contoh pengumuman itu sebagai berikut : “Pada tanggal 15 November 2005, sebagai tanggal pengumuman (declaration date), perusahaan ABC mengadakan rapat dan memutuskan pembayaran deviden tunai sebesar Rp.150 per saham, tanggal 15 Desember 2005 sebagai tanggal pencatatan pemegang saham (holder-ofrecord-date) dan pembayaran dilakukan pada tanggal 10 Januari 2006, sebagai tanggal pembayaran (payment date). 2. Tanggal pencatatan pemegang saham (holder-of-record-date) Pada tanggal pencatatan pemegang saham, perusahaan menutup buku pencatatan pemindahtanganan saham dan membuat daftar pemegang saham per tanggal tersebut. Contohnya : Pada tanggal 15 Desember 2005 (holder-of-record-date) perusahaan harus diberitahukan mengenai transaksi jual beli saham yang dilakukan sebelum dan/atau sampai dengan tanggal 15 Desember 2005 sebab pada tanggal tersebut perusahaan harus menutup daftar kepemilikan saham. Kalau pemberitahuan terlambat, maka hak atas deviden akan jatuh kepada pemilik yang lama. 3. Tanggal pemisahan deviden (ex-devidend-date) Keterlambatan dalam pemberitahuan kepada perusahaan tentang suatu transaksi jual beli akan menjadi masalah dalam menentukan hak penerima deviden. Untuk menghindari konflik, badan keagenan telah menetapkan suatu perjanjian yang menyatakan bahwa hak untuk memperoleh deviden
11
akan tetap melekat pada saham sampai empat hari sebelum tanggal pencatatan pemegang saham, pada hari keempat sebelum tanggal pencatatan hak deviden tidak lagi melekat pada saham, tanggal pada saat deviden dipisahkan dari saham disebut tanggal pemisahan saham (exdevidend-date) Jadi dalam contoh diatas, jika holder-of-record-date adalah tanggal 15 Desember 2005, maka ex-devidend-date adalah tanggal 11 Desember 2005 atau sesudahnya tidak akan berhak untuk memperoleh deviden yang akan dibagikan pada tanggal 10 januari 2006 (payment-date). 4. Tanggal pembayaran (payment-date) Perusahaan akan mengirimkan cek pada pemegang saham yang tercatat sebagai pemegang saham. Tanggal-tanggal
penting
yang
berkaitan
dengan
deviden
dapat
digambarkan sebagai berikut : Gambar 2 Tanggal-tanggal Penting yang Berkaitan dengan Deviden
B.
Bentuk-bentuk Pembayaran Deviden Kebijakan deviden juga menyangkut bentuk-bentuk pembayaran deviden
yang akan dibagikan kepada pemegang saham, yaitu :
12
. Deviden tunai (cash deviden) Deviden tunai adalah deviden yang dibagikan secara tunai dan berkala yaitu triwulan, enam bulanan atau tahunan. 2. Stock split
Bentuk deviden ini adalah berupa pemecahan satu saham lama menjadi beberapa saham baru (stock split). Misalnya suatu perusahaan melakukan stock split dalam bentuk “a two for one split”, artinya dari satu saham biasa yang lama akan dikeluarkan 2 unit saham biasa baru. Nilai nominal daripada masing-masing lembar menjadi setengah daripada nilai saham biasa lama. 3. Repurches of stock
Bentuk pilihan lainnya adalah dengan cara membeli kembali saham biasa persalinan yang telah beredar (repurches of stock). Dengan repurches of stock, saham biasa yang beredar akan berkurang. Berkurangnya saham
biasa yang beredar menyebabkan laba per saham (EPS) akan meningkat, sehingga akan meningkatkan deviden per lembar saham akibatnya, harga saham akan meningkat, sehingga pemegang saham akan memperoleh capital gain sebagai kompensasi dari deviden yang tidak dibagikan yang
seharusnya diperoleh oleh pemegang saham perusahaan tersebut. Ada dua tujuan yang ingin dicapai perusahaan dengan repurches of stock, yaitu : a. Untuk mengurangi klaim pemegang saham secara permanen disebut penghentian peredaran saham atau penarikan saham.
yang
13
Untuk menyimpan saham tersebut sementara waktu yang kelak akan digunakan kembali, umumnya dalam rangka pemberian bonus kepada karyawan atau program pembelian saham. 4. Devidend property Deviden yang dibagikan kepada pemegang saham adalah dalam bentuk aktiva (selain kas sering juga disebut devidend in-kind). Devidend property dapat berbentuk barang dagang, real estate, atau bahkan
investasi. Karena sulit untuk membagi barang-barang tersebut, dividend property biasanya berbentuk surat-surat berharga, untuk pencatatannya, dividend property ini dinilai berdasarkan nilai pasar pada saat tanggal
pengumuman. 5. Deviden dalam bentuk saham (stock dividend) Bentuk lain dalam pembayaran deviden adalah dengan mengeluarkan saham biasa baru (stock devidend). Misalnya perusahaan menetapkan stock dividend sebesar 24%, artinya untuk setiap pemegang saham yang
memiliki 100 saham biasa akan diberikan 2 unit saham biasa baru. 6. Saham bonus (bonus share) Saham bonus merupakan saham-saham baru yang dikeluarkan perseroan untuk para pemegang saham lama yang berasal dari kapitalisasi agio saham. Ini juga dapat dikatakan tidak berbeda dengan deviden saham namun ada beberapa persamaan dan perbedaan mendasar yang dapat diidenfikasikan dalam tabel dibawah ini.
14
Tabel 2 Persamaan dan perbedaan Deviden Saham dan Saham Bonus Keterangan Biaya mendapatkannya Asal dana Pencatatannya Menyebabkan dilusi harga? Pajak penghasilan Dapat dipakai dalam proyeksi Kapitalisasi modal dari sumber dana Meningkatkan likuiditas saham Sumber : Robert Ang (1997:628)
Saham Deviden Gratis Dari laba ditahan Sebesar harga wajar pasar Kemungkinan ada dilusi harga PPh pasal 23 Ya Ya Ya
Saham Bonus Gratis Dari agio saham Sebesar nilai nominal Dilusi harga Bukan objek pajak Tidak Ya Ya
Terdapat juga jenis deviden yang khusus : 1. Deviden likuidasi Distribusi deviden yang lebih merupakan modal yang telah disetor (contributed capital). Dalam pencatatannya semua rekening equity dari pemilik di debit kecuali retained earning. Deviden jenis ini sering dilakukan pada industri pertambangan dan pada saat perusahaan dilikuidasi. 2. Scrip dividend Pada suatu waktu perusahaan menghindarkan keadaan kekurangan kas, tetapi masih berniat mengumumkan deviden. Dalam hal ini perusahaan dapat mengeluarkan scrip dividend berupa surat hutang untuk pembayaran dikemudian hari. Surat hutang ini memiliki jatuh tempo dan suku bunga yang tergantung pada jangka waktu hutangnya.
15 B.
Definisi Saham
Pengertian saham secara sederhana saham adalah “bukti penyertaan modal di suatu perusahaan” (Jogianto 2000 : 57) Wujud Saham adalah selembar kertas yang menerapkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
C.
Jenis-jenis Saham
Saham merupakan bentuk penyertaan modal dalam suatu perusahaan seseorang pemegang saham pada hakekatnya merupakan peserta pemilik dari suatu perusahaan hal ini juga berarti bahwa ia dapat turut menikmati keuntungan yang diperoleh perusahaan dan turut menanggung kerugian yang diderita perusahaan. Jenis Saham menurut manfaatnya menurut Suad Husnan (2001 : 23) dapat dibagi 3 yaitu : 1. Saham
Biasa
(Common
Stock)
yaitu
jenis
saham
yang
biasa
diperdagangkan di bursa saham. Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen perusahaan untuk menjalankan operasi perusahaan dan memiliki beberapa hak dan kewajiban seperti hak menerima bagian keuntungan atau dividen. 2. Saham Preferen (Preferred Stock) saham yang memiliki sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa adapun karakteritik saham preferen antara lain adalah :
16
Hak menerima deviden terlebih dahulu dibandingkan saham biasa. b. Hak deviden kumulatif yaitu hak untuk mendapatkan dividen tahuntahun sebelumnya yang belum dibayarkan. c. Hak preferen pada waktu likuidasi yaitu hak mendapatkan pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. 3. Saham Treasuri (Treasury Stock ) yaitu saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar dan kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali. Beberapa alasan perusahaan membeli kembali saham yaitu : a. Diberikan kepada pimpinan atau karyawan sebagai bonus b. Dibeli untuk meningkatkan nilai volume trading atau untuk meningkatkan nilai pasar. c. Mengurangi jumlah lembar saham beredar untuk meningkatkan nilai laba perlembar saham (EPS) d. Dan mengurangi jumlah saham beredar agar perusahan lain tidak mengusai jumlah saham secara mayoritas dengan tujuan pengambilan alih secara bersahabat (hostile take over ) e. Jenis saham menurut cara pengalihan cara peralihannya. Menurut Martono dan Harjito (2003 : 367), yaitu : a)
Saham atas unjuk (Brearer Stock )
Saham atas unjuk adalah yang tidak tertulis agar mudah dipindah tangankan dari satu investor ke investor lain, pihak yang memegang sertifikat saham atas unjuk, maka secara hukum
17
dianggap sebagai pemilik seorang pemilik sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkannya kepada pihak lain karena sifatnya mirip dengan uang. b) Saham atas nama (Registered Stock) Saham atas nama adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemilik.
B.
Pergerakan Harga Saham (Volatilitas)
Pergerakan harga saham atau volatilitas merupakan pergerakan naikturunnya harga saham. Adapun lingkungan mikro yang mempengaruhi volatilitas harga saham antara lain: 1. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, produk baru, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan. 2. Pengumuman pendanaan, seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang, kesepakatan kredit, pemecahan saham, pembelian saham, joint venture, dan lainnya. 3. Pengumuman perubahan dan penggantian direksi, manajamen, dan struktur organisasi. 1. Pengumuman
penggabungan
pengambilalihan
diversifikasi,
seperti
laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisi dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.
18
1. Pengumuman
investasi,
seperti
melakukan
ekspansi
pabrik,
pengembangan riset, penutupan usaha dan lainnya. 2. Pengumuman ketenagakerjaan, seperti negosiasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya. 3. Pengumuman laporan keuangan perusahaan. Sedangkan lingkungan makro yang mempengaruhi volatilitas harga saham antara lain: 1. Pengumuman dari pemerintah, seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta sebagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan pemerintah. 2. Pengumuman hukum, seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan. 3. Pengumuman
industri
sekuritas,
seperti
insider
trading,
pembatasan/penundaan trading. 4. Gejolak sosial politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar. 5. Berbagai issue, baik dari dalam dan luar negeri, seperti kerusuhan massal, issue lingkungan hidup, dan lain-lain. Corporate Action menurut Dyah Ratih Sulistyastuti (2002 : 25), adalah sebagai berikut : Kegiatan yang dilakukan oleh emiten yang bobotnya cukup material sehingga mempunyai kemungkinan mempengaruhi harga saham emiten di bursa efek maupun keputusan investor. Tindakan emiten dianggap cukup material berarti bahwa tindakan tersebut merupakan usaha yang disadari dan direncanakan oleh manajemen. Peraturan Bapepam No. X.K.1 yang dikeluarkan tanggal 17 Januari 1996 tentang keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada
19
publik, menyatakan bahwa fakta material yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga efek atau keputusan pemodal, antara lain adalah stock split (pemecahan saham), perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen, pergantian akuntan yang mengaudit emiten, dan lain-lain. Stock split adalah “pemecahan nilai nominal saham berdasarkan rasio tertentu” (Dyah Ratih Sulistyastuti 2002 : 26) Tujuan emiten melakukan stock split adalah untuk meningkatkan likuiditas saham. Stock split tidak mempengaruhi modal disetor penuh karena yang terjadi hanyalah pemecahan nilai nominal menjadi lebih kecil dan tidak mengakibatkan dilusi kepemilikan saham. Walaupun tidak terjadi dilusi, tetapi harga pasar teoritis akan mengalami penyesuaian. Secara teoritis, harga saham dengan nilai nominal baru sama dengan rasio stock split dikalikan harga pasar saham saat suspensi (penghentian sesi perdagangan).
B.
Analisa Penilaian Saham Nilai yang berhubungan dengan saham dapat dilihat dalam empat konsep
yang memberikan arti yang berbeda, yaitu: 1. Konsep nilai nominal (Nominal Value) Nilai nominal adalah nilai yang tertulis/tercetak pada tiap lembar saham yang berkaitan dengan kepentingan akuntansi dan hukum. Nilai ini tidak mengukur nilai riil suatu saham, tetapi hanya digunakan untuk
20
menentukan besarnya modal disetor penuh dalam neraca. Nilai nominal sering disebut juga dengan nilai pari, stated value, face value, par value. 2. Konsep nilai buku per lembar saham (Book Value per Share) Nilai buku per lembar saham menunjukkan nilai aktiva bersih per lembar saham yang dimiliki oleh pemegangnya. Nilai ini dapat mencerminkan berapa besar jaminan yang diperoleh pemegang saham apabila emiten dilikuidasi. Nilai buku per lembar saham dapat diperoleh dengan membagi total ekuitas setelah dikurangi dengan saham preferen (jika ada) dengan jumlah saham biasa beredar. 3. Konsep nilai pasar (Market Value) Nilai pasar adalah nilai yang terbentuk oleh adanya permintaan dan penawaran di bursa. Nilai inilah yang menentukan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 4. Konsep nilai fundamental (Intrinsic Value) Nilai fundamental seringkali disebut dengan nilai intrinsik. Nilai intrinsik digunakan untuk menentukan harga wajar suatu saham agar harga saham tersebut mencerminkan nilai yang sebenarnya (real value) sehingga tidak terlalu mahal (overpriced). Nilai ini dapat diperoleh dengan mencari nilai sekarang (present value) dari semua aliran kas di masa mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain/loss. Ketika melakukan investasi di pasar modal, investor harus menyadari adanya kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi. Tidak ada jaminan yang pasti bahwa bila bermain di pasar modal seorang investor akan mendapat capital
21
gain saja, melainkan juga kemungkinan diperolehnya capital loss. Dengan demikian, investor harus berhati-hati dalam memilih saham-saham yang akan dibeli. Tindakan yang biasa dilakukan investor dalam memilih saham adalah melakukan penilaian saham. Ada dua macam penilaian/analisa dalam menilai suatu saham, yaitu : 1. Fundamental Analysis. Dasar pemikiran yang digunakan dalam analisa fundamental adalah bahwa seorang investor merupakan mahluk yang rasional. Dengan analisa ini, seorang mencoba mempelajari hubungan antara harga pasar saham dengan kondisi perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik pada saat tertentu saja, tetapi juga harapan mengenai kemampuan perusahaan meningkatkan nilai di kemudian hari. 2. Technical Analysis. Penilaian melalui analisa teknikal ini didasarkan pada anggapan bahwa investor adalah mahluk yang tidak rasional, dalam arti bahwa tindakan investor dalam berinvestasi di pasar modal sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi psikologisnya.
B.
Pengertian Pasar Modal
Pengertian pasar modal adalah dalam pengertian abstrak yaitu pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur
22
lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek . Pasar Modal juga dapat berfungsi sebagai lembaga perantara (Intermediaries) Pasar modal menurut Eduardus Tandelilin (2001 : 13) dan Chaerul D. Djakman (2001 : 35) adalah : Semua lembaga dan prosedur yang memberikan fasilitas transaksitransaksi instrumen keuangan jangka panjang (seperti saham biasa dan obligasi) Menurut U Tun Wai dan Hugh T. Patrick (2003 : 7) dalam sebuah makalah IMF menyebutkan tiga pengertian tentang pasar modal sebagai berikut: 1. Definisi dalam arti luas Pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan jangka pendek, primer, dan tidak langsung. 2. Definisi dalam arti menengah Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari 1 tahun) termasuk saham-saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotek dan tabungan, serta deposito berjangka.
23
Definisi dalam arti sempit Pasar modal adalah pasar terorganisasi yang memperdagangkan sahamsaham dan obligasi dengan memakai jasa makelar, komisioner, dan underwriter. Menurut UU No. 8 Tahun 1995, pasar modal didefinisikan sebagai berikut: “Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek” .
Pasar modal menawarkan beberapa manfaat bagi perusahaan, investor, dan pemerintah. Adapun manfaat tersebut antara lain: 1. Bagi perusahaan (emiten) Masalah permodalan merupakan masalah utama yang umum dihadapi setiap perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya. Dengan adanya pasar modal, perusahaan dapat menyerap dana dalam jumlah besar dari masyarakat luas dan sebagai alternatif sumber pendanaan selain perbankan. 2. Bagi investor Selama ini, para investor relatif menginvestasikan dananya di bank dalam bentuk deposito dan instrumen simpanan lainnya. Dengan perkembangan pasar modal di Indonesia, mereka mempunyai kesempatan dalam memaksimumkan kelebihan dana yang dimiliki. Pada umumnya tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor adalah jumlah aliran kas
24 masuk, bisa dalam bentuk deviden, maupun dalam bentuk capital gain/loss (selisih harga jual dengan harga beli) 3. Bagi pemerintah Aliran dana yang diperoleh perusahaan yang go publik dapat dipergunakan untuk memperluas jaringan usaha. Kondisi ini tentu saja dapat meningkatkan kesempatan kerja. Hal ini akan sejalan dengan tujuantujuan pemerintah, diantaranya adalah membuka kesempatan kerja dan pemerataan hasil pembangunan.
B.
Instrumen Pasar Modal Instrumen pasar modal adalah semua surat berharga (securities) yang
diperjualbelikan di bursa, seperti obligasi dan saham (efek). Obligasi merupakan sekuritas berpendapatan tetap yang diterbitkan sehubungan dengan perjanjian hutang. Sedangkan saham merupakan sekuritas bersifat ekuitas, artinya jumlah saham yang dimiliki mencerminkan tingkat kepemilikan atas emiten yang menerbitkan efek tersebut. Tidak seperti obligasi, saham tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo dan tidak memberikan pendapatan tetap. Terdapat dua jenis saham yang diperdagangkan di bursa, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham preferen merupakan saham yang diberikan hak untuk mendapatkan deviden dan atau bagian kekayaan pada saat emiten dilikuidasi lebih dahulu dari saham biasa. Saham biasa merupakan saham yang tidak mempunyai hak istimewa. Adapun karakteristik saham biasa adalah sebagai berikut :
25
Berhak atas deviden. 2. Berhak
atas
harta
perusahaan
ketika
setelah semua kewajiban dilunasi, dengan
urutan
emiten
dilikuidasi
sebagai
berikut :
gaji karyawan, utang bank, obligasi, utang pajak, saham biasa. 3. Berhak
mengeluarkan
suara
dalam
Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), artinya berhak memberikan hak suara untuk mengambil keputusan RUPS mengenai segala
hal
yang
pengurusan perseroan, hak menerima pembagian
berkaitan
dengan
deviden, dan sisa
kekayaan dalam proses likuidasi. 4. Tanggung jawab pemegang saham atas perusahaan hanya sebatas nilai saham yang dimiliki dan tidak memiliki tanggung jawab secara pribadi.
B.
Kerangka Pemikiran Deviden merupakan bagian laba yang diberikan pada pemegang saham
sebagai kontribusi atas investasi yang dilakukannya pada perusahaan. Deviden yang tinggi merupakan daya tarik tersendiri bagi investor karena investor mengharapkan return yang tinggi atas penyertaan modalnya dalam bentuk deviden. Investor dalam pengambilan keputusannya harus berdasarkan informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia dipublik maupun informasi pribadi. Salah satu informasinya adalah pergerakan perubahan deviden disekitar tanggal pengumuman, dimana investor dapat memperkirakan prospek pendapatan perusahaan dimasa yang akan datang karena besar kecilnya deviden tergantung
26
pada keuntungan atau laba perusahaan dan kebijakan yang diterapkan oleh manajemen perusahaan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Telah
banyak
penelitian
yang
dilakukan
mengenai
bagaimana
pengumuman deviden dapat mempengaruhi return. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Suparmono yang meneliti hubungan signaling theory dengan abnormal return lalu Erwijaya dan Nur Indriantoro yang menemukan bahwa informasi mengenai deviden memberikan pengaruh yang positif kepada para investor. Dengan mengacu pada penelitian sebelumnya, peneliti berusaha untuk dapat melihat sejauh mana pengumuman deviden yang dipublikasikan akan mempengaruhi reaksi pasar, dalam hal ini investor. Ada tidaknya pengaruh reaksi pasar dapat dilihat/ditunjukkan dari perubahan harga/return saham di seputar tanggal pengumuman, selama 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman. Reaksi pasar ini biasanya diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Perubahan harga saham terlihat dari tinggi rendahnya harga saham yang dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya performance dari perusahaan emiten, tingkat bunga, dividend yield, return investasi saham, tingkat GNP, daya beli masyarakat, faktor kebijakan makro, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu naik turunnya harga saham tergantung dari perubahan satu atau lebih dari faktor yang mempengaruhinya. Pada perusahaan yang memberikan hasil berupa deviden kepada para pemegang saham, maka citra perusahaan (performance), kemampuan
27
menghasilkan laba (earning power) serta pertumbuhan asetnya tentu akan mempengaruhi kepada harga saham perusahaan yang bersangkutan.
Bagan Kerangka Pemikiran
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Gambaran Umum Sejarah Bursa Efek Indonesia berawal dari berdirinya bursa efek di
Indonesia pada abad tahun 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, bursa efek pertama Indonesia didirikan di Batavia, pusat pemerintahan kolonial Belanda dan dikenal sebagai Jakarta saat ini. Bursa Batavia sempat ditutup selama periode Perang Dunia Pertama dan kemudian dibuka lagi pada tahun 1925. Selain Bursa Batavia, pemerintah kolonial juga mengoperasikan Bursa Paraler di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan Bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia. Pada tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, Bursa Saham dibuka lagi di Jakarta dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda sebelum perang dunia. Kegiatan Bursa Saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956, kemudian pada 10 Agustus 1977, bursa dibuka lagi dan pemerintah memberi batasan yang sangat ketat, misalnya harga saham tidak boleh berfluktuasi sampai 4% dalam sehari. Investor asing juga dilarang membeli saham dipasar modal Indonesia, karena Bursa Saham mengemban misi pemerataan pendapatan dari pemerintah Orde Baru maka sampai tahun 1988 hanya ada 24 perusahaan yang menjual saham di bursa.
28
29
Pada tahun 1987 pemerintah mengeluarkan aturan yang dikenal dengan Paket Kebijaksanaan Desember atau Pakdes, dimana ada penyederhanaan tata cara menjual saham dan obligasi di bursa. Dan Pakdes membuka pintu untuk investor asing untuk membeli sampai 49% dari total saham yang dijual. Pembatasan fluktuasi juga diperbaharui. Pada Oktober 1988, pemerintah mengeluarkan paket kebijakan deregulasi perbankan. Namun aturan yang dikenal dengan sebutan Pakto 88 ini membawa dampak ke bursa. Pasalnya, waktu itu orang dengan mudah mendirikan bank. Dan itu membuat kredit menjadi mudah dalam mendirikan usaha dan para pengusaha beramai-ramai mencatatkan diri dibursa. Sebagai penutup, pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Desember 1988, yang memudahkan swasta menjual sahamnya dibursa. Setelah paket kebijakan itu, nilai total transaksi bursa tahun 1988 hanya Rp. 30,6 miliar melonjak menjadi Rp. 964,3 miliar ditahun 1989, kapitalisasi pasar naik 10 kali lipat dari Rp. 449 miliar menjadi Rp. 4,3 triliun, dan tercatat 32 emiten yang menjual sahamnya. Karena pasar modal mulai bergairah, pada akhir 1990 pemerintah memisahkan fungsi pengawas dan pelaksana pasar modal. Maka ada 2 lembaga, yakni Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) sebagai pengawas dan PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara pasar modal. BEI secara resmi mengelola bursa efek 13 Juli 1992, pemegang saham PT. BEI adalah pialang yang menjadi anggota bursa dengan menyetor masing-masing Rp. 60 juta. Untuk operasional, BEI memungut fee dari nilai transaksi, dulu
30
pungutan diitetapkan sebesar 0,08% dan sekarang menyusut menjadi 0,03% karena nilai transaksinya kian membengkak. Perkembangan bursa juga terjadi pada sistemnya pada 22 Mei 1995 diberlakukan JATS (Jakarta Automatic Trading System) sistem ini menggantikan sistem manual dimana semua pesanan pembelian dan penjualan dicatat dengan computer dan disimpan seketika itu juga. Pada 15 September 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada titik paling rendah 292,12 poin dari 467,339 pada awal krisis 1 Juli 1997, dan selepas tahun 1998 investor lokal mulai bangkit dan tahun 1999 IHSG menembus 710 poin yang merupakan rekor semenjak krisis. Situasi kembali tak menentukan setelah menara kembar WTC di New York ambruk. Tahun 2000, BEI menerapkan system Scripless Trading atau perdagangan tanpa warkat. Meski masih dililit ancaman krisis, pengelola bursa terus menambah fitur, pada 3 Desember 2001, mereka memberlakukan Auto Rejection System, dimana system secara otomatis menolak transaksi saat harga saham berfluktuasi melewati batasan tertentu. Pada 28 Maret 2002, pengelola bursa mengenalkan sistem perdagangan jarak jauh atau Remote Trading System. Langkah ini memungkinkan perusahaan pialang melakukan eksekusi transaksi jual beli dari kantor mereka, kendati tetap punya Trader dilantai bursa. Investor asing mulai masuk kembali ke BEI berkat hal itu sepanjang semester pertama tahun 2002, BEI tercatat sebagai bursa dengan kinerja terbaik didunia. IHSG melesat naik sebesar 42% menjadi 545 poin dari 383 poin (2 Januari 2001), hanya dalam waktu enam bulan saja, kembali bursa
31 dirontokkan dengan skandal akuntansi dan bom Bali yang membawa IHSG terpuruk ke kisaran 300 poin. Bursa dapat berbenah dengan cepat, sepanjang tahun 2003, BEI menjadi mesin uang bagi para investor meski terkena hantaman bom di hotel JW. Marriott, IHSG naik 60%, jika awal 2003 IHSG pada titik 409, penutupan tahun IHSG mencatat menjadi 691. Lonjakan IHSG menurut para pakar karena ekonomi makro Indonesia menguat, semua terus berlanjut dan pada 29 Desember 2004, IHSG mencatat nilai tertinggi yakni 1004,4 poin, kapitalisasi pasar meningkat sampai 47% dari tahun sebelumnya. Dan pada tahun 2004 ada penerapan batasan minimum penawaran jual beli saham sebesar Rp. 25 kinerja BEI masih terus dinantikan sampai sekarang. Populasi yang diteliti adalah pergerakan harga saham perusahaan yang bergerak di sektor jasa yang terdaftar di BEI selama 3 periode, tahun 2004 sampai 2006 data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yakni dari tanggal pengumuman deviden khususnya di divisi pencatatan sektor jasa dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
32 Susunan Organisasi pada Bursa Efek Indonesia secara umum tergambar sebagai berikut : Gambar 4
B.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi
peristiwa (event study), yaitu dengan mengamati pergerakan harga saham saham 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman deviden. Selain event study, penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif. Deskriptif berarti menjelaskan bagaimana respon investor atas pengumuman deviden. Komparatif artinya bahwa penelitian ini adalah untuk membandingkan aktivitas pergerakan harga saham.
33
Perumusan Hipotesis Hipotesis yang ingin dibuktikan melalui penelitian ini diformulasikan dengan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho). Apabila hipotesis alternatif akan diterima maka otomatis hipotesis nol tidak akan diterima. Berdasarkan hal tersebut maka rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut: Ho :
Tidak terdapat perbedaan pergerakan harga saham yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman deviden.
Ha :
Terdapat perbedaan pergerakan harga saham yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman deviden.
D.
Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor jasa di Bursa Efek
Indonesia (BEI) untuk periode tahun 2004 sampai dengan periode 2006. Pengumuman deviden sesuai dengan tanggal publikasi laporan keuangan hasil audit yang umumnya periode Januari sampai dengan Maret. Untuk harga saham yang akan diperbandingkan adalah periode 1 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden, periode 2 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden, periode 3 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden, periode 4 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden, dan periode 5 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden.
34
Tabel 2 Daftar Sampel Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Kode ADHI AHAP ASBI ASDM ASGR ASII ASJT ASRM BBCA BBIA BBNI BBRI BDMN BFIN BLTA BMRI BNGA BSWD CENT CTRS FAST HEXA ISAT LTLS MPPA MREI PANS PGAS PLIN RALS RIGS SMDR SMRA TGKA TLKM TRIM TURI
Emiten PT Adhi Karya Tbk PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk PT Asuransi Bintang Tbk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Astra International Tbk PT Asuransi Jasa Tania Tbk PT Asuransi Ramayana Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Berlian Laju Tanker Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank Swadesi Tbk PT Centrin Online Tbk PT Ciputra Surya Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT Indosat Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Matahari Putera Prima Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Panin Sekuritas Tbk PT Perusahaan Gas Negara Tbk PT Plaza Indonesia Reality Tbk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Rig Tenders Indonesia Tbk PT Samudera Indonesia Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Tigaraksa Satria Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Trimegah Securities Tbk PT Tunas Ridean Tbk
35
E.
Variabel dan Pengukurannya Dalam penelitian ini variabel-variabel yang akan diamati adalah sebagai
berikut: 1. Harga saham sebelum dan sesudah pengumuman deviden, yang diproksi dari harga saham 1 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden, 2 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden, 3 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden, 4 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden, dan 5 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden. 2. Tanggal pengumuman deviden
F.
Definisi Operasional Variabel 1.
Pengumuman deviden adalah: tanggal pengumuman deviden untuk setiap periodenya.
2.
G.
Harga saham adalah nilai satuan mata uang.
Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian Kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teknik studi kepustakaan dengan membaca literatur-literatur, jurnal akuntansi, makalah penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik skripsi sebagai landasan teoritis dalam menganalisa dan membahas permasalahan skripsi ini.
Penelitian Lapangan. Dalam melakukan penelitian lapangan di Bursa Efek Indonesia, peneliti mengumpulkan data sekunder berupa data mengenai
36 28
1. tanggal publikasi harga saham, data harian harga saham perusahaan yang bergerak di sektor jasa yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2006.
H.
Metode Analisis Data
Data-data yang telah diperoleh kemudian disajikan sesuai dengan kebutuhan antara lain dengan: 1. Menyajikan data harga saham dalam kurun waktu ±1 hari pengumuman deviden, ±2 hari pengumuman deviden, ±3 hari pengumuman deviden, ±4 hari pengumuman deviden, dan ±5 hari pengumuman deviden . 2. Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan uji statistik parametrik yaitu dengan uji untuk dua sampel yang berpasangan (Uji Paired Sample T-test) dengan tingkat signifikansi 5%. Uji ini dihasilkan oleh program Statistical Product Service and Solution (SPSS). Uji Paired Sample TTest adalah uji statistik untuk menguji dua sampel yang berpasangan. Dua
sampel yang berpasangan diartikan sebagai sebuah sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan yang berbeda (Singgih Santoso:2004). Uji Paired Sample T-Test digunakan untuk menguji perbedaan harga saham sebelum dan sesudah tanggal publikasi. Uji Independent Sample T-Test adalah uji dua sampel tidak berhubungan atau
bebas (Singgih Santoso:2004).
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, maka dihasilkan
beberapa sampel yang memenuhi kriteria baik mengenai eksistensi perusahaan tersebut berdiri dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 dan juga kelengkapan data-data yang menjadi variabel penelitian. Sampel perusahaan yang menjadi objek penelitian ini, mengumumkan/ mempublikasikan devidennya sepanjang tahun, namun umumnya deviden ini diumumkan setelah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Populasi yang diteliti adalah pergerakan harga saham perusahaan yang bergerak di sektor jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indosnesia (BEI) selama 3 periode, tahun 2004 sampai dengan tahun 2006, data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yakni dari tanggal pengumuman deviden khususnya di divisi pencatatan sektor jasa dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa perusahaan yang menjadi sampel tersebut berasal dari kelompok divisi pencatatan sektor jasa yang diambil dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu:
37
38 Tabel 4.1 Daftar Sampel Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Kode ADHI AHAP ASBI ASDM ASGR ASII ASJT ASRM BBCA BBIA BBNI BBRI BDMN BFIN BLTA BMRI BNGA BSWD CENT CTRS FAST HEXA ISAT LTLS MPPA MREI PANS PGAS PLIN RALS RIGS SMDR SMRA TGKA TLKM TRIM TURI
Emiten PT Adhi Karya Tbk PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk PT Asuransi Bintang Tbk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Astra International Tbk PT Asuransi Jasa Tania Tbk PT Asuransi Ramayana Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Berlian Laju Tanker Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank Swadesi Tbk PT Centrin Online Tbk PT Ciputra Surya Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT Indosat Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Matahari Putera Prima Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Panin Sekuritas Tbk PT Perusahaan Gas Negara Tbk PT Plaza Indonesia Reality Tbk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Rig Tenders Indonesia Tbk PT Samudera Indonesia Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Tigaraksa Satria Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Trimegah Securities Tbk PT Tunas Ridean Tbk
Berikut adalah data yang dihasilkan dalam penelitian ini untuk 37 sampel selama 3 tahun berturut-turut (111 data) untuk harga saham sebelum dan sesudah pengumuman deviden :
39 Tabel 4.2 Daftar Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Deviden
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
-5 310 200 325 245 235 5,800 435 825 3,675 625 1,075 1,625 2,825 1,250 900 1,300 350 350 135 800 950 1,450 3,900 235 500 390 305 1,325 5,900 4,150 7,450 2,600 395 3,250 7,650 135 350 740 115 650 290 320
5 280 230 330 255 230 5,600 450 825 1,825 675 1,050 1,600 3,175 1,050 925 1,250 325 360 90 900 950 1,375 4,050 230 550 385 350 1,350 5,900 4,450 7,700 2,200 265 3,400 7,700 130 340 780 85 650 300 420
-4 310 225 325 245 230 5,800 435 825 3,675 600 1,075 1,625 2,800 1,300 900 1,175 400 350 120 825 950 1,475 3,825 230 525 400 325 1,500 5,900 4,275 7,450 2,600 385 3,250 7,750 130 355 750 115 650 290 330
Pergerakan Harga Saham 4 -3 3 -2 280 300 280 300 225 200 240 205 330 330 330 330 250 255 250 245 235 230 240 225 5,450 5,800 5,600 5,650 450 455 455 455 825 825 825 825 1,775 3,575 1,800 3,450 650 625 650 625 1,050 1,100 1,050 1,075 1,550 1,675 1,575 1,650 3,150 2,825 3,075 2,800 1,050 1,300 1,075 1,200 925 900 900 900 1,275 1,150 1,250 1,200 320 350 320 350 360 350 350 350 135 140 135 140 900 850 950 950 950 950 950 950 1,375 1,300 1,375 1,400 4,025 3,725 3,975 3,750 235 240 225 230 525 525 500 550 380 400 375 400 350 325 350 325 1,350 1,500 1,375 1,500 5,900 5,900 5,900 5,900 4,300 4,250 4,300 4,300 7,700 7,450 7,700 7,450 2,100 2,600 2,100 2,600 265 390 270 395 3,400 3,250 3,400 3,250 7,550 7,750 7,650 7,550 130 130 130 130 345 350 345 335 790 760 790 760 95 115 105 115 650 690 690 690 300 285 300 285 420 350 425 360
2 280 210 330 245 225 5,750 455 825 1,800 650 1,075 1,550 3,100 975 900 1,225 335 350 135 950 950 1,375 4,025 225 500 380 350 1,425 5,900 4,300 7,850 2,400 265 3,400 7,550 130 335 800 105 690 290 390
-1 295 205 330 245 225 5,750 455 825 3,500 650 1,075 1,575 2,775 1,125 925 1,250 350 350 135 950 950 1,375 3,900 230 500 400 325 1,450 5,900 4,300 7,450 2,600 405 3,250 7,650 135 315 780 115 690 285 350
1 280 210 330 245 230 5,800 455 825 1,800 650 1,075 1,525 2,850 1,100 900 1,200 340 350 135 1,000 950 1,350 3,950 230 500 385 350 1,425 5,900 4,325 7,850 2,600 440 3,400 7,650 130 345 810 105 690 290 385
40 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
11,050 485 1,050 3,650 870 1,670 2,775 4,725 1,080 920 1,670 470 400 100 1,350 1,000 4,200 5,150 600 570 190 350 2,750 5,700 820 900 6,500 1,040 3,700 5,100 165 780 640 105 530 185 315 10,450 450 940 4,500 980 1,250 3,950 5,050 1,260 1,650 2,060
12,700 410 1,080 3,525 910 1,730 2,725 5,400 1,050 910 1,590 475 400 100 1,340 800 4,850 5,450 660 610 180 340 2,950 5,700 930 930 6,300 1,040 3,700 5,200 155 830 660 130 600 210 325 9,500 450 1,150 4,075 960 1,200 3,775 4,700 1,300 1,730 1,700
10,700 485 1,050 3,600 890 1,680 2,750 4,600 1,080 910 1,640 475 400 100 1,370 1,000 4,300 5,200 590 540 190 335 2,750 5,700 820 900 6,500 1,050 3,700 5,000 165 780 630 110 500 180 315 10,650 450 940 4,550 980 1,210 4,075 4,800 1,260 1,630 1,925
12,450 425 1,080 3,525 920 1,710 2,750 5,350 1,050 910 1,640 480 400 100 1,360 800 4,775 5,500 660 570 185 340 2,975 5,700 900 920 6,600 1,020 3,700 5,250 150 790 640 135 600 210 325 9,700 450 1,150 4,025 960 1,200 3,700 4,625 1,350 1,680 1,640
10,800 485 1,050 3,625 880 1,680 2,800 4,600 1,080 890 1,660 485 400 100 1,350 1,000 4,450 5,350 600 560 190 340 2,775 5,700 810 900 6,700 1,050 3,700 4,950 165 800 640 105 510 180 315 10,050 450 940 4,675 980 1,230 3,950 4,800 1,300 1,620 1,870
12,400 485 1,030 3,575 910 1,720 2,825 5,300 1,050 900 1,660 490 400 100 1,360 800 4,750 5,400 660 570 185 340 3,000 5,700 880 930 6,600 1,030 3,700 5,250 160 790 640 135 600 215 340 9,450 450 1,050 4,175 960 1,250 3,550 4,600 1,350 1,640 1,690
11,000 485 1,050 3,550 870 1,670 2,800 4,675 1,080 880 1,660 490 400 100 1,360 1,000 4,500 5,250 600 580 190 340 2,725 5,700 810 900 6,600 1,070 3,700 4,975 170 800 660 105 510 195 315 10,300 450 1,010 4,500 960 1,260 3,800 4,500 1,310 1,620 1,690
12,000 485 1,030 3,650 920 1,650 2,875 5,000 1,050 900 1,700 490 400 100 1,360 1,000 4,800 5,400 650 580 185 340 2,775 5,700 840 920 6,600 1,030 3,700 5,000 165 780 620 135 600 205 345 9,800 450 1,050 4,275 960 1,200 3,750 4,825 1,350 1,630 1,760
11,350 485 1,050 3,550 880 1,670 2,825 4,700 1,080 910 1,690 500 400 100 1,380 1,000 4,550 5,150 600 570 190 340 2,725 5,700 820 910 6,600 1,060 3,700 4,900 170 800 630 135 600 210 360 9,900 450 1,050 4,275 960 1,200 3,875 4,750 1,310 1,620 1,760
11,700 485 1,050 3,600 910 1,630 2,875 4,925 1,080 910 1,690 490 400 100 1,370 1,000 4,850 5,300 630 590 205 340 2,725 5,700 830 920 6,500 1,040 3,700 5,050 160 800 640 135 600 215 340 10,200 450 1,050 4,400 980 1,220 3,800 4,675 1,360 1,620 1,700
41
91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111
B.
485 480 165 600 1,400 710 4,250 465 1,040 160 335 11,850 5,900 750 930 8,950 1,190 300 7,050 135 710
580 480 110 670 1,400 800 4,400 415 1,030 160 350 10,550 5,900 770 920 7,900 1,170 290 7,300 135 700
480 480 165 590 1,400 710 4,200 465 1,100 160 335 11,000 5,900 750 930 9,000 1,190 300 6,950 135 710
540 480 165 680 1,400 770 4,425 415 1,030 160 340 10,700 5,900 770 920 8,200 1,170 290 7,300 130 700
500 480 165 590 1,400 730 4,100 465 1,040 160 335 10,150 5,900 750 930 9,150 1,190 300 7,350 135 690
530 480 165 680 1,400 760 4,475 410 1,050 160 340 11,250 5,900 750 930 8,200 1,180 300 7,250 135 700
510 480 165 570 1,400 760 4,125 455 1,030 160 340 10,300 5,900 750 930 8,850 1,190 300 7,300 140 700
520 480 165 680 1,400 760 4,325 435 1,010 160 350 10,300 5,900 740 930 8,000 1,180 300 7,400 135 700
510 480 165 590 1,450 770 4,275 455 1,010 160 340 10,550 5,900 760 930 8,750 1,120 300 7,400 145 700
Uji Beda Hasil uji beda rata-rata dari penelitian event study dapat dilihat dari out
put table Paired Sampel Test sebagai berikut: a. Tingkat signifikansi dapat dilihat dari nilai t dan sig.(2-tailed), sehingga kesimpulan dapat diambil melalui penerimaan atau penolakan hipotesis yang diusulkan. b. Ho ditolak jika t-hitung > t tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.(2tailed) > level of significant (ά) c. Ho diterima jika t-hitung < t tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.(2tailed) < level of significant (ά).
520 480 165 660 1,450 760 4,350 450 1,010 160 350 10,300 5,900 750 930 7,800 1,180 300 7,450 135 690
42
Hasil Uji Beda Paired Samples Test atas Harga Saham Setelah didapatkan pergerakan harga saham selama 3 tahun berturut-turut dan dilakukan pengolahan data dengan software, maka akan didapatkan hasil sebagai berikut : Gambar 4.1 Hasil Pengujian Perbedaan Harga Saham 1 Hari Sebelum dan Sesudah
Paired Samples Statistics
Pair 1
Mean Sebelum1 1968,87 Sesudah1 1964,77
Std. Error N Std. Deviation Mean 111 2461,950 233,678 111 2467,623 234,216
Paired Samples Correlations N Pair 1
Sebelum1 & Sesudah1
111
Correlation ,997
Sig. ,000
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Std. Deviation Pair 1 Sebelum1 - Sesudah 4,099 202,980
Std. Error Mean 19,266
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -34,082 42,280
t ,213
df Sig. (2-tailed) 110 ,832
Dari tabel Paired Samples Statistics, dapat diketahui nilai rata-rata, jumlah data, standar deviasi dan standar error mean 1 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden. Rata-rata 1 hari sebelum hasil pengumuman deviden adalah sebesar 1968,87 dan 1 hari setelah pengumuman deviden adalah sebesar 1964,77. Untuk nilai N, merupakan jumlah data sampel secara keseluruhan, yaitu sebesar 111 data yang terhitung mulai dari tahun 2004-2006. Pada kolom Std. Deviation adalah kolom hasil simpangan baku dari data pergerakan harga saham 1 hari sebelum tanggal pengumuman deviden, yaitu sebesar 2461,95 dan 1 hari
43
setelah pengumuman deviden, yaitu sebesar 2467,623. Untuk kolom terakhir Std. Error Mean menunjukkan nilai rata-rata kesalahan yang terjadi selama perhitungan 1 hari sebelum tanggal pengumuman deviden, yaitu sebesar 233,678 dan 1 hari setelah pengumuman deviden, yaitu sebesar 234,216. Pada tabel Paired Samples Correlations dapat diketahui hubungan antara kedua variabel 1 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden. Nilai korelasi untuk 1 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden adalah sebesar 0,997 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa hubungan antara keduanya kuat atau saling berkaitan. Tabel Paired Samples Test menunjukkan hasil uji T, 1 hari sebelum dan sesudah tanggal pengumuman deviden. Nilai rata-rata kedua variabel tersebut adalah sebesar 4,099. Besarnya penyimpangan yang terjadi pada pengukuran tersebut dapat diketahui dari hasil simpangan baku untuk keduanya adalah sebesar 202,980. Rata-rata kesalahan yang terjadi pada kedua variabel adalah sebesar 19,266. Untuk tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95% dan nilai terendah dari perbedaan jarak antara kedua variabel adalah sebesar -34,082 serta nilai tertingginya adalah sebesar 42,280. Nilai sig. (2-Tailed) merupakan nilai taraf signifikansi dua variabel, yaitu sebesar 0,832, di mana nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak atau Ha diterima, yaitu ada pergerakan sebelum dan sesudah tanggal pengumuman deviden. Nilai df merupakan nilai derajat bebas (degrees of freedom), yaitu sebesar 110, di mana didapat dari banyaknya jumlah data dikurangi 1 atau N-1. Untuk nilai thitung adalah sebesar 0,213.
44 Gambar 4.2 Hasil Pengujian Perbedaan Harga Saham 2 Hari Sebelum dan Sesudah
Paired Samples Statistics
Pair 1
Sebelum2 Sesudah2
Mean 1960,99 1963,06
N Std. Deviation 111 2449,907 111 2473,461
Std. Error Mean 232,535 234,771
Paired Samples Correlations N Pair 1
Sebelum2 & Sesudah2
111
Correlation ,996
Sig. ,000
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Std. Deviation Pair 1 Sebelum2 - Sesudah -2,072 227,215
Std. Error Mean 21,566
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -44,811 40,667
t -,096
df Sig. (2-tailed) 110 ,924
Dari tabel Paired Samples Statistics, dapat diketahui nilai rata-rata, jumlah data, standar deviasi dan standar error mean 2 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden. Rata-rata 2 hari sebelum hasil pengumuman deviden adalah sebesar 1960,99 dan 2 hari setelah pengumuman deviden adalah sebesar 1963,06. Untuk nilai N, merupakan jumlah data sampel secara keseluruhan, yaitu sebesar 111 data yang terhitung mulai dari tahun 2004-2006. Pada kolom Std. Deviation adalah kolom hasil simpangan baku dari data pergerakan harga saham 2 hari sebelum tanggal pengumuman deviden, yaitu sebesar 2449,907 dan 2 hari setelah pengumuman deviden, yaitu sebesar 2473,461. Untuk kolom terakhir Std. Error Mean menunjukkan nilai rata-rata kesalahan yang terjadi selama perhitungan 2 hari sebelum tanggal pengumuman deviden, yaitu sebesar 232,535 dan 2 hari setelah pengumuman deviden, yaitu sebesar 234,771.
45
Pada tabel Paired Samples Correlations dapat diketahui hubungan antara kedua variabel 2 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden. Nilai korelasi untuk 2 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden adalah sebesar 0,996 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa hubungan antara keduanya kuat atau saling berkaitan. Tabel Paired Samples Test menunjukkan hasil uji T, 2 hari sebelum dan sesudah tanggal pengumuman deviden. Nilai rata-rata kedua variabel tersebut adalah sebesar -2.072. Besarnya penyimpangan yang terjadi pada pengukuran tersebut dapat diketahui dari hasil simpangan baku untuk keduanya adalah sebesar 227,215. Rata-rata kesalahan yang terjadi pada kedua variabel adalah sebesar 21,566. Untuk tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95% dan nilai terendah dari perbedaan jarak antara kedua variabel adalah sebesar -44,811 serta nilai tertingginya adalah sebesar 40,667. Nilai sig. (2-Tailed) merupakan nilai taraf signifikansi dua variabel adalah sebesar 0,924, di mana nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak atau Ha diterima, yaitu ada pergerakan sebelum dan sesudah tanggal pengumuman deviden.. Nilai df merupakan nilai derajat bebas (degrees of freedom), yaitu sebesar 110, di mana didapat dari banyaknya jumlah data dikurangi 1 atau N-1. Untuk nilai thitung adalah sebesar -0,096.
46 Gambar 4.3 Hasil Pengujian Perbedaan Harga Saham 3 Hari Sebelum dan Sesudah
Paired Samples Statistics Mean Sebelum3 1968,65 Sesudah3 1969,55
Pair 1
Std. Error N Std. Deviation Mean 111 2455,071 233,025 111 2508,983 238,142
Paired Samples Correlations N Pair 1
Sebelum3 & Sesudah3
111
Correlation ,993
Sig. ,000
Paired Samples Test Paired Differences
Pair 1 Sebelum3 - Sesudah3
Mean Std. Deviation -,901 305,521
Std. Error Mean 28,999
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -58,370 56,568
t -,031
df Sig. (2-tailed) 110 ,975
Dari tabel Paired Samples Statistics, dapat diketahui nilai rata-rata, jumlah data, standar deviasi dan standar error mean 3 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden. Rata-rata 3 hari sebelum hasil pengumuman deviden adalah sebesar 1968,65 dan 3 hari setelah pengumuman deviden adalah sebesar 1969,55. Untuk nilai N, merupakan jumlah data sampel secara keseluruhan, yaitu sebesar 111 data yang terhitung mulai dari tahun 2004-2006. Pada kolom Std. Deviation adalah kolom hasil simpangan baku dari data pergerakan harga saham 3 hari sebelum tanggal pengumuman deviden, yaitu sebesar 2455,071 dan 3 hari setelah pengumuman deviden, yaitu sebesar 2508,983. Untuk kolom terakhir Std. Error Mean menunjukkan nilai rata-rata kesalahan yang terjadi selama perhitungan 3 hari sebelum tanggal pengumuman deviden, yaitu sebesar 233,025 dan 3 hari setelah pengumuman deviden, yaitu sebesar 238,142.
47
Pada tabel Paired Samples Correlations dapat diketahui hubungan antara kedua variabel 3 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden. Nilai korelasi untuk 3 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden adalah sebesar 0,993 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa hubungan antara keduanya kuat atau saling berkaitan. Tabel Paired Samples Test menunjukkan hasil uji T, 3 hari sebelum dan sesudah tanggal pengumuman deviden. Nilai rata-rata kedua variabel tersebut adalah sebesar -0,901. Besarnya penyimpangan yang terjadi pada pengukuran tersebut dapat diketahui dari hasil simpangan baku untuk keduanya adalah sebesar 305,521. Rata-rata kesalahan yang terjadi pada kedua variabel adalah sebesar 28,999. Untuk tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95% dan nilai terendah dari perbedaan jarak antara kedua variabel adalah sebesar -58,370 serta nilai tertingginya adalah sebesar 56,568. Nilai sig. (2-Tailed) merupakan nilai taraf signifikansi dua variabel adalah sebesar 0,975, di mana nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak atau Ha diterima, yaitu ada pergerakan sebelum dan sesudah tanggal pengumuman deviden. Nilai df merupakan nilai derajat bebas (degrees of freedom), yaitu sebesar 110, di mana didapat dari banyaknya jumlah data dikurangi 1 atau N-1. Untuk nilai thitung adalah sebesar -0,031.
48 Gambar 4.4 Hasil Pengujian Perbedaan Harga Saham 4 Hari Sebelum dan Sesudah
Paired Samples Statistics Mean Sebelum4 1973,92 Sesudah4 1965,77
Pair 1
Std. Error N Std. Deviation Mean 111 2481,669 235,550 111 2499,426 237,235
Paired Samples Correlations N Pair 1
Sebelum4 & Sesudah4
111
Correlation ,992
Sig. ,000
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Std. Deviation Pair 1 Sebelum4 - Sesudah 8,153 315,819
Std. Error Mean 29,976
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -51,253 67,559
t ,272
df Sig. (2-tailed) 110 ,786
Dari tabel Paired Samples Statistics, dapat diketahui nilai rata-rata, jumlah data, standar deviasi dan standar error mean 4 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden. Rata-rata 4 hari sebelum hasil pengumuman deviden adalah sebesar 1973,92 dan 4 hari setelah pengumuman deviden adalah sebesar 1965,77. Untuk nilai N, merupakan jumlah data sampel secara keseluruhan, yaitu sebesar 111 data yang terhitung mulai dari tahun 2004-2006. Pada kolom Std. Deviation adalah kolom hasil simpangan baku dari data pergerakan harga saham 4 hari sebelum tanggal pengumuman deviden, yaitu sebesar 2481,669 dan 4 hari setelah pengumuman deviden, yaitu sebesar 2499,426. Untuk kolom terakhir Std. Error Mean menunjukkan nilai rata-rata kesalahan yang terjadi selama perhitungan 4 hari sebelum tanggal pengumuman deviden, yaitu sebesar 235,550 dan 4 hari setelah pengumuman deviden, yaitu sebesar 237,235.
49
Pada tabel Paired Samples Correlations dapat diketahui hubungan antara kedua variabel 4 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden. Nilai korelasi untuk 4 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden adalah sebesar 0,992 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa hubungan antara keduanya kuat atau saling berkaitan. Tabel Paired Samples Test menunjukkan hasil uji T, 4 hari sebelum dan sesudah tanggal pengumuman deviden. Nilai rata-rata kedua variabel tersebut adalah sebesar 8,153. Besarnya penyimpangan yang terjadi pada pengukuran tersebut dapat diketahui dari hasil simpangan baku untuk keduanya adalah sebesar 315,819. Rata-rata kesalahan yang terjadi pada kedua variabel adalah sebesar 29,976. Untuk tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95% dan nilai terendah dari perbedaan jarak antara kedua variabel adalah sebesar -51,253 serta nilai tertingginya adalah sebesar 67,559. Nilai sig. (2-Tailed) merupakan nilai taraf signifikansi dua variabel adalah sebesar 0,786, di mana nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak atau Ha diterima, yaitu ada pergerakan sebelum dan sesudah tanggal pengumuman deviden. Nilai df merupakan nilai derajat bebas (degrees of freedom), yaitu sebesar 110, di mana didapat dari banyaknya jumlah data dikurangi 1 atau N-1. Untuk nilai thitung adalah sebesar 0,272.
50 Gambar 4.5 Hasil Pengujian Perbedaan Harga Saham 5 Hari Sebelum dan Sesudah
Paired Samples Statistics Mean Sebelum5 1984,55 Sesudah5 1968,02
Pair 1
N Std. Deviation 111 2517,445 111 2495,085
Std. Error Mean 238,945 236,823
Paired Samples Correlations N Pair 1
Sebelum5 & Sesudah5
111
Correlation ,991
Sig. ,000
Paired Samples Test Paired Differences
Pair 1 Sebelum5 - Sesudah
Mean Std. Deviation 16,532 333,438
Std. Error Mean 31,649
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -46,188 79,251
t ,522
df Sig. (2-tailed) 110 ,602
Dari tabel Paired Samples Statistics, dapat diketahui nilai rata-rata, jumlah data, standar deviasi dan standar error mean 5 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden. Rata-rata 5 hari sebelum hasil pengumuman deviden adalah sebesar 1984,55 dan 5 hari setelah pengumuman deviden adalah sebesar 1968,02. Untuk nilai N, merupakan jumlah data sampel secara keseluruhan, yaitu sebesar 111 data yang terhitung mulai dari tahun 2004-2006. Pada kolom Std. Deviation adalah kolom hasil simpangan baku dari data pergerakan harga saham 5 hari sebelum tanggal pengumuman deviden, yaitu sebesar 2517,445 dan 5 hari setelah pengumuman deviden, yaitu sebesar 2495,085. Untuk kolom terakhir Std. Error Mean menunjukkan nilai rata-rata kesalahan yang terjadi selama perhitungan 5 hari sebelum tanggal pengumuman deviden, yaitu sebesar 238,945 dan 5 hari setelah pengumuman deviden, yaitu sebesar 236,823.
51 37
Pada tabel Paired Samples Correlations dapat diketahui hubungan antara kedua variabel 5 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden. Nilai korelasi untuk 5 hari sebelum dan sesudah pengumuman deviden adalah sebesar 0,991 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa hubungan antara keduanya kuat atau saling berkaitan. Tabel Paired Samples Test menunjukkan hasil uji T 5 hari sebelum dan sesudah tanggal pengumuman deviden. Nilai rata-rata kedua variabel tersebut adalah sebesar 16,533. Besarnya penyimpangan yang terjadi pada pengukuran tersebut dapat diketahui dari hasil simpangan baku untuk keduanya adalah sebesar 333,438. Rata-rata kesalahan yang terjadi pada kedua variabel adalah sebesar 31,649. Untuk tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95% dan nilai terendah dari perbedaan jarak antara kedua variabel adalah sebesar -46,188 serta nilai tertingginya adalah sebesar 79,251. Nilai sig. (2-Tailed) merupakan nilai taraf signifikansi dua variabel adalah sebesar 0,602, di mana nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak atau Ha diterima, yaitu ada pergerakan sebelum dan sesudah tanggal pengumuman deviden. Nilai df merupakan nilai derajat bebas (degrees of freedom), yaitu sebesar 110, di mana didapat dari banyaknya jumlah data dikurangi 1 atau N-1. Untuk nilai thitung adalah sebesar 0,522.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Hasil penelitian ini telah berhasil menjawab perumusan masalah dan
hipotesis yang dinyatakan di awal penelitian, antara lain: 1.
Terdapat perbedaan atas pergerakan harga saham sebelum dan sesudah tanggal pengumuman deviden. Perbedaan yang signifikan tersebut terlihat dari sehari setelah pengumuman deviden hingga lima hari setelah pengumuman dengan signifikansi sebesar 0.000, yang menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut adalah kuat.
2.
Daftar signifikansi hasil pengujian dapat dirangkum dalam tabel sebagai berikut: Tabel 5 Hasil Hipotesa Ho Berdasarkan Signifikansi Pergerakan Harga Saham
No. 1 2 3 4 5
Pengujian Hipotesis ±1 hari ±2 hari ±3 hari ±4 hari ±5 hari
Nilai p-value pada sig.(2tailed) 0,832 0,924 0,975 0,786 0,602
52
Significant (ά= 5%) 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050
Hasil Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak
53 52
Saran Dari hasil penelitian ini, penulis menyarankan beberapa hal yang dianggap penting, yaitu: 1.
Agar keakuratan pengaruh publikasi deviden terhadap harga saham akan terlihat lebih akurat, untuk penelitian selanjutnya perlu menambah periode waktu yang diteliti hingga 30 hari setelah penelitian.
2.
Bagi akademisi, agar dapat memberi kontribusi pada perkembangan ilmu akuntansi, khususnya akuntansi keuangan dan pasar modal, perlu digali lagi berbagai literatur dan buku-buku tentang informasi akuntansi yang bisa menjelaskan pergerakan harga saham.
3.
Bagi investor, penulis hanya menyarankan bahwa agar lebih berhatihati, karena dalam penelitian penulis pergerakan harga saham tersebut sangat bervariasi. Pengumuman deviden yang besar tidak serta merta menyebabkan harga saham naik.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Keterangan Riset dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek Indonesia
Lampiran 2
Rekapitulasi Tanggal Pengumuman Deviden Tunai Tahun 20042006, Sektor Jasa
Lampiran 3
Pergerakan Harga Saham 1-5 hari Sebelum dan 1-5 hari Sesudah Pengumuman Deviden Tahun 2004, Sektor Jasa
Lampiran 4
Pergerakan Harga Saham 1-5 hari Sebelum dan 1-5 hari Sesudah Pengumuman Deviden Tahun 2005, Sektor Jasa
Lampiran 5
Pergerakan Harga Saham 1-5 hari Sebelum dan 1-5 hari Sesudah Pengumuman Deviden Tahun 2006, Sektor Jasa
Lampiran 6
Rekapitulasi Pergerakan Harga Saham 1-5 hari Sebelum dan 1-5 hari Sesudah Pengumuman Deviden Tahun 2004-2006, Sektor Jasa
DAFTAR PUSTAKA
Chaerul D Djakman. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama Penerbit Salemba Empat, Jakarta Dyah Ratih Sulistyastuti. 2002. Saham Dan Obligasi, Salemba Empat, Jakarta Eduardus Tandelilin. 2001. Analisis Investasi Dan Manajemen Portopolio, BPFE,Yogyakarta Jogianto. 2000. Teori Portfolio Dan Analisis Investasi, Cetakan Pertama BPFE, Yogyakarta Martono dan Harjito. 2003. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama MC, Yogjakarta Pujiono. 2002. Dampak Kebijakan Deviden Terhadap Harga Saham Pada Waktu Ex Devidend Day, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 5 No.2 Ridwan Sundjaja dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan 2, Literata Lintas Media, Bandung Skausen K. Fred Stice and Stice. 2001. Akuntansi Keuangan Menengah, Dian Mas Cemerlang, Jakarta Suad Husnan. 2001. Dasar-Dasar Teori Portfolio Dan Analisis Sekuritas, Edisi 3, UPPAMPYKPN, Yogyakarta. Suparmono. 2000. Devidend Announcement Effects On Stock Return : A Test Pf Signalling Hypothesis In The Indonesia Stock Market, Gajah Mada International Journal Of Business Vol 2 No. 3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi Nama
: Sadinah
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 07 Mei 1981
Agama
: Kristen
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kewarganegaraan
: Indonesia
Alamat
: Pertokoan Cimone Indah Plaza Blok A/41 Cimone - Tangerang
Pendidikan Formal 2004-2008
Fakultas Ekonomi Program Kelas Karyawan Universitas Mercu Buana Jakarta
1996-1999
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Jakarta jurusan Akuntansi
1993-1996
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 12 Jakarta
1987-1993
Sekolah Dasar Negeri 02 Petang Jakarta
Rekapitulasi Tanggal Pengumuman Deviden Tunai Tahun 2004-2006 Sektor Jasa No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
BDMN BFIN TGKA PLIN TURI BNGA BBIA BMRI SMDR MPPA AHAP ASII PGAS ASRM LTLS TRIM MREI PANS ASDM BBCA ASBI BLTA FAST BBNI ADHI HEXA BBRI RIGS ASGR RALS ISAT BSWD SMRA CENT ASJT CTRS TLKM
Emiten PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Tigaraksa Satria Tbk PT Plaza Indonesia Reality Tbk PT Tunas Ridean Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Samudera Indonesia Tbk PT Matahari Putera Prima Tbk PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk PT Astra International Tbk PT Perusahaan Gas Negara Tbk PT Asuransi Ramayana Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Trimegah Securities Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Panin Sekuritas Tbk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Asuransi Bintang Tbk PT Berlian Laju Tanker Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Adhi Karya Tbk PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Rig Tenders Indonesia Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Indosat Tbk PT Bank Swadesi Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Centrin Online Tbk PT Asuransi Jasa Tania Tbk PT Ciputra Surya Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Tanggal Pengumuman 2004 2005 2006 01-Mar-04 31-May-05 24-May-06 13-Apr-04 19-May-05 9-May-06 20-Apr-04 1-Jun-05 2-Jun-06 30-Apr-04 28-Apr-05 29-May-06 18-May-04 23-May-05 9-May-06 19-May-04 10-May-05 11-Apr-06 24-May-04 13-Apr-05 23-May-06 24-May-04 26-May-05 24-May-06 24-May-04 18-May-05 22-May-06 26-May-04 26-May-05 4-Apr-06 27-May-04 13-Jun-05 22-Jun-06 28-May-04 30-May-05 29-May-06 28-May-04 3-Jun-05 13-Jun-06 31-May-04 3-Jun-05 2-Jun-06 31-May-04 30-May-05 5-Jun-06 31-May-04 18-Apr-05 31-May-06 01-Jun-04 30-May-05 3-Jul-06 02-Jun-04 28-Jun-05 4-Jul-06 08-Jun-04 20-May-05 4-Jul-06 08-Jun-04 29-Jun-05 16-May-06 09-Jun-04 10-Jun-05 9-Jun-06 10-Jun-04 20-May-05 23-Jun-06 11-Jun-04 20-Jun-05 23-Jun-06 14-Jun-04 3-Jun-05 30-May-06 15-Jun-04 31-May-05 4-Jul-06 17-Jun-04 22-Jun-05 26-Jun-06 18-Jun-04 31-May-05 5-Jun-06 18-Jun-04 17-Jun-05 19-Jun-06 23-Jun-04 9-May-05 9-May-06 23-Jun-04 21-Jun-05 27-Jun-06 24-Jun-04 9-Jun-05 3-Jul-06 28-Jun-04 9-Jun-05 28-Apr-06 29-Jun-04 28-Jun-05 26-Jun-06 01-Jul-04 4-Jul-05 29-Jun-06 06-Jul-04 7-Jun-05 13-Jun-06 06-Jul-04 29-Jun-05 30-Jun-06 04-Aug-04 28-Jun-05 5-Jul-06
PERGERAKAN HARGA SAHAM 1-5 HARI SEBELUM DAN 1-5 HARI SESUDAH PENGUMUMAN DEVIDEN TAHUN 2004 Sektor Jasa No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
ADHI AHAP ASBI ASDM ASGR ASII ASJT ASRM BBCA BBIA BBNI BBRI BDMN BFIN BLTA BMRI BNGA BSWD CENT CTRS FAST HEXA ISAT LTLS MPPA MREI PANS PGAS PLIN RALS RIGS SMDR SMRA TGKA TLKM TRIM TURI
Emiten PT Adhi Karya Tbk PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk PT Asuransi Bintang Tbk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Astra International Tbk PT Asuransi Jasa Tania Tbk PT Asuransi Ramayana Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Berlian Laju Tanker Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank Swadesi Tbk PT Centrin Online Tbk PT Ciputra Surya Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT Indosat Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Matahari Putera Prima Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Panin Sekuritas Tbk PT Perusahaan Gas Negara Tbk PT Plaza Indonesia Reality Tbk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Rig Tenders Indonesia Tbk PT Samudera Indonesia Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Tigaraksa Satria Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Trimegah Securities Tbk PT Tunas Ridean Tbk
Tgl Pengumuman 2004
15-Jun-04 27-May-04 09-Jun-04 08-Jun-04 23-Jun-04 28-May-04 06-Jul-04 31-May-04 08-Jun-04 24-May-04 14-Jun-04 18-Jun-04 01-Mar-04 13-Apr-04 10-Jun-04 24-May-04 19-May-04 28-Jun-04 01-Jul-04 06-Jul-04 11-Jun-04 17-Jun-04 24-Jun-04 31-May-04 26-May-04 01-Jun-04 02-Jun-04 28-May-04 30-Apr-04 23-Jun-04 18-Jun-04 24-May-04 29-Jun-04 20-Apr-04 04-Aug-04 31-May-04 18-May-04
-5 310 200 325 245 235 5,800 435 825 3,675 625 1,075 1,625 2,825 1,250 900 1,300 350 350 135 800 950 1,450 3,900 235 500 390 305 1,325 5,900 4,150 7,450 2,600 395 3,250 7,650 135 350
-4 310 225 325 245 230 5,800 435 825 3,675 600 1,075 1,625 2,800 1,300 900 1,175 400 350 120 825 950 1,475 3,825 230 525 400 325 1,500 5,900 4,275 7,450 2,600 385 3,250 7,750 130 355
-3 300 200 330 255 230 5,800 455 825 3,575 625 1,100 1,675 2,825 1,300 900 1,150 350 350 140 850 950 1,300 3,725 240 525 400 325 1,500 5,900 4,250 7,450 2,600 390 3,250 7,750 130 350
-2 300 205 330 245 225 5,650 455 825 3,450 625 1,075 1,650 2,800 1,200 900 1,200 350 350 140 950 950 1,400 3,750 230 550 400 325 1,500 5,900 4,300 7,450 2,600 395 3,250 7,550 130 335
-1 295 205 330 245 225 5,750 455 825 3,500 650 1,075 1,575 2,775 1,125 925 1,250 350 350 135 950 950 1,375 3,900 230 500 400 325 1,450 5,900 4,300 7,450 2,600 405 3,250 7,650 135 315
Tgl. Pengumuman
290 205 330 245 225 5,750 455 825 1,775 650 1,075 1,600 2,800 1,075 925 1,250 350 350 135 950 950 1,350 3,950 230 500 385 315 1,475 5,900 4,150 7,650 2,600 415 3,250 7,650 130 330
1 280 210 330 245 230 5,800 455 825 1,800 650 1,075 1,525 2,850 1,100 900 1,200 340 350 135 1,000 950 1,350 3,950 230 500 385 350 1,425 5,900 4,325 7,850 2,600 440 3,400 7,650 130 345
2 280 210 330 245 225 5,750 455 825 1,800 650 1,075 1,550 3,100 975 900 1,225 335 350 135 950 950 1,375 4,025 225 500 380 350 1,425 5,900 4,300 7,850 2,400 265 3,400 7,550 130 335
3 280 240 330 250 240 5,600 455 825 1,800 650 1,050 1,575 3,075 1,075 900 1,250 320 350 135 950 950 1,375 3,975 225 500 375 350 1,375 5,900 4,300 7,700 2,100 270 3,400 7,650 130 345
4 280 225 330 250 235 5,450 450 825 1,775 650 1,050 1,550 3,150 1,050 925 1,275 320 360 135 900 950 1,375 4,025 235 525 380 350 1,350 5,900 4,300 7,700 2,100 265 3,400 7,550 130 345
5 280 230 330 255 230 5,600 450 825 1,825 675 1,050 1,600 3,175 1,050 925 1,250 325 360 90 900 950 1,375 4,050 230 550 385 350 1,350 5,900 4,450 7,700 2,200 265 3,400 7,700 130 340
PERGERAKAN HARGA SAHAM 1-5 HARI SEBELUM DAN 1-5 HARI SESUDAH PENGUMUMAN DEVIDEN TAHUN 2005 Sektor Jasa No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
ADHI AHAP ASBI ASDM ASGR ASII ASJT ASRM BBCA BBIA BBNI BBRI BDMN BFIN BLTA BMRI BNGA BSWD CENT CTRS FAST HEXA ISAT LTLS MPPA MREI PANS PGAS PLIN RALS RIGS SMDR SMRA TGKA TLKM TRIM TURI
Emiten PT Adhi Karya Tbk PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk PT Asuransi Bintang Tbk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Astra International Tbk PT Asuransi Jasa Tania Tbk PT Asuransi Ramayana Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Berlian Laju Tanker Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank Swadesi Tbk PT Centrin Online Tbk PT Ciputra Surya Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT Indosat Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Matahari Putera Prima Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Panin Sekuritas Tbk PT Perusahaan Gas Negara Tbk PT Plaza Indonesia Reality Tbk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Rig Tenders Indonesia Tbk PT Samudera Indonesia Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Tigaraksa Satria Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Trimegah Securities Tbk PT Tunas Ridean Tbk
Tgl Pengumuman 2005
31-May-05 13-Jun-05 10-Jun-05 20-May-05 9-May-05 30-May-05 7-Jun-05 3-Jun-05 29-Jun-05 13-Apr-05 3-Jun-05 31-May-05 31-May-05 19-May-05 20-May-05 26-May-05 10-May-05 9-Jun-05 4-Jul-05 29-Jun-05 20-Jun-05 22-Jun-05 9-Jun-05 30-May-05 26-May-05 30-May-05 28-Jun-05 3-Jun-05 28-Apr-05 21-Jun-05 17-Jun-05 18-May-05 28-Jun-05 1-Jun-05 28-Jun-05 18-Apr-05 23-May-05
-5 740 115 650 290 320 11,050 485 1,050 3,650 870 1,670 2,775 4,725 1,080 920 1,670 470 400 100 1,350 1,000 4,200 5,150 600 570 190 350 2,750 5,700 820 900 6,500 1,040 3,700 5,100 165 780
-4 750 115 650 290 330 10,700 485 1,050 3,600 890 1,680 2,750 4,600 1,080 910 1,640 475 400 100 1,370 1,000 4,300 5,200 590 540 190 335 2,750 5,700 820 900 6,500 1,050 3,700 5,000 165 780
-3 760 115 690 285 350 10,800 485 1,050 3,625 880 1,680 2,800 4,600 1,080 890 1,660 485 400 100 1,350 1,000 4,450 5,350 600 560 190 340 2,775 5,700 810 900 6,700 1,050 3,700 4,950 165 800
-2 760 115 690 285 360 11,000 485 1,050 3,550 870 1,670 2,800 4,675 1,080 880 1,660 490 400 100 1,360 1,000 4,500 5,250 600 580 190 340 2,725 5,700 810 900 6,600 1,070 3,700 4,975 170 800
-1 780 115 690 285 350 11,350 485 1,050 3,550 880 1,670 2,825 4,700 1,080 910 1,690 500 400 100 1,380 1,000 4,550 5,150 600 570 190 340 2,725 5,700 820 910 6,600 1,060 3,700 4,900 170 800
Tgl. Pengumuman
810 115 690 290 385 11,250 485 1,060 3,550 900 1,610 2,900 4,825 1,080 900 1,690 490 400 100 1,370 1,000 4,600 5,200 610 580 205 345 2,700 5,700 820 930 6,600 1,040 3,700 5,000 160 790
1 810 105 690 290 385 11,700 485 1,050 3,600 910 1,630 2,875 4,925 1,080 910 1,690 490 400 100 1,370 1,000 4,850 5,300 630 590 205 340 2,725 5,700 830 920 6,500 1,040 3,700 5,050 160 800
2 800 105 690 290 390 12,000 485 1,030 3,650 920 1,650 2,875 5,000 1,050 900 1,700 490 400 100 1,360 1,000 4,800 5,400 650 580 185 340 2,775 5,700 840 920 6,600 1,030 3,700 5,000 165 780
3 790 105 690 300 425 12,400 485 1,030 3,575 910 1,720 2,825 5,300 1,050 900 1,660 490 400 100 1,360 800 4,750 5,400 660 570 185 340 3,000 5,700 880 930 6,600 1,030 3,700 5,250 160 790
4 790 95 650 300 420 12,450 425 1,080 3,525 920 1,710 2,750 5,350 1,050 910 1,640 480 400 100 1,360 800 4,775 5,500 660 570 185 340 2,975 5,700 900 920 6,600 1,020 3,700 5,250 150 790
5 780 85 650 300 420 12,700 410 1,080 3,525 910 1,730 2,725 5,400 1,050 910 1,590 475 400 100 1,340 800 4,850 5,450 660 610 180 340 2,950 5,700 930 930 6,300 1,040 3,700 5,200 155 830
PERGERAKAN HARGA SAHAM 1-5 HARI SEBELUM DAN 1-5 HARI SESUDAH PENGUMUMAN DEVIDEN TAHUN 2006 Sektor Jasa No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
ADHI AHAP ASBI ASDM ASGR ASII ASJT ASRM BBCA BBIA BBNI BBRI BDMN BFIN BLTA BMRI BNGA BSWD CENT CTRS FAST HEXA ISAT LTLS MPPA MREI PANS PGAS PLIN RALS RIGS SMDR SMRA TGKA TLKM TRIM TURI
Emiten PT Adhi Karya Tbk PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk PT Asuransi Bintang Tbk PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Astra International Tbk PT Asuransi Jasa Tania Tbk PT Asuransi Ramayana Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Berlian Laju Tanker Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank Swadesi Tbk PT Centrin Online Tbk PT Ciputra Surya Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT Indosat Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Matahari Putera Prima Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Panin Sekuritas Tbk PT Perusahaan Gas Negara Tbk PT Plaza Indonesia Reality Tbk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Rig Tenders Indonesia Tbk PT Samudera Indonesia Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Tigaraksa Satria Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Trimegah Securities Tbk PT Tunas Ridean Tbk
Tgl Pengumuman 2006
4-Jul-06 22-Jun-06 9-Jun-06 4-Jul-06 9-May-06 29-May-06 13-Jun-06 2-Jun-06 16-May-06 23-May-06 30-May-06 5-Jun-06 24-May-06 9-May-06 23-Jun-06 24-May-06 11-Apr-06 28-Apr-06 29-Jun-06 30-Jun-06 23-Jun-06 26-Jun-06 3-Jul-06 5-Jun-06 4-Apr-06 3-Jul-06 4-Jul-06 13-Jun-06 29-May-06 27-Jun-06 19-Jun-06 22-May-06 26-Jun-06 2-Jun-06 5-Jul-06 31-May-06 9-May-06
-5 640 105 530 185 315 10,450 450 940 4,500 980 1,250 3,950 5,050 1,260 1,650 2,060 485 480 165 600 1,400 710 4,250 465 1,040 160 335 11,850 5,900 750 930 8,950 1,190 300 7,050 135 710
-4 630 110 500 180 315 10,650 450 940 4,550 980 1,210 4,075 4,800 1,260 1,630 1,925 480 480 165 590 1,400 710 4,200 465 1,100 160 335 11,000 5,900 750 930 9,000 1,190 300 6,950 135 710
-3 640 105 510 180 315 10,050 450 940 4,675 980 1,230 3,950 4,800 1,300 1,620 1,870 500 480 165 590 1,400 730 4,100 465 1,040 160 335 10,150 5,900 750 930 9,150 1,190 300 7,350 135 690
-2 660 105 510 195 315 10,300 450 1,010 4,500 960 1,260 3,800 4,500 1,310 1,620 1,690 510 480 165 570 1,400 760 4,125 455 1,030 160 340 10,300 5,900 750 930 8,850 1,190 300 7,300 140 700
-1 630 135 600 210 360 9,900 450 1,050 4,275 960 1,200 3,875 4,750 1,310 1,620 1,760 510 480 165 590 1,450 770 4,275 455 1,010 160 340 10,550 5,900 760 930 8,750 1,120 300 7,400 145 700
Tgl. Pengumuman
650 135 600 210 345 9,800 450 1,050 4,300 960 1,210 3,900 4,675 1,300 1,630 1,690 530 480 165 600 1,450 750 4,300 450 1,020 160 350 10,100 5,900 740 930 7,800 1,120 300 7,350 140 700
1 640 135 600 215 340 10,200 450 1,050 4,400 980 1,220 3,800 4,675 1,360 1,620 1,700 520 480 165 660 1,450 760 4,350 450 1,010 160 350 10,300 5,900 750 930 7,800 1,180 300 7,450 135 690
2 620 135 600 205 345 9,800 450 1,050 4,275 960 1,200 3,750 4,825 1,350 1,630 1,760 520 480 165 680 1,400 760 4,325 435 1,010 160 350 10,300 5,900 740 930 8,000 1,180 300 7,400 135 700
3 640 135 600 215 340 9,450 450 1,050 4,175 960 1,250 3,550 4,600 1,350 1,640 1,690 530 480 165 680 1,400 760 4,475 410 1,050 160 340 11,250 5,900 750 930 8,200 1,180 300 7,250 135 700
4 640 135 600 210 325 9,700 450 1,150 4,025 960 1,200 3,700 4,625 1,350 1,680 1,640 540 480 165 680 1,400 770 4,425 415 1,030 160 340 10,700 5,900 770 920 8,200 1,170 290 7,300 130 700
5 660 130 600 210 325 9,500 450 1,150 4,075 960 1,200 3,775 4,700 1,300 1,730 1,700 580 480 110 670 1,400 800 4,400 415 1,030 160 350 10,550 5,900 770 920 7,900 1,170 290 7,300 135 700