ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
Oleh: NOVRIZAH 106082002649
JURUSAN AKUNTANSI KONSENTRASI AKUNTANSI AUDITING FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H./2010 M
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: NOVRIZAH 106082002649
JURUSAN AKUNTANSI KONSENTRASI AKUNTANSI AUDITING FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H./2010 M
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
: Novrizah
NIM
: 106082002649
Program Studi
: Akuntansi
Judul Skripsi
:
Analisis
Pengaruh
Kompetensi
dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit dengan Ukuran Kantor Akuntan Publik Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
Menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila teryata di kemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus menerima sangsi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada unsur paksaan. Jakarta, Nopemeber 2010
(Novrizah)
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah DKI Jakarta) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Novrizah NIM: 106082002649
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. M.A. Bintoro Dibyoseputro, Ak., MBM
Dr. Amilin, SE., Ak., MSi NIP: 197306150 200501 1 009
NIP:
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2010 M
i
Pada hari Jumat Tanggal Tiga September Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Novrizah NIM: 106082002649 dengan judul skripsi “ANALISIS AUDITOR
PENGARUH TERHADAP
KOMPETENSI KUALITAS
DAN
AUDIT
INDEPENDENSI
DENGAN
UKURAN
KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 3 September 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Drs. Abdul Hamid Cebba, MBA., CPA
Fitri Damayanti, SE., M.Si
Penguji II
Penguji III
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Penguji I
ii
Pada hari Jumat Tanggal Sepuluh Nopember Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Novrizah NIM: 106082002649 dengan judul skripsi “ANALISIS AUDITOR
PENGARUH TERHADAP
KOMPETENSI KUALITAS
DAN
AUDIT
INDEPENDENSI
DENGAN
UKURAN
KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)”. Memperhatikan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 Nopember 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si
Drs. M.A. Bintoro Dibyoseputro, Ak., MBM
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA
Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si
Penguji Ahli I
Penguji Ahli II
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Novrizah
2. Tempat/ Tanggal Lahir
: Jakarta, 1 Nopember 1988
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki
4. Agama
: Islam
5. Alamat
: Jalan Swadharma Raya Gg. H. Rohimin RT 017/003 No. 26A, Ulujami – Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 12250.
6. Telepon
: 021-94519463 / 085692648146
7. E-Mail
: -
[email protected] -
[email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. TK Al Athfal - Jakarta
1993 - 1994
2. SDN 04 Pagi Pesanggrahan - Jakarta
1994 - 2000
3. SMP Negeri 267 Jakarta
2000 - 2003
4. SMU Negeri 32 Jakarta
2003 - 2006
5. FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2006 – 2010
iv
III. PENDIDIKAN INFORMAL 1. Pelatihan Brevet Pajak A&B Artha Bhakti Nagara Jakarta 2010
IV. PENGALAMAN KERJA 1. Staff Incharge input data pada Karim Business Consulting
2009
2. Magang/ KKS-BT BTM Berkah Mentari Pamulang
2009
3. Auditor Incharge pada KAP Nunuk Saryadi
2010
V. PENGALAMAN ORGANISASI 1. Paskibra SMP Negeri 267 Jakarta
2001 – 2002
2. Basket SMA Negeri 32 Jakarta
2003 – 2004
3. Anggota Divisi Sosial dan Agama BEM Jur. Akuntansi
2007 – 2008
4. Koordinator Div. Litbang BEM Jur. Akuntansi
2008 – 2009
Hormat Saya,
Novrizah
v
THE ANALYSIS OF THE EFFECT OF COMPETENCY AND INDEPENDECY TO THE AUDIT QUALITY AND AUDIT FIRM SIZE AS A MODERATING VARIABLE (An Empirical Study At Audit Firm In DKI Jakarta) ABSTRACT This research aimed to evaluate the relation of competency and independency to the quality of audit and also want to know the impact of moderating variable (audit firm size) to competency, audit quality and independency, considering some years lately frequent auditor profession related to various scandal befalling big companies. In this study, used primary data by dissemination of the questionnaires conducted audit firm in Jakarta with auditor who working in audit firm as a respondent. Questionnaire in this research were distributed and collected from September 20th, 2010 until November 4th, 2010 done to 21 audit firm in Jakarta. 132 questionnaires were distributed, total questionnaires that return and could be statistic as 120 questionnaires (91%). The result of this research indicates that competency and independency effected audit quality significantly. This research found evidence that interaction between audit firm size and competency do not have significantly effect to the audit qualtity. And that interaction between audit firm size and independency do not have significantly effect to the audit quality. Future research expected can extend survey area coverage, categorize research object, and include behavioral and conditional variable as moderating variable, influencing independency and competency and also the quality of audit Key Words: Competency, Independency, Audit Quality, Audit Firm Size.
vi
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah DKI Jakarta) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dan juga ingin mengetahui dampak dari variabel moderating (ukuran kantor akuntan publik) dengan kompetensi, kualitas audit dan independensi, mengingat beberapa tahun belakangan ini profesi auditor sering terkait dengan berbagai skandal menimpa perusahaan besar. Dalam studi ini, digunakan data primer dengan penyebaran kuesioner yang dilakukan pada kantor akuntan publik di Jakarta dengan auditor yang bekerja di kantor akuntan publik sebagai responden. Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan dan dikumpulkan dari tanggal 20 September 2010 sampai dengan tanggal 4 November 2010 pada 21 kantor akuntan publik di Jakarta. Kuesioner disebar sebanyal 132 kuesioner, total kuesioner yang kembali dan dapat diolah secara statistik adalah sebanyak 120 kuesioner (91%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi dan independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian ini menemukan bukti bahwa interaksi antara ukuran kantor akuntan publik dan kompetensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Dan menemukan juga interaksi antara ukuran kantor akuntan publik dan independensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas cakupan wilayah survei, mengkategorikan objek penelitian, dan termasuk variabel perilaku dan kondisional sebagai variabel moderating, yang sekiranya dapat mempengaruhi independensi dan kompetensi serta kualitas audit Kata Kunci: Kompetensi, Independensi, Kualitas Audit, Ukuran KAP
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini. Pada kesempatan kali ini penulis mengangkat bahasan tentang “Analisis Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai Variabel Moderating”. Penyusunan skripsi ini untuk memenuhi sebagaian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari orang-orang terdekat, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Orang tua, yang telah memberikan semangat serta doa yang tiada hentihentinya. 2. Keluargaku yang telah menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Dr. Amilin, Ak., M.Si. selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktunya, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 4. Bapak Drs. M.A. Bintoro Dibyoseputro, Ak., MBM. selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktunya, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
8. Zulaika Hajar Sukmarani, SE. yang telah memberikan semangat dan doa tiada henti untuk penulis sampai skripsi ini selesai. 9. Muhammad Firdaus, Murniasari, Siti Nur Aisyah, dan sahabat-sahabat yang lain, terima kasih atas doa kalian. 10. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi bantuan kepada penulis. 11. Seluruh teman-teman jurusan akuntansi tahun 2006 dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah bersedia menjadi tempat berkeluh kesah selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang dapat membangun guna memperbaiki kekurangan tersebut. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan disetujui.
Jakarta, 28 Nopember 2010
(Novrizah)
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan Skripsi .......................................................
i
Lember Pengesahan Uji Komprehensif……………………… ...
ii
Lembar Pengesahan Uji Skripsi ...................................................
iii
Daftar Riwayat Hidup .................................................................
iv
Abstract .......................................................................................
vi
Abstrak ........................................................................................
vii
Kata Pengantar ............................................................................
viii
Daftar Isi .....................................................................................
x
Daftar Tabel ................................................................................
xv
Daftar Gambar .............................................................................
xvi
Daftar Lampiran ..........................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................
1
B. Perumusan Masalah ....................................................................
10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................
11
1. Tujuan Penelitan .....................................................................
11
2. Manfaat Penelitian ..................................................................
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................
13
A. Tinjauan Umum Atas Audit ........................................................
13
x
1. Pengertian Auditing ..............................................................
13
2. Standar Auditing ...................................................................
14
a. Standar Umum ................................................................
14
b. Standar Pekerjaan Lapangan ...........................................
15
c. Standar Pelaporan ............................................................
15
B. Teori Keagenan ...........................................................................
16
C. Kompetensi ..................................................................................
17
D. Independensi ...............................................................................
20
E. Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) ........................................
25
F. Kualitas Audit .............................................................................
29
G. Penelitian Terdahulu ...................................................................
30
H. Keterkaitan Antar Variabel .........................................................
33
1. Kompetensi Auditor dengan Kualitas Audit .........................
33
2. Independensi dengan Kualitas Audit ....................................
34
3. Ukuran KAP dengan Kualitas Audit .....................................
36
4. Kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan interaksi independensi dan ukuran KAP dengan kualitas audit .........................................................................
36
I. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis .............................................
36
1. Kerangka Pemikiran ..............................................................
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................
38
A. Ruang Lingkup Penelitian ...........................................................
38
B. Metode Penentuan Sampel ..........................................................
38
xi
C. Metode Pengumpulan Data .........................................................
39
D. Metode Analisis ..........................................................................
40
1. Statistik Deskriptif ................................................................
40
2. Uji Kualitas Data ...................................................................
40
a. Uji Validitas ....................................................................
41
b. Uji Reliabilitas ................................................................
41
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................
42
a. Uji Multikolinieritas ........................................................
42
b. Uji Heteroskedastisitas ....................................................
42
c. Uji Normalitas Data ........................................................
43
4. Uji Hipotesis .........................................................................
43
a. Koefisien Determinasi .....................................................
45
b. Uji Signifikansi Simultan ................................................
45
c. Uji Signifikansi Parameter Individual .............................
46
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ...........................................
46
1. Variabel Bebas (Independent Variable) ................................
46
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) ................................
47
3. Variabel Moderating (Moderating Variable) ........................
47
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................
55
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................
55
1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................
55
2. Karakteristik Profil Responden .............................................
56
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...........
57
xii
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ..............
57
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan .....................
58
d. Deskripsi Responden Berdasarkan pengalaman Kerja ....
59
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .....................................................
59
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................
59
2. Hasil Uji Kualitas Data .........................................................
60
a. Hasil Uji Validitas ............................................................
60
b. Uji Reliabilitas ..................................................................
64
3. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................
65
a. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................
65
b. Hasil Uji Normalitas .........................................................
67
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................
68
4. Hasil Uji Hipotesis ................................................................
69
a. Uji Koefisien Determinasi ................................................
69
b. Hasil Uji Statistik t ...........................................................
70
c. Hasil Uji Statistik F ...........................................................
73
C. Pembahasan .................................................................................
74
1.
Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit .......................
74
2.
Pengaruh interaksi kompetensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit 75
3.
Pengaruh independensi terhadap kualitas audit ....................
4.
Pengaruh interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas
76
audit ......................................................................................
77
5. Pengaruh ukuran KAP terhadap kualitas audit ......................
77
xiii
6. Pengaruh kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit .........................................................................
78
BAB V PENUTUP ...............................................................................
79
A. Kesimpulan ..................................................................................
79
B. Keterbatasan ................................................................................
81
C. Implikasi dan Saran .....................................................................
82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
52
Lampiran-lampiran
xiv
Daftar Tabel
Tabel
Keterangan
Hal
2.1
Peringkat Auditor Internasional ......................................
28
2.2
Penelitian Terdahulu ......................................................
31
3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian .............................
48
4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian .................................
55
4.2
Data Sampel Penelitian ..................................................
56
4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
57
4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
57
4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ....
58
4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman
59
4.7
Hasil Uji Statistik Deskriptif ..........................................
60
4.8
Hasil Uji Validitas Sebelum Penghapusan Item ............
61
4.9
Hasil Uji Validitas Setelah Penghapusan Item ...............
63
4.10
Hasil Uji Reliabilitas Sebelum Penghapusan Item .........
64
4.11
Hasil Uji Reliabilitas Setelah Penghapusan Item ...........
65
4.12
Hasil Uji Multikolinieritas .............................................
66
4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi ....................................
70
4.14
Hasil Uji Statistik t .........................................................
71
4.15
Hasil Uji Statistik F ........................................................
74
xv
Daftar Gambar
Gambar
Keterangan
Hal
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran ....................................
37
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot .............
67
Gambat 4.2
Grafik Scatterplot .....................................................
68
xvi
Daftar Lampiran Lampiran
Keterangan
Hal
Lampiran 1
Surat Izin Penelitian ..................................................
87
Lampiran 2
Kuesioner Penelitian .................................................
89
Lampiran 3
Surat Izin Penelitian dari KAP .................................
99
Lampiran 4
Daftar Skor Jawaban Responden ..............................
105
Lampiran 5
Hasil Uji SPSS ..........................................................
117
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian Berawal dari mega skandal antara KAP Arthur Andersen yang notabene merupakan anggota dari KAP “The Big Five” yang melakukan konspirasi dengan Enron yang merupakan salah satu perusahaan energi terbesar di dunia dalam kejahatan keuangan yaitu manipulasi keuangan. Arthur Andersen melakukan pemusnahan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan hasil auditnya pada laporan keuangan Enron. Selanjutnya timbul kasus-kasus baru seperti WorldCom, Tyco, dan Global Crossing. Di Indonesia timbul juga kasus seperti ini, yaitu kasus Telkom. Eddy Pianto yang saat itu mangaudit Telkom untuk keperluan Telkom Listing di New York tidak diakui hasil auditnya oleh SEC karena KAP Eddy Pianto tidak terdaftar sebagai KAP yang diakui oleh SEC. Mungkin SEC masih meragukan kompetensi dan independensi dari KAP tersebut. Karena kompetensi dan independensi merupakan dua hal yang harus dijunjung tinggi dalam profesi audit. Ernst&Young (EY) dianggap berperan dalam jatuhnya Lehman Brothers. Ernst&Young dianggap memberikan laporan audit “palsu” soal keuangan Lehman Brothers. Menurut laporan, Lehman menggunakan rekayasa laporan keuangan atas utangnya yang mencapai US$ 50 miliar. Apabila semua ini terbukti maka ini merupakan sebuah tamparan keras yang
1
kesekian kalinya atas profesi akuntan. Publik merasa dibohongi kembali atas tindakan para akuntan kotor ini dan mungkin sebenarnya masih banyak lagi kasus-kasus audit yang masih belum terungkap. Tahun 2009 lalu Menteri Keuangan telah membekukan izin operasi beberapa kantor akuntan publik dan akuntan publiknya. Diantaranya adalah akuntan publik Drs. Basyiruddin Nur, Drs. Hans Burhanuddin Makarao dan Drs. Dadi Muchidin. Serta beberapa KAP yang dikenakan sanksi dibekukan izin usahanya selama tiga bulan sampai enam bulan. Diantaranya adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Dadi Muchidin, KAP Matias Zakaria, KAP Drs. Soejono, KAP Drs. Abdul Azis B., dan KAP Drs. M. Isjwara. (sumber:http://putra-1388.blogspot.com/2009/10/8-kap-kantor-akuntanpublik-yang_10.html). Sebagai profesi kepercayaan akuntan harus selalu menyadari bahwa fungsinya adalah tempat bersandingnya kepercayaan masyarakat yang harus selalu dijaga. Kelangsungan profesinya akan tetap terjaga apabila seorang akuntan dapat menjaga amanah ini yaitu kepercayaan masyarakat yang disandingkan kepadanya, dengan cara mempertaruhkan nama baik serta kredibilitasnya sebagai seorang akuntan dan auditor. Dalam akuntabilitas manajemen publik harus dibarengi profesionalisme yang tinggi, dan itu saja tidak menjamin akan membawa manfaat yang lebih besar jika tidak didukung moral dan etika yang baik (Darmoko (2004: 128)). Dalam era globalisasi ini perusahaan dituntut harus selalu siap untuk menghadapi persaingan. Dengan adanya pasar bebas, batasan suatu negara
2
sudah tidak lagi menjadi penghalang suatu organisasi/entitas untuk melebarkan sayap bisnisnya. Hal ini menyebabkan persaingan menjadi semakin ketat di berbagai lini dan sektor industri, baik sektor industri barang maupun jasa. Kantor Akuntan Publik (KAP), yang juga termasuk dalam kategori industri jasa akan mengalami persaingan yang ketat pula. Dengan era globalisasi ini, maka KAP di berbagai belahan dunia pun dapat masuk ke berbagai negara, termasuk pula ke Indonesia. Persaingan yang ketat ini, baik antar KAP dalam negeri maupun persaingan dengan KAP luar negeri, semakin menuntut KAP untuk terus meningkatkan pelayanannya secara optimal kepada klien demi mempertahankan keberlangsungan usahanya. Kualitas audit menurut penelitian DeAngelo (1981) adalah suatu kemungkinan dimana seorang auditor dapat memperoleh temuan-temuan di dalam laporan keuangan dan sistem akuntansi klien, dan kemungkinan untuk menyampaikan atau melaporkan temuan tersebut berdasarkan kepada independensinya. Hal tersebut akan dapat mudah ditemukan apabila seorang auditor dapat melaksanakan auditnya sesuai dengan prosedur dan sesuai dengan SPAP. Hingga saat ini, sudah banyak penelitian yangng tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Deis dan Giroux (1992: 462) melakukan penelitian tentang empat hal yang dianggap mempunyai hubungan yang kuat dengan kualitas audit, yaitu (1) lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan (tenure), semakin lama dan sering seorang auditor telah melaksanakan tugas audit pada klien yang sama maka kualitas yang dihasilkan akan semakin rendah, (2)
3
jumlah klien, semakin banyak jumlah klien yang diaudit maka kualitas auditnya akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut untuk memberi tekanan kepada auditor agar tidak mengikuti standar dan prosedur, (4) review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan di-review oleh pihak ketiga. Mukhlasin (2004: 41) melakukan penelitian tentang faktor atau atributatribut kualitas audit oleh kantor akuntan publik yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan klien. Terdapat 14 atribut yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya yaitu (1) pengalaman melakukan audit, (2) memahami industri klien, (3) responsif atas kebutuhan klien, (4) taat terhadap standar umum, (5) independensi, (6) bersikap hati-hati (exercised due care), (7) komitmen terhadap kualitas audit, (8) melibatkan pimpinan/rekan KAP dalam penugasan audit, (9) melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat dan layak, (10) keterlibatan komite audit, (11) standar etika yang tinggi, (12) bersikap skeptis/tidak mudah percaya dalam penugasan audit, (13) portofolio jasa audit, (14) reputasi kantor akuntan publik. Berdasarkan uraian diatas, hasil penelitian menunjukkan yang memiliki hubungan signifikan terhadap kualitas audit dan kepuasan klien ada 11 (sebelas), diantaranya adalah pengalaman melakukan audit, memahami industri klien, responsif terhadap kebutuhan klien, taat pada standar yang
4
berlaku umum, independensi, sikap hati-hati (due care), komitmen terhadap kualitas, melakukan pekerjaan lapangan yang tepat, keterlibatan komite audit, standar etika yang tinggi, reputasi kantor akuntan publik. sedangkan 3 (tiga) atribut lainnya yaitu, keterlibatan pimpinan audit terhadap pemeriksaan, sikap tidak mudah percaya (Skepticism), dan portofolio jasa audit tidak berpengaruh terhadap kepuasan kliennya (Mukhlasin, 2004: 41). Dalam penelitian ini hanya mengambil 6 (enam) atribut saja, diantaranya adalah pengalaman melakukan audit, independensi, komitmen terhadap kualitas audit, standar etika yang tinggi, dan reputasi/ukuran kantor akuntan publik. Selain 14 (empat belas) atribut diatas, sebelumnya penelitian dari DeAngelo (1981) telah menyatakan bahwa KAP dengan ukuran besar lebih cenderung mempertahankan kliennya dengan kualitas auditnya. Hal ini dikarenakan KAP dengan ukuran besar memiliki lebih banyak sumber daya manusia dibandingkan dengan KAP dengan ukuran kecil dan sedang disamping itu KAP juga memiliki lebih banyak klien, sehingga KAP besar tidak tergantung dengan satu klien saja. Oleh karena KAP besar sudah dipandang memiliki kualitas audit yang baik oleh masyarakat maka KAP besar akan terus berusaha untuk menjaga reputasinya. Sehingga dengan kata lain KAP kecil memiliki kualitas audit yang lebih rendah dibanding dengan KAP ukuran besar. Serta KAP ukuran besar juga lebih komitmen untuk selalu menjaga reputasinya. Pengukuran besarnya KAP juga dapat dilihat dari reputasinya. Menurut Tjondro (2007) dalam Redithe (2009: 2) menyatakan bahwa reputasi KAP
5
dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: 1) KAP bertaraf internasional, termasuk dalam kategori ini adalah KAP dengan kriteria: a) brand name the big four (Belver et all, 1988), b) Audit Firm Grouping Based On Size (Beatty, 1989); dan 2) KAP bertaraf lokal yang belum jelas reputasinya. Penggunaan kriteria ini didasarkan dari penelitian DeAngelo (1981). Penilaian reputasi di atas didukung oleh penelitian Beatty (1989) yang menunjukkan bukti bahwa penilaian pasar terhadap perusahaan klien berhubungan positif dengan nama atau reputasi auditornya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pasar menganggap KAP big four memiliki kualitas audit yang lebih baik akibat dari reputasi. KAP dengan reputasi baik menurut Meutia (2004: 347) akan memiliki kemampuan lebih untuk menemukan salah saji dalam laporan keuangan dan punya pengaruh yang melebihi kliennya. Selanjutnya, KAP dengan ukuran kecil, yang menurut DeAngelo (1981) memiliki ketergantungan terhadap klien, dibuktikan dengan hasil penelitian dari Meutia (2004: 347), dimana KAP kecil sering gagal dalam menemukan salah saji dalam laporan keuangan karena KAP kecil mempunyai auditor yang kurang pengalaman dan kurang berkualitas. Christiawan (2002: 83) menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu kompetensi dan independensi. Auditor dalam melaksanakan penugasan audit harus bertindak sebagai seorang yang ahli dalam bidang akuntansi dan auditing. Pencapaian keahlian atau kompetensi ini dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya melalui pengalaman dan praktek audit (SPAP, 2001: seksi 210). Selain itu auditor harus menjalani
6
pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum. Penelitian mengenai independensi sebelumnya sudah banyak dilakukan, diantaranya Murtini (2003: 6) yang menerangkan hasilnya bahwa KAP yang beroperasi di lingkungan yang sangat kompetitif sekalipun, lama ikatan dengan klien, tekanan dari klien dan telaah dari rekan auditor tidak berpengaruh terhadap independensi auditor. Selanjutnya adalah Ishak (2003: 68) yang menghasilkan sebuah pendapat bahwa independensi yang dituntut tersebut,
adalah
dikarenakan
adanya
kebutuhan
keobjektifan
dan
keintegritasan dalam setiap pelaksanaan tugas audit. Kemudian Lavin (1976) dalam Alim (2007: 8) menerangkan hasil penelitiannya secara lebih mendalam mengenai konsep independensi dalam hal hubungan antara klien dan auditor melalui pengamatan pihak ketiga. Telah banyaknya penelitian mengenai independensi ini menunjukkan bahwa atribut/faktor independensi ini merupakan faktor yang penting untuk auditor dalam menjalankan profesinya. Oleh karena banyaknya penelitian mengenai independensi sebelumnya maka itu menunjukkan bahwa independensi merupakan salah satu komponen/faktor yang sangat penting dan harus selalu dijaga dan dijunjung tinggi oleh para auditor dalam menjalankan profesinya. Independen berarti auditor tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum. Auditor berkewajiban untuk selalu jujur kepada semua pihak, bukan hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan tetapi auditor
7
juga harus jujur kepada semua pihak lain yang menaruh kepercayaan atas profesi akuntan publik. Sikap independen ini harus dilaksanakan oleh auditor dalam fakta (in fact) maupun dalam pelaksanaan (in appearance). Fenomena mengenai independensi ini sering terjadi dalam pelaksanaan audit (in appearance). Sekurang-kurangnya ada dua hal yang sering mengakibatkan auditor kehilangan independensinya, yaitu (1) Kantor Akuntan Publik (KAP) sering melakukan multi service kepada klien yang sama dan periode lebih dari satu tahun dan (2) kurangnya pengawasan terhadap KAP yang memberikan jasa selain jasa non-audit yang terkadang juga melakukan jasa audit kepada klien yang sama, walaupun ada peraturan yang mengatur lamanya KAP dalam melakukan audit kepada klien yang sama tetapi terkadang praktek tersebut hanya pergantian tanda tangan rekan saja (Christiawan, 2002: 88). Christiawan (2002: 84) menyatakan bahwa kompetensi berkaitan dengan pendidikan dan pengalaman memadai yang dimiliki akuntan publik dalam bidang akuntansi dan auditing. Keahlian tersebut dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya diperluas dengan pengalaman kerja dalam praktek audit. Selain itu, akuntan publik juga harus memiliki keahlian teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum. Akuntan junior/akuntan pemula dalam penugasan audit harus dan wajib mendapat supervisi yang memadai dan review atas pekerjaannya dari atasannya yang lebih berpengalaman. Akuntan publik juga harus selalu mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia bisnis dan profesinya.
8
Dengan mempelajari dan memahami ketentuan-ketentuan baru yang nantinya akan diterapkan ke dalam penugasan auditnya agar kualitas auditnya dapat terus terjaga (Christiawan, 2002: 83). Berdasarkan fenomena dan isu di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena sangat penting untuk mengetahui apakah Kantor Akuntan Publik (KAP), khususnya para auditornya telah menerapkan standar Auditing secara tepat dan layak serta menguji komitmen untuk selalu menjaga reputasi dan kualitas auditnya. Karena berdasarkan kasus-kasus di atas dan yang telah terjadi selama ini yang menimpa Kantor Akuntan Publik (KAP) berukuran besar maka menjadi sebuah pertanyaan besar mengapa Kantor Akuntan Publik (KAP) besar bisa melakukan dan terjerumus hal tersebut. Karena akan menjadi sebuah ironi yang besar apabila kita bandingkan dengan hasil penelitian yang dilakuan oleh DeAngelo (1981) yang menyatakan bahwa ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) berpengaruh positif terhadap kualitas audit yang dilakukannya. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini penulis beri judul “Analisis Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai Variabel Moderating” (Studi Empiris pada KAP di Jakarta). Penelitian ini merupakan kompilasi atas penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh M. Nizarul Alim, et al. (2007). Adapun perbedaan antara penelitian ini dengan sebelumnya yaitu:
9
1. Variabel Penelitian Pada penelitian sebelumnya yang menjadi Variabel Moderating adalah Etika Auditor. Sedangkan penelitian ini menggunakan ukuran KAP sebagai Variabel Moderating. Alasan memakai ukuran KAP adalah karena ingin melihat apakah variabel ukuran KAP sebagai variabel moderating dapat mempengaruhi variabel kompetensi dan
independensi terhadap
variabel kualitas audit. 2. Periode Penelitian Tahun penelitian berbeda dengan tahun yang dilakukan penelitian sebelumnya yaitu adalah tahun 2007. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun 2010. 3. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan sampel auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Jawa Timur.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka ruumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit? 2. Apakah independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?
10
3. Apakah ukuran kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh terhadap kualitas auditnya? 4. Apakah ukuran kantor akuntan publik (KAP) memoderasi hubungan antara kompetensi dan independensi terhadao kualitas audit?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit. 2. Untuk menganalsis pengaruh interaksi antara kompetensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit. 3. Untuk menganalisis pengaruh independensi terhadap kualitas audit. 4. Untuk menganalisis pengaruh interaksi antara independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit.
2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, diantaranya: a. Kantor Akuntan Publik (KAP) Sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya praktik yang dapat menurunkan kompetensi dan independensi, dengan tetap
11
meningkatkan kualitas audit melalui peningkatan kualitas informasi yang disajikan. b. Auditor Bagi Akuntan Publik (auditor) sebagai tinjauan yang diharapkan dapat dijadikan sumber informasi untuk tetap meningkatkan kualitas auditnya. c. Pemakai Laporan Keuangan Auditan (klien) Bagi perusahaan atau user diharapkan sebagai informasi dalam menilai kualitas audit sebuah KAP. d. Penulis Bagi penulis, dapat menjadi sebuah sumber ilmu dalam menambah wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. e. Dapat dijadikan referensi pada penelitian selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai kualitas audit mungkin penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi penelitiannya.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Atas Audit 1. Pengertian Auditing Auditing menurut Arens, Elder, Beasley, dan Jusuf (2009:4) adalah sebagai berikut: “Auditing is the accumulation an evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person”. Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Menurut Halim (2008:1), definisi audit yang berasal dari ASOBAC (A Statement of Basic Accounting Concepts) adalah sebagai berikut: “Auditing adalah suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan”. Berdasarkan definisi di atas, pengertian auditing adalah suatu proses sistematis dan kritis yang dilakukan oleh pihak yang independen untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai informasi
13
dengan tujuan untuk menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan. 2. Standar Auditing Standar auditing berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu pelaksanaan audit serta dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai. Standar auditing merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Standar ini meliputi pertimbangan kualitas
profesional
auditor,
seperti
persyaratan pelaporan, dan bahan bukti.
keahlian
dan
independensi,
Standar auditing terdiri dari
sepuluh standar yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu: standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan (IAI, 2001:150.1). a. Standar Umum 1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. 2) Dalam
semua
hal
yang
berhubungan
dengan
perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
14
b. Standar Pekerjaan Lapangan 1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. 2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. c. Standar Pelaporan 1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan
penerapan
prinsip
akuntansi
dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip tersebut dalam periode sebelumnya. 3) Pengungkapan
informatif
dalam
laporan
keuangan
harus
dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. 4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi 15
bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor. Standar audit diatas harus dijalankan auditor dalam menjalankan kewajiban
profesionalnya. Standar audit ini merupakan suatu kriteria
untuk mempertahankan kualitas audit. Audit dikatakan berkualitas apabila auditor telah melaksanakan standar profesi yang ada.
B. Teori Keagenan Teori keagenan (Agency Theory) merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Salah satu hipotesis dalam teori ini adalah bahwa manajemen dalam mengelolah perusahaan cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadinya daripada meningkatkan nilai perusahaan. Manajemen dan pemegang saham mengalami asimetri informasi. Manajemen lebih diuntungkan karena memiliki informasi lebih banyak dari pemegang saham sehingga manajemen akan berbuat apapun untuk memenuhi utilitasnya. Akibat asimetri informasi ini pemegang saham tidak begitu saja 16
percaya dengan laporan pertanggung jawaban manajemen dalam bentuk laporan keuangan perusahaan. Pemegang saham membutuhkan pihak ketiga untuk memeriksa laporan keuangan yang telah dibuat oleh manajemen, yaitu auditor atau akuntan publik. Auditor selaku pihak ketiga yang diberi kepercayaan oleh pemegang saham (principal) untuk memeriksa laporan keuangan yang telah dibuat oleh manajemen dianggap ahli dalam bidang akuntansi, auditing dan perpajakan. Dari kepercayaan yang diberikan ini maka auditor dituntut untuk dapat menjaga independensinya sehingga pekerjaan yang dilakukannya pun akan dianggap berkualitas. Apabila auditor tersebut dapat menjaga independensinya maka audit yang dilakukannya dapat dianggap berkualitas walaupun ukuran kualitas audit bukan hanya sikap mental independen saja. Audit yang berkualitas akan membuat pemegang saham (principal) puas sehingga hubungan auditor dan pemegang saham pun akan baik. Berawal dari kepuasan tersebut pemegang saham akan tetap mempercayakan penugasan audit selanjutnya kepada kantor akuntan tersebut sehingga audit tenure yang panjang dapat teradi.
C. Kompetensi Menurut penelitian dari Ida Suraida (2005) dalam Senjani (2009: 8) mengenai Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit, Risiko Audit dan Skeptisisme Profesional Auditor terhadap Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik, bahwa atribut kompetensi auditor dan pengalaman audit 17
auditor memiliki hubungan positif yang signifikan sehingga atribut tersebut menentukan kualitas auditor. Menurut Kamus Kompetensi LOMA (1998) dalam Lasmahadi (2002) dalam Alim (2007: 6) kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Sedangkan menurut Syafei (2007) kompetensi adalah keterampilanketerampilan individu yang mencerminkan kemampuan potensial untuk melakukan sesuatu hal. Sedangkan dalam Susanto (2000) dalam Alim (2007: 6) definisi mengenai kompetensi adalah karakteristik-karakteristik yang mendasari individu untuk melakukan suatu pekerjaan superior. Dari pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi merupakan suatu karakteristik dan keterampilan individu yang mencerminkan kemampuan potensialnya dalam melakukan suatu pekerjaan superior. Karakteristik dan keterampilan individu dapat dimiliki sebagai hasil dari menempuh jalur pendidikan formal maupun non-formal, serta ujian, sertifikasi maupun keikutsertaan dalam seminar, pelatihan, lokakarya, dan lain-lain. Berarti kompetensi dalam audit berarti seorang auditor setelah menempuh pendidikan formalnya serta mengikuti pelatihan-pelatihan dan akan semakin terasah keahliannya tersebut dengan melakukan praktek audit. Kompetensi auditor juga dapat diukur melalui banyaknya sertifikat atau ijazah yang dimiliki serta banyak/seringnya keikutsertaan dalam pelatihan/seminar yang berkaitan dengan profesinya. Semakin sering seorang auditor yang bersangkutan hadir dan mengikuti pelatihan/seminar maka 18
auditor yang bersangkutan diharapkan dan seharusnya akan lebih cakap dan lebih lihai dalam melaksanakan tugas auditnya (Senjani, 2009: 8). Kompetensi berkaitan dengan pendidikan dan pengalaman memadai yang dimiliki akuntan publik dalam bidang auditing dan akuntansi. dalam melaksanakan tugasnya, seorang auditor harus bertindak sebagai seorang yang ahli dalam bidangnya, yakni auditing dan akuntansi. Akuntan publik harus
terus
bersikap
dinamis
dalam
menanggapi
perubahan
dan
perkembangan dari suatu standar. Auditor sebagai seorang yang ahli harus selalu mempelajari dan memahami semua perkembangan ketentuan maupun ketentuan baru yang diterapkan dalam bisnis maupun organisasi profesi. Selain itu juga dapat diketahui bahwa kualitas auditor juga dapat diukur dari tingkat kompetensi dan independensinya (Christiawan, 2002: 89). Anis (2008: 10) mengenai Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kelangsungan Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) bahwa terdapat pengaruh yang kuat dalam kelangsungan usaha KAP. Secara parsial, kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha KAP karena klien akan menilai kompetensi dari suatu KAP dalam menggunakan jasanya. Sedangkan independensi tidak berpengaruh secara signifikan dalam kelangsungan usaha suatu KAP karena klien sebelum menggunakan jasa suatu KAP tidak memperhitungkan apakah KAP tersebut akan berlaku independen atau tidak. Penelitian Choo dan Trotman (1991: 470) menyatakan bahwa hubungan yang kuat antara pengalaman dan kompetensi dimana seorang 19
auditor yang memiliki pengalaman yang banyak akan menemukan lebih banyak kesalahan yang tidak umum dibandingkan dengan auditor dengan pengalaman yang sedikit namun tidak ada perbedaan yang besar dalam menemukan kesalahan yang umum baik bagi auditor yang berpengalaman banyak maupun yang berpengalaman sedikit. Bahwa pengalaman akan tampak lebih jelas pengaruhnya apabila yang menjadi pertimbangan adalah tingkat kompleksitas suatu pekerjaan. Dari hasil penelitian-penelitian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa kompetensi seorang auditor itu sangat dipengaruhi oleh pengalaman audit yang pernah dilakukan. Tingkat pendidikan serta pelatihan yang pernah diikuti juga berpengaruh terhadap kompetensi seorang auditor. Kantor Akuntan Publik yang memiliki auditor dengan kompetensi yang baik akan mendapat reputasi yang baik pula, sehingga klien akan lebih sering menggunakan jasa KAP tersebut.
D. Independensi Definisi independensi dalam The CPA Handbook dalam Alim (2007: 8) adalah merupakan suatu standar auditing yang penting karena opini akuntan independen bertujuan untuk menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Apabila seorang auditor tidak dapat menjaga independensinya maka opini yang diberikan atas audit keuangan klien tidak akan memberikan apapun, tidak menambah kredibilitas atas laporan keuangan klien. Kode Etik Akuntan tahun 1994 menyebutkan bahwa independensi 20
adalah sikap yang diharapkan dari seorang auditor untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Menurut Mulyadi et al (1988: 82) dan Susiana (2007: 6), ada dua aspek independensi, yaitu: 1. Independensi sikap mental (independence of mind/independence of mental attitude), independensi sikap mental ditentukan oleh pikiran akuntan publik untuk bertindak dan bersikap independen. 2. Independensi penampilan (image projected to the public/appearance of independence),
independensi
penampilan
ditentukan
oleh
kesan
masyarakat terhadap independensi akuntan publik. Definisi independensi menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP, 2001: seksi 220) adalah suatu keadaan dimana auditor tidak mudah dipengaruhi, karena auditor melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Dengan demikian auditor eksternal diharapkan dan tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapa pun, sebab bagaimana pun sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak, yang justru sangat penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya. Sikap mental independen tersebut meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance). Dalam Mukhlasin (2004: 31) menyebutkan bahwa setiap auditor harus memelihara integritas dan keobyektifan dalam tugas profesional dan setiap auditor harus independen dari semua kepentingan yang bertentangan atau 21
pengaruh yang tidak layak. Setiap auditor harus dapat menghindar dari keadaan yang dapat membuat opini masyarakat/pihak ketiga bahwa auditor tidak lagi dapat menjaga independensinya bahwa auditor sudah terlibat dalam suatu konflik/pertentangan kepentingan sehingga auditor sudah tidak lagi bersikap obyektif. Kepercayaan masyarakat umum atas independensi dalam profesi audit sangatlah penting bagi perkembangan profesi akuntan publik itu sendiri. Masyarakat tidak akan lagi percaya jika terdapat bukti bahwa auditor sudah kehilangan independensinya. Untuk bertindak independen, auditor harus menjaga sikap mentalnya yaitu sikap mental intelektual jujur. Auditor harus mengelola praktiknya dalam semangat independensi dan aturan yang ditetapkan untuk mencapai derajat independensi dalam melaksanakan pekerjaannya (SPAP, 2001: seksi 220). Berkaitan dengan hal itu terdapat 4 hal yang mengganggu independensi akuntan publik, yaitu : (1) Akuntan publik memiliki mutual atau conflicting interest dengan klien, (2) Mengaudit pekerjaan akuntan publik itu sendiri, (3) Berfungsi sebagai manajemen atau karyawan dari klien dan (4) Bertindak sebagai penasihat (advocate) dari klien. Akuntan publik akan terganggu independensinya jika memiliki hubungan bisnis, keuangan dan manajemen atau karyawan dengan kliennya (Elfarini, 2007: 34). Mulyono (1988) dalam Alim (2007: 9) telah melakukan penelitian mengenai independensi auditor di Indonesia. Penelitian tersebut mempelajari atribut-atribut yang mempengaruhi independensi auditor yaitu (1) ikatan 22
keputusan keuangan dan hubungan usaha dengan klien; (2) persaingan antar KAP; (3) permberian jasa lain selain jasa audit; (4) lama penugasan audit; (5) besar kantor akuntan; (6) besarnya audit fee. Responden dalam penelitian tersebut adalah direktur keuangan perusahaan yang telah go public, partner KAP, pejabat kredit bank dan lembaga keuangan non-bank, dan Bapepam. Penelitian ini menguji pengaruh dari independensi terhadap integritas laporan keuangan yang dinyatakan melalui berapa besar fee audit yang dibayarkan klien kepada auditor. Jika KAP menerima fee audit yang tinggi, maka KAP akan menghadapi tekanan ekonomis untuk memberikan opini yang bersih (dalam hal ini wajar tanpa pengecualian) dan di lain sisi juga dalam rangka mempertahankan klien itu sendiri sehingga tidak berpindah pada KAP atau auditor lain (Susiana, 2007: 7). Deis dan Giroux (1992: 465) mengatakan bahwa dalam konflik kekuatan, klien dapat menekan auditor untuk melawan standar profesional dan dalam ukuran yang besar, kondisi keuangan klien yang sehat dapat digunakan sebagai alat untuk menekan auditor dengan cara mengancam akan melakukan pergantian auditor. Hal tersebut akan membuat auditor tidak nyaman sehingga dapat menyebabkan auditor kehilangan independensinya. Posisi auditor dalam keadaan ini sangatlah dilematis karena auditor mendapat tekanan untuk memenuhi keinginan klien yang apabila dipenuhi maka auditor akan melanggar standar profesionalnya. Selain disebabkan oleh konflik kepentingan dan hubungan khusus antara perusahaan dan akuntan publik, independensi juga dipengaruhi oleh 23
budaya setempat. Penelitian yang dilakukan pada beberapa auditor di satu kantor akuntan publik yang berlatar belakang budaya Jawa, menyatakan bahwa nilai-nilai budaya Jawa bukanlah ancaman terhadap independensi, atau dapat memperlemah independensi, tetapi justru memperkuatnya dengan cara yang khas (Christiawan, 2002: 87). Hasil penelitian Anis (2008: 10) menyatakan bahwa independensi tidak memiliki pengaruh terhadap kelangsungan bisnis KAP tetapi variabel kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelangsungan usaha KAP. Dengan kata lain dalam pemilihan atau penggunaan jasa KAP, klien tidak memperhatikan atribut independensi, apakah KAP tersebut independen atau tidak, melainkan mempertimbangkan kompetensi dan pengalaman KAP tersebut. Dari penelitian di atas dapat dilihat bahwa independensi auditor sangatlah penting. Auditor akan kehilangan nilainya apabila dia tidak dapat menjaga independensinya. Independensi auditor inilah yang terkadang membuat auditor berada dalam keadaan yang dilematis. Apabila kita mendasarinya dengan teori keagenan, maka audit fee yang diterima auditor akan mengakibatkan berkurangnya independensi akuntan publik. Auditor selaku penerima penugasan (agen) akan mendapatkan kontra prestasi dalam bentuk audit fee.
24
E. Ukuran Kantor Akuntan Publik Skandal akuntansi yang terjadi pada kasus Enron, WorldCom, Tyco, Telkom, dan lainnya, merupakan skandal akuntansi antara klien dan KAP yang mengauditnya. Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memberikan jasa audit kepada mereka merupakan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berukuran besar dan bertaraf internasional serta memiliki reputasi di bidang keuangan. Namun hal tersebut tidak memberikan jaminan bahwa KAP tersebut dapat memberikan jasa yang berkualitas yang mencerminkan nilai dan taraf perusahaan mereka yang sebenarnya. (Riyatno, 2007: 148). Penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan proksi kualitas audit dengan acuan ukuran dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) sudah banyak dilakukan. Diantaranya DeAngelo (1981), Mayangsari (2004), dan Riyatno (2007), memberikan hasil bahwa kualitas audit akan meningkat sejalan dengan besarnya Kantor Akuntan Publik (KAP) tersebut. Kualitas audit dapat dilihat dari besarnya ukuran KAP yang melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) besar (big four accounting firms) dipersepsikan akan melakukan audit dengan lebih berkualitas dibandingkan dengan KAP kecil (non-big
four
accounting
firms),
dikarenakan
KAP
besar
lebih
mempertimbangkan reputasinya dibandingkan dengan KAP kecil. Namun dengan terjadinya kasus skandal-skandal keuangan yang melibatkan KAP besar yang bertaraf internasional dengan perusahaanperusahaan besar dengan motif untuk memperindah tampilan keuangan dalam laporan keuangannya dengan tujuan akan menaikkan nilai saham mereka 25
sehingga para investor akan membeli saham mereka di pasar modal semakin membuat masyarakat dan investor semakin mempertanyakan kualitas audit yang telah dilakukan KAP, terutama KAP besar dengan taraf internasional yang memiliki reputasi baik. Sehingga telah terciptanya pandangan masyarakat bahwa KAP besar pun tidak menjamin laporan keuangan yang diauditnya tidak mengandung salah saji yang material (Riyatno, 2007: 149). Penelitian-penelitian yang menggunakan ukuran KAP sebagai proksi dari kualitas audit berhasil membuktikan secara empiris bahwa terdapat perbedaan kualitas antara KAP berukuran besar (big four accounting firms) dengan KAP berukuran kecil (non-big four accounting firms). Lennox (1999) dalam Senjani (2009: 13) melihat pada dua penjelasan mengenai hubungan yang positif antara ukuran KAP dan kualitas audit, yaitu alasan reputasi dan deep pocket yang dimiliki oleh KAP besar. Penelitiannya membuktikan kesesuaian dengan hipotesis reputasi yang berargumen bahwa KAP besar mempunyai insentif lebih besar untuk mengaudit lebih akurat karena mereka memiliki lebih banyak hubungan spesifik dengan klien yang akan hilang jika mereka memberikan laporan yang tidak akurat. Selain itu karena KAP besar memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan KAP kecil, sehingga mereka memiliki resiko terancam (exposed) oleh tuntutan hukum pihak ketiga yang lebih besar bila menghasilkan laporan audit yang tidak akurat atau keliru. Saat ini KAP dengan label the big five telah berubah menjadi KAP dengan label the big four dikarenakan setelah kasus skandal akuntansi besar 26
yang melibatkan Enron dengan KAP yang mengauditnya yaitu Arthur Andersen yang merupakan saat itu salah satu dari KAP the big five dicabut izin usahanya. Berdasarkan sumber dari directory KAP IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia), di Indonesia ada empat KAP besar yang berafiliasi dengan KAP the big four, berdasarkan sumber dari IAPI diantaranya adalah: 1. KAP Osman Bing Satrio & Rekan afiliasi dari Deloitte & Touche. 2. KAP Purwanto, Sarwoko & Sandjaja afiliasi dari Ernst & Young. 3. KAP Haryanto Sahari & Rekan afiliasi dari Pricewaterhouse & Cooper. 4. KAP Sidharta Sidharta & Harsono afiliasi dari KPMG. Keempat KAP the big four diatas dianggap memiliki kualitas audit yang diberikan lebih baik dibandingkan dengan KAP-KAP lain di Indonesia (KAP non-big four). Sehingga keempat KAP tersebut diatas diberi label KAP the big four. Hal tersebut juga didasarkan pada ukuran dan reputasi KAP tersebut dalam memberikan jasa audit. Wikipedia (2008) menjelaskan Auditor Empat Besar (The Big Four Auditors) adalah kelompok empat firma jasa profesional dan akuntansi internasional terbesar, yang menangani mayoritas pekerjaan audit untuk perusahaan publik maupun perusahaan tertutup. Auditor Empat Besar adalah sebagai berikut, dengan data terakhirnya:
27
Tabel 2.1 Peringkat Auditor Internasional Tahun Firma
Pendapatan
Karyawan Fiskal
PriceWaterhouseCoopers
$ 28.2 miliar
146.700
2008
Deloitte Touche Tohmatsu
$ 27.4 miliar
165.000
2008
Ernst & Young
$ 24.5 miliar
130.000
2008
KPMG
$ 19.8 miliar
123.000
2008
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/The_Big_Four_auditors.html Pada penelitian ini, penulis mengacu pada indikator yang digunakan oleh Riyatno (2007: 151) yaitu Ukuran KAP sebagai proksi kualitas membedakan KAP menjadi KAP besar (Big four accounting firms) dan KAP kecil (Non big four accounting firms). Pembedaan tersebut dilakukan berdasarkan jumlah klien yang dilayani oleh suatu KAP, jumlah rekan/anggota yang bergabung, serta total pendapatan yang diperoleh dalam satu periode yaitu tahun 2008-2009. Namun karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki, penulis hanya menggunakan data jumlah rekanan/anggota yang bergabung sebagai ukuran KAP. Kantor Akuntan Publik (KAP) dikatakan besar menurut Majalah Akuntan Indonesia Edisi No. 16/tahun III/April 2009 apabila memiliki minimal 10 (sepuluh) akuntan publik, sedangkan KAP dikatakan sedang apabila memiliki 3 (tiga) – 10 (sepuluh) akuntan publik, dan KAP dikatakan kecil apabila memiliki 1 (satu) – 3 (tiga) akuntan publik.
28
F. Kualitas Audit Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-2 (1994), kualitas adalah tingkat baik buruknya sesuatu. Sedangkan pengertian audit adalah pemeriksaan tentang keuangan atau pengujian efektivitas keluar masuknya uang dan penilaian kewajaran laporan yang dihasilkan. Menurut Rahayu (2010: 1), auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai informasi tingkat kesesuaian tindakan atau peristiwa ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta melaporkan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan, auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas audit adalah tingkat baik buruknya suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif atas suatu informasi untuk menentukan apakah suatu informasi disajikan secara wajar dan sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan dan dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. DeAngelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai suatu probabilitas dimana seorang auditor dapat menemukan serta melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi klien serta hasil penelitiannya tersebut juga menyimpulkan bahwa KAP yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang kecil. 29
Deis dan Giroux (1992: 462) melakukan penelitian tentang empat hal dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu (1) lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan, semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, (2) jumlah klien, semakin banyak jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan (4) review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan di-review oleh pihak ketiga. Dari beberapa definisi dan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas audit adalah kemampuan seorang auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti untuk menemukan apakah terjadi misstatement dan pelanggaran serta auditor mampu untuk melaporkannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, auditor yang berkualitas dalam audit adalah auditor yang mampu menemukan salah saji dan pelanggaran serta juga mampu untuk melaporkannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
G. Penelitian Terdahulu Penelitian
mengenai
kualitas
audit
serta
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya seperti kompetensi, independensi, audit fee, kepuasan klien dan kontrol kualitas oleh KAP, reputasi KAP telah banyak dilakukan 30
oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut banyak memberikan masukan serta kontribusi tambahan bagi auditor untuk mendeteksi dan mengatasi terjadinya audit yang tidak berkualitas. Tabel 2.2 menunjukkan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai kualitas audit. Tabel 2.2 Tabel Penelitian Terdahulu Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel yang Diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian
M. Nizarul Alim, Trisni Hapsari, dan Liliek Purwanti (2007)
Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderating
1. Kompetensi (X1) 2. Independensi (X2) 3. Etika Auditor (X3) 4. Kualitas Audit (Y)
Sampel: auditor yang bekerja di KAP di Jawa Timur.
1. Kompetensi (X1) dan Independensi (X2) memiliki memiliki pengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit (Y).
Metode analisis data menggunakan Analisis Regresi Moderat Two Way Interactions.
2. Interaksi Kompetensi (X1) dan Etika Auditor (X3) tidak dapat dianalisis karena kedua variable tersebut dikeluarkan dari model penelitian 3. Interaksi Independensi (X2) dan Etika Auditor (X3) berpengaruh signifikan terhadap Kualitas audit (Y)
Nurkholis (2003)
Atribut Kualitas Audit: Persepsi Auditor, Manajer Akuntansi dan Pemakai Laporan Keuangan
1. Atribut Kualitas Audit
Sampel: Manajer Akuntansi pada perusahaan Go Public, Auditor Big Five Accounting Firm, dan
Terjadi perbedaan persepsi di antara ketiga kelompok responden. Faktor pengalaman KAP, kemampuan merespon kebutuhan klien,
31
Tabel 2.2 (Lanjutan) Variabel yang Diteliti
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Pemegang Saham Metode analisis data menggunakan Analisis Faktor
Mukhlasin (2004)
Pengaruh Atribut Kualitas Audit, Portofolio Jasa Audit, dan Reputasi KAP terhadap Kepuasan Klien
1. Kualitas Audit (X1) 2. Portofolio Jasa Audit (X2) 3. Reputasi KAP (X3) 4. Kepuasan Klien (Y)
Sampel: Kontroler atau Internal Auditor Perusahaan Metode analisis data menggunakan Analisis Regresi Berganda
Sri Murtini (2003)
Persepsi Auditor tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor
1. Audit Tenure (X1) 2. Tekanan dari Klien (X2) 3. Review Rekan Auditor (X3) 4. Independensi (Y)
Sampel: Random Sampling Auditor yang bekerja pada KAP
HW Darmoko (2004)
Profesionalisme Auditor KAP dilihat dari Perbedaan Gender, Tipe KAP, dan Hirarki Jabatannya
1. Perbedaan Gender (X1) 2. Tipe KAP (X2) 3. Hirarki Jabatan (X3) 4.Profesionalisme Auditor (Y)
Sampel: auditor yang bekerja pada KAP Analisis data menggunakan analisis t-test, ANOVA dan non metrik
Marini Purwanto dan Simon
Pengaruh Kualitas Audit, Pergantian
1. Kualitas Audit (X1) 2. Pergantian
Sampel: Internal Auditor pada perusahaan
Hasil Penelitian (Kesimpulan) pemahaman terhadap industri klien dan keterlibatan komite audit menjadi factor penting dalam meningkatkan kualitas audit Kualitas Audit (X1), Portofolio Jasa Audit (X2), dan Reputasi KAP (X3) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Klien (Y) Audit Tenure (X1), Tekanan dari Klien (X2), dan Review Rekan Auditor (X3) berpengaruh signifikan terhadap Independensi (Y) 1. Gender (X1) tidak menentukan Profesionalisme (Y) 2. Tipe KAP (X2) menentukan Profesionalisme (Y) 3. Hirarki Jabatan (X3) menentukan Profesionalisme seorang Auditor 1. Kualitas Audit (X1) berpengaruh terhadap
32
Peneliti (Tahun) Haryanto (2004)
Judul Penelitian Auditor terhadap Kepuasan Klien KAP di Indonesia
Tabel 2.2 (Lanjutan) Variabel yang Metodologi Diteliti Penelitian Auditor (X2) Industri yang go 3. Kepuasan public Klien (Y) Analisis data menggunakan Analisis Regresi Berganda
Yulius Yogi Christiawan (2002)
Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi hasil Penelitian Empiris
1. Kompetensi (X1) 2. Independensi (X2) 3. Kualitas Audit (Y)
Studi terhadap literature dan kajian ilmiah
Hasil Penelitian (Kesimpulan) Kepuasan Klien (Y) 2. Pergantian Auditor (X2) berpengaruh terhadap Kepuasan Klien (Y) Kualitas audit ditentukan oleh dua hal, yaitu kompetensi dan independensi
Sumber: Diolah dari berbagai refrensi
H. Keterkaitan Antar Variabel 1. Kompetensi Auditor dengan Kualitas Audit Menurut penelitian yang dilakukan oleh Alim, et al. (2007: 18), kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Kualitas audit dapat tercapai jika auditor memiliki kompetensi yang baik dimana kompetensi tersebut terdiri dari dua dimensi yaitu pengalaman dan pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa audit yang berkualitas dapat tercapai apabila auditor yang ditugaskan dalam penugasan audit memiliki kompetensi yaitu dari segi pengalaman dan pengetahuan yang sudah memadai. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Libby dan Libby (1989), Ashton (1991), Choo dan Trootman (1991), dalam Mayangsari (2003).
33
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Christiawan (2002), pengalaman akan mempengaruhi kemampuan auditor untuk mengetahui kekeliruan yang ada di perusahaan yang menjadi kliennya dan pelatihan yang dilakukan akan meningkatkan keahlian akuntan publik dalam melaksanakan audit. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi yang dapat diukur dari pengalaman dan pengetahuan akan mempengaruhi kualitas audit. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayangsari (2003) dan Christiawan (2002), dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Ha1 : Kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Selanjutnya, Senjani (2009) meneliti mengenai pengaruh kualitas auditor yang dimoderasi oleh variabel ukuran KAP membuktikan bahwa kualitas auditor yang salah satu tolak ukurnya adalah kompetensi memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. Seperti penelitian Redithe (2009) membuktikan bahwa ukuran KAP belum tentu membuktikan kualitas audit mereka. Ha2 : Interaksi kompetensi dan ukuran KAP berpengaruh terhadap kualitas audit. 2. Independensi dengan Kualitas Audit Menurut penelitian Alim et al. (2007), independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Shockley (1981), DeAngelo (1981), Knapp (1985), Deis dan Giroux (1992), dan Mayangsari (2003). Dari hasil penelitian di atas 34
dapat dilihat bahwa sikap independen merupakan suatu hal yang sangat diperlukan dalam penugasan audit. Seorang auditor harus selalu menjaga independensinya karena profesi auditor merupakan suatu profesi yang menjadi tempat bersandarnya kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, apabila seorang auditor tidak dapat menjaga independensinya maka laporan keuangan yang diauditnya tidak dapat diakui kredibilitasnya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Ha3 : Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Selanjutnya, Redithe (2009) menemukan bahwa ukuran KAP yang besar belum tentu membuktikan audit yang dilakukannya juga berkualitas karena banyaknya tuntutan hukum setelah perusahaan klien diaudit oleh KAP besar. Menurut penelitian yang dilakukan Mukhlasin (2004), ia meneliti 14 kriteria kualitas audit yang salah satunya adalah sikap mental yang independen. Sikap mental independen ini sangat penting yang dibuktikan dengan banyaknya penelitian mengenai independensi auditor. Hasil kerja auditor tidak akan dianggap apabila auditor tersebut kehilangan independensinya. Ha4 : Interaksi independensi dan ukuran KAP berpengaruh terhadap kualitas audit.
35
3. Ukuran KAP dengan Kualitas Audit Salah satu yang diduga mempengaruhi kepuasan klien adalah reputasi dan ukuran KAP. Reputasi dan ukuran KAP terbentuk sejalan dengan perkembangan keahlitan spesifik industri. Klien biasanya mempersepsikan bahwa auditor yang bekerja pada KAP sedang akan memberikan audit yang berkualitas dibandingkan dengan auditor yang bekerja pada KAP kecil. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ukuran KAP dapat berpengaruh terhadap kualitas audit. Ha5 : Ukuran KAP berpengaruh terhadap kualitas audit. 4. Kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan interaksi independensi dan ukuran KAP dengan kualitas audit Ha6 : kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan interaksi independensi daun ukuran KAP secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit.
I. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan uraian di atas, gambaran menyeluruh mengenai model penelitian ini dapat ditunjukkan dengan kerangka pemikiran teoritis yang dituangkan dalam model skema sebagai berikut:
36
Model (a) Kualitas Audit
Kompetensi
Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
Model (b) Independensi
Kualitas Audit
Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih (Indriantoro dan Supomo, 2002: 27). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel, yaitu variabel independen (Kompetensi dan Independensi), variabel dependen (Kualitas Audit), dan variabel moderating (Ukuran KAP).
B. Metode Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah auditor kantor akuntan publik (KAP) di Jakarta. Teknik penentuan sampel yang peneliti gunakan adalah metode Convenience Sampling dengan pertimbangan kesediaan auditor untuk berpartisipasi dalam penelitian sehingga data mudah diperoleh (Indriantoro dan Supomo, 2002: 130). Berdasarkan data KAP dalam directory KAP dan akuntan publik tahun 2009 diketahui jumlah auditor di Jakarta sebanyak 665 orang, dari jumlah tersebut penulis memilih 120 responden dari 30 KAP di
38
Jakarta dengan asumsi terdapat minimal 4 (empat) akuntan publik di setiap KAP.
39
Jakarta dengan asumsi terdapat minimal 4 (empat) akuntan publik di setiap KAP.
C. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengiriman kuesioner kepada responden. Pertanyaan yang harus dijawab oleh responden dalam kuesioner, terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah mengenai data diri auditor KAP yang menjadi responden yang akan diukur dengan skala nominal, sedangkan bagian kedua adalah pilihan jawaban atas pertanyaan mengenai Kompetensi, Independensi, dan Kualitas Audit. Penulis menyusun elemen kuesioner penelitian dengan mengacu pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan indikator-indikator lain yang diambil dari buku, literatur, dan teori lainnya yang penulis dapatkan mengenai kualitas audit. Kemudian elemen kuesioner penelitian ini dikirimkan secara langsung kepada auditor dengan mengunjungi KAP yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Selain itu, penulis juga mengirimkan kuesioner melalui e-mail (pesan elektronik). Peneliti juga menggunakan data sekunder yang berupa data daftar KAP di Jakarta yang diperoleh dari directory database KAP yang disusun oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Agar penelitian ini dapat berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan harapan, peneliti menggunakan metode sebagai berikut:
39
1. Penelitian Kepustakaan dengan mengumpulkan data-data teoritis serta mempelajari dengan teliti teori yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas sebagai dasar dalam menganalisis masalah dalam penelitian ini. 2. Penelitian Lapangan dengan melakukan survei untuk mendapatkan tanggapan secara langsung dan pendapat dari para responden melalui media kuesioner.
D. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan data demografi responden. Statistik deskriptif variabel penelitian menjelaskan skor jawaban responden pada setiap variabel penelitian dengan ukuran tendensi sentral (mean, median, modus) dan standar deviasi demografi responden. Penelitian ini menggunakan ukuran frekuensi absolut (f) dan proporsi (%) ditinjau dari kategori jenis kelamin, jenjang pendidikan, jabatan, dan lama kerja. 2. Uji Kualitas Data Data-data yang diperoleh, berupa jawaban atas kuesioner yang disebarkan, akan diuji keandalan dan keakuratannya melalui uji validitas dan uji realibilitas. Uji validitas adalah pengujian yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sementara itu, uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan untuk menampilkan suatu nilai
40
yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Husein Umar, 2003: 113). a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian ini menggunakan Reliability Analysis, yaitu dengan menghitung antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total item correlation (Nisfiannoor, 2009). Kriteria valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total item correlation mempunyai skor diatas 0,2 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat skor dibawah 0,2 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Untuk menguji reliabilitas konstruk dalam penelitian ini akan digunakan teknik uji Croncbach’s Alpha. Croncbach’s Alpha adalah patokan untuk menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan semua skala variabel yang ada. Hasil uji reabilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan Croncbach’s Alpha dibawah 0,5 maka data tersebut memiliki keandalan (reliable) yang relatif rendah. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Croncbach’s Alpha di atas 0,6 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2005).
41
3. Uji Asumsi Klasik Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi. Metode yang menghubungkan satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen, sesuai dengan hipotesis yang diuji dalam penelitian. Selain dari pada itu penelitian ini juga menggunakan uji asumsi klasik, diantaranya adalah: a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (tidak terjadi multikolinieritas) (Ghozali, 2005). Uji multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan variance inflantion factor (VIF). Suatu model regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai tolerance lebih besar dari 0,1, maka apabila VIF lebih 10 dan mempunyai tolerance lebih besar dari 0,1, maka apabila VIF lebih kecil dari 0,1 dan lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinieritas. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka
disebut
Homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di
42
mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit (Ghozali, 2005). c. Uji Normalitas Data Uji normalitas dalam model regresi bertujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Asumsi normalitas ini dilakukan dengan menggunakan kurva normal, dengan cara membuat titik temu antara data interval yang diletakkan pada sumbu X dan jumlah frekuensi pada sumbu Y. Jika titik-titik temu tersebut membentuk kurva normal, maka memang sampel maupun populasi dapat dianggap berdistribusi normal (Umar, 2005 dalam Senjani, 2009). 4. Uji Hipotesis Untuk menguji pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Ukuran KAP sebagai variabel moderating, alat uji yang akan digunakan adalah dengan teknik analisis Uji Nilai Selisih Mutlak yang dikembangkan oleh Frucot dan Shearon (1991, dalam Ghozali, 2005 dalam Senjani, 2009). Model ini akan menguji pengaruh moderasi dengan
43
selisih mutlak dari variabel independen dengan rumus persamaan regresi sebagai berikut: KA = a + b1 Kt + b2 Ind + b3 UK + b4 | Kt-UK| + b5 |Ind-UK| + e
Keterangan: KA
: Kualitas Audit
KtA
: Kompetensi Auditor
Indp
: Independensi Auditor
UK
: Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
|KtA-UK|
: Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan antara Kt dan UK
|Ind-UK|
: Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan antara Ind dan UK
Persamaan regresi tersebut untuk menguji (1) apakah Kompetensi auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit, (2) apakah Independensi berpengaruh terhadap Kualitas Audit, (3) apakah Ukuran KAP berpengaruh terhadap Kualitas Audit, dan (4) apakah Kompetensi Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit dengan Ukuran KAP sebagai variabel moderating. Alasan digunakan uji nilai selisih mutlak ini adalah karena menurut Furcot dan Shearon (1991, dalam Ghozali, 2005), interaksi seperti ini lebih disukai karena ekspektasi sebelumnya berhubungan dengan kombinasi antara X1 (Kompetensi), X2 (Independensi), dan X3 (Ukuran KAP) serta berpengaruh terhadap Y (Kualitas Audit). Selain itu penggunaan metode
44
regresi dengan uji interaksi umumnya menimbulkan masalah terjadinya multikolinieritas antara variabel-variabel independen. a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen (Ghozali, 2005). b. Uji Signifikansi Simultan Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersamasama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Kriteria yang dipakai untuk membuat keputusan terhadap hasil uji hipotesis yang diuji adalah berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang merupakan probabilitas kesalahan sebesar 5 %. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1.
Jika probabilitas > 0,05 dan nilai F< 4, maka Ha ditolak
2.
Jika probabilitas < 0,05 dan nilai F> 4, maka Ha diterima
Dimana Ha : ρ ≠ 0 ~ semua variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
45
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang dimasukan dalam model regresi secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Kriteria yang dipakai untuk membuat keputusan terhadap hasil uji hipotesis yang diuji adalah berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang menunjukan probabilitas kesalahan sebesar 5%, dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. Nilai signifikansi > 0,05 dan nilai t < 2, maka Ha ditolak 2. Nilai signifikansi < 0,05 dan nilai t > 2, maka Ha diterima Dimana, Ha : ρ ≠ 0 ~ variable independent secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel-variabel operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain (Indriantoro dan Supomo, 2002:63). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kompetensi dan independensi. Peneliti menggunakan dua dimensi kompetensi dari Murtanto (1998) dalam Mayangsari (2003) yaitu pengalaman dan pengetahuan. Kompetensi diukur dengan mengunakan pertanyaan sebagai indikator sebagai berikut: (1) jumlah klien yang diaudit, (2) komunikasi dengan klien, (3)
46
ketepatan waktu penyelesaian audit, (4) kecakapan asisten, (5) litigasi peruahaan, (6) pengetahuan dari pendidikan strata, (7) pengetahuan dari pelatihan dan kursus. Semua item diukur pada skala Likert 1 sampai 5. Independensi diukur dengan dimensi tekanan klien dan lama kerjasama dengan klien. Terdapat lima pertanyaan yang dijadikan sebagai indikator yaitu (1) pengungkapan kecurangan klien, (2) besarnya fee audit, (3) pemberian fasilitas dari klien, (4) penggantian auditor, dan (5) penggunaan jasa non audit. Semua item pertanyaan diukur dengan skala Likert 1 sampai 5. 2.
Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel lain (Indriantoro dan Supomo, 2002:63). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kualitas audit yang diukur dengan pertanyaan yang dijadikan sebagai indikator adalah (1) deteksi salah saji, (2) kesesuaian dengan SPAP, (3) kepatuhan terhadap SOP, (4) risiko audit, (5) prinsip kehati-hatian, (6) proses pengendalian atas pekerjaan oleh supervisor, dan (7) perhatian yang diberikan oleh manajer atau partner. Semua item pertanyaan diukur pada skala Likert 1 sampai 5. 3.
Variabel moderating (Moderating Variable) Variabel moderating adalah tipe variabel yang memperkuat atau
memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen (Indriantoro dan Supomo, 2002:64). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel moderating adalah ukuran kantor akuntan publik
47
(KAP) yang diukur dengan skala nominal. Pengukuran variabel Ukuran KAP pada penelitian sebelumnya adalah KAP yang berafiliasi dengan The Big Four dianggap sebagai KAP besar dengan skor pengukuran 2 dan KAP yang tidak berafiliasi dengan The Big Four dianggap sebagai KAP kecil dengan skor pengukuran 1. Dalam penelitian ini, penulis menetapkan KAP yang memiliki akuntan publik 4 akuntan publik dianggap sebagai KAP sedang dengan skor pengukuran 2, sedangkan KAP yang memiliki akuntan publik kurang dari 4 orang, dianggap sebagai KAP kecil dengan skor pengukuran 1. Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel
Dimensi
Indikator
Kompetensi (X₁) (Sumber: Senjani (2009) dan Alim et al. (2007))
Kompetensi auditor
1. Keikutsertaan pelatihan yang meningkatkan kompetensi. 2. Keikutsertaan seminar/simposium di dalam negeri. 3. Keikutsertaan seminar/simposium di luar negeri. 4. Jumlah penugasan audit yang diterima dalam 2 tahun terakhir (20082009). 5. Keragaman jenis penugasan yang dikerjakan selama berprofesi sebagai auditor.
Skala Pengukuran Skala Interval
No. Butir Pertanyaan 1 2 3 4
5
48
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel
Dimensi
Indikator
Independensi (X₂) (Sumber: Alim et al. (2007), Christiawan (2002) dan Murtini (2003))
Pemberian fasilitas kepada auditor dan jasa non audit yang diberikan auditor
1. Apakah anda setuju untuk melaporkan adanya pelanggaran yang terjadi pada sistem akuntansi klien yang anda audit? 2. Apakah besar audit fee dapat mempengaruhi anda dalam melakukan audit? 3. Apakah anda setuju jika auditor yang menerima fasilitas dari klien selama dalam melakukan audit? 4. Apakah anda setuju adanya penggantian auditor selama waktu audit jika auditor tidak independen? 5. Apa anda setuju dengan pemberian jasa nonaudit selama auditor mengaudit klien tersebut?
Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) (X₃) (Sumber: Senjani (2009))
Jumlah akuntan publik yang bergabung dalam rekanan
1. Jumlah akuntan publik yang bergabung dalam rekanan/anggota.
Skala Pengukuran Skala Interval
No. Butir Pertanyaan 6
7
8
9
10
Skala Nominal
11
49
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel
Dimensi
Indikator
Kualitas Audit (X₄) (Sumber: Alim (2007), Nurkholis (2003), dan Mukhlasin (2004))
Pengalaman anggota tim audit dalam bidang audit (1-4) Kemampuan merespon terhadap kebutuhan klien (5-9)
1. Senior manager setidaknya telah berpengalaman dalam bidang audit minimal sejak 2 tahun terakhir. 2. KAP setidaknya telah 3 tahun berpengalaman dalam pelaksanaan audit/berada dalam ruang lingkup audit. 3. Manager setidaknya telah berpengalaman minimal selama 2 tahun dalam pelaksanaan tugas-tugas audit. 4. Partner audit telah bekerja dalam tugastugas audit setidaknya selama 3 tahun terakhir. 5. Audit fee menentukan luas lingkup (scope) audit. 6. Auditor dapat memahami kesibukan pimpinan perusahaan klien dan hanya menghubungi mereka apabila terdapat hal-hal yang sangat penting. 7. Dalam memilih prosedur audit, kriteria utama yang dijadikan pegangan adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan prosedur audit tersebut.
Skala Pengukuran Skala Interval
No. Butir Pertanyaan 12 13 14 15 16
17
18
50
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel
Dimensi
Indikator 8.
9. Pemahaman terhadap bidang industri klien (10-13)
10.
11.
12.
13.
Keterlibatan komite audit (14-15)
14.
Tanggung jawab individual (16-18)
15. 16.
KAP bersedia untuk menyelesaikan tugas audit sesuai tanggal yang telah ditentukan oleh klien. KAP cenderung untuk lebih memilih memiliki kantor yang besar (sentralisasi) daripada kantor-kantor kecil (desentralisasi). Senior manager dan manager yang ditugaskan dalam pelaksanaan audit sangat memahami industri yang ditekuni oleh perusahaan klien yang diaudit. Senior yang ditugaskan dalam pelaksanaan audit sangat memahami industri yang ditekuni oleh perusahaan klien yang diaudit. Partner audit yang ditugaskan sangat memahami industri yang ditekuni oleh perusahaan klien yang diaudit. Partner audit dan senior manager sering melakukan kunjungan ke area (objek) audit. Perusahaan memiliki komite audit yang aktif dan ahli dalam audit. Terdapat komunikasi yang intensif antara tim audit dan komite audit. KAP memiliki garis pedoman yang ketat terhadap langkahlangkah audit yang tidak lengkap.
Skala Pengukuran Skala Interval
No. Butir Pertanyaan 19 20
21
22
23
24
25 26 27
51
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel
Dimensi
Indikator
17. KAP memiliki keahlian seperti misalnya paraturan-peraturan tentang Pasar Modal. 18. Partner audit secara aktif terlibat dalam pelaksanaan audit sejak dari perencanaan awal dan selama proses audit, hingga tahap akhir audit. 19. KAP melakukan studi secara teliti atas sistem pengendalian internal perusahaan klien. 20. Sebelum menerima klien baru, KAP meneliti latar belakang manajemen dari calon klien. 21. KAP jarang melakukan kelalaian dalam perkara hukum (misalnya: pelaksanaan audit yang kurang memadai). 22. Reputasi atas seluruh aspek dari KAP adalah positif/baik. 23. Auditor yang ditugaskan untuk melaksanakan audit sangat memahami standar akuntansi dan standar auditing. 24. Auditor yang ditugaskan dalam pelaksanaan audit memiliki standar etik yang tinggi. 25. Staf di bawah tingkat senior dalam pelaksanaan audit telah lulus ujian Sertifikasi Akuntan Publik. 26. KAP mengembangkan anggaran waktu yang ketat bagi tiap area audit dan berharap staf yang ditugaskan dapat memenuhinya.
Penelitian pendahuluan terhadap klien (19-20)
Reputasi KAP (21-22)
Kualifikasi anggota tim audit (23-25)
Anggaran waktu dalam penyelesaian tugas audit (26-27)
Skala Pengukuran Skala Interval
No. Butir Pertanyaan 28 29
30
31
32
33 34
35
36
37
52
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel
Dimensi
Indikator
27.KAP memiliki kebijaksanaan kepada karyawannya atas jumlah maksimum waktu kerja per hari dan per minggu. 28. KAP meminta manajemen perusahaan untuk selalu memberikan informasi tentang perkembangan akuntansi dan keuangan selama periode audit yang mungkin dapat mempengaruhi manajemen perusahaan. 29. Tim audit dan manajemen perusahaan perlu melakukan komunikasi yang intensif. 30. KAP menggunakan teknik-teknik statistik yang ekstensif dalam pelaksanaan tugas auditnya. 31. KAP menggunakan mikro komputer secara ekstensif dalam pelaksanaan tugas auditnya. 32. KAP memiliki keahlian dalam menemukan caracara akuntansi yang dapat diterima untuk transaksi yang memberikan hasil sebagaimana diinginkan manajemen. 33.KAP secara aktif mendorong anggota stafnya untuk mengambil pendidikan atau kursus dalam bidang-bidang yang banyak ditekuni oleh
Komunikasi dengan manajemen perusahaan (28-29)
Pelaksanaan tugas audit di lapangan (30-32)
Peranan KAP dalam peningkatan kualitas (33-35)
Skala Pengukuran Skala Interval
No. Butir Pertanyaan 38 39
40
41 42
43
44
53
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel
Dimensi
Indikator
sebagian besar perusahaan klien mereka (misalnya melalui Pendidikan Profesi Berkelanjutan, PPL). 34. KAP adalah anggota Forum Akuntan Pasar Modal (FAPM). 35. Anggota tim audit dirotasi secara periodik. 36. KAP yang melaksanakan tugas audit memiliki klien lain di bidang industri yang sama. 37. KAP yang memimpin pelaksanaan audit tidak boleh memberikan jasa konsultasi manajemen kepada klien.
Fokus keahlian audit (36-37)
Skala Pengukuran Skala Interval
No. Butir Pertanyaan 45 46 47
48
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
54
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi rekan, manajer, supervisor, auditor. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta dan terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik 2010 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 20 September 2010 hingga 4 Nopember 2010. Peneliti mengambil sampel sebanyak 21 KAP dari keseluruhan KAP yang berada di wilayah Jakarta, dengan peta distribusi yang terlihat dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuisioner dikirim 1. Usman dan Rekan 10 2. Herman, Dodi, Tanumihardja & 5 Rekan 3. Drs. Heryanto S. Gani 4 4. Nugroho & Rekan 10 5. Toni H. Ratim 5 6. Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan 5 Bersambung pada halaman selanjutnya 55
Kuisioner dikembalikan 6 5 4 8 5 5
Tabel 4.1 (Lanjutan) No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuisioner dikirim 7. Purbalauddin & Rekan 5 8. Riza, Wahono & Rekan 10 9. Drs. Chaeroni & Rekan 10 10. Bismar, Muntalib, dan Yunus 10 11. Abdul Hamid & Khairunnas 5 12. Armanda & Enita 5 13. Hasnil, M. yasin, dan rekan 5 14. Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan 5 15. Soejatna, Mulyana, dan Rekan 5 16. Rama Wendra 5 17. Drs. Tasnim Ali Widjanarko & Rekan 5 18. Doli, Bambang, Sudarmadji, dan 5 Dadang 19. Dedy Zeinirwan Santosa 6 20. Drs. Mulyamin Sensi Suryanto 10 21. Drs. Krisnawan Ak. 2 Total 132 Sumber: Data Primer
Kuisioner dikembalikan 4 10 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 10 2 120
Kuesioner yang disebarkan berjumlah 132 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 120 kuesioner atau 91%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 12 buah atau 9%. Pada penelitian ini kuesioner yang dapat diolah berjumlah 120 buah atau 91%. Gambaran mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.2. Table 4.2 Data Sampel Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 5.
Keterangan Jumlah kuesioner yang disebar Jumlah kuesioner yang kembali Jumlah kuesioner yang tidak kembali Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah Jumlah kuesioner yang dapat diolah Total Sumber: Data primer yang diolah
Auditor 132 120 12 0 120 132
Persentase 100% 91% 9% 0% 91% 100%
56
2.
Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, posisi terakhir, dan pengalaman kerja responden. a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Table 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
Wanita
51
42.5
42.5
42.5
Laki-laki
69
57.5
57.5
100.0
120
100.0
100.0
Total
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 69 orang atau 57,5% responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 51 orang atau 42,5% responden berjenis kelamin wanita. b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
D3
12
10.0
10.0
10.0
S1
102
85.0
85.0
95.0
S2
5
4.2
4.2
99.2
S3
1
.8
.8
100.0
120
100.0
100.0
Total
57
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 102 responden atau 85%. Sedangkan untuk pendidikan terakhir D3 ada 12 responden atau 10%, untuk pendidikan terakhir S2 ada 5 responden atau 4,2% dan sisanya sebesar 0,8% atau sebanyak 1 orang berpendidikan terakhir S3. c. Deskripsi responden berdasarkan jabatan terakhir Table 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Terakhir
Frequency Percent Valid Partner
Valid Percent
Cumulative Percent
1
.8
.8
.8
Supervisor
5
4.2
4.2
5.0
Manajer
8
6.7
6.7
11.7
Auditor
106
88.3
88.3
100.0
Total 120 Sumber: Data primer yang diolah
100.0
100.0
Berdasarkan table 4.5 dapat diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 106 orang atau sebesar 88,3% menduduki jabatan sebagai auditor. Responden yang menduduki jabatan sebagai supervisor sebanyak 5 orang atau 4,2%, jabatan sebagai manajer sebanyak 8 orang atau 6,7% dan sisanya adalah partner sebanyak 1 orang atau sekitar 0,8%.
58
d. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja Table 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
< 1 tahun
19
15.8
15.8
15.8
1 -3 tahun
62
51.7
51.7
67.5
3 -5 tahun
22
18.3
18.3
85.8
> 5 tahun
17
14.2
14.2
100.0
Total 120 100.0 Sumber: Data primer yang diolah
100.0
Valid
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden atau sebanyak 51,7% atau sekitar 62 auditor memiliki pengalaman bekerja 1-3 tahun, 18,3% atau sekitar 22 auditor memiliki pengalaman kerja kurang dari 3-5 tahun, 15,8% atau sekitar 19 auditor memiliki pengalaman kerja kurang dari 1 tahun dan sisanya 14,2% atau sekitar 17 auditor memiliki pengalaman di atas 5 tahun. B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1.
Hasil Uji Statistik Deksriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kompetensi, independensi, ukuran Kantor Akuntan Publik, dan Kualitas audit akan diuji secara statistik deskriptif, namun untuk variabel ukuran Kantor Akuntan Publik tidak dimasukkan ke dalam pengujian statistik deskriptif dikarenakan variabel tersebut menggunakan skala nominal. Pengujian secara statistik deksriptif tersebut akan disajikan dalam tabel 4.7.
59
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif kompetensi N
Valid Missing
Mean Std. Deviation Minimum Maximum
independensi
kualitas
120
120
120
0 26.4583 5.12351 13.00 39.00
0 20.5583 2.26703 14.00 25.00
0 129.3583 11.28604 98.00 162.00
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada variabel kompetensi jawaban minimum responden sebesar 13 dan maksimum sebesar 39, dengan ratarata total jawaban sebesar 26,458 dan standar deviasi sebesar 5,1235. Variabel independensi jawaban minimum responden sebesar 14 dan maksimum sebesar 25, dengan rata-rata total jawaban sebesar 20,558 dan standar deviasi sebesar 2,2670. Pada variabel kualitas audit jawaban minimum responden sebesar 98 dan maksimum sebesar 162, dengan ratarata total jawaban 129,358 dan standar deviasi sebesar 11,2860. 2.
Hasil Uji Kualitas Data a.
Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid atau sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Hasil uji tersebut dikatakan valid apabila nilai korelasinya lebih besar dari 0,2 (Nisfiannoor, 2009:305). Tabel 4.8 menunjukkan hasil validitas dari tida variabel yang digunakan dalam 60
penelitian ini, yaitu kompetensi (KT), independensi (Ind), dan kualitas audit (KA). Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Sebelum Penghapusan Item Butir Corrected Item- Keterangan Pertanyaan Total Correlation KT1 0,609 Valid KT2 0,579 Valid KT3 0,487 Valid KT4 0,665 Valid KT5 0,554 Valid KT6 0,479 Valid KT7 0,418 Valid KT8 0,277 Valid Ind1 0,410 Valid Ind2 0,302 Valid Ind3 0,477 Valid Ind4 0,432 Valid Ind5 0,244 Valid KA1 0,345 Valid KA2 0,390 Valid KA3 0,288 Valid KA4 0,427 Valid KA5 0,246 Valid KA6 0,398 Valid KA7 0,386 Valid KA8 0,414 Valid KA9 0,165 Tidak Valid KA10 0,406 Valid KA11 0,390 Valid KA12 0,373 Valid KA13 0,209 Valid Bersambung pada halaman selanjutnya
61
Tabel 4.8 (Lanjutan) Butir Corrected ItemPertanyaan Total Correlation KA14 0,438 KA15 0,389 KA16 0,347 KA17 0,506 KA18 0,506 KA19 0,512 KA20 0,357 KA21 0,237 KA22 0,531 KA23 0,491 KA24 0,512 KA25 -0,011 KA26 0,430 KA27 0,404 KA28 0,242 KA29 0,433 KA30 0,145 KA31 0,304 KA32 0,481 KA33 0,449 KA34 0,412 KA35 0,478 KA36 0,250 KA37 -0,071 Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Pada tabel 4.8 menunjukkan semua pertanyaan untuk variabel kompetensi dan independensi memiliki kriteria valid untuk setiap item pertanyaan dengan nilai korelasi lebih besar dari 0,2. Hal ini berarti setiap item
pertanyaan
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
mampu
mengungkapakan sesuatu yang diukur dalam kuesioner tersebut. Sedangkan untuk variabel kualitas audit ada sekitar empat pertanyaan yang nilai korelasinya lebih kecil dari 0,2 sehingga item pertanyaan tersebut harus dihapus untuk melanjutkan ke uji reliabilitas. Pada tabel 4.9 akan 62
disajikan kembali pertanyaan variabel kualitas audit setelah penghapusan empat item yang tidak masuk ke dalam kriteria valid. Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Setelah Penghapusan Item (Kualitas Audit) Butir Corrected Item- Keterangan Pertanyaan Total Correlation KA1 0,359 Valid KA2 0,363 Valid KA3 0,233 Valid KA4 0,448 Valid KA5 0,252 Valid KA6 0,440 Valid KA7 0,418 Valid KA8 0,471 Valid KA10 0,458 Valid KA11 0,424 Valid KA12 0,441 Valid KA13 0,242 Valid KA14 0,461 Valid KA15 0,394 Valid KA16 0,304 Valid KA17 0,520 Valid KA18 0,464 Valid KA19 0,518 Valid KA20 0,378 Valid KA21 0,473 Valid KA22 0,567 Valid KA23 0,532 Valid KA24 0,554 Valid KA26 0,449 Valid KA27 0,412 Valid KA28 0,253 Valid KA29 0,498 Valid KA31 0,287 Valid KA32 0,504 Valid KA33 0,438 Valid KA34 0,399 Valid KA35 0,469 Valid KA36 0,288 Valid Sumber: Data primer yang diolah
63
Tabel 4.9 menjelaskan bahwa untuk pertanyaan nomor 9, 25, 30, dan 37 dihapus atau dikeluarkan dari penelitian karena tidak memenuhi kriteria valid yang mengharuskan sebuah pertanyaan memiliki nilai korelasi lebih besar dari 0,2. Dan selanjutnya untuk uji reliabilitas pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak dimasukkan kembali dan harus dikeluarkan dari penelitian. b.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah suatu pengujian untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseoarang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel atau konstruk dinyatakan reliabel jika memberi nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2005). Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk tiga variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Sebelum Penghapusan Item Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Kompetensi 0,797 Independensi 0,612 Kualitas Audit 0,852 Sumber: Data primer yang diolah
Reliabel Reliabel Reliabel
Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel kompetensi sebesar 0,797, variabel independensi sebesar 0,612, dan untuk variabel kualitas audit adalah sebesar 0,852. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini 64
menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. Namun pada pengujian diatas, pada pertanyaan untuk variabel kualitas audit ada empat pertanyaan yang tidak valid sehingga harus dikeluarkan dari penelitian dan harus melakukan uji reliabilitas kembali. Tabel 4.11 akan menunjukkan hasil uji reliabilitas setelah penghapusan item pertanyaan untuk variabel kualitas audit. Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Setelah Penghapusan Item Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Kompetensi 0,797 Independensi 0,612 Kualitas Audit 0,880 Sumber: Data primer yang diolah
Reliabel Reliabel Reliabel
Tabel 4.11 menjelaskan hasil uji reliabilitas setelah mengeluarkan item pertanyaan yang dianggap tidak memenuhi kriteria valid sehingga menghasilkan nilai cronbach’s alpha variabel kualitas audit sebesar 0,880. Untuk dua variabel lain nilainya tetap karena tidak dilakukan pengujian reliabilitas kembali. 3.
Hasil Uji Asumsi Klasik a.
Hasil Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. 65
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Standard ized Unstandardized Coefficie Coefficients nts Model 1
B
(Constant)
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Tolera Sig. nce VIF
129.346
1.956
66.128 .000
Zscore: kompetensi
3.105
1.033
.275 3.004 .003
.826 1.211
Zscore: independensi
2.774
.978
.246 2.836 .005
.921 1.085
Zscore: ukuran
1.575
1.056
.140 1.491 .139
.790 1.265
-1.877
1.408
-.113 -1.333 .185
.969 1.032
Absx2_x3 1.709 1.241 a. Dependent Variable: kualitas Sumber: Data primer yang diolah
.128 1.377 .171
.797 1.255
Absx1_x3
Berdasarkan tabel 4.12 diatas terlihat bahwa nilai tolerance bernilai 0,826 untuk variabel kompetensi, nilai 0,921 untuk variabel independensi, nilai 0,790 untuk variabel ukuran KAP, nilai 0,969 untuk variabel Absx1_x3 yang merupakan interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan nilai 0,797 untuk variabel Absx2_x3 yang merupakan interaksi independensi dan ukuran KAP dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) sebesar 1,211 untuk variabel kompetensi, sebesar 1,091 untuk variabel independensi, sebesar 1,265 untuk variabel ukuran KAP, sebesar 1,035 untuk variabel Absx1_x3, dan sebesar 1,255 untuk variabel Absx2_x3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak
66
terdapat problem multikolinieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini. b.
Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Hasil pengujian normalitas berupa grafik yang disebut normal probability plot. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Berikut hasil pengujian normalitas.
Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
67
Gambar 4.1, memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. c.
Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan
ke
pengamatan
yang
lain.
Deteksi
ada
tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada gambar 4.4, gambar 4.5 dan gambar 4.6.
Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.2 Grafik Scatterplot 68
Berdasarkan gambar 4.2 grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas audit berdasarkan
variabel
yang
mempengaruhinya,
yaitu
kompetensi,
independensi, dan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai variabel moderating. 4.
Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi
berganda
moderating.
(multiple
Sedangkan
regression
untuk
analysis)
pengujian
dengan
variabel
variabel
moderating
menggunakan metode nilai selisih mutlak. Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini digambarkan, yaitu: a.
Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen.
69
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
1 .459a .211 .176 10.24307 1.469 a. Predictors: (Constant), Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukuran b. Dependent Variable: kualitas
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.13 menunjukkan nilai R sebesar 0,459 atau 45,9%. Hal ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit adalah cukup kuat karena berada dikisaran 0,40-0,599 (Riduwan dan Ahmad, 2007:62). Nilai adjusted R square sebesar 0,176 atau 17,6% yang berarti bahwa variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi dan independensi adalah sekitar 0,176 atau 17,6%. Sedangkan sisanya 0,824 atau 82,4% (1-0,176) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. b.
Hasil Uji Statistik t Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.14, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.
70
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Standard ized Unstandardized Coefficie Coefficients nts Model 1
(Constant)
B
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolera nce VIF
129.346
1.956
Zscore: kompetensi
3.105
1.033
.275
3.004 .003
.826 1.211
Zscore: independensi
2.774
.978
.246
2.836 .005
.921 1.085
Zscore: ukuran
1.575
1.056
.140
1.491 .139
.790 1.265
-1.877
1.408
-.113 -1.333 .185
.969 1.032
Absx1_x3
Absx2_x3 1.709 1.241 a. Dependent Variable: kualitas
66.128 .000
.128
1.377 .171
.797 1.255
Sumber: Data primer yang diolah Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit. Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel kompetensi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,003. Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel kompetensi lebih kecil dari 0,05. Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh interaksi kompetensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit. Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel interaksi kompetensi dan ukuran KAP mempunyai tingkat signifikansi sebesar 71
0,185. Hal ini berarti menolak Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa interaksi kompetensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel interaksi kompetensi dan ukuran KAP lebih besar dari 0,05. Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh independensi terhadap kualitas audit. Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel independensi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,005. Hal ini berarti menerima Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel independensi lebih kecil dari 0,05. Hasil Uji Hipotesis 4: Pengaruh interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit. Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel interaksi independensi dan ukuran KAP mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,171. Hal ini berarti menolak Ha4 sehingga dapat dikatakan bahwa interaksi independensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel interaksi independensi dan ukuran KAP lebih besar dari 0,05. Hasil Uji Hipotesis 5: Pengaruh ukuran KAP terhadap kualitas audit Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel ukuran KAP mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,139. Hal ini berarti menolak Ha5 sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh secara
72
signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ukuran KAP lebih besar dari 0,05. Berdasarkan tabel 4.14, maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut. Y = 129,346+3,105Kt+2,774Ind-1,575UK-1,877|Kt-UK|+1,709|Ind-UK|+e
Keterangan: Y = Kualitas audit Kt = Kompetensi Ind = Independensi UK = Ukuran KAP Absx1_x3 = Interaksi kompetensi dan ukuran KAP Absx2_x3 = Interaksi independensi dan ukuran KAP e = Error c.
Hasil Uji Statistik F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.
73
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression Residual
Mean Square
df
3196.650
5
639.330
11960.941
114
104.921
F 6.093
Sig. .000a
Total 15157.592 119 a. Predictors: (Constant), Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukuran b. Dependent Variable: kualitas Sumber: Data primer yang diolah Hasil Uji Hipotesis 6: Pengaruh kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit. Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.15 nilai F diperoleh sebesar 6,093 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha6 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi, independensi, dan ukuran KAP berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kualitas audit.
C. Pembahasan 1.
Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel kompetensi adalah sebesar 0,003 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berarti bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki 74
kompetensi yang baik. Kompetensi memiliki dua indikator, yaitu pengetahuan dan pengalaman. Auditor sebagai pihak yang berada di ujung tombak
penugasan
audit
memang
harus
selalu
meningkatkan
pengetahuannya baik melalui seminar maupun pelatihan keprofesiannya. Hasil dari penerapan pengetahuan tersebut adalah bertambahnya pengalaman auditor tersebut yang akan menghasilkan suatu audit yang berkualitas. Hasil penelitian ini dapat mendukung penelitian yang dilakukan oleh Alim ( 2007) dan Nurkholis (2003) yang menyatakan kompetensi dan pengalaman berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Senjani (2009) tetapi dalam penelitian Senjani (2009) yang menjadi variabel dependennya adalah kualitas kertas kerja audit. Hasil penelitian Senjani (2009) menghasilkan kualitas auditor yang diukur oleh kompetensi dan independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas kertas kerja audit. 2.
Pengaruh interaksi kompetensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel Absx1_x3 yang merupakan variabel interaksi kompetensi dan ukuran KAP 0,185 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Absx1_x3 atau interaksi kompetensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berarti bahwa tidak adanya perbedaan kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor yang bekerja pada KAP sedang maupun KAP kecil. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya pelatihanpelatihan
dan
seminar-seminar
yang
membahas
masalah
teknis 75
pelakasanaan audit yang berkualitas sehingga para auditor, baik yang bekerja pada KAP sedang maupun KAP kecil semakin terasah kemampuan auditnya yang akan menghasilkan audit yang berkualitas. Dengan banyaknya kasus-kasus audit yang menyeret KAP besar, itu dapat membuktikan bahwa saat ini ukuran dan reputasi KAP tidak dapat dijadikan tolak ukur kualitas audit yang diberikan. 3.
Pengaruh independensi terhadap kualitas audit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel independensi 0,005 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berarti bahwa audit tenure yang menjadi tolak ukur independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Auditor dalam penugasannya harus selalu menjaga sikap independennya. Auditor harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam pengumpulan bukti dimana hal tersebut harus selalu didukung oleh sikap independennya. Hal ini menjadi bukti bahwa independensi pun menjadi syarat mutlak seorang auditor. Tidak mudah dalam menjaga independensi agar tetap sesuait dengan yang seharusnya, penugasan yang terlalu lama pun dapat mempengaruhi independensi seorang auditor karena dengan fasilitas yang didapatkan seorang auditor selama penugasan dapat membuat auditor “dapat dikendalikan” oleh klien karena auditor berada pada posisi yang dilematis. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Alim (2007) dan Nurkholis
76
(2003) yang menyatakan independensi dan audit tenure berpengaruh terhadap kualitas audit. 4.
Pengaruh interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel interaksi independensi dan ukuran KAP 0,171 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel interaksi independensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berarti bahwa tingkat independensi auditor yang bekerja pada KAP sedang dan KAP kecil adalah sama. Hal ini dikarenakan bahwa auditor telah memahami mengenai kode etik auditor yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI).
Auditor
telah
sadar
bahwa
betapa
pentingnya
independensi seorang auditor karena profesi auditor ini adalah profesi dimana bersandingnya kepercayaan masyarakat. Apabila seorang auditor kehilangan independensinya maka hasil audit yang dikerjakannya dianggap tidak bernilai. 5.
Pengaruh ukuran KAP terhadap kualitas audit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel ukuran KAP 0,139 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berarti tidak membuktikan judgement Mustofa yang diungkapkan dalam Majalah Akuntan Indonesia edisi No. 16/tahun III/April 2009 mengenai KAP yang memiliki minimal 4 akuntan publik bisa melaksanakan fungsi manajemen KAP dengan lebih baik. Kebijakan 77
saling review antar rekan, program quality control hasil pekerjaan, pelatihan internal dan lain-lain akan bisa berjalan lebih baik di kantor dengan minimal 4 akuntan publik. 6.
Pengaruh kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel kompetensi, independensi, dan ukuran KAP berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dalam pengujian statistik F. Dengan demikian, kompetensi dan independensi auditor yang bekerja di KAP baik kecil dan sedang berpengaruh terhadap kualitas audit. Auditor yang bekerja pada KAP kecil dan besar memiliki kompetensi dan independensi yang sama. Ini dikarenakan dengan banyaknya seminar dan pelatihan mengenai teknis audit yang berkualitas sehingga melatih auditor untuk melakukan audit yang berkualitas pula.
78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit. Responden penelitian ini berjumlah 120 orang auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta dan berdasarkan Directory KAP yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tahun 2010. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda dengan variabel moderating, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dijelaskan oleh nilai signifikansinya sebesar 0,003. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Alim (2007) dan Nurkholis (2003) tetapi hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Senjani (2009) yang memberikan hasil kualitas auditor yang diukur dengan kompetensi dan independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas kertas kerja, yang kita ketahui kertas kerja audit merupakan salah satu faktor untuk mengukur kualitas audit.
79
2. Interaksi kompetensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dijelaskan dengan nilai signifikansi sebesar 0,185. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Senjani (2009) yang memberi hasil kualitas auditor yang diukur dengan kompetensi dan independensi berpengaruh terhadap kualitas kertas kerja audit yang kita ketahui bahwa kualitas kertas kerja juga menentukan kualitas audit setelah dimoderasi dengan variabel ukuran KAP. 3. Independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dijelaskan dengan nilai signifikansi sebesar 0,005. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Alim (2007) dan Nurkholis (2003) yang menyatakan bahwa independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. 4. Interaksi independensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dijelaskan dengan nilai signifikansi sebesar 0,171. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Senjani (2009) yang memberi hasil kualitas auditor yang diukur dengan kompetensi dan independensi
berpengaruh terhadap kualitas
kertas kerja audit yang kita ketahui bahwa kualitas kertas kerja juga menentukan kualitas audit setelah dimoderasi dengan variabel ukuran KAP. 5. Ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,139. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Senjani (2009)
80
yang memberi hasil ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas kertas kerja audit seperti yang kita ketahui kertas kerja audit merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas audit. 6. Kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan interaksi independensi dan ukuran KAP berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dalam uji statistik F.
B. Keterbatasan Penulis menemukan beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang kemungkinan dapat menimbulkan bias atau ketidakakuratan pada hasil penelitian ini antara lain: 1. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data penelitian, bukan berupa hasil wawancara langsung atau observasi lapangan bahkan masuk ke dalam penugasan audit sebenarnya sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan secara tertulis sehingga dapat mempengaruhi dari kualitas data itu sendiri yang dapat mengakibatkan terjadinya bias dalam hasil penelitian. 2. Butir pertanyaan kuesioner penelitian untuk variabel dependen (kualitas audit) diperoleh dari literatur dan referensi jurnal. Disamping itu yang menjadi mayoritas responden adalah auditor yang bekerja selama 1 – 3 tahun yang diasumsikan belum begitu banyak menerima penugasan audit.
81
3. Hasil penelitian ini hanya dapat dihubungkan pada auditor yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta, dengan ukuran KAP kecil dan KAP sedang saja sehingga kemungkinan memiliki perbedaan hasil dan kesimpulan apabila dilakukan untuk objek dan profesi yang berbeda. 4. Penelitian ini hanya menggunakan populasi KAP kecil dan KAP sedang saja, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat mewakili KAP besar.
C. Implikasi dan Saran Berdasarkan kesimpulan di atas menyatakan bahwa kompetensi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini perlu diperhatikan oleh KAP untuk terus menjaga kualitas auditnya dengan melakukan tertib administrasi, saling review antar rekan dan pengendalian kualitas oleh KAP. Audit yang berkualitas akan memberikan kepuasan bagi klien dan pihak-pihak yang berkepentingan serta bagi KAP pengendalian kualitas dapat meningkatkan reputasinya sehingga dapat menerima penugasan audit lebih banyak lagi. Untuk penelitian selanjutnya mungkin saran-saran berikut dapat berguna, yaitu: 1. Penelitian
selanjutnya
diharapkan
dapat
menambahkan
variabel
independen lainnya, baik yang berasal dari faktor eksternal maupun faktor internal auditor atau menambahkan variabel moderating lain guna
82
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di Jakarta tetapi juga di kota-kota besar lainnya, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian yang berbeda seperti metode wawancara langsung kepada responden untuk memperoleh data yang lebih berkualitas. 4. Penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan waktu penelitian. Waktu penelitian diharapkan tidak dilakukan pada waktu sibuk auditor. Sehingga tingkat pengembalian (respon rate) kuesioner dapat lebih tinggi, dan mendapatkan hasil yang lebih akurat. 5. Penelitian selanjutnya diharapkan juga dapat mengikutsertakan KAP besar dalam populasi penelitiannya sehingga hasil penelitiannya dapat mewakili semua ukuran KAP.
83
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2003. Pengaruh Kode Etik, Standar Profesional Akuntan Publik dan Standar Pengendalian Mutu Terhadap Mutu Auditing dalam Praktik Auditing di Indonesia. Jurnal Akuntansi. Alim, M. Nizarul, Trisni Hapsari dan Liliek Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X. Anis, Canyaning. 2008. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kelangsungan Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) di Malang. Malang: FE UMM. Arens, Alvin A., Randal K. Elder, Mark S. Beasley, dan Amir Abadi jusuf. “Auditing and Assurance Services An Integrated Approach: An Indonesian Adaptation”. 13th edition, Salemba Empat, Jakarta, 2009. Boynton, William C., dkk. 2007. Modern Auditing. Jakarta: Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga. Choo, F. Dan K. T. Trotman. 1991. The Relationship Between Knowledge Structure and Judgement for Experienced and Inexperienced Auditors. The Accounting Review. Juli. p. 464 – 485. Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4 No. 2; 79 – 92. Darmoko, H. W. 2004. Profesionalisme Auditor KAP Dilihat dari Perbedaan Gender, Tipe KAP, dan Hirarki Jabatannya. Jurnal ”SOSIAL” Volume 4 Nomor 2; 128 – 140. DeAngelo, L. E. 1981. Auditor Independence, ”Low Balling,” and Disclose Regulation, dalam Journal of Accounting & Economics 3 (August): 113127. Deis, Donald R. dan Gary A. Giroux. 1992. Determinants of Audit Quality in the Public Sector. The Accounting Review. Juli. p. 462-479. Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit.
84
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariative dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Halim, Abdul. “Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan”, Edisi 4, Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) STIM YKPN, Yogyakarta, 2008. Husein, Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesionalisme Akuntan Publik per 1 Januari 2001., Jakarta: Salemba Empat Cet. Ke-1. Ikatan Akuntan Publik Indonesia, 2009. Directory Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik. Institut Akuntan Publik Indonesia dan Departemen Keuangan Sekretariat Jenderal Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Edisi Pertama Cet. Ke-2, BPFE. Ishak, Muhammad. 2003. Independensi Auditor: Harapan dan Kenyataan. Jurnal Telaah Akuntansi vol. 1 No. 1; 59-70. Iskak, Jamaludin. 1999. Pengaruh Besarnya Perusahaan, dan Lamanya Waktu Audit serta Besarnya Kantor Akuntan Publik terhadap ”Audit Fee”. Publikasi FE Untar No. 2 ; 20 – 29. Mayangsari, Sekar. 2004. Bukti Empiris Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor terhadap Earnings Response Coefficient. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia vol. 7 No. 2; 154-178. Meutia, Inten. 2004. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manajemen Laba untuk KAP Big 5 dan Non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia vol.7 No. 3; 333-350. Mukhlasin, 2004. Pengaruh Atribut Kualitas Audit, Portfolio Jasa Audit, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap Kepuasan Klien. BALANCE FE Univ. Katolik Indonesia Atma Jaya ; 27 – 45. Mulyadi dan Supriyono RA, 1988. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik. BPPS-UGM vol. 1 No. 1; 81-94. Murtini, Sri. 2003. Persepsi Auditor Tentang Faktor-faktor Mempengaruhi Independensi Auditor. JABPI vol. 9 No. 1; 1-7.
yang
85
Nisfiannoor, Muhammad. 2009. Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Empat. Nurkholis, 2003. Atribut Kualitas Audit: Persepsi Auditor, Manajer Akuntansi dan Pemakai Laporan Keuangan. Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 8 No. 3 ; 463 – 481. Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. 2010. Auditing: Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Redithe, Ryan Ardi. 2009. Studi Komparasi Pengujian Kualitas Audit Pada Big Four dan Non-Big Four Melalui Metode Analisis Probit. Riyatno, 2007. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Earnings Response Coefficients dalam Jurnal Keuangan dan Bisnis vol. 5 No. 2 ; 148 – 162. Senjani, Yayu Putri. 2009. Analisis Pengaruh Kualitas Auditor terhadap Kualitas Kertas Kerja Audit dengan Ukuran Kantor Akuntan Publik Sebagai Variabel Moderating. Susiana dan Arleen Herawaty. Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, Dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan. SNA X. Syafei,
Buyung
Ahmad.
2007.
Kompeten
dan
Kompetensi.
http://deroe.wordpress.com/2007/10/05/kompeten-dan-kompetensi/.
Diakses Januari 2010. Wijaya, Tony. 2010. Analisis Multivariate. Yogyakarta: Penerbit UAJY. Wikipedia. 2009. Auditor Empat http://id.wikipedia.org/wiki/The_Big_Four_auditors.html. pada Januari 2010.
Besar. Diakses
86
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN DEMOGRAFI RESPONDEN LAMA PENDIDIKAN JABATAN KERJA
kompetensi UKURAN KAP
responden
KELAMIN
1
1
2
4
2
2
0
2
4
3
1
2
4
0
5
independensi
Kt1
Kt2
Kt3
Kt4
Kt5
Kt6
Kt7
Kt8
Ind1
Ind2
Ind3
Ind4
Ind5
2
4
4
4
4
4
3
5
5
4
4
4
4
3
2
2
4
4
2
4
4
3
5
4
4
4
3
4
5
4
3
2
3
3
3
4
5
4
5
5
4
4
4
5
4
2
4
3
2
3
3
2
3
3
3
4
3
5
4
3
3
3
1
3
3
4
2
5
5
2
5
5
5
5
5
5
3
4
5
5
6
1
2
4
1
2
1
1
1
3
5
4
5
3
5
4
5
5
4
7
1
2
4
2
2
3
3
1
3
5
4
5
3
5
4
5
5
4
8
1
2
1
4
2
5
4
1
5
5
3
3
5
5
5
4
5
4
9
0
2
4
1
2
1
1
1
3
3
4
4
4
4
3
3
4
2
10
1
2
4
1
2
3
3
1
4
5
5
5
5
5
4
5
3
4
11
0
2
4
1
2
1
1
1
3
3
3
4
4
5
4
4
5
4
12
0
2
4
1
2
1
1
1
4
3
4
4
5
5
4
4
5
4
13
0
1
4
2
2
4
3
1
4
3
5
4
5
5
5
4
5
2
14
0
2
4
2
2
3
3
1
4
3
5
4
5
5
5
4
5
2
15
1
2
4
2
2
2
1
1
3
3
4
4
5
4
4
3
2
2
16
0
2
4
3
2
3
2
1
4
4
4
4
5
4
4
3
5
4
17
1
2
4
2
2
3
2
1
4
4
4
4
5
4
4
3
5
3
18
1
2
4
2
2
3
3
3
4
5
5
4
5
5
4
4
3
4
19
1
2
4
1
2
2
2
1
2
3
4
4
4
4
3
3
4
3
20
1
1
4
1
2
1
1
1
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5
21
1
2
4
3
2
2
2
2
4
5
4
5
5
5
3
5
5
5
22
1
2
4
1
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
23
1
2
4
2
2
2
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
24
0
2
4
1
2
3
3
1
4
4
5
4
3
5
4
3
5
5
25
1
1
4
2
2
1
1
1
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
26
1
2
4
2
2
1
3
1
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
27
0
1
4
2
2
2
1
1
4
3
4
4
3
3
4
3
4
4
28
0
2
4
2
2
1
1
1
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
29
1
4
3
2
2
1
1
1
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
30
1
2
4
2
2
2
2
1
2
2
5
5
5
5
5
4
5
4
31
1
2
4
3
2
3
1
1
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
32
1
2
4
2
2
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
33
1
2
4
3
2
2
1
1
1
2
2
3
5
5
4
4
4
5
34
0
2
4
2
2
4
4
1
4
4
4
4
4
4
3
3
5
3
35
0
2
4
3
2
5
2
1
4
3
4
3
3
5
3
3
4
5
36
1
2
4
2
2
4
2
1
4
4
4
3
4
4
4
5
3
4
37
1
2
4
4
2
5
3
1
3
5
4
3
4
3
4
3
4
5
38
1
2
4
3
2
5
2
1
4
3
4
5
3
3
3
4
5
5
39
1
2
4
2
2
4
2
1
4
3
4
3
4
5
3
3
3
3
40
1
2
2
4
2
5
3
1
5
5
5
4
3
4
4
4
3
4
41
0
2
4
2
2
4
2
1
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
42
1
2
4
2
2
3
2
1
4
3
5
3
3
4
4
3
3
4
43
0
2
4
2
2
3
2
2
4
3
4
3
3
4
4
4
5
5
44
1
2
4
2
2
3
2
1
3
2
4
4
3
4
4
5
5
5
45
0
2
4
2
2
2
3
1
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
46
1
2
4
2
2
3
4
1
5
5
5
3
4
5
5
5
5
4
47
0
2
4
2
2
2
1
1
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
48
1
2
4
2
2
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
49
1
2
4
2
2
4
4
1
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
50
0
2
4
2
2
3
3
1
3
2
4
4
5
5
4
5
5
4
51
1
3
3
4
2
4
4
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
52
0
2
4
1
2
1
2
1
2
2
4
5
5
4
4
4
4
5
53
0
2
4
3
2
3
2
2
5
4
3
3
5
5
5
4
4
4
54
1
2
4
1
2
1
1
1
1
2
1
3
3
4
5
3
3
4
55
1
2
4
3
2
4
4
1
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
56
1
2
4
2
2
3
3
1
3
3
4
3
4
5
3
4
4
4
57
0
2
4
2
2
3
3
1
5
3
5
5
5
5
3
3
3
3
58
1
2
4
1
2
1
1
1
2
4
4
5
3
5
4
5
5
5
59
0
2
4
2
2
3
3
1
5
3
4
4
4
4
4
4
5
4
60
0
2
4
1
1
2
2
2
3
4
4
4
4
3
3
3
2
3
61
0
2
4
1
1
2
2
3
2
3
4
4
4
5
3
5
4
4
62
0
2
4
2
2
2
2
1
3
5
5
5
5
5
5
5
4
5
63
0
2
4
2
2
3
3
1
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
64
1
2
4
3
2
5
4
3
5
5
3
4
3
4
5
4
3
4
65
0
2
4
2
2
3
3
1
3
3
3
3
3
4
5
4
4
4
66
1
2
4
2
2
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
67
0
2
4
2
1
2
1
1
3
3
4
4
4
3
2
4
3
4
68
0
2
4
2
1
1
1
1
3
3
3
4
3
4
4
3
3
4
69
1
1
4
2
1
2
1
1
5
5
5
5
2
5
4
5
5
5
70
0
2
4
2
1
1
1
1
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
71
1
2
4
2
1
2
1
1
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
72
0
2
4
2
1
1
1
1
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
73
0
2
4
1
1
2
1
1
3
2
3
3
3
3
2
3
4
3
74
1
2
4
2
1
2
2
1
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
75
0
2
2
4
2
4
4
3
5
5
5
5
5
4
3
4
3
4
76
0
2
3
4
2
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
77
0
2
2
4
2
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
3
4
5
78
1
2
4
2
2
3
3
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
79
0
2
2
4
2
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
80
1
2
4
2
1
3
3
1
5
5
4
5
4
4
4
3
4
4
81
0
2
4
3
1
3
2
2
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
82
1
3
3
4
1
3
4
1
5
3
5
4
4
4
4
3
3
3
83
0
3
4
2
1
1
1
1
3
2
5
4
3
5
3
3
4
4
84
1
2
4
3
1
1
2
1
3
2
5
4
4
5
4
3
4
3
85
1
2
4
2
1
4
3
1
4
2
4
4
3
4
5
4
3
4
86
0
3
2
3
1
4
4
2
4
4
5
3
2
4
2
4
3
4
87
1
2
4
2
1
4
3
4
4
3
4
4
2
4
2
3
5
4
88
0
2
4
1
1
3
4
1
2
2
3
4
1
4
3
4
5
4
89
1
2
4
1
1
2
2
1
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
90
0
2
4
1
1
2
2
2
2
4
4
3
4
5
4
4
5
5
91
1
2
4
2
1
2
1
1
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
92
1
2
4
4
1
2
2
1
2
3
3
3
3
4
5
5
4
4
93
0
1
4
2
1
2
1
1
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
94
0
1
4
2
1
2
1
1
3
5
4
4
5
4
4
4
5
4
95
1
1
4
2
1
2
2
1
2
3
3
3
3
4
5
4
4
5
96
1
2
4
3
2
5
5
3
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
97
1
2
4
3
2
5
5
3
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
98
1
2
4
2
2
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
99
0
2
4
3
2
5
5
3
5
4
5
5
5
5
3
5
5
4
100
1
2
4
2
2
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
101
1
1
3
4
1
3
2
1
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
102
1
1
4
4
1
4
4
1
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
103
1
1
4
4
1
3
2
1
5
4
5
4
3
5
4
4
5
4
104
1
2
4
1
1
2
2
1
3
3
2
5
5
5
3
3
5
3
105
0
2
4
3
1
3
1
1
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
106
0
2
4
2
2
3
1
1
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
107
1
2
4
2
2
2
2
1
3
3
3
4
4
4
4
5
4
5
108
0
2
4
2
2
3
2
1
3
3
4
4
5
5
5
4
4
4
109
1
2
4
2
2
2
2
1
2
2
3
5
5
4
3
4
3
3
110
0
2
4
3
2
3
2
1
3
3
4
4
5
5
4
4
5
4
111
1
2
4
2
2
3
2
1
4
2
4
4
4
4
5
4
2
4
112
1
1
4
2
1
1
1
1
2
5
2
3
5
5
5
4
4
4
113
1
2
3
4
1
3
2
1
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
114
1
2
4
4
1
3
2
1
3
2
3
3
3
5
5
5
5
2
115
0
2
4
2
1
1
1
1
2
3
3
3
5
5
5
4
4
4
116
1
2
3
4
2
3
1
1
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
117
0
2
4
3
2
3
1
1
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
118
0
2
4
3
2
3
1
1
5
5
5
4
5
5
3
4
5
5
119
1
2
4
2
2
3
1
1
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
120
1
2
4
3
2
3
1
1
5
5
5
4
5
5
4
4
5
3
Jawaban Kualitas Audit
Kualitas Audit
Res pon den
KA 1
KA 2
KA 3
KA 4
KA 5
KA 6
KA 7
KA 8
KA 10
KA 11
KA 12
KA 13
KA 14
KA 15
KA 16
KA 17
KA 18
KA 19
KA 20
KA 21
KA 22
KA 23
KA 24
KA 26
KA 27
KA 28
KA 29
KA 31
KA 32
KA 33
KA 34
KA 35
KA 36
1
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
4
4
4
2
4
4
5
5
5
5
5
3
3
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
2
5
4
4
4
4
3
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
6
4
2
3
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
1
5
3
4
5
5
4
5
7
4
2
3
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
3
4
5
5
5
5
1
5
3
4
5
5
4
5
8
4
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
9
5
5
5
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
5
3
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
10
2
3
2
2
3
3
4
5
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
5
3
4
5
5
4
4
3
3
3
4
4
2
3
1
11
5
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
4
2
12
4
3
3
1
3
3
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
4
4
3
13
5
3
2
2
4
5
4
3
5
4
4
3
4
4
3
4
4
4
5
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
4
3
14
5
2
2
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
15
5
5
4
4
4
4
2
4
5
5
5
5
5
4
4
4
3
4
5
3
4
4
4
2
4
5
4
3
4
4
3
4
3
16
2
4
2
2
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
2
4
4
3
4
3
4
4
17
2
4
2
2
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
2
4
4
3
4
3
4
4
18
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
3
5
5
5
3
3
4
5
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
3
19
5
5
5
5
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
3
4
20
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
21
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
5
5
22
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
5
5
5
4
4
23
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
5
5
5
4
4
24
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
3
4
3
25
5
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
26
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
27
5
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
28
5
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
29
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
30
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
31
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
32
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
33
1
4
2
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
4
4
4
5
5
4
4
4
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
34
2
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
35
4
5
4
5
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
5
4
3
4
4
3
4
3
5
4
3
4
4
3
4
5
5
4
36
4
5
4
4
4
3
3
4
4
5
4
4
3
3
3
4
5
4
3
4
3
4
5
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
37
5
4
4
3
3
4
5
5
3
3
4
4
5
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
5
4
5
4
4
3
4
4
38
4
5
3
3
4
5
4
4
4
4
5
4
4
3
3
5
4
5
4
3
4
5
4
4
4
3
3
4
5
4
4
4
3
39
3
4
5
4
5
4
4
4
3
4
3
4
5
4
3
4
4
4
4
3
4
3
5
4
3
3
4
4
3
4
5
4
4
40
4
4
5
4
4
4
4
5
3
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
5
3
4
3
3
3
4
3
3
5
4
3
4
41
4
5
4
3
4
5
4
4
3
3
4
5
4
4
4
3
3
5
4
4
4
5
3
4
4
4
3
3
4
4
5
5
5
42
5
4
4
4
5
4
3
4
3
4
5
4
3
4
5
4
5
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
5
5
5
43
4
5
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
5
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
44
4
4
5
5
3
3
4
4
2
3
3
4
4
5
3
3
4
2
4
3
4
2
4
4
5
4
3
4
5
3
4
3
4
45
1
4
2
2
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
2
4
4
2
5
4
46
2
4
2
4
4
4
5
5
5
5
4
3
4
4
5
5
4
2
5
4
4
4
5
4
4
5
5
2
4
4
2
5
4
47
2
4
2
4
4
4
5
5
5
5
4
3
4
4
5
5
4
2
5
4
4
4
5
4
4
5
5
2
4
4
2
5
4
48
5
2
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
49
4
4
2
4
2
4
2
2
4
4
4
3
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
4
4
50
5
4
4
4
4
2
2
5
5
4
4
3
4
4
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
2
5
4
3
4
4
4
4
3
51
2
3
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
4
4
3
4
4
52
4
4
4
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
2
4
2
2
2
53
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
5
3
3
2
3
5
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
54
4
2
4
4
5
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
55
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
5
4
5
4
4
4
3
4
5
4
4
3
1
3
4
56
1
2
2
1
2
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
5
1
5
4
3
4
5
4
4
4
4
4
2
4
4
2
4
4
57
2
4
2
2
2
5
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
58
4
3
3
4
5
3
2
3
2
4
3
3
4
5
3
4
4
3
4
3
3
4
4
3
3
5
5
3
4
3
2
1
5
59
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
3
3
4
4
5
5
5
5
4
5
5
3
4
4
5
5
5
3
3
4
5
60
2
4
4
4
3
4
2
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
4
3
2
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
3
61
5
4
4
5
2
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
3
5
4
3
4
2
62
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
63
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
64
5
5
5
3
5
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
5
5
3
3
3
3
65
4
3
5
3
5
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
5
3
4
3
3
3
4
5
5
3
3
3
3
66
5
4
3
4
5
4
4
3
5
5
5
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
5
4
3
3
3
3
67
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
68
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
69
5
3
3
4
2
4
4
5
5
5
5
4
3
3
5
4
3
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
3
4
3
3
3
3
70
4
4
4
4
5
5
5
5
4
3
5
4
4
2
4
4
3
2
4
3
4
3
3
4
4
4
4
5
4
1
3
3
5
71
4
4
4
3
5
5
5
5
4
3
5
4
4
3
4
3
3
2
4
3
4
3
4
4
4
4
5
5
4
1
3
3
4
72
4
4
4
5
3
5
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
3
3
73
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
74
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
75
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
76
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
77
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
78
4
4
4
3
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
79
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
80
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
4
3
4
4
5
3
4
4
4
3
4
4
81
4
4
4
4
4
4
4
3
5
5
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
3
5
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
4
82
2
2
2
2
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
83
4
4
5
5
1
4
2
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
84
4
4
2
2
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
85
2
5
5
4
3
4
1
3
3
5
3
5
3
4
4
3
5
5
5
4
2
4
4
5
5
5
4
4
4
1
4
3
5
86
5
5
4
2
3
4
4
2
5
5
4
4
4
5
3
4
5
5
3
3
4
4
3
3
4
4
3
5
4
4
4
5
3
87
4
5
3
4
5
3
1
2
3
2
4
4
4
2
3
3
5
4
5
4
4
5
5
3
3
2
3
5
3
4
5
4
2
88
5
4
3
4
3
3
4
3
1
2
3
4
4
4
3
5
2
3
3
3
4
5
3
3
4
3
2
3
4
4
4
5
5
89
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
90
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
5
3
4
4
5
4
2
4
4
4
3
4
3
4
5
5
4
4
4
4
3
3
3
91
2
3
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
5
3
4
4
92
5
5
5
5
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
93
2
3
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
5
3
4
4
94
2
3
2
2
2
4
4
4
4
4
4
5
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
5
3
4
4
95
5
5
5
5
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
96
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
3
4
3
97
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
98
2
3
2
3
3
3
4
4
5
5
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
3
4
3
99
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
3
100
4
5
5
5
4
4
5
4
3
4
4
4
3
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
101
5
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
102
5
5
5
5
2
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
3
4
4
4
3
4
5
4
4
4
103
2
3
2
2
1
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
5
5
3
4
5
5
4
4
4
4
3
3
104
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
105
3
4
3
3
2
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
106
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
107
3
3
3
2
5
4
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
3
5
5
4
4
4
4
4
4
3
4
3
2
4
4
3
4
108
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
109
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
110
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
111
2
3
2
2
4
3
4
4
4
4
5
4
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
112
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
113
5
5
5
4
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
114
3
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
115
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
116
5
5
5
5
5
3
5
5
5
4
5
3
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
117
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
3
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
118
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
3
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
119
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
3
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
120
5
5
5
5
5
3
5
5
5
4
5
3
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
DEMOGRAFI RESPONDEN
Jenis kelamin Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Wanita
51
42.5
42.5
42.5
Laki-laki
69
57.5
57.5
100.0
120
100.0
100.0
Total
Pendidikan Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
D3
12
10.0
10.0
10.0
S1
102
85.0
85.0
95.0
S2
5
4.2
4.2
99.2
S3
1
.8
.8
100.0
120
100.0
100.0
Total
lama Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
< 1 tahun
19
15.8
15.8
15.8
1 -3 tahun
62
51.7
51.7
67.5
3 -5 tahun
22
18.3
18.3
85.8
> 5 tahun
17
14.2
14.2
100.0
120
100.0
100.0
Total
Jabatan Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Partner
1
.8
.8
.8
Supervisor
5
4.2
4.2
5.0
Manajer
8
6.7
6.7
11.7
Auditor
106
88.3
88.3
100.0
Total
120
100.0
100.0
Jenis kelamin * kompetensi Crosstabulation Count kompetensi
Total
13.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 36.00 37.00 38.00 39.00 Jenis kelamin Wanita Lakilaki Total
0
0
1
2
4
2
4
3
6
6
2
4
4
5
2
1
0
0
1
1
1
2
0
51
1
1
0
2
4
3
5
3
6
2
3
7
3
10
4
4
4
1
1
0
1
2
2
69
1
1
1
4
8
5
9
6
12
8
5
11
7
15
6
5
4
1
2
1
2
4
2
120
Jenis kelamin * independensi Crosstabulation Count independensi 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 Total Jenis kelamin Wanita Lakilaki Total
1
1
2
2
6
4
6
10
13
3
3
0
51
0
1
0
5
5
12
9
6
13
12
5
1
69
1
2
2
7
11
16
15
16
26
15
8
1
120
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KOMPETENSI (VARIABEL INDEPENDEN) Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Alpha if Item
Total Correlation
Deleted
kompetensi1
23.62
18.457
.609
.757
kompetensi2
24.08
18.817
.579
.763
kompetensi3
24.96
21.032
.487
.777
kompetensi4
22.71
19.351
.665
.749
kompetensi5
22.69
20.047
.554
.767
kompetensi6
22.40
21.771
.479
.779
kompetensi7
22.39
23.047
.418
.788
kompetensi8
22.36
22.921
.277
.806
Scale Statistics Mean 26.46
Variance 26.250
Std. Deviation 5.124
N of Items 8
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL INDEPENDENSI (VARIABEL INDEPENDEN) Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
independensi1
16.17
3.787
.410
.542
independensi2
16.63
3.699
.302
.593
independensi3
16.59
3.487
.477
.504
independensi4
16.34
3.168
.432
.521
independensi5
16.51
3.899
.244
.620
Scale Statistics Mean 20.56
Variance 5.139
Std. Deviation 2.267
N of Items 5
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KUALITAS AUDIT (VARIABEL DEPENDEN) (Sebelum Butir Pertanyaan No. 9, 25, 30, dan 37 Dikeluarkan) Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted kualitas1 kualitas2 kualitas3 kualitas4 kualitas5 kualitas6 kualitas7 kualitas8 kualitas9 kualitas10 kualitas11 kualitas12 kualitas13 kualitas14 kualitas15 kualitas16 kualitas17 kualitas18 kualitas19
138.27 138.18 138.54 138.47 138.45 138.22 138.42 138.22 139.03 138.09 138.08 137.99 138.47 138.27 138.22 138.13 138.03 138.22 138.12
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 120.285 122.067 122.116 119.798 123.241 123.957 121.220 122.159 126.083 122.504 123.936 124.849 125.898 123.844 124.209 123.713 122.469 121.554 121.364
.345 .390 .288 .427 .246 .398 .386 .414 .165 .406 .390 .373 .209 .438 .389 .347 .506 .506 .512
Cronbach's Alpha if Item Deleted .849 .847 .851 .846 .852 .848 .848 .847 .853 .847 .848 .848 .852 .847 .848 .849 .845 .845 .845
kualitas20 kualitas21 kualitas22 kualitas23 kualitas24 kualitas25 kualitas26 kualitas27 kualitas28 kualitas29 kualitas30 kualitas31 kualitas32 kualitas33 kualitas34 kualitas35 kualitas36 kualitas37
137.97 138.44 138.23 138.02 138.02 139.22 138.32 138.22 138.23 138.08 138.44 138.27 138.25 138.12 138.50 138.27 138.49 138.83
124.923 124.820 121.273 122.874 122.646 129.336 123.496 124.428 125.155 124.127 126.955 124.352 122.189 121.892 120.891 122.264 125.025 130.678
.357 .237 .531 .491 .512 -.011 .430 .404 .242 .433 .145 .304 .481 .449 .412 .478 .250 -.071
.849 .851 .844 .846 .846 .859 .847 .848 .851 .847 .853 .850 .846 .846 .847 .846 .851 .859
Scale Statistics Mean 142.15
Variance 130.011
Std. Deviation 11.402
N of Items 37
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KUALITAS AUDIT (VARIABEL DEPENDEN) (Setelah Butir Pertanyaan No. 9, 25, 30, dan 37 Dikeluarkan) Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted kualitas1 kualitas2 kualitas3 kualitas4 kualitas5 kualitas6 kualitas7 kualitas8 kualitas10 kualitas11 kualitas12 kualitas13 kualitas14 kualitas15 kualitas16 kualitas17 kualitas18 kualitas19 kualitas20
125.48 125.39 125.75 125.68 125.66 125.43 125.63 125.43 125.30 125.28 125.20 125.53 125.48 125.43 125.34 125.24 125.43 125.33 125.18
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 117.411 119.988 120.794 116.823 120.513 120.802 118.035 118.634 119.086 120.894 121.405 123.798 120.974 121.559 121.823 119.714 119.643 118.709 122.062
.359 .363 .233 .448 .252 .440 .418 .471 .458 .424 .441 .242 .461 .394 .304 .520 .464 .518 .378
Cronbach's Alpha if Item Deleted .879 .877 .882 .875 .881 .876 .876 .875 .875 .876 .876 .879 .876 .877 .878 .874 .875 .874 .877
kualitas21 kualitas22 kualitas23 kualitas24 kualitas26 kualitas27 kualitas28 kualitas29 kualitas31 kualitas32 kualitas33 kualitas34 kualitas35 kualitas36
125.53 125.44 125.23 125.23 125.53 125.43 125.44 125.29 125.48 125.46 125.33 125.71 125.48 125.70
120.638 118.181 119.756 119.542 120.655 121.743 122.366 120.746 122.050 119.292 119.501 118.595 119.831 121.775
.473 .567 .532 .554 .449 .412 .253 .498 .287 .504 .438 .399 .469 .288
Scale Statistics Mean 129.36
Variance 127.375
Std. Deviation 11.286
N of Items 33
.875 .873 .874 .874 .876 .876 .880 .875 .879 .874 .876 .877 .875 .879
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL KOMPETENSI (VARIABEL INDEPENDEN) Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 120
100.0
0
.0
120
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .797
8
Scale Statistics Mean 26.46
Variance 26.250
Std. Deviation 5.124
N of Items 8
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL INDEPENDENSI (VARIABEL INDEPENDEN) Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 120
100.0
0
.0
120
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics Mean
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .612
5
Std. Deviation
N
independensi1
4.39
.612
120
independensi2
3.93
.753
120
independensi3
3.97
.673
120
independensi4
4.22
.832
120
independensi5
4.05
.732
120
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL KUALITAS AUDIT (VARIABEL DEPENDEN) (Sebelum Butir Pertanyaan No. 9, 25, 30, dan 37 Dikeluarkan)
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
Item Statistics %
Mean
120
100.0
0
.0
a
Total 120 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .852
N of Items 37
kualitas1 kualitas2 kualitas3 kualitas4 kualitas5 kualitas6 kualitas7 kualitas8 kualitas9 kualitas10 kualitas11 kualitas12 kualitas13 kualitas14 kualitas15 kualitas16 kualitas17 kualitas18 kualitas19 kualitas20
3.88 3.97 3.61 3.68 3.70 3.93 3.73 3.93 3.12 4.06 4.08 4.16 3.68 3.88 3.93 4.02 4.12 3.93 4.03 4.18
Std. Deviation 1.119 .840 1.063 .989 1.042 .637 .932 .790 .862 .770 .650 .580 .756 .597 .624 .745 .638 .712 .721 .594
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
kualitas21 kualitas22 kualitas23 kualitas24 kualitas25 kualitas26 kualitas27 kualitas28 kualitas29 kualitas30 kualitas31 kualitas32 kualitas33 kualitas34 kualitas35 kualitas36 kualitas37
3.71 3.92 4.13 4.13 2.93 3.83 3.93 3.92 4.07 3.71 3.88 3.90 4.03 3.65 3.88 3.66 3.32
.844 .705 .621 .616 .954 .640 .582 .784 .576 .760 .751 .691 .761 .913 .688 .783 .840
120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL KUALITAS AUDIT (VARIABEL DEPENDEN) (Setelah Butir Pertanyaan No. 9, 25, 30, dan 37 Dikeluarkan) Item Statistics Mean
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 120
100.0
0
.0
a
Total 120 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .880
N of Items 33
kualitas1 kualitas2 kualitas3 kualitas4 kualitas5 kualitas6 kualitas7 kualitas8 kualitas10 kualitas11 kualitas12 kualitas13 kualitas14 kualitas15 kualitas16 kualitas17 kualitas18 kualitas19 kualitas20 kualitas21 kualitas22
3.88 3.97 3.61 3.68 3.70 3.93 3.73 3.93 4.06 4.08 4.16 3.83 3.88 3.93 4.02 4.12 3.93 4.03 4.18 3.83 3.92
Std. Deviation 1.119 .840 1.063 .989 1.042 .637 .932 .790 .770 .650 .580 .599 .597 .624 .745 .638 .712 .721 .594 .613 .705
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
kualitas23 kualitas24 kualitas26 kualitas27 kualitas28 kualitas29 kualitas31 kualitas32 kualitas33 kualitas34 kualitas35 kualitas36
4.13 4.13 3.83 3.93 3.92 4.07 3.88 3.90 4.03 3.65 3.88 3.66
.621 .616 .640 .582 .784 .576 .751 .691 .761 .913 .688 .783
120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
UJI HIPOTESIS (KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING)
a. Statistik Deskriptif Variabel Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
kualitas
129.3583
11.28604
120
Zscore: kompetensi
.0000000
1.00000000
120
Zscore: independensi
.0000000
1.00000000
120
Zscore: ukuran
.0000000
1.00000000
120
Absx1_x3
.9416
.67742
120
Absx2_x3
1.0415
.84774
120
b. Hasil Uji Hipotesis Variables Entered/Removed
c.
Variables Entered
Model d.
Variables Removed
1
Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukurana a. All requested variables entered.
Method . Enter
Model Summaryb
Model 1
R
R Square
.459a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.211
.176
Durbin-Watson
10.24307
1.469
a. Predictors: (Constant), Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukuran b. Dependent Variable: kualitas
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual
df
Mean Square
3196.650
5
639.330
11960.941
114
104.921
F 6.093
Sig. .000a
Total
15157.592
119
a. Predictors: (Constant), Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukuran b. Dependent Variable: kualitas
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
129.346
1.956
Zscore: kompetensi
3.105
1.033
Zscore: independensi
2.774
Zscore: ukuran
Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
66.128
.000
.275
3.004
.003
.826
1.211
.978
.246
2.836
.005
.921
1.085
1.575
1.056
.140
1.491
.139
.790
1.265
Absx1_x3
-1.877
1.408
-.113
-1.333
.185
.969
1.032
Absx2_x3
1.709
1.241
.128
1.377
.171
.797
1.255
a. Dependent Variable: kualitas
Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions Dimensi Eigenvalue
(Constant)
Zscore:
kompetensi
independensi
Model
on
1
1
2.567
1.000
.03
.00
.00
.01
.04
.04
2
1.470
1.322
.01
.23
.14
.16
.01
.00
3
.911
1.678
.00
.00
.63
.32
.00
.00
4
.629
2.021
.00
.75
.22
.34
.00
.00
5
.277
3.046
.00
.01
.01
.06
.59
.54
6
.148
4.169
.96
.01
.00
.11
.36
.42
a. Dependent Variable: kualitas
Condition Index
Zscore:
Zscore: ukuran
Absx1_x3
Absx2_x3
Daftar Lampiran Hasil uji validitas dan reliabilitas Kompetensi Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.797
8
Item Statistics Mean kompetensi1 kompetensi2 kompetensi3 kompetensi4 kompetensi5 kompetensi6 kompetensi7 kompetensi8
Std. Deviation
2.84 2.38 1.50 3.75 3.77 4.06 4.07 4.10
N
1.209 1.196 .961 1.006 1.035 .843 .683 .929
120 120 120 120 120 120 120 120
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted kompetensi1 kompetensi2 kompetensi3 kompetensi4 kompetensi5 kompetensi6 kompetensi7 kompetensi8
23.62 24.08 24.96 22.71 22.69 22.40 22.39 22.36
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 18.457 18.817 21.032 19.351 20.047 21.771 23.047 22.921
.609 .579 .487 .665 .554 .479 .418 .277
Scale Statistics Mean 26.46
Variance 26.250
Std. Deviation 5.124
N of Items 8
Cronbach's Alpha if Item Deleted .757 .763 .777 .749 .767 .779 .788 .806
Hasil uji validitas dan reliabilitas Independensi
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.612
5
Item Statistics Mean independensi1 independensi2 independensi3 independensi4 independensi5
Std. Deviation
4.39 3.93 3.97 4.22 4.05
N
.612 .753 .673 .832 .732
120 120 120 120 120
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted independensi1 independensi2 independensi3 independensi4 independensi5
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation
16.17 16.63 16.59 16.34 16.51
3.787 3.699 3.487 3.168 3.899
.410 .302 .477 .432 .244
Scale Statistics Mean 20.56
Variance 5.139
Std. Deviation 2.267
N of Items 5
Cronbach's Alpha if Item Deleted .542 .593 .504 .521 .620
Hasil uji validitas dan reliabilitas Kualitas Audit (sebelum butir pertanyaan No. 9, 25, 30, dan 37 dikeluarkan) Item Statistics
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Mean N of Items
.852
37
Scale Statistics Mean 142.15
Variance 130.011
Std. Deviation 11.402
N of Items 37
kualitas1 kualitas2 kualitas3 kualitas4 kualitas5 kualitas6 kualitas7 kualitas8 kualitas9 kualitas10 kualitas11 kualitas12 kualitas13 kualitas14 kualitas15 kualitas16 kualitas17 kualitas18 kualitas19 kualitas20 kualitas21 kualitas22 kualitas23 kualitas24 kualitas25 kualitas26 kualitas27 kualitas28 kualitas29 kualitas30 kualitas31 kualitas32 kualitas33 kualitas34 kualitas35 kualitas36 kualitas37
3.88 3.97 3.61 3.68 3.70 3.93 3.73 3.93 3.12 4.06 4.08 4.16 3.68 3.88 3.93 4.02 4.12 3.93 4.03 4.18 3.71 3.92 4.13 4.13 2.93 3.83 3.93 3.92 4.07 3.71 3.88 3.90 4.03 3.65 3.88 3.66 3.32
Std. Deviation 1.119 .840 1.063 .989 1.042 .637 .932 .790 .862 .770 .650 .580 .756 .597 .624 .745 .638 .712 .721 .594 .844 .705 .621 .616 .954 .640 .582 .784 .576 .760 .751 .691 .761 .913 .688 .783 .840
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted kualitas1 kualitas2 kualitas3 kualitas4 kualitas5 kualitas6 kualitas7 kualitas8 kualitas9 kualitas10 kualitas11 kualitas12 kualitas13 kualitas14 kualitas15 kualitas16 kualitas17 kualitas18 kualitas19 kualitas20 kualitas21 kualitas22 kualitas23 kualitas24 kualitas25 kualitas26 kualitas27 kualitas28 kualitas29 kualitas30 kualitas31 kualitas32 kualitas33 kualitas34 kualitas35 kualitas36 kualitas37
138.27 138.18 138.54 138.47 138.45 138.22 138.42 138.22 139.03 138.09 138.08 137.99 138.47 138.27 138.22 138.13 138.03 138.22 138.12 137.97 138.44 138.23 138.02 138.02 139.22 138.32 138.22 138.23 138.08 138.44 138.27 138.25 138.12 138.50 138.27 138.49 138.83
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 120.285 122.067 122.116 119.798 123.241 123.957 121.220 122.159 126.083 122.504 123.936 124.849 125.898 123.844 124.209 123.713 122.469 121.554 121.364 124.923 124.820 121.273 122.874 122.646 129.336 123.496 124.428 125.155 124.127 126.955 124.352 122.189 121.892 120.891 122.264 125.025 130.678
.345 .390 .288 .427 .246 .398 .386 .414 .165 .406 .390 .373 .209 .438 .389 .347 .506 .506 .512 .357 .237 .531 .491 .512 -.011 .430 .404 .242 .433 .145 .304 .481 .449 .412 .478 .250 -.071
Cronbach's Alpha if Item Deleted .849 .847 .851 .846 .852 .848 .848 .847 .853 .847 .848 .848 .852 .847 .848 .849 .845 .845 .845 .849 .851 .844 .846 .846 .859 .847 .848 .851 .847 .853 .850 .846 .846 .847 .846 .851 .859
Hasil uji validitas dan reliabilitas Kualitas Audit (setelah butir pertanyaan No. 9, 25, 30, dan 37 dikeluarkan) Item Statistics Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Mean
N of Items
.880
33
Scale Statistics Mean 129.36
Variance 127.375
Std. Deviation 11.286
N of Items 33
kualitas1 kualitas2 kualitas3 kualitas4 kualitas5 kualitas6 kualitas7 kualitas8 kualitas10 kualitas11 kualitas12 kualitas13 kualitas14 kualitas15 kualitas16 kualitas17 kualitas18 kualitas19 kualitas20 kualitas21 kualitas22 kualitas23 kualitas24 kualitas26 kualitas27 kualitas28 kualitas29 kualitas31 kualitas32 kualitas33 kualitas34 kualitas35 kualitas36
3.88 3.97 3.61 3.68 3.70 3.93 3.73 3.93 4.06 4.08 4.16 3.83 3.88 3.93 4.02 4.12 3.93 4.03 4.18 3.83 3.92 4.13 4.13 3.83 3.93 3.92 4.07 3.88 3.90 4.03 3.65 3.88 3.66
Std. Deviation 1.119 .840 1.063 .989 1.042 .637 .932 .790 .770 .650 .580 .599 .597 .624 .745 .638 .712 .721 .594 .613 .705 .621 .616 .640 .582 .784 .576 .751 .691 .761 .913 .688 .783
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted kualitas1 kualitas2 kualitas3 kualitas4 kualitas5 kualitas6 kualitas7 kualitas8 kualitas10 kualitas11 kualitas12 kualitas13 kualitas14 kualitas15 kualitas16 kualitas17 kualitas18 kualitas19 kualitas20 kualitas21 kualitas22 kualitas23 kualitas24 kualitas26 kualitas27 kualitas28 kualitas29 kualitas31 kualitas32 kualitas33 kualitas34 kualitas35 kualitas36
125.48 125.39 125.75 125.68 125.66 125.43 125.63 125.43 125.30 125.28 125.20 125.53 125.48 125.43 125.34 125.24 125.43 125.33 125.18 125.53 125.44 125.23 125.23 125.53 125.43 125.44 125.29 125.48 125.46 125.33 125.71 125.48 125.70
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 117.411 119.988 120.794 116.823 120.513 120.802 118.035 118.634 119.086 120.894 121.405 123.798 120.974 121.559 121.823 119.714 119.643 118.709 122.062 120.638 118.181 119.756 119.542 120.655 121.743 122.366 120.746 122.050 119.292 119.501 118.595 119.831 121.775
.359 .363 .233 .448 .252 .440 .418 .471 .458 .424 .441 .242 .461 .394 .304 .520 .464 .518 .378 .473 .567 .532 .554 .449 .412 .253 .498 .287 .504 .438 .399 .469 .288
Cronbach's Alpha if Item Deleted .879 .877 .882 .875 .881 .876 .876 .875 .875 .876 .876 .879 .876 .877 .878 .874 .875 .874 .877 .875 .873 .874 .874 .876 .876 .880 .875 .879 .874 .876 .877 .875 .879
Hasil Uji Hipotesis
Descriptive Statistics Mean kualitas Zscore: kompetensi Zscore: independensi Zscore: ukuran Absx1_x3 Absx2_x3
Std. Deviation
129.3583 .0000000 .0000000 .0000000 .9416 1.0415
11.28604 1.00000000 1.00000000 1.00000000 .67742 .84774
N 120 120 120 120 120 120
Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukurana
Method . Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb Model 1
R
R Square a
.459
.211
Adjusted R Square .176
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
10.24307
a. Predictors: (Constant), Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukuran b. Dependent Variable: kualitas
1.469
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
3196.650
5
639.330
Residual
11960.941
114
104.921
Total
15157.592
119
F
Sig. .000a
6.093
a. Predictors: (Constant), Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukuran b. Dependent Variable: kualitas
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
Collinearity Statistics
Beta
129.346
1.956
Zscore: kompetensi
3.105
1.033
Zscore: independensi
2.774
Zscore: ukuran
t
Sig.
Tolerance
VIF
66.128
.000
.275
3.004
.003
.826
1.211
.978
.246
2.836
.005
.921
1.085
1.575
1.056
.140
1.491
.139
.790
1.265
Absx1_x3
-1.877
1.408
-.113
-1.333
.185
.969
1.032
Absx2_x3
1.709
1.241
.128
1.377
.171
.797
1.255
a. Dependent Variable: kualitas
Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions Model
Dime Condition nsion Eigenvalue Index
1
1
2.567
1.000
.03
.00
.00
.01
.04
.04
2
1.470
1.322
.01
.23
.14
.16
.01
.00
3
.911
1.678
.00
.00
.63
.32
.00
.00
4
.629
2.021
.00
.75
.22
.34
.00
.00
5
.277
3.046
.00
.01
.01
.06
.59
.54
6
.148
4.169
.96
.01
.00
.11
.36
.42
a. Dependent Variable: kualitas
(Constant)
Zscore: kompetensi
Zscore: independensi
Zscore: ukuran
Absx1_x3
Absx2_x3