ANALISIS PENGARUH BULAN RAMADHAN TERHADAP PASAR MODAL DI INDONESIA PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PERIODE JANUARI 2006 – DESEMBER 2011 Raden Anggy Priansyah Program Studi Ekstensi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Galih Pandekar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ABSTRAK Ada beberapa tipe anomali yang sudah diteliti di seluruh dunia, sebagai contoh anomali bulanan, anomali pergantian bulan, anomali liburan, dan anomali kalendar keagamaan. Keberadaan anomali ini berlawanan dengan teori hipotesis pasar efisien yang menyatakan bahwa return saham seharusnya tidak dapat diprediksi dan memiliki pola tidak jelas karena harga saham di setiap tanggalnya telah mencerminkan seluruh variabel yang tersedia. Penelitian ini menguji keberadaan anomali kalendar keagamaan yaitu pada bulan Ramadhan di Indonesia pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan analisis time series dan metode GARCH (p,q) dengan bulan Ramadhan sebagai variabel dummy. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa ratarata return tidak signifikan berbeda antara bulan Ramadhan dengan bulan lainnya atau dapat dikatakan tidak terdapat anomali bulan Ramadhan di Indonesia. Kata kunci: Anomali Musiman; Ramadhan effect; GARCH (p,q) ABSTRACT There are few types of anomalies has been studied around the world, for example monthly effect, turn-of-the month effect, holiday effect, and religious calendar effect. The existence of these anomalies is in contrast to the efficient market hypotesis theory with states that stock returns should be unpredictable and random walk because stock price at any date has reflect all variable information. This study tested the existence of religious calendar anomalies in the month of Ramadhan in Indonesia on the Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), by using time-series analysis and the GARCH (p,q) method with month of Ramadhan as variable dummy. Result from this study found that no significant different mean return between the month of Ramadhan with other month or can be said there is no Ramadhan effect in Indonesia Key words: Seasonal Anomaly; Ramadhan Effect; GARCH (p,q) 1
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
PENDAHULUAN Hipotesis pasar modal yang efisien (Efficient Market Hypotesis) mengatakan bahwa pasar yang efisien bereaksi dengan cepat terhadap informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercemin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. Menurut Husnan (2001), dalam pasar yang efisien harga cepat mencerminkan informasi yang relevan, sedemikian rupa sehingga sehingga tidak akan diperoleh keuntungan abnormal yang konsisten. Dapat dikatakan bahwa pergerakan harga saham pada bursa efek secara signifikan disebabkan oleh ekspektasi pemegang saham yang terbentuk dari kombinasi faktor fundamental, teknis, dan pandangan. Namun demikian, hipotesis efisiensi pasar mendapat tantangan keras dari para peneliti yang mencoba untuk menguji hipotesis tersebut dengan data-data empiris. Berbagai macam anomali yang ditemukan pada data-data historis harga saham di berbagai bursa saham dunia menunjukan adanya ketidakefisienan dalam proses penyesuaian harga saham akibat adanya informasi “tambahan” yang terdapat bahkan dalam harga saham itu sendiri (penolakan terhadap hipotesis efisiensi pasar dalam bentuk lemah). Ketidakefisienan tersebut berupa adanya pola-pola tingkat imbal hasil yang secara signifikan terdapat pada waktu tertentu dan terus terjadi dalam jangka waktu yang lama. Anomali ini dinamakan anomali musiman (seasonal anomaly) atau anomali kalender. Anomali musiman terdiri dari beberapa jenis berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, diantaranya adalah Turn-of-the Month effect (TOM), Monthly effect, Holidays effect, Religious Holiday effect atau Religious Calendar. Salah satu dari anomali return saham yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Religious Holiday effect. Penelitian efek libur keagamaan (Religious Holiday effect) atau efek bulanan pada bulan keagamaan (Religious Calendar), adalah penelitian yang yang difokuskan pada hari libur keagamaan dan kalendar keagamaan yang paling berpengaruh di suatu negara tertentu yang memiliki penduduk dengan mayoritas agama atau keyakinan tertentu, misalnya penelitian Ramdhan effect yang hanya dapat dilakukan penelitian pada negara tertentu yang mayoritas penduduknya adalah muslim, atau penelitian hari Natal dan tahun baru yang dapat diteliti pada negara tertentu yang mayoritas penduduknya adalah kristiani. Penelitian mengenai Religious Holiday Effect sebelumnya sudah dilakukan oleh Wong et al (1990) dengan ditemukan terdapat negatif Idul Fitri effect dan Chinese New Year effect di
2
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
pasar saham Malaysia. Idul Fitri adalah islamic festival hari setelah bulan Ramadhan yang mana merupakan sepersembilan dari bulan yang berkaitan dengan islamic kalender. Husain (1998), Mustafa (2008), Seyyed, Abraham, dan Al-Hajji (2005), tidak menemukan adanya anomali bulan Ramadhan pada bursa saham di Pakistan dan Arab Saudi. Dampak yang terjadi di Indonesia selama bulan Ramadhan adalah harga kebutuhan pokok akan cenderung meningkat, dan yang paling terlihat adalah menjelang akhir bulan Ramadhan atau menjelang hari raya Idul Fitri akan ada aktifitas yang biasa dilakukan yaitu “pulang kampung” dan keperluan lainnya menjelang Idul Fitri. Di sisi lain pemberian THR (Tunjangan Hari Raya) akan diberikan pada akhir bulan Ramadhan yang turut memberikan efek meningkatnya peredaran uang di Indonesia. Hal ini akan ada kemungkinan berdampak pada keuangan setiap orangnya baik berupa tabungan pribadi maupun pada kegiatan jual beli saham. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini dirumuskan permasalahannya yaitu ”Apakah kondisi yang terjadi di Indonesia selama bulan Ramadhan akan mempengaruhi pergerakan harga saham atau return saham pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dapat dikatakan bahwa apakah terdapat anomali return saham atau tidak selama bulan Ramadhan atau yang biasa disebut dengan Ramadhan Effect?” Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat Ramadhan Effect di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011. TINJAUAN LITERATUR Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypotesis) Efisiensi pasar modal berhubungan dengan efisiensi informasi yang mengukur seberapa cepat dan akurat pasar dapat menyerap informasi yang baru. Pasar dapat dikatakan efisien ketika harga dari semua sekuritas telah merefleksikan seluruh informasi yang relevan dengan cepat. Karena harga saham telah mencerminkan semua informasi, maka harga tidak akan membentuk suatu pola tertentu atau sering disebut dengan random walk. Pola random walk adalah pola perubahan harga yang bersifat independen, harga di masa lalu tidak dapat digunakan untuk memperkirakan harga di masa depan.
3
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
Beberapa asumsi yang digunakan dalam pasar modal (Frank and Keith : 2003) adalah 1. Ada banyak orang yang melakukan analisis dan penilaian terhadap sekuritas guna memperoleh profit yang maksimum, mereka tidak berngantung antara yang satu dan yang lainnya - independen. 2. Informasi baru mengenai sekuritas masuk ke pasar secara acak dan waktu pengumuman suatu informasi independen terhadap informasi lainnya. 3. Investor yang bertujuan untuk memperoleh profit yang maksimum menyesuaikan harga sekuritas secara cepat untuk merefleksikan pengaruh dari informasi baru. Pembuktian mengenai teori hipotesis pasar efisien ini dijelaskan oleh Fama (1970) dalam penelitiannya dengan menggunakan fair game model, yakni investor bisa percaya diri bahwa harga pasar saat ini secara penuh merefleksikan seluruh informasi yang tersedia mengenai sekuritas dan tingkat pengembalian yang diharapkan berdasarkan pada harga ini adalah konsisten dengan tingkat risikonya. Anomali Musiman (Seasonal Anomaly) Fenoma yang terdapat dalam penelitian terhadap perilaku return saham adalah ditemukannya penyimpangan dari hipotesis pasar modal efisien. Penyimpangan tersebut dikenal sebagai anomali, karena berlangsung dalam waktu lama dan dalam jumlah yang signifikan (Elton & Gruber, 1995). Anomali dalam pasar saham terjadi karena terdapat penyimpangan-penyimpangan (deviations) pada pasar efisien. Suatu model pasar yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang semua harga sekuritasnya secara cepat dan penuh mencerminkan semua informasi relevan yang tersedia secara kualitas, waktu, dan persepsi (Sukamulja, 2003). Anomali Musiman atau Anomali Kalender menurut Zafar, Shah, dan Urroj (2009) adalah adanya pola-pola yang konsisten yang terjadi pada suatu interval waktu secara teratur atau pada waktu spesifik pada tanggal-tanggal tertentu. Anomali musiman menunjukan bahwa harga dari suatu saham dapat naik atau turun berdasarkan efek musiman. Keberadaan dari anomali kalender ini merupakan negasi dari konsep efisiensi pasar yang menyatakan bahwa tidak ada investor yang dapat memperoleh excess return di pasar.
4
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
Ziemba dan Hensel (1994) berpendapat bahwa terdapat beberapa penyebab timbulnya anomali yang menyebabkan terjadinya kenaikan return ekuitas jangka pendek, antara lain: a. Adanya kenaikan dari arus kas pada sebelum maupun selama periode anomali tersebut terjadi. b. Adanya kebijakan dari investor institusional seperti dana pensiun yang menginvestasikan dananya pada hari terakhir dari perdagangan dalam suatu bulan karena performa mereka biasanya diukur dari harga penutupan terakhir dari suatu bulan. c. Adanya perilaku dari investor seperti sentimen investor yang mengakibatkan pembelian atau penjualan yang berlebih. d. Adanya waktu-waktu tertentu yang terdapat arus informasi yang favorable atau unfavorable bagi investor. e. Keterlambatan dari pasar untuk beraksi terhadap informasi yang baru seperti perubahan earnings, perubahan peringkat, dan lain-lain. Anomali Bulan Ramadan (Ramadhan Effect) Banyak penelitian sebelumnya yang melakukan penelitian pada Anomali kalendar, namun hanya sedikit penelitian yang ada untuk meneliti Religious Calendar pada pasar saham. Anomali bulan Ramadhan adalah anomali yang terjadi selama bulan ramadhan, sebelum dan sesudah bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah merupakan bulan suci bagi seluruh umat muslim dengan dilakukannya puasa sebulan penuh, terdapat penurunan aktifitas selama bulan ramadhan, pengurangan jam operasional kerja termasuk perusahaan perbankan dan biasanya di ikuti acara silaturahmi atau pulang kampun untuk setiap hari raya idul fitri. Anomali Ramadhan effect, penelitian mengenai Ramadhan effect ini pertama kali diteliti oleh Husain (1998). Penelitian ini mengacu pada penelitian anomali musiman lainnya, namun penelitian ini di fokuskan meneliti return saham selama bulan Ramadhan. Husain (1998) meneliti efek Ramadhan pada Karachi Stock Exchange (KSE) periode 1989-1993 di Pakistan. Penelitian menggunakan regresi varibael dummy dan model GARCH untuk mengetahui ada tidaknya anomali. Hasil penelitian ditemukan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan terhadap ratarata return selama bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya, namun demikian terjadi signifikan penurunan return volatility selama bulan Ramadhan. 5
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
Penelitian selanjutnya mengenai anomali Ramadhan effect dilakukan oleh Seyyed, Abraham, dan Al-Hajji (2005). Penelitian dilakukan pada Saudi Stock Market dengan return mingguan dari enam sektor mayoritas yaitu sektor perbankan, industri, semen, listrik, pertaninan, dan jasa selama periode Februari 1985 - April 2000. Hasil penelitian mengindikasikan terdapat penurunan signifikan pada volatility return mingguan selama bulan Ramadhan untuk keseluruhan market dan sector yang dipilih, kecuali pada sektor listrik dan pertanian. Namun tidak signifikan terhadap rata-rata return serta tidak terjadi efek atau perubahan yang signifikan selama bulan Ramadhan Mustafa (2008) meneliti efek Ramadhan yang diambil dari Daily Business Recorder pada Karachi Stock Exchange - 100 index di Pakistan periode Maret 1998 - September 2004. Dalam penelitiannya ditemukan bahwa rata-rata return pada bulan Ramadhan lebih rendah dan tidak signifikan namun terdapat rata-rata return yang positif dan signifikan ditemukan pada bulan Syahwal dan Ziqad (setelah bulan Ramadhan). Ditemukan juga koefisien faktor risiko yang signifikan negatif pada KSE sehingga mengindikasikan bahwa relatif rendah risiko selama bulan Ramadhan. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada Ramadhan effect pada Karachi Stock Exchange.
METODOLOGI PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang dimaksud merupakan data time series yaitu berupa data harga saham harian pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode Januari 2006 sampai dengan Desember 2011. Setelah melakukan pengumpulan data harga saham harian dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode Januari 2006 sampai dengan Desember 2011, selanjutnya hal yang dilakukan adalah melalui beberapa tahap sebagai berikut: Menghitung return saham yang sesungguhnya selama periode yang diteliti. Perhitungan return di sini adalah menggunakan logaritma natural dari data harga saham pada penutupan perdagangan setiap harinya. (1) Keterangan: : Return aktual saham pada hari t : Harga saham pada hari t 6
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
: Harga saham pada hari t-1 Menghitung rata-rata tingkat pengembalian saham selama bulan Ramadhan dan bulan lainnya. Rata-rata return saham dihitung menggunakan data return saham sesungguhnya yang sudah dihitung terlebih dahulu pada persamaan (1) yang selanjutnya dilakukan perhitungan ratarata untuk bulan Ramadhan serta bulan lainnya diluar bulan Ramadhan. Pada penelitian ini digunakan rata-rata return saham harian perbulan dengan rumus sebagai berikut:
(2)
Keterangan: Rit
: Return saham I pada periode tertentu
Ri
: Return harian saham i
n
: Jumlah hari pengamatan
Hipotesis yang akan diteliti oleh penulis dalam skripsi ini yaitu: H0
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return pada bulan Ramadhan dengan rata-rata return pada bulan lainnya
H1
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara return pada bulan Ramadhan dengan return pada bulan lainnya
Pengujian Ramadhan effect terhadap return harian IHSG akan menggunakan model GARCH (p,q). Dalam pengujian return harian ini akan melanjutkan dari uji autokorelasi yang di mana dalam pengujian ini akan ditemukan terlebih dahulu nilai lag dari variabel return dan nilai lag error yang dapat ditangkap dengan menggunakan Auto-Regresive (AR) dan Moving Averages (MA). Setelah pengujian dengan menggunakan ARMA, selanjutnya memasukan variabel dummy bulan Ramadhan ke dalam regresi. Sehingga dalam perhitungan regresi return saham untuk mengetahui perbedaan return saham pada bulan Ramadhan dengan bulan lainnya dapat dengan melakukan persamaan sebagai berikut:
(3)
7
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
Keterangan : : rate error dari saham t : koefisien variabel dummy : variabel dummy selama bulan Ramadhan : variabel autoregresi dengan lag : Error Di mana (DRamadhan) = 1 untuk return harian selama bulan Ramadhan, dan 0 untuk bulan lainnya. Pengukuran volatilitas di modelkan dengan proses GARCH (1,1) untuk mengkalkulasikan parameter dari variance equation (4). Pemberian p=1 dan q=1 kedalam persyaratan variance adalah fungsi linear dari past square error dan lagged variance. Persamaan (3) dan (4) akan diestimasikan bersama-sama menggunakan prosedur Full Information Maximum Likelihood.
(4) Keterangan : : conditional variance : nilai rata-rata jangka panjang untuk conditional variance : ARCH (p) dengan koefisien : GARCH (q) dengan koefisien ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bulan Ramadhan selama periode 2006 sampai dengan 2011 tercatat terdapat 129 hari perdagangan saham atau terdapat 179 hari kalendar. Pada tabel 1 merupakan periode bulan Ramadhan setiap tahunnya selama periode Januari 2006 sampai dengan Desember 2011, tanggalan tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan rata-rata return selama bulan Ramadhan dan proses regresi variabel dummy yang akan dibahas dalam penulisan ini.
8
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
Tabel 1 Tanggalan Kalendar Bulan Ramadhan Periode 2006 sampai dengan 2011 Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Tanggal 24 September s.d. 23 Oktober 13 September s.d. 12 Oktober 1 September s.d. 30 September 22 Agustus s.d. 19 September 11 Agustus s.d.9 September 1 Agustus s.d. 30 Agustus
Berdasarkan statistik deskriptif pada data IHSG selama periode pengamatan dari Januari 2006 sampai dengan 2011 adalah ditemukan bahwa data tidak terdistribusi nomal dengan diperoleh skewness yang lebih kecil dari 0 yaitu -0.699569 dan kurtosis yang lebih besar dari 3 yaitu 9.6 serta probability Jarcue-Bera dibawah 5%, sebagaimana yang dijelaskan pada tabel 2 sebagai berikut. Tabel 2 Statistik Deskriptif Return Harian IHSG Januari 2006 s.d. Desember 2011 Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability
0.000760 0.000823 0.076231 -0.109540 0.016018 -0.699569 9.600498 2968.554 0.000000
Selanjutnya diperlukan pengujian stasioneritas data. Jika data yang digunakan tidak stasioner maka hasil estimasi bisa menghasilkan spurious regression atau regresi palsu, R-square yang dihasilkan besar dan koefisien regresinya signifikan namun koefisien Durbin Watson-nya rendah. Untuk mengetahui stasioneritas data maka akan digunakan Uji ADF (Augmented Dickey Fuller Test). Tabel 3 Uji Augmented Dickey-Fuller Test Statistic (ADF) pada return IHSG Augmented Dickey-Fuller test statistic 1% level Test critical values: 5% level 10% level
t-Statistic -35.47695 -3.434325 -2.863183 -2.567693
9
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Prob.* 0.000
Universitas Indonesia
Pada tabel 3 terlihat bahwa data return IHSG sudah stasioner dengan ditunjukan pada tstatistic lebih kecil dari t-critical. Selanjutnya akan dilakukan pengamatan grafik correlogram – Q Statistic untuk melihat apakah data mengandung korelasi serial. hasil pengamatan correlogram – Q Statistic diperoleh informasi bahwa hingga lag ke 36 return IHSG tersebut memiliki korelasi serial pada lag 1, 6, dan 14. Dari tabel hasil estimasi regresi liniar, terlihat bahwa seluruh lag signifikan pada tingkat signifikan 1%, 5%, dan 10%. Namun model masih belum sempurna karena pada model masih ditemukan adanya unsur autokorelasi dan varians yang tidak konstan (heteroskedastisitis) sehingga digunakan model GARCH (p,q). Pengujian hipotesis Ramadhan Effect diperoleh dengan menambahkan variabel dummy bulan Ramadhan dengan dimasukan dalam persamaan regresi dengan model GARCH (p,q). Tabel 4 Regresi Variabel Dummy Bulan Ramadhan dengan GARCH (1,1) Variable
Coefficient
Std. Error
z-Statistic
Prob.
C DRAMADHAN AR(1) AR(6) AR(14)
0.001305 0.001092 0.061582 -0.046267 -0.000942
0.000362 0.001323 0.027479 0.029366 0.025248
3.609325 0.825483 2.241102 -1.575529 -0.037297
0.0003 0.4091 0.0250 0.1151 0.9702
7.612395 11.95644 112.0583
0.0000 0.0000 0.0000
Variance Equation C RESID(-1)^2 GARCH(-1) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
6.87E-06 0.108337 0.867628 0.011209 0.006723 0.015978 0.393919 4422.176 2.498827 0.014871
9.02E-07 0.009061 0.007743
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.000731 0.016032 -5.692039 -5.664461 -5.681783 1.908295
Pada tabel 4 menunjukan bahwa return saham yang lebih rendah terjadi di bulan Ramadhan dengan koefisien 0.001092 dibandingkan dengan return saham di bulan lainnya (selain bulan Ramadhan) dengan koefisien 0.001305. Hasil pada tabel 4 menunjukan juga bahwa tidak ada koefisien dummy Ramadhan yang secara statistik signifikan. Dengan demikian dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan return saham yang signifikan terjadi antara bulan Ramadhan
10
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
dengan bulan lainnya atau dapat dikatakan tidak terdapat adanya Ramadhan Effect pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selanjutnya dari hasil hipotesis yang sudah didapatkan, maka diperlukan data pendukung yaitu berupa volumen perdagangan bulanan yang terjadi selama periode dari Januari 2006 sampai dengan Desember 2011. Tabel 5 Rata-rata Volume Perdagangan dan Rata-rata Harga Saham IHSG Periode 2006 sampai dengan 2011
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Volume Ramadhan (juta) 1,336.94 4,920.27 2,271.17 4,570.66 4,114.84 5,490.66
Price Ramadhan 1,549.51 2,390.59 1,905.39 2,376.15 3,117.98 3,914.02
Volume Non Ramadhan (juta) 1,472.29 3,682.65 2,343.16 5,244.62 4,557.51 3,746.68
Price Non Ramadhan 1,424.07 2,177.39 2,102.08 1,982.10 3,057.88 3,730.62
Pada tabel 5 adalah perbedaan antara volume perdagangan saham serta harga saham yang terjadi selama bulan Ramadhan dengan volume perdagangan saham serta harga saham yang terjadi selama bulan lain diluar bulan Ramadhan, pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode 2006 sampai dengan 2011. Terlihat pada tabel 4.13 adalah harga saham yang naik akan diikuti dengan pergerakan volume saham yang juga meningkat, begitu juga sebaliknya. Menurut Ying (1966), hubungan antara harga saham dan volume perdagangan adalah sebagai berikut: a. Volume yang kecil umumnya akan diikuti oleh jatuhnya harga b. Volume yang besar umumnya akan diikuti oleh naiknya harga c. Peningkatan volume transaksi akan diikuti oleh penurunan atau peningkatan yang tajam pada harga. Berdasarkan tabel 5 dapat dikatakan bahwa harga saham selama bulan Ramadhan yang lebih tinggi dibandingkan harga saham pada bulan lain diluar bulan Ramadhan dengan diikuti peningkatan volume perdagangan, dapat dikatakan bahwa terdapat aksi beli investor selama bulan Ramadhan yang lebih tinggi selama bulan Ramadhan dengan di indikasikan rata-rata harga saham yang lebih tinggi. Namun yang terjadi pada tahun 2008 adalah hal yang sebaliknya, dimana rata-rata harga saham pada tahun 2008 mengalami penurunan dibandingkan dengan rata11
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
rata harga saham pada bulan lain diluar bulan Ramadhan, volume yang diperoleh pada tahun 2008 mengindikasikan bahwa mayoritas perdagangan yang terjadi selama bulan Ramadhan adalah volume penjualan saham. Data pendukung lainnya adalah dengan mencari tahu berapa persen investor yang ada di Indonesia yang aktif melakukan transaksi jual beli saham. Tabel 6 Jumlah Investor dan Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2011 Tahun
Jumlah Investor
2006 2007 2008 2009 2010 2011
142,385 213,987 293,761 375,239 321,521 365,687
Jumlah Penduduk Indonesia (ribu) 222,747 225,642 228,523 231,370 237,641 241,000
Persentase (%) 0.06 0.09 0.13 0.16 0.14 0.15
Pada tabel 6 adalah persentase dari jumlah investor berbanding dengan jumlah penduduk indonesia dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011, terlihat pada tabel bahwa persentase dari jumlah investor berbanding terhadap jumlah penduduk di indonesia adalah sangat kecil dengan rata-rata dibawah 1%. KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah kondisi yang terjadi di Indonesia selama bulan Ramadhan yaitu seperti cenderung terjadi pengingkatan harga bahan pokok yang mengakibatkan beban pengeluaran yang meningkat, kebutuhan keuangan untuk melakukan aktifitas jalan-jalan libur panjang, dan pemberian THR (Tunjangan Hari Raya) pada akhir bulan Ramadhan akan berdampak pada penurunan atau peningkatan return saham yang signifikan terjadi selama bulan Ramadhan yang mengindikasikan terdapat anomali bulan Ramadhan (Ramadhan Effect). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa anomali bulan Ramadhan tidak terbukti ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), hal ini tercermin dari hasil regresi variabel dummy diperoleh bahwa rata-rata return harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
12
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
selama bulan Ramadhan lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata return pada bulan lainnya namun tidak signifikan terjadi dengan probabilitas diatas tingkat signifikan 5% atau 10%. Anomali bulan Ramadhan tidak ditemukan terdapat pada Bursa Efek Indonesia terutama pada Indeks Harga Saham Gabungan dimungkinkan karena terdapat investor yang melakukan pembelian saham dikarenakan memiliki persepsi serta optimisme bahwa selama bulan Ramadhan akan memperoleh return yang positif yang didasarkan pada informasi bahwa selama bulan Ramadhan terdapat perilaku masyarakat yang lebih konsutif sehingga pasar lebih bergairah. Hal ini dapat dilihat dari volume perdagangan saham yang terjadi selama periode 2006 sampai dengan 2011 yang identik melakukan pembelian saham dengan diindikasikan harga saham yang meningkat. Kondisi lainnya, terdapat investor yang cenderung melakukan penjualan saham dikarenakan kebutuhan akan keuangan yang diakibatkan dari harga bahan pokok yang cenderung meningkat serta kegiatan jalan-jalan liburan panjang/ mudik. Dapat disimpulkan keberadaan anomali tidak ditemukan karena tidak terdapat sentimen investor yang mengakibatkan penjualan atau pembelian saham yang berlebih. Dapat disimpulkan juga bahwa penyebabnya anomali bulan Ramadhan tidak ditemukan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dikarenakan jumlah investor sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Indonesia, dapat dilihat bahwa persentase penduduk Indonesia yang melakukan investasi di bursa saham masih dibawah 1%. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk Indonesia belum percaya sepenuhnya pada bursa saham atau lebih kepada bank oriented atau lebih percaya dengan menyimpan uangnya di bank. Sehingga kondisi yang terjadi selama bulan Ramadhan tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap pasar modal di Indonesia. SARAN Untuk penelitian-penelitian dimasa yang mendatang dapat dilakukan perkembangan antara lain : 1. Memperbanyak periode pengamatan, serta melakukan pembagian waktu observasi penelitian untuk melihat fenomena anomali bulan Ramadhan pada masa sebelum krisis dan masa setelah krisis ekonomi. 2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, meskipun IHSG adalah indeks yang dibentuk sebagai representasi pasar modal di Indonesia, namun didalamnya banyak 13
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
saham-saham yang dikategorikan sebagai “saham tidur” atau saham-saham yang jarang diperjualbelikan, sehingga lebih baik memperbanyak data yang diteliti, seperti halnya penelitian pada pada berbagai sektor tertentu agar dapat terlihat apakah ada pengaruh bulan Ramadhan atau Ramadhan Effect pada salah satu sektor perekonomian Indonesia terhadap return saham. 3. Melakukan penelitian-penelitian lain mengenai anomali kalender bulan Ramadhan seperti menambahkan penelitian dengan menguji ada atau tidaknya anomali return saham pada sebelum atau sesudah libur panjang hari raya Idul Fitri dan melakukan penelitian Turn-ofthe month di sekitar pergantian bulan dari bulan Syaban menuju bulan Ramadhan atau dari bulan Ramadhan menuju bulan Syawal. 4. Masih banyaknya anomali-anomali yang sering terjadi di berbagai pasar memungkinkan untuk memperdalam penelitian mengenai anomali-anomali tersebut terutama pada anomali musiman (Seasonal Anomaly) KEPUSTAKAAN Almudhaf, Fahad, 2012. The Islamic Calendar Effects: Evidence from Twelve Stock Market. International Research Journal of Finance and Economics. ISSN 1450-2887 Issue 87 Ariel, Robert, 1986. A Monthly Effect in Stock Returns. Journal of Financial Economics. 18, 161 - 174 Ariel, Robert, 1990. High Stock Returns Before Holidays: Existence and Evidence on Possible Causes. Journal of Finance. 45, 1611 - 1626 Cooper, D., R., Schindler, P., S., 2006. Metode Riset Bisnis. Jakarta: McGraw-Hill Irwln, Media Global Edukasi Elton, E.J. and M.J. Gruber. (1995) Modern Portofolio Theory and Investment Analysis. 5th Edition, John Willy Fama, F. Eugene, 1970. Efficient Capital Markets: A Review of Theory and Empirical Work. The Journal of Finance, Vol 25, No. 2 Frank, K. Reilly, Keith, C., Brown, 2003. Investment Analysis and Portofolio Management, 7th Edition. United States Of America: Thomson Southwestern. French, K.R., 1980. Stock Returns and the Weekend Effect. Journal of Financial Economics 8: 55-69 14
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
Gibson, M., Hess, P., 1981. Day of the Week Effects and Asset Returns. Journal of Business. 54: 579-596 Hendarawan, Agung. (2004). Penelitian Anomali Efek Liburan terhadap Imbal Hasil Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Thesis Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Husain, Fazal, 1998. A Seasonality in the Pakistan Equity Market: the Ramadhan Effect. The Pakistan Development Review. 7, 77 - 81 Husnan, Suad. 2004. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Keim, D.B., 1983. Size-related Anomalies and Stock Return Seasonality: Further Empirical Evidence: Journal of Financial Economics. June: 13-32 Kirn, Chang-Wung., and Park, Jinwoo, 1994. Holiday Effect and Stock Returns: Further Evidence. Journal of Financial and Quantitative Analysis. Vol 29 no.1 Lakonishok, J. and Smidt, S (1988), Are Seasonal Anomalies Real? A Ninety-year Perspective, Review of Financial Studies, 1, 403-425 Marzuki, C. 1999. Metodologi Riset. Jakarta: Erlangga Merrill, Arthur, 1966. Behaviour of Prices on Wall Street, The Analysis Press, Chappaqua, NY. Mulyono, 2009. Anomali Pergantian Bulan di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks LQ45 Tahun 2005-2007 di Bursa Efek Indonesia. Thesis Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mustafa, Khalid, 2008. The Islamic Calendar Effect in Karachi Stock Market. Department of Economics. University of Karachi Nachrowi, D. N., Usman, H., 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika
untuk
Abalisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI Pandekar, G., Putrini, N., 2012. Turn-off-the-Month Effect on Stock in LQ45 Index and Various Sectors in the Indonesia Stock Exchange using GARCH (p,q). Indonesian Capital Market Review. IV, 41-50 Pearce, Douglas K., 1995. The Robustness of Calender Anomalies in Daily Stock Returns. http://Seasonal-effects.behavioralfinance.net/holidays/pear95.pdf Razvan, S., Ramona, D., 2012. Turn-of-the-Month Effect on The Bucharest Stock Exchange. Jel Classification: G02, G10 15
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
Rosadi, Dedi, 2012. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews Aplikasi untuk Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta Rozeff, M. and Kinney, W., 1976. Capital Market Seasonality: The Case of Stock Market Return, Journal of Financial Economics. 3, 379-402 Seyyed, F. J., Abraham, A., Al-Hajji, M., 2005. Seasonality in Stock Returns and Volatility: the Ramadhan Effect. Research in International Business and Finance. 19, 374 – 383 Strong, Robbert A., 2007. Management for Practical Investing 4th Edition. Canada: Thomson South-Western. Stefanescu, R. and Dumitriu, R., 2012. Turn-Of-the Month Effect on the Bucharest Stock Exchange. University Dunarea de Jos Galati Wachtel, S., 1942. Certain Observations on Seasonal Movements in Stock Prices, Journal of Business, 15, 184-93 Wibowo, B., Wahyudi, J., 2005. Pengujian Anomali Pergantian Bulan, Anomali Bulanan dan Anomali Hari Libur pada IHSG BEJ 1996 – 2004. Usahawan. 34(11), 16-25 Yin, C. C. 1966. Stock Market Prices and Volumes od Sales. Econometrica, 676-686 Zafar, N., & Shah, S.Z.A., & Urooj, F. 2009. Calendar Anomalies: Case of Karachi Stock Exchange. Research Journal of International Studies, 9, 88-99. Ziemba, W.T., & Hensel, C.R. 1994. Worldwide Security Market Anomalies. Physical Science and Engineering, 347, 495-509
16
Analisis pengaruh…, Raden Anggy Priansyah, FE UI, 2013
Universitas Indonesia