ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN PADA CV SAKATAMA JAYA TANJUNGPINANG Wan Davi Harmidi 100462201064 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRACT The broad objective of this study is to analyze the extent to which the company establishes Cost Accounting as the basis for calculating the cost of the order. Full costing or full cost calculation is a method of determining the cost of a product by taking into account production costs, such as direct material costs, direct labor costs, factory overhead costs variable and fixed factory overhead costs. Variable costing is a method of determining the cost of a production taking into account only the variable costs of production are just as direct materials, direct labor and factory overhead costs variable. CV Sakatama Jaya is a company established from 2007. The company is engaged in the furniture industry. The company is located at Jl. Youth No.35-36 B Tanjungpinang of Riau Islands. The process of collecting and types of data used in this research is secondary data. Secondary data is data that is obtained in the form of data that have been finished or published data for the community. Sakatama Cv Jaya in raw material costs the company grouping does not include the costs of licensing and transport of Rp. 300,000, the cost of raw materials in the Cost Accounting Standards it should be recognized that the grouping of raw material costs the company has an error occurs and affects the level of profit. From the analysis conducted in January 2014 by Rp.40.504.000-, for the determination of the cost of using the full costing method and cost of the order of 10 products produced by Rp. 36.434 million. As for the method of variable costing Cost of production for the month of January 2014 at Rp.40.504.000-, as well as the cost of the product by Rp.34.999.809 of 10 products in January 2014.Sehingga message of both methods are difference of Rp.1.250 .019 of both methods will affect profits. Broadly speaking, companies have not applied the correct Cost Accounting Standards. Keywords: Cost of Goods Orders, Full Costing Method, Method of Variable Costing PENDAHULUAN Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal dengan menekan biaya-biaya dan pembebanannya seefesien mungkin tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas produk. Perusahaan dapat digolongkan menjadi 3 jenis meliputi : Perusahaan dagang, perusahaan jasa, dan perusahaan Manufaktur.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
1
Perusahaan yang menggunakan metode berdasarkan pesanan sangat berpengaruh terhadap pengumpulan biaya produksinnya. Ada dua pendekatan yang digunakan dalam memperhitungkan biaya produksi yaitu pendekatan full costing dan pendekatan variabel costing. Pendekatan full costing merupakan penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, berprilaku variabel maupun tetap (Bustami dan Nurlela, 2013). Harga pokok produksi yang menggunakan pendakatan full costing terdapat beberapa unsur harga pokok produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead tetap ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran, biaya adamnistrasi dan umum). Sedangkan variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel kedalam harga pokok produksi, yang terdapat pada biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel (Bustami dan Nurlela, 2013). Harga pokok produksi yang dihitung melalui pendekatan variabel costing terdapat bebrapa unsure harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku, baiaya tenaga kerja langsuna, biaya overhead pabrik variabel). Ditambah dengan biaya nonproduksi variabel ( biaya pemasaran variabel, biaya administrasi dan umum variable) dan biaya tetap ( biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap). Dalam pengalokasian harga pokok pesanan perusahaan membebankan seluruh proses produksi disetiap produk yang dihasilkan. Pada tahun 2014 Bulan Januari biaya bahan baku sebesar Rp. 18.640.000,- biaya tenaga kerja seluruhnya sebesar Rp.16.845.000,- Biaya overhead pabrik sebesar Rp.1.804,000,Sehubungan dengan uraian dan penjelasan tersebut diatas dan dihubungkan dengan teori. Maka peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap perhitungan harga pokok pesanan yang diproduksi Cv. Sakatama Jaya dengan menggunakan metode full costing dan variabel costing. Dan dituangkan dalam karya berbentuk riset penlitian dengan judul : “Analisis Penentuan Harga Pokok Pesanan Pada Cv. Sakatama Jaya Tanjungpinang” Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan suatu perumusan masalah yang dapat mengarah kepada penyelasaian yaitu :
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
2
Apakah penentuan harga pokok pesanan yang diterapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan teori akuntansi biaya? Pembatasan Masalah Ruang lingkup penelitian ini didasari oleh peneliti untuk mengetahui dan menganalisa sejauh mana penentuan harga pokok pesanan yang sesuai pada perusahaan manufaktur yaitu Cv. Sakatama Jaya. Oleh karena itu ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada Analisis Penentuan Harga Pokok Pesanan pada Cv Sakatama Jaya Tanjungpinang per satuan produk yang diproduksi, sehingga peneliti hanya membatasi pada 10 produk, meliputi:daun pintu, kusin pintu, jendela, kusin jendela, meja, kursi, lemari ventilasi, lemari kaca, jendela aluminium dan lemari kayu pada bulan januari tahun 2014. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan yaitu:Untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana perhitungan harga pokok produk tiap pesanan yang di hasilkan perusahaan serta membandingkan dengan teori akuntansi biaya. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam mengambil keputusan ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan nalar di antara berbagai alternatif arah tindakan, (Halim, dalam Nienik 2013). Sedangkan menurut (Jusuf, 2005) akuntansi biaya merupakan proses pencacatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan organisasi. Pengertian Biaya Biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu Bustami dan Nurlela (2013:5-6). Biaya merupakan sebagai sumber daya yang dikorban kan (sacrificed) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu suatu biaya seperti bahan langsung atau iklan biasanya diukur dalam jumlah uang yang arus dibayar dalam rangka mendapatkan barang atu jasa. Biaya adalah pengorbanan atas sumber daya Mulyadi (2007:17).
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
3
Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan satu bidang ilmu akuntansi, merupakan bagian akuntansi keuangan yang saling berhubungan dalam sistem pelaporan dan pengambilan keputusan manajemen Butami dan Nurlela (2013:2-3). Definisi akuntansi biaya juga dikemukakan oleh Mulyadi (2007:18) merupakan proses pencacatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan produk dan penjualan produk atau jasa dengan cara tertentu serta penafsiran terhadapnya. Klasifikasi Biaya Penggolongan biaya merupakan proses pengelompokan biaya secara sistematis seluruh elemen biaya yang ada ke dalam golongan biaya tertentu secara spesifik akan dapat memberikan imformasi yang lebih berarti. Klasifikasi biaya yang menurut Mulyadi (2007:45) adalah biaya dalam hubungan dengan: 1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut “biaya telepon”. 2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: a. Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. b. Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll. c. Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll. 3. Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Ada 2 golongan biaya, yaitu: a. Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. b. Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik. 4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu :
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
4
a. Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi. b. Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. c. Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan. d. Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu. 5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu : a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang. b. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi. Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Bustami dan Nurlela (2013:49), harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir. Secara garis besar biaya produksi dapat digolongkan ke dalam: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung sering pula disebut prime cost atau biaya utama, sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sering pula disebut dengan istilah conversion cost atau biaya konversi, yang artinya biaya untuk mengkonvesri bahan baku menjadi produk. Unsur- Unsur Biaya Produksi Biaya bahan baku langsung Biaya baan baku langsung merupakan pembelian semua bahan yang diidentfikasi sebagai bagian dari barang jadi yang ditelusuri ke barang jadi dengan cara yang mungkin ekonomis. Pengertian bahan baku menurut Supriyono (dalam fachmi 2013), adalah “ Bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai didalam pengolahan produk”
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
5
Selanjutnya pengertian bahan baku menurut Bustami dan Nurlela (2013:13) adalah: “Bahan baku merupakan baian yag tidak terpisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.” Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagi perusahaan pengendalian biaya tenaga kerja memerlukan infomasi penting, mengingat biaya tenaga kerja merupakan komponen yang cukup signifikan untuk total baiaya produksi. Biaya tenaga kerja menurut beberapa ahli dan mempunyai fungsi menurut Usry, Hammer (2005:145) mengemukakan bahwa fungsi produksi dibagi menjadi dua yaitu: a. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dibayarkan kepada karyawan yang dikerahkan langsung untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya tenaga kerja tidak langsung dapat didefinisikan sebagai biaya yang dibayarkan kepada para karyawan yang dikerahkan dan tidak secara langsung mempengaruhi pembuatan atau pembentukan barang jadi. Dalam hal ini biaya tenaga kerja langsung merupakan komponen biaya yang dijadikan unsur dalam penentuan harga pokok produksi. Sementara biaya tenaga kerja tidak langsung tidak dijadikan komponen biaya dalam penentuan harga pokok produksi. Biaya Produk Tak Langsung Atau Biaya Overhead Pabrik Biaya produk tak langsung merupakan semua biaya yang bukan bahan baku dan tenaga kerja yang berkaitan dengan proses produksi. Istilah lainnya untuk kategori ini adalah overhead pabrik, beban pabrik, overhead pabrikasi, beban pabrikase. Menurut Bustami dan Nurlela, (2013:226) Biaya overhead pabrik adalah: “Biaya overhead pabrik adalah biaya bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidaklangsung lainnya yang tidak dapt ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya.. Biaya-biaya produksi yang termasuk kedalam biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi bebrapa golongan, sebagai berikut: a) Biaya bahan penolong
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
6
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bahan produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagiaan dari priodik jadi tetapi nilainnya relative kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut. b) Biaya reparasi dan pemeliharaan Meliputi biaya suku cadang (sparepart), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan keperluan perbaikan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin equpmen, kendaraan, perkakas laboratorium, dan aktiva tetap lainnya yang dipergunaka untuk keperluan pabrik. c) Biaya tenaga kerja tidak langsung Biya tenga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya yang tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja tidak langsung terdiri dari: - Karyawan yang bekerja dalam depertemen pembantu, seperti departemendepartemen pembangkit tenaga listrik, uap, bengkel dan departemen gudang. - Karywan tertentu yang bekerja dalam depertemen produksi seperti; kepala depertemen produksi, karywan administrasi pabrik dan mandor. d) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian aktiva. Meliputi biaya-baiaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan equipmen, perkakas labortorium, alat kerja, dan aktiva lainnyayang digunakn dipabrik. e) Biaya yang timbul sebagai berlalunya waktu Meliputi biaya-biaya asuransi gedung dan emplesemen, asuransi mesin dan equipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-un. f) Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan uang tunai. Meliputi biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainnya. Metode Penentuan Tarif Overhead Pabrik Menurut Mulyadi (2009:65) dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan melalui tiga tahap: a. Menyususn anggaran biaya overhead pabrik Dalam menyususn anggaran biaya overhead pabrik harus memperhatikan tingkat kegiatan( kapasitas) yan akan dipakai sebagai dasar penaksiran biaya overhead pabrik.ada tga macam kappasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran biaya overhead pabrik: 1. Kapasitas Teoritis adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk mengasilkan produk pada kecepatan penuh hanya berhenti selam jangka waktu
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
7
tertentu. Kapasitas praktis adalah kapasitas teoritis dikurangi kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan-hambatan intern perusahaan. 2. Kapasitas normal adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang. 3. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang. b. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, setelah menyusun anggaran biaya overhead pabrik, langkah selanjutnya adalah memilih dasar untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada produk. Ada berbagai macam dasar yang dapat dipakai untuk engumulan biaya overhead pabrik kepada produk Mulyadi (2009:68), antara lain: 1. Satuan Produk Metode ini adalah metode yang paling sederhana dan langsung membebankan biaya overhead pabrik kepada produk. Beban biaya overhead pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai berikut:
2. Biaya bahan baku Jika biaya overhead pabrik yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku, maka dasar yang dipakai untuk membebankan biaya overhead adalah biaya bahan baku yang dipakai.Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
Metode ini terbatas pemakainnya karena suatu produk mungkin dibuat dari bahan baku yang harganya mahal. Sedangkan produk yang lain dibuat dari bahan yang lebih muarah. 3. Biaya tenaga kerja langsung Jika sebagian besar elemen baiaya overhead pabrik mempunyai hubungan dengan yang erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar yang dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung.
4. Jam tenaga kerja langsung
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
8
Biaya overhead pabrik bervariasi dengan wakru untuk membuat produk, maka dasar yang digunakan untuk membebankan adalah jam tenaga kerja langsung. Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:
5. Jam mesin Apabila biaya overhead pabrik bevariasi dengan waktu penggunaan mesin, maka dasar yang digunakan pembebanan adalah jam mesin.
Menghitung tarif biaya overhead pabrik setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam priode anggaran yang akan ditentukan, dan anggaran biaya overhead pabrik yang disusun, serta dasar pembebanannya telah dipilih dan diperkirakan, maka langkah terakhir adalah menghitung tariff biaya overhead pabrik dengan rumus sebagai berikut:
Metode Penetuan Biaya Produksi Full Costing Menurut (Bustami dan Nurlela, 2013) Full costing atau kalkulasi biaya penuh adalah suatu metode dalam penentuan harga okok suatu produk dengan memperhitungkan biaya produksi, seperti biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Sementara menurut Armanto (2006:45), metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini : Harga Pokok Produk -Biaya bahan baku -Biaya tenaga kerja langsung -Biaya overhead pabrik variabel -Biaya overhead pabrik tetap Total biaya produksi Biaya Nonproduksi -Biaya Pemasaran/Penjualan -Biaya Administrasi dan Umum Total Biya NonProduksi
Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx + Rp. xxx Rp.xxx Rp.xxx+ Rp.xxx
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
9
Varabel Costing Menurut Bustami dan Nurlela (2013:87) dalam bukunya akuntansi biaya memberikan definisi Variabel Costing sebagai berikut: “Variabel costing merupakan suatu metode penentuan harga pokok suatu produksi hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel saja seperti bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Dalam metode ini biaya overhead tetap tidak diperhitungkan sebagai biaya produksi tetapi biaya overhead tetap akan diperhitugkan sebagai biaya periode yang akan dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan Menurut Armanto (2006:87), variabel costing atau direct memiliki perhitungan sebagai berikut: Harga Pokok Produk Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel Total biaya produksi Beban Periode -Biaya Overhead Pabrik Tetap -Biaya Pemasaran/Penjualan Tetap -Biaya Administrasi dan Umum Tetap Total Biaya Overhead Pabrik Tetap
Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx + Rp. Xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx+ Rp. xxx
Metode Alokasi Biaya Bersama Mulyadi (2009:81), mengemukakan bahwa biaya bersama dapat dialokasikan ke tiap-tiap produk dengan menggunakan beberapa metode, antara lain: 1. Metode Nilai Jual Relatif Metode ini banyak digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama kepada produk bersama. Dasar pemikiran metode ini adalah bahwa harga jual suatu produk merupakan perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut. 2. Metode Satuan Fisik Metode satuan fisik mencoba menentukan harga pokok produk bersama sesuai dengan manfaat yang ditentukan oleh masing-masing produk akhir. Dalam metode ini biaya bersama dialokasikan kepada produk bersama atas dasar koefisien fisik yaitu kuantitas bahan baku yang terdapat dalam
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
10
masing-masing produk. Koefisien ini dinyatakan dalam satuan berat, volume atau ukuran yang lain. 3. Metode rata-rata biaya per satuan Metode ini hanya dapt digunakan bila produk bersama yang dihasilkan diukur dalam satuan yang sama. Pada umumnya metode ini digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan beberapa macam produk bersama dari suatu proses tetapi mutunya berlainan. Dalam metode ini harga pokok masingmasing produk dihitung sesuai dengan proporsi kuantitas yang diproduksi. 4. Metode rata-rata tertimbang Jika dalam metode rata-rata biaya per satuan dasar yang dipakai dalam mengalokasikan biaya bersama adalah kuantitas produksi, maka dalam metode rata-rata tertimbang kuantitas produksi dikalikan terlebih dahulu dengan angka penimbang dan hasil kalinya baru dipakai sebagai dasar alokasi. Penentuan angka penimbang untuk tiap-tiap produk didasarkan pada jumlah bahan yang dipakai, sulitnya pembuatan produk, waktu yang dikonsumsi, dan pembedaan jenis tenaga kerja yang dipakai untuk tiap jenis produk yang dihasilkan.
Harga Pokok Pesanan Menurut Bustami dan Nurlela (2013:60) Harga pokok pesanan merupakan salah satu metode atau salah satu cara mengakumulasi biaya, yang dapat diterapkan pada perusahaan yang menggunakan produksi terputus-putus. Dimana dalam metode ini, biaya dikumpulakan untuk setiap pesanan secara terpisah sesuai dengan identitas masing-masing pesanan kontrak. Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat diterapkan untuk pekerjaan pada perusahaan manufaktur, pekerjaan kontrusi, industry percetakan, mebel, jasa pelayanan hokum, jasa arsitek, jasa akuntansi dan jasa konsultasy lainnya. Harga produk persatuan dihitung sebagai berikut:
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
11
Kerangka Pemikiran Analisis Penentuan Harga Pokok Pesanan
Menurut Teori Akuntansi Biaya - Perhitungan Harga Pokok Pesanan Menghitung harga pokok produk dengan memasukkan semua unsure biaya baik langsung maupun tidak langsung
Perusahaan Cv. Sakatama Jaya Penentuan dan Perhitungan harga pokok pesanan menurut perusahaan
Perumusan Masalah: Apakah perhitungan Harga Pokok Pesanan pada Cv. Sakatama Jaya sudah sesuai dengan Teori Akuntansi Biaya ?
Metode Analisis Penelitian: Metode Nilai Jual Relatif Tarif Biaya Overhead Pabrik Metode Full Costing Metode Variabel Costing Perhitungan Harga Pokok Pesanan
HASIL PENELITIAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
12
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Metode deskriftif merupakan pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian (Erlina 2011:14). Penelitian deskriptif membantu peneliti untuk membantu menjelaskan karakteristik subjek yang diteliti, mengkaji berbagai aspek dalam fenomena tertentu dan menawarkan ide masalah untuk pengujian atau penelitian lanjutannya (Sekaran, 2003). Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti memelih lokasi Cv. Sakatama Jaya, yang beralamat di Jl. Pemuda No.35-36 B. Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti melaksanakan penelitian kurang lebih 5 bulan yang di mulai bulan Desember 2014 pada Cv. Sakatama Jaya. Sumber data diperoleh dari data harga pokok pesanan laporan laba rugi dan laporan harga pokok produksi. Instrumen Penelitian Cv. Sakatama Jaya merupakan salah satu perusahaan yang terdapat di Tanjungpinang perusahaan ini berdiri pada tanggal 20 Agustus 2007. Cv Sakatama Jaya adalah perusahaan yang bergerak pada pembuatan mebel baik dari olahan kayu maupun dari aluminium. Perusahaan ini didirikan dengan modal yang sangat minim dengan pasar yang terbatas dengan pemilik yang bernama Hendri. Namun seiring dengan berjalannya waktu, serta berkat kerja keras dan keuletan karyawan yag didorong oleh manajemen yang cukup baik menimbulkan kepercayaan pelanggan kepada perusahaan ini. Produk-produk yang dihasilkan perusahaan ini meliputi: lemari, lemari ventilasi, daun pintu, kusin pintu, jendela, kusin jendela, meja kayu, kursi, jendela aluminium, kusin aluminium serta berbagai macam lemari dari olahan kayu tergantung minat dari pemesan. Dengan meningkatnya perkembangan pembangunan baik dari sektor pemerintah maupun swasta maka semakin besar permintaan dari industri mebel. Tehnik Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dasar Buku Akuntansi Biaya untuk menganalisis berikut rumus yang digunakan: 1. Klasifikasi biaya menurut hubungannya dengan produksi. a. Biaya bahan baku langsung
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
13
b. Biaya tenaga kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung terdiri dari 9 Orang c. Biaya overhead pabrik Terdiri dari biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari 3 orang, biaya bahan penolong, biaya bahan bakar minyak, biaya alat tulis kantor, biaya Listrik, biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan kendaraan operasional, biaya telepon, biaya angkut dan biaya pemasaran. 2. Penentuan tarif biaya overhead pabrik Perhitungan tarif biaya overhead pabrik berdasarkan biaya bahan baku
3. Metode Nilai Jual Relatif Metode ini banyak digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama kepada produk bersama. Dasar pemikiran metode ini adalah bahwa harga jual suatu produk merupakan perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut Rumusnya sebagai berikut: Produk Jumlah Harga Nilai Nilai Alokasi Bersama Produk Jual (Rp) Jual Jual Biaya yang Relatif Bersama dihasilkan (Rp) 1 2 3 4 5 (=1*2) (=3/∑3) 4* Biaya Bersama 4. Menentukan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing dan Variabel Costing. a. Full Costing Harga Pokok Produk -Biaya bahan baku Rp. xxx -Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx -Biaya overhead pabrik variabel Rp. xxx -Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxx + Total biaya produksi Rp. xxx Biaya Nonproduksi -Biaya Pemasaran/Penjualan Rp.xxx -Biaya Administrasi dan Umum Rp.xxx+ Total Biya NonProduksi Rp.xxx b. Variabel Costing Harga Pokok Produk
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
14
-Biaya bahan baku -Biaya tenaga kerja langsung -Biaya overhead pabrik variabel Total biaya produksi Beban Periode -Biaya Overhead Pabrik Tetap -Biaya Pemasaran/Penjualan Tetap -Biaya Administrasi dan Umum Tetap Total Biaya Overhead Pabrik Tetap 5. Perhitungan harga pokok penjualan per satuan :
Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx + Rp. Xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx+ Rp. xxx
6. Evaluasi dan analisis perhitungan harga pokok produksi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Gambaran Umum Perusahaan Cv Sakatam Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha produksi barang-barang perlengkapan rumah di Tanjugpinang. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2007 dengan modal yang sangat minim dengan pangsa pasar terbatas dengan pemilik bernama Hendri. Struktur Organisasi Perusahaan CV SAKATAMA JAYA TANJUNGPINANG DIREKTUR
BAG. PEMASARAN
- Sales Lokal - Sales Luar
BAG. PRODUKSI
- Disaen Motif - Kepala Tukang - Tukang - Pembantu
BAG. KEUANGAN
BAG. ADMINISTR AAAASI
-Akuntan -Kasir
-Sekretaris
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
15
Pembahasan Unsur-Unsur Biaya Produksi Langsung Biaya Bahan Baku NO
1
Produk yang Dihasilkan
Kuan titas
Bahan baku yang digunakan
Daun pintu
1
Kayu Meranti Kayu Kapur Kaca
2
3
Kusin Pintu
Jendela
1
1
Kayu Kapur
Kayu Kapur
Kaca
Ukuran Bahan Jumlah Baku Bahan baku/unit (Rp) 4Ptg Uk 1.56 m 50.000 2ptg uk 1 kaki 50.000 @30.4 cm 30.000 2 Potong Uk 2 inc 130.000 2 potong uk.5 100.000 kaki & 2ptg uk 3 kaki(0.90 mtr) 100.000 4ptg Uk 95.000 0.85meter/ ±1.5 kaki ±15 inc 30.000 4 Ptg @ Uk 0.30 mtr/1 Kaki
4
Kusin Jendela
1
Kayu Kapur
2Ptg Uk 3 kaki(0.90 meter) 2ptg uk 2 kaki
5
Meja
1
Kayu Kapur Kayu meranti
Potongan sesuai ukuran atas meja
6
Kursi
1
Kayu Meranti
3potong Ukuran @ 1 kaki(0.30 meter) 4 batang
Kayu Kapur 7
Lemari Ventilasi
1
Aluminium Batangan Kaca
8
Lemari Kaca
1
12 Batang tebal Uk. 2 inc 3 inc ±panjang 4 m Lebar 2 m 3 keping
Aluminium batangan
8 batangan uk.1 inc dan 2 inc
Kaca
2 meter
Jumlah Pemesen an /unit
Total Biaya Bahan Baku (Rp)
1
130.000
130.000 4
4 6
400.000
125.000 100.000
6 9 unit
750.000
100.000 45.000
9 6 unit
900.000
45.000 10.000
6 5 unit
270.000
30.000 40.000 500.000
200.000 9 unit
200.000
350.000 7.650.000 410.000
7.650.000 6 unit
330.000
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
16
9
10
Jendela Aluminium
Lemari Kayu
1
1
Aluminum Keras Tablet Putih Kaca Biru Kayu kapur
Kayu meranti
Kaca
4Batang uk.2 inc 2m Tiang ukuran 3 inc dan inc @12 batang Lapis belakang 4 m panjang dan 2 m lebar 1 m panjang lebar 1 m.
740.000 70.000 30.000 100.000 420.000
4.440.000 5 unit
500.000 4 unit
370.000
60.000 850.000
Total Bahan Baku
55 unit
3.400.000 18.640.000
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
17
Biaya Bahan Penolong Alokasi Biaya Bahan Penolong Periode Bulan Januari 2014 No Nama Produk
1
2
3
4
5
6
7
Daun Pintu
Kusin Pintu
Jendela
Kusin Jendela
Meja
Kursi
Lemari Ventilasi
Kuantitas
1
1
1
1
1
1
1
Jenis Bahan Penolong
Satuan
Harga Satuan
-Lem Kayu -Amplas -Tiner -Pewarna Dasar -Pernis Super
Kg Lembar Liter Liter Liter
Rp 40.000-, Rp 2.000-, Rp 12.000-, Rp 30.000-, Rp 20.000-,
Jumlah Pemakaian/unit Pemakaian ± 1Ons 1 Lembar ½ Liter ½ Liter ½ Liter
-Amplas -Tiner -Lem Kayu
Lembar Liter Kg
Rp 2.000-, Rp 12.000-, Rp 40.000-,
1 Lembar ½ Liter 1 Ons
-Amplas -Tiner -Lem Kayu -Pernis Super
Lembar Liter Kg Kaleng
Rp 2.000-, Rp 12.000-, Rp 40.000-, Rp 20.000-,
1 Lembar ½ Liter 1 Ons ½ Liter
-Amplas -Tiner -Lem Kayu
Lembar Liter Kg
Rp 2.000-, Rp 12.000-, Rp 40.000-,
1 Lembar ½ Liter 1 Ons
-Amplas -Paku 4 inc -Lem Kayu -Tiner
Lembar Kg Kg Liter
Rp.2.000-, Rp.20.000-, Rp.40.000-, Rp.12.000-,
2 Lembar ½ ons 1 ons ½ Liter
-Amplas -Paku 3 inc -Lem Kayu -Tiner
Lembar Kg Kg Liter
Rp.2.000-, Rp.20.000-, Rp.40.000-, Rp.12.000-,
1 Lembar 1 ons ½ ons ½ Liter
-Mur
Buah
Rp.1000-,
8 Buah
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
18
Jumlah
Rp 4.000-, Rp 2.000-, Rp 6.000-, Rp 15.000-, Rp 10.000-, Rp 37.000 Rp 2.000 Rp 6.000-, Rp 4.000-, Rp 12.000-, Rp 2.000 Rp 6.000-, Rp 4.000-, Rp 10.000-, Rp.24.000-, Rp 2.000-, Rp 6.000-, Rp 4.000-, Rp.12.000-, Rp.4.000-, Rp.2.000-, Rp. 4.000-, Rp. 6.000-, Rp.16.000 Rp.2.000-, Rp.1.000-, Rp. 4.000Rp. 6.000-, Rp.13.000-, Rp.8.000-,
Kuantitas Pesanan
Total Biaya Bahan Penolong
1
Rp.37.000-,
4
Rp.48.000-,
6
Rp.144.000-,
9
Rp.108.000-,
Rp. 96.000-, 6
5
Rp. 65.000
8
9
10
Lemari Kaca
Jendela Aluminium
Lemari Kayu
1
1
1
-Gagang -Pena aluminium -Engsel Pintu -Handle Pintu -Kunci Pintu
Buah Meter Buah Buah Buah
Rp. 3.000-, Rp. 1.000 Rp. 3.000-, Rp.3.000-, Rp.3.000-,
4 Buah 3 Meter 8 Buah 6 Buah 3 Buah
-Jarum Tembak -Roda Kaki Lemari -Gagang -Pena ALuminium -Mur -Tutup Kaki atas -Kunci Pintu
Meter Buah Buah Meter Buah Buah Buah
Rp.2.000-, Rp.4.000-, Rp.3.000-, Rp.1.000-, Rp.1.000-, Rp.250-, Rp.3.000
2 Meter 4 Buah 2 Buah 1 Meter 4 Buah 8 Buah 8 Buah
-Engsel Pintu -Pena aluminium -Jarum tembak
Buah Meter Meter
Rp.3.000-, Rp.1.000-, Rp.2.000-,
2 Buah ±1Meter ±1Meter
Gagang Handle Pintu Kunci Lemari Amplas Tiner Pernis
Buah Buah Buah Lembar Liter Liter
Rp.2.000-, Rp.3.000-, Rp.3.000-, Rp.2.000-, Rp.12.000-, Rp.20.000-,
2 Buah 3 Buah 2 Buah 2 Lembar ±1 Liter ±2 Liter
Rp.12.000-, Rp.3.000-, Rp.24.000-, Rp.18.000-, Rp.9.000-, Rp.74.000-, Rp.2.000 Rp.16.000-, Rp.6.000-, Rp.1.000-, Rp.4.000-, Rp.2.000-, Rp.24.000-, Rp.55.000-, Rp.6.000-, Rp.1.000Rp.1.000-, Rp.8.000 Rp.4.000-, Rp.9.000-, Rp.6.000-, Rp.2.000-, Rp.6.000-, Rp.40.000, Rp.67.000-,
Jumlah Biaya Bahna Penolong
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
9
Rp.666.000
6
Rp.330.000-,
5
Rp.42.000-,
4
Rp.268.000-.
Rp.1.804.000
19
Penentuan Tenaga Kerja Langsung Pembebanan Biaya Tenaga Kerja Langsung Periode Januari 2014
NO
Produk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Daun Pintu Kusin Pintu Jendela Kusin Jendela Meja Kursi Lemari Ventilasi Lemari Kaca Jendela Aluminium Lemari Kayu
Produk si (1) 1 4 6 9 6 5 9 6 5 4 55
DLH (2) 5 20 20 20 20 20 40 20 15 20 200
Depertemen 1 Tarif Upah/ DLH Jam (1*2) 3(1*2) 5 5.500 80 5.500 120 5.500 180 4.000 120 3.500 100 3.000 360 5.000 120 5.500 75 4.000 80 5.500 1.100
Jumlah 4(2*3) 27.500 440.000 660.000 720.000 630.000 300.000 1.750.000 650.000 300.000 440.000 6.717.500 Jumlah
Produk si (1) 1 4 6 9 6 5 9 6 5 4 55
Depertemen 2 Tarif Upah/ DLH Jam (2) (1*2) 3(1*2) 5 5 5.000 20 80 5.000 20 120 5.000 20 180 3.500 20 180 3.000 20 100 3.000 40 360 4.000 20 120 4.000 15 75 3.500 20 80 5.000 200 1.100
DLH
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
20
Jumlah 4(2*3) 25.000 400.000 600.000 630.000 540.000 300.000 1.440.000 480.000 262.500 400.000 4.897.500
Produk si (1) 9 6 15
DLH (2) 30 20 50 450
Depertemen 3 Tarif Upah/ DLH Jam (1*2) 3(1*2) 270 3.000 120 3.500 750 2.950
Jumlah 4(2*3) 810.000 420.000 1.230.000 11.845.000
Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Penentuan Biaya Listrik Alokasi Biaya Listrik (Metode Nilai Jual Relatif) Periode Januari 2014 NO Nama Produk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Produk Yang dihasilkan
Harga Jual
(1) (2) Daun Pintu 1 Rp.700.000 Kusin Pintu 4 Rp.330.000 Jendela 6 Rp.400.000 Kusin Jendela 9 Rp.320.000 Meja 6 Rp.350.000 Kursi 5 Rp.225.000 Lemari Ventilasi 9 Rp.2.110.000 Lemari Kaca 6 Rp.2.200.000 Jendela Aluminium 5 Rp.300.000 Lemari Kayu 4 Rp.2.165.000 Jumlah 55 Sumber:Data Olahan(Peneliti)
Nilai Jual
Nilai Jual Relatif
3 (=1*2)
4 (=3/∑3)
(3) Rp.700.000 Rp.1.320.000 Rp.2.400.000 Rp.2.880.000 Rp.2.100.000 Rp.1.125.000 Rp.18.990.000 Rp.13.200.000 Rp.1.500.000 Rp.8.660.000 Rp.52.875.000
(4) 1,32% 2.49% 4.53% 5.44% 3.97% 2.12% 35.9% 24.9% 2.83% 16.5% 100%
Alokasi Biaya Bersama
5 4* Biaya Bersama (5) Rp.10.626 Rp.20.044.5 Rp.36.466.5 Rp.43.792 Rp.31.958.5 Rp.17.066 Rp.288.995 Rp.200.445 Rp.22.781.5 Rp.132.825 Rp.805.000
Biaya Bahan Bakar Minyak Alokasi Biaya Bahan Bakar Minyak (Metode Nilai Jual Relatif)
Nama Produk
Jumlah Produk Yang dihasilkan
(1)
Daun Pintu Kusin Pintu Jendela Kusin Jendela Meja Kursi Lemari Ventilasi Lemari Kaca Jendela Aluminium
1 4 6 9 6 5 9 6 5
Harga Jual
(2)
Rp.700.000 Rp.330.000 Rp.400.000 Rp.320.000 Rp.350.000 Rp.225.000 Rp.2.110.000 Rp.2.200.000 Rp.300.000
Nilai Jual
Nilai Jual Relatif
Alokasi Biaya Bersama
3 (=1*2)
4 (=3/∑3)
5 4* Biaya Bersama
(3)
(4)
(5)
Rp.700.000 Rp.1.320.000 Rp.2.400.000 Rp.2.880.000 Rp.2.100.000 Rp.1.125.000 Rp.18.990.000 Rp.13.200.000 Rp.1.500.000
1,32% 2.49% 4.53% 5.44% 3.97% 2.12% 35.9% 24.9% 2.83%
Rp.3.168, Rp.5.976, Rp.10.872, Rp.13.056, Rp.9.528 Rp.5.088 Rp.86.160 Rp.59.760 Rp.6.792
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
21
Lemari Kayu Jumlah
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Rp.2.165.000 60 Sumber:Data Olahan(Peneliti)
Rp.8.660.000 Rp.52.875.000
16.5% 100%
Perhitungan Penyusutan Mesin CV Sakatama Jaya Alokasi Biaya Penyusutan Mesin Bulan Januari 2014 Jumlah Harga Jual Nilai Jual Produk Nama Produk Yang dihasilkan 3 (=1*2)
Daun Pintu Kusin Pintu Jendela Kusin Jendela Meja Kursi Lemari Ventilasi Lemari Kaca Jendela Aluminium Lemari Kayu Jumlah
(1) 1 4 6 9 6 5 9 6 5 4 55
(2) Rp.700.000 Rp.330.000 Rp.400.000 Rp.320.000 Rp.350.000 Rp.225.000 Rp.2.110.000 Rp.2.200.000 Rp.300.000 Rp.2.165.000
(3) Rp.700.000 Rp.1.320.000 Rp.2.400.000 Rp.2.880.000 Rp.2.100.000 Rp.1.125.000 Rp.18.990.000 Rp.13.200.000 Rp.1.500.000 Rp.8.660.000 Rp.52.875.000
Rp.39.600 Rp.240.000
Nilai Jual Relatif
4 (=3/∑3) (4) 1,32% 2.49% 4.53% 5.44% 3.97% 2.12% 35.9% 24.9% 2.83% 16.5% 100%
Alokasi Biaya Bersama
5 4* Biaya Bersama (5) Rp.7.920 Rp.14.940 Rp.27.180 Rp.32.640 Rp.23.820 Rp.12.720 Rp.215.400 Rp.149.400 Rp.169.800 Rp.99.000 Rp.600.000
Sumber:Data Olahan(Peneliti)
Perhitungan Penyusutan Kendaraan Operasional Cv Sakatama JayaAlokasi Penyusutan Kendaraan Operasional Bulan Januari 2014
NO
Nama Produk
Jumlah Produk Yang dihasilkan
(1)
1 2 3 4 5 6 7 8
Daun Pintu Kusin Pintu Jendela Kusin Jendela Meja Kursi Lemari Ventilasi Lemari Kaca
1 4 6 9 6 5 9 6
Harga Jual
(2)
Rp.700.000 Rp.330.000 Rp.400.000 Rp.320.000 Rp.350.000 Rp.225.000 Rp.2.110.000 Rp.2.200.000
Nilai Jual
Nilai Jual Relatif
3 (=1*2)
4 (=3/∑3)
(3)
(4)
Rp.700.000 Rp.1.320.000 Rp.2.400.000 Rp.2.880.000 Rp.2.100.000 Rp.1.125.000 Rp.18.990.000 Rp.13.200.000
1,32% 2.49% 4.53% 5.44% 3.97% 2.12% 35.9% 24.9%
Alokasi Biaya Bersama 5 4* Biaya Bersama (5)
Rp.10.560 Rp.19.920 Rp.36.240 Rp.43.530 Rp.31.760 Rp.16.960 Rp.287.200 Rp.199.200
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
22
9 10
Jendela Aluminium 5 Lemari Kayu 4 Jumlah 55 Sumber:Data Olahan(Peneliti)
Nama Produk
Alokasi Biaya Overhead Pabrik Bulan Januari 2014 Biaya Biaya Kuan Bahan Listrik Titas Penolong (1)
Daun Pintu Kusin Pintu Jendela Kusin Jendela Meja Kursi
Rp.300.000 Rp.2.165.000
(2)
1 Rp.37.000 Rp.10.626 4 Rp.48.000 Rp.20.044.5 6 Rp.144.000 Rp.36.466.5 9 Rp.108.000 Rp.43.792 6 Rp.96.000 Rp.31.958.5 5 Rp.65.000 Rp.17.066 9 Rp.666.000 Rp.288.995 Lemari Ventilasi Lemari Kaca 6 Rp.330.000 Rp.200.445 5 Rp.42.000 Rp.22.781.5 Jendela Aluminium Lemari Kayu 4 Rp.268.000 Rp.132.825 Jumlah 55 Rp.1.804.000 Rp.805.000 Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Rp.1.500.000 Rp.8.660.000 Rp.52.875.000
2.83% 16.5% 100%
Rp.22.6400 Rp.132.000 Rp.800.000
Biaya Bahan Bakar Minyak
Biaya Penyusutan Mesin
Biaya Penyusutan Kendaraan
Biaya Overhead Pabrik
(3)
(4)
(5)
Rp.7.920 Rp.14.940 Rp.27.180 Rp.32.640 Rp.23.820 Rp.12.720 Rp.215.400 Rp.149.400 Rp.169.800 Rp.99.000 Rp.600.000
Rp.10.560 Rp.19.920 Rp.36.240 Rp.43.530 Rp.31.760 Rp.16.960 Rp.287.200 Rp.199.200 Rp.22.640 Rp.132.000 Rp.800.000
Rp.3.168, Rp.5.976, Rp.10.872, Rp.13.056, Rp.9.528 Rp.5.088 Rp.86.160 Rp.59.760 Rp.6.792 Rp.39.600 Rp.240.000
(1+2+3+4+5=6)
Rp.69.274 Rp.108.880.5 Rp.254.758.5 Rp.241.018 Rp.193.066 Rp.116.834 Rp.1.543.755 Rp.938.805 Rp.264.013 Rp.671.425 Rp.4.249.000
Jadi, biaya overhead yang sesungguhnya terjadi pada bulan januari 2014 adalah sebesar Rp.4.249.000 terdiri dari biaya bahan penolong, biaya listrik, biaya bahan bakar minyak, biaya penyusutan mesin, dan biaya penyusutan kendaraan. Jurnal Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. BOP yang Sesungguhnya Biaya Bahan Penolong Biaya Listrik Biaya Bahan Bakar Minyak Biaya Penyusutan Mesin Biaya Penyusutan Kendaraan
Rp.4.249.000-, Rp.1.804.000 Rp.805.000 Rp.240.000 Rp.600.000 Rp.800.000
Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
Dari rumus diatas dapat ditaksirkan persentase tarif overhead pabrik pada periode tertentu. Tarif Bahan baku sesungguhnya yang terjadi di bulan Januari 2014 pada 10 produk setengah jadi yaitu:
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
23
Pembebanan yang dilakukan oleh perusahaan dalam penentuan persentase tarif overhead pabrik membagikan taksiran overhead pada periode tertentu dan taksiran biaya bahan baku. Sehingga diperoleh persentase sebagai berikut:
Maka diperoleh perbedaan selisih dalam biaya overhead pabrik itu disebabkan oleh perusahaan mengalokasikan 25 % pada setiap periode produksi. Harga Pokok Produksi Masing-masing Pesanan Period Januari 2014 NO Nama Produk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kuan Titas
Biaya Bahan Baku A Rp.130.000 Rp.400.000 Rp.750.000, Rp.900.000 Rp.270.000 Rp.200.000 Rp.7.650.000 Rp.4.440.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung B Rp.52.500 Rp.840.000 Rp.1.260.000 Rp.1.350.000 Rp.780.000 Rp.600.000 Rp.3.190.000 Rp.1.140.000
Daun Pintu 1 Kusin Pintu 4 Jendela 6 Kusin Jendela 9 Meja 6 Kursi 5 Lemari Ventilasi 9 Lemari Kaca 6 Jendela 5 Rp.500.000 Rp.562.500 Aluminium LemariKayu 4 Rp.3.400.000 Rp.840.000 Jumlah 55 Rp.18.640.000 Rp11,845,000 Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Biaya Overhead Pabrik C Rp.69.274 Rp.108.880.5 Rp.254.758.5 Rp.241.018 Rp.193.066 Rp.116.834 Rp.1.543.755 Rp.938.805
a+b+c=d Rp.251.774, Rp.1.348.880, Rp.2.264.758, Rp.2.491.018 Rp.1.243.066 Rp.916.834 Rp.12.383.755 Rp.6.518.805
Rp.264.013
Rp.1.326.513
Harga Pokok Produksi
Rp.671.425 Rp.4.911.425 Rp.4.249.000 Rp.34.734.000
Perhitungan Laba Masing-Masing Produk Periode Januari 2014
NO 1 2 3 4 5 6 7
Nama Produk Daun Pintu Kusin Pintu Jendela Kusin Jendela Meja Kursi Lemari Ventilasi
Kuantita s 1 4 6 9 6 5 9
Harga Jual/Produk
Penjualan
Harga Pokok Produksi
Total Laba Kotor
-1
-*(1)=(2)
-3
(1)-(3)=(4)
Rp.700.000 Rp.330.000 Rp.400.000 Rp.320.000 Rp.350.000 Rp.225.000 Rp.2.110.000
Rp.700.000 Rp.1.320.000 Rp.2.400.000 Rp.2.880.000 Rp.2.100.000 Rp.1.125.000 Rp.18.990.000
Rp.251.774, Rp.1.348.880, Rp.2.264.758, Rp.2.491.018 Rp.1.243.066 Rp.916.834 Rp.12.383.755
Rp.448.226 Rp.28.880 Rp.135.242 Rp.388.982 Rp.856.934 Rp.208.166 Rp.6.606.245
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
24
8 9 10
LemariKaca 6 Rp.2.200.000 JendelaAluminium 5 Rp.300.000 LemariKayu 4 Rp.2.165.000 Jumlah 55 Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Rp.13.200.000 Rp.1.500.000 Rp.8.660.000 Rp.52.875.000
Rp.6.518.805 Rp.1.326.513 Rp.4.911.425 Rp.34.734.000
Rp.6.681.195 Rp.173.487 Rp.3.748.575 Rp.18.141.000
Pada tabel perhitungan laba diatas keuntungan terendah yaitu pada produk kusin pintu sebesar Rp.28.880 dan laba tertinggi terdapat pada produk lemari kaca sebesar Rp.6.681.195. Perbedaan Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Berdasarkan Perhitungan Perusahaan dan Analisis Bulan Januari 2014
No
Nama Produk
Kuanti tas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Daun Pintu 1 Kusin Pintu 4 Jendela 6 Kusin Jendela 9 Meja 6 Kursi 5 Lemari Ventilasi 9 Lemari Kaca 6 Jendela Aluminium 5 Lemari Kayu 4 Jumlah 55 Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Biaya Tenaga Kerja Langsung Analisa Perusahaan Peneliti Rp.52.500 Rp.52.500 Rp.840.000 Rp.840.000 Rp.1.260.000 Rp.1.260.000 Rp.1.350.000 Rp.1.350.000 Rp.780.000 Rp.780.000 Rp.600.000 Rp.600.000 Rp.3.190.000 Rp.3.190.000 Rp.1.140.000 Rp.1.140.000 Rp.562.500 Rp.562.500 Rp.840.000 Rp.840.000 Rp11,845,000 Rp11,845,000
Selisih -
Dari tabel diatas menunjukan bahwa tidak terdapat selisih antara perhitungan perusahaan ini dikarenakan persuahaan telah menetapkan perhitungan yang benar dalam penentuan biaya tenaga kerja langsung. Namun dalam hal biaya tenaga kerja tidak langsung perusahaan menggabungkannya sebagai biaya produksi yaitu sebesar Rp. 5.000.000 sehingga dala hal ini terdapat kesalahan menempatkan biaya yang bukan seharusnya. Perbedaan Perhitungan Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Berdasarkan Perhitungan Perusahaan dan Hasil Analisis
No 1
Nama Produk Daun Pintu
Kuant itas 1
Biaya Overhead Pabrik Analisa Perusahaan Peneliti Rp.32.274 Rp.69.274
Selisih Rp.(37.000)
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
25
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kusin Pintu 4 Jendela 6 Kusin Jendela 9 Meja 6 Kursi 5 Lemari Ventilasi 9 Lemari Kaca 6 Jendela Aluminium 5 Lemari Kayu 4 Jumlah 55 Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Rp.60.880 Rp.110.758 Rp.133.018 Rp.97.066 Rp.51.834 Rp.877.755 Rp.608.805 Rp.222.013 Rp.403.425 Rp.2.445.000
Rp.108.880.5 Rp.254.758.5 Rp.241.018 Rp.193.066 Rp.116.834 Rp.1.543.755 Rp.938.805 Rp.264.013 Rp.671.425 Rp.4.249.000
Rp.(48.000.5) Rp.(144.000.5) Rp.(108.000) Rp.(96.000) Rp.(65.000) Rp.(666.000) Rp.(330.000) Rp.(42.000) Rp.(268.000) Rp.1.651.172
Berdasarkan tabel biaya overhead diatas terdapat selisih sebesar Rp.1.804.000 ini terjadi karena perusahaan menetapkan biaya overhead pabrik meliputi : Biaya bahan bakar minyak, biaya listrik dan peneyusutan mesin dan penyusutan kendaraan sementara menurut Akuntansi Biaya biaya overhead terdiri dari biaya yang berprilaku Variabel maupun Tetap. Sementara untuk tarif overhead perusahaan menetapkan sebesar 25% pada bulan januari 2014 tarif sesungguhnya sebesar 22% berdasarkan hasil analisis. Perbedaan Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Perhitungan Perusahaan dan Hasil Analisis
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Produk
Kuant itas
Daun Pintu 1 Kusin Pintu 4 Jendela 6 Kusin Jendela 9 Meja 6 Kursi 5 Lemari Ventilasi 9 Lemari Kaca 6 Jendela Aluminium 5 Lemari Kayu 4 Jumlah 55 Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Harga Pokok Produksi Analisa Perusahaan Peneliti Rp.219.500 Rp.251.774, Rp.1.288.000 Rp.1.348.880, Rp.2.154.000 Rp.2.264.758, Rp.2.358.000 Rp.2.491.018 Rp.1.146.500 Rp.1.243.066 Rp.865.000 Rp.916.834 Rp.12.316.000 Rp.12.383.755 Rp.6.330.000 Rp.6.518.805 Rp.1.104.500 Rp.1.326.513 Rp.4.508.000 Rp.4.911.425 Rp.32.283,000 Rp.34.734.000
Selisih Rp.32.274 Rp.60.880 Rp.110.758 Rp.133.018 Rp.96.566 Rp.51.834 Rp.67.755 Rp.188.805 Rp.222.013 Rp.403.425 Rp.2.451.000
Perbedaan Perhitungan Laba Berdasarkan Perhitungan Perusahaan dan Hasil Analisis
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
26
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Produk
Kuanti tas
Daun Pintu 1 Kusin Pintu 4 Jendela 6 Kusin Jendela 9 Meja 6 Kursi 5 Lemari Ventilasi 9 Lemari Kaca 6 Jendela Aluminium 5 Lemari Kayu 4 Jumlah 55 Sumber: Data Olahan (Peneliti)
Keuntungan/Laba Analisa Perusahaan Peneliti Rp.448.225 Rp.448.226 Rp.28.880 Rp.28.880 Rp.135.244 Rp.135.242 Rp.388.982 Rp.388.982 Rp.856.434 Rp.856.934 Rp.208.166 Rp.208.166 Rp.5.796.245 Rp.6.606.245 Rp.6.261.195 Rp.6.681.195 Rp.173.487 Rp.173.487 Rp.3.748.575 Rp.3.748.575 Rp.18.045.433 Rp.18.141.000
Selisih Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.810.000 Rp.420.000 Rp.Rp.Rp.1.230.000
Selnjutnya dalam penempatan biaya atau alokasi biaya baik berupa biaya langsung maupun tidak langsung perusahaan mengalami kesalahan biaya tersebut meliputi pertama: dalam laporan produksinya perusahaan tidak memasukkan biaya penyusutan asset sebesar Rp.1.400.000 yang terdiri dar biaya penyusutan peralatan sebesar Rp.600.000 dan penyusytan kendaraan sebesar Rp.800.000 sementara biaya tersebut berpengaruh terhadap proses produksi sehingga laporan produksi tidak sesuai dengan laporan laba rugi. Kedua: perusahaan menggabungkan biaya tenaga kerja tidak langsung sebesar Rp.5.000.000 sementara biaya tersebut tidak termasuk kedalam biaya produksi langsung. Ketiga, Perusahaan hanya memasukkan biaya overhead meliputi biaya bahan bakar sebesar Rp.240.000 , biaya listrik Rp.805.000, Biaya penyusutan sebesar Rp.1.400.000 sementara yang termasuk kedalam biaya overhead yaitu biaya yang berprilaku variabel maupun berprilaku tetap. 4.1.1 Evaluasi dan analisis perhitungan harga pokok produksi Laporan biaya produksi disebut juga harga pokok produksi, merupakan sarana dalam menyajikan jumlah biaya yang diakumulasikan dan juga merupakan saran imformasi guna menyiapkan ayat jurnal akhtisar yang mencatat aktivitas perusahaan dalam perkiraan biaya sehubungan dengan pengawasan terhadap biaya. Selanjutnya pada laporan produksi perusahaan terdapat kesamaan analisis meliputi Penentuan biaya Bahan baku sebesar Rp.18.640.000 penentuan bahan penolong sebesar Rp.1.804.000 Berikut penyajian laporan biaya produksi berdasarkan metode full costing dan metode variabel costing pada januari 2014 yang disajikan secara terpisah:
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
27
Harga Pokok Produksi Bulan Januari 2014 Dengan Menggunakan Metode Full Costing Daun Kusin Pintu Pintu Biaya Bahan Baku Kayu Meranti Rp.50.000 Kayu Kapur Rp.50.000 Rp.100.000 Kaca Rp.30.000 Aluminium Total Rp.130.000 Rp.100.000 Kuantitas 1 4 Jumlah Rp.130.000 Rp.400.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Upah Buruh Rp.52.500 Rp.840.000 Total TKL Rp.52.500 Rp.840.000 Biaya Overhead Pabrik By.Bahan Rp.37.000 Rp.48.000 Penolong Nama Biaya
By.Listrik By.B.Minyak B.Penys.Mesin B.Penys.Kendr Gaji Mandor Total BOP
Jendela
Kusin Jendela
Meja
Kursi
Lemari Ventilasi
Lemari Kaca
Jendela Aluminium
Rp.95.000 Rp.30.000 Rp.125.000 6 Rp.750.000,
Rp.100.000 Rp.100.000 9 Rp.900.000
Rp.45.000 Rp.45.000 6 Rp.270.000
Rp.10.000 Rp.30.000 Rp.40.000 5 Rp.200.000
Rp.350.000 Rp.500.000 Rp.850.000 9 Rp.7.650.000
Rp.330.000 Rp.410.000 Rp.740.000 6 Rp.4.440.000
Rp.1.260.000 Rp.1.260.000
Rp.1.350.000 Rp.780.000 Rp.1.350.000 Rp.780.000
Rp.600.000 Rp.600.000
Rp.3.190.000 Rp.3.190.000
Rp.1.140.000 Rp.562.500 Rp.1.140.000 Rp.562.500
Rp.840.000 Rp.840.000
Rp.144.000
Rp.108.000
Rp.96.000
Rp.65.000
Rp.666.000
Rp.330.000
Rp.42.000
Rp.268.000
Rp.10.626 Rp.20.0445 Rp.3.168, Rp.5.976, Rp.7.920 Rp.14.940 Rp.10.560 Rp.19.920 Rp.1.700.000
Rp.36.466.5 Rp.10.872, Rp.27.180 Rp.36.240
Rp.43.792 Rp.13.056, Rp.32.640 Rp.43.530
Rp.31.958.5 Rp.9.528 Rp.23.820 Rp.31.760
Rp.17.066 Rp.5.088 Rp.12.720 Rp.16.960
Rp.288.995 Rp.86.160 Rp.215.400 Rp.287.200
Rp.200.445 Rp.59.760 Rp.149.400 Rp.199.200
Rp.22.781.5 Rp.6.792 Rp.169.800 Rp.22.640
Rp.39.600 Rp.99.000 Rp.132.000
Rp.69.274 Rp.108.880
Rp.254.758
Rp.241.018
Rp.193.066
Rp.116.834
Rp.1.543.755
Rp.938.805
Rp.264.013
Rp.671.425
Rp.413.474 HPP/Unit Rp.413.474 Harga Pokok Produksi
Rp.1.267.880 Rp.2.192.358 Rp.316.970 Rp.365.393
Harga Pokok Produksi Produk Rp.2.877.01 Rp.1.461.066 Rp.941.334 Rp.12.792.755 Rp.319.668 Rp.243.511 Rp.188.267.6 Rp.1.421.417 Rp. 36.434.000
NAMA BIAYA B.NonProduksi
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
28
Rp.30.000 Rp.70.000 Rp.100.000 5 Rp.500.000
Lemari Kayu
Rp.6.836.405 Rp.1.417.763 Rp.1.139.400 Rp.283.552
Rp.370.000 Rp.450.000 Rp.60.000 Rp.850.000 4 Rp.3.400.000
Rp.5.123.425 Rp.1.280.856
Gaji Adm& Keuangan By.ATK By.Telepon By.Angkut Total Biaya NonProduksi
Rp.3.300.000-, Rp.300.000-, Rp.400.000
Rp.70.000-, Rp.5.770.000
Total Harga Pokok Produksi
Rp.40.504.000-, Tabel 4.20 Perhitungan Harga Pokok Produksi Bulan Januari 2014 Dengan Menggunakan Metode Variabel Costing
Daun Kusin Pintu Pintu Biaya Bahan Baku Kayu Meranti Rp.50.000 Kayu Kapur Rp.50.000 Rp.100.000 Kaca Rp.30.000 Aluminium Total Rp.130.000 Rp.100.000 Kuantitas 1 4 Jumlah Rp.130.000 Rp.400.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Upah Buruh Rp.52.500 Rp.840.000 Total TKL Rp.52.500 Rp.840.000 Biaya Overhead Pabrik By.Bahan Rp.37.000 Rp.48.000 Penolong Nama Biaya
By.Listrik By.B.Minyak Gaji mandor Total BOP
Jendela
Kusin Jendela
Meja
Kursi
Lemari Ventilasi
Lemari Kaca
Jendela Aluminium
Rp.95.000 Rp.30.000 Rp.125.000 6 Rp.750.000,
Rp.100.000 Rp.100.000 9 Rp.900.000
Rp.45.000 Rp.45.000 6 Rp.270.000
Rp.10.000 Rp.30.000 Rp.40.000 5 Rp.200.000
Rp.350.000 Rp.500.000 Rp.850.000 9 Rp.7.650.000
Rp.330.000 Rp.410.000 Rp.740.000 6 Rp.4.440.000
Rp.1.260.000 Rp.1.260.000
Rp.1.350.000 Rp.780.000 Rp.1.350.000 Rp.780.000
Rp.600.000 Rp.600.000
Rp.3.190.000 Rp.3.190.000
Rp.1.140.000 Rp.562.500 Rp.1.140.000 Rp.562.500
Rp.840.000 Rp.840.000
Rp.144.000
Rp.108.000
Rp.96.000
Rp.65.000
Rp.666.000
Rp.330.000
Rp.42.000
Rp.268.000
Rp.10.626 Rp.20.0445 Rp.3.168, Rp.5.976, Rp.1.700.000
Rp.36.466.5 Rp.10.872,
Rp.43.792 Rp.13.056,
Rp.31.958.5 Rp.9.528
Rp.17.066 Rp.5.088
Rp.288.995 Rp.86.160
Rp.200.445 Rp.59.760
Rp.22.781.5 Rp.6.792
Rp.39.600 Rp.99.000
Rp.50.794 Rp.74.020
Rp.191.338
Rp.164.484
Rp.137.486
Rp.87.154
Rp.1.041.155
Rp.590.205
Rp.71.573.5 Rp.406.600
Rp.2.128.938
Harga Pokok Produksi Produk Rp.2.800.484 Rp.1.405.486 Rp.911.654
Rp.12.290.155
Rp.6.487.805 Rp.1.225.323
Rp.394.994
Rp.1.233.020
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
29
Rp.30.000 Rp.70.000 Rp.100.000 5 Rp.500.000
Lemari Kayu Rp.370.000 Rp.450.000 Rp.60.000 Rp.850.000 4 Rp.3.400.000
Rp.4.858.600
HPP/Unit Rp.394.994 Harga Pokok Produksi B.NonProduksi Gaji Adm& Keuangan B.Penys Mesin B.Penys Kendr By.ATK By.Telpon By.Angkut
Total Biaya NonProduksi
Rp.308.255
Rp.354.823
Rp.311.164
Rp.234.247 Rp.182.330 Rp.34.999.809
Rp.1.365.572
Rp.3.300.000-, Rp.600.000 Rp.800.000 Rp.300.000-, Rp.400.000
Rp.70.000-,
Rp.5.470.000
Total Harga Pokok Produksi
Rp.40.504.000
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
30
Rp.1.081.300 Rp.245.064
Rp.1.214.650
Berdasarkan analisa diatas maka jelas bahwa didalam perhitungan biaya produksi perusahaan belum tepat atau belum sesuai dengan standar akuntansi biaya dan terdapat kesalahan dalam mengalokasikan biaya. Pada saat pembelian bahan baku perusahaan tidak memasukkan biaya angkut sebesar Rp.200.000,- dan biaya perizinan sebesar Rp.100.000,- sementara biaya-biaya tersebut termasuk dalam biaya bahan baku. Dalam perusahaan biaya-biaya tersebut dimasukkan kedalam biaya lain-lain sebesar Rp.300.000,-. Selanjutnya dalam pembebanan Gaji Kariawan menurut Standar Akuntansi Biaya beban gaji kariawan meliputi gaji Mandor Rp.1.700.000, gaji security sebesar Rp.1.200.000,-, gaji administrasi sebesar Rp.900.000,-, Gaji akuntan sebesar Rp. 1.200.000,-, dimasukkan kedalam biaya Non Produksi ini dikarenakan biaya-biaya tersebut diluar biaya bagian produksi langsung, sementara perusahaan memasukkan biaya tersebut kedalam biaya produksi langsung yaitu biaya yang mengubah barang baku mentah menjadi bahan baku jadi. Sehingga dari kesalahan tersebut dapat mempengaruhi biaya produksi masing-masing produk serta dapat biaya produksi terlalu tinggi. Pada pembebanan overhead pabrik perusahaan menggunakan taksiran sebesar 25% pada periode tersebut persentase sesungguhnya sebesar 22% sehingga terdapat terdapat selisih pada biaya overhead sebesar Rp.1.804.000,- . Biaya overhead pabrik dari perusahaan lebih tinggi dari analisis yang dilakukan sehingga akan mengakibatkan biaya produksi lebih tinggi dari biaya seharusnya yang dikeluar dari perusahaan. Dari selisih biaya produksi maka akan berakibat tingkat laba yang diperoleh perusahaan. Setelah menentukan biaya produksi maka dapat ditentukan harga pokok pesanan masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan. Dari analisis yang dilakukan pada bulan Januari 2014 sebesar Rp.40.504.000-,untuk penentuan dengan harga pokok dengan menggunakan metode full costing dan harga pokok pesanan dari 10 produk yang dihasilkan sebesar Rp. 36.434.000. Sementara untuk metode variabel costing Harga pokok produksi untuk bulan januari 2014 sebesar Rp.40.504.000-,serta harga pokok produk sebesar Rp.34.999.809 dari 10 produk pesan pada bulan januari 2014. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan tentang harga pokok pesanan pada Cv Sakatama Jaya dalam bab sebelumnya maka berikut ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan yang diringkas dari pembahasan, selanjutnya dikemukakan sran-saran yang berguna bagi perusahaan tersebut: Kesimpulan 1. Cv Sakatama Jaya merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industry mebel. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk seperti daun pintu, kusin pintu serta berbagai macam produk lemari kaca maupun kayu. Perusahaan tersebut dalam menghitung harga pokok produksinya berdasarkan harga pokok pesanan. 2. Cv Sakatama Jaya mengelompokkan biaya produksinya menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
31
Saran-Saran 1. Cv Sakatama Jaya sebaiknya menjumlahkan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan pengumpulan harga pokok pesanan. 2. Sebaiknya perusahaan melakukan pemisahan biaya tenaga langsung dan biaya tenag tidak langsung hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan akuntansi. DAFTAR PUSTAKA Arinna Pricilia Husain,(2014) Jurnal Akuntansi Analisis Varians Biaya Produksi Sebagai Alat Untuk Mengukur Tingkat Efisiensi Biaya Produksi Pada Ud. Berkat Anugrah, Jurnal EMBA Vol.2 No.3 September 2014, Hal. 11291138 Ainur Rohmah 2014 Jurnal Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan Untuk Effesiensi Biaya Produk. Studi kasus pada usaha Kana Jaya. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama, Graha Ilmiah, Yogyakarta. Bustami, Bastian dan Nurlela. 2013. Akuntansi Biaya, , Edisi keempat, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta Carter, dan Usry. 2002. Cost Accounting, 13th Edition, By South-Western, A Division of Thomson Learning Inc. (terjemahan). Akuntansi Biaya, Edisi Tiga Belas, Salemba Empat, Jakarta. Dwinta Ayuningtyas, (2013) Jurnal akuntansi Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Biaya Produksi Pada Harian Tribun Manado Jurnal EMBA Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 1911-1921 Erlina, 2011. Metode Penelitian, Medan Perpustakaan Nasional Fachmi Pahlevi Yandara. 2008 .Jurnal Penentuan Harga Pokok Pesanan Pada Perusahaan Fortuna Meubel. Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda Horngren Charles T, Srikant M.Datar dan George Foster. 2006. Cost Accounting,Manajerial Emphasis, 12th. Lestari P.A, T. (terjemahan). Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta. Jusuf, Haryono. 2005. Dasar-dasar akuntansi, Jilid 1, STIE YKPN, Yogyakarta
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
32
Irma Sari .2013 Jurnal Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Meubel Dengan Metode Full Costing Pada CV Sarana Interior Di Samarinda Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Mulyadi, 2007, Akuntansi Biaya, edisi kelima, cetakan ketujuh, Penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta Mulyadi. 2009, Akuntansi Biaya, Cetakan Kelima. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. Mursyidi, 2008. Akuntansi Biaya-Conventional Costing, Just In Time, dan Activity Based Costing, PT. Reflika Aditama. Bandung Nienik H. Samsul, 2013 Jurnal Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing Dan Variable Costing Untuk Harga Jual Cv. Pyramid ISSN 2303-1174 :Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado Rudianto. 2008. Pengantar Akuntansi : Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Erlangga, Jakarta. Riani Sukma Wijaya.(2012), Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Bangun Tenera Riau Pekanbaru,Vol.XII, No 2 Rahardyan Dwa Prihasdi, Shiddiq Nur Rahardjo.(2012). JOURNAL OF ACCOUNTING (Efisiensi Metode Economical Order Quantity (Eoq) Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Bahan Baku Dan Pengaruhnya Terhadap Total Biaya Pembelian Pada Pt Amitex (Amanah Mitra Industri) BuaranKabupatenPekalongan).http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/acc ountig Supriyono R.A. 2011. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Cetakan Kelima Belas. BPFE. Yogyakarta. Supprianto. 2013 Jurnal Analisisi Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan Pada CV Intan Abadi Di Samarinda. Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Witjaksono, Armanto, 2006, Akuntansi Biaya, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta. Usry, Hammer, Carter 2009.Akuntansi Biaya-Cost Accounting alih bahasa Alfonso Sirait. Penerbit Erlangga.Jakarta. .
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (2015)
33