JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
ANALISIS PENCAPAIAN MANFAAT DALAM PENGGUNAAN ERP DI PERUSAHAAN INDONESIA Iqbal Yulizar M Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri, Universitas Widyatama, Jl. Jl. Cikutra No.204A, Bandung Email:
[email protected]
Abstrak Situasi persaingan bisnis yang semakin kompetitif saat ini, mendorong banyak perusahaan di Indonesia untuk mengembangkan proses bisnisnya dengan memanfaatkan sistem informasi melalui implementasi sistem Entrerprise Resource Planning (ERP). Usaha pengembangan yang dilakukan perusahaan tersebut membutuhkan investasi yang tidak sedikit.
organization. Based on the survey results conducted on 41 companies, it was found that the average of these companies has been realized the benefit from the ERP implementation. Keywords: ERP implementation, benefit realization, survey.
I. PENDAHULUAN
Penelitian ini menganalisis ketercapaian manfaat dari implementasi ERP yang telah di implementasikan di perusahaan-perusahaan Indonesia. Ketercapaian manfaat implementasi tersebut dilihat dari perspektif bisnis, teknologi, dan organisasi. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 41 perusahaan, ditemukan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut, secara rata-rata telah cukup mendapatkan manfaat dari implementasi ERP yang dilakukan.
Dikarenakan dampak yang strategis dari kualitas proses bisnis dan informasi terhadap keunggulan kompetitif suatu perusahaan, maka sejak tahun 1990an, Enterprise Resource Planning (ERP) telah menjadi sistem teknologi informasi yang diadopsi oleh banyak perusahaan (Gupta,& Kohli, 2006). ERP merupakan paket sistem informasi yang mengintegrasikan informasi dalam suatu area fungsional atau antar area fungsional dalam perusahaan (Govindaraju, 2002).
Kata kunci: implementasi ERP, realisasi manfaat, survey.
Untuk mengimplementasikan ERP, perusahaan menginvestasikan dana dan waktu yang tidak sedikit. Berdasarkan hasil survey Meta Group terhadap 63 perusahaan yang mempunyai pendapatan antara 12 juta dolar sampai 43 miliar dolar, diperoleh data bahwa rata-rata dana yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengimplementasikan ERP adalah sebesar 10,6 juta dolar dan waktu yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan adalah selama 23 bulan (Umble et al., 2003). Meskipun dana dan waktu telah banyak diinvestasikan, tidak semua perusahaan berhasil merealisasikan manfaat dari implementasi ERP yang dilakukannya. Kegagalan merealisasikan manfaat implementasi ERP ini ditunjukkan dengan tingginya inventori, penurunan
Abstract Today’s competitive business competition has encourage many companies in Indonesia to develop their business processes using information system by implementing Enterprise Resource Planning (ERP) system. This effort requires a siginificant amount of invesment. This research analizes the benefit realization of the ERP implementation in Indonesian companies. The benefit realization in this researh is views from the perspective of business, technology, and
Jurnal Nasional JMII 2016
17
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
pendapatan, dan kehilangan return on investment (ROI) (Martua, 2006). Untuk kondisi implementasi ERP di Indonesia, hasil studi kasus pada beberapa perusahaan besar di Indonesia menunjukkan bahwa pencapaian manfaat dari implementasi ERP belum begitu maksimal. Pada PT. Mitsubishi Chemical Indonesia, pemahaman pengguna mengenai sistem ERP masih rendah dan pengguna merasa kesulitan dalam menggunakan ERP sehingga kinerja perusahaan menurun (Martua, 2006). Pada PT. Indosat Tbk, hasil studi kasus terkait dengan evaluasi kesuksesan implementasi ERP menunjukkan bahwa ERP belum dapat meningkatkan tingkat produktivitas, belum dapat mengurangi biaya organisasi, dan belum dapat meningkatkan kepuasan pelanggan (Novriani, 2008). Pada PT. Danone Dairy Indonesia, akurasi dan kecepatan untuk mendapatkan informasi masih belum begitu baik, hal ini ditandai dengan seringnya keluhan pengguna akibat adanya redudansi data dalam ERP (Handayani, 2009). Penelitian-penelitian terkait ketercapaian manfaat ERP dari perusahaan-perusahaan di Indonesia yang telah dilakukan lebih banyak berupa studi kasus dari masing-masing perusahaan, belum menggambarkan kondisi perusahaan-perusahaan di Indonesia secara keseluruhan. Untuk medapatkan gambaran kondisi pencapaian manfaat dari implementasi ERP oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia penelitian ini melakukan survey terhadap 41 perusahaan. Ketercapaian manfaat dari implementasi ERP dalam penelitian ini dilihat dari 3 (tiga) perspektif , yaitu:
2. Perspektif manfaat teknologi, yaitu realisasi manfaat dari implementasi ERP yang berkaitan dengan infrastruktur teknologi dalam perusahaan. Aspek-aspek manfaat yang tercakup dalam variabel realisasi manfaat teknologi adalah sebagai berikut: a. Tingkat kestabilan infrastruktur IT (Shang & Seddon, 2000). b. Tingkat fleksibilitas infrastruktur IT untuk kondisi bisnis saat ini dan perubahan bisnis di masa depan (Shang & Seddon, 2000). 3. Perspektif manfaat organisasi, yaitu realisasi manfaat dari implementasi ERP yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan budaya kerja dalam perusahaan. Aspek-aspek manfaat yang tercakup dalam variabel realisasi manfaat organisasi adalah sebagai berikut: a. Tingkat efektivitas komunikasi internal departemen dan antar departemen dalam perusahaan (Spathis & Constanitinides 2003). b. Tingkat terfasilitasinya business learning dan peningkatan kemampuan karyawan (Shang & Seddon, 2000). c. Tingkat pemberdayaan karyawan (Shang & Seddon, 2000). Tingkat perubahan perilaku karyawan untuk lebih peduli terhadap kelancaran aliran kerja secara keseluruhan dalam perusahaan (Shang & Seddon, 2000).
II. KAJIAN LITERATUR 1. Perspektif manfaat bisnis, yaitu realisasi manfaat dari implementasi ERP yang berkaitan dengan pengelolaan manajerial, proses bisnis dan perencanaan strategis perusahaan. Aspek-aspek manfaat yang tercakup dalam variabel realisasi manfaat bisnis ini adalah sebagai berikut: a. Tingkat pengurangan biaya (Shang & Seddon, 2000). b. Tingkat produktivitas (Shang & Seddon, 2000). c. Tingkat dukungan terhadap proses penjalinan hubungan dengan pihak-pihak eksternal (Shang & Seddon, 2000). d. Tingkat efektivitas pengambilan keputusan (Shang & Seddon, 2000).
Untuk dapat mengetahui bagaimana mengukur realisasi manfaat dari implementasi ERP, dilakukan studi terhadap literatur-literatur yang mengkaji manfaat dari implementasi ERP. A. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan paket sistem informasi yang mengintegrasikan informasi dalam suatu area fungsional dan antar area fungsional dalam perusahaan (Kumar & Hillegersberg, 2000 dalam Govindaraju 2002).
Jurnal Nasional JMII 2016
18
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
Gambar 1. Illustrasi Sistem ERP
ERP adalah tulang punggung dari sistem informasi suatu enterprise. Inti dari software ini adalah basis data terpusat yang mendapatkan dan memberikan data kepada berbagai aplikasi modular yang dioperasikan dalam sistem komputer yang sama. Pada Gambar 1, diilustrasikan modul-modul dalam ERP mencakup berbagai fungsi-fungsi dalam bisnis, seperti manufaktur, manajemen rantai suplai, keuangan, proyek, sumber daya manusia, dan manajemen hubungan pelanggan. Modul-modul dalam paket ERP ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik organisasi. Menggunakan ERP, data yang redundan dapat dihindari karena data hanya perlu dimasukkan satu kali ke dalam basis data. Sistem ini menyediakan konsistensi dan transparansi pada keseluruhan enterprise sehingga memberikan akses informasi yang terpercaya dan terintegrasi [6][14]. B. Karakteristik ERP ERP memiliki beberapa karakteristik yang memiliki dampak yang signifikan bagi organisasi yang mengimplementasikannya. Berikut adalah karaktersistik dari ERP yang diidentifikasi oleh Markus & Tanis (1999), 1. Integrasi (Integration) Dengan ERP, dilakukan integrasi dari seluruh informasi yang mengalir dalam perusahaan. Informasi-informasi ini diantaranya meliputi informasi keuangan, sumber daya manusia, konsumen, rantai suplai, dsb (Markus & Tanis, 1999). 2. Berbentuk paket (Packages) ERP berbentuk paket komersil yang dibeli dari software vendor, bukan berupa aplikasi yang
dibangun dari awal di perusahaan. Terdapat dua dampak penting sebagai implikasi dari hal ini. Pertama, sangat dimungkinkan bahwa proses bisnis yang ada pada perusahaan berbeda dengan proses bisnis yang ada dalam paket ERP, sehingga perlu dilakukan penyesuaian proses bisnis perusahaan dengan proses bisnis dalam paket ERP. Kedua, perusahaan yang membeli paket ERP akan terikat dalam hubungan jangka panjang dengan vendor dikarenakan perbaikan yang berkelanjutan pada ERP tersebut hanya dapat dilakukan oleh vendor yang bersangkutan [22]. 3. Best Practices ERP dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai bentuk perusahaan, karena itu ERP ini dirancang agar memiliki proses bisnis yang umum (generic) yang hanya sedikit berbeda secara substansi. Untuk beberapa perusahaan, karakteristik best practices pada ERP menjadi alasan kuat bagi untuk mengadopsi sistem ini dikarenakan beberapa perusahaan tersebut merasa perlu untuk merancang ulang keseluruhan proses bisnisnya agar menjadi lebih efektif dan efisien (Markus & Tanis, 1999). 4. Membutuhkan beberapa pemasangan (Some Assembly Required) Aspek integrasi dalam ERP hanyalah untuk software-nya saja, tidak mencakup platform dimana ERP ini akan dipasang. Dalam prakteknya, banyak perusahaan yang mendapat kesulitan dalam mengintegrasikan ERP dengan hardware, sistem operasi, software manajemen basis data, dan infrastrukter teknologi informasi lainnya dalam perusahaan (Markus & Tanis, 1999). 5. Berkembang (Evolving) Sebagaimana bentuk teknologi informasi lainnya, ERP berkembangan dengan pesat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek arsitektur dan aspek fungsionalisasi. Dari aspek arsitektur, pada tahun 1980-an enterprise system dirancang dengan arsitektur sistem mainframe, sedangkan saat ini telah berkembang sehingga dirancang dengan arsitektur client-server dengan aplikasi berbasis desktop maupun web. Dari
Jurnal Nasional JMII 2016
19
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
aspek fungsionalisasi, saat ini vendor-vendor mulai menawarkan fungsionalisasi tambahan berupa modul-modul untuk diintegrasikan dengan inti dari ERP, seperti modul rantai suplai (supply chain), manajamen hubungan pelanggan (customer relationship management), dan fungsionaliasi modul lainnya (Markus & Tanis, 1999). C. Manfaat Implementasi ERP Shang & Seddon (2000) secara komprehensif mengelompokkan manfaat yang diperoleh dari adopsi ERP ke dalam 5 dimensi sebagai berikut: 1. Dimensi operasional Penerapan sistem informasi yang bersifat enterprise seperti ERP dalam perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional perusahaan dalam hal efisiensi proses bisnis dan mengotomasi transaksi yang ada dalam perusahaan. Secara umum, manfaat implementasi ERP dalam dimensi operasional adalah sebagai berikut (Shang & Seddon, 2000): a. Penurunan biaya tenaga kerja, biaya inventori, dan biaya administratif. b. Pengurangan waktu siklus pada aktivitas customer support, employee support, dan supplier support. c. Peningkatan produktivitas karyawan. d. Peningkatan kualitas produk perusahaan. e. Peningkatan kualitas pelayanan pelanggan. 2. Dimensi manajerial Karakteristik ERP yang mengintegrasikan keseluruhan informasi dalam perusahaan, memberikan manfaat yang signifikan bagi manajemen. Secara umum, manfaat implementasi ERP dalam dimensi manajerial adalah sebagai berikut (Shang & Seddon, 2000): a. Pengelolaan sumber daya perusahaan yang lebih baik. b. Proses pengambilan keputusan yang lebih baik. c. Pengendalian performansi perusahaan yang lebih baik. 3. Dimensi strategis ERP yang terintegrasi sangat menunjang perusahaan dalam lima aspek strategis perusahaan, yaitu diferensiasi (differentiation),
biaya (cost), inovasi (innovation), pertumbuhan (growth), dan jalinan kerjasama (alliance). Secara umum, manfaat implementasi ERP dalam dimensi strategis adalah sebagai berikut (Shang & Seddon, 2000): a. Mendukung perencanaan bisnis untuk saat ini dan masa depan. b. Mendukung aliansi bisnis perusahaan dengan adanya standardisasi proses bisnis. c. Mendukung dilakukannya inovasi dalam bisnis perusahaan dengan cara merancang rantai proses yang baru, merancang strategi penetrasi pasar yang baru, dan merancang bisnis yang baru. 4. Dimensi infrastruktur teknologi informasi (IT) Infrastruktur IT terdiri dari sumber daya IT yang menjadi dasar dari sistem informasi yang dibangun. Secara umum, manfaat implementasi ERP dalam dimensi strategis adalah sebagai berikut (Shang & Seddon, 2000): a. Meningkatkan fleksibilitas bisnis dalam merespon perubahan dari kondisi internal perusahaan ataupun kondisi eksternal. b. Pengurangan biaya IT dalam hal biaya perawatan sistem, biaya modifikasi sistem, dan biaya pengembangan dan riset. c. Meningkatkan stabilitas, dan fleksibilitas infrastuktur IT dalam merespon kondisi bisnis saat ini dan masa depan. 5. Dimensi Organisasi Implementasi ERP dalam perusahaan yang mengubah cara kerja karyawan sangat mempengaruhi kondisi organisasi terkait sumber daya manusia dan budaya kerja dalam perusahaan. Secara umum, manfaat implementasi ERP dalam dimensi organisasi adalah sebagai berikut (Shang & Seddon, 2000): a. Terfasilitasinya business learning dan peningkatan kemampuan karyawan. b. Karyawan lebih terlibat dalam kelancaran aliran kerja secara keseluruhan dalam perusahaan. c. Karyawan merasa puas dalam menggunakan sistem informasi yang ada. d. Memungkinkan dilakukannya perubahan struktur organisasi ke arah yang lebih baik yang dapat meningkat efisiensi dan efektivitas proses bisnis dalam perusahaan.
Jurnal Nasional JMII 2016
20
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
D. Kajian Perspektif dalam Implementasi ERP Implementasi ERP dapat dilihat dari 3 perspektif, yaitu: 1. Perspektif organisasi Implementasi ERP dapat dilihat dari perspektif organisasi termasuk manusia didalamnya karena implementasi ERP dalam suatu organisasi berkonsikuensi pada dibutuhkannya kompetensi baru dan penyesuaian dari setiap orang dalam organisasi tersebut dikarenakan perubahan sistem yang digunakan sebelum dan sesudah implementasi ERP dilakukan (Kræmmergaard & Møller, 2000). 2. Perspektif bisnis Implementasi ERP dapat dilihat dari perspektif bisnis karena implementasi ERP berkonsikuensi pada berubahnya proses bisnis dalam organisasi, bahkan membawa organisasi menuju bisnis yang benar-benar baru (Kræmmergaard & Møller, 2000). 3. Perspektif teknologi Implementasi ERP dapat dilihat dari perspektif teknologi karena ERP adalah suatu sistem software yang cukup kompleks, yang dimana dalam implementasinya tentu memiliki tantangan yang cukup besar dari sisi teknis (Kræmmergaard & Møller, 2000).
III. PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dengan kuesioner yang disebar ke perusahaan-perusahaan yang menjadi objek penelitian. Proses pengumpulan data diawali dengan mengidentifikasi sampel penelitian hingga kemudian kuisioner disebarkan pada responden. A. Indentifikasi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan di Indonesia yang telah mengimplementasikan ERP di perusahaannya dan telah memasuki fase dimana ERP tersebut telah digunakan dalam operasional perusahaan paling sedikit selama 1 tahun. Pemilihan responden sebagai sampel dalam survey ini menggunakan metode judgment sampling dimana responden yang dipilih
berada dalam posisi terbaik yang dapat memberikan informasi yang diperlukan (Sekaran, 2006). Metode ini digunakan karena untuk mendapatkan informasi terkait pencapaian manfaat dari implementasi ERP, responden yang dipilih haruslah seorang wakil dari perusahaan yang mengetahui pengelolaan implementasi ERP di perusahaannya. B. Penyusunan Kuisioner Penentuan jumlah dan isi butir pernyataan dalam kuisioner dilakukan dengan mengacu pada indikatorindikator dari tiap-tiap variabel penelitian. Metode penskalaan yang digunakan adalah metode penskalaan numerikal memiliki 10 titik pilihan (terdiri dari poin 1 s/d 10) dengan dua kutub, dimana poin 1 menyatakan sangat tidak baik/sangat tidak benar/sangat tidak setuju/sangat jarang dan poin 10 menyatakan sangat baik/sangat benar/sangat setuju/sangat sering. Responden diminta untuk memilih salah satu dari poin yang tersedia. Penggunakan skala numerikal ini secara konsisten memberikan persentase pernyataan terjawab lebih tinggi daripada pernyataan terbuka (Brace, 2008). Secara umum, pilihan penilaian yang terdiri dari poin 1 s/d 10 cukup popular digunakan dalam menilai persepsi seseorang dan memberikan validitas dan kekuatan ekplanatori yang lebih besar daripada penskalaan 5 titik pilihan (Coelho & Esteves, 2010). Poin jawaban yang berjumlah genap dipilih agar responden tidak cenderung memilih poin tengah dari poin jawaban yang tersedia (Coelho & Esteves, 2010). C. Penyebaran Kuisioner Kuisioner yang disebar dalam penelitian berjumlah 78 buah kuisioner dan menghasilkan 44 buah atau 56,41% hasil kusioner yang dikembalikan. Dari 44 buah kusioner yang dikembalikan, 3 buah kuisioner atau 6,8% dari hasil kuisioner yang dikembalikan dinyatakan tidak valid dikarenakan perusahaan bersangkutan belum menggunakan ERP sepenuhnya, sehingga kusioner yang dapat diolah berjumlah 41 buah kuisioner atau 52,56% dari total kuisioner yang disebar. Penyebaran kuisioner dilakukan dengan beberapa cara yaitu kuisioner diberikan secara pribadi, melalui surat, dan email. Penyebaran dilakukan pada bulan Maret - April 2010.
Jurnal Nasional JMII 2016
21
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
IV. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA Berdasarkan data hasil survey yang terkumpul, dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan statistik deskriptif dari pencapaian manfaat atas implementasi ERP yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan yang menjadi responden dalam penelitian ini. A. Demografi Perusahaan Mayoritas dari perusahaan tercakup dalam survey penelitian ini, berdasarkan kriteria dari Badan Pusat Statistik RI tahun 2009 dapat digolongkan sebagai perusahaan besar, dikarenakan semua perusahaan yang disurvey memiliki jumlah karyawan lebih dari 99 orang. Dari sisi tingkat penghasilan, 73.17% dari perusahaan-perusahaan yang disurvey memiliki tingkat penghasilan pertahunnya sebesar lebih dari Rp. 50 milyar, hanya 26.83% diantaranya yang berpenghasilan antara Rp. 2.5 milyar – Rp. 50 milyar.
Gambar 4. Vendor ERP Perusahaan Responded
Lama ERP telah digunakan dalam operasional oleh perusahaan yang disurvey dikelompokan kedalam 5 kelompok yaitu 1 tahun (15%), 2 tahun (7%), 3 tahun (2%), dan > 3 tahun (76%).
Jenis industri dari perusahaan-perusahaan yang disurvey dikelompokan kedalam 4 kategori, yaitu jasa (42%), manufaktur (24%), hasil bumi (17%), dan telekomunikasi (17%).
Gambar 5. Lama Penggunaan ERP oleh Perusahaan Responden
B. Pencapaian Manfaat ERP Gambar 3. Jenis Industri Perusahaan Responden
Berdasarkan hasil survey, secara umum rata-rata perusahaan telah mulai mendapatkan manfaat dari implementasi ERP yang dilakukan (Gambar 6).
Vendor ERP dari perusahaan yang disurvey dikelompokan kedalam 5 vendor, yaitu SAP (49%), Oracle (22%), JD Edwards (5%), Ms. Dynamics (5%), dan Lainnya (19%).
Jurnal Nasional JMII 2016
22
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
3.
Pada perspektif teknologi, implementasi ERP mendorong infrastruktur teknologi informasi yang ada menjadi lebih stabil dan efisien.
Untuk perspektif organisasi, rata-rata nilai perusahaan responden adalah 7,3. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya ERP, komunikasi internal dan antar departemen lebih efektif, terjadi peningkatan kemampuan karyawan dalam bidang kerjanya, dan perilaku karyawan telah mendukung kelancaran alian kerja secara keseluruhan dalam perusahaan. Gambar 6. Ketercapaian Manfaat Implementasi ERP
Pada perspektif bisnis, rata-rata nilai perusahaan responden adalah 7,4. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya ERP, proses bisnis perusahaan mulai menjadi lebih efisien dan efektif. Dilihat perspektif teknologi, rata-rata nilai perusahaan responden adalah 7,9. Hal ini menunjukkan bahwa dengan implementasi ERP, infrastruktur teknologi informasi yang ada menjadi lebih stabil dan efisien. Untuk perspektif organisasi, rata-rata nilai perusahaan responden adalah 7,3. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya ERP, komunikasi internal dan antar departemen lebih efektif, terjadi peningkatan kemampuan karyawan dalam bidang kerjanya, dan perilaku karyawan telah mendukung kelancaran alian kerja secara keseluruhan dalam perusahaan.
V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa temuan sebagai berikut: 1.
2.
Secara umum rata-rata perusahaan telah mulai mendapatkan manfaat dari implementasi ERP yang dilakukan. Pada skala 1 sampai dengan 10, nilai rata-rata manfaat ERP yang dirasakan oleh perusahaan pada perspektif bisnis, teknologi, dan organisasi secara berututan adalah 7,4, 7,9, dan 7,3. Pada perspektif bisnis, ERP yang ada telah mendorong proses bisnis perusahaan mulai menjadi lebih efisien dan efektif.
VI. SARAN Penelitian ini hanya melihat ketercapaian manfaat dari implementasi ERP menggunakan analisa statistik deskriptif, belum mempelajari faktorfaktor yang menjadi kunci keberhasilan dari pencapaian manfaat dari implementasi ERP. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk memahami faktor-faktor yang memiliki dampak positif terhadap pencapaian manfaat implementasi ERP, terutama pada fase post-project, yaitu fase dimana sistem ERP telah digunakan sebagai bagian dari prosedur operasional rutin perusahaan.
REFERENSI [1]. Brace, I. (2008). Questionnaire Design: How to Plan, Structure and Write Survey Material for Effective Market Research (Market Research in Practice) (2nd Edition ed.). Philadelphia, USA: Kogan Page Limited. [2]. Govindaraju, R. (2002). Effective Enterprise Systems Implementations. Dissertation, University of Twente, Enschede, The Netherland. [3]. Gupta, M., & Kohli, A. (2006). Enterprise resource planning systems and its implications for operations function. Technovation , 26. [4]. Handayani, F. (2009). Pengembangan Kausal dan Evaluasi Kesuksesan Enterprise Resource Planning (ERP) Danone Dairy Indonesia. Skripsi, Teknologi Bandung, Bandung.
Jurnal Nasional JMII 2016
Model Sistem di PT. Institut
23
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
[5]. Kræmmergaard, P., & Møller, C. (2000). A Research Framework for Studying the Implementation of Enterprise Resource Planning (ERP) systems. Proceedings of IRIS 23. Uddevalla. [6]. Markus, M. L., & Tanis, C. (1999). The Enterprise System Experience - From Adoption to Success. Retrieved 2009 йил 29-August from http://pro.unibz.it/staff/ascime/documents/ERP% 20paper.pdf [7]. Martua, T. (2006). Identifikasi Pengaruh Karakteristik Relative Advantage, Compatibility, dan Complexity Terhadap Behavior Change dalam Ruang Lingkup Implementasi Sistem Enteprise Resource Planning (ERP) (Studi Kasus: PT. Mitsubishi Chemical Indonesia). Tesis, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Implementasi Di PT. Indosat Tbk. Skripsi, Institut Teknologi Bandung, Bandung. [9]. Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Buku 2 (Edisi 4 ed.). Jakarta, Indonesia: Salemba 4. [10]. Shang, S., & Seddon, P. B. (2000). A Comprehensive Framework for Classifying the Benefits of ERP Systems. Americas Conference on Information Systems (AMCIS). Association for Information Systems. [11]. Umble, E. J., Haft, R. R., & Umble, M. M. (2003). Enterprises resource planning: Implementation procedures and critical success factors. European Journal of Operation Research .
[8]. Novriani, M. (2008). Pengembangan Model dan Evaluasi Kesuksesan ERP pada Fase Post
Jurnal Nasional JMII 2016
24