1
ANALISIS PEMILIHAN BANK SEBAGAI TEMPAT MENABUNG DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Efi Nurdiana Jl. Sendang Sari No. 60 Donan Cilacap Jawa Tengah
[email protected] ABSTRAK Banyaknya perusahaan perbankan dengan berbagai macam produk dan fasilitas yang ditawarkan menimbulkan sebuah kompleksitas tersendiri bagi calon nasabah untuk menentukan tempat untuk menabung. Dalam sebuah situasi yang kompleks seperti ini, maka diperlukan suatu pemikiran yang mendalam dan sistematis sebelum dilakukan pengambilan suatu keputusan. Dengan demikian perlu untuk menyusun tingkat prioritas, menyepakati bahwa dalam jangka tertentu, pilihan yang satu akan menjadi lebih penting daripada pilihan yang lain, dan melakukan pertimbangan demi mendapatkan suatu keputusan yang efektif. Melalui Proses Hierarki Analitik, maka bentuk-bentuk permasalahan yang kompleks bisa dipecahkan dengan menstruktur suatu hierarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan berbagai prioritas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa terhadap proses pemilihan bank untuk menabung dengan metode Analytical Hierarchy Process. Penelitian ini menyusun suatu sistem hierarki tiga tingkat dalam AHP untuk memperoleh hasil yang diinginka. Dari analisis didapatkan urutan alternatif-alternatif bank yang sesuai dengan prioritas kebutuhan nasabah, yaitu BCA, Bank Mandiri, BNI. Dengan nilai-nilai preferensi yang didapatkan oleh masing-masingBank adalah bank BCA sebesar 38.7 %, bank Mandiri sebesar 33.7 %, bank BNI sebesar 27.6 % dari total preferensi menyeluruh. Kata Kunci : analytical hierarchy process, pemilihan bank, nasabah PENDAHULUAN Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan. Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Walaupun bila dibandingkan dengan giro atau deposito , peranan tabungan dalam komposisi sumber dana perbankan relatif lebih kecil dan tingkat fluktuasi dana tabungan ini dianggap sangat kecil dan tidak selabil dana yang bersumber dari giro, namun tabungan merupakan jenis produk bank yang paling banyak diminati oleh nasabah sehingga merupakan komoditi yang paling penting. Hal itu dapat dilihat pada gambar berikut.
2
(Sumber Data : Bank Indonesia, 2008 )
Gambar 1. Perkembangan Jumlah Tabungan Perorangan di Bank Umum Periode 2006 – 2008 (milyar rupiah) Untuk pihak nasabah sendiri dari sekian banyak jumlah Bank yang ada, masingmasing menawarkan kriteria-kriteria dan keunggulan yang berbeda-beda, dan dari setiap kriteria dan keunggulan tersebut merupakan sebagai bahan pertimbangan nasabah untuk melakukan pemilihan Bank untuk membuka tabungan. Akan tetapi tanpa adanya data dan informasi yang kuantitatif sebagai penunjang proses pemilihan tempat untuk membuka tabungan di bank, maka pemilihan menjadi tidak obyektif dan seringkali terjadi kekeliruan. Hal ini justru akan mengakibatkan kerugian materiil dalam jangka waktu yang lama baik dari pihak Bank maupun nasabah itu sendiri. Dari berdasar atas betapa pentingnya untuk menentukan peningkatan mutu dan pelayanan Bank secara efektif, sesuai keadaan perekonomian dan kebutuhan para nasabah. Maka sekiranya akan diperlukan sebuah analisis mengenai pemilihan Bank oleh Nasabah sebagai tempat menabung diharapkan para nasabah akan dapat mengambil suatu keputusan yang logis dan efektif mengenai pemilihan tempat menabung di bank yang sesuai dengan prioritas dan kebutuhan. Penelitian ini menitikberatkan pada analisis pemilihan Bank sebagai tempat menabung (yang merupakan salah satu sumber dana Bank dari pihak ke tiga) dengan melakukan perbandingan antar preferensi dari faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan tempat menabung. Data-data penelitian berupa data kualitatif yang diperoleh dari Bank-Bank yang dinilai memiliki keunggulan, yaitu Bank Mandiri dan BNI, yang merupakan Bank yang masuk dalam kategori 50 BUMN terbaik (Darmawan. Komang dalam Investor, Business and Capital Markets Desember 2007), serta BCA yang mendapatkan predikat The Best of Indonesian Bank Loyalty Champion untuk Kategori Tabungan (versi :
3
IBLA,2008), dalam periode waktu bulan Maret 2008 s/d Agustus 2008, untuk satu jenis tabungan yang paling umum dari masing-masing bank yang diteliti. Pengambilan data kuantitatif berupa penyebaran kuesioner dibatasi pada wilayah JABODETABEK. Berdasarkan dari identifikasi masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui tingkat preferensi nasabah terhadap faktor - faktor yang mempengaruhi pemilihan Bank untuk menabung.
2.
Untuk memilih bank yang tepat berdasarkan preferensi kebutuhan.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi kalangan akademisi maupun perusahaan perbankan dalam rangka menentukan cara peningkatan kualitas produk dan pelayanan untuk menarik nasabah berdasarkan informasi data kuantitatif dan kualitatif, serta bagi nasabah dalam rangka untuk mengetahui perbandingan dalam menentukan Bank untuk tempat menabung. Dari penelitian ini juga diharapkan metode Analytical Hierarchy Process dapat diterapkan untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan di dunia perbankan. TINJAUAN PUSTAKA Sesuai dengan pengertian bank menurut UU-RI No. 10/1998 tentang Perbankan , bahwa “ Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” (Kasmir, 2002), maka aktivitas perbankan yang pertama adalah minghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Kunci dari keberhasilan manajemen bank adalah bagaimana bank tersebut bisa merebut hati masyarakat sehingga peranannya sebagai financial intermediary dapat berjalan dengan baik, karena kegiatan manajemen dana bank meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap penghimpunan pengalokasian dana dari masyarakat. Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998, adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Menurut penelitian Robiah Rokhatul Ayun, Moses L. Singgih (2003) mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Peningkatan Keuntungan Bank Dengan Pendekatan Return On Quality, dimana perkembangan dalam kualitas layanan dan tingginya tuntutan nasabah terhadap service quality suatu bank, menuntut banyak bank mengubah organisasi, produk dan pelayanannya. Menurut penelitian Winasta Ayu Duri (2002), mengenai Analisa Strategi Pemasaran Tabungan Untuk Meningkatkan Pangsa Pasar, yang dilatarbelakangi oleh masalah kompetisi yang sengit menyebabkan semua bank berlomba-lomba menarik nasabah dengan mengeluarkan produk-produk baru yang menarik nasabah. Salah satu produk yang bersaing ketat di hampir semua bank umum adalah tabungan. Di mana tujuan penelitian tersebut untuk menganalisa
4
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen (nasabah bank) dalam memilih tabungan, dengan kesimpulan, sebagai berikut : a.
Faktor I, terdiri dari : multifungsi ATM, kartu ATM, jaringan yang luas, saldo minimum dan lokasi yang strategis.
b.
Faktor II, terdiri dari : suku bunga dan jaminan keamanan
Menurut penelitian Soegijanto (2001), mengenai Memilih Bank yang Sehat. Disimpulkan bahwa Bank adalah badan usaha yang mempunyai kegiatan pokok menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan / tabungan dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat, serta untuk mengetahui tingkat kesehatan suatu bank, dapat dihitung dengan menggunakan metode CAMEL. Dan memberi saran yaitu, di dalam memilih suatu bank, kita harus mengetahui tingkat kesehatannya, serta untuk mengetahui bank yang sehat, minimal bank tersebut harus mempunyai CAR minimal 8 %. Proses Hierarki Analitik (AHP), dikembangkan di Sekolah Bisnis Wharton oleh Thomas Saaty, memperkenankan model pengambilan keputusan dari sebuah permasalahan yang kompleks ke dalam sebuah struktur hierarki yang menunjukkan suatu hubungan dari tujuan, objective (kriteria), sub-objective dan alternatif. Di mana faktor ketidak pastian dan pengaruh lain dapat dicakupkan. AHP diperkenankan untuk aplikasi dari data, pengalaman, pengertian dan intuisi dalam sebuah cara yang logis dan cermat. AHP memungkinkan proses pengambilan keputusan mendapat skala prioritas atau bobot berdasarkan nilai perbandingan antar kriteria (Forman, 1995).
Gambar 2 Gambar Kerangka Hierarki Analitis Adapun pedoman untuk memberikan penilaian dalam perbandingan berpasangan dapat dilihat pada tabel berikut ini (Tabel 1) : Tabel 1 Skala Banding SecaraBerpasang Intensitas Pentingnya
Definisi
Penjelasan
1
Kedua Elemen Sama Pentingnya
Dua elemen menyumbangnya sama besar pada sifat itu.
3
Elemen yang satu Sedikit Lebih Penting ketimbang elemen yang lainnya
Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas yang lainnya.
5
Elemen yang satu esensial atau sangat penting ketimbang elemen yang lainnya
Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya
5
7
Satu Elemen Jelas Lebih Penting dari Elemen Lainnya.
Satu elemen dengan kuat disokong dan, dominannya terlihat dalam praktik.
9
Satu Elemen Mutlak Lebih Penting ketimbang Elemen Lainnya.
Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan
Nilai-nilai antara di antara dua pertimbangan yang berdekatan
Kompromi diperlukan antara dua pertimbangan.
2,4,6,8
Kebalikan
Jika aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i.
(Sumber : Saaty, 1993)
. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data primer berupa pengambilan data melalui pembagian kuesioner kepada para nasabah. Proses pengambilan data dilakukan dengan penarikan sampel dari jumlah populasi nasabah. Data perbandingan dari faktor-faktor tersebut berupa data kuantitatif yang diperoleh dari nilai rata-rata ukur hasil survey sampel (nasabah). Dimana dari data-data ini akan dapat diketahui skala prioritas dalam pemilihan Bank oleh nasabah dalam pemilihan tempat menabung mereka dan selanjutnya akan diterjemahkan dalam skala numerik. Populasi penelitian ini adalah nasabah perseorangan berusia 18 tahun ke atas ( dengan rata-rata berusia 27 tahun ). Sedangkan data sekunder diperoleh dari data perbandingan dari alternatifalternatif berupa data kualitatif yang merupakan nilai dari setiap faktor-faktor yang didapat dari observasi terhadap Bank itu sendiri. Dimana dari data-data ini akan dapat diketahui besarnya nilai yang menjadi keunggulan dari alternatif-alternatif Bank yang dijadikan perbandingan. Terdapat beberapa faktor atau variabel data yang diambil dalam penelitian ini. Data yang diambil berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa datadata yang diambil dari survey terhadap nasabah mengenai perbandingan besarnya preferensi nasabah terhadap faktor-faktor yang dijadikan pertimbangan. Faktor-faktor tersebut terdiri dari Faktor Suku Bunga, Faktor Kepuasan Terhadap Fasilitas Pelayanan Customer, Faktor Fasilitas ATM, Faktor Biaya Administrasi, Faktor Besarnya CAR (Capital Adequaacy Ratio) Dalam tahap memproses data dengan menggunakan alat bantu software AHP, pengujian konsistensi dilakukan untuk manguji validitas data dan hasil perhitungan atau proses sintesis yang telah dilakukan. Proses terakhir dilakukan dengan pengukuran konsistensi menyeluruh dari berbagai pertimbangan kita melalui suatu rasio konsistensi. Jika ini lebih dari 10 persen, pertimbangan itu mungkin agak acak dan perlu diperbaiki. Secara umum proses dari pengerjaan penelitian ini dapat dilihat dari flowchart berikut ini (gambar 3) :
6
START
Studi Literature
Observasi Awal
Referensi : 9 Buku 9 Internet 9 Observasi lapangan Output : Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah untuk memilih Bank
Perancangan Model Hierarki Penentuan Sampel
Pengambilan Data
Output : - Data numerik skala prioritas kebutuhan / pembobotan faktor dalam pemilihan Bank. .
Pengukuran Data
Memproses Data
NO
Mensintesis data-data yang diperoleh dan melakukan perbandingan dalam skala numerik
Uji Konsistensi
Analisa dan Grafis
YES
Kesimpulan dan Saran
FINISH
Gambar 3 Flowchart Alur Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Responden terdiri dari laki-laki sebanyak 89 orang dan wanita sebanyak 61 orang. Mereka berprofesi sebagai mahasiswa dengan jumlah 32 orang dan karyawan
7
sebanyak 118 orang, yang memiliki rekening tabungan Bank BNI, Bank Mandiri, BCA dan telah merasakan pelayanan / melakukan transaksi atas nama sendiri selama kurang lebih 1 sampai dengan 7 tahun. Mereka berdomisili di JABODETABEK ( Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi ). Ketiga bank tersebut dibandingkan berdasarkan tingkat preferensi masyarakat pengguna atau nasabah dari masing-masing bank tersebut. Berdasarkan preferensi yang ada dilakukan proses sintesis terhadap besaran dari tiap-tiap faktor atau variabel yang dibandingkan. Dimana data-data dari tiap-tiap variabel diperoleh sebagai berikut ; Faktor Suku Bunga BNI 2%, Mandiri 2.5% dan BCA 2%. Untuk faktor kepuasan fasilitas pelayanan customer BNI 2 (tidak memuaskan), Mandiri 3 (Memuaskan), BCA 3 (Memuaskan). Untuk faktor jumlah fasilitas ATM BNI 2326 unit, Mandiri 2811 unit dan BCA 5332 unit. Untuk faktor biaya administrasi BNI Rp.7.000,- , Mandiri Rp.9.000,- dan BCA Rp. 10.000,- . Untuk CAR (Capital Adequancy Ratio) BNI 16.33%, Mandiri 22.14 % dan BCA 19.83 %. Dari hasil dari penggabungan setiap tingkatan hierarki tadi, maka didapatkan sebuah bentuk pohon hierarki, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4 di bawah ini : Tingkat I Fokus
Tingkat II Kriteria
Tingkat III Alternatif
Pemilihan Bank sebagai Tempat Menabung
Suku Bunga
BNI
Kepuasan Fasilitas Pelayanan
Fasilitas ATM
Biaya Administrasi
Mandiri
Capital Adequacy Ratio (CAR)
BCA
Gambar 4 Bentuk Model Hierarki Dari gambar 4 di atas dilihat bahwa terdapat lima elemen kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan bank sebagai tempat menabung dan masing-masing elemen kriteria mempunyai tiga elemen alternatif. Dari data-data yang didapatkan melalui kuisioner, nilai-nilai numerik antar elemen dari setiap perbandingan berpasangan diproses dalam sebuah matriks perbandingan. Berdasarkan banyaknya ukuran sample, maka untuk mendapatkan nilai setiap bobot antar elemen digunakan metode rata-rata ukur dengan perhitungan nilai gabungan. Besarnya preferensi tiap-tiap kriteria bahwa preferensi pemilihan berdasarkan fasilitas ATM memiliki nilai tertinggi yaitu sebesar 0.308 atau sekitar 31% dari semua faktor yang dijadikan pertimbangan dalam pemilihan bank. Faktor kepuasan terhadap fasilitas pelayanan customer berada di urutan kedua terpenting dengan preferensi
8
sebesar 0.273 atau sekitar 27% dari faktor pertimbangan. Faktor besarnya suku bunga berada di urutan ketiga terpenting dengan preferensi sebesar 0.238 atau sekitar 24%. Faktor biaya administrasi berada di urutan ke empat terpenting dengan preferensi sebesar 0.123 atau sekitar 12%. Dan faktor besarnya CAR berada diurutan terakhir dari faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan pemilihan bank, dengan preferensi sebesar 0.57 atau sekitar 6%. Hasil perbandingan preferensi menyeluruh didapatkan preferensi tertinggi oleh bank BCA dengan preferensi rata-rata sebesar 0.387 atau sekitar 38.7 % dari preferensi ketiga bank yang dibandingkan. Nilai preferensi kedua tertinggi dimiliki oleh bank Mandiri dengan rata-rata persentase preferensi sebesar 0.337 atau sekitar 33.7 %, sedangkan tingkat preferensi terendah dimiliki oleh bank BNI dengan preferensi sebesar 0.276 atau sekitar 27.6 % dari total preferensi menyeluruh. Jadi dari tinjauan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bank BCA yang memiliki spesifikasi yang paling banyak diminati berdasarkan perbandingan preferensi oleh nasabah mengenai faktor besarnya suku bunga, kepuasan terhadap fasilitas pelayanan customer, jumlah ATM, besarnya biaya administrasi dan besarnya CAR. Tabel 2. Tabel Rata-Rata Persentase Preferensi Kebutuhan No.
Kriteria
Preferensi Kebutuhan (%)
1
Suku Bunga
23.8
2
Kepuasan terhadap fasilitas pelayanan customer
27.3
3 4 5
ATM Biaya Adimnistrasi Capital Adequacy Ratio
30.8 12.3 5.7
Sumber : Data primer diolah, 2008
Dari hasil di atas dapat ditarik suatu pembahasan bahwa nasabah memiliki ketertarikan terbesar terhadap faktor banyaknya ATM yang tersedia dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Hal ini didasari juga dari pengaruh jenis kelompok responden yang terdiri dari para mahasiswa dan karyawan pada umumnya sebagai pengguna kartu ATM yang amat mementingkan kemudahan dalam bertransaksi, karena dengan semakin banyaknya jumlah ATM yang tersebar maka nasabah akan dapat bertransaksi lebih cepat, murah dan aman. Pelayanan terhadap customer merupakan hal yang amat dipertimbangkan oleh nasabah, hal ini meliputi keramahan front liner (teller dan customer service officer) yang memberikan pelayanan di tiap-tiap kantor cabang bank, kemudahan informasi (layanan call center), dan fasilitas-fasilitas lain seperti internet banking yang dapat memberikan informasi perbankan. Besarnya suku bunga tabungan yang dijanjikan oleh tiap-tiap bank menjadi preferensi yang cukup berpengaruh dalam pemilihan bank untuk menabung. Biaya administrasi per bulan yang dikenakan terhadap nasabah tidak terlalu memberikan pengaruh yang berarti dibandingkan dengan banyaknya fasilitas ATM, pelayanan customer dan suku bunga. Begitu pula dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) yang terdapat pada tingkat preferensi terendah. Hal ini menunjukan bahwa
9
tingkat kesehatan bank tidak terlalu dijadikan acuan dalam pemilihan bank sebagai tempat menabung. Karena pada umumnya dengan jenis responden yang memiliki tingkat simpanan menengah ke bawah tidak terlalu mengkhawatirkan kesehatan modal Bank dan belum begitu mengerti dan belum mengenal istilah CAR dan sejauh mana CAR dapat berpengaruh terhadap tabungan. Rasio Inkonsistensi menunjukkan seberapa besar konsistensi nilai pembobotan berpasangan antara satu elemen dengan elemen yang lain. Besarnya rasio inkonsistensi sekitar 0.04 (kurang dari 0.1), menurut Saaty (1993), hal ini menunjukkan bahwa nilai pembobotan antar elemen berpasangan dengan elemen berpasangan yang lain yang ada di dalam matriks perbandingan tersebut telah cukup konsisten. Secara keseluruhan, performa dari proses perbandingan berpasangan tersebut dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini :
Gambar 5. Kurva performance proses hierarki analitis menyeluruh KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan : o Dari hasil analisis didapatkan faktor dengan preferensi tertinggi hingga terendah adalah fasilitas ATM, kepuasan terhadap fasilitas pelayanan customer, suku bunga, biaya administrasi dan CAR (Capital Adequacy Ratio). o Dalam melakukan pemilihan bank sebagai tempat menabung didapatkan alternatif yang paling tepat berdasarkan tingkat preferensi tertinggi yaitu bank BCA dengan persentase 38.7 %, bank Mandiri dengan persentase 33.7 %, dan bank BNI dengan persentase 27.6 %.
10
Adapun saran yang kiranya perlu disampaikan adalah sebagai berikut. o Perlunya nasabah untuk memperhatikan faktor-faktor kebutuhan dalam melakukan pemilihan bank sebagai tempat menabung, supaya dapat diperoleh suatu keputusan yang paling tepat dan didasari oleh data-data yang menunjang. o Perlunya perusahaan perbankan dalam memperhatikan faktor-faktor yang banyak mempengaruhi nasabah untuk mendasari bentuk peningkatan kualitas produk bank, sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah nasabah bank tersebut. o Tindakan kongkrit guna meningkatkan kualitas masing-masing Bank harus diperhatikan, sebagai berikut : - Untuk Bank BCA, harus tetap terus memperhatikan faktor-faktor suku bunga, Kepuasan Fasilitas Pelayanan, Biaya Administrasi dan besanya CAR yang masih memiliki tingkat persentase rendah dibanding bank lainnya, supaya untuk dapat terus mempertahankan keunggulannya. - Agar bank Mandiri dapat mengimbangi atau bahkan untuk mengungguli BCA, bank Mandiri harus meningkatkan atau memperhatikan faktor-faktor yang memiliki nilai preferensi yang cukup tinggi, seperti fasilitas ATM dan biaya administrasi. - Di sini bank BNI kurang diunggulkan karena memiliki nilai yang rendah pada faktor kepuasan terhadap fasilitas pelayanan customer, fasilitas ATM dan CAR (Capital Adequacy Ratio), walaupun memiliki nilai yang paling tinggi dalam faktor biaya administrasi namun faktor tersebut tidak memberikan pengaruh yang cukup kuat bagi nasabah dalam melakukan pemilihan bank untuk tempat menabung. o Dalam kesimpulan di atas, didapatkan hasil preferensi faktor-faktor dalam urutan yang logis. Hal ini disebabkan karena responden yang berusia rata-rata 27 tahun lebih menginginkan pelayanan yang praktis dalam bertransaksi, sehingga faktor fasilitas ATM ada dalam preferensi tertinggi. Sedangkan faktor CAR memiliki preferensi terendah, hal ini diduga dikarenakan masih minimnya pengetahuan responden tentang CAR. Maka dari itu untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, pada penelitian berikutnya perlu diberikan pengertian atau penjelasan secara rinci mengenai konsep yang ditanyakan di dalam kuesioner. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2008, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Britama Di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Purbalingga Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto. Buchara. Ubuh, 1994, Analisis Keputusan, Penerbit ITB, Bandung. Daihani. Dadan Umar, 2001, Pengambilan Keputusan. Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta. Darmawan. Komang, 2007, Peringkat BUMN 2007. dalam INVESTOR Business & Capital Markets Desember 2007 IX / 174, Jakarta. Data Bank BCA (www.klikbca.com , tanggal 18 Agustus 2008)
11
Data Bank BNI (www.bni.co.id, tanggal 18 Agustus 2008) Data Bank Mandiri (www.bankmandiri.co.id, tanggal 18 Agustus 2008) Djojohadikusumo, Sumitro, 1991, Sejarah Pemikiran Ekonomi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Duri Ayu W, 2002, Sebelumnya Tentang Analisa Strategi Pemasaran Tabungan Untuk Meningkatkan pangsa Pasar, Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 2, No. 2, Hal. 162 – 173 Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/) Ferdian Rully, 2008, Meski Rawan, E-Banking Tetap Potensial, dalam Info Bank No. 348 Maret 2008 Vol. XXX, Jakarta Hermawan Oki, 2006, Pemilihan Motor Penggerak Perahu Nelayan di Kawasan Pantai Kenjeran Surabaya dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process, Skripsi, Program Sarjana ITS, Surabaya. IBLA MarkPlus & InfoBank, 2008, The Indonesia Bank Loyality Award (IBLA) (www.klikbca.com, tanggal 27 Juli 2008) Kasmir, 2002, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi keenam, PT. RajaGarfindo Persada, Jakarta. Lababa Djunaidi, 2008, Mean (rata-rata), dalam blogspot statistik pendidikan (www.statistikpendidikan.blogspot.com, tanggal 27 Juli 2008) Rini. Mike, 2000, Tabungan yang Bagaimana, (www.perencanakeuangan.com/files/TabunganYGBagaimana, tanggal 9 Februari 2008) Saaty. Thomas L, 1993, Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Sasongko.N, 2000, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Masyarakat terhadap Bank, (www.yb1zdx.arc.itb.ac.id/data/OWP/library-refind/ref-ind-1/economics/analisis-faktor-kepercayaan-masyarakat-thd-bank-042000.rtf, tanggal 9 Februari 2008) Siamat, Dahlan, 2001, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi ketiga. LPFE UI, Jakarta. Singgih, L Moses, Robiah RA, 2003, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Peningkatan Keuntungan Bank Dengan Pendekatan Return On Quality. Tesis S2,
12
Magister Managemen Teknologi, Program Studi Managemen Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Soegijanto, 2001, Memilih Bank yang Sehat, Jurnal SIKOMTEK. Vol.2 No. 1 Hal. 46—57. Sumanto, 2002, Pembahasan Terpadu Statistika dan Metodologi Riset, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Supranto. J, 1992, Teknik Sampling Untuk Survei dan Eksperimen, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta. Suryadi Kadarsah, 2000, Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Survei Konsumen (www.bi.co.id, tanggal 24 Maret 2008) Sekaran, Uma. 2000. Research, Methods for Business, A Skill – Building Approac, (Third Edition). Singapore: John Wiley & Sons, Inc.