ANALISIS FAKTOR.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENTION TO RECOMMEND WISATAWAN KOTA SEMARANG Ismi Darmastuti* * Pranathan Triatmoio* Abstraksi
populer untuk negara Meningkatkan pariwisata saat ini menjadi semakin tetapi masih meniadi tugas berkembang sebagai cara untuk memberantas kemiskinan, T,angpenuhtantqnganbagibangsamanapununtukmelakukannya.Temuanbarukepuasan ke pariwisata. Untuk baru ini, mengakui prngguioon cltra, kepriladian dan pengaruh antara tercapainya tujuan inibenetitian ini bertujuan untuk mengetahui recommend' to intention dan personatity destination image, satisf)ction, dan personality dan lntention to Kats kunci: pariwisata; destinion image, satisfaction, dan recommend.
Abstract
Improvingtourismnowbecameincreasinglypopularfordevelopingcoltnttyas awaytoeradicatepoverty,butitstilladauntingtaskforanynationtorJoso.Recent iyage, pe,rsonality and satisfaction into findilgs, howeveri ocknoitu4ge the use d theory regarding whether or not tourism. In this sense, our stidy aims to confirm the
such as mentioned above, be able to estimate touristb qn abstract and holistic "on",pt upon and also to fill the pauciQ intention to recommend in v,hich many scholars agreed To accomplished this obiective' a patlt of sintilar research espec:,iia,l.ly in dffiient culture. befween destination image' analysis is carried oit to trit loinliy the set of relationships sati;fation, destination personality and intention to recommend'
satisfoction; intention Keywords: tourism; destinationimage; destinationpersonality; to recommend
Pendahuluan Perilakrrpaska-kunjungtelahlamamenjadisubyekpenelitiandibidangpariwisata, kunjun gannya akan mempengaruhi minatnya seberapa baik wisatawun *Jng.uuluasi
untukmelakukankunjungunk"*buliSertakemauanmerekauntukmerekom"n:"''u"ll,'.: keoranglain(Bigne,sanct,e,andSanz2005;Kotler1999)'Namunkebanyakanpeneliti iLkultas
Ekonomi
(J niv er
s it
as Dip one goro'
merupakan atumni prograf.:-:::::^:::::':::::::::universitas turisnlc melipttti b idang Pemasaran dan Kelertarikan penelitiannya
x* pranathan 'DiporogoroTriatmodjo
AN KOTA SEMARANG
lsmi Darmastuti, Pranathan Triatrnoio
35
:erlalu berfokus pada evaluasi aspek kognitifnya ketimbang aspek yang lebih holistik rJenkins 1999; Echtner and Ritchie 2003). Beberapa peneliti berargumen bahw,a aspek kognitif dapat mengukur hal-hal yang dapat diperbaiki oleh instansi pariwisata. seperti keleluasan parkir, kesehatan, atau infrastruktur. Tetapi kitatidak boleh lupabahwa untuk menciptakan atau mempertahankan brandyang kuat dan tahan lama, sebuah tempat atau kota haruslah dapat membedakan dirinya dari kompetitor. Aaker (1997) menyarankan penggunaan brand personality,begitupun ahli lainnya seperti Ekinci and Hosany (2006)
juga menyarankan hal yang serupa. Morgan and Prittchard (200$ mengatakan untuk menciptakan destination brand yang kuat maka sebuah tempat tujuan wisata haruslah dapat menunjukkan kepribadian yang unik dan kuat secara konsisten sehingga tertanam
di benak konsumen. Destination personality, dalam hal ini adalah konsep yang abstrak, pengukurannyaakan sangat sulit jikaAaker (1997) tidak menemukan Brand Personality Scale (BPS). Penemuannya mempengaruhi peneliti seperti Ekinci and Hosany (2006) untuk lebih rnengaplikasikan konsep tersebut untuk pariwisata dan menemukan tiga dimensi dari destination personality yang akan kami gunakan. Disamping personality, destination image juga mengalami perkembangan yang cukup pesat dari bentuk awalnya dalam Hunt (1975), Newman (1957) atau Martineau (1958) ke bentuk yang lebih kontemporer seperti yang dipaparkan oleh Echtner and Ritchie (2003) yang memasukkan komponen common dan unique. Sementara Pearce (2005) menyatakan adatigacarauntuk mengukur image di turisme dengan menggunakan
attitude, multisensory components, dan cognitive maps. Hanya saja, diantara 142 penelitian yang terbentang antara tahun 1973 hingga 2000, Pike (2002) menemukan lranya enam penelitian yang menggunakan komponen afektif dari destination image. Sesuai dengan tujuan penelitian makahanyakomponen afektif yang akan kami gunakan.
hal ini juga sesuai dengan saran Baloglu and Brinberg (1997).
Turisme seperti yang dikemukakan oleh Kotler (1999), lebih merupakan pemasaran tempat (place marketing), dimana lebih banyak produk serta jasa yan-e kompleks saling berbaur. Meski demikian konsep satisfaction atau kepuasan masihlah berfungsi secara universal dalam bidang turisme, hal ini dibuktikan dengan banyaknya penelitian mengenai kepuasan dalam turisme seperti yang dilakukan Pawitra dan Tan (2003) kemudian Lee (2007) atau Alampay (2003). Dengan dasar teoritis yang cukup kuat maka dalam meneliti hubungan antara destination image, satisfaction, destinalion personality dan intention lo recommend wisatawan, penelitian ini akan melakukan analisa dengan metode structural equation modeling. Kota Semarang dalam hal ini dipilih sebagai tempat penelitian dalam kapasitasnya sebagai salah satu tempat tujuan wisata di Jawa Tengah dengan laju perlumbuhan wisatawan seperti yang ditunjukkan oleh gambar I menggambarkan potensinya sebagai kota wisata.
36
Jurnal Studl Manaiemen & Organisasl Vol.
6
No.
2
Juli 2009
Gambar I Jumlah Wisatawan di Jawa Tengah 2005 - 2007
6.000.000
cE 5.000.000
u = g v, F
(, co
4,000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 0
"s
"r$".
goot Perbandingan Jnnrlnh Knrrjung per Kota sampai Nove[rber
Kerangka KonseP dan HiPotesa Terdapat persetujuan yang luas diantara peneliti mengenai pengaruh citra wisatawan, wisatawan terhadap intention to recommend atau minat merekomendasikan
perilaku secara overall concept, intention to recommend memang mempengaruhi menurut namun 2003), Alampay paska-kunjung (eg., Bigne, Sanchez and Sanz 2005; Ekinci dan Hosany (2006) aspek afekti f dari destination image terbukti lebih baik penelitian ini untuk mengestimasi intention to recommend wisatawan. Oleh karenanya menunjukkan perlunya mengukur destination image melalui aspek afektifnya seperti yang dilakukan oleh Baloglu and Brinberg (1997). Sesuai dengan dasar argumen diatas maka dapat ditarik sebuah hipotesis sebagai berikut,
H,
:
semakin
baik citra afektif wisatawan terhadap tempat mereka berwisata'
maka semakin besar kemungkinannya bahwa wisatawan tersebut
akan
merekomendasikan tempat wisata yang dikunjunginya ke orang lain. Destination image julga mempengaruhi tingkat kepuasan secara positif (Phelps 1986;Bigne et al. 2001;Bigne et at.2005). Maka hipotesa yang kedua adalah, semakin baik citra afektif wisatawan terhadap tempat mereka berwisata' semakin H,
:
besar kemungkinan mereka akan puas
bahwa kepuasan memiliki hubungan yang positif terhadap intention to recommend, lebih jauh lagi Baker and Crompton (2000) juga menyarankan bahwa kepuasan akan mampu mengestimasi perilaku masa depan
Bigne et
al (2005) mengatakan
wisatawan. Berdasarkan kerangka teoritis yang cukup kuat, hipotesa ketiga adalah,
ANALISIS FAIfiOR-r'AKTOR
YANC
rtreV'penC*nUHl lllIENI/ON IO RECOMMEND WSATAWAN KOTA SEMARANG
l$ti
Dam astuti, Pranathan Triaanoio
37
H,
:
semakii; besar kepuasan wisatawan terhadap tempat kunjungan wisatanya, semakin rnungkin wisatawan tersebut akan merekomendasikannya ke orang lain.
Penggunaan destination personality ke dalam bidang turisme saat ini dapat ditarik sejarahnya dari penemuan brand personality, yang telah lama diketahui untuk mempengaruhi preferensi konsumen (Sirgy 1982; Malhotra 1988). Fournier (1998) berargumen bahwa ketika sebuah merek telah sukses untuk memuaskan kebutuhan konsumen, mereka akan membangun hubungan emosi yang kuat dengan merek tersebut. Oleh karenanya, brand personality telah terbukti secara positif mempengaruhi pilihan konsumen akan produk (Sirgy 1982; Malhotra 1988), minat beli, danintention to recommend (Biel 1993; Fournier 1998; olson and AIlen 1995). Meskipun peneliti terdahulu telah menyelidiki efek brand personality dan destination image ke perilaku konsumen secara terpisah, kami belum dapat mengidentifikasi studi yang secara simultan
meneliti akibat dari destination personality dan destination image terhadap intention to recommend wisatawan selain dari penelitian Ekinci and Hosany (2006). Namun demikian, penelitian Ekinci dan Hosany (2006) menjelaskan batasan penelitiannya hanya untuk kawasan negara Inggris saja, maka sebuahpath analysis harus memasukkan semua dirnensi dari destination personality seperti sincerity, excitement dan conviviality untuk memastikan apakah teori tersebut berlaku pada negara yang berbeda. Oleh karena
itu hipotesa keempat, kelima, dan keenam dapat dirumuskan sebagai berikut, Ho
:
H,
:
Hu
:
dimensi sincerily dari destination personality mempengaruhi intention to recommend wisatawan secara signifikan
dimensi excitement dari destination personality mempengaruhi intention to recommend wisatawan secara signifikan
dimensi conviviality dari destination personality mempengaruhi intention to recommend wisatawan secara signifi kan
Metodologi Indikator dari destination image, satisfation, destination personality dan intention to recommend diambil dari penelitian terdahulu. Penjelasan singkat mengenai indikator tiap-tiap variabel akan dijelaskan sebagai berikut: Destination Imuge
Telah lama diketahui bahwa destination image terdki atas dimensi kognitif maupun afektif (Crompton 1979; Dichter 1985;Echtner and Ritchie 1993). Kebanyakan
ke arah kognitif (e.g., Oppermann 1996; Schroeder 1996), sementara beberapa studi lebih condong ke dimensi afektif (e.g., Baloglu and Brinberg 1997) " meski demikian, penelitian ini hanya akan menggunakan dimensi afektifnya saja
penelitian cenderung
sesuai dengan argumentasi yang telah lebih dahulu dikemukakan, bahwa dimensi
afektif
lebih dapat mengestimasikan intention to recommend wisatawan. Kami menyarankan untuk mengukur komponen afektif dari destination image dengan indikator bipolar 38
Jurnal Stud! Manajemen & Organisasi Vol.6 No 2 Juli 2009
berskala 7, sesuai dengan penelitian Russell (1980) danjuga digunakan oleh beberapa peneliti terdahulu (e.g., Baloglu and Brinberg 1997; Walmsey and Young 1998). Keempat indikator bipolar tersebut adalah distressing / relaxing (menegangkan / menenangkan),
/ ceria), sleepy I arousing (menarik / membosankan), dan (menyenangkan / tidak menyenangkan). Posisi negatif dan unpleasant / pleasant positifnya di acak untuk menghindari efek halo bias.
gloomy
/
exciting (sedih
Satisfaction
Satisfaction atau kepuasan merupakan konstruk kompleks yang melibatkan konsep psikologi mengenai perasaan menyenangkan yang merupakan hasil dari harapan 'Iidak seperti atau ekspektasi yang tercapai atas sebuah produk atau jasa (WTO 1985). overall satisfaction, kepuasan konsumen dapat diukur melalui indikator reflektif seperti yang disarankan oleh Schoemaker dan Knopf (1 982), hanya empat indikator yang kami ambil karena indikator reflektif itu fleksibel jumlahnya (Ferdinand 2006), indikator dengan skala tujuh tersebut adalah: enjoyment (kenikmatan berwisata), dissappointment (kekecewaan atas aspek tertentu), intention to return (minat kunjung kembali), and cost' quatity ratio (rasio harga dengan kualitas), dengan (1) mewakili sangat tidak setuju dan (7) sangat setuju.
estination Personality Destination personality diukur dengan indikator yang digunakan pertama kali oleh Ekinci and Hosany (2006). Alasan dibalik ini adalah penelitian mereka didasari oleh konsep BPS Aaker (1997), yang tidak hanya sangat berpengaruh namun juga banyak digunakan. Kesebelas indikator tersebut adalah : sincere (tulus), intelligent (cerdas), successful (sukses), wholesomeness (apa adanya), exciting (ceria), daring
D
(berani), original (tidak dibuat-buat), spirited (bersemangat), friendly (ramah), familyoriented (berorientasi keluarga), and charming (menawan). Kesebeias indikator tersebut menggunakan skala likert 5 dengan (1) Sangat tidak sesuai and (5) Sangat sesuai.
Intention to Recommend Diantara perlaku - perilaku paska kunjung, Kozak and Rimmington (2000) berpendapat bahwa intention to recommend merupakan sebuah konstruk yang lebih sesuai untuk menjelaskan turisme daripada intention to return, hal ini benar karena wisatawan masuk dalam kategori varieQt seeking cltstomer dimana kunjungan itu jarang dan perilaku switching itu umum dilakukan. Untuk mengukur intention to recommend
kami menggunakan indikator berskala tujuh yang digunakan oleh Rosen and Olshavsky (1987, in East, Lomax and Narain 2001) yang terdiri dari tiga indikator reflektif,
willingness to return visil (kemauan berkunjung kembali), positive word of mouth (kemauan menceritakan hal yang positif), and likelihood to recommend (kecenderungan untuk merekomendasikan), dimana (1) menyatakan sangat tidak setuju and (7) sangat seluju.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEI,tPENGARUHI
iNIENI|AN TO RECOMMEND WSATAWAN KOTA SEi,IAMNG
lsni Damastuti, Pranathan Triatrnojo
39
Pengambilan Sampel diambil, jumlah tersebut valid dengan 23 vatiabel terobservasi yang digunakan dalam penelitian ini, pengambilan sampel mengambil tempat di Kota Semarang menurut entry pointnya seperli Bandara Ahmad Yani, Stasiun Tawang and Poncol, beberapa atraksi wisata seperti area Pandanaran, dan Wonderia, dalam waktu tiga bulan mulai awal april sampai akhir juli. Responden merupakan u'isatawan dari luar Sampel sebesar
1
I5
kota yang pernah mengunjungi Semarang paling tidak sekali dan berusia diatas i 8 tahun saat mengisi kuesioner. Profll responden ditunjukkan oleh tabel 1'
Tabel
I
:
Profil Responden
F,t$+lG
*':.....'
65121"
,l*r,lri:
, rir
=tttUg'-:,
il!.;ir' riri ':,r :Lrr':,:, .:.::-iiir+: :rlii:i;i:i Fendapat*n lll r',r ti::::.:::,:ilit:t
,:=;i
l:::::.; lr
'
..Jr..{
li:lit;lt=1 i !i.'r:.:::-::;i j
IIasil Analisa data r Konsiderasi erirpiris maupun substansi digunakan dalam proses pemurnian skala seperti reliabilitas, validitas, construct reliability, variance extracted, outliers, dan normalitas. Data dianggap fit, reliabel dengan cronbach alpha lebih dari 0.6, juga tinggi melebihi valid dengan tingkat signifikansi dibawah 0.00l,factor loadings yang melebihi +2'58, batas minimum 0.4, data normal dengan critical ratio tidak ada tidak terindikasikan adanya outlier dengan z-score dibawah 3.1 ataupun multivariate jauh lebih sedikit dari outliers karena jarak terjauh mahalonobis distance adalah 40,8
Jurnal Studl Manajemen & Organisasi Vol.6 No.2
Juli 2009
rl:.-r maksimum sebesar 58.3. Composite reliabilify'juga b: , . j.lle.i:r rrilai diatas
batas
r -:nal 0.7, sementara varisnce ex{racted-nya berada diatas ambang 0.5. ,St,r;r,t.lr-.7i:e -. -itial covarionce matrix-nya cukup baik dengan nilai dibawah batas rnaksirnilm 1.58 :::Jinand, 2406). P.trh
,lnalysis
Dengan tujuan untuk melakukan verifikasi apakah data sesuai dengan rnodel yang :,,akan atau tidak, dan untuk membuktikan hipotesa yang dirLlmuskan sebelr-tmnya' i::uah path analysis telah dilakukan. Hasil dari evaiuasi pefiama ( lihat Ml di tabel
membi-tktikan bahwa data tidak fit dengan model. Ini mengakibatkan perlunya *:iakukan modifikasi model dengan landasan teori dari Ekinci dan Hosany (2006). !.{..del M1 mengindikasikan perlunya menghilangkan hubungan antara sincerity and :x-^itement terhadap intention to recommendkarena tidak signifikan; hal ini mendorcng t: model M2 yang menawarkan flt yang baik seperli yang ditunjukkan pada tabel2' (full
I
-;delMl
dan M2 ditunjukkan gambar 3 dan gambar 4 )
Full Model I
Gambar 3 (Ml) Structurul Equation Modeling
ANALISIS FAKTOR.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INIENIION TO RECOMMEND WISATAWAN KOTA SEMAMNG I
smi Darnasfi)ti,
P
nnathan Ti aanoio
47
Gambar 4 Full Model2 (NIz) Stractural Eqaation Modeling
Tabel2 : Model goodnessfitting 6oodness-of-fit index
Cut-oIf value
M1 235,924
85,35
>0.05
0,03
0,135
RMSEA
<0.08
Q,042
0,04
GFI
>0.90
0,852
0,91
AGFI
>0.90
0,810
0,868
cMrN/DF
<2.00
1,198
1,185
TLI
>0.95
0,969
0,981
cFr
>0.95
0,974
0,985
1qz
(Chi-squore)
Signifi cance
*) df
:
230,75*
probability
t97, *x) df
/92,8!**
:72, a:0,05
Jurnal Studi ManaJemen & Organlsasi Vol.6 No.2
Juli 2009
Tabel 3 : Standurdized cofficienl, C'R' dan pembuktian hipotesa
Standardi:ed
Final Model (M2)
C.R.
Hypotheses
cofficients
Deslination Image
+
Destination Image +
Intention to Recommend
0,27
Satisfaction
0,72 0,36
Satisfaction
+
Intention lo Recommend
Sincerity
+
Intention to Recommend
Excitement
+
Intention to Recommend
Conviviality
+
Inlention to Recommend
2,215 H, : fulfilled 7,260 H,:fuffilled 3,113 H,: fuffilled
-
H1: notfulfilled
H5: notfuffilled
4,344 H0:fulfilled
0,43
menunjukkan terpenuhinya Tabel 3 memuat standardized solutiondari model dan semua hipotesa terpenuhi beberapa hipotesa yang dirumuskan pada penelitian ini. Hampir
excitement tethadap kecuali hubungan sincerity terhadap intention to recommend dan intention to recommend.
Kesimpulan
dan intention to Sesuai urutan hubungan destination image ke satisfaction hubungan secara recommend seperti yang diuraikan dalam kajian pustaka, analisa image metupakan keseluruhan menkonfirmasi model ini. Oleh karena destination adalah konsekuensinya' antesenden langsung dari kepuasan dan intention to recommend turisme di Kota terhadap maka sangatlah penting bagi instansi yang berwenang Semarang untuk mengetahui pengukuran maupun bagaimana meningkatkannya' elemen pembentuk Meskipun tidaklah mungkin untuk mengontrol sepenuhnya semua advertising, intage,adalah mungkin untuk mempengaruhi beberapa diantaranya, seperti menggunakatY dan tur petllgas membina agen travel, public relations, kantor wisata, dikelola dengan instrumen promosi lainnya. Hanya saja, pembenlukan image harus
untuk hati-hati karena akan mempengaruhi kepuasan serta keinginan wisatawan juga telah ini mcrekomendasikannya ke orang lain. Kota Semarang dalam konteks pengadaan dengan melakukan upaya untuk menciptakan image di benak konsumen juga jangan lupa event -€vents seperti "semarang Pesona ASia" atau "Semawis" dan
..Dugderan,,' meskipun belum ada hasil yang signifikan. Menurut Echtner and Ritchie (2003), pengukuran destination image juga harus memasukkan keunikannya' sehingga yang berkepentingan dengan proses turisme akan dapat menggunakan keunikan
pihak
lainnya, tersebut sebagai keunggulan tempat tersebut dibandingkan dengan tempat paling yang penelitian ini menemukan Lawang Sewu dan kuliner sebagai keunikan seringkali sering dipersepsikan dengan Kota Semarang oleh para responden. Sayangnya
ffi
I /NTENI/ON
Io
REO0MMEND WISATAWAN K0TA SE|jAMNG
lsni Demasttlti,
Pranathan Triaanoio
43
unik praktisi di bidang turisme melupakan bahwa image hartslah disampaikan secara kota dengan membedakannya sefia konsisten, jika tidak, pengunjung akan sulit untuk atar't lainnya. Untuk membangun image yang kuat di benak konsumen, kepribadian (1991) Aaker (1996) and Aaker personaliQ yang kuat, seperti yang dikemukakan oleh konsisten sangatlah perlu. Sekali dibangun, sebuah kepribadian haruslah secara kunjung pengalaman dengan terkait yang digunakan oleh agen publik mallpun swasta informasi , mulai dari penyedia layanan akomodasi, transpofiasi sampai ke kantor
line' image wisata, dst. Baik menggunakan promosi above the line maupun below the kemudian dan awqre, serta personalitas harus jelas serla konsisten, sehingga konsumen diantara menularkan awareness-nya tersebut ke orang lain. Patut pula dicatat, bahwa (2006)' Hosany and ketiga dirnensi dari destination personaliry seperti kemuka Ekinci to recommend hanya dimen si conviviality yangsignifikan untuk mengestimasi intention jauh terhadap lebih wisatawan. penelitian kami oleh karenanya memberikan dukungan di t€ori destination personality, karena telah terbukti stabil meskipun di dilakukan kebudayaan serla lnggris negara serla kebudayaan yang berbeda dari batasan negara Eropa.Selainitupenelitianinijugamengungkapbagaimanamengunjungikerabat Semarang, merupakan motivasi kunjung utama wisatawan yang berkunjung ke kota pekerjaan hal ini berarti penduduk lokal juga sangat penting untuk diteliti' Tidaklah tanpa unik serta yang kuat yang mudah untuk memperoleh image dan personalitas juga ini diantara pihak-pihak yang berkepentingan' Penelitian
kerjasama serta koordinasi untuk mengestimasi mengungkap bahwa aspek holistik seperti afektif berperan penting dianggap intention to recommend wisatawan. Jika image sebuah kota secara kognitif bila kota tersebut juga mampu memunculkan image afektif sehingga
cukup baik maka bahwa wisatawan membangkitkan emosi wisatawan tersebut, maka bolehlah dikatakan ke orang lain' tersebut akan cenderung mau untuk merekomendasikan kota tersebut terdahulu, Sebagai kesimpulan akhiq sebagaimana penelitian - penelitian hubungan batasan perlu dikemukakan, meskipun penelitian ini menelaah beberapa
personality terhadap intenlion to antara destination image, satisfaction and destination negara Indonesia dan tidak recommend,penelitian ini dimaksudkan secara spesifik untuk ke depan perlu untuk mereplikasi dapat di generalisasikan ke populasi lainnya. Penelitian
sebuah teori cenderung studi yang sama di kota dengan budaya yang berbeda karena Topik menarik lainnya berbeda untuk budaya yang berbeda pula (Aaker et al, 2001). ke daerahnya adalah meneliti penduduk lokal sebagai pengunjung yang berkunjung itu sendiri, akan sendiri untuk berlibur serta sebagai bagian dari kebudayaan daerah menemukan kotanya menarik untuk meneliti tentang bagaimana mereka berperilaku bila sendiri tidak memuaskan.
44
Jurnal Studi Manajemen & Organisasi Vol.6
No.
2
Jull 2009
REFERENSI
Aaker, D. A., 1996, Building Strong Brands, Free press, New York 1997, Managing Brand Equity, Free press' New York Aaker,
J.L., l9g'7, "Dimensions of Brand Personality,"
Journal of Marketing Research,
34:347-356
V.Bennet-Martinez,danJ.Garolera,200l,''ConsumptionSymbols
Personality as-Carriers of Culture: A Study of Japanese and Spanish Brand (3): 492-508 I 8 Psychology, C onstructs," ioumal of Personality and Social
Alampay,R.B'A.,2003,''WsitorstoGuam:ModelingSatisfaction,Qualityand
and Tourism Intentions," Dissertation Doctor of Philosophy in Park' Recreation Resource, Michigan State University, Michigan
Baker'D'A.,andJ.L.Crompton,(2000),''Quatity,satisfactionandBehavioral
Intentitons, " Annals of Tourism Research, 27 (3):785-804 ,, Journal of Baloglu, S., D. Brinb erg, 1997, ',l1ffective Image of Tourism Destinations, Travel Research,35 (a): 1l-15
A., 1993, .,Converting Image into Equity, '' |n Brand Equiry and Advertising, edited byD.A.AakerundA.Biel'Hillsdale,NJ:LawrenceErlbaum'pp'67-82 image, Bign€,8., I. S6nchez dan S. Sanz, 20a5,,'Relqtionship among resident,s
Biel,
-
" Marketing' evaluatian of stay and post-purchase behaviour, Journal of Vacation
l1 (a):291-302 Bign6,J.E.,M.I.Sanchez'andJ.Sanchez(2001),"TourismImage'EvaluationVariables and afier Purchase Behaviour: Inter-relationship," Tourism Management, 22:60'7-16
Crompton,J.L.,lgTg,"AnAssessmentofthelmageofMexicoasaVacationDestinqtion and the Influence of Geographical Location upon That Image, Research, 17 (4):18-23
"
Journal of Travel
l3(March): Dichter, E., 1985, "what Is an Image?" Journal of consumer Research, 4s5-72 and East, R., W. Lomax, R. Narain, 2001, "Customer Tenure' Recommendation Complaining and Dissatisfaction Satisfaction, Switching," Journal of Customer Behaviour: Provo of Destination Echtner, c., dan J. B. Ritchie ,2003, "The Meaning and Measurement Image, " Journal of Tourism Studies, 2 (2):2-12
of Brand Ekinci, Y., S. Hosany, 2006, "Destination Personality: An Application 45|. 127'139 Personality to Tourism Destinations, " Journal of Travel Research, WISATAWAN KOTA SFMAMNG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG r*lTft'rpff'rC+nUnr lllrerVftON TO RECOMMEND
tsni Demastuti, Prenethan hiatnoio
45
Ferdinand,
A. T.,
BP-Undip, 20o6, Metode Penelitian Manajemen, second edition,
Semarang
2006.structuralEquationModeling'fourthedition'BP-Undip'
--
S"t**ng
Relationship Theory in Foumier, s., 1998, "consumers andTheir Erands; Developing 24:343-373 Consumer Reseqrch'" Journal of Consumer Research'
Hunt,J.D.,(1975),"ImageasaFactorinTourismDevelopmenl"'JournalofTravel Research, 13(3) (Winter): l-7 Tourist Destination Images"' Jenkins, O. H., 1999, "Understanding and Measuring International Journal ofTourism Research' 1: 1-15 Armstrong J. Saunders, V' Wong, 1999' Principles of Marketing'Eighth
Kotler, P., G.
Edition, Prentice Hall, New JerseY
J.Bowen,danJ.Makens,lggg,MarketingforHospitalityandTourism' Prentice-Hall, New JerseY ,,Tourist Satisfaction with Mallorca, Spain, as Research, 38 (February): an ofJ_season Holiiay Destination," Joumal of Travel
Kozak, M', and
M' Rimmington, 2000,
260-69 Travel Satisfaction" An Application Lee, J., 2007 , Achievement of Expectation in Leisure Theory, Dissertation Doctor of Philosophy in
of Expectation-Disionfirmation Urbana Champaign Recreation, Sport, aniTourism, University of Illinois'
Perspective"' 1988, "setf-concept and Product Choice: An Integrated Journal of Economic Psychology, 9:1-28
Malhotra, N. Martineau,
K.,
P., |958,
',The Personality of
the Retail Store,,, Journal of Retailing,
52
(Fa11): 37-46
Branding.. Creating the Unique Morgan, N, A. Pritchard, R' Pride, 2004, Destination Elvesi er Ltd'' Oxford D e s tinati on P rop o s ition,Second E'dition'
Newman,J'w',lg5T,MotivationResearchandMarketingManagemenl.Norwood, Mass.: The PlimPton Press
olson,J.,andD.E.Allen' rgg5,,,BuildingBondsbetweentheBrandandtheCustomer: of Marketing science creating and Managing Brand Pirsonality, " Proceedings creating customer Mix: Marketing the lnstitute conference oriBrand Equity and Value, (March): 1l-12 ,,Convention Destination Images: Analysis ofAssociation Meeting oppermann, M, 1996, I 7 (3) : 17 5-82 P I anners' P erc eptions, " Tourism Management' .'Tourist Satisfaction in Singap-o,1^ o Perspective from Pawitra, T. A', K' C. Tan, 2003, Tourists,"Managing Service Quality' l3 (5): 399
lndonesian
Jurnal Studi Manaiemen & Organisasi Vol.
6 No.2
Juli 2009
Pearce, Russell,
P.L.,2005, Tourism Behaviour
:.Thernes and,Conceptual Schemes, Channel
ll(7): 326-339 View of Contemporary Hospitality Managgment' jA and Social Circumplex Model of Affect,', Joumalof Personality J. A., 1980, PsYchologY,3g (6):
l16l-78
:
,,Generalizabitity of a Measure of hsitor H' And Knopf, R. C., 1982, applied Psychology Satisfaction *iri-'Orraooi Reffeation Behoviori' Measurement, 6 : 173'183
Schomaker, J.
Publication, New York of assesment: An Example
A., l986, "Holiday Destination Image' The Problem (3): 168-80 iurrtopLa in Meiorca," Tourism management' 7 ,,Destination lrnage Analysis:.A Review of 142 Papers from1973Pike, S. D,,20a2,
Phelps,
'
2000,'rTourismManagement,23(5):
541-549
and its Measuremenl in \lospitality Pizam, A., 'll Ellis. 1999, "Customer satisfaction Enterprises, " International Joumal Image'of their State as a Tourist Schroeder, T., 1996, ':The Relationship of Residents 'i of Travel Research; 34'(4): Destination and their support for Tourism, Journal 71-73 ,.Self-conc:ept in Consumer Behlaviour: A Critical Review,,' Journal of Sirgy, M. J ', 1982, Consumer Research, 9 : 287'300 'lEvaluative Images and Tourism: The Use of Walmsley, D. Y., and M. Young, 1998, " Journal personal tobescribe the Structure of Destination Images,
Corrtru"t,
of Travel Research, 36:65-69
Wan,
Destination"' T. W D.,T. K' Huj, ZSal, ."siitgapore's Image as a Tourist lnternati,onalJournalofTourismResearch'5:305-313
WTO,lgS5,IdentificationandEvalualionofthosecoryno'n'e!frofTourismse7lices'and on Tourist saLtisfaction and which can be Regulated, Tourism sewices, lyorLd Tourism state Measures to Eisure Adequate Quatity of Organization, Madrid
which have
, n"*i"s
'WISATA!'vAN .KOTA t
SEMRANG
sni Darmesfirti; Pnnathan Trtafircia
47