Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
ANALISA KEBIJAKAN PAI DI INDONESIA (Dampak UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Bagi Guru Madrasah)
Sunarto (Dosen PAI FTK IAIN Raden Intan Lampung)
Abstrak UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru yang profesional harus memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu, diperlukan pengaturan tentang kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga professional, Selain itu perlu juga diperhatikan upaya-upaya memaksimalkan fungsi dan peran strategis guru dan dosen yang meliputi penegakan hak dan kewajiban guru dan dosen sebagai tenaga professional, pembinaan dan pengembangan profesi guru dan dosen, perlindungan hukum, perlindungan profesi, serta perlinudungan keselamatan dan kesejahteraan kerja. Maka lahirlah undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Berkaitan dengan hal itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai analisis dampak undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bagi guru madrasah.
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
syarat seorang guru dan dosen dapat
A. Pendahuluan Tinggi rendahnya kualitas suatu
dikatakan profesional.
bangsa, ditentukan oleh mutu pendidikan
B. Pembahasan
yang
1.
dilaksanakan
oleh
para
praktisi
pendidikan. Oleh karena itu, guru dan dosen
Pengertian Guru dan Dosen a. Pengertian Guru
mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan
Guru adalah pendidik profesional
yang sangat strategis dalam pembangunan
dengan tugas utama mendidik, mengajar,
dibidang pendidikan, selain itu guru dan
membimbing,
dosen memegang tugas dan fungsi ganda,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik
yaitu sebagai pengajar dan sebagai pendidik.
pada pendidikan anak usia dini jalur
Sebagai pengajar guru dan dosen hendaknya
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
mampu
pendidikan menengah.1
menuangkan
sejumlah
bahan
pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru dan dosen diharapkan
dapat
membimbing
dan
membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri.
Namun
demikian,
untuk
mengetahui keterlaksanaan tugas guru dan dosen tersebut, diperlukan penilaian kinerja dengan
kriteria-kriteria
penilaian
yang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Zakiah
mengarahkan,
Daradjat,
melatih,
mendefinisikan
guru sebagai pendidik profesional, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima
dan
memikul
sebagian
tanggungjawab pendidikan yang terpikul dipundak para orang tua. memberi
pengertian
pendidik
adalah
memikul
pertanggungan
2
A.D. Marimba
bahwa
sebagai
guru orang
jawab
atau yang untuk
mendidik. 3
Selain kinerja, sikap profesionalisme
Dari pengertian diatas dapat diambil
guru dan dosen juga patut diperhatikan guna
sebuah kesimpulan bahwa guru adalah
meningkatkan kinerja guru dan dosen. Sikap
seorang pendidik yang memiliki tugas untuk
yang baik tercermin dari pribadi yang baik
mendidik,
pula, hal tersebut erat kaitannya dengan
mengarahkan hingga mengevaluasi peserta
kompetensi
guru
dan
dosen
yaitu
kompetensi kepribadian. Empat kompetensi tersebut adalah (kepribadian, pedagogik, sosial, dan profesional) menjadi salah satu
mengajar,
membimbing,
1
Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang Guru Dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), (Jakarta : Sinar Grafika, 2011), h.3 2
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000), h.23 3
A.D.Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT.Al-Ma’ arif, 1980). h .35
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
didik dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan menengah.
Berdasarkan ayat tersebut diatas dapat dipahami bahwa pendidik adalah
b. Pengertian Dosen
tugas yang membutuhkan suatu keseriusan
Dosen adalah pendidik profesional dan
ilmuwan
dengan
tugas
utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan
ilmu
pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian
dan
pengabdian
kepada
masyarakat. Dengan demikian tugas guru dan dosen tidaklah mudah, dituntut keseriusan,
karena profesi guru bukanlah hal yang mudah,
disini
dibutuhkan
kemampuan
khusus atau kompetensi dalam 3menjalankan tugasnya, jika seorang pendidik tanpa dibekali dengan ilmu keprofesionalan-nya maka tujuan yang diharapkan tidak akan optimal.
keihlasan, dilakukan secara benar dan tepat Seorang
guru
dan
dosen
harus
dalam menjalankannya serta dibutuhkan mempunyai perencanaan yang efektif dan adanya kompetensi dalam dirinya, hal ini efesien
untuk
menentukan
tujuan
sesuai dengan firman Allah yaitu : pendidikan. Sesuai dijelaskan dalam surat al
Artinya: Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, Sesungguhnya akupun berbuat (pula). kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan. (QS. Al-An'am : 135)4
4 Departemen Agama RI, AL-Qur'an dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, 2000, hlm.210
hasyr ayat 18 sebagai berikut :
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.5
dalam mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri untuk melakukan transformasi
Dalam perencanaan terlebih yang harus diperhatikan adalah apa yang harus dilakukan
dan
melakukannya.
siapa Jadi
yang
akan
perencanaan disini
diri, identitas diri, dan pemahaman diri. keempat, kompetensi social yaitu peragkat perilaku tertentu yang merupakan dasar dari
berarti memilih sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagimana, dan oleh siapa. Tentu didalam dunia pendidikan yang yang
pemahaman diri sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan social, serta tercapainya interaksi social secara efektif.
membuat suatu pendidikan itu baik atau Kelima,
tidak tergantung pendidiknya. Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya
secara
Kompetensi
guru
tepat tersebut
dan
efektif.
meliputi
kompetensi
pemahaman,
spiritual,
penghayatan,
yaitu serta
pengamalannya kaidah-kaidah keagamaan.6 2. Kedudukan, Fungsi, Tujuan Guru dan Dosen a. Kedudukan dan Fungsi Guru
:
Guru mempunyai kedudukan sebagai
pertama, kompetensi intetelektual. yaitu
tenaga profesional pada jenjang pendidikan
berbagai perangkat pengetahuan yang ada
dasar,
pendidikan
menengah,
dan
pendidikan anak usia dini pada jalur dalam diri individu yang diperlukan untuk
pendidikan formal yang diangkat sesuai
menunjang berbagai aspek kinerja sebagai
dengan peraturan perundang-undangan. Dan
guru
kedua,
kompetensi
fisik
yaitu
berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran
perangkat kemampuan fisik yang diperlukan
berfungsi
untuk
pendidikan nasional.
menunjang
pelaksanaan
tugas
untuk
meningkatkan
mutu
sebagai guru dalam berbagai situasi. ketiga, kompetensi pribadi yaitu perangkat perilaku yang berkaitan dengan kemampuan individu 5
Ibid, h. 919
6
Kunandar, Guru profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru), Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009, hlm.55-56
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
b. Kedudukan dan Fungsi Dosen Dosen
mempunyai
b. Memiliki
kedudukan
sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dan berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi
untuk
meningkatkan
mutu
komitmen
meningkatkan
pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas. d. Memiliki
kompetensi
yang
diperlukan sesuai dengan bidang tugas. e. Memiliki
pendidikan nasional.
mutu
untuk
tanggungjawab
atas
pelaksanaan tugas keprofesionalan. f. Memperoleh
penghasilan
yang
ditentukan sesuai dengan prestasi c. Tujuan Guru dan Dosen
kerja.
Guru dan dosen bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan
mewujudkan
nasional,
yaitu
tujuan
pendidikan
berkembangnya
potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
g. Memiliki
kesempatan
mengembangkan
untuk
keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. h. Memiliki
jaminan
perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas
jawab.
keprofesionalan guru. 3. Prinsip Profesionalitas Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai
4. Hal-Hal
Yang
Berkaitan
Dengan
Guru a. Kualifikasi,
Kompetensi,
dan
Sertifikasi
berikut : a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
1) Kualifikasi akademik diperoleh melalui
pendidikan
tinggi
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
program sarjana atau program
berupa
diploma empat.
tunjangan
2) Kompetensi
guru
meliputi
kompetensi
pedagogik,
kompetensi
kepribadian,
kompetensi
sosial,
dan
kompetensi
profesional
yang
diperoleh
melalui
pendidikan
profesi. 3) Sertifikat kepada
tunjangan
fungsional,
tunjangan maslahat terkait
profesi,
khusus,
dan
tambahan
yang
dengan
tugasnya
sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi). b) Mendapatkan promosi dan
pendidik guru
diberikan
yang
telah
memenuhi persyaratan. Sertifikat
penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja. c) Memperoleh
perlindungan
pendidik diselenggarakan oleh
dalam melaksanakan tugas
perguruan tinggi yang memiliki
dan
program
intelektual.
pengadaan
tenaga
kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Sertifikasi pendidik dilaksanakan
hak
atas
d) Memperoleh untuk
kekayaan
kesempatan meningkatkan
kompetensi.
secara objektif, transparan, dan e) Memperoleh
akuntabel.
memanfaatkan
b. Hak dan Kewajiban 1. Dalam
prasarana
melaksanakan
tugas
keprofesionalan, guru berhak : a) Memperoleh penghasilan di atas
kebutuhan
minimum
dan
kesejahteraan
dan sarana
dan
pembelajaran
untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan. f) memiliki kebebasan dalam
hidup
memberikan penilaian dan
jaminan
ikut menentukan kelulusan,
sosial.
penghargaan,
pokok,
kepada peserta didik sesuai
tunjangan yang melekat pada
dengan kaidah pendidikan,
(meliputi
gaji
gaji, serta penghasilan lain
atau
sanksi
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
kode etik guru, dan peraturan
akademik dan kompetensi
perundang-undangan.
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
g) memperoleh rasa aman dan
pengetahuan, teknologi, dan
jaminan keselamatan dalam
seni.
melaksanakan tugas. h) memiliki kebebasan untuk
c) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif
berserikat dalam organisasi
atas
dasar
pertimbangan jenis kelamin,
profesi.
agama, suku, ras, dan kondisi i) memiliki kesempatan untuk
fisik
tertentu,
atau
latar
berperan dalam penentuan
belakang keluarga, dan status
kebijakan pendidikan.
sosial ekonomi peserta didik
j) memperoleh
untuk mengembangkan dan meningkatkan
dalam pembelajaran.
kesempatan
d) Menjunjung tinggi peraturan
kualifikasi
perundang-undangan,
akademik dan kompetensi.
hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan
k) Memperoleh pelatihan dan
estetika.
pengembangan profesi dalam bidangnya. 2. Dalam
e) Memelihara dan memupuk
melaksanakan
keprofesionalan,
persatuan
tugas
dan
kesatuan
bangsa.
guru
c. Wajib Kerja dan Ikatan Dinas
berkewajiban: a) Merencanakan pembelajaran, melaksanakan
Dalam
keadaan
darurat
proses
Pemerintah dapat memberlakukan
pembelajaran yang bermutu,
ketentuan wajib kerja kepada guru
serta
atau warga negara Indonesia lainnya
menilai
mengevaluasi
dan hasil
pembelajaran. b) Meningkatkan
yang
memenuhi
kualifikasi
akademik dan kompetensi untuk dan
mengembangkan kualifikasi
melaksanakan tugas sebagai guru di
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
daerah khusus di wilayah Negara
guru karena: meninggal dunia,
Kesatuan Republik Indonesia.
mencapai batas usia pensiun
Pemerintah
pusat
atau
pemerintah daerah dapat menetapkan pola ikatan dinas bagi calon guru untuk
memenuhi
kepentingan
pembangunan pendidikan nasional atau
kepentingan
daerah.
pembangunan
Pemerintah
dapat
juga
mengembangkan sistem pendidikan guru ikatan dinas berasrama di lembaga pendidikan untuk menjamin efisiensi dan mutu pendidikan. d. Pengangkatan,
(dilakukan pada usia 60 tahun.), atas permintaan sendiri, sakit jasmani atau rohani sehingga tidak dapat melaksanakan tugas secara terus-menerus selama 12 (dua
belas)
bulan
dan
berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama antara guru
dan
penyelenggara
pendidikan. 4. Guru diberhentikan tidak dengan
Penempatan,
Pemindahan, dan Pemberhentian
hormat dari jabatan sebagai guru karena : melanggar sumpah dan janji
jabatan,
melanggar
1. Pengangkatan dan penempatan
perjanjian kerja atau kesepakatan
guru dilakukan secara objektif
kerja bersama dan melalaikan
dan transparan sesuai dengan
kewajiban dalam menjalankan
peraturan perundang-undangan.
tugas selama 1 (satu) bulan atau
2. Guru
yang
Pemerintah
diangkat atau
oleh
pemerintah
lebih secara terus-menerus. e. Pembinaan dan Pengembangan
daerah dapat dipindah tugaskan antar
provinsi,
kabupaten/antar
antar
kota,
antar
kecamatan maupun antar satuan pendidikan kebutuhan
karena satuan
alasan
pendidikan
atau promosi.
Pembinaan pengembangan pembinaan
dan
dan guru
meliputi
pengembangan
profesi dan karier. Pembinaan dan pengembangan profesi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
3. Guru dapat diberhentikan dengan hormat dari jabatannya sebagai
kompetensi profesional. f. Penghargaan
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
Guru
yang
berprestasi,
berdedikasi luar biasa, atau bertugas di
daerah
khusus
memperoleh
berhak
penghargaan.
perlindungan
pemerintah
daerah,
masyarakat, organisasi profesi, atau satuan
pendidikan.
Penghargaan
dapat diberikan pada tingkat sekolah, tingkat
desa,
kelurahan,
tingkat
dan
kesehatan kerja. h. Cuti Guru memperoleh cuti sesuai
Penghargaan dapat diberikan oleh Pemerintah,
keselamatan
dengan
peraturan
perundang-
undangan. Guru dapat memperoleh cuti
untuk
studi
dengan
tetap
memperoleh hak gaji penuh. i. Organisasi Profesi dan Kode Etik
kecamatan, tingkat kabupaten/kota, Guru
tingkat provinsi, tingkat nasional, atau
tingkat
internasional.
Penghargaan kepada guru dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan
pangkat
finansial,
piagam,
istimewa, atau
bentuk
penghargaan lain. Pemerintah dapat menetapkan
hari
guru
nasional
sebagai penghargaan kepada guru yang
diatur
dengan
peraturan
perundang-undangan.
wajib
pemerintah
masyarakat, atau
organiasi
satuan
memberikan
pendidikan perlindungan
terhadap guru dalam pelaksanaan tugas. meliputi
Perlindungan perlindungan
perlindungan
independen.
membentuk yang
organisasi
bersifat profesi
tersebut berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier,
wawasan
kependidikan,
perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat. 5. Hal-Hal
Yang
Berkaitan
Dengan
Dosen Kompetensi,
Sertifikasi, dan Jabatan Akademik
Pemerintah,
profesi,
profesi
a. Kualifikasi,
g. Perlindungan
daerah,
organisasi
dapat
profesi,
tersebut hukum, serta
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasionai. Kualifikasi akademik
dosen
diperoleh
melalui
pendidikan tinggi program pascasarjana
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
yang terakreditasi sesuai dengan bidang
khusus,
keahlian.
Dosen
kehormatan, serta maslahat
akademik
minimum:
memiliki
kualifikasi
lulusan
program
tunjangan
tambahan
yang
terkait
magister untuk program diploma atau
dengan tugas sebagai dosen
program sarjana; dan lulusan program
yang
doktor untuk program pascasarjana.
prinsip
Sertifikat
pendidik
untuk
dosen
ditetapkan
dengan
penghargaan
atas
dasar prestasi).
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45
b) Mendapatkan promosi dan
diberikan setelah memenuhi syarat sebagai
penghargaan sesuai dengan
berikut : memiliki pengalaman kerja sebagai
tugas dan prestasi kerja.
pendidik pada perguruan tinggi sekurangkurangnya 2 (dua) tahun; memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan lulus sertifikasi yang dilakukan oleh
c) Memperoleh
perlindungan
dalam melaksanakan tugas dan
hak
atas
kekayaan
intelektual.
perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan
d) Memperoleh
kesempatan
pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh
untuk
meningkatkan
Pemerintah.
kompetensi, akses sumber belajar, informasi, sarana dan
b. Hak dan Kewajiban 1. Dalam
prasarana pembelajaran, serta
melaksanakan
tugas
keprofesionalan, dosen berhak : a) Memperoleh penghasilan di atas
kebutuhan
minimum
dan
kesejahteraan (meliputi
hidup jaminan sosial.
gaji
pokok,
tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain yang
berupa
tunjangan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. e) Memiliki
kebebasan
akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan. f) Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan
kelulusan
peserta didik.
profesi,
tunjangan
g) Memiliki kebebasan untuk
fungsional,
tunjangan
berserikat dalam organisasi
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
profesi/organisasi
profesi
hukum, dan kode etik, serta
keilmuan. 2. Dalam
nilai-nilai agama dan etika.
melaksanakan
keprofesionalan,
tugas
f) Memelihara dan memupuk
dosen
persatuan
berkewajiban :
dan
kesatuan
bangsa.
a) Melaksanakan
pendidikan,
c. Wajib Kerja dan Ikatan Dinas
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam
keadaan
darurat
Pemerintah dapat memberlakukan
b) Merencanakan,
ketentuan wajib kerja kepada dosen
melaksanakan
proses
atau warga negara Indonesia lain
pembelajaran, serta menilai
yang
dan
akademik dan kompetensi untuk
mengevaluasi
hasil
memenuhi
kualifikasi
melaksanakan tugas sebagai dosen di
pembelajaran. c) Meningkatkan
dan
daerah khusus. Pemerintah
mengembangkan kualifikasi
dapat
akademik dan kompetensi
menetapkan pola ikatan dinas bagi
secara berkelanjutan sejalan
calon
dengan perkembangan ilmu
kepentingan
pengetahuan, teknologi, dan
pendidikan nasional, atau untuk
seni.
memenuhi
d) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif
atas
dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik
tertentu,
belakang peserta
atau
latar
sosioekonomi didik
dalam
pembelajaran. e) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan,
dosen
untuk
memenuhi
pembangunan
kepentingan
pembangunan daerah. d. Pengangkatan,
Penempatan,
Pemindahan, dan Pemberhentian. 1. Pengangkatan dan penempatan dosen pada satuan pendidikan tinggi dilakukan secara objektif dan transparan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2. Pemindahan dosen pada satuan pendidikan
tinggi
yang
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
diselenggarakan oleh masyarakat diatur
oleh
penyelenggara
pendidikan
berdasarkan
Pembinaan pengembangan pembinaan
dan dosen
dan
meliputi
pengembangan
perjanjian kerja atau kesepakatan
profesi dan karier. Pembinaan dan
kerja bersama.
pengembangan
3. Dosen
dapat
diberhentikan
dengan hormat dari jabatannya sebagai guru karena: meninggal dunia,
mencapai
kompetensi
dosen
pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
usia
Beban kerja dosen mencakup
pension (dilakukan pada usia 65
kegiatan pokok yaitu merencanakan
tahun.), atas permintaan sendiri,
pembelajaran, melaksanakan proses
sakit
pembelajaran, melakukan evaluasi
jasmani
sehingga
batas
meliputi
profesi
atau
rohani
tidak
dapat
pembelajaran,
membimbing
melakukan
dan
melaksanakan tugas secara terus-
melatih,
penelitian,
menerus selama 12 (dua belas) bulan dan berakhirnya perjanjian
melakukan tugas tambahan, serta 1 3 melakukan pengabdian kepada
kerja atau kesepakatan kerja
masyarakat. Beban kerja tersebut
bersama
sekurang-kurangnya sepadan dengan
3
antara
guru
dan
penyelenggara pendidikan. 4. Dosen dengan
diberhentikan hormat
dari
12 satuan kredit semester (SKS) dan tidak
jabatan
sebanyak-banyaknya 16 SKS. f. Penghargaan
sebagai guru karena : melanggar sumpah
dan
janji
jabatan,
melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama dan melalaikan
kewajiban
dalam
menjalankan tugas selama 1 (satu) bulan atau lebih secara terus-menerus. e. Pembinaan dan Pengembangan
Dosen
yang
berprestasi,
berdedikasi luar biasa, atau bertugas di
daerah
khusus
memperoleh
berhak
penghargaan.
Penghargaan dapat diberikan oleh Pemerintah,
pemerintah
daerah,
masyarakat,
organisasi
profesi
keilmuan, atau satuan pendidikan tinggi. Penghargaan dapat diberikan pada
tingkat
satuan
pendidikan
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
tinggi,
tingkat
kabupaten/kota,
Lahirnya Undang-Undang No 14
tingkat provinsi, tingkat nasional,
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen tentu
atau
internasional.
saja mendapatkan sambutan yang hangat,
Penghargaan dapat diberikan dalam
terutama dari kalangan pendidik. UU ini
bentuk tanda jasa, kenaikan pangkat
dianggap bisa menjadi payung hukum untuk
istimewa, finansial, piagam, atau
guru dan dosen tanpa adanya perlakuan yang
bentuk penghargaan lain.
berbeda antara guru negeri dan swasta.
tingkat
Dengan lahirnya UU Guru dan Dosen diharapkan dapat menjadi acuan untuk memperbaiki
kualitas
mutu
pelayanan
pendidikan di masyarakat baik itu negeri
g. Perlindungan
maupun swasta. Pemerintah, daerah,
pemerintah
masyarakat,
profesi, wajib
atau
organiasi
satuan
memberikan
pendidikan perlindungan
terhadap guru dalam pelaksanaan tugas.
Perlindungan
meliputi
tersebut
perlindungan
hukum,
perlindungan
profesi,
serta
perlindungan
keselamatan
dan
kesehatan kerja.
Tentunya dengan kehadiran UndangUndang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menimbulkan dampak bagi guru. Berdasarkan Pasal 8 disebutkan bahwa : “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, jasmani
dan
kemampuan
sertifikat rohani, untuk
pendidik, serta
mewujudkan
sehat
memiliki tujuan
pendidikan nasional”.7 Dari pasal ini yang menjadi sorotan adalah kompetensi sertifikat pendidik, yang mana seorang guru dan
h. Cuti
dosen diwajibkan untuk memiliki sertifikat Dosen memperoleh cuti sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
pendidik. Untuk memiliki sertifikat tersebut harus melakukan sertifikasi.
Dosen memperoleh cuti untuk studi dan penelitian atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan memperoleh hak gaji penuh.
Sertifikasi guru merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan dengan demikian, upaya pembentukan guru yang profesional di Indonesia segera menjadi
6. Analisis
Dampak
Undang-Undang
No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Bagi Guru Madrasah
7
Tim Penyusun, Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Sinar Grafika, Jakarta, 2006, hlm.7
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
kenyataan dan diharapkan, tidak semua
c.
Menjadi
wahana
orang dapat menjadi guru dan tidak semua
penjamin
orang menjadikan profesi guru sebagai batu
Lembaga Pendidikan Tenaga
loncatan
Kependidikan (LPTK) yang
untuk
memperoleh
pekerjaan
mutu
seperti yang terjadi belakangan ini. Namun
bertugas
demikian dalam pelaksanaan sertifikasi
calon
memiliki
berfungsi
dampak
terhadap
dunia
bagi
mempersiapkan guru
dan
juga
sebagai
kontrol
pendidikan, dampak teresbutadalah dampak
mutu bagi pengguna layanan
posritif dan dampak negatif.
pendidikan.
1. Dampak
Positif
Sertifikasi
d.
Guru
eksternal dapat
pendidikan di sekolah-sekolah.
2. Dampak
Melindungi profesi guru dari
praktik
pendidikan kompeten
potensial
menyimpang
dari
Negatif
Sertifikasi
Pelaksanaan
program
Guru
layanan
yang sehingga
tidak
sertifikasi tujuan dasarnya adalah
dapat
merusak citra profesi guru itu
untuk
sendiri.
pendidikan.9
Melindungi
yang
ketentuan yang berlaku. 8
Manfaat uji sertifikasi antara lain sebagai berikut :
pendidikan
dari keinginan internal dan
bermanfaat bagi perkembangan
b.
lembaga
penyelenggara Sertifikasi guru sangat
a.
Menjaga
meningkatkan Karena
meningkatnya
masyarakat
mutu dengan kualitas
dari praktik pendidikan yang
pendidikan, maka akan dapat
tidak
pula
berkualitas
dan
mendongkrak
kualitas
akan
pendidikan bangsa Indonesia saat
menghambat
upaya
ini. Meski proses sertifikasi guru
peningkatan
kualitas
professional
yang
sudah
memasuki
periode
pendidikan dan penyiapan sumber daya manusia di negeri ini.
8
http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2005/0205/17/1104.htm 9
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan
Sertifikasi Guru, Remaja Rosda Karya, 2009.h.23
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
keempat, bukan berarti kendala dan
permasalahan
b. Miskin
yang
Keterampilan
dan
Kreatifitas
menyertai sertifikasi guru sirna. Guru bukanlah bagian
Adapun dampak negative dari sertifikasi
guru
dari sistem kurikulum, tetapi
berbasis
keberhasilan
portofolio terhadap kinerja dan
pelaksanaan
kurikulum akan bergantung
kompetensi guru adalah:
pada kemampuan, kemauan, a. Menjadi Sosok Certificate-Oriented
yang
dan sikap professional tenaga guru.
Ternyata
Jika
persyaratan
dikaitkan professional
implementasi sertifikasi guru
seorang guru yang sesuai
dalam
penilaian
dengan
kemudian
Pendidikan
bentuk
portofolio
ini
Standar yaitu,
menimbulkan polemik baru.
merencanakan,
Banyak
mengembangkan,
para
pendidikan bahwa
pengamat berhipotesis
sertifikasi
Nasional mampu
melaksanakan, dan menilai
dalam
proses belajar secara relevan
bentuk penilaian portofolio
dan efektif maka seorang
tak akan berdampak sama
guru yang professional akan
sekali terhadap peningkatan
dengan
kinerja
apalagi
sertifikasi berbasis portofolio
dengan
tanpa harus memanipulasi
guru,
dikaitkan
mudah
lolos
berkasnya.11
peningkatan mutu pendidikan nasional. Hal ini berkaitan dengan
temuan-temuan
dilapangan
bahwa
C. Kesimpulan
adanya
indikasi kecurangan dalam
UU No 14 Tahun 2005 Tentang
melengkapi berkas portofolio
Guru dan Dosen menyatakan bahwa. Guru
oleh
adalah pendidik profesional dengan tugas
para
guru
peserta
sertifikasi. 10
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
10
http://www.infodiknas.com/pengaruhnegatif-sertifikasi-guru-berbasis-portofolio terhadapkinerja-dan-kompetensi-guru/
melatih,
menilai,
dan
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
kecurangan
anak usia dini jalur pendidikan formal,
portofolio oleh para guru peserta sertifikasi.
pendidikan
dasar,
dan
pendidikan
menengah. Guru yang profesional harus memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
dalam
melengkapi
berkas
Yang menjadi dampak yang sangat menonjol bagi guru madrasah khusunya guru PAI adalah, bahwa dalam pemberian gaji guru PAI dan guru umum yang ada dimadrasah bersumber dari departemen agama, sedangkan pada sekolah umum gaji
Pengembangan tenaga kependidikan
guru umum digaji oleh dinas pendidikan,
melalui pendidikan profesi guru memilki
dan guru PAI yang berada disekolah umum
arti yang sangat setrategis. Karena guru
tetap digaji oleh departemen agama.
sebagai unsur yang sangat menentukan dalam proses belajar mengajar. Dengan pendidikan
profesi
diarahkan
untuk
meningkatkan kualifikasi, kompetensi dan profesionalisme. Pendidikan profesi guru diselenggarakan tidak semata-mata untuk memperoleh tunjangan professional guru yang besarnya satu kali gaji pokok, Namun
demikian
dalam
pelaksanaanya pendidikan profesi guru, atau sertifikasi guru memiliki dampak bagi dunia pendidikan, dampak tersebut adalah dampak positif
dan
dampak
negatif.
Dampak
positifnya adalah Melindungi profesi guru
DAFTAR PUSTAKA
dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten dan Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas. Dampak negatifnya adalah adanya indikasi
11
Poedjawijatno, dalam Hadi Supeno, Potret Guru, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995). h. 193
A.D.Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT.AlMa’ arif, 2000 Departemen Agama RI, AL-Qur'an dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, 2000
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Juli 2015
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Remaja Rosda Karya, 2009 Kunandar, Guru profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru), Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009 M. Uzer Usman, Menjadi guru professional, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2006 Poedjawijatno, dalam Hadi Supeno, Potret Guru, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995 Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang Guru Dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), Jakarta : Sinar Grafika, 2011 Tim Penyusun, Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Sinar Grafika, Jakarta, 2006 Tim Penyusun Kamus pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed.Ke3,Cet. Ke-2, Balai Pustaka, Jakarta, 2002 Undang-undang guru dan dosen RI, No. 14 Tahun 2005, Jakarta, Citra Utama Media, Jakarta Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000 http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2005/0205/17/1104.htm
1.
http://www.infodiknas.com/pengaruhnegatif-sertifikasi-guru-berbasisportofolio terhadap-kinerja-dankompetensi-guru/