Adam, R. A. L. & E. M. Lunch. 1986. Temporal and Spatial Aspects of Species Habitat Model : Modeling Habitat Relationships of Terrestrial Vertebrates. The University of Wisconsin Press. Wisconsin. Alikodra, H.s. 1983. Ekologi Banteng (Bos javanicus d'Alton) di Taman Nasional Ujung Kulon. Fakultas Pasca Sarjana IPB. Disertasi. Tidak diterbitkan. Alikodra, H.S. 1990. Pengelolaan Satwa Liar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas llmu Hayati IPB. Bogor. Amman, H. 1985. Contribution to The Ecology and Sociology of The Javan Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus Desm., 1822) lnangural Dissertation. Philosophisch. Naturwissenschaftlichen Fakultat der Universitat Basel. Econom-DruchA.G. Basel. Basyar, K. 1998. Penggunaan Ruang oleh beberapa individu Badak Jawa di Cibandawoh Taman Nasional Ujung Kulon. Skripsi S1 Fakultas Kehutanan IPB. Tidak dterbitkan. Barns, B. dan V.S. Wiradisastra. 1997. Sistem lnformasi Geografi Sarana Manajemen Sumberdaya. Laboratorium Pengideraan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. 1993. Strategi Konservasi Badak Indonesia. Kerjasama Dirjen PHPA, YMR, IWF, IUCN dan WWF. Jakarta. Djaja, B., H.R. Sadjudin and L.Y. Khinn. 1982. Studi Vegetasi untuk Keperluan Makanan bagi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus Desmarest). Special Report No. 1 I U C N M F Project No. 1960. Fakultas Biologi UNAS. Jakarta. Griffiths, M. 1993. The Javan Rhino of Ujung Kulon : An Investigation of Its Population and Ecology Through Camera Trapping. A Joint Project between the Directorate General of Forest Protection ad Nature Conservation and the World Wide Fund for Nature Indonesian Programme. Groves, P.C. 1967. On The Rhinoceros p.f. South-East Asia. Sanselier Kundlivhe Mitteilunger BLV Bayer. Land Wirtschaftsverlag. Munchen : 15 Jkg-Heytt3. Hall, C. A. S. and J. W. Day. 1977. Ecosystem Modeling in Theory and Practise. John Wiley and Sons. New York.
Haryanto. 1997. lnvasi Langkap (Arenga obtusifolia) dan Dampaknya terhadap Keanekaragaman Hayati di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. Media Konservasi Edisi Khusus. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB. Hommel, W.F.M.P. 1987. Landscape Ecology of Ujung Kulon (West Java, Indonesia). Privately Published. Hoogetwerf, A. 1970. Udjung Kulon The Land of The Last Javan Rhinoceros. E.J. Brill, Leiden. Jorgensen, S. E. 1988. Fundamental of Ecological Modelling. Elsevier Press. Oxford. Krebs, C.J. 1972. Ecology. Harper & Ron Publisher. London. Lekagul & McNeely. 1977. Mammals of Thailand. Sahakambhath Co. Bangkok. Maquire, 0. J. and Goodchild. 1991. Geographical Information System. Longmann Scientific and Technical. John Wiley & Sons Inc. New York. Muntasib, H., Haryanto, B. Masy'ud, D. Rinaldi, H. Arief. 1997. Pilot Project Pengelolaan Habitat Badak Jawa (Rhinoceros s o ~ i c u s ) . Laporan Hibah Bersaing Perguruan Tinggi V. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Muntasib, H., Haryanto, 8. Masy'ud, D. Rinaldi, H. Arief, Y. A. Mulyani dan S. B. Rushayati. 1997. Panduan Pengel~laanHabitat Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Media Konservasi. Edisi Khusys. Bogor. Nugroho, D. B. S. 2001. Karakteristik Pmggunaan Sumberdaya Air oleh Badak Jawa dan Banteng di Daerah Cikeu$ik dan Cibandawoh Taman Nasional Ujwg Kulon. Skripsi S4-fakultas Kehcztanan IPB. Tidak diterbitkan. Prawirosudirdjo, G. 1975. Empat Raja Rimba Raya di Indonesia. Bharata. Jakarta. Ramono, W.S. 1973. Javan Rhinoceros in Udjung Kulon. Direktorat PPA. Rinaldi, D. dan Y.A. Mulyani. 1997. Populasi dan Perilaku Badak Jawa. Media Konservasi Edipi Khusus. Rusli, S. N. 1998. Penataan R u q W+ ah dengan Peran Serta Masyarakat Menggunakan Sistem lnformasi Geodfis. Disertasi Doktor Program Pasca Sarjana IPB. Tidak diterbitkan. Sadjudin, H.R. 1983. Dasar-dasar Pemikiran Bagi Pengelola Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus Desm., 1822) di Udjung Kulon. Taman Nasional Udjung Kulon. Labuan.
Sadjudin, H.R. dan B. Djaya. 1984. Monitoring Populasi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus Desm., 1822) di Semenanjung Ujung Kulon. Fakultas Biologi Universitas Nasional. Santiapillai, C. 1989. The Conservation of Rhinos in Indonesia. In InterorganizationalMeeting Convened by IUCNISSC, PHPA and WWF. WWF Indonesian Programme. Bogor. Schenkel, R and L. Schenkel-Hulliger. 1969. The Javan Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus Desm., 1822) in Udjung Kulon Nature Reserve, Its Ecology and Behavior. Field Study 1967 and 1968. Acta Tropica Separatun vol. 26,2. Sriyanto, A. dan A. Priambudi. 1995. Laporan Hasil Sensus Badak Jawa. Taman Nasional Ujung Kulon. Labuan. Suhono, S. 2000. Studi Penggunaan Daerah Citadahan dan Cikeusik Taman Nasional Ujung Kulon oleh Badak Jawa dan Banteng. Skripsi S1 Fakultas Kehutanan IPB. Tidak diterbitkan. Taman Nasional Udjung Kulon. 1995. Rencana Pengelolaan Taman Nasional Udjung Kulon (Master Plan). Labuan. Taman Nasional Udjung Kulon. 1996. Laporan Sensus Badak Jawa. Taman Nasional Udjung Kulon. Labuan. Trenggono, S.; Cho. G. Ch. 1999. Modeling of Javan Rhino Habitat in The Ujung Kulon National Park. Mawah Disqppaikan pada Seminar Penerapan Sistem lnforrnasi Geografi untuk Padiotracking untuk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati tanggal 26 Oktober 1999 di Bogor. Van Steenis, C.G.G.J. 1972. Mountain Flora of Java. E.J. Brill. Leiden. Vemer, J., M.L. Morrison, dan C.J. Ralph, 1986. Wildlife 2000. Modeling Habitat Relationship of Terrestrial Vertebrates. The University of Wisconsin Press. Wahyu. 1995. Analisis Pola Penmunaan Ruang dan Studi Populasi Kerbau Liar (Bubalus bubalis Linn.) di Pulau Rinca Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur. Skripsi S1 Fakultas Kehutanan IPB. Tidak Diterbitkan. Wiersum, K. F. 1973. 2001. Syllabus Wildlife Utilization and Management in Tropical Regions.
Lampiran 1. 10 komunitas tumbuhan di Taman Nasional Ujung Kulon (Hommel, 1987) Kelompok 1. Kelompok Komunitas Neesia altissima 2.
Kelompok Komunitas Rervspermum diversifolium
3.
Kelompok Komunitas Eupatorium odoratum
4.
Kelompok Komunitas Ardisia humilis
5.
Kelompok Komunitas Murdannia nudiflora Kelompok komunitas Eupatorium odoraturn
6.
Komunitas Komunitas Kibara coriacea dan Flacourtia mkam Komunitas Garcinia mstrata dan Neesia altissima Komunitas Pentace mstrata dan Amnga obtusifolia Komunitas Rubus mollucanus dan Gleichenia tmncata V. Komunitas Saraca thaipingensis dan Sumbaviopsis albicans Vl. Komunitas Uncaria spec. dan Sumbaviopsis albicans VII. Komunitas Ptemspermum diversifolium dan Amnga obtusifolia VIII. Komunitas Parinari corymbosum dan Gentum gnemon IX. Komunitas Pterygora horsfieldii dan Rinoma cymulosa X, Komunitas Bischofiajavanica dan Ficus pubinervis XI. Komunitas Cerbera manghas dan Buchanania arbomscens XI/. Komunitas Bambusa blumeana dan Drypetes ovalis XI//. Komunitas Amca cathecu dan Amnga obtusifolia XIV. Komunitas Oncosperma tigillaria dan Salacca edulis XV. Komunitas Hyptis rhomboidea dan Daemonomps melanochaete XVI. Komunitas Canthium homdum dan Albizia pmera XVII. Komunitas Schizostachyum zollingeri XVIII. Komunitas Sterculia foetida dan Syzygium pseudoformosum XIX. Komunitas Dendmcnide stimulans dan Syzygium pseudoformosum XX. Komunitas Dendmcnide stimulans dan Amnga obtusifolia XXI. Komunitas Nauclea coadunata dan Syzygium polyantum XXII. Komunitas Cotypha utan dan Ardisia humilis XXIII. Komunitas Ximenia amaricana dan Ardisia humilis XXIV. Komunitas Calotmpis gigantea dan Dodonaea viscosa XXV. Komunitas Dactyloctenium aegyptium dan Digitaria heterantha XXVI. Komunitas Fimbris I. 11. 111. IV.
XXVII. Komunitas Schizostachyum zollingeri
Kelompok Kelompok komunitas Pandanus tectorius 8. Kelompok komunitas Pandanus tectorius 9. Kelompok komunitas Pandanus tectorius 10. Kelompok komunitas Pandanus tecforius
7.
Komunitas XXVIII. Komunitas Bamngtonia asiatica dan Syzygium pseudoformosum XXIX. Komunitas Sophora tomentosa dan Calophyllum inophyllum
XXX. Komunitas Pemphis acidula dan Lumnitzera spec.
XXXI. Komunitas Mikania cordata dan Pandanus tectorius
Lampiran 2. Klasifikasi vegetasi di Taman Nasional Ujung Kulon berdasarkan penelitian dari berbagai peneliti
Arenga obtusifolia-2a IV V
VI VII a
Rubue Gleichenia SamSurnbaviop UncariaSumbaviop Pterops-ArSten
Kilaja kecil (m) Kijahe
Crernnophytes (12)
Cremnophytes (viii)
Monsoon forest (57)
Momoon forast (mi)
Shrubjungle (14)
Degraded monsoon Forest (mi) Degraded monsoon Forest (mi)
Arenga obtusifolia (a) kilaja kecil (rn)
Arenga forest
Secondary for& (20)
VII b
Pterops-ArMyris
Arenga obtusifolia (a)
Arenga forest
Secondary forest (20) Monsoon forest (57)
(Degraded) monsoon Forest (xii)
Vllc
Pterops-ArBisch
Arenga obtusifoli (a)
Arenga forest
Secondary f o r d (20)
(Degraded) monsoon Forest (mi)
Asosiasi Arenga obtusifolia-1 Asosiasl Arenga obtusifolia-2 Asosiasi Decespermum fruticosum Asosiasi Arenga obtusifolia-1 Adasi Arenga obtusifdia-2 Adasi Decespermum fnRicosum Asosiasi Arenga
Rinorea BischofraFicus Carbera Buchanania BambusaD m =
BuchananiaRadermachera Drypet89 Bambusa (h)
-
bambu duri
bambu forest (48)
Xlll
Areca-Arenga
Arenga obtusifolia (a)
Arenga forest
Secondary forest (20) Oncosperma forest (36)
XIV
OncospermaSalacca
Salaca edulis (t)
Salak 'Forest' Shrubland +trees
? savana (15) Secondary forest (20)
Degraded monsoon Forest (xii)
XVa
Hyptis-DaemDill.
Calamus-Amomum (4
Shrubland,nontrees Shrubland +bushers, Shrubland +trees
Shnrbjungle (14) Savana (15) Rotan vegetation (38)
Degraded monsoon Forest (xii)
XVI,
Hyptis-DaemLant.
Calamus-Amomum (4
Shrubland,non trees
Degraded monsoon Forest (xii)
XVI
Canthium-
Shrubjungle (14) Rotan vegetation (38) Secondary forest (20) seconclary forest (20)
X XI XI1
Monsoon forest (57) Secondary forest (20) Secondary forest (20)
Ficus pubinervis
(Degraded) monsoon Forest (xii) Degraded monsoon Forest (xii) Degraded monsoon Forest (xii)
Dwraded monsoon
Ficus pubinervis zone (K) Buchanania zone (H) Asosiasi Arenga obtusifolia-2d Asogiasi Arenga obtuslfolia-2e Asosiasi Arenga obtusifolia-I a Asosiasi Arenga obtusifolia-2a Asosiasi Oncosperma horridum Asosiasi Dillenia excelsa Asosiasi Hibiscus tiliaceus
I Mikania-
I
Pandanus tectorius
I
I
Pandanus Vegetation
1 Barringtoniaformation I
(Asoeiasi
I
I
Pandanus
(P)
XXXll
IpomeaIschaemum
lpomea pescaprae
Beach Vegetation (5)
Pes-caprae formation (ii.a)
XXXlll
IschaemumScaevola NyrnphaeaNajas Phyla Eleocharis PandanusScirpod
-
? cremnophytes (1 2)
cremnopyhtes (viii)
Frash watervegetation (6) Swamp Vegetation (6)
hydrophyticvegetation (vi) hydrophyticvegetation (vi) ? mangrove (iii)
MXlV MXV MXVl
Phyla nodiflora Nypa-Acrosticurn (0)
(palm) savana (15) C~rypha~livistone Veg.
Pandanus tectorius) (Asosiasi lpornea peacaprae)
Pescaprae Formation (K)
(30)
Pandanusvegetation
(4) d i
LumnitzeraArdii
d i i
DenisSonneratia
mix
SonneratiaRhizoph.
XXXX XXXXl XXXXll
Ardisia-Buchania (b) Casuarina-Lumnitzera (e) Nypa-Acrosticum (0)
Rhlzophoraceae (s)
Secondary forest (20) Casuarina forest (40)
? mangrove (iii)
Nypa Vegetation (32) Sonneratia mangroves
Mangrove (iii)
Rhbophora mangrves
Mangrove (iii)
(a)
(Awiasl Lumnitzera Iittorea) (Adasi Sonneratia acida) (Asosiasi NYPa fruticans) (Asosiasi Sonneratia acida) Asosiasi Eugenia subglauca Asosiasi Neonauclea calycina Asosiasi Diosp cauliflora
? Fresh water swamp (K)