. PERLINDUNGAN PROGRAM KOMPUTER MENURUT HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL∗ Oleh: Afifah Kusumadara
PY
Diterbitkan di Jurnal Hukum dan Pembangunan, No. 3, July-September 2003
Pengantar
ar
I.
a.
DO
NO
T
CO
Computer program has been recognised as a valuable asset for companies as well as individuals that create or own it. Computer program becomes a new kind of property that like other tangible properties is protected by law to prevent other people or companies from exploiting it without the permission of the owner of the computer program. The law that specifically deals with the protection of computer program is known as the law of intellectual property rights. It is important for many institutions, including universities, research centers and companies, that produce computer programs, to protect their computer programs from being infringed by other institutions or individuals that could cause financial loss to them. It is also equally important for those institutions to know how to avoid committing innocent infringement to other’s computer programs that could raise a legal suit against them. This article will explain how to protect computer programs from being infringed and how to avoid infringing other’s computer programs.
ad
Program komputer telah diakui sebagai sebuah aset yang sangat bernilai
m
bagi perusahaan atau individu yang menciptakan atau memilikinya. Secara
su
hukum, program komputer mulai dianggap sebagai salah satu jenis
Ku
benda/properti seperti benda-benda berwujud lainnya. Oleh karenanya, pemilik program komputer berhak melarang pihak lain untuk menggunakan atau
h
memanfaatkan program komputernya tanpa ijin darinya. Hukum yang secara
ifa
khusus memberikan perlindungan kepada program komputer adalah hukum hak
Af
kekayaan intelektual (HAKI).
∗
Artikel ini pernah dipresentasikan di Center for Advanced Studies, Research and Development in Sardinia (CRS4), sebuah research center di Cagliari, Italy. Untuk keperluan penerbitan artikel ini di Jurnal Hukum dan Pembangunan, penulis telah menterjemahkannya dalam bahasa Indonesia dan telah melakukan sedikit revisi untuk menyesuaikan isi artikel ini dengan keadaan di Indonesia. Afifah Kusumadara, 2003 1
. Bagi banyak perusahaan dan institusi pembuat program komputer dewasa ini, mempertahankan kepemilikan atas program komputer adalah sulit. Di dalam industri software, mobilitas karyawan perusahaan yang keluar masuk sangat tinggi. Oleh karena itu, banyak perusahaan dan institusi pembuat program
PY
komputer merisaukan kemungkinan “dicurinya” disain dasar program komputer
CO
mereka oleh karyawan mereka atau oleh perusahaan lawan mereka. Untuk mencegah hal tersebut, dewasa ini industri software memanfaatkan aturan
T
hukum hak cipta, paten, rahasia dagang, dan terkadang, merek, untuk
NO
melindungi program komputer mereka. Artikel ini akan membahas hukum
DO
HAKI yang dapat dipergunakan untuk memberikan perlindungan hukum bagi
Pembahasan
1.
Perlindungan Hak Cipta
ad
II.
ar
a.
program komputer, yaitu hak cipta, paten, rahasia dagang dan merek.
m
Pemberian perlindungan hak cipta terhadap program komputer di dunia ini
su
baru dilakukan pada akhir 1980-an. Sebelum itu, para ahli hukum dan juga pengadilan-pengadilan di dunia beranggapan bahwa program komputer tidak
Ku
termasuk kategori karya yang dapat dilindungi oleh hak cipta karena program
h
komputer tidak memiliki ciri-ciri sebuah karya tulis atau seni (literary or artistic
ifa
works) dan bentuknya tidak berwujud, padahal untuk memperoleh perlindungan
Af
hak cipta, suatu karya hendaklah merupakan karya tulis atau karya seni dan harus dapat ditampilkan dalam bentuk yang berwujud.1
1
Lihat kasus Computer Edge Pty Ltd v. Apple Computer Inc. (1986) 161 CLR 171, yang dikutip dalam McKeough, Jill and Stewart, Andrew, Intellectual Property in Australia, Australia: Butterworths, 1997, hal. 122, 143-4. Dalam kasus ini, High Court di Australia menolak memberikan perlindungan hak Afifah Kusumadara, 2003 2
. Akan tetapi, sebagai respon dari tekanan pemerintah Amerika Serikat dan perusahaan-perusahaan software multinasional yang menuntut perlindungan hak cipta atas program komputer mereka, maka di akhir 1980-an banyak negara di dunia, termasuk Indonesia, mengamandemen Undang-undang Hak Cipta mereka
PY
untuk memasukkan program komputer dalam kategori literary work (karya tulis)
CO
untuk dapat memperoleh perlindungan hak cipta.
Perlindungan hak cipta atas program komputer secara otomatis akan
T
diberikan sewaktu program komputer tersebut telah tampil dalam suatu medium
NO
atau bentuk berwujud lainnya. Oleh karena itu, tidak diperlukan prosedur formal
DO
seperti pendaftaran program komputer, untuk memperoleh perlindungan hak cipta. Walau demikian, sangat disarankan bagi pencipta atau pemilik program
a.
komputer untuk mencantumkan copyright notice pada program komputer
untuk
mencegah
pembelaan
berdasarkan
innocent
infringer
ad
dan
ar
mereka, khususnya untuk memperoleh perlindungan hak cipta secara mendunia2
m
(ketidaksengajaan dalam membajak).3 Copyright notice pada umumnya ditulis
su
dalam format: Nama Pemilik Hak Cipta, tahun dimana program komputer itu
Ku
pertamakali dipublikasikan, All Rights Reserved (contoh: Smith and Company, 2000, All Rights Reserved). Pemilik hak cipta hendaknya
h
menampilkan
copyright
notice
dengan
cara
dan
pada
tempat
yang
Af
ifa
cipta pada program komputer dan menguatkan keputusan pengadilan negeri di bawahnya yang memutuskan bahwa program komputer dalam bentuk kode adalah bukan karya tulis (literary work) karena program komputer tidak dapat memberikan informasi, instruksi, atau kesenangan dan hanya untuk dapat menjalankan mesin saja. High Court Australia juga menambahkan bahwa program komputer yang tidak berwujud dalam bentuk tulisan atau cetakan atau bentuk lainnya, memang tidak dimaksudkan untuk dapat diartikan dan dipahami oleh manusia. 2 Field, Thomas G., Copyright for Computer Authors, Franklin Pierce Law Center, 1996-1999, http://www.fplc.edu/tfield/cOpySof.htm , hal. 2 3 Halligan, Mark R., How to Protect Intellectual Property Rights in Computer Software, 1995, http://www.execpc.com/~mhallign/computer.html
hal. 2 Afifah Kusumadara, 2003 3
. memungkinkan notice itu terbaca dengan mudah oleh pengguna program komputer.4 Tempat-tempat untuk menampilkan copyright notice yang umum adalah di:5 -
program komputernya sendiri, sehingga notice tersebut akan muncul
PY
sewaktu kode asalnya (source code) dicetak, di layar monitor pengguna program komputer,
-
di medium di mana program komputer itu disimpan (misalnya, di floppy disc
CO
-
T
atau CD-ROM), di manual komputer,
-
di seluruh hasil cetakan (printed output) dari program komputer tersebut.
DO
NO
-
Hak cipta memberikan hak eksklusif yang sangat luas terhadap pencipta
a.
atau pemegang hak cipta dari program komputer, akan tetapi terdapat batas-
ar
batas perlindungan yang dapat diberikan oleh hak cipta. Berdasarkan doktrin
ad
fair use (penggunaan yang wajar), pengguna program komputer diijinkan untuk
m
menggandakan program komputer yang dibelinya untuk kepentingan pribadi
su
tanpa perlu ada ijin dari pemegang hak cipta program komputer tersebut.6 Terbatasnya perlindungan hak cipta yang lainnya adalah dalam hal
Ku
terjadinya reversed engineering atas suatu program komputer. Sebagaimana
h
diketahui, hak cipta tidak memberikan perlindungan terhadap ide dasar, tetapi
ifa
memberikan perlindungan terhadap karya yang telah diwujudkan dalam bentuk
4
Af
material. Oleh karena itu, para programmer dapat terhindar dari gugatan Kerr, Philip B., Computer Software Law in Canada, Law Office of Philip B. Kerr, 1996-2000, http://www.trytel.com/~pbkerr/computer.html hal. 2 5 Halligan, Mark R., supra nomor 3, hal. 2 6 Lihat pasal 15 huruf g, Undang-undang Hak Cipta No. 19 tahun 2002 Field, Thomas G., supra nomor 2, hal. 2 Afifah Kusumadara, 2003 4
. pelanggaran hak cipta apabila mereka mengambil kode dasar suatu program komputer, mempelajari flowchart dan fungsi kode-kode itu dalam menjalankan program komputer, dan kemudian menciptakan kode-kode baru berdasarkan flowchart yang telah dipelajari untuk menghasilkan suatu program komputer
PY
baru yang fungsinya sama dengan program komputer sebelumnya yang telah
CO
mereka reversed engineering. Program komputer baru hasil reversed engineering ini secara hukum tidak melanggar hak cipta dari program komputer
T
sebelumnya.7
NO
Demikian pula, dalam hal terciptanya suatu program komputer yang
DO
identik dengan program komputer yang telah ada sebelumnya, maka program komputer yang baru tidak akan melanggar hak cipta dari program komputer
a.
yang telah ada, sepanjang program komputer yang baru itu dibuat tanpa
ar
menjiplak. Oleh karena itu, untuk membuktikan apakah memang suatu program
ad
komputer yang baru memang dibuat secara independen ataukah menjiplak
m
program komputer yang sudah ada, maka perusahaan-perusahaan software
su
biasanya menaruh “hidden identifiers” (tanda tersembunyi), seperti salah eja atau variabel-variabel tanpa makna, dalam program komputer mereka. Sehingga
Ku
apabila ada yang menjiplak program komputer mereka, maka tanda tersembunyi
h
tersebut akan muncul dan si penjiplak tidak akan dapat mengklaim bahwa
ifa
program komputer itu adalah ciptaan independen dia.8
Af
Hal lain yang juga penting diperhatikan dalam perlindungan hak cipta
program komputer adalah masalah siapa yang memiliki hak cipta atas program
7
Software Protection http://www.wsrgm.com/software.html, hal. 3 Field, Thomas G., supra nomor 2, hal. 2 Afifah Kusumadara, 2003 8
5
. komputer yang dibuat berdasarkan kontrak kerja. Pada umumnya, terdapat dua jenis karyawan dalam industri software: -
Programmer yang menjadi pegawai perusahaan. Hak cipta atas program komputer yang dibuat oleh mereka sesuai dengan kontrak kerjanya, secara
PY
hukum dianggap milik dari perusahaan atau institusi yang mempekerjakan
-
CO
dia, kecuali antara mereka diperjanjikan sebaliknya.9
Programmer independen (free lance) dan konsultan. Mereka secara
T
hukum dianggap sebagai pemilik hak cipta dari program komputer yang
NO
dibuatnya, kecuali antara mereka dan pihak yang mempekerjakannya membuat perjanjian tertulis yang mengkualifikasikan pekerjaan pembuatan
DO
program komputer itu sebagai “work for hire”, sehingga pemilik hak cipta
a.
dari program komputer tersebut adalah pihak yang mempekerjakan
ar
mereka.10
ad
Pemilik hak cipta program komputer dapat mengalihkan atau melisensikan
m
hak ciptanya kepada orang lain. Akan tetapi, yang dapat dialihkan hanyalah hak
su
ekonomi dari program komputer itu saja, sedangkan hak moralnya tetap melekat pada pencipta/pengarang dari program komputer tersebut dan hak moral tersebut
Ku
tidak dapat dialihkan atau dilisensikan dengan cara apapun, walaupun program
h
komputer tersebut diciptakan oleh si penciptanya berdasarkan hubungan
ifa
kedinasan atau work for hire.11
Af
Disamping penting untuk melindungi hak cipta dari program komputer
kita, maka tidak kalah pentingnya pula kita menghindari melakukan pelanggaran
9
Lihat pasal 8 ayat (1) Undang-undang Hak Cipta No. 19 tahun 2002 Lihat pasal 8 ayat (3) Undang-undang Hak Cipta No. 19 tahun 2002 Field, Thomas G., supra nomor 2, hal. 3 11 Kerr, Philip B., supra nomor 4, hal. 2 Afifah Kusumadara, 2003 10
6
. hak cipta dari program komputer orang lain, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, karena hal tersebut dapat menimbulkan gugatan bernilai jutaan dolar terhadap diri kita. Untuk disebut melakukan pelanggaran hak cipta atas suatu program komputer, maka banyak pengadilan cukup melihat apakah ada
PY
“persamaan substansial” antara dua program komputer. Jadi walaupun yang
CO
dijiplak hanyalah sebagian kecil dari suatu program komputer, tetapi sepanjang bagian yang kecil tersebut adalah substansial, maka pengadilan akan
T
memutuskan telah terjadi pelanggaran hak cipta atas program komputer tersebut.
NO
Substansial juga dapat diartikan bahwa bagian dari program komputer yang dijiplak tersebut mensyaratkan tingkat keahlian yang tinggi dan spesifik dari si
Perlindungan Paten
a.
2.
DO
penciptanya.12
ar
Pada awalnya, kantor-kantor paten di Amerika Serikat (AS) dan Eropa
ad
tidak bersedia memberikan hak paten untuk invensi yang berupa program
m
komputer. Alasan mereka adalah hak paten hanya dapat diberikan untuk invensi
su
yang berupa proses, mesin, alat-alat manufaktur, dan komposisi material seperti
Ku
komposisi kimia. Menurut mereka, hak paten tidak dapat diberikan pada penemuan di bidang matematika. Kantor paten AS pada awalnya memandang
ifa
h
bahwa program komputer atau invensi yang mengandung program komputer sebagai rumus matematika semata dan bukan mesin atau proses.13 Demikan pula
Af
kantor paten Eropa (European Patent Office) juga menganggap program
12
McKeough, Jill and Stewart, Andrew, supra nomor 1, hal. 191. Lihat juga pasal 1 nomor 6 Undang-undang Hak Cipta No. 19 tahun 2002. 13 Tysver, Daniel A.,The Histroy of Software Patents, Beck & Tysver, 2000, http://www.bitlaw.com/ software-patent/history.html hal. 1 Afifah Kusumadara, 2003
7
. komputer bukan sebagai subyek hak paten dan pandangan ini sejalan dengan Konvensi
Paten
Eropa
(European
Patent
Convention)
yang
tidak
menggolongkan program komputer sebagai suatu invensi.14 Penolakan pemberian hak paten atas program komputer oleh kantor-kantor
PY
paten di AS dan Eropa mengakibatkan industri software meningkatkan
CO
tuntutannya agar kantor-kantor paten AS dan Eropa merubah kebijakan mereka. Di tahun 1985, dibawah tekanan terus menerus dari industri software, European
T
Patent Office (EPO) merubah EPO Guidelines menjadi:
a.
DO
NO
walaupun program komputer per se bukan merupakan subyek paten, dan tetap tidak akan merupakan subyek paten walaupun program komputer tersebut telah di download dalam suatu komputer, akan tetapi apabila subyek yang dimohonkan paten tersebut memberikan kontribusi teknis pada suatu alat, maka pemberian hak paten atas subyek tersebut tidak boleh dihalangi dengan alasan bahwa untuk menjalankan subyek tersebut digunakan suatu progam komputer. (terjemahan bebas dari penulis)15
ar
Contoh yang dapat dijadikan subyek paten menurut EPO Guidelines
ad
adalah mesin-mesin yang dikontrol oleh program komputer dan proses
m
manufaktur yang dikontrol oleh program komputer.
su
Di dalam kasus Koch and Sterzel (1988), Komisi Banding Paten EPO memutuskan bahwa program komputer yang mengontrol penyaluran sirkuit
Ku
untuk mesin sinar X agar tekanan parameter dari mesin sinar X tersebut tidak
h
kelebihan, dapat dimohonkan perlindungan paten.16 Setelah kasus ini, EPO
14
ifa
memutuskan bahwa program komputer dapat dilindungi paten apabila program
Af
Protection Of Software Related Inventions In Europe And Japan, Ladas & Parry Intellectual Property Lawyers, 1996, http://www.ladas.com/GUIDES/COMPUTER/Computer.EPOJP.html hal. 2 15 Lihat juga Part C, Chapter IV, Article 52(3) Guidelines for Examination in the EPO Protection Of Software Related Inventions In Europe And Japan, supra nomor 14, hal. 3 16 Protection Of Software Related Inventions In Europe And Japan, supra nomor 14, hal. 4 Cameron, Donald M. and Aird & Berlis, Software Related Patents: European Patent Convention (1998) http://www.jurisdiction.com/epc.htm hal. 5 Afifah Kusumadara, 2003
8
. komputer tersebut memiliki karakter teknis. Karakter teknis dari suatu program komputer dianggap ada apabila program komputer tersebut memiliki features teknik untuk memecahkan suatu masalah teknis.17 Sebaliknya, EPO tidak akan memberikan perlindungan paten kepada suatu
PY
program komputer apabila program komputer tersebut tidak memiliki karakter
CO
teknis dan hanya memiliki kemampuan untuk data processing dan menampilkan informasi saja. Program komputer yang demikian ini tidak dianggap memiliki
T
karakter teknis dan hanya berupa mental acts. Contoh program komputer yang
NO
dianggap tidak memiliki karakter teknis sehingga tidak dapat memperoleh perlindungan paten adalah, word processing, text processing, spell checking, dan
DO
proof-reading.18
a.
Memperoleh perlindungan paten untuk program komputer adalah lebih
ar
sulit daripada memperoleh perlindungan hak cipta untuk program komputer
ad
karena untuk memperoleh perlindungan paten, suatu program komputer harus
m
memenuhi syarat-syarat yaitu program komputer itu harus baru, mengandung
su
langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri.19 Disamping itu, program komputer tersebut juga harus memiliki karakter teknis seperti metode atau
Ku
prosedur teknis yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah teknis, agar
untuk
ifa
sulit
h
program komputer tersebut dapat diberi perlindungan paten. Walaupun lebih memperoleh
perlindungan
paten,
hak
paten
memberikan
Af
perlindungan yang lebih kuat kepada pencipta program komputer dibandingkan hak cipta. Tidak seperti hak cipta yang tidak dapat melarang pembuatan program
17
Cameron, Donald M. and Aird & Berlis, supra nomor 16, hal. 7 Cameron, Donald M. and Aird & Berlis, supra nomor 16, hal. 6 19 Lihat pasal 2(1) Undang-undang Paten No. 14 tahun 2001 Afifah Kusumadara, 2003 18
9
. komputer yang identik asalkan dibuat secara independen/mandiri, paten dapat melarang hal tersebut. Setiap orang yang membuat, menggunakan, atau menjual suatu program komputer yang sama dengan program komputer yang sudah dipatenkan dapat dikenakan tuduhan pelanggaran hak paten walaupun dia
PY
menciptakan program komputernya secara mandiri tanpa menjiplak program
CO
komputer yang sudah dipatenkan tersebut. Hak paten juga melindungi program komputer dari terjadinya reversed engineering.
T
Untuk memperoleh perlindungan paten, pencipta program komputer harus
NO
mendaftarkan program komputernya di kantor paten di tiap negara dimana dia menghendaki adanya perlindungan paten atas program komputernya. Dengan
DO
berlakunya Patent Cooperation Treaty (PCT) dimana Indonesia juga menjadi
a.
anggotanya,20 pencipta program komputer dapat memperoleh perlindungan
ar
paten di negara-negara anggota PCT yang dikehendakinya secara bersamaan.
ad
Setelah pencipta program komputer memperoleh hak paten atas program
m
komputernya, maka dia berkewajiban membayar biaya tahunan kepada kantor-
su
kantor paten di negara-negara yang memberikan hak paten kepada dia untuk mempertahankan hak paten yang telah diperolehnya. Dengan prosedur seperti
Ku
ini, maka biaya permohonan dan perlindungan paten dapat menjadi sangat
h
mahal, mencapai lima sampai sepuluh ribu dollar AS atau lebih. Untuk
ifa
menentukan apakah memang perlu memperoleh hak paten atas suatu program
Af
komputer, maka pemilik program komputer harus membandingkan nilai ekonomi dan jual dari program komputernya dengan biaya administrasi yang
20
Indonesia menjadi anggota Patent Cooperation Treaty berdasarkan Keppres No. 16 tahun 1997 tentang Pengesahan Patent Cooperation Treaty (PCT) and Regulations Under the PCT Afifah Kusumadara, 2003 10
. harus dikeluarkan untuk memperoleh perlindungan paten.21 Apabila jangka waktu komersial dari suatu program komputer hanyalah untuk beberapa tahun saja, maka upaya mengajukan permohonan perlindungan paten atas program
3.
CO
untuk berlangsung selama 20 tahun dan bukan beberapa tahun saja.
PY
komputer tersebut menjadi mubazir karena perlindungan paten dimaksudkan
Perlindungan Rahasia Dagang
T
Di bidang hukum rahasia dagang, banyak pengadilan mengakui dan
NO
melindungi hak pegawai untuk membawa pergi serta menggunakan keahlian dan pengetahuan yang telah mereka peroleh dari pekerjaan mereka. Di dalam kasus
DO
Structural Dynamics Research Corp. v. Engineering Mechanics Research Corp.,
a.
401 F. Supp. 1110-12 (E.D. Mich. 1975), pengadilan memutuskan bahwa
ar
seorang pegawai juga memiliki hak untuk menggunakan termasuk menyebarkan
ad
suatu rahasia dagang yang tercipta dengan menggunakan keahlian milik si
m
pegawai tersebut. Kasus ini menunjukkan bahwa mungkin di antara dua pegawai
su
perusahaan dapat terjadi perbedaan standar kewajiban perlindungan rahasia dagang, tergantung sejauh mana sumbangan keahlian pegawai tersebut dalam
Ku
mengembangkan suatu produk perusahaan.22
h
Untuk menjaga rahasia dagang di dalam industri software yang bercirikan
ifa
mobilitas keluar masuk pegawai yang tinggi, perusahaan pembuat program
Af
komputer harus memenuhi seluruh syarat-syarat hukum yang ada guna
21
Tysver, Daniel A., Why Protect Software Through Patents, Beck & Tysver, 1996-2000 http://www.bitlaw.com/software-patent/why-patent.html hal. 2 22 Lee, Gesmer T., Trade Secret Protection of Computer Software, Lucash, Gesmer and Updegrove, 2002, http://www.lgu.com/publications/tradesecrets/5.shtml hal. 6 Afifah Kusumadara, 2003
11
. melindungi rahasia dagang program komputer mereka. Pertama, informasi dalam rahasia dagang mereka harus tidak merupakan pengetahuan umum dalam industri software.23 Disamping itu, informasi rahasia dagang tersebut haruslah asli dan baru, walaupun syarat kebaruan tersebut jauh di bawah syarat kebaruan
PY
untuk suatu perlindungan paten. Dalam hal ini untuk memperoleh perlindungan
CO
rahasia dagang, program komputer tersebut harus memiliki teknik dan logika yang unik yang memberikan daya saing lebih dibandingkan program komputer
T
lainnya.24
NO
Kedua, informasi dalam program komputer itu haruslah cukup bernilai
DO
untuk mendapatkan perlindungan rahasia dagang. Bernilai tidaknya suatu program komputer dapat diukur dari jangka waktu dan biaya yang dikeluarkan
a.
untuk mengembangkan program komputer tersebut, apabila program tersebut
ar
dikembangkan dengan atau tanpa informasi yang dilindungi rahasia dagang.25
ad
Ketiga, perusahaan software harus melakukan langkah-langkah yang patut
m
dan layak (reasonable measures) untuk menjaga kerahasiaan dari rahasia
su
dagang mereka.26 Apa yang diganggap langkah-langkah patut dan layak dalam industri software adalah bervariasi, tergantung pada kasusnya. Langkah yang
Ku
paling umum dilakukan para pemilik perusahaan program komputer adalah
h
mensyaratkan seluruh pegawai, konsultan free-lance dan orang yang memiliki
ifa
akses ke informasi yang dilindungi rahasia dagang, untuk menandatangani
23
Af
perjanjian kerahasiaan (confidential agreement/non-disclosure agreement). Deutsch, Dennis S., Trade Secret Protection for Software, Computer Forensics Online, http://www.shk-dplc.com/cfo/issue 1/secret.html hal. 1 Lihat juga pasal 3(1) Undang-undang Rahasia Dagang No. 30 tahun 2000 24 Lee, Gesmer T., supra nomor 22, hal. 3 25 Deutsch, Dennis S., supra nomor 23, hal. 1 26 Pasal 3(4) Undang-undang Rahasia Dagang No. 30 tahun 2000 Afifah Kusumadara, 2003 12
. Dalam kasus Pressure Science, Inc. v. Kramer, 413 F. Supp. 618 (D. Conn. 1976), pengadilan memutuskan bahwa kealpaan perusahaan meminta pegawai yang bekerja di sektor rahasia untuk menandatangani confidential agreement menunjukkan ketiadaan sifat rahasia dari informasi yang disimpan di sektor
PY
rahasia tersebut dan mengakibatkan hilangnya status rahasia dagang dari
CO
informasi tersebut.27 Perjanjian kerahasiaan harus secara terang dan eksplisit mengatur aspek mana dari pekerjaan pegawai yang menjadi subyek kerahasiaan.
T
Tidak boleh ada sifat implisit dalam perjanjian kerahasiaan yang memungkinkan
NO
pemilik perusahaan mengklaim bahwa proses atau informasi tertentu merupakan
DO
suatu rahasia dagang, tanpa pernah menyebutnya secara eksplisit di dalam perjanjian kerahasiaannya.
a.
Disamping itu, langkah reasonable measures lainnya yang perlu diambil
ar
perusahaan software adalah dengan memberlakukan in house measures
ad
(penjagaan dari dalam), misalnya dengan membuat password tertentu untuk
m
mereka yang ingin mengakses program komputer yang dilindungi rahasia
su
dagang, membuat restricted areas (daerah terbatas) di mana rahasia dagang itu disimpan dan menyediakan fasilitas yang dapat merekam siapa saja yang
Ku
memasuki restricted areas tersebut. Perusahaan software juga perlu mengontrol
h
publikasi yang berhubungan dengan teknologi mereka untuk menjaga agar
ifa
rahasia dagang perusahaan tidak sengaja terberitakan.28
Af
Untuk melindungi sebuah program komputer yang mengandung rahasia
dagang perusahaan, maka perusahaan software dapat meminta programmer
independen (free lance) yang turut menyumbangkan keahliannya dalam 27
Lee, Gesmer T., supra nomor 22, hal. 3 Ibid Afifah Kusumadara, 2003 28
13
. pembuatan program tersebut, agar menandatangani pernyataan bahwa mereka mengalihkan seluruh hak dan kepemilikan atas program komputer tersebut kepada perusahaan software yang menyewa mereka.29
Perlindungan Merek
PY
4.
CO
Perlindungan merek memberikan cara yang efektif dan tidak mahal untuk melindungi program komputer secara internasional karena para pembajak tidak
T
mungkin akan menjual program komputer bajakan tanpa mencantumkan merek
NO
dari program komputer tersebut. Biaya untuk mendaftarkan merek di seluruh dunia juga jauh lebih murah daripada biaya pendaftaran paten.30
DO
Icon (tanda gambar di program komputer), apabila cukup unik, dapat juga
a.
didaftarkan sebagai merek.31 Di banyak negara perlindungan merek berlangsung
ar
selama 10 tahun dan dapat diperpanjang lagi sepanjang merek tersebut masih
m
ad
terus digunakan dalam pemasaran oleh pemilik mereknya.32
su
III. Kesimpulan
Hukum yang secara khusus memberikan perlindungan kepada program
Ku
komputer adalah hukum hak kekayaan intelektual (HAKI) yang untuk program
h
komputer, dapat terdiri dari hukum hak cipta, paten, rahasia dagang dan merek.
ifa
Dengan mengetahui hukum-hukum tersebut, pemilik atau pencipta
Af
program komputer dapat mengetahui cara melindungi program komputer mereka dari pembajakan, peniruan, atau pencurian yang mengakibatkan
29
Lee, Gesmer T., supra nomor 22, hal. 6 Software Protection, supra nomor 7, hal. 3 31 Software Protection, supra nomor 7, hal. 2 32 Lihat pasal 28 Undang-undang Merek No. 15 tahun 2001 Afifah Kusumadara, 2003 30
14
. kerugian finansial bagi mereka. Disamping itu, dengan mengetahui hukumhukum tersebut, mereka juga dapat terhindar dari melakukan pelanggaran hak
PY
milik intelektual program komputer pihak lain
Daftar Pustaka
CO
Basic Facts About the Patent Cooperation Treaty (PCT): The Worldwide System for Simplified Multiple Filing of Patent Applications (World Intellectual Property Organisation)
NO
T
Basic Information on Integrated Circuits (The Intellectual Property Office of Singapore, 2001) http://www.ipos.gov.sg/intell/ic.html
DO
Cameron, Donald M. and Aird & Berlis, Software Related Patents: European Patent Convention (1998) http://www.jurisdiction.com/epc.htm
a.
Colin Golvan, An Introduction to Intellectual Property Law (Sydney: The Federation Press Pty Ltd, 1992)
ar
Deutsch, Dennis S., Trade Secret Protection for Software (Computer Forensics Online) http://www.shk-dplc.com/cfo/issue 1/secret.html
m
ad
Dillon, John, Property vs. Freedom: Beyond Copyright, Paper presented in the Sixth Conference on Computers, Fredom, and Privacy in 1996 http://www.swiss.ai. mit.edu/projects/mac/cfp96/newsletter/tutorial-rose.html
su
Field, Thomas G., Copyright for Computer Authors (Franklin Pierce Law Center, 1996-1999) http://www.fplc.edu/tfield/cOpySof.htm
h
Ku
Halligan, Mark R., How to Protect Intellectual Property Rights in Computer Software (1995)http://www.execpc.com/~mhallign/computer.html
Af
ifa
Halligan, Mark R., International Protection of Trade Secrets (2000) http://execpc.com/~mhallign/intern.html Integrated Circuit Topographies: Integrated Circuit Topographies (The Canadian Intellectual Property Office, 2001) http://strategis.ic.gc.ca/sc_mrksv/ cipo/ict/ict_gd_ict-e.html#section01
Afifah Kusumadara, 2003
15
. International Protection Of Industrial Property: Patent Cooperation Treaty(“PCT”) (1970) (World Intellectual Property Organisation) Kerr, Philip B., Computer Software Law in Canada (Law Office of Philip B. Kerr, 19962000)http://www.trytel.com/~pbkerr/computer.html
PY
Lee, Gesmer T., Trade Secret Protection of Computer Software (Lucash, Gesmer and Updegrove, 2002) http://www.lgu.com/publications/tradesecrets/5.shtml
CO
McKeough, Jill and Stewart, Andrew, Intellectual Property in Australia, (Australia: Butterworths, 1997)
NO
T
Protection Of Software Related Inventions In Europe And Japan (Ladas & Parry Intellectual Property Lawyers, 1996) http://www.ladas.com/GUIDES/ COMPUTER/Computer.EPOJP.html
DO
Software Protection http://www.wsrgm.com/software.html
The Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs) Agreement &
Tysver,
1996-2000)
a.
Tysver, Daniel A., Patent Requirements (Beck http://www.bitlaw.com/patent/ requirements.html
ad
ar
Tysver, Daniel A., Why Protect Software Through Patents (Beck & Tysver, 19962000) http://www.bitlaw.com/software-patent/why-patent.html
m
Tysver, Daniel A.,The Histroy of Software Patents (Beck & Tysver, 2000) http://www.bitlaw.com/ software-patent/history.html
su
Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
Ku
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek
Af
ifa
h
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Afifah Kusumadara, 2003
16