24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan Didactical Design Research (DDR). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas secara lebih profesional. Oleh karena itu, PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapkan oleh guru (Yusnandar 2013 :7). B. Prosedur Penelitian DDR dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa mengajar tersebut melibatkan proses berpikir. Ide dasar dari DDR adalah Metapedadidaktik. Di keseluruhan tahap tersebut guru memikirkan antar-hubungan guru-materisiswa. Secara umum, hubungan antara guru-siswa disebut hubungan pedagogis (HP) dan hubungan siswa-materi disebut hubungan didaktis (HD), sementara hubungan guru-materi disebut antisipasi didaktis-pedagogis (ADP). Bagan 3.1 .Metapedadidaktik Dilihat dari Sisi ADP, HD, dan HP
Adapun dalam Didactical Design Reasearch (DDR) siklus tahapannya yaitu:
24
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
Tabel 3.1 Tahapan siklus DDR PRA IMPLEMENTASI
LESSON DESIGN
IMPLEMENTASI
REFLEKSI
1. Pra Implementasi Dalam tahapan pra implementasi hal pertama yang peneliti lakukan yaitu pemetaan kurikulum, dimana dari kurikulum yang ada peneliti membuat mind map untuk merancang tahapan pembelajaran. Setelah itu peneliti mencoba merepersonalisiasi buku teks yang dipakai. Repersonalisasi dalam hal ini bertujuan untuk memprediksi kesulitan apa yang akan dialami oleh siswa jika cara pembelajaran guru seperti apa yang terdapat pada buku teks. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada siswa sebagai bahan untuk mengetahui ketepatan pemahaman siswa terhadap buku teks dan kesulitan yang siswa alami setelah mempelajari buku teks. Pengamatan yang peneliti lakukan tidak hanya sampai pada pemahaman siswa tetapi juga berlanjut ke cara guru mengajar di kelas, hal tersebut peneliti lakukan guna untuk mengetahui analisis metapedadidaktik. Dari semua tahapan diatas dapat ditarik satu kesimpulan yaitu untuk mengetahui pokok masalah yang dialami siswa dalam memahami konsep X. 2. Lesson Design Tahapan lesson design dalam DDR sama hal nya seperti tahapan Tindakan dalam PTK. Hal yang dapat dihasilkan dari tahapan ini yaitu RPP atau Lesson Design. Isi dari RPP atau lesson design yaitu: a. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) b. Tujuan c. Tahap kegiatan: o Pembahasan materi o Individu, kelompok atau klasikal o Percobaan, media atau Question-Answer (QA) d. Prediksi respon siswa Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
e.
Antisipasi guru
f. Evaluasi
Pada bagian evaluasi peneliti dapat melakukan beberapa cara yaitu dengan mengadakan pretest, wawancara dan meminta siswa untuk menceritakan kembali pengalaman belajarnya. 3. Implementasi Implementasi disebut juga analysis metapedadidaktik. Pada tahapan ini peneliti menerapkan pembelajaran sesuai perencanaan yang telah dibuat. Kriteria analisisnya yaitu: a. Kesatuan (Unity) Kesatuan yang dimaksud dalam hal ini yaitu pola pikir materi berdasarkan tujuan. b. Keluwesan (Flexibility) Keluwesan yang dimaksud yaitu kebenaran antara prediksi dan kenyataan yang terjadi. c. Kesinambungan (Coherence) Kesinambungan yang dimaksud yaitu apakah tahapan kegiatannya sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti. 4. Refleksi Refleksi dalam PTK sama halnya dengan Analysis Retrospective dalam DDR. Tahapan ini akan menghasilkan Design Hipotesis, untuk mendapatkan Design Hipotesis ada langkah-langkah yang harus di terapkan yaitu yang pertama bagaimana hubungan antara design yang telah dibuat dengan implementasinya, yang kedua hubungan antara kesulitan belajar siswa dengan metapedadidaktik dan yang ketiga yaitu prediksi atau antisipasi dengan keadaan yang terjadi.
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
Dalam DDR Pra Implementasi dan Lesson Design dijadikan satu bagian yang dinamakan Prosfektif Analysis. Sedangkan Implementasi dinamakan Analisis Metapedadidaktik, dan Refleksi dinamakan Analisis Retrospektif. Prospective Analysis Pra Implementasi
Lesson Design
Analysis Metapedadidaktik Implementasi
Analysis Retrospective Refleksi
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian yaitu mengkaji dan menganalisis kesulitan belajar siswa (learning obstacle) sehingga desain didaktis yang diharapkan dapat memperbaiki dan mengembangkan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik sehingga dapat mengatasi kesulitan belajar (learning obstacle) yang dialami oleh siswa. Tidak hanya bagi siswa dalam penelitian ini juga dapat membantu guru dalam mengembangkan konsep yang ada dengan penyajian pembelajaran yang berbeda. Jadi guru harus kreatif untuk mencari solusi dari kesulitan yang dialami siswa. Peneliti menyarankan beberapa langkah-langkah yang bisa digunakan oleh guru sebagai tahap awal perencanaan, persiapan dan pelaksanaan. “Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik” (Kemmis dan Mc.Taggart dalam buku Basuki, 2003 : 7). Dalam PTK guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran di kelas.Menurut Kemmis dan Mc Taggart, dengan melalui 4 tahap, yaitu: a) melakukan Perencanaan (planning), rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi. b) Tindakan (action), Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
Apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. c) Pengamatan (observation), dan Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. d) Refleksi (reflection), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan. yang diharapkan tercapai (criteria keberhasilan).
Penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari berbagai kriteria bersama sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal. Sebelum peneliti dan guru melaksanakan tindakan, perlu disusun langkah tindakan yang diambil sebagai berikut : a. Melatih guru untuk melakukan tau memberikan informasi cara melakukan sesuai rancangan. Hal ini sangat perlu jika apa yang akan dilakukan merupakan hal baru bagi guru. b. Mempersiapkan
fasilitas
dan
sarana
pendukung
yang
diperlukan di kelas c. Mempersiapkan contoh – contoh perintah suruhan melakukan secara jelas. d. Mempersiapkan cara observasi hasil beserta alatnya. e. Membuat skenario apa yang akan dilakukan guru dan apa yang dilakukan siswa dalam melakukan tindakan yang telah direncakan. Jika semua telah disiapkan, maka skenario tindakan tersebut dilaksanakan. Kegiatan (pelaksanaan) ini merupakan tindakan awal pada siklus pertama, dan di ikuti dengan langkah observasi dan refleksi. Bila belum sesuai dengan harapan berarti perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya. Perbaikan akan terus dilakukan sampai diperoleh hasil yang diingikan. Dengan Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
demikian tahapan siklus akan ditentukan oleh tercapainya tujuan penelitian tindakan kelas secara optimal. C.
Proses Tindakan Penelitian ini diawali dengan pra siklus yaitu melakukan repersonalisasi. Repersonalisasi tersebut yaitu menganalisis sumber daya alam yaitu sebuang bendungan danau tentang air serta mengamati sejarah terbentuknya bendungan di Desa Situterate. Selanjutnya yaitu mengamati aktivitas masyarakat dalam pemanfaatannya bagi kehidupan makhluk hidup dan lingkuangan sekitanya. Dari kegiatan tersebut peneliti memperoleh data tentang bagaimana proses pembelajaran sumber daya alam tentang air. Data yang diperoleh yaitu, hasil analisis wawancara kepada masyarakat, persiapan guru dalam merancang pembelajaran serta melaksanakannya, aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas serta interaksi antara guru dengan siswa di kelas. Kegiatan pra siklus dilakukan untuk mengetahui situasi asli pembelajaran IPA dalam pembahasan sumber daya alam tentang air menyatukan dengan budaya Desa Situterate di kelas IV. Data yang diperoleh dari lapangan dianalisis untuk persiapan melakukan tindakan pada siklus 1. Berikut adalah proses tindakan penelitian model Arikunto dengan penerapan DDR yang telah dimodifikas.
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
Bagan 3.2 Alur PTK dalam Modifikasi model Arikunto dengan penerapan DDR dalam pembelajaran sumber daya air dengan menggunakan pendekatan kontekstual learning PRASIKLUS
Repersonalisasi Mengamati aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran
Refleksi Merumuskan permasalahan yang ditemukan pada proses pembelajaran
SIKLUS I
Pelaksanaan Menerapkan desain pembelajaran (RPP) dalam pembelajaran IPA sumber daya alam tentang air.
Perencanaan (Prospektif) Membuat desain pembelajaran (RPP) IPA sumber daya alam tentang air Mempersiapkan fasilitas dan sarana penunjang pembelajaran Mempersiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa
o o o
Pengamatan (Metapedadidaktik) Mengamati, apakah ada kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran tersebut
Jika hasil pembelajaran belum maksimal, maka melakukan perbaikan dan menyusun desain pembelajaran baru untuk siklus berikutnya
Refleksi (Retrospektif) Mengkategorikan data analisis setelah itu penerapan desain pembelajaran Hasil refleksi digunakan untuk menentukan langkah lebih lanjut dalam upaya mengkaji tujuan penelitian
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
1. Pra Siklus a. Repersonalisasi Repersonalisasi disini bermaksud mengamati aktivitas belajar siswa, menganalisis
data
wawancara
dari
beberapa
sumber
budaya
masyarakat desa Situterate dan buku teks serta mengamati cara guru dalam menyajikan buku teks tersebut. b. Refleksi Melakukan diskusi dengan guru kelas IV, merumuskan permasalahan yang ditemukan dari hasil repersonalisasi yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami siswa. Selanjutnya mengungkapkan solusi dengan merumuskan perencanaan pada siklus 1 dengan berorientasi pada pendekatan konstekstual lerning. 2. Siklus a. Perencanaan (Prospektif) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu membuat desain pembelajaran (RPP) yang telah direncankan dalam konsep sumber daya
air
terhadap budaya
masyarakat
Siturate
menggunakan
pendekatan kontekstual dengan permasalahan yang membuat kesulitan belajar pada siswa. b. Pelaksanaan & Pengamatan (Metapedadidaktik) Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu : 1) mengkaji materi yang akan diajarkan pada peserta didik dengan memilih materi yang kontestual dan dapat dikaitkan dengan halhal yang aktual. 2) Mengkaji konteks kehidupan peserta didik sehari-hari dengan cermat sebagai upaya untuk memahami konteks kehidupan peserta didik. 3) Memilih materi yang kontekstual yang dapat dikaitkan dengan konteks kehidupan peserta didik.
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
4) Menyusun persiapan kegiatan belajar-mengajar yang telah memasukkan konteks kehidupan ke dalam materi yang akan diajarkan. 5) Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar kontekstual dengan mendorong siswa untuk mengaitkan materi yang dipelajari dengan pengetahuan atau pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. 6) Melakukan penilaian yang sebenarnya terhadap hasil belajar peserta didik, dimana hasil penilaian tersebut digunakan untuk bahan perbaikan atau penyempurnaan persiapan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran selanjutnya. 1. Kontruktivisme 2. Inkuiri 3. Bertanya 4. Masyarakat belajar 5. Pemodelan 6. Refleksi 7. Penilaian autentik 7) Mengamati untuk mengungkap analisis pengumpulan data baru selama penerapan desain pembelajaran kontekstual learning. 8) Mengevaluasi untuk perbandingan analisis pengumpulan data awal dengan analisis pengumpulan data setelah penerapan desain pembelajaran kontekstual learning. c. Refleksi (Retrospektif) 1) Menganalisis
hubungan
antara
prospektif
dengan
metapedadidaktik. 2) Mengkategorikan tipe analisis pengumpulan data baru setelah penerapan desain pembelajaran kontekstual. 3) Melakukan perbaikan dan menyusun desain pembelajaran baru jika hasil penelitian dianggap kurang memuaskan. D.
Instrumen Penelitian
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
Instrument merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi (Trianto, 2010 : 271). Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam peneltian ini yaitu: a. Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktu, aldalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumplan data (Sugiyono, 2012: 197 ). Dalam wawancara tidak berstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh narasumber. Wawancara ini dilakukan dengan face to face langsung kepada narasumber. b. Observasi Hadi (dalam Sugiyono, 2013,203) berpendapat bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis”. Observasi dalam penelitian ini dipergunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang partisipasi siswa dalam KBM serta melihat cara guru dalam mengajarkan sebuah konsep. Analisis data dengan teknik observasi yaitu pengamatan langsung ke tempat penelitian yang dituju sehingga dapat melihat langsun proses yang terjadi di lapangan. Menurut Nasution (dalam Sugioyono:310), observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
Tabel 3.2 Format observasi aktivitas guru pada pembelajaran konsep sumber daya air terhadap budaya masyarakat Situterate dengan menggunakan pendekatan kontekstual learning No
Aspek yang diamati
1.
Kontruktivisme
2.
Pemodelan
3.
Bertanya
4.
Masyarakat belajar
Nilai Indikator 1. Guru memberikan stimulus awal kepada siswa tentang konsep sumber daya air 2. Guru memotivasi siswa untuk dapat berfikir dan beranimengeluarkan pendapat 1. Guru mengajak siswa untuk mengamati alat peraga yang digunakan untuk praktikum 2. Guru mendemonstrasikan konsep sumber daya air dengan alat peraga yang ada 1. Guru bertanya kepada siswa mengenai hasil pengamatan yang dilakukan siswa 2. Guru melakukan tanya jawab tentang konsep sumber daya air 1. Guru mengelompokan serta mengidentifikasi konsep sumber daya air 2. Guru meminta setiap kelompok untuk menemukan informasi dari masyarakat
5.
Menemukan
6.
Penilaian sebenarnya
7.
Refleksi
1. Guru meminta setiap kelompok untuk melakukan percobaan sumber daya air 2. Guru meminta setiap kelompok untuk menuliskan hasil informasi 1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal tes yang sudah dibuat 2. Setiap kelompok medapatkan hasil pengamatan dari kelompok lain 1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami 2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
Kategori 30 - 39
: Gagal
40 – 55
: Kurang
56 - 65
: Cukup
66 – 79
: Baik
80 – 100
: Baik Sekali
3. Tes Tes (sebelum adanya ejaan yang disempurnakan dalam bahasa Indonesia ditulis dengan test). Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan: misalnya melingkari salah satu huruf didepan pilihan jawaban menerangkan mencoret jawaban yang salah melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan dan sebagainya (Arikunto,2002:53). “Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk” (Pupuh Faturohman dan M.sobry S, 2007:77). Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes merupakan suatu alat pengumpulan informasi untuk mengukur siswa dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran. Dalam bagian ini hanya akan dibicarakan tes untuk mengukur keberhasilan siswa. Tes objektif ialah tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah. Tes objektif ini menuntut peserta didik untuk memilih Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
jawaban
yang benar di antara kemungkinan jawaban yang telah
disediakan, memberi jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna (Pupuh Faturohman dan M.sobry S, 2007:81). “Tes pilihan ganda merupakan bentuk tes objektif yang paling banyak digunakan karena banyak sekali materi yang mencakup” (Suharsimi arikunto, 2002:168). Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes objektif sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan siswa yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat kembali, kemampuan mengenal kembali, dan kemampuan pengertian. Adapun bentuk tes objektif jenis pilihan ganda berjumlah 20 soal yang diberikan kepada siswa untuk mengukur keberhasilan belajar, yang mencerminkan keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan pada Pembelajaran Pendekatan Kontekstual Learning dalam pembelajaran pada sumber daya air dilihat dari hasil belajar siswa.
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Soal
No. 1.
Indikator
Taraf Kesukaran
Membandingkan/membedakan jenis sumber daya alam
Mudah Sedang
Nomor Soal 1,2 3,4
Sukar 2.
Menyebutkan macam-macam sumber daya alam
Mudah
Mudah Sedang Sukar
Aspek intelaktual C1 C2 C3
6,7 ,8,
C1 9, 10, 11,
C2 10 12, 13, 14, 15
Sukar
Cara menggunakan/melestarikan secara sederhana sumber daya alam
5 5
Sedang
3.
Jumlah Soal
C3
16, 17
C1 18, 19
5 20
C2 C3
Keterangan : Aspek Intelektual C1 : Ingatan C2 : Pemahaman C3 : Aplikasi
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Bahan dari alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut …. a. Sumber hidup
c. Alam sekitar
b. Kekayaan alam
d. Sumber daya alam
2. Segala sesuatu bahan dari alam yang bukan makhluk hidup disebut ... a. Sumber daya alam hayati b. Sumber daya alam dapat diperbaharui c. Sumber daya alam non hayati d. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui 3. Berikut ini merupakan contoh sumber daya alam hayati, kecuali .... a. Hewan
b. Manusia
c. Air
d. Tumbuhan
4. Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah …. a. Tambang
b. Minyak
c. Emas
d. Air
5. Perhatikan daftar bahan-bahan berikut ini: A. Minyak bumi
C. Batu bara
E.Besi
B. Kayu
D. Hewan
F. Tumbuhan
Dari daftar bahan-bahan di atas, sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah . . . a. A, B, C
b. C, D, E
c. B, C, D
d. B, D, F
6. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, kecuali .... a. Minyak bumi
b. batu bara
c. logam
d. hewan
7. Berikut ini yang bukan berasal dari hewan adalah .... a. Telur
b. Susu
c. Bantal kapasd. Jaket kulit
8. Benda berikut yang bahan pembuatnya dapat diperbaharui adalah .... a. Meja kayu b. Guntingc. sendok dan garpud. bensin dan solar 9. Benda pada gambar di samping ini berasal dari bahan .... Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
a. Logam
b. Kayu
c. Tumbuhan
d.Hewan
10. Tanaman eceng gondok disamping banyak dimanfaatkan untuk .... a. Tanaman hias
c. Obat - obatan
b. Kerajinan
d. Makanan ringan
11. Memelihara ikan di danau atau waduk dengan menggunakan petakanpetakan segi empat yang terbuat dari bambu disebut . . . . a.
Keramba
b. Kolam ikan c. Danau
d. Sungai
12. Pukat harimau dilarang digunakan untuk mengambil ikan di laut sebab . . . . a. mematikan ikan secara langsung b. merusak terumbu karang c. ikan yang masih kecil ikut terjaring d. nelayan tidak kebagian ikan 13. PLTA memanfaatkan sumber daya alam air sungai dengan cara membuat . . a. Irigasi
b. Turbin
c. Bendungan
d. Jembatan
14. Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat peralatan rumah tangga adalah …. a. akar
b. Daun
c. Kayu
d. Dahan
15. Agar hutan tetap lestari, penebangan pohon harus disertai dengan .... a. pembakaran hutan
c. penyemprotan hama
b. penanaman kembali
d. pemanenan
16. Hutan yang gundul disebabkan oleh .... a. penebangan pohon secara liar b. pemungutan ranting-ranting c. datangnya hujan d. adanya erosi
17.
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
Gambar 1
Gambar 2
Gambar manakah yang lebih terlihat cahaya lampunya .... a. Gambar 2 b. Gambar 1
c. Kedua-duanya
d. Tidak terlihat
18. Dibawah ini merupakan upaya – upaya pelestarian sumber daya alam, kecuali .... a. Menebang pohon di hutan sesuka hati demi tercukupnya bahan produksi. b. Penanaman bibit baru untuk setiap pohon yang ditebang. c. Penangkapan musiman untuk ikan d.
Keanekaragaman bahan pangan untuk mengurangi menstabilitas kebutuhan
19. Manfaat pertumbuhan tanaman eceng gondok, kecuali .... a. Eceng Gondok Dapat menjadi pupuk organik b. Eceng Gondok Rumahnya Ikan c. Eceng Gondok Untuk Makanan Ternak d. Menyumbat saluran air dan Mematikan pertumbuhan di dalam air 20. Akibat yang ditimbulkan pertumbuhan tanaman eceng gondok secara liar di sungai.... a. Banyak ikan yang mati dan air sehingga kandungan oksigen dalam air terhambat. b. Eceng Gondok memiliki manfaat untuk menyembuhkan beberapa penyakit. c. Eceng Gondok memamng memiliki manfaat sebagai bahan pengganti d. Eceng Gondok juga mengandung vitamin yang dapat membantu membuat tubuh
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Kata kunci : 1. D
6.D
11.A
16.A
2. C
7.C
12.B
17.B
3. C
8.A
13.B
18.A
4. D
9.B
14.C
19.D
5. D
10.B
15.B
20.A
E. Pengolahan Data Adapun data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Data tentang aktivitas guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Data ini diperoleh dari hasil observasi. Observasi dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di kelas berupa lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru belajar mengajar dalam pembelajaran IPA pada konsep sumber daya air dengan pendekatan Kontekstual Learning. Adapun penilaian dalam observasi ini yaitu dengan rumus : 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 Presentase (%) = 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 x 100 = ... 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
2. Data Tentang Hasil Belajar Siswa Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes tertulis, tes ini dilaksanakan setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA pada konsep sumber daya air dengan pendekatan Kontekstual Learning. Instrumen yang digunakan berupa lembar tes. Lembaran ini akan membantu untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah dicapai setelah melakukan kegiatan belajar mengajar Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan tes hasil belajar yaitu: Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
a. Membuat kisi-kisi soal b. Membuat soal c. Memperbanyak soal d. Membagikan soal e. Memberikan penilaian = ⅀ yang diperoleh siswa x 100 = ...
Na
Skor maksimal Rata – rata
= ⅀ nilai seluruh siswa = .. Jumlah Siswa
Keterangan Na
: Nilai akhir
Skor maksimal
: 20
F. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas menerapkan design didactical reserch bertempat kelas IV di tempat Sekolah Dasar Negeri Situterate Kecamatan Cikande Kota Serang. Adapun alasan penelitian ini dilakukan di SD tersebut, yaitu agar peneliti dapat lebih mengenal karakteristik peserta didik melalui beberapa kali tatap muka sebelum penelitian ini dilaksanakan. Penelitian ini mulai dirancang sejak bulan Februari hingga berakhir pada bulan Juni. 2. Subjek Penelitian Subyek yang diteliti dalam penelitian
pembelajaran sumber daya air
budaya masyarakat desa Situterate melalui pendekatan kontekstual learning adalah siswa kelas IV SDN Situterate, siswa laki-laki sebanyak Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
16 orang dan siswa perempuan sebanyak 15 sehingga jumlah keseluruhan siswa terdiri dari 31 orang siswa kelas Sekolah Dasar Negeri Situterate Kecamatan Cikande Kota Serang.
Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu