JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 WIB
26 Maret 2017
Tahun VIII – No. 13
Adakah Aku Juga “Buta”?
Hari Sabtu : 17.00 WIB Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 WIB Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 WIB Adorasi Ekaristi: Adorasi Sakramen Maha Kudus dapat dilaksanakan setiap saat (24 jam) di Kapel SanMaRe
PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 WIB Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 WIB Romo Sylvester Nong, Pr. PELAYANAN MISA REQUIEM DI GEREJA Dapat diselenggarakanpada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki. Website: www.parokisanmare.or.id Facebook Group: SanMaRe Kontribusi artikel, pengumuman, iklan:
[email protected]
Tayangan Kick Andy di Youtube itu benar-benar menyentuh hatiku. Kisahnya adalah tentang seorang yang bernama Taufik Effendi. Ia lahir normal, namun di usia 6 tahun mengalami kecelakaan. Akibatnya, berangsur-angsur ia kehilangan penglihatan-nya. Hingga akhirnya di usia 15 tahun ia menjadi seorang difabel, tuna netra. Walau awalnya sempat terpukul, akhirnya Taufik bangkit dan memutuskan untuk berjuang keras kembali ke bangku sekolah dan kuliah. Perjuangannya yang luar biasa itu membuahkan hasil: ia hampir selalu mencapai prestasi yang terbaik. Meski tak dapat melihat, Taufik berhasil memenangkan delapan beasiswa di luar negeri. Kini ia sukses bekerja sebagai seorang guru bahasa Inggris, konsultan dan motivator. Kisah ini menunjukkan bahwa kebutaan fisik bukanlah halangan bagi seseorang untuk meraih cita-cita, asalkan ditopang oleh kemauan yang keras, perjuangan dan dukungan dari keluarga, sahabat dan orang-orang di sekitarnya. Kisah tersebut juga menggugah kita semua yang secara fisik tidak buta. Yaitu, untuk tidak cepat lelah berjuang dalam hidup ini dan untuk secara khusus mensyukuri bahwa kita dapat melihat dengan mata kita. Sebab di tengah kesibukan dan keseharian kita, bisa jadi, kita tidak ingat untuk secara khusus berterima kasih kepada Tuhan -1-
tentang hal ini. Dan juga mungkin kita lupa untuk mendoakan saudara-saudari kita yang difabel dan memberikan perhatian khusus kepada mereka. Demikianlah, kisah Taufik menghantar kita untuk menangkap makna yang lebih dalam yang dapat kita peroleh dari Bacaan Injil pekan ini. Kisahnya adalah tentang seorang yang buta sejak lahir. Tiga puluh delapan tahun sudah ia tak dapat melihat. Gelap. Ketika Yesus melewatinya, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan kepadanya. Yesus bahkan tidak menunggu orang itu untuk berseru kepada-Nya. Yesus lah yang membuat langkah pertama untuk menyembuhkan orang itu. Setelah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa Ia adalah Terang dunia, Yesus meludah ke tanah, mengaduknya dan mengoleskannya pada mata orang buta itu tadi. Kemudian Ia menyuruh orang itu untuk membasuh diri di kolam Siloam, yang artinya “Yang diutus.” Dan orang buta itu pun dapat melihat. Mukjizat yang luar biasa ini dilakukan Yesus untuk meneguhkan ajaran-Nya bahwa Ia adalah Terang dunia yang menghalau kegelapan. Mukjizat itu juga menunjukkan kuasa ilahi-Nya, sebagaimana dikatakan oleh orang yang tadinya buta itu, “Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu [Yesus] tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 5:32). Orang tersebut mengalami kuasa penyembuhan Yesus dan ini membuatnya percaya bahwa Yesus adalah Seorang yang istimewa. “Ia seorang nabi!” katanya (Yoh 5:17) Dan setelah perjumpaannya kembali dengan Tuhan Yesus, orang itu mengakui Yesus sebagai Anak Manusia dan Tuhannya (lih. Yoh 5:35-38). Kita perlu bertanya kepada diri sendiri, apakah kita ini juga sebenarnya “buta”? Sebab jangan sampai kita memang tidak buta secara fisik, tetapi buta secara rohani. Kalau kita masih belum dapat meninggalkan dosa-dosa kita, sebenarnya kita pun “buta”, karena jiwa kita masih berada dalam kegelapan, atau bahkan “mati” menurut Rasul Paulus. Jika demikian, Rasul Paulus mengingatkan, “Bangunlah, hai kamu… dan bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu” (Ef 5:14). Kita tak perlu berpikir jauh-jauh tentang dosa atau kejahatan apa yang dapat membuat kita buta secara rohani. Sebab, kalau kita menganggap segala yang baik yang ada pada kita sebagai hasil jerih payah kita sendiri, kita pun sebenarnya sudah “buta”. Atau, kalau dalam melakukan segala sesuatu kita hanya mengindahkan kehendak diri sendiri seolah memakai kacamata kuda, kita pun “buta”. Atau kalau kita “take everything for granted”, menganggap berkat Tuhan itu “sudah layak dan sewajarnya” sehingga kita lupa bersyukur, kita pun “buta”; karena tak dapat melihat besarnya pertolongan dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Kita cenderung menganggap sepele, keadaan baik yang kita alami. Sebab bukankah umumnya kita lebih menghargai kesehatan, setelah kita jatuh sakit? Atau lebih merasakan pentingnya kehadiran orang yang kita kasihi, setelah ia sudah tidak lagi bisa bersama dengan kita? Sungguh, Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita untuk menjadi orang-orang yang melek akan berkatberkat yang Tuhan berikan kepada kita. Dan bersyukur kepada Tuhan karenanya. Jangan tunggu sampai perkawinan dan keluarga kita berantakan baru kita menyadari pentingnya kebersamaan dengan pasangan hidup kita dan keluarga kita. Mari sekarang ini, kita tunjukkan kasih dan perhatian kita kepada suami atau istri kita, orangtua, anak-anak, saudara saudari, kerabat, para sahabat dan orang-orang di sekitar kita. Mari bersyukur kepada Tuhan untuk mereka semua yang telah hadir dalam perjalanan hidup kita. -2-
Mari kita biarkan Tuhan Yesus—yang mengambil langkah pertama untuk menyembuhkan orang buta itu—pun kini menyembuhkan kita dari kebutaan rohani kita. Supaya jika kita bertobat dan mata rohani kita dicelikkan, kita dapat menjadi orang-orang yang senantiasa bersyukur dan bersukacita. Di Minggu Laetare, yaitu pertengahan masa Prapaska ini, kita bersukacita karena rahmat pertobatan dan rahmat pengampunan Allah yang mengalir melalui Misteri Paska-Nya, yang sebentar lagi akan kita rayakan. Layaklah kita tak putus bersyukur untuk kasih dan pengurbanan Kristus, demi menebus dosa-dosa kita. Pantaslah kita memuji Tuhan atas segala rahmat dan kebaikan-Nya kepada kita: karunia iman, keluarga, pekerjaan dan segala pertolongan-Nya yang telah kita terima. Tuhan Yesus yang adalah Gembala kita, senantiasa memelihara kita dan tak akan membuat kita berkekurangan. Ia tetap adalah Tuhan yang sama, yang dapat menyembuhkan kita dari segala dosa, penyakit dan “kebutaan” kita. Sumber: Katolisitas.com
-3-
LITURGI
Tulisan disiapkan oleh Gabriel Randall
Warna Liturgi Merah Muda di Minggu Prapaskah IV Dalam Gereja Katolik, Minggu Prapaskah IV disebut Minggu Laetare (Minggu Sukacita). Antifon Pembukaan dalam Misa diambil dari Yesaya 66: 10: “Bersukaciatalah bersama-sama Yerusalem, dan
bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya.” Minggu Sukacita ini disimbolkan dengan diperbolehkan digantinya warna liturgi dari warna ungu menjadi warna merah jambu atau pink. Bunga-bunga cerah yang biasanya dilarang selama masa Prapaskah boleh diletakkan di panti imam atau altar. Dalam Minggu Laetare ini, kita bersukacita karena sudah separoh jalan menjalani masa Puasa dan Pantang (Masa Prapaskah). Kita bersukacita karena kita sudah berhasil dalam perjuangan untuk mengutamakan kehidupan rohani daripada kehidupan duniawi sampai pertengahan Masa Prapaskah. Minggu Laetare mengingatkan kita bahwa Masa Prapaskah merupakan simbol perjuangan kita di dunia untuk mencapai sukacita abadi yang dilambangkan dengan Paskah. Sukacita abadi kita peroleh berkat kehidupan, wafat, dan kebangkitan Tuhan Yesus. Karena itu, Minggu Laetare (Minggu Sukacita) ini memberikan kepada kita semua semangat untuk menyelesaikan Masa Prapaskah ini dengan sukacita rohani yang besar. Penderitaan dan kesulitan dalam perjuangan kita untuk menyelesaikan Masa Prapaskah ini tidak sebanding dengan sukacita abadi, yaitu sukacita Paskah, yang akan kita peroleh: “Sebab aku yakin,
bahwa penderitaan jaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Ibrani 8:18).
Disadur dari http://4mydreams.blogdetik.com/2012/03/17/minggu-prapaskah-iv-minggu-laetare-minggu-sukacita
JADWAL PEKAN SUCI PAROKI SANMARE – BINTARO JAYA Minggu Palma Kamis Putih Jumat Agung Vigili Paskah Hari Raya Paskah
Sabtu, 8 April ‘17 : Pk 17.00 Minggu, 9 April ’17: Pk. 06.30, 09.00, 17.00 Kamis, 13 April ‘17 Pk. 14.30, 18.30, 21.30 Jumat, 14 April ‘17 Pk. 11.00, 15.00, 18.30 Sabtu, 15 April ‘17 Pk. 16.30, 21.00 Minggu, 16 April ‘17 Pk. 07.30, 10.00, 17.00
“Pengenalan dan Penjelasan Gerakan Belarasa BKSY” bersama Romo Samuel Pangestu Pr (Vikjen KAJ), Romo Sigit Prasadja, SJ (Ketua Komisi PSE KAJ dan BKSY Keuskupan Agung Jakarta, di Aula Gereja SanMaRe, Sabtu 8 April 2017, Pk. 09.00 – selesai. -4-
Disiapkan oleh: Tim Warta
-5-
JADWAL LITURGI HARI MINGGU PRAPASKAH V, 02 April 2017 Bacaan: Yeh. 37:12-14; Mzm. 130:1-2,34ab,4c-6,7-8; Rm. 8:8-11; Yoh. 11:1-45 (Yoh. 11:37,17,20-27,33b-45). Saran Nyanyian: PS. 479, 483, 486 (bait 3), 541, 585, 591, 814, 965.
HARI MINGGU PALMA MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN, 09 April 2017 Bacaan: Mat.21:1-11. BcE Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Mat. 26:14 - 27:66 (Mat. 27:11-54). Saran Nyanyian: Perarakan: PS 491, 492, 493, 494; Ekaristi: 481, 482, 483, 484, 487, 488, 819, 965.
Sabtu, 01 April, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Timoteus
Sabtu, 08 April, pukul 17.00
Pemazmur: Carolina Herlina Putra/i Altar: Fransisca Mariana Rasendrya Z., Maria Kiara Anindita, Lidwina Gea Ekartama, Brigitta Merlyn Bulu, Eudes Pendar Gandlewa Hening, Honoratus Pavel Galis Hening, Josephine Marie Yohana, Patricia Dias Riandari, Zidane Tirta Nugraha, Bioline Alexandri Hendra Santosa, Jovan Santoso, Michael Massimo Prodiakon: Hendrawan Thiodorus, Gunawan Gunarso, Willem Dagi, Helfina M. Tisnakusuma, Alfonsus Haryanto, Yohanes Budi Purwanto, Agus Munandar, Lily Irene Tantra
Koor dan Tatib: Keluarga Kudus Pemazmur: E. Giri handana Putra/i Altar: Benedict Matthew Sukieche, Maria Caroline Itu Leba, Michael Cathney, Fransiska Wahyuni Novita K. Br. M., Dorothea Bening Larasati, Odelia Garyn Rossa Jessica, Helena Kheren Imanuela, Yohana 6, Maria Carmelita Ome L., Giacinta Maretha Prita Pradita, Bernadette Nathania Sukieche, Antonius Totonafo Harefa, Dorothea Oktafanya Aurora P., Estherania N. Prodiakon: Yasinta Fatmawati, Cynthia Catharina, Agung Wahyu Wibowo, Agustinus Fadjar AS, Paul August Liqui, Florentina Ratna Supeni H., Dwi Respati, Petrus Lazarus Mardjono
Minggu, 02 April, pukul 06.30
Minggu, 09 April, pukul 06.30
Koor dan Tatib: St. Thomas Aquinas Pemazmur: Leo Hubertus Dimas A Putra/i Altar: Aurelia Anindita Herputri, Ignatius Dimas Dwikinasih, Vincentia Catur Devita Anggraini, Rafaella Putri Utama, Anastasia Anggraini, Fransiskus Wilson, Jose Marie Pereira, Matthew James Pereira, Genoveva Audrey Divavolney Dhayawardhana, Marcus Aurelius Brehatmaja D.D, Timotius Gerwyn Jovian, Joety Johannes Aaron Bongku Prodiakon: Yohannes Pudjiastoto, Saly Listiyadhi, Donanta Octaviardi, Yoseph Martahan Sitorus, Didik Wiryawan AP, Yuliana Yelly
Koor dan Tatib: Sta. Maria Ratu Rosari Pemazmur: Ag. Suhardi Putra/i Altar: Catarina Jennifer Juwana, Fridolin Oktafandy Rahardjo, Gabriella Alva Levia Hantoro, Edward Verian Grasa Toda, Maximillian Ernesto Toda, Aurelia Avelline Claudia Nggala, Sergij Adyadira Riano, Clara Tunjung Paramesti, Natalia Sekar Dinda Kartika, Fransiska Yola Yunita, Margareta Sheren Angela Asroyo, Bernadette Vidya Averina Putri, Felicia Safira Rahardjo, Ivana Permata A. Prodiakon: Adrianus Nggala, Yadi Djuhandi, Irwan Wijaya, Yustinus F. Irjayanto, Prima Widi Hatmi, Fransiskus P. Narendra
Minggu, 02 April, pukul 09.00 Koor dan Tatib: St. Jovita
Minggu, 09 April, pukul 09.30
Koor dan Tatib: St. Damian Pemazmur: Lelly Novialista M.S Pemazmur: Diddy Yulius Putra/i Altar: Theresia Avilla Revabelle Maharani, Putra/i Altar: Dylan Alexander Christanto, Maria Abraham Arindra Sarwonawadya, Alexandra Ajeng Cipta Wening, Theresia Carissa Indurasmi, -6-
Ashley Soeterdy, Kevin Bagas K., Gabriela Fawnia Santosa, FX Nitra Dwi Bagaskara, Agata Anjani Cita Permata Kusuma, Yohanes Purba Sangga Becik, Theresia Carissa Indurasmi, Noel Ruben Guido Sagala, FX. Gayu Gotama Bangga, Franzeska Sandrina Regita Cahyani Prodiakon: Indri Prijatmodjo, Anna Retno Hapsari, Yustinus T. Mudjihardjo, Esther Meinelsa Manurung, Hartawan Makmur, Gatot Kusumo Atmojo, Heru Yuniriyanto, Floribertus Rismantoro, Agnes A. Sayan Rampisela, Maryono Suwargo, Josz Juswanto, Agustinus Darmawan, Rinto Setiono, Heru Santosa, Bayu Rajasa, Didi Hartanto, Joachim Sulistyo, Gregorius Suyanto Utomo, Albertus Sugianto Supriadi, Romualdus Ponidjan, Probel Gultom, Metty Suprapti, Royandi Ernestus DP, Georgino Godong
Nathanael Eldrian Ramawas, Brigita Sandhi Krama Wijaya, Angeline Viola Putri Adita, Josephine Afra, Helena Amithya da Rato, Mikhael Abhiseka Pramono, Santos Ferdinand Tambunan, Judith Kiara Kanakamaya, Aurelia Yashodara Nareswari, Teresa Alana Dewi, Virgilius Divo Raphael Prodiakon: Haryono Widarta, Soetojo Dharmadi, Grace Theresia Supit, George Pangemanan, Ping Julianto Widjaja, Agustono Widjaja, Agnes Bertha Tabarani, Thomas Erwin Kurniawan, Heribertus Darno, Daniel Bala Batti, Tjhong Vincentius, I. Y. Supriyanto, F. A. Soedjarno, Hendrawan Thiodorus, Gunawan Gunarso, Willem Dagi, Helfina M. Tisnakusuma, Alfonsus Haryanto, Yohanes Budi Purwanto, Agus Munandar, Lily Irene Tantra, Yohannes Pudjiastoto, Saly Listiyadhi, Donanta Octaviardi
Minggu, 02 April, pukul 17.00
Minggu, 09 April, pukul 17.00
Koor dan Tatib: St. Felix Pemazmur: Piere / Emmy Putra/i Altar: Antonius Adrian Nathaniel, Ferdinand Harly Kusnadi, Naomi Cynthia, Gabriella Liviana, Karel Charlie Nikola, Gregoria Galina Gaea, Deviola Saulina Franka Sitorus, Theresia Aurora Rosarian Adliana, Elisabeth Margaretha Manalu, Feodora Susan, Thomas Nicholas Sulistiyo, Benedictus Aryo Dewantono Prodiakon: Arden Andreas Barus, Veronika Kani, Kamilus Arifin, Joannes Suharno, Wahid Gunawan, Hesti Purbaningsih, Johanes Sumardi, Antonius E. Nelwan, Temmy Royani, Fifi Amaliawaty, Yosep Yendi, Maria Yoke Edna, Lucas Hanifa Natahusada, Saras Damai Susetyo
Koor dan Tatib: St. Ignatius Pemazmur: Kevin Putra/i Altar: Fransisca Mariana Rasendrya Z., Brigitta Merlyn Bulu, Eudes Pendar Gandlewa Hening, Honoratus Pavel Galis Hening, Andreas Mado Laba, Zidane Tirta Nugraha, Bioline Alexandri Hendra Santosa, Ferdinand Dhanendra T, Jovan Santoso, Michael Massimo, Lidwina Gea Ekartama, Fortunatus Narendra Nathapandya, Josephine Marie Yohana, Patricia Dias Riandari Prodiakon: Yoseph Martahan Sitorus, Didik Wiryawan AP, Yuliana Yelly, Indri Prijatmodjo, Anna Retno Hapsari, Yustinus T. Mudjihardjo, Esther Meinelsa Manurung, Hartawan Makmur, Gatot Kusumo Atmojo, Floribertus Rismantoro, Floribertus Rismantoro, Agnes A. Sayan Rampisela, Maryono Suwargo, Agustinus Darmawan, Rinto Setiono
JADWAL IBADAT JALAN SALIB
Jalan Salib V
Jumat, 31 Maret 2017
Jalan Salib VI
Jumat, 07 April 2017
Jalan Salib VI
Jumat, 14 April 2017
12:00 19:30 12:00 19:30 07:00
WILAYAH 7 WARSEN WILAYAH 8 WKRI -7-
PENGUMUMAN 1. PDKK mengundang Bapak/Ibu untuk mengikuti misa pada hari Kamis, 30 Maret 2017, pukul 19.30 di Aula SanMaRe bersama Romo Gunawan, Pr. Diharapkan kehadiran umat. 2. Dalam menyongsong Minggu Panggilan pada bulan Mei 2017, Seksi Panggilan mengajak adik-adik kelas 6 SD s/d OMK SanMaRe untuk mengenal lebih dekat kehidupan para frater dan suster dengan mengikuti live in bersama para frater Salesian Don Bosco, suster dan para suster Cannosa pada tanggal 22 – 24 April 2017 tanpa dipungut biaya. Pendaftaran di Sekretariat atau menghubungi kak Michella / Nia (08175191007) dan Bu Nyoman (087881792723). 3. Dalam rangka Minggu Palma, umat diharapkan menyiapkan daun palem dari rumah masing-masing. Bagi umat yang ingin memesan pohon palem dapat membeli secara kolektif per lingkungan (harga Rp 25.000 untuk ukuran kecil dan Rp 40.000 untuk ukuran besar) dengan menghubungi ibu Wiwin (SSDG) – 0812 10925622. 4. Pengakuan dosa selama Masa Prapaskah diadakan pada Senin-Jumat, tanggal 3-7 April 2017, seusai misa pagi harian dan pukul 18.00-21.00 WIB. 5. Telah dibuka pendaftaran Penerimaan Sakramen Krisma tahun 2017 mulai tanggal 25 Maret 2017. Persyaratan dan prosedur pendaftaran dilakukan melalui pengurus lingkungan masing-masing:
Minimal harus sudah duduk di kelas II SMP atau sudah berumur 14 tahun sebelum tanggal 18 November 2017. Mengisi formulir pendaftaran, yang bisa diambil di sekretariat paroki atau ketua lingkungan masing-masing. Menyerahkan formulir pendaftaran disertai fotocopy surat baptis katolik dan fotocopy kartu keluarga kepada pengurus lingkungan Pendaftaran peserta ditutup pada 9 Juli 2017. Penerimaan Sakramen Krisma di Gereja Santa Maria Regina – Paroki Bintaro Jaya, direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 18 atau 19 November 2017. Bagi umat Sanmare yang belum menerima Sakramen Penguatan, diharapkan dapat segera mendaftarkan diri, karena tempat terbatas. Perusahaan Tour & Travel di daerah Jakarta Selatan membutuhkan segera: "TOUR STAFF" dengan persyaratan sbb : Wanita / Single, umur 25-30 tahun, pendidikan min. S1 pariwisata, menguasai Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan, Berpengalaman di bidang tour & travel min. 2 tahun, dapat mengoperasikan komputer, disiplin, pekerja keras dan dapat bekerjasama dalam tim, komunikatif & loyal kepada perusahaan, bertempat tinggal di daerah Bintaro, Jakarta Selatan & sekitarnya. Kirim CV & Lamaran Lengkap ke email :
[email protected] atau kirim ke alamat : Komplek Ruko Golden Plaza Fatmawati Blok B/8, Jl. RS. Fatmawati No.15, Cilandak Jakarta Selatan 12420 UP : Ibu Shinta Ada kenalan/saudara butuh kerja dekat rumah? ALOYSIUS LAW OFFICE, di Bintaro Jaya 9 butuh segera: Admin & Junior Acc. Syarat: Wanita, Min D3, Menguasai MS Word & Excel, Domisili sekitar Bintaro & BSD. Email ke
[email protected]. IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan atau mencari pekerjaan. Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke:
[email protected] -8-