BAB IV ANALISIS PERAN TATA TERTIB PONDOK PESANTREN DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MAMBAUL FALLAH SAMPANGAN PEKALONGAN
A. Analisis Tata Tertib
Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba’ul
Fallah Sampangan Pekalongan Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi menggunakan metode pembinaan akhlak yang bisa diterapkan di pondok pesantren, meliputi: a.
Membiasakan santri untuk mengerjakan hal-hal terpuji. Metode ini sangatlah cocok diterapkan terutama bagi anak-anak kecil yang belum bisa membedakan mana yang benar dan salah. Sebagai contohnya dibiasakan untuk berdisiplin dalam segala kegiatan dan hidup sederhana.
b.
Menasehati dan mengarahkan. Metode ini diberikan kepada santri yang mulai menginjak dewasa, sehingga bisa membedakan antara yang benar dan salah. Sebagai contohnya menasehati santri tentang keimanan, konsisten menjalankan agama, ikhlas dalam bekerja dan sebagainya.
c.
Memberikan suri-teladan yang baik. Metode ini diberikan dalam bentuk perilaku terpuji ustadz sehari-hari, baik di depan santri maupun di belakangnya, karena pribadi ustadz bagi santri adalah yang digugu dan ditiru. Dan perlu diingat bahwa ketaatan santri dalam menjalankan 81
82
perintah, larangan, dan nasehat ustadz akan lebih tinggi apabila ustadz juga melaksanakan apa yang dikatakannya. Tata tertib di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan sudah ada dan terpampang di tembok pondok pesantren. Dalam tata tertib itu berisi kewajiban dan larangan santri Pondok
Pesantren
Al-Masyhad
Mamba’ul
Fallah
Sampangan
Pekalongan. Selain itu juga dicantumkan sangsi yang diberikan dari tiaptiap jenis pelanggaran. Dalam melaksanakan kewajibannya, para santri sudah mau tertib dan mengikuti tata tertib yang ada. Para santri sudah dibiasakan untuk berperilaku disiplin dan taat dengan aturan yang ada. Dalam pelaksanaan tata tertib, pengasuh pondok memantau kegiatan santri agar berjalan dengan baik. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak ada santri yang tidak melaksanakan kewajiban. Apabila ditemukan ada santri yang tidak melaksanakan kewajiban sebagai
santri,
maka
pengasuh
pondok
pesantren
akan
segera
menindaklanjuti santri yang bersangkutan. Santri tersebut akan disidang untuk dimintai keterangan terkait kewajiban yang tidak dilaksanakan. Jika santri meninggalkan kewajiban tanpa sebab dan berulang-ulang, maka pengasuh akan menindak dengan member sangsi sesuai yang tertera di papan tata tertib pondok pesantren. Selain harus melaksanakan kewajiban, para santri Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan
juga
83
tidak boleh mengerjakan larangan pondok pesantren. Hal ini untuk membentengi diri para santri dari pengaruh pergaulan yang kurang baik. Maka pihak pesantren mengeluarkan sangsi berupa denda dari pelanggaran yang dilakukan. Dengan sangsi berupa denda maka akan lebih membuat jera para santri tidak melakukan pelanggaran lagi. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dari Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan, dapat kita ketahui bahwa di pondok ini diberlakukan tata tertib yang harus dilakukan oleh para santri dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah langkah yang ditempuh oleh pengasuh pondok pesantren agar tercipta kehidupan pondok pesantren yang agamis dan harmonis. Bentuk tata tertib yang ada di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan meliputi dua hal, yaitu kewajiban yang harus dilakukan oleh para santri dan larangan yang tidak boleh dilakukan oleh para santri. Keduanya memiliki ketentuan dan sangsi masing-masing jika tidak dilaksanakan oleh para santri Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan. Pertama, kewajiban para santri. Sudah menjadi hal yang lumrah jika seorang santri memiliki kewajiban-kewajiban selama belajar di pesantren. Karena dengan adanya kewajiban maka santri akan terbiasa melakukan sesuatu yang baru dan lebih baik. Adapun kewajiban para santri di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan adalah sebagai berikut :
84
a.
Patuh dan hormat kepada Kyai dan keluarganya
b.
Menjaga nama baik Kyai dan pondok
c.
Memperlihatkan kepribadian santri
d.
Sholat berjamaah
e.
Mengikuti kegiatan yang ditentukan (pengajian, hafalan, setoran, khitobah,
membaca
mauled,
wirid,
sekolah
diniyyah,
membersihkan aula f.
Menjaga ketentraman dan ketertiban pondok
g.
Melaksanakan piket yang telah ditentukan
h.
Membayar syahriyah paling lambat tanggal 10 tiap bulan. Jika telat dikenakan denda 1000/hari
i.
Keluar/masuk/pulang harus izin kepada pengasuh/ibu nyai
j.
Minimal pulang setengah bulan sekali maksimal di rumah 5 hari
k.
Bagi santri yang akan keluar (boyong), harus sowan kepada pengasuh beserta orang tua wali
l.
Melaksanakan peraturan/undang-undang dengan sebaik-baiknya
m.
Memperlihatkan kesantriannya dalam berpakaian kecuali berangkat sekolah/kuliah (yang sopan) Kedua, larangan para santri. Jenis tata tertib ini adalah sebuah tata
tertib yang melarang para santri untuk melakukannya. Apabila ada yang melakukan maka akan mendapatkan sangsi. Sangsi yang diberikan kepada para santri berbeda-beda tergantung besar kecilnya larangan yang dilanggar oleh para santri.
85
Dalam memberikan sangsi, tentunya tidak secara langsung dengan sangsi yang berat. Namun, para santri diberi peringatan sampai tiga kali baru jika santri mengulang lagi akan mendapat sangsi yang berat di kemudian hari. Menurut observasi penulis tata tertib yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan Cukup efektif melihat kesadaran dari para santri yang tinggi.
B. Analisis Kepribadian Muslim Santri Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan Pada garis besarnya aspek-aspek kepribadian itu dapat dibagi menjadi 3 (tiga) hal, yaitu: a.
Aspek-aspek kejasmaniaan: meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak dan ketahuan dari luar, misalnya: cara-caranya berbuat, caracaranya berbicara dan sebagainya.
b.
Aspek-aspek kejiwaan: meliputi aspek-aspek yang tidak segera dilihat dan ketahuan dari luar, misal: cara-caranya berfikir, sifat dan minat. Aspek-aspek kerohanian yang luhur:
meliputi aspek-aspek
kejiwaan sistem nilai-nilai yang telah meresap dalam kepribadian itu yang mengarahkan dan memberi corak seluruh kehidupan individu itu. Bagi orang-orang yang beragama, aspek-aspek inilah yang menentukan ke arah kebahagian, bukan saja di dunia tetapi juga di akhirat. Aspek-aspek inilah yang memberi kualitas kepribadian keseluruhannya
86
Pendidikan di pondok pesantren mendorong para santri untuk berkepribadian yang baik. Karena salah satu tujuan yang akan dicapai pondok pesantren adalah mencetak santri yang memiliki kepribadian muslim yang baik di masyarakat. Maka dari itu perlu adanya pembiasaan yang nantinya bisa melatih kepribadian muslim santri menjadi lebih baik. Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan merupakan salah satu pondok pesantren yang bergerak di bidang pendidikan dan keagamaan. Banyak kegiatan keagamaan di pondok ini yang secara tidak langsung melatih kepribadian muslim seorang santri, seperti shalat berjamaah, pelajaran kitab kuning, berakhlak mulia dan menjaga kebersihan serta keamanan pondok bersama. Kepribadian muslim santri Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan cukup bagus. Hal ini karena di pondok tersebut masih menggunakan sistem pendidikan salaf yang masih menerapkan pembelajaran kitab kuning. Dengan pembelajaran kitab kuning ternyata memiliki pengaruh yang baik terhadap perubahan kepribadian santri. Perubahan akhlak santri yang menjadi lebih berkahlakul karimah disebabkan karena isi dari kitab kuning mengajarkan tentang akhlak mulia. Sehingga sampai saat ini Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan masih berpegang teguh pada pembelajaran salafnya (kitab kuning).
87
Dengan membiasakan melakukan kewajiban sebagai santri, para santri Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan juga terbiasa melakukan kegiatan yang baik. Seperti melaksanakan shalat jamaah, mengikuti pelajaran pondok, pulang pondok tepat waktu dan menghormati pengsuh dan ustad serta teman sebayanya. Akhlak santri terhadap kyai dan ustadnya sangat tawadu’. Mereka sangat menghormati pengasuhnya. Hal ini terlihat ketika para santri bertemu dengan kyai dan ustadnya mereka mencium tangan kyai dan ustad sebagai simbol penghormatan penghormatan seorang santri. Dalam berpakaian juga para santri rapi dan sopan. Mereka dilarang untuk berpakaian mengikuti perkembangan berpakaian yang kurang baik. Tata cara berpakaian mereka sederhana dan nyaman dipandang mata. Sehingga sifat kesederhanaan akan tertanam dalam diri para santri. Dalam kehidupan di pondok pesantren, para santri dibiasakan saling membantu dan bergotong royong dengan sesama temannya. Seperti kerja bakti, iuran membeli air galon, membelikan makan dan sebagainya. Dengan saling membantu dan menolong sesame teman, para santri akan memiliki kepribadian muslim yang gemar membantu sesama. Dengan adanya agenda tersebut, diharapkan para santri memiliki perilaku yang baik di pondok dan masyarakat. Karena pelajaran yang diberikan sebenarnya pembiasaan santri untuk berlaku yang baik di masyarakat.
88
Sebagian besar santri pondok pesantren memiliki kepribadian muslim yang baik dan taat dengan tata tertib yang diterapkan oleh pondok pesantren. Hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh yaitu santri semakin tawadhu’ dengan para pengasuh dan ustad, para santri rajin melaksanakan ibadah, tertib mengikuti pelajaran yang ada, juga memiliki akhlak yang baik dengan teman sebaya dan masyarakat sekitar.
C. Analisis Peran Tata Tertib Pondok Pesantren dalam Pembinaan Kepribadian
Muslim
Santri
Pondok
Pesantren
Al
Masyhad
Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan Dalam suatu lembaga pendidikan, tata tertib/aturan sangat mutlak diperlukan dan harus ada. Karena tata tertib mampu membuat tatanan kehidupan di lembaga pendidikan tersebut menjadi lebih stabil. Pondok Pesantren
Al-Masyhad
Mamba’ul
Fallah
Sampangan
Pekalongan
merupakan lembaga pendidikan yang menerapkan beberapa tata tertib di dalamnya. Tata tertib yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan bertujuan untuk membina kepribadian muslim santri di pondok tersebut menjadi lebih baik. Kepribadian yang dimaksud adalah seorang santri berperilaku baik atau mempunyai akhlak mahmudah (terpuji). Baik dengan pengurus pondok, ustad, teman sepondok, atau dengan masyarakat sekitar.
89
Dalam praktiknya, ternyata tata tertib yang ada di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Sampangan Pekalongan ternyata memiliki peran yang sangat baik dalam pembinaan kepribadian santri. Hal ini terbukti dengan sikap para santri yang semakin tawadhu’ dan menghormati para pengurus pondok, ustad, juga pergaulan para santri yang baik dengan sesama teman dan masyarakat sekitar pondok pesantren. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara dengan sejumlah santri dan pengurus Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah ternayata dengan adanya tata tertib yang diberlakukan di pondok pesantren dapat membina kepribadian muslim santri menjadi lebih baik. Hal ini bisa dicontohkan ketika dulu belum ada tata tertib, santri seakan seenaknya sendiri di pondok. Namun semenjak ada tata tertib, mereka lebih bisa menyadari akan tata tertibn yang ada. Dalam
perkembangannya,
Pondok
Pesantren
Al-Masyhad
Mamba’ul Fallah Sampangan sangat ketat di dalam memberlakukan tata tertib. Sebagai contoh jika ada santri yang tidak melaksanakan shalat secara berjamaah maka akan di denda sesuai yang tertera di papan tata tertib, juga jika ada santri yang tidak mengikuti jadwal pelajaran pondok akan mendapat sangsi yaitu denda dari pengasuh pondok. Tata tertib ini berlaku terus menerus selama santri masih ada di pondok pesantren. Tujuan didakannya tata tertib pondok pesantren adalah sebagai wadah untuk membina kepribadian muslim santri menjadi lebih baik lagi. Santri akan dengan sendirinya mematuhi tata tertib yang ada secara sadar
90
dan tanpa paksaan. Hal ini karena dalam pelaksanaannya santri tidak dipaksa dan ditekan, sehingga bisa memahami hakikat dari tata tertib yang ada yaitu untuk membina kepribadian muslim mereka sendiri. Dengan adanya tata tertib di Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Samapangan Pekalongan ternyata memiliki peran yang sangat besar dalam pembinaan kepribadian muslim santri Pondok Pesantren Al-Masyhad Mamba’ul Fallah Samapangan Pekalongan.