666: Bilangan Binatang Itu Selama komunitas rahasia ada, kode rahasia pasti ada. Entah itu, metode yang digunakan adalah tanda-tanda rahasia pada tangan, katakata dengan arti yang tersembunyi atau bilangan-bilangan, tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi kepada beberapa anggota sambil menyembunyikan pengetahuan itu dari orang banyak. Komunitas rahasia memiliki tujuan-tujuan dan agenda-agenda yang berusaha diprotes dan dihentikan oleh orang banyak, jika mereka bisa. Sebagian besar komunitas rahasia menelusuri asal usul mereka sampai ratusan tahun, bahkan dalam beberapa kasus, sampai ribuan tahun kebelakang. Para anggota, bekerja untuk melanjutkan tujuan-tujuan komunitas mereka, yang telah masuk ke dalam pemerintahan, gereja-gereja, industri dan bahkan dalam sistem keuangan. Para raja, presiden-presiden dan pejabat tinggi telah dibunuh; dalam peperangan – semuanya untuk melanjutkan rencana besar kaum golongan elit yang jahat. Mereka yang mengetahui ancaman yang sangat nyata ini, menjadi takut. Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson, menyadari kejahatan yang merajalela ini. Pada tahun 1913, Dia menyatakan: Sebuah negara industri besar dikendalikan oleh sistem kreditnya. Sistem kredit kami terpusat secara pribadi. Oleh karena itu, pertumbuhan negara dan semua aktifitas kami berada di tangan beberapa orang ... Kami menjadi salah satu pemerintah yang paling buruk, salah satu pemerintahan ya ng paling dikendalikan dan dikuasai di dalam peradaban dunia – bukan lagi sebuah pemerintahan dengan kebebasan berpendapat, bukan lagi sebuah pemerintahan dengan keyakinan dan suara mayoritas, tetapi sebuah pemerintahan dengan pendapat dan paksaan dari kelompok-kelompok kecil yang dominan. ... Sejak saya masuk dunia politik, saya telah lebih dulu memiliki pandangan-pandangan orang yang percaya kepada saya secara pribadi. Beberapa orang terbesar di Amerika Serikat, yang bergerak di bidang perdagangan dan manufaktur, takut terhadap seseorang, takut terhadap sesuatu. Mereka tahu bahwa ada kekuatan di suatu tempat yang begitu terorganisir, begitu halus, begitu ketat, saling terkait, begitu lengkap, begitu luas, sehingga mereka berpikir bahwa lebih baik tidak berbicara dari pada harus mengecamnya.1
Presiden Amerika Serikat , Wo o dro w Wilso n
Setan bekerja melalui kekuatan elit ini, yang melingkupi setiap negara di dunia , sejak zaman kuno, bekerja, dengan sangat baik di dalam kegelapan, selama ribuan tahun yang telah berlalu, untuk menciptakan jaringan yang luas yang Setan dapat gunakan dalam peperangan terakhirnya melawan Kerajaan Sorga. Namun,
Firman [Yahuwah] hidup, dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. (Ibrani 4: 12, 13, KJV2)
Yahuwah tahu dan melihat segalanya. “Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.” (Lukas 8:17). Karena kasih-Nya kepada orang-orang yang hidup di akhir zaman, Dia telah mengidentifikasikan suatu kejahatan, kesatuan yang kuat dari zaman dahulu: “Yang penting di sini ialah hikmat. Barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, danbilangannya ialah 666.” (Wahyu 13:18, NKJV) Meskipun Alkitab penuh dengan lambang-lambang yang kaya makna, “666” bukanlah bilangan yang berasal dari kode rahasia Sorga. Sebaliknya, itu merupakan bilangan yang sangat kuno yang memiliki arti bagi mereka yang masuk dalam perkumpulan penyembah berhala. Bilangan ini menggambarkan sebuah kekuatan yang telah lama bekerja sama dengan Setan di dalam pemberontakannya melawan Sorga. Yahuwah telah menyatakan bahwa kekuatan yang sama yang telah bekerja sama dengan Setan selama ribuan tahun ini akan bangkit kembali di akhir zaman. Ilmu gaib moderen, seperti penyembah berhala kuno, menggunakan ilmu bilangan untuk menyampaikan informasi “rahasia” serta untuk memperoleh kekuatan gaib. Bilangan 666 awalnya berasal dari ilmu bilangan gaib kuno. Imam-imam penyembah berhala mengenakan jimat logam yang disebut Sigilla Solis, atau “segel-segel matahari.” Jimat-jimat ini dipakai oleh imam-imam penyembah berhala, dan jimat-jimat ini
Jimat -jimat di Museum Berlin, gambar dari f o t o -f o t o t ahun 1910
berisikan semua bilangan dari 1 sampai 36. Dengan angka-angka ini mereka mengaku dapat meramalkan kejadian-kejadian di masa depan. Jimat-jimat ini biasanya terbuat dari emas, warna kuning mewakili warna matahari. Jika dibawa, jimat-jimat ini harus dibungkus dengan kain sutra berwarna kuning, karena menurut mereka bahwa si pembawa jimat akan menerima kekuatan yang bermanfaat yang diyakini berasal dari jimat tersebut3 . Pada Sigilla Solis, nampak ada kotak yang berisi semua angkaangka dari 1 sampai 36. Tiap-tiap kolom serta tiap-tiap diagonal penuh, ketika dijumlahkan, sama dengan 111. Enam kolom dari 111 jumlahnya sama dengan 666, atau 6 X 11 = 666. Angka ini, berasal dari agama-agama misterius bangsa Sumeria dan Babel, telah ada dari waktu ke waktu dan masih memiliki makna bagi mereka yang memahami maknanya. Karena alasan inilah maka Yahuwah memberikan bilangan 666 dalam kitab Wahyu sebagai sebuah pengenal terhadap kekuatan agama penganiaya kuno yang akan muncul kembali dan memegang kekuasaan lalim di akhir zaman. Di dalam kebanyakan bahasa-bahasa kuno, huruf-huruf diberi nilai angka. Bangsa Romawi adalah yang paling terkenal dalam praktik ini, meskipun hanya enam dari huruf mereka yang diberi nilai angka. Yohanes sangat tegas menyatakan: “Bilangan binatang itu . . . adalah bilangan seorang manusia: bilangannya ialah 666.” (Wahyu 13:18) bilangan ini ditemukan dalam sebuah gelar yang diakui Sebuah ko t ak menggunakan peno mo ran mo deren secara khusus oleh paus dan dikenakan pada mahkota kepausan: Vicarius Filii Dei. Yang berarti, “Wakil Anak Tuhan.” Ketika hurufhuruf yang berisi nilai angka dijumlahkan, jumlahnya sama dengan 666:
Meskipun bilangan tersebut berawal dari zaman kuno, penggunaan gelar tersebut oleh paus berawal dari abad kedelapan ketika sebuah dokumen palsu yang berjudul ‘Donation of Constantine’ menggunakan ungkapan itu, dan menerapkannya kepada para paus untuk membuktikan kesinambungan kerasulan dari ”Petrus.” Tulisan ini dikonfirmasi oleh dewan gereja, digabungkan ke dalam aturan-aturan hukum Katholik Roma oleh Gratian, dan kemudian disahkan oleh paus Gregory XIII; dan dikutip oleh seorang sarjana dan sejarawan Katholik Lucius Ferraris, orang yang membuktikan bahwa dokumen tersebut adalah palsu. Ut sicut Beatus Petrus in terris Vicarius Filii Dei fuit constitutus, ita et Pontifices eius successores in terris principatus potestatem amplius, quam terrenae imperialis nostrae serenitatis mansuetudo haber videtur" Lucius Ferraris, Prompta Biblietheca, (edisi 1890), art, "Papa," II, Vol. VI, hal. 43. Sekarang, bacalah terjemahan dari bahasa Latin ‘Canon law of Gratian’, yang akan mengingatkan anda, yang diduga ditulis oleh Konstantinus Agung: Sebagaimana ‘Petrus yang diberkati’ telah dilantik sebagai Wakil Anak Tuhan di bumi, sehingga para paus yang adalah perwakilan dari pemimpin yang sama dengan para rasul itu, harus berasal dari kami, dan kekuatan supremasi kerajaan kami lebih besar dari kemurahan kerajaan duniawi kami yang tenteram. Christopher B. Coleman, The Treatise of Lorenzo Valla on the Donation of Constantine, hal. 13.
Di awal masa seribu tahun setelah Yahushua, Gereja Katholik Roma bertumbuh dalam kekuasaan dan pengaruhnya. Gereja tersebut melakukan ini dengan mengkristenkan ulang penyembah berhala dengan nama “Kristen” yang baru. Ini adalah sebuah titik yang penting. Kekristenan tidak menampung penyembahan berhala. Sebaliknya, penyembahan berhala, yang murni dan tanpa campuran, telah berganti nama dan disahkan sebagai Kekristenan. Ini memberikan kekusaan kepada Paus atas orang-orang Kristen dan para penyembah berhala. Dalam Gereja Katholik Roma, paus memegang dua “kunci.” Kunci-kunci ini tampak pada setiap lengan jubah paus dan ditetapkan sebagai “kunci Petrus.” Tidak sulit untuk melihat bagaimana penyembah berhala akan bersatu mengelilingi paus dan semuanya menjadi lebih mudah ketika mereka mendengar bahwa paus mendapatkan kekuasaannya dari kepemilikan kunci Petrus. Kunci-kunci yang dipegang oleh paus adalah kunci-kunci “Petrus” yang terkenal diantara para anggota penyembah berhala dalam Misteri Kasdim . . . . ada seorang “Petrus di Roma yang menduduki tempat tertinggi dalam keimaman penyembah berhala. Imam tersebut yang menjelaskan Misteri kepada anggota yang kadang disebut dengan istilah Yunani, Hierophant; tetapi dalam Kasdim primitif, bahasa yang sebenarnya dari Misteri, gelarnya itu, sebagaimana diucapkan tanpa titik-titik, adalah “Petrus” – yaitu, “sang penafsir.”4 Hubungan paus dengan penyembahan berhala ini masih terus ada dan itu adalah penyembahan berhala yang menyamar sebagai Kekristenan yang Yahuwah singkapkan dalam kitab Wahyu yang akan menjadi kekuatan utama yang menganiaya orang-orang benar di hari-hari terakhir. Dengan peringatan bahwa “Bilangan seorang manusia itu” ialah 666, Yahuwah secara khusus mengidentifikasi kekuatan menakutkan ini. [Ada] bukti kuat bahwa, di dalam negara-negara yang jauh terpisah satu dengan yang lainnya, dan jauh dari Roma, Kunci-kunci ini dikenal oleh anggota penyembah berhala tidak hanya sebagai “Kunci-kunci Petrus”, tetapi juga sebagai kunci-kunci Petrus yang terkait dengan Roma . . . Adanya gelar seperti itu adalah terlalu berharga untuk diabaikan oleh kepausan . . . ketika paus datang, seperti yang dia lakukan, ke dalam hubungan yang lebih intim dengan keimaman penyembah berhala; ketika mereka datang pada akhirnya . . . dibawah kendalinya, apakah yang lebih alami dari tujuan untuk tidak hanya mendamaikan penyembahan berhala dengan Kekristenan, tetapi membuatnya tampak bahwa “Petrus-Roma” kafir, dengan kunci-kuncinya, yang artinya “Petrus dari Roma,” dan bahwa “Petrus dari Roma” itu adalah rasul yang olehnya Tuhan Yesus Kristus memberikan “kunci Kerajaan Sorga”? Karenanya, dari kata-kata yang berbunyi sama tersebut, orang-orang dan hal-hal yang dasarnya berbeda dikacaukan; dan Penyembahan berhala dengan Kekristenan dicampur aduk bersama-sama, sehingga ambisi imam jahat yang menjulang mungkin terpuaskan; jadi, bagi orang-orang Kristen yang buta akan kemurtadan tersebut, Paus adalah wakil dari rasul Petrus, sedangkan untuk anggota penyembah berhala, dia hanya wakil Petrus, penafsir Misteri terkenal mereka.5 Sebagai pemilik dari “kunci-kunci Petrus,” paus adalah satu-satunya pemimpin yang sah atas Misteri Babel. Tentu saja, Wahyu 17: 5 mengacu kepada sistem agama kafir ini yang menukarkan dirinya dari Kristen menjadi “Misteri Babel.” Telah diketahui secara luas bahwa pengakuan kekuasaan Gereja Katholik Roma ditemukan dalam pengakuannya sendiri bahwa gereja Katholik Roma telah mengubah hari ibadah dari Sabat ke hari Minggu. Salah satu terbitan Katholik menyatakan: "Mereka [orang-orang Protestan] menjaga kekudusan hari Minggu sebagai tugas bagi mereka. Mengapa? Karena Gereja Katolik memerintahkan mereka untuk melakukannya. Mereka tidak memiliki alasan lain. . . Pengudusan hari Minggu telah menjadi sebuah hukum gerejawi yang sama sekali berbeda dengan hukum Sabat Ilahi . . . Pembuat hukum hari Minggu. . . adalah Gereja Katolik."6 Kitab Wahyu mengungkapkan bahwa pertikaian akhir antara kekuatan jahat dan Kerajaan Sorga adalah atas perihal ibadah. Binatang yang menyandang bilangan 666 itu,
memiliki kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh. Dan ia menyebabkan, sehingga semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat. Barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam. (Wahyu 13:15-18) Ayat ini mengungkapkan bahwa Gereja Katholik Roma, dengan paus sebagai pemimpinnya serta pewaris agama Misteri Babel, akan memegang kendali secara global. Mereka yang tidak mau mengikutinya tidak akan mendapat hak untuk membeli atau menjual dan pada akhirnya akan dianggap layak untuk mati. Dalam 200 tahun terakhir, Gereja Katholik belum menjadi pemimpin dunia terkemuka seperti pada beberapa abad sebelumnya. Banyak orang bertanya-tanya, mungkin suatu kesalahan jika menganggap bahwa yang dimaksud Alkitab pada ayat ini adalah paus. Namun, sebuah pepatah kuno mengatakan: “Dia yang mengendalikan kalendar, mengendalikan dunia.” Hari ini, seluruh dunia mengatur waktu kerja, sekolah, liburan dan ibadah dengan kalendar yang dirancang oleh Gereja Katholik Roma. Bahkan kalendar itu dinamakan kalendar “Gregorian” yang berasal dari nama paus Gregorius XIII. Penyembahan berhala hidup dengan baik di dalam agama Katholik. Bagi Kekristenan, penipuan ini bahkan lebih buruk. Untuk mendamaikan para penyembah berhala dengan Kekristenan yang sedikit, Roma, mengusahakan kebijakan umum, mengambil tindakan-tindakan untuk menggabungkan perayaan penyembah berhala dan perayaan Kristen, dan melalui penyesuaian kalender yang sulit namun terampil, tidak lagi ditemukan masalah, secara umum, untuk mengabungkan penyembahan berhala dengan Kekristenan – sekarang sudah jauh tenggelam dalam penyembahan berhala . . . untuk memberinya selamat.7 Meskipun orang-orang Yahudi dan umat Protestan menyadari bahwa paus tidak benar-benar memiliki wewenang untuk mengubah Sabat Yahuwah dan membuat hari ibadahnya sendiri di hari Minggu, orang-orang yang sama ini tertipu dengan berpikir bahwa hari Sabtu pada kalendar Gregorian adalah Sabat hari ketujuh dalam Alkitab yang sesungguhnya. Semua orang yang menentukan hari-hari ibadah mereka dengan kalendar kafir/kapausan, dalam ketidaktahuan, menyembah pada hari ibadah kafir dan menghormati dewa-dewa kafir. Saturday (sabtu) berasal dari nama “dewa Saturnus,” dewa yang paling haus darah dari semua dewa penyembah berhala. Ini adalah rahasia yang tersembunyi di hati para penganut agama misteri kafir. Beribadah pada hari Sabtu/hari saturnus adalah menghormati Setan, sumber segala pemberontakan dan agama kafir. Saturnus dan Misteri adalah dua-duanya kata-kata orang Kasdim, dan keduanya adalah istilah yang berkaitan. Karena Misteri menandakan sistem yang tersembunyi, maka Saturnus menandakan dewa yang tersembunyi. Bagi mereka para pemula dewa itu telah terungkap; untuk semua yang lain dia tersembunyi. Sekarang, nama Saturnus di Kasdim diucapkan: Satur; namun, seperti yang diketahui oleh para sarjana kasdim, hanya terdiri dari empat huruf, itu adalah – Stur. . . . . . Paus adalah . . . wakil sah dari Saturnus, bilangan Paus, sebagai kepala dari Misteri Kedurhakaan, adalah 666. Tapi lebih jauh ternyata,. . . nama asli dari Roma itu sendiri adalah Saturnia, "kota Saturnus." . . . Dengan demikian, maka, Paus. . . merupakan satu-satunya wakil sah dari Saturnus asli yang pada hari ini ada, dan dia memerintah tepat di kota tujuh gunung di mana Saturnus Romawi sebelumnya memerintah; dan, dari kediamannya di mana, seluruh Italia "lama sebelumnya dipanggil dengan namanya," yang biasa disebut "tanah Saturnus."8 SEMUA orang yang beribadah menggunakan kalendar kafir berarti memuliakan Setan, baik itu hari Minggu, Sabtu atau ibadah di mesjid di hari Jumat. Untuk benar-benar menghormati sang Pencipta, seseorang harus menyembah-Nya pada
Sabat hari ketujuh yang ditentukan dengan sistem pengatur waktu-Nya yang telah ditetapkan: yaitu Kalendar luni-solar. Sekarang, peringatan ilahi terdengar terus berkumandang: Takutlah akan Yahuwah, dan muliakanlah Dia; karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air. Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: ”sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.” (Lihat Wahyu 14:7, 8.) Misteri Babel, dengan kepemilikannya terhadap kalendar moderen dan hari ibadahnya, sudah rubuh. Telah rubuh dengan pemulihan pengetahuan akan kalendar asli dan hari Sabat Yahuwah. Alkitab mengungkapkan bahwa generasi terakhir akan meninggikan Sang Pencipta dengan melakukan SEMUA perintahperintah-Nya, termasuk beribadah pada hari ketujuh berdasarkan kalendar Alkitabiah. Orang-orang yang terhilang akan bergabung dengan tanda kekuasaan binatang 666 dari Gereja Katholik Roma dan kehilangan hidup yang kekal. Anda pilihlah pada hari ini juga, siapa yang akan anda sembah sehingga berkat atas doa ini menjadi bagian anda: “yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus; yang menuruti perintah Yahuwah dan iman kepada Yahushua.” (Lihat Wahyu 14:12.)
1
Woodrow Wilson, The New Freedom: A Call for the Emancipation of the Generous Energies of a People, (New York: Doubleday, Page & Co.), 1913. 2Semua ayat-ayat Alkitab yang digunakan diambil dari King James Version sampai itu dituliskan. 3 Roy Allen Anderson, Unfolding the Revelation. Lihat halaman 125-127. 4
Alexander Hislop, The Two Babylons, hal. 208.
5
Hislop,s.d.a, hal. 208-210, penekanan asli.
6
Ecclesiastical Review, February, 1914.
7Hislop, op. cit., hal. 105, penekanan ditambahkan. 8 Hislop, s.d.a, hal. 269-270, penekanan asli.